MIE “ASLI” YANG MELEGENDA
NAMA KELOMPOK: MARITSA ADILAH
(1301070018)
PAWESTRI NUR RAHAJENG (1301070019) RENO VANI WIJI ASTUTI
(1301070020)
Sejarah Didirikan pada tahun 1925 oleh Ho Kie San
Mie “Asli”
Generasi kedua Ho Kue Yan
Generasi ke tiga Bapak Haji Yusuf Gunawan Santo
Mie “Bal”
Lokasi
Pabrik Mie “Asli” terletak di desa Wlahar Kulon Kecamatan Patikraja kabupaten Banyumas.
Analisis SWOT Kesulitan
Kemudahan
Peluang
Hambatan
Pengadaan Bahan Baku
Pabrik mie “Asli” mengkombinasikan bahan baku dari dua tepung yang berbeda yaitu tepung Boga Sari dan Sri boga.
Kiat-kiat Usaha • • • •
Menjaga hubungan silaturahmi Menjalankan usaha sesuai dengan hukum islam Percayaakan kejujuan dari karyawannya Mempertahankan mutu dan kualitas mie yang diproduksi.
Pendapatan Produksi perhari yaitu 1-2 ton Harga jual Rp. 12.000/kg Pendapatan per hari dari hasil produksi Rp. 12.000.000. Pendapatan per bulan didapatkan Rp.288.000.000. Pendapatan pertahun dari hasil penjualan mie “Asli” kurang lebih sebanyak Rp. 3.456.000.000-,.
1. Menyiapkan bahan-bahan
2. Mengaduk semua bahan selama 15 menit
Prosedur pembuatan mie “Asli”
3. Memindahkan adonan ke mesin pengepres menggunakan keranjang
4. Adonan dipress
5. Adonan yang sudah dipress dimasukan ke dalam mesin pencetak mie
6. Mengukus mie di dalam lemari uap
7. Mie yang sudah matang di cetak
8. Mie di keringkan
9. Mie yang telah dikeringkan kemudian dikemas dengan plastik
10. Mie siap diedarkan
Pemasaran dan produk Pemasaran produk mie “Asli” sampai ke Surabaya, Jakarta, Semarang hampir seluruh kota di Jawa. Produk yang dihasilkan pabrik ini ada 2 macam yaitu mie halus dan mie kasar
Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan pabrik mie adalah abu batu bara dan runtukan mie yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Potensi Mie “Asli”
Mie “Asli” berbeda dengan mie instan. Perbedaannya yaitu pada proses pembuata n mie “Asli” dengan cara tradisional. Hal itu dikarenakan untuk menjaga kandungan senyawa protein dalam bentuk gluten.
Rencana pengembangan
Rencana pengembangan pabrik mie “Asli” adalah memasarkan produk kerupuk dengan label nama pabriknya. Kerupuk ini diperoleh dari sisa produksi usaha kakaknya dan rencana pemasaran dilakukan hanya sekitar daerah banyumas.
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan oleh pemilik pabrik adalah dengan memberkan siraman rohani setiap hari senin pagi kepada karyawannya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Mie ‘Asli’ ini dikenal oleh masyarakat Banyumas dengan sebutan mie ‘Bal’ sejak tahun 1925. Mie ‘Asli’ berbeda dengan mie lainnya karena mie ini tidak mengandung senyawa berbahaya.Pembuatan mie ‘asli’ dengan cara tradisional sehingga tidak menghilangkan kandungan zat penting bagi tubuh.