Metopel.docx

  • Uploaded by: meidy adelina
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metopel.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,830
  • Pages: 22
PAPER MIXED METHODS DESIGNS

Lecture : Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd

Created by: Meidy Adelina Lumban Toruan (4163312017)

MATHEMATICS DEPARTMENT FACULTY OF MATHEMATICS AND SCIENCES SATATE UNIVERSITY OF MEDAN 2018

PREFACE

All praise is only to Allah SWT, the Lord who has given us all knowledge and also has bestowed his grace and guidance to all of us until finally this paper can be completed in a timely manner and not forgetting that the prayers and greetings are always poured out on the Prophet Muhammad. Not

to

forget,

the

author

also

expressed

his

gratitude

to

Mr. Prof.Dr.Hasratuddin,M.Pd as the lecturer in the course of Research Methodology. This paper is arranged so that readers can deepen their insight into the identification of research problems that I present from various sources or references. There are many obstacles present in the preparation of this paper, both from within and from outside. But because of the support from Allah SWT and various parties in the end this paper can be resolved properly. And I hope that this paper can be useful for all readers, especially friends. The author himself is aware that there are still many shortcomings or errors and are still far from being perfectly named. That's why the author receives many constructive input and criticisms. Finally, the authors say thank you as much as possible, and hopefully this paper can be useful for all readers.

Medan, October 25th 2018

Author

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa baik S1, S2 hingga S3. Kegiatan penelitian mahasiswa yang wajib dilaksanakan adalah penelitian dalam rangka penyusunan skripsi bagi mahasiswa stata 1, tesis bagi mahasiswa Strata 2 dan desestasi bagi mahasiswa strata 3. Penelitian yang dilaksanakan tersebut adakalanya memang menemukan teori baru dan memberi kontribusi kepada masyarakat luas. Atau sekedar member kontribusi rekonstruksi ulang dari penelitian-penelitian terdahulu. Serta ada pula pengujian ulang sebuah teori dan penelitian yang bersifat mencari format teori yang paling relevan untuk diimplementasikan. Perkembangan

problematika

social

di

masyarakat

terlebih

semakin

kompleknya problematika yang dihadapi oleh dunia pendidikan, tentu jika tidak ingin problematika tersebut mengkristal dan menjadi ancaman bola salju (snow ball) maka harus segera ada upaya untuk mengidentifikasi problem agar problematika tersebut dapat lepas terurai satu persatu, selanjutnya diambilah upaya penentuan formula startegi pemecahannya. Salah satu cara untuk mengurai problematika yang berkembang di masyarakat dan dunia pendidikan yaitu penelitian. Penelitian menjadi sangat penting dalam rangka mencari solusi dalam segala macam persoalan. Dalam sebuah riset diperlukan kombinasi antara teori dan metodologi sehingga terciptalah tujuan penelitian yaitu kontribusi positif yakni pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh obyek penelitian Penggabungan dua jenis penelitian yang berbeda (kuantitatif dan kualitatif) dalam sebuah penelitian menjadi isu hangat ditahun-tahun terakhir, tetapi juga memunculkan permasalahan tersendiri antara paradigma-paradigma pada tingkat epistemologi dan teori. Hal ini tentunya juga dikarenakan literatur-literatur metodologi beredar lebih banyak mengupas tentang perbedaan kedua metode

pendekatan tersebut daripada buku teks yang memberikan petunjuk untuk melakukan penelitian multi metode (metode ganda). Mixed Methods muncul dalam kurun waktu akhir tahun 1950 an. Baru pada kurun 90 an metode mixed method ini menjadi metode tersendiri. Penelitian dengan menggunakan metode ini bisa diidentifikasi dari beberapa hal, yaitu: dari judul penelitian, cara mendapatkan data, dan bentuk pertanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti. Dari sinilah awal munculnya metode penelitian yang mencampurkan antara kualitatif dan kuantitatif yang dikenal dengan penelitian metode campuran (mixed method). Berdasarkan latar belakang tersebut kami membuat makalah ini untuk membahas tentang penelitian kombinasi atau mixed methods, semoga makalah ini dapat membantu agar lebih memahami tentang penelitian kombinasi (mixed method).

B. Rumusan Masalah As for the formulation of the problem in this paper, namely: 1. What is a Mixed Methods Research ? 2. When do you Conduct a Mixed Methods Study ? 3. How did Mixed Methods Research Develop 4. What are The Types of Mixed Methods Designs ? 5. What are The Key Characteristics of Mixed Methods Designs ? 6. What are The Steps In Conducting A mixed Methods Study ? 7. How do You Evaluate A Mixed Methods Study ?

C. Tujuan Based on the formulation of the above problems, the author can describe the purpose of the problem, namely: 1. Define mixed methods research, and describe when to use it, and how it developed 2. Identify the types of mixed methods designs.

3. Describe the key characteristics of mixed methods research. 4. Identify some potential ethical issues in mixed methods research 5. Understands in the steps used in conducting mixed methods research 6. List criteria for evaluating a mixed methods study.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Kombinasi Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa baik S1, S2 hingga S3. Kegiatan penelitian mahasiswa yang wajib dilaksanakan adalah penelitian dalam rangka penyusunan skripsi bagi mahasiswa stata 1, tesis bagi mahasiswa Strata 2 dan desestasi bagi mahasiswa strata 3. Penelitian yang dilaksanakan tersebut adakalanya memang menemukan teori baru dan memberi kontribusi kepada masyarakat luas. Atau sekedar member kontribusi rekonstruksi ulang dari penelitian-penelitian terdahulu. Serta ada pula pengujian ulang sebuah teori dan penelitian yang bersifat mencari format teori yang paling relevan untuk diimplementasikan. Perkembangan problematika social di masyarakat terlebih semakin kompleknya problematika yang dihadapi oleh dunia pendidikan, tentu jika tidak ingin problematika tersebut mengkristal dan menjadi ancaman bola salju (snow ball) maka harus segera ada upaya untuk mengidentifikasi problem agar problematika tersebut dapat lepas terurai satu persatu, selanjutnya diambilah upaya penentuan formula startegi pemecahannya. Salah satu cara untuk mengurai problematika yang berkembang di masyarakat dan dunia pendidikan yaitu penelitian. Penelitian menjadi sangat penting dalam rangka mencari solusi dalam segala macam persoalan. Dalam sebuah riset diperlukan kombinasi antara teori dan metodologi sehingga terciptalah tujuan penelitian yaitu kontribusi positif yakni pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh obyek penelitian. Penggabungan dua jenis penelitian yang berbeda (kuantitatif dan kualitatif) dalam sebuah penelitian menjadi isu hangat ditahun-tahun terakhir, tetapi juga memunculkan permasalahan tersendiri antara paradigma-paradigma pada tingkat epistemologi dan teori. Hal ini tentunya juga dikarenakan literatur-literatur metodologi beredar lebih banyak mengupas tentang perbedaan kedua metode pendekatan tersebut daripada buku teks yang memberikan petunjuk untuk melakukan

penelitian multi metode (metode ganda). Mixed Methods muncul dalam kurun waktu akhir tahun 1950 an. Baru pada kurun 90 an metode mixed method ini menjadi metode tersendiri. Penelitian dengan menggunakan metode ini bisa diidentifikasi dari beberapa hal, yaitu: dari judul penelitian, cara mendapatkan data, dan bentuk pertanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti. Dari sinilah awal munculnya metode penelitian yang mencampurkan antara kualitatif dan kuantitatif yang dikenal dengan penelitian metode campuran (mixed method). Berdasarkan latar belakang tersebut saya membuat makalah ini untuk membahas tentang penelitian kombinasi atau mixed methods, semoga makalah ini dapat membantu agar lebih memahami tentang penelitian kombinasi (mixed method). B. Penggunaan Mixed methods Secara umum, Mixed methods adalah desain yang baik untuk digunakan apabila peneliti dapat mencari kekuatan dari desain kuantitatif dan kualitatif untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif meliputi skor dari instumen, hasil angkas pesifik yang di analasis secara statistik yang dapat memberikan informasi yang bermanfaat jika penulis membutuhkan deskripsi dari besarnya angka tersebut. Akan tetapi, data kualitatif seperti open ended interview(wawancara terbuka) dapat memberikan fakta sebenarnya dari seseorang dalam suatu studi, perbedaan memberikan fakta sebenarnya dari seseorang dalam suatu studi, perbedaan perspektif dari topic dalam studi dan dapat menyediakan gambaran yang kompleks dari suatu kondisi. Ketika kita menggabungkan data keduanya (kuantitatif dan kualitatif) kita akan mempunyai kekuatan dari

penggabungan keduanya(Miles & Huberman,

1994,p.42 dalam Creswell) Penulis juga dapat menggunakanMixed methods ketika salah satu

tipe desain penelitian (kuantitatif atau kualitatif) tidakcukup untuk

mengatasi masalah penelitian atau menjawab permasalahan penelitian. Data lain diperlukan untuk memperluas, memperdalam atau menjelaskan database. Contohnya, penulis ingin mengeplorasi data kualitatif untuk mengembangkan suatu instrument atau kemudian mengidentifikasi suatu variabel dari sesuatu penelitian kuantitatif.

Penulis juga dapat menggunakan Mixed methods ketika penulis ingin memperoleh informasi yang lebih rinci dan spesifik dari informasi yang diperoleh dari hasil uji statistik. Penulis menggunakan Mixed Methods ketika penulis ingin memberikan perspektif lain dalam sebuah pelajaran.Contohnya adalah suatu studi eksperimenyang menghasilkan informasi tertentu,tetapi

beberapainformasi

tambahan dari datakualitatif dapat mengembangkan pemahamanyang lebih mendalam tentang hasil yang diperoleh. Menurut John W Creswell (2009:840), ada beberapa aspek penting yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu dalam merancang prosedur-prosedur mixed methods, yaitu sebagai berikut : a) Timing (waktu) Peneliti harus

mempertimbangkan waktu dalam pengumpulan data

kualitatif dan kuantitatif. Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap atau dikumpulkan dalama waktu yang sama. Ketika data dikumpulkan secara bertahap (sekunsial), peneliti perlu menentukan apakah data kuantitatif atau kualitatif yang akan dikumpulkan terlebih dahulu (konkuren).Hal ini bergantung pada tujuan awal peneliti. Bila data kualitatif dikumpulkan pertama ,tujuannya adalah mengekplorasi topik dengan caramengamati partisipan di lokasi penelitian. Setelah itu peneliti memperluas pemahamannya melalui tahapkedua,yaitu data kuantittaif,dimana data dikumpulkan darisejumlah besar partisipan (biasanya sampel dari populasi).Ketika data dikumpulkan secara konkuren,berarti data kuantitatif dan data kualitatif dikumpulkan dalamwaktu yang sama dan pelaksanaannya

serempak. Hal ini

dianggap efektif karena tidak membutuhkan waktu yang lama. b) Weighting (bobot) Bobot yang dimaksud adalah prioritas yang diberikan antara metode kuantittaif atau kualitatif. Dalam studi tertentu bobot sama/seimbang. Dalam beberapa penelitian lain mungkin lebih menekankan pada satu metode. Penekanan pada satu metode tergantung dari kepentingan peneliti, keinginan pembaca dan hal apayang

ingindiutamakanpeneliti.Bobot

dalam

metode

kombinasi

dapat

dipertimbangkan melalui beberapa hal yaitu apakah data kuantitatif dan kualitatif yang diutamakan terlebih dahulu,sejauh mana treathment terhadap masing-masing

dari kedua data tersebut atau metode deduktif atau induktif. c) Mixing (pencampuran) Mencampur berarti bahwa data kualitatif dan kuantittif benar-benar dilebur dalam satu kesatuan, di jaga keterpisahannyaatau dikombinasikan denganbeberapa cara. Dua data bisa saja ditulis secara terpisah namun keduanya tetap dihubungkan satu sama lain selama tahap penelitian. d) Teorizing(teorisasi) Hal yang harus dipikirkan adalah perspektif teori apa yang akan menjadi landasan bagi keseluruhan proses/ tahap penelitian ini bisa berupa ilmu sosial maupun perspektif teori lain yang lebih luas. Dalam metode kombinasi,teori bias any amuncul dibagian awal penelitian untuk membentuk rumusan masalah yang diajukan, siapa yang berpartisipasi dalam penelitian, bagaimana data dikumpulkan dan implementasi apayang diharapkan dari peneliti.

C. LatarBelakang PerkembanganMetodeKombinasi Sejarah perkembanganMixed methodsdapat diuraiakn dalam beberapa tahapan,yaitu sebagai berikut: 1. Menggabungkan(Mixing)Beberapa DataKuantitatif Sejak tahun 1930-an,penelitibidang pendidikan dan sosial mengumpulkan beberapa

metode

pengumpulandata.

Pada

tahun1959,CampbelldanFiske

memperkenalkanmetode multimethod. Penelitianinimenggunakanbeberapa metode dalamsatupenelitian.Merekatidakmemperkenalkanmetodekombinasi, mereka

mengembangkan

mengumpulkanberbagaibentuk sepertiini,mereka

sifat

psikologis

datakuantitatif.

yang

Untuk

sebaliknya

valid

dengan

mengembangkan

data

menyarankanpenelitiuntukmengumpulkanbeberapalangkah

daribeberapaciri-ciridanmenilaisetiaplangkahdenganduametode. merekamengkorelasikanskor

Ketika

yangdiperolehdanmeletakkandalamsuatumatriks,

sebuahmultimethodakanmeghasilkanmultimatriks.Seorang

penulisdapat

menentukanapakahdatayang diperoleh denganmultimethodmenghasilkandata yang saling berkorelasilebihtinggisatusamalaindaripadadatayang diperoleh menggunakan

metodeterpisah.

Hasildari korelasi

validitasdata.Padatingkatyang

inidapat

memberikan informasi

lebihluas,penggunaanmultimethod,

tentang

mendorong

penelitiuntukmengumpulkandatalebihdarisatujenisdata,bahkan jikadatahanyadatakuantitatifuntukmenilaiskortesdantesasosiasikata.Sisilain perkembanganpengumpulandatasampaisekarangterdiridaridatakuantitatifdan

data

kualitatif. 2. Menyatukan(Combining) Data Kuantitatif danKualitatif Sejak tahun 1930-an, peneliti bidang pendidikan dan sosial mengumpulkan beberapa

metode

pengumpulandata.

Pada

tahun1959,Campbell

dan

Fiske

memperkenalkan metode multi method. Penelitian ini menggunakan beberapa metode dalam satu penelitian. Mereka tidak memperkenalkan metode kombinasi, sebaliknya mereka mengembangkan sifat psikologis yang valid dengan mengumpulkan berbagai bentuk data kuantitatif. Untuk mengembangkan data seperti ini, mereka menyarankan peneliti untuk mengumpulkan beberapa langkah dari beberapaciri-ciri dan menilai setiap langkah dengan dua metode. Ketika mereka mengkorelasikan skor yang diperoleh dan meletakkan dalam suatu matriks, sebuah multi method akan meghasilkan multi matriks.Seorang penulis dapat menentukan apakah data yang diperoleh dengan multimethod menghasilkan data yang saling berkorelasi lebih tinggi satu sama laindari pada data yang diperoleh menggunakan metode terpisah. Hasil dari korelasi inidapat memberikan informasi tentang validitas data. Pada tingkat yang lebih luas, penggunaan multi method, mendorong peneliti untuk mengumpulkan data lebih dari satu jenis data,bahkan jika data hanya data kuantitatifuntuk menilai skor tes dan tes asosiasi kata. Sisilain perkembangan pengumpulan data sampai sekarang terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif.

.

3. Pandangan Dunia Tentang Integrasi berbagai Pertanyaan dan Metode Masalah muncul apakah penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat di koombinasikan karena masing-masing pendekatan menarik asumsi filosofis yang berbeda. Perdebatan ini terjadi antara orang-orang yang menganut kuantitatif tradisional dengan orang-orang yang menganut kualitatif. Persoalannya, apakah seorang

peneliti yang menggunakan metode tertentu juga memerlukan

kompatibilitas antara pandangan dunia dan metode. Pandangan dunia memiliki filosofi yang luas dimana peneliti menggunakan asumsi ketika mereka melakukan studi, meski beberapa peneliti tidak mengenaliny amereka membuat asumsi tentang pengetahuan dan bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh. 4. Periode Reflektif Dalam 5sampai7 tahun terakhir, metode campuran telah memasuki periode sejarah baru dalam evolusi. Periode

ini ditandai dengan dua tema besar yaitu

penilaian saat iniatau pemetaan lapangan dan munculnya kritik konstruktif yang menantang. Pemetaan lapangan terdiri dari membangunprioritas untuk penelitian dalam metode campuran (Tashakkori&Teddlie,2003) mengidentifikasidomain penyelidikan (Greene,2007) dan topik meringkas sedang ditangani sehingga muncul ulama

berpengalaman

dapat

menambah

diskusiyang

sedang

berlangsung

dalamCreswell,2011. Itu tantanganyang muncul dalam beberapa tahun terakhir yang telah datang dari ulama disekita rdunia dan berkisar dari keprihatinan yang lebih mendasar tentang definisi dan bahasa untuk metode campuran. Kontroversi ini menandakan pengembangan untuk penelitian metode campuran.

D. Model Penelitian Kombinasi Menurut Cresswell, model penelitian kombinasi terbagi menjadi enam model (Creswell, 2011) yakni: 1) The Convergent Parallel Design Tujuan dari metode penelitian kombinas imodel convergent (concurrent) parallel design adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dan menggunakannya secara bersama-sama untuk digunakan dalam memahami permasalahan dalam penelitian yang dilakukan. Desain penelitian kombinasi model convergent parallel design dapat digambarkan melalui gambar berikut.

Gambar 1. ModelConvergent Parallel Design(Sumber: Creswell, 2011) Kelebihan dari model penelitian kombinasi ini adalah menggabungkan keunggulan dari kedua data yang dikombinasikan, yaitu data kuantitatif yang dapat digunakan untuk menggeneralisasikan dan data kualitatif yang dapat digunakan untuk menjelaskan konteksnya. Model penelitian kombinasi ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi melalui metode terbaik yang ditawarkan oleh teknik pengumpulan data baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kelemahan dari model penelitian kombinasi inia dalah terletak pada pengkombinasian dua bentuk data yang berbeda serta bagaimana menilai hasil penelitian yang menyimpang. 2) The Explanatory Sequential Design Model penelitian kombinas iexplanatory sequential design diawali dengan pengumpulan data kuantitatif kemudian dilanjutkandengan pengumpulan data Kualitatif untuk membantu menjelaskan dan menguraikan hasil yang diperoleh oleh data kuantitatif, sehingga hasil penelitian model penelitian ini bersifat explanatory atau menjelaskan suatugambaran umum (generalisasi).

Hal yang mendasari model penelitian inia dalah bahwa data kuantitatif yang diperoleh pada tahappertama dapat memberikan gambaranumum (generalisasi) tentang masalah penelitian,untuk analisis lebih lanjut maka diperlukan data kualitatif untukmenjelaskan gambaran umum tersebut(Creswell, 2011). Desain penelitian kombinasi mode lexplanatory sequential desig ndapatdigambarkan melalui gambar berikut

Gambar 2. ModelExplanatorySequential Design(Sumber: Creswell, 2011)

Metode penelitian kombinasi model explanatory sequential design memiliki kelebihan yaitu data kuantitatif dan kualitatif dapatdiidentifikasi dengan sangat jelas, sehingga memudakan bagi pembaca dan peneliti lain yang berencana untuk mendesign penelitian dengan menggunakan model ini. Model penelitian kombinasi ini memerlukan keahlian peneliti dalam menentukan aspek apa pada data kuantitatif yang perlu ditindaklanjutidenganmenggunakandata kualitatif, sehingga untuk melakukan penelitiandiperlukan waktu yang cukup lama. 3) TheExploratory Sequential Design Model penelitian kombinasi exploratory sequential design diawali dengan pengumpulan data kualitatif kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data kuantitatif. Tujuan dari pengumpulan data kualitatif ditahap pertama adalah untuk mengeksplorasi fenomena yang ada terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data kuantitatif untuk menjelaskan hubungan variable yang ditemukan dalam data kualitatif (Creswell,2011).Peneliti menggunakan desain ini ketika ada instrumen,variabel,dan langkah-langkah mungkin tidak diketahui atau tersedia untuk populasi yang diteliti.

Gambar 3. ModelExploratory Sequential Design(Sumber: Creswell, 2011) Salah satu keuntungan dari model penelitian kombinasi ini adalah bahwa hal itu memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi langkah-langkah sebenarnya didasarkan pada

data kualitatif yangdiperolehdaripesertapenelitian.Penelitidapat

membuat gambaran awal mengenai masalah penelitian melalui pendapat peserta (objek penelitian) tanpa melalui pendekatan untuk menentukan variabel yang belum diketahui. Kelemahan dari model ini adalah diperlukan waktu yang sangat lama terutama untuk mengumpulkan data serta validasi instrument baik data kualitatif maupun kuantitatif. 4) The Embedded Design Model penelitian kombinasi embedded design merupakan model penelitian kombinasi yang mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama atau berurutan dimana salah satu bentukdata memainkan peranpendukung bagi bentuk data yang lain (Creswell,2011). Pada model penelitian kombinasi in itidak melihat bagaimana urutan pengumpulan datanya, namun lebih menekankan pada dominasi bobot data (data utama dan data pendukung). Data pendukung biasanya memiliki proporsiyang kecil dalam penelitian kombinasi dengan tujuanuntuk menambah atau mendukung bentuk utama daridata. Sebagai contoh selama penelitian korelasional (kuantitatif), peneliti dapat mengumpulkan data kualitatif sekunder untuk membantu memahami alasan-alasan untuk hasil korelasional. Desain penelitian kombinasi model embedded design dapat digambarkanmelalui gambar berikut.

Gambar 4. ModelEmbedded Design(Sumber: Creswell, 2011) Kelebihan dari model penelitian ini adalah bahwa dapat menggunakan kelebihan dari masing-masing bentukdata dalam proses analisis data.Penelitian kombinasi ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif dengan desain penelitian yang lebih menekankan pada desain kuantitatif, sehingga data kuantitatif(data utama) yang diperoleh lebih mudah dianalisadandiidentifikasi dengan dukungan data kualitatif. Tantangan dalam menggunakan model penelitian iniantara lain terletak pada kejelasan data pendukungnya, pengkombinasian atau penggabungan kedua data yang berbeda,serta dimungkinkan terjadinya interferensi hasil penelitian oleh data pendukung. . 5) The Transformative Design Model penelitian kombinasi transformative design merupakan model penelitian kombinasi yang menggunakan salah satu dari keempa tmodel sebelumnya (convergent, explanatory , exploratory, embedded) yang didesain menggunakan suatu kerangkat ransformatif atau lensa(Creswell,2011). Kerangka transformative ini bertujuan untuk mengatasi masalah social yang terjadi pada suatu populasi yang terpinggirkan( kurang terwakilkan) yang masih terlibat

dalam

penelitian

yang

membawa

perubahan.Menurut

Greene

dalamCreswell(2011), kekuatan dari model penelitian kombinasi in iadalah berbasis pada nilai dan ideologinya. Kerangka transformative yang sering digunakan dalam mixed methods antara lain mengenai feminisme,ras,etnis,disabilitas,gay,atau lesbian. Tantangan dalam model penelitian kombinasi ini adalah mengintegrasikan kerangka transformatif menjadi suatu penelitian kombinasi.Desain penelitian kombinasi model transformative design dapat digambarkan melalui gambar berikut.

Gambar 5. ModelTransformativeDesign(Sumber: Creswell, 2011) 6) The Multiphase Design Model penelitian kombinasi multiphase design merupakan model penelitian kombinasi yang berdasar pada model convergent, explanatory, exploratory, dan embedded. Penelitian kombinasi dapat dikatakan sebagai multiphase design jika peneliti melakukan penelitian melalui serangkaian

tahapan atau penelitian secar

terpisah yang memiliki satu program tujuan penelitian (Creswell,2011). Desain penelitian kombinasi model multiphase design dapat digambarkan melalui gambar berikut.

Gambar 6. ModelMultiphaseDesign(Sumber: Creswell, 2011) Model

penelitian

kombinasi

multiphase

design

memiliki

memiliki

kelebihanya itu dapat memahami secara lebih baikdari suatu penelitian melalui beberapaprogramyangdilakukansecara bersama-sama.Tantangan yang muncul dalam model

penelitian

kombinasi

ini

adalah

kerja

sama

tim

penelitidalam

mengintegrasikan proyek atau program secarabersama-sama untuk mencapai tujuan bersama serta lamanya waktu yang diperlukan selama proses penelitian.

E. Karakteristik Metode Penelitian Kombinasi Penelitian Mixed methods memiliki karakter yang berbeda dengan penelitian lain. Berikut beberapa karakter dari penelitian Mixed methods. 1. Provide a rationale for the design Pada penelitian yang menggunakan metode kombinasi, peneliti harus memberikan kerangka yang jelas mengapa memilih desain Mixed methods (kuantitatif dan kualitatif). Kerangka atau penjelasan ini biasanya disebutkan di awal sebelum penelitian dilakukan. 2. Include collecting quantitative and qualitative data Data dalam penelitian mixed methods, terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Creswell (2011), membagi metode atau teknik pengambilan data dalam tabel 1 berikut Tabel 1. Metode Pengambilan Data (Sumber: Creswell, 2011)

3. Consider priority Penentuan prioritas pada kedua data yang diperoleh dalam penelitian mixed method tergantung pada tujuan penelitian yang akan dilakukan.

4. Consider sequence Penggunaan

data

kuantitatif

dan

kualitatif

dalam

penelitian

kombinasi

memungkinkan adanya data pengurutan dalam penggunaan kedua jenis data. Ada beberapa kemungkinan pengurutan dalam pengumpulan data pada metode penelitian kombinasi, yaitu: (1) data kuantitatif dan data kualitatif diambil secara bersamaan; (2) data kuantitatif diambil terlebih dahulu sebelum data kualitatif; (3) data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu sebelum data kuantitatif.

5. Match the data analysis to a design Metode penelitian kombinasi memiliki tantangan yang cukup sulit terutama dalam menganalisa data dari metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis data pada penelitian kombinasi harus disesuaikan dengan model penelitian kombinasi yang dipilih.

6. Diagram the procedure Metode penelitian kombinasi memiliki diagram khas yang menunjukkan proses penggunaan kedua jenis data (kuantitatif dan kualitatif), urutan penggunaan data, serta menunjukkan prioritas data yang digunakan dalam penelitian.

F. Langkah Desain Penelitian Metode Kombinasi Langkah dalam desain penelitianMixed methodsadalah sebgaai berikut: a) Mengambil Keputusan Bahwa Mixed-Methods dapat Dilakukan Penelitian mixed-methods membutuhkan penelitiatau sekelompok peneliti yang menguasai dan berpengalaman pada metode penelitian kuantitatif dankualitatif. Sangat jarang di temui sesorang secara individu mempunyai kemampuan yang cukup untuk melaksanakan penelitian mixed- methods. Pertanyaan mendasar bagi seseorang yang akan melakukan penelitian mixed-methods adalah: Apakah anda punya waktu,energi,dan sumber daya yang mencukupi untuk melakukan penelitian model ini? Jika tidak, dapatkah anda berkolaborasi dengan penelitilainyang dapat melengkapi kekuranganmu ? Jika anda belum menguasai teknik dan kekurangan sumberdaya,akan lebih baik memikirkan ulang konsep penelitian menjadi murni

kuantitatif atau kualitatif dari pada memaksaka nmetode mixed-methods yang tidak dapat diselesaikan karena waktu yang tidak mencukupi.

b) Mengidentifikasi Rasionalisasi yang Jelas Mengenai Pelaksanaan Penelitian Mixed-Methods Peneliti harus dapat memberikan filosofi yang jelas mengapa metode kuantitatif dan kualitatif digunakan bersama dalam menjawab suatu masalahyang akan diajukan. Bila latar belakang tidak mendukung kedua metode untuk digabungkan, mixed-methods tidak perlu dilakukan. c) Mengidentifikasi Strategi Pengumpulan Data Rasionalisasi

sebuahpenelitian

akan

menuntun

kepada

prosedur

pengumpulandata.Hal-halyang perlu diperhatikan adalah(1) prioritas data kualitatif dan kuantitatif; (2) urutan pengumpulan data ; dan (3) bentuk spesifik dari data kuantitatif (contohnya catatan kedatangan partisipan) dan kualitatif (contohnya gambar, rekaman) yang akan dikumpulkan. d) Mengembangkan Rumusan Masalah Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Rumusan

masalahakan menentukan jenis desain

penelitian yang

akan

digunakan. Rumusan masalah dapat diajukan menggunakan dua set pertanyaan yang meliputi pertanyaan kuantitatif dan kualitatif. Pertanyaan kuantitatif merujuk pada hubungan variabel independen dan dependen, sedangkan pertanyaan kuantitatif merujuk pada pertanyaan terbuka untuk mendeskripsikan suatu fenomena. e) Mengumpulkan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif Pengumpulan dan analisa data pada mixed-methods tergantung dari jenis metode yang digunakan. Perbedaannya adalah pada pengumpulan dan analisa data dapat bersifat menjadi bagian-bagian(sequence)seperti pada desain eksploratori dan eksplanatori atau secara bersamaan seperti pada desain embedded.

f) MenuliskanHasilyang Konsisten denganDesainPenelitian -

Laporan dituliskan dalam dua fase. Penulisan ini melibatkan satu sesi untuk menspesifikasikan masalah dan kajian literatur. Dilanjutkan dengan sesiduayang berisi pengumpulan data,analisis, dan interpretasi.

-

Laporan dituliskan dengan mengintegrasikan fase kuantitatif dankualitatif pada tiap sesi. Rumusan masalah dituliskan sebagai pertanyaan kuantitatif dan kualitatif, kemudian pengumpulan data disesi lain menggambarkan integrasi kedua metode pula. Analisis data ditulis dengan menggabungkan dua data sehingga cara ini disebut dengan desain konvergen.

G. Evaluasi Penelitian Mixed method Bagaimana cara kita sebagai pembaca mengetahui bahwa penelitian mixed method yang ditulis oleh seseorang memiliki kualitas yang baik. Kualitas dari suatu penelitian mixed method dikatan baik apabila 1. Peneliti mendeskripsikan bahwa desain mixed method adalah pendekatan yang terbaik untuk menjawab rumusan masalah penelitian sebab data kuantitatif saja tidak cukup memberikan jawaban tanpa adanya data kualiatatif, atau sebaliknya. Peneliti menjelaskan kajian teoritis (framework) secara mantap 2. Menggabungkan pengumpulan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif 3. Secara eksplisit mengkombinasikan dua set data 4. Menggunakan prosedur kualitatif kuantitatof dan persuasive untuk pengumpulan data dana analisis data 5. Menyediakan diagram prosedur untuk memperjelas waktu, prioritas dan pencampuran penelitian 6. Melakukan cross-check data kualitatif 7. Memberikan sinyal kepada pembaca bahwa penelitan yang dilakukan adalah mixed-methods

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 1. Desain

penelitian

Mixed

methods

adalah

suatu

prosedur

untuk

mengumpulkan,menganalisisdanmenggabungkanantara metodekualitatifdan

kuantitatifdalamsatustudy

atauseri

penelitian(penelitian berlanjut)untuk menyelesaikan masalahpenelitian. Mixed

methodsadalahdesain

yang

baik

untuk

digunakan

apabila

penelitidapatmencarikekuatandari desain kuantitatif dan kualitatif untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. 2. Perkembangan penelitian mixed method yaitu menggabungkan (mixing) beberapa datakuantitatif, menyatukan (combining) data kuantitatif dan kualitatif, pandangan dunia tentang integrasi berbagai pertanyaan dan metode, periode reflektif. 3. Karakteristik penelitian mixed methods yaitu provide a rationale for the design ,Include collecting quantitative and qualitative data, the exploratory sequential design, the embedded design, the transformative design, the multiphasse design. 4. Langkah-langkah

penelitian

mengambilkeputusanbahwa

mixed

mixedmethods

methods dapat

adalah dilakukan,

mengidentifikasi rasionalisasi yang jelas mengenai pelaksanaan penelitian mixed

methods,

mengidentifikasi

strategi

pengumpulandata,mengembangkan rumusan masalah penelitian kuantitatif dan kualitatif, mengumpulkan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif dan menuliskan hasil yang konsisten dengan desain penelitian.

B. Sugesstion So this paper we make, hopefully what has been presented will provide knowledge and information. Furthermore, for the perfection of this paper we ask for suggestions and criticism to improve in the future.

More Documents from "meidy adelina"