Hand-out Metodologi Ilmiah 2007
Menghindari kesalahan berbahasa 1.
Pada hasil penelitian itu menunjukkan bahwa meskipun dosis insektisida telah ditingkatkan 2 x lipat tetapi populasi hama tidak beda nyata dengan populasi sebelumnya.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa meskipun dosis insektisida telah ditingkatkan dua kali lipat, populasi hama tidak berbeda nyata dengan populasi sebelumnya. 2.
Pelaksanaan percobaan itu meliputi perbanyakan tanaman, memelihara serangga, memurnikan ekstrak, dan pengujian senyawa aktip.
Pelaksanaan percobaan itu meliputi perbanyakan tanaman, pemeliharaan serangga, pemurnian ekstrak, dan pengujian senyawa aktif. 3.
Sampai sekarang masih sedikit buku mengenai bidang Hama dan Penyakit Tanaman, yang di tulis dalam Bahasa Indonesia.
Sampai sekarang masih sedikit buku dalam bidang hama dan penyakit tanaman yang ditulis dalam bahasa Indonesia. 4.
Dengan konsentrasi ekstrak srikaya yang meningkat menunjukkan peningkatan kematian kumbang Callosobruchus sp. Sedangkan jumlah telur yang diletakkan tidak terpengaruh.
Perlakuan dengan ekstrak srikaya pada konsentrasi yang lebih tinggi meningkatkan kematian kumbang Callosobruchus sp., sedangkan jumlah telur yang diletakkan tidak terpengaruh. 5.
Efektivitas suatu insektisida di lab dipengaruhi oleh sifat kimia dan biologis insektisida itu dan sifat serangga uji. Sedangkan efisiensinya di lapangan juga dipengaruhi oleh faktorfaktor lain antara lain seperti cuaca dan jenis peralatan yang digunakan.
Efektivitas insektisida di laboratorium dipengaruhi oleh sifat kimia dan biologi insektisida itu serta sifat serangga uji, sedangkan efisiensinya di lapangan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti cuaca dan jenis peralatan yang digunakan. 6.
Menulis Disertasi adalah merupakan sarat untuk memperoleh Gelar Doktor.
Penulisan disertasi merupakan syarat untuk memperoleh gelar doktor. 7.
Tesis harus ditulis secermat mungkin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tesis harus ditulis dengan cermat sesuai ketentuan yang berlaku. 8.
Senyawa sekonder dalam durian Bangkok yang juga dapat dijumpai di kepulauan Riau dapat mempengaruhi kerja ensim yang menguraikan senyawa asing (xenobiotic).
Senyawa sekunder dalam durian bangkok, yang juga dapat dijumpai di Kepulauan Riau, dapat mempengaruhi kerja enzim yang menguraikan senyawa asing (xenobiotic). 9.
Sejak dari tahun 1997 ia tercatat sebagai mahasiswa jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Sedangkan pada tahun 1999 ia pernah bertugas sebagai Asisten pada Praktikum Pengantar Perlindungan Tanaman.
Kebahasaan dan Ketentuan Ilmiah
Hand-out Metodologi Ilmiah 2007 Sejak tahun 1997 ia tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Pada tahun 1999 ia bertugas sebagai asisten pada praktikum Pengantar Perlindungan Tanaman. 10. Biakkan cendawan itu diinkubasi dalam suatu almari es pada suhu 25 derajat Celsius dan kelembaban nisbi 80 %. Biakan cendawan itu diinkubasi dalam lemari es pada suhu 25 ºC dan kelembapan nisbi 80%. 11. Dengan demikian menunjukkan betapa pentingnya pemahaman Bioekologi Hama dalam pengambilan keputusan pengendalian. Kesimpulan tersebut diungkapkan oleh Staf Peneliti dari laboratorium Bioekologi Hama. Pemahaman bioekologi hama sangat penting dalam pengambilan keputusan pengendalian. Kesimpulan tersebut diungkapkan oleh staf peneliti dari Laboratorium Bioekologi Hama. 12. Untuk menghindarkan kerusakan bibit padi akibat dari serangan tikus disekitar tempat persemaian di pasang pagar plastik. Untuk menghindari kerusakan bibit padi dari serangan tikus, di sekitar pesemaian dipasang pagar plastik. 13. Pengendalian Hama Terpadu ditetapkan sebagai landasan Perlindungan Tanaman di Indonesia dengan peraturan pemerintah nomer 6, tahun 1995. Pengendalian hama terpadu ditetapkan sebagai landasan perlindungan tanaman di Indonesia dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6, Tahun 1995. 14. Pemasarakatan PHT melalui SLPHT cukup berhasil merubah sikap dan tindakan petani dalam pengendalian hama kedele di daerah itu. Pemasyarakatan PHT melalui SLPHT cukup berhasil mengubah sikap dan tindakan petani dalam pengendalian hama kedelai di daerah itu. 15. Dari percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa hasil perlakuan pestisida menurunkan tingkat populasi hama secara nyata. Percobaan itu membuktikan bahwa perlakuan pestisida menurunkan tingkat populasi hama secara nyata. 16. Pada hasil analisa statistik dengan uji t menunjukkan bahwa varietas A nyata lebih rentan terhadap Tobacco Mosaic Virus dari varietas B. Hasil analisis statistika dengan uji-t menunjukkan bahwa varietas A nyata lebih rentan terhadap tobacco mosaic virus daripada varietas B. 17. Musuh alami yang menyerang hama itu meliputi dua spesies Tabuhan parasit, tiga spesies Lalat parasit, dan empat spesies Kumbang predator. Musuh alami yang menyerang hama itu meliputi 2 spesies tabuhan parasit, 3 spesies lalat parasit, dan 4 spesies kumbang predator.
Kebahasaan dan Ketentuan Ilmiah
Hand-out Metodologi Ilmiah 2007 18. Pengamatan populasi hama yang menyerang tanaman kubis dilakukan setiap Hari Sabtu. Sedangkan dua hari sebelumnya dilakukan penyemprotan dengan pestisida. Penyemprotan pestisida terhadap hama yang menyerang tanaman kubis dilakukan setiap Kamis, dan 2 hari kemudian dilakukan pengamatan populasi hama. 18. Perusahaan itu berhasil mengembangkan metoda perbanyakkan tanaman kacang Bogor secara in vitro. Perusahaan itu berhasil mengembangkan metode perbanyakkan tanaman kacang bogor secara in vitro. 20. Dosis anjuran insektisida Profenofos untuk pengendalian hama kubis adalah satu kilogram per hektar. Hal itu dinyatakan dalam buku Petunjuk Penggunaan Insektisida bab 7, halaman 86. Dosis anjuran insektisida profenofos untuk pengendalian hama kubis ialah 1 kg/ha (lihat buku Petunjuk Penggunaan Insektisida Bab VII, halaman 86). 21. Mendapat perlakuan insektisida botanis, di mana konsentrasi yang digunakan tidak melebihi 0.5%, aktifitas serangga itu menurun. Setelah pengamatan selesai, residu masing-masing insektisida botanis yang diuji diukur dengan suatu alat yang disebut High Performance Liquid Chromatography. Perlakuan dengan insektisida botani pada konsentrasi tidak lebih dari 0,5% menurunkan aktivitas serangga itu. Setelah pengamatan selesai, residu setiap insektisida botani yang diuji diukur dengan menggunakan high performance liquid chromatograph. 22. Dalam pelaksanaan praktek lapangan yang dilaporkan dalam tulisan ini, Penulis di bantu oleh berbagai fihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dalam pelaksanaan praktik lapangan yang dilaporkan dalam tulisan ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. 23. Perkuliahan metodologi penelitian berlangsung selama dua jam saja yaitu dimulai dari tepat jam 13.00–15.00. Perkuliahan Metodologi Penelitian berlangsung dari pukul 13:00 sampai 15:00. 24. Setiap proyek bantuan Luar Negeri termasuk dari negara timur tengah harus mendapat persetujuan dari D.P.R. dan BAPPENAS. Setiap proyek bantuan luar negeri, termasuk dari negara Timur Tengah, harus mendapat persetujuan dari DPR dan Bappenas. 25. Pada halaman pengesyahan tertera nama Prof Dr Ir Murdoko (N.I.P. 130 005 001) sebagai salah satu pembimbing. Pada halaman pengesahan tertera nama Prof. Dr. Ir. Murdoko (NIP 130005001) sebagai salah satu pembimbing. 26. Dosis cendawan antagonistik sebesar 125.000.000 cfu/ml dapat menekan serangan antraknosa pada cabe secara nyata.
Kebahasaan dan Ketentuan Ilmiah
Hand-out Metodologi Ilmiah 2007 Kerapatan cendawan antagonis sebesar 1,25 x 108 cfu/ml dapat menekan serangan antraknosa pada cabai secara nyata. 27. Pada hasil seleksi ketahanan 238 individu pohon kelapa GSK terhadap penyakit hawar daun P. palmivora menunjukkan bahwa LBP antar individu pohon beragam dari 0.5 – 59.8 cm persegi. Hasil seleksi ketahanan 238 individu pohon kelapa GSK terhadap penyakit hawar daun P. palmivora menunjukkan bahwa luas bercak penyakit (LBP) antarindividu pohon berkisar dari 0,5 sampai 59,8 cm2. 28. A. cerana Dataran Tinggi yang berukuran lebih besar dari lebah madu Dataran Rendah sesuai dengan Bergmann’s rule. Analisa Dendrogram menunjukan bahwa lebah dari ke dua ketinggian tempat itu terpisah. Keragaman lebah madu A. cerana (Hymenoptera, Apidae) dari Dataran Rendah dan Dataran Tinggi di Jawa Barat dipelajari dengan analisa morpologis, berdasarkan panjang beberapa bagian tubuhnya. [susunan kalimat perlu diperbaiki] Keragaman lebah madu Apis cerana (Hymenoptera: Apidae) dari dataran rendah dan tinggi di Jawa Barat dipelajari dengan analisa morfologi berdasarkan panjang beberapa bagian tubuhnya. A. cerana dataran tinggi yang berukuran lebih besar daripada lebah madu dataran rendah sesuai dengan kaidah Bergmann. Analisis dendrogram menunjukkan bahwa populasi lebah dari kedua ketinggian tempat itu terpisah.
Kebahasaan dan Ketentuan Ilmiah