Mencegah Keguguran Datang Berulang

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mencegah Keguguran Datang Berulang as PDF for free.

More details

  • Words: 564
  • Pages: 3
Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2004 biasawae.com

Mencegah Keguguran Datang Berulang Sumber : Berbagai Sumber



!

"

Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2004 biasawae.com Ibarat tergores pisau bermata dua, calon ibu yang mengalami keguguran kandungan menderita dua luka sekaligus. Luka fisik dan luka batin. Tak sedikit perempuan yang mengalami derita itu, bahkan berulang kali. Bila demikian, apa solusinya? Mudah dibayangkan, betapa berat beban ibu yang mengalami keguguran. Apalagi sampai berulang-ulang. Sudah begitu, masih dihujani macam-macam komentar pinggiran dari kiri-kanan. Yang belum tentu betul. Itu sih gara-gara "bibitnya lemah", "kandungannya kurang kuat", "kurang beristirahat", dan komentar lainnya. Luka fisik bercampur luka batin bisa bikin yang bersangkutan putus asa. Jangan bingung, jangan putus asa, sebab hal utama yang perlu diketahui justru kenapa bisa terjadi keguguran berulang. Juga bagaimana mengetahui gejalanya secara dini supaya dapat dicegah. Hormon tidak seimbang Yang pertama-tama perlu dicermati yaitu indikasinya. Jika melihat gejala berupa bercak merah dibarengi rasa mulas, cepat-cepat saja ke dokter. Dengan penanganan dini, entah dengan pemberian obat dan istirahat total, mudah-mudahan keguguran bisa dihindari. Tahap berikutnya, itu urusan dokter yang akan mencari musababnya. Kasus keguguran memang menyangkut berbagai faktor. "Kandungan lemah", menurut dr. R.B. Ontowiryo H.P., spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari RS Ibu dan Anak Harapan Kita, Jakarta, itu istilah awam yang kurang tepat. Bukannya rahim yang patut disalahkan, tetapi ketidakseimbangan hormon yang bisa diobati dengan terapi hormon. Melalui suatu tes dapat diketahui apakah seseorang mengalami ketidakseimbangan hormon atau tidak. Jika hasilnya positif, kasus keguguran biasanya memang tidak bisa dihindari. Pasalnya, pada awal kehamilan 1 - 3 bulan, peran hormon sangat penting. Kalau tidak seimbang, ber-akibat janin tidak berkembang. Jadi, supaya kasus keguguran tidak terulang, begitu menunjukkan tanda-tanda kehamilan, mereka yang memiliki histori pernah keguguran segera melakukan terapi hormon. Umumnya dengan pemberian pil hormon pada awal usia kehamilan. Kalau soal "bibitnya kurang bagus", itu betul. Dokter Ontowiryo bilang, istilah awam itu dapat diartikan sebagai kualitas sel telur atau sperma yang kurang bagus sehingga janin tidak terbentuk normal dan mudah gugur.

Koleksi Artikel dari Biasawae Community Copyleft  2004 biasawae.com "Kasus demikian acap kali terjadi pada wanita yang hamil setelah berusia 35 tahun atau sang suami sudah di atas 45 tahun. Pada usia itu, kualitas sel telur dan sperma tidak sebagus saat masih berusia lebih muda. Namun, bibit kurang bagus bisa juga dikarenakan salah satu pasangan menderita penyakit menahun," ujarnya. Jika kehamilan tidak bisa dipertahankan, tindakan yang dilakukan dokter kemudian yaitu kuret. Kalau itu keguguran pertama, penanganannya mesti benar-benar bersih. Bila tidak, akan membuat kehamilan berikutnya menjadi sulit. Menurut Ontowiryo, tindakan kuret yang tidak benar-benar bersih akan menyebabkan masih adanya jaringan yang tertinggal. Pada kondisi demikian otak seolah-olah terus menerima sinyal bahwa wanita itu masih mengandung. Akibatnya, sel telur ogah tumbuh lagi. Supaya bisa hamil kembali, dapat diusahakan dengan menjalani kuret lagi untuk membuang jaringan yang tertinggal. Dengan begitu diharapkan sel telur tumbuh subur kembali. Menurut pakar ginekologi itu, jika keguguran hanya dibersihkan ala kadarnya - misalnya hanya dengan jari tangan - justru cenderung menimbulkan masalah. Selain tertinggalnya jaringan, juga mengakibatkan infeksi. Gangguan pada kehamilan juga bisa gara-gara tumbuhnya kista atau tumor jinak pada rahim yang mengganggu penempelan plasenta. Dikhawatirkan, plasenta tidak mendapatkan jatah kiriman darah yang cukup sehingga janin hanya bisa bertahan hingga usia 2 - 3 bulan. Keguguran pada usia kandungan 2 - 3 bulan juga tidak bisa dihindari kalau terjadi kehamilan di luar kandungan, akibat janin menempel pada saluran tuba falopi.

Related Documents