Memulai Wira Usaha Untuk membangun wirausaha perlu adanya bekal yang dimiliki bagi orang yang akan memulainya. Berdasarkan hasil survey para pakar bahwa kebanyakan menjadi wirausaha berawal dari dorongan pengalaman kerja sebelumnya, pengetahuan dan keterampilan, serta ketekunan yang didapat selama bekerja ternyata telah membentuk mereka sehingga memiliki jiwa dan watak kewirausahaan yang lebih baik. Maka bila ingin menjadi wirausaha yang berhasil persyaratan utama yang harus dimiliki adalah jiwa dan watak kewirausahaan, jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan atau disebut kompetensi. Kompetensi yang dimaksud adalah kombinasi antara pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan sikap dalam hal wirausaha atau entrepreneurship, atau upaya upaya berdiri sendiri dalam mencari penghidupan. Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya finansial, bahan mentah dan tenaga kerja untuk menghasilkan suatu yang baru. Proses produksi atau pengembangan organisasi usaha baru, yang umumnya dikaitkan dengan ekonomi. Wirausahawan seseorang yang menciptakan sebuah usaha baru dengan menghadapi resiko dan kedikdakpastian dan bertujuan untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan serta mengembangkan usaha melalui peluang-peluang yang bisa mengantarkan kepada keberhasilan. Wirausahawan seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi kombinasi motivasi, menyenangi, cita cita, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Seorang entrepreneur atau wiraushawan adalah seseorang yang kreatif dan memilki kemampuan untuk mewujudkan cita cita kreatifnya oleh karena itu mereka akan mengubah padang ilalang menjadi kota yang baru, pembuangan sampah menjadi resort yang indah, kawasan kumuh menjadi lingkungan pencakar langit, serta mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas. (ref. Ciputra). Dari ulasan teraebut diatas kita dapat menyederhanakannya bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang usaha untuk berdiri diatas kaki sendiri (berdikari) didasari kemauan keras, sikap positif, dan menyenanginya. Atau kewirausahaan adalah suatu kemampuan seseorang dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, strategi dan proses dalam tantangan hidup. Beberapa hal yang harus diperhatikan dan diidentifikasi ketika akan memulai wirausaha adalah : 1. Gagasan atau Cita Cita Keinginan untuk memulai wirausaha diharapkan muncul dari adanya ide, gagasan, niat kuat, dan menyukai usaha serta cita cita yang realistis untuk mewujudkan usaha yang menghasilkan keuntungan finansial. Tegaskan bahwa cita cita ini semata mata ibadah untuk mencari penghidupan yang diridhoi Allah SWT. Kita juga harus memilki kemampuan untuk mengukur cita cita yang ingin diraih dibandingkan dengan kapabilitas yang dimilki.
2. Modal Dalam menjalankan usaha perlu adanya modal atau biaya yang akan dibutuhkan, ada istilah segala-galanya butuh modal, tapi modal bukan segala-galanya. Dengan istilah tersebut bahwa : usaha butuh modal uang tetapi uang adalah salah satu pendukung dalam menjalankan usaha. Kemudian banyak cara untuk memperoleh uang yang ditujukan untuk permodalan, yang terpenting adalah kepercayaan dan mampu menjual diri. Bahkan akhir akhir ini ada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang menyediakan dana atau pinjaman lunak untuk membantu permodalan usaha.
3. Tempat Usaha Menentukan atau memilih tempat usaha atau lokasi dalam suatu rencana wirausaha perlu adanya pertimbangan-pertimbangan yang baik dan matang karena tempat merupakan faktor pendukung yang mempengaruhi terhadap sukses atau tidaknya suatu usaha. Hal hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan tempat usaha; antara lain : jarak antara tempat usaha dengan pangsa pasar/ konsumen, jarak antara dengan pesaing, jarak dengan pemasok, lokasi strategis dalam arti yang luas. 4. Pasar Hal penting berikutnya dalam memulai usaha adalah menentukan pasar atau konsumen. Banyak pengusaha yang gagal menjalankan usaha karena kesalahan dan tidak tepatnya dalam menentukan pasar atau konsumen dengan rencana usaha yang dijalankannya, Kita harus mengenali dahulu target pasar atau konsumen; antara lain : kuantitas dan kualitas konsumen, kuantitas terkait dengan banyaknya dan kualitas terkait dengan kemampuan daya beli. Selanjutnya dicoba untuk melakukan pendekatan terhadap pasar, berkomunikasi, promosi dan menjual diri dengan baik. 5 Resiko. Seorang wirausahawan harus memilki kemampuan untuk melakukan ientifikasi resiko yang kemungkinan akan dihadapi dalam bidang usahanya. Kemudian dilakukan pengukuran atau penaksiran terhadap resiko tersebut dan dibuat ranking prioritas berdasarkan besar kecilnya
dampak yang dapat ditimbulkan. Berasarkan urutan prioritas tersebut dibuatlah mitigasinya (alternatif jalan keluar) untuk masing masing resiko yang mungkin timbul. Suatu saat ketika resiko tersebut benar benar timbul, maka kita sudah apa yang harusnya dilakukan untuk mengatasinya. Dalam hal resiko ada pepatah leluhur yang sangat berharga :”jangan menyimpan telur dalam satu keranjang yang sama”. Hal lain yang mungkin harus diperhatikan terkait dengan resiko; antara lain : ausransi, backup modal. Kemampuan untu berpindah profesi, dll. 6. Pemasok Pemasok memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup wirausaha yang kita jalankan, bila pemasok memainkan harga dan tidak ada pesaing maka habislah wirausaha yang kita bangun. Kita harus memilki kemampuan untuk mengidentifikasi pemasok berdasarkan : harga, kualitas, kontinuitas, persaingan antar pemasok, dan jumlah barang yang dimilkinya. Seorang wirausahawan akan berupaya untuk membangun jaringan pemasok yang kuta dan kompetitif, memecahkan kartel, dan menghindari monopoli, dll. Evaluasi pemasok dan mencari peluang untuk pemasok baru juga harus rutin dilakukan untuk memperkuat jaringan ketersediaan barang dari pemasok. 7. Implementasi Ketika semua sumber (modal, cita cita, dll.) sudah diidentifikasi dan bisa didekati, maka selanjutnya adalah mewujudkannya; kata kunci adalah : just do it, laksanakan dengan ketekunan dengan didukung semua hal yang dimilki : pengetahuan, keterampilan, kemampuan, tekad dan semangat, berusaha untuk menyukai, dll. Semua hal yang tekah dicita citakan, diimajinasikan dan direncanakan tidak akan terwujud bila tidak segera mulai untuk melaksanakannya; maka segeralah untuk memulainya. Pada tahap awal, aktifitas apapun tidak akan berjalan dengan mulus dan sesuai harapan, maka teruslah berupaya sebaik baiknya. 8. Mengatasi Permasalahan Dalam kegiatan atau aktifitas apapun termasuk wirausaha sudah tentu kita akan menghadapai berbagai permasalahan; misalnya saja : jualan sepi, harga yang ditawarkan ternyata terlalu mahal, margin yang tidak relevan, kurang modal, dll. Sebagai wirausaha harus memilki kemampuan untuk menghadapi dan memberikan solusi terhadap setiap permasalahan. Kita harus peka dan mampu mengidentifikasi serta membuat prioritas terhadap permasalahan, selanjutnya buat daftar prioritas. Penyelesaian dimulai dengan mencari akar penyebab dominan, dan membuat solusi terhadap akar penyebab tersebut. Kita juga harus memilki kemampuan untuk membedakan mana yang dimaksud dengan symptom (gejala) dan mana yang merupakan akar penyebab dalam suatu permasalahan. Sebagai contoh : ..ketika anak batuk batuk dimalam hari, maka jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk segera membeli obat batuk, kenali dahulu penyebanya dan ternyata penyebabnya adalah asap dari obat nyamuk, sedangkan batuk batuk adalah gejalanya. 11. Evaluasi Pada periode tertentu setelah menjalankan wirausaha (mis. 3 bulan, 6 bulan, dst.) kiya perlu melakukan evaluasi terhadap semua hal yang telah dilakukan. Minimal ada 3 (tiga) hal penting yang sebaiknya dievaluasi dan diukur keberhasilannya; yaitu Kualitas, Harga, dan Delivery/ Penyediaan, kalau dalam ilmu pengendalian kualitas dikenal istilah QCD (Quality, Cost, and Delivery). Hal seperti ini ternyata pernah dilontarkan oleh Bapak Joko Wi; yaitu sbb :”... Karena
ketika saya hidup di ekspor selama 23 tahun, ada tiga hal yang ‘tidak boleh tidak’ harus dipenuhi; Yaitu, yang pertama masalah Quality (kualitas). Kedua, masalah Price (harga). Artinya kita harus selalu efisien, sehingga harga kita bisa kompetitif. Dan yang ketiga, adalah masalah On time delivery (ketepatan waktu pengiriman).Ketiga hal ini saya kira sangat bepengaruh sekali dalam pengelolaan kepemerintahan dan pengelolaan sebuah kota, khususnya mempengaruhi kebijakan yang saya ambil”.