Membuat Kompos Rumah Tangga

MEMBUAT KOMPOS RUMAH TANGGA Metode : Keranjang Takakura (Takakura Home Method) Cara kerja : Sampah organik diuraikan menjadi kompos oleh bakteri yang terdapat dalam starter kit pada keranjang takakura. Jika dilakukan dengan ketentuan, proses pengomposan ini tidak menimbulkan bau dan tidak mengeluarkan cairan sehingga dapat ditempatkan didalam ruangan dengan sirkulasi udara yang bagus. Alat dan Bahan : 1. Keranjang plastik/rotan/bambu yang mempunyai lubang ditiap sisinya (bag samping & bawah) 2. Bantalan sekam/serbuk gergaji/sabut/karung goni (2buah untuk dasar & tutup atasnya) 3. Kardus bekas air mineral/ Mie instant 4. Kompos yang sudah jadi / kotoran ternak 5. Alat pengaduk 6. Bahan-bahan yang akan dikomposkan,berupa sampah coklat (daun kering,teh,ampas kopi,sekam,serbuk gergaji) dan sampah hijau (sayuran mentah,kulit buah,sisa nasi,kulit telur,roti,sisa lauk (sayur) yang sudah dibilas dan ditiriskan) Cara membuat • Masukan bantalan sekam ke dalam keranjang. Lalu masukan dos (Diatas bantalan sekam) • Masukan Kompos yang sudah jadi , tebalnya kira-kira 1/3 tinggi dos. • Potong-potong bahan yang akan dikomposkan (2cm x 2cm) Masukan kedalam dos, aduk-aduk. • Masukan bahan-bahan kompos setiap hari hingga dos penuh. • Jika sudah penuh,ambil 1/3 bagian untuk biang. Sisanya 2/3 bagian dimatangkan selama 2 minggu. Setelah itu kompos siap digunakan. Harus diperhatikan a. Keranjang tidak boleh terkena hujan dan sinar matahari langsung. Bagian bawah diganjal b. Hindari memasukan Ikan/daging/tulang,minyak karena dapat menimbulkan bau dan belatung c. Setiap memasukan bahan , kompos harus diaduk-aduk. d. Kompos harus lembab,tidak boleh terlalu kering/terlalu basah (kelembaban ideal 30%) e. Komposisi sampah coklat dan sampah hijau harus seimbang: 1 bag coklat, 1-3 bagian hijau.

Masalah-masalah yang mungkin timbul dalam proses pengomposan dan solusinya. 1. Bila dalam proses pengomposan berbau ammonia Penyebab : Terlalu banyak bahan-bahan daun-daun hijau (terlalu banyak nitrogen) SOLUSI : Tambah bahan daun-daun kering berwarna coklat dan diaduk-aduk 2. Berbau tengik seperti telur busuk atau berbau asam Penyebab : Terlalu lembab,atau kurang udara sehingga yang terjadi adalah proses pembusukan bukan proses penguraian. SOLUSI : diaduk sampai bau hilang,tambahkan bahan-bahan berwarna coklat (daun kering,serbuk gergaji,dedak) hingga kelembaban hilang 3. Menggumpal dan berbau telur busuk Penyebab : Kurang udara,terlalu lembab,atau terlalu basah SOLUSI : Tambahkan daun coklat ,dan aduk hingga baunya hilang 4. Kering Penyebab : Kurang air SOLUSI : Diberi air/.MOL pekat,dibasahi sambil bolak-balik,diaduk-aduk 5. Terlalu basah Penyebab : Terlalu banyak air,bahan kompos terlalu basah,kehujanan,tidak cukup udara SOLUSI : Tambahkan bahan coklat,dibolak-balik, diaduk-aduk 6. Panas tidak merata atau bahkan dalma proses pengomposan tidak timbul panas Penyebab : Wadah tempat pengomposan terlalu kecil,atau tumpukan bahan kompos terlalu sedikit SOLUSI : Ukuran wadah atau tumpukan bahan kompos minimum 50cm x 50cm x 50cm,idealnya 1m x 1m x 1m. Ukuran lebih kecil juga bisa,misalnya memakai karung,asal bahan dipastikan dipotong kecil-kecil 3cm-an. 7. Tidak ada perubahan terjadi, tidak ada panas yang timbul Penyebab : Kurang bahan hijau,kurang udara,kurang lembab,bahan tidak dicacah/dipotong kecil-kecil. SOLUSI : Pastikan bahan hijau cukup banyak, bahan dipotong kecil-kecil ukuran 3cm-an, selalu diaduk-aduk , dibasahi dengan air. 8. Banyak lalat, serangga dan belatung Penyebab : Ada sisa daging,ikan,susu,santan,sayuran busuk,terlalu banyak sampah dapur yang tidak terseleksi,dan tidak ditutup dengan baik. SOLUSI : dicampur atau ditutupi dengan selapis tanah,serbuk gergaji,dedak,atau ditutupi dengan kompos yang sudah jadi (Kompos matang) 9. Dikais-kais tikus, kucing dan anjing Penyebab : Ada sisa daging,ikan,atau makanan busuk. SOLUSI : Bila ada sisa daging atau ikan dalam p[roses pengomposan agar diambil,disingkirkan/masukan dalam komposter an-aerob,kemudian diaduk-aduk kembali,dibuat wadah sedemikian rupa agar binatang tidak bisa masuk tetapi lubang-lubang kecil tetap ada untuk sirkulasi udara.

Jangan membuang sampah organik. Buatlah kompos!