Msdm Kel 11.docx

  • Uploaded by: gideon muskanan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Msdm Kel 11.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,883
  • Pages: 18
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ANALISIS BEBAN KERJA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK

: 11

SEMESTER

: VII

KELAS

: VII A

NAMA

: 1. SANDI G. MUSKANAN (KETUA) 2. IKA YANUARISTI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI KUPANG 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Manajemen Sumber Daya Manusia tentang β€œAnalisis Beban Kerja” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia, pada Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Kupang. Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun penyusunan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini ke jenjang yang lebih baik. Akhir kata, kiranya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkan baik sebagai bahan ajar, bahan referensi maupun yang kebutuhan lainnya.

Kupang, September 2018

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2 1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3 2.1 Definisi Beban Kerja ................................................................................................. 3 2.2 Metode Penentuan Beban Kerja .............................................................................. 3 2.3 Definisi Analisis Beban Kerja .................................................................................. 4 2.4 Manfaat Analisis Beban Kerja ................................................................................. 4 2.5 Pendekatan Analisis Beban Kerja ........................................................................... 5 BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 10 3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11 SOAL................................................................................................................................ 12 JAWABAN ...................................................................................................................... 13

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Untuk mengerjakan suatu pekerjaan, seorang melalui kualifikasi yang dimiliki baik dari segi kompetensi ataupun perilakunya. Mengapa demikian? Karena jika hanya salah satu yang dimiliki misalnya hanya mampu untuk mengerjakan tetapi tidak disiplin atau loyal maka hasil yang diperolehnya akan siasia. Demikian pula jika tingkah lakunya baik tetapi tidak memiliki kemampuan yang mumpuni, maka juga tidak bermanfaat apa yang dikerjakannya. Jadi seseorang sebelum ditempatkan di suatu jabatan harus diukur dari keduanya kemampuan dan perilaku. Demikian pula setiap jabatan memiliki standar kerja yang harus dipenuhi. Standar inilah salah satu yang digunakan untuk mengukur kinerja si pemegang jabatan. Lalu apa kaitannya dengan beban kerja? Hubungannya sangat erat, beban kerja merupakan beban yang diemban oleh suatu jabatan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Misalnya jika suatu jabatan mengharuskan seseorang mengerjakan 100 potong pakaian, maka seharusnya yang ditempatkan adalah orang yang mampu mengemban jabatan tersebut. Jika dalam praktiknya just yang dikerjakan kurang dari 100 unit maka ini berarti beban kerjanya terlalu ringan, namun sebaliknya jika melebihi 100 unit berarti beban kerjanya berlebih. Bagi beban kerja yang kurang, maka harus ditambah sesuai dengan porsi yang telah ditetapkan agar tidak ada waktu yang menganggur atau terbuang. Demikian pula jika kelebihan, maka harus ditambah tenaga kerja untuk selesaikan tugas pekerjaan terhadap total waktu standar dikalikan dengan 100%. Hasil perhitungan beban kerja ini merupakan cerminan penggunaan waktu kerja produktif atau produktivitas seseorang dalam suatu periode tertentu. Dari hasil ini juga akan terlihat apakah beban kerja seseorang berlebih atau kurang. Jika beban

1

kerjanya berlebih akan menyebabkan produktivitasnya turun. Demikian pula sebaliknya jika beban kerjanya kurang maka akan banyak waktu yang terbuang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa itu beban kerja? 2. Bagaimana metode penentuan beban kerja? 3. Apa itu analisis beban kerja? 4. Apa saja manfaat analisis beban kerja? 5. Bagaimana pendekatan dalam analisis beban kerja?

1.3 Tujuan Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apa itu beban kerja; 2. Untuk mengetahui bagaimana metode penentuan beban kerja; 3. Untuk mengetahui apa itu analisis beban kerja; 4. Untuk mengetahui apa saja manfaat analisis beban kerja; 5. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan dalam analisis beban kerja; dan

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Beban Kerja Beban kerja adalah istilah yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an. Saat menghadapi suatu tugas, individu diharapkan dapat menyelesaikan tugas tersebut pada suatu tingkat tertentu. Apabila keterbatasan yang dimiliki individu tersebut menghambat/menghalangi tercapainya hasil kerja pada tingkat yang diharapkan, berarti telah terjadi kesenjangan antara tingkat kemampuan yang diharapkan dan tingkat kapasitas yang dimiliki. Kesenjangan ini menyebabkan timbulnya kegagalan dalam kinerja (performance failures). Hal inilah yang mendasari pentingnya pemahaman yang lebih dalam mengenai beban kerja (Cain, 2007). Beban kerja adalah beban yang ditanggung tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaanya ditunjukkan oleh Suma’mur dalam Tarwaka (2015). Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja organisasi menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian besar karyawan bekerja sesuai dengan standar organisasi, maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika karyawan bekerja di bawah standar maka beban kerja yang diemban berlebih. Sementara jika karyawan bekerja di atas standar, dapat berarti estimasi standar yang ditetapkan lebih rendah dibanding kapasitas karyawan itu sendiri. 2.2 Metode Penentuan Beban Kerja Metode untuk menentukan beban kerja seseorang dapat dilakukan dengan: 1. Metode daftar pertanyaan Menyusun daftar pertanyaan terbuka tentang uraian tugas dari masingmasing pegawai/pemegang jabatan sesuai hasil analisis jabatan. 2. Wawancara Mewawancarai masing-masing pegawai/pemegang jabatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi yang dikerjakan oleh pemegang jabatan. 3. Pengamatan langsung Mengamati langsung pekerjaan yang dilakukan oleh pemegang jabatan. 3

2.3 Definisi Analisis Beban Kerja Analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, selain itu analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang pegawai.

2.4 Manfaat Analisis Beban Kerja Analisis beban kerja perlu dilakukan karena memberikan banyak manfaat bagi pegawai dan organisasi. Berikut ini manfaat dari analisis beban kerja yaitu: 1. Sebagai dasar untuk merencanakan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Artinya manajemen dapat membagi waktu kerja untuk masing-masing pekerjaan dengan beban yang dimiliki. Penentuan waktu harus dikerjakan mengacu pada standar penyelesaian pekerjaan. 2. Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, sehingga tidak ada yang kekurangan pekerjaan atau yang berlebihan. Baik kekurangan maupun kelebihan pekerjaan akan membuat tidak efektifnya pekerjaan itu sendiri. 3. Sebagai dasar untuk menentukan keseimbangan pembagian kerja antar unit atau bagian yang ada dalam suatu organisasi. Artinya tidak ada yang merasa dirugikan dan diberlakukan secara adil. 4. Sebagai dasar untuk menentukan sistem dan prosedur kerja. Artinya jika dirasakan terdapat kekurangan, maka diperlukan perbaikan secepatnya, demikian pula sebaliknya. Sehingga tidak mengacaukan pekerjaan. Prosedur kerja jangan dibuat berbelit-belit tetapi sedapat mungkin dipermudah. 5. Sebagai salah satu dasar untuk menetapkan standar prestasi kerja seseorang. Bagi mereka yang mampu memenuhi beban yang telah ditetapkan mendapat penilaian tersendiri, demikian pula sebaliknya bagi mereka yang tidak memenuhi beban kerja yang diberikan maka prestasi kerjanya tidak baik dan perlu diberikan sanksi.

4

6. Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan kompensasi, baik berupa gaji, bonus, maupun intensif lainnya. Artinya makin besar beban kerjanya, maka kompensasi yang lebih baik, demikian pula sebaliknya. 7. Sebagai dasar untuk menentukan jenjang karier, apakah perlu dipromosi, demosi, atau rotasi. Hail ini tidak berkaitan langsung, tetapi melalui kinerja dan kemampuan kerja. Jika beban kerja dapat dikerjakan sesuai standar, maka prestasi kerja baik, sehingga akan memperoleh kompensasi yang lebih baik, demikian pula sebaliknya. 8. Sebagai dasar untuk pelatihan bagi mereka yang dirasakan masih belum mampu memenuhi beban kerjanya. Artinya bagi karyawan yang dianggap tidak atau kurang mampu maka perlu diberikan pelatihan agar kemampuannya bertambah.

2.5 Pendekatan Analisis Beban Kerja Pendekatan yang dilakukan dalam analisis beban kerja terdiri atas beberapa pendekatan antara lain: 1. Pendekatan Hasil Kerja Hasil kerja adalah produk atau output jabatan. Metode dengan menggunakan pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi beban kerja dan hasil kerja jabatan. Dalam menggunakan metode ini, informasi yang dipergunakan adalah: 1) Wujud hasil kerja 2) Jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai. 3) Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja.

Rumus menghitung kebutuhan pegawai dengan pendekatan metode ini adalah: βˆ‘π΅π‘’π‘π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž π‘₯ 1 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘†π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ πΎπ‘’π‘šπ‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘Žπ‘› π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž

5

Contoh: Jabatan

: Penyortir surat

Hasil kerja

: Surat yang telah disortir

Beban kerja/target hasil

: 2.500 surat setiap hari

Standar kemampuan rata-rata penyortir

: 450 surat per hari

Perhitungan kebutuhan pegawai: 2500 π‘ π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ 450 π‘ π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–

π‘₯ 1 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” = 5,5 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”

Dibulatkan menjadi 6. Jadi, berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa jumlah pegawai yang dibutuhkan yaitu sebanyak 6 orang per hari untuk tugas penyortir surat.

2. Pendekatan Objek Kerja Objek kerja yang dimaksud adalah objek yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaan. Metode ini dipergunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani. Seperti pramu tamu/resepsionis, objek kerjanya adalah tamu. Metode ini memerlukan informasi: 1) Wujud objek kerja; 2) Jumlah beban kerja yang tercermin dari banyaknya obyek yang harus dilayani; 3) Standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja. Rumus menghitung dengan pendekatan metode ini adalah βˆ‘π‘‚π‘π‘—π‘’π‘˜ πΎπ‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž π‘₯ 1 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘†π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ πΎπ‘’π‘šπ‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘Žπ‘› π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž

Contoh: Jabatan

: Pramu tamu/resepsionis

Objek kerja

: Tamu

Beban kerja

: 150 orang tamu perhari

Standar kemampuan rata-rata penerima tamu : 50 orang tamu perhari 6

Perhitungan kebutuhan pegawai: 150 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘šπ‘’ 50 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–

π‘₯ 1 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” = 3 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”

Jadi, berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa jumlah pegawai yang dibutuhkan yaitu sebanyak 3 orang per hari untuk tugas menerima tamu.

3. Pendekatan Peralatan Kerja Peralatan kerja adalah peralatan yang dipergunakan dalam bekerja. Metode ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerja, seperti pengemudi, beban kerjanya bergantung pada kebutuhan operasional kendaraan yang harus dikemudikan. Dalam menggunakan metode ini, informasi yang diperlukan adalah: 1) Satuan alat kerja 2) Jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja. 3) Jumlah beban kerja/Jumlah alat kerja yang dioperasikan. 4) Rasio jumlah metode per jabatan peralatan kerja (RPK) Rumus menghitung dengan metode ini adalah: βˆ‘π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž π‘₯ 1 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘†π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ πΎπ‘’π‘šπ‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘Žπ‘› π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž

Contoh: Kendaraan dinas Satuan alat kerja

: Kendaraan dinas (mobil)

Jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian

:

1) Pengemudi 2) Montir Beban kerja/Jumlah alat kerja yang dioperasikan : 20 mobil dinas Rasio pengoperasian alat kerja

:

1) 1 Pengemudi 1 mobil dinas 2) 1 Montir 5 mobil dinas

7

Perhitungan kebutuhan pegawai: 1. Pengemudi 20 π‘šπ‘œπ‘π‘–π‘™ π‘‘π‘–π‘›π‘Žπ‘  1 π‘šπ‘œπ‘π‘–π‘™ π‘‘π‘–π‘›π‘Žπ‘ 

π‘₯ 1 π‘π‘’π‘›π‘”π‘’π‘šπ‘’π‘‘π‘– = 20 π‘π‘’π‘›π‘”π‘’π‘šπ‘’π‘‘π‘–

2. Montir 20 π‘šπ‘œπ‘π‘–π‘™ π‘‘π‘–π‘›π‘Žπ‘  5 π‘šπ‘œπ‘π‘–π‘™ π‘‘π‘–π‘›π‘Žπ‘ 

π‘₯ 1 π‘šπ‘œπ‘›π‘‘π‘–π‘Ÿ = 4 π‘šπ‘œπ‘›π‘‘π‘–π‘Ÿ

Jadi, berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa jumlah pegawai yang dibutuhkan yaitu sebanyak 20 pengemudi dan 4 montir terkait pengoperasian 20 unit mobil dinas.

4. Pendekatan Tugas per Tugas Metode ini adalah metode menghitung kebutuhan metode pada jabatan yang hasil kerjanya beragam, artinya hasil kerja dalam jabatan banyak jenisnya. Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung kebutuhan metode dengan metode ini adalah : 1) Uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas 2) Waktu penyelesaian tugas 3) Jumlah waktu kerja efektif perhari rata-rata Rumus metode ini adalah : βˆ‘π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘ƒπ‘’π‘›π‘¦π‘’π‘™π‘’π‘ π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘‡π‘’π‘”π‘Žπ‘  βˆ‘π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ πΎπ‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž πΈπ‘“π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘“

Contoh: Jabatan: Pengadministrasian Umum Beban

SKR

WPT

70 lb/hari

12 mnt/lb

840 menit

Mengagendakan surat

24 srt/hari

6 mnt/srt

144 menit

Mengosep surat

24 srt/hari

5 mnt/srt

120 menit

No.

Uraian Tugas

1.

Mengetik surat

2. 3.

Kerja

8

4.

Melayani tamu

4 tamu/hari

6 mnt/tm

24 menit

5.

Menyusun laporan daftar hadir

1 lap/hari

30 mnt/lap

30 menit

6.

Mengadministrasi kepegawaian

10 data/hari

60 mnt/data

600 menit

7.

Mengadministrasi perlengkapan

15 data/hari

30 mnt/data

450 menit

βˆ‘WPT

2208 menit

Jumlah waktu kerja rata-rata perhari yang ditetapkan waktu kerja efektif adalah 5 jam = 300 menit Perhitungan kebutuhan pegawai: 2208 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘ π‘₯ 1 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” = 7,03 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” 300 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘ Dibulatkan menjadi 7 orang. Jadi jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk jabatan Pengadministrasian Umum adalah 7 orang.

9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.

Beban kerja adalah istilah yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an. Saat menghadapi suatu tugas, individu diharapkan dapat menyelesaikan tugas tersebut pada suatu tingkat tertentu. Beban kerja adalah beban yang ditanggung tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaanya.

2.

Metode untuk menentukan beban kerja seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan Metode daftar pertanyaan, wawancara dan pengamatan langsung.

3.

Analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, dan bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang pegawai.

4.

Analisis beban kerja perlu dilakukan karena memberikan banyak manfaat bagi pegawai dan organisasi yaitu sebagai dasar untuk merencanakan waktu, sebagai dasar untuk menentukan keseimbangan pembagian kerja, sebagai dasar untuk menentukan sistem dan prosedur kerja, sebagai salah satu dasar untuk menetapkan standar prestasi kerja seseorang, sebagai dasar untuk menentukan kebijakan kompensasi, sebagai dasar untuk menentukan jenjang karier, dan sebagai dasar untuk pelatihan.

5.

Pendekatan yang dilakukan dalam analisis beban kerja terdiri atas beberapa pendekatan antara lain Pendekatan Hasil Kerja, Pendekatan Objek Kerja, Pendekatan Peralatan Kerja, dan Pendekatan Tugas per Tugas.

10

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, John. 2015. MSDM Analisis Beban Kerja. https://www.academia.edu/12503413/MSDM_ANALISIS_BEBAN_KERJA Kasmir. 2018. Manajamen Sumber Daya Manusia. Depok: PT Rajagrafindo Persada Wulandari, Diah Retno . 2016. Pendekatan dalam Analisis Beban Kerja. https://www.pdfcoke.com/presentation/252284294/Perhitungan-Beban-Kerja

11

SOAL 1. Apa itu beban kerja ? 2. Sebutkan dan jelaskan metode-metode yang digunakan dalam penentuan beban kerja ! 3. Apa itu analisis beban kerja dan tujuan adanya analisis beban kerja? 4. Apa saja manfaat yang diberikan dalam analisis beban kerja ? 5. Sebutkan beberapa pendekatan yang dilakukan dalam melakukan analisis beban kerja ! 6. Apa saja informasi yang dipergunakan dalam metode pendekatan hasil kerja ? 7. Berikan contoh perhitungan kebutuhan pegawai dengan metode pendekatan hasil kerja ! 8. Berikan contoh yang menjadi obyek kerja dalam metode pendekatan obyek kerja! 9. Informasi apa saja yang diperlukan Dalam melakukan pendekatan peralatan kerja? 10. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Tugas Per Tugas ?

12

JAWABAN 1. Beban kerja adalah beban yang ditanggung tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaanya. 2. Metode daftar pertanyaan Menyusun daftar pertanyaan terbuka tentang uraian tugas dari masing-masing pegawai/pemegang jabatan sesuai hasil analisis jabatan, namun masih dimungkinkan untuk disesuaikan dengan tugas-tugas baru karena adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang disampaikan kepada unit/satuan kerja yang menjadi sasaran. Wawancara Mewawancarai masing-masing pegawai/pemegang jabatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi yang dikerjakan oleh pemegang jabatan. Pengamatan langsung Mengamati langsung pekerjaan yang dilakukan oleh pemegang jabatan. 3. Analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, dan bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang pegawai. 4. Manfaat dari analisis beban kerja yaitu: a) Sebagai dasar untuk merencanakan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Artinya manajemen dapat membagi waktu kerja untuk masing-masing pekerjaan dengan beban yang dimiliki. Penentuan waktu harus dikerjakan mengacu pada standar penyelesaian pekerjaan. b) Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, sehingga tidak ada yang kekurangan pekerjaan atau yang berlebihan. Baik kekurangan maupun kelebihan pekerjaan akan membuat tidak efektifnya pekerjaan itu sendiri.

13

c) Sebagai dasar untuk menentukan keseimbangan pembagian kerja antar unit atau bagian yang ada dalam suatu organisasi. Artinya tidak ada yang merasa dirugikan dan diberlakukan secara adil. d) Sebagai dasar untuk menentukan sistem dan prosedur kerja. Artinya jika dirasakan terdapat kekurangan, maka diperlukan perbaikan secepatnya, demikian pula sebaliknya. Sehingga tidak mengacaukan pekerjaan. Prosedur kerja jangan dibuat berbelit-belit tetapi sedapat mungkin dipermudah. e) Sebagai salah satu dasar untuk menetapkan standar prestasi kerja seseorang. Bagi mereka yang mampu memenuhi beban yang telah ditetapkan mendapat penilaian tersendiri, demikian pula sebaliknya bagi mereka yang tidak memenuhi beban kerja yang diberikan maka prestasi kerjanya tidak baik dan perlu diberikan sanksi. f) Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan kompensasi, baik berupa gaji, bonus, intensif atau benefit lainnya. Artinya makin besar beban kerjanya, maka kompensasi yang lebih baik, demikian pula sebaliknya. g) Sebagai dasar untuk menentukan jenjang karier, apakah perlu dipromosi, demosi, atau rotasi. Hail ini tidak berkaitan langsung, tetapi melalui kinerja dan kemampuan kerja. Jika beban kerja dapat dikerjakan sesuai standar, maka prestasi kerja baik, sehingga akan memperoleh kompensasi yang lebih baik, demikian pula sebaliknya. h) Sebagai dasar untuk pelatihan bagi mereka yang dirasakan masih belum mampu memenuhi beban kerjanya. Artinya bagi karyawan yang dianggap tidak atau kurang mampu maka perlu diberikan pelatihan agar kemampuannya bertambah. 5. Pendekatan hasil kerja , Pendekatan Objek Kerja , Pendekatan Peralatan Kerja, dan Pendekatan Tugas per Tugas 6. Dalam menggunakan metode pendekatan hasil kerja , informasi yangdipergunakan adalah: a) Wujud hasil kerja b) Jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai

14

c) Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja. 7. Contoh Jabatan

:Penyortir surat

Hasil kerja

: Surat yang telah disortir

Beban kerja/target hasil

: 2.500 surat setiap hari

Standar kemampuan rata-rata penyortir

: 450 surat per hari

Perhitungan kebutuhan pegawai:

2500 π‘ π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘₯ 1 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” = 5,5 π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” 450 π‘ π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘– Dibulatkan menjadi 6. Jadi, berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa jumlah metode yang dibutuhkan yaitu sebanyak 6 orang per hari untuk tugas penyortir surat. 8. Objek kerja yang dimaksud adalah objek yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaan. Seperti pramu tamu/resepsionis, objek kerjanya adalah tamu. Ataupun seorang dokter maka objek kerjanya adalah pasien. 9. Dalam menggunakan metode pendekatan peralatan kerja , informasi yang diperlukan adalah: a) Satuan alat kerja b) Jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja. c) Jumlah alat kerja yang dioperasikan. d) Rasio jumlah metode per jabatan peralatan kerja (RPK) 10. Pendekatan Tugas per Tugas adalah metode menghitung kebutuhan metode pada jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam, artinya hasil kerja dalam jabatan banyak jenisnya.

15

Related Documents

Msdm Kel 11.docx
May 2020 15
Msdm Kel.07.docx
December 2019 13
Msdm Kel 11_2.docx
May 2020 7
Msdm
April 2020 38
Msdm
April 2020 40

More Documents from "najib aridly"