MAPPING
THE WAY Forward
Laporan Tahunan 2016
MAPPING
THE WAY
Forward
Bank Mega berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% menjadi Rp1,16 triliun yang bersumber dari penghasilan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya. Pencapaian ini sejalan dengan strategi Bank dalam meningkatkan fee based income dan penyaluran kredit yang konservatif serta mengurangi cost of fund. Bank akan terus meningkatkan inovasi produk dan kualitas layanan untuk memaksimalkan peluang bisnis pada masa mendatang.
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
DAFTAR ISI 1 Sekapur Sirih 2 Daftar Isi 6 Ringkasan Kinerja 2016 8 Ikhtisar Keuangan 9 Informasi Saham 11 Aksi Korporasi 11 Suspension Delisting 12 Peristiwa Penting 2016
Laporan Manajemen 18 Laporan Direksi
28 Laporan Dewan Komisaris
35 Profil Perusahaan 38 Identitas Perusahaan 41 Sekilas BANK MEGA 46 Visi & Misi 46 Nilai-nilai Utama 47 Perjalanan Kami 42 Kegiatan Usaha 50 Struktur Organisasi 52 Area Operasional 54 Profil Direksi 58 Profil Dewan Komisaris
72
62 Pejabat Eksekutif 67 Informasi Pemegang Saham 67 Struktur Pemegang Saham 68 Kronologis Pencatatan Saham
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
68 Kronologis pencatatan efek Lainnya 69 Lembaga Penunjang Pasar Modal 70 Penghargaan dan Sertifikasi
111
74 Tinjauan Makro 76 Struktur Bisnis 96 Tinjauan Kinerja Keuangan 101 Kemampuan Membayar Kewajiban Dan Tingkat Kolektibilitas 102 Struktur Permodalan Dan Kebijakan Struktur Modal 103 Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal 2016 103 Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan 103 Prospek Usaha 103 Target Dan Realisasi 2016 Serta Proyeksi 2017 103 Aspek Pemasaran 104 Dividen
Tinjauan operasional 113 Manajemen Risiko 184 Sumber Daya Manusia 192 Teknologi Informasi
2
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
DAFTAR ISI
196 Laporan Tata Kelola Perusahaan 198 Rapat Umum Pemegang Saham (Rups)
225 Sistem Pengendalian Internal
199 Struktur Tata Kelola (Governance Structure)
226 Pelaksanaan Audit Internal
200 Dewan Komisaris
228 Pelaksanaan Audit Eksternal
202 Direksi
229 Penanganan Benturan Kepentingan
213 Komite Audit
233 Kecukupan Transparansi
216 Komite Pemantau Risiko
234 Komitmen Integritas (Kode Etik Dan Budaya Perusahaan)
220 Komite Remunerasi Dan Nominasi 223 Penerapan Fungsi Kepatuhan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 250 Lingkungan Hidup 250 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) 250 Program Tanggung Jawab Sosial 253 Manajemen Produk, Jasa & Konsumen
248 Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Bank Mega Tbk
Laporan Keuangan 2016
254 Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
257 PT Bank Mega Tbk
3
Ikhtisar Utama 15 Ringkasan Kinerja 2016 17 Ikhtisar Keuangan 19 Informasi Saham 21 Aksi Korporasi 22 Peristiwa Penting 2016 23 Suspension Delisting
Ikhtisar Utama Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
RINGKASAN Perolehan DPK meningkat sebesar
3%, dari Rp49,74 triliun triliun. Rp51,05 menjadi
Rp70,53 3%
Total aset sebesar naik
triliun,
YoY dari tahun 2015
yang sebesar Rp68,23 triliun
6
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
KINERJA Pendapatan operasional bersih meningkat
25% Rp1,47
dari Rp1,18 triliun menjadi
triliun
Laba bersih meningkat sebesar
10% dari Rp1,05 triliun menjadi triliun Rp1,16
Bank Mega menyalurkan kredit sebesar Rp28,30 triliun di tahun 2016 Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
7
Ikhtisar Utama Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
dalam miliar Rupiah
Growth
Keterangan
2016
2015
2014
3.38%
70,532
68,225
-31.02%
5,983
8,673
59.79%
23,741
14,858
2015-2015
Total aset Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain Efek-efek dan tagihan lainnya Kredit yang diberikan Simpanan pihak ketiga
2012
66,582
66,396
65,219
9,094
11,241
8,494
14,782
14,468
19,836
-12.72%
28,277
32,398
33,614
30,173
26,986
2.68%
51,073
49,740
51,022
52,372
50,265 58,956
Total liabilitas
2.75%
58,266
56,708
59,613
60,214
Ekuitas
6.50%
12,266
11,517
6,970
6,183
6,263
Laba bersih
9.97%
1,158
1,053
568
525
1,377
2016
2015
2014
2013
2012
Rasio Keuangan Return On Assets (ROA)
2.36%
1.97%
1.16%
1.14%
2.74%
Return On Equity (Roe)
10.91%
15.30%
10.05%
9.65%
27.44%
Loan To Deposit Ratio (Ldr)
55.35%
65.05%
65.85%
57.41%
52.39%
3.44%
2.81%
2.09%
2.18%
2.09%
26.21%
22.85%
15.23%
15.74%
16.83% 941.34%
Non Performing Loan (Npl) Gross Capital Adequacy Ratio (Car)/Kpmm Liabilitas Terhadap Ekuitas
475.02%
492.39%
855.28%
973.86%
Liabilitas Terhadap Total Aset
82.61%
83.12%
89.53%
90.69%
90.40%
Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
81.81%
85.72%
91.25%
89.76%
76.73%
7.01%
6.04%
5.27%
5.38%
6.45%
2016
2015
2014
2013
2012 3,342
Net Interest Margin (Nim)
Growth
Laporan Laba - Rugi
2016-2015
Pendapatan bunga bersih
5.60%
3,488
3,303
2,745
2,696
Pendapatan selain bunga
-10.39%
1,734
1,935
1,396
1,186
968
24.70%
1,545
1,239
659
633
1,566
Laba sebelum pajak & kepentingan minoritas Laba bersih Total Laba (Rugi) Komprehensif
9.97%
1,158
1,053
568
525
1,377
-72.57%
1,275
4,648
787
548
1,386
2016
2015
2014
2013
2012
Growth
Data Saham
2016-2015
Jumlah saham yang beredar (dalam jutaan)
0.00%
6,964
6,964
6,964
6,964
6,964
Laba bersih per saham dasar (Nilai penuh)
9.93%
166
151
82
75
198
2016
2015
2014
2013
2012
Data Karyawan & Kantor Cabang Jumlah Kantor Cabang Jumlah Karyawan
8
2013
PT Bank Mega Tbk
Growth 2016-2015 1.16%
349
345
344
344
326
-5.61%
6,466
6,850
8,077
8,868
8,864
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
INFORMASI SAHAM
Kinerja Saham Bank Mega Tahun 2015-2016 Harga, Volume Transaksi, Jumlah Saham Beredar, dan Kapitalisasi Pasar Per Triwulan Tahun 2015-2016 Kuartal 1
Saham Bank Mega 2016
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
Tertinggi
Rp 3.200
Rp 3.550
Rp 3.490
Rp 3.070
Terendah
Rp 2.700
Rp 2.600
Rp 2.800
Rp 2.510
Penutupan
Rp 2.800
Rp 3.550
Rp 3.000
Rp 2.550
78.100
41.600
10.800
21.500
19.304.000
24.474,000
20.682.000
17.580.000
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
Volume (saham) Kapitalisasi Pasar (juta Rp)
Kuartal 1
Saham Bank Mega 2015 Tertinggi
Rp 2.500
Rp 2.550
Rp 3.450
Rp 3.275
Terendah
Rp 1.950
Rp 1.965
Rp 2.910
Rp 2.785 Rp 3.275
Penutupan Volume (saham) Kapitalisasi Pasar (juta Rp)
Rp 2.450
Rp 2.500
Rp 3.450
1.128.200
221.200
490.500
4.700
16.890.638,7
17.235,345,6
23.784.776,9
22.578.302,7
INFORMASI OBLIGASI
Tahun
Keterangan
2008
Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 *)
Peringkat
Nominal
Pencatatan
A (idn) dari Fitch Ratings Indonesia
Rp 1.000.000.000.000
Bursa Efek Indonesia
*) Telah dilaksanakan opsi beli Obligasi subordinasi Bank Mega Tahun 2007 pada tanggal 16 Januari 2013
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
9
Ikhtisar Utama Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
KEBIJAKAN DIVIDEN
Tahun Buku
Dividen per Saham (Rp)
Jenis Dividen
% Dividen terhadap Laba Bersih
2002
11,27 Tunai
8.544.900.000
30,00%
2003
76,66 Tunai
72.080.000.000
40,00%
2004
113,17 Tunai
106.405.101.412
40,00%
136,00 Tunai
127.871.280.000
40,00%
204,13 Saham
191.929.738.359
60,00%
-
0,00%
104.143.835.084
20,00%
2005 2006
- -
2007
64,07 Tunai
2008
- -
-
0,00%
2009
- -
-
0,00%
500.088.442.384
52,54%
2010
157,20 Tunai
2011
- 190,00 Tunai
2012
186,30 Saham 453,60 Saham *)
2014
14,36 Tunai
2015
?
2016
?
*) Dividen saham dari kapitalisasi agio tahun buku 2011
10
Jumlah Pembayaran (Rp)
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
-
0,00%
692.731.649.500
50,29%
679.240.286.550
49,31%
1.653.804.487.350 100.000.000.000
16,69%
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
AKSI KORPORASI
Tidak ada aksi korporasi selama tahun buku 2016.
SUSPENSION DAN/ATAU DELISTING
Tidak ada suspension dan/atau delisting selama tahun buku 2016.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
11
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
PERISTIWA PENTING 2016
6 JANUARI 2016 Signing MOU Bank Mega dengan FC Barcelona.
20 JANUARI 2016 Launcing Mega Super Vaganza 2016 periode 1.
21 JANUARI 2016 Rapat Kerja
12
PT Bank Mega Tbk
30 JANUARI 2016 Nonton Bareng Pertandingan Sepakbola Barcelona di Wilayah Surabaya
24 FEBRUARY 2016 Nonton Bareng Pertandingan Sepakbola di Wilayah Bandung dan Makassar, dalam rangka Pre Launching Kartu Kredit Mega Barca
26 FEBRUARI 2016 Penyerahan Klaim Asuransi Kecelakaan kepada Ahli Waris Nasabah MegaFirst
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
PERISTIWA PENTING 2016
16 MARET 2016 Penarikan Undian MegaMobile, bersama Telkomsel
13 APRIL 2016 CSR Pemberian Pemeriksaan Kesehataan Umum dan Gigi di Wilayah Bintaro, dalam rangka HUT ke-47 Bank Mega, bekerjasama dengan CT ARSA Foundation.
3 APRIL 2016 Mega Travel Fair
14 APRIL 2016 CSR Donor Darah dalam rangka HUT ke-47 Bank Mega
7 APRIL 2016 Public Expose
15 APRIL 2016 Syukuran HUT ke-47 Bank Mega
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
13
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
PERISTIWA PENTING 2016
14
15 APRIL 2016 RUPST
22 APRIL 2016 Public Expose
25 APRIL 2016 Board Director Visiting BEI, dalam rangka 16 tahun Bank Mega Listing di Bursa
24 JUNI 2016 Mega Peduli dalam rangka bulan Suci Ramadhan, dengan membagikan paket sembako kepada kaum dhuafa.
9 MEI 2016 Launching Ceremony Mega Barca Card
10 AGUSTUS 2016 Peluncuran Mega Supervaganza Periode 2
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
PERISTIWA PENTING 2016
21 OKTOBER 2016 Peresmian Bank Mega Kantor Wilayah Banjarmasin dan Customer Gathering
30 NOVEMBER 2016 Sosialisasi Kerjasama BPJS Ketenagakerjaan dengan CT Corpora.
27 OKTOBER 2016 Literasi Edukasi “Ayo Ke Bank” di MTs YKM3, Yayasan Qur’an, Palbatu, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
8 DESEMBER 2016 Peletakan batu pertama perbaikan sekolah PGRI Garut, akibat bencana banjir, bantuan Mega Berbagi.
20 NOVEMBER 2016 Bekerjasama dengan CT ARSA Foundation mulai menyalurkan bantuan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan bagi 34 sekolah di Tanah Air melalui program Mega Berbagi.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
15
Pertumbuhan aset menjadi
Rp64,8 triliun 3,63%
atau tumbuh
Laporan Manajemen 15 Laporan Direksi 17 Laporan Dewan Komisaris
Ikhtisar Utama
LaporanManajemen Manajemen Laporan
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Laporan
Direksi “Melalui pelaksanaan bisnis yang fokus dan terukur serta ditunjang oleh prinsip kehati-hatian, tahun 2016 Bank Mega berhasil mencatat pertumbuhan yang berkelanjutan”
Kostaman Thayib Direktur Utama
18
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Laporan Direksi
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
KINERJA PERBANKAN Kondisi stabilitas sektor jasa keuangan, termasuk industri perbankan masih berada dalam kondisi normal.
Tahun 2016 boleh kita katakan sebagai tahun yang
Kinerja pasar keuangan domestik secara umum juga
tidak mudah dan cukup menantang.
Seperti kita
masih cukup baik. Tingkat kesehatan lembaga jasa
ketahui bersama, kondisi perekonomian global secara
keuangan juga masih dalam kondisi terjaga dengan
umum masih mengalami perlambatan dan dibayangi
didukung tingkat permodalan yang tinggi dan likuditas
peningkatan risiko ketidakpastian. Dengan rendahnya
yang memadai.
pertumbuhan
perekonomian
negara-negara
maju,
membuat perekonomian global diperkirakan tumbuh
Meski BI dan OJK telah menerapkan kebijakan moneter
sebesar 3,0%, lebih rendah dari 3,1% di tahun 2015.
terkait penurunan sukubunga, tetapi data Otoritas
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa, kebijakan ekonomi
Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan kredit perbankan
Amerikat Serikat di bawah pemerintahan baru membuat
nasional di tahun 2016 hanya tumbuh sebesar 7,87%,
perekonomian global dibayangi ketidakpastian yang
turun dari 10,44% di tahun 2015. Pertumbuhan dana
tinggi.
pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 9,60% di tahun 2016, lebih tinggi dari tahun 2015 lalu, yang hanya
Gejolak ekonomi dunia tersebut berdampak pada
tumbuh 7,26%.
pertumbuhan ekonomi domestik. Namun demikian, Indonesia berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sebagai hasil dari koordinasi kebijakan
KINERJA BANK MEGA 2016
ekonomi yang baik antara Pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga-lembaga lainnya. Tekad Pemerintah
Dalam kondisi perekonomian dan perbankan yang
untuk memperbaiki kondisi usaha di dalam negeri,
masih penuh tantangan, kami patut bersyukur dengan
melalui pemberlakuan paket-paket program deregulasi,
pencapaian kinerja Bank Mega pada tahun 2016.
juga memberikan hasil positif. Ekonomi Indonesia tetap
Melalui pelaksanaan bisnis yang fokus dan terukur
tumbuh positif sebesar 5,02%, lebih tinggi dibanding
serta ditunjang oleh prinsip kehati-hatian, tahun 2016
pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 4,88%.
Bank Mega berhasil mencatat pertumbuhan kinerja
Sedangkan inflasi sepanjang tahun 2016 tercatat
yang positif. Bank Mega tetap terjaga sehat dengan
sebesar 3,02%, menurun dibandingkan inflasi tahun
permodalan yang kuat dan likuiditas yang baik. Bank
2015 yang sebesar 3,45% yoy.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
19
LaporanManajemen Manajemen Laporan
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Direksi
mencatat pertumbuhan laba
bersih sebesar 10%
Bank Mega tetap memiliki permodalan yang kuat Per
menjadi Rp1,16 triliun di tahun 2016. Sedangkan laba
31 Desember 2016, rasio kecukupan modal minimum
sebelum pajak meningkat 25% menjadi Rp1,55 triliun
atau CAR
bila dibanding periode sebelumnya pada tahun 2015
pasar dan operasional, tercatat sebesar 26,21%, naik
yaitu sebesar Rp1,24 triliun.
Sedangkan aset Bank
dari 22,85% pada tahun 2015. Selain itu, marjin bunga
Mega menjadi sebesar Rp70,53 triliun atau tumbuh
bersih meningkat menjadi sebesar 7,01% dibandingkan
3,4% dari tahun 2015 sebesar Rp68,23 triliun, terutama
6,04% pada tahun lalu.
setelah memperhitungkan risiko kredit,
didorong dari peningkatan efek-efek yang meningkat 65,6% menjadi Rp23,7 triliun.
Namun demikian, diakui bahwa Bank tidak dapat
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank juga meningkat, mencapai Rp51,07 triliun atau meningkat 2,7% dari tahun 2015 sebesar Rp49,74 triliun. Pertumbuhan ini bersumber dari dana murah (Giro dan Tabungan) yang meningkat sebesar 7.62% menjadi Rp16,26 triliun dari periode sebelumnya sebesar Rp15,10 triliun. Kinerja
operasional
menghindar dari dampak situasi perekonomian yang masih penuh dengan tantangan di tahun 2016. Kondisi tersebut menjadi salah satu pertimbangan Bank untuk dengan pendekatan konservatif secara prudent kepada perusahaan-perusahaan yang telah teruji track record nya. Tidak dapat kami pungkiri bahwa tekanan ekonomi telah berdampak pada penurunan kinerja debitur di beberapa sektor usaha secara signifikan. Kondisi
Bank
juga
menunjukan
pertumbuhan yang baik. Pendapatan Operasional bersih meningkat sebesar 24,7% dari Rp1,18 triliun menjadi Rp1,47 triliun sedangkan Pendapatan non operasional bersih juga meningkat sebesar 25% dari Rp59,87 miliar menjadi Rp74,86 miliar. Pendapatan Bunga Bersih yang meningkat 5,6% menjadi Rp3,49 triliun jika dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp3,30 triliun. Sedangkan Beban Operasional lainnya turun sebesar 7,6% menjadi Rp3,75 triliun dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp4,06 triliun, yang menjadikan rasio BOPO turun menjadi 81,81% dari periode yang sama tahun 2015 sebesar 85,72%. Penurunan ini terutama disebabkan karena keuntungan perubahan nilai surat berharga dan inisiatif Bank untuk menjalankan langkah-langkah efisiensi biaya.
tersebut berakibat pada melambatnya pertumbuhan kredit Bank Mega sepanjang 2016. Total kredit menjadi sebesar Rp28,28 triliun atau turun 12,72% dari Rp32,40 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada segmen KUK seiring dengan strategi Bank untuk lebih konservatif terhadap segmen ini. Sedangkan segmen bisnis yang mencatat pertumbuhan adalah kartu kredit yang tumbuh 2,4% menjadi Rp8,24 triliun dari sebelumnya Rp8,05 triliun di tahun 2015.
Sebagai langkah preventif atas kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, Bank juga melakukan review menyeluruh atas kualitas kredit yang telah diberikan dan menetapkan sejumlah action plan untuk mengelolanya dengan lebih baik. Pada tahun 2016, rasio kredit bermasalah (NPL gross) Bank mengalami sedikit peningkatan menjadi sebesar 3,4% dari 2,8% pada tahun 2015.
20
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Laporan Direksi
Dalam hal jaringan, per akhir Desember 2016 kami
2016, Bank juga meluncurkan program benefit
memiliki 349 kantor cabang, yang terdiri dari 53 kantor
diskon belanja dengan kartu debit sebesar 5% di
cabang utama, 289 kantor cabang pembantu, dan 7
Carrefour yang menjadi keuntungan sepanjang
kantor kas. Pada tahun 2016, Bank membentuk 2 Kantor
masa bagi para nasabah Bank Mega. Sedangkan
Wilayah baru agar dapat meningkatkan penetrasi pasar
pemegang kartu kredit Bank Mega dapat menikmati
dan lebih mendekatkan diri dengan nasabah. Kantor
diskon belanja diseluruh unit usaha ritel CT Corp
Wilayah Jakarta dipecah menjadi 2 dan memisahkan
tersebut.
Kalimantan dari supervisi Kantor Wilayah Makassar. Dengan terbentuknya Kantor Wilayah Jakarta 2 dan
2. Inovasi produk dan fitur layanan kepada nasabah
Kantor Wilayah Banjarmasin, Bank Mega memiliki 8
dalam usaha menjadi bank retail dan meningkatkan
Kantor Wilayah (Medan, Jakarta 1, Jakarta 2, Bandung,
jumlah penghimpunan dana masyarakat. Pada
Semarang, Surabaya, Makassar dan Banjarmasin) yang
tahun 2016 Bank meluncurkan produk co-branding
mensupervisi 349 kantor di seluruh Indonesia.
Mega Barça yang terdiri dari kartu kredit, kartu debit dan kartu pre- paid (E-cash), yang didesain khusus dengan gambar FC Barcelona. Bank Mega
Strategi 2016
merupakan mitra pertama atau official bank di Indonesia dari klub sepakbola terkemuka dunia
Bank Mega telah melaksanakan beberapa strategi untuk
yaitu FC Barcelona. Dari kerjasama ini nasabah
mengurangi dampak dari tekanan tersebut terhadap
Tabungan Mega Perdana Barca dan pemegang
kinerja Bank secara keseluruhan.
Bank Mega tetap
kartu kredit Mega Barca sebanyak 24 orang telah
fokus pada upaya memperkuat fundamental keuangan
mendapatkan reward untuk menikmati paket
dan memaksimalkan pertumbuhan bisnis, melalui:
wisata Ultimate Camp Nou, Barcelona Tour.
1. Sinergi dengan perusahaan-perusahaan dalam PT CT Corpora (“CT Corp”) untuk meningkatkan
Sebagai apresiasi bagi nasabah setia dan juga
volume
untuk
usaha,
menciptakan
peluang
usaha
meningkatkan
jumlah
tabungan,
Bank
baru serta penambahan jumlah jaringan kantor
Mega meneruskan Mega Super Vaganza dengan
secara
meluncurkan
terencana.
Melalui
sinergi
ini
Bank
program
”Mega
SuperVaganza
Mega menjadi Bank yang dapat memberikan
2”, yaitu program berhadiah yang berlaku pada
keuntungan sepanjang masa kepada nasabah
Tabungan Mega Dana dan Mega Maxi, yang
penabung individu yang memenuhi persyaratan
khusus ditujukan bagi nasabah individu. Periode
dan pemegang kartu kredit Bank Mega. Nasabah
kedua berlangsung mulai 1 Agustus 2016 hingga
penabung akan mendapatkan voucher belanja
29 Januari 2017. Program ini bertujuan untuk lebih
yang dapat digunakan diantaranya Carrefour,
meningkatkan akuisisi nasabah baru (New To
Transmart, Metro Department Store, Trans Fashion
Bank) serta meningkatkan pengendapan dana dari
(Furla, BOSS, Geox dan lain-lain), Baskin Robbins,
nasabah existing.
Wendys, Coffee Bean and Tea Leaf, Anta Vaya, Trans Studio Makassar dan Bandung, Trans Luxury Hotel, Ibis Bandung dan Transvision. Pada tahun
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
21
LaporanManajemen Manajemen Laporan
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Direksi
3. Terkait dengan situasi pasar yang masih diliputi dengan tantangan, maka dalam upaya menjaga
PENERAPAN TATA KELOLA DAN MANAJEMEN RISIKO
pertumbuhan kredit, strategi yang dijalankan dalam
Bank terus berpegang pada standar tata kelola yang
penyaluran kredit yaitu fokus pada perusahaan
tinggi dan meyakini bahwa pelaksanaan tata kelola
dengan track record yang baik dan teruji. Selain
perusahaan yang baik adalah faktor penting dalam
itu juga fokus pada sektor industri yang memiliki
upaya membangun dan memelihara kepercayaan dan
trend positif, antara lain: sarana / prasarana,
kredibilitas. Bank memiliki struktur dan mekanisme
konstruksi, perdagangan besar dan eceran, indutri
tata kelola sesuai dengan regulasi.Prinsip-prinsip
pengolahan, real estate, jasa perusahaan dan lain-
GCG diterapkan di semua tingkatan organisasi dalam
lain.
Perusahaan, didukung oleh konsistensi dan peraturan prosedural yang secara periodik diuji dan ditingkatkan
4. Pengembangan
teknologi
informasi
untuk
agar sesuai dengan perkembangan terkini.
mendukung perkembangan bisnis retail serta mitigasi risiko operasional
Bank telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen
Pengembangan Potensi Sumber Daya Manusia
Risiko, Satuan Kerja Anti Money Laundering (AMLA), Satuan Kerja Penerapan Strategi Anti Fraud. Satuan Kerja-Satuan Kerja tersebut terpisah dari Unit Kerja
Sumber daya manusia adalah salah satu komponen
Operasional dan Unit Kerja Bisnis sehingga dapat
utama Bank. Untuk mengembangkan kompetensi
melaksanakan fungsinya secara independen dan
semua karyawan, Bank secara berkesinambungan
didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki
melakukan pelatihan eksternal dan internal. Bank juga
kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung
memiliki mekanisme rekrutmen untuk menjaring bakat-
jawabnya, memiliki job description dan pedoman kerja
bakat terbaik. Sepanjang 2016 Bank melaksanakan
sesuai dengan struktur organisasi Bank.
berbagai
program
untuk
mendapatkan
kandidat
maupun pengembangan kualitas SDM. Hingga akhir
Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung
Desember 2016, Bank memiliki 8.986 pegawai yang
jawab, Direksi membentuk Komite – Komite, yaitu
tersebar di seluruh unit kerja di kantor pusat, regional,
Komite Manajemen Risiko, Komite Aset dan Liabilitas
dan cabang.
(ALCO), Komite Kebijakan Perkeditan, Komite Teknologi Informasi, Komite Sumber Daya Manusia, Komite
Pada tahun 2016 Bank telah melakukan penyempurnaan
Produk, dan Komite Pengadaan Barang.
organisasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam
22
menghadapi
kondisi
Dalam hal manajemen risiko, Bank terus menerapkan
persaingan perbankan yang semakin ketat. Salah satu
kerangka manajemen risiko yang kokoh. Dalam
penyempurnaan organisasi yang dilakukan adalah pada
pelaksanaannya, Bank senantiasa mengedepankan
model organisasi di network dengan satu kepemimpinan
prinsip kehati-hatian dalam mengelola segala jenis risiko
untuk seluruh segmen bisnis untuk memaksimalkan
sebagai wujud komitmen Bank dalam menjalankan
kinerja bisnis yang ada.
praktik tata kelola perusahaan yang baik.
PT Bank Mega Tbk
tuntutan
bisnis
dan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Laporan Direksi
Kami meyakini seluruh upaya peningkatan kualitas
telah beramal untuk mencerdaskan kehidupan anak
penerapan tata kelola akan meningkatkan kinerja
bangsa. Pada awal Desember 2016, Bank Mega melalui
Bank secara berkelanjutan, sesuai dengan tujuan dan
Komite Mega Berbagi telah memberikan komitmen
manfaat dari penerapan tata kelola perusahaan yang
untuk merenovasi 34 sekolah yang memiliki bangunan
baik
kurang layak. Termasuk diantaranya 2 sekolah korban banjir bandang di Garut yang pembangunan kembali
Tanggung Jawab Sosial / Corporate Social Responsibility Bank
memaknai
program
Corporate
sekolahnya telah dimulai dan diharapkan rampung pada semester pertama 2017.
Social
Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab dilaksanakan sepanjang tahun 2016 yang merupakan
PERUBAHAN SUSUNAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
bagian dari Mega Peduli. Kegiatan yang telah dilakukan
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
adalah Aksi Donor Darah yang dilaksanakan secara
(RUPST) 2016 yang diselenggarakan pada 15 April
serentak di 7 kota tempat keberadaan Kantor Wilayah
2016, Rapat telah menyetujui pengunduran diri Sdr.
Bank Mega di seluruh Indonesia sebagai rangkaian
Max Kembuan dan Sdri Tati Hartawan sebagai Direksi
peringatan ulang tahun Bank Mega. Terkait peringatan
Bank Mega.
ulang tahun Bank Mega, Mega Peduli juga memberikan
saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis di Jakarta
Sdr Max Kembuan dan Sdri Tati Hartawan yang telah
yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu.
memberikan dedikasi dan kontribusinya untuk dalam
Kemudian, dalam rangka merayakan Hari Raya Idul
Bank Mega.
sosial kepada stakeholder. Berbagai kegiatan CSR
Mewakili seluruh jajaran Bank Mega,
Fitri, Mega Peduli juga memberikan bantuan sembako kepada panti-panti asuhan dan juga bagi masyarakat
PROSPEK USAHA 2017
yang kurang mampu disekitar Kantor Bank Mega di
Perekonomian dunia pada tahun 2017 diperkirakan
beberapa kota.
masih
dipenuhi
oleh
berbagai
tantangan
yang
disebabkan berbagai permasalahan. Salah satunya Dalam rangka mendukung Gerakan Literasi Keuangan
ditandai oleh kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat
Nasional, Bank juga telah melakukan edukasi perbankan
Donald Trump yang cenderung akan memberlakukan
di Jakarta dan Medan.
proteksionisme di bidang perdagangan. China sendiri sebagai salah satu negara dengan perekonomian paling
Bank juga menggalang kegiatan bersama nasabah
berpengaruh di dunia diperkirakan akan melonggarkan
untuk
meningkatkan
target pertumbuhannya dan mengendalikan kredit
pendidikan melalui produk Tabungan Mega Berbagi.
dengan lebih selektif sehingga laju investasi akan
Melalui Tabungan Mega Berbagi, Nasabah akan
tertahan dan tidak mengalami hard landing dalam
menyisihkan minimal 1% dari sukubunga yang diterima
perekonomiannya. Kebijakan ini akan berdampak
dan Bank Mega memberikan tambahan 1% lagi.
pada turunnya aliran investasi ke luar China, termasuk
Dengan demikian melalui Tabungan Mega Berbagi,
Indonesia.
memberikan
bantuan
guna
para nasabah serta Bank Mega secara bersama-sama
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
23
LaporanManajemen Manajemen Laporan
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Direksi
2017
Inovasi produk dan fitur layanan kepada nasabah serta
diproyeksikan untuk tumbuh mencapai 5,0% - 5,4%
pengembangan teknologi informasi juga akan menjadi
(BI) atau 5,1% (APBN) atau 5,3% (Bank Dunia) ditopang
fokus utama agar Bank Mega dapat terus tumbuh
oleh permintaan domestik yang tetap kuat dan pulihnya
dengan NIM yang sehat, meningkatkan Fee Based
kinerja ekspor sejalan dengan membaiknya harga-
Income dan efisiensi perusahaan.
Perekonomian
dalam
negeri
pada
tahun
harga komoditas ekspor Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing di segmen retail, Bank Melihat masih ada peluang di tahun 2017 untuk terus
Mega akan secara konsisten melakukan penambahan
tumbuh dan berkembang, Bank Mega telah bertekad
kapasitas jaringan dan pengembangan layanan digital
untuk menggapai kinerja maksimal dengan menetapkan
channel seperti ATM, EDC dan Mobile Banking.
target pertumbuhan usaha yang lebih baik lagi.
Dalam
menyalurkan
kredit,
Bank
Mega
akan
meneruskan pendekatan secara konservatif untuk Fokus
kebijakan
Bank
Mega
adalah
dengan
mengantisipasi
kondisi
makro
yang
diperkirakan
memaksimalkan pertumbuhan usaha di tahun 2017
masih cukup menantang di 2017. Penyaluran kredit
dengan
“prudential
masih akan fokus pada industri yang memiliki trend
banking”, antara lain melalui kebijakan rasio LDR berkisar
positif guna meningkatkan portofolio kredit dari segala
pada level 60%.
segmen secara prudent.
senantiasa
menjalani
prinsip
Penyaluran kredit terus dilakukan
secara prudent kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki risiko rendah dengan jenis industri yang baik
Bank Mega juga menaruh perhatian yang sangat serius
dan jelas track recordnya. Pertumbuhan dana pihak
terhadap pertumbuhan kartu kredit dengan melakukan
ketiga akan mengutamakan pada pertumbuhan dana
berbagai penyempurnaan di beberapa bidang dan
murah seperti tabungan dan giro.
Bank Juga akan
memanfaatkan competitive advantage melalui sinergi
memperluas sinergi dengan perusahaan-perusahaan di
dengan perusahaan retail di lingkungan CT Corpora
lingkungan PT CT Corpora untuk meningkatkan volume
guna memberikan penawaran terbaik bagi masyarakat.
usaha dan menciptakan peluang usaha baru serta
Bank juga akan terus menekankan peningkatan efisiensi
penambahan jumlah jaringan kantor secara terencana.
di seluruh tingkatan operasional. Kami meyakini
Sinergi ini menjadi competitive advantage bagi Bank
kesadaran akan efisiensi biaya di seluruh jajaran dan
Mega yang tidak dimiliki oleh industri perbankan lain
di seluruh tingkatan operasional merupakan salah
pada umumnya.
24
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Laporan Direksi
satu faktor kunci bagi meningkatnya daya saing Bank
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh
Mega, yang pada akhirnya akan memberi sumbangan
karyawan dan jajaran manajemen atas kerja keras dan
substansial terhadap kinerja keuangan.
kerjasamanya. Selain itu, ucapan terima kasih juga kami sampaikan
PENUTUP DAN APRESIASI
untuk CT Corpora yang merupakan pemegang saham
Sebagai penutup, atas nama Direksi, saya mengucapkan
pengendali Bank Mega melalui PT Mega Corpora atas
terima kasih yang tulus kepada seluruh pemangku
dukungan dan kepercayaannya dengan menjalin sinergi
kepentingan Bank Mega yaitu regulator, seluruh
yang kokoh dan menguntungkan.
nasabah setia serta mitra bisnis atas dukungannya sepanjang tahun 2016.
Kami
terus
pertumbuhan Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan
berkomitmen dan
untuk
maju
kesejahteraan
mencapai
bersama-sama
dengan para pemangku kepentingan.
Komisaris yang telah memberikan kepercayaan kepada Manajemen dalam mengembangkan Bank Mega. saya
Atas Nama Direksi
Kostaman Thayib Direktur Utama
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
25
LaporanManajemen Manajemen Laporan
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
JAJARAN Direksi
Madi Darmadi Lazuardi Direktur Credit
26
PT Bank Mega Tbk
Indivara Erni Direktur Risk
Laporan Tahunan 2016
Kostaman Thayib Direktur Utama
Martin Mulwanto
Direktur Treasury & Int. Banking
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
JAJARAN Direksi
Wiweko Probojakti Direktur Credit Card & Personal Loan
Lay Diza Larentie
Direktur Funding & Network
YB Hariantono
Direktur Operation & IT
Yuni Lastianto
Direktur Compliance & Human Capital
MAPPING WAY Bank FORWARD Mega Tbk Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward THEPT
27
Ikhtisar Utama
LaporanManajemen Manajemen Laporan
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Laporan
DEWAN KOMISARIS “Di tengah kondisi perekonomian yang masih diwaranai ketidakpastian, Bank Mega berhasil menunjukkan kinerja positif. Dewan Komisaris terus berkomitmen untuk memperkuat fungsi pengawasan agar kinerja Bank dapat tumbuh secara berkesinambungan”
Yungky Setiawan Komisaris Utama
28
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TI J
P
I
L
La oran Ta a Ke o a Perusahaan
Tanggung Ja a Perusahaan
os a
La oran Tahunan Konso das on 2016
La oran
Pemegang aham Yang ami Hormati,
re s
i tengah kondisi ekonomi tersebut, secara keseluruhan sistem kuangan nasional tetap stabil. Tetapi tingkat
Pada 2016, pertumbuhan ekonomi global belum merata
pertumbuhan kredit perbankan nasional masih terus
dan pasar keuangan masih diliputi ketidakpastian.
melambat.
Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2016 sedikit
kredit secara nasional sebesar 7,87% lebih rendah
melambat yaitu sebesar 3,1% dibanding tahun 2015
dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan pada
yang sebesar 3,2%.
isisi lain, pertumbuhan ekonomi
tahun 2015 yang sebesar 10,10%. ementara itu, ana
Tiongkok mencapai 6,7%. Pencapaian ini lebih pesat
Pihak Ketiga perbankan tumbuh 8,4% karena adanya
dibandingkan
program tax amnesty.
angka yang diprediksi para ekonom,
tetapi masih lebih kecil dibandingkan realisasi tahun 2015 yang mencapai 6,9%. i samping itu, pemilihan presiden
epanjang
tahun
2016,
pertumbuhan
inerja Bank 2016
dan hasil referendum Inggris yang ropa atau yang
alam kondisi yang penuh tantangan tersebut, dengan
disebut Britain xit (Brexit) menimbulkan kekhawatiran
rasa syukur saya sampaikan bahwa Bank Mega
terhadap prospek perbaikan ekonomi global di tahun
berhasil menutup tahun 2016 dengan hasil yang baik.
memutuskan untuk keluar dari
ni
al tersebut tercermin dari peningkatan laba bersih
2016.
sebesar 10% menjadi p1,15 triliun di tahun 2016 dari situasi global tersebut berdampak terhadap ekonomi
sebelumnya
domestik terutama pada aktivitas ekspor. Meskipun
oleh peningkatan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga
masih mengalami tekanan, ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh positif sebesar 5,02% meningkat dari 4,8% pada 2015, walaupun angka tersebut masih dibawah
target sebesar
5,20%.
bersih yang meningkat 5,6% menjadi p3,48 triliun jika dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar elain itu, Pendapatan sebesar 24,7% dari
p3,32 triliun.
perasional bersih meningkat p1,18 triliun menjadi
p1,47
itu,
triliun dan Pendapatan non operasional lainnya juga
sepanjang tahun 2016 inflasi tercatat sebesar 3,02%,
meningkat sebesar 25,5% dari p59,87 miliar menjadi
menurun dibandingkan inflasi
sementara
p1.05 triliun. Kenaikan ini dikontribusi
tahun
2015
yang
p74,86 miliar.
sebesar 3,45% yoy, dan berada padabatas bawah kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 4%.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
29
I h sar
La oran
or nMana M n ej en n La oran
a a
Perusahaan
Pro
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
re s
Total aset tumbuh 3,4% menjadi sebesar rp70,53 triliun, dari tahun 2015 sebesar rp68,23 triliun. namun demikian harus diakui bahwa kondisi ekonomi makro berdampak pada melambatnya pertubmuhan kredit Bank Mega sepanjang 2016. Kredit turun 3,62% menjadi rp32,4 triliun, seiring dengan strategi Bank untuk lebih konservatif dalam mengantisipasi kondisi makro yang cukup menantang. Total kredit menjadi sebesar rp28,28 triliun atau turun 12,72% dari rp32,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penilaian Direksi dewan
omisaris terhadap
Komisaris
perekonomian
memahami
inerja
bahwa
yang belum kondusif
kondisi
menyebabkan
Bank
belum sepenuhnya mencapai pertumbuhan
yang
maksimal. Peningkatan
beberapa
indikator keuangan
yang Bank
terjadi
di
menunjukan
bahwa direksi telah menjalankan usaha dan tata kelola
Penurunan terbesar terjadi pada segmen KuK seiring
dengan cukup baik. dewan Komisaris berpendapat
dengan strategi Bank untuk lebih konservatif terhadap
bahwa melihat pertumbuhan Bank yang berkelanjutan
segmen ini. sedangkan segmen bisnis yang mencatat
merupakan hasil dari langkah kebijakan usaha yang
pertumbuhan adalah kartu kredit yang tumbuh 2,4%
tepat.
menjadi rp8,24 triliun dari sebelumnya rp8,05 triliun di tahun 2015.
Kami juga memandang bahwa pertumbuhan pada dana
Pada tahun 2016 Bank Mega berhasil mencatat
Pihak Ketiga dan Kartu Kredit didukung oleh langkah-langkah strategis Bank melalui sinergi yang
pertumbuhan
ana Pihak Ketiga naik sebesar 2,7%
baik dengan unit - unit usaha dibawah CT Corp yang
p51.05 triliun pada tahun 2016 dari periode
memberikan benefit / Keuntungan kepada nasabah
menjadi
sebelumnya sebesar
p49.73 triliun.
al yang cukup
menggembirakan adalah meningkatnya rasio C dari 30,3% ke 31,8%, yang menjadi kontributor pada
pemegang kartu kredit Bank Mega. Langkah strategis ini menciptakan keunggulan dan daya saing yang
pertumbuhan jumlah dana pihak ketiga.
baik bagi Bank Mega.
Bank juga mencatat pertumbuhan pada beberapa
Kinerja Bank Mega tidak terlepas dari kualitas sumber
rasio utama, seperti net Interest Margin yang menjadi
daya manusia yang dimilikinya. dewan Komisaris
7,01% pada tahun 2016 dibandingkan pada tahun lalu
menyadari pentingnya keberadaan program yang
sebesar 6,04%. setelah memperhitungkan aspek risiko
mampu memberikan kesempatan pengembangan diri
kredit, operasional dan pasar, Car mencapai 26,21%
bagi seluruh karyawan Bank. Berkenaan dengan hal
pada tahun 2016 dari 22,85% pada 2015. Langkah
tersebut, dewan Komisaris memandang bahwa direksi
efisiensi biaya yang dijalankan juga membuahkan
telah melakukan langkah-langkah yang tepat dalam
hasil yang tercermin dari rasio BoPo yang turun
program pengembangan sumber daya manusia, melalui
menjadi 81,81% dari sebelumnya 85,72%. Apa
program pengembangan dan pelatihan yang telah
yang telah dicapai mencerminkan Bank Mega untuk
dilakukan sepanjang 2016 dan tentunya diharapkan
pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan
akan terus berkelanjutan di tahun - tahun mendatang.
Untuk mengantisipasi lingkungan usaha kedepan, Dewan Komisaris ingin mengingatkan jajaran manajemen untuk mempertahankan fokus pada upaya pertumbuhan usaha, pengelolaan aset, kepemimpinan, dan kordinasi di seluruh unit.
30
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TI J
P
I
L
La oran Ta a Ke o a Perusahaan
Tanggung Ja a Perusahaan
os a
La oran Tahunan Konso das on 2016
La oran
ungsi Pengawasan ( rekuensi dan Cara Pemberian asihat kepada Direksi)
re s
Pandangan atas Penerapan Tata elola Perusahaan dewan Komisaris
bahwa penerapan
Pengawasan terhadap implementasi strategi Bank
Tata Kelola Perusahaan (gCg) di Bank Mega telah
dilakukan oleh dewan Komisaris melalui komite-komite
menunjukkan kualitas yang baik. struktur governance
yang berada di bawahnya. Pengawasan kami fokuskan
Bank Mega telah diperkuat dengan dibentuknya
pada penguatan penerapan manajemen risiko, good
satuan Kerja audit Internal, satuan Kerja Kepatuhan,
corporate governance, dan sistem pengendalian internal
satuan Kerja Manajemen risiko, satuan Kerja anti
serta memaksimalkan efektivitas fungsi oversight.
Money Laundering (aMLa), satuan Kerja Penerapan strategi
Pemberian masukan kepada dialog
formal
nggaran
maupun
asar Bank,
rapat gabungan
ireksi dilakukan melalui
informal.
esuai
anti
Fraud.
satuan
Kerja-satuan
Kerja
tersebut terpisah dari unit Kerja operasional dan unit
dengan
Kerja bisnis sehingga dapat melaksanakan fungsinya
ialog formal dilakukan dalam
secara independen. Pembentukan satuan Kerja telah
engan
sesuai dengan ketentuan otoritas Jasa Keuangan
ewan Komisaris dapat secara efektif
dan didukung dengan sumber daya manusia yang
memantau kemajuan dan perkembangan Bank Mega
memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan
demikian
ewan Komisaris dan
epanjang 2016 rapat gabungan dan
ireksi.
ewan Komisaris
tanggung jawabnya, serta memiliki job description dan
ireksi telah dilakukan sebanyak 44 (empat
pedoman kerja sesuai dengan struktur organisasi Bank.
puluh empat) kali.
eluruh pemberian nasihat kepada
Penerapan praktik terbaik
C
telah memberikan
ireksi dilakukan dalam rapat-rapat tersebut diatas
nilai dan budaya yang bermanfaat, tidak hanya bagi
yang hasilnya didokumentasikan dalam risalah rapat.
internal perusahaan tetapi untuk seluruh pemangku
edangkan diskusi informal dapat dilakukan sewaktu-
kepentingan.
waktu tanpa harus melalui mekanisme apat. Tata kelola perusahaan yang kuat merupakan elemen dalam
Komisaris
yang sangat penting dalam pengelolaan Bank dan
memberikan masukan kepada direksi agar selalu
setiap
pembahasan,
kami akan senantiasa berupaya untuk meningkatkan
melakukan
kualitas tata kelola perusahaan sekaligus memastikan
evaluasi
atas
dewan
langkah-langkah
yang
telah dijalankan serta melakukan perbaikan apabila
kepatuhan
diperlukan. dengan demikian kinerja Bank dapat
berlaku,
meningkat secara berkelanjutan.
karenanya, ewan Komisaris mendukung penuh upaya
Bank
serta
pada
peraturan-peraturan
peraturan-peraturan
terbaru.
sosialisasi dan penerapan seluruh aturan terkait
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
yang leh C .
PT Bank Mega Tbk
31
LaporanManajemen Manajemen Laporan
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Direksi
Risiko dan pelaksanaannya. Untuk melaksanakan
Penilaian Terhadap Kinerja Komite Dibawah Dewan Komisaris Dalam
menjalankan
pertimbangan
fungsi
Dewan
pengawasan
Komisaris
dibantu
hal tersebut diatas, Komite Pemantau Risiko telah melakukan dan oleh
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Audit memiliki tugas dan tanggungjawab dalam memberikan pendapat profesional yang independen mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, Komite Audit telah melakukan penelaahan laporan keuangan Bank yang dipublikasikan serta memastikan bahwa hal tersebut telah memenuhi ketentuan- ketentuan standar akuntansi yang berlaku. Disamping itu Komite Audit juga memberikan masukan bahwa
aktivitas
usaha
telah
dilakukan
dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku, efektifitas pengendalian internal dan tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan pasar modal serta peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank.
Direksi
beserta
terhadap pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (RIMG). Komite Pemantau Risiko juga melakukan evaluasi atas kualitas informasi Risk Profile Report yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia serta identifikasi hal-hal lainnya yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko. Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki
pendapat
dan
kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris menilai Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik.
jajarannya
rekomendasi
kepada
Dewan Komisaris mengenai Kebijakan Manajemen
32
PT Bank Mega Tbk
tugas
dan tanggungjawab dalam memberikan rekomendasi
dalam hal penerapan manajemen risiko dengan memberikan
kebijakan
risiko termasuk melakukan pemantauan dan evaluasi
fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan terhadap
kecukupan
manajemen risiko, pelaksanaan fungsi manajemen
Komite Pemantau Risiko membantu pelaksanaan Komisaris
penelaahan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TI J
P
I
L
La oran Ta a Ke o a Perusahaan
Tanggung Ja a Perusahaan
os a
La oran Tahunan Konso das on 2016
La oran
Perubahan omisaris
omposisi Dewan
re s
Industri perbankan pada tahun 2017 juga diprediksi akan tumbuh baik. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun
Tidak ada perubahan komposisi sepanjang tahun 2016.
ewan Komisaris
engan demikian susunan
ewan Komisaris masih tetap, yaitu berjumlah 4 orang
2017 dalam kisaran 9-11%, sedangkan kredit dan pembiayaan perbankan dalam kisaran 10 - 12%.
dimana 2 diantaranya adalah Komisaris Independen.
Pertumbuhan kredit akan didorong oleh perbaikan iklim
Prospek Usaha di Tahun 2017
suku
usaha, meningkatnya kualitas likuiditas, penurunan bunga
kredit,
dan
kondisi
ekonimi
yang
diperkirakan semakin membaik. Kondisi ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian. alam risetnya yang telah dipublikasikan, Bank
dewan Komisaris menyambut baik prospek usaha
unia memproyeksikan, perekonomian dunia hanya
dan rencana strategis direksi di tahun 2017 yang telah
mampu tumbuh 2,7% pada 2017.
ementara itu, IMF
dituangkan
pada
rencana
Bisnis
Bank. dimana
(International Monetary Fund) dalam risetnya di akhir
diprediksikan kredit Bank akan tumbuh diatas 10% dan
2016 memproyeksi, pertumbuhan ekonomi global 3,4%.
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga mendekati 10%.
Perbedaan proyeksi tersebut mengindikasikan bahwa
direksi secara cermat dan hati-hati telah menetapkan
situasi yang terjadi di dunia masih dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan global.
alah satunya ditandai
oleh kebijakan Presiden Terpilih
merika
erikat
onald Trump yang cenderung akan memberlakukan proteksionisme di bidang perdagangan. Ketidakpastian juga muncul dari
strategi dan target-target utama di tahun 2017 bagi Perseroan.
Penutup dan Apresiasi
ropa, terutama proses peralihan
Inggris keluar dari ni ropa atau dikenal dengan istilah
sebagai penutup laporan ini, perkenankan saya,
Brexit.
mewakili dewan Komisaris, menyampaikan ucapan terima kasih kepada direksi atas dedikasi serta
Pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan pada
tingkat
5%. Namun demikian dampak
ketidakpastian secara global, risiko meningkatnya nilai tukar
dan
diwaspadai
masuknya arus karena
modal
asing harus
dapat mempengaruhi stabilitas
kepemimpinan yang baik dalam mengarungi tahun 2016
yang
penuh dengan tantangan.
seluruh karyawan
Bank,
dewan
Kepada
Komisaris
juga
menyampaikan penghargaan atas dedikasi serta kerja keras yang diberikan.
ekonomi nasional.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
33
I h sar
La oran
or nMana M n ej en n La oran
a a
Pro
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
re s
ecara khusus, kami mengucapkan terima kasih kepada
Kami juga menyampaikan apresiasi kepada CT Corp
para pemangku kepentingan termasuk didalamnya
yang merupakan pemegang saham pengendali Bank
pihak regulator dan mitra kerja atas dukungan yang
Mega melalui PT Mega Corpora atas dukungan dan
diberikan.
kepercayaannya.
Terlebih penting lagi, kami ingin memberikan apresiasi
dewan Komisaris juga ingin memberikan apresiasi
kepada para nasabah setia Bank Mega atas dukungan
kepada sdr Max Kembuan dan sdri Tati hartawan yang
yang diberikan selama ini.
mengundurkan diri sebagai direksi Bank Mega melalui
ukungan para nasabah
telah menjadikan Bank Mega dapat melalui tahun 2016 dengan baik dan mencapai kinerja yang baik.
ruPs Tahunan yang diselenggarakan pada 15 april 2016.
Jakarta, Maret 2017 tas nama ewan Komisaris
Yungky Setiawan Komisaris
34
Perusahaan
PT Bank Mega Tbk
tama
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Laporan Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial Tanggung JawabLaporan Sosial Tahunan Laporan Tahunan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Konsolidasion 2016Konsolidasion 2016
Komisaris
.1
.2
.3
.4
Yungky Setiawan
Darmadi Sutanto
Lambock V. Nahatands
Achjadi Ranuwisastra
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
MAPPING WAY Bank FORWARD Mega Tbk Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward THEPT
35
Profil Perusahaan
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Identitas Perusahaan Nama Perusahaan PT Bank Mega Tbk
Bidang Usaha
1969: PT. Bank Karman
Dasar Hukum Usaha
Perbankan
Akta Pendirian No. 47 Tanggal 26 November 1969
Pembentukan
Pencatatan Saham
15 April 1969
Bursa Efek Jakarta
Kode Saham
Kode ISIN Sahamx
MEGA
ID1000052400
Kode SWIFT
Contact Center
MEGAIDJA
38
Nama Perusahaan Sebelumnya
PT Bank Mega Tbk
1500010, HP: 60010
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Alamat Kantor Pusat Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790 Tel. (+6221) 7917 5000 Fax. (+6221) 7918 7100, Mega Call: (+6221) 500 010/60 010 (selular) www.bankmega.com
Kepemilikan Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM No. W7 04909 HT.01.04-TH.2007 tanggal 2 Mei 2007, tentang persetujuan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas, telah dilakukan perubahan nama PT PARA Inti Holdindo menjadi PT CT Corpora, dengan pemegang sahamnya adalah Keluarga Chairul Tanjung. Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM No. C-03043 HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 November 2007, tentang persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan perubahan nama PT PARA Global Investindo, selaku pemegang saham PT Bank Mega Tbk, menjadi PT Mega Corpora. Adapun komposisi pemegang saham PT Mega Corpora adalah:
PT PARA Rekan Investama 00,01%
PT CT Corpora 99,99%
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
39
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
SEKILAS
BANK MEGA
Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta.
40
PT Bank Mega Tbk
Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama) sebuah holding company milik pengusaha nasional - Chairul Tanjung. Selanjutnya PARA GROUP berubah nama menjadi CT Corpora.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
sekilas bank mega
Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada
Setiap tahapan bisnis yang dilalui Bank Mega terkadang
bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo Bank
mendapat
Mega berupa tulisan huruf M warna biru kuning dengan
keyakinan dan semangat untuk terus menjadi yang
tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan
terbaik, sehingga mampu memberikan yang terbaik
masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo
pula bagi bangsa, seluruh elemen Bank sepakat untuk
perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000
lebih mempertegas cita-cita tersebut. Transformasi
dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi
logo baru Bank Mega dalam wujud yang baru menjadi
PT. Bank Mega.
cerminan semangat seluruh elemen Bank Mega dalam
tantangan.
Namun
dengan
berbekal
mewujudkan cita-cita Indonesia. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan
Transformasi logo baru Bank Mega dilakukan tahun
Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES.
2013, merupakan refleksi yang mendalam atas harapan
Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega
Bank Mega untuk berkiprah membangun Indonesia
dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT.
menjadi bangsa yang memiliki keunggulan dan pantang
Bank Mega Tbk.
menyerah
sehingga
selalu
mampu
mewujudkan
kesejahteraan dan kehidupan yang terus lebih baik. Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan
Penegasan simbol “M” yang selama ini sudah banyak
tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama-
dikenal, menjadi representasi dari aspirasi, optimisme,
sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC.
peluang dan cita-cita masyarakat Indonesia serta keinginan untuk membangun masa depan keluarga dan
PT. Bank Mega Tbk. dengan semboyan “Mega Tujuan
bangsa yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Anda” tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu
Rangkaian warna-warna hangat melambangkan energi
disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia
dan semangat Bank Mega, pemikiran yang baru
Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan
dan solusi finansial menyeluruh bagi nasabah serta
dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun
insan Bank Mega. Guna lebih mempertegas kami
internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai
menyematkan warna kuning yang menggambarkan
dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk.
kecerdasan dan harapan, dipadu dengan warna abu-
berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan
abu yang menyimbolkan proses dan sistem yang
dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang
canggih. Warna oranye menggambarkan optimisme
kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini.
dan energisitas yang menunjukkan bahwa Bank Mega selalu melihat dan melakukan sesuatu secara positif dan dengan demikian selalu berjuang mendapatkan hasil yang positif pula.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
41
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
KEGIATAN USAHA
Tujuan dan Bidang Usaha Menurut Anggaran Dasar Tujuan dan bidang usaha Perseroan adalah menjalankan usaha di bidang Bank Umum. Sesuai tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir, untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertipikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu.
f.
Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri, maupun untuk kepentingan nasabah.
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau
b. Menerbitkan Surat Pengakuan Hutang.
antar pihak ketiga. c. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
nasabahnya, surat-surat berikut: I.
Surat-surat
wesel
termasuk
wesel
yang
diakseptasi
oleh
Perseroan
yang
biasa
berlakunya
tidak
lebih
dari
pada
lama
i.
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat j.
dimaksud;
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang
II. Surat pengakuan hutang dan surat berharga
tidak tercatat di bursa efek.
lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan Wali Amanat.
III. Surat berharga Pemerintah dan surat jaminan Pemerintah; IV. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
l.
Melakukan segala kegiatan lain yang lazim
V. Obligasi;
dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
VI. Surat dagang berjangka waktu
dengan
VII. Instrumen surat berharga lain yang berjangka
berlaku, antara lain bertindak sebagai Bank
ketentuan
perundangundangan
yang
Kustodian.
waktu. d. Memberikan kredit.
m. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau
42
e. Meminjam dana dan/atau meminjamkan dana
kegagalan pembiayaan dengan syarat harus
kepada bank lain, baik dengan menggunakan
menarik kembali penyertaan, dengan memenuhi
surat, saran telekomunikasi maupun dengan wesel
ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
unjuk, cek, atau sarana lainnya.
Keuangan.
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
KEGIATAN USAHA
Guna menunjang kegiatan usaha utama Perseroan
d. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus Dana
tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
Pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
usaha penunjang antara lain sebagai berikut:
perundang-undangan di bidang dana pension yang berlaku.
a. Melakukan kegiatan dalam Valuta Asing sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas
e. Menjual agunan baik seluruh maupun sebagian, melalui pelelangan atau dengan cara lain, dalam
Jasa Keuangan. b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank
hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada
atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti
Perseroan, dengan ketentuan agunan yang dibeli
sewa guna usaha, modal ventura, usaha kartu
tersebut wajib dicairkan secepatnya.
kredit, pembiayaan konsumen, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan
Melakukan segala penunjang usaha lainnya yang lazim
penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang
dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
dengan perundang-undangan yang berlaku.
c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, termasuk kegagalan
pembiayaan
berdasarkan
Prinsip
Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
43
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
PRODUK & LAYANAN
SIMPANAN
BANK MEGA E-BANKING
◊ TABUNGAN • • • • • • • • •
MEGADANA MEGAMAXI MEGAABSOLUT MEGAULTIMA MEGAVALAS MEGARENCANA MEGABERBAGI MEGAPERDANA TABUNGANKU
◊ GIRO
• MEGAGIRO • MEGAGIRO VALAS
• MEGADEPO • MEGADEPO VALAS
PINJAMAN
44
MEGA GUNA MEGA OTO MEGA GRIYA MEGA RENO
PT Bank Mega Tbk
MEGA MOBILE MEGA INTERNET MEGA ATM MEGA PASS MEGA CASH
PERBANKAN BISNIS ◊ TABUNGAN • MEGA PAYROLL
◊ GIRO • MEGA GIRO • MEGA GIRO VALAS
◊ DEPOSITO • MEGA DEPO
◊ DEPOSITO
• • • •
• • • • •
◊ PINJAMAN BISNIS • MEGA KUK (Kredit Usaha Kecil) • MEGA KUM (Kredit Usaha Menengah) • MEGA Linkage Program • MEGA Factoring
◊ PEMBIAYAAN KHUSUS BISNIS • • • •
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
MEGA OTO Joint Finance OTO Asset Purchase Inventory Financing Supplier Financing
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
PRODUK & LAYANAN
◊ LAYANAN BISNIS
◊ Wali Amanat
• MEGA Internet Bisnis • MEGA Virtual Account
◊ Collection Services • Layanan Penyetoran Uang Tunai/
PERBANKAN RITEL ◊ MEGA FIRST ◊ KARTU KREDIT • • • • • • • • • •
• •
MEGA VISA INFINITE MEGA VISA PLATINUM MEGA VISA GOLD MEGA VISA SILVER METRO MEGA CARD CARREFOUR MEGA CARD TSM ULTIMA CARD MEGA BARCA CARD MEGA GROSERINDO CARD MEGA WHOLESALE CARD
• • • •
◊ Disbursement Service • Pengiriman Uang dalam satu bank • Pengiriman Uang ke Bank Lain (SKN/RTGS) • Pengiriman Mata Uang Asing (Remittance) • Cek/Instruksi Pembayaran/Bilyet Giro • Pembayaran Gaji
PERBANKAN GLOBAL ◊ Treasury dan Global Market • • • •
Cek Inkaso Pengiriman Dana Masuk (SKN/ RTGS) Kliring Intercity Direct Debit Lintas Border/Valuta Asing Collection Layanan Pengambilan Uang
Exchange Rate MEGA Bank Note MEGA Devisa MEGA Currency SWAP
◊ International Banking • MEGA Remittance •
Remittance
•
Money Gram
• Trade Finance •
Trade Finance Guarantee
•
Trade Finance Ekspor
•
Trade Finance Impor
◊ Layanan Kustodian • • • • • •
Safekeeping Settlement Aksi Korporasi Proxy Service Pemberian laporan dan informasi terkait Efek atau Surat Berharga milik Nasabah yang disimpan dan di administrasikan.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
45
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Visi
Menjadi Kebanggaan Bangsa Misi
Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan kemampuan kinerja organisasi terbaik, untuk meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan.
46
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016
TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
NILAI PERUSAHAAN Kewirausahaan Etika Kerjasama Dinamis Komitmen
MAPPING WAY Bank FORWARD Mega Tbk Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward THEPT
47
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Perjalanan Kami 1969 1992 1996 1997 Didirikan dengan nama PT Bank Karman dengan kantor pusat di Surabaya.
48
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Karman berganti nama menjadi PT Mega Bank dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta.
PARA Group (PT PARA Global Investindo dan PT PARA Rekan Investama) mengambil alih PT Mega Bank.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Logo PT Mega Bank mengalami perubahan.
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
2000 2007 2013 Nama PT Mega Bank diganti menjadi PT Bank Mega. Pada tahun yang sama, PT Bank Mega melakukan Penawaran Saham Perdana. Seiring langkah strategis ini, PT Bank Mega mengganti namanya sekali lagi, menjadi PT Bank Mega Tbk.
Bank Mega menerbitkan Obligasi Subordinasi.
Bank Mega launching logo baru.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
49
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
STRUKTUR ORGANISASI
50
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
STRUKTUR ORGANISASI
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
51
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
AREA OPERASIONAL Medan
Banjarmasin
Jakarta Bandung
Semarang Surabaya
Sampai dengan akhir tahun 2016 Bank Mega memiliki 8 Kantor Wilayah di seluruh wilayah Indonesia dengan pembagian area sebagai berikut:
52
No
Kantor Wilayah
1
Medan
2
Jakarta 1
DKI Jakarta
3
Jakarta 2
Lampung, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banten
4
Bandung
Jawa Barat (Tidak termasuk Bogor, Depok, Bekasi)
5
Semarang
Jawa Tengah, DI. Yogyakarta
6
Surabaya
Jawa Timur, NTT, NTB, Bali
7
Makassar
Sulawesi, Maluku, Papua
8
Banjarmasin
PT Bank Mega Tbk
Area Sumatera
Kalimantan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Makassar
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
53
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
PROFIL DIREKSI
KOSTAMAN THAYIB
YUNI LASTIANTO
55 tahun, Warga Negara Indonesia
58 tahun, Warga Negara Indonesia
Direktur Independen
Direktur Utama
Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Teknik Elektro, Universitas Trisakti pada tahun 1987, dan pada tahun 1991 menyelesaikan pendidikannya di Portland State University, Oregon USA dengan memperoleh 2 gelar sekaligus, yaitu Master of Business Administration (MBA) bidang Finance & Marketing dan Master of Science (MS) bidang Technology Management, dengan hasil Summa Cum Laude. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Menjabat sebagi Direktur Utama Bank Mega sejak tahun 2013 berdasarkan
Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1983. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Maret tahun 2012 hingga April 2013, menjabat sebagai Compliance & Human capital Director. April 2013 hingga 2016 menjabat sebagai Compliance & GCG Director. April 2016 hingga saat ini menjabat sebagai Compliance & Human Capital Director, berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 Maret 2012. Rangkap Jabatan
Keputusan RUPS Tahunan tanggal 17 April 2013. Rangkap Jabatan
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain. Pengalaman Kerja
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain. Pengalaman Kerja Memulai karir pada tahun 1987 sebagai Operasion Manager di PT Program Pendidikan Teknologi Komputer dan selanjutnya bekerja sebagai engineer di berbagai perusahaan software di Indonesia hingga tahun 1989. Pada tahun 1992 hingga 2002 beliau bekerja di Bank Central Asia (BCA) yang merupakan awal karirnya di industri perbankan. Sepanjang masa tugas di BCA, beliau menduduki beragam posisi dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Divisi consumer Banking. Pada tahun 2002 hingga 2004 beliau bertugas di Bank Mandiri sebagai SVP dan Group Head Consumer Liabilities and Electronic Banking. Pada tahun 2003 beliau mendapat tugas tambahan dari Bank Mandiri untuk juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT AXA Mandiri Financial Services Indonesia. Beliau Bergabung di Bank Mega sejak tahun 2004 dan sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, beliau pernah menjabat berbagai posisi di Bank Mega, yaitu sebagai Direktur Retail Banking dan Direktur Business Development. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx
Mengawali karir di bidang perbankan pada tahun 1983 di Bank Indonesia sebagai Officer-Staf Pemeriksa Bank, hingga tahun 1989. Tahun 1990 – 1998 sempat bergabung dengan Bank Universal dengan jabatan sebagai Kepala Bagian Audit Kredit, dan beberapa Bank lain. Bergabung dengan Bank Mega pada tahun 1999 sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal, dan kemudian sempat menjabat sebagai Corporate Governance & Compliance Division Head, dan jabatan terakhir Credit Administration Division Head. Sejak Maret Tahun 2012 hingga April 2013, menjabat sebagai Compliance & Human Capital Director. April 2013 hingga April 2016 menjabat sebagai Compliance & GCG Director. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, maupun dengan anggota Dewan Komisaris, atau dengan pemegang saham utama.
54
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
PROFIL DIREKSI
MADI DARMADI LAZUARDI
INDIVARA ERNI
51 tahun, Warga Negara Indonesia
50 tahun, Warga Negara Indonesia
Direktur
Riwayat Pendidikan
Direktur
Riwayat Pendidikan
Meraih gelar Sarjana Administrasi Niaga dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, tahun 1989, dan menyelesaikan Master of Management, major International Finance di Universitas Gadjah Mada tahun 1998.
Meraih Sarjana Ekonomi dengan Cum Laude dari Universitas Padjajaran tahun 1991.
Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan
Diangkat menjadi Direktur Risiko Bank Mega sejak 27 Maret 2014 hingga saat ini, berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Maret 2014.
Sejak April 2013 menjabat sebagai Credit Director. Keputusan RUPS Tahunan tanggal 17 April 2013.
Rangkap Jabatan
Rangkap Jabatan
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan.
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain.
Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja Memulai karir sebagai bankir di Bank Danamon sejak tahun 1989 hingga mencapai posisi Senior Vice President tahun 2007 dan sempat menempati, sejumlah posisi di Bank Danamon seperti Corporate Banking, Commercial Banking, Corporate Affair, Special Asset Management & Human Resource; Beliau juga pernah menjabat sebagai Country Head of Business Banking di ABN AMRO Bank NV Jakarta pada tahun 2007; Managing Director Bank UOB Indonesia (Bank UOB Buana) dari tahun 2007 – 2011. Dan sejak tahun 2011 - 2012, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur/CEO BANK QNB Indonesia (Bank QNB Kesawan).
Memulai karir di Bank Universal tahun 1991 dan merupakan Lulusan Terbaik dalam Management Development Program di bank tersebut. Sejak saat itu, berbagai posisi telah dijabat hingga tahun 2000. Setelah Bank Universal merger menjadi Bank Permata, jabatan terakhir sebagai Head of Product Management Division sampai dengan tahun 2003. Bergabung dengan Bank Mega pada tahun 2003, memegang beberapa jabatan, yaitu; Head of Supply Chain Banking Division (2003-2006), Head of Indirect Retail Financing Division (20062012), Regional Manager Jakarta (2012-2013), Head of Retail & Commercial Business Group (2013-2014).
Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
55
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
PROFIL DIREKSI
YB HARIANTONO
MARTIN MULWANTO
50 tahun, Warga Negara Indonesia
49 tahun, Warga Negara Indonesia
Direktur
Direktur
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Insinyur Universitas Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1990.
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Bachelor of Science di De La Salle University, tahun 1991.
Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Mei 2014 menjabat sebagai Operation & IT Director Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 April 2014. Rangkap Jabatan
Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak 27 Maret 2014 menjabat sebagai Direktur Treasury dan International Banking. Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 April 2014. Rangkap Jabatan
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain.
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain. Pengalaman Kerja Memulai karir sebagai bankir di Bank Bali sejak tahun 1991 hingga tahun 2002, dimulai dengan menempati posisi sebagai Junior System Manager, kemudian menjabat GM System & Networking, GM IT Operation & Support, GM Application Development Head, dan terakhir sebagai Group Head IT. Tahun 2002 hingga 2010 di Bank Permata, dimulai menjabat sebagai Koordinator Integrasi TI Tim Integrasi Merger 5 bank, kemudian menjabat; IT Head, Consumer Credit Underwriting, dan terakhir sebagai Network Head. Tahun 2010 hingga Maret 2014 sebagai IT Head di BII Maybank. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama..
56
PT Bank Mega Tbk
Pengalaman Kerja Memulai karir bankir di Deutsche Bank tahun 1992 sebagai Management Trainee. Januari 1993 hingga Juni 1996 menjabat sebagai Treasury Dealer. Juni 1996 hingga Mei 2007 menjabat sebagai Director Head of Corporate Sales and Structuring FICC, Citibank Jakarta. Pada Juni 2007 - September 2008 menjabat sebagai Director, Foreign Exchange Distribution APAC, Investment Bank di UBS AG Singapore. September 2008 - July 2009 menjabat sebagai Executive Director, Fixed Income Currency and Commodity Asia, pada Morgan Stanley Singapore. Juli 2009 - Juni 2014 sebagai pejabat eksekutif Board Director, Head of Global Markets di PT. Bank ANZ Indonesia. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
PROFIL DIREKSI
LAY DIZA LARENTIE
WIWEKO PROBOJAKTI
50 tahun, Warga Negara Indonesia
49 tahun, Warga Negara Indonesia
Direktur
Riwayat Pendidikan
Direktur
Riwayat Pendidikan
Meraih gelar Sarjana Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia.
Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Juli tahun 2015 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Direktur Funding & Network.
Meraih gelar Sarjana jurusan Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta tahun 1991, dan Master of Business Administration dari Indonesia Institute of Management Development (IPMI) Jakarta tahun 2000. CWM (Certified Welth Manager) dari CWMA LPPM - Universitas Indonesia tahun 2015. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Mei 2015 menjabat sebagai Credit Card and Personal Loan (CCPL) Director.
Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015. Rangkap Jabatan
Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015.
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain.
Rangkap Jabatan Pengalaman Kerja
Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain.
Memulai karir di Perbankan, sejak tahun 1990 sebagai Management Development Program di PT. Bank Lippo Tbk. Hingga tahun 2010 menjabat berbagai posisi di PT. Bank Lippo Tbk, Citibank, HSBC dan Barclays Bank. Tahun 2010 hingga 2011 sebagai General Manager Distribution and Personal Banking, Standard Chartered Bank. Tahun 2011 hingga 2014 sebagai SVP Head of Network HSBC Ltd. Tahun 2014 hingga 2015 menjabat sebagai Acting Head of Retail Banking and Wealth Management HSBC Ltd.
Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
Pengalaman Kerja Memulai karir di Perbankan, sejak tahun 1992 hingga 1997 sebagai Manager di Citibank Card Center. Tahun 1997 hingga 2006 menjabat berbagai posisi di Bank Papan, diantaranya menjabat sebagai AVP Quality Assurance. ANZ Bank sebagai VP Credit & Risk, Bank Danamon sebagai SVP Risk Management Head - Danamon Simpan Pinjam dan SVP National Consumer Credit Head. Tahun 2006 hingga 2009 sebagai Director & Chief Operating Officer GE Capital Indonesia dan sebagai Executive Committee PT. Astra Credit Company. Tahun 2009 hingga 2015 menjabat sebagai General Manager Product Management Division, Consumer & Retail Banking PT BNI (Persero) Tbk. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
57
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
PROFIL DEWAN KOMISARIS
YUNGKY SETIAWAN
DARMADI SUTANTO
55 tahun, Warga Negara Indonesia
53 tahun, Warga Negara Indonesia
Komisaris Utama
Komisaris
Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar Bachelor of Science Business Administration dari City University Canada, dan Harvard Executive Program di Harvard Business School, Massachusetts - USA.
Riwayat Pendidikan Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil Universitas Trisakti, dan Master Business Administration dari Western Illinois University, Macomb Illinois-USA
Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan
Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan
Sejak Mei 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Mega.
Sejak Mei 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Bank Mega.
Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015
Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015
Rangkap Jabatan Beliau juga merangkap jabatan sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mega dengan Keputusan Direksi, efektif pada 14 Mei 2015. Selain itu beliau memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris Utama pada PT.Trans Retail Indonesia, PT. Metropolitan Retailmart dan PT. Trans Fashion Indonesia. Pengalaman Kerja Mengawali karir dalam bidang perbankan pada tahun 1989 sebagai Manager Card Marketing, Card Center Bank Danamon Indonesia dan terakhir menjabat sebagai Vice President Product and Service Development pada tahun 1997. Bulan Maret - September 1997 menjabat sebagai President Director PT.Danamon Kreasi Pariwara dan pada bulan September-Desember 1997, beliau menjabat sebagai Marketing Director PT.Danamon Asuransi. Tahun 1998 beliau bergabung dengan Bank Mega sebagai Direktur Retail Banking hingga Tahun 2004. Tahun 2004 sampai tahun 2010 beliau menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mega, dan pada 2010 hingga 2011 menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Mega. Tahun 2011 hingga 2012 menjabat sebagai Managing Director Rajawali Corpora. Dan 2012 hingga 2015 menjabat sebagai Direktur Indofood CBP,Tbk.
Rangkap Jabatan Beliau memiliki rangkap jabatan pada satu perusahaan bukan Lembaga Keuangan pada Group Usaha CT Corp. Pengalaman Kerja Memulai karir sebagai bankir di Citibank tahun 1991, menduduki beberapa posisi jabatan hingga tahun 2000, dengan jabatan terakhir sebagai Nasional Sales Manager. Tahun 2000 hingga tahun 2007 menempati berbagai posisi di Standard Chartered Bank, dengan jabatan terakhir sebagai Executive Vice President Sales and Distribution. Tahun 2007 hingga 2010 menjabat sebagai Director of Consumer/ Retail Banking ABN Amro/ Royal Bank of Scotland. Tahun 2010 hingga 2015menjabat sebagai Director of Retail and Consumer Banking Bank Negara Indonesia. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 N.A Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti Seminar Facing Global Challenges for Better Economic Growth in 2017 & Managing Compliance Risk While Controlling Cost by Indonesian Bankers Association (IBI), tanggal 9 Desember 2016. Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
58
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
PROFIL DEWAN KOMISARIS
ACHJADI RANUWISASTRA
LAMBOCK V. NAHATTANDS
73 tahun, Warga Negara Indonesia
65 tahun, Warga Negara Indonesia
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pendidikan
Menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi jurusan Perusahaan, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1968 dan mengikuti berbagai seminar di bidang perbankan di dalam maupun di luar negeri. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Mega sejak tahun 2004 sampai sekarang.
Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia, dan Magister Hukum Universitas Tarumanegara. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Mei 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Mega Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015 Rangkap Jabatan
Keputusan RUPS Tahunan tahun 2004 Rangkap Jabatan Beliau juga merangkap jabatan sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Audit; dan sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko, dengan Keputusan Direksi, efektif pada 1 Oktober 2015. Pengalaman Kerja Mengawali karir dengan bergabung di Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim pada tahun 1969 sebagai pegawai pimpinan dan menjabat kepala cabang di beberapa daerah di indonesia dan terakhir menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1992 sampai tahun 1997. tahun 1997-1998 beliau menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama-Bank Danamon indonesia. Tahun 1997-1998 beliau juga menjabat sebagai Komisaris Bank Mega dan pada tahun 19982004 menjabat sebagai Direktur utama Bank Mega
Beliau merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi dengan Keputusan Direksi efektif pada 14 Mei 2015. Selain itu beliau memiliki rangkap jabatan pada satu perusahaan bukan lembaga keuangan. Pengalaman Kerja Mengawali karir sejak tahun 1994 di Sekretariat Kabinet menjabat Plt. Kepala Biro hukum dan Perundang Undangan I. Hingga tahun 2011 menempati berbagai jabatan di Sekretariat Kabinet, dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Sekretaris Kabinet dan memperoleh penghargaan Bintang Jasa Utama. Tahun 2011 hingga 2014 menjabat sebagai Sekretaris Kementerian di Kementerian Sekretariat Negara dan memperoleh penghargaan Bintang Mahaputera Nararya. Tahun 2012 hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT(Persero) Danareksa. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 N.A
Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Hubungan Afiliasi
N.A Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama..
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
59
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
PROFIL Kepala SKAI JUSUF SUKIMAN
Kepala Internal Audit
55 tahun, Warga Negara Indonesia Kepala Internal Audit dipimpin oleh JUSUF SUKIMAN, bergabung di Bank Mega sejak tahun 2006, sebelumnya bekerja di CT.CORP. Pada tahun 1988 - 2005 bekerja di Bank Danamon dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Regional Audit seluruh Indonesia. Telah lulus mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) level.4.
PROFIL Anggota Komite non komisaris Achjadi Ranuwisastra Ketua Internal Audit 56 tahun, Warga Negara Indonesia
Warga negara indonesia, dilahirkan di Kebumen pada tahun 1944. Menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi jurusan Perusahaan, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1968 dan mengikuti berbagai seminar di bidang perbankan di dalam maupun di luar negeri.
Mengawali karir dengan bergabung di Bank Ekspor Impor Indonesia/Bank Exim pada tahun 1969 sebagai pegawai pimpinan dan menjabat kepala cabang di beberapa daerah di Indonesia dan terakhir menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1992 sampai tahun 1997. Tahun 1997-1998 beliau menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Danamon indonesia.
60
PT Bank Mega Tbk
Tahun 1997-1998 beliau juga menjabat sebagai Komisaris Bank Mega dan pada tahun 1998-2004 menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mega. Beliau menjabat kembali sebagai Komisaris Independen Bank Mega sejak tahun 2004 sampai sekarang. Di samping itu beliau merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko.
IRAMADY IRDJA Anggota
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Payakumbuh tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan di ITT Bandung dan Universitas Terbuka serta melanjutkan Magister Sains di Universitas Nasional Jakarta. Selain itu beliau aktif sebagai pembicara dan mengikuti berbagai seminar di dalam maupun luar negeri. Mengawali karir di Bank Indonesia tahun 1981, dengan posisi jabatan terakhir sebagai Deputi Direktur Bank Indonesia Kepala Pengawasan Bank di Wilayah Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Diangkat kembali sebagai anggota Komite Audit Bank Mega dengan Keputusan Direksi efektif pada 1 Oktober 2015.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
ADRIAL SALAM
TRIE GOENADI WIDODO
Anggota
Anggota
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Padang tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Manajemen pada tahun 2001 di Universitas Pancasila di Jakarta. Beliau aktif mengikuti berbagai seminar dan training dalam berbagai bidang. Pernah berkarir di Bank Mandiri sejak tahun 1999 hingga tahun 2015, dengan menempati berbagai posisi. Tahun 2006 menjabat sebagai Investigator Special Audit. Sejak tahun 2008 hingga 2011 menjabat sebagai Regional Internal Control Wilayah V (130 cabang di JAkarta Selatan, Bogor dan Sukabumi). Dari tahun 2011-2014 beliau menjabat sebagai Audit Manager Retail Product & Distribution Wilayah I (Sumatera). Tahun 2014 - 2015 menjabat sebagai Audit Manager Retail Product & Distribution Wilayah II (Jakarta dan Kalimantan). Tahun 2015 menjabat sebagai Head of Transformation Team Bidang Audit. Bergabung dengan Bank Mega, dan diangkat sebagai anggota Komite Audit dengan Keputusan Direksi, efektif pada 1 Oktober 2015.
KOMITE PEMANTAU RISIKO PURWO JUNIANTO Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1955. Mendapat gelar MBA pada tahun 1993 dari University of Illinois USA. Mengawali karir di bidang perbankan pada tahun 1979 sebagai management trainee di Bank Ekspor Impor / Bank Exim. Jabatan terakhir di Bank Exim adalah kepala biro kredit di tahun 1999 – 2000. Ikut bergabung di Bank Mandiri selama 2 tahun sebelum mengundurkan diri pada tahun 2001. Beliau juga pernah mengajar MM UGM – Jakarta, sejak tahun 2002 – 2006 dan dari tahun 2004 hingga sekarang beliau menjadi Direktur Keuangan PT. Tirto Bumi Prakarsatama. Diangkat kembali sebagai anggota Komite Audit Bank Mega dengan Keputusan Direksi, efektif pada 1 Oktober 2015.
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1960. Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Jember pada tahun 1987. Tahun 1989 memulai karir di PT Randika Universal Express sebagai Supervisor bagian keuangan dan administrasi hingga tahun 1990. Tahun 1991 sebagai Executive Development Program di PT Bank Pacific. Tahun 1996 hingga 2014 menduduki berbagai jabatan di PT.Bank Mega; diantaranya sebagai Auditor Satuan Kerja Audit Intern, Supervisor Internal Control, Audit Team Leadr, Deputy Lending Area Manager, Branch Manager, dan terakhir sebagai SME Credit Policy Head tahun 2013 hingga 2014. Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko dengan Keputusan Direksi, efektif pada 1 Oktober 2015.
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI ANWAR VIVERDY PURBA Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Pematang Siantar tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan dari Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia di tahun 1989. Bergabung kembali dengan Bank Mega tahun 2008 dan memegang jabatan sebagai Human Capital Management Head. Diangkat kembali sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mega dengan Keputusan Direksi, efektif pada 14 Mei 2015.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
61
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Pejabat Eksekutif Daftar Pejabat Eksekutif
62
NO.
NAMA
JABATAN
1
RIKA RAHAYU BEGAWAN
Regional Head Bandung
2
SLAMET HARYANTO
Regional Head Semarang
3
SURITA TANUSDJAJA
Regional Head Jakarta 1
4
LIVIANA DEWI
Regional Head Jakarta 2
5
ANDREW WONGJAYA
Regional Head Makassar
6
HUSNI SIM
Regional Head Medan
7
KOESPRIJONO
Regional Head Surabaya
8
THERESIA SANDHORA A.
Regional Head Banjarmasin
9
BANYON ANANTOSENO
Collection & Fraud Management Head
10
NOORDWIANTO CHANDRA KRESNA
CCPL Front End Collection Head
11
HENGKI LADINEGARA
CCPL Back End Collection Head
12
BOBBY HERMAN JOENAN
CCPL Recovery Head
13
GUNAWAN
CCPL Credit Initiation & Maintenance Head
14
ERWIN
CCPL Retail Sales Head
15
ADRIANUS HERRY SOETOPO
CCPL Corporate & Telemarketing Head
16
ALFONS WIBOWO KURNIA
CCPL Marketing Head
17
ARIEF TENDEAS
CCPL Operation Head
18
ARIEF TENDEAS
Contact Center Head
19
ERIN YOUNG
CCPL Financial Planning & Analytics Head
20
THERESIA LIRANI SETYOWATI
Marketing Communication Head
21
VERONICA HENNY SISILIA
Synergy Head
22
DESY MIRANDA
Corporate Funding Business Head
23
ADITYA WAHYU WINDARWO
Product & Segment Head
24
ADITYA WAHYU WINDARWO
Retail Product Management & Digital Banking Head
25
LIANA EFENDI
Priority Banking Head
26
ABRAHAM ARA
Investment & Insurance Sales Head
27
JULIE WIDYASTUTI FAUZIE
Business Support & Customer Experience Head
28
JACKY GOSUMOLO
Business Finance & Performance Management Head
29
DENNY TAKARADA HERLAMBANG
Customer Experience Head
30
RICKO RAHMADI
Sales Academy Head
31
AGATHA INDAH KRISNAWATI
Corporate Business Head
32
AGUSTINA CHAIDIR
Corporate Sales Head
33
WIDJAJA HENDRA
Retail & Commercial Business Head
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Pejabat Eksekutif
NO.
NAMA
JABATAN
34
IRIANTO DWI GUNAWAN
Retail Banking Head
35
GURITNO
Commercial Banking Head
36
LEONARD PANJAITAN
Indirect Channel Head
37
DITTO HARNANDO PURWADI
Strategic & Business Development Head
38
FRANCISCA ROMANA TRIHANDAJANI
Middle Office Head
39
BUDI SETIO WIBOWO
Crime & Fraud Investigation Head
40
ADANG ISNANDAR
Corporate Legal Head
41
CHRISTIANA MARIA DAMANIK
Corporate Affairs Head
42
JUSUF SUKIMAN
Internal Audit Head
43
ADISTIA SUKYANTHO
Financial Control Head
44
HANUSA PRAHARA
General Management Office
45
FARMAWATY TAN
General Management Office
46
ANWAR V PURBA
Human Capital Management Head
47
CAESAR C. RASYAD
Corporate Culture & Change Management Head
48
OMAR SOEHARTO
Compliance & GCG Head
49
ISMIANTARI SOERJADI
Anti Money Laundering Head
50
PHIE KARSA KOSINDRA
General Services, Property & Facility Management Head
51
DIMAS PRASETYO
Property & Facility Management Head
52
MARIANA HARYANI
General Services Head
53
YOYO JUHARTOYO
IT Electronic Channel Head
54
UTOMO BUDI RAHARDJO
Core Banking System Head
55
DEDY CURYANI
IT Infrastructure Service & Operations Head
56
EMMYLIA SOESANTI
Centralized Transactional Operations Head
57
DIDIK SUPRIYANTO
Operations Control Head
58
TRIARSO ANGGORO
Network Operations Head
59
MUTESA HOLDIN
Centralized Credit Operations Head
60
ARI YANUANTO ASAH
Process & System Development Head
61
TRI GANGGA WIRATMA
Corporate Policy & Procedure Development Head
62
TOTO PRASETIO
IT Project Management Head
63
RAJA PARDEDE
National Credit Review Head
64
BUDI SIAHAAN
National Credit Control & Special Asset Management Head
65
DWI INDAH KARMIANTI
National Credit Appraisal Head
66
YEREMIA ARIYANTO IMANUEL
SME Asset Recovery Head
67
ALOYSIUS ARY SATRIO
Operational Risk Management Head
68
USDEK SIMANJUNTAK
SME Collection & Remedial Head
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
63
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Pejabat Eksekutif
64
NO.
NAMA
JABATAN
69
BENEDICTUS BUDISETIAWAN
Global Market Head
70
MARTONO
Treasury Head
71
SARMIATI
Capital Market Services Head
72
CYNTHIA RIKASARI
Treasury International Banking Business Support Head
73
ARIE STEVANUS
Branch Manager Cabang Bandung Supermall
74
SETIADI
Branch Manager Cabang Cirebon
75
DODDY SUKMAWAN
Branch Manager Cabang Tasikmalaya
76
CACAM SAMSIAH IMRON
Branch Manager Cabang Cimahi
77
JAN KHIN
Branch Manager Cabang Tangerang Gading Serpong
78
NATASSA ASTRI WIDHIARTHE
Branch Manager Cabang Bogor
79
ANGGA MAHENDRA
Branch Manager Cabang Jakarta Sudirman
80
SANDRA RUSTANDI
Branch Manager Cabang Jakarta Tendean
81
FRANS HAN SIANG
Branch Manager Cabang Lampung Malahayati
82
ACHMAD ANDRE GOSAL
Branch Manager Cabang Jakarta Pondok Indah
83
ANGGA MAHENDRA
Branch Manager Cabang Jakarta Hasanudin
84
MEITIARA SANDRINA RAHENDRIANTI
Branch Manager Cabang Jakarta Sunter Justus
85
SURITA TANUSDJAJA
Branch Manager Cabang Jakarta Mangga Dua
86
TEGUH UTAMA WIDODO
Branch Manager Cabang Jakarta Roxy
87
LIDIA HAMBALI
Branch Manager Cabang Jakarta Pluit
88
R.R. DWI MARDHIANA PURWANINGRUM
Branch Manager Cabang Bekasi Ahmad Yani
89
FRANCISCA
Branch Manager Cabang Jakarta Cempaka Mas
90
DAVID CHAN
Branch Manager Cabang Balikpapan
91
EDI SAPUTERA UTAMA
Branch Manager Cabang Banjarmasin
92
EDI SAPUTERA UTAMA
Branch Manager Cabang Palangkaraya
93
LEO CHRISTIO
Branch Manager Cabang Pontianak
94
YULLI SUMARGO
Branch Manager Cabang Samarinda
95
I WAYAN OKADIANA
Branch Manager Cabang Ambon
96
RONNY TANSIL HAMDANI
Branch Manager Cabang Jayapura
97
SIYENE CHANDRA
Branch Manager Cabang Kendari
98
JENNY GORIANTO
Branch Manager Cabang Makassar
99
ABRAHAM MEOKO
Branch Manager Cabang Manado
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Pejabat Eksekutif
NO.
NAMA
JABATAN
100
OLVIANY DOWAH
Branch Manager Cabang Palu
101
ABUBAKAR ADAM
Branch Manager Cabang Ternate
102
BAMAS SEMBO
Branch Manager Cabang Pare Pare
103
FILBERT ALPHA JUNIUS
Branch Manager Cabang Batam
104
RUSDY SENTOSA
Branch Manager Cabang Bengkulu
105
VINCENT SUTANTO
Branch Manager Cabang Jambi
106
LIUSNAWATY
Branch Manager Cabang Medan Maulana Lubis
107
ALEXANDER ISKANDAR
Branch Manager Cabang Padang
108
MARULI TUA TAMBUNAN
Branch Manager Cabang Pekanbaru
109
LIANAWATY
Branch Manager Cabang Pematang Siantar
110
BETTY MAGDALENA
Branch Manager Cabang Sibolga
111
SURYATI
Branch Manager Cabang Palembang
112
EKO YUNIAWAN ARYANTO
Branch Manager Cabang Purwokerto
113
KOESHARYADI
Branch Manager Cabang Semarang
114
HARTONO
Branch Manager Cabang Surakarta
115
ATHO WADUD FAHMI
Branch Manager Cabang Tegal
116
V. JOKO KUNCOROJATI
Branch Manager Cabang Yogyakarta
117
ARDHANA FEBRIANAJI
Branch Manager Cabang Denpasar
118
EDI SUKAMTO
Branch Manager Cabang Jember
119
DEWI
Branch Manager Cabang Kediri
120
AGUS SURYANTO WIBOWO
Branch Manager Cabang Kupang
121
THOMAS PURNAWARMAN
Branch Manager Cabang Malang
122
SUGIARTHA
Branch Manager Cabang Mataram
123
DJOKO TJANDRA AGUNG
Branch Manager Cabang Surabaya Darmo
124
BINTORO WINOTO
Branch Manager Cabang Surabaya Yos Sudarso
125
UNTUNG PUJADI
Branch Manager Cabang Jombang
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
65
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
JUMLAH KARYAWAN Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan No.
Tingkat Pendidikan
2016
2015
1
SD
-
2
SMP
2
1
3
SMU
588
587
4
D1-D2
69
66
5
D3
1.621
1.607
6
S1
6513
6.203
7
S2
193
193
8
S3
-
1
8.986
8.658
Jumlah
-
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia No.
Usia
2016
1
20-24 tahun
1012
648
2
25-29 tahun
2356
2.393
3
30-34 tahun
2466
2.593
4
35-39 tahun
1523
1.445
5
40-44 tahun
845
849
5
45-49 tahun
528
511
6
50-54 tahun
231
203
7
55-59 tahun
21
13
8
> 60 tahun
4
3
8986
8.658
Jumlah
66
2015
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
INFORMASI PEMEGANG SAHAM Komposisi Pemegang Saham No
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
A. Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham 1
PT. Mega Corpora
4.026.599.755
57,82
B. Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang Memiliki Saham 1
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Tidak Ada | None
-
2
Direksi | Board of Directors
Tidak Ada | None
-
C. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat yang Memiliki Kurang Dari 5% Saham 1
Masyarakat (kepemilikan <5%) Total
2.937.175.451
42,18
6.963.775.206
100,00%
Struktur Pemegang Saham PT. CT CORPORA Chairul Tanjung & Keluarga 100%
PT. MEGA CORPORA PT. CT Corpora 99.99% PT. PARA Rekan Investama 0,01%
PT. BANK MEGA Tbk PT. Mega Corpora 57,82% Publik (<5%) 42,18%
PT. PARA REKAN INVESTAMA Chairul Tanjung & Keluarga 100%
Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM No. C-03043 HT.01.04TH.2007 tanggal 13 November 2007, tentang
Kepemilikan Saham
persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM No. W7
telah dilakukan perubahan nama PT PARA Global
04909 HT.01.04- TH.2007 tanggal 2 Mei 2007,
Investindo, selaku pemegang saham PT Bank Mega
tentang persetujuan akta Perubahan Anggaran Dasar
Tbk., menjadi PT Mega Corpora. Adapun komposisi
Perseroan Terbatas, telah dilakukan perubahan nama
pemegang saham PT Mega Corpora adalah:
PT PARA Inti Holdindo menjadi PT CT Corpora, dengan
•
PT. CT Corpora 99,99%
pemegang sahamnya adalah Keluarga Chairul Tanjung.
•
PT. PARA Rekan Investama 00,01%
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
67
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Kronologis Pencatatan Saham Tahun
Jumlah Saham Diterbitkan
Keterangan
Jumlah Saham
2000
Penawaran Umum Perdana
562.500.000
562.500.000
2001
Dividen Saham dan Saham Bonus
189.750.000
752.250.000
2002
Penawaran Umum Terbatas I
187.980.000
940.230.000
2005
Dividen Saham dan Saham Bonus
485.158.642
1.425.388.642
2006
Penawaran Umum Terbatas II
200.054.546
1.625.443.188
2009
Saham Bonus
1.555.781.000
3.181.224.188
2011
Saham Bonus
464.731.862
3.645.956.050
2013
Dividen Saham dan Saham Bonus
3.317.819.156
6.963.775.206
Pencatatan
Bursa Efek Indonesia
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Kronologis Pencatatan Obligasi Tahun
Keterangan
Peringkat
Nominal
Pencatatan
2008
Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 *)
A (idn) dari Fitch Ratings Indonesia
Rp 1.000.000.000.000
Bursa Efek Indonesia
*) Telah dilaksanakan opsi beli Obligasi subordinasi Bank Mega Tahun 2007 pada tanggal 16 Januari 2013
68
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Lembaga Penunjang Pasar Modal Nama & Alamat
Jasa
Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia Building Tower Jl.Jend Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Indonesia
Pencatatan Saham
TEL. 021. 5150 515 Purwantono, Sungkoro & Surja Gedung BEI, Tower II, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav, 52-53 Jakarta
Kantor Akuntan Publik
TEL. 021. 5289 5000 FAX. 021. 289 4100 PT. Datindo Entrycom Puri Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend Sudirman Kav.25 Jakarta
Biro Administrasi Efek
TEL. 021. 570 9009 FAX. 021. 570 9026
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
69
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan Perusahaan Profil
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Penghargaan & Sertifikasi
Economic Review
Indonesia Best Banking Brand Award
Top 50 Public Listed Companies
Wow Service Excellence Award Markplus Insight
70
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Penghargaan & Sertifikasi
Anugerah Perbankan Indonesia The 3rd Best Bank Buku 3, Kelompok Asset Rp. 50 T - Rp. 100 T Majalah Economic Review
The Best Mobile Banking Kategori Bank Umum Majalah Infobank
Top Bank 2016
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
71
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TINJAUAN MAKRO Perbaikan ekonomi global yang diharapkan terjadi pada
Perekonomian Indonesia
2016 tidak terealisasi. Sepanjang tahun, pelemahan masih terus berlangsung yang diikuti oleh rendahnya
Ditengah gejolak ekonomi yang berlangsung ini,
harga komoditas dan menurunnya aliran modal ke
ekonomi nasional masih cukup baik dalam merespon
negara berkembang. Negara-negara yang diharapkan
berlanjutnya risiko ekonomi global. Hinga triwulan III-
menjadi motor penggerak ekonomi global masih
2016, ekonomi Indonesia masih bertumbuhan 5,02%
terjebak pada kelesuan ekonomi. Amerika Serikat
(yoy). Kendati pencapaian ekonomi nasional ini masih
(AS) masih disibukkan dengan pesta politik pemilihan
dibawah target yang pernah ditetapkan, namun masih
presiden yang membuat ekonomi negara ini belum
lebih baik dari capaian Negara lain.
solid. Pelemahan juga masih terjadi di Eropa dan Jepang.
Di tengah realisasi belanja pemerintah yang lebih rendah, pertumbuhan konsumsi dan investasi tetap
Namun,
secara
umum
dunia
kuat. Di sisi eksternal, ekspor meningkat seiring dengan
diperkirakan akan membaik didukung oleh ekonomi AS
perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang dan
dan China, meskipun diliputi oleh sejumlah risiko yang
meningkatnya harga komoditas global. Perbaikan
perlu dicermati. Perbaikan ekonomi AS didorong oleh
ekspor tersebut diperkirakan akan berlanjut tidak hanya
peningkatan konsumsi dan meningkatnya investasi
ditopang oleh ekspor komoditas tetapi juga produk
nonresidensial.
manufaktur yang prospeknya terus membaik.
Selain
perekonomian
itu,
tingkat
pengangguran
AS berada pada level rendah dengan inflasi yang mengarah ke target jangka panjangnya. Di lain pihak,
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada
perekonomian
pertumbuhan
triwulan IV 2016 mencatat surplus yang cukup besar
membaik, tercermin pada peningkatan penjualan
dan defisit transaksi berjalan yang lebih rendah. NPI
eceran dan investasi swasta.
diperkirakan mengalami surplus, terutama ditopang
Tiongkok
mengalami
oleh transaksi modal dan finansial yang mencatat Di pasar komoditas, harga minyak dunia diperkirakan
surplus cukup besar dan membaiknya kinerja ekspor.
dalam tren meningkat. Di satu sisi, harga komoditas
Sementara itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan
ekspor Indonesia membaik ditopang oleh kenaikan
cukup rendah di bawah 2%, ditopang oleh surplus
harga batubara dan beberapa jenis logam khususnya
neraca perdagangan nonmigas yang cukup besar
tembaga dan timah.
seiring dengan kinerja ekspor yang membaik. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa
Ke depan, sejumlah risiko global tetap perlu diwaspadai,
Indonesia pada akhir Desember 2016 tercatat sebesar
antara lain berasal dari dampak kebijakan fiskal dan
116,4 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan
perdagangan internasional AS, kenaikan Fed Fund Rate
posisi akhir November 2016 yang sebesar 111,5 miliar
(FFR) yang berpotensi meningkatkan cost of borrowing,
dolar AS.
proses penyesuaian ekonomi dan keuangan Tiongkok,
serta berbagai risiko geopolitik.
74
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TINJAUAN MAKRO
Pada tahun 2017, fase pemulihan ekonomi diperkirakan
Sampai dengan triwulan III-2016, pertumbuhan kredit
terus berlanjut terutama didorong oleh membaiknya
perbankan baru mencapai 6,5% (yoy), jauh lebih rendah
kinerja ekspor, dan mulai menggeliatnya investasi
dibandingkan dengan pertumbuhan di 2015 yang 10%
yang didukung oleh meningkatnya pembiayaan baik
(yoy). Belum menguatnya pertumbuhan dipengaruhi
dari kredit perbankan maupun pembiayaan non-bank.
oleh sikap perbankan yang lebih selektif dalam
Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga
memberikan kredit.
diperkirakan masih cukup stabil. Namun
Kinerja Perbankan
demikian,
ketahanan
industri
perbankan
masih terjaga dengan baik. Pada November 2016, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)
Tren perlambatan ekonomi nasional berdampak kepada
tercatat sebesar 22,8%, dan rasio likuiditas (AL/DPK)
kinerja perbankan. Sepanjang 2016, kinerja penyaluran
berada pada level 20,5%. Sementara itu, rasio kredit
kredit dan penghimpunan DPK ikut melambat, yang
bermasalah
dibarengi dengan meningkatkan rasio NPL. Kondisi
sebesar 3,2% (gross) atau 1,4% (net).
(Non
Performing
Loan/NPL)
tercatat
sektor swasta yang melakukan konsolidasi yang dibarengi dengan sikap kehati-hatian bank dalam
Ke depan, sejalan dengan peningkatan aktivitas
menyalurkan kredit dan tertahannya penurunan suku
ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter
bunga berdampak pada perlambatan pertumbuhan
dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya,
kredit.
pertumbuhan kredit dan DPK diperkirakan lebih baik, masing-masing dalam kisaran 10%-12% dan 9%-11% pada 2017.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
75
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
STRUKTUR BISNIS Kondisi bisnis yang bertumbuh lambat sepanjang tahun 2016 direspon Bank Mega dengan terus menerapkan prinsip prudential banking. Hal itu dilakukan untuk menjaga kinerjanya tetap stabil. Untuk mendorong peningkatan kinerja, Bank Mega terus melakukan inovasi produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Saat ini, Bank Mega memiliki empat segmen bisnis, yakni: Retail Funding, Credit (Korporasi, Ritel, Komersil, dan Indirect Channel), Credit Card, Treasury & International Banking.
FUNDING
CREDIT CARD 76
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
STRUKTUR BISNIS
CREDIT
(CorpoRate, RETAIL & COMMERCIAL, INDIRECT CHANNEL)
TREASURY & INTERNATIONAL banking Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
77
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
FUNDING
Sampai dengan akhir 2016 pencapaian Perseroan untuk retail funding adalah sebesar Rp36,182 miliar. Portfolio total untuk retail funding pada akhir 2016 tumbuh sebesar Rp2,675 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Portfolio retail funding sendiri terbagi menjadi dua tipe segmentasi, yaitu mass market dan Mega First. Nasabah mass market adalah nasabah dengan tipe customer individu dan non Individu dengan saldo di bawah Rp500 juta. Kendati demikian, mass market individu dan non Individu dengan saldo > Rp500 juta juga ada. Sementara, nasabah MegaFirst adalah nasabah dengan tipe customer Individu/ perorangan dengan saldo > Rp 500 juta dan mendaftarkan diri untuk mendapatkan fasilitas MegaFirst
78
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
FUNDING
Produk dan Program Baru 2016
Rencana Kerja dan Strategi 2016 Pada 2016, Perseroan telah menerapkan beberapa
Pada 2016, Perseroan meluncurkan program baru
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana kerja
untuk mendorong peningkatan pendanaan. Program
dan penerapan strategi bisnis, diantaranya :
Baru tersebut adalah : Dana Pihak Ketiga •
Program Co Branding produk tabungan Mega Perdana dengan club sepakbola FC Barcelona.
Ada
Program
pengembangan dana pihak ketiga di segmen mass
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
komposisi dana murah melalui program produk
beberapa
strategi
yang
dijalankan
untuk
market dan MegaFirst, yakni :
tabungan dengan segmen penggemar olahraga sepak bola dan anak muda. •
•
•
Pengembangan Nasabah Mass Market.
Program Mega Super Vaganza, yakni program
Perseroan melakukan pengembangan nasabah
undian dan loyalti produk tabungan Mega Dana
mass market melalui program kompetitif untuk
dan Mega Maxi. Program ini bertujuan untuk lebih
meningkatkan akuisisi nasabah baru. Nasabah
meningkatkan akuisisi nasabah baru (NTB) serta
Mass Market merupakan nasabah yang paling
meningkatkan pengendapan dana dari nasabah
banyak
existing.
nasabah segmen ini dapat dijadikan konsentrasi
Program benefit diskon belanja dengan kartu debit
Perseroan dalam mengurangi tingkat cost of fund
sebesar 5% di Carrefour. Program ini bertujuan
Perseroan. Dengan menurunnya tingkat suku
untuk
kartu
bunga yang dapat diberikan kepada nasabah,
Debit yang diharapkan dapat meningkatkan dana
membuat program – program untuk nasabah
nasabah di produk-produk tabungan yang dimiliki
retail akan menjadi salah satu konsentrasi
meningkatkan
transaksi
belanja
Perseroan.
dimiliki
oleh
Perseroan
sehingga
selama tahun 2016. •
Kegiatan 2016
Pengembangan Nasabah MegaFirst berbasis Membership Benefit & Lifestyle Melalui
nasabah
MegaFirst
Perseroan
Beberapa kegiatan yang dilakukan Perseroan selama
mengedepankan konsep “Membership Benefit”
2016 antara lain sertifikasi Waperd dan AAJI bagi
dimana
seluruh tenaga penjual di kantor cabang dalam rangka
privileges
meningkatkan fee based income melalui penjualan
Melalui banking experience yang ditawarkan
produk-produk asuransi dan investasi kepada nasabah
Perseroan ini, diharapkan dapat membuat
Perseroan.
nasabah
nasabah terkait
akan
selalu
dengan
medapatkan
lifestyle
mereka.
merasa lebih terapresiasi dan tidak
sensitif terhadap suku bunga •
Pengembangan Segmen Nasabah MegaFirst Platinum Mega First Platinum ditujukan untuk segmen nasabah prioritas yang menginginkan layanan perbankan yang eksklusif diluar lifestyle benefit.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
79
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
FUNDING
•
Perbaikan Proses dan kualitas layanan Perbaikan
•
proses
untuk
brand
image,
brand
awareness, customer loyalty dan tingkat akuisisi.
perbaikan standarisasi layanan akan semakin
Program dan aktivitas yang dimaksud termasuk
digiatkan
panjang.
program berhadiah baik dalam bentuk hadiah
Faktor inilah yang sangat menentukan dalam
langsung maupun undian untuk berbagai produk
mempertahankan nasabah lama dan menjaring
dan
nasabah baru
menggunakan jejaring sosial), re-branding dan re-
dalam
prosedur
meningkatkan
serta
karena
maupun
jangka
aktivitas,
social
marketing
(marketing
Pengembangan Jaringan, Fitur dan layanan
launching produk/layanan yang menjadi prioritas
Perbankan
utama. Produk dan layanan yang mejadi prioritas
Sebagai bagian dari mempertahankan dan meningkatkan daya saing Perseroan segmen
utama tersebut antara lain: •
Melanjutkan
program
Mega
Supervaganza
retail, Perseroan akan tetap agresif melakukan
untuk tabungan Mega Dana dan Mega Maxi
penambahan jaringan dan layanan seperti ATM,
untuk meningkatkan brand awareness serta
EDC, dan Mobile Banking.
meingkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank Mega.
Khusus nasabah MegaFirst, diberikan tambahan benefit
•
Pengembangan untuk program - program
bebas biaya untuk transaksi melalui E-Channel.
tactical guna meningkatkan brand awareness nasabah terhadap seluruh produk – produk
Rencana Pengembangan Aktivitas Baru
Produk
dan
Bank Mega. •
Pengembangan system dan fitur untuk produk treasury dan valas untuk kemudahan nasabah dalam melakukan transaksi valas di Bank Mega
Beberapa produk dan
aktivitas baru yang akan
dikembangkan pada 2017 adalah sebagai berikut:
2. Penambahan jenis dan pengembangan produkproduk liabilities (deposito, tabungan dan giro) baik dalam hal fitur, kemudahan bertransaksi, kemasan
1. Penambahan
kerjasama
dengan
merchant-
maupun jenis mata uang.
merchant ritel untuk pengadaan program-program yang menarik untuk transaksi kartu debit.
ELECTRONIC CHANNEL (E-CHANNEL)
2. Pengembangan fitur dan layanan untuk transaksi melalui elektronik banking. 3. Meningkatkan akuisisi nasabah melalui programprogram yang menarik
Seluruh
produk
yang
dikembangkan
Perseroan
dilengkapi oleh berbagai fasilitas yang memudahkan nasabah. Karena itu, Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan jaringannya, termasuk jaringan
Selain pengembangan produk dan aktivitas baru
e-channel
tersebut, Perseroan akan melakukan pengembangan
dan kenyamanan dalam bertransaksi. Disisi lain,
berkelanjutan atas produk dan akitivitas yang telah
penambahan fitur dan layanan berpotensi mendorong
dimulai pada tahun-tahun sebelumnya seperti:
pendapatan fee based Perseroan.
1. Melaksanakan program dan akitivitas marketing
80
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
untuk
memberi
nasabah
kemudahan
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
FUNDING
ATM
ATM yang memiliki logo Visa di seluruh dunia. 2014
2015
2016
Jumlah Transaksi (juta)
23.7
29.9
28.4
Volume (IDR Triliun)
16.9
15.4
15.2
Fee Base income (IDR Miliar)
41.1
46.2
44.1
Seperti halnya kartu ATM, Perseroan juga mengikuti ketentuan
regulasi
Bank
Indonesia
mengenai
penggunaan kartu ATM/Debit berbasis chip. Saat ini Perseroan sedang melakukan pengembangan sistem dan kartu ATM/Debit dimana penggunaan kartu chip akan diuji coba pada tahun 2017.
Sampai dengan 2016, jumlah transaksi ATM mencapai 28,4 juta transaksi dengan volume transaksi mencapai
Peningkatan transaksi kartu debit juga didorong oleh
Rp15,2 triliun. Pendapatan dari transaksi di ATM
sejumlah program yang diterbitkan Perseroan. Pada
menyumbang fee based income sebesar Rp. 44.1
30 September 2016, Perseroan meluncurkan program
milyar.
Discount Transaksi Debit 5% di Carrefour.
Sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia terkait
Mega Cash
dengan penggunaan kartu ATM/Debit berbasis chip, maka Perseroan juga sudah melakukan upgrade hampir di semua mesin ATM yang digunakan. Hingga akhir 2016, sebanyak 94% mesin ATM Bank Mega sudah di upgrade agar dapat menerima transaksi berbasis kartu chip.
Total kartu beredar (juta) Penjualan Kartu (ribu)
DEBIT CARD
Jumlah Transaksi 2014
2015
2016
(juta)
Jumlah Transaksi (ribu)
809.9
632.2
686.6
Volume (IDR juta)
Volume (IDR Miliar)
258.2
226.2
246.1
3.44
3.24
3.37
Fee Base income (IDR Miliar)
Selain kartu ATM, Perseroan juga menerbitkan debit card bernama Kartu Debit Bank Mega. Sama dengan ATM penggunaan debit card juga terus meningkat. Sepanjang 2016, jumlah transaksi debit card mencapai 686,6 ribu transaksi dengan volume transaksi mencapai Rp246,1 miliar. Sampai dengan saat ini, kartu debit Bank Mega dapat
2014
2015
2016
3.02
3.37
3.74
410.6
368.6
371.3
2.5
3.8
4.4
185.344
185.214
173.947
Perseroan juga merilis kartu Mega Cash. Pada 2016, penjualan Mega Cash mencapai 671,3 ribu kartu, sementara jumlah kartu yang beredar telah mencapai 3,74 kartu. Pada 2016, Perseroan bekerja sama dengan Pemrov DKI Jakarta memperluas penggunaan kartu Mega Cash di Terminal Parkir Elekronik di jalan-jalan yang ramai di Jakarta. Total mesin Terminal Parkir Elektronik yang dapat menerima kartu Mega Cash sebanyak 312 dari sebelumnya hanya 111 mesin.
digunakan untuk transaksi pada semua toko dan semua
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
81
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
FUNDING
Mega Mobile
Mega Internet 2014 Jumlah User Individu
2015
2016 Jumlah User
2015
2016
43.464
61,200
84.635
31.803
38,661
46.379
Jumlah Transaksi Individu
430.607
562,826
714.169
Jumlah Transaksi
557.443
782,862
1.076.369
Volume (IDR Juta)
290.014
528,492
662.367
Volume (IDR Juta)
339.237
568,930
831.018
Layanan e-channel lainnya yang dimiliki Perseroan adalah internet banking. Selama 2016, jumlah user individu Perseroan di layanan internet banking meningkat sebesar 20% dari 38.661 user pada 2015 menjadi 46.379 user. Volume transaksi mengalami peningkatan sebesar 25,3% dari Rp528.491 juta menjadi Rp662.367 juta. Hal ini menunjukkan peningkatan nilai transaksi channel Mega Internet.
714.169
transaksi,
naik
Peningkatan transaksi e-channel juga didorong oleh meningkatnya penggunaan Mega Mobile. Pada 2016, jumlah user Mega Mobile mengalami peningkatan sebesar 38,3% dari 61.200 user pada 2015 menjadi 84.635. Volume transaksinya meningkat sebesar 46,1% dari Rp568.930 juta menjadi Rp831.018 juta. Kenaikan jumlah transaksi Mega Mobile mencapai 37,5%, dari 782.862 transaksi menjadi 1.076.369 transaksi.
Pada periode tersebut, jumlah transaksnya mencapai dari
562.826
transaksi
atau mencapai 26,9% dibandingkan 2015. Untuk meningkatkan jumlah dan volume transaksi, pada 2017 Perseroan berencana untuk melakkan penambahan fitur pembayaran dengan melakukan kerjasama dengan
Pada 2017, akan dilakukan pengembangan fitur pembayaran dengan menggunakan QR pada Mega Mobile dan juga akan terus melakukan penambahan pada fitur pembayaran dengan melakukan kerjasama dengan biller – biller baru.
biller-biller baru pada Mega Internet.
82
2014
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
CREDIT
Kegiatan usaha Bank dalam kegiatan penyaluran kredit terbagi menjadi Segmen Korporasi, Komersil, Retil (SME & Consumer), serta Indirect Channel. Selama 2016, kredit yang disalurkan Bank mencapai Rp19,21 triliun. Berikut adalah kinerja penyaluran kredit masing-masing segmen:
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
83
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
CREDIT
Segmen Korporasi
Rp1,14 triliun. Total penyaluran kredit ke segmen Ritel mencapai Rp2,97 triliun atau mencapai 15,45% dari
Lambatnya pertumbuhan ekonomi global dan ekonomi
total outstanding kredit Bank.
Indonesia selama tahun 2016, masih menjadi salah
Namun demikian, pada tahun 2016, Segmen Ritel
satu pertimbangan dunia usaha untuk melakukan
berhasil membukukan peningkatan pendapatan bunga,
ekspansi dan pada gilirannya
bertumbuh mendekati 46% dibanding 2015. Segmen
berdampak pada
Ritel berhasil membukukan pendapatan bunga bersih
rendahnya permintaan kredit baru perbankan.
sebesar Rp140 miliar. Rendahnya permintaan kredit baru, diikuti oleh pembayaran
cicilan
fasilitas
kredit
investasi
Pada
2017,
segmen
ini
akan
ber-konsentrasi
menyebabkan turunnya outstanding kredit sebesar
pada pembiayaan modal kerja retail dengan pola
20%.
fasilitas revolving (non angsuran) serta memperbaiki performance/kualitas kredit.
Sepanjang
2016,
total
outstanding
kredit
yang
disalurkan ke Segmen Korporasi mencapai Rp9,02
Kredit Komersil
triliun, atau mencapai 67,73% dari target yang ditetapkan untuk 2016.. Pangsa kredit pada ke segmen
Pada
tahun
2016,
Segmen
Komersil
berhasil
ini adalah yang terbesar yaitu mencapai 46,95% dari
membukukan pertumbuhan kredit sebesar 10%, yang
total outstanding kredit Bank.
didominasi oleh kredit baru.
Selama 2016, Segmen Korporasi dapat membukukan
Segmen ini banyak melakukan akusisi calon debitur
pertumbuhan peningkatan laba sebesar 16,5% dan
baru, khususnya pada sektor-sektor yang bertumbuh
masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan
positif. Fokus pada 2016 adalah pembiayaan modal
bunga kredit pada Direktorat Kredit. Total pendapatan
kerja dan aktif
bunga bersih atau net interest margin dari Segmen
income melalui aktifitas cross selling dan cash
Korporasi pada 2016 mencapai Rp401 miliar.
management dengan debitur-debitur eksisting. Total
menggali potensi-potensi fee based
fee based income yang berhasil dihimpun segmen ini Fokus pembiayaan segmen ini yaitu pada sektor/
mencapai Rp45 miliar. Sementara pendapatan bunga
bidang usaha yang bertumbuh positif serta tetap
bersih yang dihimpun mencapai Rp140 miliar.
konsentrasi menjaga kualitas kredit, menjadi strategi utama segmen ini pada tahun 2017 mendatang.
Indirect Channel
Ritel (Kredit SME & Consumer)
Masih
belum
masyarakat,
pulihnya juga
tingkat
berpengaruh
pembiayaan
tingkat
konsumsi
pada
turunnya
Portofolio kredit pada segmen Ritel yang didominasi
permintaan
kendaraan
bermotor
,
fasilitas kredit berbentuk cicilan, dan persaingan
khususnya roda dua (R2) yang menjadi andalan segmen
bunga kredit adalah beberapa hal yang menjadi
ini.
penyebab turunnya outstanding kredit pada segmen
84
ini. Pada 2016, penyaluran kredit ke SME mencapai
Kompetisi
Rp1,83 triliun, sementara ke Consumer mencapai
pembiayaan ke perusahaan-perusahaan Mitra utama
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
yang
cukup
ketat
dalam
penyaluran
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
CREDIT
dan tingginya pembayaran cicilan fasilitas kredit, juga
•
Kredit Korporasi
menjadi penyebab menurunnya outstanding kredit
Segmen Korporasi akan fokus pada beberapa
pada segmen ini. Pada 2016, penyaluran kredit pada
segmen
Segmen Indirect Channel ini mencapai Rp5,43 triliun
properti,energi, perkebunan, pariwisata, minyak
atau 19,19% dari total outstanding kredit Bank.
dan gas. Selain itu, penyaluran kredit akan
industri
seperti:
manufaktur,
difokuskan pada perusahaan dengan afiliasi Segmen ini akan fokus untuk menjalin kerjasama
grup Korporasi Besar untuk pembiayaan di atas
pembiayaan
Rp500 miliar dan Perusahaan Besar dengan
pembiayaan
dengan segmen
perusahaan-perusahaan menengah
dan
sedang
skala pembiayaan mulai Rp100 miliar yang
bertumbuh, dan melakukan diversifikasi & penambahan
mana keduanya baik Korporasi Besar maupun
porsi pembiayaan pada kendaraan roda 4 (R4).
Perusahaan Besar harus memiliki reputasi baik
dan tren pertumbuhan yang meningkat.
Strategi Dan Rencana Kerja 2017 •
Kredit Komersil
Dengan mempertimbangkan hasil dari pertumbuhan
Segmen Komersil akan lebih selektif dalam
bisnis 2016, berbagai perbaikan yang telah dilakukan
menyalurkan
pada 2016 akan tetap dilanjutkan pada 2017. Perbaikan
bertumbuh dengan tren positif di kota besar yaitu
yang dilakukan dengan dilengkapi strategi & inisiatif,
Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya,
diantaranya adalah:
Denpasar, Makassar, Medan dan Palembang.
kredit
pada
industri
yang
Segmen ini juga akan fokus pada maitenance •
Melakukan pelatihan secara menyeluruh, yang
dan top up debitur existing yang memiliki track
akan meningkatkan kualitas SDM baik dalam
record pembayaran kredit yang lancar/baik.
hal teknikal kemampuan perkreditan maupun •
•
wawasan dari SDM.
Sedangkan untuk debitur baru, akan difokuskan
Memberikan perubahan paradigma dan konsep
kepada pengusaha lokal yang dikenal sukses
dari volume based menjadi profit base dengan
dalam bisnisnya, reputasi & karakter dikenal baik
melakukan fokus pada kegiatan yang dapat
dan bisnisnya mengalami pertumbuhan yang
meningkatkan perolehan fee income secara lebih
positif. Dari sisi produk, Segmen Komersil akan
intensif.
mengandalkan pada pemasaran Pembiayaan
Fokus pada perbaikan kualitas kredit debitur
Outlet Financing bagi pengusaha yang akan
eksisting dan lebih selektif dalam penyaluran kredit
membangun gedung/kantor yang
baru. Hal ini akan didukung dengan perbaikan
sewa jangka panjang dari tenant yang bonafide.
memiliki
pada proses perkreditan sehingga menjadi lebih cepat tanpa mengurangi prinsip kehati-hatian.
•
Kredit INCH/Indirect Channel Pembiayaan Retail SME akan difokuskan kepada
Untuk menghadapi tantangan pada 2017, masing-
kredit modal kerja dan pembiayaan investasi
masing segmen telah membuat perencanaan umum
pada sektor industri dengan tren bertumbuh
terkait strategi dan fokus yang akan dikembangkan,
yang positif. Dalam penerapannya, penyaluran
yaitu:
kredit ini akan dilakukan melalui kota-kota besar yang sedang memiliki tren perkembangan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
85
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
CREDIT
yang meningkat, yakni Jabodetabek, Semarang,
nasabah tertentu (selected customer), Perseroan
Bandung, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar,
juga menyediakan produk layanan Structured Trade
Makassar,
Pekanbaru,
Financing, yang meliputi penyediaan berbagai fasilitas
Batam, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin dan
pembiayaan dengan memanfaatkan sumber dana
Samarinda.
dari bank koresponden dengan biaya yang lebih
Medan,
Palembang,
murah. Secara berkelanjutan, akan terus dilakukan Skema kerjasama pembiayaan kepada rekanan/
strategi pengembangan produk trade finance & cash
supplier Carrefour/Transmart dan beberapa
management serta sinergi pemasaran dan cross selling
perusahaan/kelompok usaha akan menjadi salah
dalam rangka peningkatan fee based income dari cross
satu prioritas untuk mendukung pertumbuhan
selling produk Bancassurance dengan perusahaan
pembiayaan pada segmen Ritel SME.
asuransi yang telah menjadi rekanan Perseroan.
Untuk Ritel Consumer, Bank akan meningkatkan kerjasama pembiayaan dengan perusahaan/ kelompok
usaha
nasabah
komersial/korporasi pembiayaan
pada
untuk
konsumtif
segmen
memberikan
(kolektif)
kepada
karyawan-karyawannya. •
Ritel (SME & Consumer) Kebutuhan akan sarana transportasi di masyarakat masih cukup besar, sehingga potensi pembiayaan kendaraan bermotor (roda 2 & 4) masih cukup baik, sehingga masih menjadi peluang dan faktor pendukung
peningkatan
pembiayaan
pada
Segmen Indirect Channel. Selain pembiayaan kendaraan bermotor, Bank juga
meningkatkan
multiguna serta
melalui
memperluas
pembiayaan jaringan jaringan
mitra
elektronik/ eksisting
dengan
mitra
lain khususnya dengan mitra perusahaan2 pembiayaan utama (market leader), seperti : Adira, WOM, Astra Sedaya Finance (ACC), FIF. Selain
itu,
pendapatan
dalam fee
usaha
based
untuk
income
meningkatkan akan
dilakukan
optimalisasi layanan Trade Finance konvensional, yaitu penerbitan LC, SKBDN, Bank Garansi dan Standby LC. Secara kasus per kasus dan untuk nasabah-
86
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
CREDIT
CARD
Pada tahun 2016, outstanding kartu kredit Perseroan mengalami pertumbuhan menjadi Rp8,2 triliun dengan peningkatan Sales Volume menjadi Rp27,57 triliun. Kinerja positif ini dihasilkan oleh “brand image” Perseroan yang kuat, upaya promosi yang terfokus, peluncuran produk baru (Mega Barça Card, Mega Groserindo Card, dan Mega Wholesale Card), dan sinergi dari kelompok CT Corpora yang berjalan baik.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
87
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
CREDIT CARD
Perseroan terus berusaha memberikan benefit, fitur,
tak tertandingi di seluruh portofolio ritel, gaya hidup dan
fasilitas dan program promosi yang dapat memenuhi
produk hiburan dari perusahaan di bawah naungan CT
kebutuhan sehari–hari bagi pemegang kartu dengan
Corp menjadi alat strategis yang efektif dan menjadi
bekerjasama
pilihan yang tepat untuk mewujudkan tujuan bisnis
dengan
berbagai
merchant
yang
menarik untuk meningkatkan penggunaan kartu dan
Perseroan.
menjaga loyalitas pemegang kartu. Melalui upaya tersebut, diharapkan penggunaan kartu kredit Bank
Dalam
Mega akan terus bertumbuh dengan diiringi loyalitas
Perseroan dengan perusahaan-perusahaan dari grup CT
nasabah yang merasa puas dan nyaman akan segala
Corp terus dioptimalkan dengan memberikan berbagai
bentuk penawaran dan pelayanan yang diberikan oleh
macam diskon dari penawaran sepanjang tahun yang
Perseroan.
membuat Perseroan semakin diperhitungkan dan
implementasinya,
sinergi
yang
dilakukan
menjadi semakin kuat di pasar kartu kredit Indonesia. Disamping itu, Perseroan juga selalu membuat inovasi untuk mendapatkan segmen pasar baru yang lebih luas yang terfokus pada kota-kota besar di Indonesia.
FEASTING & DINING
Inovasi ini dapat berupa program – program promosi ataupun perencanaan produk kartu kedit baru, yang ditargetkan untuk meningkatan sales volume dan revenue. Sehingga kedepannya, inovasi - inovasi tersebut menempatkan posisi Perseroan yang semakin kuat ditengah ketatnya persaingan bisnis kartu kredit di Indonesia.
Sinergi CT Corp dan Kartu Kredit Bank Mega
Bagi seluruh Pemegang Kartu yang memiliki hobi wisata kuliner, Kartu Kredit Bank Mega menawarkan
88
Di tengah berbagai tantangan globalisasi, tingkat
berbagai program kuliner dengan lebih dari 500
persaingan yang semakin tinggi dan regulasi kartu
restoran dan café yang tersebar di seluruh Indonesia.
kredit Bank Indonesia yang ketat, kartu kredit Bank
Bekerjasama dengan Trans F&B, Kartu Kredit Bank
Mega telah memiliki keunggulan yang tidak dimiliki
Mega memberikan penawaran eksklusif sepanjang
kartu kredit Bank lain yaitu memudahkan seluruh
tahun berupa diskon sampai dengan 50% di Coffee
kebutuhan pemegang kartunya melalui benefit yang
Bean and Tea Leaf, Baskin Robbins dan Wendy’s yang
ditawarkan jaringan CT Corp yang sangat luas. Sinergi
tergabung dalam Trans F&B.
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
CREDIT CARD
FASHION & LIFESTYLE
bagi seluruh pemegang kartu kredit Bank Mega, yaitu diskon 10% atau cicilan 0% tenor 6 bulan (minimum transaksi Rp 1 juta) dan redeem rewards point yang dapat dinikmati sepanjang tahun.
TRAVEL & LEISURE
Khusus untuk para pecinta dunia fashion dan pemegang kartu yang gemar mengoleksi barang – barang brand
Rencanakan liburan dengan memanfaatkan berbagai
favoritnya dari Trans Fashion, Kartu Kredit Bank Mega
penawaran khusus yang ditawarkan oleh Kartu Kredit
memberikan penawaran menarik. Pada tahun 2016,
Bank Mega. Bank Mega bekerjasama dengan AntaVaya
kartu kredit Bank Mega menawarkan spesial diskon
Tour yang mencakup penyediaan tiket, akomodasi,
sampai dengan 20% atau cicilan 0% sampai dengan 6
paket wisata dan berbagai keistimewaan lainnya.
bulan untuk MegaFirst Infinite Credit Card, dan diskon
Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan kartu
10% atau cicilan 0% tenor 6 bulan untuk Kartu Kredit
kredit Bank Mega antara lain yaitu tidak dikenakan
Bank Mega lainnya di Aigner, Armani Jeans, Boss
biaya tambahan (surcharge), harga tiket internasional
Orange, Brioni, Canali, Emporio Armani, Furla, Giorgio
yang kompetitif serta program fasilitas cicilan bunga
Armani, Geox, Hugo Boss, Jimmy Choo, Red Valentino,
ringan.
Salvatore Ferragamo, Tommy Hilfiger, Tod’s,Valentino, VersaceJeans, dan Versus.
Bank Mega juga bekerjasama dengan AntaVaya Tour dengan menyelenggarakan Travel Fair secara regular
Metro Department Store adalah salah satu perusahaan di
setiap dua kali setahun dengan menggandeng banyak
bawah CT Corp yang menjembatani kebutuhan lifestyle
maskapai dan tourism board yang dapat menjadi
dengan menawarkan produk pakaian dan aksesoris
rekomendasi liburan. Mega Travel Fair memberikan
berkualitas. Filosofi yang melandasi perusahaan ini
banyak promo tiket dan paket wisata seru untuk liburan
adalah menyediakan lingkungan dan pengalaman
bagi pemegang kartu kredit Bank Mega.
berbelanja yang nyaman serta menyenangkan. Bank
Alternatif liburan yang tidak kalah menarik adalah
Mega dan Metro Department Store telah bekerjasama
menghabiskan waktu dengan keluarga di Trans Studio
menciptakan program spesial yang bersifat eksklusif
Makassar dan Bandung yang menawarkan wahana
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
89
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
CREDIT CARD
seru dan menarik. Pemegang kartu kredit Bank Mega
MEDIA & ENTERTAINMENT
dapat menikmati liburan hemat dengan diskon 25% tiket masuk Trans Studio.
Selain dapat menikmati wahana, Kawasan Terpadu
Trans Studio Bandung juga menawarkan kesempatan
untuk memanjakan diri dengan berbelanja di Trans Studio Mall ataupun beristirahat menginap di The
Trans Luxury Hotel Bandung, dan IBIS Hotel. Khusus untuk The Trans Luxury Hotel Bandung dan The Trans
TRANS TV, TRANS7, Transvision, CNN Indonesia dan
Resort Bali, pemegang kartu kredit Bank Mega dapat
Detikcom juga merupakan perusahaan – perusahaan
menikmati penawaran menginap dengan harga spesial
yang
serta diskon 50% untuk weekdays dan 25% untuk
Bersama Perseroan, TRANSMEDIA bekerjasama untuk
weekend.
meningkatkan brand awareness dan menyampaikan
berada
di
bawah
payung
TRANSMEDIA.
berbagai pilihan program promosi khususnya kepada pemegang kartu kredit Bank Mega dan masyarakat
DAILY NECESSITIES
luas. Tentu dengan adanya TRANSMEDIA ini membuat Perseroan akan semakin mudah melakukan promosi untuk inovasi-inovasi yang sedang dan akan dilakukan oleh Perseroan.
Transmart
Carrefour
Indonesia,
pusat
belanja
berkonsep hypermarket yang berada di bawah PT Trans Retail Indonesia yang memiliki Konsep One-Stop Shopping diusung untuk menawarkan ragam produk dengan harga murah dan pelayanan terbaik. Transmart Carrefour dan Perseroan bekerjasama memberikan keuntungan yang terbaik bagi seluruh pemegang kartu kredit Bank Mega dengan memberikan diskon 10% atau cicilan 0% tenor 6 bulan (minimum transaksi Rp 1 juta) bulan serta redeem rewards point yang dapat dinikmati sepanjang tahun.
90
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
CREDIT CARD
FINANCIAL INSTITUTION
CT Corp juga memiliki beberapa institusi keuangan seperti Asuransi Umum Mega yang bergerak di bidang Jasa Asuransi Umum, serta Asuransi Jiwa Mega Indonesia yang bergerak di bidang Jasa Asuransi Jiwa. Bank Mega dan kedua asuransi diatas memiliki tujuan membantu pada perencanaan keuangan dan perlindungan diri serta kepemilikan barang berharga pemegang kartunya. Di Tahun 2017, Bank Mega berencana untuk terus mengembangkan bisnis Credit Card & Personal Loan dengan meluncurkan beberapa produk Credit Card & Personal Loan baru yang diharapkan akan menopang pertumbuhan bisnis dan membawakan layanan produk & servis yang lebih lengkap lagi untuk menjawab seluruh kebutuhan finansial nasabah Bank Mega.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
91
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TREASURY
& INTERNATIONAL BANKING
Treasury bertanggung jawab dalam pemeliharaan likuiditas dan pengelolaan neraca Perseroan untuk memastikan tersedianya pendanaan yang efisien guna mendukung pertumbuhan usaha. Selain itu, treasury juga berperan sebagai unit bisnis yang memanfaatkan peluang pasar melalui perdagangan surat-surat berharga, dan jenis transaksi lainnya.
92
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TREASURY & INTERNATIONAL BANKING
Dinamika perekonomian global dan domestik yang tidak
INTERNATIONAL BANKING
menentu (Uncertainty) sepanjang 2016 memberikan dampak yang beragam terhadap industri keuangan
Satu tahun masa transformasi international banking
global maupun di Indonesia sendiri. Hal ini disebabkan
& financial Institution (IBFI)
beberapa hal yaitu belum pulihnya perekonomian Uni
dapat dilampaui dengan pencapaian yang baik.
Eropa, Amerika dan pelaksanaan Pemilihan Presidennya
Revenue yang dicapai mengalami peningkatan yang
serta adanya kekhawatiran ekonomi Tiongkok yang
signifikan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
dapat terjadi hard landing setiap saat sedangkan didalam
Keberhasilan tersebut dijalankan dengan ekplorasi
negeri pemerintah melalui pelaksanaan program tax
bisnis dan memperluas segment nasabah.
sebagai unit bisnis
amnesty dan mengambil langkah pemotongan tingkat bunga rupiah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi
Dalam perjalanannya, international banking & financial
domestik dan diharapkan realisasinya sesuai dengan
Institution terus melakukan inovasi pengembangkan
rencana pemerintah.
produk dan fokus memasarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, dengan harga yang
Ditengah kondisi ekonomi dan pasar yang fluktuatif,
kompetitif dan mengikuti perkembangan pasar. Produk
treasury mengambil
strategi berdasarkan prinsip
tersebut antara lain, Liabilities Product, Treasury
kehati-hatian dan pengelolaan likuiditas yang efisien
Product, Trade Finance Product dan loan kepada
dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari dengan
segmen financial institution.
melakukan langkah langkah sebagai berikut : Pada 2016, PT Bank Mega, Tbk kembali mendapatkan 1. Melakukan
reprofiling
segmen
pendanaan
penghargaan bergengsi dari Standard Chartered Bank
untuk mengelola cost of fund yang optimal dan
berupa ‘STP Award’. Penghargaan ini diberikan atas
meningkatkan transaksi antar bank.
keberhasilan tim operation Bank Mega dalam melakukan
2. Menata portofolio Trading dan Available For Sales
Straight Through Processing atas pengiriman MT103
(AFS) secara berimbang dalam pembelian Surat
untuk Commercial Payment maupun MT202 untuk
Berharga Pemerintah dan Korporasi dalam upaya
Treasury Payment dan Trade Payment. Straight Through
meningkatkan aset dengan yield yang tinggi dan
Processing
berkualitas baik (rating minimal idA- untuk korporasi)
melakukan suatu payment instruction tanpa adanya
agar dapat mengimbangi pertumbuhan kredit dan
interfensi manual dan berhasil memperoleh persentase
pertumbuhan dana pihak ketiga.
yang sangat memuaskan. PT Bank Mega Tbk juga
3. Selalu
memperhatikan
tingkat
likuiditas
merupakan
persentase
keberhasilan
bank
memperoleh Partnership Award dari MoneyGram
dengan melihat jumlah High Quality Liquid Assets &
yang telah menjadi mitra dalam melakukan pelayanan
Liquidity Coverage Ratio.
transfer uang ke luar negeri.
Sebagai hasilnya, pendapatan treasury pada 2016
Pada 2017, international banking financial Institution
meningkat sebesar 34% dari tahun sebelumnya.
akan bersinergi dengan treasury serta bagian terkait
Pendapatan diperoleh dari Net Interest Income dan
lainnya untuk merealisasikan pertumbuhan revenue
capital gain penjualan surat berharga. Pada 2017,
sebesar 101%. Salah satu segmen nasabah yang
treasury
dikembangkan adalah non bank financial institution.
menargetkan
pertumbuhan
pendapatan
sebesar 58% dengan pertimbangan arah perbaikan ekonomi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
93
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TREASURY & INTERNATIONAL BANKING GLOBAL MARKETS
atas pertumbuhan Bank. Dengan naiknya proyeksi
Tingkat volatitas pada pasar keuangan global pada
menekankan faktor-faktor Risiko dan juga kepatuhan
pertumbuhan Bank, Bank Mega akan tetap konsisten
2016 masih cenderung tinggi pada permulaan tahun. Tingginya volatilitas pasar global tersebut dipicu oleh faktor masih tingginya spekulasi atas kenaikan suku bunga di US dan juga masih belum menentunya pergerakan harga-harga komoditas. Pada pertengahan tahun pasar diwarnai oleh faktor-faktor dominan lain seperti event Brexit dan juga Pemilihan Presiden di US. Kedua event tersebut dimana hasil akhirnya diluar
Bank seperti berikut:
1. Global Markets Sales Pemasaran produk-produk Global Markets yang pruden, lebih intensive dan meningkatkan analisa segmentasi nasabah sesuai dengan kebutuhanya dalam rangka mendapatkan Fee-based Income.
ekspektasi mayoritas analis.
Peningkatan tersebut berfokus peningkatan pangsa
Didalam negeri, suku bunga acuan baru diperkenalkan
Markets dengan penetrasi peningkatan jumlah
pasar (Market Share) pada produk-produk Global
yakni 7-day reverse repo dari suku bunga acuan sebelumnya yakni BI Rate. 7-day reverse repo selama diperkenalkan telah turun dari level 5.50% menjadi 4.75% seiring dengan masih rendahnya tingkat suku bunga yang tercatat pada akhir tahun 2016 berada
nasabah yang berpartisipasi dan membutuhkan layanan Produk Global Markets. Seiring dengan semakin bervariasinya kebutuhan nasabah atas layanan produk keuangan secara
pada tingkat 3.02%.
Ritel maupun Korporasi, Global Markets Perseroan
Pergerakan nilai tukar IDR terhadap USD pada 2016
berinovasi
secara
menguat dari pembukaan tahun pada kisaran 13900 per USD dan ditutup pada akhir tahun dikisaran 13350. Tingkat pertumbuhan Ekonomi Indonesia sampai pada kwartal 3 tahun lalu tercatat diangka 5.02% per tahun, turun jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan sampai dengan periode Juni 2016
konsisten
akan
memenuhi
tetap
kreatif
dalam
kebutuhan-kebutuhan
nasabah tersebut. Produk-produk Global Markets seperti
Obligasi
yang
termasuk
didalamnya
Obligasi Ritel, Valas, dan CCS, serta IRS masih akan menjadi faktor utama yang akan ditawarkan oleh Global Markets. Intesitas yang lebih tinggi akan ditingkatkan dengan lebih mendekatkan diri
pada tingkat 5.19%.
dengan nasabah melalui sosialisasi yang akan
Tingkat volatilitas pasar keuangan ditahun 2017
sebagai layanan yang ditawarkan kepada nasabah.
diadakan secara regular akan memiliki nilai lebih
diprediksi masih akan tinggi, seiring dengan masih tingginya
tingkat
ketidakpastian
atas
kebijakan-
kebijakan ekonomi dinegara US dengan terpilihnya presiden baru dinegara tersebut. Selain daripada itu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun 2017 diperkirakan oleh pemerintah akan berada pada tingkat 5%-5.4%, angka yang masih terbilang tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
Intensitas koordinasi maupun pelatihan terhadap pihak-pihak internal sales maupun non-sales akan terus dilakukan supaya proses internal dapat berjalan dengan lebih baik.
2. Global Markets Trading Tingginya tingkat volatilitas pasar akan menjadi
dinegara-negara regional.
potensi untuk tim Global Markets Trading dalam
Dengan proyeksi masih tingginya tingkat volatilitas
menekankan pada Kepatuhan. Setiap kesempatan
pada pasar keuangan ditahun 2017 ini, Bank Mega telah memiliki strategi untuk menghadapi gejolak pasar sehingga dapat berkontribusi secara siginifikan
94
yang dianggap sangat penting untuk konsistensi kinerja
PT Bank Mega Tbk
menjalankan
aktifitas
trading
dengan
tetap
ditengah bergejolaknya pasar akan dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan Fee based dari kegiatan trading tersebut.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TREASURY & INTERNATIONAL BANKING Ekspektasi atas semakin bervariasinya produk-
Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016, Bank
produk yang ditawarkan kepada nasabah oleh
Mega bertindak sebagai Wali Amanat atas 105 emisi
tim penjualan akan menjadi fokus tim Global
obligasi dan 29 emisi Medium-Term Notes. Jumlah nilai
Markets
obligasi yang diterbitkan adalah sebesar Rp 92.789.363
Trading
untuk
bersinergi
dengan
memberikan harga yang kompetitif sehingga dapat
dan USD105.000 sampai dengan 31 Desember 2016.
meningkatkan pangsa pasar nasabah dengan tetap memperhatikan kepatuhan dan peraturan secara
Kegiatan Jasa Kustodian
internal maupun regulator.
Bank Kustodian adalah Bank yang memberikan jasa Penitipan/Penyimpanan Efek-efek dan kegiatan lain
KEGIATAN WALI AMANAT
yang berkaitan dengan Efek tersebut antara lain,
Wali Amanat (Trustee) merupakan Lembaga Penunjang
penyelesaian Settlement, pengurusan hak-hak yang
Pasar Modal yang bertugas untuk mewakili kepentingan
berkaitan dengan Efek yang disimpan dan mewakili hak
Pemegang Efek bersifat Utang dimana Lembaga
Pemegang Efek atas Efek tersebut (Proxy).
tersebut diperlukan oleh perusahaan-perusahaan yang akan menerbitkan Efek bersifat utang.
Bank
Mega
bertindak
sebagai
Bank
Kustodian
berdasarkan surat izin dari Badan Pengawas Pasar
Bank Mega telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar
Modal (BAPEPAM) No. KEP-01/PM/Kstd/2001 tanggal
(STTD)
18 Januari 2001.
untuk
menyelenggarakan
kegiatan
usaha
sebagai Wali Amanat dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan surat keputusan No. 20/STTD-WA/PM/2000 pada tanggal 2 Agustus 2000. Tugas dan tanggung jawab Bank Mega selaku Wali
Jasa-jasa kustodian yang diberikan Bank Mega terdiri dari : •
Amanat adalah sebagai berikut : a.
Mewakili kepentingan pemegang obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam melakukan
tindakan
hukum
yang
berkaitan
dengan kepentingan pemegang obligasi; b.
Menyampaikan informasi lengkap secara terbuka mengenai kualifikasinya sebagai Wali Amanat dalam prospektus;
c.
Memberikan
laporan
kepada
Otoritas
Jasa
Keuangan, Bursa Efek dan pemegang obligasi baik secara langsung atau melalui Bursa Efek dalam hal Emiten telah cidera janji atau terjadi keadaan yang dapat membahayakan kepentingan pemegang obligasi; d.
Melakukan pengawasan atau pemantauan secara berkala mengenai perkembangan pengelolaan usaha emiten berdasarkan laporan keuangan atau laporan lainnya;
e.
•
Kustodian Umum meliputi : • Safekeeping (penyimpanan dan pengadminstrasian efek-efek) • Settlement & transaction handling (penanganan dan penyelesaian transaksi penjualan/pembelian efek) • Corporate action (pengurusan hakhak nasabah sehubungan dengan kepemilikan efek-efek nasabah • Proxy (mewakili nasabah dalam Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan surat kuasa) • Pelaporan Kustodian Reksa Dana meliputi : • Unit Registry (pencatatan dan mengadministrasian unit Reksa Dana) • Fund Accounting (penitipan kolektif, pengadministrasian portofolio Reksa Dana dan penghitungan Nilai Aktiva Bersih) • Pelaporan • Penyimpanan efek-efek lain sesuai peraturan yang berlaku
Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai porfofolio administrasi kustodian Bank sebesar Rp44.484.478.
Memberikan nasehat yang diperlukan emiten sehubungan dengan perjanjian perwaliamanatan.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
95
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Analisa
disusun
berdasarkan
Laporan
Keuangan
Konsolidasian PT Bank Mega Tbk dan entitas anaknya
Pada periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember
yang telah diaudit oleh Purwantono, Sungkoro & Surja
2016, aset Bank meningkat 3% dari Rp68.225,2 miliar
(PSS-EY) sesuai dengan laporan Auditor Independen
pada tahun 2015 menjadi Rp70.531,7 miliar. Peningkatan
No. RPC-3040/PSS/2017 tanggal 28 Februari 2017
ini terutama disebabkan karena peningkatan efek-efek.
dengan penanggungjawab Sinarta, dengan pendapat Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Mega Tbk
Kas
ini telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material posisi keuangan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus
dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,0 triliun, dimana kas usaha terutama untuk investasi.
berlaku pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mega juga disampaikan dalam bab
Efek-efek Meningkat signifikan sebesar 85% year on year (YoY), dari Rp10,5 triliun menjadi Rp19,5 trilun. Efekefek yang ditransaksikan jenisnya antara lain adalah
Analisa Laporan Keuangan
Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi Ritel Indonesia (ORI),
ASET
dan Obligasi Pemerintah Indonesia, baik dalam bentuk
Dinyatakan dalam miliar rupiah Aset
2015
2016
growth (%)
Kas
1,093.6
1,001.2
(8)
Giro pada Bank Indonesia (BI)
4,546.1
4,337.3
(5)
279.5
116.1
(58)
8,672.8
5,982.9
(31)
10,544.1
19,455.1
85
3,781.1
4,265.1
13
43.7
20.8
(52)
32,458.3
28,300.1
(13)
489.2
594.1
21
26.3
34.2
30
Aset tetap bersih
5,768.9
5,651.1
(2)
Aset lain-lain bersih
1,231.4
1,296.4
5
68,225.2
70,531.7
3
Giro pada bank lain Penempatan pada BI dan bank lain Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset pajak tangguhan
Total Aset
96
Bank membukukan penurunan kas sebesar 8%, digunakan untuk mendukung aktivitas pengembangan
keuangan kas konsolidasiannya untuk tahun yang
terakhir Laporan Tahunan ini.
Total Aset
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
rupiah maupun mata uang asing. Seluruh efek-efek tersebut tidak ada yang dijadikan jaminan oleh Bank.
LIABILITAS Dinyatakan dalam miliar rupiah
Efek yang dibeli dengan janji djual kembali (Reverse Repo) Meningkat sebesar 13% YoY, dari Rp3,8 triliun menjadi
LIABILITAS
2016
Growth (%)
558.7
549.2
(2)
- Giro
5,111.6
5,568.7
9
-Tabungan
9,993.5
10,668.0
7
Kredit
-Deposito
34,634.6
34,816.5
1
Bank merealisasikan pertumbuhan kredit lebih rendah
Simpanan dari Bank Lain
1,704.7
915.8
(46)
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
2,380.4
4,017.3
69
Liabilitas derivatif
23.7
19.4
(18)
Utang pajak penghasilan
62.7
94.0
50
489.2
594.1
21
1,208.9
538.9
(55)
Liabilitas imbalan pasca-kerja
255.2
262.6
3
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
284.8
201.6
(29)
56,708.0
58,226.0
3
Rp4,3 triliun dengan tertimbang setahun
tingkat suku bunga rata-rata untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 6,75% dan 7,96%.
sebesar 13% YoY, dari Rp32,5 triliun menjadi Rp28,3 triliun. Kredit disalurkan ke pihak berelasi dan pihak ketiga dalam mata uang rupiah dan mata uang asing. Sebagian besar penyaluran kredit digunakan untuk kredit konsumsi dalam mata uang rupiah. dalam miliar rupiah Kredit yang diberikan (Rp)
2015
2016
Growth (%)
Konsumsi
14,091.4
12,532.3
(11)
Investasi
8,130.2
7,060.5
(13)
Modal kerja
6,046.2
4,677.0
(23)
Kredit dalam mata uang asing Modal Kerja
2,512.6
2.329.7
(7)
Investasi
1,652.8
1,677.2
15
25.1
23.4
(6)
32,458.3
28,300.1
15
Konsumsi Total kredit pihak ketiga
Bank berhasil menjaga tingkat kredit bermasalah
Liabilitas Segera
2015
Simpanan Nasabah
Utang akseptasi Pinjaman Diterima
Total Liabilitas
Total Liabilitas Liabilitas meningkat sebesar 3% YoY, dari Rp56,7 triliun menjadi Rp58,3 triliun, terutama karena meningkatnya transaksi efek Repo dan naiknya perolehan dana.
(NPL net) pada level 2,59%, naik dari NPL net tahun 2015 sebesar 1,80%. Meski terjadi kenaikan namun masih dalam batas aman berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 tanggal 26 Maret 2004 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank, rasio dari kredit bermasalah bersih maksimal adalah 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
97
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Simpanan Bank berhasil meningkatkan perolehan dana sebesar
LAPORAN LABA/RUGI KONSOLIDASIAN
3%, dari Rp49,7 triliun menjadi Rp51,1 triliun. Simpanan terdiri dari Giro, Tabungan, dan Deposito. Peningkatan ini diiringi dengan pertumbuhan dana murah (CASA) yang lebih besar daripada dana mahal (deposito). Tren
Dinyatakan dalam miliar rupiah Keterangan
2016
6,458.3
6,151.9
(5)
(3,155.5)
(2,664.3)
(16)
Pendapatan bunga bersih
3,302.8
3,487.6
Pendapatan operasional lainnya
1,934.8
1,733.8
- Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrumen keuangan bersih
(88.0)
189.9
(316)
- Provisi dan komisi
(23.8)
(9.6)
(60)
(978.3)
(892.5)
(9)
- beban umum dan Administrasi
(1,859.1)
(1,900.9)
- beban gaji dan tunjangan lainnya
(1,109.4)
(1,137.8)
Pendapatan operasional bersih
1,178.9
1,470.6
59.9
74.8
meningkatnya CASA sesuai dengan strategi pendanaan
Pendapatan bunga
Bank yang bertujuan mengurangi biaya dana (cost of
Beban bunga
fund).
Efek repo Efek
repurchase
agreement
(Repo)
meningkat
signifikan sebesar 69% YoY, dari Rp2,4 triliun menjadi Rp4,0 triliun. Efek repo terdiri dari SDBI, SBI, Obligasi Pemerintah Indonesia, dan Surat Berharga Syariah.
Pinjaman diterima Menurun sebesar 55% YoY dari Rp1,2 triliun menjadi Rp538,9 miliar. Pinjaman yang diterima dalam bentuk mata uang Dolar Amerika Serikat yang digunakan untuk pembiayaan fasilitas letter of credit dan trade finance.
EKUITAS
(10)
Beban operasional lainnya
- Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Growth (%)
Komponen
2015
2016
Modal Saham
3,481.9
3,481.9
0
Tambahan Modal Disetor
2,048.8
2,048.8
0
Cadangan umum
1.3
1.4
6
Saldo laba
2,017.6
2,845.3
41
Pendapatan non operasional bersih
Penghasilan komprehensif lain
3,967.6
3,888.3
(2)
Laba sebelum pajak
1,238.8
1,545.4
Total ekuitas
11,517.2
12,265.7
6
Total liabilitas dan ekuitas
Laba tahun berjalan
1,052.8
1,158.0
68,225.2
70,531.7
3
Penghasilan komprehensif bersih
4,647.7
1,274.8
151.0
166.0
Ekuitas Pada akhir tahun 2016, jumlah ekuitas meningkat sebesar 6% dari Rp11.517,2 miliar pada akhir tahun
Laba per saham dasar (nilai penuh)
2015 menjadi Rp12.265,7 miliar. Peningkatan ini terjadi terutama karena peningkatan laba tahun berjalan.
PT Bank Mega Tbk
6
dan non aset keuangan bersih
Dinyatakan dalam miliar rupiah
98
Growth (%)
2015
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
2 3 25 25 25 10
(73) 10
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Pendapatan Bunga Pada
tahun
2016,
Laba Tahun Berjalan menurun
Meningkat sebesar 10% YoY, dari Rp1,1 triliun menjadi
sebesar 5% YoY, dari Rp6,5 triliun menjadi Rp6,2
pendapatan
bunga
Rp1,2 triliun. Pencapaian laba bersih ini mencerminkan
triliun. Penurunan pendapatan bunga terutama dari
keberhasilan strategi Bank di tengah situasi yang penuh
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan
tantangan. Realisasi laba bersih ini melampaui target
lebih rendahnya realisasi penyaluran kredit. Pendapatan
yang ditetapkan.
bunga terdiri dari pendapatan bunga berdenominasi rupiah sebesar Rp5.620,9 miliar dan valuta asing yang
Laba Komprehensif
telah dikonversi ke dalam mata uang Rupiah sebesar
Menurun sebesar 73% YoY, dari Rp4,7 triliun menjadi
Rp531,1 miliar.
Rp1,3 triliun.
Beban Bunga
RASIO PROFITABILITAS
Menurun sebesar 16% YoY, dari Rp3,2 triliun menjadi
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan
Rp2,7 triliun ini terutama disebabkan penurunan beban
untuk
bunga giro.
menghasilkan laba selama tahun 2016. Berikut rasio
mengetahui
kemampuan
Bank
dalam
profitabilitas dari Bank :
Pendapatan Bunga Bersih Meningkatnya
pendapatan
bunga
Indikator yang
2015
2016
disertai
penurunan beban bunga berdampak pada naiknya
Perubahan (%)
Return On Assets (ROA)
1.97%
2.36%
0.39%
Rp3,3 triliun.
Return On Equities (ROE)
15.30%
10.91%
(4.39%)
Pendapatan Operasional Lainnya
Net Interest Margin (NIM)
6.04%
7.01%
0.97%
pendapatan bunga bersih Bank sebesar Rp3,5 triliun atau meningkat 6% dari tahun 2015 yang sebesar
Menurun sebesar 10% YoY dari Rp1,9 triliun menjadi Rp1,7 triliun, terutama karena keuntungan transaksi
Dari ketiga indikator, hanya ROE yang menunjukkan
mata uang asing, serta keuntungan penjualan surat
penurunan sementara ROA dan NIM bertumbuh positif.
berharga yang turun sebesar 21%.
Hal ini mencerminkan bahwa Bank menghasilkan laba sepanjang tahun 2016.
Beban Operasional Lainnya Menurun sebesar 8% dari Rp4,1 triliun menjadi Rp3,8triliun, terutama disebabkan karena beban provisi dan komisi.
Laba Sebelum Pajak Bank
berhasil
membukukan
pertumbuhan
Laba
sebelum pajak sebesar 25% YoY, dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,5 triliun.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
99
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Arus kas masuk dari aktivitas operasional pada tahun 2016 sebesar Rp2,8 triliun, terutama diperoleh dari kredit yang diberikan sebesar Rp3,1 triliun dan efek-
Dinyatakan dalam miliar rupiah
efek yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Laporan Arus Kas Konsolidasian
2015
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
(4,802.4)
Arus Kas bersih dari aktivitas investasi
542.1
Arus Kas bersih dari aktivitas pendanaan
2016
Rp1,6triliun. Pada tahun 2015, Bank menggunakan kas
growth (%)
dari aktivitas operasi sebesar Rp4,8 triliun. Penggunaan kas tersebut didominasi untuk pembayaran efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek
2,802.3 -
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
(1,494.8) -
Arus kas keluar dari aktivitas investasi pada tahun 2016, sebesar Rp1,5 triliun, terutama digunakan untuk membeli efek-efek tersedia untuk dijual. Pada tahun
1,016.0
(1,196.4)
-
Kenaikan/ (penurunan) bersih kas dan setara kas
(3,244.3)
111.1
-
Kas dan setara kas pada awal tahun
17,791.3
14,547.0
(18)
Kas dan setara kas pada akhir tahun
yang dijual dengan janji dibeli kembali.
2015, Bank memperoleh kas masuk sebesar Rp542,1 miliar terutama dari penerimaan penjualan efek-efek tersedia untuk dijual.
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan pada tahun 2016 sebesar Rp1,2 triliun, terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman yang diterima dan pembayaran dividen tunai. Sedangkan pada tahun 2015, Bank
14,547.0
14,658.1
1
Pada akhir tahun 2016, jumlah kas dan setara kas
memperoleh kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp1,0 triliun dari penerimaan pinjaman.
Bank adalah sebesar Rp14,7 triliun, meningkat 1% dari posisi kas dan setara kas akhir tahun 2015 sebesar Rp14,5 triliun. Kas dan setara kas Bank akhir tahun 2016 terdiri dari kas sebesar Rp1,0 triliun, Giro pada Bank Indonesia sebesar Rp4,3 triliun, Giro pada bank lain sebesar Rp116,1 miliar, Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Rp5,7triliun dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Rp3,5 triliun. Dilain pihak terjadi penurunan terbesar pada Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan.
100
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
RASIO KEUANGAN Rasio Utama (Konsolidasian)
2015
2016
Perubahan (%)
85.72%
81.81%
(3.91)
Kredit bermasalah (NPL) - gross
2.81%
3.44%
0.63
Kredit bermasalah (NPL) - net
1.80%
2.59%
0.79
Rasio Kredit terhadap Simpanan (LDR)
65.05%
55.35%
(9.70)
CASA terhadap Total Pendanaan
30.37%
31.83%
1.46
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
22.85%
26.21%
3.36
Rasio Efisiensi Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Kualitas Aset Produktif
Struktur Posisi Keuangan
Rasio Efisiensi Menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam meningkatkan efisiensi operasional. Sepanjang tahun 2016, Bank Mega berhasil menurunkan BOPO sebesar 3,91% dari 85,72% pada tahun 2015 menjadi 81,81%. Hal ini mencerminkan operasional yang dilakukan Bank lebih efisien dibanding tahun 2015.
melalui beberapa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio akan menjadi tolok ukur bagi Bank dalam menghitung
Kredit bermasalah (NPL net) meningkat menjadi 2,59% namun masih dalam batas toleransi regulator yang maksimal sebesar 5%. Namun demikian, Bank telah melakukan upaya untuk menurunkan kredit bermasalah tersebut.
kemungkinan risiko-risiko yang muncul dalam kegiatan operasional.
Rasio Likuiditas Salah satu ukuran untuk mengukur rasio likuiditas yang sehat adalah perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan dengan simpanan (loan to deposit
Struktur Posisi Keuangan Bank memiliki modal yang kuat dengan CAR sebesar bank
yang kokoh dan kemampuan dalam menghadapi risiko yang mungkin terjadi. Selain itu, strategi untuk menurunkan cost of fund berhasil dilakukan dengan semakin meningkatnya rasio CASA terhadap total dana. Sedangkan dalam kegiatan intermediary mengalami penurunan terutama disebabkan makro ekonomi yang kurang kondusif.
Kemampuan membayar kewajiban (utang) dapat diukur solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Rasio-rasio tersebut
Kualitas Aktiva Produktif
26,21%, mencerminkan fondasi permodalan
KEMAMPUAN MEMBAYAR KEWAJIBAN DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS
ratio atau LDR). Pada tahun 2016, Bank mencatatkan LDR sebesar 55%, turun dibanding tahun 2015 yang sebesar 65%.
Rasio Solvabilitas Salah satu ukuran yang digunakan dalam mengukur rasio solvabilitas adalah rasio permodalan. Secara konsolidasi, tahun 2016 Bank memiliki CAR sebesar 26,22%, naik dibanding tahun 2015 sebesar 23,92%. Sedangkan CAR
2016
26,21%,
ketentuan
diatas
untuk Bank saja sebesar regulator
perbankan
Indonesia yang mensyaratkan minimal CAR sebesar 14%.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
101
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
tengah penurunan penyaluran kredit secara industri.
Dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar,
ditandai dengan penurunan BOPO sebesar 3.91%
dan risiko operasional, Bank memiliki KPMM sebagai
yang menandai keberhasilan Bank dalam meningkatkan
berikut:
penyaluran kredit dan pengelolaan operasional yang
Peningkatan profitabilitas diikuti dengan efisiensi yang
semakin efisien.
Dari ketiga rasio tersebut, Bank
memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajibannya.
Dalam miliaran rupiah 2015
2016
Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)
44,993.5
41,517.4
Jumlah modal
10,279.3
10,883.1
menjadi 2,59%. Namun demikian, rasio NPL masih
Rasio KPMM
22.85%
26.21%
berada dibawah ketentuan Bank Indonesia dimana
Bank saja :
Kolektibilitas Kredit Sepanjang tahun 2016, NPL – gross tercatat sebesar 3,44%, naik dibanding periode sama tahun 2015 sebesar 2,81%. Sedangkan NPL – net naik dari 1,80%
maksimal NPL sebesar 5%.
Konsolidasian Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)
42,968.1
41,505.2
Jumlah modal
10,279.3
10.883.1
Rasio KPMM
23.92%
26.22%
STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL Struktur Permodalan Sepanjang tahun 2016, Bank memiliki CAR (Bank saja)
Rasio Rentabilitas Digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dari kinerja Bank dengan menggunakan empat komponen yaitu laba terhadap aset (RoA), laba terhadap ekuitas (RoE), marjin bunga bersih (NIM), dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).
sebesar 26,21% dan CAR konsolidasi sebesar 26,22%. Komposisi permodalan Bank terdiri dari Ekuitas dan Utang, masing-masing sebesar 17% dan 83%.
Kebijakan Struktur Modal Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk
Indikator
2015
2016
Perubahan (%)
Return on Assets (RoA)
1.97%
2.36%
0.39%
Return on Equity (RoE)
15.30%
10.91%
(4.39%)
6.04%
7.01%
0.97%
85.72%
81.81%
(3.91%)
Net Interest Margin (NIM) BOPO Bank
mampu
membukukan
pertumbuhan
RoA
sebesar 0,39%, RoE -4,39%, dan NIM 0,97%. Hal ini menunjukkan profitabilitas Bank sangat baik di
102
PT Bank Mega Tbk
mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, pasar.
deposan, Dalam
pelanggan
pengelolaan
dan
kepercayaan
permodalan,
Bank
mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia. Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Laba Neto dan Cadangan Umum
Income, Fee Based Income dan efisiensi biaya dengan
Bank telah membentuk cadangan umum dengan jumlah
target agar Fee Based Income dapat menutupi biaya
sebesar Rp1,4 miliar dan Rp1,3 miliar pada tanggal 31
overhead.
Desember 2016 dan 2015, sesuai dengan Undangundang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan
Aktualisasi hal tersebut juga akan didukung dengan
Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan
percepatan
untuk membuat cadangan umum sebesar sekurang-
keras untuk mencapai sukses serta disiplin eksekusi
kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan
dengan target setiap hari dan setiap bulan. Seluruh
dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak
upaya tersebut akan menjadi pedoman Bank untuk
mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan
memberikan solusi layanan terpadu bagi segenap
tersebut.
pemangku kepentingan.
IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL 2016 Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat ikatan material untuk investasi barang modal.
INVESTASI BARANG MODAL, KOMITMEN BELANJA MODAL, DAN KOMITMEN LAINNYA
pertumbuhan,
komitmen
dan
kerja
TARGET DAN REALISASI 2016 SERTA PROYEKSI 2017 (dalam triliun Rp) Indikator
Target 2016
Realisasi
Ket.
Proyeksi 2017
Total aset
69.05
70.53
Diatas target
75,51
Kredit
32.49
28.30
Dibawah target
33,00
DPK
50.50
51.07
Diatas target
55,00
1.05
1.16
Diatas target
1,23
Laba bersih
Investasi Barang modal dan Komitmen Belanja Modal
ASPEK PEMASARAN
Jumlah belanja modal (capex) Bank pada tahun 2016
meningkatkan kualitas layanan untuk memaksimalkan
adalah sebesar Rp. 57.3 miliar.
peluang pertumbuhan usaha pada masa mendatang.
Bank akan terus mengembangkan produk inovatif dan
Di sektor kredit Bank berfokus pada penyaluran kredit di segmen korporasi, komersial, konsumer, dan kartu
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
kredit. Khusus di bisnis kartu kredit, Bank menerapkan
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi
perusahaan ritel di CT Corp sehingga kartu kredit Bank
setelah tanggal laporan akuntan.
memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh
strategi menjadikan kartu kredit Bank sebagai kartu kredit utama pilihan masyarakat melalui sinergi dengan
kartu kredit bank lain.
PROSPEK USAHA Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia, kesiapan infrastruktur bisnis serta persaingan di industri perbankan, maka strategi pertumbuhan Bank akan difokuskan pada pencapaian Net Interest
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
103
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Sementara
di
bidang
DPK,
Bank
memperbesar
segmen retail affluent, pengembangan layanan cash management untuk memperkuat segmen korporasi, pengembangan jaringan, fitur dan layanan perbankan untuk meningkatkan daya saing di segmen retail. Untuk memenuhi target, Bank akan mengoptimalkan setiap proses dan peluang yang ada serta senantiasa meningkatkan setiap aspek, baik dari internal maupun eksternal Bank. Bank juga akan terus memperluas jaringan pelayanan, baik dengan membuka kantor cabang baru maupun meningkatkan status kantor eksisting. Pada tahun 2016, Bank Mega memisahkan
Transaksi Benturan Kepentingan Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun pelaporan yang dilakukan oleh Bank.
Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pencatatan transaksi berelasi telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No.7 (revisi tahun 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”.
wilayah kalimantan dari supervisi Kantor Wilayah Makassar dan membentuk Kantor Wilayah Banjarmasin sebagai pusat dari kegiatan usaha Bank Mega di Kalimantan. Kantor Wilayah Banjarmasin merupakan kantor wilayah ke-8 bagi Bank setelah Jakarta 1 & 2, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar dan Medan.
Pihak Berelasi Hubungan Kepemilikan Yang Sama PT Televisi Transformasi Indonesia
PT Duta Visual Nusantara TV 7
DIVIDEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
PT Para Bandung Propertindo
PT Mega Capital Indonesia
PT Bank Mega Syariah
Dividen Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang diselenggarakan pada tanggal 15 April 2016, para pemegang saham setuju untuk menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp526,35 miliar untuk tahun buku 2015.
PT Asuransi Umum Mega
PT Mega Corpora
PT Trans Property
PT Trans Corpora
PT CT Corpora
PT Batam Indah Investindo
PT Trans Coffee
INFORMASI MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
PT Mega Central Finance
PT Anta Express Tour & Travel Service
Tbk
Sepanjang tahun 2016, Bank tidak melakukan investasi, ekspansi, dan divestasi yang mengandung benturan kepentingan.
104
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Pihak Berelasi – Hubungan Keluarga Dekat Pengendali PT Para Duta Bangsa
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Pihak Berelasi Hubungan Kepemilikan Yang Sama PT Trans Airways
PT Trans Media Corpora
PT Trans Rekan Media
PT Trans Entertainment
PT Trans Fashion Indonesia (dahulu PT
Trans Mahagaya)
PT Trans Lifestyle
PT Para Inti Energy
PT Para Energy Investindo
PT Trans Kalla Makassar
PT Trans Studio
PT Trans Ice
PT Mega Auto Finance
PT Para Bali Propertindo
PT Mega Indah Propertindo
PT CT Agro
PT Kaltim CT Agro
PT Kalbar CT Agro
PT Kalteng CT Agro
PT Metropolitan Retailmart
PT Mega Finance
PT Mega Asset Management
PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia
PT Perkebunan Indonesia Lestari
PT Perkebunan Inti Indonesia
PT Vaya Tour
PT Agranet Multicitra Siberkom
PT Trans Mart PT Trans Grosir Indonesia
PT Trans Retail Indonesia (dahulu PT
Carrefour Indonesia)
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Arah Tumata
PT Dian Abdi Nusa
PT W ahana Kutai Kencana
PT Trans Estate
PT Trans Studio Balikpapan
PT Trans Studio Jakarta
PT Trans Studio Manado
PT Mega Indah Realty Development
PT Rekreasindo Nusantara
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi
Tengah
PT Mitra Kalimantan Utama
PT Sekata Prima Nusa
Pihak Berelasi – Hubungan Keluarga Dekat Pengendali
Pihak Berelasi Hubungan Kepemilikan Yang Sama
Pihak Berelasi – Hubungan Keluarga Dekat Pengendali
PT Trans Oto Internasional
PT Kaltim Hijau Makmur
PT Kutai Argo Lestari
PT Lembah Sawit Subur
PT Mahakam Hijau Makmur
PT Trans E Produksi
PT Indonusa Telemedia
PT Trans News Corpora
PT Detik Ini Juga
PT Tama Komunika Persada
PT Detik TV Indonesia
PT Trans Burger
PT Alfa Retailindo
PT Trans Rekreasindo
PT Trans Ritel Properti
PT Trans Distributor
PT Trans Importir
PT Trans Indo Distributor
PT Trans Indo Treding
PT Trans Indo Importir
PT Transindo Digital Distribusi
PT Transindo Digital Ritel
PT Trans Event
PT Kutai Agro Lestari
PT Trans Studio Makassar
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Katingan Agro Resources
CT Agro Sukabumi
CT Global Resources
Lembah Sawit Subur 2
Lembah Sawit Subur 3
Trans Visi Media
PT Mega Capital Investama Metro Outlet Indonesia
Trans F&B
Trans Retail
PT Trans Studio Semarang
Trans Fashion
Selengkapnya transaksi material dengan pihak berelasi selama tahun 2016 terdapat pada Catatan 39 atas Laporan Keuangan Audited Konsolidasian.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
105
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
•
PERUBAHAN/ PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
efektif
1
Januari
No. 19 Aset Tak Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana
tahun 2016.
aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI dan
aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan
DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: Amandemen PSAK No. 4: Laporan Keuangan tentang
Metode
Ekuitas
•
Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Januari 2016.
Amandemen ini memperkenankan
Tetap dan PSAK No. 19 bahwa pendapatan
investasi pada entitas anak, ventura bersama dan
mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang
entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri.
dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat
Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas
ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan
Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan
berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen ini
pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya
membahas isu yang telah timbul dari penerapan
dapat digunakan dalam situasi yang sangat
pengecualian entitas investasi dalam PSAK No.
terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud.
65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.
Amandemen ini mengklarifikasi
prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 Aset
penggunaan metode ekuitas untuk mencatat
klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan
Amandemen PSAK No. 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
dalam
Laporan keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1
•
berlaku
yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK
yang berpengaruh signifikan terhadap Bank sepanjang
Tersendiri
Amortisasi,
2016.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip
Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan
•
Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang
•
Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016. PSAK No. 24 meminta entitas
untuk
mempertimbangkan
iuran
dari
pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan
106
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika
• PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi,
jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun
berlaku efektif 1 Januari 2016 Penyesuaian ini
jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran
mengklasifikasi:
tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam
- Entitas mengungkapkan pertimbangan yang
periode ketika jasa terkait diberikan, daripada
dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria
mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa
agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang
•
Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian
tentang
Entitas
digabungkan dan karakteristik ekonomi.
Investasi:
- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap
Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku
total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada
efektif 1 Januari 2016.
Amandemen ini membahas
pengambil keputusan operasional, demikian juga
isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian
untuk pengungkapan liabilitas segmen.
entitas investasi dalam PSAK No. 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan
• PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan
keuangan konsolidasian yang diterapkan pada
Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari
entitas induk yang merupakan entitas anak dari
2016.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa
entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut
entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa
mengukur semua entitas anaknya dengan nilai
personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi
wajar.
yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas
•
Amandemen
PSAK
No.
67:
Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas
manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen ini
• PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap,
membahas isu yang telah timbul dari penerapan
berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini
pengecualian entitas investasi dalam PSAK No.
mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan
65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan
PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan
klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan
mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi
keuangan konsolidasian yang diterapkan pada
terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan
entitas induk yang merupakan entitas anak dari
akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah
entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut
perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah
mengukur semua entitas anaknya dengan nilai
tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut
wajar.
disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
107
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
• PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak Berwujud, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Selain itu, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasinya. • PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. • PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
108
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
109
Tinjauan Operasional
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
manajemen risiko
Pengungkapan Manajemen Risiko Bank Secara Umum Organisasi Pelaksanaan Manajemen Risiko diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/2003 dan SE BI No. 5/21/DPNP/2003 yang diperbaharui melalui PBI No. 11/25/PBI/2009, dan SE BI No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 dan POJK 18/3/2016
112
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Pengelolaan risiko di PT. Bank Mega, Tbk berada di
Produk, serta Komite Aset & Kewajiban (Assets &
bawah koordinasi Direktorat Risk, dimana direktorat ini
Liabilities Committee).
membawahi 8 (delapan) Unit Kerja, yaitu Operational Risk Management, Credit Risk Management, Market,
Dalam ruang lingkup group-wide, PT. Bank Mega, Tbk
Liquidity & Integrated Risk Management, National
merupakan Entitas Utama dalam Penerapan Manajemen
Credit Review, National Credit Control & Special Asset
Risiko Terintegrasi di Konglomerasi Keuangan Mega
Management, National Credit Appraisal, dan SME
Corpora dan unit kerja Market, Liquidity & Integrated
Collection & Remedial dan SME Asset Recovery.
Risk Management sebagai Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT).
Dalam ruang lingkup bank-wide, PT. Bank Mega, Tbk memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) yang
Indikator Risiko
membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melakukan pengawasan aktif terkait pengelolaan
Dalam implementasinya, PT. Bank Mega, Tbk sudah
risiko. Pada struktur Dewan Komisaris terdapat Komite
membagi risiko yang melekat pada aktivitas bank
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi, serta Komite
menjadi 8 (delapan) jenis risiko sesuai dengan ketentuan
Audit, sementara di dalam Dewan Direksi sendiri
Bank Indonesia. Masing-masing risiko dinilai dari dua
terdapat Komite Eksekutif yang terdiri dari: Komite
aspek yakni Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Kredit, Komite
Manajemen Risiko (KPMR).
Jenis Risiko
Indikator Risiko
1. Komposisi Portofolio Aset dan Tingkat Konsentrasi Kredit
2. Kualitas Penyediaan Dana dan Kecukupan Pencadangan 3. Strategi Penyediaan Dana dan Sumber Timbulnya Penyediaan Dana 4. Faktor Eksternal 1. Volume dan komposisi portofolio
Pasar
2. Kerugian potensial (potential loss) risiko suku bunga dalam banking book 3. Strategi Bisnis dan kebijakan 1. Komposisi dari Aset, Kewajiban, dan Transaksi Rekening Administratif
Likuiditas
2. Konsentrasi dari Aset dan Kewajiban 3. Kerentanan pada Kebutuhan Pendanaan 4. Akses pada Sumber-Sumber Pendanaan 1. Karakteristik dan Kompleksitas Bisnis 2. Sumber Daya Manusia (People)
Operasional
3. Teknologi Informasi dan Infrastruktur Pendukung (System) 4. Frekuensi fraud internal dan fraud eksternal 5. Frekuensi Kejadian Eksternal (bencana alam, kebakaran, banjir, dll)
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
113
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Jenis Risiko
Indikator Risiko
1. Jenis dan Signifikansi Pelanggaran atau Ketidakpatuhan yang Dilakukan oleh Bank
Kepatuhan
2. Track Record Kepatuhan Bank (Jenis dan Frekuensi Pelanggaran yang sama dalan kurun waktu 3 tahun) 3. Pelanggaran Terhadap Ketentuan atas Transaksi Tertentu 1. Kesesuaian Strategi Dengan Kondisi Lingkungan Bisnis
Strategik
2. Strategi Bank 3. Posisi Bisnis Bank 4. Pencapaian Rencana Bisnis Bank 1. Faktor Litigasi.
Hukum
2. Faktor Kelemahan Perikatan. 3. Faktor Ketiadaan/Perubahan Perundang-undangan. 1. Pengaruh Reputasi Pemilik Bank dan Perusahaan Terkait 2. Pelanggaran Etika Bisnis
Reputasi
3. Kompleksitas Produk dan Kerja Sama Bisnis Bank 4. Frekuensi, Materialitas dan Eksposur Pemberitaan Negatif Bank 5. Frekuensi dan Materialitas Keluhan Nasabah
Profil Risiko*) Berdasarkan
kondisi
dan
langkah-langkah
yang
dilakukan dalam pengelolaan risiko selama tahun 2016, maka Profil Risiko PT. Bank Mega, Tbk posisi Juni 2016 dan Desember 2016 adalah sebagai berikut: Periode Juni 2016 Profil Risiko Risiko Kredit
114
Peringkat Risiko Inheren
Moderate
Risiko
Low to
Pasar
Moderate
Risiko
Low to
Likuiditas
Moderate
PT Bank Mega Tbk
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko
Periode Desember 2016 Peringkat Tingkat Risiko
Peringkat Risiko Inheren
Fair
3
Moderate
Satisfactory
2
Satisfactory
2
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Low to Moderate Low to Moderate
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko
Peringkat Tingkat Risiko
Fair
3
Satisfactory
2
Satisfactory
2
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Periode Juni 2016 Profil Risiko Risiko Operasional Risiko Stratejik Risiko Hukum Risiko Kepatuhan Risiko Reputasi Peringkat Komposit
Periode Desember 2016
Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko
Peringkat Tingkat Risiko
Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko
Peringkat Tingkat Risiko
Moderate
Fair
3
Low to Moderate
Satisfactory
2
Moderate
Satisfactory
2
Low to Moderate
Satisfactory
2
Low to Moderate
Satisfactory
2
Low to Moderate
Satisfactory
2
Moderate
Satisfactory
2
Low to Moderate
Satisfactory
2
Moderate
Satisfactory
2
Low to Moderate
Satisfactory
2
Moderate
Fair
3
Low to Moderate
Satisfactory
2
Keterangan: • Metode pengukuran telah menyesuaikan dengan SE BI No.13/24/DPNP • Penilaian Profil Risiko posisi Juni 2016 telah disesuaikan dengan hasil prudential meeting dengan OJK
Proses Penerapan Manajemen Risiko
implementasi tersebut. Hal ini penting dilakukan
Penerapan Manajemen Risiko merupakan kewajiban
sendiri.
bagi setiap Bank seperti yang diatur oleh Bank Indonesia melalui PBI No. 5/8/2003 dan SE BI No. 5/21/DPNP/2003 yang diperbaharui melalui PBI No. 11/25/PBI/2009, dan SE BI No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, dan 14/8/PBI/2012 tanggal 13 Juli 2012 serta POJK 18/3/2016. Bertolak dari ketentuan tersebut serta kebutuhan internal Bank, maka PT. Bank Mega, Tbk telah melaksanakan Manajemen Risiko sesuai
mengingat faktor risiko yang memiliki sifat dinamis mengikuti perkembangan praktek bisnis perbankan itu
Untuk
memperkuat
kebijakan
dan
penerapan
Manajemen Risiko, bank telah mengeluarkan kebijakan SK.367/DIRBM/13 tanggal 31 Oktober 2013 tentang Risk Statement, Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Culture PT. Bank Mega, Tbk dan SK.137/DIRBM/15 tentang Kebijakan Risk Tolerance dan Persyaratan Kartu Kredit serta Kewenangan Persetujuannya pada
dengan cakupan aktivitasnya.
Bank Mega.
Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan Manajemen
Berikut ini uraian singkat mengenai kebijakan tersebut:
Risiko, PT. Bank Mega, Tbk selalu mengembangkan tools yang digunakan, mengevaluasi, dan memperbaiki setiap kelemahan pada proses maupun terhadap pengembangan sumber daya manusia sebagai kunci
1. Risk Statement Pencapaian sasaran strategis dan sasaran bisnis Bank Mega harus diimbangi dengan penerapan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
115
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
manajemen
risiko
sesuai
best
practice
di
•
perbankan nasional (risk-return management).
Budaya
manajemen
risiko
merupakan
tanggung jawab bersama dan diemban oleh seluruh karyawan di setiap lini organisasi.
2. Risk Appetite
•
Tingkat risiko yang bersedia diambil oleh Bank
wajib mengacu kepada Risk Statement, Risk
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya adalah pada Tingkat 1 (mengacu kepada Tingkat Risiko
Setiap aktivitas pengelolaan risiko Bank Appetite, dan Risk Tolerance.
•
Setiap aktivitas Bank yang memiliki potensi
sesuai ketentuan Bank Indonesia, SE BI No.13/24/
risiko di atas tingkat risiko maksimum Bank
DPNP/2011
dengan
harus melalui evaluasi manajemen risiko
kombinasi aspek Risiko Inheren dan Kualitas
dengan mempertimbangkan cost dan benefit.
beserta
perubahannya)
Penerapan Manajemen Risiko sesuai matriks
Perbaikan Proses Manajemen Risiko
penetapan tingkat risiko.
3. Risk Tolerance
Upaya perbaikan manajemen risiko difokuskan pada 5
Tingkat risiko maksimum yang ditetapkan oleh
(lima) hal utama yaitu sebagai berikut:
Bank dalam menjalankan aktivitas bisnisnya adalah pada tingkat 2 (mengacu kepada Tingkat
Identifikasi
Risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia, SE BI perubahannya)
1. Risk awareness sebagai kunci utama dalam
dengan kombinasi aspek Risiko Inheren dan
mengelola risiko selalu ditingkatkan baik di tingkat
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko sesuai
pelaksana maupun di level pimpinan. Salah satu
matriks penetapan tingkat risiko.
metode yang digunakan adalah menambahkan
No.13/24/DPNP/2011
beserta
materi risk management di program pendidikan
4. Risk Culture •
Secara
pegawai. Selama 2016 Direktorat Risk juga
konsisten
identifikasi,
menerapkan
pengukuran,
pengendalian
dan
proses
pemantauan,
pelaporan
atas
melanjutkan
program
kerja
sosialisasi
Risk
Awareness kepada unit kerja lini bisnis baik di Kantor Wilayah maupun Kantor Pusat.
kemungkinan terjadinya kerugian yang dapat
•
•
dialami Bank (risk), mencegah kejadian risiko
2. Untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang melekat
(risk event), dan meminimalkan kerugian Bank
pada pengembangan produk dan aktivitas baru,
(risk loss).
Bank menerapkan mekanisme persetujuan melalui
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
Komite Produk. Selain menganalisa risiko atas
pengendalian dan pelaporan setiap jenis
produk dan aktivitas yang sedang dikembangkan,
dan kelompok risiko harus dilakukan secara
juga dilakukan review terhadap eksisting produk
berkesinambungan dan terintegrasi.
yang dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-
Budaya manajemen risiko diinternalisasikan
kelemahan produk tersebut. Selain itu untuk
pada
untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan
seluruh
mendorong
level
konsistensi
organisasi
efektivitas
risiko di area ini, Bank telah memiliki pedoman
penerapan manajemen risiko Bank serta
dan
manajemen risiko khusus untuk produk-produk
memaksimalkan shareholder’s value.
tertentu yang dipandang memiliki risiko yang signifikan.
116
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
3. Dengan bertumbuhnya portofolio kredit bank,
Self
Assessment).
Sepanjang
2016
Bank
maka proses identifikasi risiko sangat penting
mengembangkan Operational Risk Management
mengingat besarnya potensi risiko. Bank telah
System (ORMS) dalam rangka penyempurnaan
dan terus akan melakukan program pelatihan dan
tools yang telah ada. ORMS memiliki tiga modul
pembekalan bagi seluruh pejabat dan petugas yang
yakni RCSA (Risk Control Self Assessment), LEM
terkait dengan aktivitas kredit. Salah satu bentuk
(Loss Event Management) dan KRI (Key Risk
pengawasan dilakukan oleh unit kerja National
Indicator).
Credit Control & Special Asset Management pada portofolio kredit, mulai kredit dicairkan untuk
Pengukuran
mengetahui apakah kredit yang dicairkan tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan kebijakan
1. Pengukuran risiko dilakukan oleh Satuan Kerja
Bank. Identifikasi risiko juga dilakukan oleh unit
Manajemen Risiko (SKMR) melalui penilaian profil
kerja Credit Risk Management, di antaranya melalui
risiko bank-wide setiap bulan.
Risk Assessment terhadap unit kerja Credit Card dan Joint Financing. Risk Council pada segmen
2. Terkait dengan ketentuan KPMM, Bank telah
Kartu Kredit dilakukan secara periodik untuk
menerapkan pendekatan standar Basel II untuk
menganalisis dan membahas dampak risiko-risiko
pengukuran Risiko Kredit dan Risiko Pasar.
yang timbul dari temuan pada segmen kartu kredit sebagai salah satu cara untuk mengendalikan dan memitigasi Risiko Kredit.
3. Pengukuran Risiko Pasar meliputi proses valuasi instrumen keuangan, perhitungan capital charge market risk, stress testing, dan sensitivity analysis.
4. Untuk Risiko Pasar, proses identifikasi dilakukan
Untuk proses valuasi, Bank dapat menggunakan
berdasarkan kategori portfolio, rincian produk dan
metode marked to market dan/atau marked to
jenis transaksi seperti transaksi yang terkait dengan
model. Sementara itu, untuk perhitungan capital
nilai tukar, suku bunga dan berbagai derivatifnya.
charge market risk, Bank menggunakan metode
Untuk mempermudah proses identifikasi, sistem
perhitungan standar yang telah dilaporkan ke BI
yang digunakan adalah Spectrum dan Bloomberg.
dalam LBBU KPMM (Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum).
5. Proses identifikasi pada risiko likuiditas dilakukan terhadap
yang
4. Dalam melakukan pengukuran Risiko Likuiditas,
mempengaruhi penghimpunan dan penyaluran
produk
dan
aktivitas
Bank
Bank sudah memiliki alat ukur seperti proyeksi
dana yang berada pada aset, kewajiban dan
cashflow, profil maturitas, rasio likuiditas dan
rekening administratif serta risiko lainya yang
stress test.
berpotensi meningkatkan risiko likuiditas. 5. Bank juga telah memiliki tools untuk mengukur 6. Sepanjang tahun 2016 strategi identifikasi Risiko
Risiko Operasional yaitu CSA (Control & Self-
Operasional lebih difokuskan pada identifikasi
Assessment), yang merupakan salah satu tools
melalui data. Beberapa tools yang menghasilkan
manajamen risiko untuk melakukan penilaian
data yang dibutuhkan adalah LERS dan OPRIST
secara self-assessment atas pelaksanaan kontrol
(Operational Risk Online Test), CSA (Control
dan proyeksi Risiko Operasional di masa yang akan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
117
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
datang. Saat ini, CSA sudah diimplementasikan
Selain itu, Bank juga memantau dan membuat
di kantor cabang dan beberapa satuan kerja di
laporan harian mengenai eksposur, risiko, dan
kantor pusat khususnya yang memiliki aktivitas
penggunaan limit treasury dan global markets yang
transaksional.
dilaporkan kepada divisi terkait dan Manajemen Bank.
6. Pengukuran Capital Charge Risiko Operasional dengan menggunakan Basic Indicator Approach.
6. Proses monitoring Risiko Likuiditas dilakukan berdasarkan pada hasil pengukuran maturity profile,
Monitoring
cashflow harian, LCR dan stress test. Pelaksanaan pemenuhan kebutuhan likuiditas harian dilakukan
1. Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Komite
oleh Divisi Treasury. Hasil monitoring disampaikan
Kebijakan Perkreditan (KKP) juga sekaligus sebagai
kepada Bank Indonesia secara periodik dan
fungsi monitoring terhadap proses manajemen
manajemen bank.
risiko di berbagai area fungsional dimana kebijakan yang diajukan oleh unit bisnis akan terlebih dahulu
7. Bank
juga
memperkuat
sistem
monitoring,
dievaluasi dari berbagai aspek risiko sebelum
khususnya untuk Risiko Operasional dengan
dapat dimplementasikan.
mekanisme limit
2. Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) dilakukan secara berkala (bulanan) untuk mengawasi kinerja
dan
transaksi
tools untuk
seperti: setiap
jajarannya,mengembangkan
penetapan
cabang
Operational
dan Risk
Management System (ORMS).
pencapaian target bisnis, implementasi kebijakan suku bunga, proyeksi ekonomi makro, serta
8. Atas Risk Assessment yang telah dilakukan oleh
pembahasan isu stratejik terkait pengelolaan
unit Kartu Kredit dan Joint Financing, Bank melalui
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas Bank.
Credit Risk Management secara berkala dan berkelanjutan melakukan pemantauan tindak lanjut
3. Bank secara rutin melakukan Credit Quality
perbaikan di kedua unit bisnis tersebut.
Monitoring atas kredit yang berpotensi bermasalah maupun mulai bermasalah melalui rapat monitoring
Pengendalian
kredit secara periodik. 1. Pengendalian Risiko Kredit dijalankan oleh IADT 4. Pemantauan risiko telah dilakukan secara melekat
secara periodik. Sementara, secara rutin proses
oleh setiap unit yang dilakukan oleh masing-
pengendalian Risiko Kredit di cabang dilakukan
masing supervisor dan pejabat di atasnya. Selain
oleh unit kerja National Credit Control & Special
itu IADT dan Internal Control memiliki peran dalam
Asset Management melalui tim kerja Credit Control.
mengefektifkan pelaksanaan proses pemantauan.
Beberapa aspek pemeriksaan Credit Control antara lain kepatuhan dalam proses kredit, kelayakan
5. Proses monitoring Risiko Pasar untuk aktivitas trading
dimonitor
oleh
Treasury
debitur serta kelayakan proses pengikatan jaminan.
International
Banking Business Support (TIBS) dan Market, Liquidity & Integrated Risk Management (MIRG).
118
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
2. Pengendalian risiko selain dilakukan secara built-
sumber daya manusia melalui program training,
in, Internal Control melakukan pemeriksaan kredit
meningkatkan koordinasi unit kerja pengendalian,
dan operasional di cabang secara harian. Untuk
penyempurnaan kebijakan dan prosedur, dan lain-
penanganan kredit bermasalah dilakukan oleh
lain.
unit kerja yang terpisah secara independen yaitu National Credit Control & Special Asset Management
8. Melalui pengawasan berkala pada Risk Limit,
(NCSA) dan SME Collection & Remedial (SMCR)
manajemen dapat mengetahui arah pergerakan
yang bertugas melakukan restrukturisasi atas
Risiko utama Bank (Kredit, Pasar, Likuiditas,
kredit-kredit yang mulai bermasalah namun masih
Stratejik, dan Operasional) sebagai early warning
memiliki potensi bayar. SME Asset Recovery
signal.
(SMAR) & NCSA berperan dalam mengelola serta melikuidasi aset-aset yang diserahkan oleh debitur
9. Kebijakan
bermasalah yang sudah tidak memungkinkan
akuisisi
untuk dilakukan restrukturisasi.
bagi
limit portofolio
manajemen
sektor kredit dalam
ekonomi menjadi
pada tonggak
menentukan
arah
pengembangan portofolio kredit pada sektor 3. Fungsi
penagihan
kredit
yang
mengalami
ekonomi dengan tingkat risiko yang diinginkan.
keterlambatan pembayaran angsuran (collection) berada pada unit kerja terkait di setiap regional.
Pelaporan
4. Pengendalian Risiko Pasar dilakukan melalui
1. Bank melakukan pelaporan secara periodik dan
sistem limit dan pembahasan dalam rapat Komite
rutin kepada regulator atas perkembangan bisnis
ALCO serta Komite Manajemen Risiko (KMR).
yang terjadi. Teknis dan jenis laporan-laporan yang dikirim telah sesuai dengan ketentuan dan format
5. Pengendalian Risiko Likuiditas dilakukan melalui
yang ditetapkan oleh regulator (Bank Indonesia).
strategi pendanaan, pengelolaan posisi likuiditas
Melalui sistem pelaporan ini, Bank Mega melakukan
dan risiko likuiditas harian, pengelolaan posisi
fungsi penjabaran kondisi risiko internalnya secara
likuiditas
periodik kepada regulator.
dan
Risiko
Likuiditas
intragroup,
pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan 2. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) juga
rencana pendanaan darurat.
telah mempublikasikan beberapa laporan terkait 6. Untuk memastikan kelangsungan proses bisnis
kondisi risiko-risiko yang terkait dengan bank
di tengah kondisi krisis yang dihadapi. Bank
umum kepada beberapa unit kerja dan jajaran
terus
Continuity
manajemen. Laporan-laporan ini dipublikasi dalam
Management (BCM) yang mencakup aspek bisnis
rangka mendukung kinerja unit terkait melalui
dan operasional.
penyediaan data yang informatif dan dual-control
menyempurnakan
Business
dalam pengendalian risiko. 7. Bank
secara
mekanisme untuk
Risiko
terus
menerus
pengendalian Operasional
memperkuat
risiko, dengan
khususnya langkah-
langkah seperti pemenuhan dan penyempurnaan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
119
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
No
120
Laporan
Keterangan Laporan realisasi versus risk appetite dan risk tolerance. Parameterparameter risk limit disampaikan kepada direksi setiap bulan dan kepada regulator setiap triwulanan sebagai
1
Laporan Risk Limit
2
Capital Adequacy Ratio
Laporan KPMM kepada BI terkait perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar dan Kredit.
3
Exceed Limit Dealer & Counterparty
Laporan hasil pengawasan atas pelampauan limit treasury.
4
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan Penilaian Profil Risiko Terintegrasi
Pengukuran dan penilaian mandiri atas beberapa faktor pengelolaan risiko sesuai dengan SE BI No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE OJK No.14/ SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
5
Risk Event Database
Laporan pencatatan kejadian loss dan near-miss yang terjadi di cabang secara online.
6
Daily Cash Flow
Proyeksi arus kas.
7
Operational Risk Onlie Test (OPRIST)
Laporan hasil pelaksanaan tes online khususnya kepada jajaran pegawai kantor cabang untuk melihat tingkat pemahaaman terhadap kebijakan, prosedur, pengetahuan produk, serta aspek pengendalian risiko operasional.
8
Loss Event Recording System
Aplikasi/ Sistem/ Basis Data yang digunakan untuk pelaporan data secara online atas setiap Loss Event dan Near Miss yang terjadi di Unit kerja.
9
Daily Market Monitoring
Short review dan rekapitulasi terkait berita dan parameter pasar.
10
Weekly Report
Publikasi secara mingguan mengenai fakta-fakta penting terkait eksposur Risiko Pasar dan Likuiditas Bank Mega, beserta data pendukung yang perlu diketahui manajemen.
11
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit - Pendekatan Standar
Penyusunan dan perhitungan ATMR Kredit Standardized Approach telah diatur dalam SE No.070/DIRBM-RIMG/12 tanggal 27 Juli 2012.
12
Laporan Limit Sektor Ekonomi dan Tools Trigger & Action
Laporan pergerakan portofolio kredit bank pada 20 lini sektor ekonomi yang ditetapkan oleh regulator, serta early warning dan action tools pada sektor yang telah melampaui batas ekspansi.
PT Bank Mega Tbk
bagian dari laporan realisasi Rencana Bisnis Bank. Penyusunan laporan dan perhitungan risk limit telah diatur pada SK No.149/DIRBM/16 perihal Kebijakan Risk Limit Bank Mega.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
No
Laporan
Keterangan
13
Laporan Credit Quality Monitoring
Laporan portfolio kredit yang dilakukan secara bulanan yang mencakup perkembangan kualitas kredit, restrukturisasi kredit, hapus buku dan hapus tagih serta kecukupan pencadangan kredit.
14
Perhitungan Risiko Suku Bunga Banking Book
Penyusunan dan perhitungan risiko suku bunga - banking book telah diatur dalam SE No.143/DIRBM-CPPD/16 tentang Penyusunan Interest Rate Risk in Banking Book
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar - Metode Standar
ATMR Pasar adalah suatu bentuk perhitungan atas aktiva bank terkait risiko pasar berdasarkan Peraturan OJK No.11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan SE OJK No.38/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. ATMR Risiko Pasar dihitung untuk risiko suku bunga umum, risiko suku bunga spesifik, dan risiko nilai tukar. Perhitungan ATMR Pasar dilakukan setiap bulan serta dilaporkan secara on-line dan off-line kepada Bank Indonesia.
15
Cadangan Kerugian 16
Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif Kredit Non Kartu Kredit
17
Marked to Model
Aktivitas yang terkait dengan CKPN secara kolektif kredit non kartu kredit telah diatur dalam SK No.157/DIRBM /16 tanggal 29 Juli 2016 tentang Buku Pedoman Penurunan Nilai Kredit beserta Perubahanperubahannya. Secara detail, aktivitas dan metodologi yang digunakan telah tercantum dalam satu kesatuan dokumentasi phase 1 PSAK 50/55 project Bank Mega dengan Emerio. Aktivitas CKPN kolektif kredit non kartu kredit dilakukan setiap bulan melalui sistem PSAK, HOST dan upload data Recovery Rate untuk menghasilkan CKPN kolektif per segmen kredit per kelompok yang telah ditentukan. Proses revaluasi nilai wajar aset produktif berupa surat berharga untuk mengetahui posisi Bank secara harian terhadap nilai penutupan pasar di hari tersebut. Beberapa aset produktif berupa surat berharga yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar (surat berharga non likuid), dilakukan valuasi marked to model dengan menggunakan pendekatan Credit Risk Spread. Surat berharga non likuid tersebut akan mengacu pada pergerakan yield obligasi pemerintah dengan penambahan faktor risiko.
18
19
Perhitungan Liquidity Stress Test
Laporan Liquiditty Coverage Ratio (LCR)
Dalam penerapan manajemen Risiko Likuiditas, stress testing merupakan pengujian terhadap kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis dengan menggunakan skenario stress secara general market terhadap Bank. Stress test pada penerapan manajemen Risiko Likuiditas dilakukan dengan mengacu pada SE No.111/DIRBM/16 yang terbit tanggal 15 April 2016 tentang Kebijakan Stress Test. Laporan Perhitungan Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas yang diatur dalam Peraturan OJK No.42/POJK.03/2015.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
121
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Secara umum proses manajemen risiko atas delapan
Di samping itu, pengelolaan risiko lain akan tetap
risiko yang ada dapat dilakukan sesuai dengan harapan.
dilakukan dengan pola seperti yang sudah dilakukan dengan penyesuaian dan perbaikan terhadap parameter
Strategi Manajemen Risiko
yang masih berisiko.
Kebijakan manajemen risiko disesuaikan dengan arah strategi bisnis Bank. Fokus strategi bisnis tahun 2016
Pengungkapan Manajemen Risiko Bank Secara Khusus
diarahkan pada pemasaran pengembangan portofolio Kartu Kredit serta Corporate Banking. Menyikapi arah
Risiko Kredit
pengembangan bisnis tersebut, strategi manajemen risiko telah mengambil langkah pada beberapa hal
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur
utama. Dimulai dengan:
dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Manajemen Risiko Kredit merupakan tanggung pengendalian
jawab integral dari manajemen dan personil pada setiap
tingkat kesehatan Bank agar tetap berada pada
tingkatan yang wajib tercermin pada kegiatan sehari-
koridor risk appetite atau sekurang-kurangnya
hari melalui budaya sadar risiko. Setiap pihak yang
pada risk tolerance.
terkait dalam perencanaan, pengambilan keputusan,
1. Pengukuran,
pengawasan,
dan
2. Pengawasan setiap parameter risk-limit pada
pelaksanaan proses persetujuan kredit wajib melakukan
aktivitas Bank. Aktivitas ini akan diterapkan pada
analisa dan mitigasi atas Risiko Kredit sesuai dengan
setiap lini bisnis sebagai bagian pengawasan
fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.
manajemen agar tingkat Risiko Bank tetap berada dalam koridor risk tolerance. 3. Internalisasi risk statement dan risk culture kepada
Penerapan Manajemen risiko untuk risiko kredit
seluruh jajaran organisasi Bank. 4. Penjagaan kekuatan independensi unit operasional dan unit manajemen risiko pada setiap direktorat.
Tugas dan Tanggung Jawab (a) Komisaris dan Direksi, (b) Satuan Kerja Manajemen Risiko, (c) Unit Pendukung,
5. Pengembangan sumber daya manusia terutama
(d) Komite Manajemen Risiko, (e) Komite Pemantau
pada kemampuan manajemen risiko. Program
Risiko, dan (f) Komite Kebijakan Perkreditan semuanya
pengembangan
telah diatur dalam Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
ini
akan
diimplementasikan
dalam bentuk pelatihan & refreshment sertifikasi manajemen
risiko
hingga
pelatihan
Unit kerja independen telah dibentuk untuk melakukan
enterprise risk management. 6. Pelaksanaan
ketentuan
ataupun
Bank Mega.
berbasis
rekomendasi
regulator secara tertib dan berkesinambungan.
evaluasi, pemantauan dan pelaporan berbagai risiko secara independen. Unit kerja tersebut dirancang untuk berfungsi secara independen dari unit bisnis.
Fokus penerapan manajemen risiko juga bertolak dari hasil evaluasi profil risiko sepanjang tahun 2016. Risiko
Unit kerja Credit Risk Management, Operational Risk
Operasional, Risiko Kredit, dan Risiko Stratejik perlu
Management, Market, Liquidity & Integrated Risk
mendapatkan perhatian mengingat beberapa key issue
Management, National Credit Appraisal, National Credit
yang memerlukan action plan. Action plan tersebut akan
Control & Special Asset Management, National Credit
mendapatkan perhatian dan tindak lanjut langsung oleh manajemen jika diperlukan.
122
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Review, Good Corporate Governance, Banking Fraud,
PTKB dilaporkan secara periodik kepada Otoritas
Anti Money Laundering, Corporate Legal, Customer
Jasa Keuangan dan diukur dengan menggunakan
Care Center, dan Unit Operation Control bertugas
pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR)
untuk melakukan identifikasi, mengkaji dan mengawasi
yang terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Risiko Inheren
semua risiko utama Bank sesuai dengan kebijakan
dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit.
dan prosedur manajemen risiko yang telah ditetapkan.
Indikator inheren tersebut dikelompokkan menjadi
Fungsi pengendalian risiko terletak pada unit kerja
empat kategori besar yaitu Komposisi Portofolio Aset
Internal Audit (IADT).
dan Tingkat Konsentrasi, Kualitas Penyediaan Dana dan Kecukupan Pencadangan, Strategi Penyediaan
Prinsip yang diterapkan Bank dalam menjalankan
Dana dan Sumber Timbulnya Penyediaan Dana, dan
aktivitas manajemen Risiko Kredit didasarkan pada
Faktor Eksternal.
kebijakan Risiko Kredit internal yang dituangkan dalam Kebijakan Manajemen Risiko Kredit Bank Mega.
Sepanjang
tahun
Kebijakan tersebut merupakan pedoman strategi
perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
manajemen Risiko Kredit untuk aktivitas yang memiliki
(CKPN). Definisi tagihan yang mengalami penurunan
eksposur Risiko Kredit yang signifikan, pengelolaan
nilai/impairment, penjelasan mengenai pendekatan
risiko konsentrasi kredit, serta mekanisme pengukuran
yang
dan pengendalian Risiko Kredit.
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual maupun
digunakan
2016,
untuk
Bank
telah
pembentukan
melakukan
Cadangan
kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam Pengelolaan risiko konsentrasi kredit dilakukan melalui
perhitungan CKPN tertuang dalam Buku Pedoman
diversifikasi portofolio kredit pada berbagai wilayah
Penurunan Nilai Kredit Bank Mega dan Kebijakan PSAK
geografis, industri dan produk kredit sebagai upaya
50 – 55 PT Bank Mega, Tbk.
untuk meminimalisasi Risiko Kredit. Bank telah memiliki limit pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi pada semua segmen. Bank juga telah melakukan Risk
Pengungkapan Standar Kualitatif Risiko Kredit
Assessment terhadap dua unit kerja, yakni Kartu Kredit dan Joint Financing, yang berikutnya akan dilanjutkan
Bank menerapkan pendekatan standar (Standardized
terhadap unit kerja lain sebagai sarana identifikasi
Approach)
risiko.
Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit, sesuai
dalam
perhitungan
Aset
Tertimbang
dengan ketentuan Bank Indonesia, yang secara Mekanisme pengukuran dan pengendalian Risiko
internal tertuang dalam Pedoman Kerja Laporan ATMR
Kredit dilakukan dengan menggunakan berbagai tools
Kredit - Standardized Approach. Pedoman kerja ini
analisa, termasuk rating system sebagai salah satu alat
mencakup informasi mengenai kebijakan penggunaan
bantu memutus kredit, sistem kewenangan pemutus
peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut
kredit, analisa Risiko Kredit lain berbasis perhitungan
Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit, kategori portofolio
kuantitatif, serta threshold level Risiko Kredit dalam
yang menggunakan peringkat, lembaga pemeringkat
perhitungan profil risiko berdasarkan Penilaian Tingkat
yang digunakan, serta pengungkapan Risiko Kredit
Kesehatan Bank (PTKB).
pihak lawan (counterparty credit risk), termasuk jenis instrumen mitigasi Risiko Kredit yang lazim diterima/ diserahkan oleh Bank, serta jenis instrumen mitigasi Risiko Kredit yang digunakan dalam perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit Bank Mega.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
123
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Pengungkapan Standar Kualitatif Mitigasi Risiko Kredit
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank menyusun tugas dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha,
Informasi mengenai kebijakan Bank untuk jenis agunan
ukuran dan kompleksitas serta kemampuan Bank.
utama yang diterima, kebijakan prosedur dan proses
Penanggung jawab pengelolaan risiko pasar adalah
untuk menilai dan mengelola agunan, pihak-pihak
secara umum terletak pada setiap unit kerja yang
utama pemberi jaminan/garansi dan kelayakan kredit
memiliki aktivitas yang terekspos terhadap Risiko Pasar,
(creditworthiness) dari pihak-pihak tersebut, serta
dan secara khusus terletak pada unit kerja Treasury dan
informasi tingkat konsentrasi yang ditimbulkan dari
Global Markets sebagai pengelola Risiko Pasar Bank
penggunaan teknik mitigasi Risiko Kredit tercakup
secara keseluruhan. Dalam melaksanakan pengelolaan
dalam Kebijakan Penilaian Agunan.
tersebut unit kerja Treasury dan Global Markets dibantu oleh unit kerja Market, Liquidity & Integrated
Semua kebijakan/pedoman di atas direview secara
Risk Management (MIRG), yang secara independen
berkala agar sejalan dengan perkembangan terkini
memberikan masukan dan analisa yang objektif dalam
peraturan, lingkungan bisnis dan perubahan-perubahan
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
yang terjadi karena pertumbuhan bisnis Bank dan
pengelolaan Risiko Pasar.
kondisi ekonomi global. Pembagian kewenangan dan tanggung jawab Dewan
Pengungkapan Kualitatif Sekuritisasi Aset
Komisaris dan Direksi, unit kerja Market, Liquidity &
Integrated
Risk
Management
(MIRG),
Komite
Manajemen Risiko (KMR) dan Asset and Liability
Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi aset.
Management Committee (ALCO), Unit Pendukung yang terdiri dari Internal Audit, Unit Bisnis dan Unit Kerja
Risiko Pasar
Operasional telah diatur dalam Kebijakan Manajemen Risiko Pasar.
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi
Pengelolaan Portofolio Trading Book dan Banking Book
pasar, termasuk perubahan harga option. Risiko Pasar meliputi antara lain Risiko suku bunga, Risiko nilai
Pengelolaan portofolio trading book dan banking book,
tukar, Risiko ekuitas, dan Risiko komoditas. Risiko suku
serta metode valuasi yang digunakan juga telah di atur
bunga, Risiko nilai tukar, dan Risiko komoditas dapat
dalam Kebijakan Manajemen Risiko Pasar.
berasal baik dari posisi trading book maupun posisi Pengelolaan dan pengendalian Risiko Pasar melalui
banking book.
penetapan dan kaji ulang limit Risiko Pasar dilakukan
Penerapan Manajemen Risiko Pasar
secara periodik. Limit tersebut meliputi Limit Risiko Pasar pada trading book,
Penetapan
struktur
organisasi,
perangkat
dan
bunga pada banking book, Limit Risiko Pasar nilai tukar
kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko untuk Risiko Pasar harus disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
124
PT Bank Mega Tbk
Limit Risiko Pasar suku
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
berdasarkan Posisi Devisa Neto (PDN), dan threshold
Pengukuran Risiko Pasar dari sisi nilai tukar melalui
level risiko untuk Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
perhitungan
(PTKB) pada Profil Risiko Pasar (dilakukan dengan
30-menitan, harian dan bulanan sesuai ketentuan Bank
pendekatan data historis, statistik, expertise judgement
Indonesia.
Posisi
Devisa
Neto
(PDN)
secara
dan business perspective). Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara
Cakupan Portofolio dalam KPMM
periodik ke Otoritas Jasa Keuangan dalam pengelolaan Risiko Pasar berdasarkan parameter Risiko Pasar pada
Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan
diperhitungkan dalam KPMM dengan menggunakan
menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank
Metode Standar, sesuai dengan ketentuan Bank
Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu Risiko
Indonesia. Perhitungan dalam KPMM terdiri dari Risiko
Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko.
suku bunga (risiko spesifik & risiko umum) dan Risiko
Indikator inheren tersebut dikelompokkan menjadi
nilai tukar. Risiko suku bunga spesifik diaplikasikan
3 (tiga) kategori besar yaitu volume dan komposisi
dengan berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia
portofolio, kerugian potensial risiko suku bunga dalam
mengenai Pedoman Penggunaan Metode Standar
banking book, dan strategi bisnis Bank dan kebijakan
dalam Perhitungan KPMM Bank Umum dengan
Bank.
Memperhitungkan Risiko Pasar.
Mekanisme Pengukuran Risiko Pasar
Risiko
suku
bunga
spesifik
dihitung
dengan
menggunakan data surat berharga (trading book) Pengukuran Risiko Pasar pada trading book untuk nilai
berdasarkan kategori portofolio dan peringkat surat
tukar dan suku bunga dihitung dengan perhitungan
berharga dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Bank
Kewajiban
Minimum
(KPMM)
Mega. Bobot risiko ditentukan berdasarkan kombinasi
secara
bulanan
kategori portofolio dan peringkat tersebut. Secara
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia.
umum, pembobotan terbagi atas 3 (tiga) kelompok yaitu,
Bank juga telah mengimplementasikan regulasi Bank
Kategori Pemerintah, Kategori Kualifikasi (Investment
Indonesia mengenai perhitungan risiko suku bunga
Grade) dan Kategori Non Kualifikasi, dengan variasi
spesifik yang dibobot berdasarkan kategori portofolio
bobot mulai dari 0% sampai dengan 12%.
Penyediaan
menggunakan
Metode
Modal Standar
dan rating surat berharga. Risiko suku bunga umum (trading book) menggunakan Pengukuran Risiko Pasar dari sisi suku bunga pada
metode jatuh tempo (maturity), dimana dilakukan
banking book menggunakan IRRBB (Interest Rate Risk
pengelompokkan berdasarkan bucket sisa tenor dari
in Banking Book) secara bulanan yang disesuaikan
mulai ≤ 1 bulan sampai dengan bucket > 20 tahun.
dengan Consultative Paper Bank Indonesia tahun 2010.
Bobot risiko bervariasi dari mulai 0% sampai dengan
Risiko suku bunga dilihat berdasarkan perspektif yaitu
12,5%.
Economic Value dan Earnings (NII), serta pengukuran Gap Ratio.
Sementara itu, Risiko nilai tukar dihitung dari Posisi Devisa Neto (PDN) yang dikalikan dengan capital charge sebesar 8%. Perhitungan PDN berdasarkan pada ketentuan Bank Indonesia.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
125
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Langkah-Langkah dan Rencana dalam Mengantisipasi Risiko Pasar
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank menyusun tugas dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha,
Analisa mengenai profil Risiko Pasar yang mencakup
ukuran dan kompleksitas serta kemampuan Bank.
parameter strategi trading dan banking book, serta
Penanggung jawab pengelolaan Risiko Likuiditas
kompleksitas produk derivatif yang dimiliki oleh Bank,
adalah secara umum terletak pada setiap unit kerja
secara periodik disampaikan kepada manajemen
yang memiliki aktivitas yang terekspos terhadap
melalui Komite Manajemen Risiko, dalam rangka
Risiko Likuiditas. Market, Liquidity & Integrated Risk
merumuskan langkah dan rencana yang bersifat
Management (MIRG) secara independen memberikan
antisipatif.
masukan dan analisa yang objektif dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengelolaan
Pengungkapan Kualitatif Perhitungan Risiko Pasar Menggunakan Model Internal
Risiko Likuiditas. Pembagian kewenangan dan tanggung jawab Dewan
Bank tidak melakukan perhitungan Risiko Pasar dengan
Komisaris dan Direksi, Unit Kerja Market, Liquidity &
menggunakan model internal.
Integrated Risk Management (MIRG), Asset and Liability Management Committee (ALCO), Unit Pendukung yang
Risiko Likuiditas
terdiri dari Internal Audit, Unit Bisnis dan Unit Kerja Operasional telah diatur dalam Kebijakan Manajemen
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa
Risiko Likuiditas.
Mekanisme Pengukuran dan Pengendalian Risiko Likuiditas
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan
Identifikasi dilakukan terhadap seluruh sumber Risiko
arus kas sehingga menimbulkan Risiko Likuiditas dapat
Likuiditas sebagaimana telah diatur dalam Kebijakan
disebabkan antara lain oleh:
Manajemen Risiko Likuiditas yang meliputi:
•
Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal
•
a. Produk dan aktivitas perbankan yang dapat
dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
mempengaruhi sumber dan penggunaan dana baik
Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang
pada posisi aset dan kewajiban maupun rekening
berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar
administatif. b. Risiko–risiko lain yang dapat meningkatkan Risiko
Bank, dan pinjaman yang diterima.
Likuiditas, misalnya Risiko Kredit, Risiko Pasar,
Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas Penetapan
126
struktur
organisasi,
perangkat
dan Risiko Operasional.
dan
kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan
Tools
manajemen
harus
mengendalikan Risiko Likuiditas mengacu kepada
disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas
ketentuan Bank Indonesia yang meliputi Profil Maturitas,
kegiatan usaha Bank.
Proyeksi Arus Kas, Stress Testing, dan parameter Risiko
risiko
PT Bank Mega Tbk
untuk
Risiko
Likuiditas
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
yang
digunakan
untuk
mengukur
dan
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Likuiditas pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Riskbased Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko. Indikator inheren tersebut dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori besar yaitu Komposisi dari Aset, Kewajiban, dan Transaksi Rekening Administratif, Konsentrasi dari Aset dan Kewajiban, Kerentanan pada Kebutuhan Pendanaan.
Risiko Operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan
manusia,
kegagalan
sistem,
atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, maka sejak saat itu pula Bank Mega secara serius menerapkan manajemen Risiko
Indikator Peringatan Dini
Operasional dengan selalu melakukan penyempurnaan
Pemantauan Risiko Likuiditas yang dilakukan Bank harus memperhatikan indikator peringatan dini, baik internal maupun eksternal untuk mengetahui potensi peningkatan Risiko Likuiditas Bank. Indikator Internal, antara lain meliputi: pendanaan Bank dan strategi pertumbuhan aset, peningkatan konsentrasi baik pada sisi aset maupun kewajiban Bank, peningkatan mismatch valuta asing, dan peningkatan biaya dana Bank.
bentuk implementasinya di seluruh aktivitas Bank, baik yang melekat di aktivitas transaksional di kantor cabang maupun aktivitas support yang berada di kantor pusat.
Organisasi Manajemen Risiko Operasional Untuk
meningkatkan
efektivitas
implementasi
manajemen risiko operasional tersebut Bank telah membangun organisasi manajemen risiko operasional dengan tugas dan tanggung jawab yang telah
Pengendalian
dilakukan
terhadap
aktivitas
yang
mengalami peningkatan risiko. Pengendalian dilakukan melalui
Risiko Operasional
strategi
pendanaan,
pengelolaan
posisi
likuiditas dan Risiko Likuiditas harian, pengelolaan posisi likuiditas dan Risiko Likuiditas intragroup, pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi, serta rencana pendanaan darurat.
dirumuskan dengan jelas, mulai dari level cabang, regional maupun kantor pusat. Fungsi dan tugas dari organisasi tersebut selalu di-review untuk diselaraskan dengan
peningkatan
meningkatkan
efektivitas
ketajaman
koordinasi
pelaksanaan
serta
identifikasi
risiko. Di level kantor pusat, Bank telah membentuk Unit Kerja Operational Risk yang berada dibawah koordinasi
Profil Maturitas Rupiah
Satuan Kerja Manajemen Risiko. Unit Kerja ini
Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur Risiko Likuiditas dengan mengacu kepada ketentuan regulator adalah Profil Maturitas. Profil Maturitas disusun berdasarkan pos–pos aset, kewajiban, dan rekening administratif dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dipetakan ke dalam skala waktu tertentu (maturity bucket) berdasarkan sisa jangka waktu sampai
memiliki tugas membantu direksi dalam mengelola risiko operasional, memantau proses pelaksanaan manajemen risiko operasional secara menyeluruh, memastikan kebijakan manajemen risiko operasional berjalan pada seluruh tingkat organisasi. Adapun beberapa tugas-tugas tersebut antara lain sebagai berikut:
dengan jatuh tempo (remaining maturity) yang bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya gap likuiditas dalam skala waktu tertentu.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
127
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
• •
Membantu direksi dalam menyusun Kebijakan
Secara bank wide, identifikasi risiko dan pengukuran
Manajemen Risiko Operasional.
dilakukan terhadap beberapa indikator utama yang
Mendesain dan menerapkan perangkat untuk
dipandang dapat mewakili risiko operasional Bank.
menilai risiko operasional dan pelaporan dan
Indikator tersebut dikelompokkan menjadi lima kategori
melakukan koordinasi aktivitas manajemen risiko
besar yakni Karakteristik dan Kompleksitas Bisnis,
operasional pada seluruh lintas unit kerja.
Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi dan
•
Menyusun laporan profil risiko operasional.
Infrastruktur Pendukung, Fraud dan Kejadian Eksternal.
•
Melakukan pendampingan kepada unit bisnis
Hasil akhir dari identifikasi dan pengukuran tersebut
mengenai isu manajemen risiko operasional, dan
berupa profil risiko operasional Bank yang dilaporkan
pelatihan manajemen risiko operasional.
ke Otoritas Jasa Keuangan setiap triwulan.
Dalam pelaksanaannya Unit Kerja Operational Risk
Di sisi lain pengukuran risiko yang terkait dengan
berkoordinasi dengan Satuan Kerja Audit Internal, Unit
perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Kerja Operational Control, Unit Kerja Kepatuhan serta
atas Risiko Operasional saat ini Bank menggunakan
Unit Kerja terkait lainnya dengan melakukan rapat
pendekatan Basic Indicator Approach (BIA) yang
rutin untuk membahas isu-isu risiko operasional yang
dipandang masih dapat memenuhi kebutuhan Bank.
material agar risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan secara dini.
Mekanisme Mitigasi Risiko Operasional
Di sisi lain, Bank juga telah membentuk Support Group
Dalam rangka melakukan mitigasi atau pengendalian
Komite Manajemen Risiko (KMR) untuk bidang Risiko
risiko operasional yang melekat di aktivitas operasional,
Operasional yang tugasnya adalah membantu KMR
Bank secara periodik melakukan review terhadap
dalam mengidentifikasi risiko operasional khususnya
Kebijakan dan Standar Prosedur Operasi (SOP) untuk
terkait dengan proses pengelolaan risiko yang dilakukan
memastikan kecukupan Kebijakan dan SOP tersebut
oleh risk owner. Support Group ini juga berfungsi
sebagai pedoman kerja mengingat aktivitas bisnis bank
sebagai filter atas isu-isu risiko yang akan dibawa ke
semakin berkembang. Selain itu Bank juga melakukan
rapat KMR, sehingga hanya isu-isu krusial dan material
pendelegasian wewenang terutama pada transaksi di
yang dicarikan solusinya di forum rapat KMR.
cabang berupa limit transaksi, sehingga memudahkan proses pelayanan nasabah tanpa mengabaikan aspek
Mekanisme Identifikasi dan Pengukuran Risiko Operasional
risiko.
Dalam
risiko
Pemisahan fungsi atau dual control selalu dilakukan
operasional, Bank menggunakan alat bantu seperti
rangka
pelaksanaan
identifikasi
terhadap seluruh aktivitas operasional baik terhadap
OPRIST (Operational Risk Online Test). Alat ini ditujukan
aktivitas yang bersifat transaksional maupun aktivitas
untuk mengukur tingkat penguasaan jajaran pegawai
non transaksional termasuk proses reporting. Metode
kantor cabang terhadap kebijakan dan prosedur,
pengendalian risiko operasional lain seperti security
kewenangan dan produk. Identifikasi risiko dengan
system, peningkatan dan kapabilitas Sumber Daya
cara melihat tingkat penguasaan pegawai terhadap
Manusia juga selalu dilakukan untuk meminimalisir risiko
kebijakan dan prosedur dipandang merupakan cara
operasional sehingga Bank terhindari dari kerugian.
yang efektif untuk melihat potensi risiko kesalahan proses operasional.
128
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Risiko Hukum
Mekanisme Pengendalian Risiko Hukum
Risiko hukum muncul karena adanya tuntutan hukum
Pengendalian risiko hukum dilakukan sejak pertama
dan/atau adanya kelemahan aspek yuridis. Risiko
kali Bank melakukan kerjasama bisnis dengan nasabah
hukum dapat menimbulkan dampak kerugian yang
baik dalam bentuk liability, kredit maupun aktivitas jasa
signifikan apabila tidak dikelola dengan memadai.
lainnya. Kelengkapan dokumen administrasi menjadi
Identifikasi risiko hukum secara dini sangat membantu
syarat penting dalam pembukaan rekening maupun
dalam
dalam transaksi perbankan, sehingga apabila nasabah
mengelola
risiko
hukum
sehingga
tidak
tidak dapat menyediakan dokumen dimaksud maka
menimbulkan kerugian di luar toleransi Bank.
Bank tidak dapat melakukan transaksi tersebut.
Organisasi Manajemen Risiko Hukum Seluruh aktivitas pelayanan Bank kepada nasabah Bank memandang risiko hukum merupakan jenis
apabila
risiko yang harus dikelola dengan serius mengingat
menimbulkan komplain nasabah yang pada gilirannya
tidak
dilakukan
dengan
baik
dapat
dampaknya dapat merugikan secara signifikan. Bertolak
dapat menimbulkan permasalahan hukum. Sehingga
dari pandangan tersebut Bank telah membentuk
untuk menghindari hal-hal tersebut maka Bank telah
organisasi manajemen risiko hukum baik di level
melengkapi setiap aktivitas pelayanan kepada nasabah
kantor pusat, maupun kantor regional. Di kantor pusat
dengan kebijakan dan prosedur yang memadai,
Bank telah memiliki Unit Kerja Corporate Legal yang
sehingga setiap pegawai Bank dapat melayani transaksi
berfungsi sebagai legal watch yang tugasnya antara lain
nasabah dengan lebih prudent.
menangani permasalahan hukum yang dihadapi Bank, memberikan opini legal terhadap Perjanjian Kerjasama
Di sisi lain, dalam rangka melakukan pengendalian
yang akan dilakukan Bank, memberikan analisis hukum
risiko hukum khususnya dalam penerbitan produk
terkait peluncuran produk dan aktivitas baru. Unit Kerja
dan aktivitas baru Unit Kerja Corporate Legal selalu
Corporate Legal bertanggung jawab kepada Direktur
melakukan review terhadap Perjanjian Kerjasama yang
Utama.
salah satu tujuannya adalah untuk memastikan posisi hukum bank berada di posisi yang benar. Selain itu,
Di Kantor Regional fungsi legal ditangani oleh Legal
Unit Kerja Corporate Legal secara rutin melakukan
Manager yang berada dibawah koordinasi Regional
pelatihan terkait dengan manajemen risiko hukum
Operational
ini
kepada pegawai terutama yang terkait dengan transaksi
Manager.
Keberadaan
unit
kerja
menangani
nasabah baik bidang liability maupun perkreditan.
permasalahan hukum yang di wilayah kerja kantor
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi
regional
pegawai dalam mengelola risiko hukum.
dipandang
sangat
membantu
bersangkutan.
dalam
Sehingga
apabila
terjadi
permasalahan hukum dapat segera ditangani. Di kantor cabang fungsi legal ditangani oleh legal officer.
Risiko Stratejik Risiko Stratejik adalah risiko ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik
serta
kegagalan
dalam
mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis. Sehingga, ketepatan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
129
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
strategi yang disusun oleh sebuah Bank merupakan
setiap strategi bisnis yang akan dirumuskan dengan
kunci utama dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
perkembangan lingkungan dimaksud. Salah satu
Mengingat pentingnya keberadaan strategi tersebut
bentuknya adalah dimulai sejak tahun 2012 Bank
maka Bank selalu memantau implementasinya dan
lebih memfokuskan pengembangan bisnis dengan
mengevaluasi kelemahan/penyimpangan yang terjadi
mengintegrasikan dengan bisnis grup, tentunya dengan
untuk segera diperbaiki.
selalu mematuhi peraturan perundang-undangan baik internal maupun eksternal. Layanan kepada nasabah
Secara umum strategi Bank telah dirumuskan dan
utama (priority banking) pada saat ini dipandang masih
dituangkan ke dalam Dokumen Rencana Bisnis yang
memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan.
wajib dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan setiap
Strategi promosi dengan mensinergikan produk kredit
akhir tahun. Pada dokumen tersebut target dan sasaran
maupun produk DPK yang kemudian ditawarkan
Bank ditetapkan baik pada sisi aset, kewajiban maupun
terutama kepada nasabah prima terus dilakukan untuk
produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan. Deviasi
menjaga loyalitas nasabah serta untuk mengakuisisi
yang terjadi pada tahap pelaksanaannya merupakan
nasabah baru.
risiko yang harus dikelola agar tidak menimbulkan kerugian Bank.
Selain daripada itu juga akan dilakukan beberapa langkah strategis sesuai dengan Rencana Bisnis Bank
Organisasi Manajemen Risiko Stratejik
Tahun 2016- 2017, yaitu: (1) Penambahan jumlah jaringan kantor secara terencana melalui sinergi
Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung
dengan perusahaan yang berada di bawah naungan
jawab membantu Direksi dalam menyusun perencanaan
CT Corpora, (2) Inovasi produk dan fitur layanan
stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara
kepada nasabah dalam rangka menjadi Bank retail dan
efektif. Bank memiliki Unit Kerja Financial Control yang
meningkatkan jumlah penghimpunan dana masyarakat,
salah satu tugasnya adalah memantau pencapaian
dan (3) Sinergi dengan perusahaan-perusahaan dalam
target bisnis Bank. Selain itu, pengelolaan Risiko
CT Corpora untuk meningkatkan volume usaha dan
Stratejik Bank difokuskan pada pencapaian target-
menciptakan peluang usaha baru.
target yang telah ditetapkan sebagai bentuk monitoring atas kesesuaian strategi yang telah dijalankan Bank.
Upaya untuk mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis
Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan Pengendalian Risiko Stratejik selalu dilakukan oleh
130
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam
seluruh unit kerja terutama oleh unit kerja bisnis baik
pengelolaan Risiko Stratejik adalah seberapa cepat
pada level cabang, area bisnis sampai dengan kantor
Bank dapat merespon dengan positif setiap kali terjadi
pusat. Setiap minggu kantor cabang selaku melakukan
perubahan lingkungan bisnis baik dalam skala nasional
evaluasi terhadap pencapaian bisnisnya. Demikian juga
maupun adanya perubahan lingkungan internasional.
untuk area bisnis dan kantor pusat dilakukan setiap
Terkait dengan hal tersebut Bank selalu menyesuaikan
minggu. Cakupan evaluasi selain terhadap pencapaian
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
target yang telah ditetapkan, juga termasuk mencari
eksternal. Monitoring pelaksanaan seluruh kewajiban
solusi atas kendala-kendala yang dihadapi di lapangan.
pelaporan yang harus dilakukan Bank baik kepada
Semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga
Bank Indonesia, Bapepam-LK, maupun kepada institusi
agar strategi Bank dapat dilaksanakan sesuai dengan
pemerintah lainnya. Unit Kerja CGCG bertanggung
apa yang telah ditetapkan, atau dengan kata lain
jawab kepada Direktur Kepatuhan (Direktur Compliance
meminimalkan Risiko Stratejik.
& Human Capital).
Risiko Kepatuhan
Strategi dan efektivitas manajemen risiko kepatuhan
penerapan
Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
Keberadaan Unit Kerja CGCG telah independen
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
terhadap unit kerja bisnis maupun support sehingga
Risiko Kepatuhan dapat bersumber antara lain dari
lebih efektif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
perilaku hukum yakni perilaku/aktivitas Bank yang
Terkait dengan hal tersebut, dalam rangka menyusun
menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau
maupun mereview kebijakan internal baik berupa
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan operasional maupun standar operating
perilaku organisasi yakni perilaku/aktivitas Bank yang
procedure (SOP) Bank selalu memastikan tidak ada
menyimpang atau bertentangan dari standar yang
peraturan dari eksternal yang dilanggar. Secara teknis,
berlaku secara umum. Risiko Kepatuhan memiliki
setiap kebijakan yang diterbitkan harus dilakukan
dampak yang sangat signifikan apabila tidak dikelola
review oleh Unit Kerja Kepatuhan. Di sisi lain dalam
dengan memadai karena dampaknya dapat berupa
pelaksanaan transaksi pelayanan kepada nasabah
denda maupun sanksi yang berat.Terkait dengan hal
petugas yang melaksanakan transaksi tersebut wajib
tersebut, Bank selalu memperhatikan bahwa risiko
memastikan kelengkapan dokumen dan kebenaran
kepatuhan adalah risiko yang perlu dikelola dengan
dokumentasi. Hal ini dilakukan sebagai langkah
serius.
antisipatif sehingga Bank tidak terekspose risiko
Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan Bertolak dari pandangan tersebut, Bank membentuk
kepatuhan.
Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan
Unit Kerja yang secara khusus menangai kepatuhan yakni Unit Kerja Compliance & Good Corporate
Dalam
Governance (CGCG) yang berada di Kantor Pusat.
kepatuhan Satuan Kerja Audit Internal dan Unit Kerja
Sedangkan fungsi kepatuhan di Kantor Regional
Operational Control maupun Unit Kerja Credit Control
dikoordinir oleh Regional Compliance. Dalam rangka
memiliki peran yang sangat penting. Ketiga Unit kerja
mengelola risiko kepatuhan, melalui Unit Kerja ini, Bank
tersebut sesuai peran dan tugasnya, bekerjasama
selalu memastikan tidak melanggar rambu-rambu yang
bahu-membahu dalam melakukan pemantauan risiko
berlaku baik berupa ketentuan internal maupun regulasi
kepatuhan terhadap seluruh unit kerja baik bisnis
rangka
pelaksanaan
pemantauan
risiko
maupun support. Di sisi lain, untuk mengoptimalkan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
131
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
aspek
pengendalian
internal,
Bank
secara
rutin
dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Communication.
melakukan training kepada pegawai terkait dengan
Unit kerja ini bertugas memantau berita-berita negatif di
aspek kepatuhan khususnya terhadap pegawai baru
media massa dan menangani setiap komplain nasabah
maupun kepada pegawai yang telah lama bekerja. Di
di media massa, serta menjalankan fungsi kehumasan
level kantor cabang secara rutin minimal seminggu
dan merespon pemberitaan negatif atau kejadian
sekali dilakukan morning briefing yakni forum diskusi
lainnya yang mempengaruhi reputasi Bank dan dapat
khususnya untuk membahas kebijakan yang diterbitkan
menyebabkan kerugian Bank. Selain itu, Unit Kerja
kantor pusat maupun aturan eksternal.
ini juga bertugas mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan investor, nasabah, kreditur, asosiasi, dan masyarakat.
Risiko Reputasi Selain itu, Bank telah memiliki Unit Kerja Customer Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya
Care Centre (CCC) yang memiliki tugas untuk
tingkat
kepentingan
menangani keluhan/komplain nasabah yang diterima
(stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif
kepercayaan
pemangku
oleh kantor cabang. Secara teknis, setiap keluhan
terhadap Bank. Risiko Reputasi dapat bersumber dari
nasabah yang disampaikan ke kantor cabang akan
berbagai aktivitas bisnis Bank misalnya pemberitaan
dilaporkan oleh cabang terkait ke CCC melalui system/
negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan
aplikasi yang telah disiapkan. Selanjutnya CCC secara
keluhan nasabah; atau kelemahan-kelemahan pada tata
rutin memonitor komplain yang ada di sistem/aplikasi
kelola, budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank.
tersebut kemudian melakukan koordinasi dengan Unit
Mengingat risiko reputasi sangat berhubungan dengan
Kerja terkait untuk mecari solusi penyelesaiannya.
nasabah, maka apabila tidak dikelola dengan baik, risiko reputasi memiliki dampak yang sangat signifikan antara lain terjadinya rush yang pada akhirnya Bank
Kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah
ditinggalkan nasabahnya. Untuk menjaga reputasi, Bank selalu melakukan upaya-
Organisasi Manajemen Risiko Reputasi
upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Apabila nasabah merasa seluruh kepentingannya
Sebagai lembaga bisnis yang aktivitas bisnisnya
terpenuhi maka, mereka diharapkan memberikan
bertumpu pada kepercayaan masyarakat, maka nama
kontribusi
baik atau reputasi yang baik memiliki peran yang sangat
Peningkatan
penting bagi Bank. Reputasi dalam bentuk kepercayaan
langsung bersentuhan dengan nasabah merupakan
masyarakat perlu dibangun dalam jangka waktu yang
salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan
panjang sehingga perlu pengelolaan yang baik. Dengan
pelayanan. Hal ini di lakukan Bank dengan secara rutin
berpedoman kepada hal tersebut, Bank memiliki unit
memberikan training kepada petugas teller, customer
kerja yang bertugas mengelola risiko reputasi yakni
maupun
Corporate Affair dimana secara teknis pelaksanaannya
cara-cara melayani nasabah, maupun meningkatkan
yang
positif
kompetensi
tenaga
terhadap
reputasi
Bank.
kepada
pegawai
yang
marketing
khususnya
mengenai
pemahaman mereka terhadap produk-produk Bank.
132
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Selain itu, Bank selalu menerapkan Prinsip Transparansi Informasi kepada nasabah. Dalam kaitan ini Bank selalu memberikan informasi kepada nasabah atas manfaat, risiko maupun biaya pada setiap produk serta layanan yang disediakan Bank. Sehingga nasabah mendapatkan informasi yang berimbang atas produk atau layanan yang dimanfaatkan.
Pengelolaan Risiko Reputasi pada saat krisis Kondisi krisis merupakan kondisi yang paling tidak diharapkan oleh semua jenis perusahaan termasuk Bank,
karena
kondisi
ini
dapat
menjadi
faktor
penghancur atas reputasi yang telah dibangun Bank. Untuk itu diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam mengelola kondisi krisis termasuk bagaimana cara mengkomunikasikannya kepada nasabah untuk menghindari timbulnya persepsi negatif terhadap Bank. Peran pengelolaan risiko reputasi Bank pada masa krisis ditangani oleh Corporate Affair dengan mendapatkan arahan langsung dari Direktur Utama. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh Bank adalah menjaga hubungan baik dengan media massa secara professional, memberikan pengertian dan edukasi yang memadai kepada masyarakat/nasabah mengenai kondisi krisis sehingga nasabah dapat memperoleh informasi yang benar. Hal ini untuk menghindari terjadinya kepanikan nasabah.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
133
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 1 : Pengungkapan Struktur Permodalan (dalam jutaan rupiah) KOMPONEN MODAL (1) I
(2) MODAL INTI (Tier 1) A
Modal Inti Utama (CET 1)
B
II
1
Modal disetor
2
Cadangan Tambahan Modal
3
Kepentingan non pengendali yang dapat diperhitungkan
4
Faktor Pengurang Modal Inti utama
Modal Inti Tambahan (AT-1) 1
Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1
2
Agio/Disagio
3
Faktor pengurang investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain
MODAL PELENGKAP (Tier 2) 1
Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya
2
Agio/Disagio
3
Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit)
4
Cadangan tujuan
5
Faktor pengurang modal pelengkap
TOTAL MODAL 31-Des-16
Keterangan
Bank
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO: ATMR RISIKO KREDIT ATMR RISIKO PASAR ATMR RISIKO OPERASIONAL
41,517,371
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO ALOKASI PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKO Dari CET 1 (%) Dari AT 1 (%) Dari Tier 2 (%)
PT Bank Mega Tbk
142,280 7,944,199
TOTAL ATMR
134
33,430,892
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
10%
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31-Des-16
31-Des-15
Bank
31-Des-15 Konsolidasi
Bank
Konsolidasi
Keterangan
Konsolidasi
Bank
Konsolidasi
(3)
(4)
(3)
(4)
10,883,111
10,883,111
10,279,295
10,279,295
10,883,111
10,883,111
10,279,295
10,279,295
3,481,888
3,481,888
3,481,888
3,481,888
8,558,320
8,558,320
7,593,691
7,593,691
-
-
-
-
(1,157,097)
(1,157,097)
-796,284
-796,284
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
222,648
222,648
267,192
267,192
-
-
-
-
(222,648)
(222,648)
-267,192
-267,192
10,883,111
10,883,111
10,279,295
10,279,295
31-Des-16 Bank
31-Des-15 Konsolidasi
Bank
Konsolidasi
RASIO KPMM: 33,433,814
33,914,916
127,155
3,641,620
7,944,199
7,436,986
41,505,168
44,993,522
10%
10%
35,197,882 Rasio CET 1
26.21%
26.22%
22.85%
23.92%
333,264 Rasio Tier 1
26.21%
26.22%
22.85%
23.92%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
16.21%
16.22%
22.85%
23.92%
0.88%
0.88%
0.63%
0.63%
Capital Conservation Buffer (%)
0.00%
0.00%
Countercyclical Buffer (%)
0.25%
0.25%
0.25%
0.25%
7,436,986
Rasio Tier 2
42,968,132 Rasio KPMM (%) 10% CET 1 UNTUK BUFFER (%) PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK (%)
10%
10%
10%
10%
0%
0%
0%
0%
0%
Capital Surcharge untuk 0% Bank Sistemik (%)
0%
0%
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
135
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 2 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.
Kategori Portofolio
Wilayah JAKARTA
(1)
BANDUNG
(2)
SURABAYA
(6)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
SEMARANG
(7)
MEDAN
(8)
(9)
(10)
27,260,728
-
-
-
-
-
2,938,706
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
6,587,990
-
2
-
1,137
3,828
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
393,635
117,215
93,763
56,507
92,927
100,459
6
Kredit Beragun Properti Komersial
24,776
11,244
4,698
391,662
23,149
71,957
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
105,392
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
13,479,589
448,802
345,963
490,971
164,104
360,893
9
Tagihan kepada Korporasi
12,748,776
-
411,489
8,957
31,541
22,496
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
215,240
18,881
68,781
12,759
31,151
66,079
11
Aset Lainnya
(11,935,154)
2,669,974
5,526,240
1,165,510
4,017,821
3,298,476
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 51,714,286
3,266,116
6,450,937
2,126,366
4,361,831
4,029,580
Total
Ket: Pembagian wilayah berdasarkan misalnya pembagian wilayah yang digunakan dalam laporan manajemen
136
MAKASSAR
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 Wilayah KALIMANTAN (11)
Total (12)
JAKARTA
BANDUNG
(4)
(5)
SURABAYA (6)
SEMARANG
MEDAN
(7)
(8)
MAKASSAR (9)
Total (11)
-
27,260,728
16,377,199
-
-
-
-
-
16,377,199
-
2,938,706
3,077,613
-
-
-
-
-
3,077,613
-
-
-
-
-
-
-
-
-
133
6,593,091
3,111,457
-
2
840
11
17,531
3,129,841
141,001
995,507
153,708
125,992
83,440
67,568
119,995
243,254
793,957
15,627
543,113
25,120
345
8,597
60,684
5,340
111,297
211,382
-
105,392
423
30
84,426
84,879
283,731
15,574,053
14,968,169
521,293
604,571
531,982
331,243
1,162,846
18,120,103
31,220
13,254,480
12,632,090
9,087
556,032
5,011
97,129
36,446
13,335,794
50,085
462,976
239,162
63,494
64,910
23,723
69,101
127,391
587,781
2,522,488
7,265,356
(10,827,376)
2,286,737
5,094,262
1,335,707
3,939,546
5,535,416
7,364,292
3,044,286
74,993,402
39,757,565
3,006,947
6,411,814
2,025,515
4,562,394
7,318,607
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
63,082,843
PT Bank Mega Tbk
137
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 3 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Industri (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016
No.
Sektor Ekonomi*)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
31 Desember 2013 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan
-
-
-
-
2,609
678
-
2 Perikanan
-
-
-
-
591
-
-
5,974
3 Pertambangan dan Penggalian
-
-
-
-
660
-
-
37,878
4 Industri pengolahan
-
-
-
-
1,302
59,993
-
233,816
1,101,499
15,290
-
-
5 Listrik, Gas dan Air
-
1,479,892
-
-
-
-
-
4,847
-
-
-
-
6 Konstruksi
-
-
-
-
1,102
41,796
-
264,255
621,055
26,466
-
-
7 Perdagangan besar dan eceran
-
-
-
-
25,438
27,041
-
1,351,337
1,398,833
135,812
-
-
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
-
-
-
-
1,585
24,907
-
392,130
1,792,902
40,993
-
-
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi
-
-
-
-
367
8,572
-
1,314,916
65,273
30,573
-
-
10 Perantara keuangan
-
-
-
1,001
-
-
-
7,583
1,059,016
16
-
-
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
-
5,857
-
-
1,583
368,918
-
248,994
1,126,283
10,838
-
-
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13 Jasa pendidikan
-
-
-
-
15
494
-
34,998
-
-
-
-
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
-
-
-
-
137
1,197
-
45,127
-
2,720
-
-
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
-
-
-
-
5,236
3,074
-
276,694
128,347
15,366
-
-
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
-
-
-
-
-
-
-
22,856
-
839
-
-
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19 Bukan Lapangan Usaha
-
-
-
-
954,883
6,444
-
11,181,826
14,745
171,577
-
-
27,260,728
1,452,957
-
6,592,090
-
-
105,392
71,949
3,982,843
-
7,265,356
-
27,260,728
2,938,706
-
6,593,091
995,507
543,113
105,392
15,574,053
13,254,480
462,976
7,265,356
-
20 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN)) Total
138
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
78,872
13,737
6,398
-
-
-
920
-
-
1,949,945
5,167
-
-
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
(3)
(4)
(5)
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
-
6,055
1,360
-
98,316
568,611
20,974
-
-
-
-
-
-
1,054
664
-
-
-
-
-
805
952
-
11,521
-
1,630
-
-
50,744
3,028,742
9,786
-
-
-
-
-
-
2,351
51,147
-
2,272,626
-
-
128
-
-
518,375
1,262,455
16,210
-
-
-
8,341
37,570
-
-
-
-
-
-
2,721
-
4,388
-
404,915
574,996
3,756
-
-
-
-
-
-
41,051
38,364
-
1,936,257
582,690
252,366
-
-
-
-
-
-
4,493
61,132
-
434,428
1,857,444
18,875
-
-
-
-
-
-
881
14,038
-
709,230
60,787
12,348
-
-
-
-
-
2,865
-
163
-
12,637
1,021,428
-
-
-
11,885
-
-
3,575
23,264
-
421,703
1,362,730
13,641
-
-
-
-
-
-
-
-
-
578
-
862
-
-
-
-
-
-
51
556
-
38,500
8
625
-
-
-
-
-
-
250
1,569
-
57,994
-
1,851
-
-
-
-
-
-
6,296
4,232
-
364,855
128,348
21,391
-
-
-
-
-
-
-
-
-
30,268
-
1,114
-
-
-
-
-
-
-
-
-
76
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
214
-
-
-
-
-
-
-
-
724,245
9,552
84,879
12,940,124
23,769
212,353
-
-
16,377,199
793,103
-
3,126,976
-
-
-
81,029
2,826,217
-
7,364,292
-
16,377,199
3,077,613
-
3,129,841
793,957
211,382
84,879
18,120,103
13,335,794
587,781
7,364,292
-
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
139
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 4 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
Kategori Portofolio < 1 tahun
(1)
(2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah
3 thn s.d. 5 thn
(4)
(5)
NonContractual
> 5 thn (6)
16,559,284
2,728,392
169,586
3,177,511
4,625,955
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
5,857
2,158,801
774,048
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
5,976,812
-
-
-
616,279
20,629
103,355
227,526
634,071
9,926
109,357
34,505
13,664
385,587
-
4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan
153
21,119
13,100
63,539
7,480
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
1,383,023
1,037,228
865,527
1,216,422
11,071,853
9 Tagihan kepada Korporasi
4,071,593
2,266,329
2,869,075
4,029,785
17,698
79,224
38,709
35,871
160,870
148,302
11 Aset Lainnya
-
-
-
-
7,265,356
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
28,205,933
8,388,438
4,968,397
9,667,784
23,762,850
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Total
140
(3)
1 thn s.d. 3 thn
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Total (7)
< 1 tahun
1 thn s.d. 3 thn
3 thn s.d. 5 thn
(3)
(4)
(5)
> 5 thn
Non-Contractual
Total
(6)
(7)
27,260,728
3,610,169
805,296
203,671
7,067,710
4,690,353
16,377,199
2,938,706
408
2,884,390
192,168
647
-
3,077,613
-
-
-
-
-
-
-
6,593,091
2,325,741
1
-
-
804,100
3,129,841
995,507
26,536
82,972
130,253
543,415
10,781
793,957
543,113
112,373
29,283
11,499
58,110
117
211,382
105,392
232
14,340
33,700
23,760
12,848
84,879
15,574,053
2,715,049
2,465,124
2,330,973
1,991,099
8,617,859
18,120,103
13,254,480
4,525,194
1,615,311
840,936
6,353,986
367
13,335,794
462,976
142,960
135,283
82,858
173,369
53,311
587,781
7,265,356
3,722
-
-
-
7,360,570
7,364,292
-
-
-
-
-
-
-
74,993,402
13,462,383
8,031,998
3,826,058
16,212,099
21,550,305
63,082,843
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
141
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 5: Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan- Dirinci Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.
Wilayah
Keterangan JAKARTA
(1)
(2)
(4)
1 Tagihan
BANDUNG
SURABAYA
(5)
SEMARANG
(6)
(7)
MEDAN (8)
MAKASSAR (9)
80,321,056
620,307
1,012,785
1,074,837
516,404
756,418
a. Belum jatuh tempo
288,882
18,507
62,064
11,191
34,175
49,607
b. Telah jatuh tempo
173,966
3,549
12,619
3,684
1,456
24,865
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual
5,208
-
-
-
47
-
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif
426,174
5,888
10,101
7,091
5,798
11,564
2,828,284
61,959
26,745
13,664
42,190
38,090
84,043,568
710,210
1,124,315
1,110,467
600,070
880,544
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired loans)
5 Tagihan yang dihapus buku
142
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 Wilayah KALIMANTAN (!0)
Total
JAKARTA
(11)
550,809
(3)
84,852,616
BANDUNG SURABAYA (4)
(5)
MEDAN (6)
MAKASSAR
Total
(8)
(10)
(7)
70,073,773
752,714
1,432,121
733,302
671,594
1,884,146 75,547,649
51,244
515,670
350,208
69,190
70,180
25,468
72,812
134,746
722,604
5,676
225,816
233,290
7,004
6,307
2,824
9,777
16,963
276,165
241
5,495
30,762
-
-
-
26
-
30,788
8,870
475,486
534,011
14,942
15,044
6,605
15,302
30,114
616,018
27,543
3,038,475
2,024,010
16,504
2,251
1,715
5,167
4,795
2,054,441
644,383
89,113,558
73,246,054
860,354
1,525,902
769,914
774,678
2,070,764 79,247,665
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
143
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 6 : Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan - Dirinci Berdasarkan Industri (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016
No.
Sektor Ekonomi*)
(1)
(2)
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Tagihan **)
Cadangan kerugian penurunan Telah Jatuh nilai (CKPN) - Individual Tempo
Belum Jatuh Tempo
(3)
(4)
(5)
(6)
31 Desember 2015 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 2 Perikanan
7,126
178
-
7,829
979
73
-
3 Pertambangan dan Penggalian
2,533,849
1,108
4,715
-
4 Industri pengolahan
1,812,375
9,404
7,425
222
5 Listrik, Gas dan Air
1,488,787
-
-
-
6 Konstruksi
1,046,026
4,956
22,461
-
7 Perdagangan besar dan eceran
3,108,450
120,980
33,329
5,210
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
2,302,142
39,953
3,103
16
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi
1,428,644
1,992
31,550
-
10 Perantara keuangan
1,088,269
-
20
-
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
3,342,424
6,813
5,447
47
-
-
-
-
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 13 Jasa pendidikan
35,633
-
-
-
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
50,938
3,053
12
-
436,858
15,719
1,747
-
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
23,832
952
23
-
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
-
-
-
-
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya
-
-
-
-
19 Bukan Lapangan Usaha
30,263,781
302,636
115,732
-
20 Lainnya (a.l untuk SBI dan SUN)
35,779,560
-
-
-
84,852,616
515,670
225,816
5,495
Total
144
103,217
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 Cadangan kerugian Tagihan yang penurunan dihapus buku nilai (CKPN) Kolektif (7)
(8)
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Tagihan **)
(3)
1,365
-
Cadangan Cadangan kerugian kerugian Tagihan yang penurunan penurunan dihapus buku nilai (CKPN) - nilai (CKPN) Individual Kolektif
Belum Jatuh Tempo
Telah Jatuh Tempo
(4)
(5)
706,498
23,472
(6)
(7)
1,586
-
(8) 4,902
-
158
-
15,703
1,686
260
-
366
-
4,926
-
3,117,884
3,056
8,067
-
4,067
-
5,569
-
2,330,048
16,799
2,393
-
7,495
-
24
-
2,320,928
-
-
-
110
-
4,701
-
1,052,710
2,582
1,820
-
3,051
-
27,324
-
3,113,451
255,195
67,260
30,762
47,030
-
12,367
-
2,446,514
21,250
506
-
6,080
-
6,356
-
814,882
13,755
791
-
3,038
-
2,324
-
1,286,405
-
-
-
943
-
7,066
-
3,227,755
13,264
2,772
26
5,004
-
-
-
1,555
977
-
-
117
-
196
-
39,923
652
13
-
177
-
603
-
64,906
2,110
89
-
619
-
3,853
-
537,503
21,564
3,599
-
5,220
-
248
-
31,586
1,274
45
-
508
-
-
-
76
-
-
-
1
-
-
-
214
-
-
-
1
-
398,405
-
33,223,262
344,968
186,964
-
527,289
-
-
3,038,475
21,215,845
-
-
-
-
2,054,441
475,486
3,038,475
75,547,649
722,604
276,165
30,788
616,018
2,054,441
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
145
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 7 : Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (dalam jutaan rupiah) No.
Keterangan
(1)
(2) 1 Saldo awal CKPN 2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan (-/-) 4 Pembentukan (pemulihan) lainnya
Saldo akhir CKPN
146
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31-Des-16
31-Des-15
CKPN Individual
CKPN Kolektif
CKPN Individual
(3)
(4)
(3)
CKPN Kolektif (4)
33,942
615,702
4,891
467,287
(11,659)
903,337
29,051
949,715
-
(1,281,874)
-
(959,154)
-
239,834
-
157,854
22,283
476,999
33,942
615,702
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
147
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 8 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Untuk Eksposur Aset di Neraca Berdasarkan Kategori Porto 31 Desember 2016 Tagihan Bersih Lembaga Pemeringkat
No.
Kategori Portofolio
(1)
(2)
Peringkat Jangka panjang
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari B-
A-1
A-2
A-3
Kurang dari A-3
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari B-
F1+ s.d F1
F2
F3
Kurang dari F3
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
Kurang dari B3
P-1
P-2
P-3
Kurang dari P-3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB(idn)
BB+(idn) s.d BB(idn)
B+(idn) Kurang dari s.d B-(idn) B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn)
PT ICRA Indonesia
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr] BB-
[Idr]B+ s.d [Idr] B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B-
Kurang dari idB-
idA1
idA2
idA3 s.d id A4
Kurang dari idA4
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
8,129,597
8,715,310
-
-
-
-
-
-
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
301,701
303,450
307,686
-
-
-
-
-
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 Tagihan Kepada Bank
-
-
-
78,142
2,982,055
3,511
-
-
-
-
-
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 Kredit Pegawai/ Pensiunan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,779,140
851,113
-
-
-
-
-
-
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11 Aset Lainnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,288,580
12,851,929
9 Tagihan kepada Korporasi
TOTAL
148
Peringkat Jangka Pendek
PT Bank Mega Tbk
-
-
-
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
311,197
-
-
-
-
-
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
ofolio dan Skala Peringkat 31 Desember 2015 Tagihan Bersih Peringkat Jangka panjang
Tanpa Peringkat
Total
(15)
(16)
10,415,821
27,260,728
2,025,868
2,938,706
Peringkat Jangka Pendek
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari B-
A-1
A-2
A-3
Kurang dari A-3
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari B-
F1+ s.d F1
F2
F3
Kurang dari F3
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
Kurang dari B3
P-1
P-2
P-3
Kurang dari P-3
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB(idn)
BB+(idn) s.d BB(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn)
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr] AA-
[Idr]A+ s.d [Idr] A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr] BB-
[Idr]B+ s.d [Idr] B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr] A1
[Idr]A2+ s.d A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr] A3
idAAA
idAA+ s.d idAA-
idA+ s.d id A-
id BBB+ s.d id BBB-
id BB+ s.d id BB-
id B+ s.d id B-
Kurang dari idB-
idA1
idA2
idA3 s.d id A4
Kurang dari idA4
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Tanpa Peringkat
Total
(15)
(16)
-
-
-
8,371,341
2,831,723
-
-
-
-
-
-
5,174,135
16,377,199
-
1,499
599,436
192,168
-
-
-
-
-
-
-
2,284,511
3,077,613
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,158
367,445
126,257
996,464
5
-
-
633,451
-
-
-
-
-
3,529,384
6,593,091
1,005,061
3,129,841
995,507
995,507
793,957
793,957
543,113
543,113
211,382
211,382
105,392
105,392
84,879
84,879
15,574,053
15,574,053
18,120,103
18,120,103
10,624,227
13,254,480
11,999,293
13,335,794
462,976
462,976
587,781
587,781
7,265,356
7,265,356
7,364,292
7,364,292
-
-
-
-
24,331
-
1,383,544
15,140
-
-
-
-
1,112,798
887,511
9,965,985
2,831,728
-
-
-
-
-
-
51,541,696
74,993,402
25,976
-
-
633,451
-
-
-
47,625,395
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
63,082,843
PT Bank Mega Tbk
149
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO Lampiran 9: Ilustrasi Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan Transaksi Derivatif 31 Desember 2016 Nilai Notional No.
Variabel yang Mendasari > 1 tahun ≤ 5 Tahun
≤ 1 Tahun (1)
(2)
Tagihan Derivatif
> 5 Tahun
(3)
Tagihan Bersih Sebelum MRK
Kewajiban Derivatif
(4)
(5)
Bank Secara Individual 1
Suku Bunga
2
Nilai Tukar
3
Lainnya Total
-
-
-
-
-
4,663,277
-
-
10,514
14,697
-
771,513
334,810
329,246
4,663,277
771,513
345,323
343,943
-
Transaksi RePo
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016
No.
Jenis Transaksi
(1)
(2) 1
Tagihan kepada Pemerintah
2
31 Desember 2015
Nilai Wajar SSB Repo
Kewajiban Repo
Tagihan Bersih
ATMR
Nilai Wajar SSB Repo
Kewajiban Repo
(3)
(4)
(5)
(6)
(3)
(4)
4,458,382
-
4,458,382
67,456,982
2,581,863
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan kepada Bank
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah
-
-
-
-
-
-
4,458,382
-
4,458,382
67,456,982
2,581,863
-
Total
Transaksi Reverse RePo
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016
No.
Jenis Transaksi
(1)
(2) 1
Tagihan kepada Pemerintah
2
31 Desember 2015
Tagihan Bersih
Nilai MRK
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR setelah MRK
Tagihan Bersih
Nilai MRK
(3)
(4)
(5)
(6)
(3)
(4)
4,265,089
-
4,265,089
1,411,938
3,420,822
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan kepada Bank
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
360,313
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah
-
-
-
-
-
-
4,265,089
-
4,265,089
1,411,938
3,781,135
-
Total
150
-
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015
MRK
Tagihan Bersih setelah MRK
(6)
(7)
Nilai Notional > 1 tahun ≤ 5 Tahun
≤ 1 Tahun
Tagihan Derivatif
> 5 Tahun
(3)
Kewajiban Derivatif
(4)
Tagihan Bersih Sebelum MRK
MRK
Tagihan Bersih setelah MRK
(5)
(6)
(7)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,770,549
-
-
20,302
3,137
-
-
-
-
-
-
636,231
-
264,772
262,012
-
-
-
-
-
1,770,549
636,231
-
285,074
265,149
-
-
-
Tagihan Bersih
ATMR
(5)
(6)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR setelah MRK
(5)
(6) 3,420,822
2,276,933
-
-
-
-
-
-
-
-
360,313
360,313
-
-
3,781,135
2,637,246
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
151
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 10 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Untuk Portofolio yang Diukur de (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.
Kategori Portofolio
(1)
(2)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 0%
20%
35%
40%
45%
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
18,936,187
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
108,780
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
4,528,475
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
257,729
677,046
60,732
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
851,113
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
7,265,356
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 30,730,018
959,893
257,729
677,046
60,732
Total Eksposur Neraca B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
65,301
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) -
65,301
-
-
-
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
48,199
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
-
48,199
-
-
-
Total Eksposur TRA
*) termasuk on dan off B/S dengan memperhitungkan FKK Tambahkan penjelasan mengenai teknik MRK dengan cara substitusi (bobot risiko sesuai dengan instrumen MRK) serta contoh misalnya untuk tagihan kepada korporasi tanpa peringkat sebesar 100, dijamin dengan garansi dari cash colateral sebesar 30 maka pengisian dilakukan sbb: 70 dimasukkan dalam kolom bobot risiko 100%, 30 dimasukkan dalam kolom bobot risiko 0%
152
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
engan Pendekatan Standar
50%
75%
100%
150%
(8)
(9)
(10)
(11)
Lainnya (12)
ATMR
Beban Modal
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
3,199,443
-
-
-
1,621,478
129,718
-
-
-
-
-
-
1,348,408
-
-
-
674,204
53,936
-
-
-
-
388,353
31,068
-
-
543,113
-
543,113
43,449
105,392
-
-
-
52,696
4,216
-
15,502,850
-
-
11,627,138
930,171
453,325
-
11,591,306
-
11,988,192
959,055
-
-
46,481
416,495
671,223
53,698
-
-
6,212,976
51,146
6,289,695
503,176
-
-
5,106,569
15,502,850
18,393,876
467,641
33,856,089
2,708,487
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13,060
1,045
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
71,202
-
-
53,402
4,272
-
-
355,871
-
355,871
28,470
-
-
-
71,202
355,871
-
-
-
422,334
33,787
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,640
771
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,640
771
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
153
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 10 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Untuk Portofolio yang Diukur de (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 No.
Kategori Portofolio
(1)
(2)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 0%
20%
35%
40%
45%
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
10,339,451
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
1,824,105
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
209,573
542,377
42,007
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
7,364,292
-
-
-
-
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
17,703,743
1,824,105
209,573
542,377
42,007
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
67,216
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA
-
67,216
-
-
-
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
40,416
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
6
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
-
40,416
-
-
-
Total Eksposur Neraca
*) termasuk on dan off B/S dengan memperhitungkan FKK Tambahkan penjelasan mengenai teknik MRK dengan cara substitusi (bobot risiko sesuai dengan instrumen MRK) serta contoh misalnya untuk tagihan kepada korporasi tanpa peringkat sebesar 100, dijamin dengan garansi dari cash colateral sebesar 30 maka pengisian dilakukan sbb: 70 dimasukkan dalam kolom bobot risiko 100%, 30 dimasukkan dalam kolom bobot risiko 0%
154
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
engan Pendekatan Standar
50%
75%
100%
150%
(8)
(9)
(10)
(11)
Lainnya (12)
ATMR
Beban Modal
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
6,559,184
-
706,229
-
3,985,821
318,866
-
-
-
-
-
-
931,208
-
291,713
-
1,122,138
89,771
-
-
-
-
309,205
24,736
-
-
211,382
-
211,382
16,911
84,879
-
-
-
42,439
3,395
-
18,039,074
-
-
13,529,306
1,082,344
-
-
17,068,578
-
17,068,579
1,365,486
-
-
46,812
540,969
858,266
68,661
-
-
6,238,790
31,875
6,286,603
502,928
-
-
-
-
-
-
-
7,575,271
18,039,074
24,563,505
572,844
-
43,413,739
3,473,099
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13,443
1,075
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10,285
823
-
-
-
-
318,559
25,485
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
342,287
27,383
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,083
647
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8,083
647
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
155
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Lampiran 11 : Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit Menggunakan Pendekatan Standar 31 Desember 2016 No.
Kategori Portofolio
(1)
(2) A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4
Tagihan Kepada Bank
5
Bagian Yang Dijamin Dengan
Tagihan Bersih (3)
Agunan
Garansi
(4)
(5)
27,260,728
-
2,938,706
-
-
-
6,520,140
1,100
Kredit Beragun Rumah Tinggal
995,507
4,555
6
Kredit Beragun Properti Komersial
543,113
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
105,392
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
15,502,850
182,843
9
Tagihan kepada Korporasi
12,898,609
51,929
462,976
652
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11
Aset Lainnya
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
7,265,356
Total Eksposur Neraca
B
74,493,377
241,079
Eksposur Rekening Adminsitratif
13
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
14
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
15
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
16
Tagihan Kepada Bank
-
400
-
17
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
18
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
19
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
20
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
78,272
-
-
21
Tagihan kepada Korporasi
402,311
85,207
-
22
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
23
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
-
-
480,583
85,607
-
Eksposur Counterparty Credit Risk
-
-
24
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
25
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
26
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
7,650
-
-
27
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
28
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
29
Tagihan kepada Korporasi
-
-
-
30
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
7,650
-
-
Total Eksposur Rekening Administratif
C
Total Eksposure Counterparty Credit Risk
Total (A+B+C)
156
PT Bank Mega Tbk
-
74,993,402
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
331,036
-
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015
Asuransi Kredit
Lainnya
(6)
-
Bagian Yang Dijamin Dengan
Bagian Yang Tidak Dijamin
Tagihan Bersih
Agunan
Garansi
Asuransi Kredit
(7) = (3)[(4)+(5)+(6)]
(3)
(4)
(5)
(6)
Bagian Yang Tidak Dijamin
Lainnya
(7) = (3)-[(4)+(5)+(6)]
-
27,260,728
16,377,199
-
-
-
16,377,199
-
2,938,706
3,077,613
-
-
-
3,077,613
-
-
-
-
-
-
-
-
6,519,040
3,129,841
1,001
-
-
3,128,840
-
990,952
793,957
2,366
-
-
791,591
-
543,113
211,382
35
-
-
211,347
-
105,392
84,879
-
-
-
84,879
-
15,320,008
18,041,831
229,889
-
-
17,811,943
-
12,846,680
12,933,483
91,174
-
-
12,842,309
-
462,324
587,781
105
-
-
587,676
-
7,265,356
7,364,292
-
-
-
7,364,292 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
74,252,298
62,602,260
324,570
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(400)
-
400
-
-
(400)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
78,272
78,272
-
-
-
78,272
-
317,104
402,311
85,207
-
-
317,104
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
394,976
480,583
85,607
-
-
-
-
-
62,277,690
394,976
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,650
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,650
-
74,662,365
63,082,843
-
-
-
-
410,177
-
-
-
-
-
-
-
-
62,672,665
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
157
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 12 : Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.
Eksposur Sekuritisasi
(1)
Nilai aset yg disekuritisasi (2)
Nilai aset yang disekuritisasi yang mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo
(3)
Laba/Rugi dari aktivitas sekuritisasi
Belum Jatuh Tempo
(4)
(5)
(6)
1
Bank bertindak sebagai Kreditur Asal - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
-
-
2
Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung a. Fasilitas penanggung risiko pertama - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
-
-
-
-
b. Fasilitas penanggung risiko kedua - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
-
-
-
-
3
Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
-
-
-
-
4
Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
-
5
Bank bertindak sebagai Bank Kostudian - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
-
6
Bank bertindak sebagai Pemodal a. Senior tranche - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
-
-
-
-
b. Junior tranche - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
-
-
-
-
Lampiran 13 : Pengungkapan Sekuritisasi - Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditu No.
Underlying Asset
31 Desember 2016 Nilai Aset Yang Disekuritisasi
(1)
158
(2)
(3)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
9
Tagihan kepada Korporasi
-
10
Aset Lainnya
-
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
-
Total
-
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 Pengurang Modal
ATMR
(7)
Nilai aset yg disekuritisasi
(8)
Nilai aset yang disekuritisasi yang mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo
(3)
Belum Jatuh Tempo
(4)
(5)
-
-
Laba/Rugi dari aktivitas sekuritisasi
Pengurang Modal
ATMR
(6)
(7)
(8)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ur Asal (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Keuntungan (Kerugian) Penjualan
Nilai Aset Yang Disekuritisasi
(4)
Keuntungan (Kerugian) Penjualan
(5)
(6)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
159
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 14a : Pengungkapan Risiko Pasar - Metode Standar (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.
Jenis Risiko
(1)
(2)
Bank
Konsolidasi Beban Modal
ATMR
Beban Modal
(3)
(4)
(5)
1 Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik
28,788
2,303
b. Risiko Umum
288
8,523
2 Risiko Nilai Tukar
556
3 Risiko Ekuitas *) 4 Risiko Komoditas *) 5 Risiko Option Total
28,788
11,382
288
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud ATMR Risiko pasar: Sumber data KPMM Audited (Individu dan Konsolidasi)
Lampiran 14b : Pengungkapan Risiko Pasar - Model Internal (Value at Risk)
No.
Jenis Risiko
(1)
(2)
31 Desember 2016 Rata-rata
Maksimum
Minimum
(3)
(4)
(5)
1 Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik
-
-
-
b. Risiko Umum
-
-
-
2 Risiko Nilai Tukar
-
-
-
3 Risiko Ekuitas
-
-
-
4 Risiko Komoditas
-
-
-
5 Risiko Option
-
-
-
-
-
-
Total
160
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 Bank
Konsolidasi
ATMR
Beban Modal
ATMR
Beban Modal
ATMR
(6)
(3)
(4)
(5)
(6)
2,303
264,638
3,307,976
1,892
23,653
8,523
22,513
281,411
20,590
257,378
556
2,390
29,878
2,390
29,878
11,382
289,541
3,619,265
24,873
310,909
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Akhir periode
Rata-rata
Maksimum
Minimum
Akhir periode
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
161
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 15 : Pengungkapan Risiko Operasional (dalam jutaan rupiah) No.
Pendekatan Yang Digunakan
31-Des-15 Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)*)
(1)
(2)
(3)
1
Pendekatan Indikator Dasar
4,236,906
Total
4,236,906
*) Untuk bank yang menggunakan Pendekatan Indikator Dasar dalam menghitung Risiko Operasional
162
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31-Des-15 Beban Modal
ATMR
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)*)
Beban Modal
ATMR
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
635,536
7,944,199
3,966,393
594,959
7,436,986
635,536
7,944,199
3,966,393
594,959
7,436,986
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
163
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO Lampiran 16a : Pengungkapan Risiko Likuiditas - Profil Maturitas (Valuta Rupiah) (dalam jutaan rupiah) 31-Des-16 No.
Pos-pos
(1)
(2)
I
NERACA A
Aset 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lain
Total Aset
B.
Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain 4. Surat Berhaga yang Diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain-lain
Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
II
REKENING ADMINISTRATIF A.
Tagihan Rekening Administratif 1.
Komitmen
2.
Kontijensi
Total Tagihan Rekening Administratif
B.
Kewajiban Rekening Administratif 1.
Komitmen
2.
Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
*) Sesuai dengan ketentuan yang berlaku
164
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Jatuh Tempo*)
Saldo (3)
< 1 bulan
> 1 bln s.d. 3 bln
> 3 bln s.d. 6 bln
> 6 bln s.d. 12 bln
> 12 bulan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
831,064
831,064
-
-
-
-
4,241,255
4,241,255
-
-
-
-
4,304,179
3,504,179
500,000
-
300,000
-
20,772,126
5,927,365
2,181,927
2,109,949
1,910,791
8,642,094
24,269,761
8,584,865
665,861
825,835
2,613,990
11,579,210
493,120
192,834
266,014
34,272
-
-
718,220
718,220
-
-
-
-
55,629,725
23,999,782
3,613,802
2,970,056
4,824,781
20,221,304
43,508,342
29,828,461
12,328,550
760,891
270,079
320,361
-
-
-
-
-
-
915,545
832,177
78,668
700
4,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
491,740
191,454
266,014
34,272
-
-
619,500
619,500
-
-
-
-
45,535,127
31,471,592
12,673,232
795,863
274,079
320,361
10,094,598
-7,471,810
-9,059,430
2,174,193
4,550,702
19,900,943
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19,590,563
17,680,290
39,030
87,373
892,371
891,499
391,586
25,141
21,359
61,020
209,299
74,767
19,982,149
17,705,431
60,389
148,393
1,101,670
966,266
-19,982,149
-17,705,431
-60,389
-148,393
-1,101,670
-966,266
-9,887,551
-25,177,241
-9,119,819
2,025,800
3,449,032
18,934,677
-25,177,241
-34,297,060
-32,271,260
-28,822,228
-9,887,551
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
165
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 16a : Pengungkapan Risiko Likuiditas - Profil Maturitas (Valuta Rupiah) (dalam jutaan rupiah) 31-Des-15
I
No.
Pos-pos
(1)
(2) NERACA A
Aset 1.
Kas
2.
Penempatan pada Bank Indonesia
3.
Penempatan pada bank lain
4.
Surat Berharga
5.
Kredit yang diberikan
6.
Tagihan lainnya
7.
Lain-lain
Total Aset
B.
Kewajiban 1.
Dana Pihak Ketiga
2.
Kewajiban pada Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain
4.
Surat Berharga yang Diterbitkan
5.
Pinjaman yang Diterima
6.
Kewajiban lainnya
7.
Lain-lain
Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
II
REKENING ADMINISTRATIF A.
Tagihan Rekening Administratif 1.
Komitmen
2.
Kontijensi
Total Tagihan Rekening Administratif
B.
Kewajiban Rekening Administratif 1.
Komitmen
2.
Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
*) Sesuai dengan ketentuan yang berlaku
166
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Jatuh Tempo*)
Saldo (3)
< 1 bulan
> 1 bln s.d. 3 bln
> 3 bln s.d. 6 bln
> 6 bln s.d. 12 bln
> 12 bulan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1,093,626
1,093,626
-
-
-
-
3,511,244
3,511,244
-
-
-
-
1,205,466
1,205,466
-
-
-
-
15,043,400
7,277,178
390,231
441,583
287,377
6,647,031
28,267,741
8,529,941
648,644
908,074
3,187,631
14,993,451
239,823
90,766
149,057
-
-
-
680,595
680,595
-
-
-
-
50,041,895
22,388,816
1,187,932
1,349,657
3,475,008
21,640,482
39,478,161
28,464,566
8,660,499
1,626,401
551,730
174,965
-
-
-
-
-
-
1,635,490
1,501,607
128,883
-
5,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,553,138
2,404,081
149,057
-
-
-
682,047
682,047
-
-
-
-
44,348,836
33,052,301
8,938,439
1,626,401
556,730
174,965
5,693,059
-10,663,485
-7,750,507
-276,744
2,918,278
21,465,517
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21,245,290
19,208,179
91,360
160,274
713,769
1,071,708
422,717
55,166
63,124
23,318
39,400
241,709
21,668,007
19,263,345
154,484
183,592
753,169
1,313,417
-21,668,007
-19,263,345
-154,484
-183,592
-753,169
-1,313,417
-15,974,948
-29,926,830
-7,904,991
-460,336
2,165,109
20,152,100
-29,926,830
-37,831,821
-38,292,157
-36,127,048
-15,974,948
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
167
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO Lampiran 16b : Pengungkapan Risiko Likuiditas - Profil Maturitas (Valuta Valas) (dalam jutaan rupiah) 31-Des-16 No.
Pos-pos
(1) I
(2) NERACA A
Aset 1.
Kas
2.
Penempatan pada Bank Indonesia
3.
Penempatan pada bank lain
4.
Surat Berharga
5.
Kredit yang diberikan
6.
Tagihan lainnya
7.
Lain-lain
Total Aset
B.
Kewajiban 1.
Dana Pihak Ketiga
2.
Kewajiban pada Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain
4.
Surat Berharga yang Diterbitkan
5.
Pinjaman yang Diterima
6.
Kewajiban lainnya
7.
Lain-lain
Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
II
REKENING ADMINISTRATIF A.
Tagihan Rekening Administratif 1.
Komitmen
2.
Kontijensi
Total Tagihan Rekening Administratif
B.
Kewajiban Rekening Administratif 1.
Komitmen
2.
Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
*) Sesuai dengan ketentuan yang berlaku
168
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Jatuh Tempo*)
Saldo
< 1 bulan (3)
> 1 bln s.d. 3 bln (4)
> 3 bln s.d. 6 bln
(5)
> 6 bln s.d. 12 bln
(6)
> 12 bulan
(7)
(8)
170,171
170,171
-
-
-
-
1,117,476
1,117,476
-
-
-
-
758,807
758,807
-
-
-
-
2,965,649
205,033
340,157
-
-
2,420,459
4,030,369
4,715
-
42,093
1,473,339
2,510,222
121,698
74,086
22,198
25,414
-
-
58,534
58,534
-
-
-
-
9,222,704
2,388,822
362,355
67,507
1,473,339
4,930,681
7,580,211
4,838,392
2,568,255
151,694
21,870
-
-
-
-
-
-
-
224
224
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
538,900
538,900
-
-
-
-
121,698
74,086
22,198
25,414
-
-
38,270
38,270
-
-
-
-
8,279,303
5,489,872
2,590,453
177,108
21,870
-
943,401
-3,101,050
-2,228,098
-109,601
1,451,469
4,930,681
2,112,298
2,112,298
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,112,298
2,112,298
-
-
-
-
4,200,802
3,310,924
58,889
539,668
291,321
-
290,416
47,939
-
40,872
162,102
39,503
4,491,218
3,358,863
58,889
580,540
453,423
39,503
-2,378,920
-1,246,565
-58,889
-580,540
-453,423
-39,503
-1,435,519
-4,347,615
-2,286,987
-690,141
998,046
4,891,178
-4,347,615
-6,634,602
-7,324,743
-6,326,697
-1,435,519
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
169
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
MANAJEMEN RISIKO Lampiran 16b : Pengungkapan Risiko Likuiditas - Profil Maturitas (Valuta Valas) (dalam jutaan rupiah) 31-Des-15
I
No.
Pos-pos
(1)
(2) NERACA A
Aset 1.
Kas
2.
Penempatan pada Bank Indonesia
3.
Penempatan pada bank lain
4.
Surat Berharga
5.
Kredit yang diberikan
6.
Tagihan lainnya
7.
Lain-lain
Total Aset
B.
Kewajiban 1.
Dana Pihak Ketiga
2.
Kewajiban pada Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain
4.
Surat Berharga yang Diterbitkan
5.
Pinjaman yang Diterima
6.
Kewajiban lainnya
7.
Lain-lain
Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
II
REKENING ADMINISTRATIF A.
Tagihan Rekening Administratif 1.
Komitmen
2.
Kontijensi
Total Tagihan Rekening Administratif
B.
Kewajiban Rekening Administratif 1.
Komitmen
2.
Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
*) Sesuai dengan ketentuan yang berlaku
170
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
Jatuh Tempo*) Saldo (3)
< 1 bulan
> 1 bln s.d. 3 bln
> 3 bln s.d. 6 bln
> 6 bln s.d. 12 bln
> 12 bulan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
242,466
242,466
-
-
-
-
1,035,840
1,035,840
-
-
-
-
1,331,972
1,331,972
-
-
-
-
5,765,479
4,790,102
840
-
-
974,537
4,190,560
63,262
8,813
47,105
1,447,508
2,623,872
293,052
123,005
130,291
38,288
1,468
-
45,464
45,464
-
-
-
-
12,904,833
7,632,111
139,944
85,393
1,448,976
3,598,409
10,323,267
8,902,967
1,318,689
76,780
24,831
-
-
-
-
-
-
-
69,238
69,238
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,208,945
944,273
264,672
-
-
-
293,052
123,005
130,291
38,288
1,468
-
164,561
164,561
-
-
-
-
12,059,063
10,204,044
1,713,652
115,068
26,299
-
845,770
-2,571,933
-1,573,708
-29,675
1,422,677
3,598,409
679,706
679,706
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
679,706
679,706
-
-
-
-
1,860,169
1,654,498
14,897
14,258
176,516
-
351,642
69,573
414
21,970
142,278
117,407
2,211,811
1,724,071
15,311
36,228
318,794
117,407
-1,532,105
-1,044,365
-15,311
-36,228
-318,794
-117,407
-686,335
-3,616,298
-1,589,019
-65,903
1,103,883
3,481,002
-3,616,298
-5,205,317
-5,271,220
-4,167,337
-686,335
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
171
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 17 (Bank) 1.
Eksposur Aset di Neraca kecuali eksposur sekuritisasi
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio
(1)
Tagihan Bersih (2)
(3)
1.
Tagihan Kepada Pemerintah
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
18,317,615
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4.
Tagihan Kepada Bank
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
995,507
6.
Kredit Beragun Properti Komersial
543,112
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan
105,392
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
15,513,262
9.
Tagihan Kepada Korporasi
11,581,076
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
7,265,357
2,938,706 6,509,747
11. Aset Lainnya
444,675
TOTAL 2.
64,214,449
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif kecuali eksposur sekuritisasi. (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio
(1)
Tagihan Bersih (2)
1.
Tagihan Kepada Pemerintah
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
3.
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4.
Tagihan kepada Bank
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial
-
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9.
Tagihan Kepada Korporasi
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL
172
(3)
PT Bank Mega Tbk
65,301
71,202 355,871 492,375
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
(4)
Tagihan Bersih
(5)
ATMR Sebelum MRK
(3)
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
-
-
10,145,620
-
-
1,469,353
745,191
3,076,177
1,537,639
425,407
-
-
-
-
-
1,706,472
1,705,972
3,042,691
696,913
696,413
348,427
347,700
793,957
277,885
277,464
543,112
543,112
211,383
211,382
211,375
52,696
52,696
84,879
42,440
42,440
11,634,947
11,533,855
18,039,075
13,529,306
13,409,395
11,319,923
11,269,009
11,553,855
11,438,144
11,353,327
643,772
642,872
587,781
858,266
858,158
0
6,289,695
7,364,341
0
6,286,653
27,718,702
33,130,101
54,899,759
28,591,975
33,560,632
31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
(4)
Tagihan Bersih
(5)
ATMR Sebelum MRK
(3)
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13,060
13,060
67,216
13,443
13,363
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
53,402
12,593
81,029
60,772
10,285
355,871
255,592
402,311
402,311
318,559
-
-
-
-
-
422,333
281,245
550,556
476,526
342,207
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
173
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 17 (Bank) 3.
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih
(1)
(2)
(3)
1. Tagihan Kepada Pemerintah
648,406
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
4. Tagihan kepada Bank
48,199
5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
6. Tagihan Kepada Korporasi
9,906
TOTAL 4.
706,511
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No
Jenis Transaksi
(1) 1.
2.
Nilai Eksposur (2) -
a.
Beban Modal 8% (5-15 hari)
-
b.
Beban Modal 50% (16-30 hari)
-
c.
Beban Modal 75% (31-45 hari)
-
d.
Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)
-
Non-delivery versus payment
TOTAL
174
(3)
Delivery versus payment
PT Bank Mega Tbk
-
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
-
414,638
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40,416
8,083
8,083
-
-
-
9,640
9,640
9,906
9,906
3,989
3,989
3,989
19,546
19,546
459,043
12,072
12,072
31 Desember 2015 Faktor Pengurang Modal
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
Faktor Pengurang Modal
(3)
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Nilai Eksposur
-
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
175
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 17 (Bank) 5.
Eksposur Sekuritisasi (dalam jutaan rupiah) No
Jenis Transaksi
(1)
(2)
1.
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
2.
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3.
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
4.
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
5.
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
6.
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
7.
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsipprinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
TOTAL 6.
Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) (dalam jutaan rupiah) No
Jenis Transaksi
(1) 1. 7.
(2) Total Eksposur
Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
176
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Faktor Pengurang Modal
ATMR
(3) -
Faktor Pengurang Modal
(4)
ATMR
(3)
-
-
-
-
(4) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Faktor Pengurang Modal
ATMR
(3) -
Faktor Pengurang Modal
(4) -
ATMR
(3) -
31 Desember 2016
(4) -
31 Desember 2015
(A)
33,430,892
(A)
33,914,911
(B)
0
(B)
0
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
177
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 17 (Konsolidasi) 1.
Eksposur Aset di Neraca kecuali eksposur sekuritisasi
(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio
(1)
Tagihan Bersih (2)
(3)
1.
Tagihan Kepada Pemerintah
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
18,317,615
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4.
Tagihan Kepada Bank
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
995,507
6.
Kredit Beragun Properti Komersial
543,112
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan
105,392
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
15,513,262
9.
Tagihan Kepada Korporasi
11,581,076
2,938,706 6,524,357
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
444,675
11. Aset Lainnya
7,265,357
TOTAL 2.
64,229,059
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif kecuali eksposur sekuritisasi. (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio
(1)
Tagihan Bersih (2)
Tagihan Kepada Pemerintah
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
3.
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
4.
Tagihan kepada Bank
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial
-
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9.
Tagihan Kepada Korporasi
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL
178
(3)
1.
PT Bank Mega Tbk
65,301
71,202 355,871 492,375
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
(4)
Tagihan Bersih
(5)
ATMR Sebelum MRK
(3)
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
-
-
10,145,620
-
-
1,469,353
745,191
3,076,177
1,537,639
425,407
-
-
-
-
-
1,709,394
1,708,894
9,457,547
1,979,884
1,979,384
348,427
347,700
793,957
277,885
277,464
543,112
543,112
211,383
211,382
211,375
52,696
52,696
84,879
42,440
42,440
11,634,947
11,533,855
18,039,075
13,529,306
13,409,395
11,319,923
11,269,009
11,553,855
11,438,144
11,353,327
643,772
642,872
587,781
858,266
858,158
0
6,289,695
7,364,341
27,721,624
33,133,023
61,314,615
6,286,653 29,874,946
34,843,603
31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
(4)
Tagihan Bersih
(5)
ATMR Sebelum MRK
(3)
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13,060
13,060
67,216
13,443
13,363
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
53,402
12,593
81,029
60,772
10,285
355,871
255,592
402,311
402,311
318,559
-
-
-
-
-
422,333
281,245
550,556
476,526
342,207
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
179
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 17 (Konsolidasi) 3.
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih
(1)
(2)
(3)
1. Tagihan Kepada Pemerintah
648,406
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
4. Tagihan kepada Bank
48,199
5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
6. Tagihan Kepada Korporasi
9,906
TOTAL 4.
706,511
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No
Jenis Transaksi
(1) 1.
2.
Nilai Eksposur (2) -
a.
Beban Modal 8% (5-15 hari)
-
b.
Beban Modal 50% (16-30 hari)
-
c.
Beban Modal 75% (31-45 hari)
-
d.
Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)
-
Non-delivery versus payment
TOTAL
180
(3)
Delivery versus payment
PT Bank Mega Tbk
-
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
-
-
414,638
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,640
9,640
40,416
8,083
8,083
-
-
-
-
-
9,906
9,906
3,989
3,989
3,989
19,546
19,546
459,043
12,072
12,072
31 Desember 2015 Faktor Pengurang Modal
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
Faktor Pengurang Modal
(3)
ATMR Setelah MRK
(4)
(5)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Nilai Eksposur
-
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
181
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
MANAJEMEN RISIKO
Lampiran 17 (Konsolidasi) 5.
Eksposur Sekuritisasi (dalam jutaan rupiah) No
Jenis Transaksi
(1)
(2)
1.
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
2.
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3.
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
4.
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
5.
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
6.
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
7.
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsipprinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
TOTAL 6.
Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) (dalam jutaan rupiah) No
Jenis Transaksi
(1) 1. 7.
(2) Total Eksposur
Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
182
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
MANAJEMEN RISIKO
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Faktor Pengurang Modal
ATMR
(3) -
Faktor Pengurang Modal
(4)
ATMR
(3)
-
-
-
-
(4) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Faktor Pengurang Modal
ATMR
(3) -
Faktor Pengurang Modal
(4) -
ATMR
(3) -
31 Desember 2016
(4) -
31 Desember 2015
(A)
33,433,814
(A)
35,197,882
(B)
0
(B)
0
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
183
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
SUMBER DAYA manusia
“Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dan sebagai kunci dalam pertumbuhan dan perwujudan Visi Perusahaan. Pada tahun 2016, Bank Mega terus melaksanakan implementasi sistem manajemen SDM yang terintegrasi dimulai dari tahap
184
PT Bank Mega Tbk
perencanaan, mendapatkan pegawai yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan yang ada serta konsisten melakukan pengembangan kompetensi pegawai melalui pendidikan, pengembangan, pelatihan serta penyempurnaan sistem dan proses kerja”
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Persaingan bisnis di industri perbankan semakin ketat
Pada 2016, dari tabel komposisi pegawai berdasarkan
ditengah kondisi yang penuh tantangan saat ini. Untuk
tingkat usia bisa dilihat bahwa pegawai usia produktif
menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif,
mendominasi total pegawai. Hal itu tercermin dari
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas
besarnya porsi pegawai di usia produktif, yakni di
dan memiliki kompetensi yang baik sehingga mampu
kelompok usia 25-29 tahun dan 30-34 tahun. Porsi
menghadapi dan memenangkan persaingan.
pegawai dengan usia 25-29 tahun mencapai 26,22% dari total pegawai. Sementara pegawai dengan usia 30-
Bank menilai, sumber daya manusia memegang
34 tahun porsinya mencapai 27,44% dari total pegawai.
peranan penting dalam mendorong kinerja Perseroan.
Jumlah pegawai yang bersuia diatas 60 tahun porsinya
Selain itu, Perseroan menganggap bahwa sumber daya
hanya mencapai 0,04%, sedangkan pegawai usia 55-
manusia merupakan kunci dalam pertumbuhan dan
59 tahun porsinya mencapai 0,23% dari total pegawai.
perwujudan visi perusahaan. Pada 2016, Bank terus melaksanakan implementasi sistem
manajemen
sumber
daya
manusia
yang
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat usia No. Usia
2016
2015
terintegrasi, mulai dari tahap perencanaan, sampai
1
20-24 tahun
1.012
648
dengan
berkualitas
2
25-29 tahun
2.356
2.393
untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Disamping itu,
3
30-34 tahun
2.466
2.593
Bank tetap menjaga konsistensi dalam melakukan
4
35-39 tahun
1.523
1.445
pengembangan kompetensi pegawai melalui pendidikan,
5
40-44 tahun
845
849
pengembangan, pelatihan serta penyempurnaan system
5
45-49 tahun
528
511
dan proses kerja.
6
50-54 tahun
231
203
7
55-59 tahun
21
13
8
> 60 tahun
mendapatkan
pegawai
yang
KOMPOSISI PEGAWAI Sampai dengan 31 Desember 2016, Bank memiliki 8.986 pegawai yang tersebar di seluruh unit kerja
Jumlah
4
3
8.986
8.658
di kantor pusat, regional, dan cabang. Dari jumlah
Dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi
tersebut, porsi pegawai pria mencapai 50,82% dari
pegawai dari lulusan strata satu adalah yang terbanyak
total pegawai, sementara pegawai wanita mencapai
jumlahnya, atau mencapai 72,48% dari jumlah pegawai.
49,18% dari total pegawai. Adapun komposisi pegawai
Pegawai dengan level madya, atau diploma juga cukup
Perseroan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
banyak. Untuk diploma tiga porsinya mencapai 18,04%
tabel dibawah ini.
dari jumlah pegawai. Pada 2016, Perseroan tidak
Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin No.
Jenis Kelamin
1
Pria
4.567
4.578
2
Wanita
4.419
4.080
8.986
8.658
Jum lah
2016
memiliki pegawai dengan lulusan SD.
2015
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
185
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
SUMBER DAYA MANUSIA
Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan
No.
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM Pada 2016, strategi pengembangan SDM Bank diarahkan untuk memperkuat infrastruktur, proses
2016
2015
dan kompetensi yang dapat meningkatkan kualitas
1 SD
-
-
2 SMP
2
1
3 SMU
588
587
69
66
5 D3
1.621
1607
6 S1
6.513
6203
7 S2
193
193
8 S3
-
1
8.986
8.658
4 D1-D2
Jumlah
Pada 2016, sebanyak 46,76% dari jumlah pegawai Perseroan merupakan pegawai administratif. Untuk level tertinggi, yakni vice president, jumlahnya hanya mencapai 243 orang atau 2,70% dari total pegawai.
SDM. Strategi pengembangan SDM difokuskan pada beberapa elemen yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi agar lebih optimal mendukung rencana bisnis, rekrutmen SDM yang berkualitas dengan kapasitas sesuai kebutuhan, dan penyempurnaan dan pengembangan program-program SDM. Program penyempurnaan dan pengembangan program SDM
yang
pengelolaan
dijalankan kinerja,
Bank
karir,
diantaranya
talent,
adalah
pengembangan
pegawai, remunerasi, pengembangan sistem informasi SDM
untuk
mendukung
implementasi
seluruh
program SDM, serta perencanaan penerapan budaya perusahaan.
PEMENUHAN PEGAWAI
Komposisi pegawai berdasarkan pangkat
Dalam rangka mengatasi persaingan yang semakin ketat dan upaya Bank dalam mengikuti perkembangan bisnis
yang
bertumbuh
pesat,
Bank
senantiasa
memastikan bahwa kebutuhan SDM di setiap Unit Jumlah Pegawai No.
kualitas dan potensi SDM. Proses pemenuhan pegawai 2016
2015
1
Administration
4.202
3.902
2
Officer
3.524
3.554
3
Manager
1.017
977
4
Vice President
243
225
8.986
8.658
Jumlah
186
Kerja dapat terpenuhi dengan tetap mengutamakan
Pangkat
PT Bank Mega Tbk
pada 2016 dilakukan melalui pemenuhan dari eksternal maupun internal perusahaan. Proses tersebut ditujukan untuk pemenuhan pada fungsi bisnis sesuai klasifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu upaya organisasi dalam pembaharuan dan pengembangan organisasi baik di Kantor Pusat, Regional maupun Cabang.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
SUMBER DAYA MANUSIA
Strategi rekrutmen untuk mendapatkan potensi terbaik
Rekrutmen berdasarkan lokasi
dilakukan dengan memperkuat proses seleksi secara efektif dalam pelaksanaan proses rekrutmen dan memperluas sourcing channel. Bank secara intensif terus mengembangkan sumber – sumber sourcing melalui berbagai sumber seperti job fair di lokasi – lokasi strategis, campus hiring di perguruan tinggi terkemuka, walk in interview, media sosial, pemasangan iklan, web-based sourcing dan referral seperti Employee Referral Program dan Internal Job Posting. Efektivitas program sourcing referral dan Internal Job Posting terus ditingkatkan khususnya untuk pemenuhan Critical Position. Selain itu Bank juga mengaktifkan proses hiring untuk fresh graduate melalui program – program pengembangan yang dirancang untuk pemenuhan posisi/ fungsi tertentu yang bersifat generalis atau spesialis. Untuk
memenuhi
kebutuhan
SDM
yang
terus
berkembang, Bank melakukan penambahan pegawai. Sepanjang 2016, Bank telah melakukan rekrutmen sebesar 3.143 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72% dri total pegawai adalah untuk pemenuhan pegawai di Regional dan Cabang. Seperti pada tahun sebelumnya, sebagian besar pemenuhan pegawai untuk mengisi posisi – posisi bisnis di Regional dan Cabang sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada juga dilakukan pada 2016.
No
Lokasi Posisi
Jumlah Orang
%
Jumlah Orang
2016 1
Kantor Pusat
2
Regional Cabang
&
Total
2015
883
28%
2.260
72%
3.143
100%
806 1.211 2.017
Dalam strategi rekrutmen, pada 2016 Perseroan mengadakan program pengembangan bagi fresh graduate. Program ini diyakini sebagai salah satu sumber sourcing yang efektif dalam mendapatkan kandidat
berpotensi
dari
berbagai
Universitas
terkemuka. Selama 2016, program ini jumlahnya terus mengalami peningkatan. Adanya peningkatan jumlah program pengembangan dari tahun sebelumnya
dilakukan sejalan dengan
pertumbuhan bisnis serta peningkatan kebutuhan dalam pemenuhan posisi pada fungsi Bisnis dan Support, khususnya di Regional dan Cabang. Program Pengembangan
untuk
pemenuhan
fungsi
Bisnis
meliputi Credit Card Sales Training Program (CCSTP), Relationship
Management
Development
Program
(RMDP), Retail Funding Officer Academy (RFOA), pemenuhan posisi pada fungsi Support yang meliputi Customer Service Training Program (CSTP) dan Teller Training Program (TTP), dan untuk mencetak kandidat pemimpin di seluruh fungsi dalam Bank diselenggarakan Mega Management Development Program (MMDP) yang terus dijalankan secara berkesinambungan setiap tahunnya.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
187
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
SUMBER DAYA MANUSIA
Total rekrutmen untuk program pengembangan Batch
Jumlah Peserta
No
Jenis Program
1
Mega Management Development Program (MMDP)
1 Batch
21
5,77%
2
Credit Card Sales Training Program (CCSTP)
3 Batch
69
18,96%
3
Relationship Management Development Program (RMDP)
1 Batch
21
5,77%
4
Retail Funding Officer Academy (RFOA)
2 Batch
52
14,28%
5
Customer Service Training Program (CSTP)
3 Batch
80
21,98%
6
Teller Training Program (TTP)
5 Batch
121
33,24%
364
100.0%
Total
%
PENGEMBANGAN KARIR
Penyempurnaan organisasi pada 2016 dilakukan untuk
Program pengembangan karir pegawai merupakan
meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi
salah satu cara untuk mendorong peningkatan kinerja
tuntutan bisnis dan kondisi persaingan perbankan yang
karyawan dan mempertahankan karyawan berkualitas.
semakin ketat. Salah satu penyempurnaan organisasi
Perseroan menilai, karir pegawai merupakan salah
yang dilakukan adalah pada model organisasi di
satu prioritas yang menjadi perhatian untuk memenuhi
network dengan satu kepemimpinan untuk seluruh
kebutuhan Critical Position dan posisi manajerial
segmen bisnis untuk memaksimalkan kinerja bisnis
lainnya dalam internal organisasi. Sesuai dengan career
yang ada
pathing yang terus disempurnakan, pengembangan kompetensi yang sudah ditentukan untuk setiap posisi
PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN
yang dituju. Pengelolaan karir pegawai merupakan
Untuk meningkatkan kompetensi pegawai Perseroan
program terbuka bagi pegawai yang berkualitas.
mengadakan
Jenjang karir yang diberikan dapat bersifat vertical atau
pengembangan dan pelatihan, baik secara internal
horizontal di dalam satu fungsi/job family yang sama,
maupun eksternal. Pendidikan, pengembangan dan
atau secara cross function untuk menambah wawasan,
pelatihan pegawai merupakan usaha yang dilakukan
kompetensi dan pengembangan potensi.
secara berkesinambungan untuk membentuk manusia
karir pegawai dilakukan melalui proses asesmen atas
yang
PENGEMBANGAN ORGANISASI untuk
mendapatkan
berkualitas
dengan
program
memiliki
pendidikan,
keterampilan,
kemampuan kerja dan loyalitas kerja yang baik di
Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis, perlu diupayakan
sejumlah
organisasi
seluruh fungsi bisnis dan support kepada Perseroan.
yang
efisien dan efektif secara berkesinambungan dengan
Selama tahun 2016, Bank telah melaksanakan 1.296
melakukan
ini
program yang diikuti oleh 31.574 peserta. Beberapa
merupakan landasan bagi seluruh perangkat organisasi,
program pendidikan, pengembangan dan pelatihan
sistem kerja serta aspek SDM yang terkait.
yang dilaksanakan Bank antara lain melalui Program
review
efektivitas
organisasi.
Hal
In-House berupa program pendidikan, pengembangan dan pelatihan yang berkualitas serta Program Off-
188
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
SUMBER DAYA MANUSIA
House yang tepat sesuai kebutuhan.
Total Program In-house dan Off-house No
Jenis Program 1 In-House 2 Off-House
Total
Batch
%
Jumlah Peserta
%
1,095
84,49%
31,198
98,81%
201
15,51%
376
1,19%
1,296
100,0%
31,574
100,0%
Dari seluruh program pendidikan, pengembangan dan pelatihan yang diselenggarakan Bank, sebanyak 84,49% adalah program-program yang dilaksanakan secara internal (In-House) dengan melibatkan instruktur/fasilitator internal serta konsultan dan instruktur/fasilitator eksternal yang kompeten di bidangnya. Hal ini menunjukan komitmen Bankdalam menyediakan program-program yang dibutuhkan pegawai secara konsisten terutama dipenuhi melalui perencanaan, desain dan implementasi program secara terintegrasi.
Total Program dan Peserta Pendidikan, Pengembangan dan Pelatihan Jenis Program
Batch
In House Reguler Training Sertifikasi Manajemen Risiko Sertifikasi Bancassurance Waperd
Pengembangan
1.095
31.198
429
10.451
48
1.011
4
48
13
338
Teller Training Program (TTP)
8
199
Customer Service Training Program (CSTP)
3
80
Credit Card Sales Training Program (CCSTP)
3
68
Relationship Manager Training Program (RMTP)
1
29
Credit Relationship Manager Training (CRMTP)
2
53
SME Collection and Remedial Training Program (SMTP)
1
32
Operation Supervisor Development Program (OSDP)
8
221
Mega Management Development Program (MMDP)
1
23
Retail Funding Officer Academy (RFOA)
2
52
Relationship Manager Development Program (RMDP)
1
21
24
24
Branch Management Training Program (BMTP) Pelatihan
Peserta
On The Job Training (OJT) Workshop
27
604
Sosialisasi
235
9.809
Corporate Outbond (COT)
285
8.135
Off House
201
376
1.296
31.574
Total
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
189
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
SUMBER DAYA MANUSIA
Pada program pengembangan dan pelatihan 2016,
Selain program-program reguler, Bank juga mengadakan
terdapat sejumlah program baru yang digagas Bank.
program virtual trainning. Bentuk Virtual Training yang
Hal itu dilakukan dalam rangka menyesuaikan program
dilaksanakan oleh Bank adalah e-Learning. Selama
dengan
Bank.
2016, telah diselenggarakan 8 materi e-Learning
Program baru tersebut diantaranya adalah, Credit
dengan total kepesertaan e-Learning lebih dari 20.000
Card Sales Training Program (CCSTP), SME Collection
peserta dan Tes Online untuk berbagai bidang dengan
and Remedial Training Program (SMTP), Branch
total kepesertaan lebih dari 4.000 peserta. Materi-materi
Management Training Program (BMTP).
untuk e-Learning tersebut adalah Mega Internet, Data
kebutuhan
pengembangan
bisnis
Nasabah, Handling Complaint, Tabungan, APU PPT, Untuk mendukung kebutuhan organisasi di cabang,
Induction, Grooming & Greetings, dan Good Corporate
pada 2016, Bank kembali menyelenggarakan Teller
Governance. Selanjutnya materi e-Learning akan terus
Training Program (TTP). Program-program ini diadakan
dikembangkan untuk materi – materi lainnya.
untuk melengkapi kebutuhan bisnis dan support serta
Pengembangan
meningkatkan kompetensi teknis dan non-teknis dari
didalam fungsinya sebagai pre-requisite sebelum
peserta.
mengikuti pelatihan in-class training, di mana hanya
e-Learning
juga
akan
dilakukan
peserta yang memenuhi tingkatan hasil yang ditetapkan Program lainnya adalah berkaitan dengan peningkatan
yang dapat menjadi peserta pelatihan in-class dengan
kemampuan kepemimpinan dan coaching bagi para
tujuan untuk dapat memaksimalkan kualitas pelatihan
Pemimpin Unit Kerja, serta peningkatan kompetensi
yang dijalankan.
para pegawai, khususnya dari fungsi bisnis. Hal ini
menunjukan
perhatian
perusahaan
terhadap
peningkatan kualitas kepemimpinan dan kompetensi para pegawai di fungsi bisnis maupun support. Pelaksanaan Program Pengembangan dan Pelatihan lainnya tetap dilanjutkan termasuk program-program sertifikasi, workshop, dan On-the-Job Training (OJT) serta sosialisasi untuk meningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk pegawai yang ada.
190
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
SUMBER DAYA MANUSIA
PENGEMBANGAN SISTEM SDM Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, sistem dan proses yang lebih efektif, Bank secara terus menerus mengembangkan Human Resource Information System (HRIS) dengan sistem, prosedur dan teknologi yang terpadu dan sistematis yang dapat memenuhi kebutuhan Bisnis. Pengembangan Sistem SDM pada 2016 menitik beratkan pada program pengembangan pegawai dan penyempurnaan otomasi proses SDM yang ada. Pengembangan pegawai difokuskan pada penyempurnaan dan pengembanganan e-Learning yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan support di Bank. Selain itu, Bank tetap mengembangkan sarana berbasis web sebagai media informasi dan komunikasi antara Human Capital ke pegawai. Hal itu dilakukan untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada seluruh pegawai. Selain itu Bank juga melakukan penyempurnaan otomasi proses SDM antara lain pada sistem Employee Database, Performance Management, Manpower Planning, e-Recruitment System, dan lain-lain. Proses penyempurnaan sistem ini akan terus berlanjut untuk mengarah pada sistem SDM yang terintegrasi dengan data yang terpadu sehingga mendukung seluruh aktivitas SDM yang berjalan. Persiapan Penerapan sistem SDM yang terintegrasi mulai dilakukan dan diharapkan akan dapat diimplementasikan di tahun berikutnya.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
191
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
TEKNOLOGI
INFORMASI
Penerapan sistem teknologi informasi di Bank Mega tidak hanya untuk mendukung bisnis Perseroan, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi operasional Perseroan. untuk meningkatkan efisiensi proses, Perseroan menerapkan sistem electronic document (e-form, characters recognation, workflow & approval process). Penerapan solusi electronic document ini, dapat mempercepat proses dokumen berjalan dan memudahkan dalam memonitor status dari suatu dokumen yang memerlukan verifikasi/approval dari berbagai unit kerja terkait.
192
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TEKNOLOGI INFORMASI
Perseroan secara rutin dan berkesinambungan terus
seluruh jaringan cadangan dan juga memiliki kapasitas
melakukan pengembangan sistem teknologi informasi.
bandwidth yang lebih baik untuk menunjang kegiatan
Hal
operasional sehari-hari di cabang.
ini
untuk
mendukung
pertumbuhan
bisnis
dan meningkatkan layanan kepada nasabah serta memberikan solusi yang tepat, handal dan terpecaya
Dalam
baik untuk nasabah maupun perusahaan.
informasi, Perseroan meningkatkan keamanan pada
rangka
pengembangan
sistem
teknologi
transaksi e-commerce dengan menerapkan 3D Secure Beberapa aspek yang terus dikembangkan diantaranya
(3DS) dalam bertransaksi menggunakan Kartu Kredit
terkait infrastruktur, yakni jaringan, system security,
Visa dan Master Card Bank Mega. Hal ini diharapkan
hardware. Untuk sistem aplikasi, Perseroan sudah
dapat memberikan kenyamanan dan keamanan kepada
banyak melakukan berbagai pengembangan dan
nasabah dalam melakukan transaksi e-commerce. Untuk
peremajaan agar seluruh sistem pendukung di Teknologi
meningkatkan keamanan dalam transaksi e-commerce,
Informasi berjalan dengan baik.
ke depannya Perseroan akan menambahkan program anti-fraud system guna pencegahan transaksi yang
Dalam pengembangan infrastruktur teknologi informasi,
terindikasi fraud.
Perseroan menerapkan teknologi Hyper-Convergence yang lebih efisien dan reliable untuk server konsolidasi.
Penerapan sistem teknologi informasi yang dilakukan
Perseroan juga telah memiliki DRC (Data Recovery
Perseroan tidak hanya untuk mendukung bisnis
Centre). DRC tersebut telah di uji cobakan selama
Perseroan, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi
1 minggu untuk men-support kegiatan operasional
operasional Perseroan. untuk meningkatkan efisiensi
Bank. Disamping itu penyediaan jaringan data yang
proses, Perseroan menerapkan sistem electronic
lebih handal terhadap cabang-cabang, agar dapat
document (e-form, characters recognation, workflow
memberikan layanan kepada nasabah dan mendukung
& approval process). Penerapan solusi electronic
tumbuhnya volume transaksi. Pengadaan jaringan
document ini, dapat mempercepat proses dokumen
cadangan (backup link) di cabang-cabang disesuaikan
berjalan dan memudahkan dalam memonitor status dari
dengan pertumbuhan transaksi di masing-masing
suatu dokumen yang memerlukan verifikasi/approval
cabang. Ke depannya, seluruh cabang akan memiliki
berbagai unit kerja terkait.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
193
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TEKNOLOGI INFORMASI
Sebagai upaya meningkatkan layanan, Perseroan terus
mengembangkan
fitur
dan
produk
baru
untuk kemudahan nasabah. Pada 2016, Perseroan melakukan pengembangan dan penambahan fiturfitur baru yang ada didalam electronic channel. Hal ini untuk memberikan kenyaman kepada nasabah dalam melakukan transaksi. Selain penambahan dan pengembangan fitur, telah dilakukan juga pembaharuan look and feel dari e-channel tersebut. Perseroan
menyadari
bahwa
nasabah.
Karenanya,
keamanan
dan
Perseroan
terus
mengembangkan sistem yang mendukung keamanan dalam bertransaksi. Penerapan keamanan dalam fasilitas yang diberikan Perseroan kepada nasabah adalah
sistem
kemanan
dengan
menggunakan
Token, One Time Password (OTP), serta ID-Password dalam bertansaksi menggunakan electronic channel. Untuk
bertransaksi
di
Pengembangan sistem teknologi informasi akan terus dilakukan secara berkesinambungan, sejalan
e-commerce
Perseroan
telah menerapkan 3D Secure baik untuk transaksi menggunakan Kartu Kredit maupun Kartu Debit. Hal ini tentunya menambah keamanan nasabah dalam bertransaksi.
nasabah.
Beberapa
dilakukan
oleh
2017
teknologi
adalah
kegiatan
teknologi
yang
akan
informasi
pada
melanjutkan
pembaruan
dari beberapa sistem guna meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Pengembangan dan pembaruan dilakukan diantaranya untuk cabang, beberapa sistem yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan regulatori dan juga penerapan efisiensi proses. Perseroan juga tengah, melakukan integrasi dengan layanan social-media untuk sarana nasabah dalam mendapatkan layanan serta pengembangan infrastruktur TI agar dapat meningkatkan high availability dan high reliability agar layanan dapat diandalkan.
telah mendesain produk Mega Cash yang sudah dapat digunakan dalam transportasi seperti Trans Jakarta, commuter line di Kualanamu, parking di beberapa area Jakarta serta Toll yang berada di Makassar
PT Bank Mega Tbk
perkembangan
perbankan yang diberikan Perseroan tetap
Untuk mendukung program cashless society, Perseroan
194
dengan
dan kebutuhan Perseroan dalam melayani
kenyamanan dalam bertransaksi adalah hal penting untuk
Strategi 2017
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
OPERASIONAL Satuan Kerja Operation merupakan partner strategis
4. Membangun kemitraan yang sehat dengan satuan
dari satuan kerja Bisnis dalam memberikan layanan
kerja Bisnis sehingga Operations dapat membantu
terbaik untuk para Nasabah Bank Mega.
Peranan
meningkatkan layanan yang memuaskan kepada
Operation adalah memastikan transaksi dilaksanakan
Nasabah dengan tetap menjaga independensinya;
secara akurat dan benar mengikuti peraturan serta perundang-undangan yang sudah ditetapkan oleh Regulator.
5. Mengembangkan dan mengimplementasikan ber bagai jenis pendidikan dan pelatihan khusus untuk staf Operation di semua lini untuk memastikan
Guna mencapai kinerja yang unggul, Operations
pemahaman yang baku mengenai pelaksanaan
Bank Mega melaksanakan berbagai inisiatif dan
transaksi, pengelolaan Risiko Operasional dan
pengembangan internal, yaitu:
penyelenggaraan kontrol;
1. Mengkinikan diri dengan perkembangan standard
6. Memperkuat fungsi Internal Control sebagai first line
best practices di dunia perbankan baik nasional
of defense untuk memastikan adanya kecukupan
maupun internasional antara lain melalui kepesertaan
kontrol di satuan kerja Operations sehingga risk
dalam working group yang dikoordinasi oleh Bank
events dapat diantisipasi dan dimitigasi sedini
Indonesia dan
mungkin;
mengikutsertakan pegawai kunci
dalam forum-forum pelatihan atau seminar yang berkelas;
7. Senantiasa mengkaji dan mengkinikan kebijakan, prosedur dan proses guna memastikan kegiatan
2. Secara konsisten dan berkelanjutan menyempurnakan proses operasional untuk mencapai standar tinggi
Operations memiliki pedoman yang baku, patuh terhadap regulasi dan berjalan efektif;
mengenai produktifitas, efektifitas dan efisiensi demi mendukung layanan yang terbaik untuk nasabah;
8. Bersinergi dengan satuan kerja Teknologi Informasi dalam
3. Mengembangkan koordinasi operasional yang
yang
mengimplementasikan membantu
aplikasi-aplikasi
Operations
melaksanakan
lebih baik antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang
transaksi secara lebih cepat dan akurat yang pada
sehingga kegiatan pengawasan, eskalasi dan
akhirnya akan mendukung service level yang tinggi
pembinaan
kepada Nasabah.
dapat
dilaksanakan
secara
lebih
terstruktur dan persoalan yang timbul dapat sesegera mungkin diselesaikan;
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
195
Ikhtisar Utama
196
PT Bank Mega Tbk
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
197
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BANK MEGA,Tbk TAHUN 2016 I. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
Tahun Buku 2015 yang termasuk didalamnya
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Suherman & Surya sebagaimana dalam Laporan
diselenggarakan pada tanggal 15 April 2016, dengan
No.RPC-445/PSS/2016 tanggal 18 Maret 2016,
keputusan sebagai berikut :
dan surat No.01646/PSS-AS/2016 tanggal 18
1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Direksi
Maret 2016 tentang Surat Komentar Sehubungan
mengenai keadaan dan jalannya Perseroran Tahun
dengan audit atas Laporan Keuangan PT. Bank
Buku 2015, serta Laporan Pengawasan Dewan
Mega (Bank) untuk tahun yang berakhir pada
Komisaris Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 2. Menerima dan mensahkan Laporan Keuangan
198
PT Bank Mega Tbk
Neraca dan perhitungan Laba-Rugi yang telah diaudit
Kantor
Akuntan
Publik
Purwantono,
tanggal 31 Desember 2016. 3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada para anggota Direksi dan Dewan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang
dan kekuasaan kepada Dewan Komisaris untuk dan
telah dijalankan selama tahun buku tahun 2015
atas nama Rapat menetapkan gaji dan tunjangan
sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin
lainnya bagi masing-masing Direksi sampai dengan
dalam Laporan Keuangan tersebut.
diputuskan lain dalam RUPS Tahunan berikutnya,
4. Menetapkan seluruh Laba bersih Perseroan Tahun
serta memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan
Buku 2015 disisihkan sebagai dana cadangan guna
Komisaris untuk menetapkan tugas dan wewenang
memenuhi ketentuan Pasal 70 UU No.40 tentang
bagi masing-masing Direksi.
Perseroan
Terbatas,
akan
dibagikan
kepada
pemegang saham sebagai dividen tunai serta sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan. 5. Laporan Rencana Kerja (Business Plan) Perseroan
II. STRUKTUR TATA KELOLA (GOVERNANCE STRUCTURE)
Tahun 2016. 6. Memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan
1. Jumlah, komposisi, kompetensi Dewan Komisaris
Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik
dan Direksi sangat memadai sesuai dengan
yang akan melakukan audit terhadap keuangan
kompleksitas usaha Bank Mega. Pengangkatan
Perseroan tahun buku 2016.
Komisaris
7. Pengangkatan Dewan Komisaris dengan susunan
b c d
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Direksi
dilakukan
rekomendasi
dengan
dari
Komite
Remunerasi dan Nominasi.
sebagai berikut : a
dan
mempertimbangkan
2. Pembentukan Satuan Kerja Audit Internal, Satuan
Yungky Setiawan
Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Achjadi Ranuwisastra
Satuan Kerja Anti Money Laundering (AMLA), Satuan Kerja Penerapan Strategi Anti Fraud.
Lambock V Nahattands
sebagai berikut : Kostaman Thayib
b
Direktur Independen
Yuni Lastianto
Kerja
tersebut
terpisah
sehingga dapat melaksanakan fungsinya secara
8. Mengangkat anggota Direksi dengan susunan Direktur Utama
Kerja-Satuan
dari Unit Kerja Operasional dan Unit Kerja Bisnis
Darmadi Sutanto
a
Satuan
independen dan didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, memiliki job description dan pedoman kerja sesuai dengan struktur organisasi Bank.
c
Direktur
Madi Darmadi Lazuardi
d
Direktur
Indivara Erni
e
Direktur
Y.B. Hariantono
f
Direktur
Martin Mulwanto
g
Direktur
Wiweko Probojakti
h
Direktur
Lay Diza Larantie
3. Pembentukan Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite-Komite
lainnya untuk membantu tugas
dan tanggungjawab Direksi. 4. Pengadaan & pengkinian kebijakan dan prosedur disesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Bank
Indonesia
dan
peraturan
9. Menetapkan budget honorarium bersih bagi seluruh
perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan
anggota Dewan Komisaris, memberi wewenang
dan prosedur tersebut di transparansikan kepada
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
199
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
seluruh pegawai baik secara langsung melalui sosialisasi maupun dengan cara mempublikasikan dalam media yang mudah diakses oleh seluruh pegawai. 5. Sistem informasi manajemen yang memadai yang memudahkan Bank mendapatkan data yang akurat dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan/atau pelaporan kepada pihak yang ditentukan sesuai ketentuan.
III. DEWAN KOMISARIS A. Jumlah, Komposisi, dan Pengangkatan Dewan Komisaris
Nama
Jabatan
Efektif Penunjukan Persetujuan OJK
RUPS
Tahun Berakhir
Yungky Setiawan
Komisaris Utama
22 Oktober 2015
07 Mei 2015
2017
Achjadi Ranuwisastra
Komisaris Independen
18 Mei 2004
07 Mei 2015
2017
Darmadi Sutanto
Komisaris
9 Oktober 2015
07 Mei 2015
2017
Lambock V Nahattands
Komisaris Independen
27 November 2015
07 Mei 2015
2017
Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris serta persyaratan jumlah Komisaris Independen telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
B.
Independensi dan rangkap Jabatan
1. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, tidak saling memiliki hubungan kepemilikan, hubungan kepengurusan, hubungan keuangan, dan hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali. 2. Komisaris Utama (Yungky Setiawan), memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris Utama pada PT.Trans Retail Indonesia, PT.Metropolitan Retailmart dan PT.Trans Fashion Indonesia. Rangkap jabatan tersebut dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan pada perusahaan dalam group usaha sebagaimana surat penugasan dari ultimate shareholders. 3. Komisaris (Darmadi Sutanto) memiliki rangkap jabatan pada 1 (satu) perusahaan bukan Lembaga Keuangan pada group usaha CT Corp dan Komisaris Independen (Lambock V Nahattands) memiliki rangkap jabatan pada 1 (satu) perusahaan bukan Lembaga Keuangan.
C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2016 1. Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha Bank, mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan. 2. Menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko serta memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai
200
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
dengan Kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi Manajemen Risiko. 3. Memutuskan permohonan atas usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi. 4. Dewan Komisaris juga melakukan upaya pembinaan dan pengembangan agar rencana bisnis Bank Mega dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan dilakukannya tata kelola perusahaan yang baik. 5. Memastikan Direksi telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan usaha Bank dan memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 6. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 7. Melakukan evaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun dengan memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. 8. Menumbuhkan budaya kepatuhan dan budaya anti fraud pada seluruh jajaran organisasi 9. Disamping itu untuk pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris juga telah melakukan pengawasan atas tugas dan tanggungjawab Direksi dalam pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.
D. Pelaksanan Rapat Dewan Komisaris tahun 2016 Kehadiran Nama Peserta Rapat
Kehadiran pada Rapat Dekom dan Direksi
pada Rapat Dekom
Frekwensi
% tase
Frekwensi
% tase
Yungky Setiawan
7 kali
100%
40
91%
Achjadi Ranuwisastra
7 kali
100%
42
95%
Darmadi Sutanto
7 kali
100%
44
100%
Lambock V Nahattands
7 kali
100%
2
5%
Total Rapat Setahun
7 kali
44 kali
E. Training yang diikuti Dewan Komisaris tahun 2016, adalah Refreshment SMR : Seminar Economic Outlook 2017 : Facing Global Challenges For Better Economic Growth in 2017 tanggal 9 Desember 2016, yang diikuti oleh Yungky Setiawan.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
201
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
F. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Penilaian Dewan Komisaris dilakukan 1 (satu) tahun sekali melalui Penilaian Sendiri (Self-Assessment) secara kolegial. Penilaian Sendiri (Self Assessment) Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan peraturan regulator dan kebijakan perusahaan. Penilaian dimaksud ditetapkan dalam SK Dekom No.014/DEKOM/XII/16, tanggal 23 Desember 2016 tentang Penilaian Sendiri (Self Assessment) Dewan Komisaris Dan Direksi, Serta Suksesi Dalam Proses Nominasi Direksi.
IV. DIREKSI A. Jumlah, Komposisi, dan Pengangkatan Direksi
Nama
Jabatan
Efektif Penunjukan Persetujuan OJK
RUPS
Tahun Berakhir
Kostaman Thayib
Direktur Utama
11 Juli 2013
07 Mei 2015
2019
Y.B. Hariantono
Direktur Operations & IT
14 Oktober 2014
07 Mei 2015
2019
07 Mei 2015
2019
07 Mei 2015
2019
Direktur Treasury & 18 September 2014 International Banking Direktur Compliance & HC 24 Agustus 2012 (Direktur Independen)
Martin Mulwanto Yuni Lastianto Indivara Erni
Direktur Risk
18 September 2014
07 Mei 2015
2019
Madi Darmadi Lazuardi
Direktur Credit
11 Juli 2013
07 Mei 2015
2019
15 September 2015
07 Mei 2015
2019
22 Desember 2015
07 Mei 2015
2019
Direktur Credit Card & Personal Loan Direktur Funding & Network
Wiweko Probojakti Lay Diza Larentie
Jumlah, komposisi, integritas, dan kompetensi anggota Direksi sesuai dengan kegiatan usaha Bank, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, antara lain : 1. Jumlah anggota Direksi lebih dari 3 (tiga) orang. 2. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia. 3. Penggantian dan/atau pengangkatan Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi, serta memperoleh persetujuan dari RUPS. 4. Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional perbankan sebagai pejabat eksekutif bank. 5. Telah lulus Fit & Proper Test dan telah memperoleh Surat Persetujuan dari Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan.
202
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
B. Independensi dan Rangkap Jabatan
Komitmen
Integritas
serta
memastikan
pelaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain
jenjang organisasi. 3. Membuat kebijakan remunerasi dan kebijakan lainnya secara transparan.
dan tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan
4. Membentuk Satuan Kerja Audit Internal (IADT),
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
Satuan Kerja Kepatuhan (CGCG), Satuan Kerja
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi
Penerapan Strategi Anti Fraud (BKFR), Satuan
dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
Kerja Anti Money Loundering (AMLA), Satuan
dengan Bank.
Kerja Manajemen Risiko (SKMR), dan Komite Manajemen Risiko.
C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
5. Menindaklanjuti
Anggaran Dasar Bank dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank, antara lain : 1. Menetapkan tujuan dan strategi Bank untuk jangka
Internal,
pengawasan otoritas lain. 6. Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap prinsip kehati-hatian dan kepatuhan Bank. 7. Membuat laporan tahunan dan dokumentasi keuangan secara transparan. 8. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
panjang, menengah, maupun tahunan. pelaksanaan
Audit
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil
jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam
kebijakan
temuan
Audit Eksternal, dan hasil pengawasan Bank
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung
2. Menetapkan
hasil
Good
Corporate Governance (GCG) dan mencanangkan
kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham melalui RUPS. 9. Tidak terdapat kuasa umum dari anggota Direksi kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
203
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
tugas dan fungsi Direksi; 10. Tidak ada anggota Direksi, baik secara sendiri ataupun bersama, memiliki saham melebihi dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu Perusahaan lain. 11. Telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja sebagaimana terdapat pada Board Manual yang berisi tata tertib kerja termasuk etika kerja, waktu kerja dan rapat Direksi. 12. Tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa professional sebagai konsultan.
D.
Pelaksanaan Rapat Direksi Kehadiran
Nama Peserta Rapat
Kehadiran pada Rapat Direksi dan Komisaris
pada Rapat Direksi Frekwensi
% tase
Frekwensi
% tase
Kostaman Thayib
41
85%
40
91%
Yuni Lastianto
41
85%
39
89%
Madi D Lazuardi
47
98%
42
95%
Indivara Erni
45
94%
42
95%
Martin Mulwanto
45
94%
43
98%
YB. Hariantono
45
94%
42
95%
Wiweko Probojakti
47
98%
43
98%
Lay Diza Larentie
45
94%
40
91%
Tati Hartawan*
14
29%
14
32%
Max Kembuan*
14
29%
13
29%
Total Rapat Setahun
48 kali
44 kali
Keterangan : * Menjabat sebagai Direksi sampai dengan 15 April 2016
E.
Training yang diikuti Direksi tahun 2016
No.
Tingkat Pendidikan
1. Visa Card Center Managers Annual Meeting dari tanggal 2 sd 3 Maret 2016 2. International Management Seminar dari tanggal 31 Mei sd 3 Juni 2016 3. Refresment SMR - Credit Risk Management tanggal 20 Februari 2016
204
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
2016 Lay Diza Larantie Indivara Erni Madi Darmadi Lazuardi
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
No.
Tingkat Pendidikan
2016
4. ASEAN Cisco & Internet of Things Forum tanggal 26 Mei 2016 IDC Financial Insight Asian Financial Services Congress 2016 dari tanggal 3 sampai dengan 4 5. Maret 2016 6. Visa Asia Pacific Risk Executive Council Meeting & Security Summit tanggal 10 Mei 2016 7. Panelis dalam Diskusi Panel CTI IT Infrastructure Summit tanggal 3 Maret 2016 8. ASEAN Cisco & Internet of Things Forum tanggal 26 Mei 2016 9. Indonesia International Banking Convention, tanggal 27 July 2016 10. Fintech Innovation Summit 2016 (IDC Financial Insights) tanggal 13 Oktober 2016 Refreshment SMR - Laporan Dewan Komisaris : Tata Cara Penyusunan, Kajian Data, 11. Pemahaman Konten, dan Analisa Terbatas Konstruktif tanggal 24 sd 25 Februari 2016 12. Visa Asia Pacific Senior Client Council Meeting - Visa Sidney Australia. Maret 2016 13. Visa Executive Program - Visa Rio De Janeiro, Brazil. Agustus 2016 14. Banking 3.0: A Marketing Perspective tanggal 1 sd 2 Desember 2016. Refreshment SMR : Seminar Economic Outlook : Facing Global Challenges for Better 15. Economic Growth in 2017 tanggal 9 Desember 2016. 16. Training Analisis Lingkungan Hidup (TAL) 2016 tanggal 6 sd 9 September 2016. Refreshment SMR : Workshop Bank Treasury Financial Product & Risk Management 17. Development tanggal 20 Juni 2016. 18. Workshop Financial Markets tanggal 3 Desember 2016. 19. Visa South East Asia Client Forum 2016 tanggal 7 sd 8 September 2016. Optimalisasi Friendly Service Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan tanggal 15 sd 16 September 20. 2016 21. Visa Indonesia Annual Members Meeting Oktober 2016. 22. Seminar CRS (Common Reporting Standard), Pada Tanggal 30 Agustus 2016 Indonesia Banking Human Capital Conference : Persiapan SDM Perbankan Indonesia dalam 23. ASEAN Financial tanggal 13 Oktober 2016. Konferensi “ENHANCING INVESTOR’S TRUST THROUGH GOOD CORPORATE GOVERNANCE” 24. Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD), Pada Tanggal 7 November 2016 Seminar Nasional Program Pensiun Karyawan : Strategi Baru Dalam Design & Pembiayaan 25. tanggal 30 November sd 1 Desember 2016.
F.
Penilaian Kinerja Direksi
Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti YB Hariantono YB Hariantono YB Hariantono YB Hariantono Yuni Lastianto Kostaman Thayib Kostaman Thayib Kostaman Thayib Kostaman Thayib Madi Darmadi Lazuardi Martin Mulwanto Martin Mulwanto Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti Yuni Lastianto Yuni Lastianto Yuni Lastianto Yuni Lastianto
sesuai dengan peraturan regulator dan kebijakan perusahaan.
Penilaian Direksi dilakukan 1 (satu) tahun sekali melalui Penilaian Sendiri (Self-Assessment) secara kolegial.
Bank
memiliki
program
Suksesi
sebagai
upaya
mempersiapkan regenerasi kepemimpinan di masa Penilaian Sendiri (Self Assessment) Direksi dilakukan
yang akan datang, yang bertujuan mempertahankan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan
kelangsungan bisnis dan tujuan jangka panjang
mempertimbangkan tugas dan tanggung jawab yang
perusahaan. Proses suksesi Direksi dilakukan untuk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
205
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
mendapatkan kandidat yang potensial menduduki
bisnis yang menyimpang dari prosedur
jabatan
normal,
Direksi.
Kandidat
yang
kompeten
akan
seperti
pelampauan
ekspansi
direkomendasikan ke dalam nominasi Direksi kepada
usaha
Dewan Komisaris.
dengan rencana bisnis Bank yang telah
yang
signifikan
dibandingkan
ditetapkan sebelumnya, atau pengambilan Penilaian dan program suksesi dimaksud ditetapkan
posisi/eksposur Risiko yang melampaui
dalam SK Dekom No.014/DEKOM/XII/16, tanggal
limit yang telah ditetapkan.
23 Desember 2016 tentang
Penilaian Sendiri (Self
4) Menetapkan Risk Limit (Risk Appetite dan
Assessment) Dewan Komisaris Dan Direksi, Serta
Risk Tolerance) dari setiap bidang risiko.
Suksesi Dalam Proses Nominasi Direksi.
5) Menetapkan kebijakan yang harus diambil berdasarkan hasil evaluasi
G. Komite pada Direksi Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Direksi membentuk Komite – Komite sebagai berikut :
6) Mengevaluasi laporan Profil Risiko Triwulan dan Semesteran serta Laporan PTKB sebelum disampaikan ke OJK sebagai laporan rutin. 7) Mengevaluasi agar strategi bisnis Bank berjalan dengan strategi risiko
1. Komite Manajemen Risiko
8) Memantau isu-isu yang cukup signifikan melalui laporan yang disampaikan oleh
a. Wewenang dan tanggung jawab Komite
sekretariat Komite Manajemen Risiko.
Manajemen Risiko adalah melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Direksi
b. Aktivitas Komite Manajemen Risiko Tahun
terkait Manajemen Risiko yang paling kurang
2016
meliputi:
Komite Manajemen Risiko telah mengadakan
1) Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko
rapat Komite untuk membahas
serta perubahannya, termasuk strategi
manajemen risiko sebagai berikut :
Manajemen Risiko, tingkat Risiko yang
1) Pembahasan Penilaian Tingkat Kesehatan
diambil dan toleransi Risiko, kerangka
Bank Posisi Desember 2015, dan posisi
Manajemen
Juni 2016.
Risiko
serta
rencana
kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal. 2) Penyempurnaan insidentil
sebagai
proses
Manajemen
akibat
dari
suatu
perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan,
profil
Risiko
Bank,
dan
efektifitas penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi. 3) Penetapan kebijakan dan/atau keputusan
PT Bank Mega Tbk
2) Pembahasan Profil Risiko PT Bank Mega, Tbk posisi 31 Maret 2016, 30 September
Risiko secara berkala maupun bersifat
206
pelaksanaan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
2016 3) Review
Parameter
Operasional,
Risk
Hukum,
Limit
Risiko
Kepatuhan,
Reputasi, Risiko Stratejik dan threshold pada Profil Risiko Kredit 4) Penentuan sektor limit, review limit sektor ekonomi dan kelompok sektor ekonomi. 5) Pembahasan Management Action Trigger (MAT), Risk Control Self Assessment
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
(RCSA), dan hasil Operational Risk Online
4) LCR (Liquidity Coverage Ratio)
Test Periode Nov 2016
5) Cost of Liquidity & Limited Money Market
6) Massive Credit Limit Increase
Facility
7) Red Area Credit Card
6) Penetapan penurunan suku bunga antar
8) Proposal Perubahan Pengukuran Risiko Hukum dan Profil Risiko Hukum
bisnis segmen (TP Rate) 7) Market & Liquidity Risk
9) Proposal perubahan Limit Risk Tolerance
8) Penetapan Limit Maturity GAP
komposisi Surat Berharga, Volatilitas Bond
3. Komite Kebijakan Perkeditan
IDR, dan Maturity Gap Profile 10) Pembahasan Risk Limit Risiko Kredit, 11) Pengajuan Risk Limit Transaksi Intra-
1) Menyampaikan laporan tertulis secara
Group 12) Ketentuan range Limit & Scorecard BWMK
Risiko
Operasional
berkala kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris, mengenai :
(Kartu Kredit & Non Kartu Kredit) 13) Operasional Risk Management Framework 14) Kajian
a. Tugas dan tanggung jawab
Letter
•
Hasil
pengawasan
penerapan
of
dan
atas
pelaksanaan
Kebijakan Perkreditan Bank.
Indemnity (LOI) •
15) Analisis Industri Perbankan
Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
16) Arsitektur Kebijakan Perkreditan
ketentuan
perkreditan
2. Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)
2) Memberikan a. Tugas ALCO
yang
sudah
mengenai
langkah-
dijalankan. saran
langkah perbaikan yang sebaiknya diambil
ALCO membantu Direksi dalam melakukan
untuk memitigasi risiko yang mungkin
pembahasan dan pengambilan keputusan
timbul atas implementasi suatu kebijakan
atas pengelolaan dan pengendalian Rencana
kepada Direksi dengan tembusan kepada
Anggaran Belanja (RAB) Bank yang mencakup
Dewan Komisaris dalam laporan tertulis
likuiditas, kualitas aset, rentabilitas penetapan
yang dibuat secara berkala.
pricing baik terhadap dana pihak ketiga
3) Melakukan pertemuan rutin minimal 2 (dua)
maupun aset & liability treasury dan rasio-rasio
bulan sekali. Hasil pertemuan rutin tersebut
penilaian kesehatan bank.
dituangkan dalam bentuk Notulen Rapat Komite Kebijakan Perkreditan.
b. Aktivitas Komite ALCO tahun 2016 Komite ALCO telah mengadakan rapat dengan pembahasan hal-hal sebagai berikut : 1) Economic
Indicator,
Interbank
b. Aktivitas Komite Kebijakan Perkreditan Tahun 2016
Market
Update, Liquidity, Polici ALM
Komite
Kebijakan
Perkreditan
telah
mengadakan rapat Komite untuk membahas
2) Prediksi Keuangan & Suku Bunga
hal-hal sebagai berikut :
3) Penetapan Rate BAK Funding, Suku Bunga Deposito dan Tabungan
1) Buku Pedoman/ Kebijakan dan/atau Prosedur Operasional :
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
207
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
•
Penilaian Agunan
•
Kredit Indirect Channel,
•
Kredit
•
Korporasi
Bank Garansi
Sindikasi
dan
•
Komersial •
Pengambilan
Bank Garansi & Pembahasan Klaim
Dokumen
Agunan
terkait Pelunasan Kredit dan Kartu
Pengambilan
Dana
Tunai
Penagihan
dan
Penyetoran
Angsuran/ Tunggakan Debitur •
Pencabutan
kebijakan
Kredit
Prosedur
•
Pengawasan Kredit,
Kartu
•
BI Checking
Channel dan Referensi
•
Buku Pedoman Penurunan Nilai
•
Kredit
Operasional
Kredit
Kartu Kredit,
•
Penggunaan Scoring Processing
melalui
Indirect
antara
Bank
Mega
dengan Bank Mega Syariah •
Remapping
SOP
Penanganan
Kartu Kredit
Kasus, Pencegahan, Maintenance
•
Dokumentasi Arsip Kredit
dan
•
Mega Wholesale Card & Mega Groserindo Card
•
Flow Kredit.
Pelunasan
•
Dipercepat Fasilitas Kredit •
Pengendalian
Internal
•
Pembentukan dan Tata Tertib Risk
• •
Council Kartu Kredit
•
•
Denda
Dipercepat, dan Tarif Transaksi
•
Pemasaran Produk Asuransi Mega Mega
Kendaraan
dan
Mega Kesehatan •
Trade Finance & Services Finance
Ketentuan Masa Transisi Kredit
Rumah,
Keterlambatan, Penalti Pelunasan
Trade
Pelaksanaan Kegiatan SME Asset
(UKM)
Ketentuan Provisi Kredit, Biaya
Produk
Sistem Dokumentasi Administrasi
Segmen Usaha Kecil Menengah
Bank Counterparty
•
Penetapan Besaran Loan to Value
Recovery
Fasilitas Kredit Interbank untuk
Kredit,
Kartu
Kredit
Mega Business Loan
Administasi
Application
Minimum DP Kendaraan Bermotor.
Penyusunan Interest Rate Risk In
•
•
Mobile
Konsumsi beragun Properti Serta
Banking Book (IRRBB)
•
&
(LTV) Kredit Properti dan Kredit pada
Direktorat Kartu Kredit •
Fraud
Syarat Pengajuan dan Process
Layanan Instant Issuance Kartu Ketentuan
Monitoring
Authorization •
Know Your Customer (KYC) untuk Kredit
Penutupan Asuransi Sebagai Salah Satu Syarat Pemberian Fasilitas
(Produk
Kredit Bank
Impor & Ekspor), Kebijakan (Revisi)
•
Produk Mall Outlet Financing
APU & PPT Kartu Kredit
•
Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah
Bank Mega di Cabang •
Pembuatan
Memorandum
Keputusan Kredit (MKK)
208
dan Aplikasi
Layanan Jasa Konsultansi dan Asistensi
•
atas
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
2) Kewenangan dan/atau Persetujuan &
•
penentuan Limit •
dan BI)
Mekanisme
Persetujuan
Kredit
•
Wewenang Regional dan Kantor Pusat •
Progress IT Project Management
5. Komite Sumber Daya Manusia
Kewenangan Retail & Commercial
Limit
Pembiayaan
Sektor
a) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia
Perkreditan
•
Switch Over, New Data Centre •
Business (RECB) Head di Bidang •
IT Infrastructure - server Performance,
Kewenangan Regional Head di Bidang Perkreditan
•
Regulatory Project (Visa, Master, Debit
Ekonomi
Berdasarkan &
Mekanisme
1) Mempelajari
dan
permasalahan
mendiskusikan
dibidang
serta
Sumber
menetapkan
Daya
Pemantauan Sektor Ekonomi
Manusia
Segmentasi Kredit Bank Mega
kebijakan di bidang Sumber daya Manusia
arah
dan
2) Mendiskusikan dan menyusun Struktur
4. Komite Teknologi Informasi
Organisasi PT. Bank Mega, Tbk., termasuk
Tugas Komite Teknologi Informasi (KTI)
penetapan posisi/jabatan dalam organisasi 3) Memutuskan dan mendiskusikan kebijakan-
1) Merumuskan dan memutuskan kebijakan jangka panjang dan jangka pendek dalam
kebijakan
remunerasi
hal perencanaan dan penerapan sistem
4) Menetapkan
informasi teknologi yang akan diterapkan
bentuk
di Bank Mega.
diberikan
penghargaan/sanksi
ataupun
jumlah
dan
penghargaan/
sanksi bagi Pegawai.
2) Melakukan evaluasi dan menetapkan kebijakan,
yang
kepada Pegawai
penyesuaian
penyempurnaan
terhadap
maupun sistem
informasi yang diterapkan. 3) Melakukan
analisa
b) Pelaksanaan Tugas/ Laporan Aktivitas Komite Sumber Daya Manusia Secara
umum
pelaksanaan
rapat
Komite
Sumber Daya Manusia (SDM) telah dilaksanakan terhadap
sesuai dengan ketentuan dan materi yang
perkembangan dan perubahan system
dibahas keseluruhannya adalah terkait dengan
informasi teknologi terutama dibidang
kepegawaian yang ada di Bank Mega. Adapun
perbankan.
materi yang dibahas dalam Komite SDM adalah
4) Memutuskan prioritas proyek teknologi sistem informasi yang sedang atau akan dilaksanakan berdasarkan tingkat kepentingan bisnis.
sebagai berikut : 1) Pembahasan kasus-kasus yang terjadi di Kantor Cabang 2) Pembahasan rekomendasi sanksi temuan audit di Kantor Cabang
b) Aktivitas Komite Teknologi Informasi Tahun 2016
3) Update daftar kehadiran/ absensi MP dan mekanisme eskalasi.
Komite telah mengadakan rapat Komite Teknologi Informasi untuk membahas hal-
4) Pembahasan
Presentasi
Kenaikan
Gaji
Pegawai April 2016
hal sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
209
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
5) Pembahasan Analisa Penggunaan Tenaga
6) Menyampaikan setiap laporan rencana
Kerja Kontrak
dan realisasi penerbitan Produk atau
6) Pembahasan tentang pengembangan karir/
Aktivitas Baru Bank yang dibuat oleh
job grade
Inisiator kepada Bank Indonesia/OJK
7) Pembahasan tentang program training.
sesuai dengan ketentuan.
8) Pembahasan tentang talent pool/ critical
7) Meminta
employee.
feedback
evaluasi
Produk
dari Pemilik Produk untuk kemudian
9) pembahasan tentang Pedoman Remunerasi
dilaporkan kepada ketua Komite dan
dan Sasaran Kerja Individu (performance)
Kelompok Fungsional. 8) Memonitor pelaksanaan evaluasi produk
6. Komite Produk
yang dilakukan oleh Inisiator / Pemilik Produk
a) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Produk b) Aktivitas Komite Produk Tahun 2016 1) Memastikan bahwa Produk atau Aktivitas
Selama tahun 2016, Komite Produk telah
Baru yang akan dikembangkan, sudah
melakukan rapat untuk membahas hal-hal
sesuai dengan rencana dan strategi Bank
sebagai berikut :
serta risiko-risiko yang dihadapi. 2) Memberikan
1) Kick Of Meeting Mega Barca Card &
persetujuan
serta
Follow Up Terhadap Hasil Review Mega
rekomendasi Produk atau Aktivitas baru
Barca Card
yang diajukan, memeriksa kelengkapan
2) Pembahasan Produk MGC dan MWC
pengisian Memorandum Komite Produk
3) Pembahasan Transmart Line of Credit
(MKP), termasuk izin prinsip usulan
4) Kick of Meeting Personal Loan (Cash
produk dan registrasi setiap pengajuan
Line)
Produk atau Aktivitas Baru.
5) Persetujuan
3) Mengkoordinir penyelenggaraan
rapat
MKP
tentang
Rencana
persiapan
Kerjasama Konsultansi/ Asistensi Review
pembahasan
Kredit dengan PT. Bank Mega Syariah
Produk atau Aktivitas baru, menyusun
dan concern OJK terkait hal tersebut.
notulen/ risalah rapat Komite Produk
6) Persetujuan MKP tentang Kerjasama
dan melakukan administrasi dokumen-
Bancassurance
dokumen yang berkaitan dengan rencana
Kerugian - PT. Asusransi Umum BCA.
Produk
Asuransi
penerbitan Produk atau Aktivitas Baru. 4) Memintakan Kelompok
opini
kepada
Fungsional
tiap-tiap
Komite
7. Komite Pengadaan Barang
atas
usulan MKP, mengajukan persetujuan
a) Tugas Komite Pengadaan Barang
atas setiap usulan MKP kepada Ketua dan Anggota Tetap Komite Produk. 5) Melakukan pemenuhan
pemantauan
terhadap
ketentuan
ketentuan
sehubungan dengan penerbitan Produk atau Aktivitas Baru.
210
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
1) Menentukan, mengevaluasi merekomendasikan
mengusulkan, dan terhadap
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
sarana/ alat/ piranti yang digunakan
menyangkut
untuk
baik yang melekat ataupun yang
perlengkapan
kerja/
operasional. dan
melakukan
Conditioning,
terhadap
Pengadaan
Operasional,
Barang, Sarana Kerja dan Jenis Barang Cetakan (Warkat Baku dan
atas
diperlukan
terhadap
Dinas
Alarm
&
CCTV.
sebagai sarana operasional. masukan
Kendaraan Brankas,
10) Memberikan masukan dan saran
Warkat Non-Baku) yang digunakan 3) Memberikan
Gedung
tidak. Seperti : Meja, Kursi, Air
2) Menentukan Evaluasi
fasilitas
kelengkapan yang
kerja
yang
sangat
terkait
dengan unsur estetika (penampilan
Spesifikasi Teknis yang menyangkut
secara
soal “Security Features”, baik untuk
pembatas antrian, papan kurs, baju
barang cetakan, sarana kerja/ alat/
seragam, gedung, signage, totem,
piranti ataupun area kerja demi
penempatan
pengamanan
cabinet dan sejenisnya.
dan
kenyamanan
dan
melakukan
nasabah.
menyeluruh),
meja,
seperti
kursi,
:
filling
11) Memberikan masukan, saran dan
4) Menentukan
menentukan
Evaluasi atas Spesifikasi khususnya
hal
yang menyangkut IT : Sarana Kerja,
pengadaan
Software
cetakan
ataupun
Infrastruktur/
Jaringan.
erat
kaitannya
sarana
yang
Deployment dan Setting.
dan
terkait
haldalam
barang
dengan
:
banner, flier, spanduk, umbul-umbul, billboard/
rekomendasi
pada
sarana kerja yang dimintakan oleh
totem/
signage
evaluasi
performance
perbaikan, up-grade ataupun untuk
yang ada secara rutin.
penggantian yang baru. Uji
dan
sejenisnya). 12) Melakukan
user: baik karena kerusakan untuk
7) Melakukan
atas
sarana Promosi (calendar, agenda,
5) Memastikan kualitas pelaksanaan 6) Memberikan
yang
bersama
dari
atas
vendor-vendor
13) Menterjemahkan dan menuangkan
Coba
(testing),
dalam bentuk kesepakatan yang
evaluasi, memastikan dan memberi
telah terjadi dengan pihak luar/
rekomendasi.
vendor dalam bentuk dokumen legal
8) Menyiapkan/setting
Infrastruktur
dan memastikan atas sarana kerja
(binding-agreement). 14) Melakukan
evaluasi,
memberi
yang menyangkut IT dapat bekerja
masukan/saran
dengan sempurna di User ataupun
dokumen legal / perjanjian yang
Kantor Cabang/ Capem yang baru. 9) Memberikan
masukan
dan
terhadap
usulan
datangnya dari pihak luar/ vendor. 15) Membantu
dalam
menyelesaikan
rekomendasi atas barang-barang
permasalahan
yang
legal atas hal-hal yang berada diluar
terkait
operasional,
dengan
kebutuhan
khususnya
yang
yang
ada
secara
kesepakatan/ perjanjian yang ada.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
211
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
16) Menentukan
jumlah
4) Koordinasi PS Sewa Bank Mega
barang
5) Demo Pemilihan Vendor untuk makeup
yang optimal untuk mendukung
frontliner
operasional bank.
6) Tender Amplop dan Buku Petunjuk
17) Merekomendasikan dan mengusulkan subkontraktor
Mega Cash, Welcome Pack Regular
pemenang pengadaan barang ke
dan Renewal Carrefour dan Welcome
Direksi dan Komisaris.
Pack Regular TSM, Kartu Ucapan Regular dan MegaFirst 7) Final Negosiasi Internet IP Transit
b) Aktivitas Komite Pengadaan Barang Tahun
8) Aanwidzing kartu Mega Cash & ATM,
2016
Aanwidzing dan Tender Kalender Meja
Selama tahun 2016, Komite Produk telah
Bank Mega Tahun 2017.
melakukan rapat untuk membahas hal-hal
9) Negosiasi Harga Mesin Absensi Finger
sebagai berikut : 2016,
Print, UPS Periode Jan 17 - Des 17,
MHU Standing, Mesin Encode, hadiah
MHU Standing Periode Feb 17 - Jan
1) Koordinasi
pengadaan
PC
18, Perpanjangan ssl 3d
Reward Program Staff & family CT
10) Meeting Koordinasi Pengadan Hadiah
Corpora Get Member dan Lainnya, 2) Koordinasi
Pembukaan
Cabang
Mega Supervaganza Periode 3
&
Persiapan Operasional Kantor Baru
Frekwensi
3) Finalisasi harga Upgrade Software Mesin Deteksi, Kaspersky end Point, Project Lisensi IVR dan Media Gateway, Seragam Frontliner dan Pengadaan Motor Honda
Pada Direksi No
212
Nama Komite
Total Rapat dalam 1 tahun
Notulen Rapat
1. Manajemen Risiko
11
Lengkap
2. ALCO
13
Lengkap
3. Perkreditan
31
Lengkap
4. IT
3
Lengkap
5. SDM
7
Lengkap
6. Produk
11
Lengkap
7. Pengadaan Barang
53
Lengkap
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Rapat
Angota
Komite
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
V. KOMITE – KOMITE DEWAN KOMISARIS A. KOMITE AUDIT 1. Dasar Hukum Pembentukan Komite : •
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Pelaksanaan Tata Kelola Bank Umum.
•
Surat Keputusan No.SK.108/DIRBM/15, tanggal 01 Oktober 2015 tentang Komite Audit PT.Bank Mega, Tbk
•
Surat Keputusan No.KEP.069D/DIRBM/15 tanggal 14 Mei 2015 tentang Penempatan Sdr. Achjadi Ranuwisastra sebagai Ketua Komite Audit
2. Susunan keanggotaan, Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite Audit: Nama Achjadi Ranuwisastra
Pengangkatan
Jabatan Ketua/Komisaris Independen
oleh Direksi 14 Mei 2015
Anggota/ Iramady Irdja
Pihak Independen 1 Oktober 2015
Adrial Salam
Pihak Independen 1 Oktober 2015
Bidang Keahlian Perbankan Keuangan & Akuntansi Keuangan & Akuntansi
Rangkap Jabatan Ketua Komite Pemantau Risiko -
-
Anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik. Seluruh anggota Komite Audit independen, baik terhadap Direksi, auditor eksternal, maupun auditor internal (IADT). Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Anggota Komite yang berasal dari pihak independen tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari bank yang sama.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
213
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
3. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit a. Memberikan pendapat profesional yang independen mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. b. Melakukan penelaahan laporan keuangan Bank yang dipublikasikan apakah telah memenuhi ketentuan-ketentuan standar akuntansi yang berlaku, aktivitas usaha dilakukan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku, efektifitas pengendalian internal dan tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan pasar modal serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. c. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Masukan mengenai kinerja Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik juga diberikan kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil penelaahan perihal independensi dan objektifitas Akuntan Publik dan Internal Audit, kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk meyakinkan semua risiko penting telah secara wajar dipertimbangkan. d. Melakukan identifikasi mengenai hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. e. Selama tahun 2016, Komite Audit telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran-saran yang meliputi berbagai aktivitas penting yang dilakukan oleh Bank, antara lain : No 1. 2.
3.
4.
Program Kerja
Mengevaluasi rencana Kerja Audit Tahunan Telah dilakukan evaluasi Rencana kerja Audit (RKAT) IADT Tahun 2016
Tahunan (RKAT) IADT Tahun 2016
Mengevaluasi telaahan satuan tugas IADT Telah dilakukan evaluasi satuan tugas IADT setiap bulan
setiap bulan
Mengevaluasi kesesuaian laporan keuangan PT.Bank Mega, Tbk dengan standar akuntansi Mengevaluasi hasil pelaksanaan audit PT. Bank Mega, Tbk oleh Kantor Akuntan Publik Mengevaluasi
5.
Realisasi Kerja
hasil
pelaksanaan
audit
pengendalian internal dan kecukupan proses pelaporan keuangan PT. Bank Mega, Tbk Mengevaluasi
6.
pelaksanaan
tindak
PT Bank Mega Tbk
laporan keuangan PT Bank Mega, Tbk dengan standar akuntansi Telah
dilakukan
evaluasi
atas
hasil
pelaksanaan audit PT. Bank Mega, Tbk oleh Kantor Akuntan Publik Telah
dilakukan
evaluasi
atas
hasil
pelaksanaan audit pengendalian internal dan kecukupan proses pelaporan keuangan PT. Bank Mega, Tbk
lanjut Telah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan
Direksi atas temuan internal dan eksternal tindak lanjut Direksi atas temuan internal dan audit
214
Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
eksternal audit
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
No
Program Kerja
Realisasi Kerja
Membuat rekomendasi penunjukan Kantor Telah dibuat rekomendasi penunjukan Kantor
7.
Akuntan Publik tahun buku 2016
Akuntan Publik tahun buku 2016
Mengevaluasi pelaksanaan audit external
8.
(EY) untuk tahun buku 2016
Telah dilakukan evaluasi awal dan akan dilanjutkan dengan finalisasi pada awal tahun 2017
4. Pelaksanaan Rapat Komite Audit No
Nama Peserta Rapat
Kehadiran Rapat
Persentase Kehadiran
1.
Achjadi Ranuwisastra
18 kali
100%
2.
Iramady Irdja
18 kali
100%
3.
Adrial Salam
18 kali
100%
Total Rapat selama tahun 2016
18 kali
Achjadi Ranuwisastra Ketua Komite
Iramady Irdja
Adrial Salam
Anggota Komite
Anggota Komite
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
215
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
B. KOMITE PEMANTAU RISIKO 1. Dasar Hukum Pembentukan •
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Pelaksanaan Tata Kelola Bank Umum.
•
Surat Keputusan No.SK.109/DIRBM/15 tanggal 1 Oktober 2015 tentang Komite Pemantau Risiko PT. BANK MEGA Tbk
•
Surat Keputusan No.KEP.069G/DIRBM/15 tanggal 14 Mei 2015 tentang Penempatan Sdr.Achjadi Ranuwisastra sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko
2. Susunan Keanggotaan, Independensi & Rangkap Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko Nama
Jabatan
Pengangkatan oleh Direksi
Achjadi Ranuwisastra Ketua
14 Mei 2015
Purwo Junianto
Anggota
1 Oktober 2015
Trie Goenadi Widodo Anggota
1 Oktober 2015
Bidang Keahlian
Rangkap Jabatan
Perbankan
Ketua Komite Audit
Manajemen Risiko Keuangan Perbankan
-
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko berasal dari pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen. Anggota Komite yang berasal dari pihak independen tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari bank yang sama.
3. PelaksanaanTugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko 1. Komite Pemantau Risiko telah membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris terhadap Direksi beserta jajarannya dalam hal penerapan manajemen risiko dengan memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Kebijakan Manajemen Risiko dan pelaksanaannya. 2. Melakukan penelaahan kecukupan kebijakan manajemen risiko, pelaksanaan fungsi manajemen risiko termasuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (RIMG), serta kualitas informasi Risk Profile Report yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan serta mengidentifikasi hal-hal lainnya yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko.
216
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
3. Program Kerja dan Realisasi Kerja Komite Pemantau Risiko No
Program Kerja
Realisasi Kerja
Keterangan
1.
Mengevaluasi Risk Profile
Telah dilakukan evaluasi:
•
Bank
• •
•
Profile
telah
disusun
sesuai
IV/ 2015
dengan
ketentuan
Risk Profile triwulan
dari Regulator.
I/ 2016 •
Risk
Risk Profile triwulan
•
Profile
risiko
Bank
Risk Profile triwulan
berdasarkan
self
II/ 2016
assessment
Bank
Risk Profile triwulan
relatif stabil selama
III/ 2016
tahun
2016,
yaitu
pada tingkat low to moderate. •
Pada
triwulan
IV
2016, telah dilakukan revisi
parameter
untuk semua risiko. 2.
Menilai efektivitas Komite
Mengikuti
Manajemen
setiap
Risiko
dan
rapat bulan
KMR secara
KMR
dan
RIMG
menjalankan
fungsi
Satuan Kerja Manajemen
aktif dan telah dilakukan
sebagaimana
Risiko
evaluasi
sehingga
terhadap
efektivitas KMR dan RIMG risk untuk tahun 2016.
telah
mestinya, pelaksanaan
management
Bank
berjalan
sesuai
telah
dengan ketentuan. Namun demikian
perbaikan-
perbaikan
masih
diperlukan, terutama risiko kredit,
operasional
kepatuhan
yang
dan masih
dinilai 3 (moderate) oleh Otoritas Jasa Keuangan 3.
Mengevaluasi Risiko
Kebijakan Telah dievaluasi Kebijakan
Pada tahun 2016, RIMG
risiko hukum dan Risiko telah mereview kebijakan operasional.
operasional meliputi : LOI, Operational
RM
Frame
work, dan RSCA.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
217
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
No
Program Kerja
4.
Mengevaluasi
Realisasi Kerja hasil Telah
pemeriksaan SKAI
ditelaah
Keterangan Laporan
SKAI dibidang:
Hasil evaluasi menunjukan bahwa:
•
Funding 110 KC/KCP
•
Operasional
•
60KC/
Kredit 100 KC/KCP
terhadap
ketentuan
KCP •
Ketaatan
masih
rendah. •
Aspek
monitoring
masih
perlu
ditingkatkan. •
Secara
rinci
dilaporkan Dewan
telah kepada
Komisaris
melalui MD No. 006/ KPRBM/16
tanggal
09 September 2016. 5.
Memberikan
informasi
•
MD No. 002/
dan saran kepada Dewan
KPRBM/16 tanggal
Komisaris
01 Maret 2016 •
MD No. 003/ KPRBM/16 tanggal 25 Mei 2016
•
MD No. 004/
•
Triwulan IV/2015. •
•
MD No. 005/ KPRBM/16 tanggal 02 September 2016
•
•
Semester I/2016. •
MD No. 007/ KPRBM/16 tanggal 02 Desember 2016
218
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Evaluasi Risk Profile Triwulan II/2016.
•
Evaluasi LHA (Laporan Hasil Audit) periode Juni –
KPRBM/16 tanggal •
Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko
MD No. 006/ 09 September 2016
Evaluasi Risk Profile Triwulan I/2016.
KPRBM/16 tanggal 04 Agustus 2016
Evaluasi Risk Profile
Agustus 2016. •
Evaluasi Risk Profile Triwulan III/2016.
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
4. Pelaksanaan Rapat Pemantau Risiko No
Nama Peserta Rapat
1.
Komite
Kehadiran Rapat
Persentase Kehadiran
Achjadi Ranuwisastra
6 kali
100%
2.
Trie Goenadi Widodo
6 kali
100%
3.
Purwo Junianto
6 kali
100%
Total Rapat selama tahun 2016
6 kali
Achjadi Ranuwisastra Ketua Komite
Purwo Junianto
Tri Goenadi Widodo
Anggota Komite
Ketua Komite
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
219
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
C. KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 1. Dasar Hukum Pembentukan •
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Pelaksanaan Tata Kelola Bank Umum.
•
Surat Keputusan Direksi No.SK.069C/DIRBM/15 tanggal 14 Mei 2015 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Mega, Tbk.
2. Jumlah, Komposisi dan Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Nama
Jabatan
Lambock V. Nahattands
Ketua
Yungky Setiawan
Anggota
Anwar V. Purba
Anggota
Pengangkatan
Bidang Keahlian
Rangkap Jabatan
14 Mei 2015
Hukum
-
14 Mei 2015
Perbankan
-
14 Mei 2015
SDM
-
oleh Direksi
Komite Remunerasi dan Nominasi diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Kriteria umum untuk dapat diangkat menjadi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memiliki integritas, independensi, kompetensi, akhlak, dan moral yang baik. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari pihak independen tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari Bank yang sama.
3. Pelaksanan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
220
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Program Kerja dan Realisasi Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
No
Program Kerja
Realisasi Kerja
Keterangan
Mengusulkan susunan
Pengangkatan Anggota Ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa PT.
Direksi PT. Bank Mega
Direksi dengan
Tbk.
susunan yang terdiri
Bank Mega, Tbk. tanggal 15 April 2016.
dari 8 (Delapan) Direksi
1.
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Mega, Tbk. tahun 2016.
2.
Mengusulkan
Sejalan dengan arahan
Jumlah Direktorat (termasuk Direktorat
pengalihan tugas
Dewan Komisaris
Utama) disesuaikan dari sebelumnya 10
dan tanggung jawab
dilakukan penyesuaian
Direktorat menjadi 8 Direktorat.
Direksi dari Direksi
pembidangan tugas
sebelumnya kepada
dan tanggung jawab
Direksi yang menjabat.
Dewan Direksi sesuai Direksi yang menjabat.
Pengkajian,
Hasil pengkajian
Dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan
pendalaman dan
dilaporkan kepada
selanjutnya Dewan Komisaris memberi
tindak lanjut atas
Dewan Komisaris.
arahan kepada Direksi.
Mengajukan usulan
Diusulkan kepada
Ditetapkan oleh Dewan Komisaris segera
remunerasi bagi
Dewan Komisaris.
setelah RUPS PT. Bank Mega, Tbk tahun
Peraturan Otoritas Jasa 3.
Keuangan Nomor 45/ POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum.
4.
anggota Dewan
2016.
Komisaris untuk tahun 2016.
5.
Mengajukan usulan
Diusulkan kepada
Ditetapkan oleh Dewan Komisaris segera
remunerasi bagi
Dewan Komisaris.
setelah RUPS PT.Bank Mega, Tbk. tahun
anggota Direksi untuk
2016.
tahun 2016.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
221
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
No 6.
7.
Program Kerja
Realisasi Kerja
Keterangan
Evaluasi Penerapan
Hasil evaluasi
Evaluasi atas penerapan Merit Increase
Kebijakan Remunerasi
dilaporkan kepada
tahun 2016 yang diterapkan pada bulan
2016
Dewan Komisaris
April 2016.
Evaluasi Kebijakan
Hasil evaluasi
Remunerasi Semester
disampaikan kepada
1 tahun 2016
Dewan Komisaris.
Evaluasi Semester 2 akan dilakukan di awal tahun 2017
Persiapan implementasi Peraturan Otoritas 8.
Jasa Keuangan
Hasil disampaikan
Nomor No.21/
kepada Dewan
POJK.04/2015 dan
Komisaris.
Ditindak lanjuti untuk dilaksanakan di tahun 2017
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/ SEOJK. 04/2015
4. Pelaksanaan Rapat Remunerasi dan Nominasi No
Nama Peserta Rapat
Kehadiran Rapat
Persentase Kehadiran
1.
Lambock V. Nahattands
4 kali
100%
2.
Yungky Setiawan
4 kali
100%
3.
Anwar V. Purba
4 kali
100%
Total Rapat Selama Setahun
4 kali
Lambock V. Nahattands Ketua Komite
222
Yungky Setiawan
Anwar V. Purba
Anggota Komite
Ketua Komite
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
VI. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
usulan pemberian kredit. 6. Memberikan tanggapan maupun jawaban tentang surat-surat dari pihak KPK/PPATK sehubungan dengan penerapan APU/PPT.
A. Struktur Kepatuhan 1. Bank
Mega
telah
7. Melakukan pembinaan dengan menerbitkan Memo
menunjuk
Direktur
yang
membawahkan fungsi kepatuhan. 2. Direktur Kepatuhan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance & GCG). 3. Fungsi kepatuhan adalah melakukan tindakan yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan Ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangundangan
yang
berlaku,
serta
memastikan
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Otoritas pengawas lain yang berwenang.
kompetensi
program-program pegawai
melalui
peningkatan training
yang
2. Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan eksternal baik secara tidak langsung yaitu melalui media intranet Bank, Memo Dinas ataupun secara dengan
tatap
muka/mengadakan
sosialisasi ke Kantor Cabang /Cabang Pembantu. 3. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas Bank, produk, pembukaan jaringan kantor dan lain-lain. rancangan
seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan lembaga otoritas yang berwenang. 9. Memantau penyampaian Laporan sesuai ketentuan termasuk mempersiapkan pelaporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan. 10. Melakukan monitoring pelaksanaan GCG dan pelaksanaan/self
assessment
GCG
beserta
pelaporannya ke Otoritas Jasa Keuangan. 11. Melakukan monitoring pelaksanaan kepatuhan terintegrasi dan pelaksanaan/ self assessment Tata
Keuangan.
bidang tertentu.
4. Melakukan
di bidang Operasional, Funding dan Kredit. 8. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap
Corpora beserta pelaporannya ke Otoritas Jasa
berkesinambungan dan sertifikasi untuk bidang-
langsung
Pembantu berdasarkan analisa Laporan Hasil Audit
Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Mega
B. Kerangka Kerja Kepatuhan 1. Membuat
Dinas pembinaan kepada Kantor Cabang/Cabang
review/pemberian kebijakan
yang
opini akan
terhadap diterbitkan
C. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Untuk penerapan fungsi Kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengkajian Rancangan Kebijakan a. Melakukan pengkajian terhadap rancangan kebijakan produk & operasional, termasuk kebijakan produk/ aktivitas baru. b. Melakukan pengkajian terhadap rancangan kebijakan perkreditan, termasuk kebijakan produk/ aktivitas baru.
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. 5. Melakukan
review/pemberian
opini
terhadap
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
223
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
2. Pemantauan Pemberian Kredit
b. Kegiatan
Direct
Sosialisasi
yang
telah
dilakukan adalah sebagai berikut : a. Melakukan review proposal kredit dan proposal 1) Pelaksanaan
kerjasama dalam rangka penyaluran kredit (pembiayaan bersama dan lain-lain). b. Melakukan pemantauan terhadap kualitas
Training
Kepatuhan
Penyempurnaan
Pelaksanaan
kepada
Operation
Regional
dan GCG
Manager,
Area Operation Manager, Area Funding
kredit
Manager, Branch Operation Manager,
c. Pemantauan pencapaian kredit UKM dan
Operation Supervisor, Branch Funding
kredit kepada usaha produktif.
Manager Wilayah Bandung, Semarang,
3. Pelaksanaan Sosialisasi Ketentuan
dan Surabaya. 2) Menjadi
Sebagai upaya meningkatkan awareness pegawai
fasilitator
dalam
program
terhadap risiko kepatuhan dan menumbuhkan serta
training seperti training untuk pegawai
mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada
baru, pegawai yang mengikuti program
seluruh tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank,
pengembangan
Bank dalam hal ini unit kerja CGCG telah melaksanakan
program),
langkah-langkah sebagai berikut :
Development Program, Audit Training
karier
(development
Operation
Manager
Program, Retail Funding Officer Academy, Mega Management Development Program
a. Indirect Sosialisasi dilakukan dengan cara
dan Induction.
sebagai berikut :
1) Sosialisasi
Ketentuan
internal
3) Menyampaikan
dan
presentasi
kepada
eksternal (Bank Indonesia dan Otoritas
manajamen dan Unit Kerja KPNO terkait
Jasa Keuangan) melalui media website
dengan
internal Bank Mega yang dapat diakses
yang diterbitkan selama tahun 2016,
oleh seluruh pegawai (Aplikasi Gudang
khususnya ketentuan Bank Indonesia dan
Ketentuan).
Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
2) Pengiriman
Memo
Dinas
ke
seluruh
ketentuan-ketentuan
eksternal
c. Pemantauan Prinsip Kehati-hatian
unit kerja dan Kantor Cabang / Cabang Pembantu tentang ketentuan internal dan
Telah
eksternal yang diterbitkan setiap bulan.
ketentuan Bank Indonesia dan pelaksanaan prinsip
dilakukan
kehati-hatian
Bank
pemenuhan
seperti
Batas
3) Membuat Memo Dinas reminder kepada
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Non
unit kerja terkait implementasi suatu
Performing Loan (NPL), Giro Wajib Minimum
ketentuan
(GWM),
yang
memerlukan
review
Kecukupan
Pemenuhan
Modal
ketentuan internal dan/atau pembuatan
Minimum (KPMM/CAR), Modal Inti dan Posisi
action plan penerapannya.
Devisa Neto (PDN) dengan menggunakan data unit kerja terkait.
224
pemantauan
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
d.
Laporan Kepatuhan
Action plan perbaikan atau pembinaan yang telah dilakukan unit kerja (NCSA) atas temuan hasil
Laporan Kepatuhan telah disampaikan kepada
pemeriksaan dan pemantauan tersebut :
Direktur Utama dan Dewan Komisaris secara triwulanan dan disampaikan ke Otoritas Jasa
•
Keuangan secara semesteran.
Laporan
hasil
pemeriksaan
kredit
telah
disampaikan kepada unit kerja terkait untuk dilakukan tindakan perbaikan segera sebagai
VII. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
bagian dari tindak lanjut hasil pemeriksaan kredit •
Secara umum sistem pengendalian internal Bank
Mengadakan
Risk
Awareness
Discussion
Forum dengan unit kerja Bisnis.
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan internal
•
Meeting Koordinasi dengan unit kerja Bisnis
control framework yang memadai dengan mencakup
sebagai tindak lanjut atas permasalahan kredit
aspek pengendalian lingkungan, penaksiran risiko,
yang diberikan dan berpotensi bermasalah.
pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi serta pemantauan.
2. Pemeriksaan dan pemantauan aktivitas operasional dilakukan oleh Unit Kerja Operasional Control
Selain Satuan Kerja Audit Internal (IADT) yang melakukan
(OPCL) dengan melakukan pemeriksaan onsite
pengawasan / pemeriksaan (audit) secara regular,
dan offsite.
pengawasan yang bersifat ex-post juga dilakukan oleh unit kerja National Credit Control dan Special Asset
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dapat
Management (NCSA) dan Operasional Control (OPCL).
disimpulkan bahwa masih diperlukan perbaikan dalam akvitas operasional. Action plan perbaikan
1. Pengawasan dan pemantauan pemberian kredit
adalah :
dilakukan oleh Unit Kerja National Credit Control
•
dan Special Asset Management (NCSA).
kebijakan & prosedur. •
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pemantauan •
offsite, masih terdapat beberapa kondisi atau kelemahan dalam pemberian kredit yang perlu
Rekomendasi sanksi pelanggaran kebijakan dan prosedur.
selama tahun 2016, baik secara onsite maupun
mendapat perhatian dan diperbaiki.
Mengadakan training/ refreshment beberapa
Mengusulkan perbaikan sistem penatausahaan dokumen underlying.
•
Penyempurnaan
prosedur
kerja
untuk
meningkatkan pengawasan atau supervisi.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
225
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
VIII. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN (TRAININGTRAINING YANG DIADAKAN OLEH BANK). Training yang dilaksanakan Selama Tahun 2016 Semester I
Bidang
Frek
Semester II
Peserta
Frek
Peserta
In house
254
8.072
439
11.880
Off house
84
150
104
211
Sertifikasi Manajemen Risiko
15
193
41
796
DPTP
22
581
21
535
6
6.526
51
14.320
381
15.522
656
27.742
E-learning Total
Selain Training tersebut diatas, dilakukan juga training ulang atau perpanjangan sertifikasi AAJI, sehingga pada saat ini telah ada 826 orang pegawai yang memiliki sertifikasi AAJI.
IX. PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL A. Struktur Internal Audit (IADT) : Unit kerja Internal Audit (IADT) membawahi 6 bagian dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2016 sebanyak 69 orang. Pada akhir Desember 2016 IADT telah didukung dengan sumber daya yang telah tersertifikasi manajemen risiko sebagai berikut : Sertifikasi
No.
Manajemen Risiko
Keterangan
1.
Level 1
59 orang
Staff audit
2.
Level 2
1 orang
Staff audit
3.
Level 3
7 orang
Pemimpin bagian audit
4.
Level 4
1 orang
IADT Head
Jumlah karyawan IADT
226
Jumlah Karyawan
PT Bank Mega Tbk
68 orang
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
IADT merupakan bagian dari struktur pengendalian intern dan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit atas terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen. IADT Head diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris serta dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai Peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, Unit Kerja Internal Audit (IADT) mempunyai tugas dan bertanggung jawab untuk : a. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. b. Membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi, operasional serta kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung. c. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen. Selain berdasarkan Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan tersebut, eksistensi IADT juga didasari oleh Internal Audit Charter Bank Mega yang menetapkan misi, tujuan, kedudukan, kewenangan, tanggungjawab dan ruang lingkup IADT. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, IADT telah berupaya semaksimal mungkin dan telah berhasil melaksanakan amanah yang diberikan dengan baik.
B. Pelaksanaan Tugas Internal Audit (ADT) Tahun 2016 Sepanjang tahun 2016 IADT telah melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan amanah yang dimandatkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Manajemen. Selama periode tersebut telah dilakukan audit sebagai berikut: •
Melakukan Audit bidang operasional dan bisnis terhadap 65 Kantor Cabang (termasuk 1 kantor Regional) di Regional Audit 1.
•
Melakukan Audit bidang operasional dan bisnis terhadap 68 Kantor Cabang (termasuk 1 kantor Regional) di Regional Audit 2.
•
Melakukan Audit bidang operasional dan bisnis terhadap 75 Kantor Cabang (termasuk 1 kantor Regional) di Regional Audit 3.
•
Melakukan Audit terhadap 27 Divisi dan 3 Bagian di Kantor Pusat.
•
Melakukan Audit terhadap Mega Oto Joint Financing (MOJF) pada 31 Kantor Mitra.
•
Melakukan Audit APU PPT, Risk Manajemen, Anti Fraud, serta Pelayanan dan Perlindungan Konsumenterhadap 14 Kantor Cabang
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
227
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
•
Melakukan Audit bidang Teknologi System Informasi (TSI) atas 13 System/Aplikasi dan 20 Kantor Cabang.\
•
Melakukan monitoring terhadap temuan hasil audit pada seluruh auditee.
•
Melakukan pemantauan pelaksanaan audit intern terhadap 9 Lembaga Jasa Keuangan (LJK) pada group Mega Corpora.
•
Bertindak selaku Counterpart Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan.
Hasil audit disampaikan dalam Laporan Hasil Audit (LHA) yang berisi seluruh temuan dan tanggapan dari auditee (pihak-pihak yang diaudit) serta komitmen auditee untuk menyelesaikan temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai tindak lanjut atas hasil audit/ pemeriksaan tersebut, IADT meminta bukti perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan dokumen pendukung. Tindak lanjut tersebut akan terus dilakukan hingga seluruh permasalahan dapat diselesaikan oleh auditee.
X. PELAKSANAAN AUDIT EKSTERNAL A. Pelaksanaan Audit oleh Akuntan Publik 1. Bank Mega telah memenuhi seluruh aspek tata kelola Bank dalam proses penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP), antara lain: •
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar di Bank Indonesia /Otoritas Jasa Keuangan.
•
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tidak melebihi 5 (lima) tahun buku berturut-turut.
•
Penunjukan Kantor Akuntan Publik disetujui RUPS sesuai rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris.
2. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS dan memperhatikan rekomendasi Komite Audit serta peraturan perundangan yang berlaku, Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja untuk melakukan audit laporan keuangan Bank Mega untuk tahun buku 2016.
B. Pelaksanaan Audit oleh Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pemeriksaan Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas dengan posisi pemeriksaan September 2015. Hasil pemeriksaan telah dikonfirmasi dengan Manajemen Bank Mega dalam pertemuan Exit Meeting pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2015. Seluruh Komitmen Bank untuk menindak lanjuti temuan tersebut pada periode Januari sampai dengan September 2016 telah selesai dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
228
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pemeriksaan umum posisi 31 Desember 2015 di Kantor Pusat dengan cakupan pemeriksaan meliputi : •
Aktivitas Perkreditan
•
Aktivitas Operasional
•
Aktivitas Treasury
•
Penerapan Program Anti Pencucian Uang & Pendanaan Terorisme
•
Thematic Surveillance Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen
Hasil pemeriksaan telah dikonfirmasi dengan Manajemen Bank Mega dalam pertemuan Exit Meeting pada hari Rabu tanggal 6 Juni 2016. Seluruh Komitmen Bank untuk menindak lanjuti temuan tersebut telah selesai dan telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan.
C. Pelaksanaan Audit oleh Bank Indonesia Pada periode semester II tahun 2016, Bank Indonesia (BI) melakukan pemeriksaan terkait Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan PIN Online 6 digit pada Kartu ATM dan/atau Debet posisi 30 September 2016 sampai dengan 15 November 2016. Exit Meeting telah diselenggarakan pada tanggal 22 November 2016. Seluruh Komitmen Bank untuk menindak lanjuti temuan tersebut pada periode awal dan akhir Desember 2016 telah selesai dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Untuk komitmen tindak lanjut temuan pada tahun 2017 sedang dalam proses tindak lanjut.
XI. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN Bank Mega telah memiliki kebijakan mengenai penanganan benturan kepentingan secara umum, yang mengatur tentang persetujuan, admistrasi dan pengungkapan benturan kepentingan. Pada tahun 2016 tidak terdapat aktivitas/transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan, namun terdapat aktivitas atau transaksi afiliasi dengan perusahaan dalam group usaha, antara lain berupa sewa menyewa ruang kantor. Seluruh aktivitas/ transaksi tersebut telah didukung dengan dokumen perjanjian sewa menyewa sesuai dengan ketentuan.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
229
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
XII. PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK Permasalahan hukum yang terjadi pada tahun 2016 beserta status penyelesaiannya.
Permasalahan Umum
Jumlah Perdata
Pidana
Telah selesai (Inkracht)
77
-
Dalam proses penyelesaian
380
2
Total
457
2
Uraian Singkat Permasalahan hukum tersebut adalah sebagai berikut :
A. PERKARA PERDATA : 1. Jumlah Total Perkara Litigasi adalah 457 Perkara Perdata (baik telah maupun belum Inkracht), dengan pokok permasalahan hukum berdasarkan hal-hal sebagai berikut : •
Perselisihan dengan debitur
•
Perselisihan dengan pihak ketiga (derden verzet)
•
Perselisihan yang disebabkan tidak terpenuhinya syarat-syarat subyek hukum
•
Perselisihan kepemilikan jaminan terkait kepailitan
•
Perselisihan Hubungan Industrial.
•
Perselisihan Tata Usaha Negara.
2. Perkara Perdata yang selesai secara Litigasi baik inkracht tingkat pengadilan pertama maupun tingkat Mahkamah Agung yang ditangani oleh Bank Mega selama tahun 2016 adalah 77 Perkara Perdata.
B. PERKARA PIDANA : Perkara Pidana yang ditangani oleh Litigasi yang berkenaan dengan dijadikannya Eks - Karyawan sebagai terdakwa sepanjang tahun 2016 adalah 2 perkara, yang mana sampai saat ini masih berjalan dan belum memiliki Putusan Hukum tetap (Inkracht).
230
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
XIII. SANKSI DENDA DAN PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP KEHATI-HATIAN. Pada tahun 2016, nominal sanksi denda semester II menurun dibandingkan dengan semester I, namun secara frekuensi meningkat. Namun demikian total nominal dan frekwensi sanksi denda tahun 2016 meningkat signifikan dibandingkan tahun 2015. Sanksi denda sebagian besar disebabkan karena kesalahan atau keterlambatan pelaporan dan pemenuhan ketentuan Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan. Untuk meningkatkan awareness terhadap risiko kepatuhan, khususnya terkait pelaporan kepada pihak-pihak eksternal, Direksi telah mengeluarkan Surat Edaran terkait dengan hal tersebut dan melakukan sosialisasi Kepatuhan terhadap Kewajiban Penyampaian Laporan Kepada Pihak-pihak Eksternal dengan peserta adalah seluruh unit kerja pembuat/ penanggungjawab laporan. Kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan secara periodik dan berkesinambungan. Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran yang signifikan terhadap prinsip kehati-hatian dalam aktivitas operasional Bank Mega.
XIV. PELAKSANAAN TATA KELOLA REMUNERASI 1. Penyusunan Kebijakan Remunerasi. a. Kebijakan Remunerasi telah disusun dan diterbitkan dengan Surat Keputusan No.SK.207/DIRBM-HCRO/16 tanggal 23 November 2016 perihal Kebijakan Tata Kelola Remunerasi PT. Bank Mega, Tbk b. Kebijakan tersebut akan diberlakukan mulai tanggal 01 Januari 2017 (sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK No.45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum dan SEOJK No.40/SEOJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum) 2.
Paket Remunerasi dan fasilitas yang diterima oleh Direksi dan Dewan Komisaris
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura
Dewan Komisaris
Direksi
Orang
Jutaan Rp
Orang
Jutaan Rp
4
15.629
8
39.177
4
61
8
171
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi kesehatan, dan sebagainya) : a. Dapat dimilki b. Total
Tidak dapat dimiliki 15.690
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
39.348
PT Bank Mega Tbk
231
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
3. Paket Remunerasi yang dikelompokkan dalam tingkat penghasilan yang diterima oleh Direksi dan anggota Dewan Komisaris dalam 1 (satu) tahun Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 Tahun *)
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
8
3
diatas Rp. 2 miliar diatas Rp. 1 miliar s.d Rp. 2 miliar
1
diatas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 miliar
-
-
Rp. 500 juta ke bawah
-
-
*) yang diterima secara tunai 4. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank Mega pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: a. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 41,76 : 1 b. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 2,44 : 1 c. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 3 : 1 d. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi adalah sebesar 3,01 : 1 *Catatan : BOD berjumlah 10 orang sejak Januari sd Mei 2016
XV. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE). Bank Mega telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur yang tertulis dan jelas untuk penyediaan dana kepada pihak terkait. Bank dalam pelaksanaan penyediaan dana kepada pihak terkait berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank (BMPK) dan telah memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku.
No.
Penyediaan Dana
1 Kepada Pihak Terkait
Jumlah Debitur
Nominal (Jutaan Rupiah)
265
868,405.44
2 Kepada Debitur Inti :
232
•
Individu
50
10,615,975
•
Group
10
7,808,265
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Penyediaan Dana kepada Komisaris dan Direksi Nama
Jabatan
Pinjaman
Yungky Setiawan
Komisaris Utama
Kartu Kredit
Achjadi Ranuwisastra
Komisaris Independen
Kartu Kredit
Darmadi Sutanto
Komisaris
Kartu Kredit
Lambock V Nahattands
Komisaris Independen
-
Kostaman Thayib
Direktur Utama
Kredit & Kartu Kredit
Yuni Lastianto
Direktur
Kartu Kredit
Madi Darmadi Lazuardi
Direktur
Kartu Kredit
Indivara Erni
Direktur
Kredit & Kartu Kredit
Martin Mulwanto
Direktur
Kredit & Kartu Kredit
Y.B. Hariantono
Direktur
Kartu Kredit
Wiweko Probojakti
Direktur
Kartu Kredit
Lay Diza Larentie
Direktur
Kartu Kredit
Dewan Komisaris
Direksi
XVI. KECUKUPAN TRANSPARANSI Transparansi kondisi keuangan dilakukan melalui media cetak/surat kabar terkemuka, homepage Bank Mega dan pengiriman langsung kepada Otoritas Jasa Keuangan, YLKI, Lembaga pemeringkat di Indonesia, Asosiasi Bank-Bank di Indonesia, LPPI, Lembaga Penelitian Bidang Ekomoni & Keuangan dan majalah Ekonomi dan Keuangan. Transparansi tentang produk disajikan dalam bentuk brosur, leaflet dan media promotion lainnya serta dalam homepage Bank Mega. Demikian pula dengan pengaduan nasabah dapat dilakukan secara online melalui homepage Bank Mega. Dalam hal transparansi pelaksanaan tata kelola, Bank Mega telah menyusun laporan pelaksanaan GCG dengan cakupan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut disertai dengan hasil assessment Bank terhadap pelaksanaan GCG sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Laporan tersebut disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan dan pihak-pihak lainnya sebagaimana ditetapkan serta disampaikan pula di homepage Bank Mega yang merupakan bagian dari Laporan Tahunan Bank (Annual Report).
XVII. RENCANA STRATEGIS BANK Bank Mega telah menyusun Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank (Business Plan) dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
233
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
tersebut telah sesuai dengan Visi dan Misi Bank Mega dan disusun secara realistis, komprehensif, terukur dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. Penyusunan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis oleh Direksi dilakukan setelah melalui serangkaian diskusi yang melibatkan Dewan Komisaris dan jajaran Manajemen lainnya, kemudian diajukan untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis tersebut dikomunikasikan juga ke berbagai jenjang organisasi Bank Mega.
XVIII. KOMITMEN INTEGRITAS (KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN) Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), PT Bank Mega Tbk telah mengimplementasikan Komitmen Integritas, yaitu komitmen manajemen dan seluruh jajaran organisasi untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG, Code of Conduct dan prinsip Prudential Banking. Guna menunjang pertumbuhan usaha yang diikuti dengan perkembangan organisasi dan pelaksanaan Komitmen Integritas yaitu dengan cara sistem “E-Komitmen Integritas”. Proses pelaksanaannya sendiri dituangkan dalam Surat Edaran Direksi tentang Komitmen Integritas (SE Direksi No. 122/DIRBM-CGCG/2015 tanggal 30 Juni 2015). Pelaksanaan E-Komitmen Integritas kepada seluruh karyawan dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan di KPNO, Kantor Regional dan kantor Cabang. Komitmen Integritas mencakup Piagam Komitmen Integritas, Komitmen Manajemen dan Karyawan PT Bank Mega Tbk, manfaat Komitmen Integritas, prinsip GCG, Etika dan Budaya Kerja, Kode Etik, kewajiban bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai, larangan bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai, Benturan Kepentingan, Whistleblowing Policy, Deklarasi Anti Fraud serta Sanksi. Komitmen Integritas berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan PT. Bank Mega Tbk.
Budaya Perusahaan Secara umum, Budaya Perusahaan dibentuk dari nilai-nilai utama Bank yang menjadi landasan pelaksanaan kegiatan manajemen Bank dan seluruh jajaran unit kerjanya. Namun pada penerapannya, Budaya Perusahaan juga diharapkan menjadi panduan bagi seluruh karyawan Bank dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam usahanya mencapai tujuan yang ditetapkan Bank. Pokok-pokok nilai utama Bank yang diharapkan akan menjadi budaya Bank tersebut adalah:
234
•
Kewirausahaan
•
Etika
•
Kerjasama
•
Dinamis
•
Komitmen
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
XIX. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL SELAMA PERIODE PELAPORAN Bank Mega mengimplementasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) ini tidak sekedar untuk memenuhi ketentuan regulasi sebagaimana tercantum dalam undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, melainkan merupakan wujud apresiasi terhadap kontribusi dukungan masyarakat kepada perkembangan Bank. Adapun program yang dilaksanakan selama tahun 2016 adalah Mega Peduli, Edukasi “Ayo ke Bank”, Komitmen Penyaluran dana Mega Berbagi untuk membantu perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di Tanah Air. a. Mega Peduli Tujuan kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun ini adalah memupuk kepedulian dan komitmen seluruh Manajemen dan pegawai Bank Mega terhadap tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan, khususnya terhadap masyarakat / penduduk / rakyat yang kurang mampu antara lain : yatim piatu (Panti Asuhan), orang tua jompo (Panti Werda), tunawisma, orang cacat, korban bencana dan sebagainya yang berada di sekitar unit kerja dan / atau di sekitar kantor - kantor Cabang / Capem / Kantor Kas Bank Mega di seluruh Indonesia. Seluruh karyawan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan ini sehingga dapat mendidik karyawan memiliki rasa sosial dan kepedulian terhadap penderitaan sesama. Bantuan disalurkan melalui Kantor Cabang / Capem / Kantor Kas Bank Mega di seluruh Indonesia Kegiatan Sosial Mega Peduli semakin dirasakan manfaatnya terutama bagi masyarakat yang kurang beruntung karena dampak dari kebijakan pemerintah yang mengakibatkan meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok dan melemahnya daya beli masyarakat. Untuk itu pada setiap tahun kegiatan sosial Mega Peduli, Bank Mega selalu memberikan bingkisan dalam bentuk barang / natura seperti beras, mie instan, kecap, minyak goreng. Jumlah total penyaluran Mega Peduli hampir mencapai Rp. 1,5 miliar. b. Mega Berbagi Ajakan kepedulian terhadap ketersediaan sumberdaya manusia unggul, yang terdidik mendapat sambutan baik dari nasabah Bank Mega, melalui produk tabungan Mega Berbagi, yang sebagian bunganya disisihkan untuk membantu perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Tanah Air. Pada tahun 2016, Bank Mega bekerja sama dengan CT ARSA Foundation, berkomitmen akan membantu perbaikan sarana pendidikan pada 34 sekolah di tanah air, serta akan memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar sekolah. Realisasi komitmen penyaluran Mega Berbagi, dimulai dari peletakan batu pertama, pembangunan kembali sekolah PGRI Garut, yang rusak berat karena bencana banjir. c. Literasi Edukasi Perbankan Secara konsisten, Bank Mega juga turut berpartisipasi aktif menyukseskan program edukasi yang secara khusus diarahkan pada pengembangan pengetahuan masyarakat di bidang perbankan. Program yang dicanangkan oleh
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
235
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Bank Indonesia ini merupakan manifestasi dari pilar ke enam Arsitektur Perbankan Indonesia yang menetapkan bahwa bank-bank bertanggungjawab mendidik masyarakat mengenai dasar-dasar perbankan. Sepanjang tahun 2016, Bank Mega sudah melaksanakan beberapa kegiatan yang terkait dengan program literasi edukasi ”Ayo Ke Bank”. Di antaranya adalah Edukasi kepada Siswa Mts YKM3, Palbatu Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Pemberian Literasi Edukasi bersama Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan mobil Literasi Edukasi “Simolek” di wilayah Medan, yaitu di Bank Mega Kantor Cabang Medan Petisah, Medan Katamso, Medan Maulana Lubis, dan di Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda. Disamping itu Bank Mega juga turut mensukseskan Bulan Literasi bersama Otoritas Jasa Keuangan, dengan mengadakan pameran kepada publik di Lapangan Merdeka Medan pada Oktober 2016. d. Kegiatan lainnya Selain kegiatan-kegiatan sosial tersebut di atas, Bank Mega juga selalu terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial jika terjadi bencana alam yang terjadi baik bencana alam secara lokal maupun secara nasional. Pemberian pelayanan kesehatan, dan pemeriksaan gigi gratis kepada pelajar dan masyarakat di sekitar wilayah Bintaro Tangerang Selatan, bekerjasama dengan ARSA Foundation. Sementara itu, untuk memanfaatkan waktu liburan sekolah, Bank Mega juga menyelenggarakan Khitanan Massal bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.
XX. PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 1. Dalam rangka Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Bank Mega sebagai Entitas Utama telah melaksanakan pemantauan pelaksanaan tata kelola pada perusahaan terelasi pada konglomerasi keuangan Mega Corpora. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, antara lain sebagai berikut : a. Peningkatan kualitas koordinasi dan komunikasi dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Terelasi yaitu dengan membuat penunjukan anggota support group Tata Kelola Terintegrasi. b. Melaksanakan rapat koordinasi dengan Anggota Support Group Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan PT Mega Corpora. c. Melakukan tata kelola dan monitoring Pelaksanaan Kepatuhan & Tata Kelola pada LJK Terelasi. d. Mengadakan training dan Forum Diskusi dengan LJK Terelasi, dengan pokok pembahasan mengenai penerapan APU & PPT serta Perlindungan Konsumen. e. Pelaksanaan Pengawasan Tata Kelola Terintegrasi oleh Dewan Komisaris, dibantu oleh Komite Tata Kelola Terintegrasi. 2. Entitas Utama telah menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi a. Entitas Utama telah membuat dan mengirimkan Laporan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Tahun 2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan (Surat No.015/DIR-CHC/16 tanggal 26 Mei 2016 Perihal Laporan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Tahun 2015). b. Entitas Utama telah membuat dan mengiriman Laporan Self Assesment Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Semester II Tahun 2015 (Surat No.029/DIRBM-CGC/16 tanggal 04 Februari
236
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
2016 Perihal Laporan Self Assessment Tata Kelola Terintegrasi Semester II Tahun 2015). c. Entitas Utama telah membuat dan mengiriman Laporan Self Assesment Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Semester I Tahun 2016 (Surat No.041/DIRBM-CGC/16 tanggal 11 Agustus 2016 Perihal Laporan Self Assessment Tata Kelola Terintegrasi Semester I Tahun 2016). d. Untuk Pelaksanaan Pelaporan Self Assesment Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Semester II 2016 Entitas Utama telah melakukan koordinasi dan mengirimkan Form Pemantauan Kepatuhan dengan LJK yang tergabung pada Konglomerasi Keuangan Mega Corpora. Laporan akan dikirimkan ke Otoritas Jasa Keuangan selambat-lambatnya pada tanggal 15 Februari 2017.
XXI. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BANK MEGA, Tbk TAHUN 2016 Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Semester 1 Peringkat Bank Mega (Penilaian Bank Mega & OJK)
Definisi Peringkat Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate
Individual
2
Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank.
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Semester 2 Peringkat Bank Mega (Penilaian Bank Mega & OJK)
Definisi Peringkat Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate
Individual
2
Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank.
Berdasarkan hasil Prudential Meeting tanggal 14 Maret 2016, Otoritas Jasa Keuangan menilai peringkat pelaksanaan GCG untuk Semester II tahun 2015 adalah 3 (tiga). Berdasarkan hasil Prudential Meeting tanggal 31 Agustus 2016, Otoritas Jasa Keuangan menilai peringkat pelaksanaan GCG untuk semester I tahun 2016 adalah 2 (dua), sebagaimana ditegaskan dalam surat Otoritas Jasa Keuangan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
237
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
No.SR-98/PB.31/2016 tanggal 7 September 2016 perihal Tingkat Kesehatan Bank Saudara Posisi 30 Juni 2016. Untuk semester II tahun 2016, adalah hasil penilaian self assessment Bank yang telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan bersama dengan Surat No.003/MIRG-SKOJK/17 tanggal 31 Januari 2016 perihal Laporan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) Periode Semester II tahun 2016 dan hasil Prudential Meeting tanggal 16 Februari 2017, Otoritas Jasa Keuangan menilai peringkat pelaksanaan GCG untuk semester II tahun 2016 adalah 2 (dua).
XXII PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sebagai Perusahaan Terbuka, Bank Mega juga wajib memenuhi Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa No.21/POJK.04/ 2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka memuat praktik tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan praktik internasional mencakup 5 (lima) aspek, dan 8 (delapan) prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta 25 (dua puluh lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan pada Bank Mega adalah sebagai berikut : Aspek, Prinsip dan Rekomendasi
Penerapan pada Bank
A. Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham
Dalam
Menjamin
Hak-Hak
Pemegang
Saham Prinsip 1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rekomendasi: 1. Bank memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara
Comply
terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham. 2. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank hadir dalam RUPS Tahunan.
Comply
3. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Bank paling sedikit selama 1 (satu) tahun.
238
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Comply
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Aspek, Prinsip dan Rekomendasi
Penerapan pada Bank
Prinsip 2 Meningkatkan
Kualitas
Komunikasi
Bank
dengan
Pemegang Saham atau Investor. Rekomendasi :
Komunikasi dengan pemegang saham atau investor
4. Bank memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan selama ini dilakukan melalui RUPS (sesuai Risalah pemegang saham atau investor.
RUPS pada tata tertib RUPS dan melalui public expose. Kebijakan sedamg dalam proses pembuatan.
5. Bank
mengungkapkan
kebijakan
komunikasi Kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan
Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau pemegang saham atau investor akan segera diungkapkan investor dalam Situs Web.
dalam situs web
B. Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Prinsip 3 Memperkuat
Keanggotaan
dan
Komposisi
Dewan
Komisaris. Rekomendasi : 6. Penentuan
jumlah
anggota
Dewan
Komisaris
Comply
mempertimbangkan kondisi Bank. 7. Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan
keberagaman
keahlian,
Comply
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Prinsip 4 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. Rekomendasi : 8. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja
Comply
Dewan Komisaris. 9. Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan
Comply
melalui Laporan Tahunan Bank.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
239
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Aspek, Prinsip dan Rekomendasi
Penerapan pada Bank
10. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila
Comply
terlibat dalam kejahatan keuangan 11. Komite Remunerasi & Nominasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi
Comply
C. Fungsi Dan Peran Direksi Prinsip 5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. Rekomendasi : 12. Penentuan
jumlah
anggota
Direksi
mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka
Comply
serta efektifitas dalam pengambilan keputusan 13. Penentuan
komposisi
memperhatikan,
anggota
keberagaman
Direksi keahlian,
Comply
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. 14. Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau
keuangan
memiliki
keahlian
dan/atau
Comply
pengetahuan di bidang akuntansi. Prinsip 6 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. Rekomendasi : 15. Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.
Comply
16. Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan
Comply
tahunan Perusahaan Terbuka. 17. Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. D. Partisipasi Pemangku Kepentingan
240
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Comply
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Aspek, Prinsip dan Rekomendasi
Penerapan pada Bank
Prinsip 7 Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan. 18. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk
Comply
mencegah terjadinya insider trading. 19. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi
Comply
dan anti fraud. 20. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau
Comply
vendor. 21. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang Pemenuhan hak-hak kreditur diatur secara rinci dalam pemenuhan hak-hak kreditur.
Perjanjian Kredit yang dibuat antara Bank dengan Kreditur
22. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.
Comply
23. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif
jangka
panjang
kepada
Direksi
dan
Comply
karyawan. E. Keterbukaan Informasi Prinsip 8 Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi. Rekomendasi :
Saat ini hanya menggunakan situs Web
24. Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi. 25. Laporan
Tahunan
mengungkapkan
pemilik
Perusahaan manfaat
Terbuka
akhir
dalam
kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan
Comply
pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
241
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No.I-A. tentang Pembentukan sekretaris Perusahaan, Bank Pundi telah menunjuk Christiana M. Damanik sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary. Profil Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan, halaman ___ dari Laporan Tahunan ini. Fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. M engikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 2. M emberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi Bank Pundi. 3. M emberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi peraturan Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung (contact person) antara Bank Pundi dengan OJK-Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia (BEI), Regulator lainnya dan masyarakat. 5. Menyiapkan Daftar Khusus Saham. 6. M enghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Rapat Direksi serta membuat minuta hasil Rapat Direksi dan bertanggung jawab atas tersedianya Notulen Rapat Dewan Komisaris. 7. M empersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan laporan-laporan/kegiatan rutin Direksi yang akan disampaikan kepada pihak luar. 8. B ertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
242
PT Bank Mega Tbk
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Selama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas-tugas, antara lain meliputi: 1. M emberikan pelayanan setiap informasi yang dibutuhkan pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kondisi Bank Pundi, seperti permintaan Laporan Tahunan, informasi terkait penggunaan hasil dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) III, pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. 2. M enyampaikan laporan berkala dan laporan insidentil kepada OJK-Bapepam serta BEI. 3. M enyampaikan keterbukaan informasi kepada masyarakat melalui BEI. 4. M engikuti perkembangan pasar modal termasuk setiap peraturan yang baru serta memberikan informasi terkini dan masukan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja terkait dengan adanya peraturan-peraturan pasar modal yang baru. 5. M enyiapkan Daftar Khusus Saham yaitu daftar kepemilikan Saham Direksi dan Komisaris Bank Pundi beserta keluarganya, baik yang ada di Bank Pundi maupun yang ada di perusahaan lain. 6. M enghadiri setiap pelaksanaan Rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi serta membuat dan mendistribusikan risalah Rapat tersebut kepada Direksi dan Dewan Komisaris. 7. M enyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa serta Public Expose pada tanggal 25 Juni 2013.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Keterbukaan Informasi Keterbukaan informasi Bank kepada OJK-Bapepam, Bursa dan Publik yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama Tahun 2013, adalah sebagai berikut: KETERANGAN JANUARI 8
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Desember 2012.
15
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas III PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.
FEBRUARI 6
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Januari 2013.
MARET 5
Keterbukaan Informasi berkaitan dengan Penjelasan Volatilitas Atas Transaksi Saham
6
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 28 Februari 2013.
28
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 di Harian Bisnis Indonesia dan Harian Media Indonesia.
APRIL 9
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Maret 2013.
30
Penyampaian Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Maret 2013. Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 di Harian Indopos dan Harian Ekonomi Neraca. Penyampaian Laporan Tahunan 2012 PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.
MEI 10
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 April 2013.
24
Penyampaian Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today.
JUNI 10
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today. Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Keterbukaan Informasi berkaitan dengan Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Penyampaian Bukti Iklan Ralat Pemberitahuan kepada Pemegang Saham terkait dengan Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today.
11
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Public Expose Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. 1.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Mei 2013.
1.
20 1.
Penyampaian Materi Public Expose Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.
1.
27 1.
Penyampaian Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
243
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
KETERANGAN 1. 1.
28 1.
Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today. Laporan Hasil Public Expose Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. 1.
JULI
1.
8 1.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 Juni 2013.
1.
31 1.
Keterbukaan Informasi berkaitan dengan Penyampaian Laporan Keuangan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 Juni 2013 yang akan disampaikan paling lambat pada tanggal 30 September 2013 sehubungan dengan dilakukannya Audit. 1.
AGUSTUS
1.
1 1.
Keterbukaan Informasi Berkaitan dengan Penunjukkan Akuntan Publik PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.
1.
12 1.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Juli 2013.
1.
16 1.
Keterbukaan Informasi berkaitan dengan Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Publikasi Periode 30 Juni 2013 (Unaudited) PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. guna memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.14/14/PBI/2012 di Harian Media Indonesia dan Harian Ekonomi Neraca. 1.
SEPTEMBER
1.
9 1.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Agustus 2013.
1.
30 1.
Perubahan Akuntan Publik PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.
1.
Penyampaian Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 Juni 2013 (Audited).
1.
Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 di Harian Media Indonesia dan Harian Ekonomi Neraca. 1.
OKTOBER
1.
8 1.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 September 2013.
1.
17 1.
Perubahan Komite Audit PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk
1.
31 1.
Penyampaian Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 September 2013 di Harian Media Indonesia dan Harian Ekonomi Neraca. 1.
1.
1.
6 1.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Oktober 2013.
1.
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today.
21 1.
Pemberitahuan Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk dan Bukti Iklannya di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today. 1.
1.
NOVEMBER
6 1.
DESEMBER
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 November 2013.
Keterbukaan informasi juga dilakukan melalui melalui publikasi atas kinerja laporan keuangan triwulanan Bank Pundi di beberapa media nasional sebagai berikut :
244
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
No.
Periode Laporan
Pemuatan
1
31 Desember 2012 (audited)
Bisnis Indonesia dan Media Indonesia tanggal 28 Maret 2013
2
31 Maret 2013 (un-audited)
Indopos dan Ekonomi Neraca tanggal 30 April 2013
3
30 Juni 2013 (Un-audited)
Media Indonesia dan Ekonomi Neraca tanggal 14 Agustus 2013
4
30 Juni 2013 (Audited)
Media Indonesia dan Ekonomi Neraca tanggal 30 September 2013
5
30 September 2013 (un-audited)
Media Indonesia dan Ekonomi Neraca tanggal 31 Oktober 2013
Laporan Tahunan Laporan Tahunan (Annual Report) Tahun 2012 disusus berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/14/ PBI/2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/Bl/2006 Peraturan No.X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, telah disampaikan kepada pihak-pihak meliputi : Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, Pemegang Saham, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, PT Pefindo, Perbanas,
No
Tanggal
Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FE UI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Majalah Infobank dan Majalah SWA. Siaran Pers untuk Distribusi Nasional selama 2013 Bank Pundi juga mengeluarkan Siaran Pers untuk menginformasikan berbagai kegiatan yang dijalankan, baik yang terkait dengan kinerja Bank maupun kegiatan lainnya sebagai berikut:
Judul Siaran Pers
1
20 Maret 2013
Bank Pundi-Telkom Bersinergi Kembangkan UMKM
2
25 Juni 2013
RUPST Bank Pundi Angkat Dirut Baru
3
25 Juli 2013
Bank Pundi Santuni Anak Yatim
4
14 September 2013
Bank Pundi Gelar Donor Darah
5
10 November 2013
Apresiasi Nasabah: Bank Pundi Gelar Nonton Barenng Nasabah
6
18 November 2013
Bank Pundi Bidik 100 Ribu UMKM
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
245
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Laporan Good Corporate Governance (GCG) Bank Pundi telah menyampaikan Laporan GCG Tahun 2012 kepada pihak-pihak eksternal, meliputi: Bank Indonesia, Pemegang Saham, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, PT Pefindo, Perbanas,LPEMFE UI LPPI, LIPI, Majalah Infobank dan Majalah SWA. Sebagai gambaran mengenai perkembangan Bank Pundi, dapat diakses melalui website www.bankpundi. co.id yang memuat informasi keuangan meliputi: Laporan Keuangan Tahunan (audited), Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Tahunan (Annual Report), Laporan GCG, jaringan kantor dan produk Bank Pundi.
246
PT Bank Mega Tbk
Akses Informasi dan Data Perusahaan Bank Pundi memberikan kemudahan bagi stakeholder untuk mengakses berbagai informasi mengenai Bank Pundi, seperti informasi mengenai finansial dan perusahaan, publikasi (press release), produk dan aksi korporasi melalui website Bank Pundi yaitu www. bankpundi.co.id . Sementara bagi para stakeholder dapat juga langsung menghubungai Corporate Secretary melalui e-mail:
[email protected] dan bagi para investor insititusi dapat juga langsung menghubungi Investor Relation melalui e-mail: investor.relations@ bankpundi.co.id.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
247
Ikhtisar Utama
248
PT Bank Mega Tbk
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
249
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
LINGKUNGAN HIDUP Bagi sebuah institusi perbankan, dampak langsung
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
kegiatan operasional terhadap lingkungan memang
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
relatif lebih rendah dibandingkan industri lainnya.
juga diterapkan di Bank Mega, dan Bank Mega
Tetapi, Bank Mega memiliki komitmen yang tinggi
paham lingkungan kerja menjadi faktor penting bagi
dalam mengelola dan meminimalkan risiko/dampak
kenyamanan karyawan dalam bekerja. Manajemen
operasionalnya
selalu berusaha menciptakan lingkungan yang aman,
terhadap
lingkungan.
Dampak
lingkungan terbesar dari operasional Bank Mega adalah
pada
penggunaan
energi,
air,
konsumsi
penghematan dilakukan dengan menerapkan sistem
PROGRAM TANGGUNG JAWAB sosial
electronic document, workflow dan approval process.
Secara
Saat ini Bank Mega sudah berhasil menerapkan
dilaksanakan
konsep paperless, dimana sebelumnya menggunakan
sebagian keuntungan kepada masyarakat, tetapi
hard-document berubah menjadi electronic document.
lebih fokus pada membina hubungan yang harmonis
Penerapan sistem ini akan terus dilakukan di semua
dengan pemangku kepentingan, serta dapat saling
unit kerja agar layanan kepada nasabah menjadi lebih
memberikan nilai tambah kepada semua pihak secara
cepat dan aman.
berkesinambungan. Banyak hal yang telah dilakukan
kertas, dan pengelolaan sampah. Salah satu upaya
filosofis,
program-program
tidak
sekedar
CSR
yang
mengembalikan
oleh Bank Mega sepanjang tahun 2016 yang terbagi dalam beberapa program, yaitu :
250
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Mega Peduli
di sekitar kantor - kantor Cabang/ Capem/ Kantor Kas
“Mega Peduli” merupakan program yang berfokus
Bank Mega di seluruh Indonesia.
pada pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Hal ini tidak hanya dilatar
Seluruh karyawan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan
belakangi adanya kepedulian manajemen Bank Mega
ini sehingga dapat mendidik karyawan memiliki rasa
untuk terus berbagi dengan masyarakat.
sosial dan kepedulian terhadap penderitaan sesama. Bantuan disalurkan melalui Kantor Cabang/ Capem/
Tujuan kegiatan ini adalah guna memupuk kepedulian
Kantor Kas Bank Mega di seluruh Indonesia.
seluruh manajemen dan karyawan khususnya terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan antara lain
Kegiatan Sosial Mega Peduli semakin dirasakan
: yatim piatu (Panti Asuhan), orang tua jompo (Panti
manfaatnya terutama bagi masyarakat yang kurang
Werda), tunawisma, orang cacat, korban bencana dan
beruntung karena dampak dari kebijakan pemerintah
sebagainya yang berada di sekitar unit kerja dan/atau
yang
mengakibatkan
meningkatnya
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
harga-harga
PT Bank Mega Tbk
251
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
kebutuhan
pokok
dan
melemahnya
daya
beli
Sepanjang tahun 2016, Bank Mega sudah melaksanakan
masyarakat. Untuk itu pada setiap tahun kegiatan sosial
beberapa kegiatan yang terkait dengan program
Mega Peduli, Bank Mega selalu memberikan bingkisan
literasi edukasi. Di antaranya adalah Edukasi “Ayo ke
dalam bentuk barang/ natura seperti beras, mie instan,
Bank” kepada Siswa Mts YKM3, Palbatu Menteng
kecap, minyak goreng. Jumlah total penyaluran Mega
Dalam, Jakarta Selatan. Edukasi Pemberian Literasi
Peduli hampir mencapai Rp1,5 miliar.
Edukasi bersama OJK dengan menggunakan mobil Literasi Edukasi “Simolek” di wilayah Medan, yaitu di
Mega Berbagi
Bank Mega Kantor Cabang Medan Petisah, Medan
Ajakan kepedulian terhadap ketersediaan sumber daya
Katamso, Medan Maulana Lubis, dan di Yayasan
manusia unggul, yang terdidik mendapat sambutan
Pendidikan Sultan Iskandar Muda. Disamping itu Bank
baik dari nasabah Bank Mega, melalui produk tabungan
Mega juga turut mensukseskan Bulan Literasi bersama
Mega Berbagi, yang sebagian bunganya disisihkan
OJK, dengan mengadakan pameran kepada publik di
untuk membantu perbaikan sarana dan prasarana
Lapangan Merdeka Medan pada Oktober 2016.
pendidikan di seluruh Tanah Air.
Kegiatan lainnya Pada tahun 2016, Bank Mega bekerja sama dengan
Selain itu Bank Mega juga selalu terlibat secara aktif
CT ARSA Foundation, berkomitmen akan membantu
dalam kegiatan sosial jika terjadi bencana alam yang
perbaikan sarana pendidikan pada 34 sekolah di tanah
terjadi baik bencana alam secara lokal maupun secara
air, serta akan memberikan pelatihan kepada tenaga
nasional.
pengajar sekolah. Realisasi komitmen penyaluran
pemeriksaan gigi gratis kepada pelajar dan masyarakat
Mega Berbagi, dimulai dari peletakan batu pertama,
di
pembangunan kembali sekolah PGRI Garut, yang rusak
bekerjasama dengan ARSA Foundation. Sementara
berat karena bencana banjir.
itu, untuk memanfaatkan waktu liburan sekolah, Bank
sekitar
Pemberian wilayah
pelayanan Bintaro
kesehatan,
Tangerang
dan
Selatan,
Mega juga menyelenggarakan Khitanan Massal bagi
Literasi Edukasi Perbankan
anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.
Bank Mega turut berpartisipasi aktif menyukseskan program edukasi yang secara khusus diarahkan pada pengembangan pengetahuan masyarakat di bidang perbankan. Program yang dicanangkan oleh Bank Indonesia ini merupakan manifestasi dari pilar ke enam Arsitektur Perbankan Indonesia yang menetapkan bahwa
bank-bank
bertanggungjawab
mendidik
masyarakat mengenai dasar-dasar perbankan.
PT Bank Mega Tbk
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
MANAJEMEN PRODUK, JASA & KONSUMEN Bank Mega berkomitmen untuk menyediakan produk dan jasa perbankan yang transparan dan adil bagi semua nasabah. Pada setiap penjualan produk, Bank Mega menjelaskan manfaat, risiko serta biaya atas produk atau layanan kepada nasabah.
Bank
Mega juga menyediakan Layanan Customer Service di kantor-kantor Bank Mega untuk menyampaikan pengaduan atas produk atau layanan perbankan, selain itu pengaduan dapat pula disampaikan di website Bank Mega atau dapat diakses melalui nomer telepon HP atau 1500010 yang dapat diakses 7 hari 24 jam. Selain itu, sejalan dengan peraturan OJK, Bank Mega juga telah menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk melindungi kerahasiaan data nasabah. Untuk melindungi kerahasiaan, Bank Mega menggunakan pendekatan teknologi dan pendekatan proses untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran atas kerahasiaan data nasabah. Keseluruhan program tanggung jawab sosial yang dilaksanakan Bank Mega merupakan inisiatif dan implementasi komitmen dan Visi Perusahaan, guna berbagi
dengan
seluruh
Pemangku
Kepentingan
sehingga harapan untuk dapat tumbuh berkembang dan menjadi kebanggaan bangsa dapat segera tercapai.
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
253
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Bank Mega Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Mega Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Februari 2017
Direksi
Kostaman Thayib Direktur Utama
Martin Mulwanto
Direktur Treasury & Int. Banking
YB Hariantono
Direktur Operation & It
254
PT Bank Mega Tbk
Madi Darmadi Lazuardi
Wiweko Probojakti Direktur Credit Card & Personal Loan
Direktur Credit
Indivara Erni
Lay Diza Larentie
Direktur Risk
Direktur Funding & Network
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Yuni Lastianto
Direktur Compliance & Human Capital
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Dewan KOMISARIS
Yungky Setiawan Komisaris Utama
Darmadi Sutanto Komisaris
Achjadi Ranuwisastra Komisaris Independen
Lambock V. Nahattands Komisaris Independen
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
255
Ikhtisar Utama
256
PT Bank Mega Tbk
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Profil Perusahaan
AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen
TINJAUAN OPERASIONAL
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Konsolidasion 2016
Laporan Keuangan 2016
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
PT Bank Mega Tbk
257
Ikhtisar Utama
258
PT Bank Mega Tbk
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward
Profil Perusahaan
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
PT Bank Mega Tbk dan entitas anaknya/ and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2016 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Table of Contents
Halaman/ Pages
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian....................
1-2
.............. Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian........................
3
Consolidated Statement of Profit or Loss ...................... and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................
4
............. Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ................................
5-6
........................Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.........
7 - 178
..........Notes to the Consolidated Financial Statements
Informasi Keuangan Tambahan ..................................
179 - 186
........................... Supplementary Financial Information
***************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2016
31 Desember/ December 31, 2015
ASET
ASSETS
Kas
2,4
1.001.235
1.093.626
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2,5
4.337.316
4.546.084
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
2,6 2,39
1.810 114.288
11.125 268.401
Current accounts with other banks Related parties Third parties
500.000 5.482.913
570.000 8.102.779
Placements with Bank Indonesia and other banks Related parties Third parties
301.050 19.154.012
319.540 10.224.566
Securities Related parties Third parties
4.265.089
360.313 3.420.822
Securities purchased under agreement to resell Related parties Third parties
20.754
43.660
Derivatives receivables
352.641 27.947.489
294.109 32.164.192
Loans Related parties Third parties
28.300.130
32.458.301
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek Pihak berelasi Pihak ketiga
2,7 2,39
2,8 2,39
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pihak berelasi Pihak ketiga
2,9 2,39
Tagihan derivatif
2,10
Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga
2,11 2,39
Pendapatan bunga yang ditangguhkan
(23.387)
Total
28.276.743
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai
32.398.116
(499.282)
Kredit yang diberikan - neto
(60.185)
(649.644)
Unearned interest income Total Less: Allowance for impairment losses
27.777.461
31.748.472
Loans - net
865 593.199
489.215
Acceptances receivable Related parties Third parties
Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga
2,12 2,39
Aset pajak tangguhan
2,21
34.171
26.306
Deferred tax assets
Aset tetap Dikurangi: Akumulasi penyusutan
2,13
6.886.009
6.828.671
(1.234.939)
(1.059.798)
Fixed assets Less: Accumulated depreciation
5.651.070
5.768.873
Fixed assets - net
7.545 1.288.904
6.010 1.225.378
Other assets - net Related parties Third parties
70.531.682
68.225.170
TOTAL ASSETS
Aset tetap - neto Aset lain-lain - neto Pihak berelasi Pihak ketiga
2,14 2,39
TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2016
31 Desember/ December 31, 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Tabungan Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
LIABILITIES 2,15 2,16 2,39 2,17 2,39 2,18 2,39 2,19 2,39
549.204
558.656
Obligations due immediately
1.993.200 3.575.510
1.178.083 3.933.535
48.366 10.639.680
382.138 9.611.370
1.443.016 33.373.455
1.827.404 32.807.142
Deposits from customers Current accounts Related parties Third parties Saving deposits Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties
3.925 911.844
6.974 1.697.754
Deposits from other banks Related parties Third parties
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
2,20
4.017.253
2.380.347
Securities sold under repurchased agreements
Liabilitas derivatif
2,10
19.374
23.734
Derivatives payable
Utang pajak penghasilan
2,21
93.956
62.734
Income tax payable
Utang akseptasi
2,12
594.064
489.215
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
2,22
538.900
1.208.945
Fund borrowings
Liabilitas imbalan pasca-kerja
2,36
262.599
255.207
Post-employment benefits liability
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga
2,23 3.347 198.308
3.401 281.336
Accrued expenses and other liabilities Related parties Third parties
58.266.001
56.707.975
TOTAL LIABILITIES
2,39
TOTAL LIABILITAS EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 27.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.963.775.206 saham
1,24
3.481.888
Share capital - par value Rp500 (full amount) per share Authorized capital - 27,000,000,000 shares Issued and fully paid-up capital 3.481.888 6,963,775,206 shares
Tambahan modal disetor
2,25
2.048.761
2.048.761
Additional paid-in capital
1.353
1.281
General reserve
2.845.341
2.017.621
Retained earnings
Cadangan umum
26
Saldo laba Penghasilan komprehensif lain
3.888.338
3.967.644
Other comprehensive income
TOTAL EKUITAS
2,8,13,21,36
12.265.681
11.517.195
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
70.531.682
68.225.170
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga
2,27,39 2,28,39
PENDAPATAN BUNGA - NETO PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi Keuntungan penjualan efek-efek - neto Keuntungan transaksi mata uang asing - neto Lain-lain
2,29 2 2
Total pendapatan operasional lainnya BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrumen keuangan - neto Provisi dan komisi Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan - neto
6.458.281 (3.155.463)
3.487.634
3.302.818
1.433.475 277.976
1.530.291 350.280
8.259 14.091
32.746 21.514
1.733.801
1.934.831
Total other operating income OTHER OPERATING EXPENSES Gain (Loss) from the changes in fair value of financial instruments - net Fees and commissions Provision for impairment losses on financial assets and non-financial assets - net General and administrative expenses Salary expenses and other allowances
(892.457)
(978.308)
31
(1.900.924)
(1.859.154)
2,32,39
(1.137.784)
(1.109.425)
1.470.563
1.178.899
OPERATING INCOME - NET
74.860
59.870
NON-OPERATING INCOME - NET
1.545.423
1.238.769
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
33
2,21
(387.423) 1.158.000
(185.998) 1.052.771
Penghasilan komprehensif lain :
TAX EXPENSE - NET INCOME FOR THE YEAR Other comprehensive income :
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca-kerja - neto 2,36 Surplus revaluasi aset tetap - neto 2,13
(3.860) -
Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of post(766) employement benefits liability - net Revaluation surplus of fixed 3.922.827 assets - net Item that may be reclassified subsequently to profit or loss:
2,8h
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh)
OTHER OPERATING INCOME Fees and commissions Gain on sale of securities - net Gain on foreign exchange transactions - net Others
2,30
LABA TAHUN BERJALAN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto
NET INTEREST INCOME
(87.986) (23.877)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - NETO
6.151.919 (2.664.285)
OPERATING INCOME AND EXPENSE Interest income Interest expense
189.940 (9.647)
PENDAPATAN OPERASIONAL - NETO PENDAPATAN NON OPERASIONAL - NETO
2015
2 2,29
Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan lainnya
2016
120.696
(327.164)
Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale securities - net
1.274.836
4.647.668
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
166
151
BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)
2,37
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income
Catatan/ Notes
Saldo 31 Desember 2014 Laba tahun berjalan 2015 Surplus revaluasi aset tetap - neto Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto setelah pajak Dividen tunai Pembentukan cadangan umum
Saldo 31 Desember 2016
Tambahan modal disetor/ Additional paid-incapital
Cadangan umum/ General reserve
Surplus revaluasi aset tetap-neto/ Revaluations surplus of fixed assets-net
Saldo laba/ Retained earnings
Total ekuitas/ Total equity
3.481.888
2.048.761
1.043
1.065.088
-
88.952
283.795
6.969.527
Balance as of December 31, 2014
-
-
-
1.052.771
-
-
-
1.052.771
-
3.922.827
Income for the year 2015 Revaluation surplus of fixed assets - net Remeasurement of post-employment benefit liability - net Unrealized loss on changes in fair value of available-for sale securities - net of tax Cash dividend Allocation for general reserve
2,13
-
-
-
-
3.922.827
2,36
-
-
-
-
-
2,8h 26 26
-
-
238
3.481.888
2.048.761
1.281
-
-
Saldo 31 Desember 2015 Laba tahun berjalan 2016 Pemindahan surplus aset tetap ke saldo laba Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto setelah pajak Dividen tunai Pembentukan cadangan umum
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up capital
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja / Remeasurement of postemployment benefits liability
Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual-neto/ Unrealized gain/ (loss) on changes in fair value of available-forsale securitiesnet
(100.000) (238)
(766)
-
-
2.017.621
3.922.827
88.186
(43.369)
11.517.195
Balance as of December 31, 2015
-
1.158.000
-
-
-
1.158.000
Income for the year 2016 Transfer of revaluation surplus of fixed assets to retained earnings Remeasurement of post-employment benefit liability - net Unrealized gain on changes in fair value of available-for sale securities - net of tax Cash dividend Allocation for general reserve
2
-
-
-
196.142
-
-
-
-
2,8h 26 26
-
-
72
3.481.888
2.048.761
1.353
(526.350) (72) 2.845.341
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(196.142) -
(3.860)
(327.164)
(766 )
-
2,36
-
-
-
(327.164 ) (100.000 ) -
-
-
(3.860 )
120.696 (526.350 ) -
-
-
120.696 -
3.726.685
84.326
77.327
12.265.681
Balance as of December 31, 2016
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 Catatan/ Notes
2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pendapatan non operasional - neto Penerimaan dari penjualan agunan yang diambil alih Pembayaran bunga dan pembiayaan lainnya Beban operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan Kenaikan/penurunan dalam aset dan liabilitas operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan dari nasabah: Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
6.159.198 1.423.828 14.091
6.541.776 1.506.414 21.514
70.876
61.832
5.187
1.064
(2.691.178) (2.866.307) (393.274)
(3.187.039) (2.954.100) (123.792)
(4.802.414)
Net cash provided by/(used in) operating activities
(20.230) 42.811
(483.954) 3.113.218 (85.923) (9.452)
(3.348.421) 411.363 176.011 (95.423)
457.092 693.818 181.925 (788.959)
(423.133) (660.555) (200.476) (1.085.847)
20
(47.517)
2.802.265
13 13
Kas neto yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas investasi
(1.438.285)
1.074.287 5.287 (87.554)
3.679.258 1.036 (63.007)
(2.486.765)
(3.075.231)
(1.494.745)
Non-operating income - net Proceeds from sale of foreclosed assets Payments of interest and other financing charges Other operating expenses Payment of income tax
(27.898)
(255.000) (3.332.310)
1.636.906
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest received Fees and commissions income Other Operating Income
Increase/decrease in operating assets and liabilities: Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreement to resell Loans Other assets Obligations due immediately Deposits from customers: Current accounts Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Securities sold under repurchased agreement Accrued expenses and other liabilities
9
Kas neto yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan efek-efek tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Pembelian efek-efek tersedia untuk dijual
2015
542.056
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of securities available for sale Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Acquisition of securities available for sale Net cash provided by/(used in) investing activities
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran dividen tunai
2016
22 22 26
Kas neto yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
2015
538.900 (1.208.945) (526.350)
(1.196.395)
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
111.125
1.208.945 (92.888) (100.000)
1.016.057
(3.244.301)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds of fund borrowings Payments of fund borrowings Payments of cash dividends Net cash provided by/ (used in) financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
14.547.015
17.791.316
CASH AND CASH EQUIVALENTS, AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
14.658.140
14.547.015
CASH AND CASH EQUIVALENTS, AT END OF YEAR
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas
2 4
1.001.235
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan
5 6
4.337.316 116.098
7
5.682.913
Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with 4.546.084 Bank Indonesia 279.526 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - maturing within 3 months since 8.627.779 acquisition date
3.520.578
-
Deposits Certificates of Bank Indonesia - maturing within 3 months since acquisition date
14.658.140
14.547.015
Total cash and cash equivalents
8
Total kas dan setara kas
1.093.626
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Bank dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment of the Bank and General Information
PT Bank Mega Tbk didirikan di negara Republik Indonesia dengan nama PT Bank Karman berdasarkan akta pendirian tanggal 15 April 1969 No. 32 yang kemudian diubah dengan akta tanggal 26 November 1969 No. 47, kedua akta tersebut dibuat di hadapan Mr. Oe Siang Djie, notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A 5/8/1 tanggal 16 Januari 1970 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 55 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 21 tanggal 27 Mei 2015 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0935760 tanggal 29 Mei 2015. Perubahan ini juga telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-3510919.AH.01.11 tanggal 29 Mei 2015.
PT Bank Mega Tbk was established in the Republic of Indonesia under the business name of PT Bank Karman based on notarial deed No. 32 dated April 15, 1969 which was amended by notarial deed No. 47 dated November 26, 1969, both deeds were effected by Mr. Oe Siang Djie, notary in Surabaya. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A 5/8/1 dated January 16, 1970 and was published in Supplement No. 55 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 13. The articles of association have been amended several times, with the latest amendment effected by notarial deed No. 21 of Dharma Akhyuzi, S.H., dated May 27, 2015 regarding the changes of the Banks articles of association to comply with the Regulation of Financial Service Authority (OJK). The amendment was received and registered by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-AH.01.03-0935760 dated May 29, 2015. This amendment has also been registered in the Company’s Register by No. AHU-3510919.AH.01.11 dated May 29, 2015.
Bank mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1969 di Surabaya. Pada tahun 1992 nama Bank berubah menjadi PT Mega Bank dan pada tanggal 17 Januari 2000 berubah menjadi PT Bank Mega Tbk.
The Bank started its commercial operations in 1969 in Surabaya. In 1992, the Bank changed its name to PT Mega Bank and on January 17, 2000 was changed to PT Bank Mega Tbk.
PT Mega Corpora adalah entitas induk dari Bank. Entitas induk terakhir Bank adalah CT Corpora.
PT Mega Corpora is the parent entity of the Bank. The ultimate holding entity of the Bank is CT Corpora.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan usaha Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.5.48 tanggal 14 Agustus 1969. Pada tanggal 2 Agustus 2000, Bank memperoleh izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Wali amanat dari Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Bank juga memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 3/1/KEP/DGS/2001 tanggal 31 Januari 2001.
According to Article 3 of the Banks articles of association, the Bank is engaged in general banking activities. The Bank was granted with the license to conduct general banking activities based on the decision letter of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. D.15.6.5.48 dated August 14, 1969. On August 2, 2000, the Bank was granted with the license to conduct custodian activities by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency ("BAPEPAM-LK"). The Bank was also granted with the license to conduct own exchange activities based on the decision letter of Senior Deputy Governor of Bank Indonesia No. 3/1/KEP/DGS/2001 dated January 31, 2001.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian (lanjutan)
Bank
1. dan
Informasi
Umum
GENERAL (continued) a.
Establishment of the Bank and General Information (continued) The Bank’s Head Office is located at Menara Bank Mega, Jl. Kapten Tendean 12-14A, Jakarta. The Bank has the following offices:
Kantor Pusat Bank berlokasi di Menara Bank Mega JI. Kapten Tendean 12-14A, Jakarta. Bank memiliki kantor sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2016 Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
b.
Penawaran Umum Penambahannya
2015 53 289 7
Saham
Bank
44 298 3
dan
b.
Branches Sub-branches Cash Offices
The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 Januari 2000 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah. S.H., No 9. Bank telah melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat sebanyak 112.500.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan harga penawaran Rp1.200 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 15 Maret 2000 sesuai dengan surat ketua BAPEPAM-LK No. S-493/PM/2000, Pernyataan Pendaftaran Bank untuk menerbitkan saham kepada masyarakat di Indonesia menjadi efektif dan pada tanggal 17 April 2000 saham-saham yang ditawarkan tersebut dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on January 17, 2000, which was notarized under notarial deed No. 9 of lmas Fatimah. S.H., the Bank conducted an initial public offering of its 112,500,000 shares with par value of Rp500 (full amount) per share at offering price of Rp1,200 (full amount) per share. On March 15, 2000, in accordance with the letter from the chairman of BAPEPAM-LK No. S-493/PM/2000, the Bank’s Registration Statement for the Initial public offering became effective and on April 17, 2000, the shares were listed and traded in the Indonesia Stock Exchange.
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2001, yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 21, Bank telah membagikan saham bonus sebesar Rp69.526 dengan menerbitkan sejumlah 139.052.000 saham bonus dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham yang berasal dari tambahan modal disetor - agio saham dan membagikan dividen saham sebesar Rp63.785 atau sejumlah 56.698.000 saham yang berasal dari saldo laba dengan menggunakan harga penutupan saham Bank di Bursa Efek Indonesia tanggal 28 Maret 2001 yaitu sebesar Rp1.125 (nilai penuh) per saham. Dengan demikian, modal saham ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi Rp379.125 yang terdiri dari 758.250.000 saham.
Based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholder held on March 29, 2001, which was notarized under notarial deed No. 21 of lmas Fatimah, S.H., the Bank declared bonus shares of Rp69,526 by issuing 139,052,000 bonus shares at par value of Rp500 (full amount) per share which came from additional paid-in capital and declared stock dividends of Rp63,785 representing 56,698,000 shares which came from retained earnings using the closing price of the Bank’s shares published by the Indonesian Stock Exchange on March 28, 2001 at Rp1,125 (full amount) per share. Accordingly, the issued and fully paid-up capital of the Bank increased to Rp379,125 which represent 758,250,000 shares.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran Umum Saham Penambahannya (lanjutan)
1. Bank
dan
GENERAL (continued) b.
The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital (continued)
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 22 Mei 2002 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 33, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu seluruhnya 181.980.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan harga penawaran sebesar Rp1.100 (nilai penuh) per saham.
Based on the Decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on May 22, 2002, which was notarized under notarial deed No. 33 of Imas Fatimah, S.H., the Bank offered Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights of 181,980,000 shares at par value of Rp500 (full amount) per share at offering price of Rp1,100 (full amount) per share.
Dengan Penawaran Umum Terbatas ini modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp470.115 yang terdiri dari 940.230.000 saham. Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 20 Mei 2002 melalui surat No. S-1023/PM/2002.
With this Limited Public Offering, the issued and fully paid-up share capital of the Bank became Rp470,115 representing 940,230,000 shares. The Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights became effective through the chairman of BAPEPAM-LK’s letter No. S-1023/PM/2002 dated May 20, 2002.
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 10 Maret 2005 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 22, Bank telah membagikan saham bonus sebesar Rp141.034 dengan menerbitkan sejumlah 282.068.998 saham bonus dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham yang berasal dari tambahan modal disetor - agio saham dan membagikan dividen saham sebesar Rp477.260 atau sejumlah 203.089.644 saham yang berasal dari saldo laba dengan menggunakan harga penutupan saham Bank di Bursa Efek Indonesia tanggal 9 Maret 2005 yaitu sebesar Rp2.350 (nilai penuh) per saham. Dengan demikian, modal saham ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi Rp712.694 yang terdiri dari 1.425.388.642 saham.
Based on the Decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on March 10, 2005, which was notarized under notarial deed No. 22 of Imas Fatimah, S.H., the Bank declared bonus shares of Rp141,034 by issuing 282,068,998 bonus shares at par value of Rp500 (full amount) par share, which came from aditional paid-in capital and declared stock dividends of Rp477,260 representing 203,089,644 shares, which came from retained earnings using the closing price published by the Indonesian Stock Exchange on March 9, 2005 at Rp2,350 (full amount) per share. Accordingly, the issued and fully paid-in share capital increased to Rp712,694 which represent 1,425,388,642 shares.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran Umum Saham Penambahannya (lanjutan)
1. Bank
dan
GENERAL (continued) b.
The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital (continued)
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2006 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah. S.H., No. 98, disetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu sejumlah 200.054.546 saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp2.500 (nilai penuh) per saham. Dengan Penerbitan Umum Terbatas II ini, modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp812.722 yang terdiri dari 1.625.443.188 saham.
Based on the Decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on March 24, 2006 as notarized under notarial deed No. 98 of Imas Fatimah, S.H., it is resolved to offer Limited Public Offering Il with Pre-emptive Rights representing 200,054,546 shares at par value of Rp500 (full amount) per share at offering price of Rp2,500 (full amount) per share. With this Limited Public Offering II, the issued and fully paid-in share capital of the Bank became Rp812,722 which represent 1,625,443,188 shares.
Pendaftaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 23 Maret 2006 melaIui surat No. S-702/PM/2006.
The Limited Public Offering II with Pre-emptive Rights became effective through the chairman of BAPEPAM-LK letter No. S-702/PM/2006 dated March 23, 2006.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2009 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 49 pada tanggal yang sama, menyetujui pembagian saham bonus sebanyak-banyaknya 1.555.781.337 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham sebesar Rp777.890 yang dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional dengan ketentuan saham bonus akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham yang berhak (Recording Date) dengan rasio setiap pemegang 70 saham berhak mendapatkan 67 saham baru dengan harga sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (nilai penuh) setiap saham dengan ketentuan apabila terdapat sisa pecahan saham akibat pembagian berdasarkan rasio tersebut maka sisa pecahan tersebut dikembalikan kepada Bank. Dengan pembagian saham bonus ini modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp1.590.612 yang terdiri dari 3.181.224.188 saham.
The decision of Annual General Meeting of Shareholders held on May 20, 2009 as notarized under notarial deed No. 49 on the same date by lmas Fatimah, S.H., declared bonus shares at a maximum of 1,555,781,337 shares which came from additional paid-in capital amounted to Rp777,890 which was distributed proportionaly to the listed shareholders (Recording Date) with a ratio of 67 new shares with par value of Rp500 (full amount) per share for every 70 shares owned by each shareholder, provided that any remaining fractional shares due to the division based on the ratio are returned on the Bank. With the declaration of these bonus shares, the issued and fully paid-in share capital of the Bank became Rp1,590,612 which represent 3,181,224,188 shares.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran Umum Saham Penambahannya (lanjutan)
1. Bank
GENERAL (continued)
dan
b. The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital (continued)
Sehubungan dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 5 Juni 2008, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 03 pada tanggal yang sama, pemegang saham Bank telah menyetujui antara lain peningkatan modal dasar Bank dari Rp900.000 dari 1.800.000.000 saham menjadi Rp3.200.000 terdiri dari 6.400.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-45346.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008. Perubahan ini juga telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. AHU-0064063.AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008.
According to the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on June 5, 2008, which was notarized under notarial deed No. 03 on the same date by Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved, among others, the increase of the Banks authorized share capital from Rp900,000 representing 1,800,000,000 shares to Rp3,200,000 representing 6,400,000,000 shares. The amendment of the Banks articles of association was received and registered by the Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-45346.AH.01.02 Year 2008 dated July 28, 2008. This amendment was also registered under the Corporate Registration under No. AHU-0064063.AH.01.09 Year 2008 dated July 28, 2008.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2011 yang diaktakan dengan akta notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 02 pada tanggal yang sama, menyetujui pembagian dividen saham sebanyak 464.731.862 saham yang berasal dari saldo laba maksimum sebesar Rp1.603.325 dengan harga sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (nilai penuh) setiap saham, dengan ketentuan apabila terdapat sisa pecahan saham akibat pembagian berdasarkan rasio tersebut maka sisa pecahan tersebut dikembalikan kepada Bank. Dengan pembagian dividen saham ini, modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp1.822.978 yang terdiri dari 3.645.956.050 saham.
The decision of Annual General Meeting of Shareholders held on May 12, 2011 as notarized under notarial deed No. 02 on the same date by Dharma Akhyuzi, S.H., declared the issuance of 464,731,862 stock dividends which came from retained earnings at an amount not to exceed Rp1,603,325 with par value of Rp500 (full amount) per share, provided that any remaining fractional shares are returned to the Bank. With the declaration of these stock dividends, the issued and fully paid-in share capital of the Bank became Rp1,822,978 which represent 3,645,956,050 shares.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 17 April 2013 yang diaktakan dengan akta notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 08 pada tanggal yang sama, menyetujui pembagian dividen saham sebanyak 167.713.978 saham yang berasal dari saldo laba maksimum sebesar Rp684.568 dengan harga sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (nilai penuh) setiap saham, dengan ketentuan apabila terdapat sisa pecahan saham akibat pembagian berdasarkan rasio tersebut maka sisa pecahan tersebut dikembalikan kepada Bank.
The decision of Annual General Meeting of Shareholders held on April 17, 2013 as notarized under notarial deed No. 08 on the same date by Dharma Akhyuzi, S.H., declared the issuance of 167,713,978 stock dividends which came from retained earnings at an amount not to exceed Rp684,568 with par value of Rp500 (full amount) per share, provided that any remaining fractional shares are returned to the Bank.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
Penawaran Umum Saham Penambahannya (lanjutan)
1. Bank
GENERAL (continued)
dan
b. The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital (continued)
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 April 2013, yang diaktakan dengan akta notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 09 pada tanggal yang sama, Bank telah membagikan saham bonus maksimum sebanyak 2.741.758.949 saham yang berasal dari tambahan modal disetor maksimum sebesar Rp1.370.959 yang dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional dengan rasio pembagian setiap pemegang 500 saham memperoleh 376 saham bonus dengan harga sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (nilai penuh) per saham dan membagikan dividen saham maksimum sebanyak 408.347.077 dividen saham yang berasal dari saldo laba dengan rasio pembagian setiap pemegang 500 saham memperoleh 56 saham yang dibagikan secara proporsional maksimum sebesar Rp1.664.849 dengan menggunakan harga penutupan saham Bank di Bursa Efek Indonesia tanggal 16 April 2013 yaitu sebesar Rp4.050 (nilai penuh) per saham, dengan ketentuan apabila terdapat sisa pecahan saham akibat pembagian berdasarkan rasio tersebut maka sisa pecahan tersebut dikembalikan kepada Bank. Dengan pembagian saham bonus dan dividen saham ini, modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp3.481.888 yang terdiri dari 6.963.775.206 saham.
Based on the Decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on April 17, 2013 as notarized under notarial deed No. 09 on the same date by Dharma Akhyuzi, S.H., the Bank declared bonus shares at a maximum of 2,741,758,949 shares which came from additional paid-in capital maximum amounted to Rp1,370,959 which was distributed proportionaly to the shareholders with a ratio of 376 bonus shares with par value of Rp500 (full amount) per share for every 500 shares owned by each shareholder, and declared stock dividends at a maximum of 408,347,077 stock dividends which came from retained earnings with a ratio for every 500 shares owned by each shareholder received 56 shares which was distributed proportionally at an amount not to exceed Rp1,664,849 using the closing price of the Bank’s shares published by the Indonesia Stock Exchange on April 16, 2013 at Rp4,050 (full amount) per share, provided that any remaining fractional shares are returned to the Bank. With the declaration of these bonus shares and stock dividends, the issued and fully paid-in share capital of the Bank became Rp3,481,888 which represent 6,963,775,206 shares.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
c.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris/ Board Commissioners Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Yungky Setiawan Darmadi Sutanto Achjadi Ranuwisastra Lambock V. Nahattands
12
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
c.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: (continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Direksi: Direktur Utama Direktur Kredit Direktur SME Direktur Tresuri dan International Banking Direktur Risiko Direktur Operasi dan Teknologi Informasi Direktur Kepatuhan dan GCG Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Pendanaan dan Jaringan Direktur Credit Card dan Personal Loan
GENERAL (continued)
2016
2015
Kostaman Thayib Madi D. Lazuardi -
Kostaman Thayib Madi D. Lazuardi Max Kembuan
Martin Mulwanto Indivara Erni
Martin Mulwanto Indivara Erni
YB. Hariantono -
YB. Hariantono Yuni Lastianto
Yuni Lastianto Lay Diza Larentie
Tati Hartawan Lay Diza Larentie
Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti
Directors: President Director Credit Director SME Director Treasury and International Banking Director Risk Director Operations and Information Technology Director Compliance and GCG Director Compliance and Human Capital Director Human Capital Director Funding and Network Director Credit Card and Personal Loan Director
The composition of the Banks Audit Committee as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut
Komite Audit/Audit Committee
Ketua Anggota Anggota
Achjadi Ranuwisastra Iramady Irdja Adrial Salam
Chairman Member Member
Pembentukan Komite Audit Bank telah dilakukan sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015.
The establishment of Bank’s Audit Committee has complied with OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 dated December 29, 2015.
Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2016 ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 15 April 2016, yang berita acaranya telah diaktakan dengan akta notaris No. 07, Dharma Akhyuzi, S.H., pada tanggal yang sama.
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 were appointed based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on April 15, 2016, the minutes of which were notarized through notarial deed No. 07 of Dharma Akhyuzi, S.H., on the same date.
Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 7 Mei 2015, yang berita acaranya telah diaktakan dengan akta notaris No. 07, Dharma Akhyuzi, S.H., pada tanggal yang sama.
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 were appointed based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on May 07, 2015, the minutes of which were notarized through notarial deed No. 07 of Dharma Akhyuzi, S.H., on the same date.
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
d.
2.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)
Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tersebut telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 were approved by Financial Services Authority (OJK).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki karyawan tetap masing-masing 6.466 dan 6.850 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank had 6,466 and 6,850 permanent employees (unaudited), respectively. d.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 28 Februari 2017.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
The management of the Bank is responsible for the preparation of these consolidated financial statements, which were completed and authorized for issue on February 28, 2017.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan entitas anaknya adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Bank and its subsidiaries are set out below:
Pernyataan Kepatuhan
Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2016 and 2015 were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ("BAPEPAM-LK") No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang "Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik".
The consolidated financial statements have also been prepared in accordance with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency ("BAPEPAM-LK") rule No. VIII.G.7, Attachment to Decision of the Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012, on the “Financial Statements Presentation and Disclosure for Issuers or Public Companies”.
Pada tanggal 1 Januari 2016, Bank menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Bank telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar seperti yang dijabarkan dalam Catatan 2ac.
On January 1, 2016, the Bank adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) that are mandatory for application from the date. Changes to the Bank’s accounting policies have been made as required in accordance with the transitional provision in the respective standard as set out in Note 2ac.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
Dasar penyusunan konsolidasian
AKUNTANSI
laporan
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis for preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain accounts which have been valued on another measurement basis as explained in the accounting policy for such accounts. The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except the statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
The consolidated statements of cash flows were prepared based on the direct method with cash flows classified into cash flows from operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, Certificates of Bank Indonesia and Deposits Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 (three) months or less from the acquisition date as long as they are not being pledged as collateral for borrowing nor restricted.
Pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lainnya disajikan terpisah antara akun - akun yang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan akun - akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi.
The items under Other Comprehensive Income (OCI) are presented separately between items to be reclassified to profit or loss and those items not to be reclassified to profit or loss.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that affect:
•
nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian,
•
the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements,
•
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
•
the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
AKUNTANSI
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis for preparation of the consolidated financial statements (continued)
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan di Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the consolidated financial statements are described in Note 3.
Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank dan entitas anaknya.
The presentation currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank and its subsidiaries.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
b.
Transactions currency
and
balances
in
foreign
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Reuters pukul 16.00 WIB. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun yang bersangkutan.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah based on the rates prevailing at the transaction dates. On the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted into Rupiah based on the Reuters’ middle rate at 16.00 Western Indonesian Time. Exchange gains or losses from foreign exchange transactions are credited or charged to the current year consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The major exchange rates used to translate foreign currencies into Rupiah were as follows (full amount):
31 Desember/December 31
1 Poundsterling Inggris 1 Euro Eropa 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Dolar Hong Kong 1 Yen Jepang 1 Dolar Selandia Baru 1 Franc Swiss 1 Yuan China
2016
2015
16.555,01 14.175,77 13.472,50 9.723,11 9.311,93 1.737,34 115,07 9.362,72 13.208,98 1.939,19
20.439,02 15.056,67 13.785,00 10.083,73 9.758,94 1.778,70 114,52 9.444,80 13.919,33 2.122,85
16
1 Great Britain Poundsterling 1 European Euro 1 United States Dollar 1 Australian Dollar 1 Singapore Dollar 1 Hong Kong Dollar 1 Japanese Yen 1 New Zealand Dollar 1 Swiss Franc 1 Chinese Yuan
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Informasi segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Segment information An operating segment is a component of the Bank that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the Bank’s other components, whose operating results are reviewed regularly by the Bank’s chief operating decision maker to make decision about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the Bank’s chief operating decision maker include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonable basis.
Segmen operasi adalah komponen dari Bank yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain Bank, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan utama dalam operasional Bank untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional Bank meliputi komponenkomponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen, dan komponen-komponen yang dapat dialokasikan dengan dasar yang wajar. d.
ACCOUNTING
Transaksi dengan pihak berelasi
d.
Transactions with related parties
Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In the normal course of its business, the Bank enters into transactions with related parties which are defined under SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 39 atas laporan keuangan konsolidasian.
Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements and the relevant details have been presented in Note 39 of the consolidated financial statements.
Sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Selisih nilai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan pada akun Tambahan Modal Disetor.
Based on SFAS No. 38 (Revised 2012) regarding “Business Combination of Entities Under Common Control”, the business combination transactions between entities under common control on transfer shares that are conducted in connection with the reorganization of entities under common control, do not constitute a change of ownership within the meaning of economic substance, therefore such transactions would not result in gain or loss to the group companies or to the individual entity within the group companies. Differences in values of business combination of entities under common control is presented in Additional Paid-Up Capital.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa dan aset yang diblokir yang dicatat dalam aset lain-lain.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, securities purchased under agreement to resell, derivatives receivables, loans, acceptances receivable and interest receivables, security deposits, rent receivables and restricted assets which are presented as part of other assets.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, liabilitas derivatif, utang akseptasi, pinjaman yang diterima, utang bunga dan setoran jaminan yang dicatat dalam liabilitas lain-lain.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of obligations due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, securities sold under repurchase agreements, derivatives payable, acceptances payable, fund borrowings, interest payables and security deposits which are presented as part of other liabilities.
(i)
(i)
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasi aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
i.
ii.
Tersedia untuk dijual;
ii. Available-for-sale;
iii.
Dimiliki hingga jatuh tempo;
iii. Held-to-maturity;
Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
iv. Loans and receivables.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
i.
ii.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
ii. Financial liabilities amortized cost.
18
Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading;
measured
at
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Financial assets and liabilities (continued) (i)
Klasifikasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Classification (continued)
Bank menetapkan aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar melalui laba rugi dalam kondisi berikut ini:
The Bank has designated financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following circumstances:
•
Kelompok aset atau liabilitas keuangan dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar.
•
The financial assets or liabilities are managed and evaluated on a fair value basis.
•
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat muncul apabila aset atau liabilitas tersebut tidak diukur demikian.
•
The designation eliminates or significantly reduces an accounting mismatch which would otherwise arise.
•
Aset atau liabilitas keuangan mengandung derivatif melekat yang memodifikasi secara signifikan arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.
•
The financial asset or liabilities contains embedded derivative that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required under the contract.
Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan yang dikelola secara bersama-sama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Held for trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.
Kategori dimiliki hingga jatuh tempo mencakup aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity category consists of nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Financial assets and liabilities (continued) (i)
Klasifikasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Classification (continued) Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active markets and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
(ii) Recognition
(ii) Pengakuan Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
The Bank initially recognizes loans and deposits on the date of origination. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell the asset. All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instruments.
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or liability is initially measured at fair value plus (for an item not valued at fair value through profit and loss at initial recognition) transaction costs subsequently measured at fair value that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classifications.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Financial assets and liabilities (continued) (ii)
(ii) Pengakuan (lanjutan)
ACCOUNTING
Recognition (continued)
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan konsolidasian, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Financial assets and liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured at fair value in the consolidated statements of financial position, with transaction costs taken directly to the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income.
Semua perubahan nilai wajar diakui sebagai bagian dari keuntungan perubahan nilai wajar instrumen keuangan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penjualan aset yang dimiliki untuk diperdagangkan, diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
All changes in fair value are recognized as part of gain from the changes in the fair value of financial instruments in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. Gains or losses which are realized when the financial assets held for trading are sold, are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other of comprehensive income.
Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Financial assets and liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) (iii) Derecognition
(iii) Penghentian pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan saldo kredit dan efek utang untuk tujuan investasi, dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa kredit atau efek-efek tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur kredit yang diberikan.
The Bank writes off a loan and investment debt security balance, and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the loan or security is uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the borrowers/issuers financial position such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) (iv) Offsetting
(iv) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan di laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Hak yang berkekuatan hukum berarti: a. tidak terdapat kontinjensi di masa yang akan datang, dan b. hak yang berkekuatan hukum pada kondisi-kondisi berikut ini; i. kegiatan bisinis normal; ii. kondisi kegagalan usaha; dan iii. kondisi gagal bayar atau bangkrut.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position if, and only if, there is currently an enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Enforceable right means:
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
a. there are no contingencies in the future, and b. enforceable right to the following conditions; i. deploying normal activities; ii. conditions of business failures; and iii. conditions of default or bankruptcy.
(v) Amortized cost measurement
(v) Pengukuran biaya diamortisasi
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus allowance for impairment losses.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
(vi) Fair value measurement
(vi) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
- Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau
- In the principal market for the asset or liability, or
- Jika tidak terdapat pasar utama, dipasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
- In the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability. 23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Financial assets and liabilities (continued) (vi) Fair value measurement (continued)
(vi) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.
Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Bank uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole:
- Level 1 :
-
- Level 2 :
- Level 3:
harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung; input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
-
-
24
Level 1:
quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities. Level 2 : inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability either directly (example, price) or indirectly; Level 3 : inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Financial assets and liabilities (continued) (vi) Fair value measurement (continued)
(vi) Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Bank determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan secara berulang, Bank menentukan apakah terjadi transfer antara level di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input level terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar) setiap akhir periode pelaporan.
(vii) Reclassification of Financial Instruments
(vii) Reklasifikasi Instrumen Keuangan
f.
ACCOUNTING
Bank tidak melakukan reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
Bank tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Bank sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Bank does not reclassify any financial instrument out of fair value through profit or loss classification if upon initial recognition the financial instrument is designated by the Bank as at fair value through profit or loss.
Bank mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat).
The Bank reclassify financial assets out of fair value through profit or loss classification if the financial asset no longer owned for the purpose of selling or repurchasing it in the near term (although the financial asset might have been acquired or intended principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term).
Prinsip-prinsip konsolidasian
f.
Principles of consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Bank and its subsidiaries including structured entities, presented as a single economic unit. Subsidiaries are entities in which the Bank has an interest of more than half of the voting rights or to govern financial and operating policies.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Bank dan entitas anaknya yang merupakan entitas terstruktur. Entitas anak merupakan suatu entitas dimana Bank memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional entitas tersebut.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Pengendalian didapat ketika Bank terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Control is achieved when the Bank is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee.
Secara spesifik, Bank mengendalikan investee jika dan hanya jika Bank memiliki seluruh hal berikut ini:
Specifically, the Bank controls an investee if and only if the Bank has:
•
Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberi kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);
•
Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);
•
Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
•
Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and
•
Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
•
The ability to use its power over the investee to affect its returns.
Ketika Bank memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Bank dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
When the Bank has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Bank considers all relevant facts and circumtances in assessing whether it has power over an investee, including:
•
Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.
•
The contractual arrangement with the other vote holders of the investee.
•
Hak yang timbul kontraktual lain.
•
Rights arising from other contractual arrangements.
•
Hak suara dan hak suara potensial Bank.
•
The Bank’s voting rights and potential voting rights.
dari
pengaturan
The Bank re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumtances indicate that there are changes to one or more of the three elements of controls. Consolidation of a subsidiary begins when the Bank obtains control over the subsidiary and ceases when the Bank loses control of subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income from the date the Bank gains control until the date the Bank ceases to control the subsidiary.
Bank menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Bank memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Bank kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama tahun tertentu termasuk dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Bank memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Bank menghentikan pengendalian atas entitas anak.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
g. Current Accounts with Bank Indonesia and other banks Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest rate (EIR) method. Allowance for impairment losses for current account with other bank is assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain setelah perolehan awal dinilai sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Cadangan kerugian penurunan nilai untuk giro pada bank lain diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n. h.
Principles of consolidation (continued) Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are distributed to the equity holders of the parent of the Bank and to the non-controlling interest (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. When necesssary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Bank’s accounting policies. All intra-group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Bank are eliminated in full on consolidation.
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham entitas induk Bank dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”), walaupun hasil di KNP mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Bank akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. g.
ACCOUNTING
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
h.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia dan deposito berjangka.
Placements with Bank Indonesia and other banks consist of call money, Bank Indonesia Deposit Facilities and time deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances, less unearned interest income.
Penempatan pada bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n.
Placements with other banks are initially measured at fair value plus incremental direct transaction cost directly attributable to obtain the financial asset, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate (EIR) method. Allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Efek-efek
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Securities
Efek-efek terdiri dari obligasi korporasi, negotiable certificate of deposits, investasi dalam unit penyertaan reksa dana, Obligasi Ritel Indonesia, Obligasi Pemerintah Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Perbendaharaan Negara, Obligasi Republik Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia (“SDBI”) dan wesel impor/ekspor.
Securities consist of corporate bonds, negotiable certificate of deposits, investments mutual fund units, Indonesian Retail Bonds, Government Bonds, Certificates of Bank Indonesia (“SBI”), State Treasury Notes, Republic of Indonesia Bonds, Certificates of Deposit Bank Indonesia (“SDBI”) and import/export bills.
Efek-efek pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dimana biaya transaksi diakui langsung ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.
Securities are initially measured at fair value plus transaction costs, except for financial assets classified as fair value through profit or loss where the transaction costs are recognized directly to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Subsequent measurement depends on their classification.
Pengukuran efek-efek dan obligasi Pemerintah didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of securities and Government bonds are based on the classification of the securities as follows:
1.
1.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Securities classified as held-to-maturity are subsequently carried at amortized cost using effective interest method after initial recognition. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-to-maturity securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to-maturity securities as available-for-sale and prevent the Bank from classifying securities as held-tomaturity for the current and the following two financial years.
Efek-efek yang diklasifikasikan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awal. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, maka hal ini akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang. 2.
Held-to-maturity
2.
Tersedia untuk dijual
Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
After initial recognition, securities classified as available-for-sale are carried at their fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Interest income is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-forsale debt securities are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Efek-efek (lanjutan) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Securities (continued) 2.
Tersedia untuk dijual (lanjutan)
3.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi a.
Available-for-sale (continued) Other fair value changes are recognized directly as other comprehensive income until the securities are sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung sebagai penghasilan komprehensif lain sampai efek-efek tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. 3.
Fair value through profit and loss a.
Diperdagangkan
Held for trading After initial recognition, securities classified as held for trading are measured at fair value in the consolidated statements of financial position. Unrealized gains or losses from changes in fair value of trading securities are recognized as part of gain or loss from changes in fair value of financial instruments in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year. Trading securities are not reclassified subsequent to their initial recognition.
Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok diperdagangkan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan diakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. b.
ACCOUNTING
b.
Ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi
Designated at fair value through profit or loss
Efek-efek tertentu telah ditetapkan sebagai efek-efek pada nilai wajar melalui laba rugi apabila aset tersebut dikelola, dievaluasi dan dilaporkan secara internal atas dasar nilai wajar.
Certain securities had been designated as securities at fair value through profit or loss when the assets are managed, evaluated and reported internally on a fair value basis.
Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n.
Allowance for impairment losses are assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan derivatif
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Derivative financial instruments In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency spot and forward contracts, foreign currency swaps, cross currency swaps and interest rate swaps. All derivative instruments entered by the Bank were for trading as well for hedging the Banks exposures to net open position, interest gap risk, maturity gap risk, and other risks in the Banks daily operations and did not qualify for hedge accounting. Derivative financial instruments are stated at fair value and the changes in fair value of these derivative financial instruments are charged or credited to the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year.
Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, swap mata uang asing, cross currency swaps, dan swap suku bunga. Seluruh instrumen derivatif yang diadakan Bank adalah untuk diperdagangkan dan untuk tujuan lindung nilai terhadap risiko bank atas net open position, risiko interest gap, risiko maturity gap dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank dan tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai. Instrumen keuangan derivatif dicatat pada nilai wajarnya dan perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif ini dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun yang bersangkutan. k.
ACCOUNTING
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
k.
Securities purchased under agreement to resell and securities sold under repurchased agreements
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Securities purchased under agreement to resell
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga beli dengan harga jual diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan jangka waktu efek dibeli hingga dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Efek yang dibeli tidak dibukukan sebagai aset dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak penjual.
Securities purchased under agreements to resell (reverse repo) are recognized as a repo receivable in the amount of the resale price of the related securities, less unamortized interest. The difference between purchase price and the selling price is treated as unamortized interest and is recognized as interest income in accordance with the period since the securities are purchased until they are resold by using effective interest rate (EIR) method. The securities received are not recorded as assets on the consolidated statements of financial position because the ownership of the securities remains with the seller.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securities purchased under agreement to resell are classified as loans and receivables.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
l.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Securities purchased under agreement to resell and securities sold under repurchased agreements (continued)
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Securities sold agreements
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Beban bunga yang belum diamortisasi merupakan selisih antara harga jual dengan harga beli kembali yang disepakati dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena secara substansi kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.
Securities sold under repurchased (repo) agreements are recognized at the agreed repurchase price less unamortized interest. The unamortized interest represents the difference between the selling price and the agreed repurchase price and is recognized as interest expense during the period from the sale of securities to the date of repurchase by using Effective Interest Rate (EIR) method. The securities sold are recorded as assets on the consolidated statements of financial position because in substance the ownership of the securities remains with the Bank as the seller.
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Securities sold under repurchased agreement are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Kredit yang diberikan
l.
under
repurchased
Loans Loans are initially measured at fair value plus incremental transaction costs which can be directly attributable and are additional costs to obtain those financial assets, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method. Allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian atas penurunan nilai dilakukan bila terdapat bukti objektif penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Kredit yang diberikan (lanjutan)
l.
ACCOUNTING
Loans (continued)
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur dengan jaminan telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atas pinjaman yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Loans are written-off when there are no realistic prospects of collection or when the Banks normal relationship with the collateralised borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries of loans written-off are credited to the allowance for impairment losses from loans in the consolidated statement of financial position.
Penyertaan saham yang diterima dalam rangka restrukturisasi kredit dengan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur dicatat dengan metode biaya. Penyertaan saham tersebut disajikan sebagai bagian aset lain-lain.
The shares received in conjunction with loans restructuring through conversion of the loans into temporary investment in debtors shares are accounted for under the cost method. Such investment in shares was presented as part of other assets.
m. Tagihan dan utang akseptasi
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Acceptances receivable and payable
Dalam kegiatan bisnis biasa, Bank memberikan jaminan keuangan, seperti letters of credit, bank garansi dan akseptasi.
In the ordinary course of business, the Bank provides financial guarantees, consisting of letters of credit, bank guarantees and acceptances.
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
After initial recognition, acceptance receivables and payables are carried at amortized cost.
Cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n.
Allowances for impairment losses are assessed if there is an indication of impairment by using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.
Penurunan nilai non-keuangan
aset
keuangan
dan
n.
Impairment of financial and non-financial assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets not carried at fair value through profit and loss are impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
keuangan
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter into bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan yang signifikan dilakukan secara individual.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both individual and collective level. All significant financial assets are assessed for individual impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in the collective assessment of impairment.
Bank menerapkan model statistik dengan menggunakan data historis kerugian kredit dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:
The Bank apply statistical modeling using historical loan loss data and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:
•
data historis probability of default,
•
historical trend of the probability of default,
•
waktu pemulihan,
•
the timing of recoveries,
•
jumlah kerugian yang terjadi, dan
•
the amount of loss incurred, and
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
keuangan
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
•
•
pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.
consideration of management’s experience as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dicatat pada akun cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. Losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Perubahan pada cadangan kerugian penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada nilai waktu (time value) tercermin sebagai komponen pendapatan bunga.
Impairment losses on available-for-sale securities are recognized by transferring the cumulative losses that have been recognized directly as other comprehensive income to profit or loss as a reclassification adjustment. The cumulative losses that are reclassified from other comprehensive income to profit or loss are the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Changes in impairment provisions attributable to time value are reflected as a component of interest income.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
keuangan
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
If in the subsequent year, the fair value of an impaired available-for-sale debt security increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, the impairment loss was to be reversed, with the amount of reversal recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Jika persyaratan kredit, piutang atau efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-to-maturity security are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
Penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dicatat dalam tahun dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Termasuk dalam penyesuaian ini adalah penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan maupun pemulihan aset keuangan yang telah dihapusbukukan.
Adjustment to the allowance for impairment losses from financial assets are reported in the year such adjustments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for impairment losses, as well as recoveries of previously written-off financial assets.
Sehubungan dengan kepatuhan terhadap Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia Bo.14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang “Ketentuan Kehati-hatian dalam Rangka Stimulus Perekonomian Bagi Bank Umum” yang berlaku sampai dengan 21 Agustus 2017.
In compliance with Bank Indonesia and Financial Services Authority (OJK), Bank implements Bank Indonesia Regulation No.14/15/PBI/2012 dated 24 October 2012 about “Assessment of Commercial Banks’ Asset Quality” and Regulation of the Financial Services Authority (POJK) No. 11/POJK.03/2015 dated 21 August 2015 on “Prudential Provision Related To Economic Stimulus For Commercial Bank” which is valid until August 21, 2017.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi.
The carrying amounts of the Bank’s non-financial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists then the asset’s recoverable amount will be estimated. 35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
o.
AKUNTANSI
nilai
aset
keuangan
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
non-keuangan
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued) Impairment (continued)
of
non-financial
assets
Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.
The recoverable amount of an asset or cash generating unit is the greater of its value in use and its fair value less costs to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Allowance for impairment loss recognized in prior year is assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount.
Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui.
Allowance for impairment losses is reversed only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.
Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset non produktif, namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penghapusan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku (lihat Catatan 14b).
The Bank is not required to provide an allowance for impairment losses for nonproductive assets, but the Bank should still calculate the impairment losses in accordance with the applicable accounting standards (see Note 14b).
Aset tetap
o.
Fixed assets As of December 31, 2015, the Bank changed its accounting policies for land and buildings from cost model to revaluation model.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model revaluasi.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Penilaian terhadap tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.
Land and buildings are stated at fair value, less subsequent depreciation for buildings. Valuation of land and buildings is performed by external independent valuers with certain qualification. Valuations are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Any accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset, and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap” dan disajikan sebagai “Penghasilan Komprehensif Lain”. Penurunan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi, jika ada, dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut memiliki saldo “Surplus Revaluasi Aset Tetap” maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap “Surplus Revaluasi Aset Tetap” yang disajikan sebagai “Penghasilan Komprehensif Lain” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Increase in the carrying amount arising from revaluation of land and buildings is recorded in “Revaluation Surplus of Fixed Assets” and presented as “Other Comprehensive Income”. Decrease in carrying amount as a result of revaluation, if any, is recorded as expenses in the current year. If the asset does have balance on its “Revaluation Surplus of Fixed Assets”, loss from revaluation of fixed asset is charged to “Revaluation Surplus of Fixed Assets” which is presented as “Other Comprehensive Income” and the remaining balance is charged to current year’s expenses.
Aset tetap, selain tanah dan bangunan, pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian dan semua pengeluaran-pengeluaran yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset.
Fixed assets, except land and buildings, are initially recognized at cost. Acquisition cost includes purchase price and expenditures directly attributable to bring the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner attended by management. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
Land, including legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the land acquisition cost and not amortized. The cost of the extension or renewal of legal right over land is deferred and amortized over the life of legal life or economic life of the land, whichever is shorter.
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued) Depreciations of fixed assets other than land are calculated on a straight-line or double declining balance method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun berganda berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Masa manfaat (tahun)/ Useful lives (year) Bangunan Peralatan dan perabot kantor, kendaraan dan perbaikan gedung
20 4-8
Buildings Office equipment and furniture and fixtures, vehicles and building improvements
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau ruginya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Normal repair and maintenance expenses are charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income; while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of assets, are capitalized to the respective assets. The carrying amount and the related accumulated depreciation of fixed assets which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of assets, and the gains or losses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Aset dalam penyelesaian merupakan aset yang masih dalam proses pembangunan dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan dan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress consists of assets that are still in progress of construction and are not ready for use yet and are intended to be used for business activity. This account is recorded based on the amount paid and transferred to the respective fixed assets when completed and ready to use.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diperhitungkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statements of profit and other comprehensive income in the period such asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, Bank melakukan penelaahan atas nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dan disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed asset are reviewed by Bank and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of each year.
Surplus revaluasi yang dipindahkan ke saldo laba adalah sebesar perbedaan biaya perolehan awalnya. Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan melalui laba rugi.
The amount of the surplus transferred would be the difference between depreciation based on the revalued carrying amount of the asset and depreciation based on the asset’s original cost. Transfer from revaluation surplus to retained earnings is not made through profit and loss. 38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Agunan yang diambil alih
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.
Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account.
Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi neto dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit.
Foreclosed assets are stated at net realizable value or stated at loan outstanding amount, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs of disposing the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for impairment of the loan losses.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
The difference between the value of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such property is recorded as a gain or loss when the property is sold.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai pada agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for possible losses on foreclosed assets are provided based on the decline in value of foreclosed assets.
Beban-beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of foreclosed assets are charged in the current year of consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred.
Aset lain-lain
q.
Other assets Represent immaterial assets that cannot be classified under the above accounts. Other assets are stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization, allowance for impairment losses or possible losses.
Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau cadangan kerugian. r.
ACCOUNTING
Liabilitas segera
r.
Obligations due immediately Obligations due immediately represent the Bank’s liabilities to beneficiaries that are payable immediately in accordance with the demand from the beneficiaries or as agreed upon by the Bank’s and the beneficiaries. Obligation due immediately are stated at outstanding payables to the beneficiaries.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank kepada pemberi amanat.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Simpanan dari nasabah dan simpanan dari Bank lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Deposits from customer and deposits from other banks Deposits from customer and deposits from other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. t.
ACCOUNTING
Pendapatan dan beban bunga
t.
Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expenses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest rate method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2e.ii) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2e.ii) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian meliputi:
Interest income and expenses presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income include:
•
Bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif;
•
Interest on financial assets and liabilities at amortized cost calculated on an effective interest method;
•
Bunga atas aset keuangan untuk tujuan tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.
•
Interest on available-for-sale financial assets calculated on an effective interest method.
Interest income on all trading financial assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations and are presented as part of interest income.
Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang bersifat insidental terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai pendapatan bunga.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
u.
v.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Interest income and expense (continued)
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of similar financial assets’ value has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognized as the unimpaired portion of the impaired financial assets using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impaired loss.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo atau yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans with principal and interest payment that have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubts regarding the timely collection, exist are generally classified as impaired loans.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Provisi dan komisi
u.
Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif.
Fees and commission income and expenses that are significant and integral to the effective interest rate on financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya termasuk provisi yang terkait dengan kegiatan perkreditan, kegiatan ekspor-impor, provisi sebagai pengatur sindikasi dan provisi atas jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan.
Other fees and commission income, including credit related fees, export-import related fees, syndication lead arranger fees, and provision for services are recognized when the related services are performed.
Beban provisi dan komisi lainnya sehubungan dengan transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense related mainly to inter-bank transaction fees which are expensed as the service are received.
Apabila pinjaman diselesaikan sebelum jatuh tempo, maka saldo pendapatan provisi dan komisi yang belum diamortisasi diakui pada saat pinjaman diselesaikan.
The outstanding balances of unamortized fees and commissions on loans terminated or settled prior to maturity are recognized as income upon settlement.
Keuntungan (kerugian) wajar aset keuangan
perubahan
nilai
v.
Gain (loss) from changes in fair value of financial assets Gain (loss) from changes in fair value of financial instruments represent changes in fair value of securities and derivative instruments designated at fair value through profit or loss.
Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrumen keuangan merupakan perubahan nilai wajar dari efek-efek dan instrumen derivatif yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
w. Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) w. Provisions
A provision is recognized if, as a result of a past event, the Bank has a present legal or constructive obligation that can be estimated reliably, and it is probable that an outflow of economic benefits will be required to settle the obligation.
Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, Bank memiliki kewajiban kini, baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif, yang dapat diestimasi secara andal, dan kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi. x.
ACCOUNTING
Liabilitas imbalan pasca-kerja
x.
Post-employment benefits liability
Imbalan pasca-kerja dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang menjadi peserta program pensiun Bank. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan Bank dan persyaratan minimum Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, mana yang lebih tinggi.
The post-employment benefits are accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. The benefits are determined based on the Bank’s regulations and the minimum requirements of Labor Law No. 13/2003, whichever is higher.
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit credit.
Post-employment benefits liability is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and past periods, deducted by plan assets, if any. Calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and have terms to maturity approximately the same as the terms of the related pension liability.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.
All past service costs are recognized at the earlier of the occurance of amendment/curtailment and the recognition of related restructuring or termination costs. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.
Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakan komponen pendapatan bunga dari aset program, biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti dan bunga atas dampak batas atas dari aset.
Net interest of the net defined benefit liabilites is the interest income component of plan assets, interest expense of defined benefit obligation and interest of the effect of asset ceiling.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
y.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
Post-employment (continued)
ACCOUNTING
benefits
liability
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto terdiri atas: - keuntungan dan kerugian aktuarial - imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto - setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto.
Remeasurement of the net defined benefit obligation consists of: - actuarial gains and losses - return on plan assets, excluding amount included in net interest of the net defined benefit obligation - any changes in effect of the asset ceiling, excluding amount included in net interest of the net defined benefit obligation.
Pesangon pemutusan hubungan kerja
Termination benefits
Pesangon pemutusan hubungan kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Bank recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with low possibility of withdrawal. Benefits which will be paid more than 12 months after statement of financial position’s date are discounted to reflect its present value.
Perpajakan
y.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Bank membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.
Management periodically evaluates the positions taken in tax returns with respect to situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. The Bank establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode posisi keuangan untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
Deferred income tax is determined using the financial position method, for all temporary differences arises between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
z.
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the deferred tax assets that arose from temporary differences.
Perbedaan antara nilai tercatat dari aset revaluasian dan dasar pengenaan pajak merupakan perbedaan termporer sehingga menimbulkan liabilitas atau aset pajak tangguhan, kecuali untuk aset tertentu seperti tanah yang pada saat realisasinya dikenakan pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi.
The difference between the carrying amount of a revalued asset and its tax base is a temporary difference that gives rise to a deferred tax liability or asset, except for certain asset such as land, which realization is taxed with final tax on gross value of transaction.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal have been decided.
Pajak Final
Final Tax
Penghasilan utama entitas anak, merupakan obyek pajak final dan/atau bukan merupakan obyek pajak penghasilan, sehingga entitas anak tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut.
Income of the subsidiaries is object of a final tax and/or is not taxable income, thus the subsidiaries do not recognize deferred tax assets and liabilities from temporary differences between carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting based on tax base related to such income.
Pada tanggal 9 Februari 2009, pemerintah mengeluarkan PP No. 16/2009 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi. Peraturan tersebut antara lain mengatur besaran tarif pajak penghasilan final atas bunga dan diskonto obligasi yang diterima oleh reksa dana yang terdaftar pada OJK (dahulu Bapepam-LK), yakni 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, 5% untuk tahun 2011 sampai dengan 2013, dan 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
On February 9, 2009, the government has released PP No. 16/2009 concerning Income Tax for Bond Interest Income. This regulation addressed final income tax rate of bond interest income and discount received by mutual funds which are registered to OJK (formerly Bapepam-LK), i.e. 0% for fiscal year from 2009 to 2010, 5% for fiscal year from 2011 to 2013, and 15% for fiscal year 2014 onwards.
Laba per saham
z.
Earnings per share Earnings per share is computed by dividing income for the year with the weighted average number of outstanding common shares issued and are fully paid-up during the year, after considering effect of stock dividends and bonus shares distribution that applied retrospectively.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan pembagian dividen saham dan saham bonus yang diterapkan secara restrospektif.
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
aa. Program loyalitas pelanggan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Customer loyalty program
Program loyalitas pelanggan digunakan Bank untuk memberikan insentif kepada pelanggan untuk membeli barang atau jasa entitas. Jika pelanggan membeli barang atau jasa, maka Bank akan memberikan poin penghargaan kepada pelanggan (seringkali disebut sebagai “poin”). Pelanggan dapat menukar poin penghargaan tersebut dengan barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga. Interpretasi ini berlaku untuk poin penghargaan loyalitas pelanggan yang:
Customer loyalty program is used by the Bank to provide customers with incentives to buy their goods or services. If a customer buys goods or services, the Bank grants the customer award credits (often described as points). The customer can redeem the award credits for awards such as free or discounted goods or services. This interpretation applies to customer loyalty award credits that:
a.
diberikan oleh Bank kepada pelanggannya sebagai bagian dari transaksi penjualan yaitu penjualan barang, pemberian jasa, atau penggunaan aset entitas oleh pelanggan; dan
a.
the Bank are granted by to its customers as part of a sales transaction, i.e. a sale of goods, rendering of services or use by a customer of entity’s assets; and
b.
bergantung pada pemenuhan terhadap setiap kondisi lebih lanjut yang disyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa depan.
b.
subject to fulfilment of any further qualifying conditions, the customers can redeem for free or discounted goods or services in the future.
ab. Sewa
ab. Lease
Bank sebagai lessee
Bank as lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line method over the lease term.
Bank sebagai lessor
Bank as lessor
Dalam sewa menyewa operasi, Bank sebagai lessor mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Bank mencatat aset tersebut sebagai aset sewa operasi yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada tahuntahun terjadinya.
Under an operating lease, the Bank as a lessor presents assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. The Bank recorded those assets as assets under operating leases which is depreciated using straight-line method over the estimated useful lives of the assets. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the years in which they are earned.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
ac. Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ac.
policies
Change in disclosures
accounting
and
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan:
The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016:
•
•
Amandemen PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2016.
The amendments will allow entities to use the equity method to account for investments in subsidiaries, joint ventures and associates in their separate financial statements.
Amandemen ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri. •
•
Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amendments to SFAS No. 15: Investments in Associates and Joint Ventures on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under SFAS No. 65 Consolidated Financial Statements, provide clarification on the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.
Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar. •
Amendments to SFAS No. 4: Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements, effective January 1, 2016.
•
Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is its part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Tak Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
ac. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ac.
policies
Change in accounting disclosures (continued)
and
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan)
The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued)
•
•
Amandemen PSAK No. 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 Property, Plant and Equipment and SFAS No. 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 Aset Tetap dan PSAK No. 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud. •
Amendments to SFAS No. 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016.
•
Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amendments to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016. SFAS No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
ac. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ac.
policies
Change in accounting disclosures (continued)
and
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan)
The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued)
•
•
Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.
•
Amendments to SFAS No. 65: Consolidated Financial Statements on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under SFAS No. 65. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.
•
Amandemen PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.
Amendments to SFAS No. 67: Disclosure of Interests in Other Entities on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under SFAS No. 65 Consolidated Financial Statements. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
ac. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ac.
policies
Change in accounting disclosures (continued)
and
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan)
The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued)
•
•
•
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi, berlaku efektif 1 Januari 2016 Penyesuaian ini mengklasifikasi:
The improvement clarifies that:
- Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.
-
- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
-
•
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of SFAS No. 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
SFAS No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. •
SFAS No. 5 (2015 Improvement): Operating Segments, effective January 1, 2016
•
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap, berlaku efektif 1 Januari 2016.
SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
ac. Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ac. Change in accounting disclosures (continued)
policies
and
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan)
The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued)
•
•
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak Berwujud, berlaku efektif 1 Januari 2016.
The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Selain itu, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasinya. •
•
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS No. 25.
Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. •
SFAS No. 19 (2015 Improvement): Intangible Assets, effective January 1, 2016.
•
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016.
SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair Value Measurement, effective January 1, 2016.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS No. 55.
Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards do not have significant impact to the consolidated financial statements.
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised professional judgments and estimates in determining the amounts recognized in the consolidated financial statements. The several significant uses of the professional judgments and estimates are as follows:
a.
a. Key sources of estimation uncertainty
Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a.1 Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
a.1 Allowances for impairment losses on financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2n.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2n.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh bagian Risiko Kredit.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to claim evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Credit Risk Unit.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is an objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective loan loss allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
3.
Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) a. Key sources (continued) a.1
a.1 Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)
estimation
uncertainty
Allowances for impairment losses on financial assets (continued) The accuracy of the allowances depends on how well these estimates of future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. a.2
a.2 Penentuan nilai wajar
Determining fair values In determining the fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price, Bank should use the valuation techniques as described in Note 2e. For financial instruments that are infrequently trade and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainly of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2e. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. b.
of
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b.
Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1 Penilaian instrumen keuangan
b.1 Valuation of financial instruments The Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments: (Note 44)
Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan: (Catatan 44) - Level 1 :
- Level 2 :
- Level 1 :
harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung;
- Level 2 :
52
quoted (unadjusted) market prices in active market for identical assets or liabilities. inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability either directly (example, price) or indirectly;
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
3.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) b.
Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (continued)
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: (lanjutan)
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include: (continued)
b.1 Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
b.1 Valuation of (continued)
financial
instruments
Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan: (Catatan 44)
The Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments: (Note 44)
-
-
Level 3 :
input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 :
inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.
The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.
Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai sekarang dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan.
Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other variable used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and price volatilities and correlations.
Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.
53
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)
b.
Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (continued)
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: (lanjutan)
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include: (continued)
b.2 Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
b.2 Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated at inception into different accounting categories in certain circumstances:
•
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menentukan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan pada Catatan 2e.
•
In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2e.
•
Dalam menetapkan aset atau liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi, Bank telah menentukan bahwa aset tersebut memenuhi salah satu kriteria untuk penetapan tersebut seperti yang dijabarkan dalam Catatan 2e.
•
In designating financial assets or liabilities at fair value through profit or loss, the Bank has determined that it has met one of the criteria for this designation set out in Note 2e.
•
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menentukan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dijabarkan dalam Catatan 2e.
•
In classifying financial assets as heldto-maturity, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as set out in Note 2e.
Rincian klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Bank disajikan di Catatan 44 atas laporan keuangan konsolidasian.
Details of the Bank’s classification are presented in Note 44 of the consolidated financial statements.
b.3 Konsolidasian Entitas Terstruktur
b.3 Consolidation of Structured Entities In determining the degree of control exercised, the Bank considers whether these entities meet the definition of Structured Entities as set out in Note 2f and whether the Bank, in substance, controls such entities.
Dalam menentukan tingkat pengendalian yang dimiliki, Bank mempertimbangkan apakah entitas tersebut memenuhi definisi Entitas Terstruktur yang dijabarkan dalam Catatan 2f dan apakah Bank, secara substansi, mengendalikan entitas tersebut.
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
3.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) b.
Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (continued)
b.3 Consolidation (continued)
b.3 Konsolidasian Entitas Terstruktur (lanjutan)
of
Structured
Entities
Ketika Bank, secara substansi, mengendalikan entitas terstruktur tersebut, entitas tersebut dikonsolidasikan oleh Bank.
When the Bank, in substance, controls the structured entities, structured entities are consolidated by the Bank.
Rincian transaksi antar Bank dan Entitas terstruktur disajikan di Catatan 35 atas laporan keuangan konsolidasian.
Details of the Bank transactions with Structured Entities are disclosed in Note 35 of the consolidated financial statements. b.4 Deferred tax assets
b.4 Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan (Catatan 2y).
Management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future strategic planning (Note 2y). b.5 The Revaluation of Fixed assets
b.5 Revaluasi Aset Tetap
The Bank’s fixed assets revaluation depends on its selection of certain assumptions used by the independent appraisal in calculating such amounts. Those assumptions include among others: discount rate, exchange rate, inflation rate and revenue and cost increase rate. The Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate and significant differences in the Bank’s assumptions may materially affect the valuation of its revalued fixed assets. Further details are disclosed in Note 13.
Revaluasi aset tetap Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
3.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) b.
Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (continued) b.6 Employee benefits
b.6 Imbalan kerja
The determination of the Bank’s employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries and the Bank’s management in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Penentuan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Bank dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
b.7 Income tax
b.7 Pajak penghasilan
The Bank recognizes liabilities for corporate income tax based on estimation of whether additional corporate income tax will be due.
Bank mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
b.8 Impairment of non-financial assets
b.8 Penurunan nilai aset non-keuangan Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The Bank assesses impairment of assets whenever events or changes in circumstances that would indicates that the carrying amount of an asset may not be recoverable. The factors that the Bank considers important which could trigger an impairment review include the following:
a)
a)
significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results;
b)
significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and significant negative industry or economic trends.
b)
c)
performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.
c)
The Bank recognizes an impairment loss whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s (or cash-generating unit’s) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the cash-generating unit to which the asset belongs.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS
4.
CASH Cash consists of the following:
Kas terdiri dari:
31 Desember/December 31 2016 Rupiah
831.064
851.160
Rupiah
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa Poundsterling Inggris Raya Dolar Australia Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Selandia Baru
113.353 24.668 19.344 8.163 2.285 1.900 341 117
107.925 69.700 33.277 8.534 18.386 4.031 495 118
Foreign currencies United States Dollar Singapore Dollar European Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Japanese Yen Hong Kong Dollar New Zealand Dollar
1.001.235
1.093.626
Total
Total
5.
2015
Kas dalam Rupiah termasuk jumlah kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing sejumlah Rp126.403 dan Rp195.140 pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Cash in Rupiah includes cash in Automatic Teller Machines (ATM) amounting to Rp126,403 and Rp195,140 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.
Information with regards to the classification and fair value was disclosed in Note 44.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA Current accounts with Bank Indonesia consist of the following:
Giro pada Bank Indonesia terdiri dari:
31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Rupiah Dolar Amerika Serikat Total
47.945.000
2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah 3.691.377 645.939 4.337.316
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) 75.070.000
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah 3.511.244 1.034.840
Rupiah United States Dollar
4.546.084
Total
The Bank is required to maintain minimum statutory reserves (GWM) in Rupiah for conventional banking activities and statutory reserves in foreign currencies for foreign exchange transactions.
Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum dan GWM dalam mata uang asing dalam kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing.
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) As of December 31, 2016 and 2015, the Minimum Reserves Requirement complies with the Bank Indonesia’s regulation (PBI) No.15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 regarding Minimum Reserves Requirement of Common Banks in Rupiah and Foreign Currency for the Conventional Common Banks as amended several times in PBI No.18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016 and PBI No. 18/14/PBI/2016 dated August 18, 2016 which are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan PBI No.18/3/PBI/2016 pada tanggal 10 Maret 2016 dan PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 yang masing-masing sebesar:
31 Desember/December 31 2016 Rupiah GWM Primer GWM Sekunder Mata uang asing GWM Primer
2015
6,50% 4,00%
7,75% 4,00%
8,00%
8,00%
Rupiah Primary Reserves Secondary Reserves Foreign currencies Primary Reserves
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan/atau excess reserve yang merupakan kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Primer dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR). GWM LFR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LFR Bank dibawah minimum LFR target Bank Indonesia (80%) atau jika di atas maksimum LFR target BI (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif BI sebesar 14%.
Primary Minimum Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in Current Accounts with Bank Indonesia. Secondary Minimum Statutory Reserve is the minimum reserves that should be maintained by the Bank, comprised of Certificates of Bank Indonesia (SBI) Government Debenture Debt (SUN), Sharia Government Securities (SBSN), and/or excess reserve which represent the excess reserve of the Bank’s Current Accounts in Rupiah over the Primary Minimum Statutory Reserve and the Minimum Statutory Reserve on Loan to Funding Ratio (LFR). The Minimum Statutory Reserve on LFR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LFR is below the minimum of LFR targeted by Bank Indonesia (80%) or if the Bank’s LFR above the maximum of LFR targeted by BI (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below BI requirement of 14%.
Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar:
The ratio of the Minimum Statutory Reserve requirement for its Rupiah and foreign currencies accounts as of 31 December 2016 and 2015, are as follows:
31 Desember/December 31 2016 Rupiah GWM Primer GWM Sekunder Mata uang asing GWM Primer
2015
8,82% 25,82%
8,84% 13,33%
8,33%
8,00%
58
Rupiah Primary Reserves Secondary Reserves Foreign currencies Primary Reserves
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
Information in respect of maturities is disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value is disclosed in Note 44.
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44. 6.
GIRO PADA BANK LAIN a.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a.
Berdasarkan mata uang
By currency
31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa Yen Jepang Dolar Australia Poundsterling Inggris Dolar Hong Kong Franc Swiss Dolar Selandia Baru Yuan China
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
2.369
4.769.197 2.157.763 496.512 59.924.061 580.162 230.716 795.386 97.078 116.906 217.142
64.253 20.093 7.038 6.895 5.641 3.820 1.382 1.282 1.095 420
Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah Total
b.
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
6.261.685 4.772.094 2.114.215 116.509.552 2.710.260 220.678 955.031 123.560 373.269 240.686
51.050
Third parties Rupiah
86.317 46.571 31.833 13.342 27.330 4.510 1.699 1.720 3.525 504
Foreign currency United States Dollar Singapore Dollar European Euro Japanese Yen Australian Dollar Great Britain Poundsterling Hong Kong Dollar Swiss Franc New Zealand Dollar Chinese Yuan
111.919
217.351
1.810
11.125
Related parties (Note 39) Rupiah
116.098
279.526
Total
b.
Berdasarkan Bank
By Bank
31 Desember/December 31 2016 Rupiah Pihak berelasi (Catatan 39) PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah
Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lainnya
Total - Rupiah
2015
1.600
7.833
210
3.292
1.810
11.125
30 1.144 1.195
47.838 16 3.196
2.369
51.050
4.179
62.175
59
Rupiah Related parties (Note 39) PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah
Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others
Total - Rupiah
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
b.
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) b.
Berdasarkan Bank (lanjutan)
By Bank (continued)
31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing Pihak ketiga Bank of America, New York United Overseas Bank (UOB), Singapura JP Morgan Chase N.A., New York Standard Chartered Bank, Singapura Deutsche Bank AG, Frankfurt ANZ Banking Group Ltd., Melbourne Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo Standard Chartered Bank, London PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, New York Citibank N.A., Jakarta Wells Fargo Bank N.A., Tokyo PT Bank Central Asia Tbk Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, Hong Kong Credit Suisse AG, Zurich ANZ Banking Group Ltd., Selandia Baru Bank of China, Jakarta PT Bank ICBC Indonesia Development Bank of Singapore, Singapura ING Belgium Wells Fargo Bank, New Jersey Citibank N.A., New York The Hong kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Hong Kong JP Morgan Chase N.A., Hong Kong Lainnya
2015
38.837
35.170
12.250 11.805
30.980 4.144
7.730 6.983
15.273 31.483
5.641
27.330
4.242 3.819 3.510 3.400 2.846 2.653 2.123 1.708 1.382 1.282
9.195 4.510 4.893 660 36.188 4.148 3.303 1.840 625 1.720
1.095 220 201
3.525 263 242
113 55 18 3
318 350 18 60
3
1.073 37 3
Foreign currencies Third Parties Bank of America, New York United Overseas Bank (UOB), Singapore JP Morgan Chase N.A., New York Standard Chartered Bank, Singapore Deutsche Bank AG, Frankfurt ANZ Banking Group Ltd., Melbourne Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo Standard Chartered Bank, London PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, New York Citibank N.A., Jakarta Wells Fargo Bank N.A., Tokyo PT Bank Central Asia Tbk Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, Hong Kong Credit Suisse AG, Zurich ANZ Banking Group Ltd., New Zealand Bank of China, Jakarta PT Bank ICBC Indonesia Development Bank of Singapore, Singapore ING Belgium Wells Fargo Bank, New Jersey Citibank N.A., New York The Hong kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Hong Kong JP Morgan Chase N.A., Hong Kong Others
Total - mata uang asing
111.919
217.351
Total - foreign currencies
Total
116.098
279.526
Total
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) Current accounts with other banks in Rupiah (except for Rupiah current accounts with other banks in East Region of Indonesia), Hong Kong Dollar, Japanese Yen, New Zealand Dollar, Swiss Franc, Singapore Dollar, Great Britain Poundsterling and European Euro are non-interest bearing accounts. The average interest rates per annum for current accounts with other banks in Rupiah and other foreign currencies were as follows:
Giro pada bank lain dalam mata uang Rupiah (kecuali giro Rupiah pada bank lain untuk wilayah Indonesia Bagian Timur), Dolar Hong Kong, Yen Jepang, Dolar Selandia Baru, Franc Swiss, Dolar Singapura, Poundsterling Inggris dan Euro Eropa tidak mendapatkan bunga. Tingkat suku bunga rata-rata setahun untuk giro pada bank lain dalam Rupiah dan mata uang asing lainnya adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Yuan Cina Dolar Amerika Serikat Dolar Australia
2015 0,30%
0,34%
0,33% 0,24% 0,09%
0,00% 0,11% 0,00%
Rupiah Foreign currencies China Yuan United States Dollar Australian Dollar
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh giro pada bank lain digolongkan lancar.
Based on Bank’s management’s review and evaluation, all current account with other banks are considered as current.
Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.
The Bank’s management believed that allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value were disclosed in Note 44.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and 2015, there were no current accounts with other banks which were pledged.
61
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari:
Placements with Bank Indonesia and other banks as follows:
a.
a.
Berdasarkan mata uang dan jenis
Based on currency and type
31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Pihak ketiga Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia Inter-bank Call Money PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank DKI PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Bangkok Bank Public Company Limited PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Deposito berjangka PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu PT Bank Pembangunan Daerah Lampung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank UOB Indonesia Tbk
2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah Third parties Rupiah Placements with Bank Indonesia
549.878
-
600.000
-
500.000
250.000
400.000
250.000
300.000 300.000 250.000 250.000 200.000 200.000
50.000 240.000 -
150.000
-
130.000
100.000
100.000 100.000
-
100.000
-
95.000 65.000
-
60.000
-
3.800.000
890.000
5.500
125.000
5.000 1.550 -
27.500 1.550 212.500
-
192.500
-
190.000 175.000
-
137.500
-
135.000
-
132.500 130.000
-
90.000
-
85.000 60.000
-
50.000
-
50.000
-
50.000 30.000
62
Deposit facilities of Bank Indonesia Inter-bank Call Money PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank DKI PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Bangkok Bank Public Company Limited PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Time deposit PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu PT Bank Pembangunan Daerah Lampung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank UOB Indonesia Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a.
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) a.
Berdasarkan mata uang dan jenis (lanjutan)
Based on currency and type (continued)
31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Pihak ketiga (lanjutan) Rupiah (lanjutan) Deposito berjangka (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank BCA Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Tabungan Negara Syariah
Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia - USD Deposito Berjangka Bank Indonesia 35.000.000 Inter-bank Call Money - USD Wells Fargo Bank N.A., New York PT Bank Bukopin Tbk PT Bank CTBC Indonesia Citibank N.A., New York PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia
2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
-
30.000 30.000
-
30.000 27.500 27.500 27.500 25.000 25.000
-
5.500
-
5.000 5.000
-
2.500 2.500
12.050
2.117.050
4.361.928
3.007.050
471.537
-
35.350.000 10.000.000 2.000.000 665.418
476.253 134.725 26.945 8.965
41.450.000 1.647.069
571.388 22.705
-
-
30.000.000 8.000.000
413.550 110.280
646.888 Deposito berjangka - USD PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank CTBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank DKI PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
190.000
Foreign currencies Placement with Bank Indonesia - USD Term Deposits of Bank Indonesia Inter-bank Call Money - USD Wells Fargo Bank N.A., New York PT Bank Bukopin Tbk PT Bank CTBC Indonesia Citibank N.A., New York PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia
1.117.923
2.560 -
710.000 28.770.493 28.770.000 28.770.000 28.270.000
9.787 396.600 396.595 396.594 389.702
-
25.520.000 25.270.000 24.270.000
351.793 348.347 334.562
-
21.770.000 18.500.000 18.270.000
300.099 255.023 251.852
-
10.500.000 5.250.000 4.500.000
144.743 72.370 62.033
-
4.500.000
62.033
-
3.520.000 3.500.000 3.250.000 2.500.000 2.000.000 150.000
48.523 48.248 44.801 34.463 27.570 2.068
2.560
3.977.806
1.120.985
5.095.729
63
Third parties (continued) Rupiah (continued) Time deposit (continued) PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank BCA Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Tabungan Negara Syariah
Time deposit - USD PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan BantenTbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia AgroniagaTbk PT Bank CTBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank DKI PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a.
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) a.
Berdasarkan mata uang dan jenis (lanjutan)
Based on currency and type (continued)
31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah Deposito Berjangka PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Mega Syariah
Inter-bank Call Money PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Mega Syariah
Total
b.
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
-
245.000
-
45.000 30.000
-
320.000
500.000 -
250.000
500.000
570.000
5.982.913
8.672.779
b.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.
Related parties (Note 39) Rupiah Time deposit PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Mega Syariah
Inter-bank Call Money PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Mega Syariah
Total
Placements with Bank Indonesia and other banks with related parties are disclosed in Note 39. Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regard to the classification and fair value is disclosed in Note 44.
The weighted average of interest rate per annum for placements were as follows:
Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk penempatan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
2015 5,77%
6,20%
0,49%
0,16%
Rupiah Foreign currencies United States Dollar
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh penempatan pada bank lain digolongkan lancar.
Based on the Bank’s management review and evaluation, all placement with other banks were classified as current.
Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Bank’s management believed that there were no impairment losses as of December 31, 2016 and 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and 2015, there were no placements with Bank Indonesia and other banks which were pledged.
64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK
8.
SECURITIES
Efek-efek terdiri dari:
Securities consist of:
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang
Based on type and currency
31 Desember/ December 31
2016 Nilai nominal/ Nominal value Nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Rupiah Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Ritel Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Unit penyertaan reksadana
Mata uang asing Obligasi Republik Indonesia Obligasi korporasi
2015
Nilai wajar/ Fair value
Nilai nominal/ Nominal value
Nilai wajar/ Fair value
750.000 500.000 303.935 25.000 -
745.622 485.102 297.674 24.355 -
141.210 19.540
137.725 19.540
1.578.935
1.552.753
160.750
157.265
-
-
55.140 41.355
52.628 46.247
Fair value through profit or loss Trading Rupiah Deposits Certificates of Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia Indonesian Retail bonds Indonesian Government Bonds Investment in mutual fund units
Foreign currencies Republic of Indonesia Bonds Corporate bonds
-
-
96.495
98.875
1.578.935
1.552.753
257.245
256.140
Total - trading
45.000 100.000
46.010 101.414
1.229.200 100.000
1.242.389 100.575
Designated at fair value Rupiah Indonesian Government Bonds Corporate bonds
145.000
147.424
1.329.200
1.342.964
Mata uang asing Obligasi Republik Indonesia
202.088
204.472
785.745
799.932
Total - ditetapkan pada nilai wajar
347.088
351.896
2.114.945
2.142.896
Total - designated at fair value
1.926.023
1.904.649
2.372.190
2.399.036
Total - fair value through profit or loss
Total - diperdagangkan Ditetapkan pada nilai wajar Rupiah Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi korporasi
Total - nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Rupiah Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi korporasi Sertifikat Deposito Bank Indonesia Negotiable Certificate of Deposit Sertifikat Bank Indonesia Surat Perbendaharaan Negara Obligasi Ritel Indonesia Wesel SKBDN
Mata uang asing Obligasi Republik Indonesia Obligasi korporasi Wesel ekspor
Total - tersedia untuk dijual Total efek-efek
4.256.050 4.089.670
4.289.416 4.149.603
4.354.155 2.144.931
4.243.096 2.145.350
2.800.000 1.500.000 1.179.000 585.000 405.150 -
2.774.955 1.436.898 1.148.648 578.712 411.564 -
600.000 300.000 317
579.091 300.711 317
14.814.870
14.789.796
7.399.403
7.268.565
2.368.466 323.340 -
2.412.606 348.011 -
685.115 165.420 841
690.681 184.983 841
2.691.806
2.760.617
851.376
876.505
17.506.676
17.550.413
8.250.779
19.455.062
65
Foreign currencies Republic of Indonesia Bonds
Available-for-sale Rupiah Indonesian Government Bonds Corporate bonds Deposits Certificates of Bank Indonesia Negotiable Certificate of Deposit Certificates of Bank Indonesia Treasury Bills Indonesian Retail bonds SKBDN Bills
Foreign currencies Republic of Indonesia bonds Corporate bonds Export bills
8.145.070
Total - available-for-sale
10.544.106
Total securities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) b.
8.
SECURITIES (continued) b.
Berdasarkan peringkat
Based on rating The ratings of corporate bonds from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) and PT Fitch Ratings Indonesia as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:
Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31
2016 Peringkat/ Rating
2015 Peringkat/ Rating
Total
Nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Mata uang asing Majapahit Holding BV (PLN)
-
Total - diperdagangkan
-
Ditetapkan pada nilai wajar Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk
BB
Total
46.247
Fair value through profit or loss Trading Foreign currencies Majapahit Holding BV(PLN)
46.247
Total - trading
100.575
Designated at fair value Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk
Total - ditetapkan pada nilai wajar
101.414
100.575
Total - designated at fair value
Total - nilai wajar melalui laba rugi
101.414
146.822
Total - fair value through profit or loss
Tersedia untuk dijual Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia MTN I Mitsubishi UFJ & Finance Indonesia Tahun 2015 Seri B MTN I BRI
idAAA
101.414
idAAA
idAAA
537.075
idAAA AAA(idn)
448.965 302.040
idAAA(cg)
150.000 -
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk BBB+(idn) PT Permodalan Nasional Madani idA MTN II Clipan Finance Indonesia idA+ MTN Century Tokyo Leasing idAAA PT Bank CIMB Niaga Tbk AA (idn) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) idAA+ MTN OCBC NISP MTN V Bank Internasional Indonesia Finance PT BCA Finance PT Indomobil Finance PT Jasa Marga (Persero) Tbk Tahun 2005 Mata uang asing Majapahit Holding BV (PLN) BBBAstra Sedaya Finance idAAA
301.050 297.150 201.320 198.000 155.872
BBB+(idn) idA idA+ AA (idn)
300.000 287.274 200.000 139.083
110.459 -
idAA+ idAAA
45.225 115.245
-
AA+(idn) idAAA idA
29.601 24.725 9.900
-
idAA
1.400
226.906 67.284
BB
184.983 -
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBB-
53.821
-
Available-for-sale Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia MTN I Mitsubishi UFJ & Finance Indonesia Year 2015 Series B MTN I BRI PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Permodalan Nasional Madani MTN II Clipan Finance Indonesia MTN Century Tokyo Leasing PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formely PT Bank Internasional Indonesia Tbk) MTN OCBC NISP MTN V Bank Internasional Indonesia Finance PT BCA Finance PT Indomobil Finance PT Jasa Marga (Persero) Tbk Year 2005 Foreign currencies Majapahit Holding BV (PLN) Astra Sedaya Finance PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
4.497.614
2.330.333
Total - available-for-sale
Total - tersedia untuk dijual
idAAidAA+
860.092 737.580
66
idAAidAA+
146.247 696.650 -
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) b.
c.
8.
SECURITIES (continued) b.
Berdasarkan peringkat (lanjutan)
Based on rating (continued)
Lembaga pemeringkat untuk obligasi yang diterbitkan oleh PT Bank Permata Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Permodalan Nasional Madani, PT Indomobil Finance, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk), PT BCA Finance, Mitsubishi UFJ & Finance Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Century Tokyo Leasing Indonesia, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, MTN I BRI, PT Astra Sedaya Finance, dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk adalah PT Pefindo dan untuk obligasi yang diterbitkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT BII Finance Center, Majapahit Holding BV (PLN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk adalah PT Fitch Ratings Indonesia.
The rating agency for bonds issued by PT Bank Permata Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Permodalan Nasional Madani, PT Indomobil Finance, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk), PT BCA Finance, Mitsubishi UFJ & Finance Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Century Tokyo Leasing Indonesia, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, MTN I BRI, PT Astra Sedaya Finance and PT Clipan Finance Indonesia Tbk were PT Pefindo and for bonds issued by PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT BII Finance Center, Majapahit Holding BV (PLN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) and PT Bank CIMB Niaga Tbk were PT Fitch Ratings Indonesia.
Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk obligasi korporasi adalah sebagai berikut:
c. The weighted average interest rates per annum for corporate bonds were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing
d.
2015 9,43% 6,00%
10,45% 6,61%
d.
Bank membeli unit penyertaan reksadana yang dibentuk melalui Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Berdasarkan kontrak investasi kolektif RDPT, RDPT hanya dapat menempatkan hampir seluruh investasinya pada instrumen bebas risiko seperti obligasi pemerintah Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia dan kas. Berdasarkan kontrak investasi kolektif RDPU, RDPU hanya dapat menempatkan hampir seluruh investasinya pada instrumen pasar uang seperti deposito, obligasi dan setara kas (Catatan 35).
Rupiah Foreign currencies
The Bank bought instrument in mutual funds units which were established through Private Equity Funds (PEF) collective investment contracts and Money Market Mutual Funds (MMMF) collective investment contracts. Based on the PEF’s collective investment contracts, the funds can only place its investment portfolio limited to risk-free instruments such as government bonds, Certificates of Bank Indonesia and cash. Based on the MMMF’s collective investments contracts, the funds can only place in money market instrument such as time deposit, bonds and cash equivalent (Note 35). Based on its reassessment, the Bank has concluded that most of these PEFs and MMMFs meet the definition of structured entities in accordance with prevailing accounting standards and should be consolidated to the Bank’s financial statements.
Berdasarkan hasil penelaahan kembali, Bank menyimpulkan bahwa sebagian besar dari RDPT dan RDPU ini memenuhi definisi entitas terstruktur seperti diatur oleh standar akuntansi yang berlaku dan harus dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Bank.
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
e.
f.
8.
SECURITIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana yang diinvestasikan dalam Entitas Terstruktur ini masing-masing sejumlah Rp369.520 dan Rp8.626.539. Jumlah ini dieliminasi dengan nilai aset bersih investasi reksadana untuk tujuan konsolidasi. Dengan demikian, Bank mengkonsolidasi aset dan liabilitas dari dana tersebut, yang termasuk efek-efek sejumlah masing-masing sebesar Rp351.896 and Rp2.142.896 sebagai aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2016 and 2015, funds invested in these Structured Entities amounted to Rp369,520 and Rp8,626,539, respectively. This amount was eliminated against the net assets of the funds for consolidation purposes. Accordingly, the Bank consolidated the funds assets and liabilities, which included marketable securities amounted to Rp351,896 and Rp2,142,896 respectively and classified as financial assets designated as fair value through profit or loss.
Pada tahun 2015, selain RDPT di atas, Bank memiliki investasi reksadana lainnya yang tidak memenuhi definisi Entitas Terstruktur seperti diatur oleh standar akuntansi yang berlaku. Investasi tersebut dikelola oleh PT Mega Capital Indonesia, pihak berelasi, yang berperan sebagai manajer investasi untuk kontrak investasi kolektif reksadana Obligasi Reksa Dana (ORI) tersebut sejumlah Rp19.540 pada tanggal 31 Desember 2015.
In 2015, other than the above PEFs, the Bank has other investment in mutual funds which did not meet the definition of Structured Entities in accordance with prevailing accounting standards. Those investments were managed by PT Mega Capital Indonesia, a related party, who acted as the investment manager on the collective investment contract of Republic of Indonesia Bonds (ORI) amounted to Rp19,540 as of December 31, 2015. e.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Pemerintah dalam Rupiah Bank yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2017 sampai dengan 2031 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 5,63% sampai dengan 10,75%.
As of December 31, 2016, Bank’s Government Bonds in Rupiah classified as fair value through profit or loss and available-for-sale will mature on various dates between 2017 and 2031 with interest rate between 5.63% and 10.75%.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Pemerintah dalam Rupiah Bank yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan 2031 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 8,25% sampai dengan 10,75%.
As of December 31, 2015, Bank’s Government Bonds in Rupiah classified as fair value through profit or loss and available-for-sale will mature on various dates between 2016 and 2031 with interest rate between 8.25% and 10.75%.
Pembayaran bunga atas obligasi pemerintah dengan suku bunga tetap tersebut dilakukan setiap 6 bulan, dimana Bank Indonesia bertindak selaku agen pembayaran.
The interest payment of the fixed rate government bonds is collectible every 6 months, with Bank Indonesia acting as the payment agent.
Pada tanggal 31 Desember 2016 Obligasi Pemerintah Bank dalam Dolar Amerika Serikat yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2017 sampai dengan 2027 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 2,88% sampai dengan 7,75%.
f. As of December 31, 2016, Bank’s Government Bonds in United States Dollar classified as fair value through profit or loss and available for sale will mature on various dates between 2017 and 2027 with interest rate between 2.88% and 7.75%.
68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (lanjutan)
8.
SECURITIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 Obligasi Pemerintah Bank dalam Dolar Amerika Serikat yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan 2026 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 4,35% sampai dengan 7,75%.
As of December 31, 2015, Bank’s Government Bonds in United States Dollar classified as fair value through profit or loss and available for sale will mature on various dates between 2016 and 2026 with interest rate between 4.35% and 7.75%.
Pendapatan bunga diterima setahun dua kali yaitu setiap tanggal 15 April dan 15 Oktober untuk INDON 2043, tanggal 8 Juni dan 8 Desember untuk INDON 2026, tanggal 9 Maret dan 9 September untuk INDON 2017, dan 15 Januari dan 15 Juli untuk INDON 2016.
The interest payments are collectible twice a year on April 15 and October 15 for INDON 2043, June 8 and December 8 for INDON 2026, March 9 and September 9 for INDON 2017, and January 15 and July 15 for INDON 2016.
g.
Efek-efek pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek diungkapkan pada Catatan 44.
g.
Securities with related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities for securities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of securities is disclosed in Note 44.
h.
Perubahan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
h.
Unrealized gains from changes in fair values of available-for-sale in securities were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Saldo awal, sebelum pajak tangguhan Penambahan laba (rugi) yang belum direalisasi selama tahun berjalan - neto
(54.212)
354.744
Beginning balance, before deferred tax
150.870
(408.956)
Increase in unrealized gain (loss) during the year - net
Total sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan
96.658 (19.331)
(54.212) 10.843
Total before deferred tax Deferred tax
77.327
(43.369)
Ending balance
Saldo akhir
i.
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh efek-efek pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.
i.
Based on the Bank’s management review and evaluation, all securities as of December 31, 2016 and 2015 were classified as current. The Bank’s management believed that allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.
j.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek yang dijaminkan.
j.
As of December 31, 2016 and 2015, there were no securities which were pledged.
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
9.
SECURITIES PURCHASED AGREEMENT TO RESELL
UNDER
31 Desember/December 31, 2016
Nasabah/ Counterparty Pihak ketiga/ Third Parties PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Total
Jenis efek-efek/ Type of securities
Obligasi Pemerintah FR056/Government bonds FR056 Obligasi Pemerintah FR071/Government bonds FR071 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR053/Government bonds FR053 Obligasi Retail Indonesia 13/ Indonesian Retail Bonds 13 Obligasi Retail Indonesia 12/ Indonesian Retail Bonds 12 Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Obligasi Pemerintah FR063/Government bonds FR063 Obligasi Pemerintah FR035/Government bonds FR035 Sertifikat Deposito Bank Indonesia/ Deposit Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia
Nilai nominal/ Nominal amount
Tanggal dimulai/ Starting date
Nilai penjualan Tanggal jatuh tempo/ Due date
394.000
7 Desember/ December 7, 2016 14 Desember/ December 14, 2016 15 Desember/ December 15, 2016 20 Desember/ December 20, 2016 23 Desember/ December 23, 2016
6 Januari/ January 6, 2017 10 Januari/ January 10, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 4 Januari/ January 4, 2017 16 Januari/ January 16, 2017
100.000
29 Desember/ December 29, 2016
17 Januari/ January 17, 2017
29 Desember/ December 29, 2016 29 Desember/ December 29, 2016 30 Desember/ December 30, 2016 30 Desember/ December 30, 2016 19 Desember/ December 19, 2016 9 Desember/ December 9, 2016 13 Desember/ December 13, 2016 16 Desember/ December 16, 2016 22 Desember/ December 22, 2016 27 Desember/ December 27, 2016
17 Januari/ January 17, 2017 17 Januari/ January 17, 2017 11 Januari/ January 11, 2017 11 Januari/ January 11, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 4 Januari/ January 4, 2017 4 Januari/ January 4, 2017 12 Januari/ January 12, 2017 3 Januari/ January 3, 2017 6 Januari/ January 6, 2017
303.000
383.000
420.000
380.000
150.000
232.000
167.000
60.000
271.000
423.000
378.000
392.000
281.000
341.000 4.675.000
70
Pendapatan bunga yang belum kembali/ Resale amount
diamortisasi/ Unamortised interest
Nilai tercatat/ Carrying value
282.228
(242)
281.986
373.944
(549)
373.395
399.652
(504)
399.148
351.116
(205)
350.911
366.858
(1.110)
365.748
89.950
(286)
89.664
141.681
(450)
141.231
200.305
(636)
199.669
134.288
(242)
134.046
66.344
(119)
66.225
256.537
(347)
256.190
377.423
(186)
377.237
326.588
(163)
326.425
352.077
(648)
351.429
250.841
(100)
250.741
301.336
(292)
301.044
4.271.168
(6.079)
4.265.089
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)
9.
SECURITIES PURCHASED AGREEMENT TO RESELL (continued)
UNDER
31 Desember/December 31, 2015
Nasabah/ Counterparty Pihak berelasi/ Related Parties Mega Asset Management Mega Asset Management Mega Asset Management Mega Asset Management Mega Asset Management Mega Asset Management
Jenis efek-efek/ Type of securities
Obligasi pemerintah FR064/Government bonds FR064 Obligasi pemerintah FR063/Government bonds FR063 Obligasi pemerintah FR065/Government bonds FR065 Obligasi pemerintah FR062/Government bonds FR062 Obligasi pemerintah FR068/Government bonds FR068 Obligasi pemerintah FR058/Government bonds FR058
Subotal
Nilai nominal/ Nominal amount
130.000
110.000
110.000
90.000
25.000
10.000
Tanggal dimulai/ Starting date
22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015
penjualan Tanggal jatuh tempo/ Due date
Nilai belum kembali/ Resale amount
Pendapatan bunga yang diamortisasi/ Unamortised interest
Nilai tercatat/ Carrying value
22 Maret/ March 22, 2016
99.991
(1.980)
98.011
22 Maret/ March 22, 2016
88.715
(1.757)
86.958
22 Maret/ March 22, 2016
84.631
(1.676)
82.955
22 Maret/ March 22, 2016
62.267
(1.233)
61.034
22 Maret/ March 22, 2016
22.940
(454)
22.486
22 Maret/ March 22, 2016
475.000
9.048
(179)
8.869
367.592
(7.279)
360.313
528.876
(713)
528.163
509.483
(1.144)
508.339
503.481
(2.038)
501.443
449.131
(297)
448.834
405.805
(610)
405.195
302.652
(1.654)
300.998
222.961
(150)
222.811
223.043
(507)
222.536
187.516
(256)
187.260
100.000
95.383
(140)
95.243
Subotal
3.819.500
3.428.331
(7.509)
3.420.822
Total
4.294.500
3.795.923
(14.788)
3.781.135
Pihak ketiga/ Third Parties PT Bank Pan Indonesia Tbk
Surat Perbendaharaan Negara/Treasury Bills
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Surat Perbendaharaan Negara/Treasury Bills
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Penerbitan Surat Berharga Syariah/ Sharia Securities Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate of Bank Indonesia Penerbitan Surat Berharga Syariah/ Sharia Securites Penerbitan Surat Berharga Syariah/ Sharia Securites Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate of Bank Indonesia Obligasi Pemerintah FR071/Government bonds FR071 Obligasi Retail Indonesia 10/ Indonesian Retail Bonds 10
3 Desember/ December 3, 2015 10 Desember/ December 10, 2015 21 Desember/ December 21, 2015 26 November/ November 26, 2015
7 Januari/ January 7, 2016 11 Januari/ January 11, 2016 19 Januari/ January 19, 2016 4 Januari/ January 4, 2016
250.000
31 Desember/ December 31, 2015 28 Desember/ December 28, 2015 2 Desember/ December 2, 2015
7 Januari/ January 7, 2016 25 Januari, January 25, 2016 4 Januari/ January 4, 2016
250.000
10 Desember/ December 10, 2015
11 Januari/ January 11 2016
7 Desember/ December 7, 2015 31 Desember/ December 31, 2015
7 Januari/ January 7, 2016 7 Januari/ January 7, 2016
600.000
600.000
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
557.000
500.000
427.500
335.000
200.000
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)
9.
SECURITIES PURCHASED AGREEMENT TO RESELL (continued)
UNDER
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.
The Bank’s management believed that the allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and 2015, there were no securities purchased under the agreement to resell which are pledged.
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value is disclosed in Note 44.
Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 6,75% dan 7,96%.
The weighted average of interest rate per annum for securities purchased under agreement to resell for the year ended December 31, 2016 and 2015 were 6.75% and 7.96%, respectively.
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
10. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE The summary of derivatives receivable and derivatives payable as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:
Ikhtisar atas tagihan derivatif dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2016
Transaksi Terkait nilai tukar Pihak ketiga Spot - beli Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Spot - jual Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Swap Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Forward - beli Dolar Amerika Serikat Forward - jual Dolar Amerika Serikat Cross Currency Swap (CCS) Total
Nilai notional (kontrak) (ekuivalen dengan Rp)/ Notional amount (contract) (equivalent to Rp)
Nilai Wajar/Fair Value Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Transactions
454.562 248.061
115 480
171 67
429.704 98.989
260 18
97 452
2.278.873 489.081
5.518 1.103
13.712 132
20.222
160
-
353.667 782.417
2.860 10.240
66 4.677
Related to exchange rate contracts Third parties Spot - buy United States Dollar Other foreign currencies Spot - sell United States Dollar Other foreign currencies Swap United States Dollar Other foreign currencies Forward - buy United States Dollar Forward - sell United States Dollar Cross Currency Swap (CCS)
20.754
19.374
Total
72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
10. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
31 Desember/December 31, 2015
Transaksi
Nilai notional (kontrak) (ekuivalen dengan Rp)/ Notional amount (contract) (equivalent to Rp)
Terkait nilai tukar Pihak ketiga Spot - beli Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Spot - jual Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Swap Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Forward Dolar Amerika Serikat Forward - jual Dolar Amerika Serikat Cross Currency Swap (CCS)
Nilai Wajar/Fair Value Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Liabilitas derivatif/ Derivatives payable
Transactions
165.420 44.652
32
215 1
27.570 91.862
49 1
48
900.387 556.273
17.069 2.785
2.584 -
43.078
-
289
43.078 318.115
367 23.357
20.597
Related to exchange rate contracts Third parties Spot - buy United States Dollar Other foreign currencies Spot - sell United States Dollar Other foreign currencies Swap United States Dollar Other foreign currencies Forward United States Dollar Forward - sell United States Dollar Cross Currency Swap (CCS)
43.660
23.734
Total
Total
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value is disclosed in Note 44.
Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.
The Bank’s management believes that allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.
11. KREDIT YANG DIBERIKAN
11. LOANS
Kredit yang diberikan terdiri dari:
Loans consist of the following:
a.
a.
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
Based on type of loans and currency
31 Desember/December 31 2016 Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah: Modal kerja Konsumsi Investasi
Mata uang asing: Konsumsi Total kredit pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah: Konsumsi Investasi Modal kerja
2015 Related parties (Note 39) Rupiah: Working capital Consumer Investment
229.223 87.989 11.961
170.496 82.705 15.838
329.173
269.039
23.468
25.070
352.641
294.109
Total related parties loans
12.444.301 7.048.518 4.447.769
14.008.734 8.114.307 5.875.661
Third parties Rupiah: Consumer Investment Working capital
23.940.588
27.998.702
73
Foreign currencies: Consumer
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.
11. LOANS (continued) a.
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang (lanjutan)
Based on (continued)
type
of
loans
and
currency
31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing: Modal kerja Investasi
2015 Foreign currencies: Working capital Investment
2.329.702 1.677.199
2.512.647 1.652.843
4.006.901
4.165.490
Total - kredit pihak ketiga
27.947.489
32.164.192
Total - third parties loans
Total Pendapatan bunga yang ditangguhkan
28.300.130
32.458.301
Total
(23.387)
(60.185)
Unearned interest income
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
28.276.743 (499.282)
32.398.116 (649.644)
Total Allowance for impairment losses
Total kredit yang diberikan - neto
27.777.461
31.748.472
Total loans - net
The Bank’s non-performing loan ratios are as follows:
Rasio kredit bermasalah Bank adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2016 Bruto Bersih
b.
2015 3,44% 2,59%
2,81% 1,80%
Gross Net
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 tanggal 26 Maret 2004 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank, rasio dari kredit bermasalah bersih maksimal adalah 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 6/9/PBI/2004 dated March 26, 2004 regarding Subsequent Action for Supervision and Designation of Bank Status, the net non-performing loan ratio should not exceed 5% of the Bank’s total loans.
Berdasarkan sektor ekonomi
c.
Based on economic sector
31 Desember/December 31, 2016
Lancar/ Current Rupiah Jasa usaha Perdagangan, restoran dan perhotelan Listrik, gas dan air Perindustrian Konstruksi Jasa sosial Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pertambangan Lain-lain
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Total
3.365.827
586.540
903
2.559
40.216
3.996.045
Rupiah Business services
1.899.542 1.449.250 1.155.349 839.526 436.194
865.579 1.108 34.876 27.991 69.036
300.788 231 1.206 1.720
36.717 6.360 24 3.414
146.716 10.203 26.171 16.126
3.249.342 1.450.358 1.207.019 894.918 526.490
Trading, restaurant and hotel Electricity, gas and water Industrial Construction Social services
173.028
23.542
416
334
1.443
198.763
Transportation, warehouse and communication
90.008 102.673 10.347.563
10.740 673 1.823.517
183 107.126
1.009 104 179.021
7.123 993 76.093
109.063 104.443 12.533.320
Agriculture, hunting and agriculture improvement Mining Others
19.858.960
3.443.602
412.573
229.542
325.084
24.269.761
74
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
11. LOANS (continued) b. Based on economic sector (continued)
Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2016
Lancar/ Current Mata uang asing Perdagangan, restoran dan perhotelan Pertambangan Perindustrian Konstruksi Jasa Sosial Lain-lain
Total
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Total Foreign currencies
1.895.085 1.873.194 191.711 41.432 764 23.468
-
-
-
4.715 -
1.895.085 1.877.909 191.711 41.432 764 23.468
4.025.654
-
-
-
4.715
4.030.369
23.884.614
3.443.602
412.573
229.542
329.799
28.300.130
Dikurangi: Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai
(23.387) (499.282)
Neto
27.777.461
Trading, restaurant and hotel Mining Industrial Construction Social Services Others
Total Less: Unearned interest income Allowance for impairment losses Net
31 Desember/December 31, 2015
Lancar/ Current Rupiah Perdagangan, restoran dan perhotelan Jasa usaha Listrik, gas dan air Perindustrian Konstruksi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Jasa sosial Pertambangan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Lain-lain
Mata uang asing Pertambangan Perdagangan, restoran dan perhotelan Perindustrian Jasa usaha Lain-lain
Total
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Total Rupiah
3.720.880 2.321.738 2.259.523 1.418.734 988.325
582.390 113.206 1.152 120.149 41.298
14.131 2.662 959 745
30.354 4.710 919 1.839 475
298.700 30.565 181 14.003 3.503
4.646.455 2.472.881 2.261.775 1.555.684 1.034.346
Trading, restaurant and hotel Business services Electricity, gas and water Industrial Construction
655.788 287.739 313.409
20.868 50.973 3.050
1.172 1.394 -
685 3.868 -
24.074 5.597 5.949
702.587 349.571 322.408
Agriculture, hunting and agriculture improvement Social services Mining
234.316 12.549.835
25.968 1.651.898
830 126.703
3.762 233.394
6.746 88.582
271.622 14.650.412
Transportation, warehouse and communication Others
24.750.287
2.610.952
148.596
280.006
477.900
28.267.741
2.737.547
-
-
-
4.825
2.742.372
Foreign currencies Mining
1.155.296 259.204 8.618 25.070
-
-
-
-
1.155.296 259.204 8.618 25.070
Trading, restaurant and hotel Industrial Business services Others
4.185.735
-
-
-
4.825
4.190.560
28.936.022
2.610.952
148.596
280.006
482.725
32.458.301
Dikurangi: Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai
(60.185) (649.644)
Neto
31.748.472
75
Total Less: Unearned interest income Allowance for impairment losses Net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
11. LOANS (continued) c.
Berdasarkan jangka waktu
Based on loan periods By maturity period based on loan agreement before unearned interest income and allowance for impairment losses.
Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit sebelum dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai. 31 Desember/December 31
Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Total
2016
2015
11.559.495 1.304.532 4.091.165 7.314.569
11.805.311 1.733.840 5.559.217 9.169.373
24.269.761
28.267.741
1.520.147 2.510.222
1.529.203 20.753 147.174 2.493.430
4.030.369
4.190.560
28.300.130
32.458.301
Rupiah Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years
Foreign currencies Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years
Total
Kredit yang diberikan ke pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.
Loans to related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities of loans were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of loans is disclosed in Note 44.
Berikut ini adalah informasi lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
The other information relating to loans were as follows:
a)
Kredit yang diberikan dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura.
a)
Loans in foreign currencies were denominated in United States Dollar and Singapore Dollar.
b)
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan tunai berupa tabungan (Catatan 17), deposito berjangka (Catatan 18), emas, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan.
b)
Loans are secured with cash collaterals consisting of saving deposits (Note 17), time deposits (Note 18), gold, collaterals bonded by security right or powers of attorney to sell and by other guarantees generally accepted by banks.
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
11. LOANS (continued) d.
Suku bunga rata-rata tertimbang setahun atas kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The weighted average interest rates per annum for loans were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Investasi Modal kerja Konsumsi Mata uang asing Investasi Modal kerja
e.
2015
13,87% 14,75% 13,76%
13,61% 16,08% 14,32%
9,50% 9,50%
10,00% 9,50%
e.
Kredit konsumsi terdiri dari:
Rupiah Investment Working capital Consumer Foreign currencies Investment Working capital
Consumer loans consist of:
31 Desember/December 31 2016 Rupiah Kartu kredit Kredit kendaraan bermotor Kredit pemilikan rumah Kredit perorangan lainnya
f.
Rupiah Credit card Motor vehicle loans Housing loans Other personal loans
8.245.306 2.720.840 788.708 777.436
8.051.679 4.412.446 967.248 660.066
12.532.290
14.091.439
23.468
25.070
Foreign currencies Other personal loans
12.555.758
14.116.509
Total
Mata uang asing Kredit perorangan lainnya Total
2015
f.
Rincian kredit yang diberikan pada pihak berelasi (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) adalah sebagai berikut (Catatan 39):
The details of loans to related parties (before allowance for impairment losses) were as follows (Note 39):
31 Desember/December 31 2016 Pinjaman perusahaan yang merupakan pihak berelasi
2015
218.647
172.036
Pinjaman manajemen kunci Pinjaman komisaris dan direksi perusahaan yang merupakan pihak berelasi
32.881
30.070
Loans to related companies Loans to the Bank’s key management personnel
101.113
92.003
Loans to related companies’ directors and commissioners
Total
352.641
294.109
Total
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f.
11. LOANS (continued) f.
Rincian kredit yang diberikan pada pihak berelasi (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) adalah sebagai berikut (Catatan 39): (lanjutan)
The details of loans to related parties (before allowance for impairment losses) were as follows (Note 39): (continued)
Loans to the Bank’s directors and employees represent loans granted for car loans, housing loans and credit cards with terms ranging from 1 (one) to 10 (ten) years with an average loan interest of between 0%-14.50% and 0%15.50% per annum in 2016 and 2015, respectively, which are collected through monthly payroll deductions. As of December 31, 2016 and 2015, loans to the Bank’s director and employees were classified as current.
Pinjaman direksi dan karyawan Bank merupakan kredit yang diberikan untuk pembelian kendaraan dan rumah serta kartu kredit dengan jangka waktu yang berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dengan suku bunga setahun rata-rata berkisar antara 0%-14,50% dan 0%-15,50% masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015, yang dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, pinjaman direksi dan karyawan bank tersebut digolongkan lancar. g.
g.
Rincian kredit yang direstrukturisasi, yang terdiri dari modifikasi persyaratan kredit dan perpanjangan jatuh tempo, pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Summary of loan restructuring, which consists of modification of credit terms and extension of maturity dates as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:
31 Desember/December 31 2016 Kredit yang direstrukturisasi Cadangan kerugian penurunan nilai
h.
2015
3.468.207 (24.296)
3.404.791 (32.448)
3.443.911
3.372.343
h.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah kredit yang telah dihentikan pengakuan pendapatan bunganya (kredit bermasalah) masing-masing sebesar Rp971.914 dan Rp911.327 atau meliputi 3,44% dan 2,81% dari jumlah kredit yang diberikan.
78
Restructured loans Allowance for impairment losses
As of December 31, 2016 and 2015, loans of which interest income had been stopped accrued (non-performing loans) were Rp971,914 and Rp911,327, or representing 3.44% and 2.81% of total loans, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
11. LOANS (continued) i.
Perincian pinjaman bermasalah dan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
The details of non-performing loans and allowance for impairment losses based on economic sector were as follows:
31 Desember/December 31 2016
2015 Cadangan Kerugian penurunan nilai/ impairment losses
Pokok/ Principal Perdagangan, restoran dan perhotelan Jasa usaha Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Perindustrian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa sosial Pertambangan Konstruksi Listrik, gas dan air Lain-lain Total
j.
Cadangan kerugian penurunan nilai/ impairment losses
Pokok/ Principal
484.221 43.678
38.362 4.225
343.185 37.938
76.048 5.898
8.315 16.794
1.097 1.636
25.931 16.800
4.315 2.630
2.193 21.260 5.812 27.401 362.240
284 2.758 727 1.046 189.854
11.338 10.859 10.774 4.723 1.100 448.679
1.669 1.446 1.279 677 135 232.878
Trading, restaurant and hotel Business services Agriculture, hunting and agriculture improvement Industrial Transportation, warehouse and communication Social services Mining Construction Electricity, gas and water Others
971.914
239.989
911.327
326.975
Total
j.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The movement of the allowance for impairment losses of loans was as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31
Rupiah Saldo awal 645.355 Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 30) 886.556 Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 239.865 Penghapusbukuan selama tahun berjalan (1.281.874) Selisih penjabaran kurs Saldo akhir
489.902
2016
2015
Mata uang asing/ Foreign currencies
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
Rupiah
Total
4.289
649.644
457.683
14.495
472.178
5.122
891.678
990.022
(11.256)
978.766
-
239.865 (1.281.874)
(31) 9.380
(31) 499.282
-
1.050
1.050
Beginning balance Additional provision during the year (Note 30) Recoveries of previously written-off loans Write-off during the year Foreign exchange differences
645.355
4.289
649.644
Ending balance
156.804
-
156.804
(959.154)
-
(959.154)
The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses on loans was adequate.
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan telah memadai.
79
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) k.
11. LOANS (continued) k.
Kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan bersama (joint financing) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp4.314.305 dan Rp5.140.923 yang dilakukan dengan dan tanpa tanggung renteng (with and without recourse).
Joint financing loans as of December 31, 2016 and 2015 were Rp4,314,305 and Rp5,140,923, respectively, which were made on a with recourse or without recourse basis.
The balances of the joint financing loans with related parties were as follows:
Jumlah kredit dengan pola pembiayaan bersama (joint financing) dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2016
l.
2015
PT Mega Auto Finance PT Mega Central Finance PT Mega Finance
1.191.426 1.633.464 520.578
1.426.747 1.467.362 1.264.876
PT Mega Auto Finance PT Mega Central Finance PT Mega Finance
Total
3.345.468
4.158.985
Total
Seluruh kredit dengan pola pembiayaan bersama (joint financing) dengan pihak berelasi tersebut dilakukan secara tanpa tanggung renteng (without recourse).
Joint financing facilities with the related parties were made on a without recourse basis.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah pembiayaan bersama yang dilakukan secara tanpa tanggung renteng (without recourse) adalah masing-masing sebesar Rp3.345.468 dan Rp4.158.985. Risiko kredit yang ditanggung oleh Bank adalah sesuai dengan porsi kredit yang dibiayai oleh Bank yang berkisar antara 90% sampai dengan 99% sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.
As of December 31, 2016 and 2015 the balances of joint financing loans which were made on a without recourse basis amounted to Rp3,345,468 and Rp 4,158,985, respectively. The Bank is exposed to credit risk based on the percentage of credit financing contributed by the Bank, which ranged from 90% to 99% as stipulated in the joint financing agreement. l.
Ikhtisar perubahan kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:
The changes in cumulative written-off loans were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Saldo awal Penghapusbukuan dalam tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan
2.780.887
1.978.537
Beginning balance
1.281.874
959.154
Write-off during the year
Saldo akhir
3.822.896
(239.865)
(156.804) 2.780.887
Recoveries of previously written-off loan Ending balance
m. Ratio of Micro, Small and Medium Enterprise (UMKM) credits to loans as of December 31, 2016 and 2015 are 13.51% and 15.09% (unaudited).
m. Rasio kredit Usaha, Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) terhadap kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar 13,51% dan 15,09% (tidak diaudit).
80
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a.
12. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
Tagihan akseptasi
a.
Acceptances receivable The details of acceptances receivable based on the counterparty, currency and related parties:
Rincian tagihan akseptasi berdasarkan pihak, mata uang dan pihak berelasi:
31 Desember/December 31 2016 Rupiah Pihak ketiga Nasabah
2015
472.366
196.163
Rupiah Third parties Debtors
Mata uang asing Pihak Berelasi Nasabah Pihak ketiga Nasabah
865
-
120.833
293.052
Foreign currencies Related Parties Debtors Third parties Debtors
Total
594.064
489.215
Total
The details of acceptances receivable based on the remaining period to maturity date were as follows (Note 45e):
Rincian tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut (Catatan 45e): 31 Desember/December 31 2016 Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
393.599 78.767
47.106 149.057 -
472.366
196.163
42.218 27.235 52.245 -
123.005 130.291 38.288 1.468
121.698
293.052
594.064
489.215
Mata uang asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan
Total
b.
2015
Utang akseptasi
b.
Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months
Foreign currencies Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months
Total
Acceptances payable
31 Desember/December 31 2016 Rupiah Pihak ketiga Bank
2015
472.366
196.163
Rupiah Third parties Bank
Mata uang asing Pihak ketiga Bank
121.698
293.052
Foreign currencies Third parties Bank
Total
594.064
489.215
Total
81
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan) b.
12. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
Utang akseptasi (lanjutan)
b.
Acceptances payable (continued)
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.
Based on the Bank’s management review and evaluation, all acceptances receivable as of December 31, 2016 and 2015 were classified as current. The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of maturities is disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value is disclosed in Note 44.
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2016 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Kepemilikan langsung Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Perbaikan gedung
3.098.049 2.470.426 584.098 381.956 198.376 60.982
13 15.038 10.152 3.140 3.616
(35) (13.052) (4.610) (12.260) (259)
395 32.484 9.740 12.807 6.597
3.098.049 2.470.799 618.568 397.238 202.063 70.936
Direct ownership Cost Land Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Building improvements
Total Aset dalam penyelesaian
6.793.887 34.784
31.959 55.595
(30.216) -
62.023 (62.023)
6.857.653 28.356
Total Construction in progress
Total biaya perolehan
6.828.671
87.554
(30.216)
-
6.886.009
Total cost
(526.102) (319.176) (157.481) (57.039)
(123.553) (41.765) (20.874) (13.372) (5.001)
13.052 4.204 11.909 259
-
(123.553) (554.815) (335.846) (158.944) (61.781)
Direct ownership Accumulated Depreciation Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Building improvements
(1.059.798)
(204.565)
29.424
-
(1.234.939)
Total accumulated depreciation
Kepemilikan langsung Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Perbaikan gedung Total akumulasi penyusutan Nilai Buku bersih
5.768.873
5.651.070
Net book value
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Revaluasi dan eliminasi/ Reklasifikasi/ Revaluations Reclassification and eliminations
Saldo Akhir/ Ending Balance
Kepemilikan langsung Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Perbaikan gedung
550.786 1.333.804 558.081 370.190 197.713 59.960
1.878 1.125 67 348
(48) (348) (1.090) (4.754) (2.274) (846)
36.857 60.543 25.229 15.395 2.870 1.520
2.510.454 1.076.427 -
3.098.049 2.470.426 584.098 381.956 198.376 60.982
Direct ownership Cost Land Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Building improvements
Total Aset dalam penyelesaian
3.070.534 117.609
3.418 59.589
(9.360) -
142.414 (142.414)
3.586.881 -
6.793.887 34.784
Total Construction in progress
Total biaya perolehan
3.188.143
63.007
(9.360)
3.586.881
6.828.671
Total cost
-
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) Fixed assets consist of: (continued)
Aset tetap terdiri dari: (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance
Kepemilikan langsung Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Perbaikan gedung Total akumulasi penyusutan Nilai Buku bersih
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Revaluasi dan eliminasi/ Reklasifikasi/ Revaluations Reclassification and eliminations
(389.435) (471.143) (298.258) (145.113) (53.872)
(67.628) (56.040) (24.993) (14.601) (4.013)
200 1.081 4.075 2.233 846
-
456.863 -
(1.357.821)
(167.275)
8.435
-
456.863
1.830.322
Saldo Akhir/ Ending Balance
(526.102) (319.176) (157.481) (57.039)
Direct ownership Accumulated Depreciation Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Building improvements
(1.059.798)
Total accumulated depreciation
5.768.873
Net book value
Beban penyusutan yang dibebankan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp204.565 dan Rp167.275 (Catatan 31).
The depreciation expense for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp204,565 and Rp167,275, respectively (Note 31).
Pada tanggal 31 Desember 2016, hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (“HMASRS”) dengan sisa umur hak atas tanah tersebut berkisar antara 1 bulan sampai dengan 27 tahun dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2016, tanah dengan luas sebesar 6.128 m2 masih dalam pengurusan penggabungan dan pembetulan sertifikat serta balik nama menjadi atas nama Bank di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (“BPN-RI”).
As of December 31, 2016, land titles are in the form of “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) and “Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun” (“HMASRS” - Strata title) with remaining terms for the related landrights ownership ranging from 1 month to 27 years and renewable upon their expiry. As of December 31, 2016, land of 6,128 m2 are in the process of merging, certificates correction and transfer of title into the Bank’s name by the National Landrights Agency - the Republic of Indonesia (“BPN-RI”).
Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Management believes the ownership of land rights can be renewed/extended on maturity.
Ruangan kantor yang disewakan kepada pihak berelasi (Catatan14a) disajikan sebagai bagian dari aset tetap karena nilai buku dari ruangan yang disewakan tersebut tidak signifikan.
Office spaces that are rented out to related parties (Note 14a) were presented as part of fixed assets since the book value of rented spaces were not significant.
Aset tetap, kecuali aset dalam penyelesaian dan tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp2.317.787 dan Rp2.225.317 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Fixed assets, except for construction in progress and land, were covered by insurance against fire and other risks under certain blanket policies with insured amount of Rp2,317,787 and Rp2,225,317 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. The Bank’s management believed that the insurance coverage was adequate to cover possible losses on the assets insured.
Persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2016 berkisar antara 10% - 99% (2015: 10% - 99%) dari nilai kontrak. Aset dalam penyelesaian terdiri dari bangunan dan peralatan kantor dan diperkirakan akan selesai dalam waktu kurang dari 1 sampai 2 tahun setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The percentage of completion of the constructions in progress as of December 31, 2016 is ranging from 10% - 99% (2015: 10% - 99%) of the contract values. Constructions in progress consist of buildings and furniture and fixtures and are estimated to be completed in less than 1 year up to 2 years after the statement of financial position date.
83
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Manajemen tidak mengantisipasi akan ada kesulitan dalam penyelesaian pembangunan pada waktu yang ditargetkan.
The management does not anticipate any difficulties in the completion of the above facilities at targeted time.
Aset tetap dalam penyelesaian
Constructions in-progress
Aset tetap dalam penyelesaian terdiri dari:
Constructions in-progress consist of the following:
31 Desember 2016
Persentase Penyelesaian/ Completion Percentage
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Estimated Time of Completion
December 31, 2016
Tanah dan Bangunan
20%-99%
13.572
2017-2018
Land and building
Peralatan kantor
10%-99%
14.784
2017-2018
Office equiptment
Total
31 Desember 2015
28.356 Persentase Penyelesaian/ Completion Percentage
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Total Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Estimated Time of Completion
December 31, 2015
Tanah dan Bangunan
20% - 99%
24.265
2016 - 2017
Land and building
Peralatan kantor
10% - 80%
10.519
2016
Office equiptment
Total
34.784
Total
Calculations of gains from disposal of fixed assets ware as follows:
Perhitungan laba atas pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Hasil penjualan bersih Nilai buku
5.287 (792)
1.036 (925)
Laba atas pelepasan aset tetap
4.495
111
Net sales proceed Book value Gains from disposal of fixed assets
Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Non-Operasional - Neto” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Gains from sale of fixed assets were recognized as part of “Non-Operating Income - Net” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap di atas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Bank’s management believes that there was no impairment indication on the above fixed assets as of December 31, 2016 and 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp614.611 dan Rp650.150.
As of December 31, 2016 and 2015, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and are still being used amounted to Rp614,611 and Rp650,150, respectively.
84
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari sebelumnya menggunakan model biaya menjadi model revaluasi.
On December 31, 2015, the Bank changed its accounting policy for land and buildings from cost model to revalution model.
Penilaian atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal KJPP Ruky, Safrudin & Rekan.
The valuations of land and building are performed by KJPP Ruky, Safrudin & Rekan as external independent valuer.
Penilaian dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Indonesia, ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai adalah metode data pasar, metode biaya dan metode pendapatan.
Valuations are performed based on Indonesian Valuations Standard based on reference to recent market transactions done on arm’s length terms. The valuations method used are market data approach, cost approach, and income approach.
Informasi mengenai penilaian kembali aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 untuk kelompok aset tanah dan bangunan yang dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut :
Information on the revaluation of land and buildings as of December 31, 2015 performed by the Bank were as follows :
Nilai buku sebelum revaluasi/ Carrying amount before revaluation Tanah Bangunan Total
Nilai buku setelah revaluasi/Carrying amount after revaluation
Surplus revaluasi/ Revaluation Surplus
587.595 937.136
3.098.049 2.470.426
2.510.454 1.533.290
Land Buildings
1.524.731
5.568.475
4.043.744
Total
The provision concerning the fiscal depreciation of fixed assets after revaluation was started on January 1, 2016.
Ketentuan penyusutan fiskal aset tetap setelah penilaian kembali dimulai sejak tanggal 1 Januari 2016. 14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS Other assets consist of:
Aset lain-lain terdiri dari:
31 Desember/December 31 2016
Rupiah
2015
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
Pihak berelasi (Catatan 39) Piutang sewa Bunga yang masih akan diterima
5.506 2.030
9
5.506 2.039
3.359 2.641
10
3.359 2.651
Related parties(Note 39) Rent receivables Interest receivables
Total pihak berelasi
7.536
9
7.545
6.000
10
6.010
Total related parties
403.187
56.266
459.453
449.624
49.383
499.007
98.869 191.000 106.297 -
-
98.869 191.000 106.297 -
183.419 191.000 80.450 16.667
-
183.419 191.000 80.450 16.667
Pihak ketiga Bunga yang masih akan diterima Tagihan transaksi kartu kredit Aset yang diblokir Beban dibayar di muka Aset tak berwujud lainnya
85
Third parties Interest receivables Credit card transaction receivables Restricted assets Prepaid expenses Other intangible assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
14. OTHER ASSETS (continued) Other assets consist of: (continued)
Aset lain-lain terdiri dari: (lanjutan)
31 Desember/December 31 2016
Rupiah Pihak ketiga (lanjutan) Uang muka Beban tangguhan Setoran jaminan
2015
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
29.991 17.156 13.386
6.543
29.991 17.156 19.929
31.283 15.906 12.879
21.858
31.283 15.906 34.737
50.559
-
50.559
31.254
-
31.254
95.130 3.063 207.547
9.910
95.130 3.063 217.457
2.473 124.947
14.235
2.473 139.182
Third parties (continued) Advances Deferred costs Security deposits Foreclosed assets, net of allowance for impairment losses of Rp1,207 and Rp428 as of December 31, 2016 and 2015, respectively Sale of securities receivable Rent receivables Others
Total pihak ketiga
1.216.185
72.719
1.288.904
1.139.902
85.476
1.225.378
Total third parties
Total
1.223.721
72.728
1.296.449
1.145.902
85.486
1.231.388
Total
Agunan yang diambil alih, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, masing-masing sebesar Rp1.207 dan Rp428 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Tagihan penjualan surat berharga Piutang sewa Lain-lain
a.
Piutang sewa dari pihak berelasi merupakan piutang dari hasil sewa ruangan kantor di Menara Bank Mega kepada PT Mega Capital Indonesia, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi Umum Mega, PT Trans Retail, PT Para Bali Propertindo, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, PT Duta Visual Nusantara TV 7, PT Bank Mega Syariah, PT Trans Ice, PT Mega Asset Management, PT Trans Event, PT Trans Coffee, PT Trans Kalla Makassar, PT Trans Studio, PT Trans E Produksi, PT Trans Rekreasindo, dan PT Trans Burger. Jumlah pendapatan sewa yang diperoleh untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp17.760 dan Rp13.032 dan dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) NonOperasional” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 33).
a.
Rent receivables from related parties represent office space lease receivables of Menara Bank Mega to PT Mega Capital Indonesia, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi Umum Mega, PT Trans Retail, PT Para Bali Propertindo, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, PT Duta Visual Nusantara TV 7, PT Bank Mega Syariah, PT Trans Ice, PT Mega Asset Management, PT Trans Event, PT Trans Coffee, PT Trans Kalla Makassar, PT Trans Studio, PT Trans E Produksi, PT Trans Rekreasindo, and PT Trans Burger. The rent income recognized were Rp17,760 and Rp13,032 in 2016 and 2015, respectively, and were recorded as part of “Non-Operating Income (Expense)” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 33).
b.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:
b.
As of December 31, 2016 and 2015, foreclosed assets based on collectibility were as follows:
31 Desember/December 31 2016
2015
Lancar Kurang lancar Diragukan Macet
25.812 24.232 993 729
5.400 24.232 1.433 617
Saldo akhir tahun Cadangan kerugian penurunan nilai
51.766 (1.207)
31.682 (428)
Neto
50.559
31.254
86
Current Sub-standard Doubtful Loss Ending balance Allowance for impairment losses Net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
14. OTHER ASSETS (continued) The movements of the allowance for impairment losses of foreclosed assets were as follows:
Ikhtisar perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Saldo awal Pemulihan penyisihan dalam tahun berjalan (Catatan 30) Saldo akhir
2015 428
886
779
(458)
1.207
428
Beginning balance Recovery of provision during the year (Note 30) Ending balance
The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses of foreclosed assets was adequate and recorded at its net realizable value.
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih telah memadai dan nilai tercatat agunan yang diambil alih tersebut merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi. c.
Sehubungan dengan kasus PT Elnusa Tbk dan Pemerintah Kabupaten Batubara, Bank telah memblokir Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) sebesar Rp191.000 seperti yang diwajibkan dalam Surat Bank Indonesia No. 13/26/DPBI1/PPBI1-2/Rahasia tanggal 24 Mei 2011. Karena pemblokiran tersebut, Sertifikat Bank Indonesia tersebut disajikan sebagai aset lain-lain dan bukan sebagai bagian dari efek-efek (Catatan 40).
c.
In relation with the case of PT Elnusa Tbk and Batubara Country Government, the Bank has put certain Certificates of Bank Indonesia (“SBI”) as restricted amounting to Rp191,000 as required by Bank Indonesia (“BI’) under Letter No. 13/26/DPBI1/PPBI1-2/Rahasia dated May 24, 2011. Because of this restriction, such Certificates of Bank Indonesia were presented as part of other assets and not as securities (Note 40).
d.
Pada tahun 2011, Bank mengakuisisi portofolio kartu kredit BCA Carrefour dengan nilai Rp200.000 di atas nilai tercatat dari tagihan kartu kredit pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat tagihan kartu kredit, dicatat sebagai aset tak berwujud lainnya dan diamortisasi selama 5 tahun dengan metode garis lurus sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan Carrefour. Pada tanggal 31 Desember 2016 amortisasi atas aset tak berwujud tersebut telah selesai. Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tak berwujud lainnya adalah sebesar Rp16.667. Jumlah akumulasi amortisasi per 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing sebesar Rp200.000 dan Rp183.333. Jumlah beban amortisasi yang masuk ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar Rp16.667 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp40.000.
d.
In 2011, the Bank acquired BCA Carrefour credit card portfolio with amount of Rp200,000 in excess of the carrying value of credit card receivables at the date of acquisition. The excess of acquisition cost over the carrying value of credit card receivables was recorded as other intangible assets and were amortized using straight-line method over a period of 5 years in accordance with economic life of the cobranding agreement with Carrefour. As of December 31,2016, amortization of other intangible assets have been completed. As of December 31, 2015, other intangible assets amounted to Rp16,667. Total accumulated amortization as of December 31, 2016 and 2015 were Rp200,000 and Rp183,333, respectively. Total amortization expenses charged to consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2016 amounted to Rp16,667 and December 31, 2015 amounted to Rp40,000.
87
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. LIABILITAS SEGERA
15. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY Obligations due immediately mainly consist of clearing transactions or unsettled customers’ money transfer and deposit of tax payments which has not yet been transferred to the account of Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (“KPKN”) in relation with the Bank’s function as Collecting Bank.
Liabilitas segera terutama terdiri dari transaksi kliring atau transfer nasabah yang belum diselesaikan dan titipan pembayaran pajak yang belum dilimpahkan ke rekening Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (”KPKN”) sehubungan dengan kegiatan operasional Bank sebagai Bank Persepsi. 16. GIRO
16. CURRENT ACCOUNTS Current accounts consist of:
Giro terdiri dari:
31 Desember/December 31
Rupiah
2016
2015
Mata uang asing/ Foreign currencies
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
Rupiah
Total
Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga
1.799.365 2.443.283
193.835 1.132.227
1.993.200 3.575.510
1.032.202 2.396.898
145.881 1.536.637
1.178.083 3.933.535
Related parties (Note 39) Third parties
Total
4.242.648
1.326.062
5.568.710
3.429.100
1.682.518
5.111.618
Total
Giro dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa, Poundsterling Inggris dan Yen Jepang.
Current accounts in foreign currencies consist of United States Dollar, Australian Dollar, Singapore Dollar, European Euro, Great Britain Poundsterling and Japanese Yen.
Suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk giro adalah sebagai berikut:
The weighted average of interest rate per annum for current accounts were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Euro Eropa
2015 2,11%
2,41%
0,18% 0,49% 0,15% 0,14%
0,23% 0,49% 0,15% 0,15%
Rupiah Foreign currencies United States Dollar Australian Dollar Singapore Dollar European Euro
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada giro yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit, bank garansi dan Letter of Credit yang diberikan oleh Bank kepada nasabah atau yang diblokir.
As of December 31, 2016 and 2015 there is no current accounts that are pledged as collaterals for loans, bank guarantees and Letter of Credit issued by the Bank to customers or blocked.
Giro dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo giro yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.
Demand deposits from related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities of demand deposits were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of demand deposits were disclosed in Note 44.
88
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. TABUNGAN
17. SAVING DEPOSITS Saving deposits consist of:
Tabungan terdiri dari:
31 Desember/December 31 2016 Pihak berelasi (Catatan 39)/ Related parties (Note 39) Rupiah: Mega Dana Mega Ultima Mega Maxi Mega Peduli Mega Rencana Mega Salary Tabungan Institusi Tabunganku Mega Perdana Mega Absolut Tabungan BTB Mega Proteksi Mega Prestasi Mata uang asing: Mega Valas Total
2015
Pihak ketiga/ Third parties
Total
Pihak berelasi (Catatan 39)/ Related parties (Note 39)
Pihak ketiga/ Third parties
11.445 10.466 4.366 74 2.013 1.421 345.105 58 142 14 -
3.030.503 2.613.072 478.247 836.460 512.893 207.650 114.790 75.279 21.852 49.312 24.997 175 27
3.041.948 2.623.538 482.613 836.534 514.906 209.071 459.895 75.337 21.994 49.326 24.997 175 27
Total
2.273
1.632.262
1.634.535
7.034
1.646.113
1.653.147
Rupiah: Mega Dana Mega Ultima Mega Maxi Mega Peduli Mega Rencana Mega Salary Tabungan Institusi Tabunganku Mega Perdana Mega Absolut Saving BTB Mega Proteksi Mega Prestasi Foreign currency: Mega Valas
48.366
10.639.680
10.688.046
382.138
9.611.370
9.993.508
Total
12.677 27.157 1.517 192 2.315 847 1.169 8 197 14 -
4.288.216 2.138.106 853.478 743.552 468.092 220.713 136.211 72.766 37.045 32.881 16.156 175 27
4.300.893 2.165.263 854.995 743.744 470.407 221.560 137.380 72.774 37.242 32.895 16.156 175 27
Tabungan dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa, Poundsterling Inggris, Yen Jepang, Dolar New Zealand dan Franc Swiss.
Saving deposits in foreign currencies consist of United States Dollar, Australian Dollar, Singapore Dollar, European Euro, Great Britain Poundsterling, Japanese Yen, New Zealand Dollar and Swiss Franc.
Suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk tabungan adalah sebagai berikut:
The weighted average of interest rate per annum for saving deposits were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Dolar New Zealand Euro Eropa
2015 2,33%
2,60%
0,31% 0,49% 0,14% 0,99% 0,15%
0,36% 0,49% 0,15% 0,99% 0,13%
Rupiah Foreign currencies United States Dollar Australian Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar European Euro
Tabungan yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit, bank garansi dan Letter of Credit yang diberikan oleh Bank kepada nasabah atau yang diblokir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berjumlah Rp14.286 dan Rp28.648.
Saving deposits that are pledged as collaterals for loans, bank guarantees and Letters of Credits issued by the Bank to customers or blocked were Rp14,286 and Rp28,648 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Tabungan dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo tabungan yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tabungan yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.
Saving deposits from related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities of saving deposits were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of saving deposits were disclosed in Note 44.
89
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. DEPOSITO BERJANGKA
18. TIME DEPOSITS Time deposits consist of:
Deposito berjangka terdiri dari:
31 Desember/December 31 2016
Rupiah
2015
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga
1.013.651 29.183.744
429.365 4.189.711
1.443.016 33.373.455
866.841 26.782.996
960.563 6.024.146
1.827.404 32.807.142
Related parties (Note 39) Third parties
Total
30.197.395
4.619.076
34.816.471
27.649.837
6.984.709
34.634.546
Total
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit, bank garansi dan Letter of Credit yang diberikan oleh Bank kepada nasabah atau yang diblokir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berjumlah Rp207.297dan Rp264.687.
Time deposits that are pledged as collaterals for loans, bank guarantees and Letters of Credit issued by the Bank to customers or blocked were Rp207,297 and Rp264,687 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.
Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The weighted average interest rates per annum of time deposits were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Euro Eropa
2015 7,54%
8,48%
1,03% 0,81% 0,21% 0,15%
1,05% 0,62% 0,17% 0,15%
Rupiah Foreign currencies United States Dollar Australian Dollar Singapore Dollar European Euro
Time deposits from related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities of time deposits were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of time deposits were disclosed in Note 44.
Deposito berjangka dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo deposito berjangka yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar deposito berjangka yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.
90
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN
19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS The details of deposits from other banks were as follows:
Rincian simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 2016 Rupiah Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Pihak ketiga Giro Deposito berjangka Call money Tabungan
3.701
6.661
158.313 270.658 330.000 152.873
603.710 561.916 250.000 213.203
915.545
1.635.490
Mata uang asing Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Pihak ketiga Call money
Total
2015
224
313
-
68.925
224
69.238
915.769
1.704.728
Rupiah Related parties (Note 39) Current accounts Third parties Current accounts Time deposits Call money Saving deposits
Foreign currency Related parties (Note 39) Current accounts Third parties Call money
Total
Informasi mengenai jatuh tempo simpanan dari bank lain yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bank lain yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of maturities of deposit from other banks were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of deposits from other banks were disclosed in Note 44.
Simpanan yang diterima dari pihak berelasi merupakan simpanan dari PT Bank Mega Syariah, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.
The outstanding balances of deposits from related parties represented the deposits from PT Bank Mega Syariah, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara and PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.
Suku bunga rata-rata tertimbang tahunan simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:
The weighted average of interest rate per annum of deposits from other banks were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Giro Tabungan Deposito Call Money Valuta Asing Call money - USD Call money - AUD
2015
5,50% 4,65% 7,13% 5,32%
6,08% 4,87% 8,90% 5,99%
0,52% 0,00%
0,26% 3,49%
91
Rupiah Current accounts Saving deposits Time deposits Call Money Foreign currency Call money - USD Call money - AUD
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) The classification of deposits from other banks based on their remaining period to maturity are as follows:
Klasifikasi jangka waktu simpanan dari bank lain berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2016
≤ 1 bulan/ ≤ 1 month Rupiah Pihak ketiga Call money Deposito berjangka Tabungan Giro
Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Total Rupiah
> 3 bulan 1 tahun/ > 3 months 1 year
> 1 -3 bulan/ > 1 - 3 months
Total Rupiah Third parties Call money Time deposits Savings Current accounts
330.000 230.358 152.873 158.313
35.600 -
4.700 -
330.000 270.658 152.873 158.313
871.544
35.600
4.700
911.844
3.701
-
-
3.701
875.245
35.600
4.700
915.545
Total Rupiah
Related parties (Note 39) Current accounts
Mata uang asing Pihak berelasi (Catatan 39) Giro
224
-
-
224
Foreign currency Related parties (Note 39) Current accounts
Total valuta asing
224
-
-
224
Total foreign currency
875.469
35.600
4.700
915.769
Total
Total
31 Desember/December 31, 2015
≤ 1 bulan/ ≤ 1 month Rupiah Pihak ketiga Call money Deposito berjangka Tabungan Giro
Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Total Rupiah Mata uang asing Pihak ketiga Call money Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Total valuta asing Total
> 3 bulan 1 tahun/ > 3 months 1 year
> 1 -3 bulan/ > 1 - 3 months
Total Rupiah Third parties Call money Time deposits Savings Current accounts
250.000 428.033 213.203 603.710
128.883 -
5.000 -
250.000 561.916 213.203 603.710
1.494.946
128.883
5.000
1.628.829
6.661
-
-
6.661
1.501.607
128.883
5.000
1.635.490
Total Rupiah
Related parties (Note 39) Current accounts
68.925
-
-
68.925
313
-
-
313
Foreign currency Third parties Call money Related parties (Note 39) Current accounts
69.238
-
-
69.238
Total foreign currency
1.570.845
128.883
5.000
1.704.728
Total
92
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
20. SECURITIES SOLD UNDER REPURCHASED AGREEMENT
31 Desember/December 31, 2016
Nasabah/ Counterparty Pihak ketiga/ Third parties PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk
Jenis efek-efek/ Type of securities
Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Penerbitan Surat Berharga Syariah/ Sharia Securities Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Obligasi Pemerintah FR056/Government bonds FR056 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070
Nilai nominal/ Nominal amount
364.000
427.000
337.000
217.000
339.000
289.000
471.000
368.000
200.000
196.000
392.000
375.000
328.000
190.000
Tanggal dimulai/ Starting date
8 Desember/ December 8, 2016 15 Desember/ December 15, 2016 23 Desember/ December 23, 2016 29 Desember/ December 29, 2016 14 Desember/ December 14, 2016 8 Desember/ December 8, 2016 9 Desember/ December 9, 2016 13 Desember/ December 13, 2016 16 Desember/ December 16, 2016 16 Desember/ December 16, 2016 21 Desember/ December 21, 2016 22 Desember/ December 22 2016 27 Desember/ December 27, 2016 28 Desember/ December 28, 2016
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
3 Januari/ January 3, 2017 11 Januari/ January 11, 2017 4 Januari/ January 4, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 5 Januari/ January 5, 2017 5 Januari/ January 5, 2017 3 Januari/ January 3, 2017 11 Januari/ January 11, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 10 Januari/ January 10, 2017 5 Januari/ January 5, 2017 16 Januari/ January 16, 2017 13 Januari/ January 13, 2017
4.493.000
Liabilitas pembelian kembali/ Repurchased liabilities
Beban bunga yang belum diamortisasi/ Unamortised interest
Nilai tercatat/ Carrying value
326.880
(107 )
326.773
377.424
(637 )
376.787
300.857
(180 )
300.677
200.908
(318 )
200.590
301.991
(201 )
301.790
259.633
(173 )
259.460
421.375
(133 )
421.242
325.127
(548 )
324.579
179.169
(243 )
178.926
173.188
(236 )
172.952
346.538
(621 )
345.917
325.942
(253 )
325.689
307.062
(917 )
306.145
176.142
(416 )
175.726
4.022.236
(4.983 )
4.017.253
31 Desember/December 31, 2015
Nasabah/ Counterparty Pihak ketiga/ Third parties PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank BukopinTbk
Jenis efek-efek/ Type of securities
Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070
Nilai nominal/ Nominal amount
600.000
600.000
575.000
340.000
540.500
Tanggal dimulai/ Starting date
1 Desember/ December 1, 2015 7 Desember/ December 7, 2015 17 Desember/ December 17, 2015 23 Desember/ December 23, 2015 30 Desember/ December 30, 2015
2.655.500
93
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
5 Januari/ January 5, 2016 8 Januari/ January 8, 2016 15 Januari/ January 15, 2016 19 Januari/ January 19, 2016 6 Januari/ January 6, 2016
Liabilitas pembelian kembali/ Repurchased liabilities
Beban bunga yang belum diamortisasi/ Unamortised interest
Nilai tercatat/ Carrying value
538.044
(478)
537.566
539.886
(860)
539.026
503.702
(1.596)
502.106
302.233
(1.226)
301.007
501.267
(625)
500.642
2.385.132
(4.785)
2.380.347
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan)
20. SECURITIES SOLD UNDER REPURCHASED AGREEMENT (continued)
Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk efek - efek yang dijual dengan janji dibeli kembali untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing - masing adalah 5,97% dan 6,54%.
The weighted average of interest rate per annum for securities sold under repurchased agreement for the year ending December 31, 2016 and 2015 were 5.97% and 6.54%, respectively.
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.
Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value were disclosed in Note 44.
21. PERPAJAKAN
21. TAXATION a.
a. Utang pajak penghasilan terdiri dari:
Income taxes payable consist of:
31 Desember/December 31 2016
2015
Pajak penghasilan Pasal 25 Pasal 29
28.296 65.660
16.177 46.557
Income taxes Article 25 Article 29
Total
93.956
62.734
Total
b.
b. Beban pajak terdiri dari:
Tax expense consists of:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Pajak kini Pajak tangguhan Pajak tahun sebelumnya
310.828 (37.073) 113.668
168.202 4.809 12.987
Current tax Deferred tax Tax for the prior year
Neto
387.423
185.998
Net
c. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank menghitung dan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c.
In accordance with the taxation laws in Indonesia, the Bank calculates and submits income tax returns based on self-assessment. The tax authorities may assess/amend taxes within the statute of limitations under the prevailing regulations.
d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasian sebelum beban pajak ke laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
d.
The reconciliation between consolidated accounting income before tax expense to taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Laba akuntansi konsolidasian sebelum beban pajak Eliminasi
1.545.423 19.487
1.238.769 394.182
Consolidated accounting income before tax expense Eliminations
Sebelum eliminasi
1.564.910
1.632.951
Before eliminations
94
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued) d.
d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasian sebelum beban pajak ke laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The reconciliation between consolidated accounting income before tax expense to taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 was as follows: (continued)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 2015 Laba entitas anak sebelum beban pajak Laba akuntansi sebelum beban pajak - Bank Penghasilan tidak kena pajak
(19.487) 1.545.423
(394.182) 1.238.769
(214.577)
(386.927)
Subsidiaries’ income before tax expense Accounting income before tax expense - Bank Non-taxable income
Beda temporer: Liabilitas imbalan pasca-kerja Keuntungan atas aset derivatif - neto Kerugian (keuntungan) atas efek-efek yang diperdagangkan - neto (Pemulihan) penambahan cadangan kerugian penurunan nilai restrukturisasi kredit Penyusutan aset tetap Penambahan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non-keuangan
185.389
(6.112)
Temporary differences: Post-employment benefits liability Gain on derivative assets - net (Loss) gain on trading marketable securities - net (Reversal of) additional provision for impairment losses on loan restructuring Depreciation of fixed assets Additional (reversal of) provision for impairment losses on financial assets and non-financial assets
Total beda temporer
185.367
(24.043)
Total temporary differences
Beda tetap: Hasil Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) Jamuan dan representasi Penyusutan aset tetap Sumbangan Kesejahteraan karyawan Lain-lain Total beda tetap Laba kena pajak Beban pajak penghasilan badan Dikurangi: pajak penghasilan dibayar dimuka Utang pajak penghasilan badan
2.567
(17.411)
(2.804)
(2.760)
2.854
(2.251)
(2.233) (406)
4.784 (293)
21.919 5.955 1.339 1.709 1.961 5.045
3.612 1.690 1.528 1.088 5.291
Permanent differences: Notice of Tax Underpayment Assessment (“SKPKB”) Result Entertainment and representation Depreciation of fixed assets Donations Employee benefits Others Total permanent differences
37.928
13.209
1.554.141
841.008
Taxable income
310.828
168.202
Corporate income tax expense
(245.168)
(121.645)
Less: prepayment of income tax
65.660
46.557
Corporate income tax payable
Dasar pelaporan SPT tahun 2016 akan sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak tahun 2016 diatas.
The basis for reporting base for 2016 Annual Tax Return will be in accordance with the estimated taxable income for 2016 above.
Pada tanggal 28 Desember 2015, Bank melaporkan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2013 and 2014. Berkaitan dengan pembetulan SPT ini, Bank telah melakukan pembayaran kekurangan pajak masing-masing sebesar Rp4.374 and Rp5.595 pada tanggal 28 Desember 2015.
On December 28, 2015, the Bank filed a revision of its Annual Corporate income tax return for fiscal year 2013 and 2014. With regard to this revision, the Bank has paid a tax underpayment amounting to Rp4,374 and Rp5,595 on December 28, 2015, respectively.
95
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
21. TAXATION (continued) e.
Rekonsiliasi antara laba akuntansi Bank sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the Bank’s accounting income before tax multiplied by the enacted tax rate applicable to income tax expense were as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Laba akuntansi sebelum beban pajak Penghasilan tidak kena pajak
1.545.423 (214.577)
1.238.769 (386.927)
Accounting income before tax expense Non-taxable income
Tarif pajak yang berlaku
1.330.846 20%
851.842 20%
Enacted marginal tax rate
Beda tetap dengan tarif 20% Pajak tahun sebelumnya
266.169 7.586 113.668
170.369 2.642 12.987
Permanent differences at 20% Tax for the prior year
Beban pajak
387.423
185.998
Tax expense
Berdasarkan PMK 238/2008, perseroan terbuka dalam negeri dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b (“Undang-undang Pajak Penghasilan”), jika memenuhi kriteria yang ditentukan, sebagai berikut:
Under the PMK 238/2008, domestic public companies can apply for tax reduction of 5% lower than the highest income tax rate as stated in point 1b of article 17 of the Income Tax Law if the following criteria are met:
1.
Apabila jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak.
1.
Total publicly-owned shares covers 40% or more of the total paid-up shares and such shares are owned by at least 300 (three hundred) parties.
2.
Masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan atau 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.
2.
Each party can only own less than 5% shares of the total paid-up shares within a minimum of 6 (six) months or 183 (one hundred eighty three) calendar days in 1 (one) tax/fiscal year.
3.
Wajib Pajak harus melampirkan Surat Keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh WP Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM - LK Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.
3.
The Tax Payer should attach the Declaration Letter (“Surat Keterangan”) from the Securities Administration Bureau (“Biro Administrasi Efek”) to the Annual Income Tax Return of the Tax Payer with the form X.H.1-6 as provided in BAPEPAM - LK Regulation No. X.H.1 for each respective tax/fiscal year.
This regulation was effective on December 30, 2008 and shall be applied retroactively starting from January 1, 2008.
Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2008 dan harus diterapkan secara retroaktif sejak tanggal 1 Januari 2008.
96
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued)
Pada tanggal 5 Januari 2017 dan 5 Januari 2016, Bank telah mendapat surat keterangan dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, yang menyatakan bahwa Bank telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut di atas dan oleh karena itu Bank telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pajak penghasilan tahun 2016 dan 2015.
On January 5, 2017 and January 5, 2016, the Bank received declaration letter from PT Datindo Entrycom, the Securities Administration Bureau, stating that the Bank has complied with the above mentioned criteria; accordingly, the Bank has applied the tax reduction in its 2016 and 2015 income tax calculation.
Pada tanggal 4 Mei 2012, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak atas hasil pemeriksaan pajak Bank untuk tahun 2008 sebesar kurang bayar Rp68.992 untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21. Pada tanggal 29 Mei 2012, Bank telah melakukan pembayaran sebesar Rp5.607 (termasuk Rp1.472 atas PPh Badan) atas kurang bayar tersebut, sedangkan sisanya dalam proses keberatan ke Kantor Pajak.
On May 4, 2012, the Bank received Tax Assessment Letter for the result of the Bank’s taxes audit for the year 2008 underpayment amounting to Rp68,992 for Corporate Income Tax, Value Added Tax and Income Tax Article 21. On May 29, 2012, Bank has paid the underpayment amounting to Rp5,607 (including Rp1,472 of Corporate Income Tax) while the remaining balance is in the process of appeal to the Tax Office.
Pada tanggal 24 Juni 2013 dan 25 Juni 2013, Bank menerima Pemberitahuan Hasil Penelitian Keberatan yang isinya menolak keberatan yang diajukan oleh Bank. Adapun Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas penolakan keberatan tersebut, masing-masing dikeluarkan tertanggal 10 Juli 2013, 15 Juli 2013 dan 16 Juli 2013. Atas Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menolak keberatan dari Bank, pada tanggal 9 Oktober 2013 dan 13 Oktober 2013 pihak Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
On June 24, 2013 and June 25, 2013, the Bank received a Notice of the Objections Research rejecting the objections raised by the Bank. The Decree of the General Director of Taxes on the rejection of the appeal, were issued on July 10, 2013, July 15, 2013 and July 16, 2013, respectively. Based on Decree of the General Director of Tax which rejected the objection from the Bank, the Bank filed an appeal to the Tax Court on October 9, 2013 and October 13, 2013.
Pada tanggal 13 Agustus 2015, Badan Peradilan Pajak mengabulkan sebagian banding yang diajukan oleh Bank atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21.
On August 13, 2015, Board of Tax Court partially granted an appeal submitted by the Bank for Corporate Income Tax, Value Added Tax and Income Tax Article 21.
Atas hasil banding yang ditolak tersebut, Bank setuju dan telah melakukan pembayaran untuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada tanggal 7 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp3.840 dan Rp897. Sementara untuk Pajak Penghasilan Badan, Bank mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 30 November 2015.
For the rejected appeal, the Bank had agreed and paid for Value Added Tax and Income Tax Article 21 on March 7, 2016 with the amount of Rp3,840 and Rp897, respectively. Meanwhile for the Corporate Income Tax, the Bank filed a Judicial Review to the Supreme Court on November 30, 2015.
Pada tanggal 15 Desember 2016, Mahkamah Agung telah mengabulkan seluruh peninjauan kembali yang diajukan oleh Bank.
On December 15, 2016, the Supreme Court had granted all judicial review filed by the Bank.
97
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued)
Pada tanggal 23 November 2015, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”), yang menghasilkan keputusan berupa kurang bayar pajak pada tahun buku 2010 sebesar Rp273.481. Atas SKPKB tersebut, Bank mengajukan keberatan pada tanggal 19 Februari 2016 ke Kantor Pajak, kecuali sejumlah Rp3.018 yang disetujui.
On November 23, 2015, the Bank received a Notice of Tax Underpayment Assessment (“SKPKB”) that assessed the Bank for underpayment tax for year 2010 amounting to Rp273,481. Based upon the Notice of Tax Underpayment Assessment , the Bank filed an objection on February 19, 2016 to the Tax Office, except for Rp3,018 that was approved.
Bank mencatat jumlah yang disetujui tersebut sebagai bagian dari beban pajak - neto di dalam laporan laba rugi dan penghasilan kompehensif lain konsolidasian tahun 2015.
The Bank recorded the amount that was approved as part of tax expense - net in 2015 consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.
Pada tanggal 30 Desember 2016, Direktur Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan oleh Bank atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 221.000. Atas keberatan yang ditolak, Bank telah melakukan pembayaran atas pokok kurang bayar tersebut sebesar Rp33.312.
On December 30, 2016, the General Director of Taxes partially granted the objections submitted by the Bank for Corporate Income Tax amounting Rp221,000. For the rejected objection, Bank had paid the underpayment principal amounting to Rp33,312.
Pada tanggal 7 September 2016, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak atas hasil pemeriksaan pajak Bank untuk tahun 2011 sebesar kurang bayar Rp63.850 untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 26, 4(2). Pada tanggal 4 Oktober 2016, Bank telah melakukan pembayaran atas kurang bayar tersebut sebesar Rp59.027 (termasuk Rp47.823 atas PPh Badan), sedangkan sisanya sebesar Rp4.823 untuk Pajak Pertambahan Nilai dalam proses keberatan ke Kantor Pajak.
On September 7, 2016, the Bank received Tax Assessment Letter for the result of the Bank’s taxes audit for the year 2011 underpayment amounting to Rp63,850 for Corporate Income Tax, Value Added Tax and Income Tax Article 21, 23, 26, 4(2). On October 4, 2016, Bank paid the underpayment amounting to Rp59,027 (including Rp47,823 of Corporate Income Tax), while the remaining balance amounting Rp4,823 for Value Added Tax is in the process of objection to Tax Office.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, pengajuan keberatan masih dalam proses ke pengadilan pajak.
Until the completion date of these consolidated financial statements, the objection to tax court is still in progress.
Pada tanggal 2 Desember 2016, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak atas hasil pemeriksaan pajak Bank untuk tahun 2012 sebesar kurang bayar Rp63.772 untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 26, 4(2). Pada tanggal 21 Desember 2016, Bank telah melakukan pembayaran atas kurang bayar tersebut sebesar Rp42.935 (termasuk Rp32.533 atas PPh Badan).
On December 2, 2016, the Bank received Tax Assessment Letter for the result of the Bank’s taxes audit for the year 2012 underpayment amounting to Rp63,772 for Corporate Income Tax, Value Added Tax and Income Tax Article 21, 23, 26, 4(2). On December 21, 2016, Bank paid the underpayment amounting to Rp42,935 (including Rp32,533 of Corporate Income Tax).
98
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued)
Bank melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan untuk tujuan perpajakan dan komersial. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015 tanggal 12 Desember 2015, permohonan yang diajukan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, akan mendapatkan perlakuan khusus berupa pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 3%. Penilaian kembali atas tanah dan bangunan tersebut menghasilkan surplus revaluasi sebesar Rp4.051.813. Bank telah melakukan pembayaran pajak sebesar Rp121.554 pada tahun 2015 dan mendapat persetujuan dari Kantor Pajak atas pengajuan revaluasi aset tetap ini pada tanggal 21 Desember 2015. Pembayaran pajak tersebut dicatat sebagai pengurang dari akun “Surplus Revaluasi Aset Tetap“ pada Penghasilan Komprehensif Lainnya.
The Bank performed revaluation of tax and commercial purposes over land and buildings. Based on the regulation No.191/PMK.010/2015 on October 15, 2015 as amended by PMK No. 233/PMK.03/2015 December 12, 2015, from the Ministry of Finance, application that are submitted up to December 31, 2015 will receive special treatment in the form of final tax rate of 3%. The revaluation of the land and buildings resulted in revaluation surplus amounting to Rp4,051,813. The Bank had made tax payment amounting to Rp121,554 in 2015 and obtained approval from the Tax Office for this revaluation of fixed assets on December 21, 2015. The tax payment is recorded as deduction of “Revaluation Surplus of Fixed Assets” on Other Comprehensive Income.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets (liabilities), net were as follows:
31 Desember/December 31 2016 Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca-kerja Cadangan kerugian penurunan nilai restrukturisasi kredit Penyusutan aset tetap Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek diperdagangkan - neto Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual Total aset pajak tangguhan Liabilitias pajak tangguhan Keuntungan aktuarial atas liabilitas imbalan pasca-kerja Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual Keuntungan atas aset derivatif - neto Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan
2015 73.601
73.087
2.460 242
2.906 324
1.382
811
-
10.843
Deferred tax assets Post-employment benefits liability Allowance for impairment losses on loan restructuring Depreciation of fixed assets Unrealized loss from trading securities - net Unrealized loss from availablefor sale in securities
77.685
87.971
Total deferred tax assets
(21.081)
(22.047)
(19.331) (1.113)
(552)
(1.989)
(39.066)
Deferred tax liabilities Actuarial gain on postemployment benefits liability Unrealized gains from availablefor-sale in securities Gain on derivative assets - net Allowance for impairment losses on financial and non-financial assets
Total liabilitas pajak tangguhan
(43.514)
(61.665)
Total deferred tax liabilities
Aset pajak tangguhan - neto
34.171
26.306
Deferred tax assets - net
The Bank’s management believes that the total deferred tax assets can be recovered in future years.
Manajemen Bank berpendapat bahwa seluruh aset pajak tangguhan dapat terpulihkan di tahun-tahun mendatang.
99
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN YANG DITERIMA
22. FUND BORROWINGS In 2016, the Bank received fund borrowings denominated in United States Dollar from PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, Hongkong branch and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Singapore branch. In 2015, the Bank received fund borrowings denominated in United States Dollar from Standard Chartered Bank, Emirates NBD, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, respectively in order to finance Letters of Credit and Trade Finance facilities. The balances of fund borrowings were as follows:
Pada tahun 2016, Bank memperoleh pinjaman yang diterima seluruhnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, cabang Hongkong dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, cabang Singapura. Pada tahun 2015, Bank memperoleh pinjaman yang diterima seluruhnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing dari Standard Chartered Bank, Emirates NBD, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, semuanya dalam rangka pembiayaan fasilitas Letter of Credit dan Trade Finance. Saldo transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
31 Desember/December 31, 2016 Tanggal/Date Penerimaan/Receipt
Jatuh tempo/Maturity
7 Desember 2016/December 7, 2016 15 Desember 2016/December 15, 2016 23 Desember 2016/December 23, 2016 30 Desember 2016/December 30, 2016
Suku bunga (%)/ Interest rate (%)
6 Januari 2017/January 6, 2017 17 Januari 2017/January 17, 2017 23 Januari 2017/January 23, 2017 27 Januari 2017/January 27, 2017
1,2019 1,2573 1,3050 1,3200
Total
Nilai penuh (US$)/Full amount (US$)
Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rp
10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
134.725 134.725 134.725 134.725
40.000.000
538.900
31 Desember/December 31, 2015 Tanggal/Date Penerimaan/Receipt 14 Juli 2015/July 14, 2015 14 Juli 2015/July 14, 2015 13 Oktober 2015/October 13, 2015 5 November 2015/November 5, 2015 9 October 2015/October 9, 2015 10 Agustus 2015/August 10, 2015 30 Oktober 2015/October 30, 2015
Jatuh tempo/Maturity 8 Januari 2016/January 8, 2016 8 Januari 2016/January 8, 2016 8 Januari 2016/January 8, 2016 4 Februari 2016/February 4, 2016 7 Januari 2016/January 7, 2016 5 Februari 2016/February 5, 2016 28 Januari 2016/January 28, 2016
Total
Suku bunga (%)/ Interest rate (%) 1,1135 1,1135 0,9208 0,9336 0,9196 1,2038 0,9289
Nilai penuh (US$)/Full amount (US$)
Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rp
6.000.000 21.000.000 25.000.000 4.200.000 13.500.000 15.000.000 3.000.000
82.710 289.485 344.625 57.897 186.098 206.775 41.355
87.700.000
1.208.945
The amount of interest expense incurred in 2016 and 2015 were Rp1,310 and Rp6,982, respectively. Information in respect of maturities of fund borrowings is disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of fund borrowings is disclosed in Note 44.
Jumlah beban bunga untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.310 dan Rp6.982. Informasi mengenai jatuh tempo pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 44.
100
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN
23. ACCRUED EXPENSES AND OTHER LIABILITIES
31 Desember/December 31
2016
Rupiah Utang bunga Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga Setoran jaminan Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Lain-lain Total
2015
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total
3.048 80.094
158 2.415
3.206 82.509
2.799 99.973
581 6.991
3.380 106.964
31 5.610 2.993 79.513
110 17.074 10.609
141 22.684 2.993 90.122
21 6.421 2.327 122.911
39.361 3.352
21 45.782 2.327 126.263
Interest payables Related parties (Note 39) Third parties Security deposits Related parties (Note 39) Third parties Accrued expenses Others
171.289
30.366
201.655
234.452
50.285
284.737
Total
Information on related parties transactions and maturities are disclosed in Notes 39 and 45e.
Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 39 dan 45e.
24. MODAL SAHAM
24. SHARE CAPITAL As of December 31, 2016 and 2015, the composition of the Bank’s shareholders and their respective shareholdings based on the statement of PT Datindo Entrycom, the Bank’s Share Administrative Bureau, were as follows:
Susunan pemegang saham Bank berdasarkan informasi yang diterima dari PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016 dan 2015/ December 31, 2016 and 2015/
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah nominal/ Nominal value
Shareholders
PT Mega Corpora Publik - masing-masing di bawah 5%
4.026.599.755
57,82%
2.013.300
PT Mega Corpora
2.937.175.451
42,18%
1.468.588
Public - each below 5%
Total
6.963.775.206
100%
3.481.888
Total
101
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR
25. ADDITIONAL PAID - UP CAPITAL As of December 31, 2016 and 2015, additional paidup capital consists of :
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun tambahan modal disetor terdiri dari:
31 Desember 2016 dan 2015/ December 31, 2016 and 2015 Tambahan Modal disetor Penawaran Umum Perdana Tahun 2000 Kapitalisasi tambahan modal disetor Tahun 2001 Dividen Saham Tahun 2001 Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2002 Dividen Saham Tahun 2005 Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2006 Kapitalisasi tambahan modal disetor Tahun 2009 Dividen Saham Tahun 2011 Saham bonus Tahun 2005 Dividen Saham Tahun 2013 Saham bonus Tahun 2013
(777.890) 1.370.959 (141.035) 2.045.014 (1.370.880)
Beban emisi efek ekuitas Penawaran Umum Perdana Tahun 2000 Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2002
(9.223) (1.430)
Selisih nilai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali Total
78.750 (69.526) 35.436 109.188 375.716 400.109
Additional paid-up capital Initial Public Offering Year 2000 Capitalization of additional paid-up capital Year 2001 Stock Dividend Year 2001 Limited Public Offering I Year 2002 Stock Dividend Year 2005 Limited Public Offering II Year 2006 Capitalization of additional paid-up capital Year 2009 Stock Dividend Year 2011 Bonus share Year 2005 Stock Dividend Year 2013 Bonus share Year 2013
3.573
Stock issuance costs Initial Public Offering Year 2000 Limited Public Offering I Year 2002 Differences in values of business combination transaction of entities under common control
2.048.761
Total
26. PENGGUNAAN LABA NETO DAN CADANGAN UMUM
26. APPROPRIATION OF GENERAL RESERVE
NET
INCOME
AND
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank yang diselenggarakan pada tanggal 7 Mei 2015, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 06 dan 07, para pemegang saham setuju untuk menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp100.000 dan juga menetapkan dana cadangan umum sebesar Rp238 untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas.
At the Bank’s Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders held on May 7, 2015, which was notarized under Notarial Deed No. 06 and 07 by Dharma Akhyuzi, S.H., the shareholders agreed to declare cash dividends amounting to Rp100,000 and also set the general reserves amounting to Rp238 to comply with Article 70 of Limited Liability Company Law.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang diselenggarakan pada tanggal 15 April 2016, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 07, para pemegang saham setuju untuk menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp526.350 dan juga menetapkan dana cadangan umum sebesar Rp72 untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas.
At the Bank’s Annual General Meeting of Shareholders held on April 15, 2016, which was notarized under Notarial Deed No. 07 by Dharma Akhyuzi, S.H., the shareholders agreed to declare cash dividends amounting to Rp526,350 and also set the general reserves amounting to Rp72 to comply with Article 70 of Limited Liability Company Law.
102
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26. PENGGUNAAN LABA NETO DAN CADANGAN UMUM (lanjutan)
26. APPROPRIATION OF NET INCOME GENERAL RESERVE (continued)
AND
The Bank set-up a general reserves totalling Rp1,353 and Rp1,281 as of December 31, 2016 and 2015, respectively, in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40, year 2007 which requires companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the issued and fully paid share capital. The regulation did not set period of time over which this amount should be provided.
Bank telah membentuk cadangan umum dengan jumlah sebesar Rp1.353 dan Rp1.281 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan tersebut. 27. PENDAPATAN BUNGA
27. INTEREST INCOME Interest income was derived from the following:
Pendapatan bunga diperoleh dari:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain
4.850.834 1.174.823
5.060.199 921.257
125.201 1.061
475.233 1.592
Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Others
Total
6.151.919
6.458.281
Total
Total interest income calculated using the effective interest method derived from financial assets classified as loans and receivables amounted to Rp4,977,096 and Rp5,537,024 for the year ended 2016 and 2015, respectively.
Jumlah pendapatan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang berasal dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang masing-masing sebesar Rp4.977.096 dan Rp5.537.024 untuk tahun 2016 dan 2015. 28. BEBAN BUNGA
28. INTEREST EXPENSE This account represents interest expense and other financing charges incurred on the following:
Akun ini merupakan beban bunga dan pembiayaan lainnya yang timbul atas:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Simpanan dari nasabah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Beban pembiayaan lainnya
2.046.976 222.983 81.971 216.990 95.365
2.503.802 234.760 93.698 222.630 100.573
Deposits from customers Time deposits Saving deposits Current accounts Deposits from other banks Other financing charges
Total
2.664.285
3.155.463
Total
103
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. BEBAN BUNGA (lanjutan)
28. INTEREST EXPENSE (continued)
Sehubungan dengan liabilitas bank umum yang dijamin oleh Program Penjaminan Pemerintah, Pemerintah Republik Indonesia telah mendirikan, sebuah lembaga independen berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004. Berdasarkan peraturan ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
In connection with the commercial bank obligations guaranteed by Government Guarantee Program, the Indonesian Government has established an independent institution in accordance with the Republic of Indonesia Law No. 24 year 2004 dated September 22, 2004. Under this Law, The Deposit Guarantee Institution (Lembaga Penjamin Simpanan/LPS), guarantees third parties deposits including deposits from other banks in the form of demand deposits, time deposits, certificates of deposit, saving deposits and/or other equivalent forms.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank yang semula berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 (nilai penuh) diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000 (nilai penuh).
On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia approved Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding the amount of deposits guaranteed by LPS. Based on such regulation, the customers’ guaranteed deposit in a Bank which was previously regulated under Law No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of Rp100,000,000 (full amount) was amended to a maximum of Rp2,000,000,000 (full amount).
Bank telah melakukan pembayaran premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum masing-masing sebesar Rp95.365 dan Rp100.573 untuk tahun 2016 dan 2015 yang dicatat sebagai beban pembiayaan lainnya.
The Bank has paid the premium on the Government Guarantee Program for Obligation of Commercial Banks amounting to Rp95,365 and Rp100,573 for the year ended in 2016 and 2015, respectively, which were recorded as other financing charges.
29. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI - NETO
29. FEES AND COMMISSIONS INCOME - NET
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Komisi dari kartu debit dan kredit
1.124.485
1.227.579
Provisi dan komisi dari kredit Penerimaan beban administrasi Jasa kustodian dan wali amanat Komisi dari perusahaan asuransi Komisi impor dan ekspor Komisi jasa remittance Komisi dari bank garansi Penerimaan dari penalti Komisi atas jasa Jasa safe deposit box Lain-lain
104.802 86.869 41.079 34.776 10.131 9.721 6.388 4.486 4.025 3.843 2.870
96.532 96.726 31.501 21.650 23.340 13.512 5.904 4.462 2.305 3.696 3.084
Total Beban provisi dan komisi
1.433.475 (9.647)
1.530.291 (23.877)
Pendapatan provisi dan komisi - neto
1.423.828
1.506.414
104
Commissions from debit and credit cards Fees and commissions related to loans Administration Fees Custodian service and trusteeship Commissions from insurance companies Commissions on imports and exports Remittance fees Commissions from bank guarantees Penalty fees Commissions from services Safe deposit box fees Others Total Fees and commissions expense Fees and commissions income - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN ASET NONKEUANGAN - NETO
30. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS AND NON-FINANCIAL ASSETS - NET
Akun ini merupakan penambahan/(pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atas:
This account represents additional/(recovery) provision for impairment losses incurred during the years ended December 31, 2016 and 2015 on:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Aset keuangan Kredit yang diberikan (Catatan 11j)
2015
891.678
Aset non-keuangan Agunan yang diambil alih (Catatan 14b)
978.766
779
Total
(458)
892.457
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
978.308
Financial assets Loans (Note 11j) Non-financial assets Foreclosed assets (Note 14b) Total
31. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES General and administrative expenses consist of:
Beban umum dan administrasi terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Beban usaha kartu kredit Penyusutan aset tetap (Catatan 13) Outsource Komunikasi Sewa Pemeliharaan dan perbaikan Transportasi Listrik dan air Perlengkapan kantor Pajak dan perizinan Iklan dan promosi Pendidikan dan pelatihan Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan Asuransi Amortisasi biaya pembukaan cabang dan lainnya Perjalanan dinas Iuran ATM Bersama Bank koresponden Lain-lain Total
2015
716.438 204.565 175.820 130.452 96.320 72.889 62.332 60.909 55.597 50.765 40.816 36.002 31.397 20.974
678.484 167.275 150.515 127.244 97.525 57.860 72.720 63.550 50.179 68.415 33.919 28.826 30.073 28.590
19.002 18.591 19.236 6.190 82.629
44.742 53.063 20.184 6.172 79.818
Credit card business expenses Depreciation of fixed assets (Note 13) Outsource Communication Rent Repairs and maintenance Transportation Electricity and water Office supplies Taxes and licenses Advertising and promotions Education and training Levies by the Financial Service Authority Insurance Amortization of branches opening and others Travelling ATM Bersama contribution Corespondence bank Others
1.900.924
1.859.154
Total
105
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN LAINNYA
32. SALARY EXPENSES AND OTHER ALLOWANCES Salary expenses and other allowances consist of:
Beban gaji dan tunjangan lainnya terdiri dari :
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Gaji dan upah Tunjangan makan dan transportasi Asuransi (Catatan 39) Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas imbalan pasca-kerja (Catatan 36) Lain-lain Total
2015
897.552 77.361
876.322 80.138
35.295 36.828
32.552 31.355
23.479 67.269
22.434 66.624
Salaries and wages Transportation and meal allowance Insurance (Note 39) Related parties Third parties Post-employment benefits liability (Note 36) Others
1.137.784
1.109.425
Total
Remuneration incurred for the Key management (Directors and Board of Commissioner) and Bank’s Audit Committee are as follows:
Remunerasi yang telah diberikan kepada Manajemen kunci (Direksi dan Dewan Komisaris) dan Komite Audit Bank adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2016
Jumlah kepala/ Headcount Manajemen kunci: Direksi Dewan Komisaris Sub - total manajemen kunci Komite Audit Total
Remunerasi/ Remuneration
Tunjangan dan fasilitas lainnya/Other allowance and benefits
Total
8 4
39.177 15.629
171 61
39.348 15.690
Key management: Directors Board of Commissioners
12
54.806
232
55.038
Sub - total key management
2
523
29
552
Audit Committee
14
55.329
261
55.590
Total
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
Jumlah kepala/ Headcount
Remunerasi/ Remuneration
Tunjangan dan fasilitas lainnya/Other allowance and benefits
Total
Manajemen kunci: Direksi Dewan Komisaris
10 4
43.401 13.097
137 43
43.538 13.140
Key management: Directors Board of Commissioners
Sub - total manajemen kunci
14
56.498
180
56.678
Sub - total key management
2
534
22
556
Audit Committee
16
57.032
202
57.234
Total
Komite Audit Total
106
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL
33. NON-OPERATING INCOME (EXPENSES)
1
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Pendapatan non-operasional Beban non-operasional
2015
103.232 (28.372)
94.854 (34.984)
74.860
59.870
Total
34. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Non-operating income Non-operating expenses Total
34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 31 Desember/December 31 2016
Komitmen Tagihan Komitmen Pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
2015
2.583.810
997.821
Commitments Committed Receivables Outstanding spot and derivatives purchased
Liabilitas Komitmen L/C tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Pihak Berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga Penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
(2.526) (91.906)
(13.785) (38.361)
(3.523.826)
(1.877.474)
Outstanding irrevocable L/C Related Parties (Note 39) Third parties Outstanding spot and derivatives sold
Total Liabilitas Komitmen - neto
(1.034.448)
(931.799)
Total Committed Liabilities - net
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Committed Liabilities
84.632
152.135
Contingencies Contingent Receivables Interest income on non-performing loans
Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga
(142.858) (539.144)
(171.958) (602.401)
Contingent Liabilities Bank guarantees Related parties (Note 39) Third parties
Total Liabilitas Kontinjensi - neto
(597.370)
(622.224)
Total Contingent Liabilities - net
(1.631.818)
(1.554.023)
Commitments and contingent liabilities - net
Liabilitas komitmen dan kontinjensi - neto
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) Bank kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp20.484.011 dan Rp21.493.955.
The Bank’s unused loan facilities (uncommitted) granted to customers as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp20,484,011 and Rp21,493,955, respectively.
Pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 adalah PT Trans Ritel Indonesia, PT Metropolitan Retailmart, PT Trans Fashion Indonesia (dahulu PT Trans Mahagaya), PT Televisi Transformasi Indonesia, PT Asuransi Umum Mega dan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah PT Metropolitan Retailmart, PT Trans Fashion Indonesia (dahulu PT Trans Mahagaya), PT Kutai Agro Lestari, PT Trans Retail Properti, PT Indonusa Telemedia, PT Sekata Prima Nusa.
The Bank’s related parties as of December 31, 2016 were PT Trans Ritel Indonesia, PT Metropolitan Retailmart, PT Trans Fashion Indonesia (formerly PT Trans Mahagaya), PT Televisi Transformasi Indonesia, PT Asuransi Umum Mega and as of December 31, 2015 were PT Metropolitan Retailmart, PT Trans Fashion Indonesia (formerly PT Trans Mahagaya), PT Kutai Agro Lestari, PT Trans Retail Properti, PT Indonusa Telemedia, PT Sekata Prima Nusa.
107
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. INVESTASI DALAM PENEMPATAN TERBATAS
REKSA
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DANA
35. INVESTMENT IN PRIVATE EQUITY FUNDS
Bank melakukan transaksi dengan Reksa Dana Penempatan Terbatas (“RDPT”) dimana Bank mentransfer efek-efek tertentu kepada RDPT untuk mendapatkan pengembalian investasi yang optimal dari transfer aset ini. Bank juga melakukan transaksi dengan Reksa Dana Pasar Uang (“RDPU”) dengan tujuan mendapatkan pengembalian investasi yang optimal. RDPT dan RDPU menerbitkan unit partisipasi dan Bank memegang kepemilikan mayoritas atas unit partisipasi yang diterbitkan oleh RDPT dan RDPU.
The Bank entered into transactions with Private Equity Funds (“PEFs”) where the Bank transferred certain securities to these funds in order to get optimum investment returns from such transfers. The Bank also entered into transaction with Money Market Mutual Funds (“MMMF”) in order to get optimum investment returns. Such private equity funds and Money Market Mutual Funds issued participation units and the Bank holds the majority ownership of the participation units issued by these PEFs and MMMFs.
Berdasarkan analisa Bank, RDPT dan RDPU ini memenuhi definisi Entitas Terstruktur seperti yang dijabarkan dalam Catatan 2f, sehingga Entitas Terstruktur ini harus dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Bank, hal ini karena Bank menguasai mayoritas risiko dan imbalan yang berhubungan dengan kepemilikan atas unit penyertaan dalam RDPT dan RDPU. Secara substansi, aktivitas RDPT dan RDPU dilakukan untuk kepentingan Bank sesuai dengan kepentingan bisnisnya dan Bank mendapatkan keuntungan dari kegiatan RDPT dan RDPU tersebut.
Based on the Bank’s analysis, these PEFs and MMMFs meet the definition of Structured Entities as explained in Note 2f, such that these Structured Entities should be consolidated into the Bank’s financial statements because the Bank has the majority of risks and rewards of ownership of these funds. In substance, the activities of the funds are conducted on behalf of the Bank according to its specific business needs so that the Bank obtains benefit from the funds’ activities.
Berikut ini adalah rincian RDPT dan RDPU yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Bank:
The following are the details of PEF that have been consolidated in the Bank’s consolidated financial statements:
31 Desember/December 31, 2016
31 Desember/December 31, 2015
Reksa Dana Penyertaan Terbatas / Private Equity Funds - BNIS Obligasi - BNIS Garuda - Bahana Maxima USD
Reksa Dana Penyertaan Terbatas / Privates Equity Funds - BNIS Obligasi - BNIS Garuda - BNIS Global - Bahana Maxima USD - Mandiri Obligasi Negara - NISP Fleksi Dinamis - Panin Fleksi Maxi Reksa Dana Pasar Uang / Money Market Mutual Funds - RHB OSK Money Market Fund - Batavia Dana Lancar - Batavia Dana Lancar USD - Bahana Likuid Cash - Bahana USD Cash - Danareksa Seruni Pasar Uang V - Danareksa Seruni Pasar Uang Dollar - TRAM Pundi Kas 3 - BNI-AM Dana Mega Likuid Dollar - Mandiri Kapital Dollar Optima - CIMB-P Cash Fund 2 - Syailendra Money Market Fund - Sucorinvest Likuid Fund - Mega Dana Pasar Uang - Premier Likuid
108
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
36. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY The Bank determines obligation for post-employment benefits based on actuarial calculation performed by an independent actuary, PT Lastika Dipa, based on its reports dated February 13, 2017 and February 29, 2016 for 2016 and 2015, respectively. Obligation for postemployment benefits are calculated using the “Projected Unit Credit” method with the following significant assumptions:
Bank mencatat liabilitas imbalan pasti atas imbalan pasca-kerja (post-employment benefit) berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris independen, PT Lastika Dipa, berdasarkan laporannya masing-masing pada tanggal 13 Februari 2017 dan 29 Februari 2016 untuk tahun 2016 dan 2015. Liabilitas imbalan pasti atas imbalan pasca-kerja (post-employment benefit) tersebut dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi signifikan sebagai berikut:
31 Desember/December 31
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan upah (gaji) Usia pensiun Tingkat kematian
2016
2015
8,20% 6,00% 55 tahun/years Tabel TMI-3-2011/ TMI-3-2011 table
9,00% 6,00% 55 tahun/years Tabel TMI-3-2011/ TMI-3-2011 table
Annual discount rate Annual wages (salary) increase Pension age Mortality rate
Expenses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income were as follows:
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan atas kurtailmen Total (Catatan 32)
2015
27.014 19.190 (22.725)
33.886 18.313 (29.765)
23.479
22.434
Current service cost Interest expense Curtailment gain Total (Note 32)
The movements of estimated post-employment benefit liability in the statements of financial position were as follows:
Rekonsiliasi perubahan liabilitas selama tahun berjalan yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Liabilitas pada awal tahun Penambahan tahun berjalan (Catatan 32) Pembayaran selama tahun berjalan Jumlah yang diakui di pendapatan komprehensif lainnya
255.207 23.479 (20.912) 4.825
957
Liability at beginning of year Addition during the year (Note 32) Payment during the year Total amount recognized in other comprehensive income
Liabilitas pada akhir tahun
262.599
255.207
Liability at end of year
109
271.661 22.434 (39.845)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
36. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFITS
LIABILITY
The movements in the present value of liabilities for employee benefits were as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Saldo pada awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Kurtailmen dan penyelesaian Manfaat yang dibayarkan Kerugian pada kewajiban aktuaria
255.207 27.014 19.190 (22.725) (20.912)
271.661 33.886 18.313 (29.765) (39.845)
4.825
957
Balance at beginning of year Current service cost Interest cost Curtailment and settlement Benefit paid Actuarial losses on obligation
Saldo pada akhir tahun
262.599
255.207
Balance at end of year
The movements in the balance of actuarial gain (loss) charged to other comprehensive income, gross deferred tax:
Mutasi keuntungan (kerugian) aktuarial yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, bruto pajak tangguhan:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Saldo awal, 1 Januari Kerugian aktuarial yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain
110.233
Saldo akhir
105.408
111.190
(4.825)
Beginning balance, January 1 Actuarial losses charged to other comprehensive income
(957) 110.233
Ending balance
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in discount rates and salary increment rate amounted 1%, with all other variables held constant, of the present value of employee benefits obligation:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji sebesar 1%, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan:
31 Desember/December 31, 2016 Tingkat diskonto/ Discount rate Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini Dampak pada nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan
Tingkat kenaikan gaji/ Salary increment rate
Penurunan/ Decrease
Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Decrease
(1.703)
1.927
1.920
(1.725)
(14.405)
16.110
16.100
(14.636)
Effect on the aggregate current service cost Effect on present value of employee benefit obligation
31 Desember/December 31, 2015 Tingkat diskonto/ Discount rate Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini Dampak pada nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan
Tingkat kenaikan gaji/ Salary increment rate
Penurunan/ Decrease
Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Decrease
(5.576)
2.975
5.728
(2.694)
(32.839)
17.382
33.738
(16.011)
110
Effect on the aggregate current service cost Effect on present value of employee benefit obligation
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
36. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFITS
LIABILITY
The maturity of present value of benefits obligation as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:
Jatuh tempo nilai kini liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
Dalam waktu 12 bulan berikutnya Antara 1 dan 2 tahun Antara 2 dan 5 tahun Di atas 5 tahun
44.544 25.548 120.871 3.720.775
25.266 24.517 106.376 3.812.266
Within the next 12 months Between 1 and 2 years Between 2 and 5 years Beyond 5 years
Total
3.911.738
3.968.425
Total
The weighted average duration of the present value of liabilities for employee benefits at the end of the reporting period as of December 31, 2016 and 2015 were 13.35 years and 13.68 years.
Durasi rata-rata tertimbang dari nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan di akhir periode pelaporan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 13,35 tahun dan 13,68 tahun.
37. LABA PER SAHAM DASAR
37. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing the income for the year attributable to shareholders by the weighted average number of outstanding common shares during the year.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Laba tahun berjalan kepada pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Laba per saham dasar (nilai penuh)
2015
1.158.000
1.052.771
6.963.775.206
6.963.775.206
Income for the year attributable to shareholders Weighted average number of outstanding common shares
166
151
Basic earnings per share (full amount)
38. SEGMEN OPERASI
38. OPERATING SEGMENT
Bank menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masing area. Berikut adalah ringkasan yang menjelaskan tiap-tiap area geografis Bank:
The Bank performs geographical segment analysis whereby management reviews monthly management internal report for each area. The following summary describes each of the Bank’s geographical area :
•
Kantor Pusat terdiri dari Treasury, Card Center dan unit-unit fungsional dimana didalamnya termasuk aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang tidak dapat dialokasikan.
•
Head Office consists of Treasury, Card Center and other functional divisions, including assets, liabilities, incomes and expenses that cannot be allocated.
•
Wilayah Jakarta terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Jabodetabek dan provinsi Banten.
•
Region Jakarta consists of all branches and sub-branches in Jabodetabek and Banten province.
111
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
38. OPERATING SEGMENT (continued)
•
Wilayah Bandung terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di propinsi Jawa Barat.
•
Region Bandung consists of all branches and sub-branches in West Java.
•
Wilayah Medan terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Sumatera dan Batam.
•
Region Medan consists of all branches and sub-branches in Sumatera and Batam.
•
Wilayah Semarang terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di propinsi Jawa Tengah.
•
Region Semarang consists of all branches and sub-branches in Central Java.
•
Wilayah Surabaya terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di propinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.
•
Region Surabaya consists of all branches and sub-branches in East Java, Bali and Nusa Tenggara.
•
Wilayah Makassar terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Sulawesi, Maluku dan Papua.
•
Region Makassar consists of all branches and sub-branches in Sulawesi, Maluku and Papua.
•
Wilayah Banjarmasin terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Kalimantan.
•
Region Banjarmasin consists of all branches and sub-branches in Kalimantan. Performance is measured based on segment profit before income tax, as included in the internal management reports that are reviewed by the management of the Bank. Information regarding the results of each geographical area is included:
Kinerja diukur berdasarkan laba segmen sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan di dalam laporan internal manajemen yang ditelaah oleh manajemen Bank. Informasi mengenai hasil dari tiap area geografis disajikan di bawah ini:
112
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
38. OPERATING SEGMENT (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2016
Keterangan
Kantor Pusat/ Head Office
Wilayah Jakarta/ Region Jakarta
Wilayah Bandung/ Region Bandung
Wilayah Medan/ Region Medan
Wilayah Semarang/ Region Semarang
Wilayah Surabaya/ Region Surabaya
Wilayah Makassar/ Region Makassar
Wilayah Banjarmasin/ Region Banjarmasin
Total Segmen/ Total Segment
Eliminasi/ Elimination
Total
Description
Pendapatan eksternal:
External revenue:
Pendapatan bunga bersih
4.813.260
(831.293)
(42.792)
(164.107)
35.327
(181.682)
(63.884)
(77.195)
3.487.634
-
3.487.634
Net interest income
Provisi dan komisi bersih
1.291.341
55.812
13.643
14.786
8.958
17.976
10.847
10.465
1.423.828
-
1.423.828
Net fees and comissions
277.891
85
-
-
-
-
-
-
277.976
-
277.976
Gain on sale of securities
38.706
16.448
7.441
6.864
11.067
13.371
7.278
22.350
-
22.350
1.925.753
216.024
348.272
146.362
502.142
316.354
256.839
6.018.770
(6.018.770)
-
Inter-segment revenue
6.018.770
-
Inter-segment expenses Total segment revenue
Keuntungan penjualan surat berharga Pendapatan operasional lainnya operating income
Pendapatan antar-segmen
Beban antar-segmen
Total pendapatan segmen
Other (78.825)
2.307.024
(5.326.966)
(277.427)
(58.849)
(41.100)
(76.522)
(96.320)
(83.941)
(57.645)
(6.018.770)
3.283.725
911.636
144.474
165.292
120.989
253.183
192.747
139.742
5.211.788
-
5.211.788
(2.425.705)
(410.494)
(158.890)
(165.289)
(108.226)
(183.754)
(171.388)
(117.479)
(3.741.225)
-
(3.741.225)
858.020
501.142
(14.416)
3
12.763
69.429
21.359
22.263
1.470.563
-
1.470.563
Operating income
63.984
2.987
853
2.104
2.367
2.062
207
74.860
-
74.860
Non-operating income
922.004
504.129
856
14.867
71.796
23.421
22.470
1.545.423
-
1.545.423
Reportable segment profit before tax
58.872.445
29.321.130
3.255.992
4.347.262
2.110.266
6.413.665
4.020.921
3.034.605
111.376.286
(47.226.262)
(28.817.320)
(3.273.009)
(4.346.717)
(2.095.443)
(6.342.072)
(3.997.623)
(3.012.159)
(99.110.605)
Other operating Beban operasional lainnya Laba operasi Pendapatan non-operasional
Total pendapatan segmen sebelum pajak
Aset segmen Liabilitas segmen
296
(14.120)
113
(40.844.604)
70.531.682
40.844.604
(58.266.001)
expenses
Reportable segment assets Reportable segment liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
38. OPERATING SEGMENT (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015
Keterangan
Kantor Pusat/ Head Office
Wilayah Jakarta/ Region Jakarta
Wilayah Bandung/ Region Bandung
Wilayah Medan/ Region Medan
Wilayah Semarang/ Region Semarang
Wilayah Surabaya/ Region Surabaya
Wilayah Makassar/ Region Makassar
Total Segmen/ Total Segment
Eliminasi/ Elimination
Total
Description
Pendapatan eksternal:
External revenue:
Pendapatan bunga bersih
4.820.669
Provisi dan komisi bersih
1.298.842
Pendapatan operasional lainnya Pendapatan antar-segmen
(1.093.425)
(54.158)
(156.818)
18.473
(136.294)
(95.629)
3.302.818
-
3.302.818
Net interest income
70.675
24.033
21.581
16.535
26.386
48.362
1.506.414
-
1.506.414
Net fees and commissions
370.190
13.957
6.612
5.654
2.659
2.757
2.711
404.540
-
404.540
Other operating income
2.706.784
2.161.999
251.960
367.994
141.573
462.955
603.623
6.696.888
(6.696.888)
-
Inter-segment revenue
(5.751.870)
(366.965)
(90.300)
(74.140)
(71.490)
(134.158)
(207.965)
(6.696.888)
6.696.888
-
Inter-segment expense
Total pendapatan segmen
3.444.615
786.241
138.147
164.271
107.750
221.646
351.102
5.213.772
-
5.213.772
Total segment revenue
Beban operasional lainnya
(2.929.857)
(349.265)
(125.776)
(140.885)
(109.173)
(148.527)
(231.390)
(4.034.873)
-
(4.034.873)
436.976
12.371
23.386
73.119
119.712
1.178.899
-
1.178.899
Operating income
577
362
1.158
649
2.515
59.870
-
59.870
Non-operating income
-
1.238.769
Reportable segment profit before tax
Beban antar-segmen
Laba operasi Pendapatan non-operasional Total pendapatan segmen sebelum pajak
Aset segmen Liabilitas segmen
514.758
58.246
(3.637)
(1.423)
573.004
433.339
12.948
23.748
(265)
73.768
122.227
1.238.769
54.974.822
28.944.055
2.983.425
4.538.589
2.010.273
6.296.769
7.344.092
107.092.025
(44.123.391)
(28.510.717)
(2.970.477)
(4.514.841)
(2.010.539)
(6.223.000)
(7.221.865)
114
(95.574.830)
(38.866.855)
68.225.170
38.866.855
(56.707.975)
Other operating expenses
Reportable segment assets Reportable segment liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
38. OPERATING SEGMENT (continued) The elimination of intersegment transactions arose because the Bank’s internal segment reporting captures segment information based on each independent regions which may include intersegment transaction such as borrowings to another segment.
Eliminasi transaksi antar segmen usaha timbul karena pelaporan segmen internal Bank mengambil informasi segmen berdasarkan setiap wilayah independen yang mungkin mencakup transaksi antar segmen usaha seperti pinjaman ke segmen usaha yang lain. 39. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
39. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The details of significant transactions with related parties, except for transactions that are subject to the Bank’s confidentiality policy, were as follows:
Rincian transaksi signifikan dengan pihak berelasi, kecuali yang menyangkut rahasia Bank, adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2016 Jenis
Persentase (%)/ Percentage (%)
Total
Type
Giro pada bank lain (Catatan 6): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah
1.600 210
0,0003%
Current accounts with other banks (Note 6): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah
Total giro pada bank lain
1.810
0,0026%
Total current accounts with other banks
0,71%
Placement with Bank Indonesia and other banks (Note 7): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara
301.050
0,43%
Securities (Note 8): PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 7): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara
500.000
0,0023%
Efek-efek (Catatan 8): PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Kredit yang diberikan (Catatan 11f): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans fashion Indonesia PT Kaltim Hijau Makmur PT Kutai Agro Lestari PT Trans Coffee PT Mega Capital Indonesia PT Mega Finance PT Mega Auto Finance Direksi dan karyawan kunci di atas Rp1 miliar Lain-lain di bawah Rp1 miliar
124.398 51.348 5.306 4.722 1.320 10.901 9.906 9.812
0,176% 0.073% 0,008% 0,007% 0,002% 0,015% 0,014% 0,014%
15.290 119.638
0,022% 0,169%
Loans (Note 11f): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans fashion Indonesia PT Kaltim Hijau Makrmur PT Kutai Agro Lestari PT Trans Coffee PT Mega Capital Investama PT Mega Finance PT Mega Auto Finance Directors and key employees above Rp1 billion Others - below Rp1 billion
Total kredit yang diberikan
352.641
0,500%
Total loans
865
0,0012%
Acceptances Receivable (Note 12): PT Trans Retail Indonesia
Tagihan Akseptasi (Catatan 12): PT Trans Retail Indonesia Aset lain-lain (Catatan 14): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Lain-lain di bawah Rp 1 miliar
1.624
0,002%
1.175 4.746
0,002% 0,007%
Other assets (Note 14): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Others - below Rp1 billion
Total Aset lain-lain
7.545
0,011%
Total Other assets
1.993.200
3,42%
Current accounts (Note 16)
48.366
0,08%
Saving deposits (Note 17)
1.443.016
2,48%
Time deposits (Note 18)
Giro (Catatan 16) Tabungan (Catatan 17) Deposito berjangka (Catatan 18)
115
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
39. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
The details of significant transactions with related parties, except for transactions that are subject to the Bank’s confidentiality policy, were as follows: (continued)
Rincian transaksi signifikan dengan pihak berelasi, kecuali yang menyangkut rahasia Bank, adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2016 Jenis
Persentase (%)/ Percentage (%)
Total
Type
Simpanan dari bank lain (Catatan 19)
3.925
0,007%
Deposits from other banks (Note 19)
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain (Catatan 23)
3.347
0,006%
Accrued expenses and other liabilities (Note 23)
41.116
0,67%
Interest income
117.553
4,41%
Interest expenses
5.893
0.52%
Salary expenses and other allowances
Pendapatan bunga Beban bunga Beban gaji dan tunjangan lainnya Beban asuransi kesehatan karyawan (Catatan 32): PT Asuransi Umum Mega
35.295
3,10%
Employees health insurance expenses (Note 32): PT Asuransi Umum Mega
Beban Iklan (Catatan 31): PT Televisi Transformasi Indonesia PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans News Corpora Lain-lain di bawah Rp 1 miliar
12.141 5.412 1.012 110
0,64% 0,28% 0,05% 0,01%
Advertising expenses (Note 31): PT Televisi Transformasi Indonesia PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans News Corpora Others - below Rp1 billion
Total Beban iklan
18.675
0,98%
Total Advertising expenses
7.592 2.170 1.535 1.336 2.495 1.087 1.545
7,35% 2,10% 1,49% 1,29% 2,42% 1,05% 1,50%
Rent income (Note 14a): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Asuransi Umum Mega PT Bank Mega Syariah PT Para Bandung Propertindo PT Mega Capital Indonesia PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia Others - below Rp1 billion
17.760
17,20%
Total rent income
Liabilitas kontinjensi - neto (Catatan 34): PT Trans Fashion Indonesia PT Televisi Transformasi Indonesia PT Metropolitan Retailmart Lain-lain di bawah Rp1 miliar
105.491 23.607 13.649 111
-
Contingentliabilities - net (Note 34): PT Trans Fashion Indonesia PT Televisi Transformasi Indonesia PT Metropolitan Retailmart Others - below Rp1 billion
Total liabilitas kontinjensi
142.858
-
Total contingent liabilities
2.526
-
Commitment liabilities - net (Note 34): PT Trans Retail Indonesia
Pendapatan sewa (Catatan 14a): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Asuransi Umum Mega PT Bank Mega Syariah PT Para Bandung Propertindo PT Mega Capital Indonesia PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia Lain-lain di bawah Rp1 miliar Total pendapatan sewa
Liabilitas komitmen - neto (Catatan 34): PT Trans Retail Indonesia
116
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
39. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
The details of significant transactions with related parties, except for transactions that are subject to the Bank’s confidentiality policy, were as follows: (continued)
Rincian transaksi signifikan dengan pihak berelasi, kecuali yang menyangkut rahasia Bank, adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2015 Jenis Giro pada bank lain (Catatan 6): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Total giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 7): PT Bank Mega Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Total penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Persentase (%)/ Percentage (%)
Total
3.292
0,005%
Current accounts with other banks (Note 6): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah
11.125
0,017%
Total current accounts with other banks
7.833
0,012%
280.000
0,41%
245.000
0,36%
45.000
0,07%
Placement with Bank Indonesia and other banks (Note 7): PT Bank Mega Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah
570.000
0,84%
Total placement with Bank Indonesia and other bank
300.000 19.540
0,44% 0,03%
Securities (Note 8): PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Mega Capital Indonesia
319.540
0,47%
Total securities
360.313
0,53%
Securities purchase under agreement to resell (Note 9): Mega Asset Management
124.820 24.279 6.927 6.218 4.801 2.525
0,18% 0,04% 0,01% 0,009% 0,007% 0,004%
1.794
0,003%
78.579 44.166
0,12% 0,06%
294.109
0,43%
Total loans
Efek-efek (Catatan 8): PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Mega Capital Indonesia Total efek-efek Efek-efek yang dibeli dan janji dijual kembali (Catatan 9): Mega Asset Management Kredit yang diberikan (Catatan 11f): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans fashion Indonesia PT Kaltim Hijau Makmur PT Kutai Agro Lestari PT Trans Coffee PT Mega Capital Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Direksi dan karyawan kunci di atas Rp1 miliar Lain-lain di bawah Rp1 miliar Total kredit yang diberikan Aset lain-lain (Catatan 14): Lain-lain di bawah Rp 1 miliar Giro (Catatan 16) Tabungan (Catatan 17)
Type
Loans (Note 11f): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans fashion Indonesia PT Kaltim Hijau Makrmur PT Kutai Agro Lestari PT Trans Coffee PT Mega Capital Investama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Directors and key employees above Rp1 billion Others - below Rp1 billion
6.010
0,009%
Other assets (Note 14): Others - below Rp1 billion
1.178.083
2,08%
Current accounts (Note 16)
382.138
0,67%
Saving deposits (Note 17)
117
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
39. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
The details of significant transactions with related parties, except for transactions that are subject to the Bank’s confidentiality policy, were as follows: (continued)
Rincian transaksi signifikan dengan pihak berelasi, kecuali yang menyangkut rahasia Bank, adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Jenis Deposito berjangka (Catatan 18) Simpanan dari bank lain (Catatan 19) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain (Catatan 23) Pendapatan bunga Beban bunga Beban gaji dan tunjangan lainnya
Persentase (%)/ Percentage (%)
Total
Type
1.827.404
3,22%
Time deposits (Note 18)
6.974
0,01%
Deposits from other banks (Note 19)
3.401
0,006%
Accrued expenses and other liabilities (Note 23)
33.841
0,52%
Interest income
210.802
6,68%
Interest expenses
6.855
0.62%
Salary expenses and other allowances
Beban asuransi kesehatan karyawan (Catatan 32): PT Asuransi Umum Mega
32.552
2,93%
Employees health insurance expenses (Note 32): PT Asuransi Umum Mega
Pendapatan sewa (Catatan 14a): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Asuransi Umum Mega PT Bank Mega Syariah PT Para Bandung Propertindo PT Mega Capital Indonesia PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia Lain-lain di bawah Rp1 miliar
4.879 2.073 1.487 1.307 1.128 1.087 1.071
5,14% 2,19% 1,57% 1,38% 1,19% 1,15% 1,13%
Rent income (Note 14a): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Asuransi Umum Mega PT Bank Mega Syariah PT Para Bandung Propertindo PT Mega Capital Indonesia PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia Others - below Rp1 billion
13.032
13,75%
Total rent income
Total pendapatan sewa
31 Desember/December 31, 2015 Jenis
Persentase (%)/ Percentage (%)
Total
Type
Liabilitas kontinjensi - neto (Catatan 34): PT Trans Fashion Indonesia PT Kutai Agro Lestari PT Indonusa Telemedia PT Metropolitan Retailmart Lain-lain di bawah Rp1 miliar
132.519 15.000 13.785 10.633 21
-
Contingentliabilities - net (Note 34): PT Trans Fashion Indonesia PT Kutai Agro Lestari PT Indonusa Telemedia PT Metropolitan Retailmart Others - below Rp1 billion
Total liabilitas kontinjensi
171.958
-
Total contingent liabilities
13.785
-
Commitment liabilities - net (Note 34): PT Sekata Prima Nusa
Liabilitas komitmen - neto (Catatan 34): PT Sekata Prima Nusa
118
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
39. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Manajemen Bank berkeyakinan tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
The Bank’s management believed that there were no related parties transactions which give rise to conflict of interest as defined in BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 regarding Conflict of Interest on Certain Transactions.
Keterangan:
Description:
a.
Persentase dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan dan aset lain-lain dihitung terhadap jumlah aset konsolidasian pada masing-masing tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
a.
Percentages of current account with other banks, placement with Bank Indonesia and other banks, securities, securities of purchase under agreement to resell, loans and other assets are computed based on total consolidated assets at each consolidated statements of financial position date.
b.
Persentase dari giro, tabungan, deposito berjangka, simpanan dari bank lain, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain dihitung terhadap jumlah liabilitas pada masing-masing tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
b.
Percentages of demand deposits, saving deposits, time deposits, deposits from other banks, accrued expenses and other liabilities are computed based on total liabilities at each consolidated statements of financial position date.
c.
Persentase dari pendapatan bunga dihitung terhadap jumlah pendapatan bunga untuk masing-masing tahun yang bersangkutan.
c.
Percentages of interest income are computed based on total interest income for each related year.
d.
Persentase dari beban bunga dihitung terhadap jumlah beban bunga dan pembiayaan lainnya untuk masing-masing tahun yang bersangkutan.
d.
Percentages of interest expenses are computed based on total interest expenses and other financing charges for each related year.
e.
Persentase dari beban asuransi kesehatan karyawan dihitung terhadap jumlah beban karyawan untuk masing-masing tahun yang bersangkutan.
e.
Percentages of employee’s health insurance expense are computed based on total personnel expenses for each related year.
f.
Persentase dari pendapatan sewa dihitung terhadap jumlah pendapatan bukan operasional untuk masing-masing tahun yang bersangkutan.
f.
Percentages of rent income are computed based on total non-operating income for each related year.
119
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
39. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
Sifat hubungan dengan pihak berelasi:
The nature of relationship with related parties:
-
-
Hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama • PT Televisi Transformasi Indonesia • PT Duta Visual Nusantara TV 7 • PT Para Bandung Propertindo • PT Mega Capital Indonesia • PT Bank Mega Syariah • PT Asuransi Umum Mega • PT Mega Corpora • PT Trans Property • PT Trans Corpora • PT CT Corpora • PT Batam Indah Investindo • PT Trans Coffee • PT Mega Central Finance • PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk • PT Trans Airways • PT Trans Media Corpora • PT Trans Rekan Media • PT Trans Entertainment • PT Trans Fashion Indonesia (dahulu PT Trans Mahagaya) • PT Trans Lifestyle • PT Para Inti Energy • PT Para Energy Investindo • PT Trans Kalla Makassar • PT Trans Studio • PT Trans Ice • PT Mega Auto Finance • PT Para Bali Propertindo • PT Mega Indah Propertindo • PT CT Agro • PT Kaltim CT Agro • PT Kalbar CT Agro • PT Kalteng CT Agro • PT Metropolitan Retailmart • PT Mega Finance • PT Mega Asset Management • PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia • PT Perkebunan Indonesia Lestari • PT Perkebunan Inti Indonesia • PT Vaya Tour • PT Agranet Multicitra Siberkom • PT Trans Mart • PT Trans Grosir Indonesia • PT Trans Retail Indonesia (dahulu PT Carrefour Indonesia) • PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara
120
Related due to the same ownership/ shareholders • PT Televisi Transformasi Indonesia • PT Duta Visual Nusantara TV 7 • PT Para Bandung Propertindo • PT Mega Capital Indonesia • PT Bank Mega Syariah • PT Asuransi Umum Mega • PT Mega Corpora • PT Trans Property • PT Trans Corpora • PT CT Corpora • PT Batam Indah Investindo • PT Trans Coffee • PT Mega Central Finance • PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk • PT Trans Airways • PT Trans Media Corpora • PT Trans Rekan Media • PT Trans Entertainment • PT Trans Fashion Indonesia (formerly PT Trans Mahagaya) • PT Trans Lifestyle • PT Para Inti Energy • PT Para Energy Investindo • PT Trans Kalla Makassar • PT Trans Studio • PT Trans Ice • PT Mega Auto Finance • PT Para Bali Propertindo • PT Mega Indah Propertindo • PT CT Agro • PT Kaltim CT Agro • PT Kalbar CT Agro • PT Kalteng CT Agro • PT Metropolitan Retailmart • PT Mega Finance • PT Mega Asset Management • PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia • PT Perkebunan Indonesia Lestari • PT Perkebunan Inti Indonesia • PT Vaya Tour • PT Agranet Multicitra Siberkom • PT Trans Mart • PT Trans Grosir Indonesia • PT Trans Retail Indonesia (formerly PT Carrefour Indonesia) • PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. TRANSAKSI (lanjutan)
DENGAN
PIHAK
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
39. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
Sifat hubungan dengan pihak berelasi: (lanjutan)
The nature of relationship with related parties: (continued)
-
-
Hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama (lanjutan) • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Related due to the same shareholders (continued) • • • • • • • • • •
PT Arah Tumata PT Dian Abdi Nusa PT Wahana Kutai Kencana PT Trans Estate PT Trans Studio Balikpapan PT Trans Studio Jakarta PT Trans Studio Manado PT Mega Indah Realty Development PT Rekreasindo Nusantara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Mitra Kalimantan Utama PT Sekata Prima Nusa PT Trans Oto Internasional PT Kaltim Hijau Makmur PT Kutai Argo Lestari PT Lembah Sawit Subur PT Mahakam Hijau Makmur PT Trans E Produksi PT Indonusa Telemedia PT Trans News Corpora PT Detik Ini Juga PT Tama Komunika Persada PT Detik TV Indonesia PT Trans Burger PT Alfa Retailindo PT Trans Rekreasindo PT Trans Ritel Properti PT Trans Distributor PT Trans Importir PT Trans Indo Distributor PT Trans Indo Treding PT Trans Indo Importir PT Transindo Digital Distribusi PT Transindo Digital Ritel PT Trans Event PT Kutai Agro Lestari PT Trans Studio Makassar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Katingan Agro Resources CT Agro Sukabumi CT Global Resources Lembah Sawit Subur 2 Lembah Sawit Subur 3 Trans Visi Media PT Mega Capital Investama
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
121
ownership/
PT Arah Tumata PT Dian Abdi Nusa PT Wahana Kutai Kencana PT Trans Estate PT Trans Studio Balikpapan PT Trans Studio Jakarta PT Trans Studio Manado PT Mega Indah Realty Development PT Rekreasindo Nusantara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Mitra Kalimantan Utama PT Sekata Prima Nusa PT Trans Oto Internasional PT Kaltim Hijau Makmur PT Kutai Argo Lestari PT Lembah Sawit Subur PT Mahakam Hijau Makmur PT Trans E Produksi PT Indonusa Telemedia PT Trans News Corpora PT Detik Ini Juga PT Tama Komunika Persada PT Detik TV Indonesia PT Trans Burger PT Alfa Retailindo PT Trans Rekreasindo PT Trans Ritel Properti PT Trans Distributor PT Trans Importir PT Trans Indo Distributor PT Trans Indo Treding PT Trans Indo Importir PT Transindo Digital Distribusi PT Transindo Digital Ritel PT Trans Event PT Kutai Agro Lestari PT Trans Studio Makassar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Katingan Agro Resources CT Agro Sukabumi CT Global Resources Lembah Sawit Subur 2 Lembah Sawit Subur 3 Trans Visi Media PT Mega Capital Investama
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. TRANSAKSI (lanjutan) -
PIHAK
BERELASI
39. TRANSACTIONS (continued)
Hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama (lanjutan) • • • • •
-
DENGAN
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
-
Hubungan keluarga dekat pengendali
-
PARTIES
ownership/
Metro Outlet Indonesia Trans F&B Trans Retail PT Trans Studio Semarang Trans Fashion
Related to close family member of controller PT Para Duta Bangsa
PT Para Duta Bangsa -
RELATED
Related due to the same shareholders (continued) • • • • •
Metro Outlet Indonesia Trans F&B Trans Retail PT Trans Studio Semarang Trans Fashion
WITH
Hubungan pemegang saham pengendali terakhir
-
Related to the ultimate shareholders
Bank pays benefit for services given by ultimate shareholder, Mr. Chairul Tanjung as Bank’s resource person to give advices and information related to economic, finance, and banking condition in national and international scale to Bank’s management. For the services given, Bank paid Rp5,893 and Rp6,855 for the year ending 2016 and 2015, respectively, which were booked as part of salary expenses and other allowances.
Bank membayar imbalan atas jasa yang diberikan oleh pemegang saham pengendali terakhir yaitu Bapak Chairul Tanjung sebagai narasumber Bank untuk memberikan saran dan informasi mengenai kondisi perekonomian, keuangan dan perbankan baik dalam skala nasional maupun internasional kepada manajemen Bank. Atas jasa yang diberikan tersebut Bank membayar sebesar Rp 5.893 dan Rp 6.855 masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015 yang dibukukan sebagai bagian dari beban gaji dan tunjangan lainnya. 40. MASALAH HUKUM
40. LEGAL MATTERS Between April 2009 and July 2010, there was a fraud case of fund in PT Elnusa Tbk of Rp111,000 and between September 2010 to April 2011, there was also a fraud case of the fund in Batubara County of Rp80,000 involving officers of the Bank and also persons of PT Elnusa Tbk and Batubara County as well as other related parties.
Antara April 2009 sampai dengan Juli 2010, telah terjadi pembobolan dana PT Elnusa Tbk sebesar Rp111.000 dan antara September 2010 sampai dengan April 2011 terjadi pembobolan dana Pemkab Batubara sebesar Rp80.000 dengan melibatkan oknum Bank maupun oknum PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara serta pihak-pihak lainnya.
122
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40. MASALAH HUKUM (lanjutan)
40. LEGAL MATTERS (continued)
Terhadap kejadian tersebut telah menimbulkan kasus-kasus sebagai berikut :
The incident has led to the following cases:
1.
1. PT Elnusa Tbk
PT Elnusa Tbk
a. The Corruption Case
a. Kasus Tindak Pidana Korupsi Dalam perkara tindak pidana korupsi pihak Kejaksaan, berdasarkan hasil penyidikannya, mengindikasikan adanya korupsi dana PT Elnusa Tbk di Bank yang melibatkan oknum dari PT Elnusa Tbk sendiri. Berdasarkan hasil pemeriksaan di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan di tingkat Kasasi terbukti bahwa kasus ini adalah merupakan tindak pidana korupsi. Kasus ini telah diproses hingga tingkat Mahkamah Agung R.I. yang artinya terhadap perkara tersebut telah mempunyai kekuatan tetap dan mengikat (final and binding) dan karenanya pihak Kejaksaan wajib untuk segera melaksanakan (eksekusi) terhadap keputusan tersebut.
In the criminal corruption case, the Indonesian attorney, based on its investigation indicated that there is a fund corruption occured in Bank, involving the individual from PT Elnusa Tbk itself. Based on the investigation at Indonesian District Court, High Court and Court of Cassation, it was proved that this current case is indeed a corruption. This case has been processed up to Indonesia Supreme Court of Justice, which means this case has a fixed and binding power and because of that, the attorney must execute the final verdict regarding the case.
Keputusan tersebut diputuskan pada tanggal 29 Agustus 2012 melalui Rapat Permusyawaratan Mahkamah Agung R.I., dimana Mahkamah Agung telah memutuskan dan menyatakan Para Terdakwa bersalah melakukan perbuatan melawan hukum berupa tindak pidana korupsi dan wajib untuk mengembalikan dana (yang di korupsinya) kepada Negara cq PT Elnusa Tbk.
The verdict was decided on August 29, 2012 through the Consultative Meeting of Indonesia Supreme Court of Justice whereby the court decided and verdict all the defendants as guilty of violating the law on corruption and were required to return all the money to the state and PT Elnusa Tbk.
Atas putusan tersebut Kejaksaan Negeri selaku pihak eksekutor/pelaksana eksekusi, wajib menjalankan proses eksekusi terhadap seluruh barang atau harta kekayaan yang telah disita oleh pengadilan untuk kemudian dilakukan pelelangan dan hasilnya masing-masing akan diserahkan kepada negara cq PT Elnusa Tbk. Apabila harta kekayaan yang disita ternyata tidak mencukupi untuk mengembalikan dana PT Elnusa Tbk yang dikorupsi, maka pihak Kejaksaan akan melakukan perampasan dan penyitaan terhadap seluruh harta kekayaan para terdakwa/terpidana guna mengembalikan dana yang dikorupsinya tersebut kepada Negara cq PT Elnusa Tbk.
Based on the verdict of district attorneys as the executor of the verdict, they must exercise the execution process to all the material and money that had been confiscated by court to be auctioned whereby the result would be returned to the state and PT Elnusa Tbk. If the confiscated material is not enough to cover the corruption amount that need to be returned to PT Elnusa Tbk, the court will seize and confiscate all the property that are owned by the defendant in order to return the fund that has been corrupted to the state and PT Elnusa Tbk.
123
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40. MASALAH HUKUM (lanjutan)
40. LEGAL MATTERS (continued)
Terhadap kejadian tersebut telah menimbulkan kasus-kasus sebagai berikut : (lanjutan)
The Incident has led to the following cases: (continued)
1.
1. PT Elnusa Tbk (continued)
PT Elnusa Tbk (lanjutan)
a. The Corruption Case (continued)
a. Kasus Tindak Pidana Korupsi (lanjutan)
Later, one of the defendant in Tipikor case, namely Santun Nainggolan, had submitted a legal effort of Judicial Review to Indonesia Supreme Court of Justice in response to the Cassation’s decision in the Tipikor case, where through the decision of Judicial Review No. 163/PL/Pid.Sus/2015 dated January 6, 2016, Indonesia Supreme Court of Justice decided to declined the appeal of Judicial Review from Santun Nainggolan.
Bahwa kemudian salah satu terdakwa dalam kasus Tipikor yakni Santun Nainggolan, telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung R.I. terhadap putusan kasasi dalam perkara Tipikor tersebut, dimana melalui keputusan Peninjauan Kembali No. 163 PK/Pid.Sus/2015 tanggal 6 Januari 2016, Mahkamah Agung R.I telah memutuskan Menolak Permohonan Peninjauan Kembali dari Santun Nainggolan. b.
b. Civil Case
Kasus Perdata Bank telah menjadi pihak tergugat dalam kasus perdata yang diajukan oleh PT Elnusa Tbk (pihak penggugat), dimana penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Bank karena adanya pemalsuan sertifikat deposito berjangka dengan gugatan material sebesar Rp111.000. Pada tanggal 22 Maret 2012. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan sebagian gugatan penggugat dan menghukum Bank untuk mengembalikan dana milik penggugat.
The Bank had been the defendant of the civil case against PT Elnusa Tbk (the plaintiff), in which the plaintiff filed a case against law towards the Bank due to an indication of certification of deposit forgery amounting to Rp111,000. On March 22, 2012, the South Jakarta Disctrict Court of Justice granted the plaintiff charges and obligated the Bank to return the plaintiff’s fund.
Terkait dengan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Bank telah mengajukan upaya hukum hingga Mahkamah Agung R.I. dan guna mempertahankan haknya, Bank pada tanggal 19 September 2016 telah mengajukan gugatan perlawanan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas permohonan eksekusi yang diajukan oleh PT Elnusa Tbk. Hingga saat ini proses peradilan masih berjalan dalam tahap pemanggilan para pihak dan tahap jawab menjawab.
In relation to the decision of the South Jakarta District Court, the Bank filed a legal appeal to the Indonesia Supreme Court and to protect its right, the Bank, on September 19, 2016 had filed a tierce opposition through South Jakarta District Court against execution appeal filed by PT Elnusa Tbk.Until now, the judicial process is on the stage of calling the defendants and inquiry stage.
124
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40. MASALAH HUKUM (lanjutan)
40. LEGAL MATTERS (continued)
Terhadap kejadian tersebut telah menimbulkan kasus-kasus sebagai berikut : (lanjutan)
The Incident has led to the following cases: (continued)
1. PT Elnusa Tbk (lanjutan)
1. PT Elnusa Tbk (continued)
b.
b. Civil Case (continued)
Kasus Perdata (lanjutan)
That the Supreme Court in its decision regarding the corruption case decided that the defendant was found guilty of commiting unlawful action of corruption and because of that, each of the defendant will be sentenced to imprisonment in accordance with the level of action taken. At the same time, all the defedant must return and pay the compensation to states and PT Elnusa Tbk. On the other side on the civil case submitted by PT Elnusa Tbk, the Bank is found guilty of committing unlawful action and compulsory to pay the fine to PT Elnusa Tbk amounting Rp111,000.
Bahwa Mahkamah Agung dalam putusannya terhadap perkara tipikor menyatakan bahwa para terpidana dinyatakan bersalah telah melakukan perbuatan melanggar hukum berupa tindak pidana korupsi dan karenanya masingmasing pelaku dihukum penjara sesuai dengan tingkat perbuatannya dan pada saat yang bersamaan para terpidana wajib untuk mengembalikan dan membayar ganti rugi/denda kepada Negara cq. PT Elnusa Tbk. Di lain pihak dalam perkara gugatan perdata yang diajukan PT Elnusa Tbk, Bank dinyatakan telah melakukan perbuatan melanggar hukum dan wajib untuk membayar kepada PT Elnusa Tbk sebesar Rp111.000. 2.
2. Pemkab Batubara, North Sumatera
Pemkab Batubara, Sumatera Utara a.
a. The Corruption Case
Kasus Tindak Pidana Korupsi
Similar to the corruption case of PT Elnusa Tbk, Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center notified that there was an corruption indication of government fund in coal county amounting to Rp80,000 closely similar to the case of embezzlement to PT Elnusa Tbk. This case had been completely processed in Indonesia Supreme Court of Justice. The final Cassation’s decision was read on October 23, 2012, which meant that the case had a binding and legal force. Based on that matter, the court must execute all the verdict of the case in which all defendant (except for Itma Hari Basuki who is in the process of supreme court) have been found guilty of doing unlawful action in the form of corruption and money laundering of coal county government money. They were obligated by the court to return all the corruption fund to the coal county government.
Serupa dengan kasus tindak pidana korupsi PT Elnusa Tbk, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (“PPATK”) melaporkan indikasi tindak pidana korupsi dana Pemerintah Kabupaten Batu Bara sebesar Rp80.000 dengan modus serupa dengan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk. Kasus ini telah selesai di proses di Mahkamah Agung R.I. Dan putusan kasasi terakhir dibacakan pada tanggal 23 Oktober 2012 yang artinya terhadap perkara tersebut telah mempunyai kekuatan tetap dan mengikat (final and binding) dan karenanya pihak Kejaksaan wajib untuk segera melaksanakan (eksekusi) terhadap seluruh pelaku (kecuali terhadap Itma Hari Basuki yang masih dalam proses di Pengadilan Tinggi) yang telah dinyatakan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum berupa tindak pidana korupsi dan/atau Tindak Pidana Pencucian Uang terhadap dana Pemkab Batu Bara dan diperintahkan untuk mengembalikan dana yang dikorupsi kepada Pemkab Batubara.
125
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40. MASALAH HUKUM (lanjutan)
40. LEGAL MATTERS (continued)
Terhadap kejadian tersebut telah menimbulkan kasus-kasus sebagai berikut : (lanjutan)
The Incident has led to the following cases: (continued)
2.
2. Pemkab Batubara, North Sumatera (continued)
Pemkab Batubara, Sumatera Utara (lanjutan)
b. Civil Case
b. Kasus Perdata Pada awal Februari 2015, pihak Pemkab Batubara telah mengajukan gugatan perdata kepada Bank, dengan alasan Perbuatan Melanggar Hukum atas bobolnya dana Pemkab Batubara sebesar Rp80.000. Terhadap perkara tersebut pada tanggal 13 Oktober 2015, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membacakan putusannya yang pada intinya menyatakan “Gugatan Penggugat dalam hal ini Pemkab Batubara Tidak Dapat Diterima atau Niet Ontvankelijk Verklaard”. Terhadap putusan dimaksud, Pemkab Batubara pada tanggal 13 Oktober 2015 telah mengajukan upaya banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta, dimana dalam putusannya Pengadilan Tinggi DKI telah menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan menyatakan gugatan Pemkab Batubara dinyatakan Tidak Dapat Diterima atau Niet Ontvankelijk Verklaard.
At the beginning of February 2015, Pemkab Batubara had filed a lawsuit to the Bank, with a reason of unlawful acts on misuse of funds of Pemkab Batubara amounting Rp80,000. With the respective case on October 13, 2015 the judges of South Jakarta District Court has read the decisions that mainly stated “the defendant suit in this case Pemkab Batubara can not be accepted or Niet Ontvankelijk Verklaard”. Toward the said decision, Pemkab Batubara October 13, 2015, had made an appeal to Jakarta Court, in which the High Court of DKI upheld the decision of South Jakarta District Court, and stated a lawsuit of Pemkab Batubara unacceptable or Niet Ontvankelijk Verklaard.
Pada saat ini Pemkab Batubara sedang mengajukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung RI.
At this time Pemkab Batubara has submitted an appeal to the Indonesia Supreme Court.
Dari kedua kasus tindak pidana korupsi tersebut, baik Mahkamah Agung R.I. dalam kasus PT Elnusa Tbk maupun dalam kasus Pemkab Batu Bara, tidak menyebutkan Bank bertanggung jawab untuk mengembalikan baik dana PT Elnusa Tbk maupun Pemkab Batubara yang dibobol oleh pelaku yang telah dihukum tersebut.
From these two corruption cases, the Indonesia Supreme Court, in the case of PT Elnusa Tbk and as well as in the case of Batu Bara County Government, did not mentioned the Bank to be held responsible for returning the funds to PT Elnusa Tbk and Batu Bara County Government’s which are compromised by the defendant who has been convicted.
Sehubungan dengan kasus-kasus di atas, Bank memenuhi permintaan dari Bank Indonesia antara lain untuk membentuk dana cadangan dalam escrow account sebesar Rp191.000 sampai kedua sengketa tersebut diselesaikan dan berkekuatan hukum tetap.
In relation to the cases above, the Bank has received a request from Bank Indonesia to, among others, create an escrow account amounting to Rp191,000 until the disputes are settled and legally binding.
Bank telah memenuhi permintaan Bank Indonesia dan, setelah komunikasi dengan Bank Indonesia, memblokir penggunaan beberapa Sertifikat Bank Indonesia di Bank Indonesia sebesar Rp191.000.
The Bank has complied with Bank Indonesia’s request and, after communication with Bank Indonesia, restricted the use of certain Bank Indonesia Certificate amounting to Rp191,000.
Berdasarkan hasil putusan pengadilan dalam dua kasus Tipikor di atas, Bank berkeyakinan bahwa, berdasarkan yurisprudensi dari kasus-kasus serupa, tuntutan perdata terhadap Bank tidak berdasar, karenanya tidak akan memiliki dampak terhadap hasil operasi, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
In view of the court’s decision of those criminal corruption cases above, the Bank believed, that on the basis of jusrisprudences of the similar case, such claim on the civil case will have no basis and therefore will not result to a significant impact on the operations, financials or liquidity of the Bank.
126
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
41. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
41. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
a.
a.
Posisi aset (sebelum dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Asset position (before deducting the allowance for impairment losses) and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
31 Desember/December 31 2016 Aset Kas (Catatan 4) Giro pada Bank Indonesia (Catatan 5) Giro pada bank lain (Catatan 6) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 7) Efek-efek (Catatan 8) Tagihan derivatif (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11) Tagihan akseptasi (Catatan 12) Aset lain-lain (Catatan 14) Total Liabilitas Liabilitas segera (Catatan 15) Simpanan dari nasabah (Catatan 16, 17 dan 18) Simpanan dari bank lain (Catatan 19) Liabilitas derivatif (Catatan 10) Utang akseptasi (Catatan 12) Pinjaman yang diterima (Catatan 22) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain (Catatan 23) Total Posisi aset - neto
2015
170.171
242.466
645.939
1.034.840
111.919
217.351
1.120.985 2.965.089 20.754 4.030.369 121.698 72.728
5.095.729 1.775.312 43.660 4.190.560 293.052 85.486
Assets Cash (Note 4) Current accounts with Bank Indonesia (Note5) Current accounts with other banks (Note 6) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 7) Securities (Note 8) Derivatives receivable (Note 10) Loans (Note 11) Acceptances receivable (Note 12) Other assets (Note 14)
9.259.652
12.978.456
Total
18.513
117.627
7.579.673
10.320.374
224 19.374 121.698 538.900
69.238 23.734 293.052 1.208.945
30.366
50.285
8.308.748
12.083.255
Total
950.904
895.201
Asset position - net
127
Liabilities Obligations due immediately (Note 15) Deposit from customers (Notes 16, 17 and 18) Deposits from other banks (Note 19) Derivatives payable (Note 10) Acceptances payable (Note 12) Fund borrowings (Note 22) Accrued expenses and other liabilities (Note 23)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
41. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
41. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (continued)
Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank adalah sebagai berikut:
The Bank’s Net Open Position (“NOP”) was as follows:
31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing (dalam nilai penuh)/ Foreign currencies (in full amount)
Aset/ Assets Dolar Singapura Yen Jepang Poundsterling Inggris Yuan China Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Dolar Australia Franc Swiss Dolar Selandia Baru
24.861.763 661.875.380 2.653.940 2.700.12 13.907.745 804.977.176 1.767.069 35.765.203 97.055 5.969.206
Ekuivalen Rupiah/Equivalent in Rupiah
Liabilitas/ Liabilities 24.642.690 673.450.943 2.729.566 2.398.424 13.947.884 804.938.282 1.543.739 35.777.339 104.474 5.973.585
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
231.511 76.162 43.936 5.237 197.153 10.845.055 3.071 347.749 1.282 55.888
229.471 77.494 45.188 4.651 197.721 10.844.531 2.682 347.867 1.380 55.929
2.040 1.332 1.252 586 568 524 389 118 98 41
11.807.044
11.806.914
6.948
Total Modal Tier I dan Tier II bulan Desember 2016, setelah dikurangi dengan modal pengurang
Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Chinese Yuan European Euro United States Dollar Hong Kong Dollar Australian Dollar Swiss Franc New Zealand Dollar
10.883.111
Total Tier I and Tier II Capital of December 2016 net of capital deduction
0,06%
NOP Ratio
Rasio PDN 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing (dalam nilai penuh)/ Foreign currencies (in full amount)
Aset/ Assets Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Selandia Baru Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Hong Kong Franc Swiss Dolar Australia Dolar Singapura Yuan China
957.138.774 7.886.054 385.769 347.882.526 691.879 1.233.411 123.560 33.533.575 20.395.801 1.348.064
Liabilitas/ Liabilities 959.101.972 7.833.797 327.042 343.849.728 712.037 1.084.887 107.793 33.541.252 20.392.285 1.345.740
Ekuivalen Rupiah/Equivalent in Rupiah
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position
13.194.158 118.738 3.644 39.838 14.141 2.194 1.720 338.144 199.042 2.828
13.221.221 117.950 3.089 39.376 14.553 1.930 1.500 338.221 199.007 2.823
27.063 788 555 462 412 264 220 77 35 5
13.914.447
13.939.670
29.881
Total Modal Tier I dan Tier II bulan Desember 2015, setelah dikurangi dengan modal pengurang Rasio PDN
United States Dollar European Euro New Zealand Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Hong Kong Dollar Swiss Franc Australian Dollar Singapore Dollar Chinese Yuan
10.279.296
Total Tier I and Tier II Capital of December 2015 net of capital deduction
0,29%
NOP Ratio
In accordance with BI regulation concerning NOP as amended by BI Regulation No. 6/20/PBI/2004 on 15 July 2004 and as further amended by BI Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010, the maximum NOP of banks should be 20% of capital. NOP represents an absolute amount arising from the differences between the assets and liabilities in foreign currencies in the statements of financial position and administrative accounts. The NOP of the Bank as of December 31, 2016 and 2015 is in compliance with BI regulations.
Berdasarkan peraturan BI mengenai PDN sebagaimana telah direvisi melalui Peraturan BI No. 6/20/PBI/2004 pada tanggal 15 Juli 2004, yang terakhir diperbaharui dengan Peraturan BI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, PDN bank setinggi-tingginya adalah 20% dari modal. PDN merupakan jumlah absolut dari selisih antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing, baik yang terdapat di laporan posisi keuangan maupun rekening administratif. PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah memenuhi ketentuan BI.
128
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42.
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KEGIATAN WALI AMANAT
42. TRUSTEESHIP ACTIVITIES
Bank memperoleh izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai wali amanat dari BAPEPAM-LK berdasarkan surat keputusan No. 20/STTD-WA/PM/2000 pada tanggal 2 Agustus 2000. Jasa-jasa yang dilakukan oleh Bank sebagai wali amanat adalah sebagai berikut:
The Bank was granted with the license to conduct trusteeship activity from BAPEPAM-LK based on the decision letter No. 20/STTD-WA/PM/2000 dated August 2, 2000. The services provided by the Bank as a trustee are as follows:
a.
Mewakili kepentingan pemegang obligasi baik di dalam dan di luar pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan pemegang obligasi;
a.
Represents the bondholders in any court and outside the court on any legal actions that related to the bondholders’ interest;
b.
Menyampaikan informasi lengkap secara terbuka mengenai kualifikasinya sebagai Wali Amanat dalam prospektus;
b.
Submits complete information concerning its qualification as Trustee in the prospectus;
c.
Memberikan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek dan pemegang obligasi baik secara langsung atau melalui Bursa Efek dalam hal emiten telah cidera janji atau terjadi keadaan yang dapat membahayakan kepentingan pemegang obligasi;
c.
Directly reports to Financial Services Authority, Stock Exchange and to the bondholders, directly or through Stock Exchange when the issuer has not complied with the agreement or any condition that will be disadvantageous to the bondholders;
d.
Melakukan pengawasan atau pemantauan secara berkala mengenai perkembangan pengelolaan usaha emiten berdasarkan laporan keuangan atau laporan lainnya;
d.
Perform periodic monitoring or supervision on the development of the issuer’s business based on financial reports or others reports;
e.
Memberikan nasehat yang diperlukan emiten sehubungan dengan perjanjian perwaliamanatan.
e.
Provides necessary advisory services to issuer in connection with the trusteeship agreement.
For the year ended December 31, 2016, the Bank acts as Trustee for 97 bonds issuance, 29 MediumTerm Notes Issuance and 8 sukuk Issuance while for the year ended December 31, 2015, the Bank acts as Trustee for 88 bonds issuance, 16 MediumTerm Notes Issuance and 5 sukuk Issuance. The total value of the bonds issued amounted to Rp92,789,363 and USD105,000 up to December 31, 2016 and Rp74,402,063 and USD130,000 up to December 31, 2015.
Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016, Bank bertindak sebagai Wali Amanat atas 97 emisi obligasi, 29 emisi Medium-Term Notes dan 8 emisi sukuk sedangkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, Bank bertindak sebagai Wali Amanat atas 88 emisi obligasi, 16 emisi MediumTerm Notes dan 5 emisi sukuk. Jumlah nilai obligasi yang diterbitkan adalah sebesar Rp92.789.363 dan USD105.000 sampai dengan 31 Desember 2016 dan sebesar Rp74.402.063 dan USD130.000 sampai dengan 31 Desember 2015.
129
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
43. KEGIATAN JASA KUSTODIAN
43. CUSTODIAN SERVICES ACTIVITIES
Bank dapat bertindak sebagai Bank Kustodian berdasarkan surat izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-01/PM/Kstd/2001 tanggal 18 Januari 2001.
The Bank is allowed to provide custodian services based on the license from the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution based on the letter No. KEP-01/PM/Kstd/2001 dated January 18, 2001.
Jasa-jasa kustodian yang diberikan Bank terdiri dari:
The custodian services provided by the Bank are as follows:
•
•
•
Kustodian Umum meliputi:
General Custody encompasses:
-
Safekeeping (penyimpanan pengadministrasian efek-efek)
dan
-
Safekeeping (storage and administration of securities)
-
Settlement & transaction handling (penanganan dan penyelesaian transaksi penjualan/pembelian efek-efek)
-
Settlement & transaction handling (handling and settlement the transaction of sales/purchases securities)
-
Corporate action (pengurusan hak-hak nasabah sehubungan dengan kepemilikan efek-efek nasabah)
-
Corporate action (handling customer’s rights in relation with the ownership of securities)
-
Proxy (mewakili nasabah dalam Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan surat kuasa)
-
Proxy (as a customer representative at the General Meeting of Shareholders based on powers of attorney)
-
Pelaporan
-
Reporting
•
Kustodian Reksa Dana meliputi:
Mutual Fund Custody encompasses:
-
Unit Registry (pencatatan pengadministrasian unit reksa dana)
dan
-
Registry Unit (registration administration of mutual fund unit)
-
Fund Accounting (penitipan kolektif, pengadministrasian portofolio Reksa Dana dan penghitungan Nilai Aset Bersih)
-
Fund Accounting (collective custody, mutual fund administration and portfolio Net Asset Value calculation)
-
Pelaporan
-
Reporting
-
Penyimpanan efek-efek peraturan yang berlaku.
-
The storage of other securities in compliance with the prevailing regulations.
lain
sesuai
and
As of December 31, 2016 and 2015, the value of the portfolio under administration of the Bank’s custodian amounted to Rp42,339,678 and Rp42,040,041, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai portofolio dalam administrasi kustodian Bank masing-masing sebesar Rp42.339.678 dan Rp42.040.041.
130
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. PENGUKURAN NILAI WAJAR
44. FAIR VALUE MEASUREMENTS The next table summarises the comparison between the carrying amounts and fair values of all financial assets and liabilities presented per category of financial instruments. The fair values disclosed are based on relevant information available as of December 31, 2016 and 2015, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date.
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan disajikan per kategori dari instrumen keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini. 31 Desember/December 31 2016 Nilai tercatat/ Carrying value Aset Keuangan Kas Nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Pinjaman dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain - neto*) Total
*)
2015 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
1.001.235
1.001.235
1.093.626
1.093.626
1.904.649 20.754 1.925.403
1.904.649 20.754 1.925.403
2.399.036 43.660 2.442.696
2.399.036 43.660 2.442.696
17.550.413
17.550.413
8.145.070
8.145.070
4.337.316
4.337.316
4.546.084
4.546.084
116.098
116.098
279.526
279.526
5.982.913
5.982.913
8.672.779
8.672.779
4.265.089 27.777.461 594.064 776.120
4.265.089 26.457.599 594.064 776.120
3.781.135 31.748.472 489.215 733.227
3.781.135 33.234.256 489.215 733.227
43.849.061
42.529.199
50.250.438
51.736.222
64.326.112
63.006.250
61.931.830
63.417.614
Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir
*)
131
Financial Assets Cash Fair value through profit or loss Securities Derivatives receivable Available-for-sale Securities Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under agreement to resell Loans Acceptances receivable Other assets - net*) Total
Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables, sale of securities receivables and restricted assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. PENGUKURAN NILAI WAJAR (lanjutan)
44. FAIR VALUE MEASUREMENTS (continued) The next table summarizes the comparison between the carrying amounts and fair values of all financial assets and liabilities presented per category of financial instruments. The fair values disclosed are based on relevant information available as of December 31, 2016 and 2015, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date. (continued)
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan disajikan per kategori dari instrumen keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini. (lanjutan)
31 Desember/December 31 2016 Nilai tercatat/ Carrying value
2015 Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas derivatif
Fair value through profit or loss Derivatives payable
19.374
Diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas segera 549.204 Simpanan nasabah Giro 5.568.710 Tabungan 10.688.046 Deposito berjangka 34.816.471 Simpanan dari bank lain Call money 330.000 Giro 162.238 Tabungan 152.873 Deposito berjangka 270.658 Utang akseptasi 594.064 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 4.017.253 Pinjaman yang diterima 538.900 Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**) 108.540
Total
**)
19.374
23.734
23.734
549.204
558.656
558.656
5.568.710 10.688.046 34.816.471
5.111.618 9.993.508 34.634.546
5.111.618 9.993.508 34.634.546
330.000 162.238 152.873 270.658 594.064
318.925 610.684 213.203 561.916 489.215
318.925 610.684 213.203 561.916 489.215
4.017.253 538.900
2.380.347 1.208.945
2.380.347 1.208.945
108.540
156.147
156.147
57.796.957
57.796.957
56.237.710
56.237.710
57.816.331
57.816.331
56.261.444
56.261.444
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari utang bunga dan setoran jaminan.
**)
Measured at amortized cost Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Call money Current accounts Savings deposits Time deposits Acceptances payable Securities sold under repurchased agreements Fund borrowings Accrued expenses and other liabilities**)
Total
Accrued expenses and other liabilities consist of interest payables and security deposits.
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu selain derivatif dan kredit yang diberikan mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.
Fair values of certain financial assets and liabilities other than derivatives and loans are approximately the same with their carrying amounts due to the short-term maturities of these financial instruments and/or repriced frequently.
Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif dihitung berdasarkan metodologi yang dijelaskan dalam Catatan 2j dan 10.
The fair value of derivatives receivable and payable are calculated based on methodology as disclosed in Notes 2j and 10.
Nilai wajar dari kredit yang diberikan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar terkini.
The fair value of loans are determined by discounting cash flows using current market interest rate.
132
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. PENGUKURAN NILAI WAJAR (lanjutan)
44. FAIR VALUE MEASUREMENTS (continued)
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar: (lanjutan)
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: (continued)
Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari aset dan liabilitas:
The Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of assets and liabilities:
- Level 1 :
- Level 1 :
- Level 2 :
- Level 3 :
harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung; input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
- Level 2 :
- Level 3 :
quoted (unadjusted) market prices in active market for identical assets or liabilities. inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability either directly (example, price) or indirectly; inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
The table below show the assets and liabilities measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy.
Tabel di bawah ini menunjukkan aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:
31 Desember/December 31, 2016
Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying value
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3
Aset yang diukur pada nilai wajar Efek-efek yang diperdagangkan Tagihan derivatif Efek-efek tersedia untuk dijual
1.904.649 20.754
1.904.649 -
20.754
-
17.550.413
17.550.413
-
-
Total aset yang diukur pada nilai wajar
19.475.816
19.455.062
20.754
-
Total assets measured at fair value
Assets measured at fair value Trading securities Derivatives receivable Securities availablefor-sale
Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Kredit yang diberikan Agunan yang diambil alih Aset tetap
27.777.461 50.559 5.436.295
-
26.102.117 -
355.482 50.559 5.436.295
Assets for which fair value are disclosed Loans Foreclosed assets Fixed Assets
Total aset yang nilai wajarnya diungkapkan
33.264.315
-
26.102.117
5.842.336
Total assets for which fair value are disclosed
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar Liabilitas derivatif
19.374
-
19.374
-
Liabilities measured at fair value Derivatives payable
Total liabilitas yang diukur pada nilai wajar
19.374
-
19.374
-
Total liabilities measured at fair value
133
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44. PENGUKURAN NILAI WAJAR (lanjutan)
44. FAIR VALUE MEASUREMENTS (continued) 31 Desember/December 31, 2015 Nilai wajar/Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value Aset yang diukur pada nilai wajar Efek-efek yang diperdagangkan Tagihan derivatif Efek-efek tersedia untuk dijual Total aset yang diukur pada nilai wajar Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Kredit yang diberikan Agunan yang diambil alih Aset tetap Total aset yang nilai wajarnya diungkapkan
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3 Assets measured at fair value
2.399.036 43.660
2.399.036 -
43.660
-
8.145.070
8.145.070
-
-
10.587.766
10.544.106
43.660
-
Trading securities Derivatives receivable Securities availablefor-sale Total assets measured at fair value
31.748.472 31.254 5.568.475
-
33.194.091 -
40.165 31.254 5.568.475
37.348.201
-
33.194.091
5.639.894
Assets for which fair value are disclosed Loans Foreclosed assets Fixed Assets Total assets for which fair value are disclosed
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar Liabilitas derivatif
23.734
-
23.734
-
Liabilities measured at fair value Derivatives payable
Total liabilitas yang diukur pada nilai wajar
23.734
-
23.734
-
Total liabilities measured at fair value
Nilai wajar dari agunan diambil alih dicatat berdasarkan nilai wajar level 3.
Fair value of foreclosed assets are recorded based on level 3 fair value.
Nilai wajar tingkat 3 dari tanah dan bangunan dihitung dengan menggunakan pendekatan perbandingan pasar, pendekatan pendapatan, dan pendekatan biaya yang dihasilkan oleh aset.
Level 3 fair values of land and buildings are calculated using the comparable market approach, income approach and cost approach.
Tidak terdapat perpindahan antar tingkat selama tahun berjalan.
There were no transfer between level during the year.
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a.
Pendahuluan dan Gambaran Umum
Introduction and Overviews
Bank mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18 / POJK.03 / 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
The Bank implements risk management policy in accordance with Indonesia Financial Services Authority No. 18 / POJK.03 / 2016 on “Application of Risk Management for Commercial Bank”.
Bertolak dari ketentuan tersebut serta kebutuhan internal Bank, maka Bank Mega telah melaksanakan manajemen risiko sesuai dengan cakupan aktivitasnya. Guna menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko, Bank Mega selalu mengembangkan tools yang digunakan, mengevaluasi dan memperbaiki setiap kelemahan pada proses, maupun terhadap pengembangan sumber daya manusia sebagai kunci implementasi tersebut. Hal ini penting dilakukan mengingat faktor risiko yang memiliki sifat dinamis mengikuti perkembangan praktek bisnis perbankan itu sendiri.
Starting from these regulated policy as well as internal requirement, Bank Mega has implemented risk management in accordance with the scope of their activities. In order to enhance the implementation of risk management, Bank Mega always develop tools that are used, evaluate and correct any weakness in the process, and the development of human resources as the key to the implementation. It is important considering that risk factors inline with the the dynamic nature of the development on the banking business practice itself.
134
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
b.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.
Pendahuluan dan Gambaran Umum (lanjutan)
Introduction and Overviews (continued)
Upaya perbaikan implementasi manajemen risiko tersebut difokuskan pada lima hal utama, yaitu Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan, Pengendalian, dan Pelaporan.
The effort of improving the implementation of risk management is focused on five main points, namely Identification, Measurement, Monitoring, Control, and Reporting.
Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from financial instruments:
•
Risiko kredit
•
Credit risk
•
Risiko pasar
•
Market risk
•
Risiko likuiditas
•
Liquidity risk
•
Risiko operasional
•
Operational risk
b.
Kerangka Manajemen Risiko
Risk Management Framework
Manajemen risiko Bank dikendalikan oleh Direktorat Risiko dengan didukung oleh unit kerja dibawahnya. Ada 8 (delapan) Unit Kerja pendukung Direktorat Risiko, yaitu:
Risk management of the Bank is under the control of Risk Directorate. There are 8 (eight) Units under Risk Directorate:
•
Operational Risk Management
•
Operational Risk Management
•
Credit Risk Management
•
Credit Risk Management
•
Market, Liquidity, and Integrated Risk Management
•
Market, Liquidity, and Integrated Risk Management
•
National Credit Review
•
National Credit Review
•
National Credit Control and Special Asset Management
•
National Credit Control and Special Asset Management
•
National Credit Appraisal
•
National Credit Appraisal
•
SME Collection & Remedial
•
SME Collection & Remedial
•
SME Asset Recovery
•
SME Asset Recovery
135
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Risk Management Framework (continued)
Manajemen telah membentuk komite-komite yang membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam manajemen risiko, yaitu:
The management has established committees which are responsible to assist Board of Commissioners and Directors for managing the Bank’s risk management, that are:
• • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • •
Komite Pemantau Risiko Komite Audit Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Manajemen Risiko Komite Produk Komite Kebijakan Perkreditan Komite Pengadaan Barang Komite Teknologi Informasi Komite Aset dan Liabilitas (“ALCO”) Komite Sumber Daya Manusia Komite Good Corporate Governance
Risk Oversight Committee Audit Committee Remuneration and Nomination Committee Risk Management Committee Product Committee Credit Policy Committee Procurement Committee Information Technology Committee Asset and Liability Committee (“ALCO”) Human Resources Committee Good Corporate Governance Committee
Komite-komite ini bertanggungjawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank pada masing-masing area. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
These committees are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policy in their specified areas. All committees report regularly to the Board of Commissioners and Directors.
Kebijakan manajemen risiko Bank dibentuk untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menentukan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai dan untuk mengawasi risiko yang sesuai dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Bank melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang teratur dan konstruktif, dimana seluruh karyawan memahami peran dan tanggung jawab mereka.
The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Bank, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
Bank menerapkan pengelolaan risiko yang efektif, dimana praktek-praktek yang sehat melekat pada sistem utama dan proses bisnis yang ada di Bank yang memungkinkan pengelolaan manajemen risiko oleh masing-masing satuan bisnis karena pengelolaan risiko adalah tanggung jawab dari semua pegawai pada semua level di organisasi. Bank juga menerapkan budaya kesadaran yang kuat dan proaktif atas risiko, yang merupakan dasar untuk mencapai manajemen risiko yang konsisten dan efektif.
Effective risk management is adopted, hence, the sound practices are embedded in the Bank’s core systems and business processes, thus allowing self-management of risk by respective business units, in which risk management is a responsibility of all employees at all levels in the organizational hierarchy. The Bank also adopts a strong and proactive risk awareness mindset, which is fundamental in attaining consistent and effective risk management.
136
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Risk Management Framework (continued)
Unit Kerja Independen telah dibentuk untuk melakukan evaluasi, pemantauan dan pelaporan berbagai risiko secara independen. Unit kerja tersebut dirancang untuk berfungsi secara independen dari unit bisnis.
Independent Working Units have been formed to facilitate independent evaluation, various risks monitoring and reporting. These divisions are designed to function independently of the business units.
Unit Operational Risk Management, Unit Credit Risk Management, Unit Market Liquidity & Integrated Risk Management, Unit National Credit Control & Special Asset Management, Unit National Credit Review, Unit National Credit Appraisal, Unit Compliance & Good Corporate Governance, Unit Banking Fraud, Unit Anti Money Laundering, Unit Corporate Legal, Unit Consumer Banking Network (sub unit Customer Care), Unit Centralized Transactional Operations (sub unit Network Operational Control) bertugas untuk melakukan identifikasi, mengkaji dan mengawasi semua risiko utama Bank sesuai dengan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang telah ditetapkan. Fungsi pengendalian risiko terletak pada Satuan Kerja Audit Internal (“SKAI”).
Operational Risk Management Unit, National Credit Control Unit, Credit Risk Management Unit, Market Liquidity & Integrated Risk Management Unit, National Credit Control & Special Asset Management Unit, National Credit Review Unit, National Credit Appraisal Unit, Compliance & Good Corporate Governance Unit, Banking Fraud Unit, Anti Money Laundering Unit, Corporate Legal Unit, Consumer Banking Network Unit (Customer Care Sub Unit), Centralized Transactional Operations Unit (Network Operational Control Sub Unit) are in charge of identifying, assessing and monitoring all of the Bank’s main risks in accordance with well-defined risk management policies and procedures. Risk control functions are handled by Internal Audit (“SKAI”).
Beberapa kebijakan internal yang terkait manajemen risiko yang ditinjau atau diterbitkan Bank sampai dengan 2016 antara lain sebagai berikut: • Kebijakan Manajemen Risiko Strategis • Kebijakan Manajemen Risiko Hukum • Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi • Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan • Kebijakan Manajemen Risiko Kredit • Kebijakan Manajemen Risiko Pasar • Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas • Kebijakan Manajemen Risiko Operasional • Pedoman Kerja Laporan ATMR Kredit Standardized Approach • Pedoman Kerja Perhitungan Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) • Perubahan Pertama Kebijakan Perhitungan BMPK untuk Transaksi Derivatif • Komite Manajemen Risiko • Komite Kebijakan Perkreditan Bank Mega • Koordinasi Pengelolaan Risiko Kredit • Pedoman Perhitungan ATMR Risiko Operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar (PID) • Pedoman Kerja Stress Test • Pedoman Kerja ATMR Pasar • Pedoman Kerja Profil Risiko PT Bank Mega Tbk
Several internal risk management policies which are released or reviewed until 2016 are as follows: • • • • • • • • • • • • • • • • • •
137
Strategic Risk Management Policy Legal Risk Management Policy Reputational Risk Management Policy Compliance Risk Management Policy Credit Risk Policy Market Risk Management Policy Liquidity Risk Management Policy Operational Risk Management Policy Guidelines of Standardized Approach ATMR Credit Report Guidelines of Interest Rate Risk in Banking Book First Amendment in BMPK Calculation Policy for Derivative Transactions Risk Management Committee Credit Policy Committee of Bank Mega Coordination of Credit Risk Management Guidelines of Operational Risk RWA calculation based on the Basic Indicator Approach (BIA) Guidelines of Stress Testing Guidelines of Market ATMR Guidelines of Risk Profile of PT Bank Mega Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.
Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Risk Management Framework (continued)
Beberapa kebijakan internal yang terkait manajemen risiko yang direviu atau diterbitkan Bank sampai dengan 2016 antara lain sebagai berikut: (lanjutan)
Several internal risk management policies which are released or reviewed until 2016 are as follows: (continued)
•
•
• • • • • • • • • • •
Revisi Pedoman Kerja Profil Risiko PT Bank Mega Tbk. Ketentuan Penggunaan Batas Wewenang Memutus Kredit Pejabat Bank Mega. Risk Statement, Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Culture PT Bank Mega Tbk. Kebijakan Pembentukan dan Tata Tertib Risk Council Kartu Kredit. Pedoman Penyusunan Profil Risiko Limit Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Mekanisme Pemantauan Sektor Ekonomi. Kebijakan Risk Limit Bank Mega Komite Kredit Bank Mega Limit Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi Kebijakan Penggunaan Scoring Process Kartu Kredit Buku Pedoman Penurunan Nilai Kredit Kebijakan Hapus Buku & Hapus Tagih Kredit
• • •
Revised Guidelines Risk Profile of PT Bank Mega Tbk Use of Limit Authority on Credit Approval Policy. Risk Statement, Risk Appetite, Risk Tolerance, and Risk Culture of PT Bank Mega Tbk. Formation and Guidelines of Credit Card Risk Council Policy Guidelines of Risk Profile Financing Limits based on Economic Sectors and Economic Sector Monitoring Mechanisms. Risk Limit Policy of Bank Mega Credit Committee of Bank Mega Financing limits based on Economic Sector
•
Credit Card Scoring Process Policy
• •
Guidelines to Credit Portfolio Impairment Credit Policy on Write-Off & Hair Cut
• • • • •
Sebagian besar kebijakan tersebut merupakan hasil reviu dari kebijakan yang telah ada. Upaya reviu dilakukan untuk menyempurnakan kebijakan dikarenakan adanya perubahan dari peraturan Bank Indonesia & Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
Most of the policies are the result of reviewed version of the existing policies. The reviews are performed due to the changes in Bank Indonesia & Financial Services Authority (“OJK”) regulations.
Secara umum, pelaksanaan manajemen risiko selama tahun 2016 difokuskan pada hal-hal berikut:
In general, the implementation of management in 2016 was focused in:
•
Peningkatkan kesadaran dan kompetensi sumber daya manusia
•
Increasing awareness and competencies of human resources
•
Pengembangan peran Satuan Manajemen Risiko (SKMR)
Kerja
•
Developing the roles of Risk Management unit
•
Peningkatan intensitas pengendalian dan pengawasan indikator yang terkait dengan upaya perbaikan Profil Risiko Bank dalam PTKB
•
Increase in the intensity of monitoring and control of indicators associated with efforts to improve Bank’s Risk Profile in RBBR
138
risk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit
Credit Risk
Prinsip yang diterapkan oleh Bank untuk menjalankan aktivitas manajemen risiko kredit didasarkan pada kebijakan risiko kredit yang mencakup persyaratan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan kebijakan-kebijakan internal. Kebijakan internal direvisi secara berkala agar sejalan dengan perkembangan terkini peraturan, lingkungan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi karena pertumbuhan bisnis Bank dan kondisi ekonomi global.
The principle by which the Bank conducts their credit risk management activities is governed by credit risk policy that incorporates Bank Indonesia’s regulatory requirements as well as internal policies. Internal policies are revised periodically in accordance with changes in the regulatory requirements, business environment and changes resulting from the Bank’s business growth and global economic condition.
Secara umum, kebijakan internal kredit Bank bersifat pemberian kredit dalam bentuk secured loan atau kredit yang berbasis agunan. Sistem pemeringkatan internal Bank untuk segmen korporasi dan komersial akan menghasilkan peringkat risiko setiap debitur dan fasilitas yang diberikan. Setiap peringkat risiko mencerminkan risiko gagal bayar (default) dari peminjam, sedangkan peringkat risiko pada level fasilitas akan dipengaruhi juga oleh ketersediaan agunan dan/atau faktor mitigasi risiko kredit lainnya.
In general, the Bank’s credit policy follows lending in the form of secured lending or collateral-based loans. The Bank’s internal grading system for corporate and commercial segments will generate risk grades for each specific borrower level as well as facility level. Each risk grade reflects borrower’s risk of default while facility level grades are also affected by the availability of collateral and/or other credit risk mitigation.
Manajemen risiko kredit difokuskan pada persiapan infrastruktur untuk mendukung strategi bisnis Bank, yang mencakup aspekaspek berikut:
Credit risk management focused on the preparation of infrastructures to support the Bank’s strategic business, which covers the following aspects:
•
Kecukupan kebijakan penetapan limit
prosedur
•
Availability of policies and procedures and limits
•
Kecukupan dan kualitas sumber daya manusia
•
Adequacy and quality of human resources
•
Batas wewenang pemutusan kredit
•
Limit authority on credit approval
•
Sistem pengendalian menyeluruh
•
Comprehensive internal control system
dan
internal
yang
Di samping itu, Bank telah siap untuk menerapkan pengukuran risiko kredit Basel II dengan menggunakan pendekatan standar. Namun demikian, persiapan infrastruktur dan pembangunan database untuk penerapan Basel II dengan pendekatan Internal Rating tetap terus dilakukan.
Moreover, the Bank is ready to implement Basel II risk measurement using standardized approach. However, the preparation of infrastructures and databases for Basel II implementation using Internal Rating-based approach are still in progress.
Bank telah menerapkan PSAK No. 50/55 dalam perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Metode penurunan nilai ini digunakan untuk menghitung CKPN fasilitas kredit yang terkait dengan significant loan. Minimum kriteria yang termasuk dalam kategori significant loan mengacu kepada Pedoman Penurunan Nilai Kredit Bank Mega.
Bank has implemented SFAS No. 50/55 in calculating Allowance for Impairment Losses (CKPN). This method of impairment is used to calculate CKPN for credit facility related to significant loan. The minimum criteria included in the significant loan category refers to the Guidelines for Bank Mega Credit Impairment.
139
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Metodologi perhitungan CKPN dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kategori: Kolektif dan Individual. Perhitungan CKPN Kolektif dihitung dengan menggunakan beberapa parameter, yaitu Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), dan Carrying Amount (CA) sebagai proksi atas Exposure at Default (EAD). PD dihitung dengan 2 (dua) pendekatan statistik yaitu Roll Rate Analysis untuk segmen retail (Usaha Kecil, MOJF, Konsumer, Kartu Kredit) dan Migration Analysis untuk segmen Korporasi dan Komersial. Perhitungan PD dan LGD menggunakan data historis.
Calculation method of allowance for impairment losses is categorized into 2 (two) categories: collective and individual. Collective impairment is calculated using certain parameters, such as: Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD) and Carrying Amount (CA) as a proxy on Exposure at Default (EAD). PD is calculated by 2 (two) statistical approaches: Roll Rate Analysis for retail segment (Small Enterprises, MOJF, Consumer, Credit Card) and Migration Analysis for Corporate and Commercial segments. PD and LGD are calculated using historical data.
Perhitungan CKPN Individual dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan akuntansi dan Pedoman Penurunan Nilai Kredit Bank Mega.
Calculation of Individual CKPN is performed based on accounting policies as well as the Guidelines for Bank Mega Credit Impairment.
Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara periodik ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengelolaan risiko kredit berdasarkan parameter risiko kredit pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:
The Bank also measures and reports periodically to Financial Services Authority (OJK) in terms of credit risk management based on the credit risk parameters of Assessment of Bank Soundness Level (PTKB) using Risk-based Bank Rating (RBBR) which consist of 2 (two) categories:
1.
1.
Risiko Inheren
Inherent Risks
•
Komposisi portofolio aset dan tingkat konsentrasi kredit
•
Asset portfolio compositions and level of credit concentration
•
Kualitas penyediaan dana kecukupan pencadangan
dan
•
Funding procurement provision adequacy
•
Strategi penyediaan dana dan sumber timbulnya penyediaan dana
•
Funding procurement strategy and resources
•
Faktor eksternal
•
External factors
2.
2. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit
quality
and
Credit Risk Management Implementation Quality
•
Tata kelola risiko kredit
•
Credit risk governance
•
Kerangka manajemen risiko kredit
•
Credit risk management frameworks
•
Proses manajemen risiko kredit, sistem informasi, dan sumber daya manusia
•
Credit risk management process, information system, and human resources
•
Sistem pengendalian risiko kredit
•
Credit risk control system
140
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan) (i)
Eksposur Kredit
Maksimum
terhadap
Credit Risk (continued) (i)
Risiko
Maximum Exposure to Credit Risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya.
An analysis of the maximum exposure to credit risk considering the financial effect of collateral and other credit enhancement.
Dalam penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) yang diberikan kepada nasabah.
For guarantees and irrevocable letters of credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan rekening administratif tanpa memperhitungkan agunan kredit atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of its financial instruments on the consolidated statements of financial position and administrative accounts without taking into account of any collateral held or other credit enhancement.
31 Desember/December 31 Uraian
2016
2015
Description
Posisi keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain - lain *) Rekening administratif: Bank garansi L/C tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Total *)
4.337.316
4.546.084
116.098
279.526
5.982.913 19.455.062
8.672.779 10.544.106
4.265.089 20.754 28.276.743 594.064 776.120
3.781.135 43.660 32.398.116 489.215 733.227
682.002
774.359
94.432
52.146
Financial position: Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchase under agreement to resell Derivatives receivables Loans Acceptances receivable Other assets *) Administrative accounts: Bank guarantees Outstanding Irrevocable L/C issued
64.600.593
62.314.353
Total
Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir
*)
141
Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables, sale of securities receivables and restricted assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
(ii) Concentration of Credit Risk Analysis
(ii) Analisis Risiko Konsentrasi Kredit Tabel di bawah ini menunjukkan net maximum exposure (setelah memperhitungkan agunan) atas risiko kredit untuk efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Eksposur maksimum/ Maximum eksposure 2016 Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2015 Efek - efek yang dibeli Dengan janji dijual kembali
Credit Risk (continued)
The table below shows the net maximum exposure (after considering collateral) to credit risk of securities purchase under agreement to resell as of December 31, 2016 and 2015: Agunan/ Collateral
Eksposur - neto/ Net exposure 2016
4.265.089
4.271.168
-
Securities purchased under agreement to resell 2015
3.781.135
3.795.923
-
Securities purchased under agreement to resell
Untuk kredit yang diberikan, Bank menggunakan agunan untuk meminimalkan risiko kredit. Berdasarkan klasifikasi, kredit Bank dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1. Secured loans 2. Unsecured loans
For the loans and receivables, Bank uses the collateral to minimize the credit risk. Loans and receivables in Bank are classified into two major category: 1. Secured loans 2. Unsecured loans
Untuk Secured loans, Bank menetapkan jenis dan nilai agunan yang dijaminkan sesuai skema kredit. Jenis dari agunan terdiri dari: a. Physical collateral, antara lain tanah, bangunan dan BPKB kendaraan motor. b. Cash collateral, antara lain simpanan (tabungan, giro dan deposito berjangka, emas), financial collateral (surat berharga). c. Lainnya antara lain garansi dan lembaga penjamin.
For secured loans, Bank determined the type and value of collateral according to the loan scheme. Types of collateral are as follows : a. Physical collateral, such as land, buildings and proof of vehicle ownership. b. Cash collateral, such as deposits (savings, current accounts,time deposit, gold) financial collateral (securities). c. Others, such as guarantees, government guarantees and guarantee institution.
Apabila terjadi default (gagal bayar), Bank akan menggunakan agunan tersebut sebagai pilihan terakhir untuk pemenuhan kewajiban counterparty.
In times of default, Bank will use the collateral as the last resort in recovering its investment.
Unsecured loans terdiri dari fully unsecured loans dan partially secured loans seperti kredit untuk karyawan golongan berpenghasilan tetap dan kredit konsumer lainnya. Dalam pembayaran kewajibannya, partially secured loans umumnya dilakukan melalui pemotongan penghasilan secara otomatis.
Unsecured loans consist of fully unsecured loans and partially secured loans such as loans for fixed income employees, and other consumer loans. In their obligations payment, partially secured loans are generally made through automatic payroll deduction.
142
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Kredit
(ii) Concentration of Credit Risk Analysis (continued)
Dengan demikian, meskipun kredit tersebut termasuk dalam kategori unsecured loans namun tingkat risiko dari partially secured loans tidak sebesar nilai tercatat kredit. Sedangkan untuk fully unsecured loans, tingkat risiko adalah sebesar nilai tercatat kredit.
Although it is included in the unsecured loans category, the risk level of partially secured loans is lower than the carrying value. As for fully unsecured loan, the risk level is equal to the carrying value.
Proses penentuan peringkat kredit Bank membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain.
The Bank’s credit rating determination processes differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks.
Peringkat kredit Bank sesuai dengan peringkat kredit dari Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
The Bank’s credit rating follows Bank Indonesia’s credit rating as stipulated in the prevailing Bank Indonesia regulations.
Risiko konsentrasi kredit dapat terjadi bila sejumlah nasabah bergerak di bidang usaha yang sejenis, atau memiliki kegiatan usaha berada di dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang serupa yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban atas perjanjian kredit sama-sama terpengaruh oleh perubahan ekonomi ataupun kondisi lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, industri dan produk kredit sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit. Bank sudah memiliki limit pembiayaan dan alat pengukuran limit pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi untuk seluruh segmen kredit.
The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographical area, industries, and credit product in order to minimize the credit risk. The Bank already has a lending limit based on economic sectors for all credit segments.
(ii) Analisis Risiko (lanjutan)
Konsentrasi
143
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Credit Risk (continued)
c. Risiko Kredit (lanjutan)
Credit risk concentration by counterparty:
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur: 31 Desember/December 31, 2016 Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek/ Securities
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchase under agreement to resell
Tagihan derivatif/ Derivative receivable
Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable
Kredit yang diberikan/ Loans
Aset lainlain *)/ Other assets *)
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies
Total
Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
-
-
2.277.750
-
10.240
594.064
8.558.952
150.126
661.147
12.252.279
4.337.316 116.098 -
1.021.415 4.961.498 -
13.419.136 3.758.176 -
4.265.089 -
7.650 2.864
-
1.451.091 992 18.265.708
360.610 20.254 245.130
115.287
20.589.568 13.129.757 18.628.989
Corporate Government and Bank Indonesia Banks Retail
Total
4.453.414
5.982.913
19.455.062
4.265.089
20.754
594.064
28.276.743
776.120
776.434
64.600.593
Total
*)
Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir
*)
144
Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, receivables and restricted assets
rent receivables, sale of securities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Credit Risk (continued)
c. Risiko Kredit (lanjutan)
Credit risk concentration by counterparty: (continued)
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur: (lanjutan) 31 Desember/December 31, 2015 Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek/ Securities
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchase under agreement to resell
Tagihan derivatif/ Derivative receivable
Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable
Kredit yang diberikan/ Loans
Aset lainlain *)/ Other assets *)
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies
Total
Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
-
-
1.253.670
360.313
23.358
489.215
9.734.201
74.889
717.160
12.652.806
4.546.084 279.526 -
8.672.779 -
7.467.162 1.822.116 1.158
3.420.822 -
19.935 367
-
2.231.205 2.841 20.429.869
413.031 15 245.292
109.345
14.657.482 14.218.034 20.786.031
Corporate Government and Bank Indonesia Banks Retail
Total
4.825.610
8.672.779
10.544.106
3.781.135
43.660
489.215
32.398.116
733.227
826.505
62.314.353
Total
*)
Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa dan aset yang diblokir
*)
145
Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables and restricted assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
(iii) Information about impaired impaired financial assets
(iii) Informasi mengenai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai 1.
Credit Risk (continued) and
not
1. Securities
Efek-efek 31 Desember/December 31, 2016 Tidak mengalami penurunan nilai/ Not Impaired
Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasi Obligasi Republik Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Surat perbendahaan Negara Negotiable Certificate of Deposit Obligasi Ritel Indonesia Total
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Total
3.520.577 1.633.750 4.599.028 2.617.078 4.359.781 578.712 1.436.898 709.238
-
3.520.577 1.633.750 4.599.028 2.617.078 4.359.781 578.712 1.436.898 709.238
Deposits Certificates of Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia Corporate bonds Republic of Indonesia bonds Indonesia government bonds Treasury bills Negotiable Certificate of Deposit Indonesian Retail bonds
19.455.062
-
19.455.062
Total
31 Desember/December 31, 2015 Tidak mengalami penurunan nilai/ Not Impaired
Obligasi korporasi Unit penyertaan reksa dana Obligasi Republik Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Wesel SKBDN Wesel Ekspor Negotiable Certificate of Deposit Obligasi Ritel Indonesia Total
2.
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Total
2.477.155 19.540 1.543.241 5.623.210 317 841 579.091 300.711
-
2.477.155 19.540 1.543.241 5.623.210 317 841 579.091 300.711
Corporate bonds Investment in mutual fund units Republic of Indonesia bonds Indonesia government bonds SKBDN bills Export bills Negotiable Certificate of Deposit Indonesian Retail bonds
10.544.106
-
10.544.106
Total
2. Loans
Kredit yang diberikan
As of December 31, 2016 and 2015, these financial assets are impaired either individually or collectively in accordance with SFAS No. 55 and Bank Indonesia regulations.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset keuangan ini mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif sesuai ketentuan dalam PSAK No. 55 dan Peraturan Bank Indonesia.
146
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued) (iii) Information about impaired and impaired financial assets (continued)
(iii) Informasi mengenai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai (lanjutan) 2.
not
2. Loans (continued)
Kredit yang diberikan (lanjutan)
Loans as of December 31, 2016 and 2015, are summarized as follows:
Ikhtisar kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2016 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired Korporasi Komersial Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan Bersama Kartu Kredit Total Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
Individual/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
9.722.684 3.369.134 879.976 1.131.916 4.255.251 7.969.255
287.358 90.407 -
135.043 65.586 58.415 59.054 276.051
10.010.042 3.594.584 945.562 1.190.331 4.314.305 8.245.306
Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card
27.328.216
377.765
594.149
28.300.130
Total
(21.499) (259.293) 27.047.424
-
(1.888)
(22.283)
(217.706)
355.482
374.555
(23.387) (499.282) 27.777.461
Unearned interest income Allowance for impairment losses Net
31 Desember/December 31, 2015 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired
Individual/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
Korporasi Komersial Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan Bersama Kartu Kredit
11.900.429 3.969.966 1.515.947 1.353.178 5.066.985 7.740.469
64.976 9.131 -
73.937 317.605 60.530 73.938 311.210
11.965.405 4.053.034 1.833.552 1.413.708 5.140.923 8.051.679
Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card
Total
31.546.974
74.107
837.220
32.458.301
Total
Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
(49.172) (322.669) 31.175.133
(11.013)
(60.185)
(33.942)
-
(293.033)
(649.644)
40.165
533.174
147
31.748.472
Unearned interest income Allowance for impairment losses Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
(iii) Informasi mengenai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai (lanjutan)
(iii) Information about impaired and impaired financial assets (continued)
not
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan jenis kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Movement of allowance for impairment losses by type of loans as of December 31, 2016 and 2015:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ Year Ended December 31, 2016 Korporasi/ Corporate Saldo per 31 Desember 2015 Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 11) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan selama selama tahun berjalan Selisih penjabaran kurs
Usaha Kecil/ Small Enterprises
Komersial/ Commercial
Pembiayaan Bersama/ Kartu Kredit/ Joint Financing Credit Card
Konsumsi/ Consumer
Total
40.468
23.144
58.743
15.127
13.520
498.642
649.644
37.356
30.610
192.796
3.384
7.480
620.052
891.678
Balance as of December 31, 2015 Additional provision during the year (Note 11)
-
-
-
243
239.622
239.865
Recoveries of previously written-off loans
(39.165)
(9.248)
(14)
(10)
(238.805)
(3.618)
-
(982.020)
(1.281.874)
-
15.129
11.982
376.296
499.282
Balance as of December 31, 2016
12.734
15.129
11.982
376.296
22.283 476.999
Allowance for impairment losses Individual collective
12.734
15.129
11.982
376.296
499.282
Total
38.645
44.496
12.734
Cadangan kerugian penurunan nilai Individu Kolektif
16.788 21.857
5.495 39.001
Total
38.645
44.496
(31)
Write-off during the year Foreign exchange differences
-
Saldo per 31 Desember 2016
(7)
(9.018)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015 Korporasi/ Corporate Saldo per 31 Desember 2014 Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 11) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan selama selama tahun berjalan
Usaha Kecil/ Small Enterprises
Komersial/ Commercial
Konsumsi/ Consumer
Pembiayaan Bersama/ Kartu Kredit/ Joint Financing Credit Card
Total
35.115
13.153
64.299
15.498
32.294
311.819
472.178
4.995
21.473
65.401
4.748
(6.762)
888.911
978.766
Balance as of December 31, 2014 Additional provision during the year (Note 11)
-
-
40
84
156.680
156.804
Recoveries of previously written-off loans
(858.768)
(959.154)
358
416
-
276
-
-
1.050
Write-off during the year Foreign exchange differences
Saldo per 31 Desember 2015
40.468
23.144
58.743
15.127
13.520
498.642
649.644
Balance as of December 31, 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai Individu Kolektif
32.234 8.234
1.708 21.436
58.743
15.127
13.520
498.642
33.942 615.702
Allowance for impairment losses Individual collective
Total
40.468
23.144
58.743
15.127
13.520
498.642
649.644
Total
Selisih penjabaran kurs
-
(11.898)
(70.997)
(5.479)
-
148
(12.012)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued) (iv) The table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of unearned interest income and allowance for impairment losses):
(iv) Tabel dibawah menunjukkan kualitas kredit per jenis aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (sebelum pendapatan bunga yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai):
31 Desember/Desember 31, 2016 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/neither past due nor impaired
Tingkat tinggi/ High Grade Nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek
Tingkat standar/ Standard grade
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not Impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Total
1.904.649 20.754
-
-
-
1.904.649 20.754
Fair value through profit or loss Securities Derivatives receivables
17.550.413
-
-
-
17.550.413
Available-for-sale Securities
4.337.316
-
-
-
4.337.316
116.098
-
-
-
116.098
5.982.913
-
-
-
5.982.913
4.265.089
-
-
-
4.265.089
7.694.931 2.839.219 145.813 848.378 2.440.354 7.449.726 677.532
1.482.868 369.918 380.236 210.037 23.134 14.211
544.885 159.997 353.927 73.501 1.791.763 519.529 84.377
287.358 225.450 65.586 58.415 59.054 276.051 -
10.010.042 3.594.584 945.562 1.190.331 4.314.305 8.245.306 776.120
56.273.185
2.480.404
3.527.979
971.914
63.253.482
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Korporasi Komersil Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan bersama Kartu Kredit Aset lain-lain*) Total
*)
Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir
*)
149
Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securites purchased under agreement to resell Loans Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card Other assets*) Total
Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables, sale of securities receivables and restricted assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued) (iv) The table below shows credit quality per class of financial assets (gross of unearned interest income and allowance for impairment losses) that are neither past due nor impaired: (continued)
(iv) Tabel dibawah menunjukkan kualitas kredit per jenis aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (sebelum pendapatan bunga yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai): (lanjutan)
31 Desember/Desember 31, 2015 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/neither past due nor impaired
Tingkat tinggi/ High Grade
Tingkat standar/ Standard grade
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not Impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Total
Nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif
2.399.036 43.660
-
-
-
2.399.036 43.660
Fair value through profit or loss Securities Derivatives receivables
Tersedia untuk dijual Efek-efek
8.145.070
-
-
-
8.145.070
Available-for-sale Securities
4.546.084
-
-
-
4.546.084
279.526
-
-
-
279.526
8.672.779
-
-
-
8.672.779
3.781.135
-
-
-
3.781.135
11.015.233 3.314.015 346.562 1.028.988 4.127.279 7.067.766 655.198
438.160 586.985 247.212 43.107 17.877
885.196 217.791 582.400 76.978 896.599 672.703 60.152
64.976 83.068 317.605 60.530 73.938 311.210 -
11.965.405 4.053.034 1.833.552 1.413.708 5.140.923 8.051.679 733.227
3.391.819
911.327
61.058.818
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Korporasi Komersil Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan bersama Kartu Kredit Aset lain-lain*) Total
*)
55.422.331
1.333.341
Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa dan aset yang diblokir
Kualitas berikut:
kredit
didefinisikan
Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securites purchased under agreement to resell Loans Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card Other assets*) Total
*) Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables and restricted assets
The credit quality are defined as follows:
sebagai
Tingkat tinggi
High grade
(a) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.
(a) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks are current accounts or placements with the Government institution, transaction with reputable banks with low probability of insolvency.
150
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: (lanjutan)
The credit quality are defined as follows: (continued)
Tingkat tinggi (lanjutan)
High grade (continued)
(b) Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima, dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik dan tidak pernah menunggak sepanjang jangka waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio neraca yang konservatif.
(b) Loans, interest receivables and third party receivables are borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise substantial amounts of funds through public market any time; very strong debt service capability and has conservative balance sheet ratios.
(c) Efek-efek yaitu efek-efek yang dikeluarkan oleh Pemerintah, efek-efek dan obligasi yang termasuk dalam investment grade dengan rating minimal BBB- (Pefindo) atau Baa3 (Moody’s).
(c) Securities are securities issued by Government, investment grade securities and bonds with a rating of at least BBB(Pefindo) or Baa3 (Moody’s).
Tingkat standar
Standard grade
(a) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.
(a) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks are current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange.
(b) Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima, dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau ke pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup.
(b) Loans, interests receivables and third party receivables are borrowers who have an average track record of loan repayment and whose account did not turn past due for 90 days and over; has limited access to public capital markets or to alternative financial market; volatility of earnings and overall performance; debt service capability is adequate.
(c) Efek-efek yaitu efek-efek yang dikeluarkan oleh Pemerintah, efek-efek dan obligasi dengan rating antara idBB+ sampai dengan idB (Pefindo) atau Ba1 sampai dengan B2 (Moody’s).
(c) Securities are securities issued by Government, investment grade securities and bonds with a rating between idBB+ to idB (Pefindo) or Ba1 to B2 (Moody’s).
151
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued) (v) The aging analysis of past due but not impaired loans as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
(v) Analisis umur kredit yang jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2016 Kurang dari 30 hari/ Less than 30 days Korporasi Komersial Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan bersama Kartu Kredit Total
31 sampai 60 hari/ 31 to 60 days
61 sampai 90 hari/ 61 to 90 days
Total
544.885 72.834 69.594 30.765 487.221 519.529
28.856 75.396 19.056 483.398 -
58.307 208.937 23.680 821.144 -
544.885 159.997 353.927 73.501 1.791.763 519.529
Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card
1.724.828
606.706
1.112.068
3.443.602
Total
31 Desember/December 31, 2015 Kurang dari 30 hari/ Less than 30 days Korporasi Komersial Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan bersama Kartu Kredit Total
31 sampai 60 hari/ 31 to 60 days
61 sampai 90 hari/ 61 to 90 days
Total
885.196 75.342 211.028 28.924 74.634 672.703
33.920 124.497 20.774 298.830 -
108.529 246.875 27.280 523.135 -
885.196 217.791 582.400 76.978 896.599 672.703
Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card
1.947.827
478.021
905.819
3.331.667
Total
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan pada Catatan 11, sedangkan konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan wilayah geografis diungkapkan pada Catatan 38.
The concentration of loans by type of loans and economic sector is disclosed in Note 11, while the concentration of loans by geographic region is disclosed in Note 38.
Dari tabel konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur, konsentrasi risiko kredit naik terutama pada segmen ritel, khususnya kartu kredit. Sebaliknya, konsentrasi kredit pada segmen ritel lain yaitu konsumer dan usaha kecil justru menurun.
As shown in table credit risk concentration by counterparty, concentration of credit risk is increased to retail segment, specifically in credit card. In contrary, risk concentration in other retail segment which consumer and small enterprises are decreased.
152
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko perubahan harga pasar, seperti tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, dan credit spreads (tidak berhubungan dengan peringkat kredit pemberi kredit) akan mempengaruhi pendapatan Bank atau nilai instrumen keuangan yang dimiliki. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mengelola dan mengendalikan eksposur risiko pasar dalam batasan parameter yang dapat diterima dengan mengoptimalkan tingkat pengembalian.
Market risk is the risk that changes in market prices, such as interest rates, foreign exchange rates and credit spreads (not relating to changes in the obligor’s/ issuer’s credit standing) will affect the Bank’s income or the value of its holdings of financial instruments. The objective of market risk management is to manage and control market risk exposures within acceptable parameters, while optimizing the return of risk.
Bank menggunakan kertas kerja internal dan sistem dalam melakukan proses pengawasan pergerakan pasar. Dengan berbagai perangkat dan sistem tersebut, Bank dapat mengukur dan mengawasi sensitivitas risiko pasar untuk nilai tukar dan suku bunga, baik untuk portofolio trading book dan banking book, sehingga risiko yang mungkin muncul dapat dimitigasi dan tidak mempengaruhi permodalan Bank secara signifikan.
The Bank is using internal working papers, tools and systems to monitor market indicator movements. The tools and systems enable the Bank to identify, measure, and monitor sensitivity of market risks on exchange rates and interest rates, both for trading book and banking book portfolios. Hence, risks that might arise can be mitigated and does not significantly affect the Bank’s capital.
Sesuai dengan implementasi Basel II, Bank menggunakan pendekatan standar dalam perhitungan alokasi modal untuk mencakup risiko pasar. Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam mata uang asing dan volatilitas yang melekat pada instrumen finansial terkait nilai tukar. Bank memonitor risiko nilai tukar berdasarkan limit Posisi Devisa Neto agregat secara harian berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.
In accordance with the implementation of Basel II, the Bank currently uses stardardized approach to calculate its capital charge for market risk. The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies and implied volatilities on foreign exchange options. The Bank monitors exchange rate base on Net Open Position (NOP) limits in aggregate every and daily in accordance with Bank Indonesia regulation.
Kategori utama dari risiko pasar adalah:
The primary categories of market risk are:
(i)
(i)
Risiko nilai tukar
Foreign exchange risk The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies and implied volatilities on foreign exchange options. The Bank monitors any concentration risk in relation to any individual currency with regard to the translation of foreign currencies into Rupiah.
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam mata uang asing dan volatilitas yang melekat pada opsi nilai tukar. Bank memonitor risiko konsentrasi yang terjadi untuk setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah.
153
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Kategori utama dari risiko pasar adalah: (lanjutan)
The primary categories of market risk are: (continued)
(i)
(i)
Risiko nilai tukar (lanjutan)
Foreign exchange risk (continued)
Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan dan untuk laporan posisi keuangan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal. Secara internal Bank juga telah menerapkan ketentuan limit PDN terhadap jumlah modal sebesar 15%.
The Bank’s net foreign exchange position (“NOP”) was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the regulations, the Banks are required to maintain its aggregate and statements of financial position NOP at the maximum of 20% of its capital. Internally, the Bank established a requirement for NOP at the maximum of 15% of its capital.
Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank dapat dilihat pada Catatan 41.
The Bank’s Net Open Position (“NOP”) can be seen in Note 41.
Bank telah memiliki Aplikasi Manajemen Risiko Pasar untuk mendukung proses Manajemen Risiko Pasar dalam rangka pengelolaan Risiko Pasar. Pengukuran Risiko Pasar terdiri dari trading book dan banking book. Pengukuran Risiko Pasar pada trading book untuk nilai tukar dan suku bunga dihitung dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum menggunakan Metode Standar secara bulanan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia. Bank juga telah mengimplementasikan regulasi Bank Indonesia terbaru mengenai perhitungan risiko suku bunga spesifik yang dibobot berdasarkan kategori portofolio dan rating surat berharga. Pengukuran Risiko Pasar dari sisi suku bunga pada banking book menggunakan IRRBB (Interest Rate Risk In Banking Book) secara bulanan yang disesuaikan dengan Consultative Paper Bank Indonesia tahun 2010. Risiko Suku Bunga dilihat berdasarkan perspektif yaitu Economic Value, Earnings (NII), dan pengukuran Gap Ratio. Pengukuran Risiko Pasar dari sisi nilai tukar pada banking book melalui perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) secara harian dan bulanan sesuai ketentuan Bank Indonesia.
The Bank has Market Risk Management The Bank has Market Risk Management Application to support the implementation of Market Risk Management process in order to manage market risk. The Market Risk Measurement consists of the trading book and banking book. The market risk measurement in the trading book for exchange rates and interest rates is calculated with Capital Adequacy Ratio using the Standard Method on a monthly basis in accordance with Bank Indonesia regulation. The Bank has implemented Bank Indonesia regulations for the calculation of the specific interest rate risk weighted by category and rating securities portfolio. The market risk measurement for interest rate in banking book uses monthly IRRBB (Interest Rate Risk In Banking Book) in accordance with Consultative Paper of Bank Indonesia year 2010. Interest rate risk can be seen based on Economic Value, Earnings (NII), and measurement of Gap Ratio. The market risk measurement for foreign exchange risk in banking book is through calculation of daily and monthly Net Open Position (NOP) in accordance with Bank Indonesia regulation.
154
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar (lanjutan) (i)
Market Risk (continued) (i)
Risiko nilai tukar (lanjutan)
Foreign exchange risk (continued)
Proses pengendalian Risiko Pasar melalui penetapan dan kaji ulang limit Risiko Pasar dilakukan secara periodik. Limit - limit tersebut meliputi:
Bank Market Risk limit as a part of risk controlling process is set and reviewed periodically. The Market Risk limits are as follows:
a.
a.
Limit Risiko Pasar pada trading book (i) Limit Nominal Transaksi (ii) Limit Nominal Open Position (iii) Limit Counterparty
Market Risk limits on trading book (i) Transaction Nominal Limit (ii) Open Position Nominal Limit (iii) Counterparty Limit
Limit ditetapkan pada masing-masing desk (Forex Desk, Money Market Desk, dan Capital Market Desk).
Those limits are performed for each trading desk (Forex, Money Market, and Capital Market).
b.
Limit Risiko Pasar pada banking book (i) Gap Ratio - Total
b.
Market Risk limits on banking book: (i) Gap Ratio - Total
c.
Limit Risiko Pasar Nilai Tukar
c.
The Market Risk limits for exchange rate: (i) Net Open Position (NOP) limits at the maximum of 15% of the Bank’s capital.
d.
Bank also conduct measurement and reporting periodically to Bank Indonesia in managing market risk based on the market risk parameters in Bank Soundness Assessment (BSA) using risk approach (Risk-based Bank Rating/RBBR), consisting of 2 parts:
(i)
d.
Limit Posisi Devisa Neto (PDN) internal sebesar setinggi tingginya 15% dari jumlah modal.
Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara periodik ke Bank Indonesia dalam pengelolaan risiko pasar berdasarkan parameter risiko pasar pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu: 1.
1.
Risiko Inheren
Inherent Risk a) Volume and Portfolio
Volume dan Portofolio
b)
Kerugian Potensial (Potential loss) Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk in Banking Book - IRRBB)
b) Potential loss Interest Rate Risk in Banking Book - IRRBB
c)
Strategi dan Kebijakan Bisnis
c)
• •
Komposisi
Composition
a)
Strategi Trading Strategi Bisnis Suku Bunga Banking Book
Strategies Policies • •
terkait pada
155
and
Business
Trading Strategies Business strategies on Interest Rate in Banking Book
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar (lanjutan) (i)
(i)
Risiko nilai tukar (lanjutan) 2.
Market Risk (continued) Foreign exchange risk (continued) 2.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Risk Management Quality
a)
Tata kelola risiko
a)
Risk governance
b)
Kerangka manajemen risiko
b)
Risk framework
c)
Proses manajemen risiko, sistem informasi dan sumber daya manusia
c)
Risk management process, information systems and human resources
d)
Sistem pengendalian risiko
d)
Risk control system
management
Pemantauan dan pelaporan Risiko Pasar berupa laporan perkembangan eksposur trading book, exceed limit, laporan PDN, profil risiko pasar, suku bunga banking book, kepada Manajemen secara berkala (laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan), atau melalui KMR (Komite Manajemen Risiko) dan ALCO (Asset & Liability Committee).
Market Risk monitoring and reporting are trading book exposures reports, exceed limit, NOP report, market risk profile, interest rate in banking book to Management periodically (daily, weekly, and monthly reports) or though Risk Management Committee (RMC) and ALCO (Asset & Liability Committee).
Sensitivitas risiko pasar digunakan untuk menunjukkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk meng-cover potential loss risiko pasar yang mungkin terjadi. Analisa sensitivitas Risiko Pasar yang dilakukan untuk mengukur dan mengawasi nilai tukar dan suku bunga pada portofolio trading book. Sensitivitas risiko pasar mencakup:
Sensitivity of market risk is used to indicate how much capital needed to cover the potential loss of market risk that may occur. It is done to measure and monitor exhange rate and interest rate on trading book portfolio. It consists of:
Excess modal Bank
The Bank’s excess capital
Perhitungan excess modal Bank dilakukan dengan menghitung modal bank secara total dan menguranginya dengan 10,875% dari total ATMR (Kredit + Pasar +Operasional). Excess modal ini yang kemudian dibagi terhadap masing-masing risiko pasar nilai tukar dan suku bunga untuk melihat berapa besar kemampuan coverage modal Bank (diluar regulatory requirement) apabila terjadi kerugian sebesar risiko yang telah dihitung.
The calculation of the Bank’s excess capital is conducted by calculating the Bank’s total capital and reduce with 10.875% of the total risk weighted assets (RWA) (Credit + Market + Operational). Then excess capital is divided by the respective exchange market risk and interest rate risk to measure the Bank’s capital-coverage-ability (exclude regulatory requirement) in case of loss of risk that has been calculated.
156
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued) The table below shows the Bank's excess capital (unaudited):
Tabel dibawah ini menunjukkan excess modal Bank (tidak diaudit):
2016 - Desember
Total Modal/ Total Capital
10.875%*Total ATMR/ 10.875%*Total RWA
10.883.111
4.513.687
Excess Modal/ Excess Capital 6.369.424
2016 - December
Sensitivitas Risiko Pasar Nilai Tukar
Sensitivity of Market Risk in Interest Rate
Sensitivitas risiko nilai tukar dihitung dengan menggunakan rasio excess modal Bank terhadap risiko nilai tukar melalui PDN Bank.
Sensitivity of exchange rate risk is calculated using the bank’s excess capital ratio against exchange rate risk through NOP Bank.
Tabel dibawah ini menunjukkan sensitivitas risiko pasar nilai tukar Bank (tidak diaudit):
The table below shows the Bank's sensitivity of market risk in exhange rate (unaudited):
2016 - Desember
Excess Modal/ Excess Capital
PDN/ NOP
sensitivitas Risiko Nilai Tukar/ Sensitivity of Market Risk in Exchange Rate
6.369.424
6.948
556
2016 - December
The simulation of strengthening and weakening USD/IDR exchange rate by 100bps at December 31, 2016 is as follows (unaudited):
Simulasi penguatan dan pelemahan nilai tukar USD/IDR sebesar 100bps pada posisi 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut (tidak diaudit): Periode Akhir Bulan Desember 2016 End of December 2016 Period Kurs USD/IDR Total PDN Rupiah Indonesia IDR
13.472,5 6.999
13.472,5+100bps 6.948
13.472,5-100bps 6.896
Total NOP IDR Indonesia Rupiah
(ii) Interest Rate Risk
(ii) Risiko Tingkat Suku Bunga
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities matured or repriced at different times or in different amounts. In the case of floating rate assets and liabilities, the Bank is also exposed to basis risk, which is the difference in repricing characteristics of thevarious floating rate indices, such as the savings rate, SBI, LIBOR anddifferent types of interest. Risk management activities are aimed at optimizing net interest income, taking into account market interest rate and the Bank’s business strategies.
Kegiatan Bank berhubungan dengan risiko fluktuasi suku bunga dari aset dan liabilitas bersuku bunga karena jatuh tempo atau dinilai kembali (reprice) pada waktu yang berbeda dan jumlah yang berbeda. Untuk aset dan liabilitas dengan tingkat suku bunga mengambang, Bank juga terekspos pada risiko basis, yaitu perbedaan karakteristik repricing dari berbagai indeks tingkat suku bunga mengambang seperti tingkat suku bunga tabungan, tingkat suku bunga SBI, tingkat suku bunga LIBOR dan lainnya. Aktivitas pengelolaan risiko bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, dengan memperhatikan tingkat suku bunga pasar dan strategi bisnis Bank.
157
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued) (ii) Interest Rate Risk (continued)
(ii) Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) Sensitivitas Risiko Pasar Suku Bunga
Sensitivity of Market Risk in Interest Rate
Sensitivitas risiko suku bunga pada trading book yang dihitung dengan menggunakan rasio excess modal Bank terhadap risiko suku bunga (umum dan spesifik).
Sensitivity of interest rate risk in trading book is calculated using the Bank’s excess capital ratio against interest rate risk (general and specific).
Tabel dibawah ini menunjukkan sensitivitas risiko pasar suku bunga Bank: (tidak diaudit)
The table below shows the Bank's sensitivity of market risk in interest rate: (unaudited)
Periode Akhir Bulan Desember 2016 End of Month December 2016 Period Sensitivitas Risiko Suku Bunga/ Excess Modal/ Risiko Suku Bunga/ Sensitivity of Market Risk in Interest Excess Capital Interest Rate Risk Rate 2016 – Desember
6.369.424
10.826
2016 – December
588
Sensitivitas risiko suku bunga pada banking book menggunakan pendekatan IRRBB (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings dengan melihat gap ratio yang dihasilkan secara agregat.
Sensitivity of interest rate risk in banking book using IRRBB approach (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings though gap ratio in aggregate.
Simulasi kenaikan dan penurunan suku bunga 100 bps pada perhitungan IRRBB posisi akhir tahun 2016 adalah sebagai berikut: (tidak diaudit)
Simulation of increase and decrease in interest rates by 100 bps based on IRRBB calculation at the end of 2016 is as follows: (unauditted)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ Year Ended December 31, 2016 Eksposur Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Risk Exposure Peningkatan/Penurunan Dalam Perspektif Earnings/ Increasing/Decreasing in Perspective Earnings Tipe Mata Uang
Kenaikan Suku Bunga 100 bps (paralel shift)/ Increasing interest rates 100 bps (paralel shift)
Penurunan Suku Bunga 100 bps (paralel shift)/ Decreasing interest rates 100 bps (paralel shift)
Type Of Currencies
Rupiah
(152.808)
152.808
Rupiah
Valas
(11.344)
11.344
Valas
Total
(164.152)
164.152
Total
158
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar (lanjutan) ii.
Market Risk (continued) ii.
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued) Simulation of increase and decrease in interest rates by 100 bps based on IRRBB AFS Securities Exposure calculation at December 31, 2016 is as follows: (unaudited)
Simulasi kenaikan dan penurunan suku bunga 100 bps pada perhitungan IRRBB Eksposure Surat Berharga AFS posisi 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: (tidak diaudit)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ Year Ended December 31, 2016 Eksposur Risiko Suku Bunga Surat Berharga AFS/ Interest Rate Risk AFS Securities Exposure
Tipe Mata Uang
Rupiah Valas Total
Peningkatan/Penurunan Dalam Perspektif Earnings/ Increasing/Decreasing in Perspective Earnings Penurunan Suku Bunga 100 bps (paralel Kenaikan Suku Bunga 100 bps (paralel shift)/ shift)/ Increasing interest rates 100 bps (paralel shift) Decreasing interest rates 100 bps (paralel shift) 11.457 (11.457) 2.760 (2.760) 14.217 (14.217)
Type Of Currencies
Rupiah Valas Total
Assets-liabilities risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank is liability sensitive because its interest-earning assets have aal longer duration and reprice less frequently than interest-bearing liabilities. This means that in rising interest rate environments, margin earned will narrow as liabilities repriced.
Pengelolaan risiko aset-liabilitas dilakukan berdasarkan tingkat sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, Bank memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam portofolio liabilitas karena aset berbunga memiliki durasi yang lebih panjang dan lebih jarang dinilai kembali (repriced) dibandingkan dengan liabilitas berbunga mengambang. Artinya, dengan kondisi suku bunga yang cenderung meningkat, marjin yang dihasilkan akan mengecil akibat adanya repricing dalam liabilitas.
However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies.
Meskipun demikian, pengaruhnya secara aktual bergantung pada banyak faktor, termasuk apakah terjadi pembayaran kembali yang lebih cepat atau lebih lama dari tanggal kontraktualnya dan variasi dari sensitivitas suku bunga dalam periode repricing dan antar mata uang.
159
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar (lanjutan) ii.
Market Risk (continued) ii.
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued) The table below summarizes the consolidated banking book portfolios at their carrying amounts (before allowance for impairment losses), categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates:
Tabel berikut ini menyajikan portofolio banking book konsolidasian pada nilai tercatatnya (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai), yang dikategorikan berdasarkan mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: 31 Desember/December 31, 2016 Instrumen bunga variabel/ Floating rate instruments
Total Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Total
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan1 tahun/ 3 months1 year
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
1-2 tahun/ 1-2 years
Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreement to resell Loans Other assets
5.982.913 17.902.309
-
-
5.682.913 3.478.723
300.000 3.662.509
3.371.530
7.389.547
4.265.089 28.300.130 286.130
21.316.191 -
970.176 -
4.265.089 233.712 95.130
1.357.043 191.000
1.685.005 -
2.738.003 -
970.176
5.056.535
10.127.550
Total
-
Deposits from customers Deposits from other banks
-
Securities sold under repurchased agreement Fund borrowings
-
Total
10.127.550
Net
56.736.571
21.316.191
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima
(51.073.227) (915.769)
(16.256.756) (315.111)
Total
(56.545.149)
Neto
Instrumen bunga tetap/Fixed rate instruments
3 bulan1 tahun/ 3 months1 year
(4.017.253) (538.900)
191.422
(16.571.867) 4.744.324
13.755.567
5.510.552
-
(33.722.798) (595.958)
(1.091.703) (4.700)
-
(4.017.253) (538.900)
(1.970) -
-
-
(38.874.909)
(1.096.403)
970.176
(25.119.342)
4.414.149
(1.970) 5.054.565
31 Desember/December 31, 2015 Instrumen bunga variabel/ Floating rate instruments
Total Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Total
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan1 tahun/ 3 months1 year
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan1 tahun/ 3 months1 year
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
1-2 tahun/ 1-2 years
8.672.779 10.287.966
-
-
8.627.779 611.767
45.000 1.925.656
503.480
7.247.063
3.781.135 32.458.301 191.000
23.842.535 -
1.198.362 -
3.781.135 218.102 -
1.598.226 191.000
2.402.180 -
3.198.896 -
1.198.362
55.391.181
23.842.535
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima
(49.739.672) (1.704.728)
(15.105.126) (823.887)
Total
(55.033.692)
Neto
Instrumen bunga tetap/Fixed rate instruments
(2.380.347) (1.208.945)
357.489
(15.929.013) 7.913.522
Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreement to resell Loans Other assets
13.238.783
3.759.882
2.905.660
10.445.959
Total
-
(32.645.972) (875.841)
(1.988.574) (5.000)
-
-
Deposits from customers Deposits from other banks
-
(2.380.347) (593.645)
(615.300)
-
Securities sold under - repurchased agreement Fund borrowings
-
(36.495.805)
(2.608.874)
1.198.362
(23.257.022)
1.151.008
160
-
-
Total
2.905.660
10.445.959
Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.
Risiko Pasar (lanjutan) ii.
Market Risk (continued) ii.
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued) The table below summarize the weighted average effective interest rates for each financial instrument:
Tabel dibawah merupakan ikhtisar dari rata-rata suku bunga efektif untuk setiap instrumen keuangan: Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2016 Aset Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Sertifikat Bank Indonesia Kredit yang diberikan Kredit Usaha Kecil Kartu kredit Kredit lainnya Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Kredit yang diberikan Liabilitas Rupiah Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Call money Giro Tabungan Deposito berjangka Mata uang asing Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Call money
2015
5,77%
6,20%
7,86% 9,43% 7,97%
8,17% 10,45% 6,47%
16,28% 23,49% 13,14%
16,62% 20,04% 13,26%
0,49%
0,16%
5,39% 6,00% 9,50%
4,18% 6,61% 9,53%
2,11% 2,33% 7,54%
2,41% 2,60% 8,48%
5,32% 5,50% 4,65% 7,13%
5,99% 6,08% 4,87% 8,90%
0,24% 0,42% 1,01%
0,26% 0,42% 0,49%
0,53%
0,26%
Assets Rupiah Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Government bonds Corporate bonds Certificate of Bank Indonesia Loans Small Enterprises loans Credit card Other loans Foreign currencies Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Government bonds Corporate bonds Loans Liabilities Rupiah Deposits from customers Current accounts Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Interbank call money Current accounts Saving deposits Time deposits Foreign currencies Deposits from customers Current account Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Call money
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities. Sensitivity is measured using Repricing Method. Calculation of Repricing demonstrated sensitivity between Bank’s financial assets and liabilities toward interest rate changes.
Pengelolaan dari risiko suku bunga terhadap interest rate gap limits dilengkapi dengan pemantauan sensitivitas terhadap aset dan liabilitas keuangan Bank. Sensitivitas diukur dengan menggunakan metode Repricing. Hasil dari perhitungan repricing ini menunjukkan bahwa aset dan liabilitas keuangan bank sensitif terhadap perubahan suku bunga.
161
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan.
Liquidity risk is the risk caused by the Bank’s inability to meet its obligation associated with financial liabilities at due date and cover position created from market. Liquidity risk is the most important risk for commercial bank and as such needs to be managed on an ongoing basis.
Sebagai bagian dari manajemen risiko likuiditas, Bank telah menyusun alat ukur likuiditas berupa penyusunan Proyeksi Arus Kas dan Profil Jatuh Tempo untuk mengelola likuiditas bank secara harian.
As part of liquidity risk management, the Bank has developed liquidity measurement tools such as preparation of Cash Flow Projection and Maturity Profile to manage its daily liquidity.
Selain itu, pengelolaan aset dan liabilitas Bank dilakukan melalui rapat ALCO yang dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali. Pembahasan difokuskan pada penyelarasan strategi jangka pendek dan jangka panjang Bank dengan kondisi perekonomian nasional, terutama penyesuaian kondisi likuiditas Bank.
Moreover, monitoring over the Bank’s assets and liabilities is addressed through ALCO meeting held once in every month. The meeting focuses on aligning short-term and long-term strategy of the Bank with national economic conditions, especially the adjustments to the Bank’s liquidity conditions.
Bank menyusun kebijakan pengelolaan risiko likuiditas yang memaparkan tanggung jawab, pengelolaan dan pendekatan strategis yang diambil untuk menjamin ketersediaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban bank secara kontraktual maupun yang disyaratkan oleh regulator.
The Bank’s liquidity management policy defines the responsibilities, management and strategic approach to be taken to ensure that sufficient liquidity is maintained to meet the Bank’s contractual or regulatory obligations.
Eksposur terhadap risiko likuiditas
Exposure to liquidity risk
Bank bergantung pada simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain sebagai sumber pendanaan utama yang memiliki masa jatuh tempo yang pendek dan sebagian besar dapat ditarik sewaktu-waktu. Pendanaan dengan jangka waktu yang pendek tersebut meningkatkan risiko likuiditas Bank; oleh karena itu, Bank secara aktif mengelola risiko tersebut dengan memberikan tingkat suku bunga yang bersaing dan secara terusmenerus memantau pergerakan pasar.
The Bank relies on deposits from customers and deposits from other banks as its primary sources of funding which generally have shorter maturities and a large proportion of them are repayable on demand. The short-term nature of these deposits increases the Bank’s liquidity risk; therefore, the Bank actively manages this risk through maintaining competitive pricing and constant monitoring of market trends.
162
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Pengelolaan risiko likuiditas mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, penetapan strategi pendanaan serta memelihara akses pasar yang mencukupi. Likuiditas Bank saat ini diukur melalui posisi Aset Likuid Primer dan Aset Likuid Sekunder untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, baik penarikan dana tidak terduga maupun ekspansi aset. Bank memelihara Aset Likuid Primer dalam bentuk kas, Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia, Penempatan di Bank Indonesia, efek-efek kategori tersedia untuk dijual atau diperdagangkan, dan seluruh efek-efek pemerintah kategori tersedia untuk dijual atau diperdagangkan yang memiliki sisa jatuh waktu kurang atau sama dengan 1 tahun.
Liquidity risk management covers, among others, the maintenance of optimum liquidity reserve, determination of funding strategy and maintaining an adequate access to the market. The Bank’s current liquidity is measured through its Primary and Secondary Liquid Assets to fulfill its liquidity needs in order to satisfy unexpected withdrawals or expansion of assets. The Bank maintains its primary liquid assets through cash, the minimum reserve requirements imposed by Bank Indonesia, placements with Bank Indonesia, securities classified as available-for-sale or trading, government securities classified as available-for-sale or trading which have remaining maturities less or equal to 1 year.
Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara periodik ke Bank Indonesia mengenai pengelolaan risiko likuiditas mengacu kepada parameter risiko likuiditas dalam Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:
Bank also conducts measurement and reporting to the Bank Indonesia periodically on liquidity risk management based on liquidity risk parameters Bank Soundness Assessment (BSA) using risk approach (Risk-based Bank Ratings/RBBR) which consists of 2 parts:
1.
1.
2.
Risiko Inheren
Inherent Risk
a)
Komposisi dari aset, liabilitas, dan transaksi rekening administratif
a) Composition of assets, liabilities, and administrative account transactions
b)
Konsentrasi dari aset dan liabilitas
b) Concentration of assets and liabilities
c)
Kerentanan pendanaan
c) Vulnerability of funding needs
d)
Akses pada pendanaan
pada
kebutuhan
d) Access to funding resources
sumber-sumber
2.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Risk Management Quality
a)
Tata kelola risiko likuiditas
a) Liquidity Risk governance
b)
Kerangka manajemen risiko likuiditas
b) Liquidity Risk management framework
c)
Proses manajemen risiko likuiditas, sistem informasi dan sumber daya manusia
c) Liquidity Risk management process, information systems and human resources
d)
Sistem pengendalian risiko likuiditas
d) Liquidity Risk control system
163
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) One key measure used by the Bank for managing liquidity risk is the ratio of liquid assets to total funding from customers. As of the end of 2016 and 2015, the reported ratio of liquid assets to total funding from customers were 66.46% and 54.62%.
Salah satu pengukuran yang digunakan Bank untuk mengelola risiko likuiditas adalah melalui rasio dari perbandingan antara aset likuid dengan total simpanan dari nasabah. Pada akhir tahun 2016 dan 2015, rasio dari aset likuid dibandingkan dengan total simpanan dari nasabah yang dilaporkan masing-masing adalah sebesar 66,46% dan 54,62%. 31 Desember/December 31
Kas dan setara kas Efek-efek investasi selain yang diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas Simpanan dari bank lain
Simpanan dari nasabah Rasio aset likuid terhadap simpanan dari nasabah
2016
2015
14.658.140
14.547.015
20.199.573 (915.769)
14.325.241 (1.704.728)
33.941.944
27.167.528
51.073.227
49.739.672
Deposits from customers
66,46%
54,62%
Ratio of liquid assets to deposits from customers
Cash and cash equivalents Securities, excluding items classified as cash and cash equivalents Deposits from other banks
Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum pendapatan bunga yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below shows an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before unearned interest income and allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2016 and 2015, based on remaining term to contractual maturity:
31 Desember/December 31, 2016 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1.001.235
1.001.235
-
Giro pada Bank Indonesia 4.337.316
Nilai tercatat/ Carrying Value ASET Kas
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit yang diberikan bruto Tagihan akseptasi Aset lain-lain *) Total
<3-12 bulan/ <3-12 months
1-3 bulan/ 1-3 months
< 12-60 bulan/ < 12-60 months
Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months
4.337.316
-
-
-
-
-
116.098
116.098
-
-
-
-
-
5.982.913 19.455.062
-
5.177.413 1.497.789
505.500 2.181.927
300.000 4.781.737
7.039.983
3.953.626
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities
4.265.089 20.754
-
4.265.089 20.754
-
-
-
-
Securities purchase under resell agreement Derivatives receivables
28.300.130 594.064 776.120
210.929
8.636.143 42.218 565.191
650.898 420.834 -
4.867.494 131.012 -
8.340.373 -
5.805.222 -
Loans - gross Acceptances receivable Other assets *)
64.848.781
5.665.578
20.204.597
3.759.159
10.080.243
15.380.356
9.758.848
Total
-
*) Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir
-
-
-
*) Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables, sale of securities receivables and restricted assets
164
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual: (Ianjutan)
The table below shows an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2016 and 2015, based on remaining term to contractual maturity: (continued)
31 Desember/December 31, 2016 (lanjutan/continued)
Nilai tercatat/ Carrying Value
Liabilitas segera (549.204) Simpanan dari nasabah (51.073.227) Simpanan dari bank lain (915.769) Liabilitas derivatif (19.374) Utang akseptasi (594.064) Efek-efek yang djual dengan janji dibeli kembali (4.017.253) Pinjaman yang diterima (538.900) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**) (108.540)
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
-
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
(549.204)
<3-12 bulan/ <3-12 months
-
< 12-60 bulan/ < 12-60 months
-
(15.785.876)
(18.860.151)
(14.902.305)
(1.204.534)
(315.111) -
(560.358) (19.374) (42.218)
(35.600) (420.834)
(4.700) (131.012)
Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months
(178.685)
(141.676)
Obligations due immediately Deposits from customers
-
-
Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable
-
(4.017.253)
-
-
-
-
Securities sold under repurchased agreements
-
(538.900)
-
-
-
-
Fund borrowings
-
(108.540)
-
-
-
-
Accrued expenses and other liabilities**)
Total
(57.816.331)
(16.100.987)
(24.695.998)
(15.358.739)
(1.340.246)
Neto
7.032.450
(10.435.409)
(4.491.401)
(11.599.580)
8.739.997
**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari utang bunga dan setoran jaminan
(178.685) 15.201.671
(141.676) 9.617.172
Total Net
**) Accrued expenses and other liabilities consist of interest payable and security deposits
31 Desember/December 31, 2015 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1.093.626
1.093.626
-
-
-
-
-
4.546.084
4.546.084
-
-
-
-
-
Giro pada bank lain 279.526 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 8.672.779 Efek-efek 10.544.106 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 3.781.135 Tagihan derivatif 43.660 Kredit yang diberikan bruto 32.458.301 Tagihan akseptasi 489.215 Aset lain-lain *) 733.227
279.526
-
-
-
-
-
19.540
8.438.316 581.010
189.463 30.758
45.000 1.925.657
3.468.775
4.518.366
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities
-
3.420.822 43.660
360.313 -
-
-
-
Securities purchase under resell agreement Derivatives receivables
225.737
8.597.898 170.111 507.490
660.144 279.348 -
5.589.052 39.756 -
9.618.739 -
7.992.468 -
Loans - gross Acceptances receivable Other assets *)
6.164.513
21.759.307
1.520.026
7.599.465
13.087.514
12.510.834
Total
Nilai tercatat/ Carrying Value ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
Total
62.641.659
1-3 bulan/ 1-3 months
*) Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa dan aset yang diblokir.
<3-12 bulan/ <3-12 months
< 12-60 bulan/ < 12-60 months
Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months
*) Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables and restricted assets.
165
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual: (Ianjutan)
The table below shows an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2016 and 2015, based on remaining term to contractual maturity: (continued)
31 Desember/December 31, 2015 (lanjutan/continued)
Nilai tercatat/ Carrying Value
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
<3-12 bulan/ <3-12 months
< 12-60 bulan/ < 12-60 months
Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months
LIABILITAS (15.105.126) (823.887) -
(558.656) (22.701.653) (318.925) (23.734) (170.111)
(9.944.319) (544.366) (279.348)
(1.988.574) (17.550) (39.756)
-
-
LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable
(572.078)
(636.867)
-
-
Securities sold under repurchased agreements Fund borrowings
-
Accrued expenses and other liabilities**)
Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Efek-efek yang djual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**)
(558.656) (49.739.672) (1.704.728) (23.734) (489.215)
Total
(56.261.444)
(15.929.013)
(26.309.573)
(11.340.111)
(2.682.747)
Neto
6.380.215
(9.764.500)
(4.550.266)
(9.820.085)
4.916.718
(2.380.347) (1.208.945)
-
(2.380.347) -
(156.147)
-
(156.147)
-
-
-
-
Total
13.087.514
12.510.834
Net
**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari utang bunga dan setoran jaminan
**) Accrued expenses and other liabilities consist of interest payable and security deposits
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows (tidak diaudit).
The table below shows the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows (unaudited).
31Desember/December 31, 2016
Total
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
<3-12 bulan/ <3-12 months
< 12-60 bulan/ < 12-60 months
Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Efek-efek yang djual dengan janji dibeli kembali Liabilitas derivatif Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**)
549.204 51.367.764 918.755
15.785.876 315.111
549.204 19.027.490 562.831
15.002.060 35.928
1.231.833 4.885
178.829 -
141.676 -
LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks
4.017.253 19.374 594.064 539.146
-
4.017.253 19.374 42.218 539.146
420.834 -
131.012 -
-
-
Securities sold under repurchased agreements Derivatives payable Acceptances payables Fund borrowings
22.825
-
22.825
-
-
-
-
Accrued expenses and other liabilities**)
Total
58.028.385
16.100.987
24.780.341
15.458.822
1.367.730
178.829
141.676
Total
**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari setoran jaminan
**) Accrued expenses and other liabilities consist of security deposits
166
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows (tidak diaudit). (lanjutan)
The table below shows the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows (unaudited). (continued)
31Desember/December 31, 2015
Total
Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity
Kurang dari 1 bulan/ less than 1 month
1-3 bulan/ 1-3 months
<3-12 bulan/ <3-12 months
< 12-60 bulan/ < 12-60 months
Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months
LIABILITAS Liabilitas segera 558.656 Simpanan dari nasabah 50.084.037 Simpanan dari bank lain 1.710.876 Efek-efek yang djual dengan janji dibeli kembali 2.380.347 Liabilitas derivatif 23.734 Utang akseptasi 489.215 Pinjaman yang diterima 1.213.166 Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**) 45.803 Total
56.505.834
-
558.656
-
-
-
-
LIABILITIES Obligations due immediately
14.590.220
22.893.074
10.091.084
2.148.849
198.505
162.305
Deposits from customers
823.887
751.353
130.337
5.299
-
-
Deposits from other banks
-
2.380.347 23.734 170.111
279.348
39.756
-
-
Securities sold under repurchased agreements Derivatives payable Acceptances payables
-
948.494
264.672
-
-
-
45.803
-
-
-
-
Accrued expenses and other liabilities**)
15.414.107
27.771.572
10.765.441
2.193.904
198.505
162.305
Total
**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari setoran jaminan
f.
-
Fund borrowings
**) Accrued expenses and other liabilities consist of security deposits
f.
Risiko Operasional
Operational Risk
Bank terus melakukan penyempurnaan terhadap pelaksanaan manajemen risiko operasional, dengan meningkatkan kewaspadaan dari seluruh pegawai atas risiko dan menyempurnakan kebijakan dan prosedur operasi bank. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk memitigasi risiko inheren serta meningkatkan sistem pengendalian khususnya terhadap risiko operasional.
The Bank continued to improve its operational risk management implementation by increasing employee’s risk awareness and improving the policies and procedures for banking operations. These efforts are aimed to mitigate inherent risk as well as to improve control system particularly for the Bank’s operational risks.
Bank telah mengembangkan OPRIST (Operational Risk Online Test) yakni tes online kepada pegawai kantor cabang. Tujuannya adalah untuk mengukur penguasan dan pemahaman terhadap Kebijakan & Prosedur serta Pengetahuan Produk. OPRIST akan dilakukan secara rutin setahun 2 kali.
Bank has developed OPRIST (Operational Risk Online Test), which is an online test made for branch employees. Its aim is to measure the employees’ mastership and understanding towards the policy and procedure, and product knowledge. OPRIST will be applied on a regular basis, twice a year.
167
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
OPRIST juga akan dilakukan secara tematik, yakni tema yang akan menjadi materi tes dipilih sesuai dengan fokus risiko operasional di kantor cabang yang dianggap risikonya tinggi.
OPRIST will also be carried out thematically, by which the theme that is going to be tested is chosen based on the focus of branch operational risk which is deemed to be high.
Di sisi lain, untuk mengantisipasi risiko operasional sebagai dampak dari gangguan yang ekstrim, seperti kebakaran, bencana banjir, gempa bumi, Bank telah memiliki Disaster Recovery Center (“DRC”) yang selalu dilakukan uji coba secara periodik untuk memastikan kesiapan DRC tersebut. Pengembangan DRC ini merupakan salah satu tindakan penting dalam rangka menjamin kesinambungan operasional Bank apabila terjadi gangguan infrastruktur pada data center di Kantor Pusat.
On the other hand, to anticipate operational risk arising from extreme disruption, such as fire, flood, earthquake, the Bank has established a Disaster Recovery Center (“DRC”), which is periodically tested to ensure its readiness. The development of DRC is an important action to assure the continuity of the Bank’s operations if the infrastructure of the data center at Head Office is disrupted.
Untuk melengkapi hal-hal tersebut diatas, Bank telah menyusun Kebijakan Business Continuity Management (BCM) yang secara komprehensif menangani berbagai gangguan/bencana akibat perbuatan manusia dan/atau alam, misalkan kebakaran, gempa bumi, banjir, demonstrasi, dan lain-lain. Kebijakan ini disusun untuk menjamin kegiatan operasional bisnis dan sumber daya kritikal Bank tetap dapat berfungsi walaupun terjadi gangguan/bencana atau membangun resiliensi (ketahanan) dan kemampuan untuk memberi respon secara efektif terhadap suatu kondisi bencana guna melindungi kepentingan para stakeholders, reputasi dan nama baik perusahaan.
To complete this activity, Bank has developed Business Continuity Management Policy which comprehensively address various disorders/ disasters by man and/or nature, eg fire, earthquake, flood, demonstrations, and others. This policy was developed to ensure that business operations and critical resource bank can still function despite the disruption / disaster or build resilience (resilience) and the ability to respond effectively to a disaster situation in order to protect the interests of the stakeholders, reputation and the company’s name.
Bank telah mengimplementasikan Loss Event Recording System (“LERS”) secara efektif, yakni alat yang digunakan untuk mencatat kejadian risiko operasional serta untuk mengelola loss event & near miss untuk perhatian manajemen. LERS juga digunakan untuk keperluan persiapan perhitungan Operational Risk Capital Charge berdasarkan metode Advanced Measurement Approach. LERS juga akan dikembangkan menjadi bagian dari pengembangan ORMS secara keseluruhan.
The Bank has implemented Loss Event Recording System (“LERS”) effectively. LERS is a tool to maintain and record operational risk events as well as to manage any “loss events and near miss” for management attention. Furthermore, LERS is used as preparation for assessment on Operational Risk Capital Charge according to Advanced Measurement Approach method. Furthermore, LERS is used as preparation for assessment on Operational Risk Capital Charge according to Advanced Measurement Approach method.
168
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
Bank mengembangkan Operational Risk Management System (ORMS) dalam rangka penyempurnaan tools yang telah ada. ORMS memiliki tiga modul yakni RCSA (Risk Control Self Assessment), LEM (Loss Event Management) dan KRI (Key Risk Indicator).
Bank developed Operational Risk Management System (ORMS) in order to perfect the existing tools. ORMS has three moduls, namely RCSA (Risk Control Self Assessment), LEM (Loss Event Management) and KRI (Key Risk Indicator).
RCSA di digunakan untuk membantu Risk owner dalam melakukan proses manajemen risiko operasional yang mencakup identifikasi dan pengukuran risiko operasional secara prediktf. Sedangkan LEM merupakan tools yang berfungsi sebagai database peristiwa risiko, yang digunakan untuk data pembelajaran Bank. Selanjutnya KRI adalah alat bantu yang memberikan informasi secara dini mengenai gejala maupun risiko yang trennya menunjukkan peningkatan.
RCSA is used to help risk owner to manage operational risks which include identification and to measure operational risk predictively. While LEM is used as a database of risk events, which is used for Bank’s learning data. Next, KRI is a helping tool which gives earlier information regarding symptoms and risks which have inclining trend.
Selanjutnya, Komite Produk yang dibentuk telah dioptimalkan fungsinya, yakni selain mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang melekat pada produk dan aktivitas baru, juga melakukan evaluasi terhadap kinerja produk-produk yang telah diluncurkan.
In addition, the Bank had optimized Product Committee’s function to identify and mitigate risks which might be found in new products and services launched, and to evaluate performance of existing products.
Guna memudahkan langkah-langkah mitigasi risiko produk oleh unit-unit kerja yang terkait, Bank telah menyusun pedoman pengelolaan risiko untuk produk-produk tertentu, antara lain bancassurance dan reksa dana.
In order to ease steps to mitigate product risks by related units, the Bank has developed risk management guidance for certain products, among others, bancassurance and mutual funds.
Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara periodik ke Bank Indonesia mengenai pengelolaan risiko operasional mengacu kepada parameter risiko operasional dalam Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:
Bank also conducts measurement and reporting to the Bank Indonesia periodically on operational risk management based on operational risk parameters Bank Soundness Assessment (BSA) using risk approach (Riskbased Bank Ratings/RBBR) which consists of 2 parts:
1.
1. Inherent Risk
Risiko Inheren
• • • • •
•
Karakteristik dan kompleksitas operasional Bank Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Fraud Kejadian Eksternal
• • • •
169
Characteristic and complexity of Bank’s operational Human Resources Information Technology Fraud External Event
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.
Risiko Operasional (lanjutan) 2.
2. Risk Management Quality
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko • • •
•
Operational Risk (continued)
•
Pengawasan aktif komisaris dan direksi Kecukupan kebijakan Prosedur dan penetapan limit, kecukupan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan sistem informasi manajemen operasional Sistem pengendalian intern yang komprehensif
• •
•
Active oversight of commisioners and directors Adequacy of policy Procedure and limit setting, adequacy of identification, measurement, monitoring and operational risk management information system Comprehensive internal control system
46. PEMENUHAN KETENTUAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT (“BMPK”)
46. COMPLIANCE WITH LEGAL LENDING LIMIT (“LLL”) REQUIREMENT
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pelampauan BMPK oleh pihak terkait maupun tidak terkait.
As of December 31, 2016 and 2015, there was no breach of LLL to both related and non-related parties.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, batas maksimum pemberian kredit kepada pihak tidak terkait harus tidak melebihi 20% dari modal Bank.
Under the prevailing regulation, the maximum lending limit to non-related parties should not exceed 20% of the Bank’s capital.
47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
The Bank’s capital management objectives is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: an optimal providing capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.
Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia.
Starting 2007, Bank is required to comply with Basel II framework in respect with regulatory capital following the Basel II implementation road map in Indonesia led by the Bank Indonesia.
170
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)
47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)
Penerapan Bank atas risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional dalam permodalan adalah sebagai berikut:
Bank’s implementation on market risk, credit risk and operational risk in capital is as follows:
a.
a.
Risiko pasar
Starting November 2007, the Bank had adopted standardized approach for market risk management according to Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated November 1, 2007 as well as Bank Indonesia Circular Letter No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 and Bank Indonesia Circular Letter No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012.
Sejak November 2007, Bank sudah menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012. b.
b.
Risiko kredit
Credit risk Credit risk calculated according to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 where the calculation of Risk Weighted Average (RWA) of credit risk using standard approach effective January 2, 2012.
Risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 dimana perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit menggunakan Pendekatan Standar yang efektif berlaku tanggal 2 Januari 2012. c.
Market risk
c.
Risiko operasional
Operational risk
Untuk pengelolaan risiko operasional Bank menerapkan pendekatan indikator dasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia. Berdasarkan SE ini, beban modal untuk risiko operasional adalah sebesar 5%, 10% dan 15% dari rata-rata pendapatan kotor selama tiga tahun terakhir masing-masing efektif tanggal 1 Januari 2011, 1 Juli 2011 dan 1 Januari 2012.
Operational risk management still uses basic indicator approach as per Bank Indonesia Circular Letter. Based on this Circular Letter, the capital charge for operational risk is at 5%, 10% and 15% of average gross income for the last three years which is effective on January 1, 2011, July 1, 2011 and January 1, 2012, respectively.
Pada tahun 2012 Bank Indonesia melakukan revisi atas peraturan tersebut dan mengeluarkan Surat Edaran No. 14/37/DPNP tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai dengan Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).
In 2012, Bank Indonesia revised such regulation and issued circular letter No. 14/37/DPNP regarding Capital Adequancy Ratio with Risk Profile and Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).
171
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)
47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)
c.
c.
Risiko operasional (lanjutan)
Operational risk (continued)
Bank wajib memiliki dan menerapkan proses perhitungan kecukupan modal secara internal atau Internal Capital Adequancy Assessment Process (ICAAP). Komponen ICAAP paling kurang mencakup: a. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi b. Penilaian Kecukupan Modal c. Pemantauan dan Pelaporan d. Pengendalian Internal
The Bank is obliged to have and apply the process of capital adequacy calculation internally or Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). The components of ICAAP: a. Active Supervision of Board of Commissioners and Board of Directors b. Capital Adequacy Assessment c. Monitoring and Reporting d. Internal control
Bank juga wajib menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risiko,sebagai berikut:
Bank also provides the minimum capital required according to the risk profile,as follows: a. 8 % of the RWA for bank with a rating of 1 risk profile; b. 9% until less than 10% of the RWA for bank with a risk profile rating 2; c. 10% until less than 11% of the RWA for bank with a risk profile rating 3; d. 11% until 14% of RWA for bank with risk profile ratings of 4 or 5.
a. 8% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 1; b. 9% s.d kurang dari 10% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2; c. 10% s.d kurang dari 11% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3; d. 11% s.d 14% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 atau peringkat 5. Bank Indonesia menganalisis modal dalam dua tingkatan:
Bank Indonesia analyzed the capital into two tiers:
1.
Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, dan kepentingan non-pengendali setelah dikurangi aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal.
1. Tier 1 capital consists of ordinary share capital, share premium, retained earnings, and non-controlling interest after deduction for intangible assets and other regulatory adjustments relating to items that are included in equity but are treated differently for capital adequacy purposes.
2.
Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25%).
2. Tier 2 capital consist of qualifying subordinated loans and general allowance (maximum of 1.25%).
172
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)
47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 rasio Kewajiban Penyesuaian Modal Minimum (KPMM) Bank dihitung berdasarkan POJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 dan 2015 disusun berdasarkan PBI No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 dan No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 dengan perhitungan sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) is computed in accordance with POJK No.34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016 and 2015 is computed in accordance to BI regulation No.14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 and BI regulation No. 15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013, as follows:
31 Desember/December 31 2016 Bank Dengan memperhitungkan risiko kredit, resiko pasar dan risiko operasional - Aset Tertimbang Menurut Risiko - Jumlah modal - Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Konsolidasian Dengan memperhitungkan risiko kredit, resiko pasar dan risiko operasional - Aset Tertimbang Menurut Risiko - Jumlah modal - Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
2015 Bank
41.517.371 10.883.111
44.993.522 10.279.296
26,21%
22,85%
With credit risk, market risk and operational risk Risk Weighted Average Total capital Capital Adequacy Ratio Consolidation
41.505.168 10.883.111
42.968.132 10.279.296
26,22%
23,92%
With credit risk, market risk and operational risk Risk Weighted Average Total capital Capital Adequacy Ratio -
Berdasarkan POJK No.34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, Bank wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga (buffer), sebagai berikut:
Based on POJK No.34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016 concerning Capital Adequacy Ratio, the Bank is required to establish additional capital as a buffer, as follows:
a. Capital Conversation Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) apabila terjadi kerugian pada periode krisis; b. Countercyclical Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan; c. Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank (D-SIB) adalah tambahan modal yang berfungsi untuk mengurangi dampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan dan perekonomian apabila terjadi kegagalan Bank yang berdampak sistemik melalui peningkatan kemampuan Bank dalam menyerap kerugian.
a.
Capital Conversation Buffer is additional capital which serves as a buffer in the event of a loss in the period of crisis;
b.
Countercyclical Buffer is additional capital which serves to anticipated losses in the event of excessive credit growth and thus potentially disrupt the stability of the financial system;
c.
Capital Surcharge for Domestic Systemically Important Banks (D-SIB) is additional capital which serves to reduce the negative impact on the stability of the financial system and economy in the event of Bank failure is a systemic effect through an increase in the Bank's ability to absorb losses.
173
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)
47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)
Tambahan modal sebagai penyangga (buffer) yang wajib dibentuk oleh Bank adalah:
Additional capital as a buffer which shall be established by the Bank are:
a.
Capital Conversation Buffer sebesar 2,5% dari ATMR untuk Bank yang tergolong dalam Bank Umum Kegiatan Usaha BUKU 3 dan BUKU 4 yang pemenuhannya secara bertahap: • 0,625% dari ATMR mulai 1 Januari 2016 • 1,25% dari ATMR mulai 1 Januari 2017 • 1,875% dari ATMR mulai 1 Januari 2018 • 2,5% dari ATMR mulai 1 Januari 2019
a.
b.
Countercyclical Buffer sebesar 0% (nol persen) sampai dengan 2,5% (dua koma lima persen) dari ATMR bagi seluruh Bank.
b.
Countercyclical Buffer in the amount of 0% (zero percent) up to 2.5% (two coma five percent) from RWA for the whole Bank.
c.
Capital Surcharge untuk D-SIB sebesar 1% (satu persen) sampai dengan 2,5% (dua koma lima persen) dari ATMR Bank yang berdampak sistemik.
c.
Capital Surcharge for D-SIB in the amount of 1% (one percent) to 2.5% (two coma five percent) from RWA of Banks with systemic impact.
Capital Conversation Buffer amounted to 2.5% of RWA to the Bank classified to BUKU 3 and BUKU 4 whose fulfillment gradually: • • • •
0.625% from RWA since 1 January 2016 1.25% from RWA since 1 January 2017 1.875% from RWA since 1 January 2018 2.5% from RWA since 1 January 2019
Pemenuhan modal sebagai penyangga (buffer) harus dipenuhi dengan menggunakan komponen modal inti Utama (Common Equity Tier 1).
Fulfillment of capital as a buffer should be met by using components of Common Equity Tier 1.
Berdasarkan PBI No. 17/22/PBI/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Kewajiban Pembentukan Countercycilical Buffer (CCB) ditetapkan bahwa besaran CCB yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk pertama kali, yaitu mulai 1 Januari 2016 adalah sebesar 0% dan berlaku untuk seluruh bank, baik bank umum konvensional dan bank umum syariah, termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri.
Based on PBI No. 17/22/PBI/2015 dated December 23, 2015 concerning the Establishment of Countercycilical Buffer Obligation stipulated that the amount of CCB set by Bank Indonesia for the first time, starting January 1, 2016 amounted to 0% and apply to all banks, both conventional commercial bank and islamic banks, including branches of banks domiciled abroad.
Evaluasi terhadap besaran CCB akan dilakukan secara berkala, yaitu paling kurang 1 kali dalam 6 bulan. Dalam hal berdasarkan hasil evaluasi ditetapkan bahwa besaran CCB tidak berubah maka Bank Indonesia akan mengeluarkan pengumuman di website Bank Indonesia dan apabila ditetapkan ada perubahan, maka Bank Indonesia akan menerbitkan Surat Edaran mengenai perubahan tersebut.
The evaluation of the amount of CCB would be done regularly, ie at least 1 time within 6 months. In the case based on the evaluation determined that the magnitude of the CCB does not change then Bank Indonesia will issue an announcement on the website of Bank Indonesia and, if specified changes, then Bank Indonesia will issue a Circular Letter regarding the change.
Berdasarkan POJK No. 46/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penetapan Systemically Important Bank dan Capital Surcharge, ditetapkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan berkoordinasi dengan Bank Indonesia akan menetapkan SIB dan Capital Surcharge untuk SIB. Bank yang ditetapkan sebagai SIB wajib membentuk Capital Surcharge untuk SIB.
According to POJK No. 46/POJK.03/2015 dated December 23, 2015 concerning the Stipulation of Systemically Important Banks and Capital Surcharge, established that the Financial Services Authority in coordination with Bank Indonesia will set SIB and Capital Surcharge for SIB. Banks are defined as SIB is required to establish Capital Surcharge for SIB.
174
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)
47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)
Penetapan SIB dan Capital Surcharge untuk SIB dilakukan secara semesteran setiap tahun pada:
Determination of SIB and Capital Surcharge for SIB conducted biannually on:
a. Bulan Maret dengan menggunakan data pada bulan Desember tahun sebelumnya; dan b. Bulan September dengan menggunakan data posisi bulan Juni tahun sebelumnya.
a.
Otoritas Jasa Keuangan menetapkan Capital Surcharge untuk SIB dalam 5 kelompok bucket:
Financial Services Authority establish Surcharge for SIB in 5 groups of bucket:
a. 1% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 1; b. 1,5% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 2; c. 2% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 3; d. 2,5% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 4; e. 3,5% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 5.
yang digolongkan
a.
yang digolongkan
b.
yang digolongkan
c.
yang digolongkan
d.
yang digolongkan
e.
b.
March using data in December of the previous year; and September using data in June of the previous year.
1% from RWA for SIB, which bucket 1; 1.5% from RWA for SIB, which bucket 2; 2% from RWA for SIB, which bucket 3; 2.5% from RWA for SIB, which bucket 4; 3.5% from RWA for SIB, which bucket 5.
Capital
classified as classified as classified as classified as classified as
Untuk pertama kali, OJK akan menetapkan SIB dalam 4 kelompok dimana pemenuhannya dilakukan secara bertahap:
For the first time, the FSA will set the SIB into 4 groups where fulfillment is done gradually:
1. SIB bagi kelompok (bucket) 1 sebesar: a. 0,25% dari ATMR sejak tanggal 1 2016; b. 0,5% dari ATMR sejak tanggal 1 2017; c. 0,75% dari ATMR sejak tanggal 1 2018; d. 1% dari ATMR sejak tanggal 1 2019;
1. Januari
SIB for bucket 1 amounted to: a. 0.25% from RWA since January 1, 2016;
Januari
b.
0.5% from RWA since January 1, 2017;
Januari
c.
0.75% from RWA since January 1, 2018;
Januari
d.
1% from RWA since January 1, 2019.
2. SIB bagi kelompok (bucket) 2 sebesar: a. 0,375% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2016; b. 0,75% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2017; c. 1,125% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2018; d. 1,5% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2019.
2.
3. SIB bagi kelompok (bucket) 3 sebesar: a. 0,5% dari ATMR sejak tanggal 1 2016; b. 1% dari ATMR sejak tanggal 1 2017; c. 1,5% dari ATMR sejak tanggal 1 2018; d. 2% dari ATMR sejak tanggal 1 2019.
3.
SIB for bucket 2 amounted to: a. 0.375% from RWA since January 1, 2016; b.
0.75% from RWA since January 1, 2017;
c.
1.125% from RWA since January 1, 2018;
d.
1.5% from RWA since January 1, 2019.
Januari
SIB for bucket 3 amounted to: a. 0.5% from RWA since January 1, 2016;
Januari
b.
1% from RWA since January 1, 2017;
Januari
c.
1.5% from RWA since January 1, 2018;
Januari
d.
2% from RWA since January 1, 2019.
175
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)
47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)
Untuk pertama kali, OJK akan menetapkan SIB dalam 4 kelompok dimana pemenuhannya dilakukan secara bertahap: (lanjutan)
For the first time, the FSA will set the SIB into 4 groups where fulfillment is done gradually: (continued)
4. SIB bagi kelompok (bucket) 4 sebesar: a. 0,625% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2016; b. 1,25% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2017; c. 1,875% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2018; d. 2,5% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2019.
4.
Manajemen menggunakan rasio permodalan dengan tujuan untuk memonitor jumlah modal dan rasio modal tersebut mengikuti standar industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan Bank Indonesia atas pengukuran tersebut terutama berdasarkan pengawasan atas hubungan kebutuhan sumber modal (diukur sebesar 8% atas aset tertimbang menurut risiko) terhadap ketersediaan sumber modal.
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios follow the industry standards for measuring capital adequacy. Bank Indonesia’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8% of risk-weighted assets) to available capital resources.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko.
The Bank has fulfilled Bank Indonesia’s regulation regarding Capital Adequacy Ratio and Calculation of Risk-Weighted Assets.
48. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
SIB for bucket 4 amounted to: a. 0.625% from RWA since January 1, 2016; b.
1.25% from RWA since January 1, 2017;
c.
1.875% from RWA since January 1, 2018;
d.
2.5% from RWA since January 1, 2019.
48. SUPPLEMENTAL CASH FLOW INFORMATION Investing and financing activities not affecting cash flows:
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:
31 Desember/December 31 2016 Revaluasi dan eliminasi aset tetap Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap
2015 -
4.043.744
62.023
142.414
176
Revaluations and eliminations fixed assets Reclassification of construction in progress to fixed assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN YANG DIREVISI
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
49. REVISED STATEMENTS ACCOUNTING STANDARDS
OF
FINANCIAL
Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK Ikatan Akuntan Indonesia) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank and entitas anaknya namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2016:
The following are several Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (IFASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank and its subsidiaries but not yet effective for 2016 consolidated financial statements:
•
•
Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
•
This amendments clarify, rather than significantly change, existing SFAS No. 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies. •
Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.
•
Amandents to SFAS No. 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted. This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.
•
Amandemen PSAK No. 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.
•
Amendments to SFAS No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017.
Amandments to SFAS No. 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.
This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount. •
PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama.
SFAS No. No. 3 (2016 Improvement): Interim Financial Reporting, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted. This improvement clarifies that the interim disclosures required should be included in the interim financial statements or through crossreferences of the interim financial statements, such as management commentary or risk management report, that available to users of the interim financial statements and should at the same time.
177
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
49. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)
49. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK Ikatan Akuntan Indonesia) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank and entitas anaknya namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2016: (lanjutan)
The following are several Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (IFASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank and its subsidiaries but not yet effective for 2016 consolidated financial statements: (continued)
• Amandemen PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
•
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada. •
This improvement clarifies that the market of high quality corporate bonds is valued by denominated bonds and not based on the country in which the bonds are. •
Amandemen PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.
•
Amendments to SFAS No. 24 (2016 Improvement): Employee Benefits, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
Amendments to SFAS No. 58 (2016 Improvement): Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operation, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
This improvement clarifies that a change from one disposal method to the other disposal methods are considered as the beginning of a sustainable plan and not as a new disposal plan. This improvement also clarifies that the change in the disposal method does not change the date of classification as an asset or disposal group •
PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.
SFAS No. 60 (2016 Improvement): Financial Instruments, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.
This improvement Clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen Bank masih mempelajari dan belum menentukan dampak dari penerapan PSAK baru terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
As of the issuance date of these consolidated financial statements, the management of the Bank is still evaluating and has not yet determined the impact of these new standards, on its consolidated financial statements.
178
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
of In preparing the financial information PT Bank Mega Tbk (parent entity) as of and for the years ended December 31, 2016 and 2015, the Bank’s investment in Private Equity Funds (subsidiaries) are presented under fair value method as opposed to the consolidation method.
Dalam menyajikan informasi keuangan PT Bank Mega Tbk (entitas induk) pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, investasi Bank pada Reksa Dana Penempatan Terbatas (entitas anak) dicatat berdasarkan metode nilai wajar dan tidak dengan metode konsolidasi.
Laporan Posisi Keuangan……………………………...
Lampiran/ Schedule 1
Statement of .....………………………..……..Financial Position
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain……………………………...
Lampiran/ Schedule 2
Statement of Profit or Loss and other ……..……………………Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas........................................
Lampiran/ Schedule 3
……………..……. Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas........................................................
Lampiran/ Schedule 4
………………...………… Statement of Cash Flows
179
The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 1 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SCHEDULE 1 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2016
31 Desember/ December 31, 2015
ASET
ASSETS
Kas
1.001.235
1.093.626
Cash
Giro pada Bank Indonesia
4.337.316
4.546.084
Current accounts with Bank Indonesia
1.810 114.288
11.125 268.389
Current accounts with other banks Related Parties Third parties
500.000 5.468.303
250.000 2.007.923
Placements with Bank Indonesia and other banks Related parties Third parties
670.570 18.802.116
8.946.079 8.081.665
Securities Related parties Third parties
4.265.089
360.313 3.420.822
Securities purchased under agreement to resell Related parties Third parties
20.754
43.660
Derivatives receivables
352.641 27.947.489
294.109 32.164.192
Loans Related parties Third parties
28.300.130
32.458.301
Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pihak berelasi Pihak ketiga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga
Dikurangi: Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai Kredit yang diberikan - neto
(23.387)
(60.185)
(499.282)
(649.644)
Less: Unearned interest income Allowance for impairment losses
27.777.461
31.748.472
865 593.199
489.215
594.064
489.215
34.171
26.306
Deferred tax assets
6.886.009
6.828.671
(1.234.939)
(1.059.798)
Fixed assets Less: Accumulated depreciation
Aset tetap - neto
5.651.070
5.768.873
Fixed assets - net
Aset lain-lain - neto Pihak berelasi Pihak ketiga
7.545 1.282.993
6.010 1.172.290
Other assets - net Related parties Third parties
70.528.785
68.240.852
TOTAL ASSETS
Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga
Aset pajak tangguhan Aset tetap Dikurangi: Akumulasi penyusutan
TOTAL ASET
180
Loans - net Acceptances receivable Related parties Third parties
The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 1 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SCHEDULE 1 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2016
31 Desember/ December 31, 2015
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Tabungan Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga
LIABILITIES 549.204
558.656
Obligations due immediately
1.993.200 3.579.436
1.178.083 3.950.990
48.366 10.639.680
382.138 9.611.370
1.443.016 33.384.855
1.827.404 32.851.442
Deposits from customers Current accounts Related parties Third parties Saving deposits Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties
3.925 911.844
6.974 1.697.754
Deposits from other banks Related parties Third parties
4.017.253
2.380.347
Securities sold under repurchased agreement
Liabilitas derivatif
19.374
23.734
Derivatives payable
Utang pajak penghasilan
93.956
62.734
Income tax payable
Utang akseptasi
594.064
489.215
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
538.900
1.208.945
Fund borrowings
Liabilitas imbalan pasca-kerja
262.599
255.207
Post-employment benefits liability
3.347 180.085
3.401 235.263
Accrued expenses and other liabilities Related parties Third parties
58.263.104
56.723.657
TOTAL LIABILITIES
Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga TOTAL LIABILITAS
181
The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 1 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SCHEDULE 1 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2016
31 Desember/ December 31, 2015
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 27.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.963.775.206 saham
3.481.888
3.481.888
Share capital - par value Rp500 (full amount) per share Authorized capital - 27,000,000,000 shares Issued and fully paid-up capital 6,963,775,206 shares
Tambahan modal disetor
2.048.761
2.048.761
Additional paid-in capital
1.353
1.281
General reserve
Saldo laba
2.845.341
2.017.621
Retained earnings
Penghasilan komprehensif lain
3.888.338
3.967.644
Other comprehensive income
TOTAL EKUITAS
12.265.681
11.517.195
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
70.528.785
68.240.852
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Cadangan umum
182
The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 2 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SCHEDULE 2 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga PENDAPATAN BUNGA - NETO PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi Keuntungan perubahan nilai wajar instrumen keuangan - neto Keuntungan penjualan efek-efek - neto Keuntungan transaksi mata uang asing - neto Lain-lain Total pendapatan operasional lainnya BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan aset non-keuangan
2015 OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense
6.120.046 (2.664.322)
5.884.213 (3.159.573)
3.455.724
2.724.640
1.439.246
1.541.386
218.761 276.698
405.124 345.775
8.259 14.091
32.746 21.514
OTHER OPERATING INCOME Fees and commissions Gain from the changes in the fair value of financial instruments - net Gain on sale of securities - net Gain on foreign exchange transactions - net Others
1.957.055
2.346.545
Total other operating income
NET INTEREST INCOME
(892.457)
(978.308)
OTHER OPERATING EXPENSES Fees and commissions Provision for impairment losses on financial assets and and non-financial assets
Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan lainnya
(1.904.544) (1.137.784)
(1.801.664) (1.109.425)
General and administrative expenses Salary expenses and other allowances
Total beban operasional lainnya
(3.943.334)
(3.895.827)
Total other operating expenses
PENDAPATAN OPERASIONAL - NETO PENDAPATAN NONOPERASIONAL - NETO
1.469.445
1.175.358
OPERATING INCOME - NET
75.978
63.411
NON-OPERATING INCOME - NET
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - NETO
1.545.423 (387.423)
1.238.769 (185.998)
LABA TAHUN BERJALAN
1.158.000
1.052.771
Penghasilan komprehensif lain: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Surplus revaluasi aset tetap Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh)
(8.549)
(6.430)
(3.860)
(766)
-
3.922.827
120.696
(327.164)
INCOME BEFORE TAX EXPENSE TAX EXPENSE - NET INCOME FOR THE YEAR Other comprehensive income: Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of postemployment benefits liability - net Item that may be reclassified subsequently to profit or loss: Revaluations surplus of fixed assets Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale securities - net
1.274.836
4.647.668
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
166
151
BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)
183
The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 3 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SCHEDULE 3 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Pendapatan Komprehensif lain/ Other Comprehensive Income
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up capital Saldo 31 Desember 2014 Laba tahun berjalan 2015
Tambahan modal disetor/ Additional paid-incapital
Cadangan Umum/ General Reserve
Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang Pengukuran tersedia untuk kembali atas dijual-neto/ liabilitas imbalan Unrealized gain/ pasca-kerja-neto/ (loss) on changes Remeasurement in fair value of of postavailable-foremployment sale securitiesbenefits liability-net net
Surplus revaluasi aset tetap / Revaluations surplus of fixed assets
Saldo laba/ Retained earnings
3.481.888 -
2.048.761 -
1.043 -
1.065.088 1.052.771
-
Surplus revaluasi asset tetap - neto Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto Dividen tunai Pembentukan cadangan umum
-
-
-
-
3.922.827
-
-
-
-
-
-
-
238
Saldo 31 Desember 2015 Laba tahun berjalan 2016 Pemindahan surplus asset tetap ke saldo laba Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto Dividen tunai Pembentukan cadangan umum
3.481.888 -
2.048.761 -
1.281 -
2.017.621 1.158.000
-
-
72
Saldo 31 Desember 2016
3.481.888
2.048.761
1.353
(100.000) (238)
-
-
-
196.142
-
-
-
-
-
-
-
(526.350) (72) 2.845.341
88.952 -
283.795 -
6.969.527 1.052.771
-
-
3.922.827
(766)
-
-
3.922.827 -
88.186 -
(196.142) -
3.726.685
184
Total Ekuitas/ Total Equity
-
(327.164)
-
(43.369) -
-
-
(3.860)
-
(327.164) (100.000) 11.517.195 1.158.000 -
-
(3.860)
120.696
120.696 (526.350) -
84.326
(766)
77.327
12.265.681
Balance as of December 31, 2014 Income for the year 2015 Revaluation surplus of fixed assets - net Remeasurement of employment benefit liability - net Unrealized loss on changes in fair value of available-for sale securities - net Cash dividend Allocation for general reserve Balance as of December 31, 2015 Income for the year 2016 Transfer of revaluation surplus of fixed assets to retained earning Actuarial loss on employment benefit liability - net Unrealized gain on changes in fair value of available-for sale securities - net Cash dividend Allocation for general reserve Balance as of December 31, 2016
The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 4 PT BANK MEGA Tbk ENTITAS INDUK LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SCHEDULE 4 PT BANK MEGA Tbk PARENT ENTITY STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pendapatan non-operasional - neto Penerimaan dari penjualan agunan yang diambil alih Pembayaran bunga dan pembiayaan lainnya Beban operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan Kenaikan/penurunan dalam aset dan liabilitas operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan dari nasabah: Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Kas neto diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi
2015
6.080.604 1.430.697 14.091 71.994
5.961.346 1.534.956 21.514 65.373
5.187
1.064
(2.691.338) (2.869.927) (393.274)
(3.191.136) (2.896.610) (123.792)
(1.438.285) (30.260)
Accrued expenses and other liabilities
(6.172.834)
Net cash provided by/(used in) operating activities
(806.171)
(483.954) 3.113.218 (86.378) (9.452)
(3.348.421) 411.363 176.466 (95.423)
443.563 693.818 149.025 (788.959)
(467.940) (660.555) (200.476) (1.085.847)
(19.545) 9.157.523
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan efek-efek tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Pembelian efek-efek tersedia untuk dijual
1.074.287 5.287 (87.554)
3.679.258 1.036 (63.007)
(2.486.765)
(3.075.231)
Kas neto diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi
(1.494.745)
185
Proceeds from sale of foreclosed assets Payment of interest and other financing charges Other operating expenses Payment of income tax Increase/decrease in operating assets and liabilities: Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreements to resell Loans Other assets Obligations due immediately Deposits from customers: Current account Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Securities sold under repurchased agreement
(300.000) 3.161.247
1.636.906
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest received Fees and commissions income Other Operating Income Non-operating income - net
542.056
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of securities available for sale Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Acquisition of securities available for sale Net cash provided by/(used in) investing activities
The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 4 PT BANK MEGA Tbk ENTITAS INDUK LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SCHEDULE 4 PT BANK MEGA Tbk PARENT ENTITY STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen tunai Pembayaran pinjaman yang diterima Penerbitan pinjaman yang diterima
(526.350) (1.208.945) 538.900
(100.000) (92.888) 1.208.945
Kas neto diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(1.196.395)
1.016.057
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
6.466.383
(4.614.721)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
8.177.147
12.791.868
CASH AND CASH EQUIVALENTS, AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
14.643.530
8.177.147
CASH AND CASH EQUIVALENTS, AT END OF YEAR
1.001.235 4.337.316 116.098
1.093.626 4.546.084 279.514
5.668.303
2.257.923
Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - maturing within 3 months since acquisition date
3.520.578
-
Deposits Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 months since acquisition date
14.643.530
8.177.147
Total cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Deposito Bank Indonesia jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Total kas dan setara kas
186
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of cash dividends Payments of fund borrowings Proceeds of fund borrowings Net cash provided by (used in) financing activities
PT Bank Mega Tbk
Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean 12-14A, Jakarta 12970 Tel. 021 7917 5000 (hunting) Fax. 021 7918 7100 MEGA CALL 021 500010/60010 (HP) www.bankmega.com
Laporan Tahunan 2016