Mega_annual Report_2016.pdf

  • Uploaded by: Abil Riski
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mega_annual Report_2016.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 154,597
  • Pages: 453
MAPPING

THE WAY Forward

Laporan Tahunan 2016

MAPPING

THE WAY

Forward

Bank Mega berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% menjadi Rp1,16 triliun yang bersumber dari penghasilan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya. Pencapaian ini sejalan dengan strategi Bank dalam meningkatkan fee based income dan penyaluran kredit yang konservatif serta mengurangi cost of fund. Bank akan terus meningkatkan inovasi produk dan kualitas layanan untuk memaksimalkan peluang bisnis pada masa mendatang.

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

DAFTAR ISI 1 Sekapur Sirih 2 Daftar Isi 6 Ringkasan Kinerja 2016 8 Ikhtisar Keuangan 9 Informasi Saham 11 Aksi Korporasi 11 Suspension Delisting 12 Peristiwa Penting 2016

Laporan Manajemen 18 Laporan Direksi

28 Laporan Dewan Komisaris

35 Profil Perusahaan 38 Identitas Perusahaan 41 Sekilas BANK MEGA 46 Visi & Misi 46 Nilai-nilai Utama 47 Perjalanan Kami 42 Kegiatan Usaha 50 Struktur Organisasi 52 Area Operasional 54 Profil Direksi 58 Profil Dewan Komisaris

72

62 Pejabat Eksekutif 67 Informasi Pemegang Saham 67 Struktur Pemegang Saham 68 Kronologis Pencatatan Saham

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

68 Kronologis pencatatan efek Lainnya 69 Lembaga Penunjang Pasar Modal 70 Penghargaan dan Sertifikasi

111

74 Tinjauan Makro 76 Struktur Bisnis 96 Tinjauan Kinerja Keuangan 101 Kemampuan Membayar Kewajiban Dan Tingkat Kolektibilitas 102 Struktur Permodalan Dan Kebijakan Struktur Modal 103 Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal 2016 103 Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan 103 Prospek Usaha 103 Target Dan Realisasi 2016 Serta Proyeksi 2017 103 Aspek Pemasaran 104 Dividen

Tinjauan operasional 113 Manajemen Risiko 184 Sumber Daya Manusia 192 Teknologi Informasi

2

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

DAFTAR ISI

196 Laporan Tata Kelola Perusahaan 198 Rapat Umum Pemegang Saham (Rups)

225 Sistem Pengendalian Internal

199 Struktur Tata Kelola (Governance Structure)

226 Pelaksanaan Audit Internal

200 Dewan Komisaris

228 Pelaksanaan Audit Eksternal

202 Direksi

229 Penanganan Benturan Kepentingan

213 Komite Audit

233 Kecukupan Transparansi

216 Komite Pemantau Risiko

234 Komitmen Integritas (Kode Etik Dan Budaya Perusahaan)

220 Komite Remunerasi Dan Nominasi 223 Penerapan Fungsi Kepatuhan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 250 Lingkungan Hidup 250 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) 250 Program Tanggung Jawab Sosial 253 Manajemen Produk, Jasa & Konsumen

248 Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Bank Mega Tbk

Laporan Keuangan 2016

254 Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

257 PT Bank Mega Tbk

3

Ikhtisar Utama 15 Ringkasan Kinerja 2016 17 Ikhtisar Keuangan 19 Informasi Saham 21 Aksi Korporasi 22 Peristiwa Penting 2016 23 Suspension Delisting

Ikhtisar Utama Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

RINGKASAN Perolehan DPK meningkat sebesar

3%, dari Rp49,74 triliun triliun. Rp51,05 menjadi

Rp70,53 3%

Total aset sebesar naik

triliun,

YoY dari tahun 2015

yang sebesar Rp68,23 triliun

6

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

KINERJA Pendapatan operasional bersih meningkat

25% Rp1,47

dari Rp1,18 triliun menjadi

triliun

Laba bersih meningkat sebesar

10% dari Rp1,05 triliun menjadi triliun Rp1,16

Bank Mega menyalurkan kredit sebesar Rp28,30 triliun di tahun 2016 Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

7

Ikhtisar Utama Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

Ikhtisar Keuangan

dalam miliar Rupiah

Growth

Keterangan

2016

2015

2014

3.38%

70,532

68,225

-31.02%

5,983

8,673

59.79%

23,741

14,858

2015-2015

Total aset Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain Efek-efek dan tagihan lainnya Kredit yang diberikan Simpanan pihak ketiga

2012

66,582

66,396

65,219

9,094

11,241

8,494

14,782

14,468

19,836

-12.72%

28,277

32,398

33,614

30,173

26,986

2.68%

51,073

49,740

51,022

52,372

50,265 58,956

Total liabilitas

2.75%

58,266

56,708

59,613

60,214

Ekuitas

6.50%

12,266

11,517

6,970

6,183

6,263

Laba bersih

9.97%

1,158

1,053

568

525

1,377

2016

2015

2014

2013

2012

Rasio Keuangan Return On Assets (ROA)

2.36%

1.97%

1.16%

1.14%

2.74%

Return On Equity (Roe)

10.91%

15.30%

10.05%

9.65%

27.44%

Loan To Deposit Ratio (Ldr)

55.35%

65.05%

65.85%

57.41%

52.39%

3.44%

2.81%

2.09%

2.18%

2.09%

26.21%

22.85%

15.23%

15.74%

16.83% 941.34%

Non Performing Loan (Npl) Gross Capital Adequacy Ratio (Car)/Kpmm Liabilitas Terhadap Ekuitas

475.02%

492.39%

855.28%

973.86%

Liabilitas Terhadap Total Aset

82.61%

83.12%

89.53%

90.69%

90.40%

Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

81.81%

85.72%

91.25%

89.76%

76.73%

7.01%

6.04%

5.27%

5.38%

6.45%

2016

2015

2014

2013

2012 3,342

Net Interest Margin (Nim)

Growth

Laporan Laba - Rugi

2016-2015

Pendapatan bunga bersih

5.60%

3,488

3,303

2,745

2,696

Pendapatan selain bunga

-10.39%

1,734

1,935

1,396

1,186

968

24.70%

1,545

1,239

659

633

1,566

Laba sebelum pajak & kepentingan minoritas Laba bersih Total Laba (Rugi) Komprehensif

9.97%

1,158

1,053

568

525

1,377

-72.57%

1,275

4,648

787

548

1,386

2016

2015

2014

2013

2012

Growth

Data Saham

2016-2015

Jumlah saham yang beredar (dalam jutaan)

0.00%

6,964

6,964

6,964

6,964

6,964

Laba bersih per saham dasar (Nilai penuh)

9.93%

166

151

82

75

198

2016

2015

2014

2013

2012

Data Karyawan & Kantor Cabang Jumlah Kantor Cabang Jumlah Karyawan

8

2013

PT Bank Mega Tbk

Growth 2016-2015 1.16%

349

345

344

344

326

-5.61%

6,466

6,850

8,077

8,868

8,864

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

INFORMASI SAHAM

Kinerja Saham Bank Mega Tahun 2015-2016 Harga, Volume Transaksi, Jumlah Saham Beredar, dan Kapitalisasi Pasar Per Triwulan Tahun 2015-2016 Kuartal 1

Saham Bank Mega 2016

Kuartal 2

Kuartal 3

Kuartal 4

Tertinggi

Rp 3.200

Rp 3.550

Rp 3.490

Rp 3.070

Terendah

Rp 2.700

Rp 2.600

Rp 2.800

Rp 2.510

Penutupan

Rp 2.800

Rp 3.550

Rp 3.000

Rp 2.550

78.100

41.600

10.800

21.500

19.304.000

24.474,000

20.682.000

17.580.000

Kuartal 2

Kuartal 3

Kuartal 4

Volume (saham) Kapitalisasi Pasar (juta Rp)

Kuartal 1

Saham Bank Mega 2015 Tertinggi

Rp 2.500

Rp 2.550

Rp 3.450

Rp 3.275

Terendah

Rp 1.950

Rp 1.965

Rp 2.910

Rp 2.785 Rp 3.275

Penutupan Volume (saham) Kapitalisasi Pasar (juta Rp)

Rp 2.450

Rp 2.500

Rp 3.450

1.128.200

221.200

490.500

4.700

16.890.638,7

17.235,345,6

23.784.776,9

22.578.302,7

INFORMASI OBLIGASI

Tahun

Keterangan

2008

Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 *)

Peringkat

Nominal

Pencatatan

A (idn) dari Fitch Ratings Indonesia

Rp 1.000.000.000.000

Bursa Efek Indonesia

*) Telah dilaksanakan opsi beli Obligasi subordinasi Bank Mega Tahun 2007 pada tanggal 16 Januari 2013

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

9

Ikhtisar Utama Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

KEBIJAKAN DIVIDEN

Tahun Buku

Dividen per Saham (Rp)

Jenis Dividen

% Dividen terhadap Laba Bersih

2002

11,27 Tunai

8.544.900.000

30,00%

2003

76,66 Tunai

72.080.000.000

40,00%

2004

113,17 Tunai

106.405.101.412

40,00%

136,00 Tunai

127.871.280.000

40,00%

204,13 Saham

191.929.738.359

60,00%

-

0,00%

104.143.835.084

20,00%

2005 2006

- -

2007

64,07 Tunai

2008

- -

-

0,00%

2009

- -

-

0,00%

500.088.442.384

52,54%

2010

157,20 Tunai

2011

- 190,00 Tunai

2012

186,30 Saham 453,60 Saham *)

2014

14,36 Tunai

2015

?

2016

?

*) Dividen saham dari kapitalisasi agio tahun buku 2011

10

Jumlah Pembayaran (Rp)

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

-

0,00%

692.731.649.500

50,29%

679.240.286.550

49,31%

1.653.804.487.350 100.000.000.000

16,69%

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

AKSI KORPORASI

Tidak ada aksi korporasi selama tahun buku 2016.

SUSPENSION DAN/ATAU DELISTING

Tidak ada suspension dan/atau delisting selama tahun buku 2016.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

11

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

PERISTIWA PENTING 2016

6 JANUARI 2016 Signing MOU Bank Mega dengan FC Barcelona.

20 JANUARI 2016 Launcing Mega Super Vaganza 2016 periode 1.

21 JANUARI 2016 Rapat Kerja

12

PT Bank Mega Tbk

30 JANUARI 2016 Nonton Bareng Pertandingan Sepakbola Barcelona di Wilayah Surabaya

24 FEBRUARY 2016 Nonton Bareng Pertandingan Sepakbola di Wilayah Bandung dan Makassar, dalam rangka Pre Launching Kartu Kredit Mega Barca

26 FEBRUARI 2016 Penyerahan Klaim Asuransi Kecelakaan kepada Ahli Waris Nasabah MegaFirst

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

PERISTIWA PENTING 2016

16 MARET 2016 Penarikan Undian MegaMobile, bersama Telkomsel

13 APRIL 2016 CSR Pemberian Pemeriksaan Kesehataan Umum dan Gigi di Wilayah Bintaro, dalam rangka HUT ke-47 Bank Mega, bekerjasama dengan CT ARSA Foundation.

3 APRIL 2016 Mega Travel Fair

14 APRIL 2016 CSR Donor Darah dalam rangka HUT ke-47 Bank Mega

7 APRIL 2016 Public Expose

15 APRIL 2016 Syukuran HUT ke-47 Bank Mega

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

13

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

PERISTIWA PENTING 2016

14

15 APRIL 2016 RUPST

22 APRIL 2016 Public Expose

25 APRIL 2016 Board Director Visiting BEI, dalam rangka 16 tahun Bank Mega Listing di Bursa

24 JUNI 2016 Mega Peduli dalam rangka bulan Suci Ramadhan, dengan membagikan paket sembako kepada kaum dhuafa.

9 MEI 2016 Launching Ceremony Mega Barca Card

10 AGUSTUS 2016 Peluncuran Mega Supervaganza Periode 2

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

PERISTIWA PENTING 2016

21 OKTOBER 2016 Peresmian Bank Mega Kantor Wilayah Banjarmasin dan Customer Gathering

30 NOVEMBER 2016 Sosialisasi Kerjasama BPJS Ketenagakerjaan dengan CT Corpora.

27 OKTOBER 2016 Literasi Edukasi “Ayo Ke Bank” di MTs YKM3, Yayasan Qur’an, Palbatu, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.

8 DESEMBER 2016 Peletakan batu pertama perbaikan sekolah PGRI Garut, akibat bencana banjir, bantuan Mega Berbagi.

20 NOVEMBER 2016 Bekerjasama dengan CT ARSA Foundation mulai menyalurkan bantuan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan bagi 34 sekolah di Tanah Air melalui program Mega Berbagi.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

15

Pertumbuhan aset menjadi

Rp64,8 triliun 3,63%

atau tumbuh

Laporan Manajemen 15 Laporan Direksi 17 Laporan Dewan Komisaris

Ikhtisar Utama

LaporanManajemen Manajemen Laporan

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Laporan

Direksi “Melalui pelaksanaan bisnis yang fokus dan terukur serta ditunjang oleh prinsip kehati-hatian, tahun 2016 Bank Mega berhasil mencatat pertumbuhan yang berkelanjutan”

Kostaman Thayib Direktur Utama

18

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Laporan Direksi

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

KINERJA PERBANKAN Kondisi stabilitas sektor jasa keuangan, termasuk industri perbankan masih berada dalam kondisi normal.

Tahun 2016 boleh kita katakan sebagai tahun yang

Kinerja pasar keuangan domestik secara umum juga

tidak mudah dan cukup menantang.

Seperti kita

masih cukup baik. Tingkat kesehatan lembaga jasa

ketahui bersama, kondisi perekonomian global secara

keuangan juga masih dalam kondisi terjaga dengan

umum masih mengalami perlambatan dan dibayangi

didukung tingkat permodalan yang tinggi dan likuditas

peningkatan risiko ketidakpastian. Dengan rendahnya

yang memadai.

pertumbuhan

perekonomian

negara-negara

maju,

membuat perekonomian global diperkirakan tumbuh

Meski BI dan OJK telah menerapkan kebijakan moneter

sebesar 3,0%, lebih rendah dari 3,1% di tahun 2015.

terkait penurunan sukubunga, tetapi data Otoritas

Keluarnya Inggris dari Uni Eropa, kebijakan ekonomi

Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan kredit perbankan

Amerikat Serikat di bawah pemerintahan baru membuat

nasional di tahun 2016 hanya tumbuh sebesar 7,87%,

perekonomian global dibayangi ketidakpastian yang

turun dari 10,44% di tahun 2015. Pertumbuhan dana

tinggi.

pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 9,60% di tahun 2016, lebih tinggi dari tahun 2015 lalu, yang hanya

Gejolak ekonomi dunia tersebut berdampak pada

tumbuh 7,26%.

pertumbuhan ekonomi domestik. Namun demikian, Indonesia berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sebagai hasil dari koordinasi kebijakan

KINERJA BANK MEGA 2016

ekonomi yang baik antara Pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga-lembaga lainnya. Tekad Pemerintah

Dalam kondisi perekonomian dan perbankan yang

untuk memperbaiki kondisi usaha di dalam negeri,

masih penuh tantangan, kami patut bersyukur dengan

melalui pemberlakuan paket-paket program deregulasi,

pencapaian kinerja Bank Mega pada tahun 2016.

juga memberikan hasil positif. Ekonomi Indonesia tetap

Melalui pelaksanaan bisnis yang fokus dan terukur

tumbuh positif sebesar 5,02%, lebih tinggi dibanding

serta ditunjang oleh prinsip kehati-hatian, tahun 2016

pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 4,88%.

Bank Mega berhasil mencatat pertumbuhan kinerja

Sedangkan inflasi sepanjang tahun 2016 tercatat

yang positif. Bank Mega tetap terjaga sehat dengan

sebesar 3,02%, menurun dibandingkan inflasi tahun

permodalan yang kuat dan likuiditas yang baik. Bank

2015 yang sebesar 3,45% yoy.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

19

LaporanManajemen Manajemen Laporan

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Direksi

mencatat pertumbuhan laba

bersih sebesar 10%

Bank Mega tetap memiliki permodalan yang kuat Per

menjadi Rp1,16 triliun di tahun 2016. Sedangkan laba

31 Desember 2016, rasio kecukupan modal minimum

sebelum pajak meningkat 25% menjadi Rp1,55 triliun

atau CAR

bila dibanding periode sebelumnya pada tahun 2015

pasar dan operasional, tercatat sebesar 26,21%, naik

yaitu sebesar Rp1,24 triliun.

Sedangkan aset Bank

dari 22,85% pada tahun 2015. Selain itu, marjin bunga

Mega menjadi sebesar Rp70,53 triliun atau tumbuh

bersih meningkat menjadi sebesar 7,01% dibandingkan

3,4% dari tahun 2015 sebesar Rp68,23 triliun, terutama

6,04% pada tahun lalu.

setelah memperhitungkan risiko kredit,

didorong dari peningkatan efek-efek yang meningkat 65,6% menjadi Rp23,7 triliun.

Namun demikian, diakui bahwa Bank tidak dapat

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank juga meningkat, mencapai Rp51,07 triliun atau meningkat 2,7% dari tahun 2015 sebesar Rp49,74 triliun. Pertumbuhan ini bersumber dari dana murah (Giro dan Tabungan) yang meningkat sebesar 7.62% menjadi Rp16,26 triliun dari periode sebelumnya sebesar Rp15,10 triliun. Kinerja

operasional

menghindar dari dampak situasi perekonomian yang masih penuh dengan tantangan di tahun 2016. Kondisi tersebut menjadi salah satu pertimbangan Bank untuk dengan pendekatan konservatif secara prudent kepada perusahaan-perusahaan yang telah teruji track record nya. Tidak dapat kami pungkiri bahwa tekanan ekonomi telah berdampak pada penurunan kinerja debitur di beberapa sektor usaha secara signifikan. Kondisi

Bank

juga

menunjukan

pertumbuhan yang baik. Pendapatan Operasional bersih meningkat sebesar 24,7% dari Rp1,18 triliun menjadi Rp1,47 triliun sedangkan Pendapatan non operasional bersih juga meningkat sebesar 25% dari Rp59,87 miliar menjadi Rp74,86 miliar. Pendapatan Bunga Bersih yang meningkat 5,6% menjadi Rp3,49 triliun jika dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp3,30 triliun. Sedangkan Beban Operasional lainnya turun sebesar 7,6% menjadi Rp3,75 triliun dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp4,06 triliun, yang menjadikan rasio BOPO turun menjadi 81,81% dari periode yang sama tahun 2015 sebesar 85,72%. Penurunan ini terutama disebabkan karena keuntungan perubahan nilai surat berharga dan inisiatif Bank untuk menjalankan langkah-langkah efisiensi biaya.

tersebut berakibat pada melambatnya pertumbuhan kredit Bank Mega sepanjang 2016. Total kredit menjadi sebesar Rp28,28 triliun atau turun 12,72% dari Rp32,40 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada segmen KUK seiring dengan strategi Bank untuk lebih konservatif terhadap segmen ini. Sedangkan segmen bisnis yang mencatat pertumbuhan adalah kartu kredit yang tumbuh 2,4% menjadi Rp8,24 triliun dari sebelumnya Rp8,05 triliun di tahun 2015.

Sebagai langkah preventif atas kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, Bank juga melakukan review menyeluruh atas kualitas kredit yang telah diberikan dan menetapkan sejumlah action plan untuk mengelolanya dengan lebih baik. Pada tahun 2016, rasio kredit bermasalah (NPL gross) Bank mengalami sedikit peningkatan menjadi sebesar 3,4% dari 2,8% pada tahun 2015.

20

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Laporan Direksi

Dalam hal jaringan, per akhir Desember 2016 kami

2016, Bank juga meluncurkan program benefit

memiliki 349 kantor cabang, yang terdiri dari 53 kantor

diskon belanja dengan kartu debit sebesar 5% di

cabang utama, 289 kantor cabang pembantu, dan 7

Carrefour yang menjadi keuntungan sepanjang

kantor kas. Pada tahun 2016, Bank membentuk 2 Kantor

masa bagi para nasabah Bank Mega. Sedangkan

Wilayah baru agar dapat meningkatkan penetrasi pasar

pemegang kartu kredit Bank Mega dapat menikmati

dan lebih mendekatkan diri dengan nasabah. Kantor

diskon belanja diseluruh unit usaha ritel CT Corp

Wilayah Jakarta dipecah menjadi 2 dan memisahkan

tersebut.

Kalimantan dari supervisi Kantor Wilayah Makassar. Dengan terbentuknya Kantor Wilayah Jakarta 2 dan

2. Inovasi produk dan fitur layanan kepada nasabah

Kantor Wilayah Banjarmasin, Bank Mega memiliki 8

dalam usaha menjadi bank retail dan meningkatkan

Kantor Wilayah (Medan, Jakarta 1, Jakarta 2, Bandung,

jumlah penghimpunan dana masyarakat. Pada

Semarang, Surabaya, Makassar dan Banjarmasin) yang

tahun 2016 Bank meluncurkan produk co-branding

mensupervisi 349 kantor di seluruh Indonesia.

Mega Barça yang terdiri dari kartu kredit, kartu debit dan kartu pre- paid (E-cash), yang didesain khusus dengan gambar FC Barcelona. Bank Mega

Strategi 2016

merupakan mitra pertama atau official bank di Indonesia dari klub sepakbola terkemuka dunia

Bank Mega telah melaksanakan beberapa strategi untuk

yaitu FC Barcelona. Dari kerjasama ini nasabah

mengurangi dampak dari tekanan tersebut terhadap

Tabungan Mega Perdana Barca dan pemegang

kinerja Bank secara keseluruhan.

Bank Mega tetap

kartu kredit Mega Barca sebanyak 24 orang telah

fokus pada upaya memperkuat fundamental keuangan

mendapatkan reward untuk menikmati paket

dan memaksimalkan pertumbuhan bisnis, melalui:

wisata Ultimate Camp Nou, Barcelona Tour.

1. Sinergi dengan perusahaan-perusahaan dalam PT CT Corpora (“CT Corp”) untuk meningkatkan

Sebagai apresiasi bagi nasabah setia dan juga

volume

untuk

usaha,

menciptakan

peluang

usaha

meningkatkan

jumlah

tabungan,

Bank

baru serta penambahan jumlah jaringan kantor

Mega meneruskan Mega Super Vaganza dengan

secara

meluncurkan

terencana.

Melalui

sinergi

ini

Bank

program

”Mega

SuperVaganza

Mega menjadi Bank yang dapat memberikan

2”, yaitu program berhadiah yang berlaku pada

keuntungan sepanjang masa kepada nasabah

Tabungan Mega Dana dan Mega Maxi, yang

penabung individu yang memenuhi persyaratan

khusus ditujukan bagi nasabah individu. Periode

dan pemegang kartu kredit Bank Mega. Nasabah

kedua berlangsung mulai 1 Agustus 2016 hingga

penabung akan mendapatkan voucher belanja

29 Januari 2017. Program ini bertujuan untuk lebih

yang dapat digunakan diantaranya Carrefour,

meningkatkan akuisisi nasabah baru (New To

Transmart, Metro Department Store, Trans Fashion

Bank) serta meningkatkan pengendapan dana dari

(Furla, BOSS, Geox dan lain-lain), Baskin Robbins,

nasabah existing.

Wendys, Coffee Bean and Tea Leaf, Anta Vaya, Trans Studio Makassar dan Bandung, Trans Luxury Hotel, Ibis Bandung dan Transvision. Pada tahun

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

21

LaporanManajemen Manajemen Laporan

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Direksi

3. Terkait dengan situasi pasar yang masih diliputi dengan tantangan, maka dalam upaya menjaga

PENERAPAN TATA KELOLA DAN MANAJEMEN RISIKO

pertumbuhan kredit, strategi yang dijalankan dalam

Bank terus berpegang pada standar tata kelola yang

penyaluran kredit yaitu fokus pada perusahaan

tinggi dan meyakini bahwa pelaksanaan tata kelola

dengan track record yang baik dan teruji. Selain

perusahaan yang baik adalah faktor penting dalam

itu juga fokus pada sektor industri yang memiliki

upaya membangun dan memelihara kepercayaan dan

trend positif, antara lain: sarana / prasarana,

kredibilitas. Bank memiliki struktur dan mekanisme

konstruksi, perdagangan besar dan eceran, indutri

tata kelola sesuai dengan regulasi.Prinsip-prinsip

pengolahan, real estate, jasa perusahaan dan lain-

GCG diterapkan di semua tingkatan organisasi dalam

lain.

Perusahaan, didukung oleh konsistensi dan peraturan prosedural yang secara periodik diuji dan ditingkatkan

4. Pengembangan

teknologi

informasi

untuk

agar sesuai dengan perkembangan terkini.

mendukung perkembangan bisnis retail serta mitigasi risiko operasional

Bank telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen

Pengembangan Potensi Sumber Daya Manusia

Risiko, Satuan Kerja Anti Money Laundering (AMLA), Satuan Kerja Penerapan Strategi Anti Fraud. Satuan Kerja-Satuan Kerja tersebut terpisah dari Unit Kerja

Sumber daya manusia adalah salah satu komponen

Operasional dan Unit Kerja Bisnis sehingga dapat

utama Bank. Untuk mengembangkan kompetensi

melaksanakan fungsinya secara independen dan

semua karyawan, Bank secara berkesinambungan

didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki

melakukan pelatihan eksternal dan internal. Bank juga

kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung

memiliki mekanisme rekrutmen untuk menjaring bakat-

jawabnya, memiliki job description dan pedoman kerja

bakat terbaik. Sepanjang 2016 Bank melaksanakan

sesuai dengan struktur organisasi Bank.

berbagai

program

untuk

mendapatkan

kandidat

maupun pengembangan kualitas SDM. Hingga akhir

Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung

Desember 2016, Bank memiliki 8.986 pegawai yang

jawab, Direksi membentuk Komite – Komite, yaitu

tersebar di seluruh unit kerja di kantor pusat, regional,

Komite Manajemen Risiko, Komite Aset dan Liabilitas

dan cabang.

(ALCO), Komite Kebijakan Perkeditan, Komite Teknologi Informasi, Komite Sumber Daya Manusia, Komite

Pada tahun 2016 Bank telah melakukan penyempurnaan

Produk, dan Komite Pengadaan Barang.

organisasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam

22

menghadapi

kondisi

Dalam hal manajemen risiko, Bank terus menerapkan

persaingan perbankan yang semakin ketat. Salah satu

kerangka manajemen risiko yang kokoh. Dalam

penyempurnaan organisasi yang dilakukan adalah pada

pelaksanaannya, Bank senantiasa mengedepankan

model organisasi di network dengan satu kepemimpinan

prinsip kehati-hatian dalam mengelola segala jenis risiko

untuk seluruh segmen bisnis untuk memaksimalkan

sebagai wujud komitmen Bank dalam menjalankan

kinerja bisnis yang ada.

praktik tata kelola perusahaan yang baik.

PT Bank Mega Tbk

tuntutan

bisnis

dan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Laporan Direksi

Kami meyakini seluruh upaya peningkatan kualitas

telah beramal untuk mencerdaskan kehidupan anak

penerapan tata kelola akan meningkatkan kinerja

bangsa. Pada awal Desember 2016, Bank Mega melalui

Bank secara berkelanjutan, sesuai dengan tujuan dan

Komite Mega Berbagi telah memberikan komitmen

manfaat dari penerapan tata kelola perusahaan yang

untuk merenovasi 34 sekolah yang memiliki bangunan

baik

kurang layak. Termasuk diantaranya 2 sekolah korban banjir bandang di Garut yang pembangunan kembali

Tanggung Jawab Sosial / Corporate Social Responsibility Bank

memaknai

program

Corporate

sekolahnya telah dimulai dan diharapkan rampung pada semester pertama 2017.

Social

Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab dilaksanakan sepanjang tahun 2016 yang merupakan

PERUBAHAN SUSUNAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

bagian dari Mega Peduli. Kegiatan yang telah dilakukan

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

adalah Aksi Donor Darah yang dilaksanakan secara

(RUPST) 2016 yang diselenggarakan pada 15 April

serentak di 7 kota tempat keberadaan Kantor Wilayah

2016, Rapat telah menyetujui pengunduran diri Sdr.

Bank Mega di seluruh Indonesia sebagai rangkaian

Max Kembuan dan Sdri Tati Hartawan sebagai Direksi

peringatan ulang tahun Bank Mega. Terkait peringatan

Bank Mega.

ulang tahun Bank Mega, Mega Peduli juga memberikan

saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis di Jakarta

Sdr Max Kembuan dan Sdri Tati Hartawan yang telah

yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu.

memberikan dedikasi dan kontribusinya untuk dalam

Kemudian, dalam rangka merayakan Hari Raya Idul

Bank Mega.

sosial kepada stakeholder. Berbagai kegiatan CSR

Mewakili seluruh jajaran Bank Mega,

Fitri, Mega Peduli juga memberikan bantuan sembako kepada panti-panti asuhan dan juga bagi masyarakat

PROSPEK USAHA 2017

yang kurang mampu disekitar Kantor Bank Mega di

Perekonomian dunia pada tahun 2017 diperkirakan

beberapa kota.

masih

dipenuhi

oleh

berbagai

tantangan

yang

disebabkan berbagai permasalahan. Salah satunya Dalam rangka mendukung Gerakan Literasi Keuangan

ditandai oleh kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat

Nasional, Bank juga telah melakukan edukasi perbankan

Donald Trump yang cenderung akan memberlakukan

di Jakarta dan Medan.

proteksionisme di bidang perdagangan. China sendiri sebagai salah satu negara dengan perekonomian paling

Bank juga menggalang kegiatan bersama nasabah

berpengaruh di dunia diperkirakan akan melonggarkan

untuk

meningkatkan

target pertumbuhannya dan mengendalikan kredit

pendidikan melalui produk Tabungan Mega Berbagi.

dengan lebih selektif sehingga laju investasi akan

Melalui Tabungan Mega Berbagi, Nasabah akan

tertahan dan tidak mengalami hard landing dalam

menyisihkan minimal 1% dari sukubunga yang diterima

perekonomiannya. Kebijakan ini akan berdampak

dan Bank Mega memberikan tambahan 1% lagi.

pada turunnya aliran investasi ke luar China, termasuk

Dengan demikian melalui Tabungan Mega Berbagi,

Indonesia.

memberikan

bantuan

guna

para nasabah serta Bank Mega secara bersama-sama

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

23

LaporanManajemen Manajemen Laporan

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

Laporan Direksi

2017

Inovasi produk dan fitur layanan kepada nasabah serta

diproyeksikan untuk tumbuh mencapai 5,0% - 5,4%

pengembangan teknologi informasi juga akan menjadi

(BI) atau 5,1% (APBN) atau 5,3% (Bank Dunia) ditopang

fokus utama agar Bank Mega dapat terus tumbuh

oleh permintaan domestik yang tetap kuat dan pulihnya

dengan NIM yang sehat, meningkatkan Fee Based

kinerja ekspor sejalan dengan membaiknya harga-

Income dan efisiensi perusahaan.

Perekonomian

dalam

negeri

pada

tahun

harga komoditas ekspor Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing di segmen retail, Bank Melihat masih ada peluang di tahun 2017 untuk terus

Mega akan secara konsisten melakukan penambahan

tumbuh dan berkembang, Bank Mega telah bertekad

kapasitas jaringan dan pengembangan layanan digital

untuk menggapai kinerja maksimal dengan menetapkan

channel seperti ATM, EDC dan Mobile Banking.

target pertumbuhan usaha yang lebih baik lagi.

Dalam

menyalurkan

kredit,

Bank

Mega

akan

meneruskan pendekatan secara konservatif untuk Fokus

kebijakan

Bank

Mega

adalah

dengan

mengantisipasi

kondisi

makro

yang

diperkirakan

memaksimalkan pertumbuhan usaha di tahun 2017

masih cukup menantang di 2017. Penyaluran kredit

dengan

“prudential

masih akan fokus pada industri yang memiliki trend

banking”, antara lain melalui kebijakan rasio LDR berkisar

positif guna meningkatkan portofolio kredit dari segala

pada level 60%.

segmen secara prudent.

senantiasa

menjalani

prinsip

Penyaluran kredit terus dilakukan

secara prudent kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki risiko rendah dengan jenis industri yang baik

Bank Mega juga menaruh perhatian yang sangat serius

dan jelas track recordnya. Pertumbuhan dana pihak

terhadap pertumbuhan kartu kredit dengan melakukan

ketiga akan mengutamakan pada pertumbuhan dana

berbagai penyempurnaan di beberapa bidang dan

murah seperti tabungan dan giro.

Bank Juga akan

memanfaatkan competitive advantage melalui sinergi

memperluas sinergi dengan perusahaan-perusahaan di

dengan perusahaan retail di lingkungan CT Corpora

lingkungan PT CT Corpora untuk meningkatkan volume

guna memberikan penawaran terbaik bagi masyarakat.

usaha dan menciptakan peluang usaha baru serta

Bank juga akan terus menekankan peningkatan efisiensi

penambahan jumlah jaringan kantor secara terencana.

di seluruh tingkatan operasional. Kami meyakini

Sinergi ini menjadi competitive advantage bagi Bank

kesadaran akan efisiensi biaya di seluruh jajaran dan

Mega yang tidak dimiliki oleh industri perbankan lain

di seluruh tingkatan operasional merupakan salah

pada umumnya.

24

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Laporan Direksi

satu faktor kunci bagi meningkatnya daya saing Bank

mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh

Mega, yang pada akhirnya akan memberi sumbangan

karyawan dan jajaran manajemen atas kerja keras dan

substansial terhadap kinerja keuangan.

kerjasamanya. Selain itu, ucapan terima kasih juga kami sampaikan

PENUTUP DAN APRESIASI

untuk CT Corpora yang merupakan pemegang saham

Sebagai penutup, atas nama Direksi, saya mengucapkan

pengendali Bank Mega melalui PT Mega Corpora atas

terima kasih yang tulus kepada seluruh pemangku

dukungan dan kepercayaannya dengan menjalin sinergi

kepentingan Bank Mega yaitu regulator, seluruh

yang kokoh dan menguntungkan.

nasabah setia serta mitra bisnis atas dukungannya sepanjang tahun 2016.

Kami

terus

pertumbuhan Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan

berkomitmen dan

untuk

maju

kesejahteraan

mencapai

bersama-sama

dengan para pemangku kepentingan.

Komisaris yang telah memberikan kepercayaan kepada Manajemen dalam mengembangkan Bank Mega. saya

Atas Nama Direksi

Kostaman Thayib Direktur Utama

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

25

LaporanManajemen Manajemen Laporan

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

JAJARAN Direksi

Madi Darmadi Lazuardi Direktur Credit

26

PT Bank Mega Tbk

Indivara Erni Direktur Risk

Laporan Tahunan 2016

Kostaman Thayib Direktur Utama

Martin Mulwanto

Direktur Treasury & Int. Banking

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

JAJARAN Direksi

Wiweko Probojakti Direktur Credit Card & Personal Loan

Lay Diza Larentie

Direktur Funding & Network

YB Hariantono

Direktur Operation & IT

Yuni Lastianto

Direktur Compliance & Human Capital

MAPPING WAY Bank FORWARD Mega Tbk Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward THEPT

27

Ikhtisar Utama

LaporanManajemen Manajemen Laporan

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Dewan Komisaris

Laporan

DEWAN KOMISARIS “Di tengah kondisi perekonomian yang masih diwaranai ketidakpastian, Bank Mega berhasil menunjukkan kinerja positif. Dewan Komisaris terus berkomitmen untuk memperkuat fungsi pengawasan agar kinerja Bank dapat tumbuh secara berkesinambungan”

Yungky Setiawan Komisaris Utama

28

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TI J

P

I

L

La oran Ta a Ke o a Perusahaan

Tanggung Ja a Perusahaan

os a

La oran Tahunan Konso das on 2016

La oran

Pemegang aham Yang ami Hormati,

re s

i tengah kondisi ekonomi tersebut, secara keseluruhan sistem kuangan nasional tetap stabil. Tetapi tingkat

Pada 2016, pertumbuhan ekonomi global belum merata

pertumbuhan kredit perbankan nasional masih terus

dan pasar keuangan masih diliputi ketidakpastian.

melambat.

Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2016 sedikit

kredit secara nasional sebesar 7,87% lebih rendah

melambat yaitu sebesar 3,1% dibanding tahun 2015

dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan pada

yang sebesar 3,2%.

isisi lain, pertumbuhan ekonomi

tahun 2015 yang sebesar 10,10%. ementara itu, ana

Tiongkok mencapai 6,7%. Pencapaian ini lebih pesat

Pihak Ketiga perbankan tumbuh 8,4% karena adanya

dibandingkan

program tax amnesty.

angka yang diprediksi para ekonom,

tetapi masih lebih kecil dibandingkan realisasi tahun 2015 yang mencapai 6,9%. i samping itu, pemilihan presiden

epanjang

tahun

2016,

pertumbuhan

inerja Bank 2016

dan hasil referendum Inggris yang ropa atau yang

alam kondisi yang penuh tantangan tersebut, dengan

disebut Britain xit (Brexit) menimbulkan kekhawatiran

rasa syukur saya sampaikan bahwa Bank Mega

terhadap prospek perbaikan ekonomi global di tahun

berhasil menutup tahun 2016 dengan hasil yang baik.

memutuskan untuk keluar dari

ni

al tersebut tercermin dari peningkatan laba bersih

2016.

sebesar 10% menjadi p1,15 triliun di tahun 2016 dari situasi global tersebut berdampak terhadap ekonomi

sebelumnya

domestik terutama pada aktivitas ekspor. Meskipun

oleh peningkatan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga

masih mengalami tekanan, ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh positif sebesar 5,02% meningkat dari 4,8% pada 2015, walaupun angka tersebut masih dibawah

target sebesar

5,20%.

bersih yang meningkat 5,6% menjadi p3,48 triliun jika dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar elain itu, Pendapatan sebesar 24,7% dari

p3,32 triliun.

perasional bersih meningkat p1,18 triliun menjadi

p1,47

itu,

triliun dan Pendapatan non operasional lainnya juga

sepanjang tahun 2016 inflasi tercatat sebesar 3,02%,

meningkat sebesar 25,5% dari p59,87 miliar menjadi

menurun dibandingkan inflasi

sementara

p1.05 triliun. Kenaikan ini dikontribusi

tahun

2015

yang

p74,86 miliar.

sebesar 3,45% yoy, dan berada padabatas bawah kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 4%.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

29

I h sar

La oran

or nMana M n ej en n La oran

a a

Perusahaan

Pro

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

re s

Total aset tumbuh 3,4% menjadi sebesar rp70,53 triliun, dari tahun 2015 sebesar rp68,23 triliun. namun demikian harus diakui bahwa kondisi ekonomi makro berdampak pada melambatnya pertubmuhan kredit Bank Mega sepanjang 2016. Kredit turun 3,62% menjadi rp32,4 triliun, seiring dengan strategi Bank untuk lebih konservatif dalam mengantisipasi kondisi makro yang cukup menantang. Total kredit menjadi sebesar rp28,28 triliun atau turun 12,72% dari rp32,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penilaian Direksi dewan

omisaris terhadap

Komisaris

perekonomian

memahami

inerja

bahwa

yang belum kondusif

kondisi

menyebabkan

Bank

belum sepenuhnya mencapai pertumbuhan

yang

maksimal. Peningkatan

beberapa

indikator keuangan

yang Bank

terjadi

di

menunjukan

bahwa direksi telah menjalankan usaha dan tata kelola

Penurunan terbesar terjadi pada segmen KuK seiring

dengan cukup baik. dewan Komisaris berpendapat

dengan strategi Bank untuk lebih konservatif terhadap

bahwa melihat pertumbuhan Bank yang berkelanjutan

segmen ini. sedangkan segmen bisnis yang mencatat

merupakan hasil dari langkah kebijakan usaha yang

pertumbuhan adalah kartu kredit yang tumbuh 2,4%

tepat.

menjadi rp8,24 triliun dari sebelumnya rp8,05 triliun di tahun 2015.

Kami juga memandang bahwa pertumbuhan pada dana

Pada tahun 2016 Bank Mega berhasil mencatat

Pihak Ketiga dan Kartu Kredit didukung oleh langkah-langkah strategis Bank melalui sinergi yang

pertumbuhan

ana Pihak Ketiga naik sebesar 2,7%

baik dengan unit - unit usaha dibawah CT Corp yang

p51.05 triliun pada tahun 2016 dari periode

memberikan benefit / Keuntungan kepada nasabah

menjadi

sebelumnya sebesar

p49.73 triliun.

al yang cukup

menggembirakan adalah meningkatnya rasio C dari 30,3% ke 31,8%, yang menjadi kontributor pada

pemegang kartu kredit Bank Mega. Langkah strategis ini menciptakan keunggulan dan daya saing yang

pertumbuhan jumlah dana pihak ketiga.

baik bagi Bank Mega.

Bank juga mencatat pertumbuhan pada beberapa

Kinerja Bank Mega tidak terlepas dari kualitas sumber

rasio utama, seperti net Interest Margin yang menjadi

daya manusia yang dimilikinya. dewan Komisaris

7,01% pada tahun 2016 dibandingkan pada tahun lalu

menyadari pentingnya keberadaan program yang

sebesar 6,04%. setelah memperhitungkan aspek risiko

mampu memberikan kesempatan pengembangan diri

kredit, operasional dan pasar, Car mencapai 26,21%

bagi seluruh karyawan Bank. Berkenaan dengan hal

pada tahun 2016 dari 22,85% pada 2015. Langkah

tersebut, dewan Komisaris memandang bahwa direksi

efisiensi biaya yang dijalankan juga membuahkan

telah melakukan langkah-langkah yang tepat dalam

hasil yang tercermin dari rasio BoPo yang turun

program pengembangan sumber daya manusia, melalui

menjadi 81,81% dari sebelumnya 85,72%. Apa

program pengembangan dan pelatihan yang telah

yang telah dicapai mencerminkan Bank Mega untuk

dilakukan sepanjang 2016 dan tentunya diharapkan

pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan

akan terus berkelanjutan di tahun - tahun mendatang.

Untuk mengantisipasi lingkungan usaha kedepan, Dewan Komisaris ingin mengingatkan jajaran manajemen untuk mempertahankan fokus pada upaya pertumbuhan usaha, pengelolaan aset, kepemimpinan, dan kordinasi di seluruh unit.

30

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TI J

P

I

L

La oran Ta a Ke o a Perusahaan

Tanggung Ja a Perusahaan

os a

La oran Tahunan Konso das on 2016

La oran

ungsi Pengawasan ( rekuensi dan Cara Pemberian asihat kepada Direksi)

re s

Pandangan atas Penerapan Tata elola Perusahaan dewan Komisaris

bahwa penerapan

Pengawasan terhadap implementasi strategi Bank

Tata Kelola Perusahaan (gCg) di Bank Mega telah

dilakukan oleh dewan Komisaris melalui komite-komite

menunjukkan kualitas yang baik. struktur governance

yang berada di bawahnya. Pengawasan kami fokuskan

Bank Mega telah diperkuat dengan dibentuknya

pada penguatan penerapan manajemen risiko, good

satuan Kerja audit Internal, satuan Kerja Kepatuhan,

corporate governance, dan sistem pengendalian internal

satuan Kerja Manajemen risiko, satuan Kerja anti

serta memaksimalkan efektivitas fungsi oversight.

Money Laundering (aMLa), satuan Kerja Penerapan strategi

Pemberian masukan kepada dialog

formal

nggaran

maupun

asar Bank,

rapat gabungan

ireksi dilakukan melalui

informal.

esuai

anti

Fraud.

satuan

Kerja-satuan

Kerja

tersebut terpisah dari unit Kerja operasional dan unit

dengan

Kerja bisnis sehingga dapat melaksanakan fungsinya

ialog formal dilakukan dalam

secara independen. Pembentukan satuan Kerja telah

engan

sesuai dengan ketentuan otoritas Jasa Keuangan

ewan Komisaris dapat secara efektif

dan didukung dengan sumber daya manusia yang

memantau kemajuan dan perkembangan Bank Mega

memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan

demikian

ewan Komisaris dan

epanjang 2016 rapat gabungan dan

ireksi.

ewan Komisaris

tanggung jawabnya, serta memiliki job description dan

ireksi telah dilakukan sebanyak 44 (empat

pedoman kerja sesuai dengan struktur organisasi Bank.

puluh empat) kali.

eluruh pemberian nasihat kepada

Penerapan praktik terbaik

C

telah memberikan

ireksi dilakukan dalam rapat-rapat tersebut diatas

nilai dan budaya yang bermanfaat, tidak hanya bagi

yang hasilnya didokumentasikan dalam risalah rapat.

internal perusahaan tetapi untuk seluruh pemangku

edangkan diskusi informal dapat dilakukan sewaktu-

kepentingan.

waktu tanpa harus melalui mekanisme apat. Tata kelola perusahaan yang kuat merupakan elemen dalam

Komisaris

yang sangat penting dalam pengelolaan Bank dan

memberikan masukan kepada direksi agar selalu

setiap

pembahasan,

kami akan senantiasa berupaya untuk meningkatkan

melakukan

kualitas tata kelola perusahaan sekaligus memastikan

evaluasi

atas

dewan

langkah-langkah

yang

telah dijalankan serta melakukan perbaikan apabila

kepatuhan

diperlukan. dengan demikian kinerja Bank dapat

berlaku,

meningkat secara berkelanjutan.

karenanya, ewan Komisaris mendukung penuh upaya

Bank

serta

pada

peraturan-peraturan

peraturan-peraturan

terbaru.

sosialisasi dan penerapan seluruh aturan terkait

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

yang leh C .

PT Bank Mega Tbk

31

LaporanManajemen Manajemen Laporan

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Direksi

Risiko dan pelaksanaannya. Untuk melaksanakan

Penilaian Terhadap Kinerja Komite Dibawah Dewan Komisaris Dalam

menjalankan

pertimbangan

fungsi

Dewan

pengawasan

Komisaris

dibantu

hal tersebut diatas, Komite Pemantau Risiko telah melakukan dan oleh

Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Audit memiliki tugas dan tanggungjawab dalam memberikan pendapat profesional yang independen mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, Komite Audit telah melakukan penelaahan laporan keuangan Bank yang dipublikasikan serta memastikan bahwa hal tersebut telah memenuhi ketentuan- ketentuan standar akuntansi yang berlaku. Disamping itu Komite Audit juga memberikan masukan bahwa

aktivitas

usaha

telah

dilakukan

dengan

memperhatikan peraturan yang berlaku, efektifitas pengendalian internal dan tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan pasar modal serta peraturan perundangundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank.

Direksi

beserta

terhadap pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (RIMG). Komite Pemantau Risiko juga melakukan evaluasi atas kualitas informasi Risk Profile Report yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia serta identifikasi hal-hal lainnya yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko. Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki

pendapat

dan

kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris menilai Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik.

jajarannya

rekomendasi

kepada

Dewan Komisaris mengenai Kebijakan Manajemen

32

PT Bank Mega Tbk

tugas

dan tanggungjawab dalam memberikan rekomendasi

dalam hal penerapan manajemen risiko dengan memberikan

kebijakan

risiko termasuk melakukan pemantauan dan evaluasi

fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan terhadap

kecukupan

manajemen risiko, pelaksanaan fungsi manajemen

Komite Pemantau Risiko membantu pelaksanaan Komisaris

penelaahan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TI J

P

I

L

La oran Ta a Ke o a Perusahaan

Tanggung Ja a Perusahaan

os a

La oran Tahunan Konso das on 2016

La oran

Perubahan omisaris

omposisi Dewan

re s

Industri perbankan pada tahun 2017 juga diprediksi akan tumbuh baik. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun

Tidak ada perubahan komposisi sepanjang tahun 2016.

ewan Komisaris

engan demikian susunan

ewan Komisaris masih tetap, yaitu berjumlah 4 orang

2017 dalam kisaran 9-11%, sedangkan kredit dan pembiayaan perbankan dalam kisaran 10 - 12%.

dimana 2 diantaranya adalah Komisaris Independen.

Pertumbuhan kredit akan didorong oleh perbaikan iklim

Prospek Usaha di Tahun 2017

suku

usaha, meningkatnya kualitas likuiditas, penurunan bunga

kredit,

dan

kondisi

ekonimi

yang

diperkirakan semakin membaik. Kondisi ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian. alam risetnya yang telah dipublikasikan, Bank

dewan Komisaris menyambut baik prospek usaha

unia memproyeksikan, perekonomian dunia hanya

dan rencana strategis direksi di tahun 2017 yang telah

mampu tumbuh 2,7% pada 2017.

ementara itu, IMF

dituangkan

pada

rencana

Bisnis

Bank. dimana

(International Monetary Fund) dalam risetnya di akhir

diprediksikan kredit Bank akan tumbuh diatas 10% dan

2016 memproyeksi, pertumbuhan ekonomi global 3,4%.

pertumbuhan Dana Pihak Ketiga mendekati 10%.

Perbedaan proyeksi tersebut mengindikasikan bahwa

direksi secara cermat dan hati-hati telah menetapkan

situasi yang terjadi di dunia masih dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan global.

alah satunya ditandai

oleh kebijakan Presiden Terpilih

merika

erikat

onald Trump yang cenderung akan memberlakukan proteksionisme di bidang perdagangan. Ketidakpastian juga muncul dari

strategi dan target-target utama di tahun 2017 bagi Perseroan.

Penutup dan Apresiasi

ropa, terutama proses peralihan

Inggris keluar dari ni ropa atau dikenal dengan istilah

sebagai penutup laporan ini, perkenankan saya,

Brexit.

mewakili dewan Komisaris, menyampaikan ucapan terima kasih kepada direksi atas dedikasi serta

Pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan pada

tingkat

5%. Namun demikian dampak

ketidakpastian secara global, risiko meningkatnya nilai tukar

dan

diwaspadai

masuknya arus karena

modal

asing harus

dapat mempengaruhi stabilitas

kepemimpinan yang baik dalam mengarungi tahun 2016

yang

penuh dengan tantangan.

seluruh karyawan

Bank,

dewan

Kepada

Komisaris

juga

menyampaikan penghargaan atas dedikasi serta kerja keras yang diberikan.

ekonomi nasional.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

33

I h sar

La oran

or nMana M n ej en n La oran

a a

Pro

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

re s

ecara khusus, kami mengucapkan terima kasih kepada

Kami juga menyampaikan apresiasi kepada CT Corp

para pemangku kepentingan termasuk didalamnya

yang merupakan pemegang saham pengendali Bank

pihak regulator dan mitra kerja atas dukungan yang

Mega melalui PT Mega Corpora atas dukungan dan

diberikan.

kepercayaannya.

Terlebih penting lagi, kami ingin memberikan apresiasi

dewan Komisaris juga ingin memberikan apresiasi

kepada para nasabah setia Bank Mega atas dukungan

kepada sdr Max Kembuan dan sdri Tati hartawan yang

yang diberikan selama ini.

mengundurkan diri sebagai direksi Bank Mega melalui

ukungan para nasabah

telah menjadikan Bank Mega dapat melalui tahun 2016 dengan baik dan mencapai kinerja yang baik.

ruPs Tahunan yang diselenggarakan pada 15 april 2016.

Jakarta, Maret 2017 tas nama ewan Komisaris

Yungky Setiawan Komisaris

34

Perusahaan

PT Bank Mega Tbk

tama

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Laporan Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial Tanggung JawabLaporan Sosial Tahunan Laporan Tahunan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Konsolidasion 2016Konsolidasion 2016

Komisaris

.1

.2

.3

.4

Yungky Setiawan

Darmadi Sutanto

Lambock V. Nahatands

Achjadi Ranuwisastra

Komisaris Utama

Komisaris

Komisaris Independen

Komisaris Independen

MAPPING WAY Bank FORWARD Mega Tbk Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward THEPT

35

Profil Perusahaan

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Identitas Perusahaan Nama Perusahaan PT Bank Mega Tbk

Bidang Usaha

1969: PT. Bank Karman

Dasar Hukum Usaha

Perbankan

Akta Pendirian No. 47 Tanggal 26 November 1969

Pembentukan

Pencatatan Saham

15 April 1969

Bursa Efek Jakarta

Kode Saham

Kode ISIN Sahamx

MEGA

ID1000052400

Kode SWIFT

Contact Center

MEGAIDJA

38

Nama Perusahaan Sebelumnya

PT Bank Mega Tbk

1500010, HP: 60010

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Alamat Kantor Pusat Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790 Tel. (+6221) 7917 5000 Fax. (+6221) 7918 7100, Mega Call: (+6221) 500 010/60 010 (selular) www.bankmega.com

Kepemilikan Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM No. W7 04909 HT.01.04-TH.2007 tanggal 2 Mei 2007, tentang persetujuan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas, telah dilakukan perubahan nama PT PARA Inti Holdindo menjadi PT CT Corpora, dengan pemegang sahamnya adalah Keluarga Chairul Tanjung. Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM No. C-03043 HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 November 2007, tentang persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah dilakukan perubahan nama PT PARA Global Investindo, selaku pemegang saham PT Bank Mega Tbk, menjadi PT Mega Corpora. Adapun komposisi pemegang saham PT Mega Corpora adalah:

PT PARA Rekan Investama 00,01%

PT CT Corpora 99,99%

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

39

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

SEKILAS

BANK MEGA

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta.

40

PT Bank Mega Tbk

Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama) sebuah holding company milik pengusaha nasional - Chairul Tanjung. Selanjutnya PARA GROUP berubah nama menjadi CT Corpora.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

sekilas bank mega

Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada

Setiap tahapan bisnis yang dilalui Bank Mega terkadang

bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo Bank

mendapat

Mega berupa tulisan huruf M warna biru kuning dengan

keyakinan dan semangat untuk terus menjadi yang

tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan

terbaik, sehingga mampu memberikan yang terbaik

masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo

pula bagi bangsa, seluruh elemen Bank sepakat untuk

perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000

lebih mempertegas cita-cita tersebut. Transformasi

dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi

logo baru Bank Mega dalam wujud yang baru menjadi

PT. Bank Mega.

cerminan semangat seluruh elemen Bank Mega dalam

tantangan.

Namun

dengan

berbekal

mewujudkan cita-cita Indonesia. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan

Transformasi logo baru Bank Mega dilakukan tahun

Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES.

2013, merupakan refleksi yang mendalam atas harapan

Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega

Bank Mega untuk berkiprah membangun Indonesia

dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT.

menjadi bangsa yang memiliki keunggulan dan pantang

Bank Mega Tbk.

menyerah

sehingga

selalu

mampu

mewujudkan

kesejahteraan dan kehidupan yang terus lebih baik. Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan

Penegasan simbol “M” yang selama ini sudah banyak

tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama-

dikenal, menjadi representasi dari aspirasi, optimisme,

sama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC.

peluang dan cita-cita masyarakat Indonesia serta keinginan untuk membangun masa depan keluarga dan

PT. Bank Mega Tbk. dengan semboyan “Mega Tujuan

bangsa yang lebih baik dan lebih sejahtera.

Anda” tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu

Rangkaian warna-warna hangat melambangkan energi

disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia

dan semangat Bank Mega, pemikiran yang baru

Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan

dan solusi finansial menyeluruh bagi nasabah serta

dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun

insan Bank Mega. Guna lebih mempertegas kami

internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai

menyematkan warna kuning yang menggambarkan

dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk.

kecerdasan dan harapan, dipadu dengan warna abu-

berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan

abu yang menyimbolkan proses dan sistem yang

dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang

canggih. Warna oranye menggambarkan optimisme

kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini.

dan energisitas yang menunjukkan bahwa Bank Mega selalu melihat dan melakukan sesuatu secara positif dan dengan demikian selalu berjuang mendapatkan hasil yang positif pula.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

41

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

KEGIATAN USAHA

Tujuan dan Bidang Usaha Menurut Anggaran Dasar Tujuan dan bidang usaha Perseroan adalah menjalankan usaha di bidang Bank Umum. Sesuai tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir, untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertipikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu.

f.

Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri, maupun untuk kepentingan nasabah.

g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau

b. Menerbitkan Surat Pengakuan Hutang.

antar pihak ketiga. c. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah

h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

nasabahnya, surat-surat berikut: I.

Surat-surat

wesel

termasuk

wesel

yang

diakseptasi

oleh

Perseroan

yang

biasa

berlakunya

tidak

lebih

dari

pada

lama

i.

Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.

kebiasaan dalam perdagangan surat-surat j.

dimaksud;

Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang

II. Surat pengakuan hutang dan surat berharga

tidak tercatat di bursa efek.

lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;

k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan Wali Amanat.

III. Surat berharga Pemerintah dan surat jaminan Pemerintah; IV. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

l.

Melakukan segala kegiatan lain yang lazim

V. Obligasi;

dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan

VI. Surat dagang berjangka waktu

dengan

VII. Instrumen surat berharga lain yang berjangka

berlaku, antara lain bertindak sebagai Bank

ketentuan

perundangundangan

yang

Kustodian.

waktu. d. Memberikan kredit.

m. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau

42

e. Meminjam dana dan/atau meminjamkan dana

kegagalan pembiayaan dengan syarat harus

kepada bank lain, baik dengan menggunakan

menarik kembali penyertaan, dengan memenuhi

surat, saran telekomunikasi maupun dengan wesel

ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa

unjuk, cek, atau sarana lainnya.

Keuangan.

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

KEGIATAN USAHA

Guna menunjang kegiatan usaha utama Perseroan

d. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus Dana

tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan

Pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan

usaha penunjang antara lain sebagai berikut:

perundang-undangan di bidang dana pension yang berlaku.

a. Melakukan kegiatan dalam Valuta Asing sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas

e. Menjual agunan baik seluruh maupun sebagian, melalui pelelangan atau dengan cara lain, dalam

Jasa Keuangan. b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank

hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada

atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti

Perseroan, dengan ketentuan agunan yang dibeli

sewa guna usaha, modal ventura, usaha kartu

tersebut wajib dicairkan secepatnya.

kredit, pembiayaan konsumen, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan

Melakukan segala penunjang usaha lainnya yang lazim

penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang

dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

dengan perundang-undangan yang berlaku.

c. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, termasuk kegagalan

pembiayaan

berdasarkan

Prinsip

Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

43

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

PRODUK & LAYANAN

SIMPANAN

BANK MEGA E-BANKING

◊ TABUNGAN • • • • • • • • •

MEGADANA MEGAMAXI MEGAABSOLUT MEGAULTIMA MEGAVALAS MEGARENCANA MEGABERBAGI MEGAPERDANA TABUNGANKU

◊ GIRO

• MEGAGIRO • MEGAGIRO VALAS

• MEGADEPO • MEGADEPO VALAS

PINJAMAN

44

MEGA GUNA MEGA OTO MEGA GRIYA MEGA RENO

PT Bank Mega Tbk

MEGA MOBILE MEGA INTERNET MEGA ATM MEGA PASS MEGA CASH

PERBANKAN BISNIS ◊ TABUNGAN • MEGA PAYROLL

◊ GIRO • MEGA GIRO • MEGA GIRO VALAS

◊ DEPOSITO • MEGA DEPO

◊ DEPOSITO

• • • •

• • • • •

◊ PINJAMAN BISNIS • MEGA KUK (Kredit Usaha Kecil) • MEGA KUM (Kredit Usaha Menengah) • MEGA Linkage Program • MEGA Factoring

◊ PEMBIAYAAN KHUSUS BISNIS • • • •

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

MEGA OTO Joint Finance OTO Asset Purchase Inventory Financing Supplier Financing

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

PRODUK & LAYANAN

◊ LAYANAN BISNIS

◊ Wali Amanat

• MEGA Internet Bisnis • MEGA Virtual Account

◊ Collection Services • Layanan Penyetoran Uang Tunai/

PERBANKAN RITEL ◊ MEGA FIRST ◊ KARTU KREDIT • • • • • • • • • •

• •

MEGA VISA INFINITE MEGA VISA PLATINUM MEGA VISA GOLD MEGA VISA SILVER METRO MEGA CARD CARREFOUR MEGA CARD TSM ULTIMA CARD MEGA BARCA CARD MEGA GROSERINDO CARD MEGA WHOLESALE CARD

• • • •

◊ Disbursement Service • Pengiriman Uang dalam satu bank • Pengiriman Uang ke Bank Lain (SKN/RTGS) • Pengiriman Mata Uang Asing (Remittance) • Cek/Instruksi Pembayaran/Bilyet Giro • Pembayaran Gaji

PERBANKAN GLOBAL ◊ Treasury dan Global Market • • • •

Cek Inkaso Pengiriman Dana Masuk (SKN/ RTGS) Kliring Intercity Direct Debit Lintas Border/Valuta Asing Collection Layanan Pengambilan Uang

Exchange Rate MEGA Bank Note MEGA Devisa MEGA Currency SWAP

◊ International Banking • MEGA Remittance •

Remittance



Money Gram

• Trade Finance •

Trade Finance Guarantee



Trade Finance Ekspor



Trade Finance Impor

◊ Layanan Kustodian • • • • • •

Safekeeping Settlement Aksi Korporasi Proxy Service Pemberian laporan dan informasi terkait Efek atau Surat Berharga milik Nasabah yang disimpan dan di administrasikan.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

45

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

Visi

Menjadi Kebanggaan Bangsa Misi

Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan kemampuan kinerja organisasi terbaik, untuk meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan.

46

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016

TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

NILAI PERUSAHAAN Kewirausahaan Etika Kerjasama Dinamis Komitmen

MAPPING WAY Bank FORWARD Mega Tbk Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward THEPT

47

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Perjalanan Kami 1969 1992 1996 1997 Didirikan dengan nama PT Bank Karman dengan kantor pusat di Surabaya.

48

PT Bank Mega Tbk

PT Bank Karman berganti nama menjadi PT Mega Bank dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta.

PARA Group (PT PARA Global Investindo dan PT PARA Rekan Investama) mengambil alih PT Mega Bank.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Logo PT Mega Bank mengalami perubahan.

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

2000 2007 2013 Nama PT Mega Bank diganti menjadi PT Bank Mega. Pada tahun yang sama, PT Bank Mega melakukan Penawaran Saham Perdana. Seiring langkah strategis ini, PT Bank Mega mengganti namanya sekali lagi, menjadi PT Bank Mega Tbk.

Bank Mega menerbitkan Obligasi Subordinasi.

Bank Mega launching logo baru.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

49

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

STRUKTUR ORGANISASI

50

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

STRUKTUR ORGANISASI

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

51

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

AREA OPERASIONAL Medan

Banjarmasin

Jakarta Bandung

Semarang Surabaya

Sampai dengan akhir tahun 2016 Bank Mega memiliki 8 Kantor Wilayah di seluruh wilayah Indonesia dengan pembagian area sebagai berikut:

52

No

Kantor Wilayah

1

Medan

2

Jakarta 1

DKI Jakarta

3

Jakarta 2

Lampung, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banten

4

Bandung

Jawa Barat (Tidak termasuk Bogor, Depok, Bekasi)

5

Semarang

Jawa Tengah, DI. Yogyakarta

6

Surabaya

Jawa Timur, NTT, NTB, Bali

7

Makassar

Sulawesi, Maluku, Papua

8

Banjarmasin

PT Bank Mega Tbk

Area Sumatera

Kalimantan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Makassar

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

53

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

PROFIL DIREKSI

KOSTAMAN THAYIB

YUNI LASTIANTO

55 tahun, Warga Negara Indonesia

58 tahun, Warga Negara Indonesia

Direktur Independen

Direktur Utama

Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Teknik Elektro, Universitas Trisakti pada tahun 1987, dan pada tahun 1991 menyelesaikan pendidikannya di Portland State University, Oregon USA dengan memperoleh 2 gelar sekaligus, yaitu Master of Business Administration (MBA) bidang Finance & Marketing dan Master of Science (MS) bidang Technology Management, dengan hasil Summa Cum Laude. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Menjabat sebagi Direktur Utama Bank Mega sejak tahun 2013 berdasarkan

Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1983. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Maret tahun 2012 hingga April 2013, menjabat sebagai Compliance & Human capital Director. April 2013 hingga 2016 menjabat sebagai Compliance & GCG Director. April 2016 hingga saat ini menjabat sebagai Compliance & Human Capital Director, berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 Maret 2012. Rangkap Jabatan

Keputusan RUPS Tahunan tanggal 17 April 2013. Rangkap Jabatan

Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain. Pengalaman Kerja

Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain. Pengalaman Kerja Memulai karir pada tahun 1987 sebagai Operasion Manager di PT Program Pendidikan Teknologi Komputer dan selanjutnya bekerja sebagai engineer di berbagai perusahaan software di Indonesia hingga tahun 1989. Pada tahun 1992 hingga 2002 beliau bekerja di Bank Central Asia (BCA) yang merupakan awal karirnya di industri perbankan. Sepanjang masa tugas di BCA, beliau menduduki beragam posisi dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Divisi consumer Banking. Pada tahun 2002 hingga 2004 beliau bertugas di Bank Mandiri sebagai SVP dan Group Head Consumer Liabilities and Electronic Banking. Pada tahun 2003 beliau mendapat tugas tambahan dari Bank Mandiri untuk juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT AXA Mandiri Financial Services Indonesia. Beliau Bergabung di Bank Mega sejak tahun 2004 dan sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, beliau pernah menjabat berbagai posisi di Bank Mega, yaitu sebagai Direktur Retail Banking dan Direktur Business Development. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx

Mengawali karir di bidang perbankan pada tahun 1983 di Bank Indonesia sebagai Officer-Staf Pemeriksa Bank, hingga tahun 1989. Tahun 1990 – 1998 sempat bergabung dengan Bank Universal dengan jabatan sebagai Kepala Bagian Audit Kredit, dan beberapa Bank lain. Bergabung dengan Bank Mega pada tahun 1999 sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal, dan kemudian sempat menjabat sebagai Corporate Governance & Compliance Division Head, dan jabatan terakhir Credit Administration Division Head. Sejak Maret Tahun 2012 hingga April 2013, menjabat sebagai Compliance & Human Capital Director. April 2013 hingga April 2016 menjabat sebagai Compliance & GCG Director. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, maupun dengan anggota Dewan Komisaris, atau dengan pemegang saham utama.

54

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

PROFIL DIREKSI

MADI DARMADI LAZUARDI

INDIVARA ERNI

51 tahun, Warga Negara Indonesia

50 tahun, Warga Negara Indonesia

Direktur

Riwayat Pendidikan

Direktur

Riwayat Pendidikan

Meraih gelar Sarjana Administrasi Niaga dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, tahun 1989, dan menyelesaikan Master of Management, major International Finance di Universitas Gadjah Mada tahun 1998.

Meraih Sarjana Ekonomi dengan Cum Laude dari Universitas Padjajaran tahun 1991.

Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan

Diangkat menjadi Direktur Risiko Bank Mega sejak 27 Maret 2014 hingga saat ini, berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Maret 2014.

Sejak April 2013 menjabat sebagai Credit Director. Keputusan RUPS Tahunan tanggal 17 April 2013.

Rangkap Jabatan

Rangkap Jabatan

Beliau tidak memiliki rangkap jabatan.

Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain.

Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja Memulai karir sebagai bankir di Bank Danamon sejak tahun 1989 hingga mencapai posisi Senior Vice President tahun 2007 dan sempat menempati, sejumlah posisi di Bank Danamon seperti Corporate Banking, Commercial Banking, Corporate Affair, Special Asset Management & Human Resource; Beliau juga pernah menjabat sebagai Country Head of Business Banking di ABN AMRO Bank NV Jakarta pada tahun 2007; Managing Director Bank UOB Indonesia (Bank UOB Buana) dari tahun 2007 – 2011. Dan sejak tahun 2011 - 2012, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur/CEO BANK QNB Indonesia (Bank QNB Kesawan).

Memulai karir di Bank Universal tahun 1991 dan merupakan Lulusan Terbaik dalam Management Development Program di bank tersebut. Sejak saat itu, berbagai posisi telah dijabat hingga tahun 2000. Setelah Bank Universal merger menjadi Bank Permata, jabatan terakhir sebagai Head of Product Management Division sampai dengan tahun 2003. Bergabung dengan Bank Mega pada tahun 2003, memegang beberapa jabatan, yaitu; Head of Supply Chain Banking Division (2003-2006), Head of Indirect Retail Financing Division (20062012), Regional Manager Jakarta (2012-2013), Head of Retail & Commercial Business Group (2013-2014).

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

55

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

PROFIL DIREKSI

YB HARIANTONO

MARTIN MULWANTO

50 tahun, Warga Negara Indonesia

49 tahun, Warga Negara Indonesia

Direktur

Direktur

Riwayat Pendidikan Meraih gelar Insinyur Universitas Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1990.

Riwayat Pendidikan Meraih gelar Bachelor of Science di De La Salle University, tahun 1991.

Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Mei 2014 menjabat sebagai Operation & IT Director Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 April 2014. Rangkap Jabatan

Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak 27 Maret 2014 menjabat sebagai Direktur Treasury dan International Banking. Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 April 2014. Rangkap Jabatan

Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain.

Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain. Pengalaman Kerja Memulai karir sebagai bankir di Bank Bali sejak tahun 1991 hingga tahun 2002, dimulai dengan menempati posisi sebagai Junior System Manager, kemudian menjabat GM System & Networking, GM IT Operation & Support, GM Application Development Head, dan terakhir sebagai Group Head IT. Tahun 2002 hingga 2010 di Bank Permata, dimulai menjabat sebagai Koordinator Integrasi TI Tim Integrasi Merger 5 bank, kemudian menjabat; IT Head, Consumer Credit Underwriting, dan terakhir sebagai Network Head. Tahun 2010 hingga Maret 2014 sebagai IT Head di BII Maybank. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama..

56

PT Bank Mega Tbk

Pengalaman Kerja Memulai karir bankir di Deutsche Bank tahun 1992 sebagai Management Trainee. Januari 1993 hingga Juni 1996 menjabat sebagai Treasury Dealer. Juni 1996 hingga Mei 2007 menjabat sebagai Director Head of Corporate Sales and Structuring FICC, Citibank Jakarta. Pada Juni 2007 - September 2008 menjabat sebagai Director, Foreign Exchange Distribution APAC, Investment Bank di UBS AG Singapore. September 2008 - July 2009 menjabat sebagai Executive Director, Fixed Income Currency and Commodity Asia, pada Morgan Stanley Singapore. Juli 2009 - Juni 2014 sebagai pejabat eksekutif Board Director, Head of Global Markets di PT. Bank ANZ Indonesia. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

PROFIL DIREKSI

LAY DIZA LARENTIE

WIWEKO PROBOJAKTI

50 tahun, Warga Negara Indonesia

49 tahun, Warga Negara Indonesia

Direktur

Riwayat Pendidikan

Direktur

Riwayat Pendidikan

Meraih gelar Sarjana Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia.

Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Juli tahun 2015 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Direktur Funding & Network.

Meraih gelar Sarjana jurusan Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta tahun 1991, dan Master of Business Administration dari Indonesia Institute of Management Development (IPMI) Jakarta tahun 2000. CWM (Certified Welth Manager) dari CWMA LPPM - Universitas Indonesia tahun 2015. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Mei 2015 menjabat sebagai Credit Card and Personal Loan (CCPL) Director.

Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015. Rangkap Jabatan

Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015.

Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain.

Rangkap Jabatan Pengalaman Kerja

Beliau tidak memiliki rangkap jabatan pada perusahaan lain.

Memulai karir di Perbankan, sejak tahun 1990 sebagai Management Development Program di PT. Bank Lippo Tbk. Hingga tahun 2010 menjabat berbagai posisi di PT. Bank Lippo Tbk, Citibank, HSBC dan Barclays Bank. Tahun 2010 hingga 2011 sebagai General Manager Distribution and Personal Banking, Standard Chartered Bank. Tahun 2011 hingga 2014 sebagai SVP Head of Network HSBC Ltd. Tahun 2014 hingga 2015 menjabat sebagai Acting Head of Retail Banking and Wealth Management HSBC Ltd.

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Pengalaman Kerja Memulai karir di Perbankan, sejak tahun 1992 hingga 1997 sebagai Manager di Citibank Card Center. Tahun 1997 hingga 2006 menjabat berbagai posisi di Bank Papan, diantaranya menjabat sebagai AVP Quality Assurance. ANZ Bank sebagai VP Credit & Risk, Bank Danamon sebagai SVP Risk Management Head - Danamon Simpan Pinjam dan SVP National Consumer Credit Head. Tahun 2006 hingga 2009 sebagai Director & Chief Operating Officer GE Capital Indonesia dan sebagai Executive Committee PT. Astra Credit Company. Tahun 2009 hingga 2015 menjabat sebagai General Manager Product Management Division, Consumer & Retail Banking PT BNI (Persero) Tbk. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti beberapa pelatihan peningkatan kompetensi, dengan ringkasan dapat dilihat pada Bab GCG, Halaman xxx Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

57

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

PROFIL DEWAN KOMISARIS

YUNGKY SETIAWAN

DARMADI SUTANTO

55 tahun, Warga Negara Indonesia

53 tahun, Warga Negara Indonesia

Komisaris Utama

Komisaris

Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar Bachelor of Science Business Administration dari City University Canada, dan Harvard Executive Program di Harvard Business School, Massachusetts - USA.

Riwayat Pendidikan Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil Universitas Trisakti, dan Master Business Administration dari Western Illinois University, Macomb Illinois-USA

Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan

Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan

Sejak Mei 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Mega.

Sejak Mei 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Bank Mega.

Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015

Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015

Rangkap Jabatan Beliau juga merangkap jabatan sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mega dengan Keputusan Direksi, efektif pada 14 Mei 2015. Selain itu beliau memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris Utama pada PT.Trans Retail Indonesia, PT. Metropolitan Retailmart dan PT. Trans Fashion Indonesia. Pengalaman Kerja Mengawali karir dalam bidang perbankan pada tahun 1989 sebagai Manager Card Marketing, Card Center Bank Danamon Indonesia dan terakhir menjabat sebagai Vice President Product and Service Development pada tahun 1997. Bulan Maret - September 1997 menjabat sebagai President Director PT.Danamon Kreasi Pariwara dan pada bulan September-Desember 1997, beliau menjabat sebagai Marketing Director PT.Danamon Asuransi. Tahun 1998 beliau bergabung dengan Bank Mega sebagai Direktur Retail Banking hingga Tahun 2004. Tahun 2004 sampai tahun 2010 beliau menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mega, dan pada 2010 hingga 2011 menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Mega. Tahun 2011 hingga 2012 menjabat sebagai Managing Director Rajawali Corpora. Dan 2012 hingga 2015 menjabat sebagai Direktur Indofood CBP,Tbk.

Rangkap Jabatan Beliau memiliki rangkap jabatan pada satu perusahaan bukan Lembaga Keuangan pada Group Usaha CT Corp. Pengalaman Kerja Memulai karir sebagai bankir di Citibank tahun 1991, menduduki beberapa posisi jabatan hingga tahun 2000, dengan jabatan terakhir sebagai Nasional Sales Manager. Tahun 2000 hingga tahun 2007 menempati berbagai posisi di Standard Chartered Bank, dengan jabatan terakhir sebagai Executive Vice President Sales and Distribution. Tahun 2007 hingga 2010 menjabat sebagai Director of Consumer/ Retail Banking ABN Amro/ Royal Bank of Scotland. Tahun 2010 hingga 2015menjabat sebagai Director of Retail and Consumer Banking Bank Negara Indonesia. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 N.A Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Selama tahun 2016, beliau telah mengikuti Seminar Facing Global Challenges for Better Economic Growth in 2017 & Managing Compliance Risk While Controlling Cost by Indonesian Bankers Association (IBI), tanggal 9 Desember 2016. Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

58

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

PROFIL DEWAN KOMISARIS

ACHJADI RANUWISASTRA

LAMBOCK V. NAHATTANDS

73 tahun, Warga Negara Indonesia

65 tahun, Warga Negara Indonesia

Komisaris Independen

Komisaris Independen

Riwayat Pendidikan

Riwayat Pendidikan

Menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi jurusan Perusahaan, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1968 dan mengikuti berbagai seminar di bidang perbankan di dalam maupun di luar negeri. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Mega sejak tahun 2004 sampai sekarang.

Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia, dan Magister Hukum Universitas Tarumanegara. Riwayat Jabatan Dasar Hukum & Masa Jabatan Sejak Mei 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Mega Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2015 Rangkap Jabatan

Keputusan RUPS Tahunan tahun 2004 Rangkap Jabatan Beliau juga merangkap jabatan sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Audit; dan sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko, dengan Keputusan Direksi, efektif pada 1 Oktober 2015. Pengalaman Kerja Mengawali karir dengan bergabung di Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim pada tahun 1969 sebagai pegawai pimpinan dan menjabat kepala cabang di beberapa daerah di indonesia dan terakhir menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1992 sampai tahun 1997. tahun 1997-1998 beliau menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama-Bank Danamon indonesia. Tahun 1997-1998 beliau juga menjabat sebagai Komisaris Bank Mega dan pada tahun 19982004 menjabat sebagai Direktur utama Bank Mega

Beliau merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi dengan Keputusan Direksi efektif pada 14 Mei 2015. Selain itu beliau memiliki rangkap jabatan pada satu perusahaan bukan lembaga keuangan. Pengalaman Kerja Mengawali karir sejak tahun 1994 di Sekretariat Kabinet menjabat Plt. Kepala Biro hukum dan Perundang Undangan I. Hingga tahun 2011 menempati berbagai jabatan di Sekretariat Kabinet, dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Sekretaris Kabinet dan memperoleh penghargaan Bintang Jasa Utama. Tahun 2011 hingga 2014 menjabat sebagai Sekretaris Kementerian di Kementerian Sekretariat Negara dan memperoleh penghargaan Bintang Mahaputera Nararya. Tahun 2012 hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT(Persero) Danareksa. Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 N.A

Pendidikan/Pelatihan Tahun 2016 Hubungan Afiliasi

N.A Hubungan Afiliasi Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama..

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

59

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

PROFIL Kepala SKAI JUSUF SUKIMAN

Kepala Internal Audit

55 tahun, Warga Negara Indonesia Kepala Internal Audit dipimpin oleh JUSUF SUKIMAN, bergabung di Bank Mega sejak tahun 2006, sebelumnya bekerja di CT.CORP. Pada tahun 1988 - 2005 bekerja di Bank Danamon dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Regional Audit seluruh Indonesia. Telah lulus mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) level.4.

PROFIL Anggota Komite non komisaris Achjadi Ranuwisastra Ketua Internal Audit 56 tahun, Warga Negara Indonesia

Warga negara indonesia, dilahirkan di Kebumen pada tahun 1944. Menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi jurusan Perusahaan, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1968 dan mengikuti berbagai seminar di bidang perbankan di dalam maupun di luar negeri.

Mengawali karir dengan bergabung di Bank Ekspor Impor Indonesia/Bank Exim pada tahun 1969 sebagai pegawai pimpinan dan menjabat kepala cabang di beberapa daerah di Indonesia dan terakhir menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1992 sampai tahun 1997. Tahun 1997-1998 beliau menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Danamon indonesia.

60

PT Bank Mega Tbk

Tahun 1997-1998 beliau juga menjabat sebagai Komisaris Bank Mega dan pada tahun 1998-2004 menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mega. Beliau menjabat kembali sebagai Komisaris Independen Bank Mega sejak tahun 2004 sampai sekarang. Di samping itu beliau merangkap jabatan sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko.

IRAMADY IRDJA Anggota

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Payakumbuh tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan di ITT Bandung dan Universitas Terbuka serta melanjutkan Magister Sains di Universitas Nasional Jakarta. Selain itu beliau aktif sebagai pembicara dan mengikuti berbagai seminar di dalam maupun luar negeri. Mengawali karir di Bank Indonesia tahun 1981, dengan posisi jabatan terakhir sebagai Deputi Direktur Bank Indonesia Kepala Pengawasan Bank di Wilayah Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Diangkat kembali sebagai anggota Komite Audit Bank Mega dengan Keputusan Direksi efektif pada 1 Oktober 2015.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

ADRIAL SALAM

TRIE GOENADI WIDODO

Anggota

Anggota

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Padang tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan terakhir Magister Manajemen pada tahun 2001 di Universitas Pancasila di Jakarta. Beliau aktif mengikuti berbagai seminar dan training dalam berbagai bidang. Pernah berkarir di Bank Mandiri sejak tahun 1999 hingga tahun 2015, dengan menempati berbagai posisi. Tahun 2006 menjabat sebagai Investigator Special Audit. Sejak tahun 2008 hingga 2011 menjabat sebagai Regional Internal Control Wilayah V (130 cabang di JAkarta Selatan, Bogor dan Sukabumi). Dari tahun 2011-2014 beliau menjabat sebagai Audit Manager Retail Product & Distribution Wilayah I (Sumatera). Tahun 2014 - 2015 menjabat sebagai Audit Manager Retail Product & Distribution Wilayah II (Jakarta dan Kalimantan). Tahun 2015 menjabat sebagai Head of Transformation Team Bidang Audit. Bergabung dengan Bank Mega, dan diangkat sebagai anggota Komite Audit dengan Keputusan Direksi, efektif pada 1 Oktober 2015.

KOMITE PEMANTAU RISIKO PURWO JUNIANTO Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1955. Mendapat gelar MBA pada tahun 1993 dari University of Illinois USA. Mengawali karir di bidang perbankan pada tahun 1979 sebagai management trainee di Bank Ekspor Impor / Bank Exim. Jabatan terakhir di Bank Exim adalah kepala biro kredit di tahun 1999 – 2000. Ikut bergabung di Bank Mandiri selama 2 tahun sebelum mengundurkan diri pada tahun 2001. Beliau juga pernah mengajar MM UGM – Jakarta, sejak tahun 2002 – 2006 dan dari tahun 2004 hingga sekarang beliau menjadi Direktur Keuangan PT. Tirto Bumi Prakarsatama. Diangkat kembali sebagai anggota Komite Audit Bank Mega dengan Keputusan Direksi, efektif pada 1 Oktober 2015.

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1960. Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Jember pada tahun 1987. Tahun 1989 memulai karir di PT Randika Universal Express sebagai Supervisor bagian keuangan dan administrasi hingga tahun 1990. Tahun 1991 sebagai Executive Development Program di PT Bank Pacific. Tahun 1996 hingga 2014 menduduki berbagai jabatan di PT.Bank Mega; diantaranya sebagai Auditor Satuan Kerja Audit Intern, Supervisor Internal Control, Audit Team Leadr, Deputy Lending Area Manager, Branch Manager, dan terakhir sebagai SME Credit Policy Head tahun 2013 hingga 2014. Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko dengan Keputusan Direksi, efektif pada 1 Oktober 2015.

KOMITE REMUNERASI & NOMINASI ANWAR VIVERDY PURBA Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Pematang Siantar tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan dari Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia di tahun 1989. Bergabung kembali dengan Bank Mega tahun 2008 dan memegang jabatan sebagai Human Capital Management Head. Diangkat kembali sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mega dengan Keputusan Direksi, efektif pada 14 Mei 2015.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

61

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Pejabat Eksekutif Daftar Pejabat Eksekutif

62

NO.

NAMA

JABATAN

1

RIKA RAHAYU BEGAWAN

Regional Head Bandung

2

SLAMET HARYANTO

Regional Head Semarang

3

SURITA TANUSDJAJA

Regional Head Jakarta 1

4

LIVIANA DEWI

Regional Head Jakarta 2

5

ANDREW WONGJAYA

Regional Head Makassar

6

HUSNI SIM

Regional Head Medan

7

KOESPRIJONO

Regional Head Surabaya

8

THERESIA SANDHORA A.

Regional Head Banjarmasin

9

BANYON ANANTOSENO

Collection & Fraud Management Head

10

NOORDWIANTO CHANDRA KRESNA

CCPL Front End Collection Head

11

HENGKI LADINEGARA

CCPL Back End Collection Head

12

BOBBY HERMAN JOENAN

CCPL Recovery Head

13

GUNAWAN

CCPL Credit Initiation & Maintenance Head

14

ERWIN

CCPL Retail Sales Head

15

ADRIANUS HERRY SOETOPO

CCPL Corporate & Telemarketing Head

16

ALFONS WIBOWO KURNIA

CCPL Marketing Head

17

ARIEF TENDEAS

CCPL Operation Head

18

ARIEF TENDEAS

Contact Center Head

19

ERIN YOUNG

CCPL Financial Planning & Analytics Head

20

THERESIA LIRANI SETYOWATI

Marketing Communication Head

21

VERONICA HENNY SISILIA

Synergy Head

22

DESY MIRANDA

Corporate Funding Business Head

23

ADITYA WAHYU WINDARWO

Product & Segment Head

24

ADITYA WAHYU WINDARWO

Retail Product Management & Digital Banking Head

25

LIANA EFENDI

Priority Banking Head

26

ABRAHAM ARA

Investment & Insurance Sales Head

27

JULIE WIDYASTUTI FAUZIE

Business Support & Customer Experience Head

28

JACKY GOSUMOLO

Business Finance & Performance Management Head

29

DENNY TAKARADA HERLAMBANG

Customer Experience Head

30

RICKO RAHMADI

Sales Academy Head

31

AGATHA INDAH KRISNAWATI

Corporate Business Head

32

AGUSTINA CHAIDIR

Corporate Sales Head

33

WIDJAJA HENDRA

Retail & Commercial Business Head

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Pejabat Eksekutif

NO.

NAMA

JABATAN

34

IRIANTO DWI GUNAWAN

Retail Banking Head

35

GURITNO

Commercial Banking Head

36

LEONARD PANJAITAN

Indirect Channel Head

37

DITTO HARNANDO PURWADI

Strategic & Business Development Head

38

FRANCISCA ROMANA TRIHANDAJANI

Middle Office Head

39

BUDI SETIO WIBOWO

Crime & Fraud Investigation Head

40

ADANG ISNANDAR

Corporate Legal Head

41

CHRISTIANA MARIA DAMANIK

Corporate Affairs Head

42

JUSUF SUKIMAN

Internal Audit Head

43

ADISTIA SUKYANTHO

Financial Control Head

44

HANUSA PRAHARA

General Management Office

45

FARMAWATY TAN

General Management Office

46

ANWAR V PURBA

Human Capital Management Head

47

CAESAR C. RASYAD

Corporate Culture & Change Management Head

48

OMAR SOEHARTO

Compliance & GCG Head

49

ISMIANTARI SOERJADI

Anti Money Laundering Head

50

PHIE KARSA KOSINDRA

General Services, Property & Facility Management Head

51

DIMAS PRASETYO

Property & Facility Management Head

52

MARIANA HARYANI

General Services Head

53

YOYO JUHARTOYO

IT Electronic Channel Head

54

UTOMO BUDI RAHARDJO

Core Banking System Head

55

DEDY CURYANI

IT Infrastructure Service & Operations Head

56

EMMYLIA SOESANTI

Centralized Transactional Operations Head

57

DIDIK SUPRIYANTO

Operations Control Head

58

TRIARSO ANGGORO

Network Operations Head

59

MUTESA HOLDIN

Centralized Credit Operations Head

60

ARI YANUANTO ASAH

Process & System Development Head

61

TRI GANGGA WIRATMA

Corporate Policy & Procedure Development Head

62

TOTO PRASETIO

IT Project Management Head

63

RAJA PARDEDE

National Credit Review Head

64

BUDI SIAHAAN

National Credit Control & Special Asset Management Head

65

DWI INDAH KARMIANTI

National Credit Appraisal Head

66

YEREMIA ARIYANTO IMANUEL

SME Asset Recovery Head

67

ALOYSIUS ARY SATRIO

Operational Risk Management Head

68

USDEK SIMANJUNTAK

SME Collection & Remedial Head

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

63

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Pejabat Eksekutif

64

NO.

NAMA

JABATAN

69

BENEDICTUS BUDISETIAWAN

Global Market Head

70

MARTONO

Treasury Head

71

SARMIATI

Capital Market Services Head

72

CYNTHIA RIKASARI

Treasury International Banking Business Support Head

73

ARIE STEVANUS

Branch Manager Cabang Bandung Supermall

74

SETIADI

Branch Manager Cabang Cirebon

75

DODDY SUKMAWAN

Branch Manager Cabang Tasikmalaya

76

CACAM SAMSIAH IMRON

Branch Manager Cabang Cimahi

77

JAN KHIN

Branch Manager Cabang Tangerang Gading Serpong

78

NATASSA ASTRI WIDHIARTHE

Branch Manager Cabang Bogor

79

ANGGA MAHENDRA

Branch Manager Cabang Jakarta Sudirman

80

SANDRA RUSTANDI

Branch Manager Cabang Jakarta Tendean

81

FRANS HAN SIANG

Branch Manager Cabang Lampung Malahayati

82

ACHMAD ANDRE GOSAL

Branch Manager Cabang Jakarta Pondok Indah

83

ANGGA MAHENDRA

Branch Manager Cabang Jakarta Hasanudin

84

MEITIARA SANDRINA RAHENDRIANTI

Branch Manager Cabang Jakarta Sunter Justus

85

SURITA TANUSDJAJA

Branch Manager Cabang Jakarta Mangga Dua

86

TEGUH UTAMA WIDODO

Branch Manager Cabang Jakarta Roxy

87

LIDIA HAMBALI

Branch Manager Cabang Jakarta Pluit

88

R.R. DWI MARDHIANA PURWANINGRUM

Branch Manager Cabang Bekasi Ahmad Yani

89

FRANCISCA

Branch Manager Cabang Jakarta Cempaka Mas

90

DAVID CHAN

Branch Manager Cabang Balikpapan

91

EDI SAPUTERA UTAMA

Branch Manager Cabang Banjarmasin

92

EDI SAPUTERA UTAMA

Branch Manager Cabang Palangkaraya

93

LEO CHRISTIO

Branch Manager Cabang Pontianak

94

YULLI SUMARGO

Branch Manager Cabang Samarinda

95

I WAYAN OKADIANA

Branch Manager Cabang Ambon

96

RONNY TANSIL HAMDANI

Branch Manager Cabang Jayapura

97

SIYENE CHANDRA

Branch Manager Cabang Kendari

98

JENNY GORIANTO

Branch Manager Cabang Makassar

99

ABRAHAM MEOKO

Branch Manager Cabang Manado

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Pejabat Eksekutif

NO.

NAMA

JABATAN

100

OLVIANY DOWAH

Branch Manager Cabang Palu

101

ABUBAKAR ADAM

Branch Manager Cabang Ternate

102

BAMAS SEMBO

Branch Manager Cabang Pare Pare

103

FILBERT ALPHA JUNIUS

Branch Manager Cabang Batam

104

RUSDY SENTOSA

Branch Manager Cabang Bengkulu

105

VINCENT SUTANTO

Branch Manager Cabang Jambi

106

LIUSNAWATY

Branch Manager Cabang Medan Maulana Lubis

107

ALEXANDER ISKANDAR

Branch Manager Cabang Padang

108

MARULI TUA TAMBUNAN

Branch Manager Cabang Pekanbaru

109

LIANAWATY

Branch Manager Cabang Pematang Siantar

110

BETTY MAGDALENA

Branch Manager Cabang Sibolga

111

SURYATI

Branch Manager Cabang Palembang

112

EKO YUNIAWAN ARYANTO

Branch Manager Cabang Purwokerto

113

KOESHARYADI

Branch Manager Cabang Semarang

114

HARTONO

Branch Manager Cabang Surakarta

115

ATHO WADUD FAHMI

Branch Manager Cabang Tegal

116

V. JOKO KUNCOROJATI

Branch Manager Cabang Yogyakarta

117

ARDHANA FEBRIANAJI

Branch Manager Cabang Denpasar

118

EDI SUKAMTO

Branch Manager Cabang Jember

119

DEWI

Branch Manager Cabang Kediri

120

AGUS SURYANTO WIBOWO

Branch Manager Cabang Kupang

121

THOMAS PURNAWARMAN

Branch Manager Cabang Malang

122

SUGIARTHA

Branch Manager Cabang Mataram

123

DJOKO TJANDRA AGUNG

Branch Manager Cabang Surabaya Darmo

124

BINTORO WINOTO

Branch Manager Cabang Surabaya Yos Sudarso

125

UNTUNG PUJADI

Branch Manager Cabang Jombang

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

65

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

JUMLAH KARYAWAN Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan No.

Tingkat Pendidikan

2016

2015

1

SD

-

2

SMP

2

1

3

SMU

588

587

4

D1-D2

69

66

5

D3

1.621

1.607

6

S1

6513

6.203

7

S2

193

193

8

S3

-

1

8.986

8.658

Jumlah

-

Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia No.

Usia

2016

1

20-24 tahun

1012

648

2

25-29 tahun

2356

2.393

3

30-34 tahun

2466

2.593

4

35-39 tahun

1523

1.445

5

40-44 tahun

845

849

5

45-49 tahun

528

511

6

50-54 tahun

231

203

7

55-59 tahun

21

13

8

> 60 tahun

4

3

8986

8.658

Jumlah

66

2015

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

INFORMASI PEMEGANG SAHAM Komposisi Pemegang Saham No

Pemegang Saham

Jumlah Saham

Persentase Kepemilikan

A. Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham 1

PT. Mega Corpora

4.026.599.755

57,82

B. Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang Memiliki Saham 1

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Tidak Ada | None

-

2

Direksi | Board of Directors

Tidak Ada | None

-

C. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat yang Memiliki Kurang Dari 5% Saham 1

Masyarakat (kepemilikan <5%) Total

2.937.175.451

42,18

6.963.775.206

100,00%

Struktur Pemegang Saham PT. CT CORPORA Chairul Tanjung & Keluarga 100%

PT. MEGA CORPORA PT. CT Corpora 99.99% PT. PARA Rekan Investama 0,01%

PT. BANK MEGA Tbk PT. Mega Corpora 57,82% Publik (<5%) 42,18%

PT. PARA REKAN INVESTAMA Chairul Tanjung & Keluarga 100%

Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM No. C-03043 HT.01.04TH.2007 tanggal 13 November 2007, tentang

Kepemilikan Saham

persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan

Berdasarkan SK Menteri Hukum & HAM No. W7

telah dilakukan perubahan nama PT PARA Global

04909 HT.01.04- TH.2007 tanggal 2 Mei 2007,

Investindo, selaku pemegang saham PT Bank Mega

tentang persetujuan akta Perubahan Anggaran Dasar

Tbk., menjadi PT Mega Corpora. Adapun komposisi

Perseroan Terbatas, telah dilakukan perubahan nama

pemegang saham PT Mega Corpora adalah:

PT PARA Inti Holdindo menjadi PT CT Corpora, dengan



PT. CT Corpora 99,99%

pemegang sahamnya adalah Keluarga Chairul Tanjung.



PT. PARA Rekan Investama 00,01%

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

67

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Kronologis Pencatatan Saham Tahun

Jumlah Saham Diterbitkan

Keterangan

Jumlah Saham

2000

Penawaran Umum Perdana

562.500.000

562.500.000

2001

Dividen Saham dan Saham Bonus

189.750.000

752.250.000

2002

Penawaran Umum Terbatas I

187.980.000

940.230.000

2005

Dividen Saham dan Saham Bonus

485.158.642

1.425.388.642

2006

Penawaran Umum Terbatas II

200.054.546

1.625.443.188

2009

Saham Bonus

1.555.781.000

3.181.224.188

2011

Saham Bonus

464.731.862

3.645.956.050

2013

Dividen Saham dan Saham Bonus

3.317.819.156

6.963.775.206

Pencatatan

Bursa Efek Indonesia

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Kronologis Pencatatan Obligasi Tahun

Keterangan

Peringkat

Nominal

Pencatatan

2008

Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 *)

A (idn) dari Fitch Ratings Indonesia

Rp 1.000.000.000.000

Bursa Efek Indonesia

*) Telah dilaksanakan opsi beli Obligasi subordinasi Bank Mega Tahun 2007 pada tanggal 16 Januari 2013

68

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Lembaga Penunjang Pasar Modal Nama & Alamat

Jasa

Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia Building Tower Jl.Jend Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Indonesia

Pencatatan Saham

TEL. 021. 5150 515 Purwantono, Sungkoro & Surja Gedung BEI, Tower II, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav, 52-53 Jakarta

Kantor Akuntan Publik

TEL. 021. 5289 5000 FAX. 021. 289 4100 PT. Datindo Entrycom Puri Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend Sudirman Kav.25 Jakarta

Biro Administrasi Efek

TEL. 021. 570 9009 FAX. 021. 570 9026

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

69

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan Perusahaan Profil

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Penghargaan & Sertifikasi

Economic Review

Indonesia Best Banking Brand Award

Top 50 Public Listed Companies

Wow Service Excellence Award Markplus Insight

70

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Penghargaan & Sertifikasi

Anugerah Perbankan Indonesia The 3rd Best Bank Buku 3, Kelompok Asset Rp. 50 T - Rp. 100 T Majalah Economic Review

The Best Mobile Banking Kategori Bank Umum Majalah Infobank

Top Bank 2016

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

71

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TINJAUAN MAKRO Perbaikan ekonomi global yang diharapkan terjadi pada

Perekonomian Indonesia

2016 tidak terealisasi. Sepanjang tahun, pelemahan masih terus berlangsung yang diikuti oleh rendahnya

Ditengah gejolak ekonomi yang berlangsung ini,

harga komoditas dan menurunnya aliran modal ke

ekonomi nasional masih cukup baik dalam merespon

negara berkembang. Negara-negara yang diharapkan

berlanjutnya risiko ekonomi global. Hinga triwulan III-

menjadi motor penggerak ekonomi global masih

2016, ekonomi Indonesia masih bertumbuhan 5,02%

terjebak pada kelesuan ekonomi. Amerika Serikat

(yoy). Kendati pencapaian ekonomi nasional ini masih

(AS) masih disibukkan dengan pesta politik pemilihan

dibawah target yang pernah ditetapkan, namun masih

presiden yang membuat ekonomi negara ini belum

lebih baik dari capaian Negara lain.

solid. Pelemahan juga masih terjadi di Eropa dan Jepang.

Di tengah realisasi belanja pemerintah yang lebih rendah, pertumbuhan konsumsi dan investasi tetap

Namun,

secara

umum

dunia

kuat. Di sisi eksternal, ekspor meningkat seiring dengan

diperkirakan akan membaik didukung oleh ekonomi AS

perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang dan

dan China, meskipun diliputi oleh sejumlah risiko yang

meningkatnya harga komoditas global. Perbaikan

perlu dicermati. Perbaikan ekonomi AS didorong oleh

ekspor tersebut diperkirakan akan berlanjut tidak hanya

peningkatan konsumsi dan meningkatnya investasi

ditopang oleh ekspor komoditas tetapi juga produk

nonresidensial.

manufaktur yang prospeknya terus membaik.

Selain

perekonomian

itu,

tingkat

pengangguran

AS berada pada level rendah dengan inflasi yang mengarah ke target jangka panjangnya. Di lain pihak,

Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada

perekonomian

pertumbuhan

triwulan IV 2016 mencatat surplus yang cukup besar

membaik, tercermin pada peningkatan penjualan

dan defisit transaksi berjalan yang lebih rendah. NPI

eceran dan investasi swasta.

diperkirakan mengalami surplus, terutama ditopang

Tiongkok

mengalami

oleh transaksi modal dan finansial yang mencatat Di pasar komoditas, harga minyak dunia diperkirakan

surplus cukup besar dan membaiknya kinerja ekspor.

dalam tren meningkat. Di satu sisi, harga komoditas

Sementara itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan

ekspor Indonesia membaik ditopang oleh kenaikan

cukup rendah di bawah 2%, ditopang oleh surplus

harga batubara dan beberapa jenis logam khususnya

neraca perdagangan nonmigas yang cukup besar

tembaga dan timah.

seiring dengan kinerja ekspor yang membaik. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa

Ke depan, sejumlah risiko global tetap perlu diwaspadai,

Indonesia pada akhir Desember 2016 tercatat sebesar

antara lain berasal dari dampak kebijakan fiskal dan

116,4 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan

perdagangan internasional AS, kenaikan Fed Fund Rate

posisi akhir November 2016 yang sebesar 111,5 miliar

(FFR) yang berpotensi meningkatkan cost of borrowing,

dolar AS.

proses penyesuaian ekonomi dan keuangan Tiongkok,

 

serta berbagai risiko geopolitik.

74

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TINJAUAN MAKRO

Pada tahun 2017, fase pemulihan ekonomi diperkirakan

Sampai dengan triwulan III-2016, pertumbuhan kredit

terus berlanjut terutama didorong oleh membaiknya

perbankan baru mencapai 6,5% (yoy), jauh lebih rendah

kinerja ekspor, dan mulai menggeliatnya investasi

dibandingkan dengan pertumbuhan di 2015 yang 10%

yang didukung oleh meningkatnya pembiayaan baik

(yoy). Belum menguatnya pertumbuhan dipengaruhi

dari kredit perbankan maupun pembiayaan non-bank.

oleh sikap perbankan yang lebih selektif dalam

Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga

memberikan kredit.

diperkirakan masih cukup stabil. Namun

Kinerja Perbankan

demikian,

ketahanan

industri

perbankan

masih terjaga dengan baik. Pada November 2016, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)

Tren perlambatan ekonomi nasional berdampak kepada

tercatat sebesar 22,8%, dan rasio likuiditas (AL/DPK)

kinerja perbankan. Sepanjang 2016, kinerja penyaluran

berada pada level 20,5%. Sementara itu, rasio kredit

kredit dan penghimpunan DPK ikut melambat, yang

bermasalah

dibarengi dengan meningkatkan rasio NPL. Kondisi

sebesar 3,2% (gross) atau 1,4% (net).

(Non

Performing

Loan/NPL)

tercatat

sektor swasta yang melakukan konsolidasi yang dibarengi dengan sikap kehati-hatian bank dalam

Ke depan, sejalan dengan peningkatan aktivitas

menyalurkan kredit dan tertahannya penurunan suku

ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter

bunga berdampak pada perlambatan pertumbuhan

dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya,

kredit.

pertumbuhan kredit dan DPK diperkirakan lebih baik, masing-masing dalam kisaran 10%-12% dan 9%-11% pada 2017.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

75

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

STRUKTUR BISNIS Kondisi bisnis yang bertumbuh lambat sepanjang tahun 2016 direspon Bank Mega dengan terus menerapkan prinsip prudential banking. Hal itu dilakukan untuk menjaga kinerjanya tetap stabil. Untuk mendorong peningkatan kinerja, Bank Mega terus melakukan inovasi produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Saat ini, Bank Mega memiliki empat segmen bisnis, yakni: Retail Funding, Credit (Korporasi, Ritel, Komersil, dan Indirect Channel), Credit Card, Treasury & International Banking.

FUNDING

CREDIT CARD 76

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

STRUKTUR BISNIS

CREDIT

(CorpoRate, RETAIL & COMMERCIAL, INDIRECT CHANNEL)

TREASURY & INTERNATIONAL banking Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

77

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

FUNDING

Sampai dengan akhir 2016 pencapaian Perseroan untuk retail funding adalah sebesar Rp36,182 miliar. Portfolio total untuk retail funding pada akhir 2016 tumbuh sebesar Rp2,675 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Portfolio retail funding sendiri terbagi menjadi dua tipe segmentasi, yaitu mass market dan Mega First. Nasabah mass market adalah nasabah dengan tipe customer individu dan non Individu dengan saldo di bawah Rp500 juta. Kendati demikian, mass market individu dan non Individu dengan saldo > Rp500 juta juga ada. Sementara, nasabah MegaFirst adalah nasabah dengan tipe customer Individu/ perorangan dengan saldo > Rp 500 juta dan mendaftarkan diri untuk mendapatkan fasilitas MegaFirst

78

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

FUNDING

Produk dan Program Baru 2016

Rencana Kerja dan Strategi 2016 Pada 2016, Perseroan telah menerapkan beberapa

Pada 2016, Perseroan meluncurkan program baru

kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana kerja

untuk mendorong peningkatan pendanaan. Program

dan penerapan strategi bisnis, diantaranya :

Baru tersebut adalah : Dana Pihak Ketiga •

Program Co Branding produk tabungan Mega Perdana dengan club sepakbola FC Barcelona.

Ada

Program

pengembangan dana pihak ketiga di segmen mass

ini

bertujuan

untuk

meningkatkan

komposisi dana murah melalui program produk

beberapa

strategi

yang

dijalankan

untuk

market dan MegaFirst, yakni :

tabungan dengan segmen penggemar olahraga sepak bola dan anak muda. •





Pengembangan Nasabah Mass Market.

Program Mega Super Vaganza, yakni program

Perseroan melakukan pengembangan nasabah

undian dan loyalti produk tabungan Mega Dana

mass market melalui program kompetitif untuk

dan Mega Maxi. Program ini bertujuan untuk lebih

meningkatkan akuisisi nasabah baru. Nasabah

meningkatkan akuisisi nasabah baru (NTB) serta

Mass Market merupakan nasabah yang paling

meningkatkan pengendapan dana dari nasabah

banyak

existing.

nasabah segmen ini dapat dijadikan konsentrasi

Program benefit diskon belanja dengan kartu debit

Perseroan dalam mengurangi tingkat cost of fund

sebesar 5% di Carrefour. Program ini bertujuan

Perseroan. Dengan menurunnya tingkat suku

untuk

kartu

bunga yang dapat diberikan kepada nasabah,

Debit yang diharapkan dapat meningkatkan dana

membuat program – program untuk nasabah

nasabah di produk-produk tabungan yang dimiliki

retail akan menjadi salah satu konsentrasi

meningkatkan

transaksi

belanja

Perseroan.

dimiliki

oleh

Perseroan

sehingga

selama tahun 2016. •

Kegiatan 2016

Pengembangan Nasabah MegaFirst berbasis Membership Benefit & Lifestyle Melalui

nasabah

MegaFirst

Perseroan

Beberapa kegiatan yang dilakukan Perseroan selama

mengedepankan konsep “Membership Benefit”

2016 antara lain sertifikasi Waperd dan AAJI bagi

dimana

seluruh tenaga penjual di kantor cabang dalam rangka

privileges

meningkatkan fee based income melalui penjualan

Melalui banking experience yang ditawarkan

produk-produk asuransi dan investasi kepada nasabah

Perseroan ini, diharapkan dapat membuat

Perseroan.

nasabah

nasabah terkait

akan

selalu

dengan

medapatkan

lifestyle

mereka.

merasa lebih terapresiasi dan tidak

sensitif terhadap suku bunga •

Pengembangan Segmen Nasabah MegaFirst Platinum Mega First Platinum ditujukan untuk segmen nasabah prioritas yang menginginkan layanan perbankan yang eksklusif diluar lifestyle benefit.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

79

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

FUNDING



Perbaikan Proses dan kualitas layanan Perbaikan



proses

untuk

brand

image,

brand

awareness, customer loyalty dan tingkat akuisisi.

perbaikan standarisasi layanan akan semakin

Program dan aktivitas yang dimaksud termasuk

digiatkan

panjang.

program berhadiah baik dalam bentuk hadiah

Faktor inilah yang sangat menentukan dalam

langsung maupun undian untuk berbagai produk

mempertahankan nasabah lama dan menjaring

dan

nasabah baru

menggunakan jejaring sosial), re-branding dan re-

dalam

prosedur

meningkatkan

serta

karena

maupun

jangka

aktivitas,

social

marketing

(marketing

Pengembangan Jaringan, Fitur dan layanan

launching produk/layanan yang menjadi prioritas

Perbankan

utama. Produk dan layanan yang mejadi prioritas

Sebagai bagian dari mempertahankan dan meningkatkan daya saing Perseroan segmen

utama tersebut antara lain: •

Melanjutkan

program

Mega

Supervaganza

retail, Perseroan akan tetap agresif melakukan

untuk tabungan Mega Dana dan Mega Maxi

penambahan jaringan dan layanan seperti ATM,

untuk meningkatkan brand awareness serta

EDC, dan Mobile Banking.

meingkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank Mega.

Khusus nasabah MegaFirst, diberikan tambahan benefit



Pengembangan untuk program - program

bebas biaya untuk transaksi melalui E-Channel.

tactical guna meningkatkan brand awareness nasabah terhadap seluruh produk – produk

Rencana Pengembangan Aktivitas Baru

Produk

dan

Bank Mega. •

Pengembangan system dan fitur untuk produk treasury dan valas untuk kemudahan nasabah dalam melakukan transaksi valas di Bank Mega

Beberapa produk dan

aktivitas baru yang akan

dikembangkan pada 2017 adalah sebagai berikut:

2. Penambahan jenis dan pengembangan produkproduk liabilities (deposito, tabungan dan giro) baik dalam hal fitur, kemudahan bertransaksi, kemasan

1. Penambahan

kerjasama

dengan

merchant-

maupun jenis mata uang.

merchant ritel untuk pengadaan program-program yang menarik untuk transaksi kartu debit.

ELECTRONIC CHANNEL (E-CHANNEL)

2. Pengembangan fitur dan layanan untuk transaksi melalui elektronik banking. 3. Meningkatkan akuisisi nasabah melalui programprogram yang menarik

Seluruh

produk

yang

dikembangkan

Perseroan

dilengkapi oleh berbagai fasilitas yang memudahkan nasabah. Karena itu, Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan jaringannya, termasuk jaringan

Selain pengembangan produk dan aktivitas baru

e-channel

tersebut, Perseroan akan melakukan pengembangan

dan kenyamanan dalam bertransaksi. Disisi lain,

berkelanjutan atas produk dan akitivitas yang telah

penambahan fitur dan layanan berpotensi mendorong

dimulai pada tahun-tahun sebelumnya seperti:

pendapatan fee based Perseroan.

1. Melaksanakan program dan akitivitas marketing

80

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

untuk

memberi

nasabah

kemudahan

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

FUNDING

ATM

ATM yang memiliki logo Visa di seluruh dunia. 2014

2015

2016

Jumlah Transaksi (juta)

23.7

29.9

28.4

Volume (IDR Triliun)

16.9

15.4

15.2

Fee Base income (IDR Miliar)

41.1

46.2

44.1

Seperti halnya kartu ATM, Perseroan juga mengikuti ketentuan

regulasi

Bank

Indonesia

mengenai

penggunaan kartu ATM/Debit berbasis chip. Saat ini Perseroan sedang melakukan pengembangan sistem dan kartu ATM/Debit dimana penggunaan kartu chip akan diuji coba pada tahun 2017.

Sampai dengan 2016, jumlah transaksi ATM mencapai 28,4 juta transaksi dengan volume transaksi mencapai

Peningkatan transaksi kartu debit juga didorong oleh

Rp15,2 triliun. Pendapatan dari transaksi di ATM

sejumlah program yang diterbitkan Perseroan. Pada

menyumbang fee based income sebesar Rp. 44.1

30 September 2016, Perseroan meluncurkan program

milyar.

Discount Transaksi Debit 5% di Carrefour.

Sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia terkait

Mega Cash

dengan penggunaan kartu ATM/Debit berbasis chip, maka Perseroan juga sudah melakukan upgrade hampir di semua mesin ATM yang digunakan. Hingga akhir 2016, sebanyak 94% mesin ATM Bank Mega sudah di upgrade agar dapat menerima transaksi berbasis kartu chip.

Total kartu beredar (juta) Penjualan Kartu (ribu)

DEBIT CARD

Jumlah Transaksi 2014

2015

2016

(juta)

Jumlah Transaksi (ribu)

809.9

632.2

686.6

Volume (IDR juta)

Volume (IDR Miliar)

258.2

226.2

246.1

3.44

3.24

3.37

Fee Base income (IDR Miliar)

Selain kartu ATM, Perseroan juga menerbitkan debit card bernama Kartu Debit Bank Mega. Sama dengan ATM penggunaan debit card juga terus meningkat. Sepanjang 2016, jumlah transaksi debit card mencapai 686,6 ribu transaksi dengan volume transaksi mencapai Rp246,1 miliar. Sampai dengan saat ini, kartu debit Bank Mega dapat

2014

2015

2016

3.02

3.37

3.74

410.6

368.6

371.3

2.5

3.8

4.4

185.344

185.214

173.947

Perseroan juga merilis kartu Mega Cash. Pada 2016, penjualan Mega Cash mencapai 671,3 ribu kartu, sementara jumlah kartu yang beredar telah mencapai 3,74 kartu. Pada 2016, Perseroan bekerja sama dengan Pemrov DKI Jakarta memperluas penggunaan kartu Mega Cash di Terminal Parkir Elekronik di jalan-jalan yang ramai di Jakarta. Total mesin Terminal Parkir Elektronik yang dapat menerima kartu Mega Cash sebanyak 312 dari sebelumnya hanya 111 mesin.

digunakan untuk transaksi pada semua toko dan semua

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

81

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

FUNDING

Mega Mobile

Mega Internet 2014 Jumlah User Individu

2015

2016 Jumlah User

2015

2016

43.464

61,200

84.635

31.803

38,661

46.379

Jumlah Transaksi Individu

430.607

562,826

714.169

Jumlah Transaksi

557.443

782,862

1.076.369

Volume (IDR Juta)

290.014

528,492

662.367

Volume (IDR Juta)

339.237

568,930

831.018

Layanan e-channel lainnya yang dimiliki Perseroan adalah internet banking. Selama 2016, jumlah user individu Perseroan di layanan internet banking meningkat sebesar 20% dari 38.661 user pada 2015 menjadi 46.379 user. Volume transaksi mengalami peningkatan sebesar 25,3% dari Rp528.491 juta menjadi Rp662.367 juta. Hal ini menunjukkan peningkatan nilai transaksi channel Mega Internet.

714.169

transaksi,

naik

Peningkatan transaksi e-channel juga didorong oleh meningkatnya penggunaan Mega Mobile. Pada 2016, jumlah user Mega Mobile mengalami peningkatan sebesar 38,3% dari 61.200 user pada 2015 menjadi 84.635. Volume transaksinya meningkat sebesar 46,1% dari Rp568.930 juta menjadi Rp831.018 juta. Kenaikan jumlah transaksi Mega Mobile mencapai 37,5%, dari 782.862 transaksi menjadi 1.076.369 transaksi.

Pada periode tersebut, jumlah transaksnya mencapai dari

562.826

transaksi

atau mencapai 26,9% dibandingkan 2015. Untuk meningkatkan jumlah dan volume transaksi, pada 2017 Perseroan berencana untuk melakkan penambahan fitur pembayaran dengan melakukan kerjasama dengan

Pada 2017, akan dilakukan pengembangan fitur pembayaran dengan menggunakan QR pada Mega Mobile dan juga akan terus melakukan penambahan pada fitur pembayaran dengan melakukan kerjasama dengan biller – biller baru.

biller-biller baru pada Mega Internet.

82

2014

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

CREDIT

Kegiatan usaha Bank dalam kegiatan penyaluran kredit terbagi menjadi Segmen Korporasi, Komersil, Retil (SME & Consumer), serta Indirect Channel. Selama 2016, kredit yang disalurkan Bank mencapai Rp19,21 triliun. Berikut adalah kinerja penyaluran kredit masing-masing segmen:

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

83

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

CREDIT

Segmen Korporasi

Rp1,14 triliun. Total penyaluran kredit ke segmen Ritel mencapai Rp2,97 triliun atau mencapai 15,45% dari

Lambatnya pertumbuhan ekonomi global dan ekonomi

total outstanding kredit Bank.

Indonesia selama tahun 2016, masih menjadi salah

Namun demikian, pada tahun 2016, Segmen Ritel

satu pertimbangan dunia usaha untuk melakukan

berhasil membukukan peningkatan pendapatan bunga,

ekspansi dan pada gilirannya

bertumbuh mendekati 46% dibanding 2015. Segmen

berdampak pada

Ritel berhasil membukukan pendapatan bunga bersih

rendahnya permintaan kredit baru perbankan.

sebesar Rp140 miliar. Rendahnya permintaan kredit baru, diikuti oleh pembayaran

cicilan

fasilitas

kredit

investasi

Pada

2017,

segmen

ini

akan

ber-konsentrasi

menyebabkan turunnya outstanding kredit sebesar

pada pembiayaan modal kerja retail dengan pola

20%.

fasilitas revolving (non angsuran) serta memperbaiki performance/kualitas kredit.

Sepanjang

2016,

total

outstanding

kredit

yang

disalurkan ke Segmen Korporasi mencapai Rp9,02

Kredit Komersil

triliun, atau mencapai 67,73% dari target yang ditetapkan untuk 2016.. Pangsa kredit pada ke segmen

Pada

tahun

2016,

Segmen

Komersil

berhasil

ini adalah yang terbesar yaitu mencapai 46,95% dari

membukukan pertumbuhan kredit sebesar 10%, yang

total outstanding kredit Bank.

didominasi oleh kredit baru.

Selama 2016, Segmen Korporasi dapat membukukan

Segmen ini banyak melakukan akusisi calon debitur

pertumbuhan peningkatan laba sebesar 16,5% dan

baru, khususnya pada sektor-sektor yang bertumbuh

masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan

positif. Fokus pada 2016 adalah pembiayaan modal

bunga kredit pada Direktorat Kredit. Total pendapatan

kerja dan aktif

bunga bersih atau net interest margin dari Segmen

income melalui aktifitas cross selling dan cash

Korporasi pada 2016 mencapai Rp401 miliar.

management dengan debitur-debitur eksisting. Total

menggali potensi-potensi fee based

fee based income yang berhasil dihimpun segmen ini Fokus pembiayaan segmen ini yaitu pada sektor/

mencapai Rp45 miliar. Sementara pendapatan bunga

bidang usaha yang bertumbuh positif serta tetap

bersih yang dihimpun mencapai Rp140 miliar.

konsentrasi menjaga kualitas kredit, menjadi strategi utama segmen ini pada tahun 2017 mendatang.

Indirect Channel

Ritel (Kredit SME & Consumer)

Masih

belum

masyarakat,

pulihnya juga

tingkat

berpengaruh

pembiayaan

tingkat

konsumsi

pada

turunnya

Portofolio kredit pada segmen Ritel yang didominasi

permintaan

kendaraan

bermotor

,

fasilitas kredit berbentuk cicilan, dan persaingan

khususnya roda dua (R2) yang menjadi andalan segmen

bunga kredit adalah beberapa hal yang menjadi

ini.

penyebab turunnya outstanding kredit pada segmen

84

ini. Pada 2016, penyaluran kredit ke SME mencapai

Kompetisi

Rp1,83 triliun, sementara ke Consumer mencapai

pembiayaan ke perusahaan-perusahaan Mitra utama

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

yang

cukup

ketat

dalam

penyaluran

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

CREDIT

dan tingginya pembayaran cicilan fasilitas kredit, juga



Kredit Korporasi

menjadi penyebab menurunnya outstanding kredit

Segmen Korporasi akan fokus pada beberapa

pada segmen ini. Pada 2016, penyaluran kredit pada

segmen

Segmen Indirect Channel ini mencapai Rp5,43 triliun

properti,energi, perkebunan, pariwisata, minyak

atau 19,19% dari total outstanding kredit Bank.

dan gas. Selain itu, penyaluran kredit akan

industri

seperti:

manufaktur,

difokuskan pada perusahaan dengan afiliasi Segmen ini akan fokus untuk menjalin kerjasama

grup Korporasi Besar untuk pembiayaan di atas

pembiayaan

Rp500 miliar dan Perusahaan Besar dengan

pembiayaan

dengan segmen

perusahaan-perusahaan menengah

dan

sedang

skala pembiayaan mulai Rp100 miliar yang

bertumbuh, dan melakukan diversifikasi & penambahan

mana keduanya baik Korporasi Besar maupun

porsi pembiayaan pada kendaraan roda 4 (R4).

Perusahaan Besar harus memiliki reputasi baik



dan tren pertumbuhan yang meningkat.

Strategi Dan Rencana Kerja 2017 •

Kredit Komersil

Dengan mempertimbangkan hasil dari pertumbuhan

Segmen Komersil akan lebih selektif dalam

bisnis 2016, berbagai perbaikan yang telah dilakukan

menyalurkan

pada 2016 akan tetap dilanjutkan pada 2017. Perbaikan

bertumbuh dengan tren positif di kota besar yaitu

yang dilakukan dengan dilengkapi strategi & inisiatif,

Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya,

diantaranya adalah:

Denpasar, Makassar, Medan dan Palembang.

kredit

pada

industri

yang

Segmen ini juga akan fokus pada maitenance •

Melakukan pelatihan secara menyeluruh, yang

dan top up debitur existing yang memiliki track

akan meningkatkan kualitas SDM baik dalam

record pembayaran kredit yang lancar/baik.

hal teknikal kemampuan perkreditan maupun •



wawasan dari SDM.

Sedangkan untuk debitur baru, akan difokuskan

Memberikan perubahan paradigma dan konsep

kepada pengusaha lokal yang dikenal sukses

dari volume based menjadi profit base dengan

dalam bisnisnya, reputasi & karakter dikenal baik

melakukan fokus pada kegiatan yang dapat

dan bisnisnya mengalami pertumbuhan yang

meningkatkan perolehan fee income secara lebih

positif. Dari sisi produk, Segmen Komersil akan

intensif.

mengandalkan pada pemasaran Pembiayaan

Fokus pada perbaikan kualitas kredit debitur

Outlet Financing bagi pengusaha yang akan

eksisting dan lebih selektif dalam penyaluran kredit

membangun gedung/kantor yang

baru. Hal ini akan didukung dengan perbaikan

sewa jangka panjang dari tenant yang bonafide.

memiliki

pada proses perkreditan sehingga menjadi lebih cepat tanpa mengurangi prinsip kehati-hatian.



Kredit INCH/Indirect Channel Pembiayaan Retail SME akan difokuskan kepada

Untuk menghadapi tantangan pada 2017, masing-

kredit modal kerja dan pembiayaan investasi

masing segmen telah membuat perencanaan umum

pada sektor industri dengan tren bertumbuh

terkait strategi dan fokus yang akan dikembangkan,

yang positif. Dalam penerapannya, penyaluran

yaitu:

kredit ini akan dilakukan melalui kota-kota besar yang sedang memiliki tren perkembangan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

85

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

CREDIT

yang meningkat, yakni Jabodetabek, Semarang,

nasabah tertentu (selected customer), Perseroan

Bandung, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar,

juga menyediakan produk layanan Structured Trade

Makassar,

Pekanbaru,

Financing, yang meliputi penyediaan berbagai fasilitas

Batam, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin dan

pembiayaan dengan memanfaatkan sumber dana

Samarinda.

dari bank koresponden dengan biaya yang lebih

Medan,

Palembang,

murah. Secara berkelanjutan, akan terus dilakukan Skema kerjasama pembiayaan kepada rekanan/

strategi pengembangan produk trade finance & cash

supplier Carrefour/Transmart dan beberapa

management serta sinergi pemasaran dan cross selling

perusahaan/kelompok usaha akan menjadi salah

dalam rangka peningkatan fee based income dari cross

satu prioritas untuk mendukung pertumbuhan

selling produk Bancassurance dengan perusahaan

pembiayaan pada segmen Ritel SME.

asuransi yang telah menjadi rekanan Perseroan.

Untuk Ritel Consumer, Bank akan meningkatkan kerjasama pembiayaan dengan perusahaan/ kelompok

usaha

nasabah

komersial/korporasi pembiayaan

pada

untuk

konsumtif

segmen

memberikan

(kolektif)

kepada

karyawan-karyawannya. •

Ritel (SME & Consumer) Kebutuhan akan sarana transportasi di masyarakat masih cukup besar, sehingga potensi pembiayaan kendaraan bermotor (roda 2 & 4) masih cukup baik, sehingga masih menjadi peluang dan faktor pendukung

peningkatan

pembiayaan

pada

Segmen Indirect Channel. Selain pembiayaan kendaraan bermotor, Bank juga

meningkatkan

multiguna serta

melalui

memperluas

pembiayaan jaringan jaringan

mitra

elektronik/ eksisting

dengan

mitra

lain khususnya dengan mitra perusahaan2 pembiayaan utama (market leader), seperti : Adira, WOM, Astra Sedaya Finance (ACC), FIF. Selain

itu,

pendapatan

dalam fee

usaha

based

untuk

income

meningkatkan akan

dilakukan

optimalisasi layanan Trade Finance konvensional, yaitu penerbitan LC, SKBDN, Bank Garansi dan Standby LC. Secara kasus per kasus dan untuk nasabah-

86

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

CREDIT

CARD

Pada tahun 2016, outstanding kartu kredit Perseroan mengalami pertumbuhan menjadi Rp8,2 triliun dengan peningkatan Sales Volume menjadi Rp27,57 triliun. Kinerja positif ini dihasilkan oleh “brand image” Perseroan yang kuat, upaya promosi yang terfokus, peluncuran produk baru (Mega Barça Card, Mega Groserindo Card, dan Mega Wholesale Card), dan sinergi dari kelompok CT Corpora yang berjalan baik.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

87

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

CREDIT CARD

Perseroan terus berusaha memberikan benefit, fitur,

tak tertandingi di seluruh portofolio ritel, gaya hidup dan

fasilitas dan program promosi yang dapat memenuhi

produk hiburan dari perusahaan di bawah naungan CT

kebutuhan sehari–hari bagi pemegang kartu dengan

Corp menjadi alat strategis yang efektif dan menjadi

bekerjasama

pilihan yang tepat untuk mewujudkan tujuan bisnis

dengan

berbagai

merchant

yang

menarik untuk meningkatkan penggunaan kartu dan

Perseroan.

menjaga loyalitas pemegang kartu. Melalui upaya tersebut, diharapkan penggunaan kartu kredit Bank

Dalam

Mega akan terus bertumbuh dengan diiringi loyalitas

Perseroan dengan perusahaan-perusahaan dari grup CT

nasabah yang merasa puas dan nyaman akan segala

Corp terus dioptimalkan dengan memberikan berbagai

bentuk penawaran dan pelayanan yang diberikan oleh

macam diskon dari penawaran sepanjang tahun yang

Perseroan.

membuat Perseroan semakin diperhitungkan dan

implementasinya,

sinergi

yang

dilakukan

menjadi semakin kuat di pasar kartu kredit Indonesia. Disamping itu, Perseroan juga selalu membuat inovasi untuk mendapatkan segmen pasar baru yang lebih luas yang terfokus pada kota-kota besar di Indonesia.

FEASTING & DINING

Inovasi ini dapat berupa program – program promosi ataupun perencanaan produk kartu kedit baru, yang ditargetkan untuk meningkatan sales volume dan revenue. Sehingga kedepannya, inovasi - inovasi tersebut menempatkan posisi Perseroan yang semakin kuat ditengah ketatnya persaingan bisnis kartu kredit di Indonesia.

Sinergi CT Corp dan Kartu Kredit Bank Mega

 

Bagi seluruh Pemegang Kartu yang memiliki hobi wisata kuliner, Kartu Kredit Bank Mega menawarkan

88

Di tengah berbagai tantangan globalisasi, tingkat

berbagai program kuliner dengan lebih dari 500

persaingan yang semakin tinggi dan regulasi kartu

restoran dan café yang tersebar di seluruh Indonesia.

kredit Bank Indonesia yang ketat, kartu kredit Bank

Bekerjasama dengan Trans F&B, Kartu Kredit Bank

Mega telah memiliki keunggulan yang tidak dimiliki

Mega memberikan penawaran eksklusif sepanjang

kartu kredit Bank lain yaitu memudahkan seluruh

tahun berupa diskon sampai dengan 50% di Coffee

kebutuhan pemegang kartunya melalui benefit yang

Bean and Tea Leaf, Baskin Robbins dan Wendy’s yang

ditawarkan jaringan CT Corp yang sangat luas. Sinergi

tergabung dalam Trans F&B.

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

CREDIT CARD

FASHION & LIFESTYLE

bagi seluruh pemegang kartu kredit Bank Mega, yaitu diskon 10% atau cicilan 0% tenor 6 bulan (minimum transaksi Rp 1 juta) dan redeem rewards point yang dapat dinikmati sepanjang tahun.

 

TRAVEL & LEISURE

 

 

Khusus untuk para pecinta dunia fashion dan pemegang kartu yang gemar mengoleksi barang – barang brand

Rencanakan liburan dengan memanfaatkan berbagai

favoritnya dari Trans Fashion, Kartu Kredit Bank Mega

penawaran khusus yang ditawarkan oleh Kartu Kredit

memberikan penawaran menarik. Pada tahun 2016,

Bank Mega. Bank Mega bekerjasama dengan AntaVaya

kartu kredit Bank Mega menawarkan spesial diskon

Tour yang mencakup penyediaan tiket, akomodasi,

sampai dengan 20% atau cicilan 0% sampai dengan 6

paket wisata dan berbagai keistimewaan lainnya.

bulan untuk MegaFirst Infinite Credit Card, dan diskon

Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan kartu

10% atau cicilan 0% tenor 6 bulan untuk Kartu Kredit

kredit Bank Mega antara lain yaitu tidak dikenakan

Bank Mega lainnya di Aigner, Armani Jeans, Boss

biaya tambahan (surcharge), harga tiket internasional

Orange, Brioni, Canali, Emporio Armani, Furla, Giorgio

yang kompetitif serta program fasilitas cicilan bunga

Armani, Geox, Hugo Boss, Jimmy Choo, Red Valentino,

ringan.

Salvatore Ferragamo, Tommy Hilfiger, Tod’s,Valentino, VersaceJeans, dan Versus.

Bank Mega juga bekerjasama dengan AntaVaya Tour dengan menyelenggarakan Travel Fair secara regular

Metro Department Store adalah salah satu perusahaan di

setiap dua kali setahun dengan menggandeng banyak

bawah CT Corp yang menjembatani kebutuhan lifestyle

maskapai dan tourism board yang dapat menjadi

dengan menawarkan produk pakaian dan aksesoris

rekomendasi liburan. Mega Travel Fair memberikan

berkualitas. Filosofi yang melandasi perusahaan ini

banyak promo tiket dan paket wisata seru untuk liburan

adalah menyediakan lingkungan dan pengalaman

bagi pemegang kartu kredit Bank Mega.

berbelanja yang nyaman serta menyenangkan. Bank

Alternatif liburan yang tidak kalah menarik adalah

Mega dan Metro Department Store telah bekerjasama

menghabiskan waktu dengan keluarga di Trans Studio

menciptakan program spesial yang bersifat eksklusif

Makassar dan Bandung yang menawarkan wahana

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

89

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

CREDIT CARD

seru dan menarik. Pemegang kartu kredit Bank Mega

MEDIA & ENTERTAINMENT

dapat menikmati liburan hemat dengan diskon 25% tiket masuk Trans Studio.  

Selain dapat menikmati wahana, Kawasan Terpadu

 

Trans Studio Bandung juga menawarkan kesempatan

 

 

untuk memanjakan diri dengan berbelanja di Trans Studio Mall ataupun beristirahat menginap di The

 

Trans Luxury Hotel Bandung, dan IBIS Hotel. Khusus untuk The Trans Luxury Hotel Bandung dan The Trans

TRANS TV, TRANS7, Transvision, CNN Indonesia dan

Resort Bali, pemegang kartu kredit Bank Mega dapat

Detikcom juga merupakan perusahaan – perusahaan

menikmati penawaran menginap dengan harga spesial

yang

serta diskon 50% untuk weekdays dan 25% untuk

Bersama Perseroan, TRANSMEDIA bekerjasama untuk

weekend.

meningkatkan brand awareness dan menyampaikan

berada

di

bawah

payung

TRANSMEDIA.

berbagai pilihan program promosi khususnya kepada pemegang kartu kredit Bank Mega dan masyarakat

DAILY NECESSITIES

luas. Tentu dengan adanya TRANSMEDIA ini membuat Perseroan akan semakin mudah melakukan promosi untuk inovasi-inovasi yang sedang dan akan dilakukan oleh Perseroan.

 

Transmart

Carrefour

Indonesia,

pusat

belanja

berkonsep hypermarket yang berada di bawah PT Trans Retail Indonesia yang memiliki Konsep One-Stop Shopping diusung untuk menawarkan ragam produk dengan harga murah dan pelayanan terbaik. Transmart Carrefour dan Perseroan bekerjasama memberikan keuntungan yang terbaik bagi seluruh pemegang kartu kredit Bank Mega dengan memberikan diskon 10% atau cicilan 0% tenor 6 bulan (minimum transaksi Rp 1 juta) bulan serta redeem rewards point yang dapat dinikmati sepanjang tahun.

90

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

CREDIT CARD

FINANCIAL INSTITUTION

  CT Corp juga memiliki beberapa institusi keuangan seperti Asuransi Umum Mega yang bergerak di bidang Jasa Asuransi Umum, serta Asuransi Jiwa Mega Indonesia yang bergerak di bidang Jasa Asuransi Jiwa. Bank Mega dan kedua asuransi diatas memiliki tujuan membantu pada perencanaan keuangan dan perlindungan diri serta kepemilikan barang berharga pemegang kartunya. Di Tahun 2017, Bank Mega berencana untuk terus mengembangkan bisnis Credit Card & Personal Loan dengan meluncurkan beberapa produk Credit Card & Personal Loan baru yang diharapkan akan menopang pertumbuhan bisnis dan membawakan layanan produk & servis yang lebih lengkap lagi untuk menjawab seluruh kebutuhan finansial nasabah Bank Mega.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

91

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TREASURY

& INTERNATIONAL BANKING

Treasury bertanggung jawab dalam pemeliharaan likuiditas dan pengelolaan neraca Perseroan untuk memastikan tersedianya pendanaan yang efisien guna mendukung pertumbuhan usaha. Selain itu, treasury juga berperan sebagai unit bisnis yang memanfaatkan peluang pasar melalui perdagangan surat-surat berharga, dan jenis transaksi lainnya.

92

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TREASURY & INTERNATIONAL BANKING

Dinamika perekonomian global dan domestik yang tidak

INTERNATIONAL BANKING

menentu (Uncertainty) sepanjang 2016 memberikan dampak yang beragam terhadap industri keuangan

Satu tahun masa transformasi international banking

global maupun di Indonesia sendiri. Hal ini disebabkan

& financial Institution (IBFI)

beberapa hal yaitu belum pulihnya perekonomian Uni

dapat dilampaui dengan pencapaian yang baik.

Eropa, Amerika dan pelaksanaan Pemilihan Presidennya

Revenue yang dicapai mengalami peningkatan yang

serta adanya kekhawatiran ekonomi Tiongkok yang

signifikan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

dapat terjadi hard landing setiap saat sedangkan didalam

Keberhasilan tersebut dijalankan dengan ekplorasi

negeri pemerintah melalui pelaksanaan program tax

bisnis dan memperluas segment nasabah.

sebagai unit bisnis

amnesty dan mengambil langkah pemotongan tingkat bunga rupiah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi

Dalam perjalanannya, international banking & financial

domestik dan diharapkan realisasinya sesuai dengan

Institution terus melakukan inovasi pengembangkan

rencana pemerintah.

produk dan fokus memasarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, dengan harga yang

Ditengah kondisi ekonomi dan pasar yang fluktuatif,

kompetitif dan mengikuti perkembangan pasar. Produk

treasury mengambil

strategi berdasarkan prinsip

tersebut antara lain, Liabilities Product, Treasury

kehati-hatian dan pengelolaan likuiditas yang efisien

Product, Trade Finance Product dan loan kepada

dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari dengan

segmen financial institution.

melakukan langkah langkah sebagai berikut : Pada 2016, PT Bank Mega, Tbk kembali mendapatkan 1. Melakukan

reprofiling

segmen

pendanaan

penghargaan bergengsi dari Standard Chartered Bank

untuk mengelola cost of fund yang optimal dan

berupa ‘STP Award’. Penghargaan ini diberikan atas

meningkatkan transaksi antar bank.

keberhasilan tim operation Bank Mega dalam melakukan

2. Menata portofolio Trading dan Available For Sales

Straight Through Processing atas pengiriman MT103

(AFS) secara berimbang dalam pembelian Surat

untuk Commercial Payment maupun MT202 untuk

Berharga Pemerintah dan Korporasi dalam upaya

Treasury Payment dan Trade Payment. Straight Through

meningkatkan aset dengan yield yang tinggi dan

Processing

berkualitas baik (rating minimal idA- untuk korporasi)

melakukan suatu payment instruction tanpa adanya

agar dapat mengimbangi pertumbuhan kredit dan

interfensi manual dan berhasil memperoleh persentase

pertumbuhan dana pihak ketiga.

yang sangat memuaskan. PT Bank Mega Tbk juga

3. Selalu

memperhatikan

tingkat

likuiditas

merupakan

persentase

keberhasilan

bank

memperoleh Partnership Award dari MoneyGram

dengan melihat jumlah High Quality Liquid Assets &

yang telah menjadi mitra dalam melakukan pelayanan

Liquidity Coverage Ratio.

transfer uang ke luar negeri.

Sebagai hasilnya, pendapatan treasury pada 2016

Pada 2017, international banking financial Institution

meningkat sebesar 34% dari tahun sebelumnya.

akan bersinergi dengan treasury serta bagian terkait

Pendapatan diperoleh dari Net Interest Income dan

lainnya untuk merealisasikan pertumbuhan revenue

capital gain penjualan surat berharga. Pada 2017,

sebesar 101%. Salah satu segmen nasabah yang

treasury

dikembangkan adalah non bank financial institution.

menargetkan

pertumbuhan

pendapatan

sebesar 58% dengan pertimbangan arah perbaikan ekonomi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

93

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TREASURY & INTERNATIONAL BANKING GLOBAL MARKETS 

atas pertumbuhan Bank. Dengan naiknya proyeksi

Tingkat volatitas pada pasar keuangan global pada

menekankan faktor-faktor Risiko dan juga kepatuhan

pertumbuhan Bank, Bank Mega akan tetap konsisten

2016 masih cenderung tinggi pada permulaan tahun. Tingginya volatilitas pasar global tersebut dipicu oleh faktor masih tingginya spekulasi atas kenaikan suku bunga di US dan juga masih belum menentunya pergerakan harga-harga komoditas. Pada pertengahan tahun pasar diwarnai oleh faktor-faktor dominan lain seperti event Brexit dan juga Pemilihan Presiden di US. Kedua event tersebut dimana hasil akhirnya diluar

Bank seperti berikut:

1. Global Markets Sales  Pemasaran produk-produk Global Markets yang pruden, lebih intensive dan meningkatkan analisa segmentasi nasabah sesuai dengan kebutuhanya dalam rangka mendapatkan Fee-based Income.

ekspektasi mayoritas analis.

Peningkatan tersebut berfokus peningkatan pangsa

Didalam negeri, suku bunga acuan baru diperkenalkan

Markets dengan penetrasi peningkatan jumlah

pasar (Market Share) pada produk-produk Global

yakni 7-day reverse repo dari suku bunga acuan sebelumnya yakni BI Rate. 7-day reverse repo selama diperkenalkan telah turun dari level 5.50% menjadi 4.75% seiring dengan masih rendahnya tingkat suku bunga yang tercatat pada akhir tahun 2016 berada

nasabah yang berpartisipasi dan membutuhkan layanan Produk Global Markets. Seiring dengan semakin bervariasinya kebutuhan nasabah atas layanan produk keuangan secara

pada tingkat 3.02%.

Ritel maupun Korporasi, Global Markets Perseroan

Pergerakan nilai tukar IDR terhadap USD pada 2016

berinovasi

secara

menguat dari pembukaan tahun pada kisaran 13900 per USD dan ditutup pada akhir tahun dikisaran 13350. Tingkat pertumbuhan Ekonomi Indonesia sampai pada kwartal 3 tahun lalu tercatat diangka 5.02% per tahun, turun jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan sampai dengan periode Juni 2016

konsisten

akan

memenuhi

tetap

kreatif

dalam

kebutuhan-kebutuhan

nasabah tersebut. Produk-produk Global Markets seperti

Obligasi

yang

termasuk

didalamnya

Obligasi Ritel, Valas, dan CCS, serta IRS masih akan menjadi faktor utama yang akan ditawarkan oleh Global Markets. Intesitas yang lebih tinggi akan ditingkatkan dengan lebih mendekatkan diri

pada tingkat 5.19%.

dengan nasabah melalui sosialisasi yang akan

Tingkat volatilitas pasar keuangan ditahun 2017

sebagai layanan yang ditawarkan kepada nasabah.

diadakan secara regular akan memiliki nilai lebih

diprediksi masih akan tinggi, seiring dengan masih tingginya

tingkat

ketidakpastian

atas

kebijakan-

kebijakan ekonomi dinegara US dengan terpilihnya presiden baru dinegara tersebut. Selain daripada itu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia ditahun 2017 diperkirakan oleh pemerintah akan berada pada tingkat 5%-5.4%, angka yang masih terbilang tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi

Intensitas koordinasi maupun pelatihan terhadap pihak-pihak internal sales maupun non-sales akan terus dilakukan supaya proses internal dapat berjalan dengan lebih baik.

2. Global Markets Trading Tingginya tingkat volatilitas pasar akan menjadi

dinegara-negara regional.

potensi untuk tim Global Markets Trading dalam

Dengan proyeksi masih tingginya tingkat volatilitas

menekankan pada Kepatuhan. Setiap kesempatan

pada pasar keuangan ditahun 2017 ini, Bank Mega telah memiliki strategi untuk menghadapi gejolak pasar sehingga dapat berkontribusi secara siginifikan

94

yang dianggap sangat penting untuk konsistensi kinerja

PT Bank Mega Tbk

menjalankan

aktifitas

trading

dengan

tetap

ditengah bergejolaknya pasar akan dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan Fee based dari kegiatan trading tersebut.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TREASURY & INTERNATIONAL BANKING Ekspektasi atas semakin bervariasinya produk-

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016, Bank

produk yang ditawarkan kepada nasabah oleh

Mega bertindak sebagai Wali Amanat atas 105 emisi

tim penjualan akan menjadi fokus tim Global

obligasi dan 29 emisi Medium-Term Notes. Jumlah nilai

Markets

obligasi yang diterbitkan adalah sebesar Rp 92.789.363

Trading

untuk

bersinergi

dengan

memberikan harga yang kompetitif sehingga dapat

dan USD105.000 sampai dengan 31 Desember 2016.

meningkatkan pangsa pasar nasabah dengan tetap memperhatikan kepatuhan dan peraturan secara

Kegiatan Jasa Kustodian

internal maupun regulator.

Bank Kustodian adalah Bank yang memberikan jasa Penitipan/Penyimpanan Efek-efek dan kegiatan lain

KEGIATAN WALI AMANAT

yang berkaitan dengan Efek tersebut antara lain,

Wali Amanat (Trustee) merupakan Lembaga Penunjang

penyelesaian Settlement, pengurusan hak-hak yang

Pasar Modal yang bertugas untuk mewakili kepentingan

berkaitan dengan Efek yang disimpan dan mewakili hak

Pemegang Efek bersifat Utang dimana Lembaga

Pemegang Efek atas Efek tersebut (Proxy).

tersebut diperlukan oleh perusahaan-perusahaan yang akan menerbitkan Efek bersifat utang.

Bank

Mega

bertindak

sebagai

Bank

Kustodian

berdasarkan surat izin dari Badan Pengawas Pasar

Bank Mega telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar

Modal (BAPEPAM) No. KEP-01/PM/Kstd/2001 tanggal

(STTD)

18 Januari 2001.

untuk

menyelenggarakan

kegiatan

usaha

sebagai Wali Amanat dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan surat keputusan No. 20/STTD-WA/PM/2000 pada tanggal 2 Agustus 2000. Tugas dan tanggung jawab Bank Mega selaku Wali

Jasa-jasa kustodian yang diberikan Bank Mega terdiri dari : •

Amanat adalah sebagai berikut : a.

Mewakili kepentingan pemegang obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam melakukan

tindakan

hukum

yang

berkaitan

dengan kepentingan pemegang obligasi; b.

Menyampaikan informasi lengkap secara terbuka mengenai kualifikasinya sebagai Wali Amanat dalam prospektus;

c.

Memberikan

laporan

kepada

Otoritas

Jasa

Keuangan, Bursa Efek dan pemegang obligasi baik secara langsung atau melalui Bursa Efek dalam hal Emiten telah cidera janji atau terjadi keadaan yang dapat membahayakan kepentingan pemegang obligasi; d.

Melakukan pengawasan atau pemantauan secara berkala mengenai perkembangan pengelolaan usaha emiten berdasarkan laporan keuangan atau laporan lainnya;

e.



Kustodian Umum meliputi : • Safekeeping (penyimpanan dan pengadminstrasian efek-efek) • Settlement & transaction handling (penanganan dan penyelesaian transaksi penjualan/pembelian efek) • Corporate action (pengurusan hakhak nasabah sehubungan dengan kepemilikan efek-efek nasabah • Proxy (mewakili nasabah dalam Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan surat kuasa) • Pelaporan Kustodian Reksa Dana meliputi : • Unit Registry (pencatatan dan mengadministrasian unit Reksa Dana) • Fund Accounting (penitipan kolektif, pengadministrasian portofolio Reksa Dana dan penghitungan Nilai Aktiva Bersih) • Pelaporan • Penyimpanan efek-efek lain sesuai peraturan yang berlaku

Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai porfofolio administrasi kustodian Bank sebesar Rp44.484.478.

Memberikan nasehat yang diperlukan emiten sehubungan dengan perjanjian perwaliamanatan.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

95

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN Analisa

disusun

berdasarkan

Laporan

Keuangan

Konsolidasian PT Bank Mega Tbk dan entitas anaknya

Pada periode buku yang berakhir tanggal 31 Desember

yang telah diaudit oleh Purwantono, Sungkoro & Surja

2016, aset Bank meningkat 3% dari Rp68.225,2 miliar

(PSS-EY) sesuai dengan laporan Auditor Independen

pada tahun 2015 menjadi Rp70.531,7 miliar. Peningkatan

No. RPC-3040/PSS/2017 tanggal 28 Februari 2017

ini terutama disebabkan karena peningkatan efek-efek.

dengan penanggungjawab Sinarta, dengan pendapat Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Mega Tbk

Kas

ini telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material posisi keuangan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus

dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,0 triliun, dimana kas usaha terutama untuk investasi.

berlaku pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mega juga disampaikan dalam bab

Efek-efek Meningkat signifikan sebesar 85% year on year (YoY), dari Rp10,5 triliun menjadi Rp19,5 trilun. Efekefek yang ditransaksikan jenisnya antara lain adalah

Analisa Laporan Keuangan

Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi Ritel Indonesia (ORI),

ASET

dan Obligasi Pemerintah Indonesia, baik dalam bentuk

Dinyatakan dalam miliar rupiah Aset

2015

2016

growth (%)

Kas

1,093.6

1,001.2

(8)

Giro pada Bank Indonesia (BI)

4,546.1

4,337.3

(5)

279.5

116.1

(58)

8,672.8

5,982.9

(31)

10,544.1

19,455.1

85

3,781.1

4,265.1

13

43.7

20.8

(52)

32,458.3

28,300.1

(13)

489.2

594.1

21

26.3

34.2

30

Aset tetap bersih

5,768.9

5,651.1

(2)

Aset lain-lain bersih

1,231.4

1,296.4

5

68,225.2

70,531.7

3

Giro pada bank lain Penempatan pada BI dan bank lain Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset pajak tangguhan

Total Aset

96

Bank membukukan penurunan kas sebesar 8%, digunakan untuk mendukung aktivitas pengembangan

keuangan kas konsolidasiannya untuk tahun yang

terakhir Laporan Tahunan ini.

Total Aset

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

rupiah maupun mata uang asing. Seluruh efek-efek tersebut tidak ada yang dijadikan jaminan oleh Bank.

LIABILITAS Dinyatakan dalam miliar rupiah

Efek yang dibeli dengan janji djual kembali (Reverse Repo) Meningkat sebesar 13% YoY, dari Rp3,8 triliun menjadi

LIABILITAS

2016

Growth (%)

558.7

549.2

(2)

- Giro

5,111.6

5,568.7

9

-Tabungan

9,993.5

10,668.0

7

Kredit

-Deposito

34,634.6

34,816.5

1

Bank merealisasikan pertumbuhan kredit lebih rendah

Simpanan dari Bank Lain

1,704.7

915.8

(46)

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali

2,380.4

4,017.3

69

Liabilitas derivatif

23.7

19.4

(18)

Utang pajak penghasilan

62.7

94.0

50

489.2

594.1

21

1,208.9

538.9

(55)

Liabilitas imbalan pasca-kerja

255.2

262.6

3

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain

284.8

201.6

(29)

56,708.0

58,226.0

3

Rp4,3 triliun dengan tertimbang setahun

tingkat suku bunga rata-rata untuk tahun yang berakhir 31

Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 6,75% dan 7,96%.

sebesar 13% YoY, dari Rp32,5 triliun menjadi Rp28,3 triliun. Kredit disalurkan ke pihak berelasi dan pihak ketiga dalam mata uang rupiah dan mata uang asing. Sebagian besar penyaluran kredit digunakan untuk kredit konsumsi dalam mata uang rupiah. dalam miliar rupiah Kredit yang diberikan (Rp)

2015

2016

Growth (%)

Konsumsi

14,091.4

12,532.3

(11)

Investasi

8,130.2

7,060.5

(13)

Modal kerja

6,046.2

4,677.0

(23)

Kredit dalam mata uang asing Modal Kerja

2,512.6

2.329.7

(7)

Investasi

1,652.8

1,677.2

15

25.1

23.4

(6)

32,458.3

28,300.1

15

Konsumsi Total kredit pihak ketiga

Bank berhasil menjaga tingkat kredit bermasalah

Liabilitas Segera

2015

Simpanan Nasabah

Utang akseptasi Pinjaman Diterima

Total Liabilitas

Total Liabilitas Liabilitas meningkat sebesar 3% YoY, dari Rp56,7 triliun menjadi Rp58,3 triliun, terutama karena meningkatnya transaksi efek Repo dan naiknya perolehan dana.

(NPL net) pada level 2,59%, naik dari NPL net tahun 2015 sebesar 1,80%. Meski terjadi kenaikan namun masih dalam batas aman berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 tanggal 26 Maret 2004 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank, rasio dari kredit bermasalah bersih maksimal adalah 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

97

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Simpanan Bank berhasil meningkatkan perolehan dana sebesar

LAPORAN LABA/RUGI KONSOLIDASIAN

3%, dari Rp49,7 triliun menjadi Rp51,1 triliun. Simpanan terdiri dari Giro, Tabungan, dan Deposito. Peningkatan ini diiringi dengan pertumbuhan dana murah (CASA) yang lebih besar daripada dana mahal (deposito). Tren

Dinyatakan dalam miliar rupiah Keterangan

2016

6,458.3

6,151.9

(5)

(3,155.5)

(2,664.3)

(16)

Pendapatan bunga bersih

3,302.8

3,487.6

Pendapatan operasional lainnya

1,934.8

1,733.8

- Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrumen keuangan bersih

(88.0)

189.9

(316)

- Provisi dan komisi

(23.8)

(9.6)

(60)

(978.3)

(892.5)

(9)

- beban umum dan Administrasi

(1,859.1)

(1,900.9)

- beban gaji dan tunjangan lainnya

(1,109.4)

(1,137.8)

Pendapatan operasional bersih

1,178.9

1,470.6

59.9

74.8

meningkatnya CASA sesuai dengan strategi pendanaan

Pendapatan bunga

Bank yang bertujuan mengurangi biaya dana (cost of

Beban bunga

fund).

Efek repo Efek

repurchase

agreement

(Repo)

meningkat

signifikan sebesar 69% YoY, dari Rp2,4 triliun menjadi Rp4,0 triliun. Efek repo terdiri dari SDBI, SBI, Obligasi Pemerintah Indonesia, dan Surat Berharga Syariah.

Pinjaman diterima Menurun sebesar 55% YoY dari Rp1,2 triliun menjadi Rp538,9 miliar. Pinjaman yang diterima dalam bentuk mata uang Dolar Amerika Serikat yang digunakan untuk pembiayaan fasilitas letter of credit dan trade finance.

EKUITAS

(10)

Beban operasional lainnya

- Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Growth (%)

Komponen

2015

2016

Modal Saham

3,481.9

3,481.9

0

Tambahan Modal Disetor

2,048.8

2,048.8

0

Cadangan umum

1.3

1.4

6

Saldo laba

2,017.6

2,845.3

41

Pendapatan non operasional bersih

Penghasilan komprehensif lain

3,967.6

3,888.3

(2)

Laba sebelum pajak

1,238.8

1,545.4

Total ekuitas

11,517.2

12,265.7

6

Total liabilitas dan ekuitas

Laba tahun berjalan

1,052.8

1,158.0

68,225.2

70,531.7

3

Penghasilan komprehensif bersih

4,647.7

1,274.8

151.0

166.0

Ekuitas Pada akhir tahun 2016, jumlah ekuitas meningkat sebesar 6% dari Rp11.517,2 miliar pada akhir tahun

Laba per saham dasar (nilai penuh)

2015 menjadi Rp12.265,7 miliar. Peningkatan ini terjadi terutama karena peningkatan laba tahun berjalan.

PT Bank Mega Tbk

6

dan non aset keuangan bersih

Dinyatakan dalam miliar rupiah

98

Growth (%)

2015

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

2 3 25 25 25 10

(73) 10

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Pendapatan Bunga Pada

tahun

2016,

Laba Tahun Berjalan menurun

Meningkat sebesar 10% YoY, dari Rp1,1 triliun menjadi

sebesar 5% YoY, dari Rp6,5 triliun menjadi Rp6,2

pendapatan

bunga

Rp1,2 triliun. Pencapaian laba bersih ini mencerminkan

triliun. Penurunan pendapatan bunga terutama dari

keberhasilan strategi Bank di tengah situasi yang penuh

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan

tantangan. Realisasi laba bersih ini melampaui target

lebih rendahnya realisasi penyaluran kredit. Pendapatan

yang ditetapkan.

bunga terdiri dari pendapatan bunga berdenominasi rupiah sebesar Rp5.620,9 miliar dan valuta asing yang

Laba Komprehensif

telah dikonversi ke dalam mata uang Rupiah sebesar

Menurun sebesar 73% YoY, dari Rp4,7 triliun menjadi

Rp531,1 miliar.

Rp1,3 triliun.

Beban Bunga

RASIO PROFITABILITAS

Menurun sebesar 16% YoY, dari Rp3,2 triliun menjadi

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan

Rp2,7 triliun ini terutama disebabkan penurunan beban

untuk

bunga giro.

menghasilkan laba selama tahun 2016. Berikut rasio

mengetahui

kemampuan

Bank

dalam

profitabilitas dari Bank :

Pendapatan Bunga Bersih Meningkatnya

pendapatan

bunga

Indikator yang

2015

2016

disertai

penurunan beban bunga berdampak pada naiknya

Perubahan (%)

Return On Assets (ROA)

1.97%

2.36%

0.39%

Rp3,3 triliun.

Return On Equities (ROE)

15.30%

10.91%

(4.39%)

Pendapatan Operasional Lainnya

Net Interest Margin (NIM)

6.04%

7.01%

0.97%

pendapatan bunga bersih Bank sebesar Rp3,5 triliun atau meningkat 6% dari tahun 2015 yang sebesar

Menurun sebesar 10% YoY dari Rp1,9 triliun menjadi Rp1,7 triliun, terutama karena keuntungan transaksi

Dari ketiga indikator, hanya ROE yang menunjukkan

mata uang asing, serta keuntungan penjualan surat

penurunan sementara ROA dan NIM bertumbuh positif.

berharga yang turun sebesar 21%.

Hal ini mencerminkan bahwa Bank menghasilkan laba sepanjang tahun 2016.

Beban Operasional Lainnya Menurun sebesar 8% dari Rp4,1 triliun menjadi Rp3,8triliun, terutama disebabkan karena beban provisi dan komisi.

Laba Sebelum Pajak Bank

berhasil

membukukan

pertumbuhan

Laba

sebelum pajak sebesar 25% YoY, dari Rp1,2 triliun menjadi Rp1,5 triliun.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

99

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Arus kas masuk dari aktivitas operasional pada tahun 2016 sebesar Rp2,8 triliun, terutama diperoleh dari kredit yang diberikan sebesar Rp3,1 triliun dan efek-

Dinyatakan dalam miliar rupiah

efek yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Laporan Arus Kas Konsolidasian

2015

Arus kas bersih dari aktivitas operasi

(4,802.4)

Arus Kas bersih dari aktivitas investasi

542.1

Arus Kas bersih dari aktivitas pendanaan

2016

Rp1,6triliun. Pada tahun 2015, Bank menggunakan kas

growth (%)

dari aktivitas operasi sebesar Rp4,8 triliun. Penggunaan kas tersebut didominasi untuk pembayaran efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek

2,802.3 -

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

(1,494.8) -

Arus kas keluar dari aktivitas investasi pada tahun 2016, sebesar Rp1,5 triliun, terutama digunakan untuk membeli efek-efek tersedia untuk dijual. Pada tahun

1,016.0

(1,196.4)

-

Kenaikan/ (penurunan) bersih kas dan setara kas

(3,244.3)

111.1

-

Kas dan setara kas pada awal tahun

17,791.3

14,547.0

(18)

Kas dan setara kas pada akhir tahun

yang dijual dengan janji dibeli kembali.

2015, Bank memperoleh kas masuk sebesar Rp542,1 miliar terutama dari penerimaan penjualan efek-efek tersedia untuk dijual.

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan pada tahun 2016 sebesar Rp1,2 triliun, terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman yang diterima dan pembayaran dividen tunai. Sedangkan pada tahun 2015, Bank

14,547.0

14,658.1

1

Pada akhir tahun 2016, jumlah kas dan setara kas

memperoleh kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp1,0 triliun dari penerimaan pinjaman.

Bank adalah sebesar Rp14,7 triliun, meningkat 1% dari posisi kas dan setara kas akhir tahun 2015 sebesar Rp14,5 triliun. Kas dan setara kas Bank akhir tahun 2016 terdiri dari kas sebesar Rp1,0 triliun, Giro pada Bank Indonesia sebesar Rp4,3 triliun, Giro pada bank lain sebesar Rp116,1 miliar, Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Rp5,7triliun dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Rp3,5 triliun. Dilain pihak terjadi penurunan terbesar pada Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan.

100

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

RASIO KEUANGAN Rasio Utama (Konsolidasian)

2015

2016

Perubahan (%)

85.72%

81.81%

(3.91)

Kredit bermasalah (NPL) - gross

2.81%

3.44%

0.63

Kredit bermasalah (NPL) - net

1.80%

2.59%

0.79

Rasio Kredit terhadap Simpanan (LDR)

65.05%

55.35%

(9.70)

CASA terhadap Total Pendanaan

30.37%

31.83%

1.46

Rasio Kecukupan Modal (CAR)

22.85%

26.21%

3.36

Rasio Efisiensi Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Kualitas Aset Produktif

Struktur Posisi Keuangan

Rasio Efisiensi Menunjukkan seberapa besar kemampuan bank dalam meningkatkan efisiensi operasional. Sepanjang tahun 2016, Bank Mega berhasil menurunkan BOPO sebesar 3,91% dari 85,72% pada tahun 2015 menjadi 81,81%. Hal ini mencerminkan operasional yang dilakukan Bank lebih efisien dibanding tahun 2015.

melalui beberapa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio akan menjadi tolok ukur bagi Bank dalam menghitung

Kredit bermasalah (NPL net) meningkat menjadi 2,59% namun masih dalam batas toleransi regulator yang maksimal sebesar 5%. Namun demikian, Bank telah melakukan upaya untuk menurunkan kredit bermasalah tersebut.

kemungkinan risiko-risiko yang muncul dalam kegiatan operasional.

Rasio Likuiditas Salah satu ukuran untuk mengukur rasio likuiditas yang sehat adalah perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan dengan simpanan (loan to deposit

Struktur Posisi Keuangan Bank memiliki modal yang kuat dengan CAR sebesar bank

yang kokoh dan kemampuan dalam menghadapi risiko yang mungkin terjadi. Selain itu, strategi untuk menurunkan cost of fund berhasil dilakukan dengan semakin meningkatnya rasio CASA terhadap total dana. Sedangkan dalam kegiatan intermediary mengalami penurunan terutama disebabkan makro ekonomi yang kurang kondusif.

Kemampuan membayar kewajiban (utang) dapat diukur solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Rasio-rasio tersebut

Kualitas Aktiva Produktif

26,21%, mencerminkan fondasi permodalan

KEMAMPUAN MEMBAYAR KEWAJIBAN DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS

ratio atau LDR). Pada tahun 2016, Bank mencatatkan LDR sebesar 55%, turun dibanding tahun 2015 yang sebesar 65%.

Rasio Solvabilitas Salah satu ukuran yang digunakan dalam mengukur rasio solvabilitas adalah rasio permodalan. Secara konsolidasi, tahun 2016 Bank memiliki CAR sebesar 26,22%, naik dibanding tahun 2015 sebesar 23,92%. Sedangkan CAR

2016

26,21%,

ketentuan

diatas

untuk Bank saja sebesar regulator

perbankan

Indonesia yang mensyaratkan minimal CAR sebesar 14%.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

101

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

tengah penurunan penyaluran kredit secara industri.

Dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar,

ditandai dengan penurunan BOPO sebesar 3.91%

dan risiko operasional, Bank memiliki KPMM sebagai

yang menandai keberhasilan Bank dalam meningkatkan

berikut:

penyaluran kredit dan pengelolaan operasional yang

Peningkatan profitabilitas diikuti dengan efisiensi yang

semakin efisien.

Dari ketiga rasio tersebut, Bank

memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajibannya.

Dalam miliaran rupiah 2015

2016

Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)

44,993.5

41,517.4

Jumlah modal

10,279.3

10,883.1

menjadi 2,59%. Namun demikian, rasio NPL masih

Rasio KPMM

22.85%

26.21%

berada dibawah ketentuan Bank Indonesia dimana

Bank saja :

Kolektibilitas Kredit Sepanjang tahun 2016, NPL – gross tercatat sebesar 3,44%, naik dibanding periode sama tahun 2015 sebesar 2,81%. Sedangkan NPL – net naik dari 1,80%

maksimal NPL sebesar 5%.

Konsolidasian Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)

42,968.1

41,505.2

Jumlah modal

10,279.3

10.883.1

Rasio KPMM

23.92%

26.22%

STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL Struktur Permodalan Sepanjang tahun 2016, Bank memiliki CAR (Bank saja)

Rasio Rentabilitas Digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dari kinerja Bank dengan menggunakan empat komponen yaitu laba terhadap aset (RoA), laba terhadap ekuitas (RoE), marjin bunga bersih (NIM), dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).

sebesar 26,21% dan CAR konsolidasi sebesar 26,22%. Komposisi permodalan Bank terdiri dari Ekuitas dan Utang, masing-masing sebesar 17% dan 83%.

Kebijakan Struktur Modal Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk

Indikator

2015

2016

Perubahan (%)

Return on Assets (RoA)

1.97%

2.36%

0.39%

Return on Equity (RoE)

15.30%

10.91%

(4.39%)

6.04%

7.01%

0.97%

85.72%

81.81%

(3.91%)

Net Interest Margin (NIM) BOPO Bank

mampu

membukukan

pertumbuhan

RoA

sebesar 0,39%, RoE -4,39%, dan NIM 0,97%. Hal ini menunjukkan profitabilitas Bank sangat baik di

102

PT Bank Mega Tbk

mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, pasar.

deposan, Dalam

pelanggan

pengelolaan

dan

kepercayaan

permodalan,

Bank

mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia. Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Laba Neto dan Cadangan Umum

Income, Fee Based Income dan efisiensi biaya dengan

Bank telah membentuk cadangan umum dengan jumlah

target agar Fee Based Income dapat menutupi biaya

sebesar Rp1,4 miliar dan Rp1,3 miliar pada tanggal 31

overhead.

Desember 2016 dan 2015, sesuai dengan Undangundang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan

Aktualisasi hal tersebut juga akan didukung dengan

Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan

percepatan

untuk membuat cadangan umum sebesar sekurang-

keras untuk mencapai sukses serta disiplin eksekusi

kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan

dengan target setiap hari dan setiap bulan. Seluruh

dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak

upaya tersebut akan menjadi pedoman Bank untuk

mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan

memberikan solusi layanan terpadu bagi segenap

tersebut.

pemangku kepentingan.

IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL 2016 Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat ikatan material untuk investasi barang modal.

INVESTASI BARANG MODAL, KOMITMEN BELANJA MODAL, DAN KOMITMEN LAINNYA

pertumbuhan,

komitmen

dan

kerja

TARGET DAN REALISASI 2016 SERTA PROYEKSI 2017 (dalam triliun Rp) Indikator

Target 2016

Realisasi

Ket.

Proyeksi 2017

Total aset

69.05

70.53

Diatas target

75,51

Kredit

32.49

28.30

Dibawah target

33,00

DPK

50.50

51.07

Diatas target

55,00

1.05

1.16

Diatas target

1,23

Laba bersih

Investasi Barang modal dan Komitmen Belanja Modal

ASPEK PEMASARAN

Jumlah belanja modal (capex) Bank pada tahun 2016

meningkatkan kualitas layanan untuk memaksimalkan

adalah sebesar Rp. 57.3 miliar.

peluang pertumbuhan usaha pada masa mendatang.

Bank akan terus mengembangkan produk inovatif dan

Di sektor kredit Bank berfokus pada penyaluran kredit di segmen korporasi, komersial, konsumer, dan kartu

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

kredit. Khusus di bisnis kartu kredit, Bank menerapkan

Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi

perusahaan ritel di CT Corp sehingga kartu kredit Bank

setelah tanggal laporan akuntan.

memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh

strategi menjadikan kartu kredit Bank sebagai kartu kredit utama pilihan masyarakat melalui sinergi dengan

kartu kredit bank lain.

PROSPEK USAHA Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia, kesiapan infrastruktur bisnis serta persaingan di industri perbankan, maka strategi pertumbuhan Bank akan difokuskan pada pencapaian Net Interest

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

103

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Sementara

di

bidang

DPK,

Bank

memperbesar

segmen retail affluent, pengembangan layanan cash management untuk memperkuat segmen korporasi, pengembangan jaringan, fitur dan layanan perbankan untuk meningkatkan daya saing di segmen retail. Untuk memenuhi target, Bank akan mengoptimalkan setiap proses dan peluang yang ada serta senantiasa meningkatkan setiap aspek, baik dari internal maupun eksternal Bank. Bank juga akan terus memperluas jaringan pelayanan, baik dengan membuka kantor cabang baru maupun meningkatkan status kantor eksisting. Pada tahun 2016, Bank Mega memisahkan

Transaksi Benturan Kepentingan Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun pelaporan yang dilakukan oleh Bank.

Transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Pencatatan transaksi berelasi telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No.7 (revisi tahun 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”.

wilayah kalimantan dari supervisi Kantor Wilayah Makassar dan membentuk Kantor Wilayah Banjarmasin sebagai pusat dari kegiatan usaha Bank Mega di Kalimantan. Kantor Wilayah Banjarmasin merupakan kantor wilayah ke-8 bagi Bank setelah Jakarta 1 & 2, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar dan Medan.

Pihak Berelasi Hubungan Kepemilikan Yang Sama PT Televisi Transformasi Indonesia 
 PT Duta Visual Nusantara TV 7


DIVIDEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

PT Para Bandung Propertindo 
 PT Mega Capital Indonesia 
 PT Bank Mega Syariah 


Dividen Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang diselenggarakan pada tanggal 15 April 2016, para pemegang saham setuju untuk menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp526,35 miliar untuk tahun buku 2015.

PT Asuransi Umum Mega 
 PT Mega Corpora 
 PT Trans Property 
 PT Trans Corpora 
 PT CT Corpora 
 PT Batam Indah Investindo 
 PT Trans Coffee 


INFORMASI MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

PT Mega Central Finance 
 PT Anta Express Tour & Travel Service 
Tbk 


Sepanjang tahun 2016, Bank tidak melakukan investasi, ekspansi, dan divestasi yang mengandung benturan kepentingan.

104

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Pihak Berelasi – Hubungan Keluarga Dekat Pengendali PT Para Duta Bangsa

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Pihak Berelasi Hubungan Kepemilikan Yang Sama PT Trans Airways 
 PT Trans Media Corpora 
 PT Trans Rekan Media 
 PT Trans Entertainment 
 PT Trans Fashion Indonesia (dahulu PT 
Trans Mahagaya) 
 PT Trans Lifestyle 
 PT Para Inti Energy 
 PT Para Energy Investindo 
 PT Trans Kalla Makassar 
 PT Trans Studio 
 PT Trans Ice 
 PT Mega Auto Finance 
 PT Para Bali Propertindo 
 PT Mega Indah Propertindo 
 PT CT Agro 
 PT Kaltim CT Agro 
 PT Kalbar CT Agro 
 PT Kalteng CT Agro 
 PT Metropolitan Retailmart 
 PT Mega Finance 
 PT Mega Asset Management 
 PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia 
 PT Perkebunan Indonesia Lestari 
 PT Perkebunan Inti Indonesia 
 PT Vaya Tour 
 PT Agranet Multicitra Siberkom 
 PT Trans Mart PT Trans Grosir Indonesia 
 PT Trans Retail Indonesia (dahulu PT 
Carrefour Indonesia) 
 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Arah Tumata 
 PT Dian Abdi Nusa 
 PT W ahana Kutai Kencana 
 PT Trans Estate 
 PT Trans Studio Balikpapan 
 PT Trans Studio Jakarta 
 PT Trans Studio Manado 
 PT Mega Indah Realty Development 
 PT Rekreasindo Nusantara 
 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi 
Tengah 
 PT Mitra Kalimantan Utama 
 PT Sekata Prima Nusa 


Pihak Berelasi – Hubungan Keluarga Dekat Pengendali

Pihak Berelasi Hubungan Kepemilikan Yang Sama

Pihak Berelasi – Hubungan Keluarga Dekat Pengendali


PT Trans Oto Internasional 
 PT Kaltim Hijau Makmur 
 PT Kutai Argo Lestari 
 PT Lembah Sawit Subur 
 PT Mahakam Hijau Makmur 
 PT Trans E Produksi 
 PT Indonusa Telemedia 
 PT Trans News Corpora 
 PT Detik Ini Juga 
 PT Tama Komunika Persada 
 PT Detik TV Indonesia 
 PT Trans Burger 
 PT Alfa Retailindo 
 PT Trans Rekreasindo 
 PT Trans Ritel Properti 
 PT Trans Distributor 
 PT Trans Importir 
 PT Trans Indo Distributor 
 PT Trans Indo Treding 
 PT Trans Indo Importir 
 PT Transindo Digital Distribusi 
 PT Transindo Digital Ritel 
 PT Trans Event 
 PT Kutai Agro Lestari 
 PT Trans Studio Makassar 
 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 
 Katingan Agro Resources 
 CT Agro Sukabumi 
 CT Global Resources 
 Lembah Sawit Subur 2 
 Lembah Sawit Subur 3 
 Trans Visi Media 
 PT Mega Capital Investama Metro Outlet Indonesia 
 Trans F&B 
 Trans Retail 
 PT Trans Studio Semarang 
 Trans Fashion 


Selengkapnya transaksi material dengan pihak berelasi selama tahun 2016 terdapat pada Catatan 39 atas Laporan Keuangan Audited Konsolidasian.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

105

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN



PERUBAHAN/ PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN

Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan

efektif

1

Januari

No. 19 Aset Tak Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana

tahun 2016.

aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI dan

aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan

DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. 


Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: Amandemen PSAK No. 4: Laporan Keuangan tentang

Metode

Ekuitas



Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Januari 2016. 
Amandemen ini memperkenankan

Tetap dan PSAK No. 19 bahwa pendapatan

investasi pada entitas anak, ventura bersama dan

mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang

entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri.

dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat

Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas

ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan

Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas

aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan

Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan

berlaku efektif 1 Januari 2016. 
Amandemen ini

pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya

membahas isu yang telah timbul dari penerapan

dapat digunakan dalam situasi yang sangat

pengecualian entitas investasi dalam PSAK No.

terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud.

65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar. 


Amandemen ini mengklarifikasi

prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 Aset

penggunaan metode ekuitas untuk mencatat

klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan

Amandemen PSAK No. 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk

dalam

Laporan keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1



berlaku

yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK

yang berpengaruh signifikan terhadap Bank sepanjang

Tersendiri

Amortisasi,

2016. 
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip

Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan



Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang



Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016. PSAK No. 24 meminta entitas

untuk

mempertimbangkan

iuran

dari

pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan

106

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika

• PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi,

jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun

berlaku efektif 1 Januari 2016 Penyesuaian ini

jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran

mengklasifikasi:

tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam

- Entitas mengungkapkan pertimbangan yang

periode ketika jasa terkait diberikan, daripada

dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria

mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa

agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang



Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian

tentang

Entitas

digabungkan dan karakteristik ekonomi. 


Investasi:

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap

Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku

total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada

efektif 1 Januari 2016. 
Amandemen ini membahas

pengambil keputusan operasional, demikian juga

isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian

untuk pengungkapan liabilitas segmen. 


entitas investasi dalam PSAK No. 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan

• PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan

keuangan konsolidasian yang diterapkan pada

Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari

entitas induk yang merupakan entitas anak dari

2016. 
Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa

entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut

entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa

mengukur semua entitas anaknya dengan nilai

personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi

wajar. 


yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas



Amandemen

PSAK

No.

67:

Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas

manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. 


Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. 
Amandemen ini

• PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap,

membahas isu yang telah timbul dari penerapan

berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini

pengecualian entitas investasi dalam PSAK No.

mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan

65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan

PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan

klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan

mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi

keuangan konsolidasian yang diterapkan pada

terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan

entitas induk yang merupakan entitas anak dari

akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah

entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut

perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah

mengukur semua entitas anaknya dengan nilai

tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut

wajar. 


disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. 


Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

107

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

• PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak Berwujud, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Selain itu, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasinya. • PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. • PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

108

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

109

Tinjauan Operasional

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

manajemen risiko

Pengungkapan Manajemen Risiko Bank Secara Umum Organisasi Pelaksanaan Manajemen Risiko diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/2003 dan SE BI No. 5/21/DPNP/2003 yang diperbaharui melalui PBI No. 11/25/PBI/2009, dan SE BI No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 dan POJK 18/3/2016

112

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Pengelolaan risiko di PT. Bank Mega, Tbk berada di

Produk, serta Komite Aset & Kewajiban (Assets &

bawah koordinasi Direktorat Risk, dimana direktorat ini

Liabilities Committee).

membawahi 8 (delapan) Unit Kerja, yaitu Operational Risk Management, Credit Risk Management, Market,

Dalam ruang lingkup group-wide, PT. Bank Mega, Tbk

Liquidity & Integrated Risk Management, National

merupakan Entitas Utama dalam Penerapan Manajemen

Credit Review, National Credit Control & Special Asset

Risiko Terintegrasi di Konglomerasi Keuangan Mega

Management, National Credit Appraisal, dan SME

Corpora dan unit kerja Market, Liquidity & Integrated

Collection & Remedial dan SME Asset Recovery.

Risk Management sebagai Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT).

Dalam ruang lingkup bank-wide, PT. Bank Mega, Tbk memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) yang

Indikator Risiko

membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melakukan pengawasan aktif terkait pengelolaan

Dalam implementasinya, PT. Bank Mega, Tbk sudah

risiko. Pada struktur Dewan Komisaris terdapat Komite

membagi risiko yang melekat pada aktivitas bank

Pemantau Risiko, Komite Remunerasi, serta Komite

menjadi 8 (delapan) jenis risiko sesuai dengan ketentuan

Audit, sementara di dalam Dewan Direksi sendiri

Bank Indonesia. Masing-masing risiko dinilai dari dua

terdapat Komite Eksekutif yang terdiri dari: Komite

aspek yakni Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Kredit, Komite

Manajemen Risiko (KPMR).

Jenis Risiko

Indikator Risiko

1. Komposisi Portofolio Aset dan Tingkat Konsentrasi Kredit

2. Kualitas Penyediaan Dana dan Kecukupan Pencadangan 3. Strategi Penyediaan Dana dan Sumber Timbulnya Penyediaan Dana 4. Faktor Eksternal 1. Volume dan komposisi portofolio

Pasar

2. Kerugian potensial (potential loss) risiko suku bunga dalam banking book 3. Strategi Bisnis dan kebijakan 1. Komposisi dari Aset, Kewajiban, dan Transaksi Rekening Administratif

Likuiditas

2. Konsentrasi dari Aset dan Kewajiban 3. Kerentanan pada Kebutuhan Pendanaan 4. Akses pada Sumber-Sumber Pendanaan 1. Karakteristik dan Kompleksitas Bisnis 2. Sumber Daya Manusia (People)

Operasional

3. Teknologi Informasi dan Infrastruktur Pendukung (System) 4. Frekuensi fraud internal dan fraud eksternal 5. Frekuensi Kejadian Eksternal (bencana alam, kebakaran, banjir, dll)

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

113

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Jenis Risiko

Indikator Risiko

1. Jenis dan Signifikansi Pelanggaran atau Ketidakpatuhan yang Dilakukan oleh Bank

Kepatuhan

2. Track Record Kepatuhan Bank (Jenis dan Frekuensi Pelanggaran yang sama dalan kurun waktu 3 tahun) 3. Pelanggaran Terhadap Ketentuan atas Transaksi Tertentu 1. Kesesuaian Strategi Dengan Kondisi Lingkungan Bisnis

Strategik

2. Strategi Bank 3. Posisi Bisnis Bank 4. Pencapaian Rencana Bisnis Bank 1. Faktor Litigasi.

Hukum

2. Faktor Kelemahan Perikatan. 3. Faktor Ketiadaan/Perubahan Perundang-undangan. 1. Pengaruh Reputasi Pemilik Bank dan Perusahaan Terkait 2. Pelanggaran Etika Bisnis

Reputasi

3. Kompleksitas Produk dan Kerja Sama Bisnis Bank 4. Frekuensi, Materialitas dan Eksposur Pemberitaan Negatif Bank 5. Frekuensi dan Materialitas Keluhan Nasabah

Profil Risiko*) Berdasarkan

kondisi

dan

langkah-langkah

yang

dilakukan dalam pengelolaan risiko selama tahun 2016, maka Profil Risiko PT. Bank Mega, Tbk posisi Juni 2016 dan Desember 2016 adalah sebagai berikut: Periode Juni 2016 Profil Risiko Risiko Kredit

114

Peringkat Risiko Inheren

Moderate

Risiko

Low to

Pasar

Moderate

Risiko

Low to

Likuiditas

Moderate

PT Bank Mega Tbk

Peringkat Kualitas Manajemen Risiko

Periode Desember 2016 Peringkat Tingkat Risiko

Peringkat Risiko Inheren

Fair

3

Moderate

Satisfactory

2

Satisfactory

2

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Low to Moderate Low to Moderate

Peringkat Kualitas Manajemen Risiko

Peringkat Tingkat Risiko

Fair

3

Satisfactory

2

Satisfactory

2

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Periode Juni 2016 Profil Risiko Risiko Operasional Risiko Stratejik Risiko Hukum Risiko Kepatuhan Risiko Reputasi Peringkat Komposit

Periode Desember 2016

Peringkat Risiko Inheren

Peringkat Kualitas Manajemen Risiko

Peringkat Tingkat Risiko

Peringkat Risiko Inheren

Peringkat Kualitas Manajemen Risiko

Peringkat Tingkat Risiko

Moderate

Fair

3

Low to Moderate

Satisfactory

2

Moderate

Satisfactory

2

Low to Moderate

Satisfactory

2

Low to Moderate

Satisfactory

2

Low to Moderate

Satisfactory

2

Moderate

Satisfactory

2

Low to Moderate

Satisfactory

2

Moderate

Satisfactory

2

Low to Moderate

Satisfactory

2

Moderate

Fair

3

Low to Moderate

Satisfactory

2

Keterangan: • Metode pengukuran telah menyesuaikan dengan SE BI No.13/24/DPNP • Penilaian Profil Risiko posisi Juni 2016 telah disesuaikan dengan hasil prudential meeting dengan OJK

Proses Penerapan Manajemen Risiko

implementasi tersebut. Hal ini penting dilakukan

Penerapan Manajemen Risiko merupakan kewajiban

sendiri.

bagi setiap Bank seperti yang diatur oleh Bank Indonesia melalui PBI No. 5/8/2003 dan SE BI No. 5/21/DPNP/2003 yang diperbaharui melalui PBI No. 11/25/PBI/2009, dan SE BI No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, dan 14/8/PBI/2012 tanggal 13 Juli 2012 serta POJK 18/3/2016. Bertolak dari ketentuan tersebut serta kebutuhan internal Bank, maka PT. Bank Mega, Tbk telah melaksanakan Manajemen Risiko sesuai

mengingat faktor risiko yang memiliki sifat dinamis mengikuti perkembangan praktek bisnis perbankan itu

Untuk

memperkuat

kebijakan

dan

penerapan

Manajemen Risiko, bank telah mengeluarkan kebijakan SK.367/DIRBM/13 tanggal 31 Oktober 2013 tentang Risk Statement, Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Culture PT. Bank Mega, Tbk dan SK.137/DIRBM/15 tentang Kebijakan Risk Tolerance dan Persyaratan Kartu Kredit serta Kewenangan Persetujuannya pada

dengan cakupan aktivitasnya.

Bank Mega.

Dalam rangka penyempurnaan pelaksanaan Manajemen

Berikut ini uraian singkat mengenai kebijakan tersebut:

Risiko, PT. Bank Mega, Tbk selalu mengembangkan tools yang digunakan, mengevaluasi, dan memperbaiki setiap kelemahan pada proses maupun terhadap pengembangan sumber daya manusia sebagai kunci

1. Risk Statement Pencapaian sasaran strategis dan sasaran bisnis Bank Mega harus diimbangi dengan penerapan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

115

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

manajemen

risiko

sesuai

best

practice

di



perbankan nasional (risk-return management).

Budaya

manajemen

risiko

merupakan

tanggung jawab bersama dan diemban oleh seluruh karyawan di setiap lini organisasi.

2. Risk Appetite



Tingkat risiko yang bersedia diambil oleh Bank

wajib mengacu kepada Risk Statement, Risk

dalam menjalankan aktivitas bisnisnya adalah pada Tingkat 1 (mengacu kepada Tingkat Risiko

Setiap aktivitas pengelolaan risiko Bank Appetite, dan Risk Tolerance.



Setiap aktivitas Bank yang memiliki potensi

sesuai ketentuan Bank Indonesia, SE BI No.13/24/

risiko di atas tingkat risiko maksimum Bank

DPNP/2011

dengan

harus melalui evaluasi manajemen risiko

kombinasi aspek Risiko Inheren dan Kualitas

dengan mempertimbangkan cost dan benefit.

beserta

perubahannya)

Penerapan Manajemen Risiko sesuai matriks

Perbaikan Proses Manajemen Risiko

penetapan tingkat risiko.

3. Risk Tolerance

Upaya perbaikan manajemen risiko difokuskan pada 5

Tingkat risiko maksimum yang ditetapkan oleh

(lima) hal utama yaitu sebagai berikut:

Bank dalam menjalankan aktivitas bisnisnya adalah pada tingkat 2 (mengacu kepada Tingkat

Identifikasi

Risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia, SE BI perubahannya)

1. Risk awareness sebagai kunci utama dalam

dengan kombinasi aspek Risiko Inheren dan

mengelola risiko selalu ditingkatkan baik di tingkat

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko sesuai

pelaksana maupun di level pimpinan. Salah satu

matriks penetapan tingkat risiko.

metode yang digunakan adalah menambahkan

No.13/24/DPNP/2011

beserta

materi risk management di program pendidikan

4. Risk Culture •

Secara

pegawai. Selama 2016 Direktorat Risk juga

konsisten

identifikasi,

menerapkan

pengukuran,

pengendalian

dan

proses

pemantauan,

pelaporan

atas

melanjutkan

program

kerja

sosialisasi

Risk

Awareness kepada unit kerja lini bisnis baik di Kantor Wilayah maupun Kantor Pusat.

kemungkinan terjadinya kerugian yang dapat





dialami Bank (risk), mencegah kejadian risiko

2. Untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang melekat

(risk event), dan meminimalkan kerugian Bank

pada pengembangan produk dan aktivitas baru,

(risk loss).

Bank menerapkan mekanisme persetujuan melalui

Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,

Komite Produk. Selain menganalisa risiko atas

pengendalian dan pelaporan setiap jenis

produk dan aktivitas yang sedang dikembangkan,

dan kelompok risiko harus dilakukan secara

juga dilakukan review terhadap eksisting produk

berkesinambungan dan terintegrasi.

yang dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-

Budaya manajemen risiko diinternalisasikan

kelemahan produk tersebut. Selain itu untuk

pada

untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan

seluruh

mendorong

level

konsistensi

organisasi

efektivitas

risiko di area ini, Bank telah memiliki pedoman

penerapan manajemen risiko Bank serta

dan

manajemen risiko khusus untuk produk-produk

memaksimalkan shareholder’s value.

tertentu yang dipandang memiliki risiko yang signifikan.

116

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

3. Dengan bertumbuhnya portofolio kredit bank,

Self

Assessment).

Sepanjang

2016

Bank

maka proses identifikasi risiko sangat penting

mengembangkan Operational Risk Management

mengingat besarnya potensi risiko. Bank telah

System (ORMS) dalam rangka penyempurnaan

dan terus akan melakukan program pelatihan dan

tools yang telah ada. ORMS memiliki tiga modul

pembekalan bagi seluruh pejabat dan petugas yang

yakni RCSA (Risk Control Self Assessment), LEM

terkait dengan aktivitas kredit. Salah satu bentuk

(Loss Event Management) dan KRI (Key Risk

pengawasan dilakukan oleh unit kerja National

Indicator).

Credit Control & Special Asset Management pada portofolio kredit, mulai kredit dicairkan untuk

Pengukuran

mengetahui apakah kredit yang dicairkan tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan kebijakan

1. Pengukuran risiko dilakukan oleh Satuan Kerja

Bank. Identifikasi risiko juga dilakukan oleh unit

Manajemen Risiko (SKMR) melalui penilaian profil

kerja Credit Risk Management, di antaranya melalui

risiko bank-wide setiap bulan.

Risk Assessment terhadap unit kerja Credit Card dan Joint Financing. Risk Council pada segmen

2. Terkait dengan ketentuan KPMM, Bank telah

Kartu Kredit dilakukan secara periodik untuk

menerapkan pendekatan standar Basel II untuk

menganalisis dan membahas dampak risiko-risiko

pengukuran Risiko Kredit dan Risiko Pasar.

yang timbul dari temuan pada segmen kartu kredit sebagai salah satu cara untuk mengendalikan dan memitigasi Risiko Kredit.

3. Pengukuran Risiko Pasar meliputi proses valuasi instrumen keuangan, perhitungan capital charge market risk, stress testing, dan sensitivity analysis.

4. Untuk Risiko Pasar, proses identifikasi dilakukan

Untuk proses valuasi, Bank dapat menggunakan

berdasarkan kategori portfolio, rincian produk dan

metode marked to market dan/atau marked to

jenis transaksi seperti transaksi yang terkait dengan

model. Sementara itu, untuk perhitungan capital

nilai tukar, suku bunga dan berbagai derivatifnya.

charge market risk, Bank menggunakan metode

Untuk mempermudah proses identifikasi, sistem

perhitungan standar yang telah dilaporkan ke BI

yang digunakan adalah Spectrum dan Bloomberg.

dalam LBBU KPMM (Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum).

5. Proses identifikasi pada risiko likuiditas dilakukan terhadap

yang

4. Dalam melakukan pengukuran Risiko Likuiditas,

mempengaruhi penghimpunan dan penyaluran

produk

dan

aktivitas

Bank

Bank sudah memiliki alat ukur seperti proyeksi

dana yang berada pada aset, kewajiban dan

cashflow, profil maturitas, rasio likuiditas dan

rekening administratif serta risiko lainya yang

stress test.

berpotensi meningkatkan risiko likuiditas. 5. Bank juga telah memiliki tools untuk mengukur 6. Sepanjang tahun 2016 strategi identifikasi Risiko

Risiko Operasional yaitu CSA (Control & Self-

Operasional lebih difokuskan pada identifikasi

Assessment), yang merupakan salah satu tools

melalui data. Beberapa tools yang menghasilkan

manajamen risiko untuk melakukan penilaian

data yang dibutuhkan adalah LERS dan OPRIST

secara self-assessment atas pelaksanaan kontrol

(Operational Risk Online Test), CSA (Control

dan proyeksi Risiko Operasional di masa yang akan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

117

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

datang. Saat ini, CSA sudah diimplementasikan

Selain itu, Bank juga memantau dan membuat

di kantor cabang dan beberapa satuan kerja di

laporan harian mengenai eksposur, risiko, dan

kantor pusat khususnya yang memiliki aktivitas

penggunaan limit treasury dan global markets yang

transaksional.

dilaporkan kepada divisi terkait dan Manajemen Bank.

6. Pengukuran Capital Charge Risiko Operasional dengan menggunakan Basic Indicator Approach.

6. Proses monitoring Risiko Likuiditas dilakukan berdasarkan pada hasil pengukuran maturity profile,

Monitoring

cashflow harian, LCR dan stress test. Pelaksanaan pemenuhan kebutuhan likuiditas harian dilakukan

1. Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Komite

oleh Divisi Treasury. Hasil monitoring disampaikan

Kebijakan Perkreditan (KKP) juga sekaligus sebagai

kepada Bank Indonesia secara periodik dan

fungsi monitoring terhadap proses manajemen

manajemen bank.

risiko di berbagai area fungsional dimana kebijakan yang diajukan oleh unit bisnis akan terlebih dahulu

7. Bank

juga

memperkuat

sistem

monitoring,

dievaluasi dari berbagai aspek risiko sebelum

khususnya untuk Risiko Operasional dengan

dapat dimplementasikan.

mekanisme limit

2. Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) dilakukan secara berkala (bulanan) untuk mengawasi kinerja

dan

transaksi

tools untuk

seperti: setiap

jajarannya,mengembangkan

penetapan

cabang

Operational

dan Risk

Management System (ORMS).

pencapaian target bisnis, implementasi kebijakan suku bunga, proyeksi ekonomi makro, serta

8. Atas Risk Assessment yang telah dilakukan oleh

pembahasan isu stratejik terkait pengelolaan

unit Kartu Kredit dan Joint Financing, Bank melalui

Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas Bank.

Credit Risk Management secara berkala dan berkelanjutan melakukan pemantauan tindak lanjut

3. Bank secara rutin melakukan Credit Quality

perbaikan di kedua unit bisnis tersebut.

Monitoring atas kredit yang berpotensi bermasalah maupun mulai bermasalah melalui rapat monitoring

Pengendalian

kredit secara periodik. 1. Pengendalian Risiko Kredit dijalankan oleh IADT 4. Pemantauan risiko telah dilakukan secara melekat

secara periodik. Sementara, secara rutin proses

oleh setiap unit yang dilakukan oleh masing-

pengendalian Risiko Kredit di cabang dilakukan

masing supervisor dan pejabat di atasnya. Selain

oleh unit kerja National Credit Control & Special

itu IADT dan Internal Control memiliki peran dalam

Asset Management melalui tim kerja Credit Control.

mengefektifkan pelaksanaan proses pemantauan.

Beberapa aspek pemeriksaan Credit Control antara lain kepatuhan dalam proses kredit, kelayakan

5. Proses monitoring Risiko Pasar untuk aktivitas trading

dimonitor

oleh

Treasury

debitur serta kelayakan proses pengikatan jaminan.

International

Banking Business Support (TIBS) dan Market, Liquidity & Integrated Risk Management (MIRG).

118

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

2. Pengendalian risiko selain dilakukan secara built-

sumber daya manusia melalui program training,

in, Internal Control melakukan pemeriksaan kredit

meningkatkan koordinasi unit kerja pengendalian,

dan operasional di cabang secara harian. Untuk

penyempurnaan kebijakan dan prosedur, dan lain-

penanganan kredit bermasalah dilakukan oleh

lain.

unit kerja yang terpisah secara independen yaitu National Credit Control & Special Asset Management

8. Melalui pengawasan berkala pada Risk Limit,

(NCSA) dan SME Collection & Remedial (SMCR)

manajemen dapat mengetahui arah pergerakan

yang bertugas melakukan restrukturisasi atas

Risiko utama Bank (Kredit, Pasar, Likuiditas,

kredit-kredit yang mulai bermasalah namun masih

Stratejik, dan Operasional) sebagai early warning

memiliki potensi bayar. SME Asset Recovery

signal.

(SMAR) & NCSA berperan dalam mengelola serta melikuidasi aset-aset yang diserahkan oleh debitur

9. Kebijakan

bermasalah yang sudah tidak memungkinkan

akuisisi

untuk dilakukan restrukturisasi.

bagi

limit portofolio

manajemen

sektor kredit dalam

ekonomi menjadi

pada tonggak

menentukan

arah

pengembangan portofolio kredit pada sektor 3. Fungsi

penagihan

kredit

yang

mengalami

ekonomi dengan tingkat risiko yang diinginkan.

keterlambatan pembayaran angsuran (collection) berada pada unit kerja terkait di setiap regional.

Pelaporan

4. Pengendalian Risiko Pasar dilakukan melalui

1. Bank melakukan pelaporan secara periodik dan

sistem limit dan pembahasan dalam rapat Komite

rutin kepada regulator atas perkembangan bisnis

ALCO serta Komite Manajemen Risiko (KMR).

yang terjadi. Teknis dan jenis laporan-laporan yang dikirim telah sesuai dengan ketentuan dan format

5. Pengendalian Risiko Likuiditas dilakukan melalui

yang ditetapkan oleh regulator (Bank Indonesia).

strategi pendanaan, pengelolaan posisi likuiditas

Melalui sistem pelaporan ini, Bank Mega melakukan

dan risiko likuiditas harian, pengelolaan posisi

fungsi penjabaran kondisi risiko internalnya secara

likuiditas

periodik kepada regulator.

dan

Risiko

Likuiditas

intragroup,

pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan 2. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) juga

rencana pendanaan darurat.

telah mempublikasikan beberapa laporan terkait 6. Untuk memastikan kelangsungan proses bisnis

kondisi risiko-risiko yang terkait dengan bank

di tengah kondisi krisis yang dihadapi. Bank

umum kepada beberapa unit kerja dan jajaran

terus

Continuity

manajemen. Laporan-laporan ini dipublikasi dalam

Management (BCM) yang mencakup aspek bisnis

rangka mendukung kinerja unit terkait melalui

dan operasional.

penyediaan data yang informatif dan dual-control

menyempurnakan

Business

dalam pengendalian risiko. 7. Bank

secara

mekanisme untuk

Risiko

terus

menerus

pengendalian Operasional

memperkuat

risiko, dengan

khususnya langkah-

langkah seperti pemenuhan dan penyempurnaan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

119

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

No

120

Laporan

Keterangan Laporan realisasi versus risk appetite dan risk tolerance. Parameterparameter risk limit disampaikan kepada direksi setiap bulan dan kepada regulator setiap triwulanan sebagai

1

Laporan Risk Limit

2

Capital Adequacy Ratio

Laporan KPMM kepada BI terkait perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar dan Kredit.

3

Exceed Limit Dealer & Counterparty

Laporan hasil pengawasan atas pelampauan limit treasury.

4

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan Penilaian Profil Risiko Terintegrasi

Pengukuran dan penilaian mandiri atas beberapa faktor pengelolaan risiko sesuai dengan SE BI No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE OJK No.14/ SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.

5

Risk Event Database

Laporan pencatatan kejadian loss dan near-miss yang terjadi di cabang secara online.

6

Daily Cash Flow

Proyeksi arus kas.

7

Operational Risk Onlie Test (OPRIST)

Laporan hasil pelaksanaan tes online khususnya kepada jajaran pegawai kantor cabang untuk melihat tingkat pemahaaman terhadap kebijakan, prosedur, pengetahuan produk, serta aspek pengendalian risiko operasional.

8

Loss Event Recording System

Aplikasi/ Sistem/ Basis Data yang digunakan untuk pelaporan data secara online atas setiap Loss Event dan Near Miss yang terjadi di Unit kerja.

9

Daily Market Monitoring

Short review dan rekapitulasi terkait berita dan parameter pasar.

10

Weekly Report

Publikasi secara mingguan mengenai fakta-fakta penting terkait eksposur Risiko Pasar dan Likuiditas Bank Mega, beserta data pendukung yang perlu diketahui manajemen.

11

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit - Pendekatan Standar

Penyusunan dan perhitungan ATMR Kredit Standardized Approach telah diatur dalam SE No.070/DIRBM-RIMG/12 tanggal 27 Juli 2012.

12

Laporan Limit Sektor Ekonomi dan Tools Trigger & Action

Laporan pergerakan portofolio kredit bank pada 20 lini sektor ekonomi yang ditetapkan oleh regulator, serta early warning dan action tools pada sektor yang telah melampaui batas ekspansi.

PT Bank Mega Tbk

bagian dari laporan realisasi Rencana Bisnis Bank. Penyusunan laporan dan perhitungan risk limit telah diatur pada SK No.149/DIRBM/16 perihal Kebijakan Risk Limit Bank Mega.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

No

Laporan

Keterangan

13

Laporan Credit Quality Monitoring

Laporan portfolio kredit yang dilakukan secara bulanan yang mencakup perkembangan kualitas kredit, restrukturisasi kredit, hapus buku dan hapus tagih serta kecukupan pencadangan kredit.

14

Perhitungan Risiko Suku Bunga Banking Book

Penyusunan dan perhitungan risiko suku bunga - banking book telah diatur dalam SE No.143/DIRBM-CPPD/16 tentang Penyusunan Interest Rate Risk in Banking Book

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar - Metode Standar

ATMR Pasar adalah suatu bentuk perhitungan atas aktiva bank terkait risiko pasar berdasarkan Peraturan OJK No.11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan SE OJK No.38/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. ATMR Risiko Pasar dihitung untuk risiko suku bunga umum, risiko suku bunga spesifik, dan risiko nilai tukar. Perhitungan ATMR Pasar dilakukan setiap bulan serta dilaporkan secara on-line dan off-line kepada Bank Indonesia.

15

Cadangan Kerugian 16

Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif Kredit Non Kartu Kredit

17

Marked to Model

Aktivitas yang terkait dengan CKPN secara kolektif kredit non kartu kredit telah diatur dalam SK No.157/DIRBM /16 tanggal 29 Juli 2016 tentang Buku Pedoman Penurunan Nilai Kredit beserta Perubahanperubahannya. Secara detail, aktivitas dan metodologi yang digunakan telah tercantum dalam satu kesatuan dokumentasi phase 1 PSAK 50/55 project Bank Mega dengan Emerio. Aktivitas CKPN kolektif kredit non kartu kredit dilakukan setiap bulan melalui sistem PSAK, HOST dan upload data Recovery Rate untuk menghasilkan CKPN kolektif per segmen kredit per kelompok yang telah ditentukan. Proses revaluasi nilai wajar aset produktif berupa surat berharga untuk mengetahui posisi Bank secara harian terhadap nilai penutupan pasar di hari tersebut. Beberapa aset produktif berupa surat berharga yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar (surat berharga non likuid), dilakukan valuasi marked to model dengan menggunakan pendekatan Credit Risk Spread. Surat berharga non likuid tersebut akan mengacu pada pergerakan yield obligasi pemerintah dengan penambahan faktor risiko.

18

19

Perhitungan Liquidity Stress Test

Laporan Liquiditty Coverage Ratio (LCR)

Dalam penerapan manajemen Risiko Likuiditas, stress testing merupakan pengujian terhadap kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis dengan menggunakan skenario stress secara general market terhadap Bank. Stress test pada penerapan manajemen Risiko Likuiditas dilakukan dengan mengacu pada SE No.111/DIRBM/16 yang terbit tanggal 15 April 2016 tentang Kebijakan Stress Test. Laporan Perhitungan Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas yang diatur dalam Peraturan OJK No.42/POJK.03/2015.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

121

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Secara umum proses manajemen risiko atas delapan

Di samping itu, pengelolaan risiko lain akan tetap

risiko yang ada dapat dilakukan sesuai dengan harapan.

dilakukan dengan pola seperti yang sudah dilakukan dengan penyesuaian dan perbaikan terhadap parameter

Strategi Manajemen Risiko

yang masih berisiko.

Kebijakan manajemen risiko disesuaikan dengan arah strategi bisnis Bank. Fokus strategi bisnis tahun 2016

Pengungkapan Manajemen Risiko Bank Secara Khusus

diarahkan pada pemasaran pengembangan portofolio Kartu Kredit serta Corporate Banking. Menyikapi arah

Risiko Kredit

pengembangan bisnis tersebut, strategi manajemen risiko telah mengambil langkah pada beberapa hal

Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur

utama. Dimulai dengan:

dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Manajemen Risiko Kredit merupakan tanggung pengendalian

jawab integral dari manajemen dan personil pada setiap

tingkat kesehatan Bank agar tetap berada pada

tingkatan yang wajib tercermin pada kegiatan sehari-

koridor risk appetite atau sekurang-kurangnya

hari melalui budaya sadar risiko. Setiap pihak yang

pada risk tolerance.

terkait dalam perencanaan, pengambilan keputusan,

1. Pengukuran,

pengawasan,

dan

2. Pengawasan setiap parameter risk-limit pada

pelaksanaan proses persetujuan kredit wajib melakukan

aktivitas Bank. Aktivitas ini akan diterapkan pada

analisa dan mitigasi atas Risiko Kredit sesuai dengan

setiap lini bisnis sebagai bagian pengawasan

fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.

manajemen agar tingkat Risiko Bank tetap berada dalam koridor risk tolerance. 3. Internalisasi risk statement dan risk culture kepada

Penerapan Manajemen risiko untuk risiko kredit

seluruh jajaran organisasi Bank. 4. Penjagaan kekuatan independensi unit operasional dan unit manajemen risiko pada setiap direktorat.

Tugas dan Tanggung Jawab (a) Komisaris dan Direksi, (b) Satuan Kerja Manajemen Risiko, (c) Unit Pendukung,

5. Pengembangan sumber daya manusia terutama

(d) Komite Manajemen Risiko, (e) Komite Pemantau

pada kemampuan manajemen risiko. Program

Risiko, dan (f) Komite Kebijakan Perkreditan semuanya

pengembangan

telah diatur dalam Kebijakan Manajemen Risiko Kredit

ini

akan

diimplementasikan

dalam bentuk pelatihan & refreshment sertifikasi manajemen

risiko

hingga

pelatihan

Unit kerja independen telah dibentuk untuk melakukan

enterprise risk management. 6. Pelaksanaan

ketentuan

ataupun

Bank Mega.

berbasis

rekomendasi

regulator secara tertib dan berkesinambungan.

evaluasi, pemantauan dan pelaporan berbagai risiko secara independen. Unit kerja tersebut dirancang untuk berfungsi secara independen dari unit bisnis.

Fokus penerapan manajemen risiko juga bertolak dari hasil evaluasi profil risiko sepanjang tahun 2016. Risiko

Unit kerja Credit Risk Management, Operational Risk

Operasional, Risiko Kredit, dan Risiko Stratejik perlu

Management, Market, Liquidity & Integrated Risk

mendapatkan perhatian mengingat beberapa key issue

Management, National Credit Appraisal, National Credit

yang memerlukan action plan. Action plan tersebut akan

Control & Special Asset Management, National Credit

mendapatkan perhatian dan tindak lanjut langsung oleh manajemen jika diperlukan.

122

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Review, Good Corporate Governance, Banking Fraud,

PTKB dilaporkan secara periodik kepada Otoritas

Anti Money Laundering, Corporate Legal, Customer

Jasa Keuangan dan diukur dengan menggunakan

Care Center, dan Unit Operation Control bertugas

pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR)

untuk melakukan identifikasi, mengkaji dan mengawasi

yang terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Risiko Inheren

semua risiko utama Bank sesuai dengan kebijakan

dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit.

dan prosedur manajemen risiko yang telah ditetapkan.

Indikator inheren tersebut dikelompokkan menjadi

Fungsi pengendalian risiko terletak pada unit kerja

empat kategori besar yaitu Komposisi Portofolio Aset

Internal Audit (IADT).

dan Tingkat Konsentrasi, Kualitas Penyediaan Dana dan Kecukupan Pencadangan, Strategi Penyediaan

Prinsip yang diterapkan Bank dalam menjalankan

Dana dan Sumber Timbulnya Penyediaan Dana, dan

aktivitas manajemen Risiko Kredit didasarkan pada

Faktor Eksternal.

kebijakan Risiko Kredit internal yang dituangkan dalam Kebijakan Manajemen Risiko Kredit Bank Mega.

Sepanjang

tahun

Kebijakan tersebut merupakan pedoman strategi

perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

manajemen Risiko Kredit untuk aktivitas yang memiliki

(CKPN). Definisi tagihan yang mengalami penurunan

eksposur Risiko Kredit yang signifikan, pengelolaan

nilai/impairment, penjelasan mengenai pendekatan

risiko konsentrasi kredit, serta mekanisme pengukuran

yang

dan pengendalian Risiko Kredit.

Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual maupun

digunakan

2016,

untuk

Bank

telah

pembentukan

melakukan

Cadangan

kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam Pengelolaan risiko konsentrasi kredit dilakukan melalui

perhitungan CKPN tertuang dalam Buku Pedoman

diversifikasi portofolio kredit pada berbagai wilayah

Penurunan Nilai Kredit Bank Mega dan Kebijakan PSAK

geografis, industri dan produk kredit sebagai upaya

50 – 55 PT Bank Mega, Tbk.

untuk meminimalisasi Risiko Kredit. Bank telah memiliki limit pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi pada semua segmen. Bank juga telah melakukan Risk

Pengungkapan Standar Kualitatif Risiko Kredit

Assessment terhadap dua unit kerja, yakni Kartu Kredit dan Joint Financing, yang berikutnya akan dilanjutkan

Bank menerapkan pendekatan standar (Standardized

terhadap unit kerja lain sebagai sarana identifikasi

Approach)

risiko.

Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit, sesuai

dalam

perhitungan

Aset

Tertimbang

dengan ketentuan Bank Indonesia, yang secara Mekanisme pengukuran dan pengendalian Risiko

internal tertuang dalam Pedoman Kerja Laporan ATMR

Kredit dilakukan dengan menggunakan berbagai tools

Kredit - Standardized Approach. Pedoman kerja ini

analisa, termasuk rating system sebagai salah satu alat

mencakup informasi mengenai kebijakan penggunaan

bantu memutus kredit, sistem kewenangan pemutus

peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut

kredit, analisa Risiko Kredit lain berbasis perhitungan

Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit, kategori portofolio

kuantitatif, serta threshold level Risiko Kredit dalam

yang menggunakan peringkat, lembaga pemeringkat

perhitungan profil risiko berdasarkan Penilaian Tingkat

yang digunakan, serta pengungkapan Risiko Kredit

Kesehatan Bank (PTKB).

pihak lawan (counterparty credit risk), termasuk jenis instrumen mitigasi Risiko Kredit yang lazim diterima/ diserahkan oleh Bank, serta jenis instrumen mitigasi Risiko Kredit yang digunakan dalam perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit Bank Mega.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

123

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Pengungkapan Standar Kualitatif Mitigasi Risiko Kredit

Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank menyusun tugas dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha,

Informasi mengenai kebijakan Bank untuk jenis agunan

ukuran dan kompleksitas serta kemampuan Bank.

utama yang diterima, kebijakan prosedur dan proses

Penanggung jawab pengelolaan risiko pasar adalah

untuk menilai dan mengelola agunan, pihak-pihak

secara umum terletak pada setiap unit kerja yang

utama pemberi jaminan/garansi dan kelayakan kredit

memiliki aktivitas yang terekspos terhadap Risiko Pasar,

(creditworthiness) dari pihak-pihak tersebut, serta

dan secara khusus terletak pada unit kerja Treasury dan

informasi tingkat konsentrasi yang ditimbulkan dari

Global Markets sebagai pengelola Risiko Pasar Bank

penggunaan teknik mitigasi Risiko Kredit tercakup

secara keseluruhan. Dalam melaksanakan pengelolaan

dalam Kebijakan Penilaian Agunan.

tersebut unit kerja Treasury dan Global Markets dibantu oleh unit kerja Market, Liquidity & Integrated

Semua kebijakan/pedoman di atas direview secara

Risk Management (MIRG), yang secara independen

berkala agar sejalan dengan perkembangan terkini

memberikan masukan dan analisa yang objektif dalam

peraturan, lingkungan bisnis dan perubahan-perubahan

proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan

yang terjadi karena pertumbuhan bisnis Bank dan

pengelolaan Risiko Pasar.

kondisi ekonomi global. Pembagian kewenangan dan tanggung jawab Dewan

Pengungkapan Kualitatif Sekuritisasi Aset

Komisaris dan Direksi, unit kerja Market, Liquidity &

Integrated

Risk

Management

(MIRG),

Komite

Manajemen Risiko (KMR) dan Asset and Liability

Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi aset.

Management Committee (ALCO), Unit Pendukung yang terdiri dari Internal Audit, Unit Bisnis dan Unit Kerja

Risiko Pasar

Operasional telah diatur dalam Kebijakan Manajemen Risiko Pasar.

Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi

Pengelolaan Portofolio Trading Book dan Banking Book

pasar, termasuk perubahan harga option. Risiko Pasar meliputi antara lain Risiko suku bunga, Risiko nilai

Pengelolaan portofolio trading book dan banking book,

tukar, Risiko ekuitas, dan Risiko komoditas. Risiko suku

serta metode valuasi yang digunakan juga telah di atur

bunga, Risiko nilai tukar, dan Risiko komoditas dapat

dalam Kebijakan Manajemen Risiko Pasar.

berasal baik dari posisi trading book maupun posisi Pengelolaan dan pengendalian Risiko Pasar melalui

banking book.

penetapan dan kaji ulang limit Risiko Pasar dilakukan

Penerapan Manajemen Risiko Pasar

secara periodik. Limit tersebut meliputi Limit Risiko Pasar pada trading book,

Penetapan

struktur

organisasi,

perangkat

dan

bunga pada banking book, Limit Risiko Pasar nilai tukar

kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko untuk Risiko Pasar harus disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.

124

PT Bank Mega Tbk

Limit Risiko Pasar suku

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

berdasarkan Posisi Devisa Neto (PDN), dan threshold

Pengukuran Risiko Pasar dari sisi nilai tukar melalui

level risiko untuk Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

perhitungan

(PTKB) pada Profil Risiko Pasar (dilakukan dengan

30-menitan, harian dan bulanan sesuai ketentuan Bank

pendekatan data historis, statistik, expertise judgement

Indonesia.

Posisi

Devisa

Neto

(PDN)

secara

dan business perspective). Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara

Cakupan Portofolio dalam KPMM

periodik ke Otoritas Jasa Keuangan dalam pengelolaan Risiko Pasar berdasarkan parameter Risiko Pasar pada

Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan

diperhitungkan dalam KPMM dengan menggunakan

menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank

Metode Standar, sesuai dengan ketentuan Bank

Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu Risiko

Indonesia. Perhitungan dalam KPMM terdiri dari Risiko

Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko.

suku bunga (risiko spesifik & risiko umum) dan Risiko

Indikator inheren tersebut dikelompokkan menjadi

nilai tukar. Risiko suku bunga spesifik diaplikasikan

3 (tiga) kategori besar yaitu volume dan komposisi

dengan berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia

portofolio, kerugian potensial risiko suku bunga dalam

mengenai Pedoman Penggunaan Metode Standar

banking book, dan strategi bisnis Bank dan kebijakan

dalam Perhitungan KPMM Bank Umum dengan

Bank.

Memperhitungkan Risiko Pasar.

Mekanisme Pengukuran Risiko Pasar

Risiko

suku

bunga

spesifik

dihitung

dengan

menggunakan data surat berharga (trading book) Pengukuran Risiko Pasar pada trading book untuk nilai

berdasarkan kategori portofolio dan peringkat surat

tukar dan suku bunga dihitung dengan perhitungan

berharga dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Bank

Kewajiban

Minimum

(KPMM)

Mega. Bobot risiko ditentukan berdasarkan kombinasi

secara

bulanan

kategori portofolio dan peringkat tersebut. Secara

sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia.

umum, pembobotan terbagi atas 3 (tiga) kelompok yaitu,

Bank juga telah mengimplementasikan regulasi Bank

Kategori Pemerintah, Kategori Kualifikasi (Investment

Indonesia mengenai perhitungan risiko suku bunga

Grade) dan Kategori Non Kualifikasi, dengan variasi

spesifik yang dibobot berdasarkan kategori portofolio

bobot mulai dari 0% sampai dengan 12%.

Penyediaan

menggunakan

Metode

Modal Standar

dan rating surat berharga. Risiko suku bunga umum (trading book) menggunakan Pengukuran Risiko Pasar dari sisi suku bunga pada

metode jatuh tempo (maturity), dimana dilakukan

banking book menggunakan IRRBB (Interest Rate Risk

pengelompokkan berdasarkan bucket sisa tenor dari

in Banking Book) secara bulanan yang disesuaikan

mulai ≤ 1 bulan sampai dengan bucket > 20 tahun.

dengan Consultative Paper Bank Indonesia tahun 2010.

Bobot risiko bervariasi dari mulai 0% sampai dengan

Risiko suku bunga dilihat berdasarkan perspektif yaitu

12,5%.

Economic Value dan Earnings (NII), serta pengukuran Gap Ratio.

Sementara itu, Risiko nilai tukar dihitung dari Posisi Devisa Neto (PDN) yang dikalikan dengan capital charge sebesar 8%. Perhitungan PDN berdasarkan pada ketentuan Bank Indonesia.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

125

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Langkah-Langkah dan Rencana dalam Mengantisipasi Risiko Pasar

Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank menyusun tugas dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha,

Analisa mengenai profil Risiko Pasar yang mencakup

ukuran dan kompleksitas serta kemampuan Bank.

parameter strategi trading dan banking book, serta

Penanggung jawab pengelolaan Risiko Likuiditas

kompleksitas produk derivatif yang dimiliki oleh Bank,

adalah secara umum terletak pada setiap unit kerja

secara periodik disampaikan kepada manajemen

yang memiliki aktivitas yang terekspos terhadap

melalui Komite Manajemen Risiko, dalam rangka

Risiko Likuiditas. Market, Liquidity & Integrated Risk

merumuskan langkah dan rencana yang bersifat

Management (MIRG) secara independen memberikan

antisipatif.

masukan dan analisa yang objektif dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengelolaan

Pengungkapan Kualitatif Perhitungan Risiko Pasar Menggunakan Model Internal

Risiko Likuiditas. Pembagian kewenangan dan tanggung jawab Dewan

Bank tidak melakukan perhitungan Risiko Pasar dengan

Komisaris dan Direksi, Unit Kerja Market, Liquidity &

menggunakan model internal.

Integrated Risk Management (MIRG), Asset and Liability Management Committee (ALCO), Unit Pendukung yang

Risiko Likuiditas

terdiri dari Internal Audit, Unit Bisnis dan Unit Kerja Operasional telah diatur dalam Kebijakan Manajemen

Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa

Risiko Likuiditas.

Mekanisme Pengukuran dan Pengendalian Risiko Likuiditas

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan

Identifikasi dilakukan terhadap seluruh sumber Risiko

arus kas sehingga menimbulkan Risiko Likuiditas dapat

Likuiditas sebagaimana telah diatur dalam Kebijakan

disebabkan antara lain oleh:

Manajemen Risiko Likuiditas yang meliputi:



Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal



a. Produk dan aktivitas perbankan yang dapat

dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau

mempengaruhi sumber dan penggunaan dana baik

Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang

pada posisi aset dan kewajiban maupun rekening

berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar

administatif. b. Risiko–risiko lain yang dapat meningkatkan Risiko

Bank, dan pinjaman yang diterima.

Likuiditas, misalnya Risiko Kredit, Risiko Pasar,

Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas Penetapan

126

struktur

organisasi,

perangkat

dan Risiko Operasional.

dan

kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan

Tools

manajemen

harus

mengendalikan Risiko Likuiditas mengacu kepada

disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas

ketentuan Bank Indonesia yang meliputi Profil Maturitas,

kegiatan usaha Bank.

Proyeksi Arus Kas, Stress Testing, dan parameter Risiko

risiko

PT Bank Mega Tbk

untuk

Risiko

Likuiditas

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

yang

digunakan

untuk

mengukur

dan

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Likuiditas pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Riskbased Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko. Indikator inheren tersebut dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori besar yaitu Komposisi dari Aset, Kewajiban, dan Transaksi Rekening Administratif, Konsentrasi dari Aset dan Kewajiban, Kerentanan pada Kebutuhan Pendanaan.

Risiko Operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,

kesalahan

manusia,

kegagalan

sistem,

atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, maka sejak saat itu pula Bank Mega secara serius menerapkan manajemen Risiko

Indikator Peringatan Dini

Operasional dengan selalu melakukan penyempurnaan

Pemantauan Risiko Likuiditas yang dilakukan Bank harus memperhatikan indikator peringatan dini, baik internal maupun eksternal untuk mengetahui potensi peningkatan Risiko Likuiditas Bank. Indikator Internal, antara lain meliputi: pendanaan Bank dan strategi pertumbuhan aset, peningkatan konsentrasi baik pada sisi aset maupun kewajiban Bank, peningkatan mismatch valuta asing, dan peningkatan biaya dana Bank.

bentuk implementasinya di seluruh aktivitas Bank, baik yang melekat di aktivitas transaksional di kantor cabang maupun aktivitas support yang berada di kantor pusat.

Organisasi Manajemen Risiko Operasional Untuk

meningkatkan

efektivitas

implementasi

manajemen risiko operasional tersebut Bank telah membangun organisasi manajemen risiko operasional dengan tugas dan tanggung jawab yang telah

Pengendalian

dilakukan

terhadap

aktivitas

yang

mengalami peningkatan risiko. Pengendalian dilakukan melalui

Risiko Operasional

strategi

pendanaan,

pengelolaan

posisi

likuiditas dan Risiko Likuiditas harian, pengelolaan posisi likuiditas dan Risiko Likuiditas intragroup, pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi, serta rencana pendanaan darurat.

dirumuskan dengan jelas, mulai dari level cabang, regional maupun kantor pusat. Fungsi dan tugas dari organisasi tersebut selalu di-review untuk diselaraskan dengan

peningkatan

meningkatkan

efektivitas

ketajaman

koordinasi

pelaksanaan

serta

identifikasi

risiko. Di level kantor pusat, Bank telah membentuk Unit Kerja Operational Risk yang berada dibawah koordinasi

Profil Maturitas Rupiah

Satuan Kerja Manajemen Risiko. Unit Kerja ini

Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur Risiko Likuiditas dengan mengacu kepada ketentuan regulator adalah Profil Maturitas. Profil Maturitas disusun berdasarkan pos–pos aset, kewajiban, dan rekening administratif dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dipetakan ke dalam skala waktu tertentu (maturity bucket) berdasarkan sisa jangka waktu sampai

memiliki tugas membantu direksi dalam mengelola risiko operasional, memantau proses pelaksanaan manajemen risiko operasional secara menyeluruh, memastikan kebijakan manajemen risiko operasional berjalan pada seluruh tingkat organisasi. Adapun beberapa tugas-tugas tersebut antara lain sebagai berikut:

dengan jatuh tempo (remaining maturity) yang bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya gap likuiditas dalam skala waktu tertentu.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

127

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

• •

Membantu direksi dalam menyusun Kebijakan

Secara bank wide, identifikasi risiko dan pengukuran

Manajemen Risiko Operasional.

dilakukan terhadap beberapa indikator utama yang

Mendesain dan menerapkan perangkat untuk

dipandang dapat mewakili risiko operasional Bank.

menilai risiko operasional dan pelaporan dan

Indikator tersebut dikelompokkan menjadi lima kategori

melakukan koordinasi aktivitas manajemen risiko

besar yakni Karakteristik dan Kompleksitas Bisnis,

operasional pada seluruh lintas unit kerja.

Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi dan



Menyusun laporan profil risiko operasional.

Infrastruktur Pendukung, Fraud dan Kejadian Eksternal.



Melakukan pendampingan kepada unit bisnis

Hasil akhir dari identifikasi dan pengukuran tersebut

mengenai isu manajemen risiko operasional, dan

berupa profil risiko operasional Bank yang dilaporkan

pelatihan manajemen risiko operasional.

ke Otoritas Jasa Keuangan setiap triwulan.

Dalam pelaksanaannya Unit Kerja Operational Risk

Di sisi lain pengukuran risiko yang terkait dengan

berkoordinasi dengan Satuan Kerja Audit Internal, Unit

perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

Kerja Operational Control, Unit Kerja Kepatuhan serta

atas Risiko Operasional saat ini Bank menggunakan

Unit Kerja terkait lainnya dengan melakukan rapat

pendekatan Basic Indicator Approach (BIA) yang

rutin untuk membahas isu-isu risiko operasional yang

dipandang masih dapat memenuhi kebutuhan Bank.

material agar risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan secara dini.

Mekanisme Mitigasi Risiko Operasional

Di sisi lain, Bank juga telah membentuk Support Group

Dalam rangka melakukan mitigasi atau pengendalian

Komite Manajemen Risiko (KMR) untuk bidang Risiko

risiko operasional yang melekat di aktivitas operasional,

Operasional yang tugasnya adalah membantu KMR

Bank secara periodik melakukan review terhadap

dalam mengidentifikasi risiko operasional khususnya

Kebijakan dan Standar Prosedur Operasi (SOP) untuk

terkait dengan proses pengelolaan risiko yang dilakukan

memastikan kecukupan Kebijakan dan SOP tersebut

oleh risk owner. Support Group ini juga berfungsi

sebagai pedoman kerja mengingat aktivitas bisnis bank

sebagai filter atas isu-isu risiko yang akan dibawa ke

semakin berkembang. Selain itu Bank juga melakukan

rapat KMR, sehingga hanya isu-isu krusial dan material

pendelegasian wewenang terutama pada transaksi di

yang dicarikan solusinya di forum rapat KMR.

cabang berupa limit transaksi, sehingga memudahkan proses pelayanan nasabah tanpa mengabaikan aspek

Mekanisme Identifikasi dan Pengukuran Risiko Operasional

risiko.

Dalam

risiko

Pemisahan fungsi atau dual control selalu dilakukan

operasional, Bank menggunakan alat bantu seperti

rangka

pelaksanaan

identifikasi

terhadap seluruh aktivitas operasional baik terhadap

OPRIST (Operational Risk Online Test). Alat ini ditujukan

aktivitas yang bersifat transaksional maupun aktivitas

untuk mengukur tingkat penguasaan jajaran pegawai

non transaksional termasuk proses reporting. Metode

kantor cabang terhadap kebijakan dan prosedur,

pengendalian risiko operasional lain seperti security

kewenangan dan produk. Identifikasi risiko dengan

system, peningkatan dan kapabilitas Sumber Daya

cara melihat tingkat penguasaan pegawai terhadap

Manusia juga selalu dilakukan untuk meminimalisir risiko

kebijakan dan prosedur dipandang merupakan cara

operasional sehingga Bank terhindari dari kerugian.

yang efektif untuk melihat potensi risiko kesalahan proses operasional.

128

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Risiko Hukum

Mekanisme Pengendalian Risiko Hukum

Risiko hukum muncul karena adanya tuntutan hukum

Pengendalian risiko hukum dilakukan sejak pertama

dan/atau adanya kelemahan aspek yuridis. Risiko

kali Bank melakukan kerjasama bisnis dengan nasabah

hukum dapat menimbulkan dampak kerugian yang

baik dalam bentuk liability, kredit maupun aktivitas jasa

signifikan apabila tidak dikelola dengan memadai.

lainnya. Kelengkapan dokumen administrasi menjadi

Identifikasi risiko hukum secara dini sangat membantu

syarat penting dalam pembukaan rekening maupun

dalam

dalam transaksi perbankan, sehingga apabila nasabah

mengelola

risiko

hukum

sehingga

tidak

tidak dapat menyediakan dokumen dimaksud maka

menimbulkan kerugian di luar toleransi Bank.

Bank tidak dapat melakukan transaksi tersebut.

Organisasi Manajemen Risiko Hukum Seluruh aktivitas pelayanan Bank kepada nasabah Bank memandang risiko hukum merupakan jenis

apabila

risiko yang harus dikelola dengan serius mengingat

menimbulkan komplain nasabah yang pada gilirannya

tidak

dilakukan

dengan

baik

dapat

dampaknya dapat merugikan secara signifikan. Bertolak

dapat menimbulkan permasalahan hukum. Sehingga

dari pandangan tersebut Bank telah membentuk

untuk menghindari hal-hal tersebut maka Bank telah

organisasi manajemen risiko hukum baik di level

melengkapi setiap aktivitas pelayanan kepada nasabah

kantor pusat, maupun kantor regional. Di kantor pusat

dengan kebijakan dan prosedur yang memadai,

Bank telah memiliki Unit Kerja Corporate Legal yang

sehingga setiap pegawai Bank dapat melayani transaksi

berfungsi sebagai legal watch yang tugasnya antara lain

nasabah dengan lebih prudent.

menangani permasalahan hukum yang dihadapi Bank, memberikan opini legal terhadap Perjanjian Kerjasama

Di sisi lain, dalam rangka melakukan pengendalian

yang akan dilakukan Bank, memberikan analisis hukum

risiko hukum khususnya dalam penerbitan produk

terkait peluncuran produk dan aktivitas baru. Unit Kerja

dan aktivitas baru Unit Kerja Corporate Legal selalu

Corporate Legal bertanggung jawab kepada Direktur

melakukan review terhadap Perjanjian Kerjasama yang

Utama.

salah satu tujuannya adalah untuk memastikan posisi hukum bank berada di posisi yang benar. Selain itu,

Di Kantor Regional fungsi legal ditangani oleh Legal

Unit Kerja Corporate Legal secara rutin melakukan

Manager yang berada dibawah koordinasi Regional

pelatihan terkait dengan manajemen risiko hukum

Operational

ini

kepada pegawai terutama yang terkait dengan transaksi

Manager.

Keberadaan

unit

kerja

menangani

nasabah baik bidang liability maupun perkreditan.

permasalahan hukum yang di wilayah kerja kantor

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi

regional

pegawai dalam mengelola risiko hukum.

dipandang

sangat

membantu

bersangkutan.

dalam

Sehingga

apabila

terjadi

permasalahan hukum dapat segera ditangani. Di kantor cabang fungsi legal ditangani oleh legal officer.

Risiko Stratejik Risiko Stratejik adalah risiko ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik

serta

kegagalan

dalam

mengantisipasi

perubahan lingkungan bisnis. Sehingga, ketepatan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

129

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

strategi yang disusun oleh sebuah Bank merupakan

setiap strategi bisnis yang akan dirumuskan dengan

kunci utama dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

perkembangan lingkungan dimaksud. Salah satu

Mengingat pentingnya keberadaan strategi tersebut

bentuknya adalah dimulai sejak tahun 2012 Bank

maka Bank selalu memantau implementasinya dan

lebih memfokuskan pengembangan bisnis dengan

mengevaluasi kelemahan/penyimpangan yang terjadi

mengintegrasikan dengan bisnis grup, tentunya dengan

untuk segera diperbaiki.

selalu mematuhi peraturan perundang-undangan baik internal maupun eksternal. Layanan kepada nasabah

Secara umum strategi Bank telah dirumuskan dan

utama (priority banking) pada saat ini dipandang masih

dituangkan ke dalam Dokumen Rencana Bisnis yang

memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan.

wajib dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan setiap

Strategi promosi dengan mensinergikan produk kredit

akhir tahun. Pada dokumen tersebut target dan sasaran

maupun produk DPK yang kemudian ditawarkan

Bank ditetapkan baik pada sisi aset, kewajiban maupun

terutama kepada nasabah prima terus dilakukan untuk

produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan. Deviasi

menjaga loyalitas nasabah serta untuk mengakuisisi

yang terjadi pada tahap pelaksanaannya merupakan

nasabah baru.

risiko yang harus dikelola agar tidak menimbulkan kerugian Bank.

Selain daripada itu juga akan dilakukan beberapa langkah strategis sesuai dengan Rencana Bisnis Bank

Organisasi Manajemen Risiko Stratejik

Tahun 2016- 2017, yaitu: (1) Penambahan jumlah jaringan kantor secara terencana melalui sinergi

Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung

dengan perusahaan yang berada di bawah naungan

jawab membantu Direksi dalam menyusun perencanaan

CT Corpora, (2) Inovasi produk dan fitur layanan

stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara

kepada nasabah dalam rangka menjadi Bank retail dan

efektif. Bank memiliki Unit Kerja Financial Control yang

meningkatkan jumlah penghimpunan dana masyarakat,

salah satu tugasnya adalah memantau pencapaian

dan (3) Sinergi dengan perusahaan-perusahaan dalam

target bisnis Bank. Selain itu, pengelolaan Risiko

CT Corpora untuk meningkatkan volume usaha dan

Stratejik Bank difokuskan pada pencapaian target-

menciptakan peluang usaha baru.

target yang telah ditetapkan sebagai bentuk monitoring atas kesesuaian strategi yang telah dijalankan Bank.

Upaya untuk mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis

Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan Pengendalian Risiko Stratejik selalu dilakukan oleh

130

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam

seluruh unit kerja terutama oleh unit kerja bisnis baik

pengelolaan Risiko Stratejik adalah seberapa cepat

pada level cabang, area bisnis sampai dengan kantor

Bank dapat merespon dengan positif setiap kali terjadi

pusat. Setiap minggu kantor cabang selaku melakukan

perubahan lingkungan bisnis baik dalam skala nasional

evaluasi terhadap pencapaian bisnisnya. Demikian juga

maupun adanya perubahan lingkungan internasional.

untuk area bisnis dan kantor pusat dilakukan setiap

Terkait dengan hal tersebut Bank selalu menyesuaikan

minggu. Cakupan evaluasi selain terhadap pencapaian

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

target yang telah ditetapkan, juga termasuk mencari

eksternal. Monitoring pelaksanaan seluruh kewajiban

solusi atas kendala-kendala yang dihadapi di lapangan.

pelaporan yang harus dilakukan Bank baik kepada

Semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga

Bank Indonesia, Bapepam-LK, maupun kepada institusi

agar strategi Bank dapat dilaksanakan sesuai dengan

pemerintah lainnya. Unit Kerja CGCG bertanggung

apa yang telah ditetapkan, atau dengan kata lain

jawab kepada Direktur Kepatuhan (Direktur Compliance

meminimalkan Risiko Stratejik.

& Human Capital).

Risiko Kepatuhan

Strategi dan efektivitas manajemen risiko kepatuhan

penerapan

Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan

Keberadaan Unit Kerja CGCG telah independen

perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

terhadap unit kerja bisnis maupun support sehingga

Risiko Kepatuhan dapat bersumber antara lain dari

lebih efektif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

perilaku hukum yakni perilaku/aktivitas Bank yang

Terkait dengan hal tersebut, dalam rangka menyusun

menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau

maupun mereview kebijakan internal baik berupa

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

kebijakan operasional maupun standar operating

perilaku organisasi yakni perilaku/aktivitas Bank yang

procedure (SOP) Bank selalu memastikan tidak ada

menyimpang atau bertentangan dari standar yang

peraturan dari eksternal yang dilanggar. Secara teknis,

berlaku secara umum. Risiko Kepatuhan memiliki

setiap kebijakan yang diterbitkan harus dilakukan

dampak yang sangat signifikan apabila tidak dikelola

review oleh Unit Kerja Kepatuhan. Di sisi lain dalam

dengan memadai karena dampaknya dapat berupa

pelaksanaan transaksi pelayanan kepada nasabah

denda maupun sanksi yang berat.Terkait dengan hal

petugas yang melaksanakan transaksi tersebut wajib

tersebut, Bank selalu memperhatikan bahwa risiko

memastikan kelengkapan dokumen dan kebenaran

kepatuhan adalah risiko yang perlu dikelola dengan

dokumentasi. Hal ini dilakukan sebagai langkah

serius.

antisipatif sehingga Bank tidak terekspose risiko

Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan Bertolak dari pandangan tersebut, Bank membentuk

kepatuhan.

Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan

Unit Kerja yang secara khusus menangai kepatuhan yakni Unit Kerja Compliance & Good Corporate

Dalam

Governance (CGCG) yang berada di Kantor Pusat.

kepatuhan Satuan Kerja Audit Internal dan Unit Kerja

Sedangkan fungsi kepatuhan di Kantor Regional

Operational Control maupun Unit Kerja Credit Control

dikoordinir oleh Regional Compliance. Dalam rangka

memiliki peran yang sangat penting. Ketiga Unit kerja

mengelola risiko kepatuhan, melalui Unit Kerja ini, Bank

tersebut sesuai peran dan tugasnya, bekerjasama

selalu memastikan tidak melanggar rambu-rambu yang

bahu-membahu dalam melakukan pemantauan risiko

berlaku baik berupa ketentuan internal maupun regulasi

kepatuhan terhadap seluruh unit kerja baik bisnis

rangka

pelaksanaan

pemantauan

risiko

maupun support. Di sisi lain, untuk mengoptimalkan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

131

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

aspek

pengendalian

internal,

Bank

secara

rutin

dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Communication.

melakukan training kepada pegawai terkait dengan

Unit kerja ini bertugas memantau berita-berita negatif di

aspek kepatuhan khususnya terhadap pegawai baru

media massa dan menangani setiap komplain nasabah

maupun kepada pegawai yang telah lama bekerja. Di

di media massa, serta menjalankan fungsi kehumasan

level kantor cabang secara rutin minimal seminggu

dan merespon pemberitaan negatif atau kejadian

sekali dilakukan morning briefing yakni forum diskusi

lainnya yang mempengaruhi reputasi Bank dan dapat

khususnya untuk membahas kebijakan yang diterbitkan

menyebabkan kerugian Bank. Selain itu, Unit Kerja

kantor pusat maupun aturan eksternal.

ini juga bertugas mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan investor, nasabah, kreditur, asosiasi, dan masyarakat.

Risiko Reputasi Selain itu, Bank telah memiliki Unit Kerja Customer Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya

Care Centre (CCC) yang memiliki tugas untuk

tingkat

kepentingan

menangani keluhan/komplain nasabah yang diterima

(stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif

kepercayaan

pemangku

oleh kantor cabang. Secara teknis, setiap keluhan

terhadap Bank. Risiko Reputasi dapat bersumber dari

nasabah yang disampaikan ke kantor cabang akan

berbagai aktivitas bisnis Bank misalnya pemberitaan

dilaporkan oleh cabang terkait ke CCC melalui system/

negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan

aplikasi yang telah disiapkan. Selanjutnya CCC secara

keluhan nasabah; atau kelemahan-kelemahan pada tata

rutin memonitor komplain yang ada di sistem/aplikasi

kelola, budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank.

tersebut kemudian melakukan koordinasi dengan Unit

Mengingat risiko reputasi sangat berhubungan dengan

Kerja terkait untuk mecari solusi penyelesaiannya.

nasabah, maka apabila tidak dikelola dengan baik, risiko reputasi memiliki dampak yang sangat signifikan antara lain terjadinya rush yang pada akhirnya Bank

Kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah

ditinggalkan nasabahnya. Untuk menjaga reputasi, Bank selalu melakukan upaya-

Organisasi Manajemen Risiko Reputasi

upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Apabila nasabah merasa seluruh kepentingannya

Sebagai lembaga bisnis yang aktivitas bisnisnya

terpenuhi maka, mereka diharapkan memberikan

bertumpu pada kepercayaan masyarakat, maka nama

kontribusi

baik atau reputasi yang baik memiliki peran yang sangat

Peningkatan

penting bagi Bank. Reputasi dalam bentuk kepercayaan

langsung bersentuhan dengan nasabah merupakan

masyarakat perlu dibangun dalam jangka waktu yang

salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan

panjang sehingga perlu pengelolaan yang baik. Dengan

pelayanan. Hal ini di lakukan Bank dengan secara rutin

berpedoman kepada hal tersebut, Bank memiliki unit

memberikan training kepada petugas teller, customer

kerja yang bertugas mengelola risiko reputasi yakni

maupun

Corporate Affair dimana secara teknis pelaksanaannya

cara-cara melayani nasabah, maupun meningkatkan

yang

positif

kompetensi

tenaga

terhadap

reputasi

Bank.

kepada

pegawai

yang

marketing

khususnya

mengenai

pemahaman mereka terhadap produk-produk Bank.

132

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Selain itu, Bank selalu menerapkan Prinsip Transparansi Informasi kepada nasabah. Dalam kaitan ini Bank selalu memberikan informasi kepada nasabah atas manfaat, risiko maupun biaya pada setiap produk serta layanan yang disediakan Bank. Sehingga nasabah mendapatkan informasi yang berimbang atas produk atau layanan yang dimanfaatkan.

Pengelolaan Risiko Reputasi pada saat krisis Kondisi krisis merupakan kondisi yang paling tidak diharapkan oleh semua jenis perusahaan termasuk Bank,

karena

kondisi

ini

dapat

menjadi

faktor

penghancur atas reputasi yang telah dibangun Bank. Untuk itu diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam mengelola kondisi krisis termasuk bagaimana cara mengkomunikasikannya kepada nasabah untuk menghindari timbulnya persepsi negatif terhadap Bank. Peran pengelolaan risiko reputasi Bank pada masa krisis ditangani oleh Corporate Affair dengan mendapatkan arahan langsung dari Direktur Utama. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh Bank adalah menjaga hubungan baik dengan media massa secara professional, memberikan pengertian dan edukasi yang memadai kepada masyarakat/nasabah mengenai kondisi krisis sehingga nasabah dapat memperoleh informasi yang benar. Hal ini untuk menghindari terjadinya kepanikan nasabah.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

133

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 1 : Pengungkapan Struktur Permodalan (dalam jutaan rupiah) KOMPONEN MODAL (1) I

(2) MODAL INTI (Tier 1) A

Modal Inti Utama (CET 1)

B

II

1

Modal disetor

2

Cadangan Tambahan Modal

3

Kepentingan non pengendali yang dapat diperhitungkan

4

Faktor Pengurang Modal Inti utama

Modal Inti Tambahan (AT-1) 1

Instrumen yang memenuhi persyaratan AT-1

2

Agio/Disagio

3

Faktor pengurang investasi pada instrumen AT1 dan Tier 2 pada bank lain

MODAL PELENGKAP (Tier 2) 1

Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya

2

Agio/Disagio

3

Cadangan umum aset produktif PPA yang wajib dibentuk (maks 1,25% ATMR Risiko Kredit)

4

Cadangan tujuan

5

Faktor pengurang modal pelengkap

TOTAL MODAL 31-Des-16

Keterangan

Bank

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO: ATMR RISIKO KREDIT ATMR RISIKO PASAR ATMR RISIKO OPERASIONAL

41,517,371

RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO ALOKASI PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKO Dari CET 1 (%) Dari AT 1 (%) Dari Tier 2 (%)

PT Bank Mega Tbk

142,280 7,944,199

TOTAL ATMR

134

33,430,892

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

10%

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31-Des-16

31-Des-15

Bank

31-Des-15 Konsolidasi

Bank

Konsolidasi

Keterangan

Konsolidasi

Bank

Konsolidasi

(3)

(4)

(3)

(4)

10,883,111

10,883,111

10,279,295

10,279,295

10,883,111

10,883,111

10,279,295

10,279,295

3,481,888

3,481,888

3,481,888

3,481,888

8,558,320

8,558,320

7,593,691

7,593,691

-

-

-

-

(1,157,097)

(1,157,097)

-796,284

-796,284

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

222,648

222,648

267,192

267,192

-

-

-

-

(222,648)

(222,648)

-267,192

-267,192

10,883,111

10,883,111

10,279,295

10,279,295

31-Des-16 Bank

31-Des-15 Konsolidasi

Bank

Konsolidasi

RASIO KPMM: 33,433,814

33,914,916

127,155

3,641,620

7,944,199

7,436,986

41,505,168

44,993,522

10%

10%

35,197,882 Rasio CET 1

26.21%

26.22%

22.85%

23.92%

333,264 Rasio Tier 1

26.21%

26.22%

22.85%

23.92%

0.00%

0.00%

0.00%

0.00%

16.21%

16.22%

22.85%

23.92%

0.88%

0.88%

0.63%

0.63%

Capital Conservation Buffer (%)

0.00%

0.00%

Countercyclical Buffer (%)

0.25%

0.25%

0.25%

0.25%

7,436,986

Rasio Tier 2

42,968,132 Rasio KPMM (%) 10% CET 1 UNTUK BUFFER (%) PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK (%)

10%

10%

10%

10%

0%

0%

0%

0%

0%

Capital Surcharge untuk 0% Bank Sistemik (%)

0%

0%

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

135

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 2 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.

Kategori Portofolio

Wilayah JAKARTA

(1)

BANDUNG

(2)

SURABAYA

(6)

1

Tagihan Kepada Pemerintah

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

SEMARANG

(7)

MEDAN

(8)

(9)

(10)

27,260,728

-

-

-

-

-

2,938,706

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

Tagihan Kepada Bank

6,587,990

-

2

-

1,137

3,828

5

Kredit Beragun Rumah Tinggal

393,635

117,215

93,763

56,507

92,927

100,459

6

Kredit Beragun Properti Komersial

24,776

11,244

4,698

391,662

23,149

71,957

7

Kredit Pegawai/Pensiunan

-

-

-

-

-

105,392

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

13,479,589

448,802

345,963

490,971

164,104

360,893

9

Tagihan kepada Korporasi

12,748,776

-

411,489

8,957

31,541

22,496

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

215,240

18,881

68,781

12,759

31,151

66,079

11

Aset Lainnya

(11,935,154)

2,669,974

5,526,240

1,165,510

4,017,821

3,298,476

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 51,714,286

3,266,116

6,450,937

2,126,366

4,361,831

4,029,580

Total

Ket: Pembagian wilayah berdasarkan misalnya pembagian wilayah yang digunakan dalam laporan manajemen

136

MAKASSAR

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 Wilayah KALIMANTAN (11)

Total (12)

JAKARTA

BANDUNG

(4)

(5)

SURABAYA (6)

SEMARANG

MEDAN

(7)

(8)

MAKASSAR (9)

Total (11)

-

27,260,728

16,377,199

-

-

-

-

-

16,377,199

-

2,938,706

3,077,613

-

-

-

-

-

3,077,613

-

-

-

-

-

-

-

-

-

133

6,593,091

3,111,457

-

2

840

11

17,531

3,129,841

141,001

995,507

153,708

125,992

83,440

67,568

119,995

243,254

793,957

15,627

543,113

25,120

345

8,597

60,684

5,340

111,297

211,382

-

105,392

423

30

84,426

84,879

283,731

15,574,053

14,968,169

521,293

604,571

531,982

331,243

1,162,846

18,120,103

31,220

13,254,480

12,632,090

9,087

556,032

5,011

97,129

36,446

13,335,794

50,085

462,976

239,162

63,494

64,910

23,723

69,101

127,391

587,781

2,522,488

7,265,356

(10,827,376)

2,286,737

5,094,262

1,335,707

3,939,546

5,535,416

7,364,292

3,044,286

74,993,402

39,757,565

3,006,947

6,411,814

2,025,515

4,562,394

7,318,607

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

63,082,843

PT Bank Mega Tbk

137

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 3 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Industri (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016

No.

Sektor Ekonomi*)

Tagihan Kepada Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

(2)

(3)

(4)

(5)

(1)

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Kredit Pegawai/ Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan kepada Korporasi

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

Aset Lainnya

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

31 Desember 2013 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan

-

-

-

-

2,609

678

-

2 Perikanan

-

-

-

-

591

-

-

5,974

3 Pertambangan dan Penggalian

-

-

-

-

660

-

-

37,878

4 Industri pengolahan

-

-

-

-

1,302

59,993

-

233,816

1,101,499

15,290

-

-

5 Listrik, Gas dan Air

-

1,479,892

-

-

-

-

-

4,847

-

-

-

-

6 Konstruksi

-

-

-

-

1,102

41,796

-

264,255

621,055

26,466

-

-

7 Perdagangan besar dan eceran

-

-

-

-

25,438

27,041

-

1,351,337

1,398,833

135,812

-

-

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

-

-

-

-

1,585

24,907

-

392,130

1,792,902

40,993

-

-

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

-

-

-

-

367

8,572

-

1,314,916

65,273

30,573

-

-

10 Perantara keuangan

-

-

-

1,001

-

-

-

7,583

1,059,016

16

-

-

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

-

5,857

-

-

1,583

368,918

-

248,994

1,126,283

10,838

-

-

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13 Jasa pendidikan

-

-

-

-

15

494

-

34,998

-

-

-

-

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

-

-

-

-

137

1,197

-

45,127

-

2,720

-

-

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

-

-

-

-

5,236

3,074

-

276,694

128,347

15,366

-

-

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

-

-

-

-

-

-

-

22,856

-

839

-

-

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

19 Bukan Lapangan Usaha

-

-

-

-

954,883

6,444

-

11,181,826

14,745

171,577

-

-

27,260,728

1,452,957

-

6,592,090

-

-

105,392

71,949

3,982,843

-

7,265,356

-

27,260,728

2,938,706

-

6,593,091

995,507

543,113

105,392

15,574,053

13,254,480

462,976

7,265,356

-

20 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN)) Total

138

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

78,872

13,737

6,398

-

-

-

920

-

-

1,949,945

5,167

-

-

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015

Tagihan Kepada Pemerintah

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

(3)

(4)

(5)

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersial

Kredit Pegawai/ Pensiunan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Tagihan kepada Korporasi

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

Aset Lainnya

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

-

-

-

-

6,055

1,360

-

98,316

568,611

20,974

-

-

-

-

-

-

1,054

664

-

-

-

-

-

805

952

-

11,521

-

1,630

-

-

50,744

3,028,742

9,786

-

-

-

-

-

-

2,351

51,147

-

2,272,626

-

-

128

-

-

518,375

1,262,455

16,210

-

-

-

8,341

37,570

-

-

-

-

-

-

2,721

-

4,388

-

404,915

574,996

3,756

-

-

-

-

-

-

41,051

38,364

-

1,936,257

582,690

252,366

-

-

-

-

-

-

4,493

61,132

-

434,428

1,857,444

18,875

-

-

-

-

-

-

881

14,038

-

709,230

60,787

12,348

-

-

-

-

-

2,865

-

163

-

12,637

1,021,428

-

-

-

11,885

-

-

3,575

23,264

-

421,703

1,362,730

13,641

-

-

-

-

-

-

-

-

-

578

-

862

-

-

-

-

-

-

51

556

-

38,500

8

625

-

-

-

-

-

-

250

1,569

-

57,994

-

1,851

-

-

-

-

-

-

6,296

4,232

-

364,855

128,348

21,391

-

-

-

-

-

-

-

-

-

30,268

-

1,114

-

-

-

-

-

-

-

-

-

76

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

214

-

-

-

-

-

-

-

-

724,245

9,552

84,879

12,940,124

23,769

212,353

-

-

16,377,199

793,103

-

3,126,976

-

-

-

81,029

2,826,217

-

7,364,292

-

16,377,199

3,077,613

-

3,129,841

793,957

211,382

84,879

18,120,103

13,335,794

587,781

7,364,292

-

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

139

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 4 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.

Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak

Kategori Portofolio < 1 tahun

(1)

(2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah

3 thn s.d. 5 thn

(4)

(5)

NonContractual

> 5 thn (6)

16,559,284

2,728,392

169,586

3,177,511

4,625,955

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

5,857

2,158,801

774,048

-

-

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

5,976,812

-

-

-

616,279

20,629

103,355

227,526

634,071

9,926

109,357

34,505

13,664

385,587

-

4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan

153

21,119

13,100

63,539

7,480

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

1,383,023

1,037,228

865,527

1,216,422

11,071,853

9 Tagihan kepada Korporasi

4,071,593

2,266,329

2,869,075

4,029,785

17,698

79,224

38,709

35,871

160,870

148,302

11 Aset Lainnya

-

-

-

-

7,265,356

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

-

-

-

-

-

28,205,933

8,388,438

4,968,397

9,667,784

23,762,850

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

Total

140

(3)

1 thn s.d. 3 thn

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Total (7)

< 1 tahun

1 thn s.d. 3 thn

3 thn s.d. 5 thn

(3)

(4)

(5)

> 5 thn

Non-Contractual

Total

(6)

(7)

27,260,728

3,610,169

805,296

203,671

7,067,710

4,690,353

16,377,199

2,938,706

408

2,884,390

192,168

647

-

3,077,613

-

-

-

-

-

-

-

6,593,091

2,325,741

1

-

-

804,100

3,129,841

995,507

26,536

82,972

130,253

543,415

10,781

793,957

543,113

112,373

29,283

11,499

58,110

117

211,382

105,392

232

14,340

33,700

23,760

12,848

84,879

15,574,053

2,715,049

2,465,124

2,330,973

1,991,099

8,617,859

18,120,103

13,254,480

4,525,194

1,615,311

840,936

6,353,986

367

13,335,794

462,976

142,960

135,283

82,858

173,369

53,311

587,781

7,265,356

3,722

-

-

-

7,360,570

7,364,292

-

-

-

-

-

-

-

74,993,402

13,462,383

8,031,998

3,826,058

16,212,099

21,550,305

63,082,843

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

141

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 5: Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan- Dirinci Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.

Wilayah

Keterangan JAKARTA

(1)

(2)

(4)

1 Tagihan

BANDUNG

SURABAYA

(5)

SEMARANG

(6)

(7)

MEDAN (8)

MAKASSAR (9)

80,321,056

620,307

1,012,785

1,074,837

516,404

756,418

a. Belum jatuh tempo

288,882

18,507

62,064

11,191

34,175

49,607

b. Telah jatuh tempo

173,966

3,549

12,619

3,684

1,456

24,865

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual

5,208

-

-

-

47

-

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif

426,174

5,888

10,101

7,091

5,798

11,564

2,828,284

61,959

26,745

13,664

42,190

38,090

84,043,568

710,210

1,124,315

1,110,467

600,070

880,544

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired loans)

5 Tagihan yang dihapus buku

142

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 Wilayah KALIMANTAN (!0)

Total

JAKARTA

(11)

550,809

(3)

84,852,616

BANDUNG SURABAYA (4)

(5)

MEDAN (6)

MAKASSAR

Total

(8)

(10)

(7)

70,073,773

752,714

1,432,121

733,302

671,594

1,884,146 75,547,649

51,244

515,670

350,208

69,190

70,180

25,468

72,812

134,746

722,604

5,676

225,816

233,290

7,004

6,307

2,824

9,777

16,963

276,165

241

5,495

30,762

-

-

-

26

-

30,788

8,870

475,486

534,011

14,942

15,044

6,605

15,302

30,114

616,018

27,543

3,038,475

2,024,010

16,504

2,251

1,715

5,167

4,795

2,054,441

644,383

89,113,558

73,246,054

860,354

1,525,902

769,914

774,678

2,070,764 79,247,665

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

143

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 6 : Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan - Dirinci Berdasarkan Industri (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016

No.

Sektor Ekonomi*)

(1)

(2)

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

Tagihan **)

Cadangan kerugian penurunan Telah Jatuh nilai (CKPN) - Individual Tempo

Belum Jatuh Tempo

(3)

(4)

(5)

(6)

31 Desember 2015 1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 2 Perikanan

7,126

178

-

7,829

979

73

-

3 Pertambangan dan Penggalian

2,533,849

1,108

4,715

-

4 Industri pengolahan

1,812,375

9,404

7,425

222

5 Listrik, Gas dan Air

1,488,787

-

-

-

6 Konstruksi

1,046,026

4,956

22,461

-

7 Perdagangan besar dan eceran

3,108,450

120,980

33,329

5,210

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

2,302,142

39,953

3,103

16

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi

1,428,644

1,992

31,550

-

10 Perantara keuangan

1,088,269

-

20

-

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan

3,342,424

6,813

5,447

47

-

-

-

-

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 13 Jasa pendidikan

35,633

-

-

-

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

50,938

3,053

12

-

436,858

15,719

1,747

-

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga

23,832

952

23

-

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya

-

-

-

-

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya

-

-

-

-

19 Bukan Lapangan Usaha

30,263,781

302,636

115,732

-

20 Lainnya (a.l untuk SBI dan SUN)

35,779,560

-

-

-

84,852,616

515,670

225,816

5,495

Total

144

103,217

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 Cadangan kerugian Tagihan yang penurunan dihapus buku nilai (CKPN) Kolektif (7)

(8)

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Tagihan **)

(3)

1,365

-

Cadangan Cadangan kerugian kerugian Tagihan yang penurunan penurunan dihapus buku nilai (CKPN) - nilai (CKPN) Individual Kolektif

Belum Jatuh Tempo

Telah Jatuh Tempo

(4)

(5)

706,498

23,472

(6)

(7)

1,586

-

(8) 4,902

-

158

-

15,703

1,686

260

-

366

-

4,926

-

3,117,884

3,056

8,067

-

4,067

-

5,569

-

2,330,048

16,799

2,393

-

7,495

-

24

-

2,320,928

-

-

-

110

-

4,701

-

1,052,710

2,582

1,820

-

3,051

-

27,324

-

3,113,451

255,195

67,260

30,762

47,030

-

12,367

-

2,446,514

21,250

506

-

6,080

-

6,356

-

814,882

13,755

791

-

3,038

-

2,324

-

1,286,405

-

-

-

943

-

7,066

-

3,227,755

13,264

2,772

26

5,004

-

-

-

1,555

977

-

-

117

-

196

-

39,923

652

13

-

177

-

603

-

64,906

2,110

89

-

619

-

3,853

-

537,503

21,564

3,599

-

5,220

-

248

-

31,586

1,274

45

-

508

-

-

-

76

-

-

-

1

-

-

-

214

-

-

-

1

-

398,405

-

33,223,262

344,968

186,964

-

527,289

-

-

3,038,475

21,215,845

-

-

-

-

2,054,441

475,486

3,038,475

75,547,649

722,604

276,165

30,788

616,018

2,054,441

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

145

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 7 : Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (dalam jutaan rupiah) No.

Keterangan

(1)

(2) 1 Saldo awal CKPN 2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan (-/-) 4 Pembentukan (pemulihan) lainnya

Saldo akhir CKPN

146

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31-Des-16

31-Des-15

CKPN Individual

CKPN Kolektif

CKPN Individual

(3)

(4)

(3)

CKPN Kolektif (4)

33,942

615,702

4,891

467,287

(11,659)

903,337

29,051

949,715

-

(1,281,874)

-

(959,154)

-

239,834

-

157,854

22,283

476,999

33,942

615,702

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

147

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 8 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Untuk Eksposur Aset di Neraca Berdasarkan Kategori Porto 31 Desember 2016 Tagihan Bersih Lembaga Pemeringkat

No.

Kategori Portofolio

(1)

(2)

Peringkat Jangka panjang

Standard and Poor’s

AAA

AA+ s.d AA-

A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

Kurang dari B-

A-1

A-2

A-3

Kurang dari A-3

Fitch Rating

AAA

AA+ s.d AA-

A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

Kurang dari B-

F1+ s.d F1

F2

F3

Kurang dari F3

Moody’s

Aaa

Aa1 s.d Aa3

A1 s.d A3

Baa1 s.d Baa3

Ba1 s.d Ba3

B1 s.d B3

Kurang dari B3

P-1

P-2

P-3

Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn)

AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB(idn)

BB+(idn) s.d BB(idn)

B+(idn) Kurang dari s.d B-(idn) B-(idn)

F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn)

F3(idn)

Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr]AAA

[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr] BB-

[Idr]B+ s.d [Idr] B-

Kurang dari [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d A2

[Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA

idAA+ s.d idAA-

idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B-

Kurang dari idB-

idA1

idA2

idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

1 Tagihan Kepada Pemerintah

-

-

-

8,129,597

8,715,310

-

-

-

-

-

-

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

301,701

303,450

307,686

-

-

-

-

-

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4 Tagihan Kepada Bank

-

-

-

78,142

2,982,055

3,511

-

-

-

-

-

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

6 Kredit Beragun Properti Komersial

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7 Kredit Pegawai/ Pensiunan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,779,140

851,113

-

-

-

-

-

-

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

11 Aset Lainnya

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

10,288,580

12,851,929

9 Tagihan kepada Korporasi

TOTAL

148

Peringkat Jangka Pendek

PT Bank Mega Tbk

-

-

-

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

311,197

-

-

-

-

-

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

ofolio dan Skala Peringkat 31 Desember 2015 Tagihan Bersih Peringkat Jangka panjang

Tanpa Peringkat

Total

(15)

(16)

10,415,821

27,260,728

2,025,868

2,938,706

Peringkat Jangka Pendek

AAA

AA+ s.d AA-

A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

Kurang dari B-

A-1

A-2

A-3

Kurang dari A-3

AAA

AA+ s.d AA-

A+ s.d A-

BBB+ s.d BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

Kurang dari B-

F1+ s.d F1

F2

F3

Kurang dari F3

Aaa

Aa1 s.d Aa3

A1 s.d A3

Baa1 s.d Baa3

Ba1 s.d Ba3

B1 s.d B3

Kurang dari B3

P-1

P-2

P-3

Kurang dari P-3

AAA (idn)

AA+(idn) s.d AA(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB(idn)

BB+(idn) s.d BB(idn)

B+(idn) s.d B-(idn)

Kurang dari B-(idn)

F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn)

F3(idn)

Kurang dari F3(idn)

[Idr]AAA

[Idr]AA+ s.d [Idr] AA-

[Idr]A+ s.d [Idr] A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr] BB-

[Idr]B+ s.d [Idr] B-

Kurang dari [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d [Idr] A1

[Idr]A2+ s.d A2

[Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr] A3

idAAA

idAA+ s.d idAA-

idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B-

Kurang dari idB-

idA1

idA2

idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

Tanpa Peringkat

Total

(15)

(16)

-

-

-

8,371,341

2,831,723

-

-

-

-

-

-

5,174,135

16,377,199

-

1,499

599,436

192,168

-

-

-

-

-

-

-

2,284,511

3,077,613

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,158

367,445

126,257

996,464

5

-

-

633,451

-

-

-

-

-

3,529,384

6,593,091

1,005,061

3,129,841

995,507

995,507

793,957

793,957

543,113

543,113

211,382

211,382

105,392

105,392

84,879

84,879

15,574,053

15,574,053

18,120,103

18,120,103

10,624,227

13,254,480

11,999,293

13,335,794

462,976

462,976

587,781

587,781

7,265,356

7,265,356

7,364,292

7,364,292

-

-

-

-

24,331

-

1,383,544

15,140

-

-

-

-

1,112,798

887,511

9,965,985

2,831,728

-

-

-

-

-

-

51,541,696

74,993,402

25,976

-

-

633,451

-

-

-

47,625,395

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

63,082,843

PT Bank Mega Tbk

149

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO Lampiran 9: Ilustrasi Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan Transaksi Derivatif 31 Desember 2016 Nilai Notional No.

Variabel yang Mendasari > 1 tahun ≤ 5 Tahun

≤ 1 Tahun (1)

(2)

Tagihan Derivatif

> 5 Tahun

(3)

Tagihan Bersih Sebelum MRK

Kewajiban Derivatif

(4)

(5)

Bank Secara Individual 1

Suku Bunga

2

Nilai Tukar

3

Lainnya Total

-

-

-

-

-

4,663,277

-

-

10,514

14,697

-

771,513

334,810

329,246

4,663,277

771,513

345,323

343,943

-

Transaksi RePo

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016

No.

Jenis Transaksi

(1)

(2) 1

Tagihan kepada Pemerintah

2

31 Desember 2015

Nilai Wajar SSB Repo

Kewajiban Repo

Tagihan Bersih

ATMR

Nilai Wajar SSB Repo

Kewajiban Repo

(3)

(4)

(5)

(6)

(3)

(4)

4,458,382

-

4,458,382

67,456,982

2,581,863

-

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

-

-

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

-

4

Tagihan kepada Bank

-

-

-

-

-

-

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

-

6

Tagihan kepada Korporasi

-

-

-

-

-

-

7

Eksposur di Unit Usaha Syariah

-

-

-

-

-

-

4,458,382

-

4,458,382

67,456,982

2,581,863

-

Total

Transaksi Reverse RePo

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016

No.

Jenis Transaksi

(1)

(2) 1

Tagihan kepada Pemerintah

2

31 Desember 2015

Tagihan Bersih

Nilai MRK

Tagihan Bersih setelah MRK

ATMR setelah MRK

Tagihan Bersih

Nilai MRK

(3)

(4)

(5)

(6)

(3)

(4)

4,265,089

-

4,265,089

1,411,938

3,420,822

-

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

-

-

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

-

4

Tagihan kepada Bank

-

-

-

-

-

-

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

-

6

Tagihan kepada Korporasi

-

-

-

-

360,313

-

7

Eksposur di Unit Usaha Syariah

-

-

-

-

-

-

4,265,089

-

4,265,089

1,411,938

3,781,135

-

Total

150

-

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015

MRK

Tagihan Bersih setelah MRK

(6)

(7)

Nilai Notional > 1 tahun ≤ 5 Tahun

≤ 1 Tahun

Tagihan Derivatif

> 5 Tahun

(3)

Kewajiban Derivatif

(4)

Tagihan Bersih Sebelum MRK

MRK

Tagihan Bersih setelah MRK

(5)

(6)

(7)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,770,549

-

-

20,302

3,137

-

-

-

-

-

-

636,231

-

264,772

262,012

-

-

-

-

-

1,770,549

636,231

-

285,074

265,149

-

-

-

Tagihan Bersih

ATMR

(5)

(6)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Tagihan Bersih setelah MRK

ATMR setelah MRK

(5)

(6) 3,420,822

2,276,933

-

-

-

-

-

-

-

-

360,313

360,313

-

-

3,781,135

2,637,246

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

151

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 10 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Untuk Portofolio yang Diukur de (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.

Kategori Portofolio

(1)

(2)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 0%

20%

35%

40%

45%

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

A

Eksposur Neraca

1

Tagihan Kepada Pemerintah

18,936,187

-

-

-

-

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

108,780

-

-

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

4

Tagihan Kepada Bank

4,528,475

-

-

-

-

5

Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

-

257,729

677,046

60,732

6

Kredit Beragun Properti Komersial

-

-

-

-

-

7

Kredit Pegawai/Pensiunan

-

-

-

-

-

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

9

Tagihan kepada Korporasi

-

851,113

-

-

-

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

-

-

-

-

-

11

Aset Lainnya

7,265,356

-

-

-

-

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 30,730,018

959,893

257,729

677,046

60,732

Total Eksposur Neraca B

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif

1

Tagihan Kepada Pemerintah

-

-

-

-

-

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

-

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

4

Tagihan Kepada Bank

-

65,301

-

-

-

5

Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

-

-

-

-

6

Kredit Beragun Properti Komersial

-

-

-

-

-

7

Kredit Pegawai/Pensiunan

-

-

-

-

-

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

9

Tagihan kepada Korporasi

-

-

-

-

-

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) -

65,301

-

-

-

C

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1

Tagihan Kepada Pemerintah

-

-

-

-

-

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

-

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

4

Tagihan Kepada Bank

-

48,199

-

-

-

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

6

Tagihan kepada Korporasi

-

-

-

-

-

7

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

-

-

-

-

-

Total Eksposur Counterparty Credit Risk

-

48,199

-

-

-

Total Eksposur TRA

*) termasuk on dan off B/S dengan memperhitungkan FKK Tambahkan penjelasan mengenai teknik MRK dengan cara substitusi (bobot risiko sesuai dengan instrumen MRK) serta contoh misalnya untuk tagihan kepada korporasi tanpa peringkat sebesar 100, dijamin dengan garansi dari cash colateral sebesar 30 maka pengisian dilakukan sbb: 70 dimasukkan dalam kolom bobot risiko 100%, 30 dimasukkan dalam kolom bobot risiko 0%

152

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

engan Pendekatan Standar

50%

75%

100%

150%

(8)

(9)

(10)

(11)

Lainnya (12)

ATMR

Beban Modal

(13)

(14)

-

-

-

-

-

-

3,199,443

-

-

-

1,621,478

129,718

-

-

-

-

-

-

1,348,408

-

-

-

674,204

53,936

-

-

-

-

388,353

31,068

-

-

543,113

-

543,113

43,449

105,392

-

-

-

52,696

4,216

-

15,502,850

-

-

11,627,138

930,171

453,325

-

11,591,306

-

11,988,192

959,055

-

-

46,481

416,495

671,223

53,698

-

-

6,212,976

51,146

6,289,695

503,176

-

-

5,106,569

15,502,850

18,393,876

467,641

33,856,089

2,708,487

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13,060

1,045

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

71,202

-

-

53,402

4,272

-

-

355,871

-

355,871

28,470

-

-

-

71,202

355,871

-

-

-

422,334

33,787

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

9,640

771

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

9,640

771

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

153

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 10 : Pengungkapan Risiko Kredit - Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Untuk Portofolio yang Diukur de (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 No.

Kategori Portofolio

(1)

(2)

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 0%

20%

35%

40%

45%

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

A

Eksposur Neraca

1

Tagihan Kepada Pemerintah

10,339,451

-

-

-

-

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

-

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

4

Tagihan Kepada Bank

-

1,824,105

-

-

-

5

Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

-

209,573

542,377

42,007

6

Kredit Beragun Properti Komersial

-

-

-

-

-

7

Kredit Pegawai/Pensiunan

-

-

-

-

-

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

9

Tagihan kepada Korporasi

-

-

-

-

-

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

-

-

-

-

-

11

Aset Lainnya

7,364,292

-

-

-

-

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

-

-

-

-

-

17,703,743

1,824,105

209,573

542,377

42,007

B

Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif

1

Tagihan Kepada Pemerintah

-

-

-

-

-

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

-

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

4

Tagihan Kepada Bank

-

67,216

-

-

-

5

Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

-

-

-

-

6

Kredit Beragun Properti Komersial

-

-

-

-

-

7

Kredit Pegawai/Pensiunan

-

-

-

-

-

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

9

Tagihan kepada Korporasi

-

-

-

-

-

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

-

-

-

-

-

11

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

-

-

-

-

-

Total Eksposur TRA

-

67,216

-

-

-

C

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1

Tagihan Kepada Pemerintah

-

-

-

-

-

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

-

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

-

-

4

Tagihan Kepada Bank

-

40,416

-

-

-

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

-

-

-

-

6

Tagihan kepada Korporasi

-

-

-

-

-

7

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

-

-

-

-

-

Total Eksposur Counterparty Credit Risk

-

40,416

-

-

-

Total Eksposur Neraca

*) termasuk on dan off B/S dengan memperhitungkan FKK Tambahkan penjelasan mengenai teknik MRK dengan cara substitusi (bobot risiko sesuai dengan instrumen MRK) serta contoh misalnya untuk tagihan kepada korporasi tanpa peringkat sebesar 100, dijamin dengan garansi dari cash colateral sebesar 30 maka pengisian dilakukan sbb: 70 dimasukkan dalam kolom bobot risiko 100%, 30 dimasukkan dalam kolom bobot risiko 0%

154

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

engan Pendekatan Standar

50%

75%

100%

150%

(8)

(9)

(10)

(11)

Lainnya (12)

ATMR

Beban Modal

(13)

(14)

-

-

-

-

-

-

6,559,184

-

706,229

-

3,985,821

318,866

-

-

-

-

-

-

931,208

-

291,713

-

1,122,138

89,771

-

-

-

-

309,205

24,736

-

-

211,382

-

211,382

16,911

84,879

-

-

-

42,439

3,395

-

18,039,074

-

-

13,529,306

1,082,344

-

-

17,068,578

-

17,068,579

1,365,486

-

-

46,812

540,969

858,266

68,661

-

-

6,238,790

31,875

6,286,603

502,928

-

-

-

-

-

-

-

7,575,271

18,039,074

24,563,505

572,844

-

43,413,739

3,473,099

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13,443

1,075

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

10,285

823

-

-

-

-

318,559

25,485

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

342,287

27,383

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

8,083

647

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

8,083

647

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

155

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

Lampiran 11 : Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit Menggunakan Pendekatan Standar 31 Desember 2016 No.

Kategori Portofolio

(1)

(2) A

Eksposur Neraca

1

Tagihan Kepada Pemerintah

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4

Tagihan Kepada Bank

5

Bagian Yang Dijamin Dengan

Tagihan Bersih (3)

Agunan

Garansi

(4)

(5)

27,260,728

-

2,938,706

-

-

-

6,520,140

1,100

Kredit Beragun Rumah Tinggal

995,507

4,555

6

Kredit Beragun Properti Komersial

543,113

-

7

Kredit Pegawai/Pensiunan

105,392

-

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

15,502,850

182,843

9

Tagihan kepada Korporasi

12,898,609

51,929

462,976

652

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

11

Aset Lainnya

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

7,265,356

Total Eksposur Neraca

B

74,493,377

241,079

Eksposur Rekening Adminsitratif

13

Tagihan Kepada Pemerintah

-

-

-

14

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

15

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

-

-

16

Tagihan Kepada Bank

-

400

-

17

Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

-

-

18

Kredit Beragun Properti Komersial

-

-

-

19

Kredit Pegawai/Pensiunan

-

-

-

20

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

78,272

-

-

21

Tagihan kepada Korporasi

402,311

85,207

-

22

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

-

-

-

23

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

-

-

-

480,583

85,607

-

Eksposur Counterparty Credit Risk

-

-

24

Tagihan Kepada Pemerintah

-

-

-

25

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

-

-

26

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

7,650

-

-

27

Tagihan Kepada Bank

-

-

-

28

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

-

-

29

Tagihan kepada Korporasi

-

-

-

30

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

7,650

-

-

Total Eksposur Rekening Administratif

C

Total Eksposure Counterparty Credit Risk

Total (A+B+C)

156

PT Bank Mega Tbk

-

74,993,402

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

331,036

-

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015

Asuransi Kredit

Lainnya

(6)

-

Bagian Yang Dijamin Dengan

Bagian Yang Tidak Dijamin

Tagihan Bersih

Agunan

Garansi

Asuransi Kredit

(7) = (3)[(4)+(5)+(6)]

(3)

(4)

(5)

(6)

Bagian Yang Tidak Dijamin

Lainnya

(7) = (3)-[(4)+(5)+(6)]

-

27,260,728

16,377,199

-

-

-

16,377,199

-

2,938,706

3,077,613

-

-

-

3,077,613

-

-

-

-

-

-

-

-

6,519,040

3,129,841

1,001

-

-

3,128,840

-

990,952

793,957

2,366

-

-

791,591

-

543,113

211,382

35

-

-

211,347

-

105,392

84,879

-

-

-

84,879

-

15,320,008

18,041,831

229,889

-

-

17,811,943

-

12,846,680

12,933,483

91,174

-

-

12,842,309

-

462,324

587,781

105

-

-

587,676

-

7,265,356

7,364,292

-

-

-

7,364,292 -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

74,252,298

62,602,260

324,570

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(400)

-

400

-

-

(400)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

78,272

78,272

-

-

-

78,272

-

317,104

402,311

85,207

-

-

317,104

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

394,976

480,583

85,607

-

-

-

-

-

62,277,690

394,976

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7,650

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7,650

-

74,662,365

63,082,843

-

-

-

-

410,177

-

-

-

-

-

-

-

-

62,672,665

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

157

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 12 : Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.

Eksposur Sekuritisasi

(1)

Nilai aset yg disekuritisasi (2)

Nilai aset yang disekuritisasi yang mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo

(3)

Laba/Rugi dari aktivitas sekuritisasi

Belum Jatuh Tempo

(4)

(5)

(6)

1

Bank bertindak sebagai Kreditur Asal - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

-

-

2

Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung a. Fasilitas penanggung risiko pertama - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

-

-

-

-

b. Fasilitas penanggung risiko kedua - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

-

-

-

-

3

Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

-

-

-

-

4

Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

-

5

Bank bertindak sebagai Bank Kostudian - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

-

6

Bank bertindak sebagai Pemodal a. Senior tranche - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

-

-

-

-

b. Junior tranche - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)

-

-

-

-

Lampiran 13 : Pengungkapan Sekuritisasi - Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditu No.

Underlying Asset

31 Desember 2016 Nilai Aset Yang Disekuritisasi

(1)

158

(2)

(3)

1

Tagihan Kepada Pemerintah

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

4

Tagihan Kepada Bank

-

5

Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

6

Kredit Beragun Properti Komersial

-

7

Kredit Pegawai/Pensiunan

-

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

9

Tagihan kepada Korporasi

-

10

Aset Lainnya

-

11

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

-

Total

-

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 Pengurang Modal

ATMR

(7)

Nilai aset yg disekuritisasi

(8)

Nilai aset yang disekuritisasi yang mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo

(3)

Belum Jatuh Tempo

(4)

(5)

-

-

Laba/Rugi dari aktivitas sekuritisasi

Pengurang Modal

ATMR

(6)

(7)

(8)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

ur Asal (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Keuntungan (Kerugian) Penjualan

Nilai Aset Yang Disekuritisasi

(4)

Keuntungan (Kerugian) Penjualan

(5)

(6)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

159

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 14a : Pengungkapan Risiko Pasar - Metode Standar (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No.

Jenis Risiko

(1)

(2)

Bank

Konsolidasi Beban Modal

ATMR

Beban Modal

(3)

(4)

(5)

1 Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik

28,788

2,303

b. Risiko Umum

288

8,523

2 Risiko Nilai Tukar

556

3 Risiko Ekuitas *) 4 Risiko Komoditas *) 5 Risiko Option Total

28,788

11,382

288

*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud ATMR Risiko pasar: Sumber data KPMM Audited (Individu dan Konsolidasi)

Lampiran 14b : Pengungkapan Risiko Pasar - Model Internal (Value at Risk)

No.

Jenis Risiko

(1)

(2)

31 Desember 2016 Rata-rata

Maksimum

Minimum

(3)

(4)

(5)

1 Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik

-

-

-

b. Risiko Umum

-

-

-

2 Risiko Nilai Tukar

-

-

-

3 Risiko Ekuitas

-

-

-

4 Risiko Komoditas

-

-

-

5 Risiko Option

-

-

-

-

-

-

Total

160

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 Bank

Konsolidasi

ATMR

Beban Modal

ATMR

Beban Modal

ATMR

(6)

(3)

(4)

(5)

(6)

2,303

264,638

3,307,976

1,892

23,653

8,523

22,513

281,411

20,590

257,378

556

2,390

29,878

2,390

29,878

11,382

289,541

3,619,265

24,873

310,909

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Akhir periode

Rata-rata

Maksimum

Minimum

Akhir periode

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

161

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 15 : Pengungkapan Risiko Operasional (dalam jutaan rupiah) No.

Pendekatan Yang Digunakan

31-Des-15 Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir)*)

(1)

(2)

(3)

1

Pendekatan Indikator Dasar

4,236,906

Total

4,236,906

*) Untuk bank yang menggunakan Pendekatan Indikator Dasar dalam menghitung Risiko Operasional

162

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31-Des-15 Beban Modal

ATMR

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)*)

Beban Modal

ATMR

(4)

(5)

(3)

(4)

(5)

635,536

7,944,199

3,966,393

594,959

7,436,986

635,536

7,944,199

3,966,393

594,959

7,436,986

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

163

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO Lampiran 16a : Pengungkapan Risiko Likuiditas - Profil Maturitas (Valuta Rupiah) (dalam jutaan rupiah) 31-Des-16 No.

Pos-pos

(1)

(2)

I

NERACA A

Aset 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lain

Total Aset

B.

Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain 4. Surat Berhaga yang Diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain-lain

Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

II

REKENING ADMINISTRATIF A.

Tagihan Rekening Administratif 1.

Komitmen

2.

Kontijensi

Total Tagihan Rekening Administratif

B.

Kewajiban Rekening Administratif 1.

Komitmen

2.

Kontijensi

Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

*) Sesuai dengan ketentuan yang berlaku

164

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Jatuh Tempo*)

Saldo (3)

< 1 bulan

> 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

> 6 bln s.d. 12 bln

> 12 bulan

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

831,064

831,064

-

-

-

-

4,241,255

4,241,255

-

-

-

-

4,304,179

3,504,179

500,000

-

300,000

-

20,772,126

5,927,365

2,181,927

2,109,949

1,910,791

8,642,094

24,269,761

8,584,865

665,861

825,835

2,613,990

11,579,210

493,120

192,834

266,014

34,272

-

-

718,220

718,220

-

-

-

-

55,629,725

23,999,782

3,613,802

2,970,056

4,824,781

20,221,304

43,508,342

29,828,461

12,328,550

760,891

270,079

320,361

-

-

-

-

-

-

915,545

832,177

78,668

700

4,000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

491,740

191,454

266,014

34,272

-

-

619,500

619,500

-

-

-

-

45,535,127

31,471,592

12,673,232

795,863

274,079

320,361

10,094,598

-7,471,810

-9,059,430

2,174,193

4,550,702

19,900,943

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

19,590,563

17,680,290

39,030

87,373

892,371

891,499

391,586

25,141

21,359

61,020

209,299

74,767

19,982,149

17,705,431

60,389

148,393

1,101,670

966,266

-19,982,149

-17,705,431

-60,389

-148,393

-1,101,670

-966,266

-9,887,551

-25,177,241

-9,119,819

2,025,800

3,449,032

18,934,677

-25,177,241

-34,297,060

-32,271,260

-28,822,228

-9,887,551

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

165

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 16a : Pengungkapan Risiko Likuiditas - Profil Maturitas (Valuta Rupiah) (dalam jutaan rupiah) 31-Des-15

I

No.

Pos-pos

(1)

(2) NERACA A

Aset 1.

Kas

2.

Penempatan pada Bank Indonesia

3.

Penempatan pada bank lain

4.

Surat Berharga

5.

Kredit yang diberikan

6.

Tagihan lainnya

7.

Lain-lain

Total Aset

B.

Kewajiban 1.

Dana Pihak Ketiga

2.

Kewajiban pada Bank Indonesia

3.

Kewajiban pada bank lain

4.

Surat Berharga yang Diterbitkan

5.

Pinjaman yang Diterima

6.

Kewajiban lainnya

7.

Lain-lain

Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

II

REKENING ADMINISTRATIF A.

Tagihan Rekening Administratif 1.

Komitmen

2.

Kontijensi

Total Tagihan Rekening Administratif

B.

Kewajiban Rekening Administratif 1.

Komitmen

2.

Kontijensi

Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

*) Sesuai dengan ketentuan yang berlaku

166

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Jatuh Tempo*)

Saldo (3)

< 1 bulan

> 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

> 6 bln s.d. 12 bln

> 12 bulan

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1,093,626

1,093,626

-

-

-

-

3,511,244

3,511,244

-

-

-

-

1,205,466

1,205,466

-

-

-

-

15,043,400

7,277,178

390,231

441,583

287,377

6,647,031

28,267,741

8,529,941

648,644

908,074

3,187,631

14,993,451

239,823

90,766

149,057

-

-

-

680,595

680,595

-

-

-

-

50,041,895

22,388,816

1,187,932

1,349,657

3,475,008

21,640,482

39,478,161

28,464,566

8,660,499

1,626,401

551,730

174,965

-

-

-

-

-

-

1,635,490

1,501,607

128,883

-

5,000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2,553,138

2,404,081

149,057

-

-

-

682,047

682,047

-

-

-

-

44,348,836

33,052,301

8,938,439

1,626,401

556,730

174,965

5,693,059

-10,663,485

-7,750,507

-276,744

2,918,278

21,465,517

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

21,245,290

19,208,179

91,360

160,274

713,769

1,071,708

422,717

55,166

63,124

23,318

39,400

241,709

21,668,007

19,263,345

154,484

183,592

753,169

1,313,417

-21,668,007

-19,263,345

-154,484

-183,592

-753,169

-1,313,417

-15,974,948

-29,926,830

-7,904,991

-460,336

2,165,109

20,152,100

-29,926,830

-37,831,821

-38,292,157

-36,127,048

-15,974,948

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

167

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO Lampiran 16b : Pengungkapan Risiko Likuiditas - Profil Maturitas (Valuta Valas) (dalam jutaan rupiah) 31-Des-16 No.

Pos-pos

(1) I

(2) NERACA A

Aset 1.

Kas

2.

Penempatan pada Bank Indonesia

3.

Penempatan pada bank lain

4.

Surat Berharga

5.

Kredit yang diberikan

6.

Tagihan lainnya

7.

Lain-lain

Total Aset

B.

Kewajiban 1.

Dana Pihak Ketiga

2.

Kewajiban pada Bank Indonesia

3.

Kewajiban pada bank lain

4.

Surat Berharga yang Diterbitkan

5.

Pinjaman yang Diterima

6.

Kewajiban lainnya

7.

Lain-lain

Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

II

REKENING ADMINISTRATIF A.

Tagihan Rekening Administratif 1.

Komitmen

2.

Kontijensi

Total Tagihan Rekening Administratif

B.

Kewajiban Rekening Administratif 1.

Komitmen

2.

Kontijensi

Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

*) Sesuai dengan ketentuan yang berlaku

168

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Jatuh Tempo*)

Saldo

< 1 bulan (3)

> 1 bln s.d. 3 bln (4)

> 3 bln s.d. 6 bln

(5)

> 6 bln s.d. 12 bln

(6)

> 12 bulan

(7)

(8)

170,171

170,171

-

-

-

-

1,117,476

1,117,476

-

-

-

-

758,807

758,807

-

-

-

-

2,965,649

205,033

340,157

-

-

2,420,459

4,030,369

4,715

-

42,093

1,473,339

2,510,222

121,698

74,086

22,198

25,414

-

-

58,534

58,534

-

-

-

-

9,222,704

2,388,822

362,355

67,507

1,473,339

4,930,681

7,580,211

4,838,392

2,568,255

151,694

21,870

-

-

-

-

-

-

-

224

224

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

538,900

538,900

-

-

-

-

121,698

74,086

22,198

25,414

-

-

38,270

38,270

-

-

-

-

8,279,303

5,489,872

2,590,453

177,108

21,870

-

943,401

-3,101,050

-2,228,098

-109,601

1,451,469

4,930,681

2,112,298

2,112,298

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2,112,298

2,112,298

-

-

-

-

4,200,802

3,310,924

58,889

539,668

291,321

-

290,416

47,939

-

40,872

162,102

39,503

4,491,218

3,358,863

58,889

580,540

453,423

39,503

-2,378,920

-1,246,565

-58,889

-580,540

-453,423

-39,503

-1,435,519

-4,347,615

-2,286,987

-690,141

998,046

4,891,178

-4,347,615

-6,634,602

-7,324,743

-6,326,697

-1,435,519

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

169

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

MANAJEMEN RISIKO Lampiran 16b : Pengungkapan Risiko Likuiditas - Profil Maturitas (Valuta Valas) (dalam jutaan rupiah) 31-Des-15

I

No.

Pos-pos

(1)

(2) NERACA A

Aset 1.

Kas

2.

Penempatan pada Bank Indonesia

3.

Penempatan pada bank lain

4.

Surat Berharga

5.

Kredit yang diberikan

6.

Tagihan lainnya

7.

Lain-lain

Total Aset

B.

Kewajiban 1.

Dana Pihak Ketiga

2.

Kewajiban pada Bank Indonesia

3.

Kewajiban pada bank lain

4.

Surat Berharga yang Diterbitkan

5.

Pinjaman yang Diterima

6.

Kewajiban lainnya

7.

Lain-lain

Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca

II

REKENING ADMINISTRATIF A.

Tagihan Rekening Administratif 1.

Komitmen

2.

Kontijensi

Total Tagihan Rekening Administratif

B.

Kewajiban Rekening Administratif 1.

Komitmen

2.

Kontijensi

Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

*) Sesuai dengan ketentuan yang berlaku

170

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

Jatuh Tempo*) Saldo (3)

< 1 bulan

> 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

> 6 bln s.d. 12 bln

> 12 bulan

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

242,466

242,466

-

-

-

-

1,035,840

1,035,840

-

-

-

-

1,331,972

1,331,972

-

-

-

-

5,765,479

4,790,102

840

-

-

974,537

4,190,560

63,262

8,813

47,105

1,447,508

2,623,872

293,052

123,005

130,291

38,288

1,468

-

45,464

45,464

-

-

-

-

12,904,833

7,632,111

139,944

85,393

1,448,976

3,598,409

10,323,267

8,902,967

1,318,689

76,780

24,831

-

-

-

-

-

-

-

69,238

69,238

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1,208,945

944,273

264,672

-

-

-

293,052

123,005

130,291

38,288

1,468

-

164,561

164,561

-

-

-

-

12,059,063

10,204,044

1,713,652

115,068

26,299

-

845,770

-2,571,933

-1,573,708

-29,675

1,422,677

3,598,409

679,706

679,706

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

679,706

679,706

-

-

-

-

1,860,169

1,654,498

14,897

14,258

176,516

-

351,642

69,573

414

21,970

142,278

117,407

2,211,811

1,724,071

15,311

36,228

318,794

117,407

-1,532,105

-1,044,365

-15,311

-36,228

-318,794

-117,407

-686,335

-3,616,298

-1,589,019

-65,903

1,103,883

3,481,002

-3,616,298

-5,205,317

-5,271,220

-4,167,337

-686,335

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

171

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 17 (Bank) 1.

Eksposur Aset di Neraca kecuali eksposur sekuritisasi

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No

Kategori Portofolio

(1)

Tagihan Bersih (2)

(3)

1.

Tagihan Kepada Pemerintah

2.

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

18,317,615

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4.

Tagihan Kepada Bank

5.

Kredit Beragun Rumah Tinggal

995,507

6.

Kredit Beragun Properti Komersial

543,112

7.

Kredit Pegawai/Pensiunan

105,392

8.

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

15,513,262

9.

Tagihan Kepada Korporasi

11,581,076

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

7,265,357

2,938,706 6,509,747

11. Aset Lainnya

444,675

TOTAL 2.

64,214,449

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif kecuali eksposur sekuritisasi. (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No

Kategori Portofolio

(1)

Tagihan Bersih (2)

1.

Tagihan Kepada Pemerintah

-

2.

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

3.

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4.

Tagihan kepada Bank

5.

Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

6.

Kredit Beragun Properti Komersial

-

7.

Kredit Pegawai/Pensiunan

8.

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9.

Tagihan Kepada Korporasi

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL

172

(3)

PT Bank Mega Tbk

65,301

71,202 355,871 492,375

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

(4)

Tagihan Bersih

(5)

ATMR Sebelum MRK

(3)

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

-

-

10,145,620

-

-

1,469,353

745,191

3,076,177

1,537,639

425,407

-

-

-

-

-

1,706,472

1,705,972

3,042,691

696,913

696,413

348,427

347,700

793,957

277,885

277,464

543,112

543,112

211,383

211,382

211,375

52,696

52,696

84,879

42,440

42,440

11,634,947

11,533,855

18,039,075

13,529,306

13,409,395

11,319,923

11,269,009

11,553,855

11,438,144

11,353,327

643,772

642,872

587,781

858,266

858,158

0

6,289,695

7,364,341

0

6,286,653

27,718,702

33,130,101

54,899,759

28,591,975

33,560,632

31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

(4)

Tagihan Bersih

(5)

ATMR Sebelum MRK

(3)

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13,060

13,060

67,216

13,443

13,363

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

53,402

12,593

81,029

60,772

10,285

355,871

255,592

402,311

402,311

318,559

-

-

-

-

-

422,333

281,245

550,556

476,526

342,207

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

173

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 17 (Bank) 3.

Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No

Kategori Portofolio

Tagihan Bersih

(1)

(2)

(3)

1. Tagihan Kepada Pemerintah

648,406

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

4. Tagihan kepada Bank

48,199

5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

6. Tagihan Kepada Korporasi

9,906

TOTAL 4.

706,511

Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No

Jenis Transaksi

(1) 1.

2.

Nilai Eksposur (2) -

a.

Beban Modal 8% (5-15 hari)

-

b.

Beban Modal 50% (16-30 hari)

-

c.

Beban Modal 75% (31-45 hari)

-

d.

Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)

-

Non-delivery versus payment

TOTAL

174

(3)

Delivery versus payment

PT Bank Mega Tbk

-

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

Tagihan Bersih

ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

(3)

(4)

(5)

-

414,638

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

40,416

8,083

8,083

-

-

-

9,640

9,640

9,906

9,906

3,989

3,989

3,989

19,546

19,546

459,043

12,072

12,072

31 Desember 2015 Faktor Pengurang Modal

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

Faktor Pengurang Modal

(3)

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Nilai Eksposur

-

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

175

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 17 (Bank) 5.

Eksposur Sekuritisasi (dalam jutaan rupiah) No

Jenis Transaksi

(1)

(2)

1.

Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan

2.

Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan

3.

Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan

4.

Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan

5.

Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan

6.

Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan

7.

Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsipprinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.

TOTAL 6.

Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) (dalam jutaan rupiah) No

Jenis Transaksi

(1) 1. 7.

(2) Total Eksposur

Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL

176

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2016

31 Desember 2015

Faktor Pengurang Modal

ATMR

(3) -

Faktor Pengurang Modal

(4)

ATMR

(3)

-

-

-

-

(4) -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

31 Desember 2016

31 Desember 2015

Faktor Pengurang Modal

ATMR

(3) -

Faktor Pengurang Modal

(4) -

ATMR

(3) -

31 Desember 2016

(4) -

31 Desember 2015

(A)

33,430,892

(A)

33,914,911

(B)

0

(B)

0

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

177

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 17 (Konsolidasi) 1.

Eksposur Aset di Neraca kecuali eksposur sekuritisasi

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No

Kategori Portofolio

(1)

Tagihan Bersih (2)

(3)

1.

Tagihan Kepada Pemerintah

2.

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

18,317,615

3.

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

4.

Tagihan Kepada Bank

5.

Kredit Beragun Rumah Tinggal

995,507

6.

Kredit Beragun Properti Komersial

543,112

7.

Kredit Pegawai/Pensiunan

105,392

8.

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

15,513,262

9.

Tagihan Kepada Korporasi

11,581,076

2,938,706 6,524,357

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo

444,675

11. Aset Lainnya

7,265,357

TOTAL 2.

64,229,059

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif kecuali eksposur sekuritisasi. (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No

Kategori Portofolio

(1)

Tagihan Bersih (2)

Tagihan Kepada Pemerintah

-

2.

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

3.

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

4.

Tagihan kepada Bank

5.

Kredit Beragun Rumah Tinggal

-

6.

Kredit Beragun Properti Komersial

-

7.

Kredit Pegawai/Pensiunan

8.

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

9.

Tagihan Kepada Korporasi

10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo TOTAL

178

(3)

1.

PT Bank Mega Tbk

65,301

71,202 355,871 492,375

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

(4)

Tagihan Bersih

(5)

ATMR Sebelum MRK

(3)

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

-

-

10,145,620

-

-

1,469,353

745,191

3,076,177

1,537,639

425,407

-

-

-

-

-

1,709,394

1,708,894

9,457,547

1,979,884

1,979,384

348,427

347,700

793,957

277,885

277,464

543,112

543,112

211,383

211,382

211,375

52,696

52,696

84,879

42,440

42,440

11,634,947

11,533,855

18,039,075

13,529,306

13,409,395

11,319,923

11,269,009

11,553,855

11,438,144

11,353,327

643,772

642,872

587,781

858,266

858,158

0

6,289,695

7,364,341

27,721,624

33,133,023

61,314,615

6,286,653 29,874,946

34,843,603

31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

(4)

Tagihan Bersih

(5)

ATMR Sebelum MRK

(3)

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

13,060

13,060

67,216

13,443

13,363

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

53,402

12,593

81,029

60,772

10,285

355,871

255,592

402,311

402,311

318,559

-

-

-

-

-

422,333

281,245

550,556

476,526

342,207

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

179

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 17 (Konsolidasi) 3.

Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No

Kategori Portofolio

Tagihan Bersih

(1)

(2)

(3)

1. Tagihan Kepada Pemerintah

648,406

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik

-

3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional

-

4. Tagihan kepada Bank

48,199

5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

-

6. Tagihan Kepada Korporasi

9,906

TOTAL 4.

706,511

Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 No

Jenis Transaksi

(1) 1.

2.

Nilai Eksposur (2) -

a.

Beban Modal 8% (5-15 hari)

-

b.

Beban Modal 50% (16-30 hari)

-

c.

Beban Modal 75% (31-45 hari)

-

d.

Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)

-

Non-delivery versus payment

TOTAL

180

(3)

Delivery versus payment

PT Bank Mega Tbk

-

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2015 ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

Tagihan Bersih

ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

(3)

(4)

(5)

-

-

414,638

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

9,640

9,640

40,416

8,083

8,083

-

-

-

-

-

9,906

9,906

3,989

3,989

3,989

19,546

19,546

459,043

12,072

12,072

31 Desember 2015 Faktor Pengurang Modal

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

Faktor Pengurang Modal

(3)

ATMR Setelah MRK

(4)

(5)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Nilai Eksposur

-

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

181

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

MANAJEMEN RISIKO

Lampiran 17 (Konsolidasi) 5.

Eksposur Sekuritisasi (dalam jutaan rupiah) No

Jenis Transaksi

(1)

(2)

1.

Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan

2.

Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan

3.

Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan

4.

Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan

5.

Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan

6.

Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan

7.

Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsipprinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.

TOTAL 6.

Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) (dalam jutaan rupiah) No

Jenis Transaksi

(1) 1. 7.

(2) Total Eksposur

Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL

182

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

MANAJEMEN RISIKO

31 Desember 2016

31 Desember 2015

Faktor Pengurang Modal

ATMR

(3) -

Faktor Pengurang Modal

(4)

ATMR

(3)

-

-

-

-

(4) -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

31 Desember 2016

31 Desember 2015

Faktor Pengurang Modal

ATMR

(3) -

Faktor Pengurang Modal

(4) -

ATMR

(3) -

31 Desember 2016

(4) -

31 Desember 2015

(A)

33,433,814

(A)

35,197,882

(B)

0

(B)

0

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

183

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

SUMBER DAYA manusia

“Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dan sebagai kunci dalam pertumbuhan dan perwujudan Visi Perusahaan. Pada tahun 2016, Bank Mega terus melaksanakan implementasi sistem manajemen SDM yang terintegrasi dimulai dari tahap

184

PT Bank Mega Tbk

perencanaan, mendapatkan pegawai yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan yang ada serta konsisten melakukan pengembangan kompetensi pegawai melalui pendidikan, pengembangan, pelatihan serta penyempurnaan sistem dan proses kerja”

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Persaingan bisnis di industri perbankan semakin ketat

Pada 2016, dari tabel komposisi pegawai berdasarkan

ditengah kondisi yang penuh tantangan saat ini. Untuk

tingkat usia bisa dilihat bahwa pegawai usia produktif

menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif,

mendominasi total pegawai. Hal itu tercermin dari

dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas

besarnya porsi pegawai di usia produktif, yakni di

dan memiliki kompetensi yang baik sehingga mampu

kelompok usia 25-29 tahun dan 30-34 tahun. Porsi

menghadapi dan memenangkan persaingan.

pegawai dengan usia 25-29 tahun mencapai 26,22% dari total pegawai. Sementara pegawai dengan usia 30-

Bank menilai, sumber daya manusia memegang

34 tahun porsinya mencapai 27,44% dari total pegawai.

peranan penting dalam mendorong kinerja Perseroan.

Jumlah pegawai yang bersuia diatas 60 tahun porsinya

Selain itu, Perseroan menganggap bahwa sumber daya

hanya mencapai 0,04%, sedangkan pegawai usia 55-

manusia merupakan kunci dalam pertumbuhan dan

59 tahun porsinya mencapai 0,23% dari total pegawai.

perwujudan visi perusahaan. Pada 2016, Bank terus melaksanakan implementasi sistem

manajemen

sumber

daya

manusia

yang

Komposisi pegawai berdasarkan tingkat usia No. Usia

2016

2015

terintegrasi, mulai dari tahap perencanaan, sampai

1

20-24 tahun

1.012

648

dengan

berkualitas

2

25-29 tahun

2.356

2.393

untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Disamping itu,

3

30-34 tahun

2.466

2.593

Bank tetap menjaga konsistensi dalam melakukan

4

35-39 tahun

1.523

1.445

pengembangan kompetensi pegawai melalui pendidikan,

5

40-44 tahun

845

849

pengembangan, pelatihan serta penyempurnaan system

5

45-49 tahun

528

511

dan proses kerja.

6

50-54 tahun

231

203

7

55-59 tahun

21

13

8

> 60 tahun

mendapatkan

pegawai

yang

KOMPOSISI PEGAWAI Sampai dengan 31 Desember 2016, Bank memiliki 8.986 pegawai yang tersebar di seluruh unit kerja

Jumlah

4

3

8.986

8.658

di kantor pusat, regional, dan cabang. Dari jumlah

Dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi

tersebut, porsi pegawai pria mencapai 50,82% dari

pegawai dari lulusan strata satu adalah yang terbanyak

total pegawai, sementara pegawai wanita mencapai

jumlahnya, atau mencapai 72,48% dari jumlah pegawai.

49,18% dari total pegawai. Adapun komposisi pegawai

Pegawai dengan level madya, atau diploma juga cukup

Perseroan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

banyak. Untuk diploma tiga porsinya mencapai 18,04%

tabel dibawah ini.

dari jumlah pegawai. Pada 2016, Perseroan tidak

Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin No.

Jenis Kelamin

1

Pria

4.567

4.578

2

Wanita

4.419

4.080

8.986

8.658

Jum lah

                      2016

memiliki pegawai dengan lulusan SD.

2015

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

185

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

SUMBER DAYA MANUSIA

Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan

No.

STRATEGI PENGEMBANGAN SDM Pada 2016, strategi pengembangan SDM Bank diarahkan untuk memperkuat infrastruktur, proses

2016

2015

dan kompetensi yang dapat meningkatkan kualitas

1 SD

-

-

2 SMP

2

1

3 SMU

588

587

69

66

5 D3

1.621

1607

6 S1

6.513

6203

7 S2

193

193

8 S3

-

1

8.986

8.658

4 D1-D2

Jumlah

Pada 2016, sebanyak 46,76% dari jumlah pegawai Perseroan merupakan pegawai administratif. Untuk level tertinggi, yakni vice president, jumlahnya hanya mencapai 243 orang atau 2,70% dari total pegawai.

SDM. Strategi pengembangan SDM difokuskan pada beberapa elemen yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi agar lebih optimal mendukung rencana bisnis, rekrutmen SDM yang berkualitas dengan kapasitas sesuai kebutuhan, dan penyempurnaan dan pengembangan program-program SDM. Program penyempurnaan dan pengembangan program SDM

yang

pengelolaan

dijalankan kinerja,

Bank

karir,

diantaranya

talent,

adalah

pengembangan

pegawai, remunerasi, pengembangan sistem informasi SDM

untuk

mendukung

implementasi

seluruh

program SDM, serta perencanaan penerapan budaya perusahaan.

PEMENUHAN PEGAWAI

Komposisi pegawai berdasarkan pangkat

Dalam rangka mengatasi persaingan yang semakin ketat dan upaya Bank dalam mengikuti perkembangan bisnis

yang

bertumbuh

pesat,

Bank

senantiasa

memastikan bahwa kebutuhan SDM di setiap Unit Jumlah Pegawai No.

kualitas dan potensi SDM. Proses pemenuhan pegawai 2016

2015

1

Administration

4.202

3.902

2

Officer

3.524

3.554

3

Manager

1.017

977

4

Vice President

243

225

8.986

8.658

Jumlah

186

Kerja dapat terpenuhi dengan tetap mengutamakan

Pangkat

PT Bank Mega Tbk

pada 2016 dilakukan melalui pemenuhan dari eksternal maupun internal perusahaan. Proses tersebut ditujukan untuk pemenuhan pada fungsi bisnis sesuai klasifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu upaya organisasi dalam pembaharuan dan pengembangan organisasi baik di Kantor Pusat, Regional maupun Cabang.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

SUMBER DAYA MANUSIA

Strategi rekrutmen untuk mendapatkan potensi terbaik

Rekrutmen berdasarkan lokasi

dilakukan dengan memperkuat proses seleksi secara efektif dalam pelaksanaan proses rekrutmen dan memperluas sourcing channel. Bank secara intensif terus mengembangkan sumber – sumber sourcing melalui berbagai sumber seperti job fair di lokasi – lokasi strategis, campus hiring di perguruan tinggi terkemuka, walk in interview, media sosial, pemasangan iklan, web-based sourcing dan referral seperti Employee Referral Program dan Internal Job Posting. Efektivitas program sourcing referral dan Internal Job Posting terus ditingkatkan khususnya untuk pemenuhan Critical Position. Selain itu Bank juga mengaktifkan proses hiring untuk fresh graduate melalui program – program pengembangan yang dirancang untuk pemenuhan posisi/ fungsi tertentu yang bersifat generalis atau spesialis. Untuk

memenuhi

kebutuhan

SDM

yang

terus

berkembang, Bank melakukan penambahan pegawai. Sepanjang 2016, Bank telah melakukan rekrutmen sebesar 3.143 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72% dri total pegawai adalah untuk pemenuhan pegawai di Regional dan Cabang. Seperti pada tahun sebelumnya, sebagian besar pemenuhan pegawai untuk mengisi posisi – posisi bisnis di Regional dan Cabang sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada juga dilakukan pada 2016.

No

Lokasi Posisi

Jumlah Orang

%

Jumlah Orang

2016 1

Kantor Pusat

2

Regional Cabang

&

Total

2015

883

28%

2.260

72%

3.143

100%

806 1.211 2.017

Dalam strategi rekrutmen, pada 2016 Perseroan mengadakan program pengembangan bagi fresh graduate. Program ini diyakini sebagai salah satu sumber sourcing yang efektif dalam mendapatkan kandidat

berpotensi

dari

berbagai

Universitas

terkemuka. Selama 2016, program ini jumlahnya terus mengalami peningkatan. Adanya peningkatan jumlah program pengembangan dari tahun sebelumnya

dilakukan sejalan dengan

pertumbuhan bisnis serta peningkatan kebutuhan dalam pemenuhan posisi pada fungsi Bisnis dan Support, khususnya di Regional dan Cabang. Program Pengembangan

untuk

pemenuhan

fungsi

Bisnis

meliputi Credit Card Sales Training Program (CCSTP), Relationship

Management

Development

Program

(RMDP), Retail Funding Officer Academy (RFOA), pemenuhan posisi pada fungsi Support yang meliputi Customer Service Training Program (CSTP) dan Teller Training Program (TTP), dan untuk mencetak kandidat pemimpin di seluruh fungsi dalam Bank diselenggarakan Mega Management Development Program (MMDP) yang terus dijalankan secara berkesinambungan setiap tahunnya.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

187

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

SUMBER DAYA MANUSIA

Total rekrutmen untuk program pengembangan Batch

Jumlah Peserta

No

Jenis Program

1

Mega Management Development Program (MMDP)

1 Batch

21

5,77%

2

Credit Card Sales Training Program (CCSTP)

3 Batch

69

18,96%

3

Relationship Management Development Program (RMDP)

1 Batch

21

5,77%

4

Retail Funding Officer Academy (RFOA)

2 Batch

52

14,28%

5

Customer Service Training Program (CSTP)

3 Batch

80

21,98%

6

Teller Training Program (TTP)

5 Batch

121

33,24%

364

100.0%

Total

%

PENGEMBANGAN KARIR

Penyempurnaan organisasi pada 2016 dilakukan untuk

Program pengembangan karir pegawai merupakan

meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi

salah satu cara untuk mendorong peningkatan kinerja

tuntutan bisnis dan kondisi persaingan perbankan yang

karyawan dan mempertahankan karyawan berkualitas.

semakin ketat. Salah satu penyempurnaan organisasi

Perseroan menilai, karir pegawai merupakan salah

yang dilakukan adalah pada model organisasi di

satu prioritas yang menjadi perhatian untuk memenuhi

network dengan satu kepemimpinan untuk seluruh

kebutuhan Critical Position dan posisi manajerial

segmen bisnis untuk memaksimalkan kinerja bisnis

lainnya dalam internal organisasi. Sesuai dengan career

yang ada

pathing yang terus disempurnakan, pengembangan kompetensi yang sudah ditentukan untuk setiap posisi

PENDIDIKAN, PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN

yang dituju. Pengelolaan karir pegawai merupakan

Untuk meningkatkan kompetensi pegawai Perseroan

program terbuka bagi pegawai yang berkualitas.

mengadakan

Jenjang karir yang diberikan dapat bersifat vertical atau

pengembangan dan pelatihan, baik secara internal

horizontal di dalam satu fungsi/job family yang sama,

maupun eksternal. Pendidikan, pengembangan dan

atau secara cross function untuk menambah wawasan,

pelatihan pegawai merupakan usaha yang dilakukan

kompetensi dan pengembangan potensi.

secara berkesinambungan untuk membentuk manusia

karir pegawai dilakukan melalui proses asesmen atas

yang

PENGEMBANGAN ORGANISASI untuk

mendapatkan

berkualitas

dengan

program

memiliki

pendidikan,

keterampilan,

kemampuan kerja dan loyalitas kerja yang baik di

Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis, perlu diupayakan

sejumlah

organisasi

seluruh fungsi bisnis dan support kepada Perseroan.

yang

efisien dan efektif secara berkesinambungan dengan

Selama tahun 2016, Bank telah melaksanakan 1.296

melakukan

ini

program yang diikuti oleh 31.574 peserta. Beberapa

merupakan landasan bagi seluruh perangkat organisasi,

program pendidikan, pengembangan dan pelatihan

sistem kerja serta aspek SDM yang terkait.

yang dilaksanakan Bank antara lain melalui Program

review

efektivitas

organisasi.

Hal

In-House berupa program pendidikan, pengembangan dan pelatihan yang berkualitas serta Program Off-

188

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

SUMBER DAYA MANUSIA

House yang tepat sesuai kebutuhan.

Total Program In-house dan Off-house No

Jenis Program 1 In-House 2 Off-House

Total

Batch

%

Jumlah Peserta

%

1,095

84,49%

31,198

98,81%

201

15,51%

376

1,19%

1,296

100,0%

31,574

100,0%

Dari seluruh program pendidikan, pengembangan dan pelatihan yang diselenggarakan Bank, sebanyak 84,49% adalah program-program yang dilaksanakan secara internal (In-House) dengan melibatkan instruktur/fasilitator internal serta konsultan dan instruktur/fasilitator eksternal yang kompeten di bidangnya. Hal ini menunjukan komitmen Bankdalam menyediakan program-program yang dibutuhkan pegawai secara konsisten terutama dipenuhi melalui perencanaan, desain dan implementasi program secara terintegrasi.

Total Program dan Peserta Pendidikan, Pengembangan dan Pelatihan Jenis Program

Batch

In House Reguler Training Sertifikasi Manajemen Risiko Sertifikasi Bancassurance Waperd

Pengembangan

1.095

31.198

429

10.451

48

1.011

4

48

13

338

Teller Training Program (TTP)

8

199

Customer Service Training Program (CSTP)

3

80

Credit Card Sales Training Program (CCSTP)

3

68

Relationship Manager Training Program (RMTP)

1

29

Credit Relationship Manager Training (CRMTP)

2

53

SME Collection and Remedial Training Program (SMTP)

1

32

Operation Supervisor Development Program (OSDP)

8

221

Mega Management Development Program (MMDP)

1

23

Retail Funding Officer Academy (RFOA)

2

52

Relationship Manager Development Program (RMDP)

1

21

24

24

Branch Management Training Program (BMTP) Pelatihan

Peserta

On The Job Training (OJT) Workshop

27

604

Sosialisasi

235

9.809

Corporate Outbond (COT)

285

8.135

Off House

201

376

1.296

31.574

Total

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

189

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

SUMBER DAYA MANUSIA

Pada program pengembangan dan pelatihan 2016,

Selain program-program reguler, Bank juga mengadakan

terdapat sejumlah program baru yang digagas Bank.

program virtual trainning. Bentuk Virtual Training yang

Hal itu dilakukan dalam rangka menyesuaikan program

dilaksanakan oleh Bank adalah e-Learning. Selama

dengan

Bank.

2016, telah diselenggarakan 8 materi e-Learning

Program baru tersebut diantaranya adalah, Credit

dengan total kepesertaan e-Learning lebih dari 20.000

Card Sales Training Program (CCSTP), SME Collection

peserta dan Tes Online untuk berbagai bidang dengan

and Remedial Training Program (SMTP), Branch

total kepesertaan lebih dari 4.000 peserta. Materi-materi

Management Training Program (BMTP).

untuk e-Learning tersebut adalah Mega Internet, Data

kebutuhan

pengembangan

bisnis

Nasabah, Handling Complaint, Tabungan, APU PPT, Untuk mendukung kebutuhan organisasi di cabang,

Induction, Grooming & Greetings, dan Good Corporate

pada 2016, Bank kembali menyelenggarakan Teller

Governance. Selanjutnya materi e-Learning akan terus

Training Program (TTP). Program-program ini diadakan

dikembangkan untuk materi – materi lainnya.

untuk melengkapi kebutuhan bisnis dan support serta

Pengembangan

meningkatkan kompetensi teknis dan non-teknis dari

didalam fungsinya sebagai pre-requisite sebelum

peserta.

mengikuti pelatihan in-class training, di mana hanya

e-Learning

juga

akan

dilakukan

peserta yang memenuhi tingkatan hasil yang ditetapkan Program lainnya adalah berkaitan dengan peningkatan

yang dapat menjadi peserta pelatihan in-class dengan

kemampuan kepemimpinan dan coaching bagi para

tujuan untuk dapat memaksimalkan kualitas pelatihan

Pemimpin Unit Kerja, serta peningkatan kompetensi

yang dijalankan.

para pegawai, khususnya dari fungsi bisnis. Hal ini

menunjukan

perhatian

perusahaan

terhadap

peningkatan kualitas kepemimpinan dan kompetensi para pegawai di fungsi bisnis maupun support. Pelaksanaan Program Pengembangan dan Pelatihan lainnya tetap dilanjutkan termasuk program-program sertifikasi, workshop, dan On-the-Job Training (OJT) serta sosialisasi untuk meningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk pegawai yang ada.

190

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

SUMBER DAYA MANUSIA

PENGEMBANGAN SISTEM SDM Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, sistem dan proses yang lebih efektif, Bank secara terus menerus mengembangkan Human Resource Information System (HRIS) dengan sistem, prosedur dan teknologi yang terpadu dan sistematis yang dapat memenuhi kebutuhan Bisnis. Pengembangan Sistem SDM pada 2016 menitik beratkan pada program pengembangan pegawai dan penyempurnaan otomasi proses SDM yang ada. Pengembangan pegawai difokuskan pada penyempurnaan dan pengembanganan e-Learning yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan support di Bank. Selain itu, Bank tetap mengembangkan sarana berbasis web sebagai media informasi dan komunikasi antara Human Capital ke pegawai. Hal itu dilakukan untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada seluruh pegawai. Selain itu Bank juga melakukan penyempurnaan otomasi proses SDM antara lain pada sistem Employee Database, Performance Management, Manpower Planning, e-Recruitment System, dan lain-lain. Proses penyempurnaan sistem ini akan terus berlanjut untuk mengarah pada sistem SDM yang terintegrasi dengan data yang terpadu sehingga mendukung seluruh aktivitas SDM yang berjalan. Persiapan Penerapan sistem SDM yang terintegrasi mulai dilakukan dan diharapkan akan dapat diimplementasikan di tahun berikutnya.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

191

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

TEKNOLOGI

INFORMASI

Penerapan sistem teknologi informasi di Bank Mega tidak hanya untuk mendukung bisnis Perseroan, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi operasional Perseroan. untuk meningkatkan efisiensi proses, Perseroan menerapkan sistem electronic document (e-form, characters recognation, workflow & approval process). Penerapan solusi electronic document ini, dapat mempercepat proses dokumen berjalan dan memudahkan dalam memonitor status dari suatu dokumen yang memerlukan verifikasi/approval dari berbagai unit kerja terkait.

192

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TEKNOLOGI INFORMASI

Perseroan secara rutin dan berkesinambungan terus

seluruh jaringan cadangan dan juga memiliki kapasitas

melakukan pengembangan sistem teknologi informasi.

bandwidth yang lebih baik untuk menunjang kegiatan

Hal

operasional sehari-hari di cabang.

ini

untuk

mendukung

pertumbuhan

bisnis

dan meningkatkan layanan kepada nasabah serta memberikan solusi yang tepat, handal dan terpecaya

Dalam

baik untuk nasabah maupun perusahaan.

informasi, Perseroan meningkatkan keamanan pada

rangka

pengembangan

sistem

teknologi

transaksi e-commerce dengan menerapkan 3D Secure Beberapa aspek yang terus dikembangkan diantaranya

(3DS) dalam bertransaksi menggunakan Kartu Kredit

terkait infrastruktur, yakni jaringan, system security,

Visa dan Master Card Bank Mega. Hal ini diharapkan

hardware. Untuk sistem aplikasi, Perseroan sudah

dapat memberikan kenyamanan dan keamanan kepada

banyak melakukan berbagai pengembangan dan

nasabah dalam melakukan transaksi e-commerce. Untuk

peremajaan agar seluruh sistem pendukung di Teknologi

meningkatkan keamanan dalam transaksi e-commerce,

Informasi berjalan dengan baik.

ke depannya Perseroan akan menambahkan program anti-fraud system guna pencegahan transaksi yang

Dalam pengembangan infrastruktur teknologi informasi,

terindikasi fraud.

Perseroan menerapkan teknologi Hyper-Convergence yang lebih efisien dan reliable untuk server konsolidasi.

Penerapan sistem teknologi informasi yang dilakukan

Perseroan juga telah memiliki DRC (Data Recovery

Perseroan tidak hanya untuk mendukung bisnis

Centre). DRC tersebut telah di uji cobakan selama

Perseroan, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi

1 minggu untuk men-support kegiatan operasional

operasional Perseroan. untuk meningkatkan efisiensi

Bank. Disamping itu penyediaan jaringan data yang

proses, Perseroan menerapkan sistem electronic

lebih handal terhadap cabang-cabang, agar dapat

document (e-form, characters recognation, workflow

memberikan layanan kepada nasabah dan mendukung

& approval process). Penerapan solusi electronic

tumbuhnya volume transaksi. Pengadaan jaringan

document ini, dapat mempercepat proses dokumen

cadangan (backup link) di cabang-cabang disesuaikan

berjalan dan memudahkan dalam memonitor status dari

dengan pertumbuhan transaksi di masing-masing

suatu dokumen yang memerlukan verifikasi/approval

cabang. Ke depannya, seluruh cabang akan memiliki

berbagai unit kerja terkait.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

193

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TEKNOLOGI INFORMASI

Sebagai upaya meningkatkan layanan, Perseroan terus

mengembangkan

fitur

dan

produk

baru

untuk kemudahan nasabah. Pada 2016, Perseroan melakukan pengembangan dan penambahan fiturfitur baru yang ada didalam electronic channel. Hal ini untuk memberikan kenyaman kepada nasabah dalam melakukan transaksi. Selain penambahan dan pengembangan fitur, telah dilakukan juga pembaharuan look and feel dari e-channel tersebut. Perseroan

menyadari

bahwa

nasabah.

Karenanya,

keamanan

dan

Perseroan

terus

mengembangkan sistem yang mendukung keamanan dalam bertransaksi. Penerapan keamanan dalam fasilitas yang diberikan Perseroan kepada nasabah adalah

sistem

kemanan

dengan

menggunakan

Token, One Time Password (OTP), serta ID-Password dalam bertansaksi menggunakan electronic channel. Untuk

bertransaksi

di

Pengembangan sistem teknologi informasi akan terus dilakukan secara berkesinambungan, sejalan

e-commerce

Perseroan

telah menerapkan 3D Secure baik untuk transaksi menggunakan Kartu Kredit maupun Kartu Debit. Hal ini tentunya menambah keamanan nasabah dalam bertransaksi.

nasabah.

Beberapa

dilakukan

oleh

2017

teknologi

adalah

kegiatan

teknologi

yang

akan

informasi

pada

melanjutkan

pembaruan

dari beberapa sistem guna meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Pengembangan dan pembaruan dilakukan diantaranya untuk cabang, beberapa sistem yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan regulatori dan juga penerapan efisiensi proses. Perseroan juga tengah, melakukan integrasi dengan layanan social-media untuk sarana nasabah dalam mendapatkan layanan serta pengembangan infrastruktur TI agar dapat meningkatkan high availability dan high reliability agar layanan dapat diandalkan.

telah mendesain produk Mega Cash yang sudah dapat digunakan dalam transportasi seperti Trans Jakarta, commuter line di Kualanamu, parking di beberapa area Jakarta serta Toll yang berada di Makassar

PT Bank Mega Tbk

perkembangan

perbankan yang diberikan Perseroan tetap

Untuk mendukung program cashless society, Perseroan

194

dengan

dan kebutuhan Perseroan dalam melayani

kenyamanan dalam bertransaksi adalah hal penting untuk

Strategi 2017

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUANOPERASIONAL OPERASIONAL TINJAUAN

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

OPERASIONAL Satuan Kerja Operation merupakan partner strategis

4. Membangun kemitraan yang sehat dengan satuan

dari satuan kerja Bisnis dalam memberikan layanan

kerja Bisnis sehingga Operations dapat membantu

terbaik untuk para Nasabah Bank Mega.

Peranan

meningkatkan layanan yang memuaskan kepada

Operation adalah memastikan transaksi dilaksanakan

Nasabah dengan tetap menjaga independensinya;

secara akurat dan benar mengikuti peraturan serta perundang-undangan yang sudah ditetapkan oleh Regulator.

5. Mengembangkan dan mengimplementasikan ber­ bagai jenis pendidikan dan pelatihan khusus untuk staf Operation di semua lini untuk memastikan

Guna mencapai kinerja yang unggul, Operations

pemahaman yang baku mengenai pelaksanaan

Bank Mega melaksanakan berbagai inisiatif dan

transaksi, pengelolaan Risiko Operasional dan

pengembangan internal, yaitu:

penyelenggaraan kontrol;

1. Mengkinikan diri dengan perkembangan standard

6. Memperkuat fungsi Internal Control sebagai first line

best practices di dunia perbankan baik nasional

of defense untuk memastikan adanya kecukupan

maupun internasional antara lain melalui kepesertaan

kontrol di satuan kerja Operations sehingga risk

dalam working group yang dikoordinasi oleh Bank

events dapat diantisipasi dan dimitigasi sedini

Indonesia dan

mungkin;

mengikutsertakan pegawai kunci

dalam forum-forum pelatihan atau seminar yang berkelas;

7. Senantiasa mengkaji dan mengkinikan kebijakan, prosedur dan proses guna memastikan kegiatan

2. Secara konsisten dan berkelanjutan menyempurnakan proses operasional untuk mencapai standar tinggi

Operations memiliki pedoman yang baku, patuh terhadap regulasi dan berjalan efektif;

mengenai produktifitas, efektifitas dan efisiensi demi mendukung layanan yang terbaik untuk nasabah;

8. Bersinergi dengan satuan kerja Teknologi Informasi dalam

3. Mengembangkan koordinasi operasional yang

yang

mengimplementasikan membantu

aplikasi-aplikasi

Operations

melaksanakan

lebih baik antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang

transaksi secara lebih cepat dan akurat yang pada

sehingga kegiatan pengawasan, eskalasi dan

akhirnya akan mendukung service level yang tinggi

pembinaan

kepada Nasabah.

dapat

dilaksanakan

secara

lebih

terstruktur dan persoalan yang timbul dapat sesegera mungkin diselesaikan;

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

195

Ikhtisar Utama

196

PT Bank Mega Tbk

Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

197

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BANK MEGA,Tbk TAHUN 2016 I. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Tahun Buku 2015 yang termasuk didalamnya

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

Suherman & Surya sebagaimana dalam Laporan

diselenggarakan pada tanggal 15 April 2016, dengan

No.RPC-445/PSS/2016 tanggal 18 Maret 2016,

keputusan sebagai berikut :

dan surat No.01646/PSS-AS/2016 tanggal 18

1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Direksi

Maret 2016 tentang Surat Komentar Sehubungan

mengenai keadaan dan jalannya Perseroran Tahun

dengan audit atas Laporan Keuangan PT. Bank

Buku 2015, serta Laporan Pengawasan Dewan

Mega (Bank) untuk tahun yang berakhir pada

Komisaris Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 2. Menerima dan mensahkan Laporan Keuangan

198

PT Bank Mega Tbk

Neraca dan perhitungan Laba-Rugi yang telah diaudit

Kantor

Akuntan

Publik

Purwantono,

tanggal 31 Desember 2016. 3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada para anggota Direksi dan Dewan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang

dan kekuasaan kepada Dewan Komisaris untuk dan

telah dijalankan selama tahun buku tahun 2015

atas nama Rapat menetapkan gaji dan tunjangan

sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin

lainnya bagi masing-masing Direksi sampai dengan

dalam Laporan Keuangan tersebut.

diputuskan lain dalam RUPS Tahunan berikutnya,

4. Menetapkan seluruh Laba bersih Perseroan Tahun

serta memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan

Buku 2015 disisihkan sebagai dana cadangan guna

Komisaris untuk menetapkan tugas dan wewenang

memenuhi ketentuan Pasal 70 UU No.40 tentang

bagi masing-masing Direksi.

Perseroan

Terbatas,

akan

dibagikan

kepada

pemegang saham sebagai dividen tunai serta sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan. 5. Laporan Rencana Kerja (Business Plan) Perseroan

II. STRUKTUR TATA KELOLA (GOVERNANCE STRUCTURE)

Tahun 2016. 6. Memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan

1. Jumlah, komposisi, kompetensi Dewan Komisaris

Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik

dan Direksi sangat memadai sesuai dengan

yang akan melakukan audit terhadap keuangan

kompleksitas usaha Bank Mega. Pengangkatan

Perseroan tahun buku 2016.

Komisaris

7. Pengangkatan Dewan Komisaris dengan susunan

b c d

Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris

Direksi

dilakukan

rekomendasi

dengan

dari

Komite

Remunerasi dan Nominasi.

sebagai berikut : a

dan

mempertimbangkan

2. Pembentukan Satuan Kerja Audit Internal, Satuan

Yungky Setiawan

Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Achjadi Ranuwisastra

Satuan Kerja Anti Money Laundering (AMLA), Satuan Kerja Penerapan Strategi Anti Fraud.

Lambock V Nahattands

sebagai berikut : Kostaman Thayib

b

Direktur Independen

Yuni Lastianto

Kerja

tersebut

terpisah

sehingga dapat melaksanakan fungsinya secara

8. Mengangkat anggota Direksi dengan susunan Direktur Utama

Kerja-Satuan

dari Unit Kerja Operasional dan Unit Kerja Bisnis

Darmadi Sutanto

a

Satuan

independen dan didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, memiliki job description dan pedoman kerja sesuai dengan struktur organisasi Bank.

c

Direktur

Madi Darmadi Lazuardi

d

Direktur

Indivara Erni

e

Direktur

Y.B. Hariantono

f

Direktur

Martin Mulwanto

g

Direktur

Wiweko Probojakti

h

Direktur

Lay Diza Larantie

3. Pembentukan Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite-Komite

lainnya untuk membantu tugas

dan tanggungjawab Direksi. 4. Pengadaan & pengkinian kebijakan dan prosedur disesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Bank

Indonesia

dan

peraturan

9. Menetapkan budget honorarium bersih bagi seluruh

perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan

anggota Dewan Komisaris, memberi wewenang

dan prosedur tersebut di transparansikan kepada

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

199

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

seluruh pegawai baik secara langsung melalui sosialisasi maupun dengan cara mempublikasikan dalam media yang mudah diakses oleh seluruh pegawai. 5. Sistem informasi manajemen yang memadai yang memudahkan Bank mendapatkan data yang akurat dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan/atau pelaporan kepada pihak yang ditentukan sesuai ketentuan.

III. DEWAN KOMISARIS A. Jumlah, Komposisi, dan Pengangkatan Dewan Komisaris

Nama

Jabatan

Efektif Penunjukan Persetujuan OJK

RUPS

Tahun Berakhir

Yungky Setiawan

Komisaris Utama

22 Oktober 2015

07 Mei 2015

2017

Achjadi Ranuwisastra

Komisaris Independen

18 Mei 2004

07 Mei 2015

2017

Darmadi Sutanto

Komisaris

9 Oktober 2015

07 Mei 2015

2017

Lambock V Nahattands

Komisaris Independen

27 November 2015

07 Mei 2015

2017

Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris serta persyaratan jumlah Komisaris Independen telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

B.

Independensi dan rangkap Jabatan

1. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, tidak saling memiliki hubungan kepemilikan, hubungan kepengurusan, hubungan keuangan, dan hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali. 2. Komisaris Utama (Yungky Setiawan), memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris Utama pada PT.Trans Retail Indonesia, PT.Metropolitan Retailmart dan PT.Trans Fashion Indonesia. Rangkap jabatan tersebut dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan pada perusahaan dalam group usaha sebagaimana surat penugasan dari ultimate shareholders. 3. Komisaris (Darmadi Sutanto) memiliki rangkap jabatan pada 1 (satu) perusahaan bukan Lembaga Keuangan pada group usaha CT Corp dan Komisaris Independen (Lambock V Nahattands) memiliki rangkap jabatan pada 1 (satu) perusahaan bukan Lembaga Keuangan.

C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2016 1. Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha Bank, mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan. 2. Menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko serta memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai

200

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

dengan Kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi Manajemen Risiko. 3. Memutuskan permohonan atas usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi. 4. Dewan Komisaris juga melakukan upaya pembinaan dan pengembangan agar rencana bisnis Bank Mega dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan dilakukannya tata kelola perusahaan yang baik. 5. Memastikan Direksi telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan usaha Bank dan memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 6. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 7. Melakukan evaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun dengan memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. 8. Menumbuhkan budaya kepatuhan dan budaya anti fraud pada seluruh jajaran organisasi 9. Disamping itu untuk pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris juga telah melakukan pengawasan atas tugas dan tanggungjawab Direksi dalam pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.

D. Pelaksanan Rapat Dewan Komisaris tahun 2016 Kehadiran Nama Peserta Rapat

Kehadiran pada Rapat Dekom dan Direksi

pada Rapat Dekom

Frekwensi

% tase

Frekwensi

% tase

Yungky Setiawan

7 kali

100%

40

91%

Achjadi Ranuwisastra

7 kali

100%

42

95%

Darmadi Sutanto

7 kali

100%

44

100%

Lambock V Nahattands

7 kali

100%

2

5%

Total Rapat Setahun

7 kali

44 kali

E. Training yang diikuti Dewan Komisaris tahun 2016, adalah Refreshment SMR : Seminar Economic Outlook 2017 : Facing Global Challenges For Better Economic Growth in 2017 tanggal 9 Desember 2016, yang diikuti oleh Yungky Setiawan.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

201

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

F. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Penilaian Dewan Komisaris dilakukan 1 (satu) tahun sekali melalui Penilaian Sendiri (Self-Assessment) secara kolegial. Penilaian Sendiri (Self Assessment) Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan peraturan regulator dan kebijakan perusahaan. Penilaian dimaksud ditetapkan dalam SK Dekom No.014/DEKOM/XII/16, tanggal 23 Desember 2016 tentang Penilaian Sendiri (Self Assessment) Dewan Komisaris Dan Direksi, Serta Suksesi Dalam Proses Nominasi Direksi.

IV. DIREKSI A. Jumlah, Komposisi, dan Pengangkatan Direksi

Nama

Jabatan

Efektif Penunjukan Persetujuan OJK

RUPS

Tahun Berakhir

Kostaman Thayib

Direktur Utama

11 Juli 2013

07 Mei 2015

2019

Y.B. Hariantono

Direktur Operations & IT

14 Oktober 2014

07 Mei 2015

2019

07 Mei 2015

2019

07 Mei 2015

2019

Direktur Treasury & 18 September 2014 International Banking Direktur Compliance & HC 24 Agustus 2012 (Direktur Independen)

Martin Mulwanto Yuni Lastianto Indivara Erni

Direktur Risk

18 September 2014

07 Mei 2015

2019

Madi Darmadi Lazuardi

Direktur Credit

11 Juli 2013

07 Mei 2015

2019

15 September 2015

07 Mei 2015

2019

22 Desember 2015

07 Mei 2015

2019

Direktur Credit Card & Personal Loan Direktur Funding & Network

Wiweko Probojakti Lay Diza Larentie

Jumlah, komposisi, integritas, dan kompetensi anggota Direksi sesuai dengan kegiatan usaha Bank, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, antara lain : 1. Jumlah anggota Direksi lebih dari 3 (tiga) orang. 2. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia. 3. Penggantian dan/atau pengangkatan Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi, serta memperoleh persetujuan dari RUPS. 4. Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional perbankan sebagai pejabat eksekutif bank. 5. Telah lulus Fit & Proper Test dan telah memperoleh Surat Persetujuan dari Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan.

202

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

B. Independensi dan Rangkap Jabatan

Komitmen

Integritas

serta

memastikan

pelaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan

Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain

jenjang organisasi. 3. Membuat kebijakan remunerasi dan kebijakan lainnya secara transparan.

dan tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan

4. Membentuk Satuan Kerja Audit Internal (IADT),

kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan

Satuan Kerja Kepatuhan (CGCG), Satuan Kerja

keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi

Penerapan Strategi Anti Fraud (BKFR), Satuan

dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan

Kerja Anti Money Loundering (AMLA), Satuan

dengan Bank.

Kerja Manajemen Risiko (SKMR), dan Komite Manajemen Risiko.

C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

5. Menindaklanjuti

Anggaran Dasar Bank dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank, antara lain : 1. Menetapkan tujuan dan strategi Bank untuk jangka

Internal,

pengawasan otoritas lain. 6. Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap prinsip kehati-hatian dan kepatuhan Bank. 7. Membuat laporan tahunan dan dokumentasi keuangan secara transparan. 8. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

panjang, menengah, maupun tahunan. pelaksanaan

Audit

Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil

jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam

kebijakan

temuan

Audit Eksternal, dan hasil pengawasan Bank

Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung

2. Menetapkan

hasil

Good

Corporate Governance (GCG) dan mencanangkan

kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham melalui RUPS. 9. Tidak terdapat kuasa umum dari anggota Direksi kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

203

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

tugas dan fungsi Direksi; 10. Tidak ada anggota Direksi, baik secara sendiri ataupun bersama, memiliki saham melebihi dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu Perusahaan lain. 11. Telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja sebagaimana terdapat pada Board Manual yang berisi tata tertib kerja termasuk etika kerja, waktu kerja dan rapat Direksi. 12. Tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa professional sebagai konsultan.

D.

Pelaksanaan Rapat Direksi Kehadiran

Nama Peserta Rapat

Kehadiran pada Rapat Direksi dan Komisaris

pada Rapat Direksi Frekwensi

% tase

Frekwensi

% tase

Kostaman Thayib

41

85%

40

91%

Yuni Lastianto

41

85%

39

89%

Madi D Lazuardi

47

98%

42

95%

Indivara Erni

45

94%

42

95%

Martin Mulwanto

45

94%

43

98%

YB. Hariantono

45

94%

42

95%

Wiweko Probojakti

47

98%

43

98%

Lay Diza Larentie

45

94%

40

91%

Tati Hartawan*

14

29%

14

32%

Max Kembuan*

14

29%

13

29%

Total Rapat Setahun

48 kali

44 kali

Keterangan : * Menjabat sebagai Direksi sampai dengan 15 April 2016

E.

Training yang diikuti Direksi tahun 2016

No.

Tingkat Pendidikan

1. Visa Card Center Managers Annual Meeting dari tanggal 2 sd 3 Maret 2016 2. International Management Seminar dari tanggal 31 Mei sd 3 Juni 2016 3. Refresment SMR - Credit Risk Management tanggal 20 Februari 2016

204

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

2016 Lay Diza Larantie Indivara Erni Madi Darmadi Lazuardi

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

No.

Tingkat Pendidikan

2016

4. ASEAN Cisco & Internet of Things Forum tanggal 26 Mei 2016 IDC Financial Insight Asian Financial Services Congress 2016 dari tanggal 3 sampai dengan 4 5. Maret 2016 6. Visa Asia Pacific Risk Executive Council Meeting & Security Summit tanggal 10 Mei 2016 7. Panelis dalam Diskusi Panel CTI IT Infrastructure Summit tanggal 3 Maret 2016 8. ASEAN Cisco & Internet of Things Forum tanggal 26 Mei 2016 9. Indonesia International Banking Convention, tanggal 27 July 2016 10. Fintech Innovation Summit 2016 (IDC Financial Insights) tanggal 13 Oktober 2016 Refreshment SMR - Laporan Dewan Komisaris : Tata Cara Penyusunan, Kajian Data, 11. Pemahaman Konten, dan Analisa Terbatas Konstruktif tanggal 24 sd 25 Februari 2016 12. Visa Asia Pacific Senior Client Council Meeting - Visa Sidney Australia. Maret 2016 13. Visa Executive Program - Visa Rio De Janeiro, Brazil. Agustus 2016 14. Banking 3.0: A Marketing Perspective tanggal 1 sd 2 Desember 2016. Refreshment SMR : Seminar Economic Outlook : Facing Global Challenges for Better 15. Economic Growth in 2017 tanggal 9 Desember 2016. 16. Training Analisis Lingkungan Hidup (TAL) 2016 tanggal 6 sd 9 September 2016. Refreshment SMR : Workshop Bank Treasury Financial Product & Risk Management 17. Development tanggal 20 Juni 2016. 18. Workshop Financial Markets tanggal 3 Desember 2016. 19. Visa South East Asia Client Forum 2016 tanggal 7 sd 8 September 2016. Optimalisasi Friendly Service Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan tanggal 15 sd 16 September 20. 2016 21. Visa Indonesia Annual Members Meeting Oktober 2016. 22. Seminar CRS (Common Reporting Standard), Pada Tanggal 30 Agustus 2016 Indonesia Banking Human Capital Conference : Persiapan SDM Perbankan Indonesia dalam 23. ASEAN Financial tanggal 13 Oktober 2016. Konferensi “ENHANCING INVESTOR’S TRUST THROUGH GOOD CORPORATE GOVERNANCE” 24. Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD), Pada Tanggal 7 November 2016 Seminar Nasional Program Pensiun Karyawan : Strategi Baru Dalam Design & Pembiayaan 25. tanggal 30 November sd 1 Desember 2016.

F.

Penilaian Kinerja Direksi

Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti YB Hariantono YB Hariantono YB Hariantono YB Hariantono Yuni Lastianto Kostaman Thayib Kostaman Thayib Kostaman Thayib Kostaman Thayib Madi Darmadi Lazuardi Martin Mulwanto Martin Mulwanto Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti Yuni Lastianto Yuni Lastianto Yuni Lastianto Yuni Lastianto

sesuai dengan peraturan regulator dan kebijakan perusahaan.

Penilaian Direksi dilakukan 1 (satu) tahun sekali melalui Penilaian Sendiri (Self-Assessment) secara kolegial.

Bank

memiliki

program

Suksesi

sebagai

upaya

mempersiapkan regenerasi kepemimpinan di masa Penilaian Sendiri (Self Assessment) Direksi dilakukan

yang akan datang, yang bertujuan mempertahankan

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan

kelangsungan bisnis dan tujuan jangka panjang

mempertimbangkan tugas dan tanggung jawab yang

perusahaan. Proses suksesi Direksi dilakukan untuk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

205

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

mendapatkan kandidat yang potensial menduduki

bisnis yang menyimpang dari prosedur

jabatan

normal,

Direksi.

Kandidat

yang

kompeten

akan

seperti

pelampauan

ekspansi

direkomendasikan ke dalam nominasi Direksi kepada

usaha

Dewan Komisaris.

dengan rencana bisnis Bank yang telah

yang

signifikan

dibandingkan

ditetapkan sebelumnya, atau pengambilan Penilaian dan program suksesi dimaksud ditetapkan

posisi/eksposur Risiko yang melampaui

dalam SK Dekom No.014/DEKOM/XII/16, tanggal

limit yang telah ditetapkan.

23 Desember 2016 tentang

Penilaian Sendiri (Self

4) Menetapkan Risk Limit (Risk Appetite dan

Assessment) Dewan Komisaris Dan Direksi, Serta

Risk Tolerance) dari setiap bidang risiko.

Suksesi Dalam Proses Nominasi Direksi.

5) Menetapkan kebijakan yang harus diambil berdasarkan hasil evaluasi

G. Komite pada Direksi Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Direksi membentuk Komite – Komite sebagai berikut :

6) Mengevaluasi laporan Profil Risiko Triwulan dan Semesteran serta Laporan PTKB sebelum disampaikan ke OJK sebagai laporan rutin. 7) Mengevaluasi agar strategi bisnis Bank berjalan dengan strategi risiko

1. Komite Manajemen Risiko

8) Memantau isu-isu yang cukup signifikan melalui laporan yang disampaikan oleh

a. Wewenang dan tanggung jawab Komite

sekretariat Komite Manajemen Risiko.

Manajemen Risiko adalah melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Direksi

b. Aktivitas Komite Manajemen Risiko Tahun

terkait Manajemen Risiko yang paling kurang

2016

meliputi:

Komite Manajemen Risiko telah mengadakan

1) Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko

rapat Komite untuk membahas

serta perubahannya, termasuk strategi

manajemen risiko sebagai berikut :

Manajemen Risiko, tingkat Risiko yang

1) Pembahasan Penilaian Tingkat Kesehatan

diambil dan toleransi Risiko, kerangka

Bank Posisi Desember 2015, dan posisi

Manajemen

Juni 2016.

Risiko

serta

rencana

kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal. 2) Penyempurnaan insidentil

sebagai

proses

Manajemen

akibat

dari

suatu

perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan,

profil

Risiko

Bank,

dan

efektifitas penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi. 3) Penetapan kebijakan dan/atau keputusan

PT Bank Mega Tbk

2) Pembahasan Profil Risiko PT Bank Mega, Tbk posisi 31 Maret 2016, 30 September

Risiko secara berkala maupun bersifat

206

pelaksanaan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

2016 3) Review

Parameter

Operasional,

Risk

Hukum,

Limit

Risiko

Kepatuhan,

Reputasi, Risiko Stratejik dan threshold pada Profil Risiko Kredit 4) Penentuan sektor limit, review limit sektor ekonomi dan kelompok sektor ekonomi. 5) Pembahasan Management Action Trigger (MAT), Risk Control Self Assessment

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

(RCSA), dan hasil Operational Risk Online

4) LCR (Liquidity Coverage Ratio)

Test Periode Nov 2016

5) Cost of Liquidity & Limited Money Market

6) Massive Credit Limit Increase

Facility

7) Red Area Credit Card

6) Penetapan penurunan suku bunga antar

8) Proposal Perubahan Pengukuran Risiko Hukum dan Profil Risiko Hukum

bisnis segmen (TP Rate) 7) Market & Liquidity Risk

9) Proposal perubahan Limit Risk Tolerance

8) Penetapan Limit Maturity GAP

komposisi Surat Berharga, Volatilitas Bond

3. Komite Kebijakan Perkeditan

IDR, dan Maturity Gap Profile 10) Pembahasan Risk Limit Risiko Kredit, 11) Pengajuan Risk Limit Transaksi Intra-

1) Menyampaikan laporan tertulis secara

Group 12) Ketentuan range Limit & Scorecard BWMK

Risiko

Operasional

berkala kepada Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris, mengenai :

(Kartu Kredit & Non Kartu Kredit) 13) Operasional Risk Management Framework 14) Kajian

a. Tugas dan tanggung jawab

Letter



Hasil

pengawasan

penerapan

of

dan

atas

pelaksanaan

Kebijakan Perkreditan Bank.

Indemnity (LOI) •

15) Analisis Industri Perbankan

Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

16) Arsitektur Kebijakan Perkreditan

ketentuan

perkreditan

2. Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)

2) Memberikan a. Tugas ALCO

yang

sudah

mengenai

langkah-

dijalankan. saran

langkah perbaikan yang sebaiknya diambil

ALCO membantu Direksi dalam melakukan

untuk memitigasi risiko yang mungkin

pembahasan dan pengambilan keputusan

timbul atas implementasi suatu kebijakan

atas pengelolaan dan pengendalian Rencana

kepada Direksi dengan tembusan kepada

Anggaran Belanja (RAB) Bank yang mencakup

Dewan Komisaris dalam laporan tertulis

likuiditas, kualitas aset, rentabilitas penetapan

yang dibuat secara berkala.

pricing baik terhadap dana pihak ketiga

3) Melakukan pertemuan rutin minimal 2 (dua)

maupun aset & liability treasury dan rasio-rasio

bulan sekali. Hasil pertemuan rutin tersebut

penilaian kesehatan bank.

dituangkan dalam bentuk Notulen Rapat Komite Kebijakan Perkreditan.

b. Aktivitas Komite ALCO tahun 2016 Komite ALCO telah mengadakan rapat dengan pembahasan hal-hal sebagai berikut : 1) Economic

Indicator,

Interbank

b. Aktivitas Komite Kebijakan Perkreditan Tahun 2016

Market

Update, Liquidity, Polici ALM

Komite

Kebijakan

Perkreditan

telah

mengadakan rapat Komite untuk membahas

2) Prediksi Keuangan & Suku Bunga

hal-hal sebagai berikut :

3) Penetapan Rate BAK Funding, Suku Bunga Deposito dan Tabungan

1) Buku Pedoman/ Kebijakan dan/atau Prosedur Operasional :

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

207

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN



Penilaian Agunan



Kredit Indirect Channel,



Kredit



Korporasi

Bank Garansi

Sindikasi

dan



Komersial •

Pengambilan

Bank Garansi & Pembahasan Klaim

Dokumen

Agunan

terkait Pelunasan Kredit dan Kartu

Pengambilan

Dana

Tunai

Penagihan

dan

Penyetoran

Angsuran/ Tunggakan Debitur •

Pencabutan

kebijakan

Kredit

Prosedur



Pengawasan Kredit,

Kartu



BI Checking

Channel dan Referensi



Buku Pedoman Penurunan Nilai



Kredit

Operasional

Kredit

Kartu Kredit,



Penggunaan Scoring Processing

melalui

Indirect

antara

Bank

Mega

dengan Bank Mega Syariah •

Remapping

SOP

Penanganan

Kartu Kredit

Kasus, Pencegahan, Maintenance



Dokumentasi Arsip Kredit

dan



Mega Wholesale Card & Mega Groserindo Card



Flow Kredit.

Pelunasan



Dipercepat Fasilitas Kredit •

Pengendalian

Internal



Pembentukan dan Tata Tertib Risk

• •

Council Kartu Kredit





Denda

Dipercepat, dan Tarif Transaksi



Pemasaran Produk Asuransi Mega Mega

Kendaraan

dan

Mega Kesehatan •

Trade Finance & Services Finance

Ketentuan Masa Transisi Kredit

Rumah,

Keterlambatan, Penalti Pelunasan

Trade

Pelaksanaan Kegiatan SME Asset

(UKM)

Ketentuan Provisi Kredit, Biaya

Produk

Sistem Dokumentasi Administrasi

Segmen Usaha Kecil Menengah

Bank Counterparty



Penetapan Besaran Loan to Value

Recovery

Fasilitas Kredit Interbank untuk

Kredit,

Kartu

Kredit

Mega Business Loan

Administasi

Application

Minimum DP Kendaraan Bermotor.

Penyusunan Interest Rate Risk In





Mobile

Konsumsi beragun Properti Serta

Banking Book (IRRBB)



&

(LTV) Kredit Properti dan Kredit pada

Direktorat Kartu Kredit •

Fraud

Syarat Pengajuan dan Process

Layanan Instant Issuance Kartu Ketentuan

Monitoring

Authorization •

Know Your Customer (KYC) untuk Kredit

Penutupan Asuransi Sebagai Salah Satu Syarat Pemberian Fasilitas

(Produk

Kredit Bank

Impor & Ekspor), Kebijakan (Revisi)



Produk Mall Outlet Financing

APU & PPT Kartu Kredit



Pembayaran Tagihan Kartu Kredit

Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Bank Mega di Cabang •

Pembuatan

Memorandum

Keputusan Kredit (MKK)

208

dan Aplikasi

Layanan Jasa Konsultansi dan Asistensi



atas

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

2) Kewenangan dan/atau Persetujuan &



penentuan Limit •

dan BI)

Mekanisme

Persetujuan

Kredit



Wewenang Regional dan Kantor Pusat •

Progress IT Project Management

5. Komite Sumber Daya Manusia

Kewenangan Retail & Commercial

Limit

Pembiayaan

Sektor

a) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia

Perkreditan



Switch Over, New Data Centre •

Business (RECB) Head di Bidang •

IT Infrastructure - server Performance,

Kewenangan Regional Head di Bidang Perkreditan



Regulatory Project (Visa, Master, Debit

Ekonomi

Berdasarkan &

Mekanisme

1) Mempelajari

dan

permasalahan

mendiskusikan

dibidang

serta

Sumber

menetapkan

Daya

Pemantauan Sektor Ekonomi

Manusia

Segmentasi Kredit Bank Mega

kebijakan di bidang Sumber daya Manusia

arah

dan

2) Mendiskusikan dan menyusun Struktur

4. Komite Teknologi Informasi

Organisasi PT. Bank Mega, Tbk., termasuk

Tugas Komite Teknologi Informasi (KTI)

penetapan posisi/jabatan dalam organisasi 3) Memutuskan dan mendiskusikan kebijakan-

1) Merumuskan dan memutuskan kebijakan jangka panjang dan jangka pendek dalam

kebijakan

remunerasi

hal perencanaan dan penerapan sistem

4) Menetapkan

informasi teknologi yang akan diterapkan

bentuk

di Bank Mega.

diberikan

penghargaan/sanksi

ataupun

jumlah

dan

penghargaan/

sanksi bagi Pegawai.

2) Melakukan evaluasi dan menetapkan kebijakan,

yang

kepada Pegawai

penyesuaian

penyempurnaan

terhadap

maupun sistem

informasi yang diterapkan. 3) Melakukan

analisa

b) Pelaksanaan Tugas/ Laporan Aktivitas Komite Sumber Daya Manusia Secara

umum

pelaksanaan

rapat

Komite

Sumber Daya Manusia (SDM) telah dilaksanakan terhadap

sesuai dengan ketentuan dan materi yang

perkembangan dan perubahan system

dibahas keseluruhannya adalah terkait dengan

informasi teknologi terutama dibidang

kepegawaian yang ada di Bank Mega. Adapun

perbankan.

materi yang dibahas dalam Komite SDM adalah

4) Memutuskan prioritas proyek teknologi sistem informasi yang sedang atau akan dilaksanakan berdasarkan tingkat kepentingan bisnis.

sebagai berikut : 1) Pembahasan kasus-kasus yang terjadi di Kantor Cabang 2) Pembahasan rekomendasi sanksi temuan audit di Kantor Cabang

b) Aktivitas Komite Teknologi Informasi Tahun 2016

3) Update daftar kehadiran/ absensi MP dan mekanisme eskalasi.

Komite telah mengadakan rapat Komite Teknologi Informasi untuk membahas hal-

4) Pembahasan

Presentasi

Kenaikan

Gaji

Pegawai April 2016

hal sebagai berikut :

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

209

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

5) Pembahasan Analisa Penggunaan Tenaga

6) Menyampaikan setiap laporan rencana

Kerja Kontrak

dan realisasi penerbitan Produk atau

6) Pembahasan tentang pengembangan karir/

Aktivitas Baru Bank yang dibuat oleh

job grade

Inisiator kepada Bank Indonesia/OJK

7) Pembahasan tentang program training.

sesuai dengan ketentuan.

8) Pembahasan tentang talent pool/ critical

7) Meminta

employee.

feedback

evaluasi

Produk

dari Pemilik Produk untuk kemudian

9) pembahasan tentang Pedoman Remunerasi

dilaporkan kepada ketua Komite dan

dan Sasaran Kerja Individu (performance)

Kelompok Fungsional. 8) Memonitor pelaksanaan evaluasi produk

6. Komite Produk

yang dilakukan oleh Inisiator / Pemilik Produk

a) Tugas dan Tanggung Jawab Komite Produk b) Aktivitas Komite Produk Tahun 2016 1) Memastikan bahwa Produk atau Aktivitas

Selama tahun 2016, Komite Produk telah

Baru yang akan dikembangkan, sudah

melakukan rapat untuk membahas hal-hal

sesuai dengan rencana dan strategi Bank

sebagai berikut :

serta risiko-risiko yang dihadapi. 2) Memberikan

1) Kick Of Meeting Mega Barca Card &

persetujuan

serta

Follow Up Terhadap Hasil Review Mega

rekomendasi Produk atau Aktivitas baru

Barca Card

yang diajukan, memeriksa kelengkapan

2) Pembahasan Produk MGC dan MWC

pengisian Memorandum Komite Produk

3) Pembahasan Transmart Line of Credit

(MKP), termasuk izin prinsip usulan

4) Kick of Meeting Personal Loan (Cash

produk dan registrasi setiap pengajuan

Line)

Produk atau Aktivitas Baru.

5) Persetujuan

3) Mengkoordinir penyelenggaraan

rapat

MKP

tentang

Rencana

persiapan

Kerjasama Konsultansi/ Asistensi Review

pembahasan

Kredit dengan PT. Bank Mega Syariah

Produk atau Aktivitas baru, menyusun

dan concern OJK terkait hal tersebut.

notulen/ risalah rapat Komite Produk

6) Persetujuan MKP tentang Kerjasama

dan melakukan administrasi dokumen-

Bancassurance

dokumen yang berkaitan dengan rencana

Kerugian - PT. Asusransi Umum BCA.

Produk

Asuransi

penerbitan Produk atau Aktivitas Baru. 4) Memintakan Kelompok

opini

kepada

Fungsional

tiap-tiap

Komite

7. Komite Pengadaan Barang

atas

usulan MKP, mengajukan persetujuan

a) Tugas Komite Pengadaan Barang

atas setiap usulan MKP kepada Ketua dan Anggota Tetap Komite Produk. 5) Melakukan pemenuhan

pemantauan

terhadap

ketentuan

ketentuan

sehubungan dengan penerbitan Produk atau Aktivitas Baru.

210

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

1) Menentukan, mengevaluasi merekomendasikan

mengusulkan, dan terhadap

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

sarana/ alat/ piranti yang digunakan

menyangkut

untuk

baik yang melekat ataupun yang

perlengkapan

kerja/

operasional. dan

melakukan

Conditioning,

terhadap

Pengadaan

Operasional,

Barang, Sarana Kerja dan Jenis Barang Cetakan (Warkat Baku dan

atas

diperlukan

terhadap

Dinas

Alarm

&

CCTV.

sebagai sarana operasional. masukan

Kendaraan Brankas,

10) Memberikan masukan dan saran

Warkat Non-Baku) yang digunakan 3) Memberikan

Gedung

tidak. Seperti : Meja, Kursi, Air

2) Menentukan Evaluasi

fasilitas

kelengkapan yang

kerja

yang

sangat

terkait

dengan unsur estetika (penampilan

Spesifikasi Teknis yang menyangkut

secara

soal “Security Features”, baik untuk

pembatas antrian, papan kurs, baju

barang cetakan, sarana kerja/ alat/

seragam, gedung, signage, totem,

piranti ataupun area kerja demi

penempatan

pengamanan

cabinet dan sejenisnya.

dan

kenyamanan

dan

melakukan

nasabah.

menyeluruh),

meja,

seperti

kursi,

:

filling

11) Memberikan masukan, saran dan

4) Menentukan

menentukan

Evaluasi atas Spesifikasi khususnya

hal

yang menyangkut IT : Sarana Kerja,

pengadaan

Software

cetakan

ataupun

Infrastruktur/

Jaringan.

erat

kaitannya

sarana

yang

Deployment dan Setting.

dan

terkait

haldalam

barang

dengan

:

banner, flier, spanduk, umbul-umbul, billboard/

rekomendasi

pada

sarana kerja yang dimintakan oleh

totem/

signage

evaluasi

performance

perbaikan, up-grade ataupun untuk

yang ada secara rutin.

penggantian yang baru. Uji

dan

sejenisnya). 12) Melakukan

user: baik karena kerusakan untuk

7) Melakukan

atas

sarana Promosi (calendar, agenda,

5) Memastikan kualitas pelaksanaan 6) Memberikan

yang

bersama

dari

atas

vendor-vendor

13) Menterjemahkan dan menuangkan

Coba

(testing),

dalam bentuk kesepakatan yang

evaluasi, memastikan dan memberi

telah terjadi dengan pihak luar/

rekomendasi.

vendor dalam bentuk dokumen legal

8) Menyiapkan/setting

Infrastruktur

dan memastikan atas sarana kerja

(binding-agreement). 14) Melakukan

evaluasi,

memberi

yang menyangkut IT dapat bekerja

masukan/saran

dengan sempurna di User ataupun

dokumen legal / perjanjian yang

Kantor Cabang/ Capem yang baru. 9) Memberikan

masukan

dan

terhadap

usulan

datangnya dari pihak luar/ vendor. 15) Membantu

dalam

menyelesaikan

rekomendasi atas barang-barang

permasalahan

yang

legal atas hal-hal yang berada diluar

terkait

operasional,

dengan

kebutuhan

khususnya

yang

yang

ada

secara

kesepakatan/ perjanjian yang ada.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

211

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

16) Menentukan

jumlah

4) Koordinasi PS Sewa Bank Mega

barang

5) Demo Pemilihan Vendor untuk makeup

yang optimal untuk mendukung

frontliner

operasional bank.

6) Tender Amplop dan Buku Petunjuk

17) Merekomendasikan dan mengusulkan subkontraktor

Mega Cash, Welcome Pack Regular

pemenang pengadaan barang ke

dan Renewal Carrefour dan Welcome

Direksi dan Komisaris.

Pack Regular TSM, Kartu Ucapan Regular dan MegaFirst 7) Final Negosiasi Internet IP Transit

b) Aktivitas Komite Pengadaan Barang Tahun

8) Aanwidzing kartu Mega Cash & ATM,

2016

Aanwidzing dan Tender Kalender Meja

Selama tahun 2016, Komite Produk telah

Bank Mega Tahun 2017.

melakukan rapat untuk membahas hal-hal

9) Negosiasi Harga Mesin Absensi Finger

sebagai berikut : 2016,

Print, UPS Periode Jan 17 - Des 17,

MHU Standing, Mesin Encode, hadiah

MHU Standing Periode Feb 17 - Jan

1) Koordinasi

pengadaan

PC

18, Perpanjangan ssl 3d

Reward Program Staff & family CT

10) Meeting Koordinasi Pengadan Hadiah

Corpora Get Member dan Lainnya, 2) Koordinasi

Pembukaan

Cabang

Mega Supervaganza Periode 3

&

Persiapan Operasional Kantor Baru

Frekwensi

3) Finalisasi harga Upgrade Software Mesin Deteksi, Kaspersky end Point, Project Lisensi IVR dan Media Gateway, Seragam Frontliner dan Pengadaan Motor Honda

Pada Direksi No

212

Nama Komite

Total Rapat dalam 1 tahun

Notulen Rapat

1. Manajemen Risiko

11

Lengkap

2. ALCO

13

Lengkap

3. Perkreditan

31

Lengkap

4. IT

3

Lengkap

5. SDM

7

Lengkap

6. Produk

11

Lengkap

7. Pengadaan Barang

53

Lengkap

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Rapat

Angota

Komite

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

V. KOMITE – KOMITE DEWAN KOMISARIS A. KOMITE AUDIT 1. Dasar Hukum Pembentukan Komite : •

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Pelaksanaan Tata Kelola Bank Umum.



Surat Keputusan No.SK.108/DIRBM/15, tanggal 01 Oktober 2015 tentang Komite Audit PT.Bank Mega, Tbk



Surat Keputusan No.KEP.069D/DIRBM/15 tanggal 14 Mei 2015 tentang Penempatan Sdr. Achjadi Ranuwisastra sebagai Ketua Komite Audit

2. Susunan keanggotaan, Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite Audit: Nama Achjadi Ranuwisastra

Pengangkatan

Jabatan Ketua/Komisaris Independen

oleh Direksi 14 Mei 2015

Anggota/ Iramady Irdja

Pihak Independen 1 Oktober 2015

Adrial Salam

Pihak Independen 1 Oktober 2015

Bidang Keahlian Perbankan Keuangan & Akuntansi Keuangan & Akuntansi

Rangkap Jabatan Ketua Komite Pemantau Risiko -

-

Anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik. Seluruh anggota Komite Audit independen, baik terhadap Direksi, auditor eksternal, maupun auditor internal (IADT). Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Anggota Komite yang berasal dari pihak independen tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari bank yang sama.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

213

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

3. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit a. Memberikan pendapat profesional yang independen mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. b. Melakukan penelaahan laporan keuangan Bank yang dipublikasikan apakah telah memenuhi ketentuan-ketentuan standar akuntansi yang berlaku, aktivitas usaha dilakukan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku, efektifitas pengendalian internal dan tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan pasar modal serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. c. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Masukan mengenai kinerja Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik juga diberikan kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil penelaahan perihal independensi dan objektifitas Akuntan Publik dan Internal Audit, kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk meyakinkan semua risiko penting telah secara wajar dipertimbangkan. d. Melakukan identifikasi mengenai hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. e. Selama tahun 2016, Komite Audit telah melakukan pembahasan dan menyampaikan saran-saran yang meliputi berbagai aktivitas penting yang dilakukan oleh Bank, antara lain : No 1. 2.

3.

4.

Program Kerja

Mengevaluasi rencana Kerja Audit Tahunan Telah dilakukan evaluasi Rencana kerja Audit (RKAT) IADT Tahun 2016

Tahunan (RKAT) IADT Tahun 2016

Mengevaluasi telaahan satuan tugas IADT Telah dilakukan evaluasi satuan tugas IADT setiap bulan

setiap bulan

Mengevaluasi kesesuaian laporan keuangan PT.Bank Mega, Tbk dengan standar akuntansi Mengevaluasi hasil pelaksanaan audit PT. Bank Mega, Tbk oleh Kantor Akuntan Publik Mengevaluasi

5.

Realisasi Kerja

hasil

pelaksanaan

audit

pengendalian internal dan kecukupan proses pelaporan keuangan PT. Bank Mega, Tbk Mengevaluasi

6.

pelaksanaan

tindak

PT Bank Mega Tbk

laporan keuangan PT Bank Mega, Tbk dengan standar akuntansi Telah

dilakukan

evaluasi

atas

hasil

pelaksanaan audit PT. Bank Mega, Tbk oleh Kantor Akuntan Publik Telah

dilakukan

evaluasi

atas

hasil

pelaksanaan audit pengendalian internal dan kecukupan proses pelaporan keuangan PT. Bank Mega, Tbk

lanjut Telah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan

Direksi atas temuan internal dan eksternal tindak lanjut Direksi atas temuan internal dan audit

214

Telah dilakukan evaluasi atas kesesuaian

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

eksternal audit

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

No

Program Kerja

Realisasi Kerja

Membuat rekomendasi penunjukan Kantor Telah dibuat rekomendasi penunjukan Kantor

7.

Akuntan Publik tahun buku 2016

Akuntan Publik tahun buku 2016

Mengevaluasi pelaksanaan audit external

8.

(EY) untuk tahun buku 2016

Telah dilakukan evaluasi awal dan akan dilanjutkan dengan finalisasi pada awal tahun 2017

4. Pelaksanaan Rapat Komite Audit No

Nama Peserta Rapat

Kehadiran Rapat

Persentase Kehadiran

1.

Achjadi Ranuwisastra

18 kali

100%

2.

Iramady Irdja

18 kali

100%

3.

Adrial Salam

18 kali

100%

Total Rapat selama tahun 2016

18 kali

Achjadi Ranuwisastra Ketua Komite

Iramady Irdja

Adrial Salam

Anggota Komite

Anggota Komite

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

215

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

B. KOMITE PEMANTAU RISIKO 1. Dasar Hukum Pembentukan •

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Pelaksanaan Tata Kelola Bank Umum.



Surat Keputusan No.SK.109/DIRBM/15 tanggal 1 Oktober 2015 tentang Komite Pemantau Risiko PT. BANK MEGA Tbk



Surat Keputusan No.KEP.069G/DIRBM/15 tanggal 14 Mei 2015 tentang Penempatan Sdr.Achjadi Ranuwisastra sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko

2. Susunan Keanggotaan, Independensi & Rangkap Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko Nama

Jabatan

Pengangkatan oleh Direksi

Achjadi Ranuwisastra Ketua

14 Mei 2015

Purwo Junianto

Anggota

1 Oktober 2015

Trie Goenadi Widodo Anggota

1 Oktober 2015

Bidang Keahlian

Rangkap Jabatan

Perbankan

Ketua Komite Audit

Manajemen Risiko Keuangan Perbankan

-

Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko berasal dari pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen. Anggota Komite yang berasal dari pihak independen tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari bank yang sama.

3. PelaksanaanTugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko 1. Komite Pemantau Risiko telah membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris terhadap Direksi beserta jajarannya dalam hal penerapan manajemen risiko dengan memberikan pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Kebijakan Manajemen Risiko dan pelaksanaannya. 2. Melakukan penelaahan kecukupan kebijakan manajemen risiko, pelaksanaan fungsi manajemen risiko termasuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (RIMG), serta kualitas informasi Risk Profile Report yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan serta mengidentifikasi hal-hal lainnya yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko.

216

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

3. Program Kerja dan Realisasi Kerja Komite Pemantau Risiko No

Program Kerja

Realisasi Kerja

Keterangan

1.

Mengevaluasi Risk Profile

Telah dilakukan evaluasi:



Bank

• •



Profile

telah

disusun

sesuai

IV/ 2015

dengan

ketentuan

Risk Profile triwulan

dari Regulator.

I/ 2016 •

Risk

Risk Profile triwulan



Profile

risiko

Bank

Risk Profile triwulan

berdasarkan

self

II/ 2016

assessment

Bank

Risk Profile triwulan

relatif stabil selama

III/ 2016

tahun

2016,

yaitu

pada tingkat low to moderate. •

Pada

triwulan

IV

2016, telah dilakukan revisi

parameter

untuk semua risiko. 2.

Menilai efektivitas Komite

Mengikuti

Manajemen

setiap

Risiko

dan

rapat bulan

KMR secara

KMR

dan

RIMG

menjalankan

fungsi

Satuan Kerja Manajemen

aktif dan telah dilakukan

sebagaimana

Risiko

evaluasi

sehingga

terhadap

efektivitas KMR dan RIMG risk untuk tahun 2016.

telah

mestinya, pelaksanaan

management

Bank

berjalan

sesuai

telah

dengan ketentuan. Namun demikian

perbaikan-

perbaikan

masih

diperlukan, terutama risiko kredit,

operasional

kepatuhan

yang

dan masih

dinilai 3 (moderate) oleh Otoritas Jasa Keuangan 3.

Mengevaluasi Risiko

Kebijakan Telah dievaluasi Kebijakan

Pada tahun 2016, RIMG

risiko hukum dan Risiko telah mereview kebijakan operasional.

operasional meliputi : LOI, Operational

RM

Frame

work, dan RSCA.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

217

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

No

Program Kerja

4.

Mengevaluasi

Realisasi Kerja hasil Telah

pemeriksaan SKAI

ditelaah

Keterangan Laporan

SKAI dibidang:

Hasil evaluasi menunjukan bahwa:



Funding 110 KC/KCP



Operasional



60KC/

Kredit 100 KC/KCP

terhadap

ketentuan

KCP •

Ketaatan

masih

rendah. •

Aspek

monitoring

masih

perlu

ditingkatkan. •

Secara

rinci

dilaporkan Dewan

telah kepada

Komisaris

melalui MD No. 006/ KPRBM/16

tanggal

09 September 2016. 5.

Memberikan

informasi



MD No. 002/

dan saran kepada Dewan

KPRBM/16 tanggal

Komisaris

01 Maret 2016 •

MD No. 003/ KPRBM/16 tanggal 25 Mei 2016



MD No. 004/



Triwulan IV/2015. •



MD No. 005/ KPRBM/16 tanggal 02 September 2016





Semester I/2016. •

MD No. 007/ KPRBM/16 tanggal 02 Desember 2016

218

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Evaluasi Risk Profile Triwulan II/2016.



Evaluasi LHA (Laporan Hasil Audit) periode Juni –

KPRBM/16 tanggal •

Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko

MD No. 006/ 09 September 2016

Evaluasi Risk Profile Triwulan I/2016.

KPRBM/16 tanggal 04 Agustus 2016

Evaluasi Risk Profile

Agustus 2016. •

Evaluasi Risk Profile Triwulan III/2016.

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

4. Pelaksanaan Rapat Pemantau Risiko No

Nama Peserta Rapat

1.

Komite

Kehadiran Rapat

Persentase Kehadiran

Achjadi Ranuwisastra

6 kali

100%

2.

Trie Goenadi Widodo

6 kali

100%

3.

Purwo Junianto

6 kali

100%

Total Rapat selama tahun 2016

6 kali

Achjadi Ranuwisastra Ketua Komite

Purwo Junianto

Tri Goenadi Widodo

Anggota Komite

Ketua Komite

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

219

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

C. KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 1. Dasar Hukum Pembentukan •

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Pelaksanaan Tata Kelola Bank Umum.



Surat Keputusan Direksi No.SK.069C/DIRBM/15 tanggal 14 Mei 2015 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Mega, Tbk.

2. Jumlah, Komposisi dan Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Nama

Jabatan

Lambock V. Nahattands

Ketua

Yungky Setiawan

Anggota

Anwar V. Purba

Anggota

Pengangkatan

Bidang Keahlian

Rangkap Jabatan

14 Mei 2015

Hukum

-

14 Mei 2015

Perbankan

-

14 Mei 2015

SDM

-

oleh Direksi

Komite Remunerasi dan Nominasi diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Kriteria umum untuk dapat diangkat menjadi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memiliki integritas, independensi, kompetensi, akhlak, dan moral yang baik. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari pihak independen tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari Bank yang sama.

3. Pelaksanan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

220

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Program Kerja dan Realisasi Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi

No

Program Kerja

Realisasi Kerja

Keterangan

Mengusulkan susunan

Pengangkatan Anggota Ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa PT.

Direksi PT. Bank Mega

Direksi dengan

Tbk.

susunan yang terdiri

Bank Mega, Tbk. tanggal 15 April 2016.

dari 8 (Delapan) Direksi

1.

dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Mega, Tbk. tahun 2016.

2.

Mengusulkan

Sejalan dengan arahan

Jumlah Direktorat (termasuk Direktorat

pengalihan tugas

Dewan Komisaris

Utama) disesuaikan dari sebelumnya 10

dan tanggung jawab

dilakukan penyesuaian

Direktorat menjadi 8 Direktorat.

Direksi dari Direksi

pembidangan tugas

sebelumnya kepada

dan tanggung jawab

Direksi yang menjabat.

Dewan Direksi sesuai Direksi yang menjabat.

Pengkajian,

Hasil pengkajian

Dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan

pendalaman dan

dilaporkan kepada

selanjutnya Dewan Komisaris memberi

tindak lanjut atas

Dewan Komisaris.

arahan kepada Direksi.

Mengajukan usulan

Diusulkan kepada

Ditetapkan oleh Dewan Komisaris segera

remunerasi bagi

Dewan Komisaris.

setelah RUPS PT. Bank Mega, Tbk tahun

Peraturan Otoritas Jasa 3.

Keuangan Nomor 45/ POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum.

4.

anggota Dewan

2016.

Komisaris untuk tahun 2016.

5.

Mengajukan usulan

Diusulkan kepada

Ditetapkan oleh Dewan Komisaris segera

remunerasi bagi

Dewan Komisaris.

setelah RUPS PT.Bank Mega, Tbk. tahun

anggota Direksi untuk

2016.

tahun 2016.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

221

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

No 6.

7.

Program Kerja

Realisasi Kerja

Keterangan

Evaluasi Penerapan

Hasil evaluasi

Evaluasi atas penerapan Merit Increase

Kebijakan Remunerasi

dilaporkan kepada

tahun 2016 yang diterapkan pada bulan

2016

Dewan Komisaris

April 2016.

Evaluasi Kebijakan

Hasil evaluasi

Remunerasi Semester

disampaikan kepada

1 tahun 2016

Dewan Komisaris.

Evaluasi Semester 2 akan dilakukan di awal tahun 2017

Persiapan implementasi Peraturan Otoritas 8.

Jasa Keuangan

Hasil disampaikan

Nomor No.21/

kepada Dewan

POJK.04/2015 dan

Komisaris.

Ditindak lanjuti untuk dilaksanakan di tahun 2017

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/ SEOJK. 04/2015

4. Pelaksanaan Rapat Remunerasi dan Nominasi No

Nama Peserta Rapat

Kehadiran Rapat

Persentase Kehadiran

1.

Lambock V. Nahattands

4 kali

100%

2.

Yungky Setiawan

4 kali

100%

3.

Anwar V. Purba

4 kali

100%

Total Rapat Selama Setahun

4 kali

Lambock V. Nahattands Ketua Komite

222

Yungky Setiawan

Anwar V. Purba

Anggota Komite

Ketua Komite

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

VI. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN

usulan pemberian kredit. 6. Memberikan tanggapan maupun jawaban tentang surat-surat dari pihak KPK/PPATK sehubungan dengan penerapan APU/PPT.

A. Struktur Kepatuhan 1. Bank

Mega

telah

7. Melakukan pembinaan dengan menerbitkan Memo

menunjuk

Direktur

yang

membawahkan fungsi kepatuhan. 2. Direktur Kepatuhan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance & GCG). 3. Fungsi kepatuhan adalah melakukan tindakan yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan Ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangundangan

yang

berlaku,

serta

memastikan

kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Otoritas pengawas lain yang berwenang.

kompetensi

program-program pegawai

melalui

peningkatan training

yang

2. Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan eksternal baik secara tidak langsung yaitu melalui media intranet Bank, Memo Dinas ataupun secara dengan

tatap

muka/mengadakan

sosialisasi ke Kantor Cabang /Cabang Pembantu. 3. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas Bank, produk, pembukaan jaringan kantor dan lain-lain. rancangan

seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan lembaga otoritas yang berwenang. 9. Memantau penyampaian Laporan sesuai ketentuan termasuk mempersiapkan pelaporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan. 10. Melakukan monitoring pelaksanaan GCG dan pelaksanaan/self

assessment

GCG

beserta

pelaporannya ke Otoritas Jasa Keuangan. 11. Melakukan monitoring pelaksanaan kepatuhan terintegrasi dan pelaksanaan/ self assessment Tata

Keuangan.

bidang tertentu.

4. Melakukan

di bidang Operasional, Funding dan Kredit. 8. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap

Corpora beserta pelaporannya ke Otoritas Jasa

berkesinambungan dan sertifikasi untuk bidang-

langsung

Pembantu berdasarkan analisa Laporan Hasil Audit

Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Mega

B. Kerangka Kerja Kepatuhan 1. Membuat

Dinas pembinaan kepada Kantor Cabang/Cabang

review/pemberian kebijakan

yang

opini akan

terhadap diterbitkan

C. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Untuk penerapan fungsi Kepatuhan, Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Pengkajian Rancangan Kebijakan a. Melakukan pengkajian terhadap rancangan kebijakan produk & operasional, termasuk kebijakan produk/ aktivitas baru. b. Melakukan pengkajian terhadap rancangan kebijakan perkreditan, termasuk kebijakan produk/ aktivitas baru.

disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. 5. Melakukan

review/pemberian

opini

terhadap

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

223

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

2. Pemantauan Pemberian Kredit

b. Kegiatan

Direct

Sosialisasi

yang

telah

dilakukan adalah sebagai berikut : a. Melakukan review proposal kredit dan proposal 1) Pelaksanaan

kerjasama dalam rangka penyaluran kredit (pembiayaan bersama dan lain-lain). b. Melakukan pemantauan terhadap kualitas

Training

Kepatuhan

Penyempurnaan

Pelaksanaan

kepada

Operation

Regional

dan GCG

Manager,

Area Operation Manager, Area Funding

kredit

Manager, Branch Operation Manager,

c. Pemantauan pencapaian kredit UKM dan

Operation Supervisor, Branch Funding

kredit kepada usaha produktif.

Manager Wilayah Bandung, Semarang,

3. Pelaksanaan Sosialisasi Ketentuan

dan Surabaya. 2) Menjadi

Sebagai upaya meningkatkan awareness pegawai

fasilitator

dalam

program

terhadap risiko kepatuhan dan menumbuhkan serta

training seperti training untuk pegawai

mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada

baru, pegawai yang mengikuti program

seluruh tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank,

pengembangan

Bank dalam hal ini unit kerja CGCG telah melaksanakan

program),

langkah-langkah sebagai berikut :

Development Program, Audit Training

karier

(development

Operation

Manager

Program, Retail Funding Officer Academy, Mega Management Development Program

a. Indirect Sosialisasi dilakukan dengan cara

dan Induction.

sebagai berikut :

1) Sosialisasi

Ketentuan

internal

3) Menyampaikan

dan

presentasi

kepada

eksternal (Bank Indonesia dan Otoritas

manajamen dan Unit Kerja KPNO terkait

Jasa Keuangan) melalui media website

dengan

internal Bank Mega yang dapat diakses

yang diterbitkan selama tahun 2016,

oleh seluruh pegawai (Aplikasi Gudang

khususnya ketentuan Bank Indonesia dan

Ketentuan).

Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

2) Pengiriman

Memo

Dinas

ke

seluruh

ketentuan-ketentuan

eksternal

c. Pemantauan Prinsip Kehati-hatian

unit kerja dan Kantor Cabang / Cabang Pembantu tentang ketentuan internal dan

Telah

eksternal yang diterbitkan setiap bulan.

ketentuan Bank Indonesia dan pelaksanaan prinsip

dilakukan

kehati-hatian

Bank

pemenuhan

seperti

Batas

3) Membuat Memo Dinas reminder kepada

Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Non

unit kerja terkait implementasi suatu

Performing Loan (NPL), Giro Wajib Minimum

ketentuan

(GWM),

yang

memerlukan

review

Kecukupan

Pemenuhan

Modal

ketentuan internal dan/atau pembuatan

Minimum (KPMM/CAR), Modal Inti dan Posisi

action plan penerapannya.

Devisa Neto (PDN) dengan menggunakan data unit kerja terkait.

224

pemantauan

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

d.

Laporan Kepatuhan

Action plan perbaikan atau pembinaan yang telah dilakukan unit kerja (NCSA) atas temuan hasil

Laporan Kepatuhan telah disampaikan kepada

pemeriksaan dan pemantauan tersebut :

Direktur Utama dan Dewan Komisaris secara triwulanan dan disampaikan ke Otoritas Jasa



Keuangan secara semesteran.

Laporan

hasil

pemeriksaan

kredit

telah

disampaikan kepada unit kerja terkait untuk dilakukan tindakan perbaikan segera sebagai

VII. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

bagian dari tindak lanjut hasil pemeriksaan kredit •

Secara umum sistem pengendalian internal Bank

Mengadakan

Risk

Awareness

Discussion

Forum dengan unit kerja Bisnis.

dirancang dan dilaksanakan berdasarkan internal



Meeting Koordinasi dengan unit kerja Bisnis

control framework yang memadai dengan mencakup

sebagai tindak lanjut atas permasalahan kredit

aspek pengendalian lingkungan, penaksiran risiko,

yang diberikan dan berpotensi bermasalah.

pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi serta pemantauan.

2. Pemeriksaan dan pemantauan aktivitas operasional dilakukan oleh Unit Kerja Operasional Control

Selain Satuan Kerja Audit Internal (IADT) yang melakukan

(OPCL) dengan melakukan pemeriksaan onsite

pengawasan / pemeriksaan (audit) secara regular,

dan offsite.

pengawasan yang bersifat ex-post juga dilakukan oleh unit kerja National Credit Control dan Special Asset

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dapat

Management (NCSA) dan Operasional Control (OPCL).

disimpulkan bahwa masih diperlukan perbaikan dalam akvitas operasional. Action plan perbaikan

1. Pengawasan dan pemantauan pemberian kredit

adalah :

dilakukan oleh Unit Kerja National Credit Control



dan Special Asset Management (NCSA).

kebijakan & prosedur. •

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pemantauan •

offsite, masih terdapat beberapa kondisi atau kelemahan dalam pemberian kredit yang perlu

Rekomendasi sanksi pelanggaran kebijakan dan prosedur.

selama tahun 2016, baik secara onsite maupun

mendapat perhatian dan diperbaiki.

Mengadakan training/ refreshment beberapa

Mengusulkan perbaikan sistem penatausahaan dokumen underlying.



Penyempurnaan

prosedur

kerja

untuk

meningkatkan pengawasan atau supervisi.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

225

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

VIII. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN (TRAININGTRAINING YANG DIADAKAN OLEH BANK). Training yang dilaksanakan Selama Tahun 2016 Semester I

Bidang

Frek

Semester II

Peserta

Frek

Peserta

In house

254

8.072

439

11.880

Off house

84

150

104

211

Sertifikasi Manajemen Risiko

15

193

41

796

DPTP

22

581

21

535

6

6.526

51

14.320

381

15.522

656

27.742

E-learning Total

Selain Training tersebut diatas, dilakukan juga training ulang atau perpanjangan sertifikasi AAJI, sehingga pada saat ini telah ada 826 orang pegawai yang memiliki sertifikasi AAJI.

IX. PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL A. Struktur Internal Audit (IADT) : Unit kerja Internal Audit (IADT) membawahi 6 bagian dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2016 sebanyak 69 orang. Pada akhir Desember 2016 IADT telah didukung dengan sumber daya yang telah tersertifikasi manajemen risiko sebagai berikut : Sertifikasi

No.

Manajemen Risiko

Keterangan

1.

Level 1

59 orang

Staff audit

2.

Level 2

1 orang

Staff audit

3.

Level 3

7 orang

Pemimpin bagian audit

4.

Level 4

1 orang

IADT Head

Jumlah karyawan IADT

226

Jumlah Karyawan

PT Bank Mega Tbk

68 orang

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

IADT merupakan bagian dari struktur pengendalian intern dan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit atas terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen. IADT Head diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris serta dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai Peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, Unit Kerja Internal Audit (IADT) mempunyai tugas dan bertanggung jawab untuk : a. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. b. Membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi, operasional serta kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung. c. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen. Selain berdasarkan Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan tersebut, eksistensi IADT juga didasari oleh Internal Audit Charter Bank Mega yang menetapkan misi, tujuan, kedudukan, kewenangan, tanggungjawab dan ruang lingkup IADT. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, IADT telah berupaya semaksimal mungkin dan telah berhasil melaksanakan amanah yang diberikan dengan baik.

B. Pelaksanaan Tugas Internal Audit (ADT) Tahun 2016 Sepanjang tahun 2016 IADT telah melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan amanah yang dimandatkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Manajemen. Selama periode tersebut telah dilakukan audit sebagai berikut: •

Melakukan Audit bidang operasional dan bisnis terhadap 65 Kantor Cabang (termasuk 1 kantor Regional) di Regional Audit 1.



Melakukan Audit bidang operasional dan bisnis terhadap 68 Kantor Cabang (termasuk 1 kantor Regional) di Regional Audit 2.



Melakukan Audit bidang operasional dan bisnis terhadap 75 Kantor Cabang (termasuk 1 kantor Regional) di Regional Audit 3.



Melakukan Audit terhadap 27 Divisi dan 3 Bagian di Kantor Pusat.



Melakukan Audit terhadap Mega Oto Joint Financing (MOJF) pada 31 Kantor Mitra.



Melakukan Audit APU PPT, Risk Manajemen, Anti Fraud, serta Pelayanan dan Perlindungan Konsumenterhadap 14 Kantor Cabang

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

227

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN



Melakukan Audit bidang Teknologi System Informasi (TSI) atas 13 System/Aplikasi dan 20 Kantor Cabang.\



Melakukan monitoring terhadap temuan hasil audit pada seluruh auditee.



Melakukan pemantauan pelaksanaan audit intern terhadap 9 Lembaga Jasa Keuangan (LJK) pada group Mega Corpora.



Bertindak selaku Counterpart Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan.

Hasil audit disampaikan dalam Laporan Hasil Audit (LHA) yang berisi seluruh temuan dan tanggapan dari auditee (pihak-pihak yang diaudit) serta komitmen auditee untuk menyelesaikan temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai tindak lanjut atas hasil audit/ pemeriksaan tersebut, IADT meminta bukti perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan dokumen pendukung. Tindak lanjut tersebut akan terus dilakukan hingga seluruh permasalahan dapat diselesaikan oleh auditee.

X. PELAKSANAAN AUDIT EKSTERNAL A. Pelaksanaan Audit oleh Akuntan Publik 1. Bank Mega telah memenuhi seluruh aspek tata kelola Bank dalam proses penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP), antara lain: •

Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar di Bank Indonesia /Otoritas Jasa Keuangan.



Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tidak melebihi 5 (lima) tahun buku berturut-turut.



Penunjukan Kantor Akuntan Publik disetujui RUPS sesuai rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris.

2. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS dan memperhatikan rekomendasi Komite Audit serta peraturan perundangan yang berlaku, Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja untuk melakukan audit laporan keuangan Bank Mega untuk tahun buku 2016.

B. Pelaksanaan Audit oleh Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pemeriksaan Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas dengan posisi pemeriksaan September 2015. Hasil pemeriksaan telah dikonfirmasi dengan Manajemen Bank Mega dalam pertemuan Exit Meeting pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2015. Seluruh Komitmen Bank untuk menindak lanjuti temuan tersebut pada periode Januari sampai dengan September 2016 telah selesai dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

228

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pemeriksaan umum posisi 31 Desember 2015 di Kantor Pusat dengan cakupan pemeriksaan meliputi : •

Aktivitas Perkreditan



Aktivitas Operasional



Aktivitas Treasury



Penerapan Program Anti Pencucian Uang & Pendanaan Terorisme



Thematic Surveillance Pelayanan & Penyelesaian Pengaduan Konsumen

Hasil pemeriksaan telah dikonfirmasi dengan Manajemen Bank Mega dalam pertemuan Exit Meeting pada hari Rabu tanggal 6 Juni 2016. Seluruh Komitmen Bank untuk menindak lanjuti temuan tersebut telah selesai dan telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan.

C. Pelaksanaan Audit oleh Bank Indonesia Pada periode semester II tahun 2016, Bank Indonesia (BI) melakukan pemeriksaan terkait Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan PIN Online 6 digit pada Kartu ATM dan/atau Debet posisi 30 September 2016 sampai dengan 15 November 2016. Exit Meeting telah diselenggarakan pada tanggal 22 November 2016. Seluruh Komitmen Bank untuk menindak lanjuti temuan tersebut pada periode awal dan akhir Desember 2016 telah selesai dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Untuk komitmen tindak lanjut temuan pada tahun 2017 sedang dalam proses tindak lanjut.

XI. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN Bank Mega telah memiliki kebijakan mengenai penanganan benturan kepentingan secara umum, yang mengatur tentang persetujuan, admistrasi dan pengungkapan benturan kepentingan. Pada tahun 2016 tidak terdapat aktivitas/transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan, namun terdapat aktivitas atau transaksi afiliasi dengan perusahaan dalam group usaha, antara lain berupa sewa menyewa ruang kantor. Seluruh aktivitas/ transaksi tersebut telah didukung dengan dokumen perjanjian sewa menyewa sesuai dengan ketentuan.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

229

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

XII. PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK Permasalahan hukum yang terjadi pada tahun 2016 beserta status penyelesaiannya.

Permasalahan Umum

Jumlah Perdata

Pidana

Telah selesai (Inkracht)

77

-

Dalam proses penyelesaian

380

2

Total

457

2

Uraian Singkat Permasalahan hukum tersebut adalah sebagai berikut :

A. PERKARA PERDATA : 1. Jumlah Total Perkara Litigasi adalah 457 Perkara Perdata (baik telah maupun belum Inkracht), dengan pokok permasalahan hukum berdasarkan hal-hal sebagai berikut : •

Perselisihan dengan debitur



Perselisihan dengan pihak ketiga (derden verzet)



Perselisihan yang disebabkan tidak terpenuhinya syarat-syarat subyek hukum



Perselisihan kepemilikan jaminan terkait kepailitan



Perselisihan Hubungan Industrial.



Perselisihan Tata Usaha Negara.

2. Perkara Perdata yang selesai secara Litigasi baik inkracht tingkat pengadilan pertama maupun tingkat Mahkamah Agung yang ditangani oleh Bank Mega selama tahun 2016 adalah 77 Perkara Perdata.

B. PERKARA PIDANA : Perkara Pidana yang ditangani oleh Litigasi yang berkenaan dengan dijadikannya Eks - Karyawan sebagai terdakwa sepanjang tahun 2016 adalah 2 perkara, yang mana sampai saat ini masih berjalan dan belum memiliki Putusan Hukum tetap (Inkracht).

230

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

XIII. SANKSI DENDA DAN PELANGGARAN TERHADAP PRINSIP KEHATI-HATIAN. Pada tahun 2016, nominal sanksi denda semester II menurun dibandingkan dengan semester I, namun secara frekuensi meningkat. Namun demikian total nominal dan frekwensi sanksi denda tahun 2016 meningkat signifikan dibandingkan tahun 2015. Sanksi denda sebagian besar disebabkan karena kesalahan atau keterlambatan pelaporan dan pemenuhan ketentuan Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan. Untuk meningkatkan awareness terhadap risiko kepatuhan, khususnya terkait pelaporan kepada pihak-pihak eksternal, Direksi telah mengeluarkan Surat Edaran terkait dengan hal tersebut dan melakukan sosialisasi Kepatuhan terhadap Kewajiban Penyampaian Laporan Kepada Pihak-pihak Eksternal dengan peserta adalah seluruh unit kerja pembuat/ penanggungjawab laporan. Kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan secara periodik dan berkesinambungan. Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran yang signifikan terhadap prinsip kehati-hatian dalam aktivitas operasional Bank Mega.

XIV. PELAKSANAAN TATA KELOLA REMUNERASI 1. Penyusunan Kebijakan Remunerasi. a. Kebijakan Remunerasi telah disusun dan diterbitkan dengan Surat Keputusan No.SK.207/DIRBM-HCRO/16 tanggal 23 November 2016 perihal Kebijakan Tata Kelola Remunerasi PT. Bank Mega, Tbk b. Kebijakan tersebut akan diberlakukan mulai tanggal 01 Januari 2017 (sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK No.45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum dan SEOJK No.40/SEOJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum) 2.

Paket Remunerasi dan fasilitas yang diterima oleh Direksi dan Dewan Komisaris

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura

Dewan Komisaris

Direksi

Orang

Jutaan Rp

Orang

Jutaan Rp

4

15.629

8

39.177

4

61

8

171

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi kesehatan, dan sebagainya) : a. Dapat dimilki b. Total

Tidak dapat dimiliki 15.690

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

39.348

PT Bank Mega Tbk

231

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

3. Paket Remunerasi yang dikelompokkan dalam tingkat penghasilan yang diterima oleh Direksi dan anggota Dewan Komisaris dalam 1 (satu) tahun Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 Tahun *)

Jumlah Direksi

Jumlah Komisaris

8

3

diatas Rp. 2 miliar diatas Rp. 1 miliar s.d Rp. 2 miliar

1

diatas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 miliar

-

-

Rp. 500 juta ke bawah

-

-

*) yang diterima secara tunai 4. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank Mega pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: a. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 41,76 : 1 b. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 2,44 : 1 c. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 3 : 1 d. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi adalah sebesar 3,01 : 1 *Catatan : BOD berjumlah 10 orang sejak Januari sd Mei 2016

XV. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE). Bank Mega telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur yang tertulis dan jelas untuk penyediaan dana kepada pihak terkait. Bank dalam pelaksanaan penyediaan dana kepada pihak terkait berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank (BMPK) dan telah memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku.

No.

Penyediaan Dana

1 Kepada Pihak Terkait

Jumlah Debitur

Nominal (Jutaan Rupiah)

265

868,405.44

2 Kepada Debitur Inti :

232



Individu

50

10,615,975



Group

10

7,808,265

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Penyediaan Dana kepada Komisaris dan Direksi Nama

Jabatan

Pinjaman

Yungky Setiawan

Komisaris Utama

Kartu Kredit

Achjadi Ranuwisastra

Komisaris Independen

Kartu Kredit

Darmadi Sutanto

Komisaris

Kartu Kredit

Lambock V Nahattands

Komisaris Independen

-

Kostaman Thayib

Direktur Utama

Kredit & Kartu Kredit

Yuni Lastianto

Direktur

Kartu Kredit

Madi Darmadi Lazuardi

Direktur

Kartu Kredit

Indivara Erni

Direktur

Kredit & Kartu Kredit

Martin Mulwanto

Direktur

Kredit & Kartu Kredit

Y.B. Hariantono

Direktur

Kartu Kredit

Wiweko Probojakti

Direktur

Kartu Kredit

Lay Diza Larentie

Direktur

Kartu Kredit

Dewan Komisaris

Direksi

XVI. KECUKUPAN TRANSPARANSI Transparansi kondisi keuangan dilakukan melalui media cetak/surat kabar terkemuka, homepage Bank Mega dan pengiriman langsung kepada Otoritas Jasa Keuangan, YLKI, Lembaga pemeringkat di Indonesia, Asosiasi Bank-Bank di Indonesia, LPPI, Lembaga Penelitian Bidang Ekomoni & Keuangan dan majalah Ekonomi dan Keuangan. Transparansi tentang produk disajikan dalam bentuk brosur, leaflet dan media promotion lainnya serta dalam homepage Bank Mega. Demikian pula dengan pengaduan nasabah dapat dilakukan secara online melalui homepage Bank Mega. Dalam hal transparansi pelaksanaan tata kelola, Bank Mega telah menyusun laporan pelaksanaan GCG dengan cakupan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut disertai dengan hasil assessment Bank terhadap pelaksanaan GCG sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Laporan tersebut disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan dan pihak-pihak lainnya sebagaimana ditetapkan serta disampaikan pula di homepage Bank Mega yang merupakan bagian dari Laporan Tahunan Bank (Annual Report).

XVII. RENCANA STRATEGIS BANK Bank Mega telah menyusun Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank (Business Plan) dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

233

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

tersebut telah sesuai dengan Visi dan Misi Bank Mega dan disusun secara realistis, komprehensif, terukur dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. Penyusunan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis oleh Direksi dilakukan setelah melalui serangkaian diskusi yang melibatkan Dewan Komisaris dan jajaran Manajemen lainnya, kemudian diajukan untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis tersebut dikomunikasikan juga ke berbagai jenjang organisasi Bank Mega.

XVIII. KOMITMEN INTEGRITAS (KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN) Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), PT Bank Mega Tbk telah mengimplementasikan Komitmen Integritas, yaitu komitmen manajemen dan seluruh jajaran organisasi untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG, Code of Conduct dan prinsip Prudential Banking. Guna menunjang pertumbuhan usaha yang diikuti dengan perkembangan organisasi dan pelaksanaan Komitmen Integritas yaitu dengan cara sistem “E-Komitmen Integritas”. Proses pelaksanaannya sendiri dituangkan dalam Surat Edaran Direksi tentang Komitmen Integritas (SE Direksi No. 122/DIRBM-CGCG/2015 tanggal 30 Juni 2015). Pelaksanaan E-Komitmen Integritas kepada seluruh karyawan dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan di KPNO, Kantor Regional dan kantor Cabang. Komitmen Integritas mencakup Piagam Komitmen Integritas, Komitmen Manajemen dan Karyawan PT Bank Mega Tbk, manfaat Komitmen Integritas, prinsip GCG, Etika dan Budaya Kerja, Kode Etik, kewajiban bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai, larangan bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai, Benturan Kepentingan, Whistleblowing Policy, Deklarasi Anti Fraud serta Sanksi. Komitmen Integritas berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan PT. Bank Mega Tbk.

Budaya Perusahaan Secara umum, Budaya Perusahaan dibentuk dari nilai-nilai utama Bank yang menjadi landasan pelaksanaan kegiatan manajemen Bank dan seluruh jajaran unit kerjanya. Namun pada penerapannya, Budaya Perusahaan juga diharapkan menjadi panduan bagi seluruh karyawan Bank dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam usahanya mencapai tujuan yang ditetapkan Bank. Pokok-pokok nilai utama Bank yang diharapkan akan menjadi budaya Bank tersebut adalah:

234



Kewirausahaan



Etika



Kerjasama



Dinamis



Komitmen

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

XIX. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL SELAMA PERIODE PELAPORAN Bank Mega mengimplementasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) ini tidak sekedar untuk memenuhi ketentuan regulasi sebagaimana tercantum dalam undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, melainkan merupakan wujud apresiasi terhadap kontribusi dukungan masyarakat kepada perkembangan Bank. Adapun program yang dilaksanakan selama tahun 2016 adalah Mega Peduli, Edukasi “Ayo ke Bank”, Komitmen Penyaluran dana Mega Berbagi untuk membantu perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di Tanah Air. a. Mega Peduli Tujuan kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun ini adalah memupuk kepedulian dan komitmen seluruh Manajemen dan pegawai Bank Mega terhadap tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan, khususnya terhadap masyarakat / penduduk / rakyat yang kurang mampu antara lain : yatim piatu (Panti Asuhan), orang tua jompo (Panti Werda), tunawisma, orang cacat, korban bencana dan sebagainya yang berada di sekitar unit kerja dan / atau di sekitar kantor - kantor Cabang / Capem / Kantor Kas Bank Mega di seluruh Indonesia. Seluruh karyawan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan ini sehingga dapat mendidik karyawan memiliki rasa sosial dan kepedulian terhadap penderitaan sesama. Bantuan disalurkan melalui Kantor Cabang / Capem / Kantor Kas Bank Mega di seluruh Indonesia Kegiatan Sosial Mega Peduli semakin dirasakan manfaatnya terutama bagi masyarakat yang kurang beruntung karena dampak dari kebijakan pemerintah yang mengakibatkan meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok dan melemahnya daya beli masyarakat. Untuk itu pada setiap tahun kegiatan sosial Mega Peduli, Bank Mega selalu memberikan bingkisan dalam bentuk barang / natura seperti beras, mie instan, kecap, minyak goreng. Jumlah total penyaluran Mega Peduli hampir mencapai Rp. 1,5 miliar. b. Mega Berbagi Ajakan kepedulian terhadap ketersediaan sumberdaya manusia unggul, yang terdidik mendapat sambutan baik dari nasabah Bank Mega, melalui produk tabungan Mega Berbagi, yang sebagian bunganya disisihkan untuk membantu perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Tanah Air. Pada tahun 2016, Bank Mega bekerja sama dengan CT ARSA Foundation, berkomitmen akan membantu perbaikan sarana pendidikan pada 34 sekolah di tanah air, serta akan memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar sekolah. Realisasi komitmen penyaluran Mega Berbagi, dimulai dari peletakan batu pertama, pembangunan kembali sekolah PGRI Garut, yang rusak berat karena bencana banjir. c. Literasi Edukasi Perbankan Secara konsisten, Bank Mega juga turut berpartisipasi aktif menyukseskan program edukasi yang secara khusus diarahkan pada pengembangan pengetahuan masyarakat di bidang perbankan. Program yang dicanangkan oleh

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

235

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Bank Indonesia ini merupakan manifestasi dari pilar ke enam Arsitektur Perbankan Indonesia yang menetapkan bahwa bank-bank bertanggungjawab mendidik masyarakat mengenai dasar-dasar perbankan. Sepanjang tahun 2016, Bank Mega sudah melaksanakan beberapa kegiatan yang terkait dengan program literasi edukasi ”Ayo Ke Bank”. Di antaranya adalah Edukasi kepada Siswa Mts YKM3, Palbatu Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Pemberian Literasi Edukasi bersama Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan mobil Literasi Edukasi “Simolek” di wilayah Medan, yaitu di Bank Mega Kantor Cabang Medan Petisah, Medan Katamso, Medan Maulana Lubis, dan di Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda. Disamping itu Bank Mega juga turut mensukseskan Bulan Literasi bersama Otoritas Jasa Keuangan, dengan mengadakan pameran kepada publik di Lapangan Merdeka Medan pada Oktober 2016. d. Kegiatan lainnya Selain kegiatan-kegiatan sosial tersebut di atas, Bank Mega juga selalu terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial jika terjadi bencana alam yang terjadi baik bencana alam secara lokal maupun secara nasional. Pemberian pelayanan kesehatan, dan pemeriksaan gigi gratis kepada pelajar dan masyarakat di sekitar wilayah Bintaro Tangerang Selatan, bekerjasama dengan ARSA Foundation. Sementara itu, untuk memanfaatkan waktu liburan sekolah, Bank Mega juga menyelenggarakan Khitanan Massal bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.

XX. PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 1. Dalam rangka Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Bank Mega sebagai Entitas Utama telah melaksanakan pemantauan pelaksanaan tata kelola pada perusahaan terelasi pada konglomerasi keuangan Mega Corpora. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, antara lain sebagai berikut : a. Peningkatan kualitas koordinasi dan komunikasi dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Terelasi yaitu dengan membuat penunjukan anggota support group Tata Kelola Terintegrasi. b. Melaksanakan rapat koordinasi dengan Anggota Support Group Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan PT Mega Corpora. c. Melakukan tata kelola dan monitoring Pelaksanaan Kepatuhan & Tata Kelola pada LJK Terelasi. d. Mengadakan training dan Forum Diskusi dengan LJK Terelasi, dengan pokok pembahasan mengenai penerapan APU & PPT serta Perlindungan Konsumen. e. Pelaksanaan Pengawasan Tata Kelola Terintegrasi oleh Dewan Komisaris, dibantu oleh Komite Tata Kelola Terintegrasi. 2. Entitas Utama telah menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi a. Entitas Utama telah membuat dan mengirimkan Laporan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Tahun 2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan (Surat No.015/DIR-CHC/16 tanggal 26 Mei 2016 Perihal Laporan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Tahun 2015). b. Entitas Utama telah membuat dan mengiriman Laporan Self Assesment Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Semester II Tahun 2015 (Surat No.029/DIRBM-CGC/16 tanggal 04 Februari

236

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

2016 Perihal Laporan Self Assessment Tata Kelola Terintegrasi Semester II Tahun 2015). c. Entitas Utama telah membuat dan mengiriman Laporan Self Assesment Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Semester I Tahun 2016 (Surat No.041/DIRBM-CGC/16 tanggal 11 Agustus 2016 Perihal Laporan Self Assessment Tata Kelola Terintegrasi Semester I Tahun 2016). d. Untuk Pelaksanaan Pelaporan Self Assesment Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT. Mega Corpora Semester II 2016 Entitas Utama telah melakukan koordinasi dan mengirimkan Form Pemantauan Kepatuhan dengan LJK yang tergabung pada Konglomerasi Keuangan Mega Corpora. Laporan akan dikirimkan ke Otoritas Jasa Keuangan selambat-lambatnya pada tanggal 15 Februari 2017.

XXI. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BANK MEGA, Tbk TAHUN 2016 Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Semester 1 Peringkat Bank Mega (Penilaian Bank Mega & OJK)

Definisi Peringkat Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate

Individual

2

Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank.

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Semester 2 Peringkat Bank Mega (Penilaian Bank Mega & OJK)

Definisi Peringkat Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate

Individual

2

Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank.

Berdasarkan hasil Prudential Meeting tanggal 14 Maret 2016, Otoritas Jasa Keuangan menilai peringkat pelaksanaan GCG untuk Semester II tahun 2015 adalah 3 (tiga). Berdasarkan hasil Prudential Meeting tanggal 31 Agustus 2016, Otoritas Jasa Keuangan menilai peringkat pelaksanaan GCG untuk semester I tahun 2016 adalah 2 (dua), sebagaimana ditegaskan dalam surat Otoritas Jasa Keuangan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

237

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

No.SR-98/PB.31/2016 tanggal 7 September 2016 perihal Tingkat Kesehatan Bank Saudara Posisi 30 Juni 2016. Untuk semester II tahun 2016, adalah hasil penilaian self assessment Bank yang telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan bersama dengan Surat No.003/MIRG-SKOJK/17 tanggal 31 Januari 2016 perihal Laporan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) Periode Semester II tahun 2016 dan hasil Prudential Meeting tanggal 16 Februari 2017, Otoritas Jasa Keuangan menilai peringkat pelaksanaan GCG untuk semester II tahun 2016 adalah 2 (dua).

XXII PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sebagai Perusahaan Terbuka, Bank Mega juga wajib memenuhi Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa No.21/POJK.04/ 2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka memuat praktik tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan praktik internasional mencakup 5 (lima) aspek, dan 8 (delapan) prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta 25 (dua puluh lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan pada Bank Mega adalah sebagai berikut : Aspek, Prinsip dan Rekomendasi

Penerapan pada Bank

A. Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham

Dalam

Menjamin

Hak-Hak

Pemegang

Saham Prinsip 1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rekomendasi: 1. Bank memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara

Comply

terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham. 2. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Bank hadir dalam RUPS Tahunan.

Comply

3. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Bank paling sedikit selama 1 (satu) tahun.

238

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Comply

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Aspek, Prinsip dan Rekomendasi

Penerapan pada Bank

Prinsip 2 Meningkatkan

Kualitas

Komunikasi

Bank

dengan

Pemegang Saham atau Investor. Rekomendasi :

Komunikasi dengan pemegang saham atau investor

4. Bank memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan selama ini dilakukan melalui RUPS (sesuai Risalah pemegang saham atau investor.

RUPS pada tata tertib RUPS dan melalui public expose. Kebijakan sedamg dalam proses pembuatan.

5. Bank

mengungkapkan

kebijakan

komunikasi Kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan

Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau pemegang saham atau investor akan segera diungkapkan investor dalam Situs Web.

dalam situs web

B. Fungsi dan Peran Dewan Komisaris Prinsip 3 Memperkuat

Keanggotaan

dan

Komposisi

Dewan

Komisaris. Rekomendasi : 6. Penentuan

jumlah

anggota

Dewan

Komisaris

Comply

mempertimbangkan kondisi Bank. 7. Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan

keberagaman

keahlian,

Comply

pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Prinsip 4 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. Rekomendasi : 8. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja

Comply

Dewan Komisaris. 9. Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan

Comply

melalui Laporan Tahunan Bank.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

239

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Aspek, Prinsip dan Rekomendasi

Penerapan pada Bank

10. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila

Comply

terlibat dalam kejahatan keuangan 11. Komite Remunerasi & Nominasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi

Comply

C. Fungsi Dan Peran Direksi Prinsip 5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. Rekomendasi : 12. Penentuan

jumlah

anggota

Direksi

mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka

Comply

serta efektifitas dalam pengambilan keputusan 13. Penentuan

komposisi

memperhatikan,

anggota

keberagaman

Direksi keahlian,

Comply

pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. 14. Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau

keuangan

memiliki

keahlian

dan/atau

Comply

pengetahuan di bidang akuntansi. Prinsip 6 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. Rekomendasi : 15. Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.

Comply

16. Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan

Comply

tahunan Perusahaan Terbuka. 17. Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. D. Partisipasi Pemangku Kepentingan

240

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Comply

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Aspek, Prinsip dan Rekomendasi

Penerapan pada Bank

Prinsip 7 Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan. 18. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk

Comply

mencegah terjadinya insider trading. 19. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi

Comply

dan anti fraud. 20. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau

Comply

vendor. 21. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang Pemenuhan hak-hak kreditur diatur secara rinci dalam pemenuhan hak-hak kreditur.

Perjanjian Kredit yang dibuat antara Bank dengan Kreditur

22. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.

Comply

23. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif

jangka

panjang

kepada

Direksi

dan

Comply

karyawan. E. Keterbukaan Informasi Prinsip 8 Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi. Rekomendasi :

Saat ini hanya menggunakan situs Web

24. Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi. 25. Laporan

Tahunan

mengungkapkan

pemilik

Perusahaan manfaat

Terbuka

akhir

dalam

kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan

Comply

pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

241

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No.I-A. tentang Pembentukan sekretaris Perusahaan, Bank Pundi telah menunjuk Christiana M. Damanik sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary. Profil Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan, halaman ___ dari Laporan Tahunan ini. Fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. M  engikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 2. M  emberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi Bank Pundi. 3. M  emberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi peraturan Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung (contact person) antara Bank Pundi dengan OJK-Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia (BEI), Regulator lainnya dan masyarakat. 5. Menyiapkan Daftar Khusus Saham. 6. M  enghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Rapat Direksi serta membuat minuta hasil Rapat Direksi dan bertanggung jawab atas tersedianya Notulen Rapat Dewan Komisaris. 7. M  empersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan laporan-laporan/kegiatan rutin Direksi yang akan disampaikan kepada pihak luar. 8. B  ertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.

242

PT Bank Mega Tbk

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Selama tahun 2013, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas-tugas, antara lain meliputi: 1. M  emberikan pelayanan setiap informasi yang dibutuhkan pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kondisi Bank Pundi, seperti permintaan Laporan Tahunan, informasi terkait penggunaan hasil dana Penawaran Umum Terbatas (PUT) III, pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. 2. M  enyampaikan laporan berkala dan laporan insidentil kepada OJK-Bapepam serta BEI. 3. M  enyampaikan keterbukaan informasi kepada masyarakat melalui BEI. 4. M  engikuti perkembangan pasar modal termasuk setiap peraturan yang baru serta memberikan informasi terkini dan masukan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja terkait dengan adanya peraturan-peraturan pasar modal yang baru. 5. M  enyiapkan Daftar Khusus Saham yaitu daftar kepemilikan Saham Direksi dan Komisaris Bank Pundi beserta keluarganya, baik yang ada di Bank Pundi maupun yang ada di perusahaan lain. 6. M  enghadiri setiap pelaksanaan Rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi serta membuat dan mendistribusikan risalah Rapat tersebut kepada Direksi dan Dewan Komisaris. 7. M  enyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa serta Public Expose pada tanggal 25 Juni 2013.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Keterbukaan Informasi Keterbukaan informasi Bank kepada OJK-Bapepam, Bursa dan Publik yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selama Tahun 2013, adalah sebagai berikut: KETERANGAN JANUARI 8

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Desember 2012.

15

Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas III PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.

FEBRUARI 6

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Januari 2013.

MARET 5

Keterbukaan Informasi berkaitan dengan Penjelasan Volatilitas Atas Transaksi Saham

6

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 28 Februari 2013.

28

Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 di Harian Bisnis Indonesia dan Harian Media Indonesia.

APRIL 9

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Maret 2013.

30

Penyampaian Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Maret 2013. Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 di Harian Indopos dan Harian Ekonomi Neraca. Penyampaian Laporan Tahunan 2012 PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.

MEI 10

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 April 2013.

24

Penyampaian Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia Tbk. Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today.

JUNI 10

Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today. Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Keterbukaan Informasi berkaitan dengan Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Penyampaian Bukti Iklan Ralat Pemberitahuan kepada Pemegang Saham terkait dengan Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today.

11

Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Public Expose Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. 1.

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Mei 2013.

1.

20 1.

Penyampaian Materi Public Expose Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.

1.

27 1.

Penyampaian Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

243

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

KETERANGAN 1. 1.

28 1.

Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today. Laporan Hasil Public Expose Tahunan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. 1.

JULI

1.

8 1.

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 Juni 2013.

1.

31 1.

Keterbukaan Informasi berkaitan dengan Penyampaian Laporan Keuangan PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 Juni 2013 yang akan disampaikan paling lambat pada tanggal 30 September 2013 sehubungan dengan dilakukannya Audit. 1.

AGUSTUS

1.

1 1.

Keterbukaan Informasi Berkaitan dengan Penunjukkan Akuntan Publik PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.

1.

12 1.

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Juli 2013.

1.

16 1.

Keterbukaan Informasi berkaitan dengan Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Publikasi Periode 30 Juni 2013 (Unaudited) PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. guna memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.14/14/PBI/2012 di Harian Media Indonesia dan Harian Ekonomi Neraca. 1.

SEPTEMBER

1.

9 1.

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Agustus 2013.

1.

30 1.

Perubahan Akuntan Publik PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.

1.

Penyampaian Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 Juni 2013 (Audited).

1.

Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 di Harian Media Indonesia dan Harian Ekonomi Neraca. 1.

OKTOBER

1.

8 1.

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 September 2013.

1.

17 1.

Perubahan Komite Audit PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk

1.

31 1.

Penyampaian Laporan Keuangan Interim PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 September 2013 di Harian Media Indonesia dan Harian Ekonomi Neraca. 1.

1.

1.

6 1.

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 31 Oktober 2013.

1.

Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today.

21 1.

Pemberitahuan Pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk dan Bukti Iklannya di Harian Media Indonesia dan Harian Indonesia Finance Today. 1.

1.

NOVEMBER

6 1.

DESEMBER

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. Periode 30 November 2013.

Keterbukaan informasi juga dilakukan melalui melalui publikasi atas kinerja laporan keuangan triwulanan Bank Pundi di beberapa media nasional sebagai berikut :

244

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

TATA KELOLA PERUSAHAAN

No.

Periode Laporan

Pemuatan

1

31 Desember 2012 (audited)

Bisnis Indonesia dan Media Indonesia tanggal 28 Maret 2013

2

31 Maret 2013 (un-audited)

Indopos dan Ekonomi Neraca tanggal 30 April 2013

3

30 Juni 2013 (Un-audited)

Media Indonesia dan Ekonomi Neraca tanggal 14 Agustus 2013

4

30 Juni 2013 (Audited)

Media Indonesia dan Ekonomi Neraca tanggal 30 September 2013

5

30 September 2013 (un-audited)

Media Indonesia dan Ekonomi Neraca tanggal 31 Oktober 2013

Laporan Tahunan Laporan Tahunan (Annual Report) Tahun 2012 disusus berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/14/ PBI/2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/Bl/2006 Peraturan No.X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, telah disampaikan kepada pihak-pihak meliputi : Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, Pemegang Saham, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, PT Pefindo, Perbanas,

No

Tanggal

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FE UI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Majalah Infobank dan Majalah SWA. Siaran Pers untuk Distribusi Nasional selama 2013 Bank Pundi juga mengeluarkan Siaran Pers untuk menginformasikan berbagai kegiatan yang dijalankan, baik yang terkait dengan kinerja Bank maupun kegiatan lainnya sebagai berikut:

Judul Siaran Pers

1

20 Maret 2013

Bank Pundi-Telkom Bersinergi Kembangkan UMKM

2

25 Juni 2013

RUPST Bank Pundi Angkat Dirut Baru

3

25 Juli 2013

Bank Pundi Santuni Anak Yatim

4

14 September 2013

Bank Pundi Gelar Donor Darah

5

10 November 2013

Apresiasi Nasabah: Bank Pundi Gelar Nonton Barenng Nasabah

6

18 November 2013

Bank Pundi Bidik 100 Ribu UMKM

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

245

Ikhtisar Utama

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Laporan Good Corporate Governance (GCG) Bank Pundi telah menyampaikan Laporan GCG Tahun 2012 kepada pihak-pihak eksternal, meliputi: Bank Indonesia, Pemegang Saham, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, PT Pefindo, Perbanas,LPEMFE UI LPPI, LIPI, Majalah Infobank dan Majalah SWA. Sebagai gambaran mengenai perkembangan Bank Pundi, dapat diakses melalui website www.bankpundi. co.id yang memuat informasi keuangan meliputi: Laporan Keuangan Tahunan (audited), Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Tahunan (Annual Report), Laporan GCG, jaringan kantor dan produk Bank Pundi.

246

PT Bank Mega Tbk

Akses Informasi dan Data Perusahaan Bank Pundi memberikan kemudahan bagi stakeholder untuk mengakses berbagai informasi mengenai Bank Pundi, seperti informasi mengenai finansial dan perusahaan, publikasi (press release), produk dan aksi korporasi melalui website Bank Pundi yaitu www. bankpundi.co.id . Sementara bagi para stakeholder dapat juga langsung menghubungai Corporate Secretary melalui e-mail: [email protected] dan bagi para investor insititusi dapat juga langsung menghubungi Investor Relation melalui e-mail: investor.relations@ bankpundi.co.id.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

247

Ikhtisar Utama

248

PT Bank Mega Tbk

Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

249

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

LINGKUNGAN HIDUP Bagi sebuah institusi perbankan, dampak langsung

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

kegiatan operasional terhadap lingkungan memang

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

relatif lebih rendah dibandingkan industri lainnya.

juga diterapkan di Bank Mega, dan Bank Mega

Tetapi, Bank Mega memiliki komitmen yang tinggi

paham lingkungan kerja menjadi faktor penting bagi

dalam mengelola dan meminimalkan risiko/dampak

kenyamanan karyawan dalam bekerja. Manajemen

operasionalnya

selalu berusaha menciptakan lingkungan yang aman,

terhadap

lingkungan.

Dampak

lingkungan terbesar dari operasional Bank Mega adalah

pada

penggunaan

energi,

air,

konsumsi

penghematan dilakukan dengan menerapkan sistem

PROGRAM TANGGUNG JAWAB sosial

electronic document, workflow dan approval process.

Secara

Saat ini Bank Mega sudah berhasil menerapkan

dilaksanakan

konsep paperless, dimana sebelumnya menggunakan

sebagian keuntungan kepada masyarakat, tetapi

hard-document berubah menjadi electronic document.

lebih fokus pada membina hubungan yang harmonis

Penerapan sistem ini akan terus dilakukan di semua

dengan pemangku kepentingan, serta dapat saling

unit kerja agar layanan kepada nasabah menjadi lebih

memberikan nilai tambah kepada semua pihak secara

cepat dan aman.

berkesinambungan. Banyak hal yang telah dilakukan

kertas, dan pengelolaan sampah. Salah satu upaya

filosofis,

program-program

tidak

sekedar

CSR

yang

mengembalikan

oleh Bank Mega sepanjang tahun 2016 yang terbagi dalam beberapa program, yaitu :

250

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Mega Peduli

di sekitar kantor - kantor Cabang/ Capem/ Kantor Kas

“Mega Peduli” merupakan program yang berfokus

Bank Mega di seluruh Indonesia.

pada pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Hal ini tidak hanya dilatar

Seluruh karyawan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan

belakangi adanya kepedulian manajemen Bank Mega

ini sehingga dapat mendidik karyawan memiliki rasa

untuk terus berbagi dengan masyarakat.

sosial dan kepedulian terhadap penderitaan sesama. Bantuan disalurkan melalui Kantor Cabang/ Capem/

Tujuan kegiatan ini adalah guna memupuk kepedulian

Kantor Kas Bank Mega di seluruh Indonesia.

seluruh manajemen dan karyawan khususnya terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan antara lain

Kegiatan Sosial Mega Peduli semakin dirasakan

: yatim piatu (Panti Asuhan), orang tua jompo (Panti

manfaatnya terutama bagi masyarakat yang kurang

Werda), tunawisma, orang cacat, korban bencana dan

beruntung karena dampak dari kebijakan pemerintah

sebagainya yang berada di sekitar unit kerja dan/atau

yang

mengakibatkan

meningkatnya

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

harga-harga

PT Bank Mega Tbk

251

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

kebutuhan

pokok

dan

melemahnya

daya

beli

Sepanjang tahun 2016, Bank Mega sudah melaksanakan

masyarakat. Untuk itu pada setiap tahun kegiatan sosial

beberapa kegiatan yang terkait dengan program

Mega Peduli, Bank Mega selalu memberikan bingkisan

literasi edukasi. Di antaranya adalah Edukasi “Ayo ke

dalam bentuk barang/ natura seperti beras, mie instan,

Bank” kepada Siswa Mts YKM3, Palbatu Menteng

kecap, minyak goreng. Jumlah total penyaluran Mega

Dalam, Jakarta Selatan. Edukasi Pemberian Literasi

Peduli hampir mencapai Rp1,5 miliar.

Edukasi bersama OJK dengan menggunakan mobil Literasi Edukasi “Simolek” di wilayah Medan, yaitu di

Mega Berbagi

Bank Mega Kantor Cabang Medan Petisah, Medan

Ajakan kepedulian terhadap ketersediaan sumber daya

Katamso, Medan Maulana Lubis, dan di Yayasan

manusia unggul, yang terdidik mendapat sambutan

Pendidikan Sultan Iskandar Muda. Disamping itu Bank

baik dari nasabah Bank Mega, melalui produk tabungan

Mega juga turut mensukseskan Bulan Literasi bersama

Mega Berbagi, yang sebagian bunganya disisihkan

OJK, dengan mengadakan pameran kepada publik di

untuk membantu perbaikan sarana dan prasarana

Lapangan Merdeka Medan pada Oktober 2016.

pendidikan di seluruh Tanah Air.

Kegiatan lainnya Pada tahun 2016, Bank Mega bekerja sama dengan

Selain itu Bank Mega juga selalu terlibat secara aktif

CT ARSA Foundation, berkomitmen akan membantu

dalam kegiatan sosial jika terjadi bencana alam yang

perbaikan sarana pendidikan pada 34 sekolah di tanah

terjadi baik bencana alam secara lokal maupun secara

air, serta akan memberikan pelatihan kepada tenaga

nasional.

pengajar sekolah. Realisasi komitmen penyaluran

pemeriksaan gigi gratis kepada pelajar dan masyarakat

Mega Berbagi, dimulai dari peletakan batu pertama,

di

pembangunan kembali sekolah PGRI Garut, yang rusak

bekerjasama dengan ARSA Foundation. Sementara

berat karena bencana banjir.

itu, untuk memanfaatkan waktu liburan sekolah, Bank

sekitar

Pemberian wilayah

pelayanan Bintaro

kesehatan,

Tangerang

dan

Selatan,

Mega juga menyelenggarakan Khitanan Massal bagi

Literasi Edukasi Perbankan

anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.

Bank Mega turut berpartisipasi aktif menyukseskan program edukasi yang secara khusus diarahkan pada pengembangan pengetahuan masyarakat di bidang perbankan. Program yang dicanangkan oleh Bank Indonesia ini merupakan manifestasi dari pilar ke enam Arsitektur Perbankan Indonesia yang menetapkan bahwa

bank-bank

bertanggungjawab

mendidik

masyarakat mengenai dasar-dasar perbankan.

PT Bank Mega Tbk

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

MANAJEMEN PRODUK, JASA & KONSUMEN Bank Mega berkomitmen untuk menyediakan produk dan jasa perbankan yang transparan dan adil bagi semua nasabah. Pada setiap penjualan produk, Bank Mega menjelaskan manfaat, risiko serta biaya atas produk atau layanan kepada nasabah.

Bank

Mega juga menyediakan Layanan Customer Service di kantor-kantor Bank Mega untuk menyampaikan pengaduan atas produk atau layanan perbankan, selain itu pengaduan dapat pula disampaikan di website Bank Mega atau dapat diakses melalui nomer telepon HP atau 1500010 yang dapat diakses 7 hari 24 jam. Selain itu, sejalan dengan peraturan OJK, Bank Mega juga telah menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk melindungi kerahasiaan data nasabah. Untuk melindungi kerahasiaan, Bank Mega menggunakan pendekatan teknologi dan pendekatan proses untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran atas kerahasiaan data nasabah. Keseluruhan program tanggung jawab sosial yang dilaksanakan Bank Mega merupakan inisiatif dan implementasi komitmen dan Visi Perusahaan, guna berbagi

dengan

seluruh

Pemangku

Kepentingan

sehingga harapan untuk dapat tumbuh berkembang dan menjadi kebanggaan bangsa dapat segera tercapai.

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

253

Laporan Manajemen

Ikhtisar Utama

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Profil Perusahaan

Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Bank Mega Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Mega Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Februari 2017

Direksi

Kostaman Thayib Direktur Utama

Martin Mulwanto

Direktur Treasury & Int. Banking

YB Hariantono

Direktur Operation & It

254

PT Bank Mega Tbk

Madi Darmadi Lazuardi

Wiweko Probojakti Direktur Credit Card & Personal Loan

Direktur Credit

Indivara Erni

Lay Diza Larentie

Direktur Risk

Direktur Funding & Network

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Yuni Lastianto

Direktur Compliance & Human Capital

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Dewan KOMISARIS

Yungky Setiawan Komisaris Utama

Darmadi Sutanto Komisaris

Achjadi Ranuwisastra Komisaris Independen

Lambock V. Nahattands Komisaris Independen

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

255

Ikhtisar Utama

256

PT Bank Mega Tbk

Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Profil Perusahaan

AnalisisDan Dan Analisis Pembahasan Manajemen Pembahasan Manajemen

TINJAUAN OPERASIONAL

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan Konsolidasion 2016

Laporan Keuangan 2016

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

PT Bank Mega Tbk

257

Ikhtisar Utama

258

PT Bank Mega Tbk

Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2016 | Mapping The Way Forward

Profil Perusahaan

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

PT Bank Mega Tbk dan entitas anaknya/ and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2016 and for the year then ended with independent auditors’ report

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Daftar Isi

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Table of Contents

Halaman/ Pages

Independent Auditors’ Report

Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian....................

1-2

.............. Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian........................

3

Consolidated Statement of Profit or Loss ...................... and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................

4

............. Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian ................................

5-6

........................Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.........

7 - 178

..........Notes to the Consolidated Financial Statements

Informasi Keuangan Tambahan ..................................

179 - 186

........................... Supplementary Financial Information

***************************

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/ Notes

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ December 31, 2016

31 Desember/ December 31, 2015

ASET

ASSETS

Kas

2,4

1.001.235

1.093.626

Cash

Giro pada Bank Indonesia

2,5

4.337.316

4.546.084

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga

2,6 2,39

1.810 114.288

11.125 268.401

Current accounts with other banks Related parties Third parties

500.000 5.482.913

570.000 8.102.779

Placements with Bank Indonesia and other banks Related parties Third parties

301.050 19.154.012

319.540 10.224.566

Securities Related parties Third parties

4.265.089

360.313 3.420.822

Securities purchased under agreement to resell Related parties Third parties

20.754

43.660

Derivatives receivables

352.641 27.947.489

294.109 32.164.192

Loans Related parties Third parties

28.300.130

32.458.301

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek Pihak berelasi Pihak ketiga

2,7 2,39

2,8 2,39

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pihak berelasi Pihak ketiga

2,9 2,39

Tagihan derivatif

2,10

Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga

2,11 2,39

Pendapatan bunga yang ditangguhkan

(23.387)

Total

28.276.743

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai

32.398.116

(499.282)

Kredit yang diberikan - neto

(60.185)

(649.644)

Unearned interest income Total Less: Allowance for impairment losses

27.777.461

31.748.472

Loans - net

865 593.199

489.215

Acceptances receivable Related parties Third parties

Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga

2,12 2,39

Aset pajak tangguhan

2,21

34.171

26.306

Deferred tax assets

Aset tetap Dikurangi: Akumulasi penyusutan

2,13

6.886.009

6.828.671

(1.234.939)

(1.059.798)

Fixed assets Less: Accumulated depreciation

5.651.070

5.768.873

Fixed assets - net

7.545 1.288.904

6.010 1.225.378

Other assets - net Related parties Third parties

70.531.682

68.225.170

TOTAL ASSETS

Aset tetap - neto Aset lain-lain - neto Pihak berelasi Pihak ketiga

2,14 2,39

TOTAL ASET

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

1

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ December 31, 2016

31 Desember/ December 31, 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Tabungan Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga

LIABILITIES 2,15 2,16 2,39 2,17 2,39 2,18 2,39 2,19 2,39

549.204

558.656

Obligations due immediately

1.993.200 3.575.510

1.178.083 3.933.535

48.366 10.639.680

382.138 9.611.370

1.443.016 33.373.455

1.827.404 32.807.142

Deposits from customers Current accounts Related parties Third parties Saving deposits Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties

3.925 911.844

6.974 1.697.754

Deposits from other banks Related parties Third parties

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali

2,20

4.017.253

2.380.347

Securities sold under repurchased agreements

Liabilitas derivatif

2,10

19.374

23.734

Derivatives payable

Utang pajak penghasilan

2,21

93.956

62.734

Income tax payable

Utang akseptasi

2,12

594.064

489.215

Acceptances payable

Pinjaman yang diterima

2,22

538.900

1.208.945

Fund borrowings

Liabilitas imbalan pasca-kerja

2,36

262.599

255.207

Post-employment benefits liability

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga

2,23 3.347 198.308

3.401 281.336

Accrued expenses and other liabilities Related parties Third parties

58.266.001

56.707.975

TOTAL LIABILITIES

2,39

TOTAL LIABILITAS EKUITAS

EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 27.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.963.775.206 saham

1,24

3.481.888

Share capital - par value Rp500 (full amount) per share Authorized capital - 27,000,000,000 shares Issued and fully paid-up capital 3.481.888 6,963,775,206 shares

Tambahan modal disetor

2,25

2.048.761

2.048.761

Additional paid-in capital

1.353

1.281

General reserve

2.845.341

2.017.621

Retained earnings

Cadangan umum

26

Saldo laba Penghasilan komprehensif lain

3.888.338

3.967.644

Other comprehensive income

TOTAL EKUITAS

2,8,13,21,36

12.265.681

11.517.195

TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

70.531.682

68.225.170

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

2

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga

2,27,39 2,28,39

PENDAPATAN BUNGA - NETO PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi Keuntungan penjualan efek-efek - neto Keuntungan transaksi mata uang asing - neto Lain-lain

2,29 2 2

Total pendapatan operasional lainnya BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrumen keuangan - neto Provisi dan komisi Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan - neto

6.458.281 (3.155.463)

3.487.634

3.302.818

1.433.475 277.976

1.530.291 350.280

8.259 14.091

32.746 21.514

1.733.801

1.934.831

Total other operating income OTHER OPERATING EXPENSES Gain (Loss) from the changes in fair value of financial instruments - net Fees and commissions Provision for impairment losses on financial assets and non-financial assets - net General and administrative expenses Salary expenses and other allowances

(892.457)

(978.308)

31

(1.900.924)

(1.859.154)

2,32,39

(1.137.784)

(1.109.425)

1.470.563

1.178.899

OPERATING INCOME - NET

74.860

59.870

NON-OPERATING INCOME - NET

1.545.423

1.238.769

INCOME BEFORE TAX EXPENSE

33

2,21

(387.423) 1.158.000

(185.998) 1.052.771

Penghasilan komprehensif lain :

TAX EXPENSE - NET INCOME FOR THE YEAR Other comprehensive income :

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca-kerja - neto 2,36 Surplus revaluasi aset tetap - neto 2,13

(3.860) -

Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of post(766) employement benefits liability - net Revaluation surplus of fixed 3.922.827 assets - net Item that may be reclassified subsequently to profit or loss:

2,8h

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh)

OTHER OPERATING INCOME Fees and commissions Gain on sale of securities - net Gain on foreign exchange transactions - net Others

2,30

LABA TAHUN BERJALAN

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto

NET INTEREST INCOME

(87.986) (23.877)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - NETO

6.151.919 (2.664.285)

OPERATING INCOME AND EXPENSE Interest income Interest expense

189.940 (9.647)

PENDAPATAN OPERASIONAL - NETO PENDAPATAN NON OPERASIONAL - NETO

2015

2 2,29

Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan lainnya

2016

120.696

(327.164)

Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale securities - net

1.274.836

4.647.668

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

166

151

BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)

2,37

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

3

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income

Catatan/ Notes

Saldo 31 Desember 2014 Laba tahun berjalan 2015 Surplus revaluasi aset tetap - neto Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto setelah pajak Dividen tunai Pembentukan cadangan umum

Saldo 31 Desember 2016

Tambahan modal disetor/ Additional paid-incapital

Cadangan umum/ General reserve

Surplus revaluasi aset tetap-neto/ Revaluations surplus of fixed assets-net

Saldo laba/ Retained earnings

Total ekuitas/ Total equity

3.481.888

2.048.761

1.043

1.065.088

-

88.952

283.795

6.969.527

Balance as of December 31, 2014

-

-

-

1.052.771

-

-

-

1.052.771

-

3.922.827

Income for the year 2015 Revaluation surplus of fixed assets - net Remeasurement of post-employment benefit liability - net Unrealized loss on changes in fair value of available-for sale securities - net of tax Cash dividend Allocation for general reserve

2,13

-

-

-

-

3.922.827

2,36

-

-

-

-

-

2,8h 26 26

-

-

238

3.481.888

2.048.761

1.281

-

-

Saldo 31 Desember 2015 Laba tahun berjalan 2016 Pemindahan surplus aset tetap ke saldo laba Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto setelah pajak Dividen tunai Pembentukan cadangan umum

Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up capital

Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja / Remeasurement of postemployment benefits liability

Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual-neto/ Unrealized gain/ (loss) on changes in fair value of available-forsale securitiesnet

(100.000) (238)

(766)

-

-

2.017.621

3.922.827

88.186

(43.369)

11.517.195

Balance as of December 31, 2015

-

1.158.000

-

-

-

1.158.000

Income for the year 2016 Transfer of revaluation surplus of fixed assets to retained earnings Remeasurement of post-employment benefit liability - net Unrealized gain on changes in fair value of available-for sale securities - net of tax Cash dividend Allocation for general reserve

2

-

-

-

196.142

-

-

-

-

2,8h 26 26

-

-

72

3.481.888

2.048.761

1.353

(526.350) (72) 2.845.341

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

(196.142) -

(3.860)

(327.164)

(766 )

-

2,36

-

-

-

(327.164 ) (100.000 ) -

-

-

(3.860 )

120.696 (526.350 ) -

-

-

120.696 -

3.726.685

84.326

77.327

12.265.681

Balance as of December 31, 2016

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.

4

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 Catatan/ Notes

2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pendapatan non operasional - neto Penerimaan dari penjualan agunan yang diambil alih Pembayaran bunga dan pembiayaan lainnya Beban operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan Kenaikan/penurunan dalam aset dan liabilitas operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan dari nasabah: Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain

6.159.198 1.423.828 14.091

6.541.776 1.506.414 21.514

70.876

61.832

5.187

1.064

(2.691.178) (2.866.307) (393.274)

(3.187.039) (2.954.100) (123.792)

(4.802.414)

Net cash provided by/(used in) operating activities

(20.230) 42.811

(483.954) 3.113.218 (85.923) (9.452)

(3.348.421) 411.363 176.011 (95.423)

457.092 693.818 181.925 (788.959)

(423.133) (660.555) (200.476) (1.085.847)

20

(47.517)

2.802.265

13 13

Kas neto yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas investasi

(1.438.285)

1.074.287 5.287 (87.554)

3.679.258 1.036 (63.007)

(2.486.765)

(3.075.231)

(1.494.745)

Non-operating income - net Proceeds from sale of foreclosed assets Payments of interest and other financing charges Other operating expenses Payment of income tax

(27.898)

(255.000) (3.332.310)

1.636.906

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest received Fees and commissions income Other Operating Income

Increase/decrease in operating assets and liabilities: Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreement to resell Loans Other assets Obligations due immediately Deposits from customers: Current accounts Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Securities sold under repurchased agreement Accrued expenses and other liabilities

9

Kas neto yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan efek-efek tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Pembelian efek-efek tersedia untuk dijual

2015

542.056

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of securities available for sale Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Acquisition of securities available for sale Net cash provided by/(used in) investing activities

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

5

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman yang diterima Pembayaran dividen tunai

2016

22 22 26

Kas neto yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan

2015

538.900 (1.208.945) (526.350)

(1.196.395)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS

111.125

1.208.945 (92.888) (100.000)

1.016.057

(3.244.301)

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds of fund borrowings Payments of fund borrowings Payments of cash dividends Net cash provided by/ (used in) financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN

14.547.015

17.791.316

CASH AND CASH EQUIVALENTS, AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN

14.658.140

14.547.015

CASH AND CASH EQUIVALENTS, AT END OF YEAR

Kas dan setara kas terdiri dari: Kas

2 4

1.001.235

Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan

5 6

4.337.316 116.098

7

5.682.913

Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with 4.546.084 Bank Indonesia 279.526 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - maturing within 3 months since 8.627.779 acquisition date

3.520.578

-

Deposits Certificates of Bank Indonesia - maturing within 3 months since acquisition date

14.658.140

14.547.015

Total cash and cash equivalents

8

Total kas dan setara kas

1.093.626

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

6

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM a.

1.

Pendirian Bank dan Informasi Umum

GENERAL a.

Establishment of the Bank and General Information

PT Bank Mega Tbk didirikan di negara Republik Indonesia dengan nama PT Bank Karman berdasarkan akta pendirian tanggal 15 April 1969 No. 32 yang kemudian diubah dengan akta tanggal 26 November 1969 No. 47, kedua akta tersebut dibuat di hadapan Mr. Oe Siang Djie, notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A 5/8/1 tanggal 16 Januari 1970 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 55 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 21 tanggal 27 Mei 2015 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0935760 tanggal 29 Mei 2015. Perubahan ini juga telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-3510919.AH.01.11 tanggal 29 Mei 2015.

PT Bank Mega Tbk was established in the Republic of Indonesia under the business name of PT Bank Karman based on notarial deed No. 32 dated April 15, 1969 which was amended by notarial deed No. 47 dated November 26, 1969, both deeds were effected by Mr. Oe Siang Djie, notary in Surabaya. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A 5/8/1 dated January 16, 1970 and was published in Supplement No. 55 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 13. The articles of association have been amended several times, with the latest amendment effected by notarial deed No. 21 of Dharma Akhyuzi, S.H., dated May 27, 2015 regarding the changes of the Banks articles of association to comply with the Regulation of Financial Service Authority (OJK). The amendment was received and registered by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-AH.01.03-0935760 dated May 29, 2015. This amendment has also been registered in the Company’s Register by No. AHU-3510919.AH.01.11 dated May 29, 2015.

Bank mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1969 di Surabaya. Pada tahun 1992 nama Bank berubah menjadi PT Mega Bank dan pada tanggal 17 Januari 2000 berubah menjadi PT Bank Mega Tbk.

The Bank started its commercial operations in 1969 in Surabaya. In 1992, the Bank changed its name to PT Mega Bank and on January 17, 2000 was changed to PT Bank Mega Tbk.

PT Mega Corpora adalah entitas induk dari Bank. Entitas induk terakhir Bank adalah CT Corpora.

PT Mega Corpora is the parent entity of the Bank. The ultimate holding entity of the Bank is CT Corpora.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan usaha Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.5.48 tanggal 14 Agustus 1969. Pada tanggal 2 Agustus 2000, Bank memperoleh izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Wali amanat dari Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Bank juga memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 3/1/KEP/DGS/2001 tanggal 31 Januari 2001.

According to Article 3 of the Banks articles of association, the Bank is engaged in general banking activities. The Bank was granted with the license to conduct general banking activities based on the decision letter of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. D.15.6.5.48 dated August 14, 1969. On August 2, 2000, the Bank was granted with the license to conduct custodian activities by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency ("BAPEPAM-LK"). The Bank was also granted with the license to conduct own exchange activities based on the decision letter of Senior Deputy Governor of Bank Indonesia No. 3/1/KEP/DGS/2001 dated January 31, 2001.

7

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan) a.

Pendirian (lanjutan)

Bank

1. dan

Informasi

Umum

GENERAL (continued) a.

Establishment of the Bank and General Information (continued) The Bank’s Head Office is located at Menara Bank Mega, Jl. Kapten Tendean 12-14A, Jakarta. The Bank has the following offices:

Kantor Pusat Bank berlokasi di Menara Bank Mega JI. Kapten Tendean 12-14A, Jakarta. Bank memiliki kantor sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2016 Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas

b.

Penawaran Umum Penambahannya

2015 53 289 7

Saham

Bank

44 298 3

dan

b.

Branches Sub-branches Cash Offices

The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 Januari 2000 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah. S.H., No 9. Bank telah melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat sebanyak 112.500.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan harga penawaran Rp1.200 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 15 Maret 2000 sesuai dengan surat ketua BAPEPAM-LK No. S-493/PM/2000, Pernyataan Pendaftaran Bank untuk menerbitkan saham kepada masyarakat di Indonesia menjadi efektif dan pada tanggal 17 April 2000 saham-saham yang ditawarkan tersebut dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on January 17, 2000, which was notarized under notarial deed No. 9 of lmas Fatimah. S.H., the Bank conducted an initial public offering of its 112,500,000 shares with par value of Rp500 (full amount) per share at offering price of Rp1,200 (full amount) per share. On March 15, 2000, in accordance with the letter from the chairman of BAPEPAM-LK No. S-493/PM/2000, the Bank’s Registration Statement for the Initial public offering became effective and on April 17, 2000, the shares were listed and traded in the Indonesia Stock Exchange.

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2001, yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 21, Bank telah membagikan saham bonus sebesar Rp69.526 dengan menerbitkan sejumlah 139.052.000 saham bonus dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham yang berasal dari tambahan modal disetor - agio saham dan membagikan dividen saham sebesar Rp63.785 atau sejumlah 56.698.000 saham yang berasal dari saldo laba dengan menggunakan harga penutupan saham Bank di Bursa Efek Indonesia tanggal 28 Maret 2001 yaitu sebesar Rp1.125 (nilai penuh) per saham. Dengan demikian, modal saham ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi Rp379.125 yang terdiri dari 758.250.000 saham.

Based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholder held on March 29, 2001, which was notarized under notarial deed No. 21 of lmas Fatimah, S.H., the Bank declared bonus shares of Rp69,526 by issuing 139,052,000 bonus shares at par value of Rp500 (full amount) per share which came from additional paid-in capital and declared stock dividends of Rp63,785 representing 56,698,000 shares which came from retained earnings using the closing price of the Bank’s shares published by the Indonesian Stock Exchange on March 28, 2001 at Rp1,125 (full amount) per share. Accordingly, the issued and fully paid-up capital of the Bank increased to Rp379,125 which represent 758,250,000 shares.

8

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan) b.

Penawaran Umum Saham Penambahannya (lanjutan)

1. Bank

dan

GENERAL (continued) b.

The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital (continued)

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 22 Mei 2002 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 33, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu seluruhnya 181.980.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan harga penawaran sebesar Rp1.100 (nilai penuh) per saham.

Based on the Decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on May 22, 2002, which was notarized under notarial deed No. 33 of Imas Fatimah, S.H., the Bank offered Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights of 181,980,000 shares at par value of Rp500 (full amount) per share at offering price of Rp1,100 (full amount) per share.

Dengan Penawaran Umum Terbatas ini modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp470.115 yang terdiri dari 940.230.000 saham. Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 20 Mei 2002 melalui surat No. S-1023/PM/2002.

With this Limited Public Offering, the issued and fully paid-up share capital of the Bank became Rp470,115 representing 940,230,000 shares. The Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights became effective through the chairman of BAPEPAM-LK’s letter No. S-1023/PM/2002 dated May 20, 2002.

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 10 Maret 2005 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 22, Bank telah membagikan saham bonus sebesar Rp141.034 dengan menerbitkan sejumlah 282.068.998 saham bonus dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham yang berasal dari tambahan modal disetor - agio saham dan membagikan dividen saham sebesar Rp477.260 atau sejumlah 203.089.644 saham yang berasal dari saldo laba dengan menggunakan harga penutupan saham Bank di Bursa Efek Indonesia tanggal 9 Maret 2005 yaitu sebesar Rp2.350 (nilai penuh) per saham. Dengan demikian, modal saham ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi Rp712.694 yang terdiri dari 1.425.388.642 saham.

Based on the Decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on March 10, 2005, which was notarized under notarial deed No. 22 of Imas Fatimah, S.H., the Bank declared bonus shares of Rp141,034 by issuing 282,068,998 bonus shares at par value of Rp500 (full amount) par share, which came from aditional paid-in capital and declared stock dividends of Rp477,260 representing 203,089,644 shares, which came from retained earnings using the closing price published by the Indonesian Stock Exchange on March 9, 2005 at Rp2,350 (full amount) per share. Accordingly, the issued and fully paid-in share capital increased to Rp712,694 which represent 1,425,388,642 shares.

9

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan) b.

Penawaran Umum Saham Penambahannya (lanjutan)

1. Bank

dan

GENERAL (continued) b.

The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital (continued)

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Maret 2006 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah. S.H., No. 98, disetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu sejumlah 200.054.546 saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp2.500 (nilai penuh) per saham. Dengan Penerbitan Umum Terbatas II ini, modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp812.722 yang terdiri dari 1.625.443.188 saham.

Based on the Decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on March 24, 2006 as notarized under notarial deed No. 98 of Imas Fatimah, S.H., it is resolved to offer Limited Public Offering Il with Pre-emptive Rights representing 200,054,546 shares at par value of Rp500 (full amount) per share at offering price of Rp2,500 (full amount) per share. With this Limited Public Offering II, the issued and fully paid-in share capital of the Bank became Rp812,722 which represent 1,625,443,188 shares.

Pendaftaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 23 Maret 2006 melaIui surat No. S-702/PM/2006.

The Limited Public Offering II with Pre-emptive Rights became effective through the chairman of BAPEPAM-LK letter No. S-702/PM/2006 dated March 23, 2006.

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2009 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 49 pada tanggal yang sama, menyetujui pembagian saham bonus sebanyak-banyaknya 1.555.781.337 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham sebesar Rp777.890 yang dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional dengan ketentuan saham bonus akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham yang berhak (Recording Date) dengan rasio setiap pemegang 70 saham berhak mendapatkan 67 saham baru dengan harga sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (nilai penuh) setiap saham dengan ketentuan apabila terdapat sisa pecahan saham akibat pembagian berdasarkan rasio tersebut maka sisa pecahan tersebut dikembalikan kepada Bank. Dengan pembagian saham bonus ini modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp1.590.612 yang terdiri dari 3.181.224.188 saham.

The decision of Annual General Meeting of Shareholders held on May 20, 2009 as notarized under notarial deed No. 49 on the same date by lmas Fatimah, S.H., declared bonus shares at a maximum of 1,555,781,337 shares which came from additional paid-in capital amounted to Rp777,890 which was distributed proportionaly to the listed shareholders (Recording Date) with a ratio of 67 new shares with par value of Rp500 (full amount) per share for every 70 shares owned by each shareholder, provided that any remaining fractional shares due to the division based on the ratio are returned on the Bank. With the declaration of these bonus shares, the issued and fully paid-in share capital of the Bank became Rp1,590,612 which represent 3,181,224,188 shares.

10

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan) b.

Penawaran Umum Saham Penambahannya (lanjutan)

1. Bank

GENERAL (continued)

dan

b. The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital (continued)

Sehubungan dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 5 Juni 2008, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Imas Fatimah, S.H., No. 03 pada tanggal yang sama, pemegang saham Bank telah menyetujui antara lain peningkatan modal dasar Bank dari Rp900.000 dari 1.800.000.000 saham menjadi Rp3.200.000 terdiri dari 6.400.000.000 saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-45346.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008. Perubahan ini juga telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. AHU-0064063.AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008.

According to the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on June 5, 2008, which was notarized under notarial deed No. 03 on the same date by Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved, among others, the increase of the Banks authorized share capital from Rp900,000 representing 1,800,000,000 shares to Rp3,200,000 representing 6,400,000,000 shares. The amendment of the Banks articles of association was received and registered by the Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-45346.AH.01.02 Year 2008 dated July 28, 2008. This amendment was also registered under the Corporate Registration under No. AHU-0064063.AH.01.09 Year 2008 dated July 28, 2008.

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2011 yang diaktakan dengan akta notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 02 pada tanggal yang sama, menyetujui pembagian dividen saham sebanyak 464.731.862 saham yang berasal dari saldo laba maksimum sebesar Rp1.603.325 dengan harga sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (nilai penuh) setiap saham, dengan ketentuan apabila terdapat sisa pecahan saham akibat pembagian berdasarkan rasio tersebut maka sisa pecahan tersebut dikembalikan kepada Bank. Dengan pembagian dividen saham ini, modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp1.822.978 yang terdiri dari 3.645.956.050 saham.

The decision of Annual General Meeting of Shareholders held on May 12, 2011 as notarized under notarial deed No. 02 on the same date by Dharma Akhyuzi, S.H., declared the issuance of 464,731,862 stock dividends which came from retained earnings at an amount not to exceed Rp1,603,325 with par value of Rp500 (full amount) per share, provided that any remaining fractional shares are returned to the Bank. With the declaration of these stock dividends, the issued and fully paid-in share capital of the Bank became Rp1,822,978 which represent 3,645,956,050 shares.

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 17 April 2013 yang diaktakan dengan akta notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 08 pada tanggal yang sama, menyetujui pembagian dividen saham sebanyak 167.713.978 saham yang berasal dari saldo laba maksimum sebesar Rp684.568 dengan harga sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (nilai penuh) setiap saham, dengan ketentuan apabila terdapat sisa pecahan saham akibat pembagian berdasarkan rasio tersebut maka sisa pecahan tersebut dikembalikan kepada Bank.

The decision of Annual General Meeting of Shareholders held on April 17, 2013 as notarized under notarial deed No. 08 on the same date by Dharma Akhyuzi, S.H., declared the issuance of 167,713,978 stock dividends which came from retained earnings at an amount not to exceed Rp684,568 with par value of Rp500 (full amount) per share, provided that any remaining fractional shares are returned to the Bank.

11

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan) b.

c.

Penawaran Umum Saham Penambahannya (lanjutan)

1. Bank

GENERAL (continued)

dan

b. The Bank’s Public Offerings and Increase of Share Capital (continued)

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 April 2013, yang diaktakan dengan akta notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 09 pada tanggal yang sama, Bank telah membagikan saham bonus maksimum sebanyak 2.741.758.949 saham yang berasal dari tambahan modal disetor maksimum sebesar Rp1.370.959 yang dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional dengan rasio pembagian setiap pemegang 500 saham memperoleh 376 saham bonus dengan harga sebesar nilai nominal yaitu Rp500 (nilai penuh) per saham dan membagikan dividen saham maksimum sebanyak 408.347.077 dividen saham yang berasal dari saldo laba dengan rasio pembagian setiap pemegang 500 saham memperoleh 56 saham yang dibagikan secara proporsional maksimum sebesar Rp1.664.849 dengan menggunakan harga penutupan saham Bank di Bursa Efek Indonesia tanggal 16 April 2013 yaitu sebesar Rp4.050 (nilai penuh) per saham, dengan ketentuan apabila terdapat sisa pecahan saham akibat pembagian berdasarkan rasio tersebut maka sisa pecahan tersebut dikembalikan kepada Bank. Dengan pembagian saham bonus dan dividen saham ini, modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp3.481.888 yang terdiri dari 6.963.775.206 saham.

Based on the Decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on April 17, 2013 as notarized under notarial deed No. 09 on the same date by Dharma Akhyuzi, S.H., the Bank declared bonus shares at a maximum of 2,741,758,949 shares which came from additional paid-in capital maximum amounted to Rp1,370,959 which was distributed proportionaly to the shareholders with a ratio of 376 bonus shares with par value of Rp500 (full amount) per share for every 500 shares owned by each shareholder, and declared stock dividends at a maximum of 408,347,077 stock dividends which came from retained earnings with a ratio for every 500 shares owned by each shareholder received 56 shares which was distributed proportionally at an amount not to exceed Rp1,664,849 using the closing price of the Bank’s shares published by the Indonesia Stock Exchange on April 16, 2013 at Rp4,050 (full amount) per share, provided that any remaining fractional shares are returned to the Bank. With the declaration of these bonus shares and stock dividends, the issued and fully paid-in share capital of the Bank became Rp3,481,888 which represent 6,963,775,206 shares.

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

c.

Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris/ Board Commissioners Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen

Yungky Setiawan Darmadi Sutanto Achjadi Ranuwisastra Lambock V. Nahattands

12

President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

UMUM (lanjutan) c.

1.

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)

c.

Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued) The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: (continued)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Direksi: Direktur Utama Direktur Kredit Direktur SME Direktur Tresuri dan International Banking Direktur Risiko Direktur Operasi dan Teknologi Informasi Direktur Kepatuhan dan GCG Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Pendanaan dan Jaringan Direktur Credit Card dan Personal Loan

GENERAL (continued)

2016

2015

Kostaman Thayib Madi D. Lazuardi -

Kostaman Thayib Madi D. Lazuardi Max Kembuan

Martin Mulwanto Indivara Erni

Martin Mulwanto Indivara Erni

YB. Hariantono -

YB. Hariantono Yuni Lastianto

Yuni Lastianto Lay Diza Larentie

Tati Hartawan Lay Diza Larentie

Wiweko Probojakti Wiweko Probojakti

Directors: President Director Credit Director SME Director Treasury and International Banking Director Risk Director Operations and Information Technology Director Compliance and GCG Director Compliance and Human Capital Director Human Capital Director Funding and Network Director Credit Card and Personal Loan Director

The composition of the Banks Audit Committee as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:

Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut

Komite Audit/Audit Committee

Ketua Anggota Anggota

Achjadi Ranuwisastra Iramady Irdja Adrial Salam

Chairman Member Member

Pembentukan Komite Audit Bank telah dilakukan sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015.

The establishment of Bank’s Audit Committee has complied with OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 dated December 29, 2015.

Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2016 ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 15 April 2016, yang berita acaranya telah diaktakan dengan akta notaris No. 07, Dharma Akhyuzi, S.H., pada tanggal yang sama.

The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 were appointed based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on April 15, 2016, the minutes of which were notarized through notarial deed No. 07 of Dharma Akhyuzi, S.H., on the same date.

Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 7 Mei 2015, yang berita acaranya telah diaktakan dengan akta notaris No. 07, Dharma Akhyuzi, S.H., pada tanggal yang sama.

The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 were appointed based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders held on May 07, 2015, the minutes of which were notarized through notarial deed No. 07 of Dharma Akhyuzi, S.H., on the same date.

13

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

UMUM (lanjutan) c.

d.

2.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

1.

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)

GENERAL (continued) c.

Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)

Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tersebut telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

The Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 and 2015 were approved by Financial Services Authority (OJK).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki karyawan tetap masing-masing 6.466 dan 6.850 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2016 and 2015, the Bank had 6,466 and 6,850 permanent employees (unaudited), respectively. d.

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 28 Februari 2017.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN

AKUNTANSI

YANG

2.

The management of the Bank is responsible for the preparation of these consolidated financial statements, which were completed and authorized for issue on February 28, 2017.

SUMMARY POLICIES

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan entitas anaknya adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

The principal accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Bank and its subsidiaries are set out below:

Pernyataan Kepatuhan

Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements for the years ended December 31, 2016 and 2015 were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ("BAPEPAM-LK") No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang "Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik".

The consolidated financial statements have also been prepared in accordance with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency ("BAPEPAM-LK") rule No. VIII.G.7, Attachment to Decision of the Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012, on the “Financial Statements Presentation and Disclosure for Issuers or Public Companies”.

Pada tanggal 1 Januari 2016, Bank menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Bank telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar seperti yang dijabarkan dalam Catatan 2ac.

On January 1, 2016, the Bank adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) that are mandatory for application from the date. Changes to the Bank’s accounting policies have been made as required in accordance with the transitional provision in the respective standard as set out in Note 2ac.

14

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.

Dasar penyusunan konsolidasian

AKUNTANSI

laporan

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.

ACCOUNTING

Basis for preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain accounts which have been valued on another measurement basis as explained in the accounting policy for such accounts. The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except the statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.

The consolidated statements of cash flows were prepared based on the direct method with cash flows classified into cash flows from operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, Certificates of Bank Indonesia and Deposits Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 (three) months or less from the acquisition date as long as they are not being pledged as collateral for borrowing nor restricted.

Pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lainnya disajikan terpisah antara akun - akun yang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan akun - akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi.

The items under Other Comprehensive Income (OCI) are presented separately between items to be reclassified to profit or loss and those items not to be reclassified to profit or loss.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that affect:



nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian,



the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements,



jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.



the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.

Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

15

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.

b.

AKUNTANSI

Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.

ACCOUNTING

Basis for preparation of the consolidated financial statements (continued)

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.

Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan di Catatan 3.

In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the consolidated financial statements are described in Note 3.

Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank dan entitas anaknya.

The presentation currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank and its subsidiaries.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

b.

Transactions currency

and

balances

in

foreign

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Reuters pukul 16.00 WIB. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun yang bersangkutan.

Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah based on the rates prevailing at the transaction dates. On the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted into Rupiah based on the Reuters’ middle rate at 16.00 Western Indonesian Time. Exchange gains or losses from foreign exchange transactions are credited or charged to the current year consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (nilai penuh):

The major exchange rates used to translate foreign currencies into Rupiah were as follows (full amount):

31 Desember/December 31

1 Poundsterling Inggris 1 Euro Eropa 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Dolar Hong Kong 1 Yen Jepang 1 Dolar Selandia Baru 1 Franc Swiss 1 Yuan China

2016

2015

16.555,01 14.175,77 13.472,50 9.723,11 9.311,93 1.737,34 115,07 9.362,72 13.208,98 1.939,19

20.439,02 15.056,67 13.785,00 10.083,73 9.758,94 1.778,70 114,52 9.444,80 13.919,33 2.122,85

16

1 Great Britain Poundsterling 1 European Euro 1 United States Dollar 1 Australian Dollar 1 Singapore Dollar 1 Hong Kong Dollar 1 Japanese Yen 1 New Zealand Dollar 1 Swiss Franc 1 Chinese Yuan

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Informasi segmen

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.

Segment information An operating segment is a component of the Bank that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the Bank’s other components, whose operating results are reviewed regularly by the Bank’s chief operating decision maker to make decision about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the Bank’s chief operating decision maker include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonable basis.

Segmen operasi adalah komponen dari Bank yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain Bank, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan utama dalam operasional Bank untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional Bank meliputi komponenkomponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen, dan komponen-komponen yang dapat dialokasikan dengan dasar yang wajar. d.

ACCOUNTING

Transaksi dengan pihak berelasi

d.

Transactions with related parties

Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

In the normal course of its business, the Bank enters into transactions with related parties which are defined under SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 39 atas laporan keuangan konsolidasian.

Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements and the relevant details have been presented in Note 39 of the consolidated financial statements.

Sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Selisih nilai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan pada akun Tambahan Modal Disetor.

Based on SFAS No. 38 (Revised 2012) regarding “Business Combination of Entities Under Common Control”, the business combination transactions between entities under common control on transfer shares that are conducted in connection with the reorganization of entities under common control, do not constitute a change of ownership within the meaning of economic substance, therefore such transactions would not result in gain or loss to the group companies or to the individual entity within the group companies. Differences in values of business combination of entities under common control is presented in Additional Paid-Up Capital.

17

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset dan liabilitas keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial assets and liabilities

Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi dan bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa dan aset yang diblokir yang dicatat dalam aset lain-lain.

The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, securities purchased under agreement to resell, derivatives receivables, loans, acceptances receivable and interest receivables, security deposits, rent receivables and restricted assets which are presented as part of other assets.

Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, liabilitas derivatif, utang akseptasi, pinjaman yang diterima, utang bunga dan setoran jaminan yang dicatat dalam liabilitas lain-lain.

The Bank’s financial liabilities mainly consist of obligations due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, securities sold under repurchase agreements, derivatives payable, acceptances payable, fund borrowings, interest payables and security deposits which are presented as part of other liabilities.

(i)

(i)

Klasifikasi

Classification

Bank mengklasifikasi aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition:

i.

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

i.

ii.

Tersedia untuk dijual;

ii. Available-for-sale;

iii.

Dimiliki hingga jatuh tempo;

iii. Held-to-maturity;

Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;

iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.

iv. Loans and receivables.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition:

i.

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

i.

ii.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

ii. Financial liabilities amortized cost.

18

Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading;

measured

at

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

Financial assets and liabilities (continued) (i)

Klasifikasi (lanjutan)

ACCOUNTING

Classification (continued)

Bank menetapkan aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar melalui laba rugi dalam kondisi berikut ini:

The Bank has designated financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following circumstances:



Kelompok aset atau liabilitas keuangan dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar.



The financial assets or liabilities are managed and evaluated on a fair value basis.



Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat muncul apabila aset atau liabilitas tersebut tidak diukur demikian.



The designation eliminates or significantly reduces an accounting mismatch which would otherwise arise.



Aset atau liabilitas keuangan mengandung derivatif melekat yang memodifikasi secara signifikan arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.



The financial asset or liabilities contains embedded derivative that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required under the contract.

Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan yang dikelola secara bersama-sama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.

Held for trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.

The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.

Kategori dimiliki hingga jatuh tempo mencakup aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.

Held-to-maturity category consists of nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.

19

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

Financial assets and liabilities (continued) (i)

Klasifikasi (lanjutan)

ACCOUNTING

Classification (continued) Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active markets and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.

(ii) Recognition

(ii) Pengakuan Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.

The Bank initially recognizes loans and deposits on the date of origination. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell the asset. All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instruments.

Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.

A financial asset or liability is initially measured at fair value plus (for an item not valued at fair value through profit and loss at initial recognition) transaction costs subsequently measured at fair value that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classifications.

20

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

Financial assets and liabilities (continued) (ii)

(ii) Pengakuan (lanjutan)

ACCOUNTING

Recognition (continued)

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.

Aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan konsolidasian, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Financial assets and liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured at fair value in the consolidated statements of financial position, with transaction costs taken directly to the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income.

Semua perubahan nilai wajar diakui sebagai bagian dari keuntungan perubahan nilai wajar instrumen keuangan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penjualan aset yang dimiliki untuk diperdagangkan, diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

All changes in fair value are recognized as part of gain from the changes in the fair value of financial instruments in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. Gains or losses which are realized when the financial assets held for trading are sold, are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other of comprehensive income.

Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.

Financial assets and liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition.

21

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial assets and liabilities (continued) (iii) Derecognition

(iii) Penghentian pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.

Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.

Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.

Bank menghapusbukukan saldo kredit dan efek utang untuk tujuan investasi, dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa kredit atau efek-efek tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur kredit yang diberikan.

The Bank writes off a loan and investment debt security balance, and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the loan or security is uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the borrowers/issuers financial position such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.

22

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Financial assets and liabilities (continued) (iv) Offsetting

(iv) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan di laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Hak yang berkekuatan hukum berarti: a. tidak terdapat kontinjensi di masa yang akan datang, dan b. hak yang berkekuatan hukum pada kondisi-kondisi berikut ini; i. kegiatan bisinis normal; ii. kondisi kegagalan usaha; dan iii. kondisi gagal bayar atau bangkrut.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position if, and only if, there is currently an enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Enforceable right means:

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.

a. there are no contingencies in the future, and b. enforceable right to the following conditions; i. deploying normal activities; ii. conditions of business failures; and iii. conditions of default or bankruptcy.

(v) Amortized cost measurement

(v) Pengukuran biaya diamortisasi

The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus allowance for impairment losses.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

(vi) Fair value measurement

(vi) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:

The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:

- Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau

- In the principal market for the asset or liability, or

- Jika tidak terdapat pasar utama, dipasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

- In the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability. 23

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.

Financial assets and liabilities (continued) (vi) Fair value measurement (continued)

(vi) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.

Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

The Bank uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole:

- Level 1 :

-

- Level 2 :

- Level 3:

harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung; input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

-

-

24

Level 1:

quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities. Level 2 : inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability either directly (example, price) or indirectly; Level 3 : inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

Financial assets and liabilities (continued) (vi) Fair value measurement (continued)

(vi) Pengukuran nilai wajar (lanjutan)

For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Bank determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.

Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan secara berulang, Bank menentukan apakah terjadi transfer antara level di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input level terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar) setiap akhir periode pelaporan.

(vii) Reclassification of Financial Instruments

(vii) Reklasifikasi Instrumen Keuangan

f.

ACCOUNTING

Bank tidak melakukan reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.

Bank tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Bank sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Bank does not reclassify any financial instrument out of fair value through profit or loss classification if upon initial recognition the financial instrument is designated by the Bank as at fair value through profit or loss.

Bank mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat).

The Bank reclassify financial assets out of fair value through profit or loss classification if the financial asset no longer owned for the purpose of selling or repurchasing it in the near term (although the financial asset might have been acquired or intended principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term).

Prinsip-prinsip konsolidasian

f.

Principles of consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Bank and its subsidiaries including structured entities, presented as a single economic unit. Subsidiaries are entities in which the Bank has an interest of more than half of the voting rights or to govern financial and operating policies.

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Bank dan entitas anaknya yang merupakan entitas terstruktur. Entitas anak merupakan suatu entitas dimana Bank memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional entitas tersebut.

25

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.

ACCOUNTING

Principles of consolidation (continued)

Pengendalian didapat ketika Bank terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.

Control is achieved when the Bank is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee.

Secara spesifik, Bank mengendalikan investee jika dan hanya jika Bank memiliki seluruh hal berikut ini:

Specifically, the Bank controls an investee if and only if the Bank has:



Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberi kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);



Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);



Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan



Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and



Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.



The ability to use its power over the investee to affect its returns.

Ketika Bank memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Bank dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

When the Bank has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Bank considers all relevant facts and circumtances in assessing whether it has power over an investee, including:



Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.



The contractual arrangement with the other vote holders of the investee.



Hak yang timbul kontraktual lain.



Rights arising from other contractual arrangements.



Hak suara dan hak suara potensial Bank.



The Bank’s voting rights and potential voting rights.

dari

pengaturan

The Bank re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumtances indicate that there are changes to one or more of the three elements of controls. Consolidation of a subsidiary begins when the Bank obtains control over the subsidiary and ceases when the Bank loses control of subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income from the date the Bank gains control until the date the Bank ceases to control the subsidiary.

Bank menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Bank memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Bank kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama tahun tertentu termasuk dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Bank memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Bank menghentikan pengendalian atas entitas anak.

26

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain

g. Current Accounts with Bank Indonesia and other banks Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest rate (EIR) method. Allowance for impairment losses for current account with other bank is assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain setelah perolehan awal dinilai sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Cadangan kerugian penurunan nilai untuk giro pada bank lain diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n. h.

Principles of consolidation (continued) Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are distributed to the equity holders of the parent of the Bank and to the non-controlling interest (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. When necesssary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Bank’s accounting policies. All intra-group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Bank are eliminated in full on consolidation.

Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham entitas induk Bank dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”), walaupun hasil di KNP mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Bank akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. g.

ACCOUNTING

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

h.

Placements with Bank Indonesia and other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia dan deposito berjangka.

Placements with Bank Indonesia and other banks consist of call money, Bank Indonesia Deposit Facilities and time deposits.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.

Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances, less unearned interest income.

Penempatan pada bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n.

Placements with other banks are initially measured at fair value plus incremental direct transaction cost directly attributable to obtain the financial asset, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate (EIR) method. Allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.

27

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Efek-efek

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.

ACCOUNTING

Securities

Efek-efek terdiri dari obligasi korporasi, negotiable certificate of deposits, investasi dalam unit penyertaan reksa dana, Obligasi Ritel Indonesia, Obligasi Pemerintah Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Perbendaharaan Negara, Obligasi Republik Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia (“SDBI”) dan wesel impor/ekspor.

Securities consist of corporate bonds, negotiable certificate of deposits, investments mutual fund units, Indonesian Retail Bonds, Government Bonds, Certificates of Bank Indonesia (“SBI”), State Treasury Notes, Republic of Indonesia Bonds, Certificates of Deposit Bank Indonesia (“SDBI”) and import/export bills.

Efek-efek pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dimana biaya transaksi diakui langsung ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.

Securities are initially measured at fair value plus transaction costs, except for financial assets classified as fair value through profit or loss where the transaction costs are recognized directly to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Subsequent measurement depends on their classification.

Pengukuran efek-efek dan obligasi Pemerintah didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of securities and Government bonds are based on the classification of the securities as follows:

1.

1.

Dimiliki hingga jatuh tempo

Securities classified as held-to-maturity are subsequently carried at amortized cost using effective interest method after initial recognition. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-to-maturity securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to-maturity securities as available-for-sale and prevent the Bank from classifying securities as held-tomaturity for the current and the following two financial years.

Efek-efek yang diklasifikasikan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awal. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, maka hal ini akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang. 2.

Held-to-maturity

2.

Tersedia untuk dijual

Available-for-sale

Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.

After initial recognition, securities classified as available-for-sale are carried at their fair value.

Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Interest income is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-forsale debt securities are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

28

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Efek-efek (lanjutan) 2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.

Securities (continued) 2.

Tersedia untuk dijual (lanjutan)

3.

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi a.

Available-for-sale (continued) Other fair value changes are recognized directly as other comprehensive income until the securities are sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung sebagai penghasilan komprehensif lain sampai efek-efek tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. 3.

Fair value through profit and loss a.

Diperdagangkan

Held for trading After initial recognition, securities classified as held for trading are measured at fair value in the consolidated statements of financial position. Unrealized gains or losses from changes in fair value of trading securities are recognized as part of gain or loss from changes in fair value of financial instruments in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year. Trading securities are not reclassified subsequent to their initial recognition.

Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok diperdagangkan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan diakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. b.

ACCOUNTING

b.

Ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi

Designated at fair value through profit or loss

Efek-efek tertentu telah ditetapkan sebagai efek-efek pada nilai wajar melalui laba rugi apabila aset tersebut dikelola, dievaluasi dan dilaporkan secara internal atas dasar nilai wajar.

Certain securities had been designated as securities at fair value through profit or loss when the assets are managed, evaluated and reported internally on a fair value basis.

Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n.

Allowance for impairment losses are assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.

29

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan derivatif

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.

Derivative financial instruments In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency spot and forward contracts, foreign currency swaps, cross currency swaps and interest rate swaps. All derivative instruments entered by the Bank were for trading as well for hedging the Banks exposures to net open position, interest gap risk, maturity gap risk, and other risks in the Banks daily operations and did not qualify for hedge accounting. Derivative financial instruments are stated at fair value and the changes in fair value of these derivative financial instruments are charged or credited to the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year.

Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, swap mata uang asing, cross currency swaps, dan swap suku bunga. Seluruh instrumen derivatif yang diadakan Bank adalah untuk diperdagangkan dan untuk tujuan lindung nilai terhadap risiko bank atas net open position, risiko interest gap, risiko maturity gap dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank dan tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai. Instrumen keuangan derivatif dicatat pada nilai wajarnya dan perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif ini dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun yang bersangkutan. k.

ACCOUNTING

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali

k.

Securities purchased under agreement to resell and securities sold under repurchased agreements

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

Securities purchased under agreement to resell

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga beli dengan harga jual diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan jangka waktu efek dibeli hingga dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Efek yang dibeli tidak dibukukan sebagai aset dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak penjual.

Securities purchased under agreements to resell (reverse repo) are recognized as a repo receivable in the amount of the resale price of the related securities, less unamortized interest. The difference between purchase price and the selling price is treated as unamortized interest and is recognized as interest income in accordance with the period since the securities are purchased until they are resold by using effective interest rate (EIR) method. The securities received are not recorded as assets on the consolidated statements of financial position because the ownership of the securities remains with the seller.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Securities purchased under agreement to resell are classified as loans and receivables.

30

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.

l.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.

ACCOUNTING

Securities purchased under agreement to resell and securities sold under repurchased agreements (continued)

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali

Securities sold agreements

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Beban bunga yang belum diamortisasi merupakan selisih antara harga jual dengan harga beli kembali yang disepakati dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR). Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena secara substansi kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.

Securities sold under repurchased (repo) agreements are recognized at the agreed repurchase price less unamortized interest. The unamortized interest represents the difference between the selling price and the agreed repurchase price and is recognized as interest expense during the period from the sale of securities to the date of repurchase by using Effective Interest Rate (EIR) method. The securities sold are recorded as assets on the consolidated statements of financial position because in substance the ownership of the securities remains with the Bank as the seller.

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Securities sold under repurchased agreement are classified as financial liabilities measured at amortized cost.

Kredit yang diberikan

l.

under

repurchased

Loans Loans are initially measured at fair value plus incremental transaction costs which can be directly attributable and are additional costs to obtain those financial assets, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method. Allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian atas penurunan nilai dilakukan bila terdapat bukti objektif penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n.

31

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Kredit yang diberikan (lanjutan)

l.

ACCOUNTING

Loans (continued)

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur dengan jaminan telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atas pinjaman yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Loans are written-off when there are no realistic prospects of collection or when the Banks normal relationship with the collateralised borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries of loans written-off are credited to the allowance for impairment losses from loans in the consolidated statement of financial position.

Penyertaan saham yang diterima dalam rangka restrukturisasi kredit dengan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur dicatat dengan metode biaya. Penyertaan saham tersebut disajikan sebagai bagian aset lain-lain.

The shares received in conjunction with loans restructuring through conversion of the loans into temporary investment in debtors shares are accounted for under the cost method. Such investment in shares was presented as part of other assets.

m. Tagihan dan utang akseptasi

n.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

m. Acceptances receivable and payable

Dalam kegiatan bisnis biasa, Bank memberikan jaminan keuangan, seperti letters of credit, bank garansi dan akseptasi.

In the ordinary course of business, the Bank provides financial guarantees, consisting of letters of credit, bank guarantees and acceptances.

Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

After initial recognition, acceptance receivables and payables are carried at amortized cost.

Cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2n.

Allowances for impairment losses are assessed if there is an indication of impairment by using the impairment methodology as disclosed in Note 2n.

Penurunan nilai non-keuangan

aset

keuangan

dan

n.

Impairment of financial and non-financial assets

Penurunan nilai aset keuangan

Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At each reporting date, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets not carried at fair value through profit and loss are impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

32

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.

AKUNTANSI

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)

keuangan

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.

ACCOUNTING

Impairment of financial and non-financial assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter into bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.

Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan yang signifikan dilakukan secara individual.

The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both individual and collective level. All significant financial assets are assessed for individual impairment.

Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.

All individually significant financial assets not to be specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in the collective assessment of impairment.

Bank menerapkan model statistik dengan menggunakan data historis kerugian kredit dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam menentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif:

The Bank apply statistical modeling using historical loan loss data and taking into account the following in determining the allowance for collective impairment loan loss:



data historis probability of default,



historical trend of the probability of default,



waktu pemulihan,



the timing of recoveries,



jumlah kerugian yang terjadi, dan



the amount of loss incurred, and

33

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.

AKUNTANSI

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)

keuangan

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.

ACCOUNTING

Impairment of financial and non-financial assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)





pertimbangan pengalaman manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang didasarkan pada pengalaman historis.

consideration of management’s experience as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dicatat pada akun cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. Losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Perubahan pada cadangan kerugian penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada nilai waktu (time value) tercermin sebagai komponen pendapatan bunga.

Impairment losses on available-for-sale securities are recognized by transferring the cumulative losses that have been recognized directly as other comprehensive income to profit or loss as a reclassification adjustment. The cumulative losses that are reclassified from other comprehensive income to profit or loss are the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Changes in impairment provisions attributable to time value are reflected as a component of interest income.

34

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.

AKUNTANSI

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)

keuangan

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.

ACCOUNTING

Impairment of financial and non-financial assets (continued)

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

If in the subsequent year, the fair value of an impaired available-for-sale debt security increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, the impairment loss was to be reversed, with the amount of reversal recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Jika persyaratan kredit, piutang atau efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.

If the terms of a loan, receivable or held-to-maturity security are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.

Penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dicatat dalam tahun dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Termasuk dalam penyesuaian ini adalah penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan maupun pemulihan aset keuangan yang telah dihapusbukukan.

Adjustment to the allowance for impairment losses from financial assets are reported in the year such adjustments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for impairment losses, as well as recoveries of previously written-off financial assets.

Sehubungan dengan kepatuhan terhadap Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia Bo.14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang “Ketentuan Kehati-hatian dalam Rangka Stimulus Perekonomian Bagi Bank Umum” yang berlaku sampai dengan 21 Agustus 2017.

In compliance with Bank Indonesia and Financial Services Authority (OJK), Bank implements Bank Indonesia Regulation No.14/15/PBI/2012 dated 24 October 2012 about “Assessment of Commercial Banks’ Asset Quality” and Regulation of the Financial Services Authority (POJK) No. 11/POJK.03/2015 dated 21 August 2015 on “Prudential Provision Related To Economic Stimulus For Commercial Bank” which is valid until August 21, 2017.

Penurunan nilai aset non-keuangan

Impairment of non-financial assets

Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi.

The carrying amounts of the Bank’s non-financial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists then the asset’s recoverable amount will be estimated. 35

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)

o.

AKUNTANSI

nilai

aset

keuangan

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.

non-keuangan

ACCOUNTING

Impairment of financial and non-financial assets (continued) Impairment (continued)

of

non-financial

assets

Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.

The recoverable amount of an asset or cash generating unit is the greater of its value in use and its fair value less costs to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.

Allowance for impairment loss recognized in prior year is assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount.

Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika cadangan penurunan nilai tidak pernah diakui.

Allowance for impairment losses is reversed only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.

Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset non produktif, namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penghapusan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku (lihat Catatan 14b).

The Bank is not required to provide an allowance for impairment losses for nonproductive assets, but the Bank should still calculate the impairment losses in accordance with the applicable accounting standards (see Note 14b).

Aset tetap

o.

Fixed assets As of December 31, 2015, the Bank changed its accounting policies for land and buildings from cost model to revaluation model.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model revaluasi.

36

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.

ACCOUNTING

Fixed assets (continued)

Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Penilaian terhadap tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.

Land and buildings are stated at fair value, less subsequent depreciation for buildings. Valuation of land and buildings is performed by external independent valuers with certain qualification. Valuations are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Any accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset, and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.

Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap” dan disajikan sebagai “Penghasilan Komprehensif Lain”. Penurunan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi, jika ada, dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut memiliki saldo “Surplus Revaluasi Aset Tetap” maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap “Surplus Revaluasi Aset Tetap” yang disajikan sebagai “Penghasilan Komprehensif Lain” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.

Increase in the carrying amount arising from revaluation of land and buildings is recorded in “Revaluation Surplus of Fixed Assets” and presented as “Other Comprehensive Income”. Decrease in carrying amount as a result of revaluation, if any, is recorded as expenses in the current year. If the asset does have balance on its “Revaluation Surplus of Fixed Assets”, loss from revaluation of fixed asset is charged to “Revaluation Surplus of Fixed Assets” which is presented as “Other Comprehensive Income” and the remaining balance is charged to current year’s expenses.

Aset tetap, selain tanah dan bangunan, pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian dan semua pengeluaran-pengeluaran yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset.

Fixed assets, except land and buildings, are initially recognized at cost. Acquisition cost includes purchase price and expenditures directly attributable to bring the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner attended by management. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.

Tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.

Land, including legal cost incurred when the land was first acquired is recognized as part of the land acquisition cost and not amortized. The cost of the extension or renewal of legal right over land is deferred and amortized over the life of legal life or economic life of the land, whichever is shorter.

37

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.

ACCOUNTING

Fixed assets (continued) Depreciations of fixed assets other than land are calculated on a straight-line or double declining balance method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun berganda berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Masa manfaat (tahun)/ Useful lives (year) Bangunan Peralatan dan perabot kantor, kendaraan dan perbaikan gedung

20 4-8

Buildings Office equipment and furniture and fixtures, vehicles and building improvements

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau ruginya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Normal repair and maintenance expenses are charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income; while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of assets, are capitalized to the respective assets. The carrying amount and the related accumulated depreciation of fixed assets which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of assets, and the gains or losses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Aset dalam penyelesaian merupakan aset yang masih dalam proses pembangunan dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar biaya yang telah dikeluarkan dan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress consists of assets that are still in progress of construction and are not ready for use yet and are intended to be used for business activity. This account is recorded based on the amount paid and transferred to the respective fixed assets when completed and ready to use.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diperhitungkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statements of profit and other comprehensive income in the period such asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, Bank melakukan penelaahan atas nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dan disesuaikan secara prospektif.

The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed asset are reviewed by Bank and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of each year.

Surplus revaluasi yang dipindahkan ke saldo laba adalah sebesar perbedaan biaya perolehan awalnya. Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan melalui laba rugi.

The amount of the surplus transferred would be the difference between depreciation based on the revalued carrying amount of the asset and depreciation based on the asset’s original cost. Transfer from revaluation surplus to retained earnings is not made through profit and loss. 38

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.

q.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Agunan yang diambil alih

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.

Foreclosed assets

Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.

Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account.

Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi neto dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit.

Foreclosed assets are stated at net realizable value or stated at loan outstanding amount, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs of disposing the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for impairment of the loan losses.

Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.

The difference between the value of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such property is recorded as a gain or loss when the property is sold.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai pada agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for possible losses on foreclosed assets are provided based on the decline in value of foreclosed assets.

Beban-beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya.

Expenses in relation with the acquisition and maintenance of foreclosed assets are charged in the current year of consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred.

Aset lain-lain

q.

Other assets Represent immaterial assets that cannot be classified under the above accounts. Other assets are stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortization, allowance for impairment losses or possible losses.

Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau cadangan kerugian. r.

ACCOUNTING

Liabilitas segera

r.

Obligations due immediately Obligations due immediately represent the Bank’s liabilities to beneficiaries that are payable immediately in accordance with the demand from the beneficiaries or as agreed upon by the Bank’s and the beneficiaries. Obligation due immediately are stated at outstanding payables to the beneficiaries.

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank kepada pemberi amanat.

39

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Simpanan dari nasabah dan simpanan dari Bank lain

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.

Deposits from customer and deposits from other banks Deposits from customer and deposits from other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.

Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. t.

ACCOUNTING

Pendapatan dan beban bunga

t.

Interest income and expense

Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.

Interest income and expenses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest rate method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.

Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2e.ii) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2e.ii) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian meliputi:

Interest income and expenses presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income include:



Bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif;



Interest on financial assets and liabilities at amortized cost calculated on an effective interest method;



Bunga atas aset keuangan untuk tujuan tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.



Interest on available-for-sale financial assets calculated on an effective interest method.

Interest income on all trading financial assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations and are presented as part of interest income.

Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang bersifat insidental terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai pendapatan bunga.

40

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.

u.

v.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.

ACCOUNTING

Interest income and expense (continued)

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.

Once a financial asset or a group of similar financial assets’ value has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognized as the unimpaired portion of the impaired financial assets using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impaired loss.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo atau yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.

Loans with principal and interest payment that have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubts regarding the timely collection, exist are generally classified as impaired loans.

Beban diakui pada saat terjadinya.

Expenses are recognized when incurred.

Provisi dan komisi

u.

Fees and commissions

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif.

Fees and commission income and expenses that are significant and integral to the effective interest rate on financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya termasuk provisi yang terkait dengan kegiatan perkreditan, kegiatan ekspor-impor, provisi sebagai pengatur sindikasi dan provisi atas jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan.

Other fees and commission income, including credit related fees, export-import related fees, syndication lead arranger fees, and provision for services are recognized when the related services are performed.

Beban provisi dan komisi lainnya sehubungan dengan transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.

Other fees and commission expense related mainly to inter-bank transaction fees which are expensed as the service are received.

Apabila pinjaman diselesaikan sebelum jatuh tempo, maka saldo pendapatan provisi dan komisi yang belum diamortisasi diakui pada saat pinjaman diselesaikan.

The outstanding balances of unamortized fees and commissions on loans terminated or settled prior to maturity are recognized as income upon settlement.

Keuntungan (kerugian) wajar aset keuangan

perubahan

nilai

v.

Gain (loss) from changes in fair value of financial assets Gain (loss) from changes in fair value of financial instruments represent changes in fair value of securities and derivative instruments designated at fair value through profit or loss.

Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrumen keuangan merupakan perubahan nilai wajar dari efek-efek dan instrumen derivatif yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi.

41

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

w. Provisi

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) w. Provisions

A provision is recognized if, as a result of a past event, the Bank has a present legal or constructive obligation that can be estimated reliably, and it is probable that an outflow of economic benefits will be required to settle the obligation.

Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, Bank memiliki kewajiban kini, baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif, yang dapat diestimasi secara andal, dan kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi. x.

ACCOUNTING

Liabilitas imbalan pasca-kerja

x.

Post-employment benefits liability

Imbalan pasca-kerja dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang menjadi peserta program pensiun Bank. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan Bank dan persyaratan minimum Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, mana yang lebih tinggi.

The post-employment benefits are accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. The benefits are determined based on the Bank’s regulations and the minimum requirements of Labor Law No. 13/2003, whichever is higher.

Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit credit.

Post-employment benefits liability is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and past periods, deducted by plan assets, if any. Calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit credit method.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and have terms to maturity approximately the same as the terms of the related pension liability.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.

All past service costs are recognized at the earlier of the occurance of amendment/curtailment and the recognition of related restructuring or termination costs. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.

Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakan komponen pendapatan bunga dari aset program, biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti dan bunga atas dampak batas atas dari aset.

Net interest of the net defined benefit liabilites is the interest income component of plan assets, interest expense of defined benefit obligation and interest of the effect of asset ceiling.

42

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.

y.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.

Post-employment (continued)

ACCOUNTING

benefits

liability

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto terdiri atas: - keuntungan dan kerugian aktuarial - imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto - setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto.

Remeasurement of the net defined benefit obligation consists of: - actuarial gains and losses - return on plan assets, excluding amount included in net interest of the net defined benefit obligation - any changes in effect of the asset ceiling, excluding amount included in net interest of the net defined benefit obligation.

Pesangon pemutusan hubungan kerja

Termination benefits

Pesangon pemutusan hubungan kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja ketika menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.

Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Bank recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with low possibility of withdrawal. Benefits which will be paid more than 12 months after statement of financial position’s date are discounted to reflect its present value.

Perpajakan

y.

Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Bank membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.

Management periodically evaluates the positions taken in tax returns with respect to situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. The Bank establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode posisi keuangan untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.

Deferred income tax is determined using the financial position method, for all temporary differences arises between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.

43

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.

z.

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

Perpajakan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.

ACCOUNTING

Taxation (continued)

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.

Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the deferred tax assets that arose from temporary differences.

Perbedaan antara nilai tercatat dari aset revaluasian dan dasar pengenaan pajak merupakan perbedaan termporer sehingga menimbulkan liabilitas atau aset pajak tangguhan, kecuali untuk aset tertentu seperti tanah yang pada saat realisasinya dikenakan pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi.

The difference between the carrying amount of a revalued asset and its tax base is a temporary difference that gives rise to a deferred tax liability or asset, except for certain asset such as land, which realization is taxed with final tax on gross value of transaction.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal have been decided.

Pajak Final

Final Tax

Penghasilan utama entitas anak, merupakan obyek pajak final dan/atau bukan merupakan obyek pajak penghasilan, sehingga entitas anak tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut.

Income of the subsidiaries is object of a final tax and/or is not taxable income, thus the subsidiaries do not recognize deferred tax assets and liabilities from temporary differences between carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting based on tax base related to such income.

Pada tanggal 9 Februari 2009, pemerintah mengeluarkan PP No. 16/2009 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi. Peraturan tersebut antara lain mengatur besaran tarif pajak penghasilan final atas bunga dan diskonto obligasi yang diterima oleh reksa dana yang terdaftar pada OJK (dahulu Bapepam-LK), yakni 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, 5% untuk tahun 2011 sampai dengan 2013, dan 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.

On February 9, 2009, the government has released PP No. 16/2009 concerning Income Tax for Bond Interest Income. This regulation addressed final income tax rate of bond interest income and discount received by mutual funds which are registered to OJK (formerly Bapepam-LK), i.e. 0% for fiscal year from 2009 to 2010, 5% for fiscal year from 2011 to 2013, and 15% for fiscal year 2014 onwards.

Laba per saham

z.

Earnings per share Earnings per share is computed by dividing income for the year with the weighted average number of outstanding common shares issued and are fully paid-up during the year, after considering effect of stock dividends and bonus shares distribution that applied retrospectively.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan pembagian dividen saham dan saham bonus yang diterapkan secara restrospektif.

44

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

aa. Program loyalitas pelanggan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

aa. Customer loyalty program

Program loyalitas pelanggan digunakan Bank untuk memberikan insentif kepada pelanggan untuk membeli barang atau jasa entitas. Jika pelanggan membeli barang atau jasa, maka Bank akan memberikan poin penghargaan kepada pelanggan (seringkali disebut sebagai “poin”). Pelanggan dapat menukar poin penghargaan tersebut dengan barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga. Interpretasi ini berlaku untuk poin penghargaan loyalitas pelanggan yang:

Customer loyalty program is used by the Bank to provide customers with incentives to buy their goods or services. If a customer buys goods or services, the Bank grants the customer award credits (often described as points). The customer can redeem the award credits for awards such as free or discounted goods or services. This interpretation applies to customer loyalty award credits that:

a.

diberikan oleh Bank kepada pelanggannya sebagai bagian dari transaksi penjualan yaitu penjualan barang, pemberian jasa, atau penggunaan aset entitas oleh pelanggan; dan

a.

the Bank are granted by to its customers as part of a sales transaction, i.e. a sale of goods, rendering of services or use by a customer of entity’s assets; and

b.

bergantung pada pemenuhan terhadap setiap kondisi lebih lanjut yang disyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa depan.

b.

subject to fulfilment of any further qualifying conditions, the customers can redeem for free or discounted goods or services in the future.

ab. Sewa

ab. Lease

Bank sebagai lessee

Bank as lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.

Lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line method over the lease term.

Bank sebagai lessor

Bank as lessor

Dalam sewa menyewa operasi, Bank sebagai lessor mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Bank mencatat aset tersebut sebagai aset sewa operasi yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada tahuntahun terjadinya.

Under an operating lease, the Bank as a lessor presents assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. The Bank recorded those assets as assets under operating leases which is depreciated using straight-line method over the estimated useful lives of the assets. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the years in which they are earned.

45

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

ac. Perubahan kebijakan pengungkapan

akuntansi

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

ac.

policies

Change in disclosures

accounting

and

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan:

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016:





Amandemen PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2016.

The amendments will allow entities to use the equity method to account for investments in subsidiaries, joint ventures and associates in their separate financial statements.

Amandemen ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri. •



Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Amendments to SFAS No. 15: Investments in Associates and Joint Ventures on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under SFAS No. 65 Consolidated Financial Statements, provide clarification on the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.

Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar. •

Amendments to SFAS No. 4: Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements, effective January 1, 2016.



Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is its part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Tak Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

46

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

ac. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)

akuntansi

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

ac.

policies

Change in accounting disclosures (continued)

and

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued)





Amandemen PSAK No. 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 Property, Plant and Equipment and SFAS No. 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 Aset Tetap dan PSAK No. 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud. •

Amendments to SFAS No. 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016.



Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Amendments to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016. SFAS No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.

PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.

47

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

ac. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)

akuntansi

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

ac.

policies

Change in accounting disclosures (continued)

and

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued)





Amandemen PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.



Amendments to SFAS No. 65: Consolidated Financial Statements on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under SFAS No. 65. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.



Amandemen PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.

Amendments to SFAS No. 67: Disclosure of Interests in Other Entities on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under SFAS No. 65 Consolidated Financial Statements. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.

48

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

ac. Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)

akuntansi

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

ac.

policies

Change in accounting disclosures (continued)

and

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued)







PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi, berlaku efektif 1 Januari 2016 Penyesuaian ini mengklasifikasi:

The improvement clarifies that:

- Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.

-

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

-



PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of SFAS No. 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.

SFAS No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. •

SFAS No. 5 (2015 Improvement): Operating Segments, effective January 1, 2016



PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap, berlaku efektif 1 Januari 2016.

SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

49

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

ac. Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

YANG

2.

dan

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

ac. Change in accounting disclosures (continued)

policies

and

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2016 yang dianggap relevan: (lanjutan)

The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2016: (continued)





PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak Berwujud, berlaku efektif 1 Januari 2016.

The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Selain itu, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasinya. •



PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS No. 25.

Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. •

SFAS No. 19 (2015 Improvement): Intangible Assets, effective January 1, 2016.



PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016.

SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair Value Measurement, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.

The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS No. 55.

Bank telah menganalisa penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Bank has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards do not have significant impact to the consolidated financial statements.

50

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3.

SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:

In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised professional judgments and estimates in determining the amounts recognized in the consolidated financial statements. The several significant uses of the professional judgments and estimates are as follows:

a.

a. Key sources of estimation uncertainty

Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a.1 Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan

a.1 Allowances for impairment losses on financial assets

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2n.

Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2n.

Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh bagian Risiko Kredit.

The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to claim evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Credit Risk Unit.

Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini.

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is an objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective loan loss allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty.

51

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a.

3.

Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan)

SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) a. Key sources (continued) a.1

a.1 Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan)

estimation

uncertainty

Allowances for impairment losses on financial assets (continued) The accuracy of the allowances depends on how well these estimates of future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.

Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. a.2

a.2 Penentuan nilai wajar

Determining fair values In determining the fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price, Bank should use the valuation techniques as described in Note 2e. For financial instruments that are infrequently trade and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainly of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2e. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. b.

of

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank

b.

Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:

Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:

b.1 Penilaian instrumen keuangan

b.1 Valuation of financial instruments The Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments: (Note 44)

Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan: (Catatan 44) - Level 1 :

- Level 2 :

- Level 1 :

harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung;

- Level 2 :

52

quoted (unadjusted) market prices in active market for identical assets or liabilities. inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability either directly (example, price) or indirectly;

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.

3.

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)

SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) b.

Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (continued)

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: (lanjutan)

Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include: (continued)

b.1 Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)

b.1 Valuation of (continued)

financial

instruments

Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan: (Catatan 44)

The Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments: (Note 44)

-

-

Level 3 :

input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Level 3 :

inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.

The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.

Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai sekarang dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan.

Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other variable used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and price volatilities and correlations.

Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.

The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.

53

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)

b.

Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (continued)

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: (lanjutan)

Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include: (continued)

b.2 Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

b.2 Financial asset and liability classification

Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:

The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated at inception into different accounting categories in certain circumstances:



Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menentukan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan pada Catatan 2e.



In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2e.



Dalam menetapkan aset atau liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi, Bank telah menentukan bahwa aset tersebut memenuhi salah satu kriteria untuk penetapan tersebut seperti yang dijabarkan dalam Catatan 2e.



In designating financial assets or liabilities at fair value through profit or loss, the Bank has determined that it has met one of the criteria for this designation set out in Note 2e.



Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menentukan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dijabarkan dalam Catatan 2e.



In classifying financial assets as heldto-maturity, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as set out in Note 2e.

Rincian klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Bank disajikan di Catatan 44 atas laporan keuangan konsolidasian.

Details of the Bank’s classification are presented in Note 44 of the consolidated financial statements.

b.3 Konsolidasian Entitas Terstruktur

b.3 Consolidation of Structured Entities In determining the degree of control exercised, the Bank considers whether these entities meet the definition of Structured Entities as set out in Note 2f and whether the Bank, in substance, controls such entities.

Dalam menentukan tingkat pengendalian yang dimiliki, Bank mempertimbangkan apakah entitas tersebut memenuhi definisi Entitas Terstruktur yang dijabarkan dalam Catatan 2f dan apakah Bank, secara substansi, mengendalikan entitas tersebut.

54

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.

3.

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)

SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) b.

Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (continued)

b.3 Consolidation (continued)

b.3 Konsolidasian Entitas Terstruktur (lanjutan)

of

Structured

Entities

Ketika Bank, secara substansi, mengendalikan entitas terstruktur tersebut, entitas tersebut dikonsolidasikan oleh Bank.

When the Bank, in substance, controls the structured entities, structured entities are consolidated by the Bank.

Rincian transaksi antar Bank dan Entitas terstruktur disajikan di Catatan 35 atas laporan keuangan konsolidasian.

Details of the Bank transactions with Structured Entities are disclosed in Note 35 of the consolidated financial statements. b.4 Deferred tax assets

b.4 Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.

Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.

Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan (Catatan 2y).

Management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future strategic planning (Note 2y). b.5 The Revaluation of Fixed assets

b.5 Revaluasi Aset Tetap

The Bank’s fixed assets revaluation depends on its selection of certain assumptions used by the independent appraisal in calculating such amounts. Those assumptions include among others: discount rate, exchange rate, inflation rate and revenue and cost increase rate. The Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate and significant differences in the Bank’s assumptions may materially affect the valuation of its revalued fixed assets. Further details are disclosed in Note 13.

Revaluasi aset tetap Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

55

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.

3.

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (lanjutan)

SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) b.

Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (continued) b.6 Employee benefits

b.6 Imbalan kerja

The determination of the Bank’s employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries and the Bank’s management in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Penentuan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Bank dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

b.7 Income tax

b.7 Pajak penghasilan

The Bank recognizes liabilities for corporate income tax based on estimation of whether additional corporate income tax will be due.

Bank mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

b.8 Impairment of non-financial assets

b.8 Penurunan nilai aset non-keuangan Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The Bank assesses impairment of assets whenever events or changes in circumstances that would indicates that the carrying amount of an asset may not be recoverable. The factors that the Bank considers important which could trigger an impairment review include the following:

a)

a)

significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results;

b)

significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and significant negative industry or economic trends.

b)

c)

performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.

c)

The Bank recognizes an impairment loss whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s (or cash-generating unit’s) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the cash-generating unit to which the asset belongs.

Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.

56

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

KAS

4.

CASH Cash consists of the following:

Kas terdiri dari:

31 Desember/December 31 2016 Rupiah

831.064

851.160

Rupiah

Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa Poundsterling Inggris Raya Dolar Australia Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Selandia Baru

113.353 24.668 19.344 8.163 2.285 1.900 341 117

107.925 69.700 33.277 8.534 18.386 4.031 495 118

Foreign currencies United States Dollar Singapore Dollar European Euro Great Britain Poundsterling Australian Dollar Japanese Yen Hong Kong Dollar New Zealand Dollar

1.001.235

1.093.626

Total

Total

5.

2015

Kas dalam Rupiah termasuk jumlah kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing sejumlah Rp126.403 dan Rp195.140 pada tanggaltanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Cash in Rupiah includes cash in Automatic Teller Machines (ATM) amounting to Rp126,403 and Rp195,140 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.

Information with regards to the classification and fair value was disclosed in Note 44.

GIRO PADA BANK INDONESIA

5.

CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA Current accounts with Bank Indonesia consist of the following:

Giro pada Bank Indonesia terdiri dari:

31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Rupiah Dolar Amerika Serikat Total

47.945.000

2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah 3.691.377 645.939 4.337.316

Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) 75.070.000

Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah 3.511.244 1.034.840

Rupiah United States Dollar

4.546.084

Total

The Bank is required to maintain minimum statutory reserves (GWM) in Rupiah for conventional banking activities and statutory reserves in foreign currencies for foreign exchange transactions.

Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum dan GWM dalam mata uang asing dalam kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing.

57

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

5.

CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) As of December 31, 2016 and 2015, the Minimum Reserves Requirement complies with the Bank Indonesia’s regulation (PBI) No.15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 regarding Minimum Reserves Requirement of Common Banks in Rupiah and Foreign Currency for the Conventional Common Banks as amended several times in PBI No.18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016 and PBI No. 18/14/PBI/2016 dated August 18, 2016 which are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan PBI No.18/3/PBI/2016 pada tanggal 10 Maret 2016 dan PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 yang masing-masing sebesar:

31 Desember/December 31 2016 Rupiah GWM Primer GWM Sekunder Mata uang asing GWM Primer

2015

6,50% 4,00%

7,75% 4,00%

8,00%

8,00%

Rupiah Primary Reserves Secondary Reserves Foreign currencies Primary Reserves

GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan/atau excess reserve yang merupakan kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Primer dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR). GWM LFR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LFR Bank dibawah minimum LFR target Bank Indonesia (80%) atau jika di atas maksimum LFR target BI (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif BI sebesar 14%.

Primary Minimum Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in Current Accounts with Bank Indonesia. Secondary Minimum Statutory Reserve is the minimum reserves that should be maintained by the Bank, comprised of Certificates of Bank Indonesia (SBI) Government Debenture Debt (SUN), Sharia Government Securities (SBSN), and/or excess reserve which represent the excess reserve of the Bank’s Current Accounts in Rupiah over the Primary Minimum Statutory Reserve and the Minimum Statutory Reserve on Loan to Funding Ratio (LFR). The Minimum Statutory Reserve on LFR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LFR is below the minimum of LFR targeted by Bank Indonesia (80%) or if the Bank’s LFR above the maximum of LFR targeted by BI (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below BI requirement of 14%.

Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar:

The ratio of the Minimum Statutory Reserve requirement for its Rupiah and foreign currencies accounts as of 31 December 2016 and 2015, are as follows:

31 Desember/December 31 2016 Rupiah GWM Primer GWM Sekunder Mata uang asing GWM Primer

2015

8,82% 25,82%

8,84% 13,33%

8,33%

8,00%

58

Rupiah Primary Reserves Secondary Reserves Foreign currencies Primary Reserves

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

5.

Information in respect of maturities is disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value is disclosed in Note 44.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44. 6.

GIRO PADA BANK LAIN a.

CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)

6.

CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a.

Berdasarkan mata uang

By currency

31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)

2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa Yen Jepang Dolar Australia Poundsterling Inggris Dolar Hong Kong Franc Swiss Dolar Selandia Baru Yuan China

Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

2.369

4.769.197 2.157.763 496.512 59.924.061 580.162 230.716 795.386 97.078 116.906 217.142

64.253 20.093 7.038 6.895 5.641 3.820 1.382 1.282 1.095 420

Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah Total

b.

Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)

6.261.685 4.772.094 2.114.215 116.509.552 2.710.260 220.678 955.031 123.560 373.269 240.686

51.050

Third parties Rupiah

86.317 46.571 31.833 13.342 27.330 4.510 1.699 1.720 3.525 504

Foreign currency United States Dollar Singapore Dollar European Euro Japanese Yen Australian Dollar Great Britain Poundsterling Hong Kong Dollar Swiss Franc New Zealand Dollar Chinese Yuan

111.919

217.351

1.810

11.125

Related parties (Note 39) Rupiah

116.098

279.526

Total

b.

Berdasarkan Bank

By Bank

31 Desember/December 31 2016 Rupiah Pihak berelasi (Catatan 39) PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lainnya

Total - Rupiah

2015

1.600

7.833

210

3.292

1.810

11.125

30 1.144 1.195

47.838 16 3.196

2.369

51.050

4.179

62.175

59

Rupiah Related parties (Note 39) PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others

Total - Rupiah

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)

b.

6.

CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) b.

Berdasarkan Bank (lanjutan)

By Bank (continued)

31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing Pihak ketiga Bank of America, New York United Overseas Bank (UOB), Singapura JP Morgan Chase N.A., New York Standard Chartered Bank, Singapura Deutsche Bank AG, Frankfurt ANZ Banking Group Ltd., Melbourne Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo Standard Chartered Bank, London PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, New York Citibank N.A., Jakarta Wells Fargo Bank N.A., Tokyo PT Bank Central Asia Tbk Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, Hong Kong Credit Suisse AG, Zurich ANZ Banking Group Ltd., Selandia Baru Bank of China, Jakarta PT Bank ICBC Indonesia Development Bank of Singapore, Singapura ING Belgium Wells Fargo Bank, New Jersey Citibank N.A., New York The Hong kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Hong Kong JP Morgan Chase N.A., Hong Kong Lainnya

2015

38.837

35.170

12.250 11.805

30.980 4.144

7.730 6.983

15.273 31.483

5.641

27.330

4.242 3.819 3.510 3.400 2.846 2.653 2.123 1.708 1.382 1.282

9.195 4.510 4.893 660 36.188 4.148 3.303 1.840 625 1.720

1.095 220 201

3.525 263 242

113 55 18 3

318 350 18 60

3

1.073 37 3

Foreign currencies Third Parties Bank of America, New York United Overseas Bank (UOB), Singapore JP Morgan Chase N.A., New York Standard Chartered Bank, Singapore Deutsche Bank AG, Frankfurt ANZ Banking Group Ltd., Melbourne Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo Standard Chartered Bank, London PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, New York Citibank N.A., Jakarta Wells Fargo Bank N.A., Tokyo PT Bank Central Asia Tbk Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, Hong Kong Credit Suisse AG, Zurich ANZ Banking Group Ltd., New Zealand Bank of China, Jakarta PT Bank ICBC Indonesia Development Bank of Singapore, Singapore ING Belgium Wells Fargo Bank, New Jersey Citibank N.A., New York The Hong kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Hong Kong JP Morgan Chase N.A., Hong Kong Others

Total - mata uang asing

111.919

217.351

Total - foreign currencies

Total

116.098

279.526

Total

60

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)

6.

CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) Current accounts with other banks in Rupiah (except for Rupiah current accounts with other banks in East Region of Indonesia), Hong Kong Dollar, Japanese Yen, New Zealand Dollar, Swiss Franc, Singapore Dollar, Great Britain Poundsterling and European Euro are non-interest bearing accounts. The average interest rates per annum for current accounts with other banks in Rupiah and other foreign currencies were as follows:

Giro pada bank lain dalam mata uang Rupiah (kecuali giro Rupiah pada bank lain untuk wilayah Indonesia Bagian Timur), Dolar Hong Kong, Yen Jepang, Dolar Selandia Baru, Franc Swiss, Dolar Singapura, Poundsterling Inggris dan Euro Eropa tidak mendapatkan bunga. Tingkat suku bunga rata-rata setahun untuk giro pada bank lain dalam Rupiah dan mata uang asing lainnya adalah sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Yuan Cina Dolar Amerika Serikat Dolar Australia

2015 0,30%

0,34%

0,33% 0,24% 0,09%

0,00% 0,11% 0,00%

Rupiah Foreign currencies China Yuan United States Dollar Australian Dollar

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh giro pada bank lain digolongkan lancar.

Based on Bank’s management’s review and evaluation, all current account with other banks are considered as current.

Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.

The Bank’s management believed that allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.

Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value were disclosed in Note 44.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan.

As of December 31, 2016 and 2015, there were no current accounts with other banks which were pledged.

61

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

7.

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari:

Placements with Bank Indonesia and other banks as follows:

a.

a.

Berdasarkan mata uang dan jenis

Based on currency and type

31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Pihak ketiga Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas simpanan Bank Indonesia Inter-bank Call Money PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank DKI PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Bangkok Bank Public Company Limited PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

Deposito berjangka PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu PT Bank Pembangunan Daerah Lampung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank UOB Indonesia Tbk

2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)

Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah Third parties Rupiah Placements with Bank Indonesia

549.878

-

600.000

-

500.000

250.000

400.000

250.000

300.000 300.000 250.000 250.000 200.000 200.000

50.000 240.000 -

150.000

-

130.000

100.000

100.000 100.000

-

100.000

-

95.000 65.000

-

60.000

-

3.800.000

890.000

5.500

125.000

5.000 1.550 -

27.500 1.550 212.500

-

192.500

-

190.000 175.000

-

137.500

-

135.000

-

132.500 130.000

-

90.000

-

85.000 60.000

-

50.000

-

50.000

-

50.000 30.000

62

Deposit facilities of Bank Indonesia Inter-bank Call Money PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank DKI PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Bangkok Bank Public Company Limited PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

Time deposit PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu PT Bank Pembangunan Daerah Lampung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank UOB Indonesia Tbk

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a.

7.

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) a.

Berdasarkan mata uang dan jenis (lanjutan)

Based on currency and type (continued)

31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount) Pihak ketiga (lanjutan) Rupiah (lanjutan) Deposito berjangka (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank BCA Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Tabungan Negara Syariah

Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia - USD Deposito Berjangka Bank Indonesia 35.000.000 Inter-bank Call Money - USD Wells Fargo Bank N.A., New York PT Bank Bukopin Tbk PT Bank CTBC Indonesia Citibank N.A., New York PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia

2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)

-

30.000 30.000

-

30.000 27.500 27.500 27.500 25.000 25.000

-

5.500

-

5.000 5.000

-

2.500 2.500

12.050

2.117.050

4.361.928

3.007.050

471.537

-

35.350.000 10.000.000 2.000.000 665.418

476.253 134.725 26.945 8.965

41.450.000 1.647.069

571.388 22.705

-

-

30.000.000 8.000.000

413.550 110.280

646.888 Deposito berjangka - USD PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank CTBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank DKI PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

190.000

Foreign currencies Placement with Bank Indonesia - USD Term Deposits of Bank Indonesia Inter-bank Call Money - USD Wells Fargo Bank N.A., New York PT Bank Bukopin Tbk PT Bank CTBC Indonesia Citibank N.A., New York PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia

1.117.923

2.560 -

710.000 28.770.493 28.770.000 28.770.000 28.270.000

9.787 396.600 396.595 396.594 389.702

-

25.520.000 25.270.000 24.270.000

351.793 348.347 334.562

-

21.770.000 18.500.000 18.270.000

300.099 255.023 251.852

-

10.500.000 5.250.000 4.500.000

144.743 72.370 62.033

-

4.500.000

62.033

-

3.520.000 3.500.000 3.250.000 2.500.000 2.000.000 150.000

48.523 48.248 44.801 34.463 27.570 2.068

2.560

3.977.806

1.120.985

5.095.729

63

Third parties (continued) Rupiah (continued) Time deposit (continued) PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank BCA Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Tabungan Negara Syariah

Time deposit - USD PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan BantenTbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia AgroniagaTbk PT Bank CTBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank DKI PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a.

7.

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) a.

Berdasarkan mata uang dan jenis (lanjutan)

Based on currency and type (continued)

31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)

2015 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah Deposito Berjangka PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Mega Syariah

Inter-bank Call Money PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Mega Syariah

Total

b.

Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)

Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

-

245.000

-

45.000 30.000

-

320.000

500.000 -

250.000

500.000

570.000

5.982.913

8.672.779

b.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.

Related parties (Note 39) Rupiah Time deposit PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Bank Mega Syariah

Inter-bank Call Money PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Mega Syariah

Total

Placements with Bank Indonesia and other banks with related parties are disclosed in Note 39. Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regard to the classification and fair value is disclosed in Note 44.

The weighted average of interest rate per annum for placements were as follows:

Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk penempatan adalah sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat

2015 5,77%

6,20%

0,49%

0,16%

Rupiah Foreign currencies United States Dollar

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh penempatan pada bank lain digolongkan lancar.

Based on the Bank’s management review and evaluation, all placement with other banks were classified as current.

Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The Bank’s management believed that there were no impairment losses as of December 31, 2016 and 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan.

As of December 31, 2016 and 2015, there were no placements with Bank Indonesia and other banks which were pledged.

64

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

EFEK-EFEK

8.

SECURITIES

Efek-efek terdiri dari:

Securities consist of:

a.

a.

Berdasarkan jenis dan mata uang

Based on type and currency

31 Desember/ December 31

2016 Nilai nominal/ Nominal value Nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Rupiah Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Ritel Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Unit penyertaan reksadana

Mata uang asing Obligasi Republik Indonesia Obligasi korporasi

2015

Nilai wajar/ Fair value

Nilai nominal/ Nominal value

Nilai wajar/ Fair value

750.000 500.000 303.935 25.000 -

745.622 485.102 297.674 24.355 -

141.210 19.540

137.725 19.540

1.578.935

1.552.753

160.750

157.265

-

-

55.140 41.355

52.628 46.247

Fair value through profit or loss Trading Rupiah Deposits Certificates of Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia Indonesian Retail bonds Indonesian Government Bonds Investment in mutual fund units

Foreign currencies Republic of Indonesia Bonds Corporate bonds

-

-

96.495

98.875

1.578.935

1.552.753

257.245

256.140

Total - trading

45.000 100.000

46.010 101.414

1.229.200 100.000

1.242.389 100.575

Designated at fair value Rupiah Indonesian Government Bonds Corporate bonds

145.000

147.424

1.329.200

1.342.964

Mata uang asing Obligasi Republik Indonesia

202.088

204.472

785.745

799.932

Total - ditetapkan pada nilai wajar

347.088

351.896

2.114.945

2.142.896

Total - designated at fair value

1.926.023

1.904.649

2.372.190

2.399.036

Total - fair value through profit or loss

Total - diperdagangkan Ditetapkan pada nilai wajar Rupiah Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi korporasi

Total - nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Rupiah Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi korporasi Sertifikat Deposito Bank Indonesia Negotiable Certificate of Deposit Sertifikat Bank Indonesia Surat Perbendaharaan Negara Obligasi Ritel Indonesia Wesel SKBDN

Mata uang asing Obligasi Republik Indonesia Obligasi korporasi Wesel ekspor

Total - tersedia untuk dijual Total efek-efek

4.256.050 4.089.670

4.289.416 4.149.603

4.354.155 2.144.931

4.243.096 2.145.350

2.800.000 1.500.000 1.179.000 585.000 405.150 -

2.774.955 1.436.898 1.148.648 578.712 411.564 -

600.000 300.000 317

579.091 300.711 317

14.814.870

14.789.796

7.399.403

7.268.565

2.368.466 323.340 -

2.412.606 348.011 -

685.115 165.420 841

690.681 184.983 841

2.691.806

2.760.617

851.376

876.505

17.506.676

17.550.413

8.250.779

19.455.062

65

Foreign currencies Republic of Indonesia Bonds

Available-for-sale Rupiah Indonesian Government Bonds Corporate bonds Deposits Certificates of Bank Indonesia Negotiable Certificate of Deposit Certificates of Bank Indonesia Treasury Bills Indonesian Retail bonds SKBDN Bills

Foreign currencies Republic of Indonesia bonds Corporate bonds Export bills

8.145.070

Total - available-for-sale

10.544.106

Total securities

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

EFEK-EFEK (lanjutan) b.

8.

SECURITIES (continued) b.

Berdasarkan peringkat

Based on rating The ratings of corporate bonds from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) and PT Fitch Ratings Indonesia as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:

Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31

2016 Peringkat/ Rating

2015 Peringkat/ Rating

Total

Nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Mata uang asing Majapahit Holding BV (PLN)

-

Total - diperdagangkan

-

Ditetapkan pada nilai wajar Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk

BB

Total

46.247

Fair value through profit or loss Trading Foreign currencies Majapahit Holding BV(PLN)

46.247

Total - trading

100.575

Designated at fair value Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk

Total - ditetapkan pada nilai wajar

101.414

100.575

Total - designated at fair value

Total - nilai wajar melalui laba rugi

101.414

146.822

Total - fair value through profit or loss

Tersedia untuk dijual Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia MTN I Mitsubishi UFJ & Finance Indonesia Tahun 2015 Seri B MTN I BRI

idAAA

101.414

idAAA

idAAA

537.075

idAAA AAA(idn)

448.965 302.040

idAAA(cg)

150.000 -

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk BBB+(idn) PT Permodalan Nasional Madani idA MTN II Clipan Finance Indonesia idA+ MTN Century Tokyo Leasing idAAA PT Bank CIMB Niaga Tbk AA (idn) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) idAA+ MTN OCBC NISP MTN V Bank Internasional Indonesia Finance PT BCA Finance PT Indomobil Finance PT Jasa Marga (Persero) Tbk Tahun 2005 Mata uang asing Majapahit Holding BV (PLN) BBBAstra Sedaya Finance idAAA

301.050 297.150 201.320 198.000 155.872

BBB+(idn) idA idA+ AA (idn)

300.000 287.274 200.000 139.083

110.459 -

idAA+ idAAA

45.225 115.245

-

AA+(idn) idAAA idA

29.601 24.725 9.900

-

idAA

1.400

226.906 67.284

BB

184.983 -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBB-

53.821

-

Available-for-sale Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia MTN I Mitsubishi UFJ & Finance Indonesia Year 2015 Series B MTN I BRI PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Permodalan Nasional Madani MTN II Clipan Finance Indonesia MTN Century Tokyo Leasing PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formely PT Bank Internasional Indonesia Tbk) MTN OCBC NISP MTN V Bank Internasional Indonesia Finance PT BCA Finance PT Indomobil Finance PT Jasa Marga (Persero) Tbk Year 2005 Foreign currencies Majapahit Holding BV (PLN) Astra Sedaya Finance PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

4.497.614

2.330.333

Total - available-for-sale

Total - tersedia untuk dijual

idAAidAA+

860.092 737.580

66

idAAidAA+

146.247 696.650 -

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

EFEK-EFEK (lanjutan) b.

c.

8.

SECURITIES (continued) b.

Berdasarkan peringkat (lanjutan)

Based on rating (continued)

Lembaga pemeringkat untuk obligasi yang diterbitkan oleh PT Bank Permata Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Permodalan Nasional Madani, PT Indomobil Finance, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk), PT BCA Finance, Mitsubishi UFJ & Finance Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Century Tokyo Leasing Indonesia, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, MTN I BRI, PT Astra Sedaya Finance, dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk adalah PT Pefindo dan untuk obligasi yang diterbitkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT BII Finance Center, Majapahit Holding BV (PLN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk adalah PT Fitch Ratings Indonesia.

The rating agency for bonds issued by PT Bank Permata Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Permodalan Nasional Madani, PT Indomobil Finance, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk), PT BCA Finance, Mitsubishi UFJ & Finance Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Century Tokyo Leasing Indonesia, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, MTN I BRI, PT Astra Sedaya Finance and PT Clipan Finance Indonesia Tbk were PT Pefindo and for bonds issued by PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT BII Finance Center, Majapahit Holding BV (PLN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) and PT Bank CIMB Niaga Tbk were PT Fitch Ratings Indonesia.

Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk obligasi korporasi adalah sebagai berikut:

c. The weighted average interest rates per annum for corporate bonds were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing

d.

2015 9,43% 6,00%

10,45% 6,61%

d.

Bank membeli unit penyertaan reksadana yang dibentuk melalui Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Berdasarkan kontrak investasi kolektif RDPT, RDPT hanya dapat menempatkan hampir seluruh investasinya pada instrumen bebas risiko seperti obligasi pemerintah Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia dan kas. Berdasarkan kontrak investasi kolektif RDPU, RDPU hanya dapat menempatkan hampir seluruh investasinya pada instrumen pasar uang seperti deposito, obligasi dan setara kas (Catatan 35).

Rupiah Foreign currencies

The Bank bought instrument in mutual funds units which were established through Private Equity Funds (PEF) collective investment contracts and Money Market Mutual Funds (MMMF) collective investment contracts. Based on the PEF’s collective investment contracts, the funds can only place its investment portfolio limited to risk-free instruments such as government bonds, Certificates of Bank Indonesia and cash. Based on the MMMF’s collective investments contracts, the funds can only place in money market instrument such as time deposit, bonds and cash equivalent (Note 35). Based on its reassessment, the Bank has concluded that most of these PEFs and MMMFs meet the definition of structured entities in accordance with prevailing accounting standards and should be consolidated to the Bank’s financial statements.

Berdasarkan hasil penelaahan kembali, Bank menyimpulkan bahwa sebagian besar dari RDPT dan RDPU ini memenuhi definisi entitas terstruktur seperti diatur oleh standar akuntansi yang berlaku dan harus dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Bank.

67

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

EFEK-EFEK (lanjutan)

e.

f.

8.

SECURITIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana yang diinvestasikan dalam Entitas Terstruktur ini masing-masing sejumlah Rp369.520 dan Rp8.626.539. Jumlah ini dieliminasi dengan nilai aset bersih investasi reksadana untuk tujuan konsolidasi. Dengan demikian, Bank mengkonsolidasi aset dan liabilitas dari dana tersebut, yang termasuk efek-efek sejumlah masing-masing sebesar Rp351.896 and Rp2.142.896 sebagai aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi.

As of December 31, 2016 and 2015, funds invested in these Structured Entities amounted to Rp369,520 and Rp8,626,539, respectively. This amount was eliminated against the net assets of the funds for consolidation purposes. Accordingly, the Bank consolidated the funds assets and liabilities, which included marketable securities amounted to Rp351,896 and Rp2,142,896 respectively and classified as financial assets designated as fair value through profit or loss.

Pada tahun 2015, selain RDPT di atas, Bank memiliki investasi reksadana lainnya yang tidak memenuhi definisi Entitas Terstruktur seperti diatur oleh standar akuntansi yang berlaku. Investasi tersebut dikelola oleh PT Mega Capital Indonesia, pihak berelasi, yang berperan sebagai manajer investasi untuk kontrak investasi kolektif reksadana Obligasi Reksa Dana (ORI) tersebut sejumlah Rp19.540 pada tanggal 31 Desember 2015.

In 2015, other than the above PEFs, the Bank has other investment in mutual funds which did not meet the definition of Structured Entities in accordance with prevailing accounting standards. Those investments were managed by PT Mega Capital Indonesia, a related party, who acted as the investment manager on the collective investment contract of Republic of Indonesia Bonds (ORI) amounted to Rp19,540 as of December 31, 2015. e.

Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Pemerintah dalam Rupiah Bank yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2017 sampai dengan 2031 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 5,63% sampai dengan 10,75%.

As of December 31, 2016, Bank’s Government Bonds in Rupiah classified as fair value through profit or loss and available-for-sale will mature on various dates between 2017 and 2031 with interest rate between 5.63% and 10.75%.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Pemerintah dalam Rupiah Bank yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan 2031 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 8,25% sampai dengan 10,75%.

As of December 31, 2015, Bank’s Government Bonds in Rupiah classified as fair value through profit or loss and available-for-sale will mature on various dates between 2016 and 2031 with interest rate between 8.25% and 10.75%.

Pembayaran bunga atas obligasi pemerintah dengan suku bunga tetap tersebut dilakukan setiap 6 bulan, dimana Bank Indonesia bertindak selaku agen pembayaran.

The interest payment of the fixed rate government bonds is collectible every 6 months, with Bank Indonesia acting as the payment agent.

Pada tanggal 31 Desember 2016 Obligasi Pemerintah Bank dalam Dolar Amerika Serikat yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2017 sampai dengan 2027 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 2,88% sampai dengan 7,75%.

f. As of December 31, 2016, Bank’s Government Bonds in United States Dollar classified as fair value through profit or loss and available for sale will mature on various dates between 2017 and 2027 with interest rate between 2.88% and 7.75%.

68

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (lanjutan)

8.

SECURITIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015 Obligasi Pemerintah Bank dalam Dolar Amerika Serikat yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan 2026 dengan tingkat suku bunga berkisar antara 4,35% sampai dengan 7,75%.

As of December 31, 2015, Bank’s Government Bonds in United States Dollar classified as fair value through profit or loss and available for sale will mature on various dates between 2016 and 2026 with interest rate between 4.35% and 7.75%.

Pendapatan bunga diterima setahun dua kali yaitu setiap tanggal 15 April dan 15 Oktober untuk INDON 2043, tanggal 8 Juni dan 8 Desember untuk INDON 2026, tanggal 9 Maret dan 9 September untuk INDON 2017, dan 15 Januari dan 15 Juli untuk INDON 2016.

The interest payments are collectible twice a year on April 15 and October 15 for INDON 2043, June 8 and December 8 for INDON 2026, March 9 and September 9 for INDON 2017, and January 15 and July 15 for INDON 2016.

g.

Efek-efek pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek diungkapkan pada Catatan 44.

g.

Securities with related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities for securities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of securities is disclosed in Note 44.

h.

Perubahan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

h.

Unrealized gains from changes in fair values of available-for-sale in securities were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Saldo awal, sebelum pajak tangguhan Penambahan laba (rugi) yang belum direalisasi selama tahun berjalan - neto

(54.212)

354.744

Beginning balance, before deferred tax

150.870

(408.956)

Increase in unrealized gain (loss) during the year - net

Total sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan

96.658 (19.331)

(54.212) 10.843

Total before deferred tax Deferred tax

77.327

(43.369)

Ending balance

Saldo akhir

i.

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh efek-efek pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.

i.

Based on the Bank’s management review and evaluation, all securities as of December 31, 2016 and 2015 were classified as current. The Bank’s management believed that allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.

j.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek yang dijaminkan.

j.

As of December 31, 2016 and 2015, there were no securities which were pledged.

69

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

9.

SECURITIES PURCHASED AGREEMENT TO RESELL

UNDER

31 Desember/December 31, 2016

Nasabah/ Counterparty Pihak ketiga/ Third Parties PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Total

Jenis efek-efek/ Type of securities

Obligasi Pemerintah FR056/Government bonds FR056 Obligasi Pemerintah FR071/Government bonds FR071 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR053/Government bonds FR053 Obligasi Retail Indonesia 13/ Indonesian Retail Bonds 13 Obligasi Retail Indonesia 12/ Indonesian Retail Bonds 12 Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Obligasi Pemerintah FR063/Government bonds FR063 Obligasi Pemerintah FR035/Government bonds FR035 Sertifikat Deposito Bank Indonesia/ Deposit Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia

Nilai nominal/ Nominal amount

Tanggal dimulai/ Starting date

Nilai penjualan Tanggal jatuh tempo/ Due date

394.000

7 Desember/ December 7, 2016 14 Desember/ December 14, 2016 15 Desember/ December 15, 2016 20 Desember/ December 20, 2016 23 Desember/ December 23, 2016

6 Januari/ January 6, 2017 10 Januari/ January 10, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 4 Januari/ January 4, 2017 16 Januari/ January 16, 2017

100.000

29 Desember/ December 29, 2016

17 Januari/ January 17, 2017

29 Desember/ December 29, 2016 29 Desember/ December 29, 2016 30 Desember/ December 30, 2016 30 Desember/ December 30, 2016 19 Desember/ December 19, 2016 9 Desember/ December 9, 2016 13 Desember/ December 13, 2016 16 Desember/ December 16, 2016 22 Desember/ December 22, 2016 27 Desember/ December 27, 2016

17 Januari/ January 17, 2017 17 Januari/ January 17, 2017 11 Januari/ January 11, 2017 11 Januari/ January 11, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 4 Januari/ January 4, 2017 4 Januari/ January 4, 2017 12 Januari/ January 12, 2017 3 Januari/ January 3, 2017 6 Januari/ January 6, 2017

303.000

383.000

420.000

380.000

150.000

232.000

167.000

60.000

271.000

423.000

378.000

392.000

281.000

341.000 4.675.000

70

Pendapatan bunga yang belum kembali/ Resale amount

diamortisasi/ Unamortised interest

Nilai tercatat/ Carrying value

282.228

(242)

281.986

373.944

(549)

373.395

399.652

(504)

399.148

351.116

(205)

350.911

366.858

(1.110)

365.748

89.950

(286)

89.664

141.681

(450)

141.231

200.305

(636)

199.669

134.288

(242)

134.046

66.344

(119)

66.225

256.537

(347)

256.190

377.423

(186)

377.237

326.588

(163)

326.425

352.077

(648)

351.429

250.841

(100)

250.741

301.336

(292)

301.044

4.271.168

(6.079)

4.265.089

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)

9.

SECURITIES PURCHASED AGREEMENT TO RESELL (continued)

UNDER

31 Desember/December 31, 2015

Nasabah/ Counterparty Pihak berelasi/ Related Parties Mega Asset Management Mega Asset Management Mega Asset Management Mega Asset Management Mega Asset Management Mega Asset Management

Jenis efek-efek/ Type of securities

Obligasi pemerintah FR064/Government bonds FR064 Obligasi pemerintah FR063/Government bonds FR063 Obligasi pemerintah FR065/Government bonds FR065 Obligasi pemerintah FR062/Government bonds FR062 Obligasi pemerintah FR068/Government bonds FR068 Obligasi pemerintah FR058/Government bonds FR058

Subotal

Nilai nominal/ Nominal amount

130.000

110.000

110.000

90.000

25.000

10.000

Tanggal dimulai/ Starting date

22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015 22 Desember/ December 22, 2015

penjualan Tanggal jatuh tempo/ Due date

Nilai belum kembali/ Resale amount

Pendapatan bunga yang diamortisasi/ Unamortised interest

Nilai tercatat/ Carrying value

22 Maret/ March 22, 2016

99.991

(1.980)

98.011

22 Maret/ March 22, 2016

88.715

(1.757)

86.958

22 Maret/ March 22, 2016

84.631

(1.676)

82.955

22 Maret/ March 22, 2016

62.267

(1.233)

61.034

22 Maret/ March 22, 2016

22.940

(454)

22.486

22 Maret/ March 22, 2016

475.000

9.048

(179)

8.869

367.592

(7.279)

360.313

528.876

(713)

528.163

509.483

(1.144)

508.339

503.481

(2.038)

501.443

449.131

(297)

448.834

405.805

(610)

405.195

302.652

(1.654)

300.998

222.961

(150)

222.811

223.043

(507)

222.536

187.516

(256)

187.260

100.000

95.383

(140)

95.243

Subotal

3.819.500

3.428.331

(7.509)

3.420.822

Total

4.294.500

3.795.923

(14.788)

3.781.135

Pihak ketiga/ Third Parties PT Bank Pan Indonesia Tbk

Surat Perbendaharaan Negara/Treasury Bills

PT Bank Pan Indonesia Tbk

Surat Perbendaharaan Negara/Treasury Bills

PT Bank Pan Indonesia Tbk

Penerbitan Surat Berharga Syariah/ Sharia Securities Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate of Bank Indonesia Penerbitan Surat Berharga Syariah/ Sharia Securites Penerbitan Surat Berharga Syariah/ Sharia Securites Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate of Bank Indonesia Obligasi Pemerintah FR071/Government bonds FR071 Obligasi Retail Indonesia 10/ Indonesian Retail Bonds 10

3 Desember/ December 3, 2015 10 Desember/ December 10, 2015 21 Desember/ December 21, 2015 26 November/ November 26, 2015

7 Januari/ January 7, 2016 11 Januari/ January 11, 2016 19 Januari/ January 19, 2016 4 Januari/ January 4, 2016

250.000

31 Desember/ December 31, 2015 28 Desember/ December 28, 2015 2 Desember/ December 2, 2015

7 Januari/ January 7, 2016 25 Januari, January 25, 2016 4 Januari/ January 4, 2016

250.000

10 Desember/ December 10, 2015

11 Januari/ January 11 2016

7 Desember/ December 7, 2015 31 Desember/ December 31, 2015

7 Januari/ January 7, 2016 7 Januari/ January 7, 2016

600.000

600.000

PT Bank Pan Indonesia Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank Bukopin Tbk

557.000

500.000

427.500

335.000

200.000

71

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)

9.

SECURITIES PURCHASED AGREEMENT TO RESELL (continued)

UNDER

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.

The Bank’s management believed that the allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dijaminkan.

As of December 31, 2016 and 2015, there were no securities purchased under the agreement to resell which are pledged.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.

Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value is disclosed in Note 44.

Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 6,75% dan 7,96%.

The weighted average of interest rate per annum for securities purchased under agreement to resell for the year ended December 31, 2016 and 2015 were 6.75% and 7.96%, respectively.

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

10. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE The summary of derivatives receivable and derivatives payable as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:

Ikhtisar atas tagihan derivatif dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31 Desember/December 31, 2016

Transaksi Terkait nilai tukar Pihak ketiga Spot - beli Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Spot - jual Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Swap Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Forward - beli Dolar Amerika Serikat Forward - jual Dolar Amerika Serikat Cross Currency Swap (CCS) Total

Nilai notional (kontrak) (ekuivalen dengan Rp)/ Notional amount (contract) (equivalent to Rp)

Nilai Wajar/Fair Value Tagihan derivatif/ Derivatives receivable

Liabilitas derivatif/ Derivatives payable

Transactions

454.562 248.061

115 480

171 67

429.704 98.989

260 18

97 452

2.278.873 489.081

5.518 1.103

13.712 132

20.222

160

-

353.667 782.417

2.860 10.240

66 4.677

Related to exchange rate contracts Third parties Spot - buy United States Dollar Other foreign currencies Spot - sell United States Dollar Other foreign currencies Swap United States Dollar Other foreign currencies Forward - buy United States Dollar Forward - sell United States Dollar Cross Currency Swap (CCS)

20.754

19.374

Total

72

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)

10. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

31 Desember/December 31, 2015

Transaksi

Nilai notional (kontrak) (ekuivalen dengan Rp)/ Notional amount (contract) (equivalent to Rp)

Terkait nilai tukar Pihak ketiga Spot - beli Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Spot - jual Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Swap Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lain Forward Dolar Amerika Serikat Forward - jual Dolar Amerika Serikat Cross Currency Swap (CCS)

Nilai Wajar/Fair Value Tagihan derivatif/ Derivatives receivable

Liabilitas derivatif/ Derivatives payable

Transactions

165.420 44.652

32

215 1

27.570 91.862

49 1

48

900.387 556.273

17.069 2.785

2.584 -

43.078

-

289

43.078 318.115

367 23.357

20.597

Related to exchange rate contracts Third parties Spot - buy United States Dollar Other foreign currencies Spot - sell United States Dollar Other foreign currencies Swap United States Dollar Other foreign currencies Forward United States Dollar Forward - sell United States Dollar Cross Currency Swap (CCS)

43.660

23.734

Total

Total

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.

Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value is disclosed in Note 44.

Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.

The Bank’s management believes that allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.

11. KREDIT YANG DIBERIKAN

11. LOANS

Kredit yang diberikan terdiri dari:

Loans consist of the following:

a.

a.

Berdasarkan jenis kredit dan mata uang

Based on type of loans and currency

31 Desember/December 31 2016 Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah: Modal kerja Konsumsi Investasi

Mata uang asing: Konsumsi Total kredit pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah: Konsumsi Investasi Modal kerja

2015 Related parties (Note 39) Rupiah: Working capital Consumer Investment

229.223 87.989 11.961

170.496 82.705 15.838

329.173

269.039

23.468

25.070

352.641

294.109

Total related parties loans

12.444.301 7.048.518 4.447.769

14.008.734 8.114.307 5.875.661

Third parties Rupiah: Consumer Investment Working capital

23.940.588

27.998.702

73

Foreign currencies: Consumer

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.

11. LOANS (continued) a.

Berdasarkan jenis kredit dan mata uang (lanjutan)

Based on (continued)

type

of

loans

and

currency

31 Desember/December 31 2016 Mata uang asing: Modal kerja Investasi

2015 Foreign currencies: Working capital Investment

2.329.702 1.677.199

2.512.647 1.652.843

4.006.901

4.165.490

Total - kredit pihak ketiga

27.947.489

32.164.192

Total - third parties loans

Total Pendapatan bunga yang ditangguhkan

28.300.130

32.458.301

Total

(23.387)

(60.185)

Unearned interest income

Total Cadangan kerugian penurunan nilai

28.276.743 (499.282)

32.398.116 (649.644)

Total Allowance for impairment losses

Total kredit yang diberikan - neto

27.777.461

31.748.472

Total loans - net

The Bank’s non-performing loan ratios are as follows:

Rasio kredit bermasalah Bank adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2016 Bruto Bersih

b.

2015 3,44% 2,59%

2,81% 1,80%

Gross Net

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 tanggal 26 Maret 2004 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank, rasio dari kredit bermasalah bersih maksimal adalah 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.

In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 6/9/PBI/2004 dated March 26, 2004 regarding Subsequent Action for Supervision and Designation of Bank Status, the net non-performing loan ratio should not exceed 5% of the Bank’s total loans.

Berdasarkan sektor ekonomi

c.

Based on economic sector

31 Desember/December 31, 2016

Lancar/ Current Rupiah Jasa usaha Perdagangan, restoran dan perhotelan Listrik, gas dan air Perindustrian Konstruksi Jasa sosial Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pertambangan Lain-lain

Dalam perhatian khusus/ Special mention

Kurang lancar/ Substandard

Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Total

3.365.827

586.540

903

2.559

40.216

3.996.045

Rupiah Business services

1.899.542 1.449.250 1.155.349 839.526 436.194

865.579 1.108 34.876 27.991 69.036

300.788 231 1.206 1.720

36.717 6.360 24 3.414

146.716 10.203 26.171 16.126

3.249.342 1.450.358 1.207.019 894.918 526.490

Trading, restaurant and hotel Electricity, gas and water Industrial Construction Social services

173.028

23.542

416

334

1.443

198.763

Transportation, warehouse and communication

90.008 102.673 10.347.563

10.740 673 1.823.517

183 107.126

1.009 104 179.021

7.123 993 76.093

109.063 104.443 12.533.320

Agriculture, hunting and agriculture improvement Mining Others

19.858.960

3.443.602

412.573

229.542

325.084

24.269.761

74

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.

11. LOANS (continued) b. Based on economic sector (continued)

Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)

31 Desember/December 31, 2016

Lancar/ Current Mata uang asing Perdagangan, restoran dan perhotelan Pertambangan Perindustrian Konstruksi Jasa Sosial Lain-lain

Total

Dalam perhatian khusus/ Special mention

Kurang lancar/ Substandard

Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Total Foreign currencies

1.895.085 1.873.194 191.711 41.432 764 23.468

-

-

-

4.715 -

1.895.085 1.877.909 191.711 41.432 764 23.468

4.025.654

-

-

-

4.715

4.030.369

23.884.614

3.443.602

412.573

229.542

329.799

28.300.130

Dikurangi: Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai

(23.387) (499.282)

Neto

27.777.461

Trading, restaurant and hotel Mining Industrial Construction Social Services Others

Total Less: Unearned interest income Allowance for impairment losses Net

31 Desember/December 31, 2015

Lancar/ Current Rupiah Perdagangan, restoran dan perhotelan Jasa usaha Listrik, gas dan air Perindustrian Konstruksi Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Jasa sosial Pertambangan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Lain-lain

Mata uang asing Pertambangan Perdagangan, restoran dan perhotelan Perindustrian Jasa usaha Lain-lain

Total

Dalam perhatian khusus/ Special mention

Kurang lancar/ Substandard

Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Total Rupiah

3.720.880 2.321.738 2.259.523 1.418.734 988.325

582.390 113.206 1.152 120.149 41.298

14.131 2.662 959 745

30.354 4.710 919 1.839 475

298.700 30.565 181 14.003 3.503

4.646.455 2.472.881 2.261.775 1.555.684 1.034.346

Trading, restaurant and hotel Business services Electricity, gas and water Industrial Construction

655.788 287.739 313.409

20.868 50.973 3.050

1.172 1.394 -

685 3.868 -

24.074 5.597 5.949

702.587 349.571 322.408

Agriculture, hunting and agriculture improvement Social services Mining

234.316 12.549.835

25.968 1.651.898

830 126.703

3.762 233.394

6.746 88.582

271.622 14.650.412

Transportation, warehouse and communication Others

24.750.287

2.610.952

148.596

280.006

477.900

28.267.741

2.737.547

-

-

-

4.825

2.742.372

Foreign currencies Mining

1.155.296 259.204 8.618 25.070

-

-

-

-

1.155.296 259.204 8.618 25.070

Trading, restaurant and hotel Industrial Business services Others

4.185.735

-

-

-

4.825

4.190.560

28.936.022

2.610.952

148.596

280.006

482.725

32.458.301

Dikurangi: Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai

(60.185) (649.644)

Neto

31.748.472

75

Total Less: Unearned interest income Allowance for impairment losses Net

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.

11. LOANS (continued) c.

Berdasarkan jangka waktu

Based on loan periods By maturity period based on loan agreement before unearned interest income and allowance for impairment losses.

Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit sebelum dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai. 31 Desember/December 31

Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

Total

2016

2015

11.559.495 1.304.532 4.091.165 7.314.569

11.805.311 1.733.840 5.559.217 9.169.373

24.269.761

28.267.741

1.520.147 2.510.222

1.529.203 20.753 147.174 2.493.430

4.030.369

4.190.560

28.300.130

32.458.301

Rupiah Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years

Foreign currencies Less than 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years

Total

Kredit yang diberikan ke pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.

Loans to related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities of loans were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of loans is disclosed in Note 44.

Berikut ini adalah informasi lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:

The other information relating to loans were as follows:

a)

Kredit yang diberikan dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura.

a)

Loans in foreign currencies were denominated in United States Dollar and Singapore Dollar.

b)

Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan tunai berupa tabungan (Catatan 17), deposito berjangka (Catatan 18), emas, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan.

b)

Loans are secured with cash collaterals consisting of saving deposits (Note 17), time deposits (Note 18), gold, collaterals bonded by security right or powers of attorney to sell and by other guarantees generally accepted by banks.

76

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.

11. LOANS (continued) d.

Suku bunga rata-rata tertimbang setahun atas kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

The weighted average interest rates per annum for loans were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Investasi Modal kerja Konsumsi Mata uang asing Investasi Modal kerja

e.

2015

13,87% 14,75% 13,76%

13,61% 16,08% 14,32%

9,50% 9,50%

10,00% 9,50%

e.

Kredit konsumsi terdiri dari:

Rupiah Investment Working capital Consumer Foreign currencies Investment Working capital

Consumer loans consist of:

31 Desember/December 31 2016 Rupiah Kartu kredit Kredit kendaraan bermotor Kredit pemilikan rumah Kredit perorangan lainnya

f.

Rupiah Credit card Motor vehicle loans Housing loans Other personal loans

8.245.306 2.720.840 788.708 777.436

8.051.679 4.412.446 967.248 660.066

12.532.290

14.091.439

23.468

25.070

Foreign currencies Other personal loans

12.555.758

14.116.509

Total

Mata uang asing Kredit perorangan lainnya Total

2015

f.

Rincian kredit yang diberikan pada pihak berelasi (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) adalah sebagai berikut (Catatan 39):

The details of loans to related parties (before allowance for impairment losses) were as follows (Note 39):

31 Desember/December 31 2016 Pinjaman perusahaan yang merupakan pihak berelasi

2015

218.647

172.036

Pinjaman manajemen kunci Pinjaman komisaris dan direksi perusahaan yang merupakan pihak berelasi

32.881

30.070

Loans to related companies Loans to the Bank’s key management personnel

101.113

92.003

Loans to related companies’ directors and commissioners

Total

352.641

294.109

Total

77

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f.

11. LOANS (continued) f.

Rincian kredit yang diberikan pada pihak berelasi (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) adalah sebagai berikut (Catatan 39): (lanjutan)

The details of loans to related parties (before allowance for impairment losses) were as follows (Note 39): (continued)

Loans to the Bank’s directors and employees represent loans granted for car loans, housing loans and credit cards with terms ranging from 1 (one) to 10 (ten) years with an average loan interest of between 0%-14.50% and 0%15.50% per annum in 2016 and 2015, respectively, which are collected through monthly payroll deductions. As of December 31, 2016 and 2015, loans to the Bank’s director and employees were classified as current.

Pinjaman direksi dan karyawan Bank merupakan kredit yang diberikan untuk pembelian kendaraan dan rumah serta kartu kredit dengan jangka waktu yang berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dengan suku bunga setahun rata-rata berkisar antara 0%-14,50% dan 0%-15,50% masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015, yang dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, pinjaman direksi dan karyawan bank tersebut digolongkan lancar. g.

g.

Rincian kredit yang direstrukturisasi, yang terdiri dari modifikasi persyaratan kredit dan perpanjangan jatuh tempo, pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Summary of loan restructuring, which consists of modification of credit terms and extension of maturity dates as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:

31 Desember/December 31 2016 Kredit yang direstrukturisasi Cadangan kerugian penurunan nilai

h.

2015

3.468.207 (24.296)

3.404.791 (32.448)

3.443.911

3.372.343

h.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah kredit yang telah dihentikan pengakuan pendapatan bunganya (kredit bermasalah) masing-masing sebesar Rp971.914 dan Rp911.327 atau meliputi 3,44% dan 2,81% dari jumlah kredit yang diberikan.

78

Restructured loans Allowance for impairment losses

As of December 31, 2016 and 2015, loans of which interest income had been stopped accrued (non-performing loans) were Rp971,914 and Rp911,327, or representing 3.44% and 2.81% of total loans, respectively.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.

11. LOANS (continued) i.

Perincian pinjaman bermasalah dan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

The details of non-performing loans and allowance for impairment losses based on economic sector were as follows:

31 Desember/December 31 2016

2015 Cadangan Kerugian penurunan nilai/ impairment losses

Pokok/ Principal Perdagangan, restoran dan perhotelan Jasa usaha Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Perindustrian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa sosial Pertambangan Konstruksi Listrik, gas dan air Lain-lain Total

j.

Cadangan kerugian penurunan nilai/ impairment losses

Pokok/ Principal

484.221 43.678

38.362 4.225

343.185 37.938

76.048 5.898

8.315 16.794

1.097 1.636

25.931 16.800

4.315 2.630

2.193 21.260 5.812 27.401 362.240

284 2.758 727 1.046 189.854

11.338 10.859 10.774 4.723 1.100 448.679

1.669 1.446 1.279 677 135 232.878

Trading, restaurant and hotel Business services Agriculture, hunting and agriculture improvement Industrial Transportation, warehouse and communication Social services Mining Construction Electricity, gas and water Others

971.914

239.989

911.327

326.975

Total

j.

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

The movement of the allowance for impairment losses of loans was as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31

Rupiah Saldo awal 645.355 Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 30) 886.556 Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 239.865 Penghapusbukuan selama tahun berjalan (1.281.874) Selisih penjabaran kurs Saldo akhir

489.902

2016

2015

Mata uang asing/ Foreign currencies

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

Rupiah

Total

4.289

649.644

457.683

14.495

472.178

5.122

891.678

990.022

(11.256)

978.766

-

239.865 (1.281.874)

(31) 9.380

(31) 499.282

-

1.050

1.050

Beginning balance Additional provision during the year (Note 30) Recoveries of previously written-off loans Write-off during the year Foreign exchange differences

645.355

4.289

649.644

Ending balance

156.804

-

156.804

(959.154)

-

(959.154)

The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses on loans was adequate.

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan telah memadai.

79

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) k.

11. LOANS (continued) k.

Kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan bersama (joint financing) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp4.314.305 dan Rp5.140.923 yang dilakukan dengan dan tanpa tanggung renteng (with and without recourse).

Joint financing loans as of December 31, 2016 and 2015 were Rp4,314,305 and Rp5,140,923, respectively, which were made on a with recourse or without recourse basis.

The balances of the joint financing loans with related parties were as follows:

Jumlah kredit dengan pola pembiayaan bersama (joint financing) dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31 2016

l.

2015

PT Mega Auto Finance PT Mega Central Finance PT Mega Finance

1.191.426 1.633.464 520.578

1.426.747 1.467.362 1.264.876

PT Mega Auto Finance PT Mega Central Finance PT Mega Finance

Total

3.345.468

4.158.985

Total

Seluruh kredit dengan pola pembiayaan bersama (joint financing) dengan pihak berelasi tersebut dilakukan secara tanpa tanggung renteng (without recourse).

Joint financing facilities with the related parties were made on a without recourse basis.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah pembiayaan bersama yang dilakukan secara tanpa tanggung renteng (without recourse) adalah masing-masing sebesar Rp3.345.468 dan Rp4.158.985. Risiko kredit yang ditanggung oleh Bank adalah sesuai dengan porsi kredit yang dibiayai oleh Bank yang berkisar antara 90% sampai dengan 99% sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

As of December 31, 2016 and 2015 the balances of joint financing loans which were made on a without recourse basis amounted to Rp3,345,468 and Rp 4,158,985, respectively. The Bank is exposed to credit risk based on the percentage of credit financing contributed by the Bank, which ranged from 90% to 99% as stipulated in the joint financing agreement. l.

Ikhtisar perubahan kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:

The changes in cumulative written-off loans were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Saldo awal Penghapusbukuan dalam tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan

2.780.887

1.978.537

Beginning balance

1.281.874

959.154

Write-off during the year

Saldo akhir

3.822.896

(239.865)

(156.804) 2.780.887

Recoveries of previously written-off loan Ending balance

m. Ratio of Micro, Small and Medium Enterprise (UMKM) credits to loans as of December 31, 2016 and 2015 are 13.51% and 15.09% (unaudited).

m. Rasio kredit Usaha, Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) terhadap kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar 13,51% dan 15,09% (tidak diaudit).

80

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

12. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a.

12. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE

Tagihan akseptasi

a.

Acceptances receivable The details of acceptances receivable based on the counterparty, currency and related parties:

Rincian tagihan akseptasi berdasarkan pihak, mata uang dan pihak berelasi:

31 Desember/December 31 2016 Rupiah Pihak ketiga Nasabah

2015

472.366

196.163

Rupiah Third parties Debtors

Mata uang asing Pihak Berelasi Nasabah Pihak ketiga Nasabah

865

-

120.833

293.052

Foreign currencies Related Parties Debtors Third parties Debtors

Total

594.064

489.215

Total

The details of acceptances receivable based on the remaining period to maturity date were as follows (Note 45e):

Rincian tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut (Catatan 45e): 31 Desember/December 31 2016 Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan

393.599 78.767

47.106 149.057 -

472.366

196.163

42.218 27.235 52.245 -

123.005 130.291 38.288 1.468

121.698

293.052

594.064

489.215

Mata uang asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan

Total

b.

2015

Utang akseptasi

b.

Rupiah Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months

Foreign currencies Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months

Total

Acceptances payable

31 Desember/December 31 2016 Rupiah Pihak ketiga Bank

2015

472.366

196.163

Rupiah Third parties Bank

Mata uang asing Pihak ketiga Bank

121.698

293.052

Foreign currencies Third parties Bank

Total

594.064

489.215

Total

81

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

12. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (lanjutan) b.

12. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

Utang akseptasi (lanjutan)

b.

Acceptances payable (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2016 dan 2015 tidak diperlukan.

Based on the Bank’s management review and evaluation, all acceptances receivable as of December 31, 2016 and 2015 were classified as current. The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses in 2016 and 2015 were not required.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.

Information in respect of maturities is disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value is disclosed in Note 44.

13. ASET TETAP

13. FIXED ASSETS Fixed assets consist of:

Aset tetap terdiri dari:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2016 Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Addition

Pengurangan/ Deduction

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance

Kepemilikan langsung Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Perbaikan gedung

3.098.049 2.470.426 584.098 381.956 198.376 60.982

13 15.038 10.152 3.140 3.616

(35) (13.052) (4.610) (12.260) (259)

395 32.484 9.740 12.807 6.597

3.098.049 2.470.799 618.568 397.238 202.063 70.936

Direct ownership Cost Land Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Building improvements

Total Aset dalam penyelesaian

6.793.887 34.784

31.959 55.595

(30.216) -

62.023 (62.023)

6.857.653 28.356

Total Construction in progress

Total biaya perolehan

6.828.671

87.554

(30.216)

-

6.886.009

Total cost

(526.102) (319.176) (157.481) (57.039)

(123.553) (41.765) (20.874) (13.372) (5.001)

13.052 4.204 11.909 259

-

(123.553) (554.815) (335.846) (158.944) (61.781)

Direct ownership Accumulated Depreciation Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Building improvements

(1.059.798)

(204.565)

29.424

-

(1.234.939)

Total accumulated depreciation

Kepemilikan langsung Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Perbaikan gedung Total akumulasi penyusutan Nilai Buku bersih

5.768.873

5.651.070

Net book value

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Addition

Pengurangan/ Deduction

Revaluasi dan eliminasi/ Reklasifikasi/ Revaluations Reclassification and eliminations

Saldo Akhir/ Ending Balance

Kepemilikan langsung Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Perbaikan gedung

550.786 1.333.804 558.081 370.190 197.713 59.960

1.878 1.125 67 348

(48) (348) (1.090) (4.754) (2.274) (846)

36.857 60.543 25.229 15.395 2.870 1.520

2.510.454 1.076.427 -

3.098.049 2.470.426 584.098 381.956 198.376 60.982

Direct ownership Cost Land Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Building improvements

Total Aset dalam penyelesaian

3.070.534 117.609

3.418 59.589

(9.360) -

142.414 (142.414)

3.586.881 -

6.793.887 34.784

Total Construction in progress

Total biaya perolehan

3.188.143

63.007

(9.360)

3.586.881

6.828.671

Total cost

-

82

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued) Fixed assets consist of: (continued)

Aset tetap terdiri dari: (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Saldo Awal/ Beginning Balance

Kepemilikan langsung Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Perbaikan gedung Total akumulasi penyusutan Nilai Buku bersih

Penambahan/ Addition

Pengurangan/ Deduction

Revaluasi dan eliminasi/ Reklasifikasi/ Revaluations Reclassification and eliminations

(389.435) (471.143) (298.258) (145.113) (53.872)

(67.628) (56.040) (24.993) (14.601) (4.013)

200 1.081 4.075 2.233 846

-

456.863 -

(1.357.821)

(167.275)

8.435

-

456.863

1.830.322

Saldo Akhir/ Ending Balance

(526.102) (319.176) (157.481) (57.039)

Direct ownership Accumulated Depreciation Buildings Office equipment Furniture and fixtures Vehicles Building improvements

(1.059.798)

Total accumulated depreciation

5.768.873

Net book value

Beban penyusutan yang dibebankan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp204.565 dan Rp167.275 (Catatan 31).

The depreciation expense for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp204,565 and Rp167,275, respectively (Note 31).

Pada tanggal 31 Desember 2016, hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (“HMASRS”) dengan sisa umur hak atas tanah tersebut berkisar antara 1 bulan sampai dengan 27 tahun dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2016, tanah dengan luas sebesar 6.128 m2 masih dalam pengurusan penggabungan dan pembetulan sertifikat serta balik nama menjadi atas nama Bank di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (“BPN-RI”).

As of December 31, 2016, land titles are in the form of “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) and “Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun” (“HMASRS” - Strata title) with remaining terms for the related landrights ownership ranging from 1 month to 27 years and renewable upon their expiry. As of December 31, 2016, land of 6,128 m2 are in the process of merging, certificates correction and transfer of title into the Bank’s name by the National Landrights Agency - the Republic of Indonesia (“BPN-RI”).

Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Management believes the ownership of land rights can be renewed/extended on maturity.

Ruangan kantor yang disewakan kepada pihak berelasi (Catatan14a) disajikan sebagai bagian dari aset tetap karena nilai buku dari ruangan yang disewakan tersebut tidak signifikan.

Office spaces that are rented out to related parties (Note 14a) were presented as part of fixed assets since the book value of rented spaces were not significant.

Aset tetap, kecuali aset dalam penyelesaian dan tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp2.317.787 dan Rp2.225.317 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Fixed assets, except for construction in progress and land, were covered by insurance against fire and other risks under certain blanket policies with insured amount of Rp2,317,787 and Rp2,225,317 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. The Bank’s management believed that the insurance coverage was adequate to cover possible losses on the assets insured.

Persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2016 berkisar antara 10% - 99% (2015: 10% - 99%) dari nilai kontrak. Aset dalam penyelesaian terdiri dari bangunan dan peralatan kantor dan diperkirakan akan selesai dalam waktu kurang dari 1 sampai 2 tahun setelah tanggal laporan posisi keuangan.

The percentage of completion of the constructions in progress as of December 31, 2016 is ranging from 10% - 99% (2015: 10% - 99%) of the contract values. Constructions in progress consist of buildings and furniture and fixtures and are estimated to be completed in less than 1 year up to 2 years after the statement of financial position date.

83

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)

Manajemen tidak mengantisipasi akan ada kesulitan dalam penyelesaian pembangunan pada waktu yang ditargetkan.

The management does not anticipate any difficulties in the completion of the above facilities at targeted time.

Aset tetap dalam penyelesaian

Constructions in-progress

Aset tetap dalam penyelesaian terdiri dari:

Constructions in-progress consist of the following:

31 Desember 2016

Persentase Penyelesaian/ Completion Percentage

Nilai Tercatat/ Carrying Value

Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Estimated Time of Completion

December 31, 2016

Tanah dan Bangunan

20%-99%

13.572

2017-2018

Land and building

Peralatan kantor

10%-99%

14.784

2017-2018

Office equiptment

Total

31 Desember 2015

28.356 Persentase Penyelesaian/ Completion Percentage

Nilai Tercatat/ Carrying Value

Total Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Estimated Time of Completion

December 31, 2015

Tanah dan Bangunan

20% - 99%

24.265

2016 - 2017

Land and building

Peralatan kantor

10% - 80%

10.519

2016

Office equiptment

Total

34.784

Total

Calculations of gains from disposal of fixed assets ware as follows:

Perhitungan laba atas pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Hasil penjualan bersih Nilai buku

5.287 (792)

1.036 (925)

Laba atas pelepasan aset tetap

4.495

111

Net sales proceed Book value Gains from disposal of fixed assets

Laba yang timbul dari hasil penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Non-Operasional - Neto” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Gains from sale of fixed assets were recognized as part of “Non-Operating Income - Net” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap di atas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The Bank’s management believes that there was no impairment indication on the above fixed assets as of December 31, 2016 and 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp614.611 dan Rp650.150.

As of December 31, 2016 and 2015, the gross amount of fixed assets which have been fully depreciated and are still being used amounted to Rp614,611 and Rp650,150, respectively.

84

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

13. ASET TETAP (lanjutan)

13. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015, Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari sebelumnya menggunakan model biaya menjadi model revaluasi.

On December 31, 2015, the Bank changed its accounting policy for land and buildings from cost model to revalution model.

Penilaian atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal KJPP Ruky, Safrudin & Rekan.

The valuations of land and building are performed by KJPP Ruky, Safrudin & Rekan as external independent valuer.

Penilaian dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Indonesia, ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai adalah metode data pasar, metode biaya dan metode pendapatan.

Valuations are performed based on Indonesian Valuations Standard based on reference to recent market transactions done on arm’s length terms. The valuations method used are market data approach, cost approach, and income approach.

Informasi mengenai penilaian kembali aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 untuk kelompok aset tanah dan bangunan yang dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut :

Information on the revaluation of land and buildings as of December 31, 2015 performed by the Bank were as follows :

Nilai buku sebelum revaluasi/ Carrying amount before revaluation Tanah Bangunan Total

Nilai buku setelah revaluasi/Carrying amount after revaluation

Surplus revaluasi/ Revaluation Surplus

587.595 937.136

3.098.049 2.470.426

2.510.454 1.533.290

Land Buildings

1.524.731

5.568.475

4.043.744

Total

The provision concerning the fiscal depreciation of fixed assets after revaluation was started on January 1, 2016.

Ketentuan penyusutan fiskal aset tetap setelah penilaian kembali dimulai sejak tanggal 1 Januari 2016. 14. ASET LAIN-LAIN

14. OTHER ASSETS Other assets consist of:

Aset lain-lain terdiri dari:

31 Desember/December 31 2016

Rupiah

2015

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

Rupiah

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

Pihak berelasi (Catatan 39) Piutang sewa Bunga yang masih akan diterima

5.506 2.030

9

5.506 2.039

3.359 2.641

10

3.359 2.651

Related parties(Note 39) Rent receivables Interest receivables

Total pihak berelasi

7.536

9

7.545

6.000

10

6.010

Total related parties

403.187

56.266

459.453

449.624

49.383

499.007

98.869 191.000 106.297 -

-

98.869 191.000 106.297 -

183.419 191.000 80.450 16.667

-

183.419 191.000 80.450 16.667

Pihak ketiga Bunga yang masih akan diterima Tagihan transaksi kartu kredit Aset yang diblokir Beban dibayar di muka Aset tak berwujud lainnya

85

Third parties Interest receivables Credit card transaction receivables Restricted assets Prepaid expenses Other intangible assets

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

14. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)

14. OTHER ASSETS (continued) Other assets consist of: (continued)

Aset lain-lain terdiri dari: (lanjutan)

31 Desember/December 31 2016

Rupiah Pihak ketiga (lanjutan) Uang muka Beban tangguhan Setoran jaminan

2015

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

Rupiah

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

29.991 17.156 13.386

6.543

29.991 17.156 19.929

31.283 15.906 12.879

21.858

31.283 15.906 34.737

50.559

-

50.559

31.254

-

31.254

95.130 3.063 207.547

9.910

95.130 3.063 217.457

2.473 124.947

14.235

2.473 139.182

Third parties (continued) Advances Deferred costs Security deposits Foreclosed assets, net of allowance for impairment losses of Rp1,207 and Rp428 as of December 31, 2016 and 2015, respectively Sale of securities receivable Rent receivables Others

Total pihak ketiga

1.216.185

72.719

1.288.904

1.139.902

85.476

1.225.378

Total third parties

Total

1.223.721

72.728

1.296.449

1.145.902

85.486

1.231.388

Total

Agunan yang diambil alih, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, masing-masing sebesar Rp1.207 dan Rp428 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Tagihan penjualan surat berharga Piutang sewa Lain-lain

a.

Piutang sewa dari pihak berelasi merupakan piutang dari hasil sewa ruangan kantor di Menara Bank Mega kepada PT Mega Capital Indonesia, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi Umum Mega, PT Trans Retail, PT Para Bali Propertindo, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, PT Duta Visual Nusantara TV 7, PT Bank Mega Syariah, PT Trans Ice, PT Mega Asset Management, PT Trans Event, PT Trans Coffee, PT Trans Kalla Makassar, PT Trans Studio, PT Trans E Produksi, PT Trans Rekreasindo, dan PT Trans Burger. Jumlah pendapatan sewa yang diperoleh untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp17.760 dan Rp13.032 dan dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) NonOperasional” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 33).

a.

Rent receivables from related parties represent office space lease receivables of Menara Bank Mega to PT Mega Capital Indonesia, PT Para Bandung Propertindo, PT Asuransi Umum Mega, PT Trans Retail, PT Para Bali Propertindo, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, PT Duta Visual Nusantara TV 7, PT Bank Mega Syariah, PT Trans Ice, PT Mega Asset Management, PT Trans Event, PT Trans Coffee, PT Trans Kalla Makassar, PT Trans Studio, PT Trans E Produksi, PT Trans Rekreasindo, and PT Trans Burger. The rent income recognized were Rp17,760 and Rp13,032 in 2016 and 2015, respectively, and were recorded as part of “Non-Operating Income (Expense)” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (Note 33).

b.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:

b.

As of December 31, 2016 and 2015, foreclosed assets based on collectibility were as follows:

31 Desember/December 31 2016

2015

Lancar Kurang lancar Diragukan Macet

25.812 24.232 993 729

5.400 24.232 1.433 617

Saldo akhir tahun Cadangan kerugian penurunan nilai

51.766 (1.207)

31.682 (428)

Neto

50.559

31.254

86

Current Sub-standard Doubtful Loss Ending balance Allowance for impairment losses Net

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

14. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)

14. OTHER ASSETS (continued) The movements of the allowance for impairment losses of foreclosed assets were as follows:

Ikhtisar perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Saldo awal Pemulihan penyisihan dalam tahun berjalan (Catatan 30) Saldo akhir

2015 428

886

779

(458)

1.207

428

Beginning balance Recovery of provision during the year (Note 30) Ending balance

The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses of foreclosed assets was adequate and recorded at its net realizable value.

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih telah memadai dan nilai tercatat agunan yang diambil alih tersebut merupakan nilai bersih yang dapat direalisasi. c.

Sehubungan dengan kasus PT Elnusa Tbk dan Pemerintah Kabupaten Batubara, Bank telah memblokir Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) sebesar Rp191.000 seperti yang diwajibkan dalam Surat Bank Indonesia No. 13/26/DPBI1/PPBI1-2/Rahasia tanggal 24 Mei 2011. Karena pemblokiran tersebut, Sertifikat Bank Indonesia tersebut disajikan sebagai aset lain-lain dan bukan sebagai bagian dari efek-efek (Catatan 40).

c.

In relation with the case of PT Elnusa Tbk and Batubara Country Government, the Bank has put certain Certificates of Bank Indonesia (“SBI”) as restricted amounting to Rp191,000 as required by Bank Indonesia (“BI’) under Letter No. 13/26/DPBI1/PPBI1-2/Rahasia dated May 24, 2011. Because of this restriction, such Certificates of Bank Indonesia were presented as part of other assets and not as securities (Note 40).

d.

Pada tahun 2011, Bank mengakuisisi portofolio kartu kredit BCA Carrefour dengan nilai Rp200.000 di atas nilai tercatat dari tagihan kartu kredit pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat tagihan kartu kredit, dicatat sebagai aset tak berwujud lainnya dan diamortisasi selama 5 tahun dengan metode garis lurus sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan Carrefour. Pada tanggal 31 Desember 2016 amortisasi atas aset tak berwujud tersebut telah selesai. Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tak berwujud lainnya adalah sebesar Rp16.667. Jumlah akumulasi amortisasi per 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing sebesar Rp200.000 dan Rp183.333. Jumlah beban amortisasi yang masuk ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar Rp16.667 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp40.000.

d.

In 2011, the Bank acquired BCA Carrefour credit card portfolio with amount of Rp200,000 in excess of the carrying value of credit card receivables at the date of acquisition. The excess of acquisition cost over the carrying value of credit card receivables was recorded as other intangible assets and were amortized using straight-line method over a period of 5 years in accordance with economic life of the cobranding agreement with Carrefour. As of December 31,2016, amortization of other intangible assets have been completed. As of December 31, 2015, other intangible assets amounted to Rp16,667. Total accumulated amortization as of December 31, 2016 and 2015 were Rp200,000 and Rp183,333, respectively. Total amortization expenses charged to consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2016 amounted to Rp16,667 and December 31, 2015 amounted to Rp40,000.

87

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

15. LIABILITAS SEGERA

15. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY Obligations due immediately mainly consist of clearing transactions or unsettled customers’ money transfer and deposit of tax payments which has not yet been transferred to the account of Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (“KPKN”) in relation with the Bank’s function as Collecting Bank.

Liabilitas segera terutama terdiri dari transaksi kliring atau transfer nasabah yang belum diselesaikan dan titipan pembayaran pajak yang belum dilimpahkan ke rekening Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (”KPKN”) sehubungan dengan kegiatan operasional Bank sebagai Bank Persepsi. 16. GIRO

16. CURRENT ACCOUNTS Current accounts consist of:

Giro terdiri dari:

31 Desember/December 31

Rupiah

2016

2015

Mata uang asing/ Foreign currencies

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

Rupiah

Total

Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga

1.799.365 2.443.283

193.835 1.132.227

1.993.200 3.575.510

1.032.202 2.396.898

145.881 1.536.637

1.178.083 3.933.535

Related parties (Note 39) Third parties

Total

4.242.648

1.326.062

5.568.710

3.429.100

1.682.518

5.111.618

Total

Giro dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa, Poundsterling Inggris dan Yen Jepang.

Current accounts in foreign currencies consist of United States Dollar, Australian Dollar, Singapore Dollar, European Euro, Great Britain Poundsterling and Japanese Yen.

Suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk giro adalah sebagai berikut:

The weighted average of interest rate per annum for current accounts were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Euro Eropa

2015 2,11%

2,41%

0,18% 0,49% 0,15% 0,14%

0,23% 0,49% 0,15% 0,15%

Rupiah Foreign currencies United States Dollar Australian Dollar Singapore Dollar European Euro

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada giro yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit, bank garansi dan Letter of Credit yang diberikan oleh Bank kepada nasabah atau yang diblokir.

As of December 31, 2016 and 2015 there is no current accounts that are pledged as collaterals for loans, bank guarantees and Letter of Credit issued by the Bank to customers or blocked.

Giro dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo giro yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.

Demand deposits from related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities of demand deposits were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of demand deposits were disclosed in Note 44.

88

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

17. TABUNGAN

17. SAVING DEPOSITS Saving deposits consist of:

Tabungan terdiri dari:

31 Desember/December 31 2016 Pihak berelasi (Catatan 39)/ Related parties (Note 39) Rupiah: Mega Dana Mega Ultima Mega Maxi Mega Peduli Mega Rencana Mega Salary Tabungan Institusi Tabunganku Mega Perdana Mega Absolut Tabungan BTB Mega Proteksi Mega Prestasi Mata uang asing: Mega Valas Total

2015

Pihak ketiga/ Third parties

Total

Pihak berelasi (Catatan 39)/ Related parties (Note 39)

Pihak ketiga/ Third parties

11.445 10.466 4.366 74 2.013 1.421 345.105 58 142 14 -

3.030.503 2.613.072 478.247 836.460 512.893 207.650 114.790 75.279 21.852 49.312 24.997 175 27

3.041.948 2.623.538 482.613 836.534 514.906 209.071 459.895 75.337 21.994 49.326 24.997 175 27

Total

2.273

1.632.262

1.634.535

7.034

1.646.113

1.653.147

Rupiah: Mega Dana Mega Ultima Mega Maxi Mega Peduli Mega Rencana Mega Salary Tabungan Institusi Tabunganku Mega Perdana Mega Absolut Saving BTB Mega Proteksi Mega Prestasi Foreign currency: Mega Valas

48.366

10.639.680

10.688.046

382.138

9.611.370

9.993.508

Total

12.677 27.157 1.517 192 2.315 847 1.169 8 197 14 -

4.288.216 2.138.106 853.478 743.552 468.092 220.713 136.211 72.766 37.045 32.881 16.156 175 27

4.300.893 2.165.263 854.995 743.744 470.407 221.560 137.380 72.774 37.242 32.895 16.156 175 27

Tabungan dalam mata uang asing terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa, Poundsterling Inggris, Yen Jepang, Dolar New Zealand dan Franc Swiss.

Saving deposits in foreign currencies consist of United States Dollar, Australian Dollar, Singapore Dollar, European Euro, Great Britain Poundsterling, Japanese Yen, New Zealand Dollar and Swiss Franc.

Suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk tabungan adalah sebagai berikut:

The weighted average of interest rate per annum for saving deposits were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Dolar New Zealand Euro Eropa

2015 2,33%

2,60%

0,31% 0,49% 0,14% 0,99% 0,15%

0,36% 0,49% 0,15% 0,99% 0,13%

Rupiah Foreign currencies United States Dollar Australian Dollar Singapore Dollar New Zealand Dollar European Euro

Tabungan yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit, bank garansi dan Letter of Credit yang diberikan oleh Bank kepada nasabah atau yang diblokir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berjumlah Rp14.286 dan Rp28.648.

Saving deposits that are pledged as collaterals for loans, bank guarantees and Letters of Credits issued by the Bank to customers or blocked were Rp14,286 and Rp28,648 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Tabungan dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo tabungan yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tabungan yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.

Saving deposits from related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities of saving deposits were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of saving deposits were disclosed in Note 44.

89

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

18. DEPOSITO BERJANGKA

18. TIME DEPOSITS Time deposits consist of:

Deposito berjangka terdiri dari:

31 Desember/December 31 2016

Rupiah

2015

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

Rupiah

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga

1.013.651 29.183.744

429.365 4.189.711

1.443.016 33.373.455

866.841 26.782.996

960.563 6.024.146

1.827.404 32.807.142

Related parties (Note 39) Third parties

Total

30.197.395

4.619.076

34.816.471

27.649.837

6.984.709

34.634.546

Total

Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit, bank garansi dan Letter of Credit yang diberikan oleh Bank kepada nasabah atau yang diblokir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing berjumlah Rp207.297dan Rp264.687.

Time deposits that are pledged as collaterals for loans, bank guarantees and Letters of Credit issued by the Bank to customers or blocked were Rp207,297 and Rp264,687 as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:

The weighted average interest rates per annum of time deposits were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Euro Eropa

2015 7,54%

8,48%

1,03% 0,81% 0,21% 0,15%

1,05% 0,62% 0,17% 0,15%

Rupiah Foreign currencies United States Dollar Australian Dollar Singapore Dollar European Euro

Time deposits from related parties were disclosed in Note 39. Information in respect of maturities of time deposits were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of time deposits were disclosed in Note 44.

Deposito berjangka dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 39. Informasi mengenai jatuh tempo deposito berjangka yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar deposito berjangka yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.

90

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

19. SIMPANAN DARI BANK LAIN

19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS The details of deposits from other banks were as follows:

Rincian simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:

31 Desember/December 31 2016 Rupiah Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Pihak ketiga Giro Deposito berjangka Call money Tabungan

3.701

6.661

158.313 270.658 330.000 152.873

603.710 561.916 250.000 213.203

915.545

1.635.490

Mata uang asing Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Pihak ketiga Call money

Total

2015

224

313

-

68.925

224

69.238

915.769

1.704.728

Rupiah Related parties (Note 39) Current accounts Third parties Current accounts Time deposits Call money Saving deposits

Foreign currency Related parties (Note 39) Current accounts Third parties Call money

Total

Informasi mengenai jatuh tempo simpanan dari bank lain yang diberikan diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bank lain yang diberikan diungkapkan pada Catatan 44.

Information in respect of maturities of deposit from other banks were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of deposits from other banks were disclosed in Note 44.

Simpanan yang diterima dari pihak berelasi merupakan simpanan dari PT Bank Mega Syariah, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.

The outstanding balances of deposits from related parties represented the deposits from PT Bank Mega Syariah, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara and PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.

Suku bunga rata-rata tertimbang tahunan simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:

The weighted average of interest rate per annum of deposits from other banks were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Rupiah Giro Tabungan Deposito Call Money Valuta Asing Call money - USD Call money - AUD

2015

5,50% 4,65% 7,13% 5,32%

6,08% 4,87% 8,90% 5,99%

0,52% 0,00%

0,26% 3,49%

91

Rupiah Current accounts Saving deposits Time deposits Call Money Foreign currency Call money - USD Call money - AUD

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

19. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)

19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued) The classification of deposits from other banks based on their remaining period to maturity are as follows:

Klasifikasi jangka waktu simpanan dari bank lain berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:

31 Desember/December 31, 2016

≤ 1 bulan/ ≤ 1 month Rupiah Pihak ketiga Call money Deposito berjangka Tabungan Giro

Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Total Rupiah

> 3 bulan 1 tahun/ > 3 months 1 year

> 1 -3 bulan/ > 1 - 3 months

Total Rupiah Third parties Call money Time deposits Savings Current accounts

330.000 230.358 152.873 158.313

35.600 -

4.700 -

330.000 270.658 152.873 158.313

871.544

35.600

4.700

911.844

3.701

-

-

3.701

875.245

35.600

4.700

915.545

Total Rupiah

Related parties (Note 39) Current accounts

Mata uang asing Pihak berelasi (Catatan 39) Giro

224

-

-

224

Foreign currency Related parties (Note 39) Current accounts

Total valuta asing

224

-

-

224

Total foreign currency

875.469

35.600

4.700

915.769

Total

Total

31 Desember/December 31, 2015

≤ 1 bulan/ ≤ 1 month Rupiah Pihak ketiga Call money Deposito berjangka Tabungan Giro

Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Total Rupiah Mata uang asing Pihak ketiga Call money Pihak berelasi (Catatan 39) Giro Total valuta asing Total

> 3 bulan 1 tahun/ > 3 months 1 year

> 1 -3 bulan/ > 1 - 3 months

Total Rupiah Third parties Call money Time deposits Savings Current accounts

250.000 428.033 213.203 603.710

128.883 -

5.000 -

250.000 561.916 213.203 603.710

1.494.946

128.883

5.000

1.628.829

6.661

-

-

6.661

1.501.607

128.883

5.000

1.635.490

Total Rupiah

Related parties (Note 39) Current accounts

68.925

-

-

68.925

313

-

-

313

Foreign currency Third parties Call money Related parties (Note 39) Current accounts

69.238

-

-

69.238

Total foreign currency

1.570.845

128.883

5.000

1.704.728

Total

92

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

20. EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI

20. SECURITIES SOLD UNDER REPURCHASED AGREEMENT

31 Desember/December 31, 2016

Nasabah/ Counterparty Pihak ketiga/ Third parties PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk

Jenis efek-efek/ Type of securities

Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Penerbitan Surat Berharga Syariah/ Sharia Securities Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia/Deposit Certificate Of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia/ Certificate of Bank Indonesia Obligasi Pemerintah FR056/Government bonds FR056 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070

Nilai nominal/ Nominal amount

364.000

427.000

337.000

217.000

339.000

289.000

471.000

368.000

200.000

196.000

392.000

375.000

328.000

190.000

Tanggal dimulai/ Starting date

8 Desember/ December 8, 2016 15 Desember/ December 15, 2016 23 Desember/ December 23, 2016 29 Desember/ December 29, 2016 14 Desember/ December 14, 2016 8 Desember/ December 8, 2016 9 Desember/ December 9, 2016 13 Desember/ December 13, 2016 16 Desember/ December 16, 2016 16 Desember/ December 16, 2016 21 Desember/ December 21, 2016 22 Desember/ December 22 2016 27 Desember/ December 27, 2016 28 Desember/ December 28, 2016

Tanggal jatuh tempo/ Maturity date

3 Januari/ January 3, 2017 11 Januari/ January 11, 2017 4 Januari/ January 4, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 5 Januari/ January 5, 2017 5 Januari/ January 5, 2017 3 Januari/ January 3, 2017 11 Januari/ January 11, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 9 Januari/ January 9, 2017 10 Januari/ January 10, 2017 5 Januari/ January 5, 2017 16 Januari/ January 16, 2017 13 Januari/ January 13, 2017

4.493.000

Liabilitas pembelian kembali/ Repurchased liabilities

Beban bunga yang belum diamortisasi/ Unamortised interest

Nilai tercatat/ Carrying value

326.880

(107 )

326.773

377.424

(637 )

376.787

300.857

(180 )

300.677

200.908

(318 )

200.590

301.991

(201 )

301.790

259.633

(173 )

259.460

421.375

(133 )

421.242

325.127

(548 )

324.579

179.169

(243 )

178.926

173.188

(236 )

172.952

346.538

(621 )

345.917

325.942

(253 )

325.689

307.062

(917 )

306.145

176.142

(416 )

175.726

4.022.236

(4.983 )

4.017.253

31 Desember/December 31, 2015

Nasabah/ Counterparty Pihak ketiga/ Third parties PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank BukopinTbk

Jenis efek-efek/ Type of securities

Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070 Obligasi Pemerintah FR070/Government bonds FR070

Nilai nominal/ Nominal amount

600.000

600.000

575.000

340.000

540.500

Tanggal dimulai/ Starting date

1 Desember/ December 1, 2015 7 Desember/ December 7, 2015 17 Desember/ December 17, 2015 23 Desember/ December 23, 2015 30 Desember/ December 30, 2015

2.655.500

93

Tanggal jatuh tempo/ Maturity date

5 Januari/ January 5, 2016 8 Januari/ January 8, 2016 15 Januari/ January 15, 2016 19 Januari/ January 19, 2016 6 Januari/ January 6, 2016

Liabilitas pembelian kembali/ Repurchased liabilities

Beban bunga yang belum diamortisasi/ Unamortised interest

Nilai tercatat/ Carrying value

538.044

(478)

537.566

539.886

(860)

539.026

503.702

(1.596)

502.106

302.233

(1.226)

301.007

501.267

(625)

500.642

2.385.132

(4.785)

2.380.347

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

20. EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan)

20. SECURITIES SOLD UNDER REPURCHASED AGREEMENT (continued)

Tingkat suku bunga rata-rata tertimbang setahun untuk efek - efek yang dijual dengan janji dibeli kembali untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing - masing adalah 5,97% dan 6,54%.

The weighted average of interest rate per annum for securities sold under repurchased agreement for the year ending December 31, 2016 and 2015 were 5.97% and 6.54%, respectively.

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar diungkapkan pada Catatan 44.

Information in respect of maturities were disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value were disclosed in Note 44.

21. PERPAJAKAN

21. TAXATION a.

a. Utang pajak penghasilan terdiri dari:

Income taxes payable consist of:

31 Desember/December 31 2016

2015

Pajak penghasilan Pasal 25 Pasal 29

28.296 65.660

16.177 46.557

Income taxes Article 25 Article 29

Total

93.956

62.734

Total

b.

b. Beban pajak terdiri dari:

Tax expense consists of:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Pajak kini Pajak tangguhan Pajak tahun sebelumnya

310.828 (37.073) 113.668

168.202 4.809 12.987

Current tax Deferred tax Tax for the prior year

Neto

387.423

185.998

Net

c. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank menghitung dan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c.

In accordance with the taxation laws in Indonesia, the Bank calculates and submits income tax returns based on self-assessment. The tax authorities may assess/amend taxes within the statute of limitations under the prevailing regulations.

d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasian sebelum beban pajak ke laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

d.

The reconciliation between consolidated accounting income before tax expense to taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Laba akuntansi konsolidasian sebelum beban pajak Eliminasi

1.545.423 19.487

1.238.769 394.182

Consolidated accounting income before tax expense Eliminations

Sebelum eliminasi

1.564.910

1.632.951

Before eliminations

94

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

21. PERPAJAKAN (lanjutan)

21. TAXATION (continued) d.

d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasian sebelum beban pajak ke laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The reconciliation between consolidated accounting income before tax expense to taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 was as follows: (continued)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 2015 Laba entitas anak sebelum beban pajak Laba akuntansi sebelum beban pajak - Bank Penghasilan tidak kena pajak

(19.487) 1.545.423

(394.182) 1.238.769

(214.577)

(386.927)

Subsidiaries’ income before tax expense Accounting income before tax expense - Bank Non-taxable income

Beda temporer: Liabilitas imbalan pasca-kerja Keuntungan atas aset derivatif - neto Kerugian (keuntungan) atas efek-efek yang diperdagangkan - neto (Pemulihan) penambahan cadangan kerugian penurunan nilai restrukturisasi kredit Penyusutan aset tetap Penambahan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non-keuangan

185.389

(6.112)

Temporary differences: Post-employment benefits liability Gain on derivative assets - net (Loss) gain on trading marketable securities - net (Reversal of) additional provision for impairment losses on loan restructuring Depreciation of fixed assets Additional (reversal of) provision for impairment losses on financial assets and non-financial assets

Total beda temporer

185.367

(24.043)

Total temporary differences

Beda tetap: Hasil Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) Jamuan dan representasi Penyusutan aset tetap Sumbangan Kesejahteraan karyawan Lain-lain Total beda tetap Laba kena pajak Beban pajak penghasilan badan Dikurangi: pajak penghasilan dibayar dimuka Utang pajak penghasilan badan

2.567

(17.411)

(2.804)

(2.760)

2.854

(2.251)

(2.233) (406)

4.784 (293)

21.919 5.955 1.339 1.709 1.961 5.045

3.612 1.690 1.528 1.088 5.291

Permanent differences: Notice of Tax Underpayment Assessment (“SKPKB”) Result Entertainment and representation Depreciation of fixed assets Donations Employee benefits Others Total permanent differences

37.928

13.209

1.554.141

841.008

Taxable income

310.828

168.202

Corporate income tax expense

(245.168)

(121.645)

Less: prepayment of income tax

65.660

46.557

Corporate income tax payable

Dasar pelaporan SPT tahun 2016 akan sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak tahun 2016 diatas.

The basis for reporting base for 2016 Annual Tax Return will be in accordance with the estimated taxable income for 2016 above.

Pada tanggal 28 Desember 2015, Bank melaporkan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2013 and 2014. Berkaitan dengan pembetulan SPT ini, Bank telah melakukan pembayaran kekurangan pajak masing-masing sebesar Rp4.374 and Rp5.595 pada tanggal 28 Desember 2015.

On December 28, 2015, the Bank filed a revision of its Annual Corporate income tax return for fiscal year 2013 and 2014. With regard to this revision, the Bank has paid a tax underpayment amounting to Rp4,374 and Rp5,595 on December 28, 2015, respectively.

95

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

21. PERPAJAKAN (lanjutan) e.

21. TAXATION (continued) e.

Rekonsiliasi antara laba akuntansi Bank sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the Bank’s accounting income before tax multiplied by the enacted tax rate applicable to income tax expense were as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Laba akuntansi sebelum beban pajak Penghasilan tidak kena pajak

1.545.423 (214.577)

1.238.769 (386.927)

Accounting income before tax expense Non-taxable income

Tarif pajak yang berlaku

1.330.846 20%

851.842 20%

Enacted marginal tax rate

Beda tetap dengan tarif 20% Pajak tahun sebelumnya

266.169 7.586 113.668

170.369 2.642 12.987

Permanent differences at 20% Tax for the prior year

Beban pajak

387.423

185.998

Tax expense

Berdasarkan PMK 238/2008, perseroan terbuka dalam negeri dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b (“Undang-undang Pajak Penghasilan”), jika memenuhi kriteria yang ditentukan, sebagai berikut:

Under the PMK 238/2008, domestic public companies can apply for tax reduction of 5% lower than the highest income tax rate as stated in point 1b of article 17 of the Income Tax Law if the following criteria are met:

1.

Apabila jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak.

1.

Total publicly-owned shares covers 40% or more of the total paid-up shares and such shares are owned by at least 300 (three hundred) parties.

2.

Masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan atau 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.

2.

Each party can only own less than 5% shares of the total paid-up shares within a minimum of 6 (six) months or 183 (one hundred eighty three) calendar days in 1 (one) tax/fiscal year.

3.

Wajib Pajak harus melampirkan Surat Keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh WP Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM - LK Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.

3.

The Tax Payer should attach the Declaration Letter (“Surat Keterangan”) from the Securities Administration Bureau (“Biro Administrasi Efek”) to the Annual Income Tax Return of the Tax Payer with the form X.H.1-6 as provided in BAPEPAM - LK Regulation No. X.H.1 for each respective tax/fiscal year.

This regulation was effective on December 30, 2008 and shall be applied retroactively starting from January 1, 2008.

Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2008 dan harus diterapkan secara retroaktif sejak tanggal 1 Januari 2008.

96

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

21. PERPAJAKAN (lanjutan)

21. TAXATION (continued)

Pada tanggal 5 Januari 2017 dan 5 Januari 2016, Bank telah mendapat surat keterangan dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, yang menyatakan bahwa Bank telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut di atas dan oleh karena itu Bank telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pajak penghasilan tahun 2016 dan 2015.

On January 5, 2017 and January 5, 2016, the Bank received declaration letter from PT Datindo Entrycom, the Securities Administration Bureau, stating that the Bank has complied with the above mentioned criteria; accordingly, the Bank has applied the tax reduction in its 2016 and 2015 income tax calculation.

Pada tanggal 4 Mei 2012, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak atas hasil pemeriksaan pajak Bank untuk tahun 2008 sebesar kurang bayar Rp68.992 untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21. Pada tanggal 29 Mei 2012, Bank telah melakukan pembayaran sebesar Rp5.607 (termasuk Rp1.472 atas PPh Badan) atas kurang bayar tersebut, sedangkan sisanya dalam proses keberatan ke Kantor Pajak.

On May 4, 2012, the Bank received Tax Assessment Letter for the result of the Bank’s taxes audit for the year 2008 underpayment amounting to Rp68,992 for Corporate Income Tax, Value Added Tax and Income Tax Article 21. On May 29, 2012, Bank has paid the underpayment amounting to Rp5,607 (including Rp1,472 of Corporate Income Tax) while the remaining balance is in the process of appeal to the Tax Office.

Pada tanggal 24 Juni 2013 dan 25 Juni 2013, Bank menerima Pemberitahuan Hasil Penelitian Keberatan yang isinya menolak keberatan yang diajukan oleh Bank. Adapun Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas penolakan keberatan tersebut, masing-masing dikeluarkan tertanggal 10 Juli 2013, 15 Juli 2013 dan 16 Juli 2013. Atas Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menolak keberatan dari Bank, pada tanggal 9 Oktober 2013 dan 13 Oktober 2013 pihak Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.

On June 24, 2013 and June 25, 2013, the Bank received a Notice of the Objections Research rejecting the objections raised by the Bank. The Decree of the General Director of Taxes on the rejection of the appeal, were issued on July 10, 2013, July 15, 2013 and July 16, 2013, respectively. Based on Decree of the General Director of Tax which rejected the objection from the Bank, the Bank filed an appeal to the Tax Court on October 9, 2013 and October 13, 2013.

Pada tanggal 13 Agustus 2015, Badan Peradilan Pajak mengabulkan sebagian banding yang diajukan oleh Bank atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21.

On August 13, 2015, Board of Tax Court partially granted an appeal submitted by the Bank for Corporate Income Tax, Value Added Tax and Income Tax Article 21.

Atas hasil banding yang ditolak tersebut, Bank setuju dan telah melakukan pembayaran untuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada tanggal 7 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp3.840 dan Rp897. Sementara untuk Pajak Penghasilan Badan, Bank mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 30 November 2015.

For the rejected appeal, the Bank had agreed and paid for Value Added Tax and Income Tax Article 21 on March 7, 2016 with the amount of Rp3,840 and Rp897, respectively. Meanwhile for the Corporate Income Tax, the Bank filed a Judicial Review to the Supreme Court on November 30, 2015.

Pada tanggal 15 Desember 2016, Mahkamah Agung telah mengabulkan seluruh peninjauan kembali yang diajukan oleh Bank.

On December 15, 2016, the Supreme Court had granted all judicial review filed by the Bank.

97

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

21. PERPAJAKAN (lanjutan)

21. TAXATION (continued)

Pada tanggal 23 November 2015, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”), yang menghasilkan keputusan berupa kurang bayar pajak pada tahun buku 2010 sebesar Rp273.481. Atas SKPKB tersebut, Bank mengajukan keberatan pada tanggal 19 Februari 2016 ke Kantor Pajak, kecuali sejumlah Rp3.018 yang disetujui.

On November 23, 2015, the Bank received a Notice of Tax Underpayment Assessment (“SKPKB”) that assessed the Bank for underpayment tax for year 2010 amounting to Rp273,481. Based upon the Notice of Tax Underpayment Assessment , the Bank filed an objection on February 19, 2016 to the Tax Office, except for Rp3,018 that was approved.

Bank mencatat jumlah yang disetujui tersebut sebagai bagian dari beban pajak - neto di dalam laporan laba rugi dan penghasilan kompehensif lain konsolidasian tahun 2015.

The Bank recorded the amount that was approved as part of tax expense - net in 2015 consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 30 Desember 2016, Direktur Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan oleh Bank atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 221.000. Atas keberatan yang ditolak, Bank telah melakukan pembayaran atas pokok kurang bayar tersebut sebesar Rp33.312.

On December 30, 2016, the General Director of Taxes partially granted the objections submitted by the Bank for Corporate Income Tax amounting Rp221,000. For the rejected objection, Bank had paid the underpayment principal amounting to Rp33,312.

Pada tanggal 7 September 2016, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak atas hasil pemeriksaan pajak Bank untuk tahun 2011 sebesar kurang bayar Rp63.850 untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 26, 4(2). Pada tanggal 4 Oktober 2016, Bank telah melakukan pembayaran atas kurang bayar tersebut sebesar Rp59.027 (termasuk Rp47.823 atas PPh Badan), sedangkan sisanya sebesar Rp4.823 untuk Pajak Pertambahan Nilai dalam proses keberatan ke Kantor Pajak.

On September 7, 2016, the Bank received Tax Assessment Letter for the result of the Bank’s taxes audit for the year 2011 underpayment amounting to Rp63,850 for Corporate Income Tax, Value Added Tax and Income Tax Article 21, 23, 26, 4(2). On October 4, 2016, Bank paid the underpayment amounting to Rp59,027 (including Rp47,823 of Corporate Income Tax), while the remaining balance amounting Rp4,823 for Value Added Tax is in the process of objection to Tax Office.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, pengajuan keberatan masih dalam proses ke pengadilan pajak.

Until the completion date of these consolidated financial statements, the objection to tax court is still in progress.

Pada tanggal 2 Desember 2016, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak atas hasil pemeriksaan pajak Bank untuk tahun 2012 sebesar kurang bayar Rp63.772 untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 26, 4(2). Pada tanggal 21 Desember 2016, Bank telah melakukan pembayaran atas kurang bayar tersebut sebesar Rp42.935 (termasuk Rp32.533 atas PPh Badan).

On December 2, 2016, the Bank received Tax Assessment Letter for the result of the Bank’s taxes audit for the year 2012 underpayment amounting to Rp63,772 for Corporate Income Tax, Value Added Tax and Income Tax Article 21, 23, 26, 4(2). On December 21, 2016, Bank paid the underpayment amounting to Rp42,935 (including Rp32,533 of Corporate Income Tax).

98

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

21. PERPAJAKAN (lanjutan)

21. TAXATION (continued)

Bank melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan untuk tujuan perpajakan dan komersial. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015 tanggal 12 Desember 2015, permohonan yang diajukan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, akan mendapatkan perlakuan khusus berupa pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 3%. Penilaian kembali atas tanah dan bangunan tersebut menghasilkan surplus revaluasi sebesar Rp4.051.813. Bank telah melakukan pembayaran pajak sebesar Rp121.554 pada tahun 2015 dan mendapat persetujuan dari Kantor Pajak atas pengajuan revaluasi aset tetap ini pada tanggal 21 Desember 2015. Pembayaran pajak tersebut dicatat sebagai pengurang dari akun “Surplus Revaluasi Aset Tetap“ pada Penghasilan Komprehensif Lainnya.

The Bank performed revaluation of tax and commercial purposes over land and buildings. Based on the regulation No.191/PMK.010/2015 on October 15, 2015 as amended by PMK No. 233/PMK.03/2015 December 12, 2015, from the Ministry of Finance, application that are submitted up to December 31, 2015 will receive special treatment in the form of final tax rate of 3%. The revaluation of the land and buildings resulted in revaluation surplus amounting to Rp4,051,813. The Bank had made tax payment amounting to Rp121,554 in 2015 and obtained approval from the Tax Office for this revaluation of fixed assets on December 21, 2015. The tax payment is recorded as deduction of “Revaluation Surplus of Fixed Assets” on Other Comprehensive Income.

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets (liabilities), net were as follows:

31 Desember/December 31 2016 Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca-kerja Cadangan kerugian penurunan nilai restrukturisasi kredit Penyusutan aset tetap Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek diperdagangkan - neto Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual Total aset pajak tangguhan Liabilitias pajak tangguhan Keuntungan aktuarial atas liabilitas imbalan pasca-kerja Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual Keuntungan atas aset derivatif - neto Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan

2015 73.601

73.087

2.460 242

2.906 324

1.382

811

-

10.843

Deferred tax assets Post-employment benefits liability Allowance for impairment losses on loan restructuring Depreciation of fixed assets Unrealized loss from trading securities - net Unrealized loss from availablefor sale in securities

77.685

87.971

Total deferred tax assets

(21.081)

(22.047)

(19.331) (1.113)

(552)

(1.989)

(39.066)

Deferred tax liabilities Actuarial gain on postemployment benefits liability Unrealized gains from availablefor-sale in securities Gain on derivative assets - net Allowance for impairment losses on financial and non-financial assets

Total liabilitas pajak tangguhan

(43.514)

(61.665)

Total deferred tax liabilities

Aset pajak tangguhan - neto

34.171

26.306

Deferred tax assets - net

The Bank’s management believes that the total deferred tax assets can be recovered in future years.

Manajemen Bank berpendapat bahwa seluruh aset pajak tangguhan dapat terpulihkan di tahun-tahun mendatang.

99

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

22. PINJAMAN YANG DITERIMA

22. FUND BORROWINGS In 2016, the Bank received fund borrowings denominated in United States Dollar from PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, Hongkong branch and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Singapore branch. In 2015, the Bank received fund borrowings denominated in United States Dollar from Standard Chartered Bank, Emirates NBD, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, respectively in order to finance Letters of Credit and Trade Finance facilities. The balances of fund borrowings were as follows:

Pada tahun 2016, Bank memperoleh pinjaman yang diterima seluruhnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, cabang Hongkong dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, cabang Singapura. Pada tahun 2015, Bank memperoleh pinjaman yang diterima seluruhnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing dari Standard Chartered Bank, Emirates NBD, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, semuanya dalam rangka pembiayaan fasilitas Letter of Credit dan Trade Finance. Saldo transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

31 Desember/December 31, 2016 Tanggal/Date Penerimaan/Receipt

Jatuh tempo/Maturity

7 Desember 2016/December 7, 2016 15 Desember 2016/December 15, 2016 23 Desember 2016/December 23, 2016 30 Desember 2016/December 30, 2016

Suku bunga (%)/ Interest rate (%)

6 Januari 2017/January 6, 2017 17 Januari 2017/January 17, 2017 23 Januari 2017/January 23, 2017 27 Januari 2017/January 27, 2017

1,2019 1,2573 1,3050 1,3200

Total

Nilai penuh (US$)/Full amount (US$)

Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rp

10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000

134.725 134.725 134.725 134.725

40.000.000

538.900

31 Desember/December 31, 2015 Tanggal/Date Penerimaan/Receipt 14 Juli 2015/July 14, 2015 14 Juli 2015/July 14, 2015 13 Oktober 2015/October 13, 2015 5 November 2015/November 5, 2015 9 October 2015/October 9, 2015 10 Agustus 2015/August 10, 2015 30 Oktober 2015/October 30, 2015

Jatuh tempo/Maturity 8 Januari 2016/January 8, 2016 8 Januari 2016/January 8, 2016 8 Januari 2016/January 8, 2016 4 Februari 2016/February 4, 2016 7 Januari 2016/January 7, 2016 5 Februari 2016/February 5, 2016 28 Januari 2016/January 28, 2016

Total

Suku bunga (%)/ Interest rate (%) 1,1135 1,1135 0,9208 0,9336 0,9196 1,2038 0,9289

Nilai penuh (US$)/Full amount (US$)

Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rp

6.000.000 21.000.000 25.000.000 4.200.000 13.500.000 15.000.000 3.000.000

82.710 289.485 344.625 57.897 186.098 206.775 41.355

87.700.000

1.208.945

The amount of interest expense incurred in 2016 and 2015 were Rp1,310 and Rp6,982, respectively. Information in respect of maturities of fund borrowings is disclosed in Note 45e. Information with regards to the classification and fair value of fund borrowings is disclosed in Note 44.

Jumlah beban bunga untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.310 dan Rp6.982. Informasi mengenai jatuh tempo pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 45e. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 44.

100

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

23. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN

23. ACCRUED EXPENSES AND OTHER LIABILITIES

31 Desember/December 31

2016

Rupiah Utang bunga Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga Setoran jaminan Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Lain-lain Total

2015

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

Rupiah

Mata uang asing/ Foreign currencies

Total

3.048 80.094

158 2.415

3.206 82.509

2.799 99.973

581 6.991

3.380 106.964

31 5.610 2.993 79.513

110 17.074 10.609

141 22.684 2.993 90.122

21 6.421 2.327 122.911

39.361 3.352

21 45.782 2.327 126.263

Interest payables Related parties (Note 39) Third parties Security deposits Related parties (Note 39) Third parties Accrued expenses Others

171.289

30.366

201.655

234.452

50.285

284.737

Total

Information on related parties transactions and maturities are disclosed in Notes 39 and 45e.

Informasi mengenai transaksi dengan pihak berelasi dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 39 dan 45e.

24. MODAL SAHAM

24. SHARE CAPITAL As of December 31, 2016 and 2015, the composition of the Bank’s shareholders and their respective shareholdings based on the statement of PT Datindo Entrycom, the Bank’s Share Administrative Bureau, were as follows:

Susunan pemegang saham Bank berdasarkan informasi yang diterima dari PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2016 dan 2015/ December 31, 2016 and 2015/

Pemegang saham

Jumlah saham/ Number of shares

Persentase pemilikan/ Percentage of ownership

Jumlah nominal/ Nominal value

Shareholders

PT Mega Corpora Publik - masing-masing di bawah 5%

4.026.599.755

57,82%

2.013.300

PT Mega Corpora

2.937.175.451

42,18%

1.468.588

Public - each below 5%

Total

6.963.775.206

100%

3.481.888

Total

101

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

25. TAMBAHAN MODAL DISETOR

25. ADDITIONAL PAID - UP CAPITAL As of December 31, 2016 and 2015, additional paidup capital consists of :

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun tambahan modal disetor terdiri dari:

31 Desember 2016 dan 2015/ December 31, 2016 and 2015 Tambahan Modal disetor Penawaran Umum Perdana Tahun 2000 Kapitalisasi tambahan modal disetor Tahun 2001 Dividen Saham Tahun 2001 Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2002 Dividen Saham Tahun 2005 Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2006 Kapitalisasi tambahan modal disetor Tahun 2009 Dividen Saham Tahun 2011 Saham bonus Tahun 2005 Dividen Saham Tahun 2013 Saham bonus Tahun 2013

(777.890) 1.370.959 (141.035) 2.045.014 (1.370.880)

Beban emisi efek ekuitas Penawaran Umum Perdana Tahun 2000 Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2002

(9.223) (1.430)

Selisih nilai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali Total

78.750 (69.526) 35.436 109.188 375.716 400.109

Additional paid-up capital Initial Public Offering Year 2000 Capitalization of additional paid-up capital Year 2001 Stock Dividend Year 2001 Limited Public Offering I Year 2002 Stock Dividend Year 2005 Limited Public Offering II Year 2006 Capitalization of additional paid-up capital Year 2009 Stock Dividend Year 2011 Bonus share Year 2005 Stock Dividend Year 2013 Bonus share Year 2013

3.573

Stock issuance costs Initial Public Offering Year 2000 Limited Public Offering I Year 2002 Differences in values of business combination transaction of entities under common control

2.048.761

Total

26. PENGGUNAAN LABA NETO DAN CADANGAN UMUM

26. APPROPRIATION OF GENERAL RESERVE

NET

INCOME

AND

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank yang diselenggarakan pada tanggal 7 Mei 2015, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 06 dan 07, para pemegang saham setuju untuk menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp100.000 dan juga menetapkan dana cadangan umum sebesar Rp238 untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas.

At the Bank’s Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders held on May 7, 2015, which was notarized under Notarial Deed No. 06 and 07 by Dharma Akhyuzi, S.H., the shareholders agreed to declare cash dividends amounting to Rp100,000 and also set the general reserves amounting to Rp238 to comply with Article 70 of Limited Liability Company Law.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang diselenggarakan pada tanggal 15 April 2016, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dharma Akhyuzi, S.H., No. 07, para pemegang saham setuju untuk menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp526.350 dan juga menetapkan dana cadangan umum sebesar Rp72 untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas.

At the Bank’s Annual General Meeting of Shareholders held on April 15, 2016, which was notarized under Notarial Deed No. 07 by Dharma Akhyuzi, S.H., the shareholders agreed to declare cash dividends amounting to Rp526,350 and also set the general reserves amounting to Rp72 to comply with Article 70 of Limited Liability Company Law.

102

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

26. PENGGUNAAN LABA NETO DAN CADANGAN UMUM (lanjutan)

26. APPROPRIATION OF NET INCOME GENERAL RESERVE (continued)

AND

The Bank set-up a general reserves totalling Rp1,353 and Rp1,281 as of December 31, 2016 and 2015, respectively, in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40, year 2007 which requires companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the issued and fully paid share capital. The regulation did not set period of time over which this amount should be provided.

Bank telah membentuk cadangan umum dengan jumlah sebesar Rp1.353 dan Rp1.281 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan tersebut. 27. PENDAPATAN BUNGA

27. INTEREST INCOME Interest income was derived from the following:

Pendapatan bunga diperoleh dari:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain

4.850.834 1.174.823

5.060.199 921.257

125.201 1.061

475.233 1.592

Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Others

Total

6.151.919

6.458.281

Total

Total interest income calculated using the effective interest method derived from financial assets classified as loans and receivables amounted to Rp4,977,096 and Rp5,537,024 for the year ended 2016 and 2015, respectively.

Jumlah pendapatan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang berasal dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang masing-masing sebesar Rp4.977.096 dan Rp5.537.024 untuk tahun 2016 dan 2015. 28. BEBAN BUNGA

28. INTEREST EXPENSE This account represents interest expense and other financing charges incurred on the following:

Akun ini merupakan beban bunga dan pembiayaan lainnya yang timbul atas:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Simpanan dari nasabah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Beban pembiayaan lainnya

2.046.976 222.983 81.971 216.990 95.365

2.503.802 234.760 93.698 222.630 100.573

Deposits from customers Time deposits Saving deposits Current accounts Deposits from other banks Other financing charges

Total

2.664.285

3.155.463

Total

103

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

28. BEBAN BUNGA (lanjutan)

28. INTEREST EXPENSE (continued)

Sehubungan dengan liabilitas bank umum yang dijamin oleh Program Penjaminan Pemerintah, Pemerintah Republik Indonesia telah mendirikan, sebuah lembaga independen berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004. Berdasarkan peraturan ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

In connection with the commercial bank obligations guaranteed by Government Guarantee Program, the Indonesian Government has established an independent institution in accordance with the Republic of Indonesia Law No. 24 year 2004 dated September 22, 2004. Under this Law, The Deposit Guarantee Institution (Lembaga Penjamin Simpanan/LPS), guarantees third parties deposits including deposits from other banks in the form of demand deposits, time deposits, certificates of deposit, saving deposits and/or other equivalent forms.

Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank yang semula berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 (nilai penuh) diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000 (nilai penuh).

On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia approved Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding the amount of deposits guaranteed by LPS. Based on such regulation, the customers’ guaranteed deposit in a Bank which was previously regulated under Law No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of Rp100,000,000 (full amount) was amended to a maximum of Rp2,000,000,000 (full amount).

Bank telah melakukan pembayaran premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum masing-masing sebesar Rp95.365 dan Rp100.573 untuk tahun 2016 dan 2015 yang dicatat sebagai beban pembiayaan lainnya.

The Bank has paid the premium on the Government Guarantee Program for Obligation of Commercial Banks amounting to Rp95,365 and Rp100,573 for the year ended in 2016 and 2015, respectively, which were recorded as other financing charges.

29. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI - NETO

29. FEES AND COMMISSIONS INCOME - NET

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Komisi dari kartu debit dan kredit

1.124.485

1.227.579

Provisi dan komisi dari kredit Penerimaan beban administrasi Jasa kustodian dan wali amanat Komisi dari perusahaan asuransi Komisi impor dan ekspor Komisi jasa remittance Komisi dari bank garansi Penerimaan dari penalti Komisi atas jasa Jasa safe deposit box Lain-lain

104.802 86.869 41.079 34.776 10.131 9.721 6.388 4.486 4.025 3.843 2.870

96.532 96.726 31.501 21.650 23.340 13.512 5.904 4.462 2.305 3.696 3.084

Total Beban provisi dan komisi

1.433.475 (9.647)

1.530.291 (23.877)

Pendapatan provisi dan komisi - neto

1.423.828

1.506.414

104

Commissions from debit and credit cards Fees and commissions related to loans Administration Fees Custodian service and trusteeship Commissions from insurance companies Commissions on imports and exports Remittance fees Commissions from bank guarantees Penalty fees Commissions from services Safe deposit box fees Others Total Fees and commissions expense Fees and commissions income - net

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

30. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN ASET NONKEUANGAN - NETO

30. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS AND NON-FINANCIAL ASSETS - NET

Akun ini merupakan penambahan/(pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atas:

This account represents additional/(recovery) provision for impairment losses incurred during the years ended December 31, 2016 and 2015 on:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Aset keuangan Kredit yang diberikan (Catatan 11j)

2015

891.678

Aset non-keuangan Agunan yang diambil alih (Catatan 14b)

978.766

779

Total

(458)

892.457

31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

978.308

Financial assets Loans (Note 11j) Non-financial assets Foreclosed assets (Note 14b) Total

31. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES General and administrative expenses consist of:

Beban umum dan administrasi terdiri dari:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Beban usaha kartu kredit Penyusutan aset tetap (Catatan 13) Outsource Komunikasi Sewa Pemeliharaan dan perbaikan Transportasi Listrik dan air Perlengkapan kantor Pajak dan perizinan Iklan dan promosi Pendidikan dan pelatihan Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan Asuransi Amortisasi biaya pembukaan cabang dan lainnya Perjalanan dinas Iuran ATM Bersama Bank koresponden Lain-lain Total

2015

716.438 204.565 175.820 130.452 96.320 72.889 62.332 60.909 55.597 50.765 40.816 36.002 31.397 20.974

678.484 167.275 150.515 127.244 97.525 57.860 72.720 63.550 50.179 68.415 33.919 28.826 30.073 28.590

19.002 18.591 19.236 6.190 82.629

44.742 53.063 20.184 6.172 79.818

Credit card business expenses Depreciation of fixed assets (Note 13) Outsource Communication Rent Repairs and maintenance Transportation Electricity and water Office supplies Taxes and licenses Advertising and promotions Education and training Levies by the Financial Service Authority Insurance Amortization of branches opening and others Travelling ATM Bersama contribution Corespondence bank Others

1.900.924

1.859.154

Total

105

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

32. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN LAINNYA

32. SALARY EXPENSES AND OTHER ALLOWANCES Salary expenses and other allowances consist of:

Beban gaji dan tunjangan lainnya terdiri dari :

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Gaji dan upah Tunjangan makan dan transportasi Asuransi (Catatan 39) Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas imbalan pasca-kerja (Catatan 36) Lain-lain Total

2015

897.552 77.361

876.322 80.138

35.295 36.828

32.552 31.355

23.479 67.269

22.434 66.624

Salaries and wages Transportation and meal allowance Insurance (Note 39) Related parties Third parties Post-employment benefits liability (Note 36) Others

1.137.784

1.109.425

Total

Remuneration incurred for the Key management (Directors and Board of Commissioner) and Bank’s Audit Committee are as follows:

Remunerasi yang telah diberikan kepada Manajemen kunci (Direksi dan Dewan Komisaris) dan Komite Audit Bank adalah sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2016

Jumlah kepala/ Headcount Manajemen kunci: Direksi Dewan Komisaris Sub - total manajemen kunci Komite Audit Total

Remunerasi/ Remuneration

Tunjangan dan fasilitas lainnya/Other allowance and benefits

Total

8 4

39.177 15.629

171 61

39.348 15.690

Key management: Directors Board of Commissioners

12

54.806

232

55.038

Sub - total key management

2

523

29

552

Audit Committee

14

55.329

261

55.590

Total

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015

Jumlah kepala/ Headcount

Remunerasi/ Remuneration

Tunjangan dan fasilitas lainnya/Other allowance and benefits

Total

Manajemen kunci: Direksi Dewan Komisaris

10 4

43.401 13.097

137 43

43.538 13.140

Key management: Directors Board of Commissioners

Sub - total manajemen kunci

14

56.498

180

56.678

Sub - total key management

2

534

22

556

Audit Committee

16

57.032

202

57.234

Total

Komite Audit Total

106

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

33. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL

33. NON-OPERATING INCOME (EXPENSES)

1

This account consists of:

Akun ini terdiri dari:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Pendapatan non-operasional Beban non-operasional

2015

103.232 (28.372)

94.854 (34.984)

74.860

59.870

Total

34. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Non-operating income Non-operating expenses Total

34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 31 Desember/December 31 2016

Komitmen Tagihan Komitmen Pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan

2015

2.583.810

997.821

Commitments Committed Receivables Outstanding spot and derivatives purchased

Liabilitas Komitmen L/C tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Pihak Berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga Penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan

(2.526) (91.906)

(13.785) (38.361)

(3.523.826)

(1.877.474)

Outstanding irrevocable L/C Related Parties (Note 39) Third parties Outstanding spot and derivatives sold

Total Liabilitas Komitmen - neto

(1.034.448)

(931.799)

Total Committed Liabilities - net

Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian

Committed Liabilities

84.632

152.135

Contingencies Contingent Receivables Interest income on non-performing loans

Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga

(142.858) (539.144)

(171.958) (602.401)

Contingent Liabilities Bank guarantees Related parties (Note 39) Third parties

Total Liabilitas Kontinjensi - neto

(597.370)

(622.224)

Total Contingent Liabilities - net

(1.631.818)

(1.554.023)

Commitments and contingent liabilities - net

Liabilitas komitmen dan kontinjensi - neto

Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) Bank kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp20.484.011 dan Rp21.493.955.

The Bank’s unused loan facilities (uncommitted) granted to customers as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp20,484,011 and Rp21,493,955, respectively.

Pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 adalah PT Trans Ritel Indonesia, PT Metropolitan Retailmart, PT Trans Fashion Indonesia (dahulu PT Trans Mahagaya), PT Televisi Transformasi Indonesia, PT Asuransi Umum Mega dan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah PT Metropolitan Retailmart, PT Trans Fashion Indonesia (dahulu PT Trans Mahagaya), PT Kutai Agro Lestari, PT Trans Retail Properti, PT Indonusa Telemedia, PT Sekata Prima Nusa.

The Bank’s related parties as of December 31, 2016 were PT Trans Ritel Indonesia, PT Metropolitan Retailmart, PT Trans Fashion Indonesia (formerly PT Trans Mahagaya), PT Televisi Transformasi Indonesia, PT Asuransi Umum Mega and as of December 31, 2015 were PT Metropolitan Retailmart, PT Trans Fashion Indonesia (formerly PT Trans Mahagaya), PT Kutai Agro Lestari, PT Trans Retail Properti, PT Indonusa Telemedia, PT Sekata Prima Nusa.

107

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. INVESTASI DALAM PENEMPATAN TERBATAS

REKSA

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

DANA

35. INVESTMENT IN PRIVATE EQUITY FUNDS

Bank melakukan transaksi dengan Reksa Dana Penempatan Terbatas (“RDPT”) dimana Bank mentransfer efek-efek tertentu kepada RDPT untuk mendapatkan pengembalian investasi yang optimal dari transfer aset ini. Bank juga melakukan transaksi dengan Reksa Dana Pasar Uang (“RDPU”) dengan tujuan mendapatkan pengembalian investasi yang optimal. RDPT dan RDPU menerbitkan unit partisipasi dan Bank memegang kepemilikan mayoritas atas unit partisipasi yang diterbitkan oleh RDPT dan RDPU.

The Bank entered into transactions with Private Equity Funds (“PEFs”) where the Bank transferred certain securities to these funds in order to get optimum investment returns from such transfers. The Bank also entered into transaction with Money Market Mutual Funds (“MMMF”) in order to get optimum investment returns. Such private equity funds and Money Market Mutual Funds issued participation units and the Bank holds the majority ownership of the participation units issued by these PEFs and MMMFs.

Berdasarkan analisa Bank, RDPT dan RDPU ini memenuhi definisi Entitas Terstruktur seperti yang dijabarkan dalam Catatan 2f, sehingga Entitas Terstruktur ini harus dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Bank, hal ini karena Bank menguasai mayoritas risiko dan imbalan yang berhubungan dengan kepemilikan atas unit penyertaan dalam RDPT dan RDPU. Secara substansi, aktivitas RDPT dan RDPU dilakukan untuk kepentingan Bank sesuai dengan kepentingan bisnisnya dan Bank mendapatkan keuntungan dari kegiatan RDPT dan RDPU tersebut.

Based on the Bank’s analysis, these PEFs and MMMFs meet the definition of Structured Entities as explained in Note 2f, such that these Structured Entities should be consolidated into the Bank’s financial statements because the Bank has the majority of risks and rewards of ownership of these funds. In substance, the activities of the funds are conducted on behalf of the Bank according to its specific business needs so that the Bank obtains benefit from the funds’ activities.

Berikut ini adalah rincian RDPT dan RDPU yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Bank:

The following are the details of PEF that have been consolidated in the Bank’s consolidated financial statements:

31 Desember/December 31, 2016

31 Desember/December 31, 2015

Reksa Dana Penyertaan Terbatas / Private Equity Funds - BNIS Obligasi - BNIS Garuda - Bahana Maxima USD

Reksa Dana Penyertaan Terbatas / Privates Equity Funds - BNIS Obligasi - BNIS Garuda - BNIS Global - Bahana Maxima USD - Mandiri Obligasi Negara - NISP Fleksi Dinamis - Panin Fleksi Maxi Reksa Dana Pasar Uang / Money Market Mutual Funds - RHB OSK Money Market Fund - Batavia Dana Lancar - Batavia Dana Lancar USD - Bahana Likuid Cash - Bahana USD Cash - Danareksa Seruni Pasar Uang V - Danareksa Seruni Pasar Uang Dollar - TRAM Pundi Kas 3 - BNI-AM Dana Mega Likuid Dollar - Mandiri Kapital Dollar Optima - CIMB-P Cash Fund 2 - Syailendra Money Market Fund - Sucorinvest Likuid Fund - Mega Dana Pasar Uang - Premier Likuid

108

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

36. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA

36. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY The Bank determines obligation for post-employment benefits based on actuarial calculation performed by an independent actuary, PT Lastika Dipa, based on its reports dated February 13, 2017 and February 29, 2016 for 2016 and 2015, respectively. Obligation for postemployment benefits are calculated using the “Projected Unit Credit” method with the following significant assumptions:

Bank mencatat liabilitas imbalan pasti atas imbalan pasca-kerja (post-employment benefit) berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris independen, PT Lastika Dipa, berdasarkan laporannya masing-masing pada tanggal 13 Februari 2017 dan 29 Februari 2016 untuk tahun 2016 dan 2015. Liabilitas imbalan pasti atas imbalan pasca-kerja (post-employment benefit) tersebut dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi signifikan sebagai berikut:

31 Desember/December 31

Tingkat diskonto Tingkat kenaikan upah (gaji) Usia pensiun Tingkat kematian

2016

2015

8,20% 6,00% 55 tahun/years Tabel TMI-3-2011/ TMI-3-2011 table

9,00% 6,00% 55 tahun/years Tabel TMI-3-2011/ TMI-3-2011 table

Annual discount rate Annual wages (salary) increase Pension age Mortality rate

Expenses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income were as follows:

Beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan atas kurtailmen Total (Catatan 32)

2015

27.014 19.190 (22.725)

33.886 18.313 (29.765)

23.479

22.434

Current service cost Interest expense Curtailment gain Total (Note 32)

The movements of estimated post-employment benefit liability in the statements of financial position were as follows:

Rekonsiliasi perubahan liabilitas selama tahun berjalan yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Liabilitas pada awal tahun Penambahan tahun berjalan (Catatan 32) Pembayaran selama tahun berjalan Jumlah yang diakui di pendapatan komprehensif lainnya

255.207 23.479 (20.912) 4.825

957

Liability at beginning of year Addition during the year (Note 32) Payment during the year Total amount recognized in other comprehensive income

Liabilitas pada akhir tahun

262.599

255.207

Liability at end of year

109

271.661 22.434 (39.845)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

36. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

36. POST-EMPLOYMENT (continued)

BENEFITS

LIABILITY

The movements in the present value of liabilities for employee benefits were as follows:

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Saldo pada awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Kurtailmen dan penyelesaian Manfaat yang dibayarkan Kerugian pada kewajiban aktuaria

255.207 27.014 19.190 (22.725) (20.912)

271.661 33.886 18.313 (29.765) (39.845)

4.825

957

Balance at beginning of year Current service cost Interest cost Curtailment and settlement Benefit paid Actuarial losses on obligation

Saldo pada akhir tahun

262.599

255.207

Balance at end of year

The movements in the balance of actuarial gain (loss) charged to other comprehensive income, gross deferred tax:

Mutasi keuntungan (kerugian) aktuarial yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, bruto pajak tangguhan:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Saldo awal, 1 Januari Kerugian aktuarial yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain

110.233

Saldo akhir

105.408

111.190

(4.825)

Beginning balance, January 1 Actuarial losses charged to other comprehensive income

(957) 110.233

Ending balance

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in discount rates and salary increment rate amounted 1%, with all other variables held constant, of the present value of employee benefits obligation:

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji sebesar 1%, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan:

31 Desember/December 31, 2016 Tingkat diskonto/ Discount rate Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini Dampak pada nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan

Tingkat kenaikan gaji/ Salary increment rate

Penurunan/ Decrease

Kenaikan/ Increase

Penurunan/ Decrease

(1.703)

1.927

1.920

(1.725)

(14.405)

16.110

16.100

(14.636)

Effect on the aggregate current service cost Effect on present value of employee benefit obligation

31 Desember/December 31, 2015 Tingkat diskonto/ Discount rate Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini Dampak pada nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan

Tingkat kenaikan gaji/ Salary increment rate

Penurunan/ Decrease

Kenaikan/ Increase

Penurunan/ Decrease

(5.576)

2.975

5.728

(2.694)

(32.839)

17.382

33.738

(16.011)

110

Effect on the aggregate current service cost Effect on present value of employee benefit obligation

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

36. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

36. POST-EMPLOYMENT (continued)

BENEFITS

LIABILITY

The maturity of present value of benefits obligation as of December 31, 2016 and 2015 were as follows:

Jatuh tempo nilai kini liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

Dalam waktu 12 bulan berikutnya Antara 1 dan 2 tahun Antara 2 dan 5 tahun Di atas 5 tahun

44.544 25.548 120.871 3.720.775

25.266 24.517 106.376 3.812.266

Within the next 12 months Between 1 and 2 years Between 2 and 5 years Beyond 5 years

Total

3.911.738

3.968.425

Total

The weighted average duration of the present value of liabilities for employee benefits at the end of the reporting period as of December 31, 2016 and 2015 were 13.35 years and 13.68 years.

Durasi rata-rata tertimbang dari nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan di akhir periode pelaporan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 13,35 tahun dan 13,68 tahun.

37. LABA PER SAHAM DASAR

37. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing the income for the year attributable to shareholders by the weighted average number of outstanding common shares during the year.

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 Laba tahun berjalan kepada pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Laba per saham dasar (nilai penuh)

2015

1.158.000

1.052.771

6.963.775.206

6.963.775.206

Income for the year attributable to shareholders Weighted average number of outstanding common shares

166

151

Basic earnings per share (full amount)

38. SEGMEN OPERASI

38. OPERATING SEGMENT

Bank menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masing area. Berikut adalah ringkasan yang menjelaskan tiap-tiap area geografis Bank:

The Bank performs geographical segment analysis whereby management reviews monthly management internal report for each area. The following summary describes each of the Bank’s geographical area :



Kantor Pusat terdiri dari Treasury, Card Center dan unit-unit fungsional dimana didalamnya termasuk aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang tidak dapat dialokasikan.



Head Office consists of Treasury, Card Center and other functional divisions, including assets, liabilities, incomes and expenses that cannot be allocated.



Wilayah Jakarta terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Jabodetabek dan provinsi Banten.



Region Jakarta consists of all branches and sub-branches in Jabodetabek and Banten province.

111

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

38. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

38. OPERATING SEGMENT (continued)



Wilayah Bandung terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di propinsi Jawa Barat.



Region Bandung consists of all branches and sub-branches in West Java.



Wilayah Medan terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Sumatera dan Batam.



Region Medan consists of all branches and sub-branches in Sumatera and Batam.



Wilayah Semarang terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di propinsi Jawa Tengah.



Region Semarang consists of all branches and sub-branches in Central Java.



Wilayah Surabaya terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di propinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.



Region Surabaya consists of all branches and sub-branches in East Java, Bali and Nusa Tenggara.



Wilayah Makassar terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Sulawesi, Maluku dan Papua.



Region Makassar consists of all branches and sub-branches in Sulawesi, Maluku and Papua.



Wilayah Banjarmasin terdiri dari seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu di Kalimantan.



Region Banjarmasin consists of all branches and sub-branches in Kalimantan. Performance is measured based on segment profit before income tax, as included in the internal management reports that are reviewed by the management of the Bank. Information regarding the results of each geographical area is included:

Kinerja diukur berdasarkan laba segmen sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan di dalam laporan internal manajemen yang ditelaah oleh manajemen Bank. Informasi mengenai hasil dari tiap area geografis disajikan di bawah ini:

112

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

38. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

38. OPERATING SEGMENT (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2016

Keterangan

Kantor Pusat/ Head Office

Wilayah Jakarta/ Region Jakarta

Wilayah Bandung/ Region Bandung

Wilayah Medan/ Region Medan

Wilayah Semarang/ Region Semarang

Wilayah Surabaya/ Region Surabaya

Wilayah Makassar/ Region Makassar

Wilayah Banjarmasin/ Region Banjarmasin

Total Segmen/ Total Segment

Eliminasi/ Elimination

Total

Description

Pendapatan eksternal:

External revenue:

Pendapatan bunga bersih

4.813.260

(831.293)

(42.792)

(164.107)

35.327

(181.682)

(63.884)

(77.195)

3.487.634

-

3.487.634

Net interest income

Provisi dan komisi bersih

1.291.341

55.812

13.643

14.786

8.958

17.976

10.847

10.465

1.423.828

-

1.423.828

Net fees and comissions

277.891

85

-

-

-

-

-

-

277.976

-

277.976

Gain on sale of securities

38.706

16.448

7.441

6.864

11.067

13.371

7.278

22.350

-

22.350

1.925.753

216.024

348.272

146.362

502.142

316.354

256.839

6.018.770

(6.018.770)

-

Inter-segment revenue

6.018.770

-

Inter-segment expenses Total segment revenue

Keuntungan penjualan surat berharga Pendapatan operasional lainnya operating income

Pendapatan antar-segmen

Beban antar-segmen

Total pendapatan segmen

Other (78.825)

2.307.024

(5.326.966)

(277.427)

(58.849)

(41.100)

(76.522)

(96.320)

(83.941)

(57.645)

(6.018.770)

3.283.725

911.636

144.474

165.292

120.989

253.183

192.747

139.742

5.211.788

-

5.211.788

(2.425.705)

(410.494)

(158.890)

(165.289)

(108.226)

(183.754)

(171.388)

(117.479)

(3.741.225)

-

(3.741.225)

858.020

501.142

(14.416)

3

12.763

69.429

21.359

22.263

1.470.563

-

1.470.563

Operating income

63.984

2.987

853

2.104

2.367

2.062

207

74.860

-

74.860

Non-operating income

922.004

504.129

856

14.867

71.796

23.421

22.470

1.545.423

-

1.545.423

Reportable segment profit before tax

58.872.445

29.321.130

3.255.992

4.347.262

2.110.266

6.413.665

4.020.921

3.034.605

111.376.286

(47.226.262)

(28.817.320)

(3.273.009)

(4.346.717)

(2.095.443)

(6.342.072)

(3.997.623)

(3.012.159)

(99.110.605)

Other operating Beban operasional lainnya Laba operasi Pendapatan non-operasional

Total pendapatan segmen sebelum pajak

Aset segmen Liabilitas segmen

296

(14.120)

113

(40.844.604)

70.531.682

40.844.604

(58.266.001)

expenses

Reportable segment assets Reportable segment liabilities

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

38. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

38. OPERATING SEGMENT (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015

Keterangan

Kantor Pusat/ Head Office

Wilayah Jakarta/ Region Jakarta

Wilayah Bandung/ Region Bandung

Wilayah Medan/ Region Medan

Wilayah Semarang/ Region Semarang

Wilayah Surabaya/ Region Surabaya

Wilayah Makassar/ Region Makassar

Total Segmen/ Total Segment

Eliminasi/ Elimination

Total

Description

Pendapatan eksternal:

External revenue:

Pendapatan bunga bersih

4.820.669

Provisi dan komisi bersih

1.298.842

Pendapatan operasional lainnya Pendapatan antar-segmen

(1.093.425)

(54.158)

(156.818)

18.473

(136.294)

(95.629)

3.302.818

-

3.302.818

Net interest income

70.675

24.033

21.581

16.535

26.386

48.362

1.506.414

-

1.506.414

Net fees and commissions

370.190

13.957

6.612

5.654

2.659

2.757

2.711

404.540

-

404.540

Other operating income

2.706.784

2.161.999

251.960

367.994

141.573

462.955

603.623

6.696.888

(6.696.888)

-

Inter-segment revenue

(5.751.870)

(366.965)

(90.300)

(74.140)

(71.490)

(134.158)

(207.965)

(6.696.888)

6.696.888

-

Inter-segment expense

Total pendapatan segmen

3.444.615

786.241

138.147

164.271

107.750

221.646

351.102

5.213.772

-

5.213.772

Total segment revenue

Beban operasional lainnya

(2.929.857)

(349.265)

(125.776)

(140.885)

(109.173)

(148.527)

(231.390)

(4.034.873)

-

(4.034.873)

436.976

12.371

23.386

73.119

119.712

1.178.899

-

1.178.899

Operating income

577

362

1.158

649

2.515

59.870

-

59.870

Non-operating income

-

1.238.769

Reportable segment profit before tax

Beban antar-segmen

Laba operasi Pendapatan non-operasional Total pendapatan segmen sebelum pajak

Aset segmen Liabilitas segmen

514.758

58.246

(3.637)

(1.423)

573.004

433.339

12.948

23.748

(265)

73.768

122.227

1.238.769

54.974.822

28.944.055

2.983.425

4.538.589

2.010.273

6.296.769

7.344.092

107.092.025

(44.123.391)

(28.510.717)

(2.970.477)

(4.514.841)

(2.010.539)

(6.223.000)

(7.221.865)

114

(95.574.830)

(38.866.855)

68.225.170

38.866.855

(56.707.975)

Other operating expenses

Reportable segment assets Reportable segment liabilities

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

38. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

38. OPERATING SEGMENT (continued) The elimination of intersegment transactions arose because the Bank’s internal segment reporting captures segment information based on each independent regions which may include intersegment transaction such as borrowings to another segment.

Eliminasi transaksi antar segmen usaha timbul karena pelaporan segmen internal Bank mengambil informasi segmen berdasarkan setiap wilayah independen yang mungkin mencakup transaksi antar segmen usaha seperti pinjaman ke segmen usaha yang lain. 39. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

39. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES The details of significant transactions with related parties, except for transactions that are subject to the Bank’s confidentiality policy, were as follows:

Rincian transaksi signifikan dengan pihak berelasi, kecuali yang menyangkut rahasia Bank, adalah sebagai berikut:

31 Desember/December 31, 2016 Jenis

Persentase (%)/ Percentage (%)

Total

Type

Giro pada bank lain (Catatan 6): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

1.600 210

0,0003%

Current accounts with other banks (Note 6): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

Total giro pada bank lain

1.810

0,0026%

Total current accounts with other banks

0,71%

Placement with Bank Indonesia and other banks (Note 7): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara

301.050

0,43%

Securities (Note 8): PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 7): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara

500.000

0,0023%

Efek-efek (Catatan 8): PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Kredit yang diberikan (Catatan 11f): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans fashion Indonesia PT Kaltim Hijau Makmur PT Kutai Agro Lestari PT Trans Coffee PT Mega Capital Indonesia PT Mega Finance PT Mega Auto Finance Direksi dan karyawan kunci di atas Rp1 miliar Lain-lain di bawah Rp1 miliar

124.398 51.348 5.306 4.722 1.320 10.901 9.906 9.812

0,176% 0.073% 0,008% 0,007% 0,002% 0,015% 0,014% 0,014%

15.290 119.638

0,022% 0,169%

Loans (Note 11f): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans fashion Indonesia PT Kaltim Hijau Makrmur PT Kutai Agro Lestari PT Trans Coffee PT Mega Capital Investama PT Mega Finance PT Mega Auto Finance Directors and key employees above Rp1 billion Others - below Rp1 billion

Total kredit yang diberikan

352.641

0,500%

Total loans

865

0,0012%

Acceptances Receivable (Note 12): PT Trans Retail Indonesia

Tagihan Akseptasi (Catatan 12): PT Trans Retail Indonesia Aset lain-lain (Catatan 14): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Lain-lain di bawah Rp 1 miliar

1.624

0,002%

1.175 4.746

0,002% 0,007%

Other assets (Note 14): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Others - below Rp1 billion

Total Aset lain-lain

7.545

0,011%

Total Other assets

1.993.200

3,42%

Current accounts (Note 16)

48.366

0,08%

Saving deposits (Note 17)

1.443.016

2,48%

Time deposits (Note 18)

Giro (Catatan 16) Tabungan (Catatan 17) Deposito berjangka (Catatan 18)

115

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI (lanjutan)

DENGAN

PIHAK

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

BERELASI

39. TRANSACTIONS (continued)

WITH

RELATED

PARTIES

The details of significant transactions with related parties, except for transactions that are subject to the Bank’s confidentiality policy, were as follows: (continued)

Rincian transaksi signifikan dengan pihak berelasi, kecuali yang menyangkut rahasia Bank, adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2016 Jenis

Persentase (%)/ Percentage (%)

Total

Type

Simpanan dari bank lain (Catatan 19)

3.925

0,007%

Deposits from other banks (Note 19)

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain (Catatan 23)

3.347

0,006%

Accrued expenses and other liabilities (Note 23)

41.116

0,67%

Interest income

117.553

4,41%

Interest expenses

5.893

0.52%

Salary expenses and other allowances

Pendapatan bunga Beban bunga Beban gaji dan tunjangan lainnya Beban asuransi kesehatan karyawan (Catatan 32): PT Asuransi Umum Mega

35.295

3,10%

Employees health insurance expenses (Note 32): PT Asuransi Umum Mega

Beban Iklan (Catatan 31): PT Televisi Transformasi Indonesia PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans News Corpora Lain-lain di bawah Rp 1 miliar

12.141 5.412 1.012 110

0,64% 0,28% 0,05% 0,01%

Advertising expenses (Note 31): PT Televisi Transformasi Indonesia PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans News Corpora Others - below Rp1 billion

Total Beban iklan

18.675

0,98%

Total Advertising expenses

7.592 2.170 1.535 1.336 2.495 1.087 1.545

7,35% 2,10% 1,49% 1,29% 2,42% 1,05% 1,50%

Rent income (Note 14a): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Asuransi Umum Mega PT Bank Mega Syariah PT Para Bandung Propertindo PT Mega Capital Indonesia PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia Others - below Rp1 billion

17.760

17,20%

Total rent income

Liabilitas kontinjensi - neto (Catatan 34): PT Trans Fashion Indonesia PT Televisi Transformasi Indonesia PT Metropolitan Retailmart Lain-lain di bawah Rp1 miliar

105.491 23.607 13.649 111

-

Contingentliabilities - net (Note 34): PT Trans Fashion Indonesia PT Televisi Transformasi Indonesia PT Metropolitan Retailmart Others - below Rp1 billion

Total liabilitas kontinjensi

142.858

-

Total contingent liabilities

2.526

-

Commitment liabilities - net (Note 34): PT Trans Retail Indonesia

Pendapatan sewa (Catatan 14a): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Asuransi Umum Mega PT Bank Mega Syariah PT Para Bandung Propertindo PT Mega Capital Indonesia PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia Lain-lain di bawah Rp1 miliar Total pendapatan sewa

Liabilitas komitmen - neto (Catatan 34): PT Trans Retail Indonesia

116

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI (lanjutan)

DENGAN

PIHAK

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

BERELASI

39. TRANSACTIONS (continued)

WITH

RELATED

PARTIES

The details of significant transactions with related parties, except for transactions that are subject to the Bank’s confidentiality policy, were as follows: (continued)

Rincian transaksi signifikan dengan pihak berelasi, kecuali yang menyangkut rahasia Bank, adalah sebagai berikut: (lanjutan)

31 Desember/December 31, 2015 Jenis Giro pada bank lain (Catatan 6): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Total giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 7): PT Bank Mega Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Total penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Persentase (%)/ Percentage (%)

Total

3.292

0,005%

Current accounts with other banks (Note 6): PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

11.125

0,017%

Total current accounts with other banks

7.833

0,012%

280.000

0,41%

245.000

0,36%

45.000

0,07%

Placement with Bank Indonesia and other banks (Note 7): PT Bank Mega Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah

570.000

0,84%

Total placement with Bank Indonesia and other bank

300.000 19.540

0,44% 0,03%

Securities (Note 8): PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Mega Capital Indonesia

319.540

0,47%

Total securities

360.313

0,53%

Securities purchase under agreement to resell (Note 9): Mega Asset Management

124.820 24.279 6.927 6.218 4.801 2.525

0,18% 0,04% 0,01% 0,009% 0,007% 0,004%

1.794

0,003%

78.579 44.166

0,12% 0,06%

294.109

0,43%

Total loans

Efek-efek (Catatan 8): PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Mega Capital Indonesia Total efek-efek Efek-efek yang dibeli dan janji dijual kembali (Catatan 9): Mega Asset Management Kredit yang diberikan (Catatan 11f): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans fashion Indonesia PT Kaltim Hijau Makmur PT Kutai Agro Lestari PT Trans Coffee PT Mega Capital Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Direksi dan karyawan kunci di atas Rp1 miliar Lain-lain di bawah Rp1 miliar Total kredit yang diberikan Aset lain-lain (Catatan 14): Lain-lain di bawah Rp 1 miliar Giro (Catatan 16) Tabungan (Catatan 17)

Type

Loans (Note 11f): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Trans fashion Indonesia PT Kaltim Hijau Makrmur PT Kutai Agro Lestari PT Trans Coffee PT Mega Capital Investama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Directors and key employees above Rp1 billion Others - below Rp1 billion

6.010

0,009%

Other assets (Note 14): Others - below Rp1 billion

1.178.083

2,08%

Current accounts (Note 16)

382.138

0,67%

Saving deposits (Note 17)

117

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI (lanjutan)

DENGAN

PIHAK

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

BERELASI

39. TRANSACTIONS (continued)

WITH

RELATED

PARTIES

The details of significant transactions with related parties, except for transactions that are subject to the Bank’s confidentiality policy, were as follows: (continued)

Rincian transaksi signifikan dengan pihak berelasi, kecuali yang menyangkut rahasia Bank, adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Jenis Deposito berjangka (Catatan 18) Simpanan dari bank lain (Catatan 19) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain (Catatan 23) Pendapatan bunga Beban bunga Beban gaji dan tunjangan lainnya

Persentase (%)/ Percentage (%)

Total

Type

1.827.404

3,22%

Time deposits (Note 18)

6.974

0,01%

Deposits from other banks (Note 19)

3.401

0,006%

Accrued expenses and other liabilities (Note 23)

33.841

0,52%

Interest income

210.802

6,68%

Interest expenses

6.855

0.62%

Salary expenses and other allowances

Beban asuransi kesehatan karyawan (Catatan 32): PT Asuransi Umum Mega

32.552

2,93%

Employees health insurance expenses (Note 32): PT Asuransi Umum Mega

Pendapatan sewa (Catatan 14a): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Asuransi Umum Mega PT Bank Mega Syariah PT Para Bandung Propertindo PT Mega Capital Indonesia PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia Lain-lain di bawah Rp1 miliar

4.879 2.073 1.487 1.307 1.128 1.087 1.071

5,14% 2,19% 1,57% 1,38% 1,19% 1,15% 1,13%

Rent income (Note 14a): PT Duta Visual Nusantara TV 7 PT Asuransi Umum Mega PT Bank Mega Syariah PT Para Bandung Propertindo PT Mega Capital Indonesia PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia Others - below Rp1 billion

13.032

13,75%

Total rent income

Total pendapatan sewa

31 Desember/December 31, 2015 Jenis

Persentase (%)/ Percentage (%)

Total

Type

Liabilitas kontinjensi - neto (Catatan 34): PT Trans Fashion Indonesia PT Kutai Agro Lestari PT Indonusa Telemedia PT Metropolitan Retailmart Lain-lain di bawah Rp1 miliar

132.519 15.000 13.785 10.633 21

-

Contingentliabilities - net (Note 34): PT Trans Fashion Indonesia PT Kutai Agro Lestari PT Indonusa Telemedia PT Metropolitan Retailmart Others - below Rp1 billion

Total liabilitas kontinjensi

171.958

-

Total contingent liabilities

13.785

-

Commitment liabilities - net (Note 34): PT Sekata Prima Nusa

Liabilitas komitmen - neto (Catatan 34): PT Sekata Prima Nusa

118

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI (lanjutan)

DENGAN

PIHAK

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

BERELASI

39. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Manajemen Bank berkeyakinan tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

The Bank’s management believed that there were no related parties transactions which give rise to conflict of interest as defined in BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 regarding Conflict of Interest on Certain Transactions.

Keterangan:

Description:

a.

Persentase dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan dan aset lain-lain dihitung terhadap jumlah aset konsolidasian pada masing-masing tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

a.

Percentages of current account with other banks, placement with Bank Indonesia and other banks, securities, securities of purchase under agreement to resell, loans and other assets are computed based on total consolidated assets at each consolidated statements of financial position date.

b.

Persentase dari giro, tabungan, deposito berjangka, simpanan dari bank lain, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain dihitung terhadap jumlah liabilitas pada masing-masing tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

b.

Percentages of demand deposits, saving deposits, time deposits, deposits from other banks, accrued expenses and other liabilities are computed based on total liabilities at each consolidated statements of financial position date.

c.

Persentase dari pendapatan bunga dihitung terhadap jumlah pendapatan bunga untuk masing-masing tahun yang bersangkutan.

c.

Percentages of interest income are computed based on total interest income for each related year.

d.

Persentase dari beban bunga dihitung terhadap jumlah beban bunga dan pembiayaan lainnya untuk masing-masing tahun yang bersangkutan.

d.

Percentages of interest expenses are computed based on total interest expenses and other financing charges for each related year.

e.

Persentase dari beban asuransi kesehatan karyawan dihitung terhadap jumlah beban karyawan untuk masing-masing tahun yang bersangkutan.

e.

Percentages of employee’s health insurance expense are computed based on total personnel expenses for each related year.

f.

Persentase dari pendapatan sewa dihitung terhadap jumlah pendapatan bukan operasional untuk masing-masing tahun yang bersangkutan.

f.

Percentages of rent income are computed based on total non-operating income for each related year.

119

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI (lanjutan)

DENGAN

PIHAK

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

BERELASI

39. TRANSACTIONS (continued)

WITH

RELATED

PARTIES

Sifat hubungan dengan pihak berelasi:

The nature of relationship with related parties:

-

-

Hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama • PT Televisi Transformasi Indonesia • PT Duta Visual Nusantara TV 7 • PT Para Bandung Propertindo • PT Mega Capital Indonesia • PT Bank Mega Syariah • PT Asuransi Umum Mega • PT Mega Corpora • PT Trans Property • PT Trans Corpora • PT CT Corpora • PT Batam Indah Investindo • PT Trans Coffee • PT Mega Central Finance • PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk • PT Trans Airways • PT Trans Media Corpora • PT Trans Rekan Media • PT Trans Entertainment • PT Trans Fashion Indonesia (dahulu PT Trans Mahagaya) • PT Trans Lifestyle • PT Para Inti Energy • PT Para Energy Investindo • PT Trans Kalla Makassar • PT Trans Studio • PT Trans Ice • PT Mega Auto Finance • PT Para Bali Propertindo • PT Mega Indah Propertindo • PT CT Agro • PT Kaltim CT Agro • PT Kalbar CT Agro • PT Kalteng CT Agro • PT Metropolitan Retailmart • PT Mega Finance • PT Mega Asset Management • PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia • PT Perkebunan Indonesia Lestari • PT Perkebunan Inti Indonesia • PT Vaya Tour • PT Agranet Multicitra Siberkom • PT Trans Mart • PT Trans Grosir Indonesia • PT Trans Retail Indonesia (dahulu PT Carrefour Indonesia) • PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara

120

Related due to the same ownership/ shareholders • PT Televisi Transformasi Indonesia • PT Duta Visual Nusantara TV 7 • PT Para Bandung Propertindo • PT Mega Capital Indonesia • PT Bank Mega Syariah • PT Asuransi Umum Mega • PT Mega Corpora • PT Trans Property • PT Trans Corpora • PT CT Corpora • PT Batam Indah Investindo • PT Trans Coffee • PT Mega Central Finance • PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk • PT Trans Airways • PT Trans Media Corpora • PT Trans Rekan Media • PT Trans Entertainment • PT Trans Fashion Indonesia (formerly PT Trans Mahagaya) • PT Trans Lifestyle • PT Para Inti Energy • PT Para Energy Investindo • PT Trans Kalla Makassar • PT Trans Studio • PT Trans Ice • PT Mega Auto Finance • PT Para Bali Propertindo • PT Mega Indah Propertindo • PT CT Agro • PT Kaltim CT Agro • PT Kalbar CT Agro • PT Kalteng CT Agro • PT Metropolitan Retailmart • PT Mega Finance • PT Mega Asset Management • PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia • PT Perkebunan Indonesia Lestari • PT Perkebunan Inti Indonesia • PT Vaya Tour • PT Agranet Multicitra Siberkom • PT Trans Mart • PT Trans Grosir Indonesia • PT Trans Retail Indonesia (formerly PT Carrefour Indonesia) • PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI (lanjutan)

DENGAN

PIHAK

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

BERELASI

39. TRANSACTIONS (continued)

WITH

RELATED

PARTIES

Sifat hubungan dengan pihak berelasi: (lanjutan)

The nature of relationship with related parties: (continued)

-

-

Hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama (lanjutan) • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Related due to the same shareholders (continued) • • • • • • • • • •

PT Arah Tumata PT Dian Abdi Nusa PT Wahana Kutai Kencana PT Trans Estate PT Trans Studio Balikpapan PT Trans Studio Jakarta PT Trans Studio Manado PT Mega Indah Realty Development PT Rekreasindo Nusantara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Mitra Kalimantan Utama PT Sekata Prima Nusa PT Trans Oto Internasional PT Kaltim Hijau Makmur PT Kutai Argo Lestari PT Lembah Sawit Subur PT Mahakam Hijau Makmur PT Trans E Produksi PT Indonusa Telemedia PT Trans News Corpora PT Detik Ini Juga PT Tama Komunika Persada PT Detik TV Indonesia PT Trans Burger PT Alfa Retailindo PT Trans Rekreasindo PT Trans Ritel Properti PT Trans Distributor PT Trans Importir PT Trans Indo Distributor PT Trans Indo Treding PT Trans Indo Importir PT Transindo Digital Distribusi PT Transindo Digital Ritel PT Trans Event PT Kutai Agro Lestari PT Trans Studio Makassar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Katingan Agro Resources CT Agro Sukabumi CT Global Resources Lembah Sawit Subur 2 Lembah Sawit Subur 3 Trans Visi Media PT Mega Capital Investama

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

121

ownership/

PT Arah Tumata PT Dian Abdi Nusa PT Wahana Kutai Kencana PT Trans Estate PT Trans Studio Balikpapan PT Trans Studio Jakarta PT Trans Studio Manado PT Mega Indah Realty Development PT Rekreasindo Nusantara PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah PT Mitra Kalimantan Utama PT Sekata Prima Nusa PT Trans Oto Internasional PT Kaltim Hijau Makmur PT Kutai Argo Lestari PT Lembah Sawit Subur PT Mahakam Hijau Makmur PT Trans E Produksi PT Indonusa Telemedia PT Trans News Corpora PT Detik Ini Juga PT Tama Komunika Persada PT Detik TV Indonesia PT Trans Burger PT Alfa Retailindo PT Trans Rekreasindo PT Trans Ritel Properti PT Trans Distributor PT Trans Importir PT Trans Indo Distributor PT Trans Indo Treding PT Trans Indo Importir PT Transindo Digital Distribusi PT Transindo Digital Ritel PT Trans Event PT Kutai Agro Lestari PT Trans Studio Makassar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Katingan Agro Resources CT Agro Sukabumi CT Global Resources Lembah Sawit Subur 2 Lembah Sawit Subur 3 Trans Visi Media PT Mega Capital Investama

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI (lanjutan) -

PIHAK

BERELASI

39. TRANSACTIONS (continued)

Hubungan kepemilikan/pemegang saham yang sama (lanjutan) • • • • •

-

DENGAN

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

-

Hubungan keluarga dekat pengendali

-

PARTIES

ownership/

Metro Outlet Indonesia Trans F&B Trans Retail PT Trans Studio Semarang Trans Fashion

Related to close family member of controller PT Para Duta Bangsa

PT Para Duta Bangsa -

RELATED

Related due to the same shareholders (continued) • • • • •

Metro Outlet Indonesia Trans F&B Trans Retail PT Trans Studio Semarang Trans Fashion

WITH

Hubungan pemegang saham pengendali terakhir

-

Related to the ultimate shareholders

Bank pays benefit for services given by ultimate shareholder, Mr. Chairul Tanjung as Bank’s resource person to give advices and information related to economic, finance, and banking condition in national and international scale to Bank’s management. For the services given, Bank paid Rp5,893 and Rp6,855 for the year ending 2016 and 2015, respectively, which were booked as part of salary expenses and other allowances.

Bank membayar imbalan atas jasa yang diberikan oleh pemegang saham pengendali terakhir yaitu Bapak Chairul Tanjung sebagai narasumber Bank untuk memberikan saran dan informasi mengenai kondisi perekonomian, keuangan dan perbankan baik dalam skala nasional maupun internasional kepada manajemen Bank. Atas jasa yang diberikan tersebut Bank membayar sebesar Rp 5.893 dan Rp 6.855 masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015 yang dibukukan sebagai bagian dari beban gaji dan tunjangan lainnya. 40. MASALAH HUKUM

40. LEGAL MATTERS Between April 2009 and July 2010, there was a fraud case of fund in PT Elnusa Tbk of Rp111,000 and between September 2010 to April 2011, there was also a fraud case of the fund in Batubara County of Rp80,000 involving officers of the Bank and also persons of PT Elnusa Tbk and Batubara County as well as other related parties.

Antara April 2009 sampai dengan Juli 2010, telah terjadi pembobolan dana PT Elnusa Tbk sebesar Rp111.000 dan antara September 2010 sampai dengan April 2011 terjadi pembobolan dana Pemkab Batubara sebesar Rp80.000 dengan melibatkan oknum Bank maupun oknum PT Elnusa Tbk dan Pemkab Batubara serta pihak-pihak lainnya.

122

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

40. MASALAH HUKUM (lanjutan)

40. LEGAL MATTERS (continued)

Terhadap kejadian tersebut telah menimbulkan kasus-kasus sebagai berikut :

The incident has led to the following cases:

1.

1. PT Elnusa Tbk

PT Elnusa Tbk

a. The Corruption Case

a. Kasus Tindak Pidana Korupsi Dalam perkara tindak pidana korupsi pihak Kejaksaan, berdasarkan hasil penyidikannya, mengindikasikan adanya korupsi dana PT Elnusa Tbk di Bank yang melibatkan oknum dari PT Elnusa Tbk sendiri. Berdasarkan hasil pemeriksaan di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan di tingkat Kasasi terbukti bahwa kasus ini adalah merupakan tindak pidana korupsi. Kasus ini telah diproses hingga tingkat Mahkamah Agung R.I. yang artinya terhadap perkara tersebut telah mempunyai kekuatan tetap dan mengikat (final and binding) dan karenanya pihak Kejaksaan wajib untuk segera melaksanakan (eksekusi) terhadap keputusan tersebut.

In the criminal corruption case, the Indonesian attorney, based on its investigation indicated that there is a fund corruption occured in Bank, involving the individual from PT Elnusa Tbk itself. Based on the investigation at Indonesian District Court, High Court and Court of Cassation, it was proved that this current case is indeed a corruption. This case has been processed up to Indonesia Supreme Court of Justice, which means this case has a fixed and binding power and because of that, the attorney must execute the final verdict regarding the case.

Keputusan tersebut diputuskan pada tanggal 29 Agustus 2012 melalui Rapat Permusyawaratan Mahkamah Agung R.I., dimana Mahkamah Agung telah memutuskan dan menyatakan Para Terdakwa bersalah melakukan perbuatan melawan hukum berupa tindak pidana korupsi dan wajib untuk mengembalikan dana (yang di korupsinya) kepada Negara cq PT Elnusa Tbk.

The verdict was decided on August 29, 2012 through the Consultative Meeting of Indonesia Supreme Court of Justice whereby the court decided and verdict all the defendants as guilty of violating the law on corruption and were required to return all the money to the state and PT Elnusa Tbk.

Atas putusan tersebut Kejaksaan Negeri selaku pihak eksekutor/pelaksana eksekusi, wajib menjalankan proses eksekusi terhadap seluruh barang atau harta kekayaan yang telah disita oleh pengadilan untuk kemudian dilakukan pelelangan dan hasilnya masing-masing akan diserahkan kepada negara cq PT Elnusa Tbk. Apabila harta kekayaan yang disita ternyata tidak mencukupi untuk mengembalikan dana PT Elnusa Tbk yang dikorupsi, maka pihak Kejaksaan akan melakukan perampasan dan penyitaan terhadap seluruh harta kekayaan para terdakwa/terpidana guna mengembalikan dana yang dikorupsinya tersebut kepada Negara cq PT Elnusa Tbk.

Based on the verdict of district attorneys as the executor of the verdict, they must exercise the execution process to all the material and money that had been confiscated by court to be auctioned whereby the result would be returned to the state and PT Elnusa Tbk. If the confiscated material is not enough to cover the corruption amount that need to be returned to PT Elnusa Tbk, the court will seize and confiscate all the property that are owned by the defendant in order to return the fund that has been corrupted to the state and PT Elnusa Tbk.

123

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

40. MASALAH HUKUM (lanjutan)

40. LEGAL MATTERS (continued)

Terhadap kejadian tersebut telah menimbulkan kasus-kasus sebagai berikut : (lanjutan)

The Incident has led to the following cases: (continued)

1.

1. PT Elnusa Tbk (continued)

PT Elnusa Tbk (lanjutan)

a. The Corruption Case (continued)

a. Kasus Tindak Pidana Korupsi (lanjutan)

Later, one of the defendant in Tipikor case, namely Santun Nainggolan, had submitted a legal effort of Judicial Review to Indonesia Supreme Court of Justice in response to the Cassation’s decision in the Tipikor case, where through the decision of Judicial Review No. 163/PL/Pid.Sus/2015 dated January 6, 2016, Indonesia Supreme Court of Justice decided to declined the appeal of Judicial Review from Santun Nainggolan.

Bahwa kemudian salah satu terdakwa dalam kasus Tipikor yakni Santun Nainggolan, telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung R.I. terhadap putusan kasasi dalam perkara Tipikor tersebut, dimana melalui keputusan Peninjauan Kembali No. 163 PK/Pid.Sus/2015 tanggal 6 Januari 2016, Mahkamah Agung R.I telah memutuskan Menolak Permohonan Peninjauan Kembali dari Santun Nainggolan. b.

b. Civil Case

Kasus Perdata Bank telah menjadi pihak tergugat dalam kasus perdata yang diajukan oleh PT Elnusa Tbk (pihak penggugat), dimana penggugat mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Bank karena adanya pemalsuan sertifikat deposito berjangka dengan gugatan material sebesar Rp111.000. Pada tanggal 22 Maret 2012. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan sebagian gugatan penggugat dan menghukum Bank untuk mengembalikan dana milik penggugat.

The Bank had been the defendant of the civil case against PT Elnusa Tbk (the plaintiff), in which the plaintiff filed a case against law towards the Bank due to an indication of certification of deposit forgery amounting to Rp111,000. On March 22, 2012, the South Jakarta Disctrict Court of Justice granted the plaintiff charges and obligated the Bank to return the plaintiff’s fund.

Terkait dengan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Bank telah mengajukan upaya hukum hingga Mahkamah Agung R.I. dan guna mempertahankan haknya, Bank pada tanggal 19 September 2016 telah mengajukan gugatan perlawanan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas permohonan eksekusi yang diajukan oleh PT Elnusa Tbk. Hingga saat ini proses peradilan masih berjalan dalam tahap pemanggilan para pihak dan tahap jawab menjawab.

In relation to the decision of the South Jakarta District Court, the Bank filed a legal appeal to the Indonesia Supreme Court and to protect its right, the Bank, on September 19, 2016 had filed a tierce opposition through South Jakarta District Court against execution appeal filed by PT Elnusa Tbk.Until now, the judicial process is on the stage of calling the defendants and inquiry stage.

124

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

40. MASALAH HUKUM (lanjutan)

40. LEGAL MATTERS (continued)

Terhadap kejadian tersebut telah menimbulkan kasus-kasus sebagai berikut : (lanjutan)

The Incident has led to the following cases: (continued)

1. PT Elnusa Tbk (lanjutan)

1. PT Elnusa Tbk (continued)

b.

b. Civil Case (continued)

Kasus Perdata (lanjutan)

That the Supreme Court in its decision regarding the corruption case decided that the defendant was found guilty of commiting unlawful action of corruption and because of that, each of the defendant will be sentenced to imprisonment in accordance with the level of action taken. At the same time, all the defedant must return and pay the compensation to states and PT Elnusa Tbk. On the other side on the civil case submitted by PT Elnusa Tbk, the Bank is found guilty of committing unlawful action and compulsory to pay the fine to PT Elnusa Tbk amounting Rp111,000.

Bahwa Mahkamah Agung dalam putusannya terhadap perkara tipikor menyatakan bahwa para terpidana dinyatakan bersalah telah melakukan perbuatan melanggar hukum berupa tindak pidana korupsi dan karenanya masingmasing pelaku dihukum penjara sesuai dengan tingkat perbuatannya dan pada saat yang bersamaan para terpidana wajib untuk mengembalikan dan membayar ganti rugi/denda kepada Negara cq. PT Elnusa Tbk. Di lain pihak dalam perkara gugatan perdata yang diajukan PT Elnusa Tbk, Bank dinyatakan telah melakukan perbuatan melanggar hukum dan wajib untuk membayar kepada PT Elnusa Tbk sebesar Rp111.000. 2.

2. Pemkab Batubara, North Sumatera

Pemkab Batubara, Sumatera Utara a.

a. The Corruption Case

Kasus Tindak Pidana Korupsi

Similar to the corruption case of PT Elnusa Tbk, Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center notified that there was an corruption indication of government fund in coal county amounting to Rp80,000 closely similar to the case of embezzlement to PT Elnusa Tbk. This case had been completely processed in Indonesia Supreme Court of Justice. The final Cassation’s decision was read on October 23, 2012, which meant that the case had a binding and legal force. Based on that matter, the court must execute all the verdict of the case in which all defendant (except for Itma Hari Basuki who is in the process of supreme court) have been found guilty of doing unlawful action in the form of corruption and money laundering of coal county government money. They were obligated by the court to return all the corruption fund to the coal county government.

Serupa dengan kasus tindak pidana korupsi PT Elnusa Tbk, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (“PPATK”) melaporkan indikasi tindak pidana korupsi dana Pemerintah Kabupaten Batu Bara sebesar Rp80.000 dengan modus serupa dengan kasus pembobolan dana PT Elnusa Tbk. Kasus ini telah selesai di proses di Mahkamah Agung R.I. Dan putusan kasasi terakhir dibacakan pada tanggal 23 Oktober 2012 yang artinya terhadap perkara tersebut telah mempunyai kekuatan tetap dan mengikat (final and binding) dan karenanya pihak Kejaksaan wajib untuk segera melaksanakan (eksekusi) terhadap seluruh pelaku (kecuali terhadap Itma Hari Basuki yang masih dalam proses di Pengadilan Tinggi) yang telah dinyatakan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum berupa tindak pidana korupsi dan/atau Tindak Pidana Pencucian Uang terhadap dana Pemkab Batu Bara dan diperintahkan untuk mengembalikan dana yang dikorupsi kepada Pemkab Batubara.

125

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

40. MASALAH HUKUM (lanjutan)

40. LEGAL MATTERS (continued)

Terhadap kejadian tersebut telah menimbulkan kasus-kasus sebagai berikut : (lanjutan)

The Incident has led to the following cases: (continued)

2.

2. Pemkab Batubara, North Sumatera (continued)

Pemkab Batubara, Sumatera Utara (lanjutan)

b. Civil Case

b. Kasus Perdata Pada awal Februari 2015, pihak Pemkab Batubara telah mengajukan gugatan perdata kepada Bank, dengan alasan Perbuatan Melanggar Hukum atas bobolnya dana Pemkab Batubara sebesar Rp80.000. Terhadap perkara tersebut pada tanggal 13 Oktober 2015, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membacakan putusannya yang pada intinya menyatakan “Gugatan Penggugat dalam hal ini Pemkab Batubara Tidak Dapat Diterima atau Niet Ontvankelijk Verklaard”. Terhadap putusan dimaksud, Pemkab Batubara pada tanggal 13 Oktober 2015 telah mengajukan upaya banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta, dimana dalam putusannya Pengadilan Tinggi DKI telah menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan menyatakan gugatan Pemkab Batubara dinyatakan Tidak Dapat Diterima atau Niet Ontvankelijk Verklaard.

At the beginning of February 2015, Pemkab Batubara had filed a lawsuit to the Bank, with a reason of unlawful acts on misuse of funds of Pemkab Batubara amounting Rp80,000. With the respective case on October 13, 2015 the judges of South Jakarta District Court has read the decisions that mainly stated “the defendant suit in this case Pemkab Batubara can not be accepted or Niet Ontvankelijk Verklaard”. Toward the said decision, Pemkab Batubara October 13, 2015, had made an appeal to Jakarta Court, in which the High Court of DKI upheld the decision of South Jakarta District Court, and stated a lawsuit of Pemkab Batubara unacceptable or Niet Ontvankelijk Verklaard.

Pada saat ini Pemkab Batubara sedang mengajukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung RI.

At this time Pemkab Batubara has submitted an appeal to the Indonesia Supreme Court.

Dari kedua kasus tindak pidana korupsi tersebut, baik Mahkamah Agung R.I. dalam kasus PT Elnusa Tbk maupun dalam kasus Pemkab Batu Bara, tidak menyebutkan Bank bertanggung jawab untuk mengembalikan baik dana PT Elnusa Tbk maupun Pemkab Batubara yang dibobol oleh pelaku yang telah dihukum tersebut.

From these two corruption cases, the Indonesia Supreme Court, in the case of PT Elnusa Tbk and as well as in the case of Batu Bara County Government, did not mentioned the Bank to be held responsible for returning the funds to PT Elnusa Tbk and Batu Bara County Government’s which are compromised by the defendant who has been convicted.

Sehubungan dengan kasus-kasus di atas, Bank memenuhi permintaan dari Bank Indonesia antara lain untuk membentuk dana cadangan dalam escrow account sebesar Rp191.000 sampai kedua sengketa tersebut diselesaikan dan berkekuatan hukum tetap.

In relation to the cases above, the Bank has received a request from Bank Indonesia to, among others, create an escrow account amounting to Rp191,000 until the disputes are settled and legally binding.

Bank telah memenuhi permintaan Bank Indonesia dan, setelah komunikasi dengan Bank Indonesia, memblokir penggunaan beberapa Sertifikat Bank Indonesia di Bank Indonesia sebesar Rp191.000.

The Bank has complied with Bank Indonesia’s request and, after communication with Bank Indonesia, restricted the use of certain Bank Indonesia Certificate amounting to Rp191,000.

Berdasarkan hasil putusan pengadilan dalam dua kasus Tipikor di atas, Bank berkeyakinan bahwa, berdasarkan yurisprudensi dari kasus-kasus serupa, tuntutan perdata terhadap Bank tidak berdasar, karenanya tidak akan memiliki dampak terhadap hasil operasi, posisi keuangan atau likuiditas Bank.

In view of the court’s decision of those criminal corruption cases above, the Bank believed, that on the basis of jusrisprudences of the similar case, such claim on the civil case will have no basis and therefore will not result to a significant impact on the operations, financials or liquidity of the Bank.

126

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

41. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

41. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY

a.

a.

Posisi aset (sebelum dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

Asset position (before deducting the allowance for impairment losses) and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:

31 Desember/December 31 2016 Aset Kas (Catatan 4) Giro pada Bank Indonesia (Catatan 5) Giro pada bank lain (Catatan 6) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 7) Efek-efek (Catatan 8) Tagihan derivatif (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11) Tagihan akseptasi (Catatan 12) Aset lain-lain (Catatan 14) Total Liabilitas Liabilitas segera (Catatan 15) Simpanan dari nasabah (Catatan 16, 17 dan 18) Simpanan dari bank lain (Catatan 19) Liabilitas derivatif (Catatan 10) Utang akseptasi (Catatan 12) Pinjaman yang diterima (Catatan 22) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain (Catatan 23) Total Posisi aset - neto

2015

170.171

242.466

645.939

1.034.840

111.919

217.351

1.120.985 2.965.089 20.754 4.030.369 121.698 72.728

5.095.729 1.775.312 43.660 4.190.560 293.052 85.486

Assets Cash (Note 4) Current accounts with Bank Indonesia (Note5) Current accounts with other banks (Note 6) Placements with Bank Indonesia and other banks (Note 7) Securities (Note 8) Derivatives receivable (Note 10) Loans (Note 11) Acceptances receivable (Note 12) Other assets (Note 14)

9.259.652

12.978.456

Total

18.513

117.627

7.579.673

10.320.374

224 19.374 121.698 538.900

69.238 23.734 293.052 1.208.945

30.366

50.285

8.308.748

12.083.255

Total

950.904

895.201

Asset position - net

127

Liabilities Obligations due immediately (Note 15) Deposit from customers (Notes 16, 17 and 18) Deposits from other banks (Note 19) Derivatives payable (Note 10) Acceptances payable (Note 12) Fund borrowings (Note 22) Accrued expenses and other liabilities (Note 23)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

41. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

41. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (continued)

Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank adalah sebagai berikut:

The Bank’s Net Open Position (“NOP”) was as follows:

31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing (dalam nilai penuh)/ Foreign currencies (in full amount)

Aset/ Assets Dolar Singapura Yen Jepang Poundsterling Inggris Yuan China Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Dolar Australia Franc Swiss Dolar Selandia Baru

24.861.763 661.875.380 2.653.940 2.700.12 13.907.745 804.977.176 1.767.069 35.765.203 97.055 5.969.206

Ekuivalen Rupiah/Equivalent in Rupiah

Liabilitas/ Liabilities 24.642.690 673.450.943 2.729.566 2.398.424 13.947.884 804.938.282 1.543.739 35.777.339 104.474 5.973.585

Aset/ Assets

Liabilitas/ Liabilities

Posisi Devisa Neto/ Net Open Position

231.511 76.162 43.936 5.237 197.153 10.845.055 3.071 347.749 1.282 55.888

229.471 77.494 45.188 4.651 197.721 10.844.531 2.682 347.867 1.380 55.929

2.040 1.332 1.252 586 568 524 389 118 98 41

11.807.044

11.806.914

6.948

Total Modal Tier I dan Tier II bulan Desember 2016, setelah dikurangi dengan modal pengurang

Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Chinese Yuan European Euro United States Dollar Hong Kong Dollar Australian Dollar Swiss Franc New Zealand Dollar

10.883.111

Total Tier I and Tier II Capital of December 2016 net of capital deduction

0,06%

NOP Ratio

Rasio PDN 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing (dalam nilai penuh)/ Foreign currencies (in full amount)

Aset/ Assets Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Selandia Baru Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Hong Kong Franc Swiss Dolar Australia Dolar Singapura Yuan China

957.138.774 7.886.054 385.769 347.882.526 691.879 1.233.411 123.560 33.533.575 20.395.801 1.348.064

Liabilitas/ Liabilities 959.101.972 7.833.797 327.042 343.849.728 712.037 1.084.887 107.793 33.541.252 20.392.285 1.345.740

Ekuivalen Rupiah/Equivalent in Rupiah

Aset/ Assets

Liabilitas/ Liabilities

Posisi Devisa Neto/ Net Open Position

13.194.158 118.738 3.644 39.838 14.141 2.194 1.720 338.144 199.042 2.828

13.221.221 117.950 3.089 39.376 14.553 1.930 1.500 338.221 199.007 2.823

27.063 788 555 462 412 264 220 77 35 5

13.914.447

13.939.670

29.881

Total Modal Tier I dan Tier II bulan Desember 2015, setelah dikurangi dengan modal pengurang Rasio PDN

United States Dollar European Euro New Zealand Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Hong Kong Dollar Swiss Franc Australian Dollar Singapore Dollar Chinese Yuan

10.279.296

Total Tier I and Tier II Capital of December 2015 net of capital deduction

0,29%

NOP Ratio

In accordance with BI regulation concerning NOP as amended by BI Regulation No. 6/20/PBI/2004 on 15 July 2004 and as further amended by BI Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010, the maximum NOP of banks should be 20% of capital. NOP represents an absolute amount arising from the differences between the assets and liabilities in foreign currencies in the statements of financial position and administrative accounts. The NOP of the Bank as of December 31, 2016 and 2015 is in compliance with BI regulations.

Berdasarkan peraturan BI mengenai PDN sebagaimana telah direvisi melalui Peraturan BI No. 6/20/PBI/2004 pada tanggal 15 Juli 2004, yang terakhir diperbaharui dengan Peraturan BI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, PDN bank setinggi-tingginya adalah 20% dari modal. PDN merupakan jumlah absolut dari selisih antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing, baik yang terdapat di laporan posisi keuangan maupun rekening administratif. PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah memenuhi ketentuan BI.

128

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42.

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

KEGIATAN WALI AMANAT

42. TRUSTEESHIP ACTIVITIES

Bank memperoleh izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai wali amanat dari BAPEPAM-LK berdasarkan surat keputusan No. 20/STTD-WA/PM/2000 pada tanggal 2 Agustus 2000. Jasa-jasa yang dilakukan oleh Bank sebagai wali amanat adalah sebagai berikut:

The Bank was granted with the license to conduct trusteeship activity from BAPEPAM-LK based on the decision letter No. 20/STTD-WA/PM/2000 dated August 2, 2000. The services provided by the Bank as a trustee are as follows:

a.

Mewakili kepentingan pemegang obligasi baik di dalam dan di luar pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan pemegang obligasi;

a.

Represents the bondholders in any court and outside the court on any legal actions that related to the bondholders’ interest;

b.

Menyampaikan informasi lengkap secara terbuka mengenai kualifikasinya sebagai Wali Amanat dalam prospektus;

b.

Submits complete information concerning its qualification as Trustee in the prospectus;

c.

Memberikan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek dan pemegang obligasi baik secara langsung atau melalui Bursa Efek dalam hal emiten telah cidera janji atau terjadi keadaan yang dapat membahayakan kepentingan pemegang obligasi;

c.

Directly reports to Financial Services Authority, Stock Exchange and to the bondholders, directly or through Stock Exchange when the issuer has not complied with the agreement or any condition that will be disadvantageous to the bondholders;

d.

Melakukan pengawasan atau pemantauan secara berkala mengenai perkembangan pengelolaan usaha emiten berdasarkan laporan keuangan atau laporan lainnya;

d.

Perform periodic monitoring or supervision on the development of the issuer’s business based on financial reports or others reports;

e.

Memberikan nasehat yang diperlukan emiten sehubungan dengan perjanjian perwaliamanatan.

e.

Provides necessary advisory services to issuer in connection with the trusteeship agreement.

For the year ended December 31, 2016, the Bank acts as Trustee for 97 bonds issuance, 29 MediumTerm Notes Issuance and 8 sukuk Issuance while for the year ended December 31, 2015, the Bank acts as Trustee for 88 bonds issuance, 16 MediumTerm Notes Issuance and 5 sukuk Issuance. The total value of the bonds issued amounted to Rp92,789,363 and USD105,000 up to December 31, 2016 and Rp74,402,063 and USD130,000 up to December 31, 2015.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016, Bank bertindak sebagai Wali Amanat atas 97 emisi obligasi, 29 emisi Medium-Term Notes dan 8 emisi sukuk sedangkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, Bank bertindak sebagai Wali Amanat atas 88 emisi obligasi, 16 emisi MediumTerm Notes dan 5 emisi sukuk. Jumlah nilai obligasi yang diterbitkan adalah sebesar Rp92.789.363 dan USD105.000 sampai dengan 31 Desember 2016 dan sebesar Rp74.402.063 dan USD130.000 sampai dengan 31 Desember 2015.

129

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

43. KEGIATAN JASA KUSTODIAN

43. CUSTODIAN SERVICES ACTIVITIES

Bank dapat bertindak sebagai Bank Kustodian berdasarkan surat izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-01/PM/Kstd/2001 tanggal 18 Januari 2001.

The Bank is allowed to provide custodian services based on the license from the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution based on the letter No. KEP-01/PM/Kstd/2001 dated January 18, 2001.

Jasa-jasa kustodian yang diberikan Bank terdiri dari:

The custodian services provided by the Bank are as follows:







Kustodian Umum meliputi:

General Custody encompasses:

-

Safekeeping (penyimpanan pengadministrasian efek-efek)

dan

-

Safekeeping (storage and administration of securities)

-

Settlement & transaction handling (penanganan dan penyelesaian transaksi penjualan/pembelian efek-efek)

-

Settlement & transaction handling (handling and settlement the transaction of sales/purchases securities)

-

Corporate action (pengurusan hak-hak nasabah sehubungan dengan kepemilikan efek-efek nasabah)

-

Corporate action (handling customer’s rights in relation with the ownership of securities)

-

Proxy (mewakili nasabah dalam Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan surat kuasa)

-

Proxy (as a customer representative at the General Meeting of Shareholders based on powers of attorney)

-

Pelaporan

-

Reporting



Kustodian Reksa Dana meliputi:

Mutual Fund Custody encompasses:

-

Unit Registry (pencatatan pengadministrasian unit reksa dana)

dan

-

Registry Unit (registration administration of mutual fund unit)

-

Fund Accounting (penitipan kolektif, pengadministrasian portofolio Reksa Dana dan penghitungan Nilai Aset Bersih)

-

Fund Accounting (collective custody, mutual fund administration and portfolio Net Asset Value calculation)

-

Pelaporan

-

Reporting

-

Penyimpanan efek-efek peraturan yang berlaku.

-

The storage of other securities in compliance with the prevailing regulations.

lain

sesuai

and

As of December 31, 2016 and 2015, the value of the portfolio under administration of the Bank’s custodian amounted to Rp42,339,678 and Rp42,040,041, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai portofolio dalam administrasi kustodian Bank masing-masing sebesar Rp42.339.678 dan Rp42.040.041.

130

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

44. PENGUKURAN NILAI WAJAR

44. FAIR VALUE MEASUREMENTS The next table summarises the comparison between the carrying amounts and fair values of all financial assets and liabilities presented per category of financial instruments. The fair values disclosed are based on relevant information available as of December 31, 2016 and 2015, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date.

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan disajikan per kategori dari instrumen keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini. 31 Desember/December 31 2016 Nilai tercatat/ Carrying value Aset Keuangan Kas Nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Pinjaman dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain - neto*) Total

*)

2015 Nilai wajar/ Fair value

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/ Fair value

1.001.235

1.001.235

1.093.626

1.093.626

1.904.649 20.754 1.925.403

1.904.649 20.754 1.925.403

2.399.036 43.660 2.442.696

2.399.036 43.660 2.442.696

17.550.413

17.550.413

8.145.070

8.145.070

4.337.316

4.337.316

4.546.084

4.546.084

116.098

116.098

279.526

279.526

5.982.913

5.982.913

8.672.779

8.672.779

4.265.089 27.777.461 594.064 776.120

4.265.089 26.457.599 594.064 776.120

3.781.135 31.748.472 489.215 733.227

3.781.135 33.234.256 489.215 733.227

43.849.061

42.529.199

50.250.438

51.736.222

64.326.112

63.006.250

61.931.830

63.417.614

Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir

*)

131

Financial Assets Cash Fair value through profit or loss Securities Derivatives receivable Available-for-sale Securities Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under agreement to resell Loans Acceptances receivable Other assets - net*) Total

Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables, sale of securities receivables and restricted assets

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

44. PENGUKURAN NILAI WAJAR (lanjutan)

44. FAIR VALUE MEASUREMENTS (continued) The next table summarizes the comparison between the carrying amounts and fair values of all financial assets and liabilities presented per category of financial instruments. The fair values disclosed are based on relevant information available as of December 31, 2016 and 2015, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date. (continued)

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan disajikan per kategori dari instrumen keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini. (lanjutan)

31 Desember/December 31 2016 Nilai tercatat/ Carrying value

2015 Nilai wajar/ Fair value

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/ Fair value

Liabilitas Keuangan

Financial Liabilities

Nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas derivatif

Fair value through profit or loss Derivatives payable

19.374

Diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas segera 549.204 Simpanan nasabah Giro 5.568.710 Tabungan 10.688.046 Deposito berjangka 34.816.471 Simpanan dari bank lain Call money 330.000 Giro 162.238 Tabungan 152.873 Deposito berjangka 270.658 Utang akseptasi 594.064 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 4.017.253 Pinjaman yang diterima 538.900 Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**) 108.540

Total

**)

19.374

23.734

23.734

549.204

558.656

558.656

5.568.710 10.688.046 34.816.471

5.111.618 9.993.508 34.634.546

5.111.618 9.993.508 34.634.546

330.000 162.238 152.873 270.658 594.064

318.925 610.684 213.203 561.916 489.215

318.925 610.684 213.203 561.916 489.215

4.017.253 538.900

2.380.347 1.208.945

2.380.347 1.208.945

108.540

156.147

156.147

57.796.957

57.796.957

56.237.710

56.237.710

57.816.331

57.816.331

56.261.444

56.261.444

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari utang bunga dan setoran jaminan.

**)

Measured at amortized cost Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Call money Current accounts Savings deposits Time deposits Acceptances payable Securities sold under repurchased agreements Fund borrowings Accrued expenses and other liabilities**)

Total

Accrued expenses and other liabilities consist of interest payables and security deposits.

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu selain derivatif dan kredit yang diberikan mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.

Fair values of certain financial assets and liabilities other than derivatives and loans are approximately the same with their carrying amounts due to the short-term maturities of these financial instruments and/or repriced frequently.

Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif dihitung berdasarkan metodologi yang dijelaskan dalam Catatan 2j dan 10.

The fair value of derivatives receivable and payable are calculated based on methodology as disclosed in Notes 2j and 10.

Nilai wajar dari kredit yang diberikan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar terkini.

The fair value of loans are determined by discounting cash flows using current market interest rate.

132

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

44. PENGUKURAN NILAI WAJAR (lanjutan)

44. FAIR VALUE MEASUREMENTS (continued)

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar: (lanjutan)

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: (continued)

Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari aset dan liabilitas:

The Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of assets and liabilities:

- Level 1 :

- Level 1 :

- Level 2 :

- Level 3 :

harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung; input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

- Level 2 :

- Level 3 :

quoted (unadjusted) market prices in active market for identical assets or liabilities. inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability either directly (example, price) or indirectly; inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

The table below show the assets and liabilities measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy.

Tabel di bawah ini menunjukkan aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:

31 Desember/December 31, 2016

Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/ Carrying value

Tingkat/ Level 1

Tingkat/ Level 2

Tingkat/ Level 3

Aset yang diukur pada nilai wajar Efek-efek yang diperdagangkan Tagihan derivatif Efek-efek tersedia untuk dijual

1.904.649 20.754

1.904.649 -

20.754

-

17.550.413

17.550.413

-

-

Total aset yang diukur pada nilai wajar

19.475.816

19.455.062

20.754

-

Total assets measured at fair value

Assets measured at fair value Trading securities Derivatives receivable Securities availablefor-sale

Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Kredit yang diberikan Agunan yang diambil alih Aset tetap

27.777.461 50.559 5.436.295

-

26.102.117 -

355.482 50.559 5.436.295

Assets for which fair value are disclosed Loans Foreclosed assets Fixed Assets

Total aset yang nilai wajarnya diungkapkan

33.264.315

-

26.102.117

5.842.336

Total assets for which fair value are disclosed

Liabilitas yang diukur pada nilai wajar Liabilitas derivatif

19.374

-

19.374

-

Liabilities measured at fair value Derivatives payable

Total liabilitas yang diukur pada nilai wajar

19.374

-

19.374

-

Total liabilities measured at fair value

133

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

44. PENGUKURAN NILAI WAJAR (lanjutan)

44. FAIR VALUE MEASUREMENTS (continued) 31 Desember/December 31, 2015 Nilai wajar/Fair value

Nilai tercatat/ Carrying value Aset yang diukur pada nilai wajar Efek-efek yang diperdagangkan Tagihan derivatif Efek-efek tersedia untuk dijual Total aset yang diukur pada nilai wajar Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Kredit yang diberikan Agunan yang diambil alih Aset tetap Total aset yang nilai wajarnya diungkapkan

Tingkat/ Level 1

Tingkat/ Level 2

Tingkat/ Level 3 Assets measured at fair value

2.399.036 43.660

2.399.036 -

43.660

-

8.145.070

8.145.070

-

-

10.587.766

10.544.106

43.660

-

Trading securities Derivatives receivable Securities availablefor-sale Total assets measured at fair value

31.748.472 31.254 5.568.475

-

33.194.091 -

40.165 31.254 5.568.475

37.348.201

-

33.194.091

5.639.894

Assets for which fair value are disclosed Loans Foreclosed assets Fixed Assets Total assets for which fair value are disclosed

Liabilitas yang diukur pada nilai wajar Liabilitas derivatif

23.734

-

23.734

-

Liabilities measured at fair value Derivatives payable

Total liabilitas yang diukur pada nilai wajar

23.734

-

23.734

-

Total liabilities measured at fair value

Nilai wajar dari agunan diambil alih dicatat berdasarkan nilai wajar level 3.

Fair value of foreclosed assets are recorded based on level 3 fair value.

Nilai wajar tingkat 3 dari tanah dan bangunan dihitung dengan menggunakan pendekatan perbandingan pasar, pendekatan pendapatan, dan pendekatan biaya yang dihasilkan oleh aset.

Level 3 fair values of land and buildings are calculated using the comparable market approach, income approach and cost approach.

Tidak terdapat perpindahan antar tingkat selama tahun berjalan.

There were no transfer between level during the year.

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a.

Pendahuluan dan Gambaran Umum

Introduction and Overviews

Bank mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18 / POJK.03 / 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.

The Bank implements risk management policy in accordance with Indonesia Financial Services Authority No. 18 / POJK.03 / 2016 on “Application of Risk Management for Commercial Bank”.

Bertolak dari ketentuan tersebut serta kebutuhan internal Bank, maka Bank Mega telah melaksanakan manajemen risiko sesuai dengan cakupan aktivitasnya. Guna menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko, Bank Mega selalu mengembangkan tools yang digunakan, mengevaluasi dan memperbaiki setiap kelemahan pada proses, maupun terhadap pengembangan sumber daya manusia sebagai kunci implementasi tersebut. Hal ini penting dilakukan mengingat faktor risiko yang memiliki sifat dinamis mengikuti perkembangan praktek bisnis perbankan itu sendiri.

Starting from these regulated policy as well as internal requirement, Bank Mega has implemented risk management in accordance with the scope of their activities. In order to enhance the implementation of risk management, Bank Mega always develop tools that are used, evaluate and correct any weakness in the process, and the development of human resources as the key to the implementation. It is important considering that risk factors inline with the the dynamic nature of the development on the banking business practice itself.

134

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.

b.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a.

Pendahuluan dan Gambaran Umum (lanjutan)

Introduction and Overviews (continued)

Upaya perbaikan implementasi manajemen risiko tersebut difokuskan pada lima hal utama, yaitu Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan, Pengendalian, dan Pelaporan.

The effort of improving the implementation of risk management is focused on five main points, namely Identification, Measurement, Monitoring, Control, and Reporting.

Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko instrumen keuangan sebagai berikut:

The Bank has exposure to the following risks from financial instruments:



Risiko kredit



Credit risk



Risiko pasar



Market risk



Risiko likuiditas



Liquidity risk



Risiko operasional



Operational risk

b.

Kerangka Manajemen Risiko

Risk Management Framework

Manajemen risiko Bank dikendalikan oleh Direktorat Risiko dengan didukung oleh unit kerja dibawahnya. Ada 8 (delapan) Unit Kerja pendukung Direktorat Risiko, yaitu:

Risk management of the Bank is under the control of Risk Directorate. There are 8 (eight) Units under Risk Directorate:



Operational Risk Management



Operational Risk Management



Credit Risk Management



Credit Risk Management



Market, Liquidity, and Integrated Risk Management



Market, Liquidity, and Integrated Risk Management



National Credit Review



National Credit Review



National Credit Control and Special Asset Management



National Credit Control and Special Asset Management



National Credit Appraisal



National Credit Appraisal



SME Collection & Remedial



SME Collection & Remedial



SME Asset Recovery



SME Asset Recovery

135

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.

Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)

Risk Management Framework (continued)

Manajemen telah membentuk komite-komite yang membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam manajemen risiko, yaitu:

The management has established committees which are responsible to assist Board of Commissioners and Directors for managing the Bank’s risk management, that are:

• • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • • •

Komite Pemantau Risiko Komite Audit Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Manajemen Risiko Komite Produk Komite Kebijakan Perkreditan Komite Pengadaan Barang Komite Teknologi Informasi Komite Aset dan Liabilitas (“ALCO”) Komite Sumber Daya Manusia Komite Good Corporate Governance

Risk Oversight Committee Audit Committee Remuneration and Nomination Committee Risk Management Committee Product Committee Credit Policy Committee Procurement Committee Information Technology Committee Asset and Liability Committee (“ALCO”) Human Resources Committee Good Corporate Governance Committee

Komite-komite ini bertanggungjawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank pada masing-masing area. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

These committees are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policy in their specified areas. All committees report regularly to the Board of Commissioners and Directors.

Kebijakan manajemen risiko Bank dibentuk untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menentukan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai dan untuk mengawasi risiko yang sesuai dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Bank melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang teratur dan konstruktif, dimana seluruh karyawan memahami peran dan tanggung jawab mereka.

The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Bank, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.

Bank menerapkan pengelolaan risiko yang efektif, dimana praktek-praktek yang sehat melekat pada sistem utama dan proses bisnis yang ada di Bank yang memungkinkan pengelolaan manajemen risiko oleh masing-masing satuan bisnis karena pengelolaan risiko adalah tanggung jawab dari semua pegawai pada semua level di organisasi. Bank juga menerapkan budaya kesadaran yang kuat dan proaktif atas risiko, yang merupakan dasar untuk mencapai manajemen risiko yang konsisten dan efektif.

Effective risk management is adopted, hence, the sound practices are embedded in the Bank’s core systems and business processes, thus allowing self-management of risk by respective business units, in which risk management is a responsibility of all employees at all levels in the organizational hierarchy. The Bank also adopts a strong and proactive risk awareness mindset, which is fundamental in attaining consistent and effective risk management.

136

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.

Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)

Risk Management Framework (continued)

Unit Kerja Independen telah dibentuk untuk melakukan evaluasi, pemantauan dan pelaporan berbagai risiko secara independen. Unit kerja tersebut dirancang untuk berfungsi secara independen dari unit bisnis.

Independent Working Units have been formed to facilitate independent evaluation, various risks monitoring and reporting. These divisions are designed to function independently of the business units.

Unit Operational Risk Management, Unit Credit Risk Management, Unit Market Liquidity & Integrated Risk Management, Unit National Credit Control & Special Asset Management, Unit National Credit Review, Unit National Credit Appraisal, Unit Compliance & Good Corporate Governance, Unit Banking Fraud, Unit Anti Money Laundering, Unit Corporate Legal, Unit Consumer Banking Network (sub unit Customer Care), Unit Centralized Transactional Operations (sub unit Network Operational Control) bertugas untuk melakukan identifikasi, mengkaji dan mengawasi semua risiko utama Bank sesuai dengan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang telah ditetapkan. Fungsi pengendalian risiko terletak pada Satuan Kerja Audit Internal (“SKAI”).

Operational Risk Management Unit, National Credit Control Unit, Credit Risk Management Unit, Market Liquidity & Integrated Risk Management Unit, National Credit Control & Special Asset Management Unit, National Credit Review Unit, National Credit Appraisal Unit, Compliance & Good Corporate Governance Unit, Banking Fraud Unit, Anti Money Laundering Unit, Corporate Legal Unit, Consumer Banking Network Unit (Customer Care Sub Unit), Centralized Transactional Operations Unit (Network Operational Control Sub Unit) are in charge of identifying, assessing and monitoring all of the Bank’s main risks in accordance with well-defined risk management policies and procedures. Risk control functions are handled by Internal Audit (“SKAI”).

Beberapa kebijakan internal yang terkait manajemen risiko yang ditinjau atau diterbitkan Bank sampai dengan 2016 antara lain sebagai berikut: • Kebijakan Manajemen Risiko Strategis • Kebijakan Manajemen Risiko Hukum • Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi • Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan • Kebijakan Manajemen Risiko Kredit • Kebijakan Manajemen Risiko Pasar • Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas • Kebijakan Manajemen Risiko Operasional • Pedoman Kerja Laporan ATMR Kredit Standardized Approach • Pedoman Kerja Perhitungan Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) • Perubahan Pertama Kebijakan Perhitungan BMPK untuk Transaksi Derivatif • Komite Manajemen Risiko • Komite Kebijakan Perkreditan Bank Mega • Koordinasi Pengelolaan Risiko Kredit • Pedoman Perhitungan ATMR Risiko Operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar (PID) • Pedoman Kerja Stress Test • Pedoman Kerja ATMR Pasar • Pedoman Kerja Profil Risiko PT Bank Mega Tbk

Several internal risk management policies which are released or reviewed until 2016 are as follows: • • • • • • • • • • • • • • • • • •

137

Strategic Risk Management Policy Legal Risk Management Policy Reputational Risk Management Policy Compliance Risk Management Policy Credit Risk Policy Market Risk Management Policy Liquidity Risk Management Policy Operational Risk Management Policy Guidelines of Standardized Approach ATMR Credit Report Guidelines of Interest Rate Risk in Banking Book First Amendment in BMPK Calculation Policy for Derivative Transactions Risk Management Committee Credit Policy Committee of Bank Mega Coordination of Credit Risk Management Guidelines of Operational Risk RWA calculation based on the Basic Indicator Approach (BIA) Guidelines of Stress Testing Guidelines of Market ATMR Guidelines of Risk Profile of PT Bank Mega Tbk

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b.

Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)

Risk Management Framework (continued)

Beberapa kebijakan internal yang terkait manajemen risiko yang direviu atau diterbitkan Bank sampai dengan 2016 antara lain sebagai berikut: (lanjutan)

Several internal risk management policies which are released or reviewed until 2016 are as follows: (continued)





• • • • • • • • • • •

Revisi Pedoman Kerja Profil Risiko PT Bank Mega Tbk. Ketentuan Penggunaan Batas Wewenang Memutus Kredit Pejabat Bank Mega. Risk Statement, Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Culture PT Bank Mega Tbk. Kebijakan Pembentukan dan Tata Tertib Risk Council Kartu Kredit. Pedoman Penyusunan Profil Risiko Limit Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Mekanisme Pemantauan Sektor Ekonomi. Kebijakan Risk Limit Bank Mega Komite Kredit Bank Mega Limit Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi Kebijakan Penggunaan Scoring Process Kartu Kredit Buku Pedoman Penurunan Nilai Kredit Kebijakan Hapus Buku & Hapus Tagih Kredit

• • •

Revised Guidelines Risk Profile of PT Bank Mega Tbk Use of Limit Authority on Credit Approval Policy. Risk Statement, Risk Appetite, Risk Tolerance, and Risk Culture of PT Bank Mega Tbk. Formation and Guidelines of Credit Card Risk Council Policy Guidelines of Risk Profile Financing Limits based on Economic Sectors and Economic Sector Monitoring Mechanisms. Risk Limit Policy of Bank Mega Credit Committee of Bank Mega Financing limits based on Economic Sector



Credit Card Scoring Process Policy

• •

Guidelines to Credit Portfolio Impairment Credit Policy on Write-Off & Hair Cut

• • • • •

Sebagian besar kebijakan tersebut merupakan hasil reviu dari kebijakan yang telah ada. Upaya reviu dilakukan untuk menyempurnakan kebijakan dikarenakan adanya perubahan dari peraturan Bank Indonesia & Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

Most of the policies are the result of reviewed version of the existing policies. The reviews are performed due to the changes in Bank Indonesia & Financial Services Authority (“OJK”) regulations.

Secara umum, pelaksanaan manajemen risiko selama tahun 2016 difokuskan pada hal-hal berikut:

In general, the implementation of management in 2016 was focused in:



Peningkatkan kesadaran dan kompetensi sumber daya manusia



Increasing awareness and competencies of human resources



Pengembangan peran Satuan Manajemen Risiko (SKMR)

Kerja



Developing the roles of Risk Management unit



Peningkatan intensitas pengendalian dan pengawasan indikator yang terkait dengan upaya perbaikan Profil Risiko Bank dalam PTKB



Increase in the intensity of monitoring and control of indicators associated with efforts to improve Bank’s Risk Profile in RBBR

138

risk

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit

Credit Risk

Prinsip yang diterapkan oleh Bank untuk menjalankan aktivitas manajemen risiko kredit didasarkan pada kebijakan risiko kredit yang mencakup persyaratan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan kebijakan-kebijakan internal. Kebijakan internal direvisi secara berkala agar sejalan dengan perkembangan terkini peraturan, lingkungan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi karena pertumbuhan bisnis Bank dan kondisi ekonomi global.

The principle by which the Bank conducts their credit risk management activities is governed by credit risk policy that incorporates Bank Indonesia’s regulatory requirements as well as internal policies. Internal policies are revised periodically in accordance with changes in the regulatory requirements, business environment and changes resulting from the Bank’s business growth and global economic condition.

Secara umum, kebijakan internal kredit Bank bersifat pemberian kredit dalam bentuk secured loan atau kredit yang berbasis agunan. Sistem pemeringkatan internal Bank untuk segmen korporasi dan komersial akan menghasilkan peringkat risiko setiap debitur dan fasilitas yang diberikan. Setiap peringkat risiko mencerminkan risiko gagal bayar (default) dari peminjam, sedangkan peringkat risiko pada level fasilitas akan dipengaruhi juga oleh ketersediaan agunan dan/atau faktor mitigasi risiko kredit lainnya.

In general, the Bank’s credit policy follows lending in the form of secured lending or collateral-based loans. The Bank’s internal grading system for corporate and commercial segments will generate risk grades for each specific borrower level as well as facility level. Each risk grade reflects borrower’s risk of default while facility level grades are also affected by the availability of collateral and/or other credit risk mitigation.

Manajemen risiko kredit difokuskan pada persiapan infrastruktur untuk mendukung strategi bisnis Bank, yang mencakup aspekaspek berikut:

Credit risk management focused on the preparation of infrastructures to support the Bank’s strategic business, which covers the following aspects:



Kecukupan kebijakan penetapan limit

prosedur



Availability of policies and procedures and limits



Kecukupan dan kualitas sumber daya manusia



Adequacy and quality of human resources



Batas wewenang pemutusan kredit



Limit authority on credit approval



Sistem pengendalian menyeluruh



Comprehensive internal control system

dan

internal

yang

Di samping itu, Bank telah siap untuk menerapkan pengukuran risiko kredit Basel II dengan menggunakan pendekatan standar. Namun demikian, persiapan infrastruktur dan pembangunan database untuk penerapan Basel II dengan pendekatan Internal Rating tetap terus dilakukan.

Moreover, the Bank is ready to implement Basel II risk measurement using standardized approach. However, the preparation of infrastructures and databases for Basel II implementation using Internal Rating-based approach are still in progress.

Bank telah menerapkan PSAK No. 50/55 dalam perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Metode penurunan nilai ini digunakan untuk menghitung CKPN fasilitas kredit yang terkait dengan significant loan. Minimum kriteria yang termasuk dalam kategori significant loan mengacu kepada Pedoman Penurunan Nilai Kredit Bank Mega.

Bank has implemented SFAS No. 50/55 in calculating Allowance for Impairment Losses (CKPN). This method of impairment is used to calculate CKPN for credit facility related to significant loan. The minimum criteria included in the significant loan category refers to the Guidelines for Bank Mega Credit Impairment.

139

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

Metodologi perhitungan CKPN dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kategori: Kolektif dan Individual. Perhitungan CKPN Kolektif dihitung dengan menggunakan beberapa parameter, yaitu Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), dan Carrying Amount (CA) sebagai proksi atas Exposure at Default (EAD). PD dihitung dengan 2 (dua) pendekatan statistik yaitu Roll Rate Analysis untuk segmen retail (Usaha Kecil, MOJF, Konsumer, Kartu Kredit) dan Migration Analysis untuk segmen Korporasi dan Komersial. Perhitungan PD dan LGD menggunakan data historis.

Calculation method of allowance for impairment losses is categorized into 2 (two) categories: collective and individual. Collective impairment is calculated using certain parameters, such as: Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD) and Carrying Amount (CA) as a proxy on Exposure at Default (EAD). PD is calculated by 2 (two) statistical approaches: Roll Rate Analysis for retail segment (Small Enterprises, MOJF, Consumer, Credit Card) and Migration Analysis for Corporate and Commercial segments. PD and LGD are calculated using historical data.

Perhitungan CKPN Individual dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan akuntansi dan Pedoman Penurunan Nilai Kredit Bank Mega.

Calculation of Individual CKPN is performed based on accounting policies as well as the Guidelines for Bank Mega Credit Impairment.

Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara periodik ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengelolaan risiko kredit berdasarkan parameter risiko kredit pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:

The Bank also measures and reports periodically to Financial Services Authority (OJK) in terms of credit risk management based on the credit risk parameters of Assessment of Bank Soundness Level (PTKB) using Risk-based Bank Rating (RBBR) which consist of 2 (two) categories:

1.

1.

Risiko Inheren

Inherent Risks



Komposisi portofolio aset dan tingkat konsentrasi kredit



Asset portfolio compositions and level of credit concentration



Kualitas penyediaan dana kecukupan pencadangan

dan



Funding procurement provision adequacy



Strategi penyediaan dana dan sumber timbulnya penyediaan dana



Funding procurement strategy and resources



Faktor eksternal



External factors

2.

2. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Kredit

quality

and

Credit Risk Management Implementation Quality



Tata kelola risiko kredit



Credit risk governance



Kerangka manajemen risiko kredit



Credit risk management frameworks



Proses manajemen risiko kredit, sistem informasi, dan sumber daya manusia



Credit risk management process, information system, and human resources



Sistem pengendalian risiko kredit



Credit risk control system

140

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan) (i)

Eksposur Kredit

Maksimum

terhadap

Credit Risk (continued) (i)

Risiko

Maximum Exposure to Credit Risk

Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya.

An analysis of the maximum exposure to credit risk considering the financial effect of collateral and other credit enhancement.

Dalam penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) yang diberikan kepada nasabah.

For guarantees and irrevocable letters of credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan rekening administratif tanpa memperhitungkan agunan kredit atau jaminan kredit lainnya.

The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of its financial instruments on the consolidated statements of financial position and administrative accounts without taking into account of any collateral held or other credit enhancement.

31 Desember/December 31 Uraian

2016

2015

Description

Posisi keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain - lain *) Rekening administratif: Bank garansi L/C tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Total *)

4.337.316

4.546.084

116.098

279.526

5.982.913 19.455.062

8.672.779 10.544.106

4.265.089 20.754 28.276.743 594.064 776.120

3.781.135 43.660 32.398.116 489.215 733.227

682.002

774.359

94.432

52.146

Financial position: Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchase under agreement to resell Derivatives receivables Loans Acceptances receivable Other assets *) Administrative accounts: Bank guarantees Outstanding Irrevocable L/C issued

64.600.593

62.314.353

Total

Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir

*)

141

Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables, sale of securities receivables and restricted assets

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

(ii) Concentration of Credit Risk Analysis

(ii) Analisis Risiko Konsentrasi Kredit Tabel di bawah ini menunjukkan net maximum exposure (setelah memperhitungkan agunan) atas risiko kredit untuk efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: Eksposur maksimum/ Maximum eksposure 2016 Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2015 Efek - efek yang dibeli Dengan janji dijual kembali

Credit Risk (continued)

The table below shows the net maximum exposure (after considering collateral) to credit risk of securities purchase under agreement to resell as of December 31, 2016 and 2015: Agunan/ Collateral

Eksposur - neto/ Net exposure 2016

4.265.089

4.271.168

-

Securities purchased under agreement to resell 2015

3.781.135

3.795.923

-

Securities purchased under agreement to resell

Untuk kredit yang diberikan, Bank menggunakan agunan untuk meminimalkan risiko kredit. Berdasarkan klasifikasi, kredit Bank dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1. Secured loans 2. Unsecured loans

For the loans and receivables, Bank uses the collateral to minimize the credit risk. Loans and receivables in Bank are classified into two major category: 1. Secured loans 2. Unsecured loans

Untuk Secured loans, Bank menetapkan jenis dan nilai agunan yang dijaminkan sesuai skema kredit. Jenis dari agunan terdiri dari: a. Physical collateral, antara lain tanah, bangunan dan BPKB kendaraan motor. b. Cash collateral, antara lain simpanan (tabungan, giro dan deposito berjangka, emas), financial collateral (surat berharga). c. Lainnya antara lain garansi dan lembaga penjamin.

For secured loans, Bank determined the type and value of collateral according to the loan scheme. Types of collateral are as follows : a. Physical collateral, such as land, buildings and proof of vehicle ownership. b. Cash collateral, such as deposits (savings, current accounts,time deposit, gold) financial collateral (securities). c. Others, such as guarantees, government guarantees and guarantee institution.

Apabila terjadi default (gagal bayar), Bank akan menggunakan agunan tersebut sebagai pilihan terakhir untuk pemenuhan kewajiban counterparty.

In times of default, Bank will use the collateral as the last resort in recovering its investment.

Unsecured loans terdiri dari fully unsecured loans dan partially secured loans seperti kredit untuk karyawan golongan berpenghasilan tetap dan kredit konsumer lainnya. Dalam pembayaran kewajibannya, partially secured loans umumnya dilakukan melalui pemotongan penghasilan secara otomatis.

Unsecured loans consist of fully unsecured loans and partially secured loans such as loans for fixed income employees, and other consumer loans. In their obligations payment, partially secured loans are generally made through automatic payroll deduction.

142

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

Kredit

(ii) Concentration of Credit Risk Analysis (continued)

Dengan demikian, meskipun kredit tersebut termasuk dalam kategori unsecured loans namun tingkat risiko dari partially secured loans tidak sebesar nilai tercatat kredit. Sedangkan untuk fully unsecured loans, tingkat risiko adalah sebesar nilai tercatat kredit.

Although it is included in the unsecured loans category, the risk level of partially secured loans is lower than the carrying value. As for fully unsecured loan, the risk level is equal to the carrying value.

Proses penentuan peringkat kredit Bank membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain.

The Bank’s credit rating determination processes differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks.

Peringkat kredit Bank sesuai dengan peringkat kredit dari Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

The Bank’s credit rating follows Bank Indonesia’s credit rating as stipulated in the prevailing Bank Indonesia regulations.

Risiko konsentrasi kredit dapat terjadi bila sejumlah nasabah bergerak di bidang usaha yang sejenis, atau memiliki kegiatan usaha berada di dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang serupa yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban atas perjanjian kredit sama-sama terpengaruh oleh perubahan ekonomi ataupun kondisi lainnya.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.

Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, industri dan produk kredit sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit. Bank sudah memiliki limit pembiayaan dan alat pengukuran limit pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi untuk seluruh segmen kredit.

The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographical area, industries, and credit product in order to minimize the credit risk. The Bank already has a lending limit based on economic sectors for all credit segments.

(ii) Analisis Risiko (lanjutan)

Konsentrasi

143

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Credit Risk (continued)

c. Risiko Kredit (lanjutan)

Credit risk concentration by counterparty:

Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur: 31 Desember/December 31, 2016 Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Current accounts with Bank Indonesia and other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek/ Securities

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchase under agreement to resell

Tagihan derivatif/ Derivative receivable

Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable

Kredit yang diberikan/ Loans

Aset lainlain *)/ Other assets *)

Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies

Total

Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel

-

-

2.277.750

-

10.240

594.064

8.558.952

150.126

661.147

12.252.279

4.337.316 116.098 -

1.021.415 4.961.498 -

13.419.136 3.758.176 -

4.265.089 -

7.650 2.864

-

1.451.091 992 18.265.708

360.610 20.254 245.130

115.287

20.589.568 13.129.757 18.628.989

Corporate Government and Bank Indonesia Banks Retail

Total

4.453.414

5.982.913

19.455.062

4.265.089

20.754

594.064

28.276.743

776.120

776.434

64.600.593

Total

*)

Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir

*)

144

Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, receivables and restricted assets

rent receivables, sale of securities

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Credit Risk (continued)

c. Risiko Kredit (lanjutan)

Credit risk concentration by counterparty: (continued)

Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur: (lanjutan) 31 Desember/December 31, 2015 Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Current accounts with Bank Indonesia and other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek/ Securities

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchase under agreement to resell

Tagihan derivatif/ Derivative receivable

Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable

Kredit yang diberikan/ Loans

Aset lainlain *)/ Other assets *)

Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies

Total

Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel

-

-

1.253.670

360.313

23.358

489.215

9.734.201

74.889

717.160

12.652.806

4.546.084 279.526 -

8.672.779 -

7.467.162 1.822.116 1.158

3.420.822 -

19.935 367

-

2.231.205 2.841 20.429.869

413.031 15 245.292

109.345

14.657.482 14.218.034 20.786.031

Corporate Government and Bank Indonesia Banks Retail

Total

4.825.610

8.672.779

10.544.106

3.781.135

43.660

489.215

32.398.116

733.227

826.505

62.314.353

Total

*)

Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa dan aset yang diblokir

*)

145

Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables and restricted assets

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

(iii) Information about impaired impaired financial assets

(iii) Informasi mengenai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai 1.

Credit Risk (continued) and

not

1. Securities

Efek-efek 31 Desember/December 31, 2016 Tidak mengalami penurunan nilai/ Not Impaired

Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasi Obligasi Republik Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Surat perbendahaan Negara Negotiable Certificate of Deposit Obligasi Ritel Indonesia Total

Mengalami penurunan nilai/ Impaired

Total

3.520.577 1.633.750 4.599.028 2.617.078 4.359.781 578.712 1.436.898 709.238

-

3.520.577 1.633.750 4.599.028 2.617.078 4.359.781 578.712 1.436.898 709.238

Deposits Certificates of Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia Corporate bonds Republic of Indonesia bonds Indonesia government bonds Treasury bills Negotiable Certificate of Deposit Indonesian Retail bonds

19.455.062

-

19.455.062

Total

31 Desember/December 31, 2015 Tidak mengalami penurunan nilai/ Not Impaired

Obligasi korporasi Unit penyertaan reksa dana Obligasi Republik Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Wesel SKBDN Wesel Ekspor Negotiable Certificate of Deposit Obligasi Ritel Indonesia Total

2.

Mengalami penurunan nilai/ Impaired

Total

2.477.155 19.540 1.543.241 5.623.210 317 841 579.091 300.711

-

2.477.155 19.540 1.543.241 5.623.210 317 841 579.091 300.711

Corporate bonds Investment in mutual fund units Republic of Indonesia bonds Indonesia government bonds SKBDN bills Export bills Negotiable Certificate of Deposit Indonesian Retail bonds

10.544.106

-

10.544.106

Total

2. Loans

Kredit yang diberikan

As of December 31, 2016 and 2015, these financial assets are impaired either individually or collectively in accordance with SFAS No. 55 and Bank Indonesia regulations.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset keuangan ini mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif sesuai ketentuan dalam PSAK No. 55 dan Peraturan Bank Indonesia.

146

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued) (iii) Information about impaired and impaired financial assets (continued)

(iii) Informasi mengenai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai (lanjutan) 2.

not

2. Loans (continued)

Kredit yang diberikan (lanjutan)

Loans as of December 31, 2016 and 2015, are summarized as follows:

Ikhtisar kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2016 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired Korporasi Komersial Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan Bersama Kartu Kredit Total Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai Neto

Individual/ Individual

Kolektif/ Collective

Total

9.722.684 3.369.134 879.976 1.131.916 4.255.251 7.969.255

287.358 90.407 -

135.043 65.586 58.415 59.054 276.051

10.010.042 3.594.584 945.562 1.190.331 4.314.305 8.245.306

Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card

27.328.216

377.765

594.149

28.300.130

Total

(21.499) (259.293) 27.047.424

-

(1.888)

(22.283)

(217.706)

355.482

374.555

(23.387) (499.282) 27.777.461

Unearned interest income Allowance for impairment losses Net

31 Desember/December 31, 2015 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired

Individual/ Individual

Kolektif/ Collective

Total

Korporasi Komersial Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan Bersama Kartu Kredit

11.900.429 3.969.966 1.515.947 1.353.178 5.066.985 7.740.469

64.976 9.131 -

73.937 317.605 60.530 73.938 311.210

11.965.405 4.053.034 1.833.552 1.413.708 5.140.923 8.051.679

Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card

Total

31.546.974

74.107

837.220

32.458.301

Total

Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai Neto

(49.172) (322.669) 31.175.133

(11.013)

(60.185)

(33.942)

-

(293.033)

(649.644)

40.165

533.174

147

31.748.472

Unearned interest income Allowance for impairment losses Net

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

(iii) Informasi mengenai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai (lanjutan)

(iii) Information about impaired and impaired financial assets (continued)

not

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan jenis kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:

Movement of allowance for impairment losses by type of loans as of December 31, 2016 and 2015:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ Year Ended December 31, 2016 Korporasi/ Corporate Saldo per 31 Desember 2015 Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 11) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan selama selama tahun berjalan Selisih penjabaran kurs

Usaha Kecil/ Small Enterprises

Komersial/ Commercial

Pembiayaan Bersama/ Kartu Kredit/ Joint Financing Credit Card

Konsumsi/ Consumer

Total

40.468

23.144

58.743

15.127

13.520

498.642

649.644

37.356

30.610

192.796

3.384

7.480

620.052

891.678

Balance as of December 31, 2015 Additional provision during the year (Note 11)

-

-

-

243

239.622

239.865

Recoveries of previously written-off loans

(39.165)

(9.248)

(14)

(10)

(238.805)

(3.618)

-

(982.020)

(1.281.874)

-

15.129

11.982

376.296

499.282

Balance as of December 31, 2016

12.734

15.129

11.982

376.296

22.283 476.999

Allowance for impairment losses Individual collective

12.734

15.129

11.982

376.296

499.282

Total

38.645

44.496

12.734

Cadangan kerugian penurunan nilai Individu Kolektif

16.788 21.857

5.495 39.001

Total

38.645

44.496

(31)

Write-off during the year Foreign exchange differences

-

Saldo per 31 Desember 2016

(7)

(9.018)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015 Korporasi/ Corporate Saldo per 31 Desember 2014 Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 11) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan selama selama tahun berjalan

Usaha Kecil/ Small Enterprises

Komersial/ Commercial

Konsumsi/ Consumer

Pembiayaan Bersama/ Kartu Kredit/ Joint Financing Credit Card

Total

35.115

13.153

64.299

15.498

32.294

311.819

472.178

4.995

21.473

65.401

4.748

(6.762)

888.911

978.766

Balance as of December 31, 2014 Additional provision during the year (Note 11)

-

-

40

84

156.680

156.804

Recoveries of previously written-off loans

(858.768)

(959.154)

358

416

-

276

-

-

1.050

Write-off during the year Foreign exchange differences

Saldo per 31 Desember 2015

40.468

23.144

58.743

15.127

13.520

498.642

649.644

Balance as of December 31, 2015

Cadangan kerugian penurunan nilai Individu Kolektif

32.234 8.234

1.708 21.436

58.743

15.127

13.520

498.642

33.942 615.702

Allowance for impairment losses Individual collective

Total

40.468

23.144

58.743

15.127

13.520

498.642

649.644

Total

Selisih penjabaran kurs

-

(11.898)

(70.997)

(5.479)

-

148

(12.012)

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued) (iv) The table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of unearned interest income and allowance for impairment losses):

(iv) Tabel dibawah menunjukkan kualitas kredit per jenis aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (sebelum pendapatan bunga yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai):

31 Desember/Desember 31, 2016 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/neither past due nor impaired

Tingkat tinggi/ High Grade Nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek

Tingkat standar/ Standard grade

Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not Impaired

Mengalami penurunan nilai/ Impaired

Total

1.904.649 20.754

-

-

-

1.904.649 20.754

Fair value through profit or loss Securities Derivatives receivables

17.550.413

-

-

-

17.550.413

Available-for-sale Securities

4.337.316

-

-

-

4.337.316

116.098

-

-

-

116.098

5.982.913

-

-

-

5.982.913

4.265.089

-

-

-

4.265.089

7.694.931 2.839.219 145.813 848.378 2.440.354 7.449.726 677.532

1.482.868 369.918 380.236 210.037 23.134 14.211

544.885 159.997 353.927 73.501 1.791.763 519.529 84.377

287.358 225.450 65.586 58.415 59.054 276.051 -

10.010.042 3.594.584 945.562 1.190.331 4.314.305 8.245.306 776.120

56.273.185

2.480.404

3.527.979

971.914

63.253.482

Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Korporasi Komersil Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan bersama Kartu Kredit Aset lain-lain*) Total

*)

Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir

*)

149

Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securites purchased under agreement to resell Loans Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card Other assets*) Total

Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables, sale of securities receivables and restricted assets

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued) (iv) The table below shows credit quality per class of financial assets (gross of unearned interest income and allowance for impairment losses) that are neither past due nor impaired: (continued)

(iv) Tabel dibawah menunjukkan kualitas kredit per jenis aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (sebelum pendapatan bunga yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai): (lanjutan)

31 Desember/Desember 31, 2015 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/neither past due nor impaired

Tingkat tinggi/ High Grade

Tingkat standar/ Standard grade

Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Past-due but not Impaired

Mengalami penurunan nilai/ Impaired

Total

Nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif

2.399.036 43.660

-

-

-

2.399.036 43.660

Fair value through profit or loss Securities Derivatives receivables

Tersedia untuk dijual Efek-efek

8.145.070

-

-

-

8.145.070

Available-for-sale Securities

4.546.084

-

-

-

4.546.084

279.526

-

-

-

279.526

8.672.779

-

-

-

8.672.779

3.781.135

-

-

-

3.781.135

11.015.233 3.314.015 346.562 1.028.988 4.127.279 7.067.766 655.198

438.160 586.985 247.212 43.107 17.877

885.196 217.791 582.400 76.978 896.599 672.703 60.152

64.976 83.068 317.605 60.530 73.938 311.210 -

11.965.405 4.053.034 1.833.552 1.413.708 5.140.923 8.051.679 733.227

3.391.819

911.327

61.058.818

Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Korporasi Komersil Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan bersama Kartu Kredit Aset lain-lain*) Total

*)

55.422.331

1.333.341

Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa dan aset yang diblokir

Kualitas berikut:

kredit

didefinisikan

Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securites purchased under agreement to resell Loans Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card Other assets*) Total

*) Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables and restricted assets

The credit quality are defined as follows:

sebagai

Tingkat tinggi

High grade

(a) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.

(a) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks are current accounts or placements with the Government institution, transaction with reputable banks with low probability of insolvency.

150

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)

Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: (lanjutan)

The credit quality are defined as follows: (continued)

Tingkat tinggi (lanjutan)

High grade (continued)

(b) Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima, dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik dan tidak pernah menunggak sepanjang jangka waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio neraca yang konservatif.

(b) Loans, interest receivables and third party receivables are borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise substantial amounts of funds through public market any time; very strong debt service capability and has conservative balance sheet ratios.

(c) Efek-efek yaitu efek-efek yang dikeluarkan oleh Pemerintah, efek-efek dan obligasi yang termasuk dalam investment grade dengan rating minimal BBB- (Pefindo) atau Baa3 (Moody’s).

(c) Securities are securities issued by Government, investment grade securities and bonds with a rating of at least BBB(Pefindo) or Baa3 (Moody’s).

Tingkat standar

Standard grade

(a) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.

(a) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks are current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange.

(b) Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima, dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau ke pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup.

(b) Loans, interests receivables and third party receivables are borrowers who have an average track record of loan repayment and whose account did not turn past due for 90 days and over; has limited access to public capital markets or to alternative financial market; volatility of earnings and overall performance; debt service capability is adequate.

(c) Efek-efek yaitu efek-efek yang dikeluarkan oleh Pemerintah, efek-efek dan obligasi dengan rating antara idBB+ sampai dengan idB (Pefindo) atau Ba1 sampai dengan B2 (Moody’s).

(c) Securities are securities issued by Government, investment grade securities and bonds with a rating between idBB+ to idB (Pefindo) or Ba1 to B2 (Moody’s).

151

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c.

Risiko Kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued) (v) The aging analysis of past due but not impaired loans as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

(v) Analisis umur kredit yang jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2016 Kurang dari 30 hari/ Less than 30 days Korporasi Komersial Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan bersama Kartu Kredit Total

31 sampai 60 hari/ 31 to 60 days

61 sampai 90 hari/ 61 to 90 days

Total

544.885 72.834 69.594 30.765 487.221 519.529

28.856 75.396 19.056 483.398 -

58.307 208.937 23.680 821.144 -

544.885 159.997 353.927 73.501 1.791.763 519.529

Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card

1.724.828

606.706

1.112.068

3.443.602

Total

31 Desember/December 31, 2015 Kurang dari 30 hari/ Less than 30 days Korporasi Komersial Usaha Kecil Konsumsi Pembiayaan bersama Kartu Kredit Total

31 sampai 60 hari/ 31 to 60 days

61 sampai 90 hari/ 61 to 90 days

Total

885.196 75.342 211.028 28.924 74.634 672.703

33.920 124.497 20.774 298.830 -

108.529 246.875 27.280 523.135 -

885.196 217.791 582.400 76.978 896.599 672.703

Corporate Commercial Small Enterprises Consumer Joint Financing Credit Card

1.947.827

478.021

905.819

3.331.667

Total

Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan pada Catatan 11, sedangkan konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan wilayah geografis diungkapkan pada Catatan 38.

The concentration of loans by type of loans and economic sector is disclosed in Note 11, while the concentration of loans by geographic region is disclosed in Note 38.

Dari tabel konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur, konsentrasi risiko kredit naik terutama pada segmen ritel, khususnya kartu kredit. Sebaliknya, konsentrasi kredit pada segmen ritel lain yaitu konsumer dan usaha kecil justru menurun.

As shown in table credit risk concentration by counterparty, concentration of credit risk is increased to retail segment, specifically in credit card. In contrary, risk concentration in other retail segment which consumer and small enterprises are decreased.

152

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar

Market Risk

Risiko pasar adalah risiko perubahan harga pasar, seperti tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, dan credit spreads (tidak berhubungan dengan peringkat kredit pemberi kredit) akan mempengaruhi pendapatan Bank atau nilai instrumen keuangan yang dimiliki. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mengelola dan mengendalikan eksposur risiko pasar dalam batasan parameter yang dapat diterima dengan mengoptimalkan tingkat pengembalian.

Market risk is the risk that changes in market prices, such as interest rates, foreign exchange rates and credit spreads (not relating to changes in the obligor’s/ issuer’s credit standing) will affect the Bank’s income or the value of its holdings of financial instruments. The objective of market risk management is to manage and control market risk exposures within acceptable parameters, while optimizing the return of risk.

Bank menggunakan kertas kerja internal dan sistem dalam melakukan proses pengawasan pergerakan pasar. Dengan berbagai perangkat dan sistem tersebut, Bank dapat mengukur dan mengawasi sensitivitas risiko pasar untuk nilai tukar dan suku bunga, baik untuk portofolio trading book dan banking book, sehingga risiko yang mungkin muncul dapat dimitigasi dan tidak mempengaruhi permodalan Bank secara signifikan.

The Bank is using internal working papers, tools and systems to monitor market indicator movements. The tools and systems enable the Bank to identify, measure, and monitor sensitivity of market risks on exchange rates and interest rates, both for trading book and banking book portfolios. Hence, risks that might arise can be mitigated and does not significantly affect the Bank’s capital.

Sesuai dengan implementasi Basel II, Bank menggunakan pendekatan standar dalam perhitungan alokasi modal untuk mencakup risiko pasar. Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam mata uang asing dan volatilitas yang melekat pada instrumen finansial terkait nilai tukar. Bank memonitor risiko nilai tukar berdasarkan limit Posisi Devisa Neto agregat secara harian berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.

In accordance with the implementation of Basel II, the Bank currently uses stardardized approach to calculate its capital charge for market risk. The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies and implied volatilities on foreign exchange options. The Bank monitors exchange rate base on Net Open Position (NOP) limits in aggregate every and daily in accordance with Bank Indonesia regulation.

Kategori utama dari risiko pasar adalah:

The primary categories of market risk are:

(i)

(i)

Risiko nilai tukar

Foreign exchange risk The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies and implied volatilities on foreign exchange options. The Bank monitors any concentration risk in relation to any individual currency with regard to the translation of foreign currencies into Rupiah.

Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam mata uang asing dan volatilitas yang melekat pada opsi nilai tukar. Bank memonitor risiko konsentrasi yang terjadi untuk setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah.

153

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar (lanjutan)

Market Risk (continued)

Kategori utama dari risiko pasar adalah: (lanjutan)

The primary categories of market risk are: (continued)

(i)

(i)

Risiko nilai tukar (lanjutan)

Foreign exchange risk (continued)

Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan dan untuk laporan posisi keuangan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal. Secara internal Bank juga telah menerapkan ketentuan limit PDN terhadap jumlah modal sebesar 15%.

The Bank’s net foreign exchange position (“NOP”) was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the regulations, the Banks are required to maintain its aggregate and statements of financial position NOP at the maximum of 20% of its capital. Internally, the Bank established a requirement for NOP at the maximum of 15% of its capital.

Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank dapat dilihat pada Catatan 41.

The Bank’s Net Open Position (“NOP”) can be seen in Note 41.

Bank telah memiliki Aplikasi Manajemen Risiko Pasar untuk mendukung proses Manajemen Risiko Pasar dalam rangka pengelolaan Risiko Pasar. Pengukuran Risiko Pasar terdiri dari trading book dan banking book. Pengukuran Risiko Pasar pada trading book untuk nilai tukar dan suku bunga dihitung dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum menggunakan Metode Standar secara bulanan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia. Bank juga telah mengimplementasikan regulasi Bank Indonesia terbaru mengenai perhitungan risiko suku bunga spesifik yang dibobot berdasarkan kategori portofolio dan rating surat berharga. Pengukuran Risiko Pasar dari sisi suku bunga pada banking book menggunakan IRRBB (Interest Rate Risk In Banking Book) secara bulanan yang disesuaikan dengan Consultative Paper Bank Indonesia tahun 2010. Risiko Suku Bunga dilihat berdasarkan perspektif yaitu Economic Value, Earnings (NII), dan pengukuran Gap Ratio. Pengukuran Risiko Pasar dari sisi nilai tukar pada banking book melalui perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) secara harian dan bulanan sesuai ketentuan Bank Indonesia.

The Bank has Market Risk Management The Bank has Market Risk Management Application to support the implementation of Market Risk Management process in order to manage market risk. The Market Risk Measurement consists of the trading book and banking book. The market risk measurement in the trading book for exchange rates and interest rates is calculated with Capital Adequacy Ratio using the Standard Method on a monthly basis in accordance with Bank Indonesia regulation. The Bank has implemented Bank Indonesia regulations for the calculation of the specific interest rate risk weighted by category and rating securities portfolio. The market risk measurement for interest rate in banking book uses monthly IRRBB (Interest Rate Risk In Banking Book) in accordance with Consultative Paper of Bank Indonesia year 2010. Interest rate risk can be seen based on Economic Value, Earnings (NII), and measurement of Gap Ratio. The market risk measurement for foreign exchange risk in banking book is through calculation of daily and monthly Net Open Position (NOP) in accordance with Bank Indonesia regulation.

154

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar (lanjutan) (i)

Market Risk (continued) (i)

Risiko nilai tukar (lanjutan)

Foreign exchange risk (continued)

Proses pengendalian Risiko Pasar melalui penetapan dan kaji ulang limit Risiko Pasar dilakukan secara periodik. Limit - limit tersebut meliputi:

Bank Market Risk limit as a part of risk controlling process is set and reviewed periodically. The Market Risk limits are as follows:

a.

a.

Limit Risiko Pasar pada trading book (i) Limit Nominal Transaksi (ii) Limit Nominal Open Position (iii) Limit Counterparty

Market Risk limits on trading book (i) Transaction Nominal Limit (ii) Open Position Nominal Limit (iii) Counterparty Limit

Limit ditetapkan pada masing-masing desk (Forex Desk, Money Market Desk, dan Capital Market Desk).

Those limits are performed for each trading desk (Forex, Money Market, and Capital Market).

b.

Limit Risiko Pasar pada banking book (i) Gap Ratio - Total

b.

Market Risk limits on banking book: (i) Gap Ratio - Total

c.

Limit Risiko Pasar Nilai Tukar

c.

The Market Risk limits for exchange rate: (i) Net Open Position (NOP) limits at the maximum of 15% of the Bank’s capital.

d.

Bank also conduct measurement and reporting periodically to Bank Indonesia in managing market risk based on the market risk parameters in Bank Soundness Assessment (BSA) using risk approach (Risk-based Bank Rating/RBBR), consisting of 2 parts:

(i)

d.

Limit Posisi Devisa Neto (PDN) internal sebesar setinggi tingginya 15% dari jumlah modal.

Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara periodik ke Bank Indonesia dalam pengelolaan risiko pasar berdasarkan parameter risiko pasar pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu: 1.

1.

Risiko Inheren

Inherent Risk a) Volume and Portfolio

Volume dan Portofolio

b)

Kerugian Potensial (Potential loss) Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk in Banking Book - IRRBB)

b) Potential loss Interest Rate Risk in Banking Book - IRRBB

c)

Strategi dan Kebijakan Bisnis

c)

• •

Komposisi

Composition

a)

Strategi Trading Strategi Bisnis Suku Bunga Banking Book

Strategies Policies • •

terkait pada

155

and

Business

Trading Strategies Business strategies on Interest Rate in Banking Book

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar (lanjutan) (i)

(i)

Risiko nilai tukar (lanjutan) 2.

Market Risk (continued) Foreign exchange risk (continued) 2.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko

Risk Management Quality

a)

Tata kelola risiko

a)

Risk governance

b)

Kerangka manajemen risiko

b)

Risk framework

c)

Proses manajemen risiko, sistem informasi dan sumber daya manusia

c)

Risk management process, information systems and human resources

d)

Sistem pengendalian risiko

d)

Risk control system

management

Pemantauan dan pelaporan Risiko Pasar berupa laporan perkembangan eksposur trading book, exceed limit, laporan PDN, profil risiko pasar, suku bunga banking book, kepada Manajemen secara berkala (laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan), atau melalui KMR (Komite Manajemen Risiko) dan ALCO (Asset & Liability Committee).

Market Risk monitoring and reporting are trading book exposures reports, exceed limit, NOP report, market risk profile, interest rate in banking book to Management periodically (daily, weekly, and monthly reports) or though Risk Management Committee (RMC) and ALCO (Asset & Liability Committee).

Sensitivitas risiko pasar digunakan untuk menunjukkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk meng-cover potential loss risiko pasar yang mungkin terjadi. Analisa sensitivitas Risiko Pasar yang dilakukan untuk mengukur dan mengawasi nilai tukar dan suku bunga pada portofolio trading book. Sensitivitas risiko pasar mencakup:

Sensitivity of market risk is used to indicate how much capital needed to cover the potential loss of market risk that may occur. It is done to measure and monitor exhange rate and interest rate on trading book portfolio. It consists of:

Excess modal Bank

The Bank’s excess capital

Perhitungan excess modal Bank dilakukan dengan menghitung modal bank secara total dan menguranginya dengan 10,875% dari total ATMR (Kredit + Pasar +Operasional). Excess modal ini yang kemudian dibagi terhadap masing-masing risiko pasar nilai tukar dan suku bunga untuk melihat berapa besar kemampuan coverage modal Bank (diluar regulatory requirement) apabila terjadi kerugian sebesar risiko yang telah dihitung.

The calculation of the Bank’s excess capital is conducted by calculating the Bank’s total capital and reduce with 10.875% of the total risk weighted assets (RWA) (Credit + Market + Operational). Then excess capital is divided by the respective exchange market risk and interest rate risk to measure the Bank’s capital-coverage-ability (exclude regulatory requirement) in case of loss of risk that has been calculated.

156

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar (lanjutan)

Market Risk (continued) The table below shows the Bank's excess capital (unaudited):

Tabel dibawah ini menunjukkan excess modal Bank (tidak diaudit):

2016 - Desember

Total Modal/ Total Capital

10.875%*Total ATMR/ 10.875%*Total RWA

10.883.111

4.513.687

Excess Modal/ Excess Capital 6.369.424

2016 - December

Sensitivitas Risiko Pasar Nilai Tukar

Sensitivity of Market Risk in Interest Rate

Sensitivitas risiko nilai tukar dihitung dengan menggunakan rasio excess modal Bank terhadap risiko nilai tukar melalui PDN Bank.

Sensitivity of exchange rate risk is calculated using the bank’s excess capital ratio against exchange rate risk through NOP Bank.

Tabel dibawah ini menunjukkan sensitivitas risiko pasar nilai tukar Bank (tidak diaudit):

The table below shows the Bank's sensitivity of market risk in exhange rate (unaudited):

2016 - Desember

Excess Modal/ Excess Capital

PDN/ NOP

sensitivitas Risiko Nilai Tukar/ Sensitivity of Market Risk in Exchange Rate

6.369.424

6.948

556

2016 - December

The simulation of strengthening and weakening USD/IDR exchange rate by 100bps at December 31, 2016 is as follows (unaudited):

Simulasi penguatan dan pelemahan nilai tukar USD/IDR sebesar 100bps pada posisi 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut (tidak diaudit): Periode Akhir Bulan Desember 2016 End of December 2016 Period Kurs USD/IDR Total PDN Rupiah Indonesia IDR

13.472,5 6.999

13.472,5+100bps 6.948

13.472,5-100bps 6.896

Total NOP IDR Indonesia Rupiah

(ii) Interest Rate Risk

(ii) Risiko Tingkat Suku Bunga

The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities matured or repriced at different times or in different amounts. In the case of floating rate assets and liabilities, the Bank is also exposed to basis risk, which is the difference in repricing characteristics of thevarious floating rate indices, such as the savings rate, SBI, LIBOR anddifferent types of interest. Risk management activities are aimed at optimizing net interest income, taking into account market interest rate and the Bank’s business strategies.

Kegiatan Bank berhubungan dengan risiko fluktuasi suku bunga dari aset dan liabilitas bersuku bunga karena jatuh tempo atau dinilai kembali (reprice) pada waktu yang berbeda dan jumlah yang berbeda. Untuk aset dan liabilitas dengan tingkat suku bunga mengambang, Bank juga terekspos pada risiko basis, yaitu perbedaan karakteristik repricing dari berbagai indeks tingkat suku bunga mengambang seperti tingkat suku bunga tabungan, tingkat suku bunga SBI, tingkat suku bunga LIBOR dan lainnya. Aktivitas pengelolaan risiko bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, dengan memperhatikan tingkat suku bunga pasar dan strategi bisnis Bank.

157

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar (lanjutan)

Market Risk (continued) (ii) Interest Rate Risk (continued)

(ii) Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) Sensitivitas Risiko Pasar Suku Bunga

Sensitivity of Market Risk in Interest Rate

Sensitivitas risiko suku bunga pada trading book yang dihitung dengan menggunakan rasio excess modal Bank terhadap risiko suku bunga (umum dan spesifik).

Sensitivity of interest rate risk in trading book is calculated using the Bank’s excess capital ratio against interest rate risk (general and specific).

Tabel dibawah ini menunjukkan sensitivitas risiko pasar suku bunga Bank: (tidak diaudit)

The table below shows the Bank's sensitivity of market risk in interest rate: (unaudited)

Periode Akhir Bulan Desember 2016 End of Month December 2016 Period Sensitivitas Risiko Suku Bunga/ Excess Modal/ Risiko Suku Bunga/ Sensitivity of Market Risk in Interest Excess Capital Interest Rate Risk Rate 2016 – Desember

6.369.424

10.826

2016 – December

588

Sensitivitas risiko suku bunga pada banking book menggunakan pendekatan IRRBB (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings dengan melihat gap ratio yang dihasilkan secara agregat.

Sensitivity of interest rate risk in banking book using IRRBB approach (Interest Rate Risk in Banking Book) perspective earnings though gap ratio in aggregate.

Simulasi kenaikan dan penurunan suku bunga 100 bps pada perhitungan IRRBB posisi akhir tahun 2016 adalah sebagai berikut: (tidak diaudit)

Simulation of increase and decrease in interest rates by 100 bps based on IRRBB calculation at the end of 2016 is as follows: (unauditted)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ Year Ended December 31, 2016 Eksposur Risiko Suku Bunga/ Interest Rate Risk Exposure Peningkatan/Penurunan Dalam Perspektif Earnings/ Increasing/Decreasing in Perspective Earnings Tipe Mata Uang

Kenaikan Suku Bunga 100 bps (paralel shift)/ Increasing interest rates 100 bps (paralel shift)

Penurunan Suku Bunga 100 bps (paralel shift)/ Decreasing interest rates 100 bps (paralel shift)

Type Of Currencies

Rupiah

(152.808)

152.808

Rupiah

Valas

(11.344)

11.344

Valas

Total

(164.152)

164.152

Total

158

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar (lanjutan) ii.

Market Risk (continued) ii.

Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)

Interest Rate Risk (continued) Simulation of increase and decrease in interest rates by 100 bps based on IRRBB AFS Securities Exposure calculation at December 31, 2016 is as follows: (unaudited)

Simulasi kenaikan dan penurunan suku bunga 100 bps pada perhitungan IRRBB Eksposure Surat Berharga AFS posisi 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: (tidak diaudit)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ Year Ended December 31, 2016 Eksposur Risiko Suku Bunga Surat Berharga AFS/ Interest Rate Risk AFS Securities Exposure

Tipe Mata Uang

Rupiah Valas Total

Peningkatan/Penurunan Dalam Perspektif Earnings/ Increasing/Decreasing in Perspective Earnings Penurunan Suku Bunga 100 bps (paralel Kenaikan Suku Bunga 100 bps (paralel shift)/ shift)/ Increasing interest rates 100 bps (paralel shift) Decreasing interest rates 100 bps (paralel shift) 11.457 (11.457) 2.760 (2.760) 14.217 (14.217)

Type Of Currencies

Rupiah Valas Total

Assets-liabilities risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank is liability sensitive because its interest-earning assets have aal longer duration and reprice less frequently than interest-bearing liabilities. This means that in rising interest rate environments, margin earned will narrow as liabilities repriced.

Pengelolaan risiko aset-liabilitas dilakukan berdasarkan tingkat sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, Bank memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam portofolio liabilitas karena aset berbunga memiliki durasi yang lebih panjang dan lebih jarang dinilai kembali (repriced) dibandingkan dengan liabilitas berbunga mengambang. Artinya, dengan kondisi suku bunga yang cenderung meningkat, marjin yang dihasilkan akan mengecil akibat adanya repricing dalam liabilitas.

However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies.

Meskipun demikian, pengaruhnya secara aktual bergantung pada banyak faktor, termasuk apakah terjadi pembayaran kembali yang lebih cepat atau lebih lama dari tanggal kontraktualnya dan variasi dari sensitivitas suku bunga dalam periode repricing dan antar mata uang.

159

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar (lanjutan) ii.

Market Risk (continued) ii.

Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)

Interest Rate Risk (continued) The table below summarizes the consolidated banking book portfolios at their carrying amounts (before allowance for impairment losses), categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates:

Tabel berikut ini menyajikan portofolio banking book konsolidasian pada nilai tercatatnya (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai), yang dikategorikan berdasarkan mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: 31 Desember/December 31, 2016 Instrumen bunga variabel/ Floating rate instruments

Total Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Total

Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months

Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months

3 bulan1 tahun/ 3 months1 year

Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years

1-2 tahun/ 1-2 years

Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreement to resell Loans Other assets

5.982.913 17.902.309

-

-

5.682.913 3.478.723

300.000 3.662.509

3.371.530

7.389.547

4.265.089 28.300.130 286.130

21.316.191 -

970.176 -

4.265.089 233.712 95.130

1.357.043 191.000

1.685.005 -

2.738.003 -

970.176

5.056.535

10.127.550

Total

-

Deposits from customers Deposits from other banks

-

Securities sold under repurchased agreement Fund borrowings

-

Total

10.127.550

Net

56.736.571

21.316.191

Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima

(51.073.227) (915.769)

(16.256.756) (315.111)

Total

(56.545.149)

Neto

Instrumen bunga tetap/Fixed rate instruments

3 bulan1 tahun/ 3 months1 year

(4.017.253) (538.900)

191.422

(16.571.867) 4.744.324

13.755.567

5.510.552

-

(33.722.798) (595.958)

(1.091.703) (4.700)

-

(4.017.253) (538.900)

(1.970) -

-

-

(38.874.909)

(1.096.403)

970.176

(25.119.342)

4.414.149

(1.970) 5.054.565

31 Desember/December 31, 2015 Instrumen bunga variabel/ Floating rate instruments

Total Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Total

Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months

3 bulan1 tahun/ 3 months1 year

Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months

3 bulan1 tahun/ 3 months1 year

Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years

1-2 tahun/ 1-2 years

8.672.779 10.287.966

-

-

8.627.779 611.767

45.000 1.925.656

503.480

7.247.063

3.781.135 32.458.301 191.000

23.842.535 -

1.198.362 -

3.781.135 218.102 -

1.598.226 191.000

2.402.180 -

3.198.896 -

1.198.362

55.391.181

23.842.535

Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima

(49.739.672) (1.704.728)

(15.105.126) (823.887)

Total

(55.033.692)

Neto

Instrumen bunga tetap/Fixed rate instruments

(2.380.347) (1.208.945)

357.489

(15.929.013) 7.913.522

Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreement to resell Loans Other assets

13.238.783

3.759.882

2.905.660

10.445.959

Total

-

(32.645.972) (875.841)

(1.988.574) (5.000)

-

-

Deposits from customers Deposits from other banks

-

(2.380.347) (593.645)

(615.300)

-

Securities sold under - repurchased agreement Fund borrowings

-

(36.495.805)

(2.608.874)

1.198.362

(23.257.022)

1.151.008

160

-

-

Total

2.905.660

10.445.959

Net

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d.

Risiko Pasar (lanjutan) ii.

Market Risk (continued) ii.

Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)

Interest Rate Risk (continued) The table below summarize the weighted average effective interest rates for each financial instrument:

Tabel dibawah merupakan ikhtisar dari rata-rata suku bunga efektif untuk setiap instrumen keuangan: Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 2016 Aset Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Sertifikat Bank Indonesia Kredit yang diberikan Kredit Usaha Kecil Kartu kredit Kredit lainnya Mata uang asing Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Kredit yang diberikan Liabilitas Rupiah Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Call money Giro Tabungan Deposito berjangka Mata uang asing Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Call money

2015

5,77%

6,20%

7,86% 9,43% 7,97%

8,17% 10,45% 6,47%

16,28% 23,49% 13,14%

16,62% 20,04% 13,26%

0,49%

0,16%

5,39% 6,00% 9,50%

4,18% 6,61% 9,53%

2,11% 2,33% 7,54%

2,41% 2,60% 8,48%

5,32% 5,50% 4,65% 7,13%

5,99% 6,08% 4,87% 8,90%

0,24% 0,42% 1,01%

0,26% 0,42% 0,49%

0,53%

0,26%

Assets Rupiah Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Government bonds Corporate bonds Certificate of Bank Indonesia Loans Small Enterprises loans Credit card Other loans Foreign currencies Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Government bonds Corporate bonds Loans Liabilities Rupiah Deposits from customers Current accounts Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Interbank call money Current accounts Saving deposits Time deposits Foreign currencies Deposits from customers Current account Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Call money

The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities. Sensitivity is measured using Repricing Method. Calculation of Repricing demonstrated sensitivity between Bank’s financial assets and liabilities toward interest rate changes.

Pengelolaan dari risiko suku bunga terhadap interest rate gap limits dilengkapi dengan pemantauan sensitivitas terhadap aset dan liabilitas keuangan Bank. Sensitivitas diukur dengan menggunakan metode Repricing. Hasil dari perhitungan repricing ini menunjukkan bahwa aset dan liabilitas keuangan bank sensitif terhadap perubahan suku bunga.

161

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan.

Liquidity risk is the risk caused by the Bank’s inability to meet its obligation associated with financial liabilities at due date and cover position created from market. Liquidity risk is the most important risk for commercial bank and as such needs to be managed on an ongoing basis.

Sebagai bagian dari manajemen risiko likuiditas, Bank telah menyusun alat ukur likuiditas berupa penyusunan Proyeksi Arus Kas dan Profil Jatuh Tempo untuk mengelola likuiditas bank secara harian.

As part of liquidity risk management, the Bank has developed liquidity measurement tools such as preparation of Cash Flow Projection and Maturity Profile to manage its daily liquidity.

Selain itu, pengelolaan aset dan liabilitas Bank dilakukan melalui rapat ALCO yang dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali. Pembahasan difokuskan pada penyelarasan strategi jangka pendek dan jangka panjang Bank dengan kondisi perekonomian nasional, terutama penyesuaian kondisi likuiditas Bank.

Moreover, monitoring over the Bank’s assets and liabilities is addressed through ALCO meeting held once in every month. The meeting focuses on aligning short-term and long-term strategy of the Bank with national economic conditions, especially the adjustments to the Bank’s liquidity conditions.

Bank menyusun kebijakan pengelolaan risiko likuiditas yang memaparkan tanggung jawab, pengelolaan dan pendekatan strategis yang diambil untuk menjamin ketersediaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban bank secara kontraktual maupun yang disyaratkan oleh regulator.

The Bank’s liquidity management policy defines the responsibilities, management and strategic approach to be taken to ensure that sufficient liquidity is maintained to meet the Bank’s contractual or regulatory obligations.

Eksposur terhadap risiko likuiditas

Exposure to liquidity risk

Bank bergantung pada simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain sebagai sumber pendanaan utama yang memiliki masa jatuh tempo yang pendek dan sebagian besar dapat ditarik sewaktu-waktu. Pendanaan dengan jangka waktu yang pendek tersebut meningkatkan risiko likuiditas Bank; oleh karena itu, Bank secara aktif mengelola risiko tersebut dengan memberikan tingkat suku bunga yang bersaing dan secara terusmenerus memantau pergerakan pasar.

The Bank relies on deposits from customers and deposits from other banks as its primary sources of funding which generally have shorter maturities and a large proportion of them are repayable on demand. The short-term nature of these deposits increases the Bank’s liquidity risk; therefore, the Bank actively manages this risk through maintaining competitive pricing and constant monitoring of market trends.

162

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.

Risiko Likuiditas (lanjutan)

Liquidity Risk (continued)

Pengelolaan risiko likuiditas mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, penetapan strategi pendanaan serta memelihara akses pasar yang mencukupi. Likuiditas Bank saat ini diukur melalui posisi Aset Likuid Primer dan Aset Likuid Sekunder untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, baik penarikan dana tidak terduga maupun ekspansi aset. Bank memelihara Aset Likuid Primer dalam bentuk kas, Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia, Penempatan di Bank Indonesia, efek-efek kategori tersedia untuk dijual atau diperdagangkan, dan seluruh efek-efek pemerintah kategori tersedia untuk dijual atau diperdagangkan yang memiliki sisa jatuh waktu kurang atau sama dengan 1 tahun.

Liquidity risk management covers, among others, the maintenance of optimum liquidity reserve, determination of funding strategy and maintaining an adequate access to the market. The Bank’s current liquidity is measured through its Primary and Secondary Liquid Assets to fulfill its liquidity needs in order to satisfy unexpected withdrawals or expansion of assets. The Bank maintains its primary liquid assets through cash, the minimum reserve requirements imposed by Bank Indonesia, placements with Bank Indonesia, securities classified as available-for-sale or trading, government securities classified as available-for-sale or trading which have remaining maturities less or equal to 1 year.

Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara periodik ke Bank Indonesia mengenai pengelolaan risiko likuiditas mengacu kepada parameter risiko likuiditas dalam Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:

Bank also conducts measurement and reporting to the Bank Indonesia periodically on liquidity risk management based on liquidity risk parameters Bank Soundness Assessment (BSA) using risk approach (Risk-based Bank Ratings/RBBR) which consists of 2 parts:

1.

1.

2.

Risiko Inheren

Inherent Risk

a)

Komposisi dari aset, liabilitas, dan transaksi rekening administratif

a) Composition of assets, liabilities, and administrative account transactions

b)

Konsentrasi dari aset dan liabilitas

b) Concentration of assets and liabilities

c)

Kerentanan pendanaan

c) Vulnerability of funding needs

d)

Akses pada pendanaan

pada

kebutuhan

d) Access to funding resources

sumber-sumber

2.

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko

Risk Management Quality

a)

Tata kelola risiko likuiditas

a) Liquidity Risk governance

b)

Kerangka manajemen risiko likuiditas

b) Liquidity Risk management framework

c)

Proses manajemen risiko likuiditas, sistem informasi dan sumber daya manusia

c) Liquidity Risk management process, information systems and human resources

d)

Sistem pengendalian risiko likuiditas

d) Liquidity Risk control system

163

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.

Risiko Likuiditas (lanjutan)

Liquidity Risk (continued) One key measure used by the Bank for managing liquidity risk is the ratio of liquid assets to total funding from customers. As of the end of 2016 and 2015, the reported ratio of liquid assets to total funding from customers were 66.46% and 54.62%.

Salah satu pengukuran yang digunakan Bank untuk mengelola risiko likuiditas adalah melalui rasio dari perbandingan antara aset likuid dengan total simpanan dari nasabah. Pada akhir tahun 2016 dan 2015, rasio dari aset likuid dibandingkan dengan total simpanan dari nasabah yang dilaporkan masing-masing adalah sebesar 66,46% dan 54,62%. 31 Desember/December 31

Kas dan setara kas Efek-efek investasi selain yang diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas Simpanan dari bank lain

Simpanan dari nasabah Rasio aset likuid terhadap simpanan dari nasabah

2016

2015

14.658.140

14.547.015

20.199.573 (915.769)

14.325.241 (1.704.728)

33.941.944

27.167.528

51.073.227

49.739.672

Deposits from customers

66,46%

54,62%

Ratio of liquid assets to deposits from customers

Cash and cash equivalents Securities, excluding items classified as cash and cash equivalents Deposits from other banks

Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan

Maturity gap analysis of financial assets and liabilities

Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum pendapatan bunga yang ditangguhkan dan cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual:

The table below shows an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before unearned interest income and allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2016 and 2015, based on remaining term to contractual maturity:

31 Desember/December 31, 2016 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity

Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month

1.001.235

1.001.235

-

Giro pada Bank Indonesia 4.337.316

Nilai tercatat/ Carrying Value ASET Kas

Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit yang diberikan bruto Tagihan akseptasi Aset lain-lain *) Total

<3-12 bulan/ <3-12 months

1-3 bulan/ 1-3 months

< 12-60 bulan/ < 12-60 months

Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months

4.337.316

-

-

-

-

-

116.098

116.098

-

-

-

-

-

5.982.913 19.455.062

-

5.177.413 1.497.789

505.500 2.181.927

300.000 4.781.737

7.039.983

3.953.626

ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities

4.265.089 20.754

-

4.265.089 20.754

-

-

-

-

Securities purchase under resell agreement Derivatives receivables

28.300.130 594.064 776.120

210.929

8.636.143 42.218 565.191

650.898 420.834 -

4.867.494 131.012 -

8.340.373 -

5.805.222 -

Loans - gross Acceptances receivable Other assets *)

64.848.781

5.665.578

20.204.597

3.759.159

10.080.243

15.380.356

9.758.848

Total

-

*) Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa, tagihan penjualan surat berharga dan aset yang diblokir

-

-

-

*) Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables, sale of securities receivables and restricted assets

164

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.

Risiko Likuiditas (lanjutan)

Liquidity Risk (continued)

Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued)

Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual: (Ianjutan)

The table below shows an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2016 and 2015, based on remaining term to contractual maturity: (continued)

31 Desember/December 31, 2016 (lanjutan/continued)

Nilai tercatat/ Carrying Value

Liabilitas segera (549.204) Simpanan dari nasabah (51.073.227) Simpanan dari bank lain (915.769) Liabilitas derivatif (19.374) Utang akseptasi (594.064) Efek-efek yang djual dengan janji dibeli kembali (4.017.253) Pinjaman yang diterima (538.900) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**) (108.540)

Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity

-

Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month

1-3 bulan/ 1-3 months

(549.204)

<3-12 bulan/ <3-12 months

-

< 12-60 bulan/ < 12-60 months

-

(15.785.876)

(18.860.151)

(14.902.305)

(1.204.534)

(315.111) -

(560.358) (19.374) (42.218)

(35.600) (420.834)

(4.700) (131.012)

Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months

(178.685)

(141.676)

Obligations due immediately Deposits from customers

-

-

Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable

-

(4.017.253)

-

-

-

-

Securities sold under repurchased agreements

-

(538.900)

-

-

-

-

Fund borrowings

-

(108.540)

-

-

-

-

Accrued expenses and other liabilities**)

Total

(57.816.331)

(16.100.987)

(24.695.998)

(15.358.739)

(1.340.246)

Neto

7.032.450

(10.435.409)

(4.491.401)

(11.599.580)

8.739.997

**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari utang bunga dan setoran jaminan

(178.685) 15.201.671

(141.676) 9.617.172

Total Net

**) Accrued expenses and other liabilities consist of interest payable and security deposits

31 Desember/December 31, 2015 Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity

Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month

1.093.626

1.093.626

-

-

-

-

-

4.546.084

4.546.084

-

-

-

-

-

Giro pada bank lain 279.526 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 8.672.779 Efek-efek 10.544.106 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 3.781.135 Tagihan derivatif 43.660 Kredit yang diberikan bruto 32.458.301 Tagihan akseptasi 489.215 Aset lain-lain *) 733.227

279.526

-

-

-

-

-

19.540

8.438.316 581.010

189.463 30.758

45.000 1.925.657

3.468.775

4.518.366

ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities

-

3.420.822 43.660

360.313 -

-

-

-

Securities purchase under resell agreement Derivatives receivables

225.737

8.597.898 170.111 507.490

660.144 279.348 -

5.589.052 39.756 -

9.618.739 -

7.992.468 -

Loans - gross Acceptances receivable Other assets *)

6.164.513

21.759.307

1.520.026

7.599.465

13.087.514

12.510.834

Total

Nilai tercatat/ Carrying Value ASET Kas Giro pada Bank Indonesia

Total

62.641.659

1-3 bulan/ 1-3 months

*) Aset lain-lain - neto terdiri dari bunga yang masih akan diterima, setoran jaminan, piutang sewa dan aset yang diblokir.

<3-12 bulan/ <3-12 months

< 12-60 bulan/ < 12-60 months

Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months

*) Other assets - net consist of interest receivables, security deposits, rent receivables and restricted assets.

165

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.

Risiko Likuiditas (lanjutan)

Liquidity Risk (continued)

Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued)

Tabel di bawah ini menyajikan analisis jatuh tempo nilai tercatat dari aset keuangan (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontraktual: (Ianjutan)

The table below shows an analysis of maturities of the carrying amount of financial assets (before allowance for impairment losses) and financial liabilities of the Bank as of December 31, 2016 and 2015, based on remaining term to contractual maturity: (continued)

31 Desember/December 31, 2015 (lanjutan/continued)

Nilai tercatat/ Carrying Value

Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity

Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month

1-3 bulan/ 1-3 months

<3-12 bulan/ <3-12 months

< 12-60 bulan/ < 12-60 months

Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months

LIABILITAS (15.105.126) (823.887) -

(558.656) (22.701.653) (318.925) (23.734) (170.111)

(9.944.319) (544.366) (279.348)

(1.988.574) (17.550) (39.756)

-

-

LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Derivatives payable Acceptances payable

(572.078)

(636.867)

-

-

Securities sold under repurchased agreements Fund borrowings

-

Accrued expenses and other liabilities**)

Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Efek-efek yang djual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**)

(558.656) (49.739.672) (1.704.728) (23.734) (489.215)

Total

(56.261.444)

(15.929.013)

(26.309.573)

(11.340.111)

(2.682.747)

Neto

6.380.215

(9.764.500)

(4.550.266)

(9.820.085)

4.916.718

(2.380.347) (1.208.945)

-

(2.380.347) -

(156.147)

-

(156.147)

-

-

-

-

Total

13.087.514

12.510.834

Net

**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari utang bunga dan setoran jaminan

**) Accrued expenses and other liabilities consist of interest payable and security deposits

Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows (tidak diaudit).

The table below shows the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows (unaudited).

31Desember/December 31, 2016

Total

Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity

Kurang dari 1 bulan/ less than 1 month

1-3 bulan/ 1-3 months

<3-12 bulan/ <3-12 months

< 12-60 bulan/ < 12-60 months

Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months

LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Efek-efek yang djual dengan janji dibeli kembali Liabilitas derivatif Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**)

549.204 51.367.764 918.755

15.785.876 315.111

549.204 19.027.490 562.831

15.002.060 35.928

1.231.833 4.885

178.829 -

141.676 -

LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks

4.017.253 19.374 594.064 539.146

-

4.017.253 19.374 42.218 539.146

420.834 -

131.012 -

-

-

Securities sold under repurchased agreements Derivatives payable Acceptances payables Fund borrowings

22.825

-

22.825

-

-

-

-

Accrued expenses and other liabilities**)

Total

58.028.385

16.100.987

24.780.341

15.458.822

1.367.730

178.829

141.676

Total

**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari setoran jaminan

**) Accrued expenses and other liabilities consist of security deposits

166

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e.

Risiko Likuiditas (lanjutan)

Liquidity Risk (continued)

Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (continued)

Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows (tidak diaudit). (lanjutan)

The table below shows the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows (unaudited). (continued)

31Desember/December 31, 2015

Total

Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo/No contractual maturity

Kurang dari 1 bulan/ less than 1 month

1-3 bulan/ 1-3 months

<3-12 bulan/ <3-12 months

< 12-60 bulan/ < 12-60 months

Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months

LIABILITAS Liabilitas segera 558.656 Simpanan dari nasabah 50.084.037 Simpanan dari bank lain 1.710.876 Efek-efek yang djual dengan janji dibeli kembali 2.380.347 Liabilitas derivatif 23.734 Utang akseptasi 489.215 Pinjaman yang diterima 1.213.166 Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain**) 45.803 Total

56.505.834

-

558.656

-

-

-

-

LIABILITIES Obligations due immediately

14.590.220

22.893.074

10.091.084

2.148.849

198.505

162.305

Deposits from customers

823.887

751.353

130.337

5.299

-

-

Deposits from other banks

-

2.380.347 23.734 170.111

279.348

39.756

-

-

Securities sold under repurchased agreements Derivatives payable Acceptances payables

-

948.494

264.672

-

-

-

45.803

-

-

-

-

Accrued expenses and other liabilities**)

15.414.107

27.771.572

10.765.441

2.193.904

198.505

162.305

Total

**) Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain terdiri dari setoran jaminan

f.

-

Fund borrowings

**) Accrued expenses and other liabilities consist of security deposits

f.

Risiko Operasional

Operational Risk

Bank terus melakukan penyempurnaan terhadap pelaksanaan manajemen risiko operasional, dengan meningkatkan kewaspadaan dari seluruh pegawai atas risiko dan menyempurnakan kebijakan dan prosedur operasi bank. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk memitigasi risiko inheren serta meningkatkan sistem pengendalian khususnya terhadap risiko operasional.

The Bank continued to improve its operational risk management implementation by increasing employee’s risk awareness and improving the policies and procedures for banking operations. These efforts are aimed to mitigate inherent risk as well as to improve control system particularly for the Bank’s operational risks.

Bank telah mengembangkan OPRIST (Operational Risk Online Test) yakni tes online kepada pegawai kantor cabang. Tujuannya adalah untuk mengukur penguasan dan pemahaman terhadap Kebijakan & Prosedur serta Pengetahuan Produk. OPRIST akan dilakukan secara rutin setahun 2 kali.

Bank has developed OPRIST (Operational Risk Online Test), which is an online test made for branch employees. Its aim is to measure the employees’ mastership and understanding towards the policy and procedure, and product knowledge. OPRIST will be applied on a regular basis, twice a year.

167

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.

Risiko Operasional (lanjutan)

Operational Risk (continued)

OPRIST juga akan dilakukan secara tematik, yakni tema yang akan menjadi materi tes dipilih sesuai dengan fokus risiko operasional di kantor cabang yang dianggap risikonya tinggi.

OPRIST will also be carried out thematically, by which the theme that is going to be tested is chosen based on the focus of branch operational risk which is deemed to be high.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi risiko operasional sebagai dampak dari gangguan yang ekstrim, seperti kebakaran, bencana banjir, gempa bumi, Bank telah memiliki Disaster Recovery Center (“DRC”) yang selalu dilakukan uji coba secara periodik untuk memastikan kesiapan DRC tersebut. Pengembangan DRC ini merupakan salah satu tindakan penting dalam rangka menjamin kesinambungan operasional Bank apabila terjadi gangguan infrastruktur pada data center di Kantor Pusat.

On the other hand, to anticipate operational risk arising from extreme disruption, such as fire, flood, earthquake, the Bank has established a Disaster Recovery Center (“DRC”), which is periodically tested to ensure its readiness. The development of DRC is an important action to assure the continuity of the Bank’s operations if the infrastructure of the data center at Head Office is disrupted.

Untuk melengkapi hal-hal tersebut diatas, Bank telah menyusun Kebijakan Business Continuity Management (BCM) yang secara komprehensif menangani berbagai gangguan/bencana akibat perbuatan manusia dan/atau alam, misalkan kebakaran, gempa bumi, banjir, demonstrasi, dan lain-lain. Kebijakan ini disusun untuk menjamin kegiatan operasional bisnis dan sumber daya kritikal Bank tetap dapat berfungsi walaupun terjadi gangguan/bencana atau membangun resiliensi (ketahanan) dan kemampuan untuk memberi respon secara efektif terhadap suatu kondisi bencana guna melindungi kepentingan para stakeholders, reputasi dan nama baik perusahaan.

To complete this activity, Bank has developed Business Continuity Management Policy which comprehensively address various disorders/ disasters by man and/or nature, eg fire, earthquake, flood, demonstrations, and others. This policy was developed to ensure that business operations and critical resource bank can still function despite the disruption / disaster or build resilience (resilience) and the ability to respond effectively to a disaster situation in order to protect the interests of the stakeholders, reputation and the company’s name.

Bank telah mengimplementasikan Loss Event Recording System (“LERS”) secara efektif, yakni alat yang digunakan untuk mencatat kejadian risiko operasional serta untuk mengelola loss event & near miss untuk perhatian manajemen. LERS juga digunakan untuk keperluan persiapan perhitungan Operational Risk Capital Charge berdasarkan metode Advanced Measurement Approach. LERS juga akan dikembangkan menjadi bagian dari pengembangan ORMS secara keseluruhan.

The Bank has implemented Loss Event Recording System (“LERS”) effectively. LERS is a tool to maintain and record operational risk events as well as to manage any “loss events and near miss” for management attention. Furthermore, LERS is used as preparation for assessment on Operational Risk Capital Charge according to Advanced Measurement Approach method. Furthermore, LERS is used as preparation for assessment on Operational Risk Capital Charge according to Advanced Measurement Approach method.

168

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.

Risiko Operasional (lanjutan)

Operational Risk (continued)

Bank mengembangkan Operational Risk Management System (ORMS) dalam rangka penyempurnaan tools yang telah ada. ORMS memiliki tiga modul yakni RCSA (Risk Control Self Assessment), LEM (Loss Event Management) dan KRI (Key Risk Indicator).

Bank developed Operational Risk Management System (ORMS) in order to perfect the existing tools. ORMS has three moduls, namely RCSA (Risk Control Self Assessment), LEM (Loss Event Management) and KRI (Key Risk Indicator).

RCSA di digunakan untuk membantu Risk owner dalam melakukan proses manajemen risiko operasional yang mencakup identifikasi dan pengukuran risiko operasional secara prediktf. Sedangkan LEM merupakan tools yang berfungsi sebagai database peristiwa risiko, yang digunakan untuk data pembelajaran Bank. Selanjutnya KRI adalah alat bantu yang memberikan informasi secara dini mengenai gejala maupun risiko yang trennya menunjukkan peningkatan.

RCSA is used to help risk owner to manage operational risks which include identification and to measure operational risk predictively. While LEM is used as a database of risk events, which is used for Bank’s learning data. Next, KRI is a helping tool which gives earlier information regarding symptoms and risks which have inclining trend.

Selanjutnya, Komite Produk yang dibentuk telah dioptimalkan fungsinya, yakni selain mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang melekat pada produk dan aktivitas baru, juga melakukan evaluasi terhadap kinerja produk-produk yang telah diluncurkan.

In addition, the Bank had optimized Product Committee’s function to identify and mitigate risks which might be found in new products and services launched, and to evaluate performance of existing products.

Guna memudahkan langkah-langkah mitigasi risiko produk oleh unit-unit kerja yang terkait, Bank telah menyusun pedoman pengelolaan risiko untuk produk-produk tertentu, antara lain bancassurance dan reksa dana.

In order to ease steps to mitigate product risks by related units, the Bank has developed risk management guidance for certain products, among others, bancassurance and mutual funds.

Bank juga melakukan pengukuran dan pelaporan secara periodik ke Bank Indonesia mengenai pengelolaan risiko operasional mengacu kepada parameter risiko operasional dalam Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating/RBBR) yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:

Bank also conducts measurement and reporting to the Bank Indonesia periodically on operational risk management based on operational risk parameters Bank Soundness Assessment (BSA) using risk approach (Riskbased Bank Ratings/RBBR) which consists of 2 parts:

1.

1. Inherent Risk

Risiko Inheren

• • • • •



Karakteristik dan kompleksitas operasional Bank Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Fraud Kejadian Eksternal

• • • •

169

Characteristic and complexity of Bank’s operational Human Resources Information Technology Fraud External Event

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.

45. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) f.

Risiko Operasional (lanjutan) 2.

2. Risk Management Quality

Kualitas Penerapan Manajemen Risiko • • •



Operational Risk (continued)



Pengawasan aktif komisaris dan direksi Kecukupan kebijakan Prosedur dan penetapan limit, kecukupan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan sistem informasi manajemen operasional Sistem pengendalian intern yang komprehensif

• •



Active oversight of commisioners and directors Adequacy of policy Procedure and limit setting, adequacy of identification, measurement, monitoring and operational risk management information system Comprehensive internal control system

46. PEMENUHAN KETENTUAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT (“BMPK”)

46. COMPLIANCE WITH LEGAL LENDING LIMIT (“LLL”) REQUIREMENT

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pelampauan BMPK oleh pihak terkait maupun tidak terkait.

As of December 31, 2016 and 2015, there was no breach of LLL to both related and non-related parties.

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, batas maksimum pemberian kredit kepada pihak tidak terkait harus tidak melebihi 20% dari modal Bank.

Under the prevailing regulation, the maximum lending limit to non-related parties should not exceed 20% of the Bank’s capital.

47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

The Bank’s capital management objectives is to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Bank considers factors such as: an optimal providing capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.

Sejak tahun 2007, Bank diwajibkan untuk memenuhi kerangka kerja Basel II dalam hal permodalan Bank dengan mengikuti road map implementasi Basel II di Indonesia yang dipimpin oleh Bank Indonesia.

Starting 2007, Bank is required to comply with Basel II framework in respect with regulatory capital following the Basel II implementation road map in Indonesia led by the Bank Indonesia.

170

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

Penerapan Bank atas risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional dalam permodalan adalah sebagai berikut:

Bank’s implementation on market risk, credit risk and operational risk in capital is as follows:

a.

a.

Risiko pasar

Starting November 2007, the Bank had adopted standardized approach for market risk management according to Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated November 1, 2007 as well as Bank Indonesia Circular Letter No. 9/33/DPNP dated December 18, 2007 and Bank Indonesia Circular Letter No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012.

Sejak November 2007, Bank sudah menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012. b.

b.

Risiko kredit

Credit risk Credit risk calculated according to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 where the calculation of Risk Weighted Average (RWA) of credit risk using standard approach effective January 2, 2012.

Risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 dimana perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit menggunakan Pendekatan Standar yang efektif berlaku tanggal 2 Januari 2012. c.

Market risk

c.

Risiko operasional

Operational risk

Untuk pengelolaan risiko operasional Bank menerapkan pendekatan indikator dasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia. Berdasarkan SE ini, beban modal untuk risiko operasional adalah sebesar 5%, 10% dan 15% dari rata-rata pendapatan kotor selama tiga tahun terakhir masing-masing efektif tanggal 1 Januari 2011, 1 Juli 2011 dan 1 Januari 2012.

Operational risk management still uses basic indicator approach as per Bank Indonesia Circular Letter. Based on this Circular Letter, the capital charge for operational risk is at 5%, 10% and 15% of average gross income for the last three years which is effective on January 1, 2011, July 1, 2011 and January 1, 2012, respectively.

Pada tahun 2012 Bank Indonesia melakukan revisi atas peraturan tersebut dan mengeluarkan Surat Edaran No. 14/37/DPNP tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai dengan Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).

In 2012, Bank Indonesia revised such regulation and issued circular letter No. 14/37/DPNP regarding Capital Adequancy Ratio with Risk Profile and Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).

171

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

c.

c.

Risiko operasional (lanjutan)

Operational risk (continued)

Bank wajib memiliki dan menerapkan proses perhitungan kecukupan modal secara internal atau Internal Capital Adequancy Assessment Process (ICAAP). Komponen ICAAP paling kurang mencakup: a. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi b. Penilaian Kecukupan Modal c. Pemantauan dan Pelaporan d. Pengendalian Internal

The Bank is obliged to have and apply the process of capital adequacy calculation internally or Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP). The components of ICAAP: a. Active Supervision of Board of Commissioners and Board of Directors b. Capital Adequacy Assessment c. Monitoring and Reporting d. Internal control

Bank juga wajib menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risiko,sebagai berikut:

Bank also provides the minimum capital required according to the risk profile,as follows: a. 8 % of the RWA for bank with a rating of 1 risk profile; b. 9% until less than 10% of the RWA for bank with a risk profile rating 2; c. 10% until less than 11% of the RWA for bank with a risk profile rating 3; d. 11% until 14% of RWA for bank with risk profile ratings of 4 or 5.

a. 8% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 1; b. 9% s.d kurang dari 10% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2; c. 10% s.d kurang dari 11% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3; d. 11% s.d 14% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 atau peringkat 5. Bank Indonesia menganalisis modal dalam dua tingkatan:

Bank Indonesia analyzed the capital into two tiers:

1.

Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, dan kepentingan non-pengendali setelah dikurangi aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal.

1. Tier 1 capital consists of ordinary share capital, share premium, retained earnings, and non-controlling interest after deduction for intangible assets and other regulatory adjustments relating to items that are included in equity but are treated differently for capital adequacy purposes.

2.

Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25%).

2. Tier 2 capital consist of qualifying subordinated loans and general allowance (maximum of 1.25%).

172

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016 rasio Kewajiban Penyesuaian Modal Minimum (KPMM) Bank dihitung berdasarkan POJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 dan 2015 disusun berdasarkan PBI No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 dan No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 dengan perhitungan sebagai berikut:

As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) is computed in accordance with POJK No.34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016 and 2015 is computed in accordance to BI regulation No.14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 and BI regulation No. 15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013, as follows:

31 Desember/December 31 2016 Bank Dengan memperhitungkan risiko kredit, resiko pasar dan risiko operasional - Aset Tertimbang Menurut Risiko - Jumlah modal - Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Konsolidasian Dengan memperhitungkan risiko kredit, resiko pasar dan risiko operasional - Aset Tertimbang Menurut Risiko - Jumlah modal - Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

2015 Bank

41.517.371 10.883.111

44.993.522 10.279.296

26,21%

22,85%

With credit risk, market risk and operational risk Risk Weighted Average Total capital Capital Adequacy Ratio Consolidation

41.505.168 10.883.111

42.968.132 10.279.296

26,22%

23,92%

With credit risk, market risk and operational risk Risk Weighted Average Total capital Capital Adequacy Ratio -

Berdasarkan POJK No.34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, Bank wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga (buffer), sebagai berikut:

Based on POJK No.34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016 concerning Capital Adequacy Ratio, the Bank is required to establish additional capital as a buffer, as follows:

a. Capital Conversation Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) apabila terjadi kerugian pada periode krisis; b. Countercyclical Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan; c. Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank (D-SIB) adalah tambahan modal yang berfungsi untuk mengurangi dampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan dan perekonomian apabila terjadi kegagalan Bank yang berdampak sistemik melalui peningkatan kemampuan Bank dalam menyerap kerugian.

a.

Capital Conversation Buffer is additional capital which serves as a buffer in the event of a loss in the period of crisis;

b.

Countercyclical Buffer is additional capital which serves to anticipated losses in the event of excessive credit growth and thus potentially disrupt the stability of the financial system;

c.

Capital Surcharge for Domestic Systemically Important Banks (D-SIB) is additional capital which serves to reduce the negative impact on the stability of the financial system and economy in the event of Bank failure is a systemic effect through an increase in the Bank's ability to absorb losses.

173

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

Tambahan modal sebagai penyangga (buffer) yang wajib dibentuk oleh Bank adalah:

Additional capital as a buffer which shall be established by the Bank are:

a.

Capital Conversation Buffer sebesar 2,5% dari ATMR untuk Bank yang tergolong dalam Bank Umum Kegiatan Usaha BUKU 3 dan BUKU 4 yang pemenuhannya secara bertahap: • 0,625% dari ATMR mulai 1 Januari 2016 • 1,25% dari ATMR mulai 1 Januari 2017 • 1,875% dari ATMR mulai 1 Januari 2018 • 2,5% dari ATMR mulai 1 Januari 2019

a.

b.

Countercyclical Buffer sebesar 0% (nol persen) sampai dengan 2,5% (dua koma lima persen) dari ATMR bagi seluruh Bank.

b.

Countercyclical Buffer in the amount of 0% (zero percent) up to 2.5% (two coma five percent) from RWA for the whole Bank.

c.

Capital Surcharge untuk D-SIB sebesar 1% (satu persen) sampai dengan 2,5% (dua koma lima persen) dari ATMR Bank yang berdampak sistemik.

c.

Capital Surcharge for D-SIB in the amount of 1% (one percent) to 2.5% (two coma five percent) from RWA of Banks with systemic impact.

Capital Conversation Buffer amounted to 2.5% of RWA to the Bank classified to BUKU 3 and BUKU 4 whose fulfillment gradually: • • • •

0.625% from RWA since 1 January 2016 1.25% from RWA since 1 January 2017 1.875% from RWA since 1 January 2018 2.5% from RWA since 1 January 2019

Pemenuhan modal sebagai penyangga (buffer) harus dipenuhi dengan menggunakan komponen modal inti Utama (Common Equity Tier 1).

Fulfillment of capital as a buffer should be met by using components of Common Equity Tier 1.

Berdasarkan PBI No. 17/22/PBI/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Kewajiban Pembentukan Countercycilical Buffer (CCB) ditetapkan bahwa besaran CCB yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk pertama kali, yaitu mulai 1 Januari 2016 adalah sebesar 0% dan berlaku untuk seluruh bank, baik bank umum konvensional dan bank umum syariah, termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri.

Based on PBI No. 17/22/PBI/2015 dated December 23, 2015 concerning the Establishment of Countercycilical Buffer Obligation stipulated that the amount of CCB set by Bank Indonesia for the first time, starting January 1, 2016 amounted to 0% and apply to all banks, both conventional commercial bank and islamic banks, including branches of banks domiciled abroad.

Evaluasi terhadap besaran CCB akan dilakukan secara berkala, yaitu paling kurang 1 kali dalam 6 bulan. Dalam hal berdasarkan hasil evaluasi ditetapkan bahwa besaran CCB tidak berubah maka Bank Indonesia akan mengeluarkan pengumuman di website Bank Indonesia dan apabila ditetapkan ada perubahan, maka Bank Indonesia akan menerbitkan Surat Edaran mengenai perubahan tersebut.

The evaluation of the amount of CCB would be done regularly, ie at least 1 time within 6 months. In the case based on the evaluation determined that the magnitude of the CCB does not change then Bank Indonesia will issue an announcement on the website of Bank Indonesia and, if specified changes, then Bank Indonesia will issue a Circular Letter regarding the change.

Berdasarkan POJK No. 46/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penetapan Systemically Important Bank dan Capital Surcharge, ditetapkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan berkoordinasi dengan Bank Indonesia akan menetapkan SIB dan Capital Surcharge untuk SIB. Bank yang ditetapkan sebagai SIB wajib membentuk Capital Surcharge untuk SIB.

According to POJK No. 46/POJK.03/2015 dated December 23, 2015 concerning the Stipulation of Systemically Important Banks and Capital Surcharge, established that the Financial Services Authority in coordination with Bank Indonesia will set SIB and Capital Surcharge for SIB. Banks are defined as SIB is required to establish Capital Surcharge for SIB.

174

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

Penetapan SIB dan Capital Surcharge untuk SIB dilakukan secara semesteran setiap tahun pada:

Determination of SIB and Capital Surcharge for SIB conducted biannually on:

a. Bulan Maret dengan menggunakan data pada bulan Desember tahun sebelumnya; dan b. Bulan September dengan menggunakan data posisi bulan Juni tahun sebelumnya.

a.

Otoritas Jasa Keuangan menetapkan Capital Surcharge untuk SIB dalam 5 kelompok bucket:

Financial Services Authority establish Surcharge for SIB in 5 groups of bucket:

a. 1% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 1; b. 1,5% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 2; c. 2% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 3; d. 2,5% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 4; e. 3,5% dari ATMR bagi SIB dalam kelompok bucket 5.

yang digolongkan

a.

yang digolongkan

b.

yang digolongkan

c.

yang digolongkan

d.

yang digolongkan

e.

b.

March using data in December of the previous year; and September using data in June of the previous year.

1% from RWA for SIB, which bucket 1; 1.5% from RWA for SIB, which bucket 2; 2% from RWA for SIB, which bucket 3; 2.5% from RWA for SIB, which bucket 4; 3.5% from RWA for SIB, which bucket 5.

Capital

classified as classified as classified as classified as classified as

Untuk pertama kali, OJK akan menetapkan SIB dalam 4 kelompok dimana pemenuhannya dilakukan secara bertahap:

For the first time, the FSA will set the SIB into 4 groups where fulfillment is done gradually:

1. SIB bagi kelompok (bucket) 1 sebesar: a. 0,25% dari ATMR sejak tanggal 1 2016; b. 0,5% dari ATMR sejak tanggal 1 2017; c. 0,75% dari ATMR sejak tanggal 1 2018; d. 1% dari ATMR sejak tanggal 1 2019;

1. Januari

SIB for bucket 1 amounted to: a. 0.25% from RWA since January 1, 2016;

Januari

b.

0.5% from RWA since January 1, 2017;

Januari

c.

0.75% from RWA since January 1, 2018;

Januari

d.

1% from RWA since January 1, 2019.

2. SIB bagi kelompok (bucket) 2 sebesar: a. 0,375% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2016; b. 0,75% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2017; c. 1,125% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2018; d. 1,5% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2019.

2.

3. SIB bagi kelompok (bucket) 3 sebesar: a. 0,5% dari ATMR sejak tanggal 1 2016; b. 1% dari ATMR sejak tanggal 1 2017; c. 1,5% dari ATMR sejak tanggal 1 2018; d. 2% dari ATMR sejak tanggal 1 2019.

3.

SIB for bucket 2 amounted to: a. 0.375% from RWA since January 1, 2016; b.

0.75% from RWA since January 1, 2017;

c.

1.125% from RWA since January 1, 2018;

d.

1.5% from RWA since January 1, 2019.

Januari

SIB for bucket 3 amounted to: a. 0.5% from RWA since January 1, 2016;

Januari

b.

1% from RWA since January 1, 2017;

Januari

c.

1.5% from RWA since January 1, 2018;

Januari

d.

2% from RWA since January 1, 2019.

175

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

47. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

47. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued)

Untuk pertama kali, OJK akan menetapkan SIB dalam 4 kelompok dimana pemenuhannya dilakukan secara bertahap: (lanjutan)

For the first time, the FSA will set the SIB into 4 groups where fulfillment is done gradually: (continued)

4. SIB bagi kelompok (bucket) 4 sebesar: a. 0,625% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2016; b. 1,25% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2017; c. 1,875% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2018; d. 2,5% dari ATMR sejak tanggal 1 Januari 2019.

4.

Manajemen menggunakan rasio permodalan dengan tujuan untuk memonitor jumlah modal dan rasio modal tersebut mengikuti standar industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan Bank Indonesia atas pengukuran tersebut terutama berdasarkan pengawasan atas hubungan kebutuhan sumber modal (diukur sebesar 8% atas aset tertimbang menurut risiko) terhadap ketersediaan sumber modal.

Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios follow the industry standards for measuring capital adequacy. Bank Indonesia’s approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8% of risk-weighted assets) to available capital resources.

Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko.

The Bank has fulfilled Bank Indonesia’s regulation regarding Capital Adequacy Ratio and Calculation of Risk-Weighted Assets.

48. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS

SIB for bucket 4 amounted to: a. 0.625% from RWA since January 1, 2016; b.

1.25% from RWA since January 1, 2017;

c.

1.875% from RWA since January 1, 2018;

d.

2.5% from RWA since January 1, 2019.

48. SUPPLEMENTAL CASH FLOW INFORMATION Investing and financing activities not affecting cash flows:

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:

31 Desember/December 31 2016 Revaluasi dan eliminasi aset tetap Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap

2015 -

4.043.744

62.023

142.414

176

Revaluations and eliminations fixed assets Reclassification of construction in progress to fixed assets

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN YANG DIREVISI

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

AKUNTANSI

49. REVISED STATEMENTS ACCOUNTING STANDARDS

OF

FINANCIAL

Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK Ikatan Akuntan Indonesia) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank and entitas anaknya namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2016:

The following are several Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (IFASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank and its subsidiaries but not yet effective for 2016 consolidated financial statements:





Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.



This amendments clarify, rather than significantly change, existing SFAS No. 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies. •

Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.



Amandents to SFAS No. 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted. This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.



Amandemen PSAK No. 46: Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.



Amendments to SFAS No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017.

Amandments to SFAS No. 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.

This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount. •

PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama.

SFAS No. No. 3 (2016 Improvement): Interim Financial Reporting, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted. This improvement clarifies that the interim disclosures required should be included in the interim financial statements or through crossreferences of the interim financial statements, such as management commentary or risk management report, that available to users of the interim financial statements and should at the same time.

177

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

49. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)

49. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK Ikatan Akuntan Indonesia) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank and entitas anaknya namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2016: (lanjutan)

The following are several Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (IFASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Bank and its subsidiaries but not yet effective for 2016 consolidated financial statements: (continued)

• Amandemen PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.



Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada. •

This improvement clarifies that the market of high quality corporate bonds is valued by denominated bonds and not based on the country in which the bonds are. •

Amandemen PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.



Amendments to SFAS No. 24 (2016 Improvement): Employee Benefits, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.

Amendments to SFAS No. 58 (2016 Improvement): Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operation, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.

This improvement clarifies that a change from one disposal method to the other disposal methods are considered as the beginning of a sustainable plan and not as a new disposal plan. This improvement also clarifies that the change in the disposal method does not change the date of classification as an asset or disposal group •

PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017 dengan penerapan dini diperkenankan.

SFAS No. 60 (2016 Improvement): Financial Instruments, effective January 1, 2017 with earlier application is permitted.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

This improvement Clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.

Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen Bank masih mempelajari dan belum menentukan dampak dari penerapan PSAK baru terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.

As of the issuance date of these consolidated financial statements, the management of the Bank is still evaluating and has not yet determined the impact of these new standards, on its consolidated financial statements.

178

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK MEGA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK MEGA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

of In preparing the financial information PT Bank Mega Tbk (parent entity) as of and for the years ended December 31, 2016 and 2015, the Bank’s investment in Private Equity Funds (subsidiaries) are presented under fair value method as opposed to the consolidation method.

Dalam menyajikan informasi keuangan PT Bank Mega Tbk (entitas induk) pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, investasi Bank pada Reksa Dana Penempatan Terbatas (entitas anak) dicatat berdasarkan metode nilai wajar dan tidak dengan metode konsolidasi.

Laporan Posisi Keuangan……………………………...

Lampiran/ Schedule 1

Statement of .....………………………..……..Financial Position

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain……………………………...

Lampiran/ Schedule 2

Statement of Profit or Loss and other ……..……………………Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas........................................

Lampiran/ Schedule 3

……………..……. Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas........................................................

Lampiran/ Schedule 4

………………...………… Statement of Cash Flows

179

The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 1 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SCHEDULE 1 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ December 31, 2016

31 Desember/ December 31, 2015

ASET

ASSETS

Kas

1.001.235

1.093.626

Cash

Giro pada Bank Indonesia

4.337.316

4.546.084

Current accounts with Bank Indonesia

1.810 114.288

11.125 268.389

Current accounts with other banks Related Parties Third parties

500.000 5.468.303

250.000 2.007.923

Placements with Bank Indonesia and other banks Related parties Third parties

670.570 18.802.116

8.946.079 8.081.665

Securities Related parties Third parties

4.265.089

360.313 3.420.822

Securities purchased under agreement to resell Related parties Third parties

20.754

43.660

Derivatives receivables

352.641 27.947.489

294.109 32.164.192

Loans Related parties Third parties

28.300.130

32.458.301

Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pihak berelasi Pihak ketiga Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga

Dikurangi: Pendapatan bunga yang ditangguhkan Cadangan kerugian penurunan nilai Kredit yang diberikan - neto

(23.387)

(60.185)

(499.282)

(649.644)

Less: Unearned interest income Allowance for impairment losses

27.777.461

31.748.472

865 593.199

489.215

594.064

489.215

34.171

26.306

Deferred tax assets

6.886.009

6.828.671

(1.234.939)

(1.059.798)

Fixed assets Less: Accumulated depreciation

Aset tetap - neto

5.651.070

5.768.873

Fixed assets - net

Aset lain-lain - neto Pihak berelasi Pihak ketiga

7.545 1.282.993

6.010 1.172.290

Other assets - net Related parties Third parties

70.528.785

68.240.852

TOTAL ASSETS

Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga

Aset pajak tangguhan Aset tetap Dikurangi: Akumulasi penyusutan

TOTAL ASET

180

Loans - net Acceptances receivable Related parties Third parties

The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 1 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SCHEDULE 1 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ December 31, 2016

31 Desember/ December 31, 2015

LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Tabungan Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga

LIABILITIES 549.204

558.656

Obligations due immediately

1.993.200 3.579.436

1.178.083 3.950.990

48.366 10.639.680

382.138 9.611.370

1.443.016 33.384.855

1.827.404 32.851.442

Deposits from customers Current accounts Related parties Third parties Saving deposits Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties

3.925 911.844

6.974 1.697.754

Deposits from other banks Related parties Third parties

4.017.253

2.380.347

Securities sold under repurchased agreement

Liabilitas derivatif

19.374

23.734

Derivatives payable

Utang pajak penghasilan

93.956

62.734

Income tax payable

Utang akseptasi

594.064

489.215

Acceptances payable

Pinjaman yang diterima

538.900

1.208.945

Fund borrowings

Liabilitas imbalan pasca-kerja

262.599

255.207

Post-employment benefits liability

3.347 180.085

3.401 235.263

Accrued expenses and other liabilities Related parties Third parties

58.263.104

56.723.657

TOTAL LIABILITIES

Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga TOTAL LIABILITAS

181

The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 1 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SCHEDULE 1 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ December 31, 2016

31 Desember/ December 31, 2015

EKUITAS

EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 27.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.963.775.206 saham

3.481.888

3.481.888

Share capital - par value Rp500 (full amount) per share Authorized capital - 27,000,000,000 shares Issued and fully paid-up capital 6,963,775,206 shares

Tambahan modal disetor

2.048.761

2.048.761

Additional paid-in capital

1.353

1.281

General reserve

Saldo laba

2.845.341

2.017.621

Retained earnings

Penghasilan komprehensif lain

3.888.338

3.967.644

Other comprehensive income

TOTAL EKUITAS

12.265.681

11.517.195

TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

70.528.785

68.240.852

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Cadangan umum

182

The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 2 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SCHEDULE 2 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga PENDAPATAN BUNGA - NETO PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi Keuntungan perubahan nilai wajar instrumen keuangan - neto Keuntungan penjualan efek-efek - neto Keuntungan transaksi mata uang asing - neto Lain-lain Total pendapatan operasional lainnya BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi Beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan aset non-keuangan

2015 OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense

6.120.046 (2.664.322)

5.884.213 (3.159.573)

3.455.724

2.724.640

1.439.246

1.541.386

218.761 276.698

405.124 345.775

8.259 14.091

32.746 21.514

OTHER OPERATING INCOME Fees and commissions Gain from the changes in the fair value of financial instruments - net Gain on sale of securities - net Gain on foreign exchange transactions - net Others

1.957.055

2.346.545

Total other operating income

NET INTEREST INCOME

(892.457)

(978.308)

OTHER OPERATING EXPENSES Fees and commissions Provision for impairment losses on financial assets and and non-financial assets

Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan lainnya

(1.904.544) (1.137.784)

(1.801.664) (1.109.425)

General and administrative expenses Salary expenses and other allowances

Total beban operasional lainnya

(3.943.334)

(3.895.827)

Total other operating expenses

PENDAPATAN OPERASIONAL - NETO PENDAPATAN NONOPERASIONAL - NETO

1.469.445

1.175.358

OPERATING INCOME - NET

75.978

63.411

NON-OPERATING INCOME - NET

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - NETO

1.545.423 (387.423)

1.238.769 (185.998)

LABA TAHUN BERJALAN

1.158.000

1.052.771

Penghasilan komprehensif lain: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Surplus revaluasi aset tetap Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh)

(8.549)

(6.430)

(3.860)

(766)

-

3.922.827

120.696

(327.164)

INCOME BEFORE TAX EXPENSE TAX EXPENSE - NET INCOME FOR THE YEAR Other comprehensive income: Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of postemployment benefits liability - net Item that may be reclassified subsequently to profit or loss: Revaluations surplus of fixed assets Unrealized gain (loss) on changes in fair value of available-for-sale securities - net

1.274.836

4.647.668

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

166

151

BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)

183

The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 3 PT BANK MEGA TBK ENTITAS INDUK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SCHEDULE 3 PT BANK MEGA TBK PARENT ENTITY STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Pendapatan Komprehensif lain/ Other Comprehensive Income

Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid-up capital Saldo 31 Desember 2014 Laba tahun berjalan 2015

Tambahan modal disetor/ Additional paid-incapital

Cadangan Umum/ General Reserve

Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang Pengukuran tersedia untuk kembali atas dijual-neto/ liabilitas imbalan Unrealized gain/ pasca-kerja-neto/ (loss) on changes Remeasurement in fair value of of postavailable-foremployment sale securitiesbenefits liability-net net

Surplus revaluasi aset tetap / Revaluations surplus of fixed assets

Saldo laba/ Retained earnings

3.481.888 -

2.048.761 -

1.043 -

1.065.088 1.052.771

-

Surplus revaluasi asset tetap - neto Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto Dividen tunai Pembentukan cadangan umum

-

-

-

-

3.922.827

-

-

-

-

-

-

-

238

Saldo 31 Desember 2015 Laba tahun berjalan 2016 Pemindahan surplus asset tetap ke saldo laba Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan pasca-kerja - neto Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto Dividen tunai Pembentukan cadangan umum

3.481.888 -

2.048.761 -

1.281 -

2.017.621 1.158.000

-

-

72

Saldo 31 Desember 2016

3.481.888

2.048.761

1.353

(100.000) (238)

-

-

-

196.142

-

-

-

-

-

-

-

(526.350) (72) 2.845.341

88.952 -

283.795 -

6.969.527 1.052.771

-

-

3.922.827

(766)

-

-

3.922.827 -

88.186 -

(196.142) -

3.726.685

184

Total Ekuitas/ Total Equity

-

(327.164)

-

(43.369) -

-

-

(3.860)

-

(327.164) (100.000) 11.517.195 1.158.000 -

-

(3.860)

120.696

120.696 (526.350) -

84.326

(766)

77.327

12.265.681

Balance as of December 31, 2014 Income for the year 2015 Revaluation surplus of fixed assets - net Remeasurement of employment benefit liability - net Unrealized loss on changes in fair value of available-for sale securities - net Cash dividend Allocation for general reserve Balance as of December 31, 2015 Income for the year 2016 Transfer of revaluation surplus of fixed assets to retained earning Actuarial loss on employment benefit liability - net Unrealized gain on changes in fair value of available-for sale securities - net Cash dividend Allocation for general reserve Balance as of December 31, 2016

The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 4 PT BANK MEGA Tbk ENTITAS INDUK LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SCHEDULE 4 PT BANK MEGA Tbk PARENT ENTITY STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pendapatan non-operasional - neto Penerimaan dari penjualan agunan yang diambil alih Pembayaran bunga dan pembiayaan lainnya Beban operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan Kenaikan/penurunan dalam aset dan liabilitas operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan dari nasabah: Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Kas neto diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi

2015

6.080.604 1.430.697 14.091 71.994

5.961.346 1.534.956 21.514 65.373

5.187

1.064

(2.691.338) (2.869.927) (393.274)

(3.191.136) (2.896.610) (123.792)

(1.438.285) (30.260)

Accrued expenses and other liabilities

(6.172.834)

Net cash provided by/(used in) operating activities

(806.171)

(483.954) 3.113.218 (86.378) (9.452)

(3.348.421) 411.363 176.466 (95.423)

443.563 693.818 149.025 (788.959)

(467.940) (660.555) (200.476) (1.085.847)

(19.545) 9.157.523

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan efek-efek tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Pembelian efek-efek tersedia untuk dijual

1.074.287 5.287 (87.554)

3.679.258 1.036 (63.007)

(2.486.765)

(3.075.231)

Kas neto diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi

(1.494.745)

185

Proceeds from sale of foreclosed assets Payment of interest and other financing charges Other operating expenses Payment of income tax Increase/decrease in operating assets and liabilities: Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreements to resell Loans Other assets Obligations due immediately Deposits from customers: Current account Saving deposits Time deposits Deposits from other banks Securities sold under repurchased agreement

(300.000) 3.161.247

1.636.906

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest received Fees and commissions income Other Operating Income Non-operating income - net

542.056

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of securities available for sale Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Acquisition of securities available for sale Net cash provided by/(used in) investing activities

The original supplementary financial information included herein is in the Indonesian language.

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION LAMPIRAN 4 PT BANK MEGA Tbk ENTITAS INDUK LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

SCHEDULE 4 PT BANK MEGA Tbk PARENT ENTITY STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31 2016

2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen tunai Pembayaran pinjaman yang diterima Penerbitan pinjaman yang diterima

(526.350) (1.208.945) 538.900

(100.000) (92.888) 1.208.945

Kas neto diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan

(1.196.395)

1.016.057

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS

6.466.383

(4.614.721)

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN

8.177.147

12.791.868

CASH AND CASH EQUIVALENTS, AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN

14.643.530

8.177.147

CASH AND CASH EQUIVALENTS, AT END OF YEAR

1.001.235 4.337.316 116.098

1.093.626 4.546.084 279.514

5.668.303

2.257.923

Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - maturing within 3 months since acquisition date

3.520.578

-

Deposits Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 months since acquisition date

14.643.530

8.177.147

Total cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Deposito Bank Indonesia jangka waktu jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Total kas dan setara kas

186

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of cash dividends Payments of fund borrowings Proceeds of fund borrowings Net cash provided by (used in) financing activities

PT Bank Mega Tbk

Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean 12-14A, Jakarta 12970 Tel. 021 7917 5000 (hunting) Fax. 021 7918 7100 MEGA CALL 021 500010/60010 (HP) www.bankmega.com

Laporan Tahunan 2016

More Documents from "Abil Riski"