Puisi Arak Arakan.docx

  • Uploaded by: Riski
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Puisi Arak Arakan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 414
  • Pages: 2
AKU DAN TOGAKU Aku dan Togaku Hari ini ku bawa dirimu Dengan rasa bangga dan tangis bahagia Bukan mudah untuk menjemputmu Bertahun-tahun lamanya aku berjuang untuk TOGAku Teringat aku dulu Kepala botak, baju putih Lama aku di didik HUHHH Bangun pagi, tugas sejagat Bukan Cuma fisik dan intelek yang terdidik Juga mental dan jiwa sosial yang terus tertanam Aku dan temanku bagaikan nyatu Tak hanya saling membantu Sedih, senang, canda tawa hingga susah Selalu bersama- sama Lantas kemanakah kebersamaan kita sekarang ? hilangkah di telan waktu? Dimanakah kalian sekarang? Ingatkah kah engkau di semester akhir kita mulai jarang berkomunikasi Karena terbelit skripsi yang tak kunjung terealisasi SKRIPSI....... Kamu adalah sebuah karya sekaligus tangga mahasiswa melanjutkan langkahnya Dulu di kalalangan kami mahasiswa lemah Arti skripsi telah kami ubah Kau dianggap AIB yang tak boleh di tanyakan Kau bagaikan PANU yang harusdi sembunyikan Kau bagaikan mantan yang harus di lupakan

Tak kah kau ingat Betapa sulitnya jadi anak rantau

Nasib anak rantau kala siang atau berganti malam Hidup di tanah rantauan itu seperti anak yang tak bertuan Taiada ada orang yang peduli kala sakit menyerang Hanya isak tangis menjadi tenang Kurus badan tinggal lah tulang Demi mencari ilmu untuk membayar hutang Hutang budi terhadap orang tua Oh..togaku Kau ku bangga tak tak lupa buatku kecewa Aku berdiri mengenakan togaini di sebuah jalan setapak yang gelap Pandangan ku tertuju pada 2 orang di kejauhan sana Dengan disertai senyuman aku menghampiri mereka Seiring langkah, terlintas di benakku Ibu sudah mengandungku selama 9 bulan Ibu yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku hadir di dunia ini Ayah yang sudah mendidikku dan rela bekerja membanting tulang Namun, kerap aku menyakiti ayah dan ibu Ku pandangi wajah mereka inchi demi inchi Ku tatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata bahagia Air mata haru, air mata bahagia dan bangga melihat ku memakai toga ini Kau memlukku dengan erat dan ku balas ku cium dengan hangat Lalu kau berbisik di telingaku “Nak. Ayah dan ibu mu bangga padamu nak, tak sia-sia ayah dan ibumu ini mencari uang dan menyekolahkanmu hingga saat ini ayah dan ibu bangga nak” “Aku juga bangga pada ayah dan ibu, ayah dan ibu jangan menagis aku begini juga berkat do’a yang selalu kau panjatkan “ Toga ini ku persembahkan untuk ayah dan ibu Yang ku berikan hari ini tak akan pernah cukup membalas semua Yang telah ayah dan ibu berikan selama ini Terimakasih ayah Terima kasih ibu Terima kasih semuanya Aku sayang hingga akhir hayatku

Related Documents

Puisi Arak Arakan.docx
December 2019 37
Arak
November 2019 29
Arak
June 2020 24
Puisi
April 2020 38
Puisi
May 2020 37
Puisi
July 2020 30

More Documents from ""