Kita Mengenali Sejarah Bahwa Adanya Zaman Dimana Penjajahan Belanda Berlangsung Di Indonesia.docx

  • Uploaded by: riski
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kita Mengenali Sejarah Bahwa Adanya Zaman Dimana Penjajahan Belanda Berlangsung Di Indonesia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,296
  • Pages: 12
Kita mengenali sejarah bahwa adanya zaman dimana penjajahan belanda berlangsung di Indonesia. Di dalam pendidikan sejarah, dinyatakan bahwa belanda telah datang ke indonesia dari tahun 1995 dengan menggunakna 4 rombongan kapal yang awalnya di pimpin oleh Cornelis de Houtman sepert makna proklamasi. Sebenarnya kedatangan bangsa belanda ke indonesia ini tdak terjadi begitu saja atau karena kedatangan spontan. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka berlayar dan mendatangi indonesia. Karena alasan inilah mengapa mereka sampai mendatangi bangsa kita dan berlayar ke Indonesia. Alasan ini juga yang nantnya akan kita bahas dalam artkel ini. Latar Belakang Bangsa Belanda Datang Ke Indonesia Jika kita menyadari dan mempelajari sejarah maka kita akan memahami bahwa dasarnya, wilayah belanda adalah wilayah yang merupakan hasil jajahan oleh orang atau bangsa spayol. Dimana kota Rotterdam atau pusat tempat perdagangan di Belanda harus membeli hasil remapah-rempa yang diperjual belikan di kota Lisbon di bagian negara Portugis. Setelah akhirnya pemerintahan Belanda bisa membebaskan diri dari belenggu pemerintahan spayol. Maka akhirnya mereka dengan inisiatf dan semangat yang tnggi mampu mendirikan pasukan untuk langsung mendatangi wilayah Asia yang emmang digunakan oleh bangsa Spayol untuk mendapatkan rempah-rempah dahulunya. Dimana Belanda memang sangat berkeinginan dalam mendapatkan rempah-rempah secara langsung sepert yang di lakukan oleh bangsa Spanyol. Karena Spayol akhirnya juga melakukan sebuah gebrakan baru dimana mereka bersatu dan mengumpulkan kekuatan dengan bangsa Portudis pada tahun 1580 dan menyebabkan bangsa Belanda tdak bisa lagi membeli rempah-rempah yang berpusat di kota Lisbon yang merupakan wilayah Spanyol yang menjadi musuhnya kala itu. oleh karena keterbatasan tersebut, maka Belanda melakukan pelayaran dan menghampiri negar yang menjadi sumber penghasil rempah-rempah terbanyak yang salah satunya adalah Indonesia. Tujuan Bangsa Belanda Ke Indonesia Walaupun pada awalnya tujuan mereka adalah dalam pencarian rempah-rempah dan menemukan wilayah asal penghasil rempah-rempah sepert tugas ppki. namun tujuan ini kian meluas dan berkembang dengan pesat. Bangsa belanda bahkan melakukan banyak tndakan kepada bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan beragam hal sepert yang di bawah ini: 1. Mengambil Hasil Rempah-Rempah Kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang menghasilkan banyak rempahrempah berkualitas. Bahkan ini telah memikat banyak bangsa eropa yang datang sebelum bangsa Belanda sepert Portugis dan Spayol. Ini merupakan tujuan utama banyaknya bangsa Eropa yang kerap kali berlayar dan mendatangi bangsa Asia. Karena kita tahu bahwasanya rempah-rempah kala itu sangat langka di eropa dan mereka hanya akan memperolehnya dengan cara membeli dari negara lain yang tentunya akan membutuhkan lebih banyak usaha dan uang. Tentunya akan lebih mudah mendatangi negara penghasil yang akan membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara yang lebih mudah dan tentunya akan lebih murah. Bahkan dengan beragam cara licik mereka bisa mengambil sesukanya dan bisa menaklukan rakyat pribumi dan melakukan hal yang tdak seharusnya. Memonopoli perdagangan menjadi hal yang biasa dan tentu saja ini akan menjadi tujuan yang tdak baik yang kerap mereka lakukan demi keuangan dan demi mendapatkan rempah-rempah terbaik. 2. Memperkerjakan Tanpa Adanya Upah Bukan hal yang aneh lagi jika bangsa asing yang kerap datang ke Indonesia melakukan hal yang tdka baik dan tdak menyenangkan. Mengapa? Kerena kebanyakan dari mereka kala itu hanya ingin melakukan sesuatu yang mengerikan. Dimana mereka akan melakukan hal sesukanya sepert menjajah tanpa adanya keprikemanusiaan. Belanda salah satunya, mereka datang dan memonopoli pemasaran rempah-rempah. Bahkan kejamnya mereka juga tak segan untuk memperbudak pribumi. Mereka yang kala itu hidup dimasa penjajahan belanda menjadi saksi bisu dimana bangsa belanda melakukan beragam hal keji sepert contoh negara netral. Salah satu kekejian yang dilakukan oleh bangsa belanda adalah dengan

mengambil tenaga para pribumi dalam bekerja untuk mereka namun tanpa adanya upah atau sesuatu yang bisa mereka dapatkan setelah bekerja sedemikian gigihnya. Inilah yang dinakan dengan kerja rodi atau yang sering dilakukan oleh para penjajah. Tanpa adanya rasa kasihan mereka akan selalu memaksa dan mengambil tenaga para rakyat pribumi yang kala itu masih miskin tanpa daya dan tdak bisa membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Ini merupakan hal yang tdak baik dan tdak wajar dilakukan oleh para bangsa asing yang memang hanya ingin mencuri dan menikmat hasil kekayaan bangsa Indonesia dengan beragam cara licik dan tdak bisa dimaafkan. 3. Mengambil Kekayaan Indonesia Dengan Cara Yang Tidak Baik Salah satu alasan lain mengapa bangsa belanda datang ke Indonesia adalah untuk mencuri kekayaan dan sumber daya alam bahkan juga sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Bukan tanpa sebab adanya 350 penjajahan bangsa belanda yang ada di Indonesia. Mereka datang dengan tujuan yang jelas dan makin diperjelas dengan adanya beragam tujuan lain yang snagat merugikan rakyat indonesia sendiri. Dengan banyaknya tujuan tujuan yang tdak baik ini memberikan sebuah torehan sejarah yang memilukan bagi rakyat pribumi. Bangsa indonesia yang kala itu masih sangat primitf selalu diperas dan diperbudak oleh para penjajah yang silih bergant datang menjajah negeri Indonesia. Belanda juga tak luput dari daftar hitam para penjajah itu. Bahkan diantara semua penjajah yang pernah menjaajah negara Indonesia Belandaklah yangmemakan waktu yang paling lama. Ini juga menjadikan torehan sejarah, dimana Belanda telah banyak mengambil kekayaan Indonesia yang berharga tanpa ada imbalan balik pada rakyat Indonesai. Ini merupakan kejahatabn besar yang membuat pubik dan dunia ternganga. Belanda bahkan dengan rakusnya selalu menggali dan menggali potensi sumber daya alam yang ada dan menjadikannya keuntungan bagi pihak mereka. 4. Untuk Dijadikan Pegawai dan Orang Yang Bisa Bahasa Mereka Salah satu penyebab dan tujuan bangsa belanda datang ke indonseia juga tak lain dalam mendapatkan pekerja yang bisa mereka ajak bekerja sama. Tidak semua masyarakat pribumi yang dijadikan budak oleh mereka sebagian juga ada yang bermitra kala itu dan dijadikan sebagai pekerja yang bisa menjadi penterjermah apa yang mereka inginkan dan harus mereka dapatkan dari para pribumi sepert alasan pembubaran ppki. Kala itu belanda memiliki beberapa pekerja yang disebut antek-antek belanda yang nantnya akan menjadi bwahan yang selalu memberikan arahan kepada para budak yang akan melakukan apa saja demi uang dan kekuasaan. Kebanyakan dari pekerja adalah pemberontak yang rela menjual kebanggaan dirinya sebagai warga negara hanya untuk kesenangan. Karena mereka yang berpihak kepada pemerintahan belanda tentunya akan diberikan kemudahan dan segala kemewahan. Jadi, belanda tdak akan lagi sulit dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan. Karena semuanya akan mereka dapatkan dengan mudah. Melalui rekan atau partner kerja yang akan menghandle urusan dengan para rakyat pribumi walaupun ini sama saja menjual hak dan menjadi pemberontak bangsa, namun sebagian orang kala itu tdak peduli. Jadi mereka lebih berpihak dan menyembah serta mengagungkan bangsa belanda yang bisa saja memberikan perlindungan dan hak yang lebih baik kepada mereka. Daripada harus berkumpul dan menjadi budak kasar yang mat-matan bekerja demi belanda. 5. Untuk Mengambil Semua Jatah Tanpa Bayar Sepert yang telah dinyatakna sebelumnya bahwa tujuan bangsa belanda datang ke indonesia hanyalah demi perdagangan yang bisa mereka monopoli sebisanya. bahkan mereka akan melakuakn beragam hal yang mengerikan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan dari bangsa Indonesia. Termasuk mengabaikan amsalah pemabayaran dan upah atas jasa yang mereka gunakan sepert fungsi dan tujuan TNI. Sepert yang orang lain tunjukkan sebelum Belanda tba, Indonesia terdiri dari banyak kerajaan kecil dan besar dan Belanda melakukan semacam pemetkan ceri: hanya kerajaan lemah atau bagian dari kerajaan yang pentng untuk rute perdagangan, dan kemudian ke produksi komoditas. Sejak masa VOC hingga masa Kerajaan Belanda, Belanda tdak pernah banyak penjajah dan menemukan

kehidupan di koloni-koloni tdak menyenangkan, maka Belanda tdak pernah benar-benar mengambil akar dan memperluas koloni. Dengan demikian sebagian besar wilayah di Indonesia di luar pelabuhan, hub dan pusat produksi sering kali tetap berada dalam kepemilikan penguasa lokal sesuatu yang benar-benar didorong oleh Belanda karena mereka tdak berkepentngan dalam memerintah sebuah kerajaan besar, mereka terutama berfokus pada memastkan jalur perdagangan dan pusat-pusat produksi yang sempit. Para penguasa lokal ini sering memiliki kesepakatan dengan Belanda untuk menjaga kepentngan bersama dan sering bertengkar dengan penguasa lokal lainnya atas nama Belanda. Tetapi Belanda awalnya datang ke Indonesia untuk perdagangan rempah-rempah. Jadi tdak ada yang benar-benar tahu kapan motf itu benar-benar berubah dari perdagangan menjadi monopoli ke penjajahan. Saya pikir sekitar waktu itu, orang Indonesia masih sangat naif, bahwa mereka pikir semua orang asing itu akan memperlakukan mereka dengan adil. Tapi saya kira itu hanya sifat kita sebagai manusia untuk memiliki kebutuhan untuk ditaklukkan. Tapi ya, penjajahan Belanda berakhir pada 1942 dan digantkan oleh Jepang. Sepert yand dikatakan, bangsa indonesia sangat naif saat itu. Mencoba untuk kalah dari satu rubah hanya untuk ditangkap oleh yang lain. Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia Masuknya Belanda ke Nusantara tdak terlepas dari Konteks Konteks Politk -Ekonomi Eropa,terutama Bangsa Belanda,Spanyol,dan Portugis. Saat portugis Masuk ke Asia termasuk Indonesia Belanda memang bukan negara yang merdeka sepert sekarang, pada waktu itu Belanda terdiri dari Provinsi Provinsi (Counties), Ada tujuh belas Provinsi diantaranya Holland,Flanders,Luxemberg,Artois, (bagian dari Prancis Sekarang),dan Brabant. Pada tanggal 2 april 1595, berangkatlah ekspedisi pertama Belanda dengan enam buah kapal,di bawah pimpinan Cornelis De Houtman,belanda menuju pantai barat afrika kemudian ke arah Tanjung Harapan,Samudra Hindia,Selat Sunda,dan tba di Banten pada bulan Juni 1596. mereka terkagum kagum dengan pelabuhan lada terbesar di Jawa bagian barat ini. Mula-mula Rombongan ini di terima dengan baik dan bersahabat oleh penduduk Banten dan Sultan Banten Mangkubumi Jayanegara (memenrintah 1596-1602),yang memerintah atas nama Sultan Abdulmafakhir Mahfud Abdulkadir (1596-1651) yang masih belia,karena di anggap sebagai sahabat,sultan banten bermaksud menyewa kapal kapal belanda untuk menyerang palembang,Permintaan ini pun di tolak mentah mentah, dengan alasan kedatangan meraka ke Banten hanya unutk berdagang. Pada suatu ttk, Kesabaran sultan Banten pun habis,pasukan Banten menyerang kapal-kapal belanda serta menawan sebagian pasukan termasuk de Houtman sendiri,setelah di bebaskan dengan uang tebusan de Haoutman membalas dendam dengan menyerang seluruh isi kota lalu merampas kapal kapal banten yang membawa rempah rempah dari maluku.Rakyat Banten resah ,lalu mereka bersama Portugis mengusir belanda,Sempat mendapat kesulitan di Surabaya,mereka lalu berlayar menuju ke bali,Dari sana, de Houtman kembali ke belanda dengan membawa sedikit rempah rempah,Lemahnya kepemimpinan de Houtman menjadi salah satu faktor kegagalan.Meskipun demikian ekspedisi ini berjasa membuka rute ke indonesia bagi Belanda. Ekspedisi kedua terjadi dalam kurun waktu 1598-1600 di bawah pimpinan J. C. van Neck (15641638). tdak sepert ekspedisi pertama kesultanan Banten benar benar menyambut van Neck dengan baik oleh Sultan Banten tentu semua itu beralasan beberapa bulan sebelumnya Banten terlibat perang dengan Portugis tentu Belanda sangat di untungkan dari konflik tersebut. Van Neck memerintahkan sebagian kapal untuk berlayar ke "Kepulauan Rempah rempah",Maluku. di bawah

pimpinan van Wybrand va Warwyck (1566/1570-1615) karena terbatas nya rempah di ambon belanda melanjutkan perjalanan ke Ternate dan Kepulauan Banda untuk perjalanan ke Kepulauan banda. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa. Hal inilah yang membuat banyak bangsa dari penjuru dunia datang ke Indonesia untuk mencari bahan rempah-rempah. Mereka yang datang ke Indonesia sebagian besar para pelaut dan pedagang dari negara-negara Eropa. Para pedagang tersebut awalnya hanya berniat berdagang saja dengan penduduk Indonesia, begitu mengetahui kekayaan alam Indonesia, mereka berubah niat ingin menguasai Indonesia. Penjajahan Belanda di Indonesia Indonesia pernah mengalami masa penjajahan yang dilakukan oleh beberapa negara asing sepert Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang. Namun, Belanda adalah penjajah yang paling lama berkuasa di Indonesia. Mereka menjajah Indonesia selama sekitar 350 tahun. Awal Kedatangan Bangsa Belanda Bangsa Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tanggal 22 Juni 1596. Mereka mendarat di pelabuhan Banten setelah berlayar di lautan selama 14 bulan. Armada Belanda ini dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Semula kedatangan mereka ini disambut baik oleh penduduk Banten. Tetapi, lama-lama Belanda menunjukkan sikap yang serakah, kasar, dan sombong. Mereka memaksa rakyat Banten untuk menyediakan lada dan tdak mau membayarnya. Hal inilah yang menyebabkan rakyat Banten mengusirnya. Akhirnya dengan terpaksa Belanda harus menyingkir dari Banten. Orang-orang Belanda kemudian berlayar ke Bali. Namun armada Belanda di Bali tdak mendapat sambutan dengan baik. Akhirnya mereka memutuskan kembali ke Eropa dengan tangan hampa serta menanggung kerugian yang sangat besar. Tahun 1598 untuk kedua kalinya Belanda datang di Banten. Armada ini dipimpin oleh Jacob Van Neck dan Van Warwijck. Sikap mereka lebih ramah daripada sebelumnya sehingga kedatangan mereka ini disambut dengan baik. Dan karena sudah bersikap ramah, orang Indonesia mengizinkan mereka berdagang. Orang Belanda semakin banyak yang datang ke Indonesia. Pelayaran bangsa Belanda yang kedua ini berhasil mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Mereka pulang ke negeri Belanda dengan kapal-kapal yang dipenuhi rempah-rempah.

Pembentukan VOC Terbukanya jalur perdagangan di Indonesia menyebabkan munculnya persaingan diantara para pedagang, baik dengan Belanda sendiri maupun dengan pedagang Eropa lainnya. Mereka bersaing untuk membeli rempah-rempah sebanyak-banyaknya dari indonesia. Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan persatuan dagang atau kongsi dagang yaitu Perkumpulan Dagang Hindia Timur (Verenigde Oost Indische Compagnie) yang disingkat VOC. Tujuan utama didirikannya VOC adalah untuk memenangkan persaingan dagang dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pimpinan VOC disebut gubernur jenderal. Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both. Untuk memperkuat kedudukan VOC di Indonesia, pemerintah Belanda memberikan hak istmewa (hak Octrooi) kepada VOC. Berikut ini yang menjadi hak-hak istmewa VOC: - hak untuk memonopoli perdagangan - hak untuk memungut pajak

- hak untuk memiliki tentara sendiri - hak untuk menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan kerajaan di daerah yang dikuasainya - hak untuk mencetak dan mengeluarkan uang sendiri - hak untuk mengumumkan perang dengan negara lain - hak untuk mengadakan pemerintahan sendiri Setelah berhasil mendirikan organisasi VOC, kelompok pedagang Belanda menjadi semakin tertarik untuk menguasai daerah-daerah nusantara. Awalnya, kegiatan VOC hanya berdagang saja. Akan tetapi, lama-lama VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli). Untuk mewujudkan maksud tersebut, VOC membentuk tentara pasukan, mencetak uang sendiri, dan mengadakan perjanjian dengan raja setempat. Di Maluku VOC melakukan aktvitas Pelayaran Hongi (patroli laut) untuk mengawasi rakyat Maluku agar tdak menjual rempah-rempah kepada pedagang lain. Untuk mempertahankan harga, VOC juga memerintahkan penebangan pohon rempah-rempah milik rakyat. VOC memberikan hukuman berat kepada rakyat yang melanggar aturan monopoli. Pusat-pusat perdagangan yang berhasil dikuasai VOC adalah Ambon, Jayakarta, dan Banda. Pusat perdagangan Jayakarta direbut Belanda pada masa Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Ia pun menggant nama Jayakarta menjadi Batavia. Coen kemudian membangun kota Batavia dengan gaya Belanda. Kantor VOC yang awalnya ada di Ambon dipindahkan ke Batavia. VOC yang melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah. Artnya rempah-rempah dari rakyat Indonesia hanya boleh dijual kepada VOC dengan harga yang sangat murah. Tindakan ini sangat merugikan rakyat Indonesia. Monopoli perdagangan VOC dilakukan dengan cara kekerasan terhadap penduduk yang berasal dari daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia. Selain itu, mereka juga melarang dan mengancam orang-orang bukan Belanda apabila ingin berdagang dengan para penduduk lokal dari daerah penghasil rempah-rempah. Misalnya saja saat para penduduk Banda mencoba menjual biji pala kepada orang Inggris, Belanda menyerang dan membunuh semua penduduk Banda tersebut. Akhirnya, Belanda memutuskan untuk mengisi daerah Banda dengan budak-budak dan pekerja-pekerja lain untuk menghasilkan biji pala. Karena ulah VOC tersebut, mereka harus menghadapi masalah politk dan berperang dengan para pemimpin di daerah Banten dan Mataram.

Pembubaran VOC Pada awal abad ke-18, keadaan mulai berubah. Perdagangan rempah-rempah tdak lagi banyak menguntungkan. Indonesia tdak lagi menjadi satu-satunya penghasil cengkih, lada, dan pala karena negara-negara pedagang rempah-rempah menjadi berkurang. Setelah hampir 200 tahuh berkuasa di Indonesia, VOC mengalami kebangkrutan. Penyebab kebangkrutan VOC 1. Banyak pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah. 2. VOC harus menanggung biaya perang yang sangat besar. 3. Kalah bersaing dengan pedagang Inggris dan Prancis. 4. Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap. 5. Hutang VOC yang semakin menumpuk. Pada Tanggal 31 Desember 1799, akhirnya VOC resmi dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Pada tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di Indonesia digantkan langsung oleh pihak pemerintah Kerajaan Belanda. Semua hutang VOC ditanggung oleh Kerajaan Belanda. Sejak saat itulah, Indonesia diperintah langsung oleh pemerintah Belanda. Pemerintahan Kerajaan Belanda atas wilayah

Indonesia ini berlangsung sampai tahun 1942. Pemerintah Belanda di Indonesia dinamakan Pemerintahan Hindia Belanda.

Awal Kedatangan dan Proses Masuknya Jepang di Indonesia, The arrival of Japan in Indonesia. Posted by berbagaireviews.com on 16 Oktober 2017 Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian diikut oleh Inggris dan Belanda. Keadaan ini akhirnya mendorong Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri. Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di tga tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing dengan kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama pendaratan Jepang adalah mencari bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya disambut dengan antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang gerilya yang dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil merebut pangkalan udara Kalijat untuk dipersiapkan sebagai pangkaan pesawat. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijat. Latar belakang Jepang ikut Perang Dunia II. Jepang ikut melibatkan diri dalam Perang Dunia II karena ada beberapa penyebab diantaranya : 

Dibukanya politk isolasi Jepang dan diterapkannya restorasi Meiji.



Berkembangnya Jepang menjadi Negara imperialis

Jepang berambisi menjadikan Asia dan dunia sebagai keluarga besar, dan Jepang menjadi pemimpinnya. Dari poin ketga inilah Jepang yang memang pada dasarnya merupakan Negara yang berbasis militer yang sangat kuat, semakin meningkatkan kekuatannya demi mewujudkan ambisinya. Hal tersebut dibuktkan dengan pengeboman angkatan laut Amerika di Pearl Harbour pada tanggal 8 Desember 1941. 

Proses masuknya Jepang ke Indonesia. Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan udara Jepang pada 8 Desember 1941, serangan terus dilancarkan ke angkatan laut Amerika. Selain itu, serangan Jepang juga diarahkan ke Indonesia. Serangan terhadap Indonesia tersebut bertujuan untuk mendapatkan cadangan logistk dan bahan industri perang, sepert minyak tanah, tmah, dan aluminium. Sebab, persediaan minyak di Indonesia diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik.

Keinginan Jepang menguasai Indonesia, karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk pengembangan industri Jepang,di samping itu ,juga terdorong oleh ajaran yang berkaitan dengan Shintoisme ,khususnya tentang Hakko Ichiu ,yakni ajaran tentang kesatuan kelurga umat manusia ,ajaran ini di terjemahkan bahwa tentara Jepang sebagai negara maju bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia. Ajaran tersebut menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia serumpun. Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku. Meskipun pasukan KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger ) dan pasukan Australia berusaha menghalangi, tapi kekuatan Jepang tdak dapat dibendung. Daerah Tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai oleh Jepang bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang kemudian menyerang Sumatera setelah berhasil memasuki Pontanak. Bersamaan dengan itu Jepang melakukan serangan ke Jawa (Februari 1942). Pada tanggal 1 Maret 1942, kemenangan tentara Jepang dalam Perang Pasifik menunjukkan kemampuan Jepang dalam mengontrol wilayah yang sangat luas, yaitu dari Burma sampai Pulau Wake. Setelah daerah-daerah di luar Jawa dikuasai, Jepang memusatkan perhatannya untuk menguasai tanah Jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda. Dalam upaya menguasai Jawa, telah terjadi pertempuran di Laut Jawa, yaitu antara tentara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda di bawah Laksamana Karel Doorman. Dalam pertempuran ini Laksamana Karel Doorman dan beberapa kapal Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang. Sisa-sisa pasukan dan kapal Belanda yang berhasil lolos terus melarikan diri menuju Australia. Sementara itu, Jenderal Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa pada tanggal 1 Maret 1942. Pendaratan itu dilaksanakan di tga tempat, yakni di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura sendiri. Kemudian pendaratan di Eretan Wetan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishoridan pendaratan di sekitar Bojonegoro dikoordinir oleh Mayjen Tsuchihashi. Tempat-tempat tersebut memang tdak diduga oleh Belanda. Untuk menghadapi pasukan Jepang, sebenarnya Sekutu sudah mempersiapkan diri, yaitu antara lain berupa tentara gabungan ABDACOM, ditambah satu kompi Akademi Militer Kerajaan dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat. Di Jawa Tengah, telah disiapkan empat battalion infanteri, sedangkan di Jawa Timur terdiri tga battalion pasukan bantuan Indonesia dan satu batalion marinir, serta ditambah dengan satuan-satuan dari Inggris dan Amerika. Meskipun demikian, tentara Jepang mendarat di Jawa dengan jumlah yang sangat besar, sehingga pasukan Belanda tdak mampu memberikan perlawanan. Pasukan Jepang dengan cepat menyerbu pusat-pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa. Tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak ke selatan dan menguasai kota Buitenzorg (Bogor). Dengan mudah kota-kota di Jawa yang lain juga jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tdak bersyarat kepada Jepang yang diwakili Jenderal Imamura. Penandatanganan ini dilaksanakan di Kalijat, Subang. Dengan demikian berakhirlah penjajahan Belanda di Indonesia. Kemudian Indonesia berada di

bawah pendudukan tentara Jepang. Gubernur Jenderal Tjarda ditawan. Namun Belanda segera mendirikan pemerintahan pelarian (exile government) di Australia di bawah pimpinan H.J. Van Mook. Keterkaitan antara Perang Dunia II dengan masuknya Jepang ke Indonesia. Keterkaitan antara PD II dengan masuknya Jepang ke Indonesia adalah dengan memasuki dan menguasai Indonesia Jepang bisa mendapatkan cadangan logistk dan bahan industri perang, sepert minyak tanah, tmah, dan aluminium untuk mencukupi kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik. Selain bantuan logistc, Jepang juga memaksa dan memanfaatkan tentara dan penduduk Indonesia untuk membantu Jepang melawan sekutunya dalam PD II. Jalur kedatangan Jepang hingga sampai Indonesia. Berikut jalur kedatangan Jepang hingga sampai di Indonesia Jepang > Manchuria > Korea > Indo China > Thailand > Burma > Filipina > Malaysia > Brunei Darussalam > Tarakan-Kalimantan (Indonesia). Selamat datang ‘Saudara Tua”

Kedatangan Jepang di Indonesia di sambut dengan senang hat oleh rakyat Indonesia . Jepang di eluelukan sebagai “Saudara Tua” yang di pandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda. Tentara Jepang mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkraman penjajahan bangsa barat ,Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia

,melalui program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia .Untuk meneguhkan propagandan Pan-Asia ,Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang di beri nama “GERAKAN TIGA A” Kedatangan Jepang ke Indonesia di latar belakangi oleh : Pada tanggal 7 Desember 1941 terjadi pengeboman Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di Asia Timur Raya (Perang antara Jepang dengan negara-negara barat : Inggris,Belanda dan AS) Proses Kedatangan Jepang ke Indonesia : Serangan Jepang juga di arahkan ke Indonesia ,serangan terhadap Indonesia muncul dari utara dan tmur .Serangan ke Indonesia tersebut bertujuan untuk mendapatkan cadangan logistk dan bahan industri perang sepert : minyak tanah,tmah dan almunium .Sebab ,persediaan minyak di Indonesia di perkirakan dapat mencukupi kebutuhan jepang selama Perang Pasifik . Pada tanggal 11 Januari 1942 Jepang menduduki daerah minyak dengan mendarat di Tarakan Kalimantan Timur,di lanjutkan ke Balikpapan,Pontanak,Samarinda dan Banjarmasin Pada tanggal 16 Februari 1942 Jepang menduduki Palembang ,setelah daerah-daerah di luar di kuasai ,Jepang memusatkan perhatannya untuk menguasai tanah jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda dan pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang mendarat di Pulau Jawa (Teluk Banten,Indramayu dan Banjarnegara) di bawah pimpinan Letjen Hitoshi Immamura Untuk menghadapi tentara Jepang ,Belanda pernah membentuk Komando Gabungan Tentara Serikat yang di sebut ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang bermarkas di Lembang . Dalam upaya menguasai tanah Jawa ,telah terjadi pertempuran di laut Jawa ,yaitu Tentara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda di bawah pimpinan Laksamana Karel Doorman .Dalam pertempuran ini Laksamana Karel Doorman dan beberapa kapal Belanda berhasil di tenggelamkan oleh tentara Jepang Meskipun Belanda sudah mempersiapkan diri yaitu : berupa gabungan tentara ABDACOM di tambah satu Kompi Akademi Militer Kerajaan dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat ,di Jawa Tengah di siapkan 4 batalion infanteri ,dan di Jawa Timur 3 batalion pasukan bantuan Indonesia dan 1 batalion marinir serta di bantu oleh Inggris dan Amerika ,walaupun demikian tentara Jepang mendarat di Jawa dengan sangat besar ,sehingga pasukan Belanda tdak mampu memberikan perlawanan . Pasukan Jepang dengan cepat menyerbu pusat-pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa . Tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang . Tentara jepang terus bergerak ke Selatan dan menguasai kota Buitenzorg (Bogor) ,dengan mudah kota-kota lain juga jatuh ke tangan Jepang Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tdak bersyarat kepada Jepang yang di wakili Letjen Hitoshi Immamura. Penandatanganan ini di laksanakan di Kalijat,Subang Dengan demikian berakhirlah penjajahan Belanda di Indonesia ,kemudian Indonesia berada di bawah pendudukan tentara Jepang Keinginan Jepang menguasai Indonesia karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk pengembangan industri Jepang,di samping itu ,juga terdorong oleh ajaran yang berkaitan dengan Shintoisme ,khususnya tentang Hakko Ichiu ,yakni ajaran tentang kesatuan kelurga

umat manusia ,ajaran ini di terjemahkan bahwa tentara Jepang sebagai negara maju bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia. Ajaran tersebut menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia serumpun Selamat datang ‘Saudara Tua” Kedatangan Jepang di Indonesia di sambut dengan senang hat oleh rakyat Indonesia . Jepang di eluelukan sebagai “Saudara Tua” yang di pandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda . Tentara Jepang mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkraman penjajahan bangsa barat ,Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia ,melalui program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia .Untuk meneguhkan propagandan Pan-Asia ,Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang di beri nama “GERAKAN TIGA A” Jepang membentuk Pemerintahan Militer Pemerintahan jepang di Indonesia kemudian membentuk pemerintahan Militer di seluruh kepulauan wilayah Indonesia bekas Hindia belanda itu wilayahnya di bagi menjadi 3 wilayah Pemerintahan Militer ; 1.

Pemerintahan Militer Angkatan Darat

Tentara ke 25 (Toni Shudan ) untuk Sumatera ,pusatnya di Bukit Tinggi 2.

Pemerintahan Militer Angkatan Darat

Tentara ke 16 (Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura ,pusatnya di Jakarta di tmbah angkatan laut (Dai Ni Nankekantai) 3.

Pemerintahan Militer Angkatan Laut

Yaitu Armada Selatan kedua untuk daerah Kalimantan,Sulawesi,dan Maluku,pusatnya di Makasar . Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan yang sangat pentng,waktu itu masih di berlakukan pemerintahan sementara .Berdasarkan Osamu Seirei (Undang-undang yang di keluarkan oleh Panglima Tentara ke 16) yang berisi ketentuan : 1.

Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda di hapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu di pegangnya di ambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa

2.

Para penjabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia belanda tetap di akui kedudukannya ,asalkan memiliki kesetaan terhadap tentara pendudukan Jepang

3.

Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tetap di akui secara sah untuk sementara waktu,asalkan tdak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer Jepang

Adapun pemerintahan susunan militer Jepang adalah 1.

Panglima tentara (GUNSHIREKAN) , kemudian di sebut Panglima Tertnggi (SEIKO SHIKIKAN) Sebagai pucuk pimpinan . Panglima tentara pertama di jabat oleh Letjen Hitoshi Immamura.

2.

Kepala Pemerintahan Militer (GUNSEIKAN) .Kepala staf pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki .di Kantor Pusat di sebut GUNSEIKANBU ,terdapat 4 BU (semacam departemen) yaitu :



Somobu (Departemen Dalam Negeri



Zaimubu (Departemen Keuangngan)



Sangvobu (Departemen Perusahaan,Industri dan Kerajinan tangan atau usurusan Perekonomian



Kotsubu (Departemen Lalu Lintas)



Shihobu (Departemen Kehakiman)

3.

Koordinator Pemerintah dengan tugas memulihkan ketertban dan keamanan atau semacam gubernur(GUNSEIBU) ,meliput :



Jawa Barat : Pusatnya di Bandung



Jawa Tengah : Pusatnya di Semarang



Jawa Timur : Pusatnya di Surabaya

Di tambah dua daerah istmewa (kochi) yakni Yogyakarta dan Surakarta Jepang membentuk Pemerintahan Sipil Untuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat militer ,Jepang juga mengembangkan pemerintahan sipil .Pada bulan Agustus 1942 ,pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem pemerintahan antara lain : 

Mengeluarkan UU No 27 tentang pemerintahan daerah



Dimantapkan dengan UU No 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi

Menurut UU No 28 ,pemerintah daerah tertnggi adalah shu (keresidenan) .Seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali Kochi Jogyakarta dan Kochi Surakarta di bagi menjadi daerha-daerah shu (keresidenan) ,Shi (kotapraja),Ken (kabupaten),Gun (kawedanan),Son (kecamatan) dan ku (desa/kelurahan) . Seluruh pulau Jawa dan Madura di bagi menjadi 17 shu . Pemerintahan shu di pimpin : Shucokan memiliki kekuasaan sepert Gubernur, pada kekuasaan Hindia Belanda meliput legislatf dan eksekutf Di bantu oleh : Cokan Kanbo ( Majelis Permusyawaratan Shu) memiliki 3 bagian yaitu Naisebu (bagian pemerintahan umum,kaisaibu (bagian ekonomi) ,dan keisatsubu (bagian kepolisian) Jepang membentuk sebuah kota swatantra (otonomi) disebut tokubetsushi (kota istmewa) yang posisi kewenangannya sepert shu yang berada langsung di bawah pengawasan gunseiken ,Contohnya : Kota Batavia di bawah pimpinan Tokubetu Shico. Tanggal 8 Desember 1941 : secara tba-tba Jepang menyerbu ke Asia Tenggara dan membom Pearl Harbor, yaitu pangkalan terbesar Angkatan Laut Amerika di Pasifik. Lima jam setelah penyerangan atas Pearl Harbor itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachhouwer menyatakan perang terhadap Jepang. Tanggal 11 Januari 1942 : tentara Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur, dan esok harinya (12 Januari 1942) Komandan Belanda di pulau itu menyerah. Tanggal 24 Januari 1942 : Balikpapan yang merupakan sumber minyak ke-2 jatuh ke tangan tentara Jepang Tanggal 29 Januari 1942 : Pontanak berhasil diduduki oleh Jepang Tanggal 3 Februari 1942 : Samarinda diduduki Jepang Tanggal 5 Februari 1942 : sesampainya di Kotabangun, tentara Jepang melanjutkan penyerbuannya ke lapangan terbang Samarinda II yang waktu itu masih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL). Tanggal 10 Februari 1942 : dengan berhasil direbutnya lapangan terbang itu, maka dengan mudah pula Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepang

Tanggal 14 Februari 1942 : diturunkan pasukan paying di Palembang. Dua hari kemudian (16 Februari 1942) Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki. Dengan jatuhnya Palembang itu sebagai sumber minyak, maka terbukalah Pulau Jawa bagi tentara Jepang. Di dalam menghadapi ofensif Jepang, pernah dibentuk suatu komando gabungan oleh pihak Serikat, yakni yang disebut ABDACOM (American Britsh Dutch Australian Command) yang markas besarnya ada di Lembang, dekat Bandung dengan panglimanya Jenderal H. Ter Poorten diangkat sebagai panglima tentara Hindia Belanda (KNIL). Pada akhir Februari 1942 Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Tjarda van Starkenborgh telah mengungsi ke Bandung disertai oleh pejabat-pejabat tnggi pemerintah. Pada masa itu Hotel Homman dan Preanger penuh dengan pejabat-pejabat tnggi Hindia Belanda. Tanggal 1 Maret 1942 : tentara ke-16 Jepang berhasil mendarat di 3 tempat sekaligus yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Tengah). Tanggal 1 Maret 1942 : Jepang telah mendaratkan satu detasemen yang dipimpin oleh Kolonel Toshinori Shoji dengan kekuatan 5000 orang di Eretan, sebelah Barat Cirebon. Pada hari yang sama, Kolonel Shoji telah berhasil menduduki Subang. Momentum itu mereka manfaatkan dengan terus menerobos ke lapangan terbang Kalijat, 40 Km dari Bandung. Setelah pertempuran singkat, pasukanpasukan Jepang merebut lapangan terbang tersebut. Tanggal 2 Maret 1942 : tentara Hindia Belanda berusaha merebut Subang kembali, tetapi ternyata mereka tdak berhasil. Serangan balasan kedua atas Subang dicoba pada tanggal 3 Maret 1942 dan sekali lagi, tentara Hindia Belanda berhasil dipukul mundur. Tanggal 4 Maret 1942 : untuk terakhir kalinya tentara Hindia Belanda mengadakan serangan dalam usaha merebut Kalijat dan mengalami kegagalan. Tanggal 5 Maret 1942 : ibu kota Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai ‘Kota Terbuka’ yang berart bahwa kota itu tdak akan dipertahankan oleh pihak Belanda. Segera setelah jatuhnya kota Batavia ke tangan mereka, tentara ekspedisi Jepang langsung bergerak ke selatan dan berhasil menduduki Buitenzorg (Bogor). Pada tanggal yang sama, tentara Jepang bergerak dari Kalijat untuk menyerbu Bandung dari arah utara. Mula-mula digempurnya pertahanan di Ciater, sehingga tentara Hindia Belanda mundur ke Lembang dan menjadikan kota tersebut sebagai pertahanan terakhir. Tetapi tempat ini pun tdak berhasil dipertahankan sehingga pada tanggal 7 Maret 1942 dikuasai oleh tentara Jepang. Tak lama sesudah berhasil didudukinya posisi tentara KNIL di Lembang, maka pada tanggal 7 Maret 1942, psukan-pasukan Belanda di sekitar Bandung meminta penyerahan lokal dari pihak Belanda ini kepada Jenderal Imamura tetapi tuntutannya adalah penyerahan total daripada semua pasukan Serikat di Jawa (dan bagian Indonesia lainnya). Jika pihak Belanda tdak mengindahkan ultmatum Jepang, maka Kota Bandung akan di bom dari udara Jenderal Imamura pun mengajukan tuntutan lainnya agar Gubernur Jenderal Belanda turut dalam perundingan di Kalijat yang diadakan selambatlambatnya pada hari berikutnya. Jika tuntutan ini dilanggar, pemboman atas Kota Bandung dari udara akan segera dilaksanakan. Akhirnya pihak Belanda memenuhi tuntutan Jepang dan keesokan harinya, baik Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer maupun Panglima Tentara Hindia Belanda serta beebrapa pejabat tnggi militer dan seorang penerjemah pergi ke Kalijat. Di sana mereka kemudian berhadapan dengan Letnan Jenderal Imamura yang datng dari Batavia (Jakarta). Hasil pertemuan antara kedua belah pihak adalah kapitulasi tanpa syarat Angkatan Perang Hindia Belanda kepada Jepang. Dengan penyerahan tanpa syarat oleh Letnan Jenderal H. Terpoorten, Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda atas nama Angkutan Perang Serikat di Indonesia kepada tentara ekspedisi Jepang di bawah Pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura pada tanggal 8 Maret 1942, berakhirlah pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia dan dengan resmi mulailah kekuatan pendudukan Jepang di Indonesia.

Related Documents


More Documents from "Febri Susanti"