Perancangan Sistem Kontrol dengan metode State Diagram Muhamad Rifa’i
Kontrol Logika Permasalahan kontrol logika meliputi: • Logika Kombinasional • Logika Sekuensial Penyelesaian permasalahan kontrol logika: • Kombinasional → Penyederhanaan Persamaan Boolean, K-Map • Sekuensial → Intuisi-R, Flow Chart, State Diagram, Blok Diagram, dll
Metode State Diagram • State diagram (diagram keadaan) adalah metode untuk menggambarkan proses operasi sebuah sistem • Sistem berbasis keadaan dapat digambarkan dengan keadaankeadaan sistem tersebut dan transisi diantaranya (transisi ini hanya terjadi sesaat)
Contoh Satu Inisialisasi Awal T0
A T1 State B
State A T2 B
• Diagram di atas memiliki 2 keadaan, yaitu State A dan State B • Keadaan transisi dinyatakan dengan tanda panah • Jika sistem berada pada State A dan mendapat masukan A maka sistem bertransisi(T1) menuju State B • Jika sistem berada pada State B dan mendapat masukan B maka sistem bertransisi(T2) menuju State A • Terkadang perlu inisialisasi awal sebagai masukan pemicunya, bisa menggunakan bit First Scanning (253.15
Langkah-langkah Perencanaan • Memahami prinsip kerja sistem kontrol proses yang akan direncanakan • Menggambarkan masing-masing keadaan pada State Diagramnya • Membuat Tabel Output • Membuat persamaan Boolean berdasarkan State Diagram yang telah dibuat, meliputi: 1) persamaan transisi state, 2) persamaan state, 3) persamaan output • Mengimplementasikan persamaanpersamaan yang telah dibuat menjadi
Contoh Dua Sebuah sistem kontrol On-Off lampu bekerja dengan cara sbb: • Saat lampu mati, apabila Pb_ON ditekan atau Detektor Gerak aktif maka lampu menjadi menyala • Saat lampu menyala, apabila Pb_Off ditekan atau pewaktu 15 menit aktif maka lampu menjadi mati
Contoh Dua PB_ON atau detector gerak
Sistem On
T1
T0
Lampu nyala
Lampu mati T2
PB_OFF atau timer 15 menit Simbol
Keterangan
T0, T1, T2 StA
Transisi 0, 1 dan 2
StB
Lampu Nyala
ON
PB_On
OFF
PB_Off
DG
Detector Gerak
TON
Timer 15 menit
FS
Sistem On
Lampu Mati
Langkah 1 ON + DG
FS
T1
T0
StB
StA T2 OFF + TON
Tabel Output State
O
StA
0
StB
1
Langkah 2 Persamaan Transisi State • T0 = FS • T1 = StA•(ON+DG) • T2 = StB•(OFF+TON) Persamaan State • StA = (StA+ T0 + T2) • T1 • StB = (StB + T1) • T2
Langkah 2 Persamaan Output • O = StB Perlu diingat bahwa pada saat keadaan berada pada state B, timer mulai ter-energize (bekerja), sehingga: • TON = StB
Langkah 3 FS
StA
Implementasi ke Ladder Diagram StB
T0
ON
T1
DG OFF
Pers. Transisi State
T2
TON StA
T1
StA
T0 T2 StB
Pers. State T2
StB
T1 StB
O
TON #9000
Pers. Output
Contoh 3 PBON LSA
LSB
A
B
Pada suatu industri terdapat sebuah troley otomatis yang bekerja sbb: Posisi awal troley berada di titik A (badan troley menekan LSA). Saat PBON ditekan troley bergerak menuju titik B. Saat mencapai titik B (badan troley menekan LSB) dan troley berhenti selama 10 detik, kemudian berbalik menuju titik A lagi. Rencanakan Diagram Tangganya dengan menggunakan metode State Diagram!
Langkah 1 (membuat diagram state) T1
FS
PBON T2 StA
LS1
StB T3 LS2
T5 StD
StC T4
• • • •
TON = 10 det
StA = Keadaan Awal (troley diam di titik A) StB = Troley bergerak ke kanan (menuju titik B) StC = Troley berhenti dititik B StD = Troley bergerak ke kiri (menuju titik A)
Langkah 2 (membuat tabel output) • PKa = motor putar kanan (troley bergerak ke kanan) • PKi = motor putar kiri (troley bergerak ke kiri) Persamaan Output • PKa = StB • PKi = StD
PKa
PKi
StA
0
0
StB
1
0
StC
0
0
StD
0
1
Langkah 3 (membuat persamaan Boolean) Persamaan Transisi State • T1 = FS • T2 = StA•PBON • T3 = StB•LS2 • T4 = StC•TON • T5 = StD•LS1 Persamaan State • StA = (StA + T1 + T5)•T2 • StB = (StB+T2) •T3 • StC = (StC+T3)•T4 • StD = (StD+T4)•T5 Perlu diingat timer mulai menghitung saat troley berada di titik B atau pada saat di State C, sehingga bila ditulis dalam persamaan Boolean adalah: TON = StC
Langkah 4 (implementasi ke ladder diagram) • Saat mengimplementasikan ke ladder diagram persamaan transisi state dan pers. State di ubah menjadi bit-bit internal PLC (working bit/relay) • Pers. Input dan output diubah menjadi bit-bit I/O di PLC
Langkah 4 (implementasi ke ladder diagram) • Daftar Bit Transisi State Bit Transisi State T1
Working Bit di PLC CPM1A
T2
200.05
T3
200.06
T4
200.07
T5
200.08
200.04
• Daftar Bit State Bit State
Working Bit di PLC CPM1A
StA
200.00
StB
200.01
StC
200.02
StD
200.03
Langkah 4 (implementasi ke ladder diagram) • Daftar Bit Input/Output Bit I/O
Keterangan
10.00
PKa (Putar Kanan)
10.01
PKi (Putar Kiri)
TON
TIM 00
000.00
Push Button ON
000.01
Limit Switch A (LSA)
000.02
Limit Switch B (LSB)
Langkah 4 (implementasi ke ladder diagram) • Ladder Persamaan Transisi State
Langkah 4 (implementasi ke ladder diagram) • Ladder Persamaan State
Langkah 4 (implementasi ke ladder diagram) • Ladder Persamaan Input/Output