MATERI UTS MKBT
1.
2.
3.
4.
Penyebab kecelakaan kerja a. Penyebab dasar kecelakaan Faktor persons : kelemahan pengetahuan dan skill, kurang motivasi, problem fisik (sakit) Faktor pekerjaan : standar kerja dan pemeliharaan tidak memadai, pemakaian alat tidak benar, control kualitas alat. b. Penyebab langsung kecelakaan kerja Tindakan tidak aman : pengoperasian alat bukan wewenangnya, mengoperasikan alat dengan kecepatan tinggi, memperbaiki alat sedang beroperasi, posisi kerja yang salah. Keadaan tidak aman : tidak cukup pengaman alat, tidak adanya peringatan bahaya, dan kebisingan, debu, gas diatas nilai ambang batas. Kecelakaan Kerja Tambang Kecelakaan kerja tambang adalah kecelakaan yang benar terjadii, membuat cedera pekerja tambang atau orang yang diizinkan ke area tambang oleh KTT, akibat kegiatan pertambangan, terjadi diwilayah kerja tabang, dan pada jam kerja tambang. a. Penggolongan kecelakaan kerja tambang Cedera ringan ( kecelakaan ringan ) : korban bias kembali kerja seperti biasa < 3 minggu. Cedera berat ( kecelakaan berat ) : korban bias kembali kerja seperti biasa > 3 minggu. Berdasarkan cedera korban : retak tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan, kaki, pendarahan didalam, persendian lepas. Manajemen resiko tambang bawah tanah a. Tahap pengolahan manajemen resiko Identifikasi resiko (bahaya-bahaya dan potensi bahaya) Analisis resiko (besarnya resiko yang timbul akibat peristiwa yang tidak diinginkan) Pengendalian resiko (memutuskan langkah yang tepat untuk mencegah dan mengurangi resiko yang timbul) Pemantauan system pencegahan agar berfungsi sesuai dengan rencana. b. Kegunaan manajemen resiko Meminimalisasi kerugian yang terjadi Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pemerintah Meningkatkan kepercayaan keryawan perusahaan Pengendalian dan penilaian resiko aktivitas tambang bawah tanah a. Operasional genset Potensi bahaya : kebisingan NAB Resiko : penyakit akibat kerja (berkurangnya intensitas pendengaran)
5.
Penilaian resiko : frekuensi sangat jarang, keparahan sedang, kategori sedang. Penanggulangan resiko : perancangan dinding kedap suara, pemakaian APD earplug. b. Terowongan tambang bawah tanah Potensi bahaya : reruntuhan batuan didalam tambang. Resiko : mengganggu ventilasi, pekerja terjebak, terputus hubungan dengan akses keluar terowongan. Penilaian resiko : frekuensi jarang, keparahan sedang, kategori sedang Penanggulangan : kajian geoteknik, pemasangan penyangga atap dan dinding, pemakaian APD helmet c. Peralatan bergerak, belt coveyor, LHO Potensi bahaya : tertabrak Resiko : gerakan tanah/batuan akibat pengangkutan Penilaian resiko : frekuensi jarang, keparahan sedang, kategori sedang Penanggulangan : otomatis signal kendaraan bergerak pemasangan rambu lalulitas pemakaian APD helmet dan lampu kepala d. Amblasan (sub-sidence) dipermukaan Potensi bahaya : kerusakan struktur permukaan yang berhubungan dengan cedera personil didalamnya. Resiko : anggota mesyarakat dapat jatuh kedalam area penggalian, struktur permukaan yang tidak digunaan, area kerja penambangan. Penilaian resiko : frekuensi sangat jarang, keparahan sedang, kategori sedang Penanggulangan : kajian geologi, penguatan dampak struktur permukaan. Potensi bahaya pada tambang bawah tanah a. Potensi bahaya Ruang kerja terbatas didalam terowongan Cahaya yang terbatas Hanya lampu penerangan dan lampu kepala Kondisi batuan yang rawan runtuhan atap dan dinding terowongan Gas berbahaya : methan, co Debu dan partikulasi : akibat pembongkaran batuan Bahan kimia, bebas alat mekanik, bahan peledak yang digunakan Kebisingan pengoperasian genset, alat penambangan, pengeboran b. Alat-alat kesehatan wajib pekerja tambang bawah tanah Helm Safety shoes Safety harness Safety vest Lampu kepala Kacamata keselamatan Respirator Sabuk Self rescuer