4. Faktor yang Memengaruhi Konsep Diri Berbagai faktor dapat memengaruhi konsep diri seseorang, yaitu (Stuart dan Sunden dalam Abdul Muhith, 2015): a. The significant others, yaitu orang lain yang kita anggap penting atau biasa, dimana konsep diri ini dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri sendiri. Pertama-tama orang yang mempengaruhi konsep diri kita adalah orang tua. Semua manusia pasti memandang penting peranan orang tua karena dianggap dapat memberikan pengaruh pertama dan utama dalam pembentukan konsep diri kita. b. Reference Group, yaitu kelompok yang dipakai sebagai acuan. Tidak ada manusia yang hidup menyendiri, pasti berkelompok. Kelompok tersebuat memberikan arahan dan pedoman agar kita mengikuti perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku dalam kelompok tersebut. c. Teori Perkembangan. Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya, memiliki batasan yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pengalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata. d. Self perception (persepsi diri sendiri), yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri yang positif dapat dilihat dari kemampuan intelektual, kemampuan interpersonal, dan penguasaan lingkungan. Konsep diri negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.
Berhubungan dengan konsep diri remaja, maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja, yaitu (Hurlock dalam Subaryana, 2015) : 1) Usia Kematangan Remaja yang matang lebih awal maka ia lebih mudah menyesuaikan diri dan mampu mengembangkan konsep diri yang menyenangkan, begitu sebaliknya. 2) Penampilan Diri Daya tarik secara fisik akan berpengaruh pada konsep diri yang mereka bangun. Setiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan yang mengakibatkan perasaan rendah diri, begitupun sebaliknya. 3) Kepatutan Seks Kepatutan seks menjadikan remaja mencapai konsep diri yang baik, begitupun sebaliknya. Ketidakpatutan seks menjadikan remaja sadar diri dan memberi dampak buruk terhadap perilakunya. 4) Nama dan Julukan Remaja merasa malu jika orang lain memberikan julukan yang buruk. 5) Hubungan Keluarga Remaja yang memiliki kedekatan dengan anggota keluarganya cenderung mengidentifikasikan diri dengan keluarga terdekatnya. 6) Teman
Sebaya
Teman
sebaya
banyak
berpengaruh
terhadap
kepribadian remaja, konsep diri remaja juga merupakan cerminan dari konsep teman-temannya terhadap dirinya. 7) Kreativitas Remaja yang sejak kanak-kanak didorong untuk kreatif dalam bermain dan tugas-tugas akademis akan berpengaruh baik terhadap konsep dirinya. 8) Cita-cita Remaja yang memiliki cita-cita yang tidak realistis cenderung mengalami kegagalan dan menimbulkan perasaan tidak mampu dan menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Remaja yang memiliki kedekatan
dengan
anggota
keluarganya
mengidentifikasikan diri dengan keluarga terdekatnya.
cenderung
9) Teman Sebaya Teman sebaya banyak berpengaruh terhadap kepribadian remaja, konsep diri remaja juga merupakan cerminan dari konsep temantemannya terhadap dirinya. 10) Kreativitas Remaja yang sejak kanak-kanak didorong untuk kreatif dalam bermain dan tugas-tugas akademis akan berpengaruh baik terhadap konsep dirinya. 11) Cita-cita Remaja yang memiliki cita-cita yang tidak realistis cenderung mengalami kegagalan dan menimbulkan perasaan tidak mampu dan menyalahkan orang lain atas kegagalannya.