KENALI GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN (PGPK) UPT PUSKESMAS MEDANG
DATA KESEHATAN MATA DUNIA
Setiap 5 detik ditemukan 1 orang di
dunia menderita kebutaan
Diperkirakan 7 juta orang menjadi buta setiap tahun
DI INDONESIA
3 juta orang menderita kebutaan ( 1,5%
dari populasi)
Tertinggi jumlah penderita di Asia Tenggara
Setiap menit terdapat 1 orang menderita kebutaan
Insiden kebutaan di setiap tahun yakni 0,1%
( 210.000 orang)
Kebanyakan pada ekonomi rendah
80.000 operasi katarak/ tahun
Sebanyak 16 % 22 % penderita katarak dioperasi sebelum usia 56 tahun
10 % dari 66 juta anak sekolah menderita kelainan refraksi
PENYEBAB KEBUTAAN TERBANYAK DI INDONESIA 1.
KATARAK
: 0,78 %
2.
GLAUKOMA
3.
GANGGUAN REFRAKSI
4.
GANGGUAN RETINA
5.
ABNORMALITAS KORNEA : 0,10%
: 0,20% : 0,14% : 0,13%
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN APA SAJA YANG DAPAT DICEGAH 1.
KELAINAN REFRAKSI
2.
KATARAK
3.
GLAUKOMA
4.
RETINO PATI DIABETIKUM
1. KATARAK Katarak adalah kekeruhan lensa Penyebab katarak : Usia lanjut 95 % Paparan sinar UV Trauma okular yang pernah dialami atau operasi intra okular Penyakit sistemik misal : DM Pemakaian obat steroid baik sistemik atau topikal dalam jangka waktu lama Kebiasaan merokok Infeksi maternal, contoh rubela
GEJALA Penurunan visus secara perlahanlahan Ukuran kacamata semakin sering mengalami perubahan Keluhan silau (glare) Kesulitan untuk membaca
2. GLAUKOMA
Adalah penyakit yang ditandai oleh kumpulan beberapa gejala berupa peningkatan tekanan bola mata yang disertai kerusakan syaraf mata dan penyempitan lapang pandang
PENCEGAHAN GLAUKOMA 1. Deteksi dini, usia 40 tahun keatas 2. Diet gizi seimbang 3. Gaya hidup 4. Hindari stres dan istirahat yang cukup
FAKTOR RESIKO GLAUKOMA :
1. Bilik mata depan yang dangkal 2. Usia > 40 tahun 3. Riwayat keluarga 4. Penyakit degeneratif : contoh kardiovaskuler, HT, DM 5. Vasospasme 6. Migrain
3. GANGGUAN REFRAKSI A. MIOPI (Rabun jauh)
Adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata jatuh di depan retina ¤ Gejala : Melihat jauh kabur Pada anakanak memi cingkan mata saat meli hat jauh
B. HIPERMETROPI (RABUN DEKAT) Adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata jatuh di belakang retina
GEJALA HIPERMETROPI Melihat jauh tanpa akomodasi kabur, jelas bila dengan akomodasi Melihat dekat kabur Mata lekas lelah Mata berair Mata merah
C. PRESBIOPI *Adalah perubahan fisiologis karena faktor usia (biasanya 40 tahun keatas) terjadi kekakuan lensa sehingga bayangan jatuh di belakang retina *Gejala : Penglihatan kabur saat melihat dekat bila membaca menjauhkan kertas yang dibaca
PRESBIOPI
D. ASTIGMATISMA ¤ Adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar difokuskan menjadi 2 garis fokus yang berbeda / tidak berhimpitan ¤ Disebabkan oleh kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sama atau kepadatan lensa tidak sama pada bagian meredian ¤ Gejala : mata sering lelah sakit kepala nyeri di bagian sekitar mata (terutama alis) sering memicingkan mata sering merubah posisi kepala untuk melihat lebih jelas
PENCEGAHAN GANGGUAN REFRAKSI Makanmakanan yang sehat dengan gizi seimbang, terutama sayur dan buah berwarna 2. Perilaku membaca dengan benar : membaca dalam posisi duduk penerangan cukup jarak baca 30 cm 3. Mengistirahatkan mata setelah aktivitas jarak dekat 4. Memakai kacamata pelindung, jika sedang berkendara roda 2 atau APD bila saat menggerinda, mengelas 1.
RETINOPATI DIABETICUM Adalah gangguan pembuluh darah didaerah retina akibat kadar gula darah yang tinggi dan lama Dapat meneyebabkan penurunan visus dan kebutaan Penyebab : DM yang tidak terkontrol
FAKTOR RESIKO RETINOPATI DIABETIKUM : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lama menderita DM Kadar gula darah tidak terkontrol Ketergantungan insulin HT tidak terkontrol Hiperlipidemia Nutrisi Genetik (keturunan)
HITUNG JARI 1.
2.
3.
4.
5.
Pemeriksa berdiri 6 meter dari pasien di ruang terbuka, sumber penerangan sebisa mungkin dari sinar matahari Pemeriksaan dimulai dari mata kanan, mata kiri ditutup menggunakan penutup mata atau dengan telapak tangan tanpa penekanan Demikian juga sebaliknya pada pemeriksaan mata kiri Pemeriksa mengacungkan jari setinggi posisi mata pasien untuk menghitung jumlah jari pemeriksa Jika pasien salah menghitung jari pemeriksa 2 x atau lebih berarti sudah mengalami gangguan penglihatan. Segera periksa ke Puskesmas
MATUR NUWUN