Manajemen Kualitas Air Untuk Perikanan

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manajemen Kualitas Air Untuk Perikanan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,011
  • Pages: 7
I.

MANAJEMEN KUALITAS AIR

Air merupakan media paling vital (penting) dalam kehidupan ikan. Selain jumlahnya, kualitas air juga membutuhkan perhatian yang paling serius agar dapat memenuhi syarat untuk mencapai kondisi air yang optimal sebagai salah satu kunci keberhasilan budidaya ikan. Definisi : MANAJEMEN KUALITAS AIR : Suatu usaha untuk menjaga kondisi air tetap dalam kondisi baik untuk budidaya ikan dengan memperhatikan faktor fisik, kimia dan biologinya. Parameter Kualitas Air

•Fisika

Suhu, Cahaya, Kecerahan, Warna air, Kekeruhan, Padatan tersuspensi

•Kimia

pH, DO (oksigen terlarut), amonia, CO2 dan Nitrogen

•Biologi

Plankton dan bakteri

1. SUHU Suhu optimum yang baik untuk budidaya ikan air tawar umumnya berkisar 25–30 0C CARA MENGATASI PERUBAHAN SUHU Melakukan proses penggantian air kolam atau dengan menggunakan sistem sirkulasi 2. DERAJAT KEASAMAN (pH) Faktor yang mempengaruhi pH air : Sisa-sisa pakan dan kotoran yang mengendap di dasar kolam. Kandungan CO2 yang tinggi hasil pernafasan (terjadi menjelang fajar sampai pagi hari). DAMPAK PERUBAHAN pH • Terganggunya proses metabolisme ikan. • Ikan mudah terserang penyakit. • Pertumbuhan menurun, stres. • pH tinggi dapat meningkatkan kandungan ammonia sehingga kualitas air terganggu. CARA MENGATASI pH AIR • Sebelum pengisian air, kolam dikeringkan kemudian diberi kapur secara merata. • Dilakukan pengendapan sebelum air dimasukkan ke dalam kolam. • Penggantian air untuk membuang sisa-sisa pakan dan kotoran dari dasar kolam agar pH kembali normal. 3. OKSIGEN TERLARUT (DO) Kandungan oksigen terlarut dalam air agar ikan dapat tumbuh dengan baik minimal 3 ppm dan optimum 4-7 ppm. 4. AMMONIA Ammonia merupakan faktor penting dalam mengatur kesehatan dan pertumbuhan ikan karena bisa menyebabkan racun bagi kehidupan ikan.

II. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT • •

Hama Organisme yang hidup disekitar ikan dimana keberadaannya merugikan dalam bidang budidaya perikanan (organisme bersifat makroskopis). Penyakit Organisme yang hidup bersama ikan, bersifat mirkoskopis dan mengganggu pertumbuhan ikan (organisme bersifat mikroskopis).

FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT IKAN • Ikan • Patogen (penyakitnya) • Lingkungan JENIS PENYAKIT Bintik Putih (White Spot) Ichthyophthirius multifiliis Deskripsi Umum: • Bentuk bulat dan bercilia (alat gerak) • Menginfeksi permukaan tubuh (antara epidemis dan dermis) serta insang • Ciri khas: macronucleus yang berbentuk tapal kuda Trichodina sp Deskripsi Umum : • Bentuk seperti piring terbang/topi • Bercilia (sebagai alat gerak) Tanda Penyakit: • Pada infeksi dini, tanpa tanda klinis • Serangan pada perm. Tubuh dan insang • Kulit teriritasi • Kumis keriting pada lele Monogenea Beberapa jenis Monogenea yang sering mengnfeksi: Dactylogyrus sp, sp, Gyrodactylus sp. Deskripsi Umum :



Menyerang insang (Dactylogyrus (Dactylogyrus sp dan Gyrodactylus sp) serta permukaan tubuh (Gyrodactylus sp.). sp.). Tanda penyakit: • Warna tubuh pucat • Kondisi ikan lemah • Megap-megap Bengkak Insang Achlya sp. & Saprolegnia sp. Deskripsi Umum:



Achlya sp. dan Saprolegnia sp. dapat menginfeksi telur dan ikan • Merupakan infeksi sekunder Gejala klinis: • Adanya hypha (benang-benang putih/coklat seperti kapas) • Terjadi pada ikan yang terluka atau telur Aeromonas hydrophila & Pseudomonas sp Gejala Klinis: • Borok/luka

• •

Kembung Mata menonjol

Borok Exopthalmus dan iritasi sirip Kemungkinan penyebab penyakit : •



Parasit (cacing) Bakteri (Aeromonas (Aeromonas sp, sp, mycobacterium)

Streptococcus sp Gejala Klinis: • Mata menonjol • Warna tubuh hitam/melanosis • Gerakan memutar PENYAKIT UTAMA DI INDONESIA • • • •

White Spot Syndrome ViruS(WSSV) pada udang windu Taura Syndrome Virus (TSV) pada udang vanamei Koi Herpes Virus (KHV) pada ikan mas dan koi Viral Nervous Necrosis (VNN) pada ikan kerapu

PENCEGAHAN : VITAMIN C • peningkatan daya tahan tubuh • mengurangi faktor stres • mempercepat penyembuhan luka IMMUNOSTIMULAN • Peningkatan aktivitas sel pembunuh kuman VAKSINASI PENGOBATAN • Pengobatan merupakan alternatif terakhir yang harus dilakukan • Menggunakan obat yang diijinkan • Memperhitungkan efisiensi penggunaan obat • Mengetahui jenis penyakit sebelum mengobati • Menggunakan dosis dan cara yang tepat PENGGUNAAN OBAT 4 ASPEK KEAMANAN :

• • • •

AMAN TER HADAP SPECIES (IKAN) TERH AMAN TERHADAP OPERATOR AMAN TERHADAP CONSUMER AMAN TERHADAP LINGKUNGAN

EFEK PENGGUNAAN OBAT YANG TIDAK TEPAT • MENGAKIBATKAN RESISTENSI (kekebalan) PADA IKAN • AKUMULASI PADA TUBUH IKAN • GANGGUAN PADA MANUSIA • AKUMULASI PADA LINGKUNGAN APLIKASI PENGOBATAN 1. PERENDAMAN

o

DIPPING (perendaman): (perendaman): KONSENTRASI SANGAT TINGGI (maksimal 3 menit) o BATHING (pemandian) - Pemandian waktu singkat singkat (SHORT BATH): KONSENTRASI TINGGI (maksimal 1 jam)

-

Pemandingan waktu lama (LONG BATH) : KONSENTRASI RENDAH (24 jam)

2. SUNTIKAN 3. OLESAN 4. ORAL (melalui pakan) CONTOH OBAT untuk perendaman - Garam Dapur (500-1000 g/m3) - Kalium permanganat (PK) (2-3 mg/liter) JENIS OBAT/bahan untuk ORAL 1. ANTIBIOTIKA (yang diijinkan) 2. Immunostimulan

-

Meniran (Phyllanthus niruri L) Bawang Putih Vitamin C Yeast

ANTIBIOTIKA

Tujuan Dosis Aplikasi

: pengobatan penyakit : (tergantung jenis) : - Campur antibiotik dengan binder - Campurkan dengan pellet/pakan

VITAMIN C

Tujuan Dosis Aplikasi

: pencegahan penyakit : 500 mg/kg pakan : - Aduk vitamin dengan pellet - Gunakan binder (pengikat)

Yeast

Tujuan Dosis Aplikasi

: pencegahan penyakit : 0.1-1.0 % yeast dalam pakan : - Aduk yeast dengan pellet - Gunakan binder (pengikat)

ANTI MIKROBA NABATI Tujuan : pencegahan/pengobatan penyakit

Dosis Aplikasi

: meniran 10 g/kg pakan : - Ranting dan daun dihacurkan (blender) - Keringkan (oven 50 oC/1-2 hari) - Haluskan/ Tumbuk/ Blender tepung - Campurkan ke pakan, dan - Gunakan binder

ANTI MIKROBA NABATI Tujuan : pencegahan/pengobatan penyakit

Dosis Aplikasi

: bawang putih 10-20 g/kg pakan : - Tumbuk bawang putih - Campurkan dalam pakan/pellet - Gunakan binder

ANTIBIOTIK YANG DILARANG • NITROFURAN TERMASUK FURAZOLIDON • RONIDOZOL • DAPSON • KLORAMFENIKOL • CHOLCHICIN • CHLORPROMAZON • CHLOROFORM • DIMETILDAZOL • METRONIDAZOL • ARISTOLOCHIA • TETRACYCLINE • BETA LACTAM (PENICILLIN, CEPHALOSPORIN) • SULFONAMIDES • AMINOGLYCOSIDES (Streptomycin) • MACROLIDES • BAHAN KIMIA YANG DILARANG • STILBENES DAN TURUNANNYA • MALACHITE GREEN • ANTHELMINTES • MYCOTOXIN • FORMALIN • SENYAWA ORGANOCHLORINE

III. KONTRUKSI KOLAM PENGERTIAN : Suatu bagian perairan yang agak dangkal yang digunakan untuk menjalankan usaha perikanan dan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diairi dan dikeringkan dengan tuntas. KOMPONEN-KOMPONEN KOLAM • Pematang Kolam • Bangunan Pemasukan Air (In-Let) • Bangunan Pengeluaran Air (Out-Let) • Pelataran (Dasar) Kolam • Caren/ Kemalir GAMBAR KOLAM (Tampak Atas)

PEMATANG SALURAN IN-LET

Caren/ Kemalir Bak Panen SALURAN OUT-LET Standing pipe daily outlet Pipe harvest outlet

Bak panen

pematang

kemali r

Dasar kolam

inlet

Related Documents