Makalah.docx

  • Uploaded by: Galang Herlambang
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,572
  • Pages: 8
MAKALAH KESELAMATAN KERJA DALAM DUNIA KERJA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK: 1.GALANG HERLAMBANG (18315007) 2.FAJAR FATHUL.M (18315011) 3.HANIFFUDIN (18315010)

POLITEKNIK DHARMA PATRIA TAHUN AJARAN 2019/2020

Pendahuluan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan. Resiko kecelakaan serta penyakit akibat kerja sering terjadi karena program K3 tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada tingkat produktivitas karyawan. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan atau kurang terampilnya pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesinmesin. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benarbenar menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya dengan membuat aturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau akibat dari lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan produktivitas kerja karyawan meningkat. Memperhatikan hal tersebut, maka program K3 dan produktivitas kerja karyawan menjadi penting untuk dikaji, dalam tujuannya mencapai visi dan misi perusahaan. Ravianto (1990) menyatakan bahwa produktivitas sebagai efisiensi dari pengembangan sumber daya untuk menghasilkan keluaran. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa produktivitas merupakan rasio yang berhubungan dengan keluaran (output) terhadap satu atau lebih dari keluaran tersebut. Lebih spesifik, produktivitas adalah volume barang dan jasa yang sebenarnya digunakan secara fisik pula. Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja (Mangkunegara, 2000). Sedangkan menurut Suma’mur (1996) keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alat kerja, proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan serta caracara melakukan pekerjaan. Dalam hal ini, keselamatan kerja menyangkut peralatan yang dipakai oleh karyawan dalam bekerja, guna melindunginya dari resiko-resiko tertentu agar terhindar dari kecelakaan kerja. Menurut Mangkunegara (2000) Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan. Resiko kesehatan merupakan faktorfaktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan. Lebih lanjut, Suma’mur (1996) menerangkan bahwa kesehatan kerja bertujuan guna mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang mantap antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja, serta terlindungi dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan kajian yang penting agar dapat meningkatkan produktifias kerja karyawan. Bila perusahaan secara khusus memperhatikan K3 maka, karyawan dapat bekerja dengan aman, tentram dan produktif dalam bekerja.

Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tujuan Penerapan K3 pada dasarnya adalah untuk mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2000), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin. c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. g.

Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Alasan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada dasar pada setiap pekerjaan selalu ada bahaya yang mengancam manusia, mahluk hidup lainnya, aset-aset disekitar. Kerugian / risiko yang diakibatkan bervariasi dari yang sangat kecil sampai kepada yang terbesar dan kematian. Kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995) Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Ada tiga alasan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja: a. Berdasarkan Perikemanusiaan Pertama-tama para manajer mengadakan pencegahan kecelakaan atas dasar perikemanusiaan yang sesungguhnya. Mereka melakukan demikian untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit, dan pekerja yang menderita luka serta keluarganya sering diberi penjelasan mengenai akibat kecelakaan. b. Berdasarkan undang-undang Karena pada saat ini di Amerika terdapat undang-undang federal, undang-undang negara bagian dan undang-undang kota praja tentang keselamatan dan kesehatan

kerja dan bagi mereka yang melanggar dijatuhkan denda. c. Ekonomis Yaitu agar perusahaan menjadi sadar akan keselamatan kerja karena biaya kecelakaan dapat berjumlah sangat besar bagi perusahaan. Sedangkan menurut Menurut Mangkunegara (2002,165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. b. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja c. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. d. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam meningkatkan Produktivitas Kerja Suatu perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada. Produktivitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem yang ada di perusahaan mampu menunjang dan memuaskan keinginan seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan peduli dengan keberadaan dan kesejahteraan karyawan, maka karyawan akan meningkatkan produktivitas kerjanya terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Menurut Hariandja (2007), K3 merupakan aspek yang penting dalam usaha meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas karyawan. Apabila tingkat keselamatan kerja tinggi, maka kecelakaan yang menyebabkan sakit, cacat, dan kematian dapat ditekan sekecil mungkin. Apabila keselamatan kerja rendah, maka hal tersebut akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan sehingga berakibat pada produktivitas yang menurun. Penelitian Busyairini, Tosungku dan Oktaviani (2014) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivita kerja karyawan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin lengkapnya fasilitas dan perhatian yang serius akan keselamatan dan kesehatan kerja, maka akan semakin mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Penelitian lain juga diperkuat oleh Moniaga, Sompie dan Timboeleng (2012) mengenai analisis faktor yang mempengaruhi produktivitas dari tinjauan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan kontraktor.

Hasil penelitiannya menunjukkan hubungan faktor variabel keselamatan kerja berpengaruh langsung dan kesehatan kerja tidak berpengaruh langsung terhadap produktivitas kerja. Hubungan lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh langsung terhadap kesehatan kerja, namun tidak berpengaruh pada keselamatan kerja, dan berpengaruh tidak langsung terhadap produktivitas melalui keselamatan kerja. Hubungan lingkungan kerja dari segi psikologi dan sosial, berpengaruh langsung terhadap keselamatan kerja, namun tidak berpengaruh terhadap kesehatan kerja, dan tidak berpengaruh langsung terhadap produktivitas melalui kesehatan kerja. Penelitian Ukishia, Astuti dan Hidayat (2013) menunjukkan hasil pengujian hipotesis bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan. Penelitian oleh Kaligis et al. (2013) menunjukkan hasil yang serupa bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan antara keselamatan kerja terhadap produktivitas. Berdasarkan hasil kuisioner dan pengamatan di perusahaan, 8.33% karyawan bagian instalasi mengungkapkan bahwa keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas mereka. Keselamatan kerja membuat beberapa karyawan dapat bekerja lebih cepat dan tepat waktu. Kesadaran karyawan tersebut terhadap keselamatan kerja ditunjukkan dengan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Sebanyak 41.67% karyawan menyatakan hal yang berbeda bahwa keselamatan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas. Beberapa karyawan baru juga terlihat jarang menggunakan alat pelindung diri saat bekerja karena karyawan merasa tidak nyaman/terganggu ketika bekerja dengan menggunakan alat pelindung diri. Selajutnya, penelitian yang dilakukan oleh Taiwo (2009) mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan memberikan hasil bahwa lingkungan kerja yang kondusif dapat merangsang kreativitas dan meningkatkan produktivitas karyawan.

Mengacu pada pendapat dan hasil-hasil penelitian di atas, dapat menguatkan kesimpulan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor kunci yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Referensi: Busyairi1, Tosungku, L., & Oktaviani, Ayu. (2014). Pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 13, 112-124. Hariandja. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Grasindo: Jakarta. Kaligis R. S. V., Sompie, B. F., Tjakra, J., & Walangitan, D. R. O. (2013). Pengaruh implementasi program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal Sipil Statik Vol 1, 219-225. Mangkunegara, P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Keenam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moniaga, Fenny., Sompie, Bonny., & Timboeleng, James. (2012). Analisis faktor yang mempengaruhi produktivitas dari tinjauan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan kontraktor. Jurnal Ilmiah Media Engineering, Vol. 2, 143-152. Ravianto, J. (1990). Produktivitas dan Pengukuran. Jakarta: Lembaga Sarana Informasi. Suma’mur. (1996). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung. Taiwo, A. S. (2009). The Influence of Work Environment on Workers Productivity (A Case of Selected Oil and Gas Industry in Lagos, Nigeria). African Journal of Business Management Vol 4, 299-307.

Ukhisia, Bella., Astuti, Retno., & Hidayat, Arif. (2013). Analisis pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan dengan metode partial least squares. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 14, 95-104. Linkgoogle : https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/202-pentingnya-k3-keselamatandan-kesehatan-kerja-dalam-meningkatkan-produktivitas-kerja

http://agil-asshofie.blogspot.com/2016/04/alasan-pentingnyakeselamatan-dan.html Diunduh tanggal selasa, 19 maret 2019 Jam 14.45

More Documents from "Galang Herlambang"