Hasil Dari Pelepah Pisang :
Ciri-Ciri Kerajinan Pelepah Pisang : Serat Pelepah Pisang, pada serat ini memiliki ciri - ciri diantaranya berbentuk memanjang, berwarna hijau kekuningan ketika muda, dan berwarna hitam coklat ketika sudah dikeringkan, bertekstur halus sedikit kasar serta cukup kuat dan tidak mudah robek. Dalam kerajinanya biasanya dibuat seperti lukisan, tas, tikar, dsb. Teknik pengolahannya cukup dipotong dan ditempel untuk lukisan, dan dianyam untuk pembuatan tas dan tikar.
Bahan Pembuatan Kerajinan Pelepah Pisang : Bahan pembuatan kerajinan pelepah pisang di antaranya pelepah pisang, lem biji-bijan, dan kardus. Bahan-bahan ini mudah didapat di sekitar rumah.
Alat Pembuatan Kerajinan Pelepah Pisang Alat pembuatan kerajinan pelepah pisang di antaranya gunting, pisau, seterika dan alat penunjang lainnya.
Proses Pembuatan Kerajinan Pelepah Pisang : Proses pembuatan kerajinan limbah pelepah pisang kali ini disajikan bentuk tempat pensil sederhana. Tempat pensil ini dapat divariasikan bentuknya, bergantung pada bentuk dasar kardusnya, bisa bentuk silider, kotan, segitiga, persegi lima, atau bentuk lainnya.
Tahapan proses pembuatan kerajinan pelepah pisang adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kardus dipotong pola bentuk persegi dan diberi lem Lem diratakan dan dilapisi pelepah pisang Bentuk kotak dan lipisi kertas bagian pinggir agar kuat Tempel bagian luar dengan pelepah pisang Siapkan pelepah pisang yang diberi warna dengan pola bunga Tempelkan bunga pada tempat pensil
Hasil Dari Daun Nanas :
Ciri-Ciri Kerajinan Daun Nanas : Serat yang berasal dari daun nanas yang masih muda pada umumnya tidak panjang dan kurang kuat. Sedang serat yang dihasilkan dari tanaman nanas yang terlalu tua, terutama tanaman yang pertumbuhannya di alam terbuka dengan intensitas matahari cukup tinggi tanpa pelindung, akan menghasilkan serat yang pendek kasar dan getas atau rapuh (short, coarse and brittle fibre). Oleh sebab, itu untuk mendapatkan serat yang kuat, halus dan lembut perlu dilakukan pemilihan pada daun-daun nanas yang cukup dewasa yang pertumbuhannya sebagian terlindung dari sinar mataharibih sebanyak 2,5 sampai 3,5% serat serat daun nanas.
Proses Penyortiran Penyortiran dilakukan untuk mendapatkan daun berkuaitas baik. Serat yang baik, dihasilkan dari daun yang tua, panjang, tidak cacat dan tidak kering. Daun bisa dipanen saat tanaman berumur 12 – 18 bulan atau saat buah masak. Ukuran panjang daun yang diambil yaitu antara 50 cm – 70 cm.
Proses Ekstraksi Serat daun nanas dapat diekstrak menggunakan mesin dekortikator atau dengan cara konvensional , yaitu direndam dan dikerok menggunakan bambu. Proses ekstraksi bertujuan untuk memisahkan daging daun dengan seratnya.
Proses Pengerokan Supaya mendapatkan serat yang bersih dan lurus, serat yang telah digiling selanjutnya di rendam air bersih selama 5 menit dan dibersihkan menggunakan pisau tumpul sebanyak 3 – 4 kali untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Proses Pengeringan Agar serat lebih kuat, serat perlu dijemur dulu.
Hasil Dari Kapuk :
Ciri-Ciri Kerajinan Kapuk : Memiliki beberapa duri, kulit Batang berwarna kehijauan, keras dan kokoh, cara pengolahannya biasanya diambil buah kapuk yg sudah tua dan dipisahkan dengan bijinya.
Bahan-bahan yang dibutuhkan: 1. Kain flanel warna merah dengan bintik putih (polkadot) 2. Kayu bentuk piringan dengan diameter 5 cm 3. Kayu bentuk piala ukuran 2,5 cm 4. Rick rack mini 5. Lem panas 6. Wol / dakron Alat Gunting Pensil Jangka Penggaris Jarum Benang
Hasil Dari Serabut Kelapa :
Ciri-Ciri Kerajinan Serabut Kelapa : memiliki ciri ciri berbentuk tipis memanjang, berwarna coklat baik sebelum dikeringkan maupun sesudah, serta berteksur kasar dan kuat. Dalam kerajinannya bisa dijadikan sebagai sapu, keset welcome, dsb. Dalam pengolahannya cukup dianyam (untuk keset) dan disusun menjadi satu kemudian diikat (untuk sapu). 1. Bahan ·
Sabut / kali kelapa 2 butir
·
Sebilah bambu atau carang panjang 1 m
·
Tali / tambang dari sabut kelapa
·
Besaran kurang lebih 2 – 3 mm sepanjang 6 m
·
Sebilah bambu kecil besaran 3 – 4 mm panjang 20 cm
2. Alat ·
Kayu pemukul dan batu landasan
· Sikat darii kawat (dapat dibuat dengan paku-paku kecil yang ditancapkan pada kayu dibut seperti sikat ·
Pisau / parang dan jarum karung
3. Cara Pembuatan ·
Sabut (tepes) dipukul pukul agar daging sabut lepas.
· Sabut yang telah dipukul-pukul disikat agar serabut yang pendek lepas ·
Serat yang pendek dibuat tali
· Serat yang panjang diikat dengan tali sabut bagian ujungnya dengan besaran kurang lebih segenggaman jari telunjuk · Tiap 1 buah sapu terdiri dari 4 (empat) akar sabut yang terpisah dan 1 ikat sabut yang langsung diikatkan pada ujung tangkai sapu · Tusukan sebilah bambu kecil pada ikatan sabut diujung tangkai ibaratnya sebagai bahu (pundak) · Tusukan keempat ikatan sabut di bahu kanan dan kiri tangkai masing-masing 2 (dua) ikat ·
Ikatlah ujung sabut bagian atas bahu tangkai
·
Sapu siap digunakan