Makalah_agribisnis.docx

  • Uploaded by: dadan ramdan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah_agribisnis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,118
  • Pages: 15
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehinggga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Agribisnis ini yang berjudul“ Perencanaan Agribisnis”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Agribisnis yang nantinya akan diserahkan kepada Dosen Pengampu. Sebuah kebanggaan bagi kami dapat menyelesaikan makalah ini yang mudah-mudahan dapat bermanfaat dan memperkaya ilmu pengetahuan khsusnya di bidang Pertanian. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terbilang jauh dari kata sempurna baik ditinjau dari susunan kalimat maupun isi, karena tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami temui dalam proses penulisan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif atau membangun dari semua pihak, sangatlah kami harapkan sebagai sebuah dorongan bagi kami untuk terus maju. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami umumnya bagi pembaca sekalian. Tak luput kami ucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak sehingga makalah ini dapat tersusun. Semoga segala bantuan yang penulis terima mendapat ridho dan balasan dari Allah SWT, Amin... Bandung, 03 Februauri 2016

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1 1.

Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

2.

Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1

3.

Tujuan Makalah .......................................................................................................................... 2

4.

Manfaat Makalah ........................................................................................................................ 2

BAB II..................................................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3 1.

Pengertian Perencanaan Agribisnis ............................................................................................. 3

2.

Perencanaan Menyeluruh (Whole-Plant Planning) ..................................................................... 4

3.

Perencanaan Usaha Tani ............................................................................................................. 5

4.

Titik Tolak Perencanaan ............................................................................................................. 7

5.

Tahap Perencanaan Agribisnis .................................................................................................... 8

6.

Langkah-Langkah Kegiatan Perencanaan Agribisnis ................................................................. 8 a.

Identifikasi kebutuhan pasar ................................................................................................... 8

b.

Identifikasi kebutuhan industri hilir ........................................................................................ 8

c.

Identifikasi Jaringan Ketersediaan agro input ......................................................................... 9

d.

Identifikasi jaringan ketersediaan modal usaha ...................................................................... 9

e.

Penyusunan pola usaha tani yang memiliki keunggulan komparatif komoditi ..................... 10

f.

Perencanaan modal dan pengajuan kredit ............................................................................. 10

BAB III ................................................................................................................................................. 12 PENUTUP ............................................................................................................................................ 12 1.

KESIMPULAN ......................................................................................................................... 12

2.

SARAN ..................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

ii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era globalisasi yang sedang berlangsung ini perekonomian berjalan sesuai dengan system, dimana bagian bagian sistim itu satu sama yang lainnya terkait erat. Keterkaitan yang erat itu dapat dilihat pada batasan batasan ( Defini -si ) agribisnis yang tampak pada kita, bahwa agribisnis itu pada intinya merupakan sistim atau keterkaitan yang sangat erat dari bagian bagian yang membentuknya. Dan sistim operaionalnya sangat luas di dalam suatu usaha perekonomian Melihat konsep agribisnis sekarang ini bertitik berat pada sistim, maka derajat keberhasilan agribisnis sangat ditentukan oleh kerjasama diantara sub sistim. Apabila kelengkapannya tidak cukup dan kerja sama diantara sub sistim itu tidak ada maka mata rantai kegiatan agribisnis akan menimbulkan ketidak harmonisan dan akan menimbulkan suatu masalah yang sangat pelik. Pengertian agribisnis itu sendiri dapat dirumuskan sebagai kaitan kaitan diantara sub sistim,sub sistim itu sendiri meliputi ; a. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi, tehnologi dan sumberdaya pengembangan sumberdaya pertanian. b. Produksi pertanian atau usaha tani c. Pengolahan hasil pertanian atau agro industri d. Distribusi dan pemasaran hasil pertanian 2. Rumusan Masalah a. Apakah yang dimaksud dengan Perencanaan Agribisnis ? b. Bagaimanakah konsep dari system Perencanaan Menyeluruh (Whole-Plant Planning)? c. Bagaimanakah konsep dari system Perencanaan Usaha Tani ? d. Apakah yang dimaksud dengan Titik Tolak Perencanaan ? e. Bagaimanakah langkah dari Tahap-tahapan Perencanaan Agribisnis ? f. Bagaimanahak Langkah-langkah yang ditempuh dalam Kegiatan Perencanaan Agribisnis ?

1

3. Tujuan Makalah a. Dapat mengegtahui Pengertian Perencanaan Agribisnis b. Mampu memahami konsep dari Perencanaan Menyeluruh (Whole-Plant Planning) c. Mampu memahami konsep dari Perencanaan Usaha Tani d. Dapat mengrti apa yang dimaksud dengan Titik Tolak Perencanaan e. Dapat memaparkan Tahap Perencanaan Agribisnis f. Dapat menjelaskan Langkah-Langkah Kegiatan Perencanaan Agribisnis 4. Manfaat Makalah Makalah ini mempunyai manfaat sebagai berikut : a. Bagi mahasiswa, makalah ini membantu dalam proses pemblajaran mata kuliah Manajemen Agribisnis. b. Bagi dosen, makalah ini membantu dalam proses penilaian terhadap mahasiswa, sebagai acuan dalam memberikan penilaian kepada mahasiswa secara objektif.

2

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Perencanaan Agribisnis Sebagaimana manajemen organisasi yang lain, dalam manajemen agribisnis juga diterapkan fungsi-fungsi manajemen yang telah diterapkan di berbagai kalangan umum yang dimulai dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian. Agribisnis sebagai suau bidang usaha akan menjadi lebih efisien dan menguntungkan apabila dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian dalam perencanaan, pengambilan keputusan, serta pelaksanaan pada saat yang tepat. Oleh karena itu fungsi perencanaan memegang peranan yang sangat penting dalam agribisnis agar usaha agribisnis tidak mengalami kegagalan. Menurut Sa’id (2004) fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk menyusun program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang berdasarkan visi, mis, tujuan, serta sasaran organisasi. Perencanaan dalam agribisnis dapat dilakukan keuangan, pemasaran, produksi, persediaan, dan lain-lain. Tujuannya agar perusahaan agribisnis mendapatkan posisi yang terbaik berdasarkan kondisi bisnis dan permintaan konsumen pada masa mendatang. Pengertian perencanaan agribisnis secara operasional diterangkan dalam buku Seri Agribisnis yang dikeluarkan oleh Badan Agribisnis, Departemen Pertanian (2005) sebagai berikut “perencanaan agribisnis adalah usaha sistematis untuk mencari alternatif-altenatif baru disertai dengan penghitungan konsekuensi finansial terhadap hasil dan biayanya. Perencanaan pada dasarnya dapat menjawab pertanyaan 5 W 1H, What (apa), Where (dimana), When (kapan), Who (siapa), Why (mengapa), How (bagaimana) (Departemen Pertanian (2005), Abdul Adjid, 2005, Muhammad Jafar 2006) yakni: a. Apa yang akan dilakukan? Merujuk pada satu jenis kegiatan (usaha atau bagian dari usaha) dan hasil yang ingin dicapai/dilaksanakan. b. Dimana

kegiatan

dilakukan?

Merujuk

pada

lokasi/tempat

kegiatan

produksi/pemasaran/pembelian saprodi atau sapronak. c. Kapan kegiatan tersebut dijalankan? Merujuk pada waktu mulai usaha, panen, kebutuhan pembiayaan.

3

d. Siapa yang melaksanakan? Merujuk pada siapa yang akan melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap pengadaan faktor produksi, melakukan proses produksi primer (on fam) dan pengolahan/pemberian nilai tambah serta pemasaran. e. Mengapa usaha tersebut dilaksanakan? Merujuk pada keberadaan peluang, misal peluang pasar, ketersediaan faktor produksi (murah atau tidak dibeli atau maksimisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki), fasilitas kresit produksi dari suatu kegiatan tersebut dilakukan? Merujuk pada keberadaan gangguan teknis yang berakibat pada keuntungan (misalnya: kegiatan melakukan culling pada agribisnis broiler, pemangkasan pada daun tanaman apel). f. Bagaimana

usaha

tersebut

dilaksanakan?

Merujuk

pada

langkah-langkah

pengorganisasian suatuu kegiatan agribisnis dalam kelompok, kombinasi penggunaan input-input produksi, sehingga diperoleh hasil optimal. Beberapa teknik perencanaan akan sangat membantu petani dalam mengambil keputusan untuk waktu yang akan datang disertai dengan pertimbangan atas hasil-hasil di masa lalu. Beberapa catatan dan analisis masa lalu tentang keberhasilan atau kegagalan merupakan informasi yang sangat penting untuk perencanaan agribisnis selanjutnya. Dari catatan dan analisis tersebut dapat dibuat beberapa modifikasi dan perubahan agar agribisnis yang akan datang jauh leih baik. Dalam proses perencanaan yang akan dilaksanakan, khususnya dalam lembaga pendidikan Islam, maka prinsip perencanaan harus mencerminkan terhadap nilai-nilai islami yang bersumberkan pada al-Quran dan al-Hadits. Dalam hal perencanaan ini alQur’an mengajarkan kepada manusia: 2. Perencanaan Menyeluruh (Whole-Plant Planning) Perencanaan menyeluruh sangat memperhatikan keseluruhan sumber daya yang dimiliki dan yang akan dipakai dalam usaha tani. Tujuan Perencanaan menyeluruh antara lain sebagai berikut: a. Identifikasi keuntungan tertinggi yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan usaha tani. b. Identifikasi sumberdaya yang akan dipergunakan meliputi lahan, tenaga kerja, modal, dan peralatan. c. Identifikasi kendala-kendala yang dihadapi dan kemungkinan upaya untuk mengatasi waktu yang akan datang. d. Estimasi kebutuhan dan pencarian modal. 4

e. Estimasi biaya dan pendapatan. f. Estimasi arus uang tunai (cash flow) Sukses usaha tani sangat tergantung pada petani sebagai manajer dalam mengelola usaha taninya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa hal berikut: a. Pengetahuan dan kemampuan mendeteksi kapan menambah modal dan bagaimana menggunakannya dengan baik. b. Pengetahuan tentang berapa biaya bunga yang harus dibayar apabila menarik: modal dari luar misalnya kredit bank. c. Pengetahuan tentang kapan harus membayar bunga dan mengangsur pinjaman dan luar (kredit bank) agar kontinuitas usahatam tidak terganggu. d. Perencanaan menyeluruh ini dilengkapi dengan sistem evaluasi dan dapat secara cepat dan mudah mengukur kinerja dan efisiensi usaha tani. 3. Perencanaan Usaha Tani Definisi perencanaan usaha tani adalah proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usaha tani yang akan datang dan rencanarencana usaha tani berupa perwataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan dikerjakan pada periode waktu tertentu untuk tujuan tertentu pula sehubungan dengan usaha taninya. Dengan perencanaa usaha tani maka manfaat yang dapat diambil oleh petani yaitu: a. Diperoleh petunjuk tentang apa yang akan dilakukan b. Penyimpangan dan kesalahan dapat dikurangi c. Ada jaminan untuk mendekati kebenaran d. Sebagai alat evaluasi e. Kontinuitas usaha tani terjamin Sementara perencanaan usaha tani mempunyai kriteria-kriteria yang baik jika sesuai berikut ini. a. Rasional, yaitu sesuai dengan situasi yang nyata, misalnya untuk meningkatkan produktifitas diperlukan pupuk urea pada pertanaman padi sawah sehingga tingkat produksi tersebut benar-benar dicapai. b. Fleksibel, yaitu disesuaikan dengan situasi, misainya untuk peningkatan produktivitas padi tersebut ternyata pupuk urea yang dibutuhkan tidak ada maka dapat diganti dengan

5

pupuk ZA, tetapi tentu dengan dosis yang berbeda karena kandungan N pada urea dan ZA berbeda. Pada urea kandungan N mencapai 46%, sedangkan pada ZA hanya 20%. c. Dapat dinilai dan dengan dapat diambil tindakan yang tepat. d. Menjamin kontinuitas usahatani. Ada 3 cara menyusun suatu perencanaan usaha tani, yakni: a. Predetermined, suatu perencanaan usaha tani yang disusun dan ditentukan oleh pemerintah (instansi yang terkait) karena memang ada tujuan tertentu pemerintah sehingga merupakan kebutuhan pemerintah. b. Self-determined plant, yakni suatu perencanaan usaha tani yang, disusun dan ditentukan sendiri oleh petani sesuai dengan keinginan dan menjadi keburuhan petani sendiri. c. Join plant, yaitu suatu perencanan usaha tani yang disusun dan ditentukan oleh petani dengan pemerintah dalam hal ini instansi yang berwenang bersama dengan petani. Sebagai contoh tanam serempak. Cara tanam serempak direncanakan bersama antara para kelompok tani (para petani) dengan dinas pertanian (PPL), dinas pekerjaan umum (pengairan), koperasi (penyediaan pupuk), perbankan (penyediaan modal), dan pemerintah desa (menyangkut areal yang luas). Cara tanam serempak ini merupakan kepentingan bersama karena dengan cara tersebut siklus hama penyakit dapat dikendalikan sehingga kontinuitas produksi dan ketahanan pangan dapat terjamin. Petani juga memperoleh bimbingan penerapan teknologi yang sama, produktivitas tinggi, dan pendapatan petani juga meningkat (tinggi). Perencanaan yang bersifat Kerja sama dengan lembaga pemerintah memerlukan berbagai pembicara. Pembicaraan terarah akan membantu petani dalam perencanaan usaha tani sehingga diperlukan beberapa catatan penting untuk pembicaraan bersama. Beberapa hal yang penting dalam pembicaraan tersebut sebagai berikut. a. Varietas yang akan ditanam, sehubungan dengan produktivitas dan ketahanannya terhadap hama penyakit. b. Kapan tanam dan kapan panen sehubungan dengan penyediaan irigasi. c. Pupuk apa, berapa, dan kapan digunakan sehubungan dengan penyediaan pupuk agar petani tidak mengalami kesulitan. d. Berapa dan dari mana modal yang diperlukan sehubungan dengan kesiapan pihak perbankan dalam merealisasi kredit usaha tani.

6

Dalam pelaksanaan sehari-hari petani dapat menyusun rencana usaha taninya secara berkelompok dengan bimbingan PPL (petugas penyuluh pertanian) atau petugas yang secara periodik berkunjung ke kelompok tani. PPL tersebut harus selalu siap membawa informasi tentang program-program pemerintah, tentang teknologi baru, dan siap mendampingi petani dalam pelaksanaan usahataninya. 4. Titik Tolak Perencanaan Titik tolak perencanaan agribisnis adalah perbandingan kuantitatif antara luas tanah, jumlah tenaga kerja, dan jumlah modal. Titik tolak perencanaan agribisnis ditekankan pada faktor-faktor produksi yang paling langka. a. Bila tanah paling langka, lakukan intensifikasi usaha tani. b. Bila tenaga kerja paling langka lakukan peningkatan produktivitas per satuan tenaga. c. Bila modal paling langka lakukan ekstensifikasi usaha tani. Dalam perencanaan agribisnis seorang manajer tidak boleh lepas dari apa yang menjadi sasaran agribisnis yang dikembangkan. Sasaran agribisnis yang biasanya mencakup: a. Penguasaan pasar b. Bagaimana kedudukan kita terhadap pesaing c. Pertumbuhan dan perkembangan Berapa dan bagaimana cepatnya pertumbuhan yang seharusnya a. Profitabilitias b. Apa jenis usaha dan berapa jumlah kemungkinan mendapatkan untung c. Hubungan dan prestasi kerja karyawan d. Imbalan dan bagian penghasilan apa yang akan diberikan pada karyawan, dan apa yang mereka harapkan e. Hubungan dengan dan hasil dengan penanam modal f. Seberapa besar bagian pendapatan yang akan diberikan pada para investor g. Tanggung jawab dan hubungan kemasyarakatan h. Jenis bisnis apa yang dikehendaki masyarakat untuk dikelola oleh perusahaan i. Sumber daya j. Peralatan, perkakas, dan hal-hal apa saja yang dibutuhkan perusahaan k. Produk dan inovasi l. Apa saja yang diutamakan dalam produk barn serta penelitian. 7

5. Tahap Perencanaan Agribisnis Perencanaan agribisnis meliputi 3 tahapan yaitu: a. Mencari alternatif-alternatif, yaitu suatu usaha untuk menentukan alternatif-alternatif usaha atau kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan agribisnis. Dalam proses penyuluhan agribisnis, penentuan kemungkinan-kemungkinan usaha ini dilakukan, dialami, dan ditemukan sendiri oleh petani nelayan. b. Menghitung rendabilitas dan melakukan analisis saldo usaha, yaitu kegiatan pencatatan data agribisnis atau pembukuan agribisnis sehingga petani nelayan dapat menghitung biaya dan hasil, serta dapat menganalisa saldo usaha dari alternatif-altematif yang ditemukan. c. Membandingkan situasi baru dengan situasi saat ini. Tahap ini dilakukan dalam usaha menentukan pilihan dari alternatif yang memberikan harapan kenaikan pendapatan dan keuntungan usaha yang paling tinggi. Alternatif itulah yang diberikan prioritas pertama untuk diterapkan (Abdul Adjid, 2005). 6. Langkah-Langkah Kegiatan Perencanaan Agribisnis Langkah-langkah kegiatan perencanaan agribisnis menurut Abdul Adjid (2005); Muhammad Jafar (2006); Zainal Amri (2008): a. Identifikasi kebutuhan pasar Informasi pasar yang perlu dikumpulkan untuk bahan perencanaan agribisnis adalah: a). Komoditas apa yang diminta pasar b). Berapa jumlahnya yang diminta c). Bagaimana kualitas yang diminta d). Dimana komoditi tersebut dikonsumsi e). Berapakah harga per satuan yang akan diperoleh f). Apakah harga tersebut sudah layak Sumber informasi pasar diperoleh dari grosir, penjaja/warung kecil, konsumen akhir dan lembaga keuangan, baik pemerintah atau swasta (bank, dan lain-lain) b. Identifikasi kebutuhan industri hilir Industri hilir adalah kegiatan agroindustri yang merupakan salah satu sub sistem atau mata rantai agribisnis. Agroindustri bertujuan untuk meraih nilai tambah dan diversifikasi vertikal untuk tambahan kegiatan atau perlakuan komoditi setelah panen. 8

Bentuk kegiatan agroindustri dapat berupa penyimpanan, pengeringan, pengolahan dan pengangkutan (transportasi). Implementasi agroindustri di pedesaan merupakan pilihan yang tepat karena: 1) mendekatkan produsen primer dengan industri, sehingga dapat meminimalkan biaya transportasi 2) meneiptakan peluang dan kesempatan kerja baru di pedesaan membentuk dan mendorong timbulnya nilai baru dalam keseluruhan rangkaian proses agribisnis 3) memberikan nilai tambah pada produk primer 4) mendorong proses komersialisasi agribisnis di pedesaan c. Identifikasi Jaringan Ketersediaan agro input Berbagai lembaga penyedia agroinput bisa berupa produsen bibit, pupuk, pestisida, dan alsintan beserta grosir dan pengecernya, seperti KUD, Kios, dan sebagainya. Informasi jaringan ketersediaan agroinput yang perlu dikumpulkan untuk bahan merencanakan agribisnis adalah: 1) Jenis lembaga penyedia (industri hulu) Mutu 2) Jumlah volume 3) Harga 4) Waktu ketersediaan d. Identifikasi jaringan ketersediaan modal usaha Informasi jaringan ketersediaan modal usaha yang perlu dikumpulkan untuk bahan merencanakan agribisnis adalah: 1) Cara mendapatkan uang tunai 2) Pihak yang meminjamkan uang untuk modal usaha 3) Cara pengambilan pinjaman dan besamya bunga Umumnya para petani nelayan mendapatkan uang tunai dengan berbagai cara. Berbagai cara dapat dilakukan oleh petani nelayan dalam mendapatkan uang tunai untuk membiayai usahanya. Cara yang unium dilakukan antara lain: 1) Menjual harta kekayaan 2) Meminjam 3) Mengambil tabungan 4) Menyewakan

9

5) Bagi hasil 6) Hasil upah kerja 7) Arisan 8) Menggadaikan barang e. Penyusunan pola usaha tani yang memiliki keunggulan komparatif komoditi Penyusunan pola usahatani yang memiliki keunggulan komparatif komoditi dilakukan setelah memperhitungkan faktor kebutuhan pasar, kebutuhan agroindustri, ketersediaan agroinput, dan ketersediaan modal. Disamping itu perlu diperhatikan tiga tahapan perencanaan agnbisnis dan tiga titik tolak perencanaan agribisnis. f. Perencanaan modal dan pengajuan kredit Modal Agribisnis mencakup keseluruhan sarana produksi yang habis pakai, alat produksi tahan lama, dan tanah yang dikuasai. Jangka waktu berputarnya modal: 1) Dalam tanah : kekal atau lama sekali 2) Dalam bangunan, 10—50 tahun 3) Dalam alat, 5— 10 tahun 4) Dalam tanaman tahunan, lebih dan 1 tahun 5) Dalam tanaman semusim, 1 tahun atau kurang 6) Kebutuhan modal usaha dalam jangka waktu yang berbeda-beda adalah: 7) Kebutuhan modal permanen untuk tanah, alat produksi tahan lama, dan habis pakai yang permanen 8) Kebutuhan modal jangka panjang (10 tahun) untuk bangunan, dan tanaman tahunan yang berumur panjang 9) Kebutuhan modal jangka sedang (1-10 tahun) untuk alat, ternak dan tanaman keras yang berumur kurang dari 10 tahun 10) Kebutuhan modal jangka pendek ( sampai 1 tahun) untuk tanaman semusim, ikan dan sarana produksi Solvabilitas adalah perbandingan modal sendiri yang diinvestasikan dalam agribisnis terhadap modal investasi keseluruhan Likuiditas adalah sampai berapa jauh agribisnis dapat memenuhi kewajiban finansialnya, misalnya membayar tagihan, hutang, bunga, pajak, rekening dan sebagainya. Rentabilitas menunjukkan berapa besar bunga yang dapat dihasilkan oleh kekayaan total. Dari segi modal agribisnis dapat dipertanggungjawabkan, kalau:

10

1) Solvabilitas lebih dan 80% 2) Likuiditas cukup (tidak kurang atau berlebih) 3) Rentabilitas lebih besar dari bunga modal yang berlaku Menurut jangka waktunya, kredit dapat dibagi menjadi: 1) Kredit jangka panjang, yaitu 5 tahun atau lebih 2) Kredit jangka sedang, yaitu 1-5 tahun 3) Kredit jangka pendek, yaitu sampai 1 tahun Pereneanaan tenaga kerja dilakukan dengan membagikan kebutuhan tenaga kerja per bulan dengan tersedianya tenaga kerja keluarga tani. Apabila kebutuhan tenaga kerja lebih besar, maka diperlukan untuk merubah pola agribisnis sehingga dapat diselenggarakan oleh tenaga kerja keluarga atau merencanakan mengambil tenaga kerja lepas. Apabila penyediaan tenaga kerja lebih besar, maka dicari jalan untuk memanfaatkannya. Pengangguran tersamar adalah apabila penyediaan tenaga kerja keluarga tani lebih besar daripada kebutuhannya, dan tidak dicari jalan untuk memanfaatkannya. Tenaga kerja agribisnis dihitung dengan TKSP (Tenaga Kerja Setara Pria) atau Men days selama 1 bulan takwim dalam periode agribisnis, berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan. Metode penyusunan pola usaha tani yang memiliki keunggulan komparatif: Cara paling sederhana: trial and error yaitu dengan mencoba-coba menemukan pola rencana yang optimal dengan cara menukar cabang usaha yang memiliki saldo usaha kecil dengan yang besar, dibantu gambar grafik hasi identifikasi kebutuhan pasar, kebutuhan industri, ketersediaan agroinput, ketersediaar modal dan tiga titik tolak perencanaan. Cara yang rumit: linier programing (programasi linier) yaitu menggunakan operasional research dengan penghitungan computer.

11

BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN a. Perencanaan agribisnis adalah usaha sistematis untuk mencari alternatif baru disertai dengan perhitungan konsekuensi finansial terhadap hasil dan biayanya. b. Tujuan Perencanaan: Mengidentifikasi keuntungan tertinggi, sumberdaya (lahan, peralatan, tenaga kerja, modal), kendala-kendala, estimasi biaya dan pendapatan. c. Tahapan Perencanaan: Menentukan alternatif jenis usaha, menghitung rentabilitas dan analisis saldo usaha, membandingkan situasi baru dengan situasi saat ini. d. Langkah Perencanaan Agribisnis: Identifikasi kebutuhan padasr, kebutuhan industri hilir, ketersediaan agroinput, ketersediaan modal, keunggulan komparatif dan kompetitif tenaga kerja. 2. SARAN Saran yang dapat disampaikan dalam makalah ini adalah sebagai berikut : Pada mahasiswa agar memanfaatkan makalah ini sebagai salah satu media pembelajaran yang menjadi penyokong dalam mata kuliah Manajemen Agribisnis dan khususnya dalam pembuatan karya ilmiah.

12

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ajid. 2005. Manajemen Agribisnis. Badan Agribisnis. Departemen Agribisnis. Jakarta. Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2006. Pembangunan Sistem Agribisnis Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional. Edisi Pertama. Biro Perencanaan Departeman Pertanian. Jakarta Downey, W.D. Erickson, S .P. 2006. Manajemen Agribisnis, Erlangga Jakarta Firdaus, Muhammad, 2008, Manajemen Agribisnis Bumi Aksara. Jakarta. Irawan, Faried Wijaya dan Sudjoni. 2001. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi 2. Yogyakarta. PT BPFE Yogyakarta. Kementrian Pertanian Republik Indonesia. 2008. Visi Misi Strategi dan Kebijakan Pembangunan Sistem Agribisnis. Biro Humas Departemen Pertanian. Jakarta. Sa’id, E. Gumbira, 2010. Wawasan Tantangan Dan Peluang Agrotecch preoneur Indonesia. IPBPress Bogor. Tengku Zainal Amry, 2008. Pendirian Perusahaan Pertanian. Deptan, Jakarta. Wibowo, Dradjad, 2000. Majalah Komoditas Tahun II No 24, 17 Juli-9 Agustus 2000 halaman 84-85. William J. Stanson, 1985. Prinsip Pemasaran. Edisi ke- 7. Erlangga: Jakarta

13

More Documents from "dadan ramdan"