TEORI EKONOMI EKONOMI PEMBANGUNAN Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Yang diampu oleh Imahda Khoiri Furqon
DISUSUN OLEH: Bagus Darmawan (1704020033 ) Diani Afifah (1704020034) Muhammad Bacharudin A.R (1704020039)
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI METRO 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan macam nikmat yang tidak terhitung jumlahnya dari mulai nikmat iman, islam, nikmat sehat serta nikmat hidayah. Dengan nikmat itulah kami bisa menyusun makalah ini walaupun dengan metode penulisan yang sangat sederhana. Shalawat dan salam selalu tercurahkan dan terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita semua semua dari alam kegelapan menuju alam terang benderang, dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan pengetahuan, yakni agama islam. Kemudian kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Imahda khairi furqon selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Ekonomi yang selalu kami harapkan bimbingannya. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk diri penulis khususnya dan untuk seua kalangan akademik pada umumnya
Metro, 13 februari 2018
penyusun
ii
DAFTAR ISI HALAMAN DEPAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ........................................................................
1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................
1
1.3 Batasan masalah .....................................................................
1
1.4 Tujuan ....................................................................................
1
PEMBAHASAN 2.1 Pengertian ekonomi Pembangunan ........................................
2
2.2 Teori Ekonomi .......................................................................
4
2.3 Perencanaan Pembangunan Ekonomi....................................
6
2.4 Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi ..
7
2.5 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi...
9
2.6 Manfaat Pembangunan Ekonomi...........................................
10
2.7 Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang......
11
2.8 Ciri-Ciri Negara Sedang Berkembang....................................
12
2.9 Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang12 BAB III
PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...........................................................................
15
3.2 Saran ......................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti: tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruasa jalan. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian Ekonomi pembangunan 2. Teori dan Dasar-dasar Pemikiran Ekonomi Pembangunan 1.3 BATASAN MASALAH Teori dan Dasar-dasar pemikiran Ekonomi pembangunan 1.4 TUJUAN MASALAH 1. Untuk mengetahui Teori Ekonomi Pembangunan 2. Untuk mengetahui Dasar-dasar Pemikiran Ekonomi Pembangunan
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi pembangunan Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi (Suryana, 2000:55). Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan mutlak. Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002:5) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita. Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005:205) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang. Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat empat unsur penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi. a. Pembangunan sebagai suatu proses. Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan 2
pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera. b. Pembangunan sebagai perubahan sosial. Masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan sosial dimana secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial akan berdampak pada kelancaran pembangunan atau bahkan menghambat pembangunan di Indonesia. c. Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat. d. Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang. Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
3
2.2 TEORI Terdapat banyak ahli yang mengemukakan teori pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut. A. Friedrich List (1844) Friedrich List sebenarnya adalah seorang penganut paham Laissez faire yang berpendapat bahwa sistem atau paham ini dapat menjamin alokasi sumber daya yang optimal. Dengan kata-kata lain perkembangan ekonomi hanya terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perorangan. Menurut Friedrich List perkembangan ekonomi yang sebenarnya tergantung kepada peranan pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Friedrich List meneliti tahap-tahap pertumbuhan ekonomi dari segi perkembangan teknik produksi atau perilaku masyarakat dalam berproduksi. Tahap-tahap tersebut adalah: a)
Mengembara.
Ini adalah bentuk kegiatan manusia yang paling awal (primitif) dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (berproduksi). Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat pada tahap ini adalah bahan makanan, yang jelas merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi suatu kehidupan. Bila bahan pangan di suatu daerah habis, maka mereka akan mencari yang lain di tempat yang lain pula dengan membawa serta hewan yang masih mereka miliki atau belum habis dimakan. Dengan demikian mereka mempunyai pola hidup mengembara dan dengan tingkat ketergantungan yang sangat tinggi kepada alam. b)
Beternak.
Dalam perkembangan selanjutnya hewan yang mereka pelihara semakin banyak, baik karena berkembang biak maupun karena hasil tangkapan baru. Pengalaman dan kebiasaan ini secara perlahan pada akhirnya menumbuhkan usaha peternakan.
4
c)
Pertanian.
Seiring dengan berjalannya waktu jumlah penduduk kian meningkat dan oleh karena itu kebutuhannya, khususnya kebutuhan akan bahan pangan juga meningkat, sehingga diperlukan jumlah bahan pangan yang semakin banyak pula. Dengan demikian jumlah bahan pangan di suatu lokasi menjadi semakin cepat habis, dibandingkan dengan periode sebelumnya. Oleh karena itu pola hidup mengembara menemukan titik jenuhnya dan masyarakat tradisional tersebut terdorong untuk memikirkan cara produksi alternatif. Maka lama-kelamaan mulai dikenal kehidupan bercocok tanam (bertani) tradisional.Oleh karena pertanian dalam arti luas meliputi pula usaha peternakan, maka tahap ketiga ini disebut pertanian. d)
Pertanian dan industri rumah tangga (manufaktur). Dari sisi demand kebutuhan terhadap pangan terus meningkat terutama karena peningkatan jumlah penduduk. Dari sisi supply lahan pertanian adalah tetap, kalaupun meningkat maka peningkatannya akan relatif kecil khususnya dibandingkan dengan peningkatan jumlah penduduk. Maka satu-satunya peluang penting untuk menyeimbangkan demand dan supply produk pertanian ini adalah dengan memperbaiki teknologi pertanian sehingga menghemat pemakaian lahan.
e)
Pertanian, industri manufaktur dan perdagangan. Dalam jangka panjang, secara alamiah masyarakat ternyata belajar dari pengalamannya, sehingga teknologi produksi, baik di sektor pertanian, maupun di sektor rumah tangga, dari waktu ke waktu terus diperbaiki. Jumlah produk yang dihasilkan semakin banyak, semakin beragam dan semakin canggih dan dengan cara yang semakin efisien.
B.
Bruno Hildebrand (1864) Bruno Hildebrand mengkritik Friedrich List dan berdasarkan pengalaman Inggris dia mengatakan bahwa perkembangan masyarakat atau ekonomi bukan karena sifat-sifat produksi atau konsumsi, tetapi karena perubahan-
5
perubahan dalam metoda distribusi yang digunakan. Dia menganalisis proses pertumbuhan ekonomi dari segi evolusi alat-alat tukar C. Karl Bucher (1893) Karl Bucher mengemukakan analisisnya dengan mengacu kepada evolusi perekonomian di Jerman. Dia mencoba mensintesakan pendapat List dan Hildebrand dengan mengatakan bahwa perekonomian tumbuh melalui 3 tahap D. W. W. Rostow. Rostow yang berasal dari Texas University mengajukan lima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu: a) Masyarakat Tradisional. b) Tahap ini adalah tahap paling awal dari pertumbuhan ekonomi, yang menurut Rostow mempunyai karakteristik sebagai berikut: c) Kebiasaan-kebiasaan lama menentukan organisasi dan metoda produksi. d) Dampak sains teknologi terhadap kegiatan ekonomi relatif kecil. e) Masyarakat merasa tidak memerlukan perubahan. 2.3 Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang seperti negara kita, negara Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi. Peningkatan laju pembentukan modal pada Indonesia ini menghadapi berbagai kendala, salah satunya yaitu kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini diakibatkan karena tingkattabungan yang rendah, tingkat tabungan rendah dikarenakan tingkat pendapatan rendah. Dankarena itu semua berakibat pada laju investasi, laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas indonesia. Tahapan Perencanaan Pembangunan:
6
a) Penyusunan Rencana b) Penetapan Rencana c) Pengendalian Pelaksanaan Rencana d) Evaluasi Pelaksanaan Rencana Dokumen Perencanaan RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pernerintahan Negara Indonesia yang tercanturn dalam Pembukaan UUD 1945, dalam bentuk visi, misi, dan arah pernbangunan Nasional. RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah sebuah masterplan yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada tahun 2011. Dalam masterplan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran tujuh hingga delapan persen per tahun mulai 2013. Hal itu bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara dengan ekonomi terbesar pada 2025. Masterplan ini mencakup investasi senilai USD 470 miliar yang sebagian besar akan ditawarkan kepada swasta melalui program kerja sama pemerintah dan swasta. 2.4 Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi. Terdapat beberapa factor yang terjadi pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
ukuran
keberhasilan
a. Pendapatan Nasional Tingkat pendapatan nasional yang tinggi menandakan kapasitas produksi nasional yang tinggi. Hal ini berarti jumlah barang dan jasa yang
7
dihasilkanbesar dan tingkat kesempatan kerja tinggi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi dapat dianggap berhasil. b. Pendapatan per Kapita Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat juga diukur dengan pendapatan per kapita. Tinggi-rendahnya pendapatan per kapita dapat menggambarkan sejauh mana kemampuan penduduk untuk mengonsumsi barang-barang hasil produksi. Pendapatan per kapita memberikanpetunjuk mengenai kemampuan yang dicapai oleh sebuah negara dalam memenuhi kebutuhan warganya. c. Distribusi pendapatan Distribusi pendapatan yang merata juga merupakan ukuran yang penting. Jika hanya sebagian kecil penduduk yang berpenghasilan tinggi, sedangkan yang lainnya berpendapatan rendah, keberhasilan pembangunan belumlah sempurna. Distribusi pendapatan yang timpang atau tidak merata juga tidak bermanfaat bila ditinjaudari kemungkinan investasi karena penduduk berpenghasilan tinggi biasanya konsumtif.
d. Peranan sektor industri dan jasa Pada umumnya semakin besar kontribusi sektor industri dan jasa, maka akan semakin maju suatu negara. Atas dasar hal tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya proporsi kontribusi sektor industri dan jasa merupakan salah satu indikasi yang penting bagi tingkat kemajuan ekonomi. e. Kesempatan kerja Apabila suatu negara mampu mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang tinggi (full employment) berarti masyarakat mampu mempercepat laju perkembangan ekonominya. HaI ini dapat dilihat dari meningkatnya investasi, meningkatnya lapangan kerja baru, dan berkurangnya pengangguran. f. Stabilitas ekonomi
8
Tingkat perekonomian yang stabil meliputi stabilitas tingkat pendapatan dan kesempatan kerja serta tingkat harga mempengaruhi pasar produk dalam negeri. Suatu negara dikatakan berhasil di dalam perkembangan ekonominya apabila mampu menjaga stabilitas ekonominya. g. Neraca pembayaran luar negeri Pada umumnya setiap negara menginginkan agar neraca pembayarannya seimbang sebab jika neraca pembayaran mengalami defisit berpengaruh terhadap kredibilitas negara tersebut. Apalagi bila neraca pembayaran mengalami surplus. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi seimbang karena berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi negara tersebut. 2.5 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi. Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi. Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
9
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku. 2.6 Manfaat Pembangunan Ekonomi. Dengan melihat tujuan pembangunan ekonomi yang telah diuraikan diatas, dapat diuraikan manfaat pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara. Adapula manfaatnya antara lain: 1) Dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara dan masyarakat akan meningkat. 2) Masyarakat memiliki kesempatan untuk mengadakan pilihan, baik untuk mengkonsumsi atau memproduksi. 3) Memberikan kemampuan yang lebih besar kepada manusia untuk menguasai alam dan mempertinggi kebebasan manusia untuk melakukan berbagai tindakan. 4) Dapat diperoleh suatu kesenangan yang lebih luas.
tambahan
kebebasan
untuk
memilih
5) Pembangunan ekonomi dapat mengurangi perbedaan antara kaum kaya dengan kaum miskin. 2.7 Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang. A. Pengertian Negara Sedang Berkembang Negara sedang berkembang adalah sebuah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relative terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Istilah ini mulai menyingkirkan dunia ketiga, sebuah istilah yang digunakan pada masa Perang Dingin.
10
Perkembangan mencakup perkembangan sebuah infarstruktur modern (baik secar fisik maupun institusional) dan sebuah pergerakan dari sector bernilai tambah rendah seperti agrikultur dan pengambilan sumber daya alam. Negara maju biasanya memiliki system ekonomi berdasakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menahan sendiri. Penerapan istilah negara berkembang keseluruh negara yang kurang berkembang dianggap tidak tepat bila kasus negara tersebut adalah sebuah negara miskin, yaitu ngara yang tidak mengalami pertumbuhan situasi skonominya dan juga telah mengalami periode penurunan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam hal ini Indonesia termasuk dalam kategori Negara Sedang Berkembang. Hal itu dikarenakan di Indonesia masih rendahnya rata-rata riil pendapatan penduduk Indonesia, infrastruktur yang masih belum memadahi. 2.8 Ciri-Ciri Negara Sedang Berkembang. Ciri-ciri sedang berlembang menurut Meir dan Baldwin, yaitu sebagai berikut: 1) Produsen Barang-Barang Primer Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur produksi yang terdiri dari bahan pokok dan bahan makanan. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian dan sebagian besar pendapatan nasional berasal dari sektor pertanian (primer). Sedangkan yang berkerja di sektor sekunder dan sektor tersier hanya sebagian kecil saja. Pemusatan pada kegiatan produksi di sektor primer ini disebabkan oleh adanya factor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja yang relatif banyak di negara sedang berkembang. Oleh karenanya, sesuai dengan prinsip keunggulan komparatif dan biaya komparatif, maka negara-negara sedang berkembang lebih banyak menggunakan tanah dan tenaga kerja dalam kegiatan produksi mereka. 2) Masalah Tekanan Penduduk Masalah tekanan penduduk dapat berbentuk : pertama, adanya pengangguran di daerah perdesaan. Pengangguran ini disebabkan oleh sempitnya luas lahan disbanding jumlah penduduk yang bermukim disitu. Kedua, Pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat. Hal ini disebabkan antara lain oleh menurunnya tingkat
11
kematian dan semakin tingginya tingkat kelahiran di negara-negara sedang berkembang; dan ketiga, Tingkat kelahiran yang tinggi tersebut menyebabkan amkin besarnya beban tanggungan orang tua, sehingga menurunkan tingkat konsumsi rata-rata. Keadaan tersebut disebabkan oleh tingkat produksi yang relatif tetap dan rendah. 3) Sumber Daya Alam Belum Banyak Diolah Di negara-negara sedang berkembang, sumberdaya –sumberdaya alam belum banyak dimanfaatkan sehingga masih bersifat potensial. Sumber daya alam tersebut belum dapat menjadi sumberdaya-sumberdaya yang riil karena kurangnya kapital, tenaga ahli, dan wiraswasta. 4) Penduduk Masih Terbelakang Penduduk di negara-negara sedang berkembang relatif masih terbelakang secara ekonomis. Hal ini berarti bahwa kualitas penduduknya sebagai factor produksi (tenaga kerja) rendah. Mereka masih merupakan factor produksi yang kurang efisien dan mobilitas kerjanya rendah baik secara vertical maupun horizontal. 5) Kekurangan Kapital Kekurangan kapital ini bisa dijelaskan dengan menggunakan konsep lingkaran tak berujung pangkal (vicious circle). Kekurangan kapital disebabkan oleh rendahnya investasi, sedang rendahnya investasi disebabkan oleh rendahnya tingkat tabungan. Rendahnya tingkat tabungan disebabkan oleh rendahnya pendapatan, sedang rendahnya pendapatan karena tingkat produktivitas yang rendah dari tenaga kerja, sumber daya alam, dan kapital. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh keterbelakangan penduduk, belum dimanfaatkannya sumber daya alam yang secara optimal, dan kurangnya kapital. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa negara itu miskin karena miskin. 6) Orientasi Perdagangan Luar Negeri Negara sedang berkembang biasanya mengekspor komoditi-komoditi primer. Ekspor komoditikomoditi primer tersebut kadangkala bukan berarti menunjukkan adanya surplus dalam negeri, tetapi sebenarnya karena ketidakmampuan dalam mengolah komoditi-komoditi tersebut menjadi lebih berguna. 2.9 Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang. a) Kemiskinan. Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang berbedadengan negara lain. 12
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskindengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinyadihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampumembeli minyak tanah.
b) Keterbelakangan. Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalahketerlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin masyarakat.Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia,misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana untuk pendidikan pada anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana belajar,seperti gedung sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah. c) Pengangguran. Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi selain kemiskinan dan keterbelakangan, masalah keterbatasan lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersed ia.Hal ini biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang mengala mi masa transisi perubahanstruktur ekonomi dari negara agraris menjadi Negara industry. Negara berkembang, memiliki pertumbuhan penduduk yanglebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk mengat asi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai denganlapangan kerja yang tersedia. Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan
13
kerja (BLK). Melalui programini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri d) Kekurangan Modal Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya menghambat dalam percepatan pembangunan, tetapi juga menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar darikemiskinan.Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalamikesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yangrendah.Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah meningkat, modal yang dikumpulkan pun akan lebih banyak. e) Ketidakmerataan hasil pembangunan Masalah lain yang dihadapi negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian yang sedang terkonsentrasi di kotakota besar, terutama di pulau jawa. Sementara itu, dilihat dari hal hak penguasaan sector industry, perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini disebabkansistem perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga potensi daerah kurang diperhatikan.
14
PENUTUP
A. Kesimpulan Menurut pengertiannya, pembangunan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan mengembangkan kegiatan ekonomi. Keberhasilan pembangunan suatu negara terletak pada pelaku utama atau subjek dari aktivitas pembangunan ekonomi itu sendiri. Pelaku utama tersebut yaitu masyarakat. Keberhasilan pembangunan ekonomi akan berakibat pada kesejahteraan masyarakat di dalam suatu negara karena dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara dan masyarakat akan meningkat. B. Saran Untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan ekonomi, suatu negara sebaiknya mengelola dengan baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, serta keahlian atau kewirausahaan dan teknologi di negaranya. Sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi melalui jumlah dan kualitas penduduk. Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang potensial dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi rill. Dan dengan memiliki kemampuan mengkoordinasi faktor produksi, pengetahuan, dan teknologi serta mengombinasikan faktor-faktor produksi sangat membantu usaha peningkatan produksi.
15
DAFTAR ISI https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi http://agusqrana.blogspot.com/2015/03/makalah-manfaat-ekonomi pembangunan.html http://dwipancaagustini.blogspot.com/2013/06/kebijakan-pembangunanekonomi.html http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2p erkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2194028-pengertianpembangunan-ekonomi-tujuan-pembangunan/
16