Makalah Syok Kardiogenik.docx

  • Uploaded by: jumi apritasari
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Syok Kardiogenik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,696
  • Pages: 12
MAKALAH SYOK KARDIOGENIK

DISUSUN OLEH : SINDI DWI PUTRI NIM. 1826010081.P

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU 2019

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga pembelajaran dalam makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bengkulu, Februari 2019

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Syok merupakan suatu keadaan kegawat daruratan yang ditandai dengan kegagalan perfusi darah ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel. Dalam keadaan berat terjadi kerusakan sel yang tak dapat dipulihkan kembali (syok ireversibel), oleh karena itu penting untuk mengenali keadaan-keadaan tertentu yang dapat mengakibatkan syok, gejala dini yang berguna untuk penegakan diagnosis yang cepat dan tepat untuk selanjutnya dilakukan suatu penatalaksanaan yang sesuai. satu bentuk syok yang amat berbahaya dan mengancam jiwa penderitanya adalah syok kardiogenik. Pada syok kardiogenik ini terjadi suatu keadaan yang diakibatkan oleh karena tidak cukupnya curah jantung untuk mempertahankan fungsi alat-alat vital tubuh akibat disfungsi otot jantung. Hal ini merupakan suatu keadaan gawat yang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat, bahkan dengan penanganan yang agresif pun angka kematiannya tetap tinggi yaitu antara 80-90%. Penanganan yang cepat dan tepat pada penderita syokkardiogenik ini mengambil peranan penting di dalam pengelolaan/penatalaksanaan pasien guna menyelamatkan jiwanya dari ancaman kematian. Syok kardiogenik ini paling sering disebabkan oleh karena infark jantung akut dan kemungkinan terjadinya pada infark akut 5-10%. Syok merupakan komplikasi infark yang paling ditakuti karena mempunyai mortalitas yang sangat tinggi. Walaupun akhir-akhir ini angka kematian dapat diturunkan sampai 56% (GUSTO), syok kardiogenik masih merupakan penyebab kematian yang terpenting pada pasien infark yang dirawat di rumah sakit.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian syok kardiogenik? 2. Bagaimana etiologi syok kardiogenik? 3. Bagaimana patofisiologi syok kardiogenik? 4. bagaimana manifistasi klinis syok kardiogenik?

C. TUJUAN MASALAH 1. Utuk mengetahui pengertian syok kardiogenik 2. untuk mengetahui bagaimana etiologi syok kardiogenik 3. untuk mengetahui patofisiologi syok kardiogenik 4. untuk mengetahui bagaimana manifistasi klinis syok kardiogenik

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Syok Kardiogenik adalah suatu sindrom klinis dimana jantung tidak mampu memompakan darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhaan metabolisme tubuh akibat disfungsi otot jantung. Shock kardiogenik merupakan sindrom gangguan patofisiologik berat yang berhubungan dengan metabolisme seluler yang abnormal, yang umumnya disebabkan oleh perfusi jarigan yang buruk. Disebut juga kegagalan sirkulasi perifer yang menyeluruh dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat (Tjokronegoro, A., dkk, 2003). Syok

kardiogenik didefinisikan

sebagai

adanya

tanda-tanda

hipoperfusi jaringan yang diakibatkan oleh gagal jantung rendah preload dikoreksi. Tidak ada definisi yang jelas dari parameter hemodinamik, akan tetapi syok kardiogenik biasanya ditandai dengan penurunan tekanan darah (sistolik kurang dari 90 mmHg, atau berkurangnya tekanan arteri rata-rata lebih dari 30 mmHg) dan atau penurunan pengeluaran urin (kurang dari 0,5 ml/kg/jam) dengan laju nadi lebih dari 60 kali per menit dengan atau tanpa adanya kongesti organ. Tidak ada batas yang jelas antara sindrom curah jantung rendah dengan syok kerdiogenik. (www.fkuii.org) Syok kardiogenik merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kongestif, terjadi bila ventrikel kiri mengalami kerusakan yang luas. Otot jantung kehilangan kekuatan kontraktilitasnya,menimbulkan penurunan curah jantung dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital (jantung, otak, ginjal). Derajat syok sebanding dengan disfungsi ventrikel kiri. Meskipun syok kardiogenik biasanya sering terjadi sebagai komplikasi MI, namun bisa juga terajdi pada temponade jantung, emboli paru, kardiomiopati dan disritmia. (Brunner & Suddarth, 2001)

Syok kardiogenik adalah dyok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak adekuat, seperti pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung, manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan. (Kamus Kedokteran Dorland, 1998) B. Etiologi 1. Gangguan kontraktilitas miokardium. 2. Disfungsi ventrikel kiri yang berat yang memicu terjadinya kongesti paru dan/atau hipoperfusi iskemik 3. Infark miokard akut ( AMI) 4. Komplikasi

dari

papillary,ruptur

infark septum,

miokard atau

akut,

infark

seperti:

ventrikel

ruptur kanan,

otot dapat

mempresipitasi (menimbulkan/mempercepat) syok kardiogenik pada pasien dengan infark-infark yang lebih kecil 5. Valvular stenosis 6. Myocarditis ( inflamasi miokardium, peradangan otot jantung) 7. Cardiomyopathy ( myocardiopathy, gangguan otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya ) 8. Trauma jantung 9. Temponade jantung akut 10. Komplikasi bedah jantung

C. Patofisiologi Syok kardiogenik merupakan kondisi yang terjadi sebagai serangan jantung pada fase termimal dari berbagai penyakit jantung. Berkurangnya ke aliran darah koroner berdampak pada supply O2 kejaringan khususnya pada otot jantung yang semakin berkurang, hal ini akan menyababkan iscemik miokard pada fase awal, namun bila berkelanjutan akan menimbulkan injuri sampai infark miokard. Bila kondisi tersebut tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan kondisi yang dinamakan syok kardiogenik. Pada kondisi

syok, metabolisme yang pada fase awal sudah mengalami perubahan pada kondisi anaerob akan semakin memburuk sehingga produksi asam laktat terus meningkat dan memicu timbulnya nyeri hebat seperti terbakar maupun tertekan yang menjalar sampai leher dan lengan kiri, kelemahan fisik juga terjadi sebagai akibat dari penimbunan asam laktat yang tinggi pada darah. Semakin Menurunnya kondisi pada fase syok otot jantung semakin kehilangan kemampuan untuk berkontraksi utuk memompa darah. Penurunan jumlah strok volume mengakibatkan berkurangnnya cardiac output atau berhenti sama sekali. Hal tersebut menyebakkan suplay darah maupun O2 sangatlah menurun kejaringan, sehingga menimbulkan kondisi penurunan kesadaran dengan akral dinging pada ektrimitas, Kompensasi dari otot jantung dengan meningkatkan denyut nadi yang berdampak pada penurunan tekanan darah Juga tidak memperbaiki kondisi penurunan kesadaran. Aktifitas ginjal juga terganggu pada penurunan cardiac output,yang berdampak pada penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR ). Pada kondisi ini pengaktifan system rennin, angiotensin dan aldostreron akan , menambah retensi air dan natrium menyebabkan produksi urine berkurang( Oliguri < 30ml/ jam) .

Penurunan kontraktilitas miokard pada fase syok yang

menyebabkan adanya

peningkatan residu darah di ventrikel, yang

mana kondisi ini akan semakin memburuk pada keadaan regurgitasi maupun stenosis valvular .Hal tersebut dapat mennyebabkan bendungan vena pulmonalis oleh akumulasi cairan maupun refluk aliran darah dan akhirnya memperberat kondisi edema paru D. Manifestasi Klinis Keluhan Utama Syok Kardiogenik : 1. Oliguri (urin < 20 mL/jam). 2. Mungkin ada hubungan dengan IMA (infark miokard akut). 3. Nyeri substernal seperti IMA.

Tanda Penting Syok Kardiogenik : 1. Tensi turun < 80-90 mmHg. 2. Takipneu dan dalam. 3. Takikardi. 4. Nadi cepat, kecuali ada blok A-V. 5. Tanda-tanda bendungan paru: ronki basah di kedua basal paru. 6. Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar. 7. Sianosis. 8. Diaforesis (mandi keringat). 9. Ekstremitas dingin. 10. Perubahan mental.

E. Komplikasi 1. Cardiopulmonary arrest 2. Disritmia 3. Gagal multisistem organ 4. Stroke 5. Tromboemboli

F. Pemeriksaan Penunjang 1. EKG Mengetahui hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpanan aksis, iskemia dan kerusakan pola. 2. ECG Mengetahui adanya sinus takikardi, iskemi, infark/fibrilasi atrium, ventrikel hipertrofi, disfungsi penyakit katub jantung. 3. Rontgen dada Menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan mencerminkan dilatasi atau hipertrofi bilik atau perubahan dalam pembuluh darah atau peningkatan tekanan pulmonal.

4. Scan Jantung Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan jantung. 5. Kateterisasi jantung Tekanan abnormal menunjukkan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisi kanan dan kiri, stenosis katub atau insufisiensi serta mengkaji potensi arteri koroner. 6. Elektrolit Mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungsi ginjal, terapi diuretic. 7. Oksimetri nadi Saturasi Oksigen mungkin rendah terutama jika CHF memperburuk PPOM. 8. AGD Gagal ventrikel kiri ditandai alkalosis respiratorik ringan atau hipoksemia dengan peningkatan tekanan karbondioksida. 9. Enzim jantung Meningkat bila terjadi kerusakan jaringan-jaringan jantung,misalnya infark miokard (Kreatinin fosfokinase/CPK, isoenzim CPK dan Dehidrogenase Laktat/LDH, isoenzim LDH). G. Penatalaksanaan Penatalaksanaan Medis Syok Kardiogenik : 1. Pastikan jalan nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan intubasi. 2. Berikan oksigen 8 – 15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk mempertahankan PO2 70 – 120 mmHg 3. Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok yang ada harus diatasi dengan pemberian morfin. 4. Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang terjadi. 5. Bila mungkin pasang CVP. 6. Pemasangan kateter Swans Ganz untuk meneliti hemodinamik.

Medikamentosa : 1. Morfin sulfat 4-8 mg IV, bila nyeri 2. ansietas, bila cemas 3. Digitalis, bila takiaritmi dan atrium fibrilasi 4. Sulfas atropin, bila frekuensi jantung < 50x/menit 5. Dopamin

dan

dobutamin

(inotropik

dan

kronotropik),

bila

perfusi jantung tidak adekuat Dosis dopamin 2-15 mikrogram/kg/m. 6. Dobutamin 2,5-10 mikrogram/kg/m: bila ada dapat juga diberikan amrinon IV. 7. Norepinefrin 2-20 mikrogram/kg/m 8. Diuretik/furosemid 40-80 mg untuk kongesti paru dan

oksigenasi

jaringan. Digitalis bila ada fibrilasi atrial atau takikardi supraventrikel.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Syok kardiogenik adalah dyok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak adekua, seperti pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung; manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan. Etiologi syok kardiogenik antara lain : Penyakit jantung iskemik, obat-obatan yang mendepresi jantung,gangguan irama jantung. Syok kardiogenik adalah gangguan sistem sirkulasi dimana sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi). Berhasil tidaknya penanggulangan syok tergantung dari kemampuan mengenal gejala-gejala syok, mengetahui, dan mengantisipasi penyebab syok serta efektivitas dan efisiensi kerja kita pada saat-saat/menit-menit pertama penderita mengalami syok B. Saran Dengan mempelajari materi ini mahasiswa keperawatan yang nantinya menjadi seorang perawat profesional agar dapat lebih peka terhadap tanda dan gejala ketika menemukan pasien yang mengalami syock sehingga dapat melakukan pertolongan segera. Mahasiswa dapat melakukan tindakan-tindakan emergency melakukan pertolongan segera kepada pasien yang mengalami syok.

untuk

DAFTAR PUSTAKA Doenges M.E. ( 1999),Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC, Jakarta . Guyton A.C., Hall J.E.(1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta. Bakta I Made., Suastika I Ketut.( 1987), Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam . EGC .Jakarta Bruner & Suddarth (2001),Keperwatan Medikal Bedah.EGC.Jakarta http://sumberkeperawatan.blogshop.com/2010/07/cardiovaskuler. http;//sumberkeperawatan.blogshop.com/ http://www.syok kardiogenik.com http://yuflihul.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-gawat-daruratpada.html

Related Documents

Makalah Syok Endus.docx
November 2019 19
Syok
June 2020 26
Syok Kardiogenik.pptx
April 2020 45
Syok Kardiogenik
October 2019 58

More Documents from "dr liza M.Pd.I MM CHt"