TUGAS EKONOMI TEKNIK LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA BOLU KEMOJO
Oleh Kelompok 6
Anggota: 1. Randy Oktariyansa 2. M.Jefri Dhamirta 3. Kusairi
(1407112896) (1407118613) (1407123498)
Kelas A
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Kelayakan Bisnis ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Ekonomi Teknik pada program studi Teknik Sipil S1 Universitas Riau. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Dr. Ir. Ari Sandhyavitri, M.Sc. yang telah membimbing dalam proses pembelajaran. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan yang menuju kesempurnaan laporan ini. Penulis juga berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis sendiri serta bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa teknik sipil dikemudian hari.
Pekanbaru,
April 2017
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu makanan khas Melayu Riau, bolu kemojo dikenal sebagai penganan yang digemari masyarakat baik secara lokal maupun masyarakat sebagai buah tangan (oleh-oleh). Sampai dengan saat ini usaha di bidang kuliner oleh oleh masih jarang. Sedangkan peminat oleh-oleh jajanan terbilang luas dikalangan masyarakat. Namun, tidak semua usaha jajanan kue dapat bertahan lama. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat untuk dapat menarik minat konsumen.
1.2 Tujuan Mengetahui pasar potensial yang tersedia, yaitu terletak di Jalan Riau yang merupakan daerah lalu lintas dan daerah perbelanjaan yang ramai, serta adanya hotel novotel di dekat lokasi. Mengetahui apakah investasi yang akan ditanamkan layak untuk dijalankan. Mengetahui seluruh gambaran keunggulan dan kekurangan dari usaha yang akan dijalankan untuk melakukan tindakan-tingdakan perbaikan dan peningkatan. Mengetahui peluang dan hambatan yang akan dihadapi dalam usaha ini sehingga penentuan strategi dan kebijakan yang akan diambil tepat
1.3 Data Usaha `Jenis Usaha :
Usaha
Bolu Kemojo Lokasi
: Jl. Riau
BAB II PERENCANAAN PELAKSANAAN USAHA
2.1 Mekanisme dan Rancangan Aktivitas 1. Analisis Produk Produk yang kami tawarkan dalam usaha kami adalah bolu kemojo, yaitu makanan khas Riau. Adapun keunggulan dari produk yang kami tawarkan adalah:
Tanpa bahan pengawet.
Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas.
2. Strategi Harga Strategi harga yang kami lakukan adalah berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing bolu kemojo lainnya, tetapi kualitas produk tetap terjamin dengan rasa yang enak.
3. Strategi Promosi Untuk menarik minat masyarakat, kami melakukan promosi-promosi, diantaranya melalui media massa (koran setempat dan majalah), media sosial yaitu instagram, penyebaran brosur, dan cerita dari mulut ke mulut.
4. Analisis Pasar a.
Profil Konsumen Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan, yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa, terutama wisatawan yang sedang berkunjung ke kota Pekanbaru, karena letak usaha yang berdekatan dengan hotel.
b.
Pesaing dan Peluang Pasar Dikawasan Pekanbaru dan sekitarnya masih jarang yang menjual bolu kemojo, meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis bolu kemojo tetapi masih kurang menjanjikan.
Dengan situasi persaingan yang demikian itu, kami melihat bahwa terdapat kesempatan bagi kami untuk membuka usaha dan membuat kami semakin mantap untuk memulai usaha ini.
2.2 Metodologi Pelaksanaan Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu : 1. Survei Lokasi Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon masyarakat demi kemajuan usaha
2. Survei Pasar Kami melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta melihat pesaing yang ada.
3. Persiapan Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan ini kami menyiapkan tempat serta produk-produk yang akan kami jual.
4. Pembuatan Sampel Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk sebelum siap dipasarkan ke masyarakat. 2.3 Jumlah Tenaga Kerja Usaha bolu kemojo memiliki ... tenaga kerja dengan spesialisasi pekerjaan sebagai berikut: No.
Spesialisasi Pekerjaan
Jumlah
1.
Tukang kasir
1 orang
2.
Tukang masak
2 orang
3.
Tukang antar
1 orang
2.4 Analisis SWOT a. Strength (kekuatan): 1. Jarangnya usaha sejenis 2. Bahan baku banyak tersedia di Pekanbaru 3. Tempat produksi di Pekanbaru 4. Lokasi di dekat keramaian
b. Weakness (kelemahan): 1. Produk tidak terlalu lama bertahan karena tanpa bahan pengawet 2. Jumlah tenaga produksi terbatas
c. Opportunity (peluang) 1. Mudah memasuki target pasar, karena bolu kemojo memiliki banyak peminat di semua kalangan masyarakat dan masih jarang usaha bolu kemojo di Pekanbaru. 2. Keunggulan produk ini adalah menggunakan resep keluarga khas melayu Riau yang tidak terkalahkan oleh usaha bolu kemojo lainnya. 3. Harga yang terjangkau sehingga tidak menguras kantong.
d. Treads (Ancaman) 1. Berkompetisi dengan usaha toko kue modern. 2. Perubahan selera konsumen. 3. Penjualan di musim-musim bukan libur, dimana jumlah wisatawan yang membeli oleh-oleh menurun.
BAB III ANALISA KEUANGAN PRODUKSI
Perhitungan Kelayakan Finansial Usaha Bolu Kemojo Berbasis Kegiatan UMKM Analisa kelayakan terhadap pengembangan kelayakan terhadap pengembangan usaha bagi kegiatan UMKM mengandung dua biaya pokok yaitu biaya investasi (bangunan, fasilitas, peralatan dan pelatihan) dan biaya operasional/modal kerja yang termasuk didalamnya gaji, listrik, transportasi dan sebagainya. Selanjutnya dalam analisis finansial, asumsi yang dipergunakan adalah 1. Umur proyek diasumsikan berjalan selama sepuluh tahun 2. Harga seluruh output dan input yang digunakana dalam analisis adalah harga konstan, kecuali harga jual produk UMKM mengalami fluktuasi mulai tahun kedua 3. Biaya investasi dikeluarkan dalam satu tahun yaitu tahun ke-1 4. Produksi dimulai dari tahun pertama dengan jumlah produksi yang sama 5. Tingkat suku bunga yang berlaku 13% pertahun 6. Skala usaha dalam studi ini adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Dimana Sumber modal adalah dana pribadi.
Analisa Studi Kelayakan Bisnis Bolu Kemojo
Kebutuhana Biaya Investasi Industri Bolu Kemojo No Jenis Biaya 1 Mesin Produksi (oven gas) 2 Pembangkit Listri/genset 3 Tabung Gas 4 Wadah Pencetak 5 Mixer 6 Tepung Terigu 7 Gula 8 Telur 9 Kelapa 10 Gas 11 Minyak 12 Tenaga Kerja 13 Listrik 14 Kemasan (kotak+plastik) 15 Bensin 16 Transportasi+Telpon 17 Sewa Tempat Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Harga 15,000,000 3,500,000 1,500,000 3,000,000 3,000,000 97,200,000 63,360,000 21,600,000 48,600,000 4,800,000 6,600,000 40,800,000 3,600,000 10,800,000 2,400,000 18,000,000 7,000,000 350,760,000
Biaya Penyusutan (Depresiasi) No Jenis Biaya Harga Umur Ekonomis 1 Mesin Produksi (oven gas) Rp 15,000,000 5 2 Pembangkit Listri/genset Rp 3,500,000 5 3 Tabung Gas Rp 1,500,000 5 4 Wadah Pencetak Rp 3,000,000 2 5 Mixer Rp 3,000,000 3 Total
Penyusutan Rp 3,000,000 Rp 700,000 Rp 300,000 Rp 1,500,000 Rp 1,000,000 Rp 6,500,000
Biaya Operasional Industri Bolu\ Kemojo No
Jenis Biaya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tepung Terigu Gula Telur Kelapa Gas Minyak Tenaga Kerja Listrik Kemasan (kotak+plastik) Bensin Transportasi+Telpon Sewa Tempat Penyusutan (total biaya investasi)
13
Biaya/unit 7500 11000 1000 3000 100000 600000 850000 300000 600 5000 1500000 7000000
Jumlah
satuan 240 240 1800 300 4 11 4 1 1500 20 1 1
kg/bulan kg/bulan butir/bulan /bulan /bulan liter/tahun orang/bulan /bulan /bulan liter/bulan /bulan /bulan
Biaya/Tahun Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
/ tahun Rp
97,200,000 63,360,000 21,600,000 48,600,000 4,800,000 6,600,000 40,800,000 3,600,000 10,800,000 2,400,000 18,000,000 7,000,000 6,500,000
Analisis Cash Flow dan Rasio Kelayakan Investasi
Tahun
1
2
A. Uang masuk 1. Bolu Kemojo Rp 356,400,000 Rp 374,220,000 B. Uang Keluar Rp 357,260,000 Rp 347,982,800 1. biaya investasi a. Mesin produksi Rp 15,000,000 0 b. Genset Rp 3,500,000 0 c. Tabung gas(2) Rp 1,500,000 0 d. Wadah pengadon + pencetak Rp 3,000,000 0 e. Mixer Rp 3,000,000 0 2. biaya operasional tepung terigu Rp 97,200,000 Rp 102,060,000 telur Rp 21,600,000 Rp 22,680,000 penyusutan Rp 6,500,000 Rp 6,500,000 ` Rp 40,800,000 Rp 44,880,000 listrik Rp 3,600,000 Rp 3,708,000 kemasan (kotak+plastik) Rp 10,800,000 Rp 11,124,000 gula Rp 63,360,000 Rp 65,260,800 Transportasi/telpon Rp 18,000,000 Rp 18,900,000 kelapa Rp 48,600,000 Rp 51,030,000 minyak Rp 6,600,000 Rp 6,930,000 bensin Rp 2,400,000 Rp 2,520,000 gas Rp 4,800,000 Rp 5,040,000 sewa tempat Rp 7,000,000 Rp 7,350,000 Pendapatan Kotor Rp (860,000) Rp 26,237,200 Pajak Rp 2,623,720.0 Pendapatan Bersih Rp (860,000) Rp 23,613,480 pendapatan bersih dikali suku bunga Rp (761,062) Rp 18,492,819
3
4
5
6
7
8
9
10
Rp 392,931,000 Rp 412,578,000 Rp 433,206,000 Rp 454,867,000 Rp 477,610,000 Rp 501,491,000 Rp 526,565,000 Rp 552,893,000 Rp 368,699,084 Rp 387,477,527 Rp 407,392,234 Rp 445,523,218 Rp 453,956,916 Rp 471,786,757 Rp 500,113,777 Rp 532,047,307 0 0 0 Rp 3,000,000 0 Rp Rp 107,163,000 Rp 23,814,000 Rp 6,500,000 Rp 49,368,000 Rp 3,819,240 Rp 11,457,720 Rp 67,218,624 Rp 19,845,000 Rp 53,581,500 Rp 7,276,500 Rp 2,646,000 Rp 5,292,000 Rp 7,717,500 Rp 24,231,916 Rp 2,423,191.6 Rp 21,808,724 Rp 15,114,540
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 Rp 15,000,000 0 0 0 Rp 3,500,000 0 0 0 Rp 1,500,000 0 0 Rp 3,000,000 0 Rp 3,000,000 3,000,000 0 0 Rp 3,000,000 112,521,150 25,004,700 6,500,000 54,304,800 3,933,817 11,801,452 69,235,183 20,837,250 56,260,575 7,640,325 2,778,300 5,556,600 8,103,375 25,100,473 2,510,047.3 22,590,426 13,855,131
Rp 118,147,208 Rp 26,254,935 Rp 6,500,000 Rp 59,735,280 Rp 4,051,832 Rp 12,155,495 Rp 71,312,238 Rp 21,879,113 Rp 59,073,604 Rp 8,022,341 Rp 2,917,215 Rp 5,834,430 Rp 8,508,544 Rp 25,813,766 Rp 2,581,376.6 Rp 23,232,390 Rp 12,609,610
Rp 124,054,568 Rp 27,567,682 Rp 6,500,000 Rp 65,708,808 Rp 4,173,387 Rp 12,520,160 Rp 73,451,605 Rp 22,973,068 Rp 62,027,284 Rp 8,423,458 Rp 3,063,076 Rp 6,126,152 Rp 8,933,971 Rp 9,343,782 Rp 934,378.2 Rp 8,409,404 Rp 4,039,192
Rp 130,257,296 Rp 28,946,066 Rp 6,500,000 Rp 72,279,689 Rp 4,298,588 Rp 12,895,765 Rp 75,655,154 Rp 24,121,722 Rp 65,128,648 Rp 8,844,631 Rp 3,216,230 Rp 6,432,459 Rp 9,380,669 Rp 23,653,084 Rp 2,365,308.4 Rp 21,287,775 Rp 9,048,595
0 0 0 0 0 Rp 136,770,161 Rp 30,393,369 Rp 6,500,000 Rp 79,507,658 Rp 4,427,546 Rp 13,282,638 Rp 77,924,808 Rp 25,327,808 Rp 68,385,081 Rp 9,286,863 Rp 3,377,041 Rp 6,754,082 Rp 9,849,703 Rp 29,704,243 Rp 2,970,424.3 Rp 26,733,819 Rp 10,056,190
0 0 0 Rp 3,500,000 0 Rp 1,500,000 Rp 3,000,000 0 0 Rp 3,000,000 Rp 143,608,669 Rp 31,913,038 Rp 6,500,000 Rp 87,458,423 Rp 4,560,372 Rp 13,681,117 Rp 80,262,552 Rp 26,594,198 Rp 71,804,335 Rp 9,751,206 Rp 3,545,893 Rp 7,091,786 Rp 10,342,188 Rp 26,451,223 Rp 2,645,122.3 Rp 23,806,100 Rp 7,924,690
Rp 150,789,103 Rp 33,508,689 Rp 6,500,000 Rp 96,204,266 Rp 4,697,183 Rp 14,091,550 Rp 82,670,429 Rp 27,923,908 Rp 75,394,551 Rp 10,238,766 Rp 3,723,188 Rp 7,446,375 Rp 10,859,298 Rp 20,845,693 Rp 2,084,569.3 Rp 18,761,124 Rp 5,526,809
Kelayakan Finansial, asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya produksi maupun harga penjualan tingkat usaha industri UMKM Bolu Kemojo adalah atas dasar kecendrungan harga harga terakhir yang berkembang. Dalam hal ini telah dibuat perhitungan/analisis untuk mencapai parameter kelayakan terutama IRR pada bunga tertentu, dengan menyesuaikan tingkat produksi yang harus dicapai. Hasil Perhitungan Kelayakan Finansial NPV IRR PP BCR
Rp 95,906,514 27.3847 1 tahun 2 bulan 1.049
Contoh Perhitungan Kelayakan Finansial 1. NPV (Net Present Value) 𝑘
𝑁𝑃𝑉 = ∑
𝑘
𝐵𝑛 − 𝐶𝑛 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ =∑ 𝑛 (1 + 𝑖) (1 + 𝑖)𝑛
𝑛=0
𝑁𝑃𝑉 =
𝑛=0
860.000 23.613.480 21.808.724 22.5990.426 5.526.809 + + + + ⋯+ = 𝑅𝑝. 95.906.514 (1 + 0,13)10 (1 + 0,13)1 (1 + 0,13)2 (1 + 0,13)3 (1 + 0,13)3
Dimana : 1. NPV positif, maka investasi diterima 2. NPV negatif, sebaiknya investasi di tolak Dari perhitungan diatas didapat bahwa nilai NPV adalah positif berarti usaha layak dikembangkan. 2. IRR (Internal Rate of Return) Dari hasil perhitungan di excel didapatkan nilai IRR = 27,3847 % yang berarti berada diatas tingkat bungan 13%, maka usahalayak dikembangkan 3. PP (Payback Period) Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Asumsi Pendapatan Rp (350,760,000) Rp 356,400,000 Rp 374,220,000 Rp 392,931,000 Rp 412,578,000 Rp 433,206,000 Rp 454,867,000 Rp 477,610,000 Rp 501,491,000 Rp 526,565,000 Rp 552,893,000
Akumulasi Pendapatan Rp (350,760,000) Rp 5,640,000 Rp 374,220,000 Rp 392,931,000 Rp 412,578,000 Rp 433,206,000 Rp 454,867,000 Rp 477,610,000 Rp 501,491,000 Rp 526,565,000 Rp 552,893,000
Pada tabel diatas tampak akumulasi kas masuk (nol) terletak antara tahun pertama dan kedua sehingga payback period (PP) akan berada diantara tahun tersebut. Pada akhir tahun pertama uang masuk masih kurang Rp 5.640.000 padahal uang masuk tahun kedua sebesar 374.220.000 maka waktu untuk mengumpulkan uang masuk pada tahun ke dua adalah (5.640.000/374.220.000) *12 = 0,2 maka uang investasi dapat kembali dalam waktu 1 tahun 2 bulan.
4. BCR Total uang masuk = Rp 4,482,761 Total uang keluar = Rp 4,272,239 𝑅𝑝.4.482.761
Maka BCR =
𝑅𝑝 4.272.239
= 1,049