PENGORGANISASIAN INFORMASI DALAM INGATAN MANUSIA MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Modul 3 Teori Belajar dan Pembelajaran
Oleh YEYEN SRI MULYATI, S.Pd 18016102710051
PROGRAM PPG DALAM JABATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR. HAMKA JAKARTA 2018
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan Pendidikan merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dapat diperoleh dengan belajar. Proses belajar terjadi jika siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa bisa berupa keaadan alam, benda-benda atau hal-hal lain di sekitar siswa yang bisa dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar dari suatu hal tersebut nampak sebagai perilaku belajar yang nampak dari luar. Pengertian dari belajar sangat beragam, banyak dari para ahli yang mengartikan secara berbedabeda definisi dari belajar. Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar merupakan hal yang penting dalam bidang pendidikan. Tentu saja dalam proses belajar terdapat teori-teori yang memunculkan adanya belajar. Dari zaman dahulu, para ilmuwan terus mengembangkan
teori-teori
belajar
sebagai
temuan
mereka
untuk
mengembangkan pemikiran belajar mereka. Era globalisasi telah membawa berbagai perubahan yang memunculkan adanya teori-teori belajar yang baru guna menyempurnakan teori-teori yang telah ada sebelumnya. Tentunya setiap teori belajar memiliki keistimewaan tersendiri. Bahkan, tak jarang dalam setiap teori belajar juga terdapat kritikan – kritikan untuk penyempurnaan teori tersebut. Dalam penyampaian teori-teori belajar, para ahli menjabarkan bagaimana proses belajar terjadi dalam diri seorang siswa mulai dari adanya input sampai output dari proses belajarnya. Salah satu proses yang terjadi dalam belajar adalah adanya pengolahan dan pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia dimana hai ini merupakan salah satu hal yang penting dimana proses belajar itu berlangsung.
2
B. Rumusan Masalah Penulis mencoba mengangkat sebuah permasalahan berdasarkan latar belakang diatas yang kemudian akan ditindaklanjuti. Secara lebih spesifik rumusan masalah pada penulisan ini adalah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penulisan sebagai berikut. 1. Apa yang dimaksud teori pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia? 2. Apa saja aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar ?
C. Tujuan Penulisan Penulisan
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
gambaran
tentang
pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia. Secara khusus tujuan penulisan ini untuk: 1. Mendeskripsikan teori pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia. 2. Mendeskripsikan aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar.
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia Pengorganisasian
informasi
dalam
ingatan
manusia
mengandung
pengertian tentang bagaimana seorang manusia mempersepsikan, dan mengingat sejumlah informasi yang diterimanya dari lingkungan (Karwono & Mularsih, 2010) Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi adalah bagaimana respon manusia terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif (Syah, 2001). Berdasarkan pada pendapat Atkinson & Shiffrin dalam artikel dari central bucks school district, ingatan manusia dibagi menjadi 3 bagian yaitu the sensory, the short-term dan the long term
Gambar 2.1 Model Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia (central bucks school district article, 2000)
Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jangka waktu informasi dalam memori sensorik cukup pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan berakhir. Contohnya Kita
4
melihat ratusan hal ketika berjalan selama beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian di antara sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan. Ingatan memory
jangka
pendek
atau
sering
disebut
dengan short-term
adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya
informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama masih menaruh perhatian pada sesuatu, kita dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek. Contohnya pada saat mengingat nomor telepon. Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
B. Aplikasi Teori Pengolahan Informasi Dalam Belajar Berkaitan dengan proses pengolahan informasi, belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling melengkapi. Metode pembelajaran terkini telah di modifikasi sedemikian rupa sehingga menekankan pada pentingnya pengalaman dalam belajar, sehingga proses belajar bisa mengikat
5
materi dalam memori jangka panjang. Proses belajar akan terjadi jika ada proses pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia telah dilakukan. Proses belajar yang merupakan penambahan pengetahuan baru bagi siswa akan dikatakan maksimal jika informasi yang didapatkan siswa dari belajar bisa diproses dan dimaknai siswa sehingga informasi tersebut bisa masuk kedalam ingatan jangka panjang dari siswa. Agar siswa dapat melakukan hal tersebut proses belajar harus dapat dimaknai dan berdasarkan dengan pengalaman belajarnya. Pada saat siswa menerima informasi baru, maka siswa akan mengolah informasi tersebut dan berusaha memberikan arti pada informasi tersebut berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa. Di sinilah siswa akan berusaha memahami informasi baru tersebut. Menghubungkan informasi tertentu
dengan
kebutuhan
akan
memudahkan
memori
otak
untuk
memanggilnya dan menggunakannya kembali setiap saat. Maka, kaitan materi dengan kehidupan sehari-hari dan pemberian stimulus yang baik dalam pembelajaran di sekolah, misalnya melalui sosio-drama, praktik langsung, atau membuat proyek dan produk tertentu. Berdasarkan artikel dari central bucks school district, pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia dapat juga diaplikasikan dalam cara sebagai berikut; PENGGUNAAN PENDEKATAN PENGOLAHAN INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS Prinsip
Contoh
1. Mendapatkan perhatian siswa
2. melakukan apersepsi.
Penggunaan isyarat atau ciri khas tertentu pada saat akan memulai pembelajaran. Bergerak mengelilingi kelas saat pembelajaran. Melakukan review dari pembelajaran sebelumnya. Melakukan diskusi terkait materi sebelumnya
6
3. menunjukkan informasi
memberikan handouts. Menulis di papan atau menggunakan media digital lainnya.
Menunjukkan urutan yang logis dari suatu konsep baru. Memulai materi pembelajaran dari hal yang sederhana ke hal yang lebih kompleks.
4. menyajikan informasi secara terorganisasi
5. menunjukkan siswa cara mengkatagorikan informasi
Menyajikan informasi dalam katagori tertentu. Melakukan penalaran induktif.
Menghubungkan informasi baru dengan informasi sebelumnya yang sudah diketahui siswa. Mencari persamaan dan perbedaan pada suatu konsep.
6. memberikan kesempatan pada siswa untuk menjelaskan informasi baru 7. menunjukkan pada siswa cara menghafal dengan cara “pengkodean”
Membuat kalimat menggunakan huruf pertama dari materi baru
8. memberikan kesempatan untuk pengulangan belajar.
Adnya pengaitan materi baru dengan materi sebelumnya Adanya review dengan jadwal yang periodic
9. memberikan kesempatan untuk pengayaan
Melakukan latihan harian. Bermain tebak tebakan dengan materi yang terkait ke dalam kelas
Tabel 2.1 penggunaan pendekatan pengolahan informasi dalam pembelajaran di kelas di terjemahkan dari central bucks school district article, 2000
7
BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas penulis dapat menarik beberapa kesimpulan antaranya: 1. Pengorganisasian informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang mempersepsi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima dari lingkungan. Terdapat tiga unsur struktur memori yaitu: Sensoric Memory, Short Term Memory dan Long Term Memory 2. Proses belajar yang merupakan penambahan pengetahuan baru bagi siswa akan dikatakan maksimal jika informasi yang didapatkan siswa dari belajar bisa diproses dan dimaknai siswa sehingga informasi tersebut bisa masuk kedalam ingatan jangka panjang dari siswa. Agar siswa dapat melakukan hal tersebut proses belajar harus dapat dimaknai dan berdasarkan dengan pengalaman belajarnya. Dalam pembelajaran di sekolah dapat dilakukan misalnya melalui sosio-drama, praktik langsung, atau membuat proyek dan produk tertentu.
B. Saran Penulis mencoba untuk menyampaikan beberapa saran. Adapun saransaran yang ingin di sampaikan adalah sebagai berikut. 1. Guru hendaknya memahami cara pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia 2. Guru hendaknya dapat terus belajar untuk dapat mengikuti kemajuan zaman dan selalu mengembangkan diri agar bisa memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
8
DAFTAR PUSTAKA Fauzi, Ali. (2010). Ingatan Jangka Panjang Dalam Belajar. (Online). Tersedia: https://sejutaguru.com/2010/08/ingatan-jangka-panjang-dalam-belajar/ (19 Juni 2018)
Karwono dan Mularsih, H. (2010). Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Jakarta: Cerdas Jaya. Syah, Muhibbin (2001). Psikologi belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu
Tn. (2000). Memory Articles. (Online). Tersedia: https://www.cbsd.org/cms/lib07/PA01916442/Centricity/Domain/2032/Me mory%20Article (19 Juni 2018)