Makalah Msdm Kelompok 1.docx

  • Uploaded by: Sitiftmaah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Msdm Kelompok 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,068
  • Pages: 24
MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DILEMATIKA KECANGGIHAN TEKNOLOGI DALAM MENGGESER TENAGA KERJA

Dosen pengampu : Bayu Mitra Adyatama, MAP., M.Pol., Sc. Oleh: 1. M Humam Nasyirudin (17102040006) 2. Muhammad Hagi (17102040007) 3. Siti Fatimah (17102040023) 4. Vheroni Solihah (17102040029) 5. Erna Ayunda H.N (17102040038) 6. Retno Wulandari (17102040069) 7. Fahmi (15240098)

MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN 2018 - 2019

1

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan banyak curahan nikmat dan karunia pada kita semua, sehingga kita semua selalu dalam lindungan dan penjagaan-Nya insyaalah. Yang dengan itu kami bisa menyelesaikan tugas MAKALAH YANG BERJUDUL DILEMATIKA KECANGGIHAN TEKNOLOGI DALAM MENGGESER TENAGA KERJA. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal sesuai dengan kemampuan kami yang berasal dari banyak sumber yang kami ambil baik dari buku maupun dari jurnal atau artikelartikel terkait lainnya sehingga dapat membantu dan memperlancar penyelesaian dalam makalah ini. Tidak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada bapak dosen pengampu mata kuliah manajemen sumber daya manusia, yang sudah memberikan tugas ini pada kami dengan harapan bagi anak-anak muda sekarang ini mampu untuk menumbuhkan integritas dan kapabilitas serta profesionalisme dalam dunia kerja diera digital kedepannya. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari susunan kalimat, pilihan kata, tata bahasanya, maupuan dalam hal pembahasan yang kurang relevan.Untuk itu kami sangat menerima kritikan, saran dan masukan dalam menanggapi makalah kami untuk perbaikan selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan seklumit pengetahuan serta inspirasi bagi pembaca maupun penulis.

Yogyakarta, 30 Oktober 2018

Penyusun

2

ABSTRAK

Dalam era digital saat ini, tidak bisa dipungkiri memang bahwa Teknologi bekembang begitu pesat dengan banyaknya fitur-fitur canggih dan beragam yang ditawarkan, kemudahan dalam mengoperasikan serta manfaat yang sangat membantu dalam meanjalankan aktifitas yang membutuhkan bantuan dengan tekhnologi. Dalam dunia kerja tekhnologi juga memegang peranan penting, tidak hanya bagi pengusaha tetapi juga bagi tenaga kerja, peran tekhnologi tersebut membuat pekerjaan menjadi lebih cepat, lebih tepat, praktis, efektif serta efisien.Selain manfaat yang ditawarkan oleh kecanggihan tekhnologi diatas, tekhnologi juga memiiki dampak negativ bagi para tenaga kerja.Dalam hal ini dalam pandangan penulis realitas yang terjadi saat ini dengan kemajuan tekhnologi tersebut ada salah satu pihak yang mengalami kerugian atau mengalami dilematika karena pentingnya tekhnlogi dan juga tipisnya harapan untuk mendapatkan pekerjaan bagi calon tenaga kerja karena tersaingi dengan adanya tekhnologi. Sebagai contoh konkritnya adalah dikampus-kampus besar yang saat ini menggunakan mesin RFID sebagai proses transaksi dalam peminjaman buku, lalu BUMN seperti jasa marga yang menggunakan fitur E-Tol dan perusaahaan-perusahaan besar lainnnya yang hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja karena memang mereka tergeser dengan tekhnologi.Dalam penelitian

ini, kami menggunakan metode kualitatif yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, proses dan makna lebih kami tonjolkan dengan menggunakan metode ini. Dalam penetian kami ini, menggambarkan tentang dampak teknologi terhadap pengurangan jumlah tenaga kerja yang memperoleh hasil dan solusi dengan cara meningaktkan prestasi kerja karayawan yang dengan demikian bagai tenaga kerja yang kemampuannya dibawa standar akan tersingkirkan. Kata kuci: Tekhnologi, Tenaga kerja, Kualitas

3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2 ABSTRAK ................................................................................................................................. 3

4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ini bermula dari pengamatan kami terhadap perkembangan tekhnologi informasi, digitalisasi dan modernisasi di era saat ini terhadap para tenaga kerja.Dalam hal ini tentu para tenaga kerja yang sudah dalam kategori berumur (kuno) yang berkeja dalam suatu perusahaan yang kemampuannya dan tenaganya sudah tidak lagi dipakai atau dibutuhkan oleh perusahaan dan hal demikian tentu berujung pada pergeseran posisi pekerjaan atau malah berujung pada pengistirahatan kerja (pemecatan). Dalam era digital saat ini, tidak bisa dipungkiri memang bahwa Teknologi bekembang begitu pesat dengan banyaknya fitur-fitur canggih dan beragam yang ditawarkan, kemudahan dalam mengoperasikan serta manfaat yang sangat membantu dalam menjalankan aktifitas yang membutuhkan bantuan dengan tekhnologi.Dalam dunia kerja tekhnologi juga memegang peranan penting, tidak hanya bagi pengusaha tetapi juga bagi tenaga kerja, peran tekhnologi tersebut membuat pekerjaan menjadi lebih cepat, lebih tepat, praktis, efektif serta efisien. Realitas yang demikian dalam pandangan kami terdapat salah satu pihak yang dirasa mengalami kerugian atau mengalami dilematisasi karena para tenaga kerja juga memahami akan pentingnya sebuah tekhnologi yang sedemikan rupa membantu dalam mempermudah pekerjaan perusahaan dan disisilain, mereka juga tergeser jika tidak memiliki prestasi yang baik atau penguasaan tekhnologi yang memadai mereka akan tersingkirkan.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep kemajuan tekhnologi? 2. Bagaimana konsep masyarakat digital? 3. Bagiamana membentuk tenaga kerja yang berkulitas dan menguasai tekhnologi? 4. Bagaimana upaya pimbanaan dan pengembangan kemampuan tenaga kerja diera digital?

5

C. Tujuan Penulisan Makalah Makalah ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh Bapak Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Yang tentu bertujuan agar para mahasiswa melihat realita dalam dunia kerja saat ini yang selalu didukung dengan hadirnya tekhnologi-tekhnoloogi pendukung dalam operasional perusahaanya. Hal tersebut memberikan sebuah pelajaran pada kami tentunya terkait teknologi pendukung tersebut yang jika para tenaga kerja tidak mengetahui majunya ilmu pengetahuan dan berkembangnya tekhnologi tentu akan memberikan imbas dengan tidak diterimnya atau bahkan tergesernya posisi kita dalam perusahaan karena tenaga kita sudah tidak lagi dibutukan oleh perusaahaan lagi, karena perusahaan juga slektif, tidak asal mempertahankan atau memasukan tenaga kerja yang tidak mengetahui tekhnolgi atau bahkan gagap terhadap kemajuan tekhnologi. Oleh karena itu makalah ini disusun untuk memberikan informasi dan wawasan serta pengetauan, hubungannya dengan kemajuan tekhnologi dan upaya untuk membentuk masyarakta yang berkualita dan mamp menguasai tekhnologi, sehingga dalam dunia kerja tidak termarjinalkan atau bahkan kemngkinan buruk hingga pemecatan.

6

BAB II PEMBAHASAN

A.

Konsep Tekhnologi

Manusia pada awalnya tidak mengenal konsep teknologi. Kehadiran manusia purba pada masa pra sejarah, hanya mengenal tek-nologi sebagai alat bantunya dalam mencari makan, alat bantu dalam berburu, serta meng-olah makanan. Alat bantu yang mereka gunakan sangatlah sederhana, terbuat dari bambu, kayu, batu, dan bahan sederhana lain yang mudah mereka jumpai di alam bebas. Misal-nya untuk membuat perapian, ia memanfaat-kan bebatuan yang dapat memunculkan per-cikan api. Pada awalnya teknologi berkembang secara lambat.Namun seiring dengan kemajuan tingkat kebudayaan dan peradaban manusia perkembangan teknologi berkembang dengan cepat.Semakin maju kebudayaannya, semakin berkembang teknologinya karena teknologi merupakan perkembangan dari kebudayaan yang maju dengan pesat.1 Secara bahasa tekhnologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Tecnologia” yang berarti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan.Istilah tersebut memiliki akar kata “techine” dalam bahasa yunani kuno berarti seni (art), atau kerajinan (craft).Dari makna secara bahasa tersebut, tekhnologi dalam bahasa yunani kuno dapat didefinisikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan meggunakannya.Definisi tersebut kemudian berkembang menjadi pengunaan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia.Tekhnologi dapat dimaknai sebagai pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu atau bagaimana melakukan sesuatu, dalam arti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan nilai yang tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya.2 Penggunaan tekhnologi dimulai dengan mengonversi penggunaan sumber daya alam menjadi peralatan-peralatan sederhana. Penemuan prasejarah berawal dari kemampuan mengenal api sehingga mengatahui bagaimana cara memasak dan mengolah bahan makanan. Serta penemuan roda yang membantu manusia dalam berjalan, sebagai wujudnya adanya

1

Adib, Mohammad. (2011).dalam Jurnal pembangunan pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 2 Nomer 1, 2014 oleh Muhamad Ngfifi dengan judul Kemajuan tekhnologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya. 2 Martono, Nanang. (2012), Sosiologi perubahan sosial: persepektif klasik, modern, postmodern, dan postcolonial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Academia.edu diakses 31 September 2018

7

sebuah transportasi sederhana yang mampu mempermudah manusia untuk berpindah dari satu tempat ketempat lain. Perkembangan tekhnologi terbaru ini, sepeti mesin cetak, telepon seluler, internet, mampu untuk mengatasi hambatan fisik dalam berkomunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan bebas pada skala global atau luas. Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekitarnya dengan berbagai cara. Dalam masyarakat tekhnologi telah mampu membantu mengembangkan ekonomi yang lebih maju (termasuk ekonomi global saat ini).Tetapi banyak proses-proses tekhnologi yang menghasilkan produk yang tidak diinginkan atau mengakibatkan suatu hal buruk, seperti polusi, pencemaran, pengrusakan sumber daya alam, yang berimbas pada rusaknya bumi dan lingkungan. Berbagai implementasi tekhnologi mempengaruhi nilai-nilai masyarakat dan tekhnologi baru sering menimbulkan pertanyaan-pertanyaan etika baru.Contohnya meliputi gagasan efisiensi dalam hal produktivitas manusia, istilah yang awalnya digunakan untuk mesin, sekarang diberlakukan dalam kehidupan manusia. Perdebatan filosofis telah muncul di masa kini dan masa depan menggunakan teknologi

dalammasyarakat,

dengan

teknologi

ketidaksepakatan

mengenai

apakah

memperbaiki kondisi manusiaatau memperburuk.Neo‐Luddism, anarko‐primitivisme, dan gerakan‐gerakan serupa mengkritik pervasiveness teknologi dalam dunia modern, opini bahwa itu merugikan lingkungan dan mengasingkan rakyat; pendukung ideologi seperti transhumanism dan techno‐progresivisme melihat kemajuan teknologi terus bermanfaat untuk masyarakat dan kondisi manusia.3 Henslin menjelaskan bahwa istilah tekhnologi mencakup dua hal, pertama tekhnologi menunjuk pada peralatan, yaitu unsur yang digunakan untuk menyelesaikan tugas.Tekhnologi merujuk pada peralatan sederhana seperti sisir sampai yang sangat rumit seperti computer.Kedua, keterampilan atau prosedur yang diperlukan untuk membuat dan menggunakan peralatan tersebut. Tekhnologi dalam kasus ini tidak hanya merujuk pada prosedur yang diperlukan untuk membuat sisir dan computer, akan tetapi juga meliputi prosedur untuk memproduksi suatu tatan rambut yang dapat diterima serta suatu penyedia jasa service computer yang juga dapat memasuki dala, bidang jaringan internet.4 Perkembangan teknologi akan mengalami beberapa siklus. Jacob menjelaskan beberapa siklus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi lima tahapan. Lima tahapan tersebut dinyatakan sebagai lima siklus kondratif, yaitu suatu siklus yang akan 3

Gie, The Liang. Pengantar Filsafat Teknologi.Andi.Yogyakarta. 1996. ISBN‐979‐533‐365‐8 Ibid. hlm.36

4

8

berulang setiap 50 tahun. Kelima siklus tersebut adalah: pertama, dimulai dengan revolusi teknologi (tahun 1760); kedua, ditandai dengan terbentangnya jaringan kereta api (tahun 1848); ketiga, dimulai dengan ditemukannya ban berjalan (tahun 1895); keempat, ditandai dengan ditemukannya tenaga atom dan motorisasi massal (tahun 1945); dan kelima, ditandai dengan perkembangan mikro elektronik serta bioteknologi.5 Teknologi yang berkembang dengan pesat, meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.Masa sekarang nampaknya sulit memisahkan kehidupan manusia dengan tek-nologi, bahkan sudah merupakan kebutuhan manusia.Awal perkembangan teknologi yang sebelumnya merupakan bagian dari ilmu atau bergantung dari ilmu, sekarang ilmu dapat pula bergantung dari teknologi.Contohnya dengan berkembang pesatnya teknologi komputer dan satelit ruang angkasa, maka diperoleh pengetahuan baru dari hasil kerja kedua produk teknologi tersebut.6 a. Janji Tekhnologi Suatu hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah bahwa setiap perkembangan teknologi selalu menjanjikan kemudahan, efisiensi, serta peningkatan produktivitas.Memang pada awalnya teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Berikut ini ada beberapa hal yang dijanjikan teknologi7 (Martono, 2012) 1. Teknologi menjanjikan perubahan Setiap penemuan baru akan melahirkan berbagai perubahan dalam suatu masyarakat. Ibarat sebuah subsistem, kehadiran teknologi baru sebagai subsistem baru dalam masyarakat akan membawa konsekuensi, subsistem lain dalam sistem tersebut mau tidak mau harus menyesuaikan diri akibat kehadiran teknologi tersebut.Teknologi pasti akan mengubah pola aktifitas keseharian individu. Kehadiran televisi di rumah misalnya, akan menyebabkan munculnya agenda baru setiap hari, ada jadwal menonton acara favorit yang sebelumnya tidak ada 2. Teknologi menjanjikan kemajuan Teknologi menjanjikan kemajuan, siapa yang mampu untuk mengakses informasi maka sedikit atau banyak telah mengalami kemajuan, baik kemajuan dalam memanfaatkan sebuah fasilitas yang terdapat dalam sebuah media ataupun kemajuan

dalam

menganalisa

sebuah

informasi

yang

didapat

dari

5

Ibid hlm.36 Dwiningrum, S. I. A. (2012). Ilmu sosial & budaya dasar Yogyakarta: UNY Press. 7 Martono, 2012 dalam Riyanti Tawangsari , Perkembangan Tekhnologi Meningkatkan Pengangguran, 2017 6

9

media.Teknologi telah mempengaruhi gaya hidup, dan bahkan teknologi telah menjadi gaya hidup tersendiri. 3. Teknologi menjanjikan kemudahan Teknologi memang diciptakan untuk mempermudah segala aktifitas manusia. Orang tidak perlu susah payah mengadakan mudik (perjalanan) untuk mengunjungi sanak keluarga dikampung halaman yang jauh karena sudah menggenggam sebuah tekhnologi yang memudahkan untuk saling bertukar kabar baik via suara, bahkan via suara dan gambar seolah-olah kita berhadapan dengan sanak saudara kita tanpa sebuah jarak. 4. Teknologi menjanjikan peningkatan produktifitas Perusahaan besar banyak memanfaatkan teknologi dengan alasan efisiensi dan produktifitas dari pada harus mempekerjakan tenaga kerja manusia yang memakan banyak anggaran untuk menggaji mereka.Teknologi juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dengan berlipat ganda. Sebagai contoh kecil Teknologi finger print (sistem presensi dengan memanfaatkan sidik jari) misalnya, akan dapat mengontrol tingkat kehadiran karyawan di kantor. 5. Teknologi menjanjikan kecepatan Berbagai pekerjaan akan mudah dan cepat kita selesaikan manakala kita memanfaatkan teknologi.Keberadaan komputer akan membantu mempercepat pekerjaan di kantor, mempercepat pembukuan, teknologi juga akan mempercepat proses pengiriman dokumen, surat atau file, serta barang.Memasak nasi akan lebih cepat jika menggunakan rice cooker. Semua pekerjaan dan setiap kesulitan akan teratasi dengan teknologi. 6. Teknologi menjanjikan popularitas Manusia dengan mudahnya muncul di layar kaca melalui internet. Situs You Tube akan memfasilitasi kita untuk bergaya, bisa menjadi narsis, menampakkan dan mempromosikan wajah dan penampilan kita di internet, hanya dengan berbekal kamera dan modem untuk dapat meng-upload rekaman gambar yang kita miliki. kita dapat bergaya sesuka hati, dan masyarakat di seluruh dunia dapat dengan mudah menonton aksi kita. b. Masyarakat Digital Laju perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang begitu cepat dan pesat, semenjak ditemukannya mesin dan computer dunia teknologi mengalami perkembangan yang

10

begitu derastis dan juga perkembangan teknologi kearah serba digital saat ini juga semakin pesat. Pada era digital pada saat ini manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik dan teknologi pula yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradapan manusia memasuki era digital. Era digital terlahir dengan kemunculan adanya inovasi-inovasi teknologi yang semakin mempermudah pekerjaan manusia. jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru era digital memiliki karakteristik yang dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. Media massa beralih ke media baru atau internet Karena ada pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat. Dengan adanya media internet membuat media massa berbondongbondong pindah haluan dalam menyampaikan informasi yang tadinya melalui kertas kini bias sangat mudah di sebarkan melalui internet. Selain itu banyak pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh manusia kini dengan kemajuan teknologi membuat suatu pekerjaan kini dapat dilakuka oleh teknologi yang ada. Oleh karenanya era digital bukan lagi persoalan siap atau tidak dan bukan satu opsi namun sudah merupakan satu konsekuensi. Karena teknoogi akan terus bergerak oleh karenanya maka tidak ada pilihan selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar member manfaat yang sebesar-besarnya.8 c. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Terhadap Tenaga Kerja Teknologi hadir dan diciptakan dengan tujuan memberikan manfaat dan kemudahan bagi manusia bukan untuk menggantikan manusia sehingga manusia tidak dapat lagi melakukan apa- apa sehingga menjadi pengangguran. Penganguran dapat terajadi sematamata bukan karena adanya teknologi melaikan sumber daya manusia yang belum siap dan mampu untuk menerima bahwa teknologi akan selalu berkembang sangat cepat. Oleh karenanya manusia juga harus berkembang seiring dengan teknologi. Dampak positif dari teknologi : 1. Teknologi dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat,tepat dan efisien 8

Engkus Kuswarno,(2015)."Potret wajah masyarakat digital indonesia".Jurnal Communicate

11

2. Teknologi dapat mempermudah jalannya suatu pekerjaan 3. Mempermudah mencari informasi yang dibutuhkan Dampak Negatif dari teknologi : 1. Teknologi dapat menggantikan manusia dalam pekerjaan 2. Membuat adanya pengganguran dengan kemajuan teknologi 3. Mengarahkan tenaga kerja menjadi malas dan tidak produktif9

B.

Tenaga Kerja a. Definisi Tenaga Kerja Tenaga Kerja adalah semua orang yang bersedia untuk sanggup bekerja (Sumarsono, 2009). Artinya bahwa semua orang yang melakukan kegiatan pekerjaan untuk diri sendiri atau orang lain tanpa menerima upah atau mereka yang sanggup bekerja.Menurut Simanjuntak (1998), yang termasuk tenaga kerja adalah seseorang yang mengurus rumah tangga, sekolah, yang mencari kerja, atau sedang bekerja dengan usia 14-60 tahun. Menurut Subri (2003), tenaga kerja adalah permintaan partisipasi tenaga dalam memproduksi barang atau jasa atau penduduk yang berusia 15-64 tahun. Tenaga

kerja

termasuk

dalam

angkatan

kerja

(orang

yang

mencari

pekerjaan/menganggur ditambah dengan orang yang bekerja) dan bukan angkatan kerja (orang yang mengurus rumah tangga, bersekolah, dan penerima pendapatan). Maka, tenaga kerja adalah seseorang yang sanggup bekerja untuk menghasilkan barang maupun jasa guna mencapai suatu tujuan. b. Klasifikasi Tenaga Kerja a) Tenaga Kerja berdasarkan Penduduknya 1) Tenaga Kerja Tenagakerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut undang – undang tenaga kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. 2) Bukan Tenaga Kerja 9

Yasraf amir,(2012)."Masyarakat Informasi Dan Digital". jurnal sosioteknologi

12

Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut undang–undang Tenaga kerja No 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk diluar usia, yaitu mereka yang berusia dibawah 15 tahun dan berusia diatas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak – anak.

b) Tenaga Kerja berdasarkan Batas Kerja 1) Angkatan kerja Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15 samapai dengan 64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. 2) Bukan Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh dari kelompok ini adalah anak sekolah dan mahasiswa,

para

ibu

rumah

tangga

dan

orang

cacat,

dan

parapengangguran sukarela. c). Tenaga Kerja Berdasarkan Kualitasnya 1) Tenaga Kerja Terdidik Tenaga Kerja Terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalm bidang tertentu dengan cara sekolah atau berpendidikan formal dan nonformal. Contohnya adalah seorang dokter,pengacara, guru, dan lain – lain. 2)Tenaga Kerja Terlatih Tenaga Kerja Terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dan bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga Kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang – ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain – lain.

13

3) Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih Tenaga kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih adalah tenaga Kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contohnya adalah kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan lain sebagainya.10 c. Masalah ke Tenaga Kerjaan (kurangnya penguasaan tekhnologi) Manusia menggunakan teknologi kare-na memiliki akal. Dengan akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, dan

sebagainya.

Perkem-bangan

teknologi

terjadi

karena

seseorang

menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemu-dahan, serta sebagai cara baru dalam melaku-kan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasiinovasi teknologi yang telah dihasilk-an dalam dekade terakhir ini. Pada era globalisasi saat ini, penguasa-an teknologi menjadi prestise dan indikator kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju jika memiliki tingkat penguasaan tek-nologi tinggi (high technology), sedangkan negara-negara yang tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut sebabai negara gagal (failed country). Tentunya pada zaman milenial seperti sekarang ini semua orang baik pekerja maupun tidak harus dapat memahami ilmu pengetahuan tekhnologi karena akan berdampak pada a. pengangguran karena sudah banyak perusahaan jasa mapun barang yang menggunakan jasa komputer / tekhnologi. b. Sulitnya mencari pekerjaan yang layak. c. Ketinggalan zaman.

Undang – undang Ketenagakerjaan Terbaru UU No 13 Tahun 2003 dan Klasifikasi Tenagakerja. dalam http://www.gurupendidikan.net. Diakses 04 Januari 2017 10

14

d. Susah beradaptasi dengan lingkungan11

d. pembentukan tenaga kerja yang berkualitas Strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dilakukan di era globalisasi seperti sekarang ini. Pengembangan SDM dilakukan untuk membentuk personal yang berkualitas dengan keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi dan banyak sekali yang dapat di lakukan untuk memebentuk para tenaga kerja agar berkualitas. Pelatihan dapat dilakukan dengan mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap. Pelatihan tidak hanya berguna untuk karyawan, tapi juga perushaan. Di mana, perusahaan tidak akan berkembang jika karyawannya tidak memiliki keterampilan dan minat kerja yang tinggi. Melalui pelatihan inilah, perusahaan dapat menggali potensi karyawannya dengan mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. 1. Pendidikan Pengembangan SDM/ tenaga kerja melalui pendidikan dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan kerja, dalam arti pengembangan yang bersifat formal dan berkaitan dengan karir mereka. 2. Pembinaan Pembinaan dapat dilakukan dengan mengatur dan membina manusia sebagai sub-sistem organisasi melalui program-program perencana dan penilaian, seperti manpower planning, performance apparaisal, job analytic, job classification, dan lain-lain. 3. Recruitment Recruitment dapat dilakukan untuk memperoleh SDM sesuai klasifikasi kebutuhan perusahaan sebagai salah satu alat organisasi dalam pembaruan dan pengembangan. Dan di seleksi dengan penilaian yang ketat. 11

Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 2, Nomor 1, 2014 15

4. Perubahan sistem Perubahan sistem dilakukan untuk menyesuaikan sistem dan prosedur organisasi sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan peluang faktor eksternal. 5. Kesempatan kesempatan pada karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasannya. Dengan begitu, karyawan akan lebih berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan. Hal ini juga bisa membuat karyawan merasa lebih dihargai dan dapat membuat mereka lebih berkembang. 6. Penghargaan Memberikan penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi merupakan salah satu strategi pengembangan SDM. Dengan begitu, karyawan lain akan termotivasi untuk menjadi lebih baik, dan berdampak besar dalam perkembangan perusahaan. Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan tenaga kerja / SDM yang berkualitas.12 C.

Peningkatan kualitas tenaga kerja di era Digital a. Upaya pembinaan dan pengembangan kemampuan tenaga kerja di era Digital Pembinaan

dan

pengembangan

sumber

daya

manusia

Indonesia

merupakan persoalan yang rumit. Untuk memecahkannya memerlukan strategi yang akurat dan biaya yang tidak sedikit, karena pengembangan ini tidak hanya sebatas pada peningkatan kualitas teknis tetapi kualitas-kualitas lainnya yang memungkinkan seseorang menjadi manusia unggul dan utuh.

12

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/strategi-tepat-untuk-pengembangan-sdm-dalamperusahaan 16

Pada era mendatang, tenaga kerja manusia mengahdapi tantangan yang berat. Perkembangan ilmu dan teknologi sangat pesat dan manusia dituntut untuk memiliki spesialisasi tertentu, dan tiap-tiap spesialisasi hanya mengenal dirinya sendiri secara mendalam tetapi tidak banyak mengetahui hal-hal di luar dirinya. Manusia makin terkotak-kotak oleh aturan teknis yang membelenggu dirinya, sehingga hubungan sosial yang bersifat impersonal makin menggejala. Pada akhirnya iptek akan mengganti kedudukan dan peranan manusia sebagai pekerja dan individu yang utuh, karena pekerjaan rutin manusia dikerjakan oleh mesin yang cara kerjanya dianggap lebih teliti, lebih efektif, efisien, dan lebih berani. Secara normatif semestinya bagi manusia Indonesia, tidak perlu ada kekhawatiran terhadap gejala dehumanisasi karena GBHN (lihat Bab IV Subbab D Masalah pembangunan ekonomi, bag 10) telah memberikan arah terhadap permasalahan pembangunan sumber daya manusia (manusia sebagai tenaga kerja), disitu dinyatakan bahwa pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian dari upaya pengem-bangan sumber daya manusia diarahkan pada peningkatan harkat, martabat, dan kemampuan manusia serta kepercayaan pada diri sendiri. Hanya saja, di dalam prakteknya kita menjadi pesimis karena tampaknya pemerintah tidak berupaya secara sungguh-sungguh mengarahkan pembangunan tenaga kerja sesuai dengan GBHN. Kenyataan terusirnya tenaga kerja Indonesia (TKI) secara terhina di Malaysia pada pertengahan tahun 2002 ini sungguh merupakan potret buram hasil pembangunan SDM Indonesia. Bagaimana mungkin tercipta manusia Indonesia berkualitas yang berharkat dan bermartabat, keamanan dan keterlindungan dalam bekerja saja tidak ada, ini karena tak ada upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah untuk melindungi warganya, terutama buruh. Hanya berhadapan dengan tuntutan kehidupan minimal penduduknya saja pemerintah tidak dapat memenuhi,

bagaimana

dapat

bertahan

menghadapi

pengaruh

hegemoni

teknologi/mesinisasi di segala aspek di era global ini. Berdasarkan kenyataan lemahnya usaha pembinaan dan pembangunan SDM di Indonesia dapat diduga bahwa pada akhirnya dalam segala level pekerjaan di era global, nasib tenaga kerja kita akan terdesak oleh tenaga kerja luar negeri yang akan membanjiri Indonesia dan tersapu oleh gejala mesinisasi yang mereduksi kemanusiaannya.

17

Sebenarnya berapapun tingginya teknologi, manusia tidak boleh terkuasai oleh teknologi, dengan demikian harkat dan martabat kemanusiaannya tidak tereduksi. Sebaliknya manusia Indonesia harus mampu meningkatkan penguasaan terhadap iptek agar bangsa Indonesia tidak menjadi objek dan pasar penampung hasil teknologi bangsa lain saja, dan pada akhirnya dapat mensejajarkan diri dengan bangsa lain. Untuk mencapai harapan itu, maka pengembangan ketenagakerjaan

harus

dilakukan

secara

sistematis,

terencana,

dan

berkesinambungan. Dengan usaha yang demikian, generasi tenaga kerja mendatang memiliki etos kerja tinggi, produktif, kreatif, bukannya generasi pemalas karena segala kebutuhannya telah terpenuhi produk teknologi negara lain. Generasi penikmat teknologi inilah yang kemudian mengkultuskan teknologi san melahirkan masyarakat materialistis dan konsumtif (Yacob, 1988). Di samping merebaknya gejala dehumanisasi akibat industrialisasi, tenaga kerja di era global juga mempunyai tantangan yang sangat berat. Bila tidak ada usaha peningkatan kualitas ketenagakerjaan Indonesia, maka pada era pasar bebas pada tingkat Asia saja (dimulainya AFTA 2003) dimana tenaga kerja luar negeri dapat secara leluasa masuk ke Indonesia, tenaga kerja Indonesia akan terpinggirkan. Para pengguna tenaga kerja akan lebih memilih mereka yang profesional, memiliki etos kerja yang tinggi, berdisiplin tinggi, dan produktif. Karakteristik tenaga kerja tersebut tidak banyak dimiliki oleh TKI, bahkan nasib tenaga kerja trampil pun masih dipengaruhi oleh sistem dari negara asal penanam modal (Prasetyo, 2001). Bila kondisi ini dibiarkan, maka tenaga kerja Indonesia akan menjadi penonton saja. Untuk itu perlu ada upaya yang serius dari pemerintah untuk meningkatkan daya saing TKI, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.13 Untuk membina dan mengembangkan kemampuan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era global dapat dilakukan melalui kegiatan :

1. Peningkatan mutu pendidikan

13

jurnal”Tantangan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia di Era Global”Oleh Sri Agustin

Sutrisnowati., Bambang Saeful Hadi hal : 58-61

18

Mengingat betapa pentingnya peranan pendidikan, maka sektor ini harus memperoleh porsi yang besar dalam pembangunan. Sayangnya hingga kini sektor ini masih terseok-seok karena tiadanya kesungguhan pemerintah untuk mendongkrak sektor ini. Ketidaksungguhan ini ditunjukkan oleh minimnya dana yang diposkan untuk sektor pendidikan ini, hal ini sungguh ironis bila dibandingkan jumlah dana yang diposkan di sektor perbankan, militer,

dan

pembangunan

fisik.

Berdasarkan

kenyataan

ini

tidak

mengherankan bila level pendidikan bangsa Indonesia berada di bawah Vietnam. Untuk memajukan sektor ini, maka perlu ada kemauan baik dari pemerintah

untuk

memperbaikinya

pendidikan,

perombakan

kurikulum,

melalui

peningkatan

peningkatan

porsi

dana

kesejahteraan

guru,

pemenuhan alat-alat laboratorium dan perpustakaan, program buku murah, sekolah murah, dan kerja sama dengan negara lain secara intensif. Ada baiknya pemerintah meniru upaya negara-negara berkembang lain yang lebih maju dalam pendidikan, seperti Malaysia, India, dan Korea.

2. Penguasaan bahasa asing Di era global saat ini bahasa asing merupakan sarana utama untuk berkomunikasi bisnis, kerjasama, pendidikan, alih teknologi, dan lain-lain. Berkembangnya berbagai perusahaan yang mempunyai jaringan internasional menyebabkan kebutuhan akan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan bahasa asing semakin besar. Untuk menjadi tenaga kerja di era global tidak cukup hanya berbekal ketrampilan tertentu saja, tetapi harus dibekali kemampuan tambahan, yakni salah satu bahasa asing (Inggris, Arab, Prancis, Jepang, Mandarin). 3. Penguasaan IT Semakin pesatnya kemajuan teknologi di era globalisasi dewasa ini tampaknya semakin dirasakan manfaatnya bagi semua orang di segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin bertumbuhnya peranan teknologi informasi dan komunikasi yang tentu saja membawa angin segaqr bagi perkembangan setiap aspek kehidupan manusia baik di bidang perekonomian, social serta aspek lainnya. Tak terkecuali dampak positif bagi perkembangan 19

dunia kerja di tanah air dan belahan dunia lainnya. Di era globalisasi ini sebagai tenaga kerja, kita dituntut untuk bisa mnguasai teknologi, agar perkejaan kita tidak diambil alih oleh mesin, contoh sedehana saja di sekolah jika guru itu bisa mengajarkan siswanya, dengan

menyampaikan pembelajaran

bantuan tekonologi misalnya Power Point, Video, media

pembalajaran dan lain-lain. Kalau Guru tidak memiliki kemampuan dalam IT yang mencukupi dikhawatirkan dalam menyampaikan materi itu tidak lebih menarik dari mesin misalkan saja jika guru hanya bisa menerangkan dan menerangkannnya itu hanya sekedarnya tidak jelas otomatis siswa akan jenuh, akan mencari sumber lain yang bisa memudahkan nya belajar, misalnya internet, buku-buku elektronik. Misal lain, diperkantoran. Sebut saja kantor KUA, Pencatatan nikah itu manual. Persyaratannya juga manual yakni dengan menyertakan Suratsurat. Baru setelah syarat terpenuhi, Didaftarkan dengan bantuan mesin yakni komputer untuk mendata pasangan nikah. Dalam hal ini, Manusia dan mesin saling bekerjasama untuk mewujudkan tujuan, jika pegawai KUA tidak bisa menggunakan komputer, data-data peserta yg nikah ditulis manual, dan kantor KUA akan penuh dengan berkas-berkas nikah yg nantinya akan makin melampaui batas dan memenuhi kantor sampai akhirnya kantor tidak bisa menampung lagi. Penguasaan IT itu penting agar pekerjaan lebih praktis karena data-data berkas nikah sudah tersimpan dengan aman tanpa takut rusak karna hujan robek atau hal lain. karena file ada dikomputer,IT diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan. Tp jangan sampai IT merebut posisi manusia karena manusianya terlalu malas belajar sehingga tugas digantikan mesin. Di masa depan, kemungkinan itu ada. Karena sudah banyak mesin yg diciptakan untuk menggantikan tugas manusia. Peluang mesin untuk mampu mengambil alih semua pekerjaan manusia dalam waktu 120 tahun adalah sebesar 50%. Dengan begitu kita tenaga kerja sangat penting untuk menguasai teknologi di era digital ini, karena akan menghambat pekerjaan yang sudah semakin modern juga, bila kita masih terpaku dengan era-80an maka kita akan ketinggalan zaman dalam mengatur, mengelola pun akan terlambat,

20

imbasnya tenaga kerja yang masih belum menguasai akan tergeser dengan tenaga kerja yang sudah profesional di bidang nya.14

4. Latihan kerja Kemajuan teknologi yang sangat pesat menyebabkan perubahan kekhasan pekerjaan. Seseorang yang semula di didik dan berhasil menguasai ketrampilan seperti yang diinginkan. Menghadapi persaingan yang begitu pesat dan ketat mau tak mau karyawan harus meningkatkan kompetensi pribadinya. Pada akhirnya dalam dunia kerja yang penuh persaingan hanya mereka yang memilikim kualifikasi tertentu dapat masuk ke dalam dunia kerja formal. Berarti mereka harus memilki kemampuan yang setara dengan pekerja-pekerja dari luar negeri agar dapat diterima di perusahaan skala global. Oleh sebab itu akan lebih tepat jika pelatihan direncanakan untuk menghasilkan peserta pelatihan yang tidak hanya menguasai ilmu dan ketrampilan baku tetapi juga mampu melakukan adaptasi pengembangan sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan yang ada atau tuntutan perubahan iptek. Dengan hal ini perlu adanya pembelajaran kerja, biasanya Sebelum bekerja seseorang di training atau masa percobaan selama beberapa bulan, untuk mengetahui kemampuan karyawan

tersebut dan ada juga yang

menggunakan metode wawancara sebelum di terima seperti pengalaman bekerja,

misalnya saja perkantoran melamar biasanya selalu ada syarat

pengalaman kerja itu biasanya menjadi syarat diterima nya seseorang, karena bagaimanapun pengalaman itu akan menjadi suatu pertimbangan seseorang diterima kerja, karena pengalaman juga sebagai pembelajaran seseorang yang dimana itu menjadi nilai plus bagi perusahaan atau lembaga untuk menerima karyawannya. Tidak hanya itu karena persaingan bisnis yang sangat cepat dan ketat menuntut perusahaan untuk merekrut orang-orang terbaik dan terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan (skill) orang-orang tersebut demi 14

https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-40416753

21

kepentingan perusahaan. Salah satu bentuk pelatihan yang menjadi alternatif saat ini adalah e-learning. E-learning syarat dengan teknologi khususnya teknologfi informasi, sehingga investasi masih harus diperlukan pada penyediaan teknologi informasi yang paling pas. Dari sisi culture, e-learning membutuhkan kesediaan karyawan untuk berbagi informasi dan pengetahuan. dalam era digital karyawan dituntut untuk menguasai dan terampil dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi khususnya penggunaan teknologi internet dan tidak hanya menguasai aspek-aspek pekerjaan pokok. Penggunaan teknologi Internet dimaksudkan untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan pelatihan. Dalam hal ini pelatihan dituntut untuk mampu menggunakan dan/atau mempersiapkan materi pelatihan dalam suatu sistem jaringan komputer yang dapat diakses dari mana saja. Oleh karena itu, sistem pelatihan seyogianya memasukkan materi penyiapan kemampuan dan keterampilan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kurikulumnya.15

15

jurnal Pelatihan Kejuruan dalam Era Digital., Wagiran hal: 1843-1844

22

BAB III PENUTUP

23

DAFTAR PUSTAKA

Noname. Undang – undang Ketenagakerjaan Terbaru UU No 13 Tahun 2003 dan Klasifikasi Tenagakerja. dalam http://www.gurupendidikan.net. Diakses 04 Januari 2017. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 2, Nomor 1, 2014 https://www.jurnal.id/id/blog/2017/strategi-tepat-untuk-pengembangan-sdm-dalamperusahaan jurnal PELATIHAN KEJURUAN DALAM ERA DIGITAL Oleh: Wagiran hal: 1843-1844 https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-40416753 jurnal TANTANGAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA DI ERA GLOBAL Oleh Sri Agustin Sutrisnowati dan Bambang Saeful Hadi hal : 58-61 Yasraf amir,(2012)."Masyarakat Informasi Dan Digital". jurnal sosioteknologi Engkus Kuswarno,(2015)."Potret wajah masyarakat digital indonesia".Jurnal Communicate

24

Related Documents

Makalah Msdm Kelompok 1.docx
December 2019 10
Makalah Msdm
July 2020 21
Makalah Msdm
June 2020 24
Makalah Msdm
June 2020 20
Tugas Kelompok Msdm
April 2020 22
Makalah Msdm Ralat.docx
November 2019 17

More Documents from "novita"

Makalah Msdm Kelompok 1.docx
December 2019 10