Makalah Manejemen Tambang.docx

  • Uploaded by: Aldo Azzana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Manejemen Tambang.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,340
  • Pages: 16
MAKALAH MANAJEMEN TAMBANG “PENGAMBILAN KEPUTUSAN”

Disusun Oleh: ALDO AZZANA ZUHURI 17137043

Dosen Pembimbing: DR. MURAD.MS.MT

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019

1

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Alhamdulilah kami ucapkan atas limpahan rahmat serta karunianya sehingga makalah

yang berjudul

“PENGAMBILAN KEPUTUSAN” dapat

terselasaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kami sangat berharap agar laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang batuan sedimen. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yng telah membantu kami dalam penyelesaian laporan ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari sempurna. Kami berharap adanya keritikan dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Padang , Maret 2019

Aldo Azzana Zuhuri

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... DARTAR ISI...................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN................................................................................... A . Latar Belakang .................................................................................... .. B. Rumusan Masalah C . Tujuan Dan Manfaat ............................................................................. BAB II DASAR TEORI .................................................................................. A. Hakekat Pengambilan Keputusan…………………………………… B. Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan………………… C. Fungsi Dan Tujuan Pengambilan Keputusan........................................ D. Langkah Dalam Pengambilan Keputusan............................................. E. Dasar-Dasar Pendekatan Pengambilan Keputusan............................... F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan............. G. Model Perilaku Pengambilan Keputusan............................................. H. Gaya Pengambilan Keputusan............................................................. I. Teknik Pengambilan Keputusan Partisipatif........................................ BAB III PENUTUP......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak

semata pada

pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal. Upaya membangun keterampilan personal tersebut selaras dengan perkembagan kekinian rumpun kajian Organizational Studies (Teori Organisasi, Perilaku Organisasi, Manajemen SDM, dan Kepemimpinan), yang menemukan kontekstualisasinya dalam semangat pendekatan human relations. Organisasi birokrasi publik pun idealnya tidak terlepas dari arah perkembangan ini. Dalam hal ini, paradigma organisasi birokratik-weberian yang berkarakter (terlalu) impersonal dan dingin, mendapatkan tantangan serius dari paradigma postbirokrasi yang lebih humanis. Kreativitas penting bagi pengambil keputusan, hal ini memungkinkan pengambil keputusan untuk lebih sepenuhnya menghargai dan memahami

1

masalah, termasuk melihat masalah-masalah yang tidak dapat dilihat orang lain, namum kenyataannya banyak pemimpin dalam pengambilan keputusan tidak memperhatikan perilaku pemimpin yang sebaiknya.

B. Rumusan Masalah 1. Apa hakekat pegambilan keputusan 2. C. Tujuan dan Manfaat 1.

Mengetahui apa hakekat pengambilan keputusan

2.

Dapat mengabil keputusan baik dan tepat

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakekat pengambilan keputusan Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mereka membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan peng keputusan tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak manajemenFrederick W. Taylor- hanya menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek teori organisasi modern, analisis awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard memberikan analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan clan menyat "Proses keputusan merupakan teknik untuk mempersempit pilihan." B. Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan bahwa pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan alternatif. Pendapat yang senada diungkapkan oleh Chester Barnard dalam The Function of the Executive bahwa analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan disebutkan sebagai suatu “proses keputusan ... merupakan teknik untuk mempersempit pilihan”. Sementara dalam bahan ajar DR. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM bahwa membuat keputusan adalah “The process of choosing a course of action for dealing with a problem or opportunity”.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan erat kaitannya dengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah serta memperoleh kesempatan. 3

Herbert Simon, ahli teori keputusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan yaitu :  Aktivitas

intelegensi

yakni

penelusuran

kondisi

lingkungan

yang

memerlukan pengambilan keputusan  Aktivitas desain yakni terjadi tindakan penemuan, pengembangan dan analisis masalah  Aktivitas memilih yakni memilih tindakan tertentu dari yang tersedia C. Fungsi Dan Tujuan Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :  Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional  Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya menyangkut dengan hari depan/masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua yaitu : 1.

Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya sekali diputuskan dan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain

2.

Tujuan bersifat ganda yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih yang bersifat kontradiktif atau bersifat tidak kontradiktif

D. Langkah Dalam Pengambilan Keputusan Mintzberg mengungkapkan bahwa langkah-langkah dalam pengambilan keputusan terdiri dari :

4

1. Tahap identifikasi Tahap ini adalah tahap pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat. Sebab tingkat diagnosis tergantung dari kompleksitas masalah yang dihadapi 2. Tahap pengembangan Tahap ini merupakan aktivitas pencarian prosedur atau solusi standar yang ada atau mendesain solusi yang baru. Proses desain ini merupakan proses pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas 3.

Tahap seleksi Tahap ini pilihan solusi dibuat, dengan tiga cara pembentukan seleksi yakni dengan penilaian pembuat keputusan : berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis, dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis, dan dengan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Kemudian keputusan diterima secara formal dan otorisasi dilakukan. Seperti yang terlihat dalam skema tahap pengambilan keputusan dalam organisasi menurut Mintzberg berikut : Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Identifikasi

Pengembangan

Seleksi

1. Pengenalan

1. Pencarian

1. Penilaian

2. Diagnosis

2. Desain

2. Analisis 3. Penawaran Otorisasi

E. Dasar-Dasar Pendekatan Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan harus dilandasi oleh prosedur dan teknik serta didukung oleh informasi yang tepat (accurate), benar(reliable) dan tepat 5

waktu (timeliness). Ada beberapa landasan yang digunakan dalam pengambilan keputusan yang sangat bergantung dari permasalahan itu sendiri.

Menurut

George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu : 1. Intuisi Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaam memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisn ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungan :  waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek  untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan ini akan memberikan kepuasan pada umumnya  kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik. Kelemahan :  Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik  Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya  Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan. 2. Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi

pengetahuan

praktis,

karena

pengalaman

seseorang

dapat

memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini. 3. Fakta

6

Pengambilan keputusan berdasarkan fakt dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhada pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusankeputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada. 4. Wewenang Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannyaatau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan : 

Kebanyakan

penerimaannya

adalah

bawahan,

terlepas

apakah

penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa

5.



Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama



Memiliki daya autentisitas yang tinggi

Logika Pengambilan keputusan yang berdasar logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : 

kejelasan masalah



orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai

7



pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya



preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria



hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu : 1.

Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi dan sebagainya

2.

Eksternal Organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum dan sebagainya

3.

Ketersediaan informasi yang diperlukan

4.

Kepribadian dan kecapakan pengambil keputusan

G. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Berikut empat rangkaian model pengambilan keputusan : 1.

Model rasionalitas ekonomi Model ini berasal dari ekonomi klasik dimana pembuat keputusan sepenuhnya rasional dalam segala hal. Berkaitan dengan aktivitas pengambilan keputusan, terdapat asumsi : 

keputusan akan sepenuhnya rasional dalam hal rencana dan tujuan



terdapat sistem pilihan yang lengkap dan konsisten yang memungkinkan pemilihan alternatif



kesadaran penuh terhadap semua kemungkinan alternatif



tidak ada batasan pada kompleksitas komputasi yang dapat ditampilkan untuk menentukan alternatif terbaik



probabilitas kalkulasi tidak menakutkan ataupun misterius Pada model rasionalitas ekonomi terdapat teknik rasional moderen

yaitu pendekatan scientific management seperti ABC, EVA dan MVA. Pada

8

teknik ABC (activity-based cosying) menentukan biaya yang berhubungan dengan aktivitas seperti memproses pesanan penjualan, mempercepat pesanan pemasok, dan atau pelanggan, memecahkan masalah kualitas pemasok dan atau masalah pengantaran, dan memperlengkapi mesin. Untuk teknik EVA (economic value added) biaya semua kapital ditentukan misalnya biaya kapital ekuitas (uang yang disediakan pemegang saham), EVA berguna juga sebagai ukuran untuk mengambil keputusan mengenai masalah akuisisi dan pajak sampai masalah kompensasi. Sementara MVA (market value added) dapat menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan atau seberapa besar kapital yang terbuang kaitannya dengan nilai pasar saham. 2. Model rasionalitas terbatas dari Simon (Satisficing) Model ini menyatakan bahwa perilaku pengambilan keputusan dapat dideskripsikan sebagai rasional dan maksimal tetapi terbatas dimana pembuat keputusan berakhir dengan kepuasan minimal karena tidak memiliki kemampuan untuk memaksimalkan. Hal tersebut dikarenakan informasi yang kurang sempurna, terdapat batasan waktu dan biaya, tawaran alternatif kurang disukai dan efek kekuatan lingkungan tidak dapat diabaikan. 3. Model penilaian heuristik dan bias Model ini diprakarsai oleh ahli teori kognitif yaitu Kahneman dan Tversky yang menyatakan bahwa pembuat keputusan mengandalkan heuristik

yakni

penyederhanaa

strategi

atau

metode

berdasarkan

pengalaman. Meskipun heuristik kognitif menyederhanakan dan membantu pembuat

keputusan,

dalam

situasi

tertentu

penggunaannya

dapat

menyebabkan eror dan hasil bias secara sistematis. Ada tiga bias utama yang teridentifikasi

membantu

menjelaskan bagaimana penilaian tersebut

menyimpang dari proses rasional. 9

Heuristik bias tersebut ada tiga yaitu : 

Heuristik availabilitas



Heuristik representatif



Heuristik kerangka referensi dan keputusan

4. Model sosial Sigmund freud memandang manusia sebagai sekumpulan perasaan, emosi dan naluri dengan perilaku yang dipandu oleh keinginan yang tidak disadari. Model ini adalah sisi yang berlawanan dari rasionalitas ekonomi yakni melihat dari sudut pandang psikologi. Hal ini didukung pandangan bahwa pengaruh psikologi mempunyai dampak yang signifikan pada perilaku pengambilan keputusan. H. Gaya Pengambilan Keputusan Selain model rasionalitas, terdapat pendekatan lain untuk perilaku pengambilan keputusan berfokus pada gaya yang digunakan manajer dalam memilih alternatif. Ada empat gaya pengambilan keputusan yaitu : 1.

Gaya Direktif Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah terhadap ambiguitas dan berorientasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat.

2. Gaya Analitik Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif daripada pembuat keputusan direktif.

10

3. Gaya Konseptual Pembuat gaya konseptual mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan

luas

dalam

memecahkan

masalah

dan

suka

mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin

untuk

mendapat

sejumlah

informasi

dan

kemudian

mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. 4. Gaya Perilaku Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Gaya ini cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat yakni cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat serta menyukai informasi verbal daripada tulisan. I. Teknik Pengambilan Keputusan Partisipatif Teknik partisipatif ada dua yaitu teknik partisipatif individu dan kelompok. Untuk individu dimana karyawan mempengaruhi pengambilan keputusan manajer. Sementara untuk kelompok menggunakan teknik konsultasi dan demokrasi. Dalam partisipasi konsultasi, manajer meminta dan menerima keterlibatan karyawan, tetapi manajer mempertahankan hak untuk membuat keputusan. Dalam bentuk demokrasi terjadi partisipasi total an kelompok bukan per individu yaitu dengan suara terbanyak.

11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen.Perilaku pengambilan keputusan berkaitan dengan ahli teori perilaku organisasi. Bidang perilaku pengambilan keputusn dikembangkan di luar jalur teori dan penelitian perilaku organisasi oleh psikolog kognitif dan ahli teori keputusan dalam ilmu ekonomi dan informasi, akan tetapi, baru¬baru ini muncul kembali minat mengenai perilaku pengambilan keputusan, dan kembali ke jalur bidang perilaku organisasi. Keputuasan dalam perilaku organisasi menunjukkan rasional. Rasionalisasi yang paling sering digunakan dalam pengambilan keputusan adalah bahwa hal tersebut merupakan rencana tujuan. Jika sebuah rencana dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka keputusan dikatakan rasional, tetapi terdapat banyak komplikasi untuk tes rasionalitas yang sederhana. Salah satu cara untuk mengklarifikasi rasionalitas rencana-tujuan adalah menggunakan keteraagan tambahan yang tepat dan berkualitas pada berbagai jenis rasionalitas. B. Saran Hendaknya pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepmimpinan sesuai dengan situasi dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhutungkan secara matang.

12

DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/search?q=laporan+praktikum+struktur+bidang https://dokumen.tips/documents/1-struktur-bidang.html https://www.pdfcoke.com/document/333466075/LAPORAN-STRUKTUR-BIDANG http://kuliahd3fatek.blogspot.com/2009/07/laporan-praktikum-geologi-struktur.html

13

Related Documents


More Documents from "Rurri Hairurrifah"