MAKALAH KONSEP KEBIDANAN
OLEH : KONSTANTINA FLORIDA MENDA
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ENDE JURUSAN KEBIDANAN TA 2018/2019
I.TEORI-TEORI YANG MEMPENGARUHI MODEL KEBIDANAN 1.Teori Reva Rubin Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis dalam kehamilan dan setelah persalinan. Menurut Reva Rubin,seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan- harapan antara lain: kesejahteraan ibu dan bayi penerimaan dari masyarakat penentuan identitas diri mengetahui tentang arti memberi dan menerima Tahap-tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai peran nya: a. anticipatory stage:seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain. b.honeymoon stage:ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain. c. Plateu stage:Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri. d.Disengagement:Merupakan tahap penyelesain latihan peran sudah berakhir. Aspek-aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman, gambaran diri dan tubuh.Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah berhubungan dengan perubahan fisik yang tejadi selama kehamilan.
A. Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi seorang ibu. 1.Taking on (tahapan meniru):Seorang wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu. 2.Taking
in:Seorang
wanita
sedang
membayangkan
peran
yang
dilakukannya . introjektion,projection dan rejection merupakan tahap di mana
wanita
membedakan
model-model
yang
sesuai
dengan
keinginannya. 3.Letting go:Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya.Pada tahap ini seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu. B. Adaptasi psikososial pada masa post partum: Keberhasilan masa transisi menjadi orang tua pada masa post partum di pengaruhi oleh: respon dan dukungan dari keluarga hubungan antara melahirkan dengan harapan-harapan pengalaman melahirkan dam membesarkan anak yang lalu budaya Reva rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu: a) periode taking in (hari ke 1-2 setelah melahirkan) 1. ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain 2. perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya 3. ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirakaN 4. memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh kekondisi normal 5. nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal. b) periode taking hold (hari ke 2-4 setelah melahirkan) 1. ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya
2. ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh 3. ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi 4. ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok 5. kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya c)periode letting go 1. terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga 2. ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial 2.Teori Ramona Marcer Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua topik: a. Efek stress Anterpartum:stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di berikan adalah memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu. Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu: 1.Hubungan Interpersonal 2.Peran keluarga 3.Stress anterpartum 4.Dukungan social 5.Rasa percaya diri 6.Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi Maternal role menurut mercer adalah bagai mana seorang ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.
b.Pencapaian peran ibu Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis. Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah: 1.Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya. 2.Ibu memerlukan sosialisasi 3.Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhnya 4.Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya. Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menuru Mercer: 1. Anticipatory: saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyesuaian sosial dan psikologis dengan mempelajari segala sesuatu yang di butuhkan untuk menjadi seorang ibu 2. Formal: wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial
3. Informal:dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya 4. Personal: merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai ibu. Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan. Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor –faktor sebagai berikut: a. Faktor ibu; Umur ibu pada saat melahirkan, Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali,Stress sosial,Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya,Dukungan sosial, Konsep diri,Sifat pribadi,Sikap terhadap membesarkan anak,Status kesehatan ibu b. Faktor
bayi:Temperament,Kesehatan
bayi,Faktor-faktor
lainnya
(Latar
belakang etnik,Status pekawinan,Status ekonomi) Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor pendukung: a. Emotional support,yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti. b. Informational support:memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri c. Physical support:misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana, d. Appraisal support:hal Ini memungkinkan indifidu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran ibu
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkanoleh mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptsi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum. 3.Teori Ela Joy Lehrman. Teori ini mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan pada ibu hamil dan bersalin, Lehrman mengemukakan delapan konsep penting dalam pelayanan antenatal 1. Asuahan kebidanan yang berkesinambungan 2. Keluarga sebagai pusat kebidanan 3. Pendidikan dan konseling merupakan sebagian dari asuhan 4. Tidak ada intervensi dalam asuhan kebidanan 5. Fleksibilitas dalam asuhan kebidanan 6. Keterlibatan dalam asuhan kebidanan 7. Advokasi dari pelayanan kebidanan 8. Waktu Dari kedelapan komponen yang dibuat Lehrman tersebut kemudian diujicobakan oleh Morten pada tahun 1991 pada pasien pasca partum.dari hasil penerapan uji coba tersebut Morten menambahkan tiga komponen pada kedelapan konsep yang dibuat oleh Lehrman yaitu: 1. Tehnik terapeutik: Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan, misalnya: Mendengar aktif Mengkaji Klarifikasi
Humor Sikap yang tidak menuduh Jujur Mengakui kesalan Fasilitasi Pemberian izin Menghargai hak klien
B.Pemberdayaan. Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan, bidan melalui penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengkoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan. C.Hubungan dengan sesama (Lateral relationship).Menjalin hubungan yang baik dengan pasien, bersikap terbuka, sejalan dengan pasien, sehingga bidan dan pasien terlihat akrab.Misalnya sifat empati dan membagi pengalaman. 4.Teori Jean ball. Teori kursi goyang , keseimbangan emosional ibu. Tujuan asuhan maternitus agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu bauk fisik maupun psikologis.Hipotesa Ball, respon emotional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Persipan yang telah di lakukan bidan pada masa postnatal akan mempengaruhi respon emotional wanita terhadap perubahan akibatproses kelahiran tersebut. Kesejahteraan wanita setelah melahirkan tergantung pada personality dan kepribadian, sistem dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas.Ball menemukan teori kursi goyang terdiri dari tiga elemen, yaitu: 1. Pelayanan maternitas 2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
3. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian wanita II.Model konseptual dalam asuhan kebidanan A.Pengertian Model konseptual dalam asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman/ acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang diannut bidan (filosofi asuhan kebidanan),meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan ( manusia-perilaku,lingkungan dan pelayanan kesehatan) B.Model konseptual dalam asuhan kebidanan a. Midwifery care Care dalam bahasa inggris mempunyai arti memelihara,mengawasi,memperhatikan dengan sepenuhnya.Dihubungkan dengan dunia kebidanan maka ”care” disini sering disebut dengan asuhan. Bidan dalam memegang prinsip Midwifery care yaitu: Mengakukui dan mendukung keterkaitan antara fisik,psikis dan lingkungan kultur sosial Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalin ditolong tanpa intervensi Mendukung dan meningkatkan persalinan alami Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan seni Wanita punya kekuasaan yaitu berlandaskan tanggung jawab bersama untuk suatu pengambilan keputusan,tetapi wanita punya control atau keputusan akhir mengenai keadaan dirinya dan bayinya. Dibatasi oleh hokum dan ruang lingkup praktik b. Paradigma sehat Paradigma sehat pertama kali dicetuskan oleh prof.DR.F.A.Moeloek ( menkesRI) pada rapat sidang DPR komisi VI pada tanggal 15-9-1998. Paradigma sehat adalah cara pandang,pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektor,dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan,pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.jadi paradigm sehat lebih memekankan pada pengobatan promotif dan preventif. Paradigma sehat merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan dalam asuhan kebidanan,karena : a.Dengan paradigma sehat akan merubah cara pandang tentang kesehatan termasuk kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya upaya promotif dan preventif b.Paradigma sehat merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia yang utamanya dinilai dari AKI dan AKB,maka bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut bertanggung jawab terhadap menurunnya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigm sehat sebagai model. c.Paradigma sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga bidan pun harus menjadikannya sebagai model atau acuan.
III.Reward dan sanksi A.Reward atau penghargaan adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan baik oleh perorangan ataupun suatu lembaga. Bidan sebagai suatu profesi tenaga kesehatan harus bisa mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat,maka bidan memang sudah seharusnya mendapat penghargaan baik dari pemerintah maupun masyarakat. Penghargaan yang diberika kepada bidan tidak hanya berupa imbalan jasa tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan atau hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Dengan adanya penghargaan akan mendorong bidan untuk meningkatkan kinerja mereka sebagai tenaga kesehatan untuk masyarakat. Mereka juga akan lebih giat untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan dan potensi mereka sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu standar profesi bidan. B.Sanksi Bidan
Tidak hanya memberikan pengahargaan bagi bidan yang mampu melaksanakan praktiknya sesuai kode etik dan standar profesi bidan,setiap penyimpangan baik itu disengaja atau tidak,akan tetap diaudit oleh dewan audit khusus yang telah dibentuk oleh organisasi bidan atau dinas kesehatan kabupaten. Bila terbukti melakukan pelanggaran atau penyimpangan maka bidan tersebut akan mendapat sanksi yang tegas,supaya bidan tetap bekerja sesuai kewenangannya.
Sanksi adalah: imbalan negatif,imbalan
yang berupa pembebanan atau penderitaan yang ditentukan oleh hukum yang berlaku. Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak / kewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi profesi.Bagi bidan yang melaksanakan pelayanan kebidanan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Kepmenkes RI no.900/SK/VII/2002) akan mendapatkan sanksi. Dalam organisasi profesi kebidanan terdapat Majelis Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan Majelis Pembelaan Anggota (MPA) .Contoh sanksi bidan adalah pencabutan ijin praktik bidan,pencabutan SIPB sementara,atau bisa juga berupa denda. Penyimpangan yang dilakukan oleh bidan misalnya: a. Bidan melakukan praktik aborsi,yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan karena termasuk tindakan kriminal. b.Bidan tidak melakukan rujukan pada ibu yang mengalami persalinan prematur,bidan ingin melakukan pesalinan ininsendiri. Ininjelas tidak boleh dilakukan dan harus dirujuk. Karena ini sudah bukan kewenangan bidan lagi,selain itu jika dilakukan oleh bidan persalinan akan membahayakan ibu dan bayi yang dikandungnya
IV.Pelaksanaan Manajemen Kebidanan Varney Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal Ny.Y.R G1P0A0 Umur 22 thn,Umur kehamilan 16 Minggu Di puskesmas Waenakeng No Reg
:
Masuk tanggal : 23 November 2018 I. PENGKAJIAN Tanggal pengkajian : 23 November 2018, 08:00 wita A. Data Subjektif 1. Indentitas Istri
Suami
Nama
: Ny.Y.T
Tn.A.S
Agama
: Katolik
Katolik
Umur
: 22 tahun
26 tahun
Pendidikan
: SMP
SMP
Pekerjaan
:Ibu Rumah Tangga
Petani
Suku Bangsa : Manggarai, Indonesia
Manggarai, Indonesia
Alamat
: Malawatar
Telp
:
Malawatar
2. Anamnesa a.Keluhan - Ibu mengatakan pinggang terasa sakit - Ibu mengatakan sering buang air kecil ( BAK ) b. Riwayat Perkawinan - Perkawinan ke : 1
- Menikah Sejak Umur : 21 thn
- Lama Perkawinan : 1 Tahun
- Status : Syah
c. Riwayat Haid -Menarche : 13 Tahun
-HPMT : 20-07-2018
-Teratur/ Tidak : teratur
-Lama : 7-8 hari
-Siklus : 28 hari
-Sakit/tidak : tidak
d. Riwayat Obstertic : G1 P0 A0 AH0 Jenis Persalinan : Kehamilan Sekarang e. Riwayat Kb Menggunakan kontrasepsi kondom f. Riwayat Kesehatan 1) Riwayat kesehatan yang lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun, menahun pada masa lampu seperti (TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, DM, Asma, dan Hipertensi) 2) Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti ( TBC, PMS, HIV/AIDS ), tidak sedaang menderita penyakit menurun ( asma,hipertensi ), tidak sedang menderita penyakit menahun seperti ( Jagung ). 3) Riwayat kesehatan keluarga Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular, menurun, ataupun menahun pada keluarganya seperti : TBC, Hepatitis, DM, HIV/AIDS, Diabetes, Hipertensi. g. Riwayat Kehamilan Sekarang ANC:di puskesmas Sejak umur kehamilan : 8 minggu Gerakan pertama kali dirasakan pada umur kehamilan : 16 minggu Gerakan dalam 1hari : -+ 10 kali Frekuensi periksa TM I : 2x TM II : 1x Imunisasi TT1 TT2
: Pada Umur kehamilan 16 minggu :
Pendidikan Kesehatan Yang di Peroleh Trimester
Masalah/Keluhan
Tindakan/Therapy
I
Mual, Muntah
Makan sedikit tapi sering
II
Tidak ada
Fe,Kalsium,
III h. Pola Kebutuhan Sehari-hari 1) Nutrisi Porsi Makanan Sehari-hari : 1 piring
Jenis : nasi, sayur,lauk
Makan Pantang : tidak ada
Pola Minum: 7-8x sehari, 8 gelas
Keluhan : tidak ada
Jenis : air putih, susu
2) Eliminasi a. BAK Frekuensi : 8x/hari Warna : Kuning Jernih Keluhan : tidak ada b. BAB Frekuensi : 1x/hari Warna : Kecoklatan Keluhan : Tidak ada 3) Istirahat Siang : 1-2 jam/hari
Malam : 5-6 jam/hari Keluhan : tidak ada
4) Aktivitas Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu, mencuci. 5) Pesonal Hygiien Mandi : 2x/hari
Ganti Pakaian : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/ hari
Keraamas : 3x/hari
6) Pola Seksual
: 2x dalam seminggu
i. Data Psikologi Spiritual Tanggapan ibu dan keluarga terhadap kehamilan ini : Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya dan semua keluarganya sangat mendukung kehamilannya. Pengetahuan Ibu dan keluarga tentang kehamilannya : Ibu mengatakan sudah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan. Ibu tahu bahwa ibu hamil harus periksa dan mengonsumsi obat yang diberikan tenaga kesehatan . Pengambilan keputusan oleh suami meminta pendapat istri terlebih dahulu. Ketaatan ibu beribadah : Ibu mengatakan beragama katolik dan setiap hari minggu ke gereja Ibu Tinggal bersama : suami Hewan Peliharaan : Ibu mengatakan tidak mempunyai hewan peliharaan Rencana melahirkan : Di bidan
B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
BB Sebelum Hamil : 42kg
Sekarang :45kg
TB : 152 cm Vital Sighn : TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36◦ c
R : 22x/menit
2. Pemeriksaan Fisik Kepala
:Mescopal., Rambut bersih, kulit kepala bersih
Muka :
Tidak pucat, tidak oedema
Mata :
Sklera putih, cunjungtiva, tidak anemia
Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar teroid limfe, jugularis.
Payudara :
Simetis puting menonjol areala, melebur warna coklat tua
Abdomen :
Tidak ada bekas operasi
Leopold I: Ballotement teraba positif. Leopold 2 : Leopold 3 : Leopold 4 : TBJ : DJJ : Genetalia: Bersih tidak ada pembekuan Ekstremitas Tidak ada oedema ,jari kuku tidak pucat, tidak ada varises, Atas dan Reflek patela kanan / kiri positif Bawah : 3. Pemeriksaan penunjang a.
Hb : 12 % gram
Protein Urine : tidak dilakukan
b. Golongan darah : O c.
USG : tidak dilakukan
II. INTERPRESTASI DATA
Tanggal/jam:23 November 2018, Jam 08:10
wita A. Diagnosa Kebidanan Seorang ibu Ny. G.A G1P0A0 Umur 22 tahun, umur kehamilan 16 minggu dengan kehamilan normal. Data Dasar DS : -Ibu mengatakan umur 22 thn - Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran. - Ibu mengatakan HPMT 20-7-2018 DO : Kesadaran Composmetis
S : 36◦ C
KU : baik
R : 22/menit
TTV : TD 120/80 mmHg
BB : 45 kg TB : 152 cm
B. Diagnosa Masalah : Tidak ada
III. DIAGNOSA POTENSIAL Tidak ada IV. ANTISIPASI MASALAH Tidak Ada V. PERENCANAAN
tgl/jam: 23 November 2018, 08:20 wita
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan 2. Beri ibu dan keluarga KIE tentang ketidak nyamanan Ibu hamil Trimester II 3. Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan 4. Anjurkan ibu untu mengonsumsi makanan seimbang ibu hamil 5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup 6. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang 7. Dokumentasikan VI. PELAKSANAAN
tgl/jam: 23 November 2018,08:23 wita
1. Memberitahu pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
bahwa keadaan ibu dan janin sehat. 2. Memberitahu ibu KIE tentang ketidak nyamanan ibu hamil Trimester II yaitu : Pinggang terasa sakit penyebabnya kekurangan kalsium atau karena ketegangan otot, penyebab lainnya ibu hamil kurang bergerak atau olahraga, untuk meringankan sakit pinggang ibu hendaknya menyempatkan waktu berolahraga atau setidaknya beraktifitas ringan. -
Sering buang air kecil (BAK) penyebabnya peningkatan hormon kehamilan adanya janin membuat tekanan pada kandung kemih ibu hamil, yang minum lebih banyak. 3. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan yaitu : - Pendarahan yang hebat pada hamil muda. - Bengkak pada kaki dan tangan, diwajah atau disekitar kepala kadangkadang disertai kejang.
4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi gizi seimbang ibu hamil yaitu seperti banyak mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, zat besi,
karena makan-makanan ini tidak hanya untuk ibu saja tetapi juga untuk janin. 5. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan tidak terlalu kecapekan. 6. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang yaitu 2 minggu setekah kunjungan
sekarang atau jika ada keluhan segera datang kepetugas
kesehatan terdekat. 7. Dokumentasikan. VII. EVALUASI
tgl/jam: 23November 2018, 08:35 wita
1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, ditandai dengan ibu mampu mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan. 2. Ibu mengerti dan paham penjelasan yang telah disampaikan bidan tentang ketidak nyamanan ibuhamil Trimester II. 3. Ibu mengerti dan paham penjelasan yang telah disampaikan bidan tentang bahaya kehamilan. 4. Ibu bersedia mengonsumsi makan-makanan yang bergizi. 5. Ibu bersedia untuk istirahat cukup. 6. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang. 7. Hasil dokumentasi.