Makalah-komkep-kel-1-copy.docx

  • Uploaded by: Wulan Sonoko Leo
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah-komkep-kel-1-copy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,527
  • Pages: 17
MAKALAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI EFEKTIF PETUGAS KESEHATAN (PERAWAT DAN PASIEN)

Disusun Oleh : Kelompok 1 Ainul Yakin

16142010045

Korina Emilianti

16142010066

Mila Purnamasari

16142010068

Siti Mufarohah

16142010079

Siti Khotijah

16142010078

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDIA HUSADA MADURA 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari kelompok 1yang telah bekerja sama dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bangkalan, 19 september 2017

Kelompok 1 Komunikasi Keperawatan

Daftar Isi Kata pengantar ................................................................................................................... i Daftar Isi............................................................................................................................ ii BAB 1 : pendahuluan ........................................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1 1.3. Tujuan............................................................................................................. 1 1.4. Manfaat........................................................................................................... 1 BAB 2 : Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 3 2.1

Pengertian Komunikasi Efektif ...................................................................... 3

2.2

Membangun Pondasi Komunikasi efektif ...................................................... 3

2.3

Karakteristik Komunikasi Efektif .................................................................. 4

2.4

Elemen Komunikasi Efektif ........................................................................... 6

2.5

Strategi Komunikasi Efektif Asuhan Keperawatan ....................................... 6

2.6

Membangun Komunikasi Efektif ................................................................... 8

2.7

Hambatan Komunikasi Efektif ....................................................................... 9

BAB 3 : Pembahasan (Rollplay) ..................................................................................... 10 BAB 4 : Penutup ............................................................................................................. 11 3.1. Kesimpulan................................................................................................... 11 3.2. Saran ............................................................................................................. 11 Daftar Pustaka ................................................................................................................. 12

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, baik verbal mupun nonverbal, mendengar, berbicara, gerak tubuh dan ungkapan emosi. Komunikasi adalah pertukaran informasi antara pengirim dan penerima, dan kesimpulan atau persepsi makna antara individu-individu yang terlibat.

1.2 Rumusan masalah a. Apa itu komunikasi efektif ? b. Bagaimana cara membangun pondasi komunikasi efektif ? c. Bagaimana karakteristik komunikasi efektif ? d. Bagaimana elemen dari komunikasi efektif ? e. Bagaimana strategi efektif asuhan keperawatan ? f. Bagaimana cara membangun komunikasi efektif ? g. Bagaimana cara komunikasi efektif dalam proses keperawatan ? h. Bagaimana komunikasi pada anak sampai remaja ? i. Bagaimana komunikasi pada lanjut usia ?

1.3 Manfaat a. Teoritis 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Keperawatan 2. Mahasiswa mampu mengetahui komunikasi efektif 3. Mahasiswa mampu mengetahui cara membangun pondasi komunikasi efektif 4. Mahasiswa mampu mengetahui karakteristik komunikasi efektif 5. Mahasiswa mampu mengetahui elemen dari komunikasi efektif 6. Mahasiswa mampu mengetahui strategi efektif asuhan keperawatan

7. Mahasiswa mampu mengetahui cara membangun komunikasi efektif 8. Mahasiswa mampu mengetahui komunikasi pada anak sampai remaja 9. Mahasiswa mampu mengetahui komunikasi pada lanjut usia

b. Praktis 1. Mahasiswa dapat menerapkan cara berkomunikasi efektif dengan baik dan benar.

1.4 Tujuan a. Dapat mengetahui komunikasi efektif b. Dapat mengetahui cara membangun pondasi komunikasi efektif c. Dapat mengetahui karakteristik komunikasi efektif d. Dapat mengetahui elemen dari komunikasi efektif e. Dapat mengetahui strategi efektif asuhan keperawatan f. Dapat mengetahui cara membangun komunikasi efektif g. Dapat mengetahui komunikasi pada anak sampai remaja h. Dapat mengetahui komunikasi pada lanjut usia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Efektif Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, baik verbal mupun nonverbal, mendengar, berbicara, gerak tubuh dan ungkapan emosi. Komunikasi adalah pertukaran informasi antara pengirim dan penerima, dan kesimpulan atau persepsi makna antara individu-individu yang terlibat. Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dapat dimengerti namun tidak efisien.

a.

Menurut Wilbur Schramm Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, dkomunikasi akan berlangsung lancer (efektif). Sebaliknya bila pengalaman komunikan tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain Agar komunikasi efektif, proses penyandingan oleh komunikator harus bertautan dengan proses penyandingan oleh komunikan. Willbur schramm melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus di kenal oleh komunikan

2.2 Pondasi Membangun Komunikasi Efektif Secara berulang kali kita mengakui bahwa komunikasi merupakan aktifitas penting (important) dalam hidup manusia tanpa kecuali dalam menjalankan roda kehidupannya. Keterampilan berkomunikasi yang baik, benar dan terarah secara efektif merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki setiap manusia terutama para perawat atau profesi kesehatan lainnyadalam melaksanakan tindakan medis. Untuk membangun komunikasi yang efektif kita harus menguasai empat keterampilan dasar.

a. keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yakni : 1. Membaca (reading) 2. Menulis (writing) 3. Mendengar (listening) 4. Berbicara (speaking) Dalam membangun komunikasi yang efektif ada lima pondasi atau dasar yang penting dipahami dan dipelajari oleh pelaku-pelaku komunikasi dalam setiap aktivitas komunikasinya. b. Kelima pondasi membangun komunikasi efektif yaitu : 1. Berusaha secara maksimal benar-benar mengerti orang lain atau lawan bicara (empatic commucation) 2. Memenuhi atau menepati komitmen atau janji 3. Menjelaskan dan mendeskripsikan harapan atau peluang (opportunities) 4. Meminta maaf dengan tulus saat melakukan kesalahan dengan lawan bicara 5. Memperlihatkan integritas personal. Kelima ciri tersebut merupakan dasar atau pondasi dalam meletakkan dan membangun komunikasi efektif antara komunikator dengan komunikan atau antara perawat dengan pasien. Pada saat berkomunikasi, seseorang pasti memiliki persepsi atau pandangan tertentu pada pendengar begitupun sebaliknya. Kekeliruan yang sering terjadi dalam aktivitas komunikasi adalah saat seseorang menyampainkan informasi atau pesan dengan ukurannya sendiri tanpa melihat dan memahami orang lain. Hal seperti ini harus dihindarkan karena komunikasi senantiasa melibatkan orang lain dan kita harus memahami orang lain tersebut. Jika ingin aktivitas komunikasi berhasil, kita perlu memegang

kunci sederhana dalam proses komunikasi yakni (know your audience) 6. Ketahuilah siapa yang anda ajak bicara. Johanesen 1983 dalam buku etic in human communication mengatakan bahwa, “seseorang berkomunikator yang

dialogis

harus

mencoba

mengenali

dan

memperkecil

kecendrungannya terhadap manipulasi, keegoisan, dan objekifitas orang lain”.

2.3 Karakteristik Komukasi Efektif Karakteristik komunikasi efektif sebetulnya, kesuliatn berkomunikasi yang paling besar berada dalam diri kita sendiri. Kurang yakin, kurang percaya diri, memandang orang lain kurang, lebih mendominasi, apalagi tinggi hati adalah sesuatu yang harus di switch dan melatih kebalikannya. Berkomuniksi tiidak semudah yang kita bayangkan, jika seseorang memahami benar elemen-elemen dasar komunikasi yang baik dan benar agar komunikasi tersebut mencapai sasaran dan tujuan yang belum dicapai. Komunikasi tidak dapat dipahami secara sepenggal-sepenggal oleh karna itu kita perlu memahami dan mengetahui apa saja bentuk dan karakteristik komunikasi efektif. Bentuk dan karakteristik komunikasi efektif mengcangkup hal-hal berikut: 1. Komunikasi verbal efektif a. Jelas dan ringkas b. Penggunaan contoh untuk membuat penjelasan lebih mudah dipahami c. Mengulang bagian yang penting. Penerimaan pesan mengetahui ‘apa, siapa, mengapa, kapan dimana, bagaimana’’ d. Ringkas pendengaran menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana e. Arti denotative dan konotatif f. Intonasi jelas g. Kecepatan berbicara

h. Humor 2. komunikasi non verbal a. penampilan fisik (perawat yang memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan citra diri yang professional dan positif) b. sikap tubuh dan cara berjalan (peraway dapat mengetahui informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap, tubuh dan langkah klien. Langkah dapat di pengaruhi oleh faktor fisik seperti rasa sakit, obat atau fraktur). c. Ekspresi wajah daan kontak mata d. Sentuhan (kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian diberikan melalui sentuhan dan sesuia dengan norma sosial).

2.4 Elemen komunikasi efektif Untuk mencapai komunikasi yang efektif juga ada beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan dengan baik. Elemen-elemen atau unsur-unsur dalam komunikasi efektif tersebut antara lain adalah : 1. Komunikator (pandai menggunakan bahasa, intonasi symbol dan mimic yang menarik simpatidan empati dari komunikannya) 2. Pesan (cara penyampaian isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh komunikan) 3. Komunikan (latar belakang sosiaal budaya komunikan) 4. Pengaruh atau umpan balik (yang diharapkan atau tujuan penyampaian pesan atau informasi) Beberapa elemen komunikasi tersebut saling berhubungan dalam menyampaikan pesan sehingga tercapainya komunikasi yang efektif. 2.5 Strategi Komunikasi Efektif Asuhan Keperawatan Sebagaimana diketahui bahwa setiap pasien atau klien selalu menuntut pelayanan perawat yang prima dan bahkan setiap saat perawat harus ada di dekatnya saat pasien membutuhkan pertolongan medis. Tidak jarang juga pasien membuat ulah yang beraneka macam bentuknya dengan berbagai maksud baik

untuk mencari perhatian perawat dan orang sekitarnya maupun hanya menciptakan sensasional Pada konteks ini, strategi komunikasi yang dilakukan perawat dalam menghadapi berbagai macam ragam keadaan pasien penting diterapkan. Strategi komunikasi mempunyai andil yang sangat besar. Dengan menunjukkan perhatian yang sepenuhnya, sikap ramah dalam bertutur kata yang lembut diharapkan seorang perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan. a. Ada beberapa strategi penting yang dilakukan perawat dalam menghadapi berbagai macam keadaan atau kondisi pasien diantaranya : 1. Perawat perlu menciptakan suasana atau iklim komunikasi yang baik dan tepat sesuai dengan kategori pasiennya 2. Perawat harus memperhatikan secara penuh apa yang sedang dibicarakan pasien agar tidak bertindak diluar harapannya 3. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat harus sejalan antara perkataan dan tindakan sehingga tidak menimbulkan interpretasi dari pasien. 4. Perawat harus yakin dan percaya dengan tindakan yang dilakukan karena hanya dengan keyakinan kebenaran atas tindakan akan terwujud. Demi tercapainya strategi tersebut ada empat hal yang penting yang harus dimiliki perawat sebagai rangkaian dalam aktivitas komunikasi. Keempat keharusan yang harus dimiliki : 1. Pengetahuan atau kognitif Perawat harus mengetahui pokok permasalahan yang akan dibicarakan yang disampaikan dalam aktivitas komunikasi tersebut. Perawat perlu memiliki pengetahuan yang memadai sehingga mudah dalam melaksanakan tugas asuhan keperawatan. Meskipun pasien tidak mengetahui dengan baik tentang asuhan keperawatan (nursing care plan), namun bila perawat mendiskusikannya dan mengajak

kerjasama dengan pasien tentang tahapan-tahapan yang dilalui dalam tahapan proses perawatan maka tindakan medis berjalan dengan baik. 2. Ketulusan Dalam asuhan keperawatan, sekedar hanya mengenal pasien dan kebutuhannya saja tidak cukup, tanpa adanya rasa ketulusan dalam melayani pasien penampilan perawat dari aspek nonverbal tercermin dari sikapnya yang sederhana dan mau mendengarkan keluhan-keluhan pasien 3. Semangat Pengetahuan dan ketulusan dalam asuhan keperawatan belum cukup dalam membangun komunikasi yang efektif dengan pasien, tanpa adanya semangat dari dalam diri perawat. Sikap semangat yang ditunjukkan perawat dapat mempengaruhi semangat juang dan hidup pasien. Melalui sikap semangat yang diperagakan perawat juga membuat pasien semakin percaya diri, optimis dan menguatkan harapan hidupnya bila pasien tersebut dalam kondisi kritis. 4. Praktik Ketiga faktor penting diatas tidak ada makna dan artinya tanpa disertai dengan tindakan konkret. Pengetahuan , ketulusan dan semangat harus disertai dengan tindakan sehingga tidak terkesan hanya mengenal teori tanpa praktik.

2.6 Cara Membangun Komunikasi Efektif Saat berinteraksi dengan orang laim pastinya adanya tujuan yang diharapkan. Tujuan tersebut dapat dicapai bilamana komunikasi dapat berjalan dengan baik, tidak ada miss komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah asset penting sebagai nilai tambah kepribadian seseorang, oleh karena itu cara berbicara membuat aktivitas komunikasi efektif. Berikut merupakan langkah-langkah cara membangun komunikasi efektif yakni :

1. Mengatur kontak mata Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. 2. Ekspresi Wajah Wajah

merupakan

cermin

kepribadian

individual.

Ekspresi

wajah

mengungkapkan pikiran yang melintas pada diri seseorang. 3. Postur Fisik Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti di koordinasikan dengan kekuatan yang dapat ditangakap secara visual daripada verbal. 4. Gaya Berbusana Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak menarik 5. Respect Sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan 6. Empati Empati adalah kemampuan kita dalam menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. 7. Audible Makna dari audible antara lain : Dapat didengarkan atau di mengerti dengan baik. 8. Clarity Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik maka yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interprestasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. 9. Humble Sikap rendah hati, sikap membangun rasa menghargai orang lain, biasanya di dasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.

Untuk mencapai sebuah komunikasi yang efektif perlulah kita membangun sebuah komunikasi yang nyaman dan menyenangkan agar mendapat tujuan yang diharapkan.

2.7 Hambatan Komunikasi a. Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi b. Sikap yang kurang tepat c. Kurang pengetahuan d. Kurang memahami sistem sosial e. Prasangka yang tidak beralasan f. Jarak fisik, komunikasi menjadi kurang lancer bila jarak antara komunikator dengan reseptor berjauhan g. Tidak ada persamaan persepsi h. Indera yang rusak i. Berbicara yang berlebihan

BAB 3 PEMBAHASAN (ROLEPLAY) Fase Prainteraksi Pada Rumah Sakit (X) di kamar (Y) terdapat seseorang pasien bernama Siti Khotijah umur 21 tahun. Dimana ia sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi di salah satu universitas swasta yang berada di daerah Z, di Rumah Sakit tersebut ia ditemani oleh ibu dan kakaknya yang bernama Ibu Mila dan Korina, dimana Khotijah tersebut sedang menjalani perawatan luka pasca kecelakaan, disana dia di rawat oleh perawat Yulianto, Mufa dan Ainul.

fase orientasi senin tanggal 16 oktober 2017 pukul 07:30 WIB. Perawat (yulianto & Ainul) : “selamat pagi…..”(tersenyum) Keluarga (korina & mila): ia selamat pagi mbak…”(tersenyum) Perawat (ainul) : permisi ibu. Apa betul ibu ini keluarga dari pasien atas nama “Siti Khotijah alamat mlajah bangkalan?”……….. Keluarga ( Mila): “iya benar, saya ibu dari saudari. Siti Khadijah Perawat (Ainul): “ baik kalau begitu kami akan memeriksa saudari khotijah, sebelumnya apakah saudari Khotijah sering mengeluhkan sesuatu, ibu…? Keluarga ( Mila): “selama saya disini anak saya tidak mengeluhkan sesuatu dari saya. Mungkin lebih jelasnya lagi mbak bisa langsung memeriksa keadaan anak saya” Perawat (yulianto): “Baiklah ibu kalau begitu saya akan langsung memeriksa keadaan anak ibu sekarang. Keluarga: “ia silahkan mbak”. Perawat (yulianto) : “selamat pagi mbak”. Khadijah: “ia selamat pagi mas” (tersenyum) Perawat (yulianto, Mufa, Ainul): “perkenalkan mbak nama sayaYulianto Efendi, saya Siti Mufarohah, Saya Ainul Yakin saya mahasiswa dari STIKes NHM, mulai

pagi ini saya akan merawat mbak dari pukul 07:00 sampai 14:00 siang. Kalau boleh tau nama mbak siapa? Dan senangnya di panggil apa mbak? (humble) Khotijah: “nama saya Siti Khotijah, anda bisa panggil saya dengan panggilan Khotijah.” Perawat (mufa): “baik mbak khotijah, bagaimana keadaan mbak khotijah sekarang? Apa yang mbak rasakan?” (respect) Khotijah: “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak masih sedikit nyeri mbak..”(menyentuh lutut dan merenung) Perawat (yulianto) : “oh iya mbak itu sudah biasa karena efek dari luka yang ada di lutut mbak, tetapi tenang saja mbak itu adalah proses dari penyembuhan dari luka mbak. Sekarang saya akan beri obat anti nyeri agar nyerinya berkurang ya mbak. Sekarang saya akan mengganti cairan infusnya ya mbak, gunanya untuk mengganti cairan dalam tubuh mbak, karena mbak mengalami banyak pengeluaran darah akibat luka tersebut. (clarity dan empathy) Keluarga (korina): “oh seperti itu mas, saya baru tau ternyata gunanya cairan infus ini sebagai pengganti cairan dalam tubuh”. (audible) Perawat (yulianto) : iya mbak benar. Nah sekarang sudah selesai tindakannya, apabila ada yang dikeluhkan atau ada yang ingin diperlukan ibu bisa panggil saya atau perawat yang ada di ruang perawat”. (clarity) Keluarga (mila) : “ baik-baik mas terimakasih.” Perawat ( yulianto, ainul dan mufa ) : “samasama. Mohon maaf apabila ada perkataan yang kurang berkenan. Selamat istirahat kembali mbak khotijah”. Keluarga : iya mas mbak, terimakasih.

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dapat dimengerti namun tidak efisien. Pondasi dalam membangun komunikasi efektif yaitu Membaca (reading), Menulis (writing), Mendengar (listening), Berbicara (speaking). Dan hal-hal penting yang harus dimiliki seorang perawat yaitu pengetahuan, ketulusan, semangat dan praktik ke empat nya saling berhubungan.

4.2 Saran Sebagai seorang perawat sebaiknya kita selalu mengutamakan kenyaman pasien ketika kita sedang merawatnya, salah satu hal yang sangat penting yaitu cara berkomunikasi dengan bik dan dapat dimengerti oleh klien, alangkah baiknya kita sebagai seorang perawat mampu mengaplikasikan cara berkomunikasi efektif kepada klien agar perawat dan klien dapat terjalan komunikasi dan tindakan keperawatan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA Lalongkoe, Maksimus Ramses. 2013, Komunikasi Keperawatan; Metode Berbicara Asuhan Keperawatan, Yogyakarta: Graha ilmu

More Documents from "Wulan Sonoko Leo"

2006.xlsx
April 2020 7
Leo.docx
November 2019 34
Slide-7-psak-46.pptx
April 2020 12