Makalah Kode Etik Neonatus.docx

  • Uploaded by: Bayu Anggara
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kode Etik Neonatus.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,818
  • Pages: 13
BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar belakang Etika profesi kebidanan merupakan dasar dalam menjalankan prilaku

professional di bidang kebidanan khususnya dan kesehatan umumnya. Sejarah membuktikan sampai saat ini banyak pelanggaran etika secara tidak langsung banyak berakibat pada kelangsungan profesinya maupun pribadi seorang bidan, sehingga pentingnya bidan selalu berpegang teguh pada kode etik profesi pada setiap keadaan dalam menjalankan layanan public yang dapat menjamin kualitas. Makalah ini mencoba menjelaskan mengenai etika dalam pelayanan kebidanan khususnya asuhan dalam masa nifas. Masa nifas sendiri dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira kira 6 minggu. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya.

B.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : Menjelaskan mengenai Menerapkan Kode Etik dalam Manajemen Asuhan Kebidanan pada Neonatus dan Bayi

1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Pengertia Etika Untuk dapat memahami mengenai aplikasi etika dalam pelayanan intranatal

,kita terlebih dahulu harus mengetahui apa itu etika dan bagaimanakah kode etik bidan. Etika diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehandak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan". Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994). Etik adalah aplikasi dari proses & teori filsafat moral terhadap kenyataan yg sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar dan konsep yg membimbing makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilainilai mereka.

B.

Kode Etik Bidan Secara umum kode etik tersebut berisi tujuh bab yaitu: 1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat, yaitu: a. Setiap

bidan

mengamalkan

senantiasa sumpah

menjunjung

jabatannya

tinggi,

dalam

menghayati

melaksanakan

dan tugas

pengabdiannya. b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan Martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

2

c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat. d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, kelurga, dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugsnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal. 2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya, yaitu: a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan. c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau dipadukan sehubungan kepentingan klien. 3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya, yaitu: a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi. b. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya. 4. Kewajiban bidan terhadap profesinya, yaitu: a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan

menampilkan

kepribadian

yang

tinggi

dan

memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

3

b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan profesinya seuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatansejenis yang dapat meningkatkan mute dan citra profesinya. 5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri, yaitu: a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik. b. Setiap

bidan

harus

berusaha

meningkatkan pengetahuan

secara

dan

terus

keterampilan

menerus sesuai

untuk dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air, yaitu: a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuanketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat. b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya

kepada

pemerintah

untuk-

meningkatkan

mutu

jangakauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga. 7. Penutup Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.

C.

Etika Pelayanan Kebidanan Pelayanan kebidanan adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari

pelayanan kesehatan secara umum. Pelayanan kebidanan tergantung pada sikap dan kondisi social ekonomi masyarakat dimana bidan bekerja. Indikator kemajuan social ekonomi dalam pelayanan kebidanan adalah : 1.

Perbaikan status gizi ibu dan bayi

2.

Cangkupan pertolongan persalinan oleh bidan.

3.

Menurunnya angka kematian ibu melahirkan

4

4.

Menurunnya angka kematian neonatal

5.

Cangkupan penanganan resiko tinggi

6.

Meningkatnya cangkupan pemeriksaan antenatal. Dengan

meningkatnya

kondisi

social

ekonomi

masyarakat

akan

mempengaruhi pemanfaatan pertolongan persalinan dengan pilihan utama bidan sebagai penolong persalinan. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan dan keluarga berencana serta pelayanan kesehatan pada masyarakat luas harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kebidanan. Disamping itu, keadilan dalam memberikan pelayanan kebidanan juga merupakan aspek pokok dalam memberikan pelayanan kebidanan. Pelayanan yang adil bagi masyarakat diawali dengan pemenuhan kebutuhan yang sesuai bagi klien, keberadaan sumber daya kebidanan yang selalu siap untuk melayani

dan

diimbangi

dengan

penelitiaan

untuk

meningkatkan

dan

mengembangkan pelayanan serta akses yang mudah ke tempat pelayanan. Tahapan tersebut adalah syarat utama pelaksanaan pelayanan kebidanan yang aman. Tahap berikutnya adalah sikap terhadap klien, sesuai dengan kebutuhan klien, dan tidak membedakan pelayanan kepada siapapun. Pelayanan

kebidanan

diberikan

secara

komprehensif

dengan

memperhatikan rasa aman, kenyamanan, privacy, alami dan tepat . Agar dapat memberikan pelayanan yang baik maka bidan harus memiliki metode pelayanan yang sistematis, terarah, terukur yang disebut manajemen asuhan kebidanan yang diawali dengan mengumpulkan data atau pengkajian, interpretasi data, identifikasi masalah potensial atau antisipasi tindakan segera baik secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan, selanjutnya membuat rencana tindakan, melaksanakan tindakan, serta evaluasi yang berkesinambungan terhadap keberhasilan pelayanan yang diberikan. Manajemen kebidanan merupakan hal yang memiliki keterkaitan oleh sebab itu seluruh rangkaian kegiatan harus terdokumentasi dengan baik, sebagai aspek legal dan informasi dalam asuhan kebidanan. Dokumentasi yang telah dibuat juga memiliki kegunaan sebagai berikut :

5

1.

Sebagai data atau fakta yang dapat dipakai untuk mendukung ilmu pengetahuan

2.

Merupakan alat untuk membuat keputusan, perencanaan, dan sebagai control terhadap suatu masalah

3.

Sebagai sarana penyimpanan berkas agar tetap aman dan terpelihara dengan baik. Dokumentasi bersifat tertutup dan terbuka. Tertutup apabila di dalamnya

terdapat rahasia yang tidak boleh diperlihatkan, diungkapkan dan disebarluaskan kepada masyarakat. Bersifat terbuka artinya dokumentasi selalu berinteraksi dengan lingkungan untuk menerima dan menyimpan informasi . Format dokumentasi kebidanan telah dirancang sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh bidan di semua tempat pelayanan kebidanan baik rumah sakit, puskesmas, maupun bidan praktik swasta. Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata rata penduduk dan diselenggarakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Dimensi kepuasan klien dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1.

Kepuasan yang mengacu kepada penerapan kode etik dan standar pelayanan profesi, kepuasan ini mencangkup penilaian : a. Hubungan yang baik antara bidan dan klien yang memungkinkan bidan memberikan informasi yang diperlukan . b. Kenyamanan pelayanan c. Kebebasan melakukan pilihan d. Pengetahuan dan kompetensi bidan e. Efektifitas pelayanan



Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan yang bermutu dengan ukuran pelayanan sebagai berikut : a. Ketersediaan pelayanan kebidanan (available) b. Kewajaran pelayanan kebidanan (appropriate) c. Kesinambungan pelayanan kebidanan ( continue)

6

d. Penerimaan jasa pelayanan kebidanan ( acceptable ) e. Ketercapaian pelayanan kebidanan ( accessible) f. Keterjangkauan pelayanan kebidanan ( affordable) g. Efesiensi pelayanan kebidanan ( efficient) h. Mutu pelayanan kebidanan ( quality)

D.

Melaksanakan kode etik dalam manajemen asuhan kebidanan pada neonates, bayi, balita, dan praseklolah Asuhan pada neonatus, bayi, balita, prasekolah 

Pada neonates Menilai terhadap keadaan bayi secara umum dengan menggunakan skor APGAR jika kondisi bayi stabil, lakukan pemeriksaan bayi setelah placenta lahir dan kondisi ibu stabil.



Pada bayi Periksa tanda vital bayi, ukur suhu, pemeriksaan bayi dari ujung kuku kaki sampai kepala untuk mencari kemungkinan adanya kelainan. Hendaklah ibu menyalsikan pemeriksaan tersebut. Lakukan pencatatan semua temuan perawatan yang di berikan dengan cermat dan lengkap



Balita dan prasekolah Menilai terhadap keadaan fisik dan psikologi anak dengan pemeriksaan fisik dan mengali informasi tentang kelengkapan imunisasi dan vaksin yang telah di berikan sampai imunisasinya lengkap atau tidak lalu di beri penanganan.

Role Play Abstraksi : karna pentingnya imunisasi ibu membawak anaknya yang berumur 10 bulan untuk memndapatkan vaksin BCG Ibu

: selamat pagi buk.

Bidan : ya , selamat pagi Ibu

: bu saya ingin memberikan anak saya imunisasi kebal pada TBC. Soalnya tetangga saya ada yang menderita penyakit tersebut

Bidan : iya buk, saya akan memberikan vaksin BCG untuk anak ibu. Imunisasi itu penting tidak harus ada yang menderita penyakit

7

tersebut lalu kita beri imunisasi buk. Ibu

: iya buk.

Bidan : sebulan lagi kunjungan ulang ya buk untuk imunisasi tetanus dan cacar. Ibu

: iya buk.

8

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan Bidan harus memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan

kebidanan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktik asuhan kebidanan. Salah satu perilaku etis adalah bidan menampilkan perilaku pengambilan keputusan yang etis dalam membantu memecahkan masalah klien. Bidan melakukan pencatatan dengan tepat dan seksama. Karna pencatatan dan pelaporan merupakan hal yang penting bagi bidan untuk meningkatkan pelayanan dan menghindari masalah yang munkin terjadi.

B.

Saran Dalam penulisan makalah ini apabila ada kesalahan yang tidak di sengaja

maupun yang di sengaja mohon saran dan kritik untuk menyempurnakan dalam penulisan dan susunan kata – kata yang telah dijadikan dalam bentuk makalah.

9

DAFTAR PUSTAKA

Heni Puji Wahyuningsih.2009. Etika Profesi Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta Ikatan Bidan Indonesia. 2002. Kode Etik Kebidanan. Bandung: Pengurus Daerah IBI Wilayah

Jabar.

Estiwidani, Dwiana. 2008. Konsep Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya Runjati, M.Mid. 2010. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC http://mentaritampubolon8gmail.blogspot.com/

10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat, taufik, dan hidayahNya

sehingga

kami

bisa

menyelesaikan makalah

dengan

judul

“Menerapkan Kode Etik Dalam Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Neonates Dan Bayi” tanpa ada halangan suatu apapun. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini tidak terselesaikan dengan baik.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Pihak – pihak yang telah memberikan dukungan dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

i 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................1 B. Tujuan Penulisan ....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Etika .....................................................................................2 B. Kode Etika Bidan ....................................................................................2 C. Etika Pelayanan Kebidanan .....................................................................4 D. Melaksanakan Kode Etik dalam Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah ...................................................7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................9 B. Saran .......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................10

ii12

MAKALAH “MENERAPKAN KODE ETIK DALAM MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS DAN BAYI”

DISUSUN OLEH

KELOMPK 7 1.

JUNITA SARI DEWI SIREGAR

171 4153 3006

2.

NURJANNAH

171 4153 3010

AKADEMI KEBIDANAN HAFSYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2017 / 2018

13

Related Documents

Kode Etik
April 2020 23
Kode Etik
April 2020 27
Kode Etik
April 2020 28
Kode Etik
April 2020 30

More Documents from ""