Makalah Kintil (1).docx

  • Uploaded by: Nur'ainun O. Ishak
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kintil (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,721
  • Pages: 13
MAKALAH PERENCANAAN KOTA “KONDISI WILAYAH SAAT INI”

DI SUSUN OLEH : UTARI ROSWANTO F231 17 129

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO 2019

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Kondisi Wilayah Saat”. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pembaca makalah ini . Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Palu, 10 Maret 2018

DAFTAR ISI

Contents KATA PENGANTAR.................................................................................................................2 DAFTAR ISI..............................................................................................................................3 BAB I.........................................................................................................................................4 PENDAHULUAN......................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................5 1.3 Tujuan...............................................................................................................................5 BAB II........................................................................................................................................6 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................6 2.1 Definisi wilayah................................................................................................................6 2.2 Kedaulatan Atas Wilayah.................................................................................................6 2.3 Pengatur-Pengatur Kewilayahan......................................................................................6 BAB III.......................................................................................................................................8 PEMBAHASAN........................................................................................................................8 3.1 Tentang Kota Surabaya.....................................................................................................8 3.2 Kondisi Wilayah Kota Surabaya......................................................................................8 3.3 Pemanfaatan Ruang Di Wilayah Kota Surabaya..............................................................9 3.4 Perkembangan Pola Ruang...............................................................................................9 3.5 Potensi Pengembangan Wilayah.....................................................................................10 BAB IV....................................................................................................................................12 PENUTUP................................................................................................................................12 4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12 4.2 Saran...............................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang "Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara Kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan UndangUndang". (Pasal 25A UUD 1945). Pengertian wilayah pada ilmu wilayah adalah satu wilayah administrasi pada tingkat subnasional seperti satu propinsi, satu kabupaten atau lainnya. Wilayah dapat kita artikan sebagai bagian permukaan bumi yang memilki batas-batas dan ciri-ciri tersendiri berdasarkan lingkup pengamatan atas satu atau lebih fenomena atau kenampakan tertentu. Dalam kajian geografi, wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayah-wilayah lain di daerah sekitarnya. Contohnya, wilayah pantai merupakan bagian dari permukaan bumi yang letaknya di dekat laut dan wilayah pegunungan merupakan bagian permukaan bumi yang letaknya di daerah yang tinggi dan bergunung-gunung. Berikut merupakan pengertian wilayah menurut para ahli : 1. R.E. Dickinson Wilayah adalah sesuatu yang kondisisi fisiknya homogen. 2. A.J. Heriston Wilayah adalah komplek tanah, air, udara, tumbuhan, hewan dan manusia dengan hubungan khusus sebagai kebersamaan yang kelangsungannya mempunyai karakter khusus dari permukaan bumi. 3. Fannemar Wilayah adalah area yang digolongkan melalui kenampakan permukaan yang sama dan dikontraskan dengan area sekitarnya. 4. Taylor Wilayah dapat didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dari lainnya. 5. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/aspek fungsional.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan wilayah secara umum maumpun menurut para ahli? 2. Apa saja ciri-ciri kewilayahan? 3. Bagaimana kedaulatan pemerintah atas wilayah? 4. Bagaimana penataan ruang di wilayah Kota Surabaya?

1.3 Tujuan Adapun tujuan dalam makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui serta memahami apa itu wilayah 2. Agar dapat memahami serta menguraikan bagaimana kondisi wilayah saat ini 3. Memahami dan mengkaji bagaimana penataan ruang yang baik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi wilayah Pengertian wilayah secara umum adalah bagian atau daerah di permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas dan membedakan wilayah tersebut dari wilayah lainnya. Misalnya, wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan wilayah perdesaan. Tempat dan wilayah sama-sama menunjukkan lokasi tetapi keduanya berbeda dalam pengertian.

2.2 Kedaulatan Atas Wilayah Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 25A bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang yang menganut sistem: 1. Pengaturan suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Pemanfaatan bumi, air, dan udara serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat 3. Desentralisasi pemerintahan kepada daerah-daerah besar dan kecil yang bersifat otonom dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,dan 4. Pesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2.3 Pengatur-Pengatur Kewilayahan Dalam rangka mengejawantahkan maksud Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut diperlukan pengaturan-pengaturan kewilayahan secara nasional, antara lain pengaturan mengenai: 1. Perairan 2. Daratan/tanah

3. Udara dan ruang,serta 4. Sumber kekayaan alam dan lingkungannya. Mengingat sisi terluar dari wilayah negara atau yang dikenal dengan Kawasan Perbatasan merupakan kawasan strategis dalam menjaga integritas Wilayah Negara, maka diperlukan juga pengaturan secara khusus. Pengaturan batas-batas Wilayah Negara dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum mengenai ruang lingkup wilayah negara, kewenangan pengelolaan Wilayah Negara, dan hak–hak berdaulat. Negara berkepentingan untuk ikut mengatur pengelolaan dan pemanfaatan di laut bebas dan dasar laut internasional sesuai dengan hukum internasional.

BAB III

PEMBAHASAN 3.1 Tentang Kota Surabaya Gambar 1.1 Peta Kota Surabaya

Sumber : BPS kota Surabaya dalam angka 2018 Untuk wilayah terkhusus yang dipilih adalah Kota surabaya. Kota Surabaya sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur terletak di tepi pantai utara Provinsi Jawa Timur atau tepatnya berada diantara 7° 9'- 7° 21' Lintang Selatan dan 112° 36' - 112° 54' Bujur Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di sebelah Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di sebelah Selatan dan Kabupaten Gresik di sebelah Barat. Secara topografi, sebagian besar (25.919,04 Ha) merupakan dataran rendah dengan ketinggian 3 - 6 meter di atas permukaan laut pada kemiringan kurang dari 3 persen, sebagian lagi pada sebelah barat (12,77 persen) dan sebelah selatan (6,52 persen) merupakan daerah perbukitan landai dengan ketinggian 25 - 50 meter di atas permukaan laut dan pada kemiringan 5 – 15 persen. Secara geografis Surabaya juga tidak termasuk dalam wilayah rawan bencana. 3.2 Kondisi Wilayah Kota Surabaya Kota Surabaya sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Timur terletak di wilayah utara Jawa Timur dan memiliki wilayah pantai dan laut.Saat ini kondisi kawasan terbangun diwilayah Kota Surabaya, meliputi hampir 2/3 dari seluruh luas wilayah. Secara relatif, konsentrasi

perkembangan fisik kota membujur dari kawasan utara hingga selatan kota, pada saat ini cenderung bergeser ke kawasan barat dan kawasan timur kota akibat sudah terbangunnya lahan di kawasan utara, tengah dan selatan. Secara umum perkembangan fisik kota tersebut didominasi oleh pembangunan kawasan perumahan real estate dan fasilitas perniagaan. Kawasan perumahan yang berupa kampung terkonsentrasi di area pusat kota, sedangkan perumahan real estate tersebar dikawasan barat, timur dan selatan kota. Pada beberapa lokasi sudah dibangun perumahan vertikal baik berupa rumah susun (sederhana) maupn apartemen atau kondominium (mewah). 3.3 Pemanfaatan Ruang Di Wilayah Kota Surabaya Untuk pemanfaatan ruang, Surabaya dijadikan sebagai salah satu kota wisata. Sementara pemanfaatan ruang wilayah pesisir, meliputi perumahan pesisir (kampung nelayan), tambak garam dan ikan, pergudangan militer, industri kapal, pelabuhan dan wisata. Pada bagian pesisir utara saat ini telah dibangun jalan yang menghubungkan Kota Surabaya dan Pulau Madura (Jembatan Suramadu). 3.4 Perkembangan Pola Ruang Surabaya adalah kota metropolitan kedua setelah Jakarta, Surabaya secara pola ruang perkembangannya terbagi menjadi: 1.Area permukiman vertikal baik berupa rumah susun (sederhana) maupun apartemen atau kondominium tersebar di hampir seluruh penjuru Kota Surabaya, sedangkan area permukiman diarahkan berkembang ke arah barat, timur dan selatan kota. 2.Area untuk kegiatan jasa dan perdagangan yang dipusatkan di kawasan pusat kota dan pusat-pusat sub kotadan unit pengembangan serta di kawasan yang ditetapkan menjadi kawasan strategis ekonomi antara lain di kawasan kakiJembatan Suramadu dan kawasan Teluk Lamong. 3.Area untuk kegiatan industri dan pergudangan terkonsentrasi di kawasan pesisir utara di kawasan sekitar Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal MultipurposeTeluk Lamong, dan kawasan selatan kota yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gresik dan Sidoarjo. 4.Wilayah pesisir khususnya ruang darat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi antara lain permukiman nelayan, tambak garam dan ikan, pergudangan, militer, industri kapal, pelabuhan, wisata pesisir sampai dengan fungsi kawasan lindung di Pantai Timur Surabaya serta terdapat aksesibilitas berupa jalan dan jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya

dan Pulau Madura (Jembatan Suramadu) dan Jembatan Sukolilo Lor–THP Kenjeran yang membuka akses di kawasan sisi timur laut Kota Surabaya. 5.Wilayah Ruang laut Surabaya selain dimanfaatkan untuk kegiatan pelayaran baik interinsulair maupun internasional, juga dikembangkan untuk kegiatan penangkapan ikan tradisional, wisata pantai di Kenjeran dan sekitarnya dan kawasan lindung laut di sekitar Pantai Timur Surabaya. 3.5 Potensi Pengembangan Wilayah Kota Surabaya sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur memiliki peran strategis pada skala nasional sebagai pusat pelayanan kegiatan Indonesia Timur, dan pada skala regional sebagai kota perdagangan dan jasa yang pada simpul transportasi (darat, udara dan laut) nasional dan internasional sehingga memberi peluang bagi Kota Surabaya untuk meningkatkan perannya sebagai Pusat Kegiatan Nasional(PKN). Letak Kota Surabaya sangat strategis, menghubungkan antara Kota Surabaya dengan kota-kota di sekitarnya yaitu kota/kabupaten yang ada dalam Gerbangkertosusilo, sehingga sangat mendukung percepatan pembangunan di Kota Surabaya. Demikian juga sebaliknya, pertumbuhan Kota Surabaya juga berpengaruh pada perkembangan kota/kabupaten di sekitarnya,secara sektoral maupun keruangan. Kota Surabaya memiliki kawasan strategis yang berpotensi dikembangkan secara berkelanjutan untuk mendukung eksistensi pengembangan wilayah kota dimasa mendatang, diantaranya adalah : -

Kawasan Strategis untuk Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Kawasan-kawasan yang akan dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah Kawasan Pergudangan dan Industri Margomulyo di Kecamatan Asemrowo dan Kecamatan Benowo berada di Unit Pengembangan XI Tambak Oso Wilangun ditinjau dari aksesbilitas karena letaknya berdekatan dengan pelabuhan Tanjung Perak dan Jalan Tol Sidoarjo–Surabaya–Gresik, Kawasan Industri dan Pergudangan Margomulyo merupakan kawasan strategis untuk dioptimalisasi dan dikembangkan dengan orientasi pada industry smart and clean dengan didukung oleh infrastruktur yang memadai.

Gambar 1.2Peta Lokasi dan Peran Kota Surabaya

Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2016 – 2021

BAB IV

PENUTUP 4.1 Kesimpulan Jadi pada kesimpulannya yang dapat diambil dari makalah ini adalah bagaimana kita menata kembali wilayah kota kita dengan menjadikannya wilayah yang lebih baik lagi. Lebih memperhatikan bagaimana kondisi wilayah sekitar kita saat ini. Mengingat sisi terluar dari wilayah negara atau yang dikenal dengan Kawasan Perbatasan merupakan kawasan strategis dalam menjaga integritas Wilayah Negara, maka diperlukan juga pengaturan secara khusus. Pengaturan batas-batas Wilayah Negara dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum mengenai ruang lingkup wilayah negara, kewenangan pengelolaan Wilayah Negara, dan hak– hak berdaulat. 4.2 Saran Perlu adanya kesadaran terhadap bagaimana cara kita dalam mengatur kembali kondisi wilayah kota kita. Agar lebih baik lagi dalam melakukan penataan ruang di suatu wilayah. Karena jika penataan ruang kotanya baik tentu saja akan membawa pengaruh baik pula untuk kehidupan di wilayah kota tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://romypradhanaarya.wordpress.com/2011/05/11/gambaran-umum-kotasurabaya/ http://surabaya.go.id/uploads/attachments/2016/11/16408/bab_2.pdf https://mail.google.com/mail/u/1/#inbox/FMfcgxwBVzwnsQsljxbcBpxCjjCkZXnL? projector=1&messagePartId=0.1 http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196209021990011ASEP_MULYADI/24.Wilayah.pdf

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62

More Documents from ""