Makalah Ilmiah

  • Uploaded by: Muhamad Ismail
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Ilmiah as PDF for free.

More details

  • Words: 4,092
  • Pages: 13
Muhamad Ismail

Penyalahgunaan Fitur Multimedia Pada Ponsel dan Perangkat Berteknologi Komputer LAINNYA

KELAS

KARYA ILMIAH

Daftar Isi

SMP NEGERI 9 KOTA BOGOR

Daftar Isi…….…………………………………2 Kata Pengantar…………………………………3 Pendahuluan……………………………………4 Artikel l………………………………………...6

2

[ Kata Pengantar ] Assalamualaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt yang Mahakuasa, atas dan karunia-Nya karangan ilmiah tentang Penyalahgunaan Fitur Multimedia pada Ponsel dan Sisi Positif Penggunaan Ponsel bagi Kalangan Pelajar telah selesai dibuat. Seiring dengan perkembangan lingkungan, iptek, serta sosial budya yang begitu kompleks, karangan ini disusun berdasarkan fakta dilapangan bahwa penyalahgunaan fitur multimedia pada ponsel sekarang sudah sangat marak di masyarakat. Karangan ini berisi pokok – pokok permalahan yang banyak terjadi pada penyalahgunaan fitur mutimedia pada ponsel. Pola dan sistem penyajian materi pada karangan ilmiah ini dihara[kan dapat dimengerti dan dipahami oleh semua kalangan yang membaca karangan ilmiah ini. Dengan demikian, materi yang disajikan buku ini mampu merubah kebiasaan dalam berponsel, untuk menydarkan bahwa ponsel itu bukan untuk menaruh hal-hal yang negatif. Demikian sambutan dari saya. Akhirnya segala kritik dan saran demi kesempurnaan buku ini akan saya terima dengan hati terbuka. Semoga buku ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2009

Penulis

3

Pendahuluan Akhir-akhir ini cukup banyak berita mengenai handphone. Baik itu mengenai tipe-tipe keluaran terbaru, fitur-fitur baru, atau provider yang 'perang' dalam mengiklankan produknya. Namun berita yang tidak kalah rame yaitu pada rubrik kriminal mengenai penyalahgunaan fitur-fitur handphone. Banyak video atau foto mesum yang beredar yang berasal dari telepon selular. Pelakunya lebih banyak kalangan mahasiswa bahkan pelajar. Tempat kejadiannya mulai dari kota besar sampai ke daerah-daerah. Dulu, bila satu kasus seperti ini, bisa menghebohkan. Sekarang, entah, karena kasusnya cukup banyak. Dalam satu tayangan berita kriminal, bisa terjadi lebih dari satu kasus. Jangan-jangan hal ini sudah dianggap biasa-biasa saja. Wah, moralnya pada lari kemana, ya? Beberapa minggu terakhir ini, wacana publik sedang hangat membahas tentang RUU Pornografi dan Pornoaksi. Usaha untuk merumuskan RUU tersebut didasari semangat untuk menata dan membangun sikap yang bermartabat dan budaya bangsa yang santun, etis dan beragama. Bahkan saat ini RUU tersebut pun sudah di sah-kan jadi Undang-Undang.. Diskusipun menghangat soal batasan-batasan yang wajar namun juga tetap memberikan ruang yang pas untuk para seniman dalam berkreasi, peri kehidupan dalam komunitas masyarakat tertentu dan sikap-sikap positif yang wajar dalam membangun relasi dalam keluarga. Diskusi itu, tentu juga dapat diperkaya dengan wacana teknologi multimedia dan rekayasanya yang dapat memberi kontribusi positif untuk mendukung dan menghasilkan karya. Namun di sisi lain teknologi multimedia juga dapat disalahgunakan untuk merekayasa gambar-gambar atau animasianimasi yang berbau pornografi. Selain itu, karena desakan kebutuhan pengguna, maka teknologi multimedia juga telah diserap dalam sistem jaringan dan telepon seluler. Oleh karena itu, dalam sistem jaringan Internet dikenal adanya layanan World Wide Web (WWW) sehingga memungkinkan penyajian Web yang menyerap kemampuan audio, visual, animasi bahkan film. Teknologi multimedia memang telah membuat komputer tampak lebih ”hidup”, karena dalam berkomunikasi dan berinteraksi dapat mempengaruhi sejumlah indera penggunanya. Teknologi multimedia yang telah terserap dalam teknologi telepon selular juga telah melahirkan fitur-fitur baru, sehingga telepon selular juga dapat berfungsi lebih banyak dari pada sekedar berfungsi sebagai alat komunikasi. Penyalahgunaan Meskipun teknologi multimedia telah membuat komputer lebih dapat berinteraksi dengan manusia. Namun penggunaan teknologi multimedia juga berpeluang dan rawan untuk disalahgunakan. Beberapa fenomena penyalanggunaan teknologi multimedia dapat dilihat dalam beberapa kasus yang terjadi di dalam negeri, antara lain: perekaman gambar atau video dari perbuatan-perbuatan tidak senaonoh berupa adegan seks bebas dan hubungan intim dengan memanfaatkan fitur perekam pada ponsel serta penyebarluasannya melalui pengiriman Multimedia Message Service (MMS). Penciptaan VCD porno berisi adegan tidak senonoh dari sepasang mahasiswa-mahasiswi di sebuah kota di Indonesia atau penyajian Web yang berisi gambar-gambar artis tanpa busana telah menjadi bukti bahwa teknologi multimedia dapat juga disalahgunakan. 4

Teknologi multimedia yang didukung dengan adanya perangkat lunak untuk melakukan rekayasa gambar, foto, animasi dan video ditujukan agar dapat membuat komputer lebih dapat ”berbicara” dengan penggunanya secara lebih manusiawi. Namun, penyalahgunaan dari kemampuan yang dimiliki teknologi tersebut telah membuat penyebaran pornografi menjadi lebih cepat dan luas. Penyalahgunaan teknologi multimedia untuk ”menelanjangi” seseorang lewat rekayasa foto juga telah terjadi dan telah membuat gerah artis modelnya dan masyarakat pada umumnya. Peristiwa terakhir, penyalahgunaan teknik rekayasa multimedia foto terhadap artis model yang dipotret di sebuah daerah pariwisata. Hasil rekayasa foto itu kemudian dimuat dalam publikasi luas di luar negeri. Padahal menurut pengakuan model, pada waktu dipotret yang bersangkutan tetap menggunakan pakaian lengkap. Namun hasil rekayasa digital telah membuat model tersebut tampil tanpa busana. Bahkan hasil cetaknya sulit dikenali bilamana hal itu merupakan hasil rekayasa multimedia digital. Dari segi teknis, kini para ahli kembali ditantang untuk mengembangkan teknik-teknik pelacakan untuk mengidentifikasi apakah hasil yang diperoleh merupakan rekaman langsung atau merupakan rekayasa multimedia. Selain itu, bagaimana melakukan usaha-usaha pencegahan terhadap penyalahgunaan teknologi tersebut, karena banyak juga kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi akibat menonton VCD, gambar, foto atau Web porno. Alasan mengapa saya menjadikan masalah ini sebagai bahan penelitian saya, karena sekarang ini sedang marak kasus-kasus yang berhubungan dengan Multimedia. Bahkan di salah satu tayangan berita investigasi di salah satu stasiun televisi swasta nasional, disitu diperlihatkan ternyata budaya menonton video porno sudah merambah ke dunia anak – anak SD. Karena dengan semakin mudahnya akses anak – anak tersebut ke internet, mereka pun sekarang sudah lebih pintar dibandingkan orang tua mereka tentang cara menggunakan internet. Selain itu, anak- anak tersebut pun dapat dengan mudah membeli VCD atau DVD porno melalui oknum pedangang yang banyak terdapat di pinggir jalan. Yang lebih parah lagi, ternyata saat ini ada sebagian oknum pembuat VCD bajakan yang berkedok film kartun anak – anak, ternyata mereka menyelipkan video porno di tengah tayangan kartun tersebut. Atau ada juga film kartun jepang, tapi berisi adegan – adegan porno.

5

Artikel 1 Video Mesum Pelajar SMP Gegerkan Pekalongan

P

ekalongan - Setelah kasus video mesum yang melibatkan finalis KDI di Kabupaten Tegal (Jateng), kini kasus video mesum giliran menggoyang kota Santri Pekalongan. Video dengan durasi 1 menit itu melibatkan pelakunya seorang pelajar sebuah SMP Negeri di Kajen, Pekalongan. Dalam adegan syuur berjudul "Cah Spenka 003" yang direkam melalui ponsel tersebut terlihat sepasang pelajar berlawanan jenis tengah berpelukan dan berciuman. Pelaku cewek masih mengenakan seragam SMP. Adegan itu diduga sengaja diabadikan oleh rekan mereka. Kapolres Pekalongan AKBP Drs Aan Suhanan Msi yang dikonfirmasi, Senin (22/9) mengatakan, pihaknya tengah mendalami kasus peredaran video mesum yang melibatkan pelajar SMP. Pihak kepolisian mengaku sudah mengantongi nama yang kemungkinan besar menyebarkan gambar bergerak itu. "Kami masih mendalami kasusnya. Sejumlah nama yang diduga menyebarkan rekaman tersebut sudah ada pada polisi," kata Kapolres tanpa mau merinci siapa saja nama-nama tersebut. Untuk meyakinkan apakah rekaman itu termasuk kategori asusila, pihak kepolisian akan meminta keterangan dari pakar. Pihak kepolisan juga tengah mendalami bagaimana rekaman itu beredar luas, termasuk penggandaannya. Sementara itu Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Pekalongan, Megawati yang dikonfirmasi, Senin (22/9) petang mengaku kaget atas peredaran video mesum yang melibatkan pelajar SMP di wilayahnya. Megawati mengaku baru mendengar informasi adanya video mesum tersebut dari wartawan. "Saya kok malah belum tahu,"ン kata Megawati. Menurut Megawati, pihak sekolah bukan penentu mutlak anak didik tidak berbuat negatif. Faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan kepribadian anak didik. Namun, bukan berarti pihak sekolah tidak melakukan upaya pencegahan dini tindakan menyimpang dari anak didiknya. Upaya preventif yang bisa dilakukan di antaranya dengan menyeimbangkan pendidikan moral dan agama, rutin menggelar razia ponsel, dan mengimbau kepada pelajar untuk tidak membawa hp berkamera. Guru juga ikut andil dalam pendidikan moral pelajar. "Setiap guru melekat dengan profesi pendidikan. Dalam pelajaran apapun, guru harus bisa menyampaikan pesan moral. Pelajaran tentang moral etika bukan hanya disampaikan oleh guru BK, PPKn, dan agama," ujar Megawati.

6

ARTIKEL 2 Video Porno Pelajar SMP Sungguh mencengangkan! Kita sendiri sampai kaget begitu menonton adegan intim yang diperankan sepasang remaja dengan seragam SMP!. Yang paling tidak habis pikir adalah kasus beredarnya sebuah video porno yang diperankan oleh sepasang remaja SMP dari indramayu. Mereka nampak begitu biasa melakukan adegan itu yang dishoot dari sebuah kamera dalam berbagai sudut. Nampaknya adegan mesum yang mereka lakukan memang sengaja diambil dan diketahui oleh pasangan muda tersebut. Kasus video ini bukan satu-satunya yang marak beredar dan diburu masyarakat luas. Jauh sebelum kasus ini, ada serangkaian video biru dengan peran anak SMP maupun SMA beredar di masyarakat luas. Ada yang menampilkan beberapa pelajar putri SMP yang tengah memberikan service oral secara bergantian terhadap seorang pelajar putra! Diambil dengan menggunakan kamera HP, wajah-wajah secara bergantian di shoot dari dekat dan sungguh mereka membuat itu nampak sebagai suatu hal yang wajar dan permainan yang menyenangkan! Belum lagi ada sejumlah video yang menampilkan bagaimana para remaja putri tanpa sungkansungkan memamerkan anggota tubuh mereka dan yang lebih menakjubkan adalah setingnya diambil di ruang kelas!. Bagaimana sesungguhnya moral anak bangsa saat ini? Hal ini sebetulnya tidak jauh karena pesatnya arus import dan komunikasi saat ini. Akses luas internet dan tayangan-tayangan dari luar semacam film komedi remaja American Pie sudah begitu digemari. Gaya hidup para remaja Amerika sudah menjadi ikon anak muda, dimana berhubungan seks dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan adalah lumrah dan sah-sah saja untuk dilakukan, asalkan suka sama suka. Kegemaran mengabadikan kemesraan melalui kamera pun menjadi trend baru. Adegan ciuman pun sepertinya wajib diabadikan, lalu mulai bereksperimen dengan adegan-adegan lain yang lebih berbahaya. Dengan bangga, mereka memamerkan hasil karya dan koleksi mereka kepada temanteman sebayanya. Namun saat kasus mulai luas dibicarakan, maka nama baik keluarga dan sekolah dipertaruhkan. Tapi saat dilakukan, seolah lupa akan segalanya. Yang penting fun! Tanggung jawab adalah segalanya remaja bertanggung jawab adalh harapan bangsa dan keluarga.

7

ARTIKEL 3 Budaya Mesum Menjerat Remaja

L

ebih dari 500 video porno udah dibuat dan diedarkan di Indonesia. Kebanyakan video amatir hasil rekaman kamera ponsel”. Demikian hasil penelitian seorang Sony Set. Praktisi pertelevisian sekaligus penulis buku bertajuk, “500 plus, Gelombang Video Porno Indonesia”. Parahnya, “Sebanyak 90 % pembuat video porno itu berasal dari kalangan anak muda, dari SMP sampai mahasiswa. Sisanya dari kalangan dewasa,” Lanjut Sony. Gile bener. Serem juga ya ngeliat data di atas. Asli. Permasalahan dunia pendidikan ternyata nggak cuman mentok di biaya sekolah yang melangit atau nasib tenaga pengajar yang nggak wajar. Tapi merembet juga ke perilaku anak didik yang kian bebas tanpa batas. Kasus tawuran antar pelajar atau narkoba yang menjerat remaja aja masih belon beres bener. Lha kini, hadir budaya mesum yang banyak menggoda remaja untuk jadi pemuja syahwat. Pegimane urusannye ini? Gaya Hidup Mesum Oriented Awalnya, mungkin diajak temen untuk nonton film biru yang banyak dijual di lapak kaki lima. Setelah kenal internet, mulai berani mampir ke situs porno yang meraja lela di dunia maya. Dan ketika teknologi ponsel makin canggih, aktif tuker-tukeran ‘produk pembangkit syahwat’ via bluetooth atau infra red dengan teman. Saking seringnya dicekoki konten porno, otak remaja makin tumpul. Yang ada dipikirannya nggak jauh dari persoalan di bawah perut dan di atas lutut. Endingnya, banyak remaja yang terpancing untuk jadi aktifis seks bebas. Inilah cerminan gaya hidup berorientasi mesum yang mulai gencar ngecengin remaja. Sebelum ponsel berkamera banyak dipake, perilaku seks remaja jarang bocor ke publik. Karena nggak ada bukti memadai, isu seputar gaya hidup seks bebas remaja sering dianggap terlalu dibesar-besarkan. Tapi kini, masyarakat bisa ngeliat dengan mata kepala sendiri. Betapa liarnya perilaku seks remaja. Dari hari ke hari, rekaman mesum remaja banyak diungkap oleh media. Masyarakat pernah dihebohkan oleh rekaman video porno sepasang mahasiswa berjudul ‘Bandung Lautan Asmara’. Sejak saat itu, dalam setiap razia ponsel yang berfasilitas kamera dan pemutar video 3gp yang digelar sekolah, banyak pelajar yang menyimpan video porno dalam ponselnya. Dari pose bugil sampe adegan persetubuhan dua remaja berlainan jenis. Ada rekaman adegan mesum seorang siswi berseragam SMP di Temanggung dengan seorang siswa SMU berdurasi 38 detik. Ada rekaman porno yang diduga dilakukan pelajar salah satu SMA negeri di Madiun berdurasi 50 detik. Di Banjarmasin, marak juga peredaran video porno made in pelajar yang diberi judul Asmara Banjarbaru. Begitu juga di kota-kota lain seperti Jakarta, Semarang, Kediri, Bandung, hingga Medan. Ini kaya laporan perkiraan cuaca aja. Kasus yang paling bikin geger terjadi pada akhir 2005. Di “kota santri” Cianjur, Jawa Barat beredar rekaman porno sepasang pelajar, yang belakangan diketahui sebagai siswa-siswi SMAN 2 Cianjur. Gokilnya, adegan mesum itu diambil di dalam ruangan kelas ketika temen-temennya lagi beristirahat di luar ruangan. Dewan Guru SMAN 2 Cianjur pun langsung memecat sebelas siswa yang terbukti terlibat dalam pembuatan video porno itu. Selain berperilaku seks bebas, budaya mesum juga menyeret remaja ke dalam gaya hidup narsis (cinta diri) dan ekshibisionis (pamer diri). Sehingga remaja putri sering kedapetan berani tampil seksi dan menggoda di depan kamera ponsel atau webcam saat chatting dengan lawan jenisnya. 8

Seperti kasus foto bugil “Yuk Kota Mojokerto”, di akhir tahun 2005 yang beredar luas di dunia maya. Sebuah website menyambut tamunya dengan tulisan “Hot News!, Finalis Yuk Kota Mojokerto 2005, She was study on SMA 1 Puri Mojokerto.” Di dalamnya terdapat lima buah foto seorang gadis yang diduga sebagai Endang Christy Handayani, di atas ranjang dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun. Meski Christy membantah, namun kasus itu telanjur membuat statusnya sebagai Puteri Mojokerto dicopot. (penapendidikan.com, 02/04/08) Pren, kasus Cianjur atau Mojokerto, cuman sebagian kecil aja yang nongol ke permukaan media. Ibaratnya fenomena gunung es, dibawahnya masih banyak rekaman video porno atau pose bugil made in pelajar. Udah banyak yang dilakukan ortu atau pihak sekolah guna mengerem laju perilaku remaja yang makin liar ini. Namun hasilnya masih belum kelihatan. Makanya kita mesti tahu dulu apa penyebabnya, biar solusinya tepat bin jitu van tokcer. Betul? Produk Permisifisme Barat Sejumlah penelitian yang dilakukan terhadap para remaja menunjukkan kecenderungan revolusi perilaku remaja dalam urusan seks. Seperti hasil survei Synovate Research tentang perilaku seksual remaja (15 - 24 tahun) di kota Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan, September 2004. Hasilnya, 44% responden mengaku mereka sudah pernah punya pengalaman seks di usia 16-18 tahun. Sementara 16% lainnya mengaku pengalaman seks itu sudah mereka dapat antara usia 13-15 tahun. Selain itu, rumah menjadi tempat paling favorit (40%) untuk melakukan hubungan seks. Sisanya, mereka memilih hubungan seks di kos (26%) dan hotel (26%). (penapendidikan.com, 02/04/08) Penelitian mutakhir dilakukan oleh Dr Rita Damayanti saat meraih program doktoralnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Ia meneliti 8.941 pelajar dari 119 SMA atau yang sederajat di Jakarta, tahun 2007 lalu. Hasilnya, sekitar 5% pelajar telah melakukan perilaku seks pranikah. (idem) Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan perilaku remaja dalam urusan seks adalah masuknya budaya barat ke negara berkembang seperti Indonesia. Banyaknya media remaja yang getol menyajikan budaya Barat semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif ) alias bebas berbuat selama nggak ganggu orang lain. Termasuk dalam urusan seks. Karena di beberapa negara Barat, perilaku seks bebas remaja emang tinggi banget. Pitchkal (2002) melaporkan bahwa di AS, 25% anak perempuan berusia 15 tahun dan 30% anak laki-laki usia 15 tahun telah berhubungan intim. Di Inggris, lebih dari 20% anak perempuan berusia 14 tahun rata-rata telah berhubungan seks dengan tiga laki-laki. Di Spanyol, dalam survei yang dilakukan tahun 2003, 94,1% pria hilang keperjakaannya pada usia 18 tahun dan 93,4% wanita hilang keperawanannya pada usia 19 tahun. (Iwan Januar, ’Sex Before Married?’, 2007). Sikap permissif remaja dalam urusan seks juga dikampanyekan oleh film-film remaja produksi luar negeri. Seperti film American Pie. Film ini dengan gamblang mengupas budaya mesum di kalangan remaja amerika. Mulai dari perilaku anak cewek yang doyan mengekspos daya tarik seksualnya, cara berpikir mayoritas remaja yang beorientasi seks, hingga ’perjuangan’ untuk melepaskan keperjakaan atau keperawanan saat prom night. Dan sialnya, kampanye budaya mesum secara terselubung juga sering kedapatan dalam tayangan sinetron remaja atau film layar lebar produksi lokal. Otomatis dong, remaja pribumi yang imut-imut mulai berani bertingkah amit-amit. Dr Rita Damayanti bilang, perilaku permisif remaja dalam masalah seks berawal dari proses pacaran. Masuknya budaya luar lewat hiburan, bikin remaja kian bebas dalam berpacaran. Berdasarkan penelitiannya, perilaku remaja laki-laki menjadi jauh lebih agresif dibandingkan dengan remaja perempuan. Mereka tak hanya terbiasa dengan ciuman bibir, tapi sudah berani melakukan hal-hal yang lebih jauh, mulai dari meraba dada, hingga akhirnya melakukan seks pranikah. Makanya, jauh-jauh hari Islam udah bilang supaya menjauhi aktivitas pacaran before married yang pastinya mendekati zina. Tapi kita sering ngotot kalo masih bisa jaga diri. Emang, diri kita jaga biar 9

nggak ketahuan karena gerakan tangan grapa-grepe ke sana-sini. Padahal jelas-jelas Allah swt ngingetin kita dalam firman-Nya: ŸDan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isrâ (17): 32) Selamatkan Remaja Dengan Islam Biar budaya mesum nggak makin banyak makan korban, kudu ada penanganan serius dari semua pihak. Karena budaya mesum nggak cuman bikin moral dan masa depan remaja hancur berantakan. Tapi juga turut menyeret remaja dalam perilaku aborsi, penularan penyakit menular seksual, hingga prostitusi. Dan keliatannya, Islam sebagai landasan hukum yang pasti dan terperinci kudu dipake masyarakat dan negara untuk menahan laju serangan budaya mesum. Dalam Islam, tentu saja negara kudu aktif menertibkan pornografi-pornoaksi dan pelaku seks bebas. Karena kalo dibiarkan apalagi dilokalisasi, sama aja melestarikan budaya mesum. Untuk itu Islam dengan tegas menghukum pelaku zina yang belum menikah (perjaka dan gadis) dengan sanksi jilid (dera) sebanyak 100 kali plus “bonus” pengasingan selama satu tahun. Sabda Nabi saw, “Perawan dan bujang (yang berzina) didera seratus kali dan dibuang selama setahun.” (HR. Muslim). Sementara kalo pelakunya udah merit, hukumannya lebih berat lagi. Dirajam hingga mati. Mogamoga pada nyadar ya... Masyarakat juga mesti aktif mencegah penyemaian benih-benih budaya mesum. Kalo ada yang pacaran, terus mojok berdua di tempat sunyi, tegor aja. Jangan nunggu sampe bunting dulu. Kalo serius berhubungan, segera deh lanjut ke pelaminan. Kalo cuman maen-maen, mending nggak daripada manen dosa tiap hari. Bukannya kita mo ikut campur, cuman ngejaga lingkungan dari murka Allah swt. Rasul saw bersabda, “Jika zina dan riba telah merajalela pada suatu desa, maka Allah mengizinkan kehancurannya.” (HR. Abu Ya’la). Terakhir, kedudukan kita sebagai manusia jauh lebih mulia dibanding cacing tanah, ulet keket, dan sejenisnya. So, jangan rendahkan diri kita dengan menganut gaya hidup permissif atau budaya mesum yang menuhankan hawa nafsu. Allah swt berfirman: Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). (QS. Al-Furqân [25]: 43-44) Makanya, selain penerapan hukum Islam oleh negara dan kepedulian masyarakat, pembinaan mental dan keimanan remaja juga kudu dilakukan guna membentengi remaja dari budaya mesum dan sikap permissif. Sehingga lahir rasa malu bermaksiat dan takut kepada azab Allah swt yang akan menjaga martabat remaja meski jauh dari pengawasan ortu atau guru. Jadi, ayo kita selamatkan remaja dari jeratan budaya kapitalis sekuler dengan Islam. Ikut ngaji, siapa takut!

10

ARTIKEL 4 Video Porno Remaja Indramayu

R

ekaman video porno sepasang pelajar SMA kembali beredar. Kali ini dilakukan oleh siswa dan siswi SMA di Indramayu, Jawa Barat.

Video porno berdurasi sekitar 3,5 menit itu beredar luas di masyarakat Indramayu melalui handphone (HP). Dalam tayangan syur itu, sepasang remaja ini tampak beradegan intim layaknya suami istri. Rekaman mesum itu juga terkesan lebih ‘istimewa’ dari yang beredar sebelumnya. Sebab jika diperhatikan secara seksama, adegan porno kedua pasangan belia ini jelas direkam oleh pihak ketiga. Misalnya, rekaman tersebut diambil dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Hal ini tentu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pasangan ini. Keduanya jelas mengetahui pengambilan gambar tersebut. Dalam tayangan itu, sang wanita masih mengenakan baju seragam SMP. Berbagai adegan mesum yang dilakukan, juga tampak sudah biasa dilakukan pasangan ini. Penelusuran yang dilakukan detikcom menyebutkan, adegan mesum itu dilakukan oleh L dan J. Masing-masing siswi kelas I dan Siswa kelas II SMA 1 Sindang, Indramayu. Video porno itu sudah beredar sejak beberapa waktu lalu. Informasi lain juga menyebutkan, adegan mesum itu direkam saat si wanita masih duduk di bangku SMP kelas III, sekitar bulan Juli. Namun kasus ini baru merebak setelah dia duduk di bangku SMA I Sindang. “Kalau di sekolah belum terlalu ramai, tapi di luar sudah banyak beredar,” kata Kukuh, salah seorang siswa SMA I Sindang. Pihak SMS 1 Sindang mengaku sudah mengetahui kisah adegan mesum yang dilakukan para siswanya. Mereka sudah memanggil para orang tua kedua siswa tersebut. “Mereka (orang tua murid) sudah membuat surat pengunduran diri anaknya,” ujar Kepala Sekolah SMA 1 Sindang, Rustam Efendi, saat ditemui detikcom di ruang kerjanya. Menurut Rustam, kedua siswa tersebut saat ini sudah tidak bersekolah lagi. L kabarnya disekolahkan ke Jawa timur, sedangkan J bersekolah di SMU lain di Subang, Jawa Barat.

11

ARTIKEL 5 Marak, Video Porno Pelajar

F

enomena video porno yang dilakukan pelajar di Indonesia terus marak dan nyaris selalu ada, bahkan dari kota-kota kecil atau kota-kota yang notabene punya image agamis.

Di Jombang, video porno dua pelajar asal 2 SMA berbeda di Jombang yang berhubungan badan dengan masih memakai seragam. Salah satu dari pelaku adegan mesum itu, diketahui sebagai siswi salah satu SMK PGRI di Jombang berinisial AYP berusia sekitar 17 tahun. Sedang pelaku lainnya, diduga siswa STM di kota yang sama, juga berusia sekitar 17 tahun. Dari gambar berdurasi 46 detik tersebut, diketahui jika perbuatan mesum itu dilakukan di kamar kos salah satu pelajar itu. Di Bulungan, di pelosok Kalimantan pun rekaman adegan syur pun beredar. Pelakunya masih anak baru gede (ABG). Wajahnya masih bocah. HD, begitu inisial remaja berumur 16 tahun ini, belum bisa menyembunyikan gaya dia sebagai anak-anak. HD membujuk Bunga (nama samaran), cewek 16 tahun, berbuat mesum di sebuah taman. Itu saja tidak cukup. HD telah bersekongkol dengan DI dan RI, dua rekannya, untuk merekam adegan mesum itu dengan kamera HP. Tak ketinggalan kota kecil Pacitan, adegan video porno yang diperankan mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) menghebohkan warga Kabupaten Pacitan. Video beradegan syur sepasang remaja, dan berdurasi 5 menit 50 detik ini beredar luas ke sejumlah pemilik handphone. Bukan itu saja, kedua makhluk berlainan jenis itu juga melakukan adegan petting dan aktivitas seksual layaknya suami istri. Kontan saja, beredarnya gambar hidup itu membuat warga penasaran. Terlebih pelakunya disebut-sebut berstatus mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Pacitan. (surabaya.detik.com) Di Cirebon, Beredar video mesum yang dilakukan pasangan selingkuh seorang pria beristri dengan siswi SMA negeri di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat membuat heboh masyarakat di bulan Ramadhan. Video berdurasi lima menit itu dibuat Juli 2008, di sebuah hotel di Kota Cirebon, namun baru beredar luas dua minggu terakhir sehingga Polsek Susukan sempat memanggil pasangan selingkuh yang kebetulan rumahnya bertetangga di Desa Gintung Lor, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Informasi yang dihimpun ANTARA News, dari wajah yang ada di video kemudian terkuak siswi tersebut bersekolah di SMA Negeri I Ciwaringin, kelas XII IPS-2. (antaranews.com) Di Ternate, kasus video porno mirip pedangdut Maria Eva dan mantan anggota DPR Yahya Zaini muncul lagi. Kali ini sepasang remaja di Ternate, Maluku Utara, yang memerankan video mesum tersebut. Pemeran wanita berusia 17 tahun dalam video itu diperkirakan adalah siswi sebuah sekolah menengah umum terkemuka di Kota Ternate. Visual adegan intim berdurasi hampir dua menit itu kini telah beredar luas dan menjadi tontonan sehari-hari masyarakat Ternate. Sejauh ini polisi belum menemukan pelaku pemeran video porno serta pihak yang menyebarluaskan rekaman adegan intim tersebut. (liputan6.com) Dan sepertinya fenomena ini akan terus berlanjut sampai mental remaja kita berubah. Berubah ke arah mana? Masih sangat relatif dan terasa berhimpitan di ruang berkabut. Degradasi moral? Atau atas nama kelahiran budaya baru? Budaya dunia, yang masih berkiblat total ke barat, yang memang semakin menegaskan hegemoni. 12

KESIMPULAN Dari ke – 5 artikel yang ada, itu semua menunjukkan bahwa budaya sex bebas di kalangan pemuda sudah meraja - lela. Hal ini ditandakan dengan banyaknya kasus video porno kalangan pelajar yang terbongkar oleh pihak yang berwajib. Bahkan menurut penelitian oleh seorang praktisi pertelevisian Indonesia, dia mengatakan bahwa telah lebih dari 500 video porno dibuat. Itu pun yang sudah ketahuan, dan diselesaikan oleh pihak berwajib. Kenyataannya masih banyakdiluar sana video – video porno yang masih beredar diberbagai media yang mudah di jangkau oleh semua kalangan, contohnya internet. Walaupun sekarang ini sudah ada Undang – Undang anti Pornografi dan Pornoaksi, dan salah satu pasal di situ menyebutkan “ Barangsiapa yang dengan sengaja menyimpan dan mengedarkan materi – materi yang berbau Pornografi, akan di tindak Hukuman pidana selama 6 Tahun atau denda sebanyak 6 Milyar Rupiah.” Dengan adanya ancaman pidana tersebut diharapkan akan membuat pihak – pihak yang mengendarkan materi – materi yang berbau porno itu akan merasa jera. Tetapi kenyataan di lapangan ternyata masalahnya berbeda. Masih banyak oknum – oknum yang dengan bebas mengdarkan VCD atau DVD porno yang dijual di pinggir – pinggir jalan, dan pembelinya pun bermacam – macam dari anak – anak SD sampai kalangan dewasa. Hal ini saya lihat sendiri di salah satu pedagang VCD di daerah Paledang, Bogor. Di situ, VCD dan DVD porno di pajang di paling depan, dan banyak anak – anak SD yang sedang memilih – milih VCD tersebut. Padahal pedagang itu berjualan di depan sebuah LP ( Lembaga Permasyarakatan ). Selain melalui VCD atau DVD porno, penylahgunaan

13

Related Documents

Makalah Ilmiah
December 2019 45
Ilmiah
October 2019 47
Presentasi Ilmiah
June 2020 8
Paper Ilmiah
April 2020 1
Projek Ilmiah
June 2020 1

More Documents from ""

Makalah Ilmiah
December 2019 45
Daftar Komponen Pc
June 2020 32
Tugas
December 2019 64
Tugas
December 2019 74
Karangan Ilmiah
December 2019 44
Cita-cita
December 2019 44