Makalah Ibu Elya.docx

  • Uploaded by: Atika Fatmala Sari
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Ibu Elya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,881
  • Pages: 22
MAKALAH KONSEP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN (Dosen Pembimbing : Elyasari, SST, M.keb)

TINGKAT : 1B OLEH : KELOMPOK 1        

Aisyah vika audia Alvyanti gracilya s. Aprila cantika sari Asty olyvia yuliana b. Atika fatmala sari Ayu puspita sari Asisah nur widiyah p. Cici selpi

: : : : : : : :

P00324018031 P00324018032 P00324018053 P00324018054 P00324018055 P00324018056 P00324018057 P00324018058

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII TAHUN 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang berkat atas rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Konsep Etika Moral Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan” dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas dan petunjuk sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Manfaat Penulisan BAB IIPEMBAHASAN A. Pengertian Etika, Etiket, Moral dan Hukum B. Sistematika Etika Umum dan Etika Social/Profesi C. Fungsi Stika dan Moralitas Hukum Pelayanan Kebidanan D. Sumber Etika E. Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab BAB IIIPENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan terhadap kualitas pelayanan kebidanan semakin meningkat seiringdengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan era globalisasi. Pemahamanyang baik mengenai etika profesi merupakan landasan yang kuat bagi profesi bidanagar mampu menerapkan dan memberikan pelayanan kebidanan yang profesionaldalam melakukan profesi kebidanan, dan dalam berkarya di pelayanan kebidanan, baik kepada individu , keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, para bidan maupuncalon bidan, harus mampu memahami kondisi masyarakat yang semakin kritis dalammemandang kualitas pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan.

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi.

Etika

atau

mekanismeuntuk

teori

moral

memecahkan

untuk masalah

memformulasikan etika.

Etika

prosedur

praktik

atau

merupakan

penerapan etika dalam praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik ketika kecelakaan terjadi keputusan harus segera dibuat.

Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang apa yang baik atau buruk, apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak), apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yangharus diindahkan oleh setiap anggota didalam melaksanakan tugas profesinya dandalam hidupnya di masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan etika? 2. Apa yang dimaksud dengan moral? 3. Apa fungsi etika dan moral dalam pelayanan kebidanan? 4. Bagaimana cara menyelesaikan kasus etika dan moral dalam praktik kebidanan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah: 1. Mengetahui pengertian etika 2. Mengetahui pengertian moral 3. Mengetahui fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan D. Manfaat Penulisan

Makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang etika, moral,dan fungsi moral dalam praktik kebidanan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika, Etiket, Moral dan Hukum a. Pengertian etika

Istilah etik yang digunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan dengan falsafah moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat pada waktu tertentu, sesuai dengan perubahan dan perkembangan norma atau nilai, sebab nilai atau norma berlaku sangat dipengaruhi oleh berjalannya waktu.

Etika, nilai dan norma keberadaannya tetap diperlukan manusia sebagai alat perlengkapan hidup bermasyarakat, banyak segi kehidupan yg penilaiannya dibebankan pada nilai, norma yang berlaku dilingkungan masyarakat itu sendiri sedangkan hukum tidak mampu untuk menjangkaunya. Banyak perilaku manusia yang tidak dapat dijangkau hukum tetapi penilaiannya hanya dapat diakukan oleh penilaian baik buruk, sehingga keberadaan etika, nilai maupun norma sangat diperlukan

1. Pengertian dari Bahasa

Untuk penjelasan pengertian etika dari segi bahasa kata, yaitu dari bahasa Yunani kuno, dari bahasa Inggris dan bahasa Latin. Bahasa Yunani kuno, kata etika berasal dari kata ethos, berarti karakter, watak kesusilaan atau adat atau kebiasaan. Bahasa 1nggris, etika berasal dari kata Ethics, artinya ukuran tingkah laku atau perilaku yang baik, yaitu sebuah perilaku atau tindakan manusia yang baik. Sedangkan kata etika dari Bahasa Latin berasal dari kata mos atau mores (jamak), artinya moral, adat, kebiasaan.

Disamping dari ketiga asal kata tersebut, kata etika dari bahasa sendiri Bahasa Indonesia, yaitu dari kamus Bahasa Indonesia oleh Poerwadarminta, tahun 1953 kata “etika” memiliki pengertian ilmu pengetahuan tentang asasasas, akhlak “moral”. Sedangkan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia yang disempurnakan (Depdikbud, 1988) etika memiliki beberapa pengertian, yaitu:

 ilmu tentang baik buruk tentang hak dan kewajiban moral  kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak  nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Dari pengertian yang bersumber dari bahasa tersebut, etika dapat diartikansebagai karakter, watak kesusilaan atau adat atau kebiasaan, ukuran tingkah laku atau perilaku yang baik, moral, adat, kebiasaan. Etika juga diartikan ilmu tentang baik buruk tentang hak dan kewajiban moral; kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatugolongan atau masyarakat.

2. Pengertian dari Ahli

Menurut Martin (1993), etika di definisikan “the discpline which canact as the performance index or reference for our control system” dalam pengertian ini etika diartikan memberikan batasan maupun standar yang mengatur tingkah laku manusia di dalam kelompok. (Purwoastuti, 2015:1)

Menurut James J. Spillane SJ, etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budimanusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.

Menurut Prof. DR. Fran Magnis Suseno, Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.

Aristoteles mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni : “Terminius Technicus & Manner and Custom”. Terminius Technicus, ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu, manner andcustom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature)yang sangat terikat dengan arti baik&buruk suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.

Dari penjelasan tentang etika dari beberapa ahli menunjukan bahwa etika memiliki pengertian sebagai konsep yang menunjukan arah dan tingkah laku manusia sebagai individu maupun sebagai kelompok, juga menjelaskan bahwa etika sebagai sebuah ilmu. Artinya etika memiliki kaidah pengetahuan yang dapat dipelajari, memiliki metode pemecahan masalah, dapat dikembangkan dapat

diteliti,

sehingga

etika

akan

senantiasa

sistem

mengatur

berkembang

mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan.

Etika

sebagai

sebuah

pergaulan

untuk

saling

menghormati, menghargai dalam berinteraksi menjaga martabat manusia, adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak asasi. Etika adalah aturan prilaku, adat kebiasaan dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Untuk menentukan baik buruknya perilaku, mekanismenya diatur oleh kelompoknya sendiri denganmembentuk sebuah badan yang ditugasi oleh kelompok sendiri.

b. Pengertian etiket

Etiket adalah tata cara dalam masyarakat, sopan dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusia. Arti etiket disini sama dengan adat

kebiasaan, yaitu sesuatu yang dikenal, diketahui dan diulangulangi serta menjadi kebiasaan dalam masyarakat, berupa kata-kata atau macam-macam bentuk perbuatan manusia dalam berinteraktif dengan manusia lainnya. Agar seseorang dapat diterima oleh kelompok masyarakat tertentu maka ia harus memahami etiket pergaulan berlaku pada masyarakat itu.

Untuk memelihara keseimbangan kehidupan pribadi maupun kehidupan bersama (sosial), manusia perlu mengetahui aturan-aturan, nilai-nilai, normanorma umum, maupun aturan ajaran agamanya. Manusia yang selalu berpikir kritis akan mampu menimbang perilaku, mana yang berdampak baik dan berdampak buruk. Kesadaran diri, harus berperilaku bagaimana ini, yang dikenal dengan ilmu etika.

c. Pengertian moral

Kata “moral” berasal dari bahasa latin mos (jamak/mores), yang berarti kebiasaan atau adat. Kata mores dipakai oleh banyak bahasa masih arti yang sama termasuk bahasa indonesia. Dalam kamus besar bahasa indonesia moral dijelskan dengan membedakan tiga ari :

1. Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum,mengenai perbuatan, sikap, akhlak, budi pekerti, susila dan ke#ajiban. 2. Kondisimental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, isi hatiatau keadaan perasaan sebagaimana terungkap di perbuatan. 3.

Ajaran kesusilaan yangdapat ditarik dari suatu cerita.

Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral

disebut “amora” artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.

Moral dalam Saman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jikaia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai keabsolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilairasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlakudan telah terbangun sejak lama.

Menurut

ensiklopedi

Pendidikan

Soeganda

Poerbacaraka,

moral

merupakan suatu istilah untuk menentuhkan batas-batas dari sifat-sifat, corakcorak, maksud-maksud, pertimbangan-pertimbangan atau perbuatan-perbuatan yang layak dapatdinyatakan baik/buruk, benar/salah.

d. Pengertian hukum

Pengertian Hukum adalah suatu sistem peraturan yang di dalamnya terdapat norma-norma dan sanksi-sanksi yang bertujuan untuk mengendalikan perilaku manusia, menjaga ketertiban dan keadilan, serta mencegah terjadinya kekacauan.

Ada juga yang mengatakan bahwa definisi hukum adalah suatu peraturan atau ketentuan yang dibuat, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, dimana isinya mengatur kehidupan bermasyarakat dan terdapat sanksi/ hukuman bagi pihak yang melanggarnya. Keberadaan hukum bertujuan untuk melindungi setiap individu dari penyalahgunaan kekuasaan serta untuk menegakkan keadilan. Dengan adanya hukum di suatu negara, maka setiap orang di negara tersebut berhak mendapatkan keadilan dan pembelaan di depan hukum yang berlaku.

B. Sistematika Etika

Sistematika mengartikan secara deskriptif tentang hal-hal secara berurutan dari awal hingga akhir dari sebuah susunan yang akan ditulis, yang secara garis besar terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Perilaku manusia demikian komplek. Keberadaan etika dalam kehidupan sangat penting, karena

merupakan

pedoman

perilaku

bagi

kelompoknya

dalam

hidup

bermasyarakat dalam rangka menciptakan keteraturan dan ketertiban.

Etika menjadi pedoman perilaku bagi kelompoknya, karena diyakini dengan kesadaran dan tanggung jawab, disusun menjadi sekelompok aturan perilaku dalam kelompoknya, dan ditulis menjadi sebuah rangkaian aturan yang mengatur,

membatasi,

melarang

dalam

perilaku

anggotanya.

Demikian

pentingnya etika dalam kehidupan bermasyarakat, Lembaga MPR, melalui ketetapan MPR R1 No: VI/MPR/2001 menetapkan tentang Etika Kehidupan Bangsa

yang

bersumber Pancasila.

Etika

berkehidupan

berbangsa

dan

bernegara antara lain, Etika Sosial Budaya,Etika Politik dan Pemerintajan, Etika Ekonomi dan Bisnis, Etika Penegakan Hukum yang berkeadilan dan Etika lingkungan, Etika Kesehatan, serta Etika Kebidanan.

Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusialaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral. Manusia

disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika. Etika dibagi menjadi dua, yaitu:

 Etika Deskriptif Etika deskriptif ialah etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif ini termasuk bidang ilmu pengetahuan empiris dan berhubungan erat dengan kajian sosiologi. Terkait dengan bidang sosiologi, etika deskriptif berusaha menemukan dan menjelaskan kesadaran, keyakinan, dan pengalaman moraldalam suatu kultur tertentu. Etika deskriptif mungkin merupakan suatu cabang sosiologi, tetapi ilmu tersebut penting bila kita mempelajari etika untuk mengetahui apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap tidak baik. Kaidah etika yang biasa dimunculkan dalam etika deskriptif adalah adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan

buruk,

tindakan-tindakan

yang

diperbolehkan

atau

tidak

diperbolehkan.

Etika deskriptif dapat dibagi menjadi dua bagian, sejarah moral dan fenomenologi moral. Sejarah moral adalah bagian etika deskriptif yang bertugas untuk meneliti cita-cita, aturan-aturan dan norma-norma moral yang pernah diberlakukan dalam kehidupan manusia pada kurun waktu dan suatu tempat tertentu atau dalam suatu lingkungan besar mencakup bangsa-bangsa. Sedangkan fenomenologi moral adalah etika deskriptif yang berupaya menemukan arti dan makna moralitas dari berbagai fenomena moral yang ada. Fenomenologi moral tidak berkomponen

menyediakan

petunjuk-petunjuk

atau batasan-batasan

moral yang perlu dipegang oleh manusia. Fenomenologi moral tidak membahas

apa

yang

dimaksud

yangdimaksud dengan yang salah.

dengan

yang

benar

dan

apa

 Etika Normatif Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang di mana berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalahmasalah moral. Etika normatif adalah etika yang mengacu pada normanorma atau standar moral yang diharapkan untuk mempengaruhi perilaku, kebijakan, keputusan, karakter individu, dan struktur sosial.

Etika normatif inilah yang sering disebut dengan filsafat moral atau biasa juga disebut etika filsafat. Etika normatif dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, etika normatif yang terkait dengan teori-teori nilai yang mempersoalkan sifat kebaikan. Kedua, etika normatif yang berkenaan dengan teori!teori keharusan yang membahas masalah tingkah laku. Etika normatif, membahas dan mengkasi ukuran baik buruk tindakan manusia, yang bisa dikelompokan menjadi : 1. Etika umum : yang membahas berbagi hal yeng berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori dan prinsip moral. 2. Etika khusus : terdiri dari etika sosial, individu, terapan. 

Etika sosial menerapkan tanggung jawab sosial dan hubungan antar sesama manusia dalam aktivitasnya.



Etika individu lebih menerapkan pada kewajiban manusia sebagai pribadi.



Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi.

Secara singkat dapat dikatakan, etika normatif bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktik. Kaidah yang sering muncul dalam etika normatif, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma, serta hak dan kewajiban

C. Fungsi Etika Dan Moralitas Dalam Pelayanan Kebidanan -

Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien.

-

Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan/membahayakan orang lain. Menjaga privacy setiap individu. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah. Menghasilkan tindakan yg benar. Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.

D. Sumber Etika

Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar Pancasila dapat dijadikan sebagai sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.

E. Hak Kewajiban Dan Tanggung Jawab

Hak merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau sekelompok orang terhadap orang atau sekelompok orang lain. Ada beberapa macam hak, antara lain hak legal dan moral. Hak legal merupakan hak yang didasarkan atas hukum. Hak moral adalah didasarkan pada prinsip atau etis.

Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain dan setiap hak seseorang berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut. Menurut John Stuart Mill bahwa kewajiban meliputi kewajiban sempurna dan kewajiban tidak sempurna. Kewajiban sempurna artinya kewajiban didasarkan atas keadilan, selalu terkait dengan hak orang lain. Sedangkan kewajiban tidak sempurna, tidak terkait dengan hak orang lain tetapi bisa didasarkan atas kemurahan hati atau niat berbuat baik (Wahyuningsi, 2008).

Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. Hak pasti berhubungan dengan individu, yaitu pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk pasien, jadi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien. Sedang kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh bidan. Seharusnya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban yang harus diberikan oleh pasien.Menempatkan kebutuhan pasen di atas kepentingan sendiri. Melindungi hak pasen untuk memperoleh keamanan dan pelayanan yang berkualitas dari perawat. Selalu meningkatkan pengetahuan, keahlian serta menjaga perilaku dalam melaksanakan tugasnya. Tanggung jawab menunjukkan kewajiban. Ini mengarah kepada kewajiban yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan secara professional. Manajer dan para staf harus memahami dengan jelas tentang fungsi tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing perawat dan bidan serta hasil yang ingin dicapai dan bagaimana mengukur kualitas kinerja stafnya. Perawat yang professional akan bertanggung jawab atas semua bentuk tindakan klinis keperawatan atau kebidanan yang dilakukan dalam lingkup tugasnya.

Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan guna memperoleh hasil pelayanan keperawatan atau kebidanan yang berkualitas tinggi. Yang perlu diperhatikan dari pelaksanaan tanggung jawab adalah memahami secara jelas tentang “uraian tugas dan spesifikasinya” serta dapat dicapai berdasarkan standar yang berlaku atau yang disepakati. Hal ini berarti perawat mempunyai tanggung jawab yang dilandasi oleh komitmen, dimana mereka harus bekerja sesuai fungsi tugas yang dibebankan kepadanya.

Untuk mempertahankannya, perawat dan bidan hendaknya mampu dan selalu melakukan introspeksi serta arahan pada dirinya sendiri (self-directed), merencanakan pengembangan diri secara kreatif dan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas kinerjanya. Hal ini diperlukan agar mereka dapat mengidentifikasi elemen-elemen kritis untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja klinis mereka, guna memenuhi kepuasan pasen dan dirinya sendiri dalam pekerjaannya. Mencatat respon dan perkembangan pasen dengan lengkap dan benar merupakan salah satu tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugasnya.

 Hak Pasien

Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien: -

Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya. Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan. Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses persalinan berlangsung.

-

-

-

-

-

Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dad pihak luar. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat. Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi: Penyakit yang diderita,Tindakan kebidanan yang akan dilakukan ,Alternatif terapi lainnya Prognosisnya, Perkiraan biaya pengobatan Pasien berhak men yetujui/mem berikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab sendiri sesuadah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal-praktek.

 Kewajiban Pasien

-

-

Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tat tertib rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang merawatnya. Pasien dan atau penangungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat. Pasien dan atau penangggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

 Hak Bidan

-

Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk mmingkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.

 Kewajiban Bidan Terhadap Pasien

-

-

Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau keluarga. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta risiko yang mungkiri dapat timbul. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan dilakukan. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan. Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secra timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan.

 Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya

-

Setiap bidan harus menjalin hubungan yang baik dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

 Kewajibian Bidan Terhadap Profesinya

-

-

-

Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

 Kewajiban Bidan TerhadapDiri Sendiri

-

Setiap bidan wajib memelihara kesehatannva agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik.

-

Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

 Kewajiban Bidan Terhadap Nusa, Bangsa dan Tanah Air

-

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidan kesehatan khususnya dalam pelayanan KIA/ KB dan kesehatan keluarga.

-

Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Untuk menentukan

baik

buruknya

perilaku,

mekanismenya

diatur

oleh

kelompoknya sendiri dengan membentuk sebuah badan yang ditugasi oleh kelompok sendiri. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.

B. Saran

Dalam melaksanakan praktik bidan sebaiknya sesuai dengan wewenang yang diatur dalam perundang-undngan yang berlaku sehingga bisa tercipta keselarasan atara moral dan etika dalam pelayanan kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

Purwoastuti, Th. Endang, Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan.

https://id.pdfcoke.com/document/340499888/Etika-dan-Moral-dalam-pelayanankebidanan

Related Documents

Makalah Ibu Nana.docx
June 2020 16
Makalah Ibu Mia.docx
December 2019 26
Makalah Ibu Elya.docx
April 2020 16
Makalah Ibu Intan.docx
June 2020 15
Makalah Cover Ibu Ina.docx
September 2019 22

More Documents from "Damhari"

Makalah Ibu Elya.docx
April 2020 16
Narkoba Penyajian Data.docx
October 2019 18
Kusta.docx
May 2020 5
Leaflet Kanak-kanak.docx
November 2019 50