Makalah Fitofarmaka.docx

  • Uploaded by: Azqi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Fitofarmaka.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,160
  • Pages: 8
MAKALAH

FITOFARMAKA

Disusun oleh : AZQI AS FARIK Guru Mata Pelajaran : Ibu Mila

FARMAKOGNOSI SMK KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

Indikasi

: TENSIGARD CAP digunakan sebagai Pengobatan Alternatif untuk tekanan darah tinggi dan kolesterol

Kategori

: Hipertensi

Komposisi

: Ekstr Apii herba 92 mg (Seledri), ekstr Orthosiphonis folium 28 mg (Daun kumis kucing)

Dosis & Cara Penggunaan

: Untuk membantu pengobatan TENSIGARD CAP diminum 3 kali sehari 1 kapsul dan untuk pemeliharaan TENSIGARD CAP diminum 2 kali sehari 1 kapsul. TENSIGARD CAP dapat diminum sebelum maupun sesudah makan. Untuk hasil yang optimal TENSIGARD CAP diminum setiap hari secara teratur.

Kemasan

: Dus, Kapsul 3 X 10

Efek Samping

: TENSIGARD CAP terbuat dari bahan-bahan alami sehingga tidak memiliki efek samping, namun hindari penggunaanTENSIGARD CAP melebihi dosis yang dianjurkan. Bila terjadi efek lain diluar kegunaan TENSIGARD CAP, segera hentikan penggunaan TENSIGARD CAP dan konsultasikan ke Dokter.

Kontra Indikasi

: hipersensitiv

Perhatian

: gunakan tidak melebihi dosis yang dianjurkan, hentikan pemakaian jika timbul reaksi alerg

(https://www.klikdokter.com/obat/tensigard-cap)

Orthosiphonis Folium

1

Nama lain java tea Tanaman asa

: Daun kumis kucing, daun remujung,

: Orthosiphon aristatus (BI.) Miq., yang disebut juga Orthosiphon grandiflorus Bold. Dan Orthosiphon stamineus Benth. Keluarga : Lamiaceae Zat berkhasiat utama / isi : Garam kalium, glukosida, orthosiphon, minyak atsiri, dan saponin Penggunaan : Diuretika Pemerian : Bau khas aromatic lemah, rasa agak asin, agak pahit, dan kelat (https://puskesmasmojoagung.wordpress.com/2009/07/01/informasi-tentang-pemanfaatan-tanaman-obat-alam-indonesia/)

APII GRAVEOLENTIS FOLIUM Nama Lain Nama Tanaman Asal Keluarga Zat berkhasiat utama/isi Penggunaan Pemerian

: Daun seledri : Apium graveolens : Apiaceae : Flavo-glukosida (apiin), zat pahit, minyak atsiri, vitamin, kaolin, lipase : Memacu enzim pencernaan (stomakik), peluruh seni (diuretika) : Bau aromatik, rasa agak asin, menimbulkan rasa tebal di lidah

(http://devinurmiati.blogspot.com/2017/01/simplisia-folium.html)

2

PENGERTIAN FITOFARMAKA

Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarat ilmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal terstandar di sarana pelayanan kesehatan. (http://dendymulya.blogspot.com/2014/11/pengertian-dari-fitofarmaka.html)

1. Obat Fitofarmaka Obat Fitofarmaka adalah Obat herbal yang sudah melalui studi praklinis dan klinis dimana formula mengandung obat yang berefek kuratif atau menyembuhkan dan telah melalui uji toksikologi (pembuktian syarat keamanan obat secara formal), uji klinik (manfaat pencegahan dan penyembuhan penyakit atau gejala penyakit, dan uji farmakologi (pembuktian efek atau pengaruh obat). Obat fitofarmaka dapat disejajarkan dengan obat-obatan modern karena memiliki tahap pengembangan dan pengujian sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Tahap seleksi. Tahap Biological Screening Tahap Penelitian Farmakodinamik Tahap Pengujian Toksisitas Lanjut Tahap Pengembangan Sediaan (Formulasi) Tahap Uji Klinik Pada Manusia

3

Daftar Nama Obat Fitofarmaka 1. Diabmeneer Nyonya Meneer : Fitofarmaka Diabetes (Kencing Manis) mengandung ekstrak momordica fructis yang membantu mengurangi konsentrasi gula darah. 2. Stimuno Dexa Medica : Fitofarmaka Modulator Imun (Imunomodulator); ekstrak Phylanthus niruri atau meniran di dalamnya berkhasiat merangsang tubuh lebih banyak memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar bekerja optimal. 3. Tensigard Phapros : Fitofarmaka Hipertensi (Darah Tinggi); ekstrak apii herba dan ekstrak orthosiphonis berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. 4. Rheumaneer Nyonya Meneer : Fitofarmaka Rematik; mengandung ekstrak Curcumae Rhizoma yang berkhasiat melancarkan peredaran darah, menghilangkan nyeri dan kaku sendi, menghangatkan, dan menyegarkan badan. 5. X-Gra Phapros : Fitofarmaka Lemah Syahwat (Impoten Aphrodisiaka); terbuat dari ekstrak ginseng, royal jelly, ekstrak ganoderma, dan lainnya. Obat ini berkhasiat meningkatkan stamina pria dan membantu mengatasi disfungsi ereksi serta ejakulasi dini. 6. Nodiar Kimia Farma – Fitofarmaka Diare (Mencret); yang terbuat dari ekstrak apel dan rimpang kurkuma. Kandungan attapulgite dan pectin di dalamnya diklaim dapat mengabsorpsi virus, bakteri, gas, dan toksin yang terdapat dalam usus. (http://laodesamsul.blogspot.com/2017/01/daftar-nama-nama-obat-fitofarmaka.html)

4

I. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kedua terkaya di dunia dalam halkeanekaragaman hayati. Terdapat sekitar 30.000 jenis (spesies) yang telahdiidentifikasi dan 950 spesies diantaranya diketahui memiliki fungsi biofarmaka,yaitu tumbuhan, hewan, maupun mikroba yang memiliki potensi sebagai obat,makanan kesehatan, nutraceuticals, baik untuk manusia, hewan maupun tanaman.Dengan kekayaan tersebut Indonesia berpeluang besar untuk menjadi salah satunegara terbesar dalam industri obat tradisional dan kosmetika alami berbahanbaku tumbuh-tumbuhan yang peluang pasarnya pun cukup besar. Sebagai salah satu alternatif pengembangan biofarmaka, fitofarmaka ataulebih dikenal dengan tanaman obat, sangat berpotensi dalam pengembanganindustri obat tradisional dan kosmetika Indonesia. Selama ini, industri tersebutberkembang dengan memanfaatkan tumbuhtumbuhan yang diperoleh dari hutanalam dan sangat sedikit yang telah dibudidayakan petani. Bila adapun, teknik budidaya dan pengolahan bahan baku belum menerapkan persyaratan bahan bakuyang diinginkan industri , yaitu bebas bahan kimia dan tidak terkontaminasi jamurataupun kotoran lainnya. Dalam memacu pengembangan agribisnis berbasis fitofarmaka di tingkatpetani, sangatlah penting peningkatan kemampuan petani dalam hal budidayatanaman obat. Disamping hal budidaya, segi pasca panen dan pemasaran jugaperlu ditingkatkan dalam upaya memacu pengembangan industri obat tradisionaldan kosmetika Indonesia. Obat bahan alam yang semula banyak dimanfaatkan oleh negara-negara diAsia, Amerika Selatan dan Afrika, sekarang meluas sampai ke negara-negaramaju di Australia dan Amerika Utara. Awalnya obat bahan alami digunakansebagai tradisi turun-temurun. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan danberkembangnya teknologi, baik produksi maupun informasi, uji praklinik danklinik dilakukan untuk memperoleh keyakinan khasiat obat bahan alam. (https://dokumen.tips/documents/makalah-fitofarmaka.html)

I

II. ISI

Penggunaan obat tradisional di Indonesia sudah berlangsung sejak ribuantahun yang lalu, sebelum obat modern ditemukan dan dipasarkan. Hal itutercermin antara lain pada lukisan di relief Candi Borobudur dan resep tanamanobat yang ditulis dari tahun 991 sampai 1016 pada daun lontar di Bali.Indonesia yang beriklim tropis merupakan negara dengan keanekaragamanhayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Indonesia memiliki sekitar 25 000-30 000 spesies tanaman yang merupakan 80% dari jenis tanaman di dunia dan 90% dari jenis tanaman di Asia. Saat ini, meskipun obat tradisional cukup banyak digunakan olehmasyarakat dalam usaha pengobatan sendiri (self-medication), profesikesehatan/dokter umumnya masih enggan untuk meresepkan ataupunmenggunakannya. Hal tersebut berbeda dengan di beberapa negara tetanggaseperti Cina, Korea, dan India yang mengintegrasikan cara dan pengobatantradisional di dalam sistem pelayanan kesehatan formal. Alasan utamakeengganan profesi kesehatan untuk meresepkan atau menggunakan obattradisional karena bukti ilmiah mengenai khasiat dan keamanan obat tradisionalpada manusia masih kurang.1 Obat tradisional Indonesia merupakan warisanbudaya bangsa sehingga perlu digali, diteliti dan dikembangkan agar dapat digunakan lebih luas oleh masyarakat. Obat tradisional ialah bahan atau ramuan bahan yang berasal daritumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahantersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatanberdasarkan pengalaman. Penggolongan obat adalah obat yang berbasis kimia modern, padahal jugadikenal obat yang berasal dari alam, yang biasa dikenal sebagai obat tradisional.Obat tradisional Indonesia dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu obat tradisionalatau jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Namun, dengan semakinberkembangnya teknologi, telah diciptakan peralatan berteknologi tinggi yangmembantu proses produksi sehingga industri jamu maupun industri farmasi. (https://dokumen.tips/documents/makalah-fitofarmaka.html)

II

DAFTAR PUSTAKA

Klik dokter - https://www.klikdokter.com/obat/tensigard-cap (Diakses pada tanggal 20 januari 2019 pukul 20.10) Farmakognosi (simplisia) - http://devinurmiati.blogspot.com/2017/01/simplisia-folium.html (Diakses pada tanggal 20 januari 2019 Pukul 20.56 wib) Farmakognosi Orthosinosis Folium - http://catatannosi.blogspot.com/2017/02/simplisiaorthosiphonis-folium.html (Diakses pada tanggal 20 januari 2019 pukul 21.00 wib) Pengerian Fitofarmaka - http://dendymulya.blogspot.com/2014/11/pengertian-darifitofarmaka.html (Diakses pada tanggal 20 januari 2019 pukul 21.30) Obat fitofarmaka dan daftar obat fitofarmaka http://laodesamsul.blogspot.com/2017/01/daftar-nama-nama-obat-fitofarmaka.htm (Diakses pada tanggal 20 januari 2019 pukul 21.56)

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""