BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sistem komputer terdiri dari beberapa komponen yang saling mendukung satu sama lain, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna komputer (user/brainware). Hardware, software, dan brainware saling bekerja sama saling membangun sebuah sistem, dengan kata lain komputer tidak akan bisa beroperasi jika salah satu dari ketiga komponen tersebut tidak terpenuhi. Selain hardware, software, dan brainware, ada pula yang dikenal dengan firmware, Basic Input Output System (BIOS) merupakan firmware (perangkat permanen / tetap / kokoh). BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara software atau dengan kata lain disebut dengan istilah jumper less. BIOS menyediakan interface antara sistem operasi dengan hardware yang terpasang pada PC, maka BIOS-pun harus sanggup mengendalikannya secara otomatis apabila sistem operasi melakukan suatu proses input output yang melibatkan salah satu komponen hardware di dalamnya. Pentingnya keberadaan BIOS membuatnya menjadi faktor vital untuk menjaga kelangsungan seluruh aktivitas pada PC. Komponen PC yang dapat disetting melalui BIOS hanya tertentu saja dan merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mother board. Berikut komponen yang dapat disetting melalui BIOS :
Hard disk
CD-ROM
RAM
Processor
LAN onboard
Soundcard onboard
VGA onboard
B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah, yaitu : 1. Menyelesaikan
tugas
makalah
yang
merupakan
rangkaian
kegiatan dari praktek kerja industri (prakerin). 2. Berbagi wawasan pengetahuan dan ilmu kepada para pembaca tentang cara Mengenal BIOS dalam setiap PC. 3. Berbagi wawasan pengetahuan dan ilmu kepada para pembaca tentang cara mengoperasikan BIOS untuk mengaktifkan dan menonaktifkan komponen PC. 4. Untuk mempersiapkan keahlian di lapangan kerja sebagai tenaga kerja yang handal, terampil, cekatan, disiplin
serta
siap mental
dalam menghadapi perkembangan kemajuan teknologi secara mengglobal.
C. Batasan Masalah Dalam makalah ini penulis hanya menjelaskan setting komponen software danhardware PC tertentu, melalui Award BIOS dalam sebuah PC atau laptop.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian BIOS BIOS (Basic Input Output System) atau dasar sistem input dan output adalah program controller standar yang terpasang pada mother board, program ini disimpan dalam suatu chip dalam komputer. BIOS merupakan software
yang dipasang pada chip komputer untuk
mengatur operasi dasar seperti hard disk, memori, VGA, dan lainlain.
Bagian
dari
sistem
operasi
yang
bisa mengidentifikasi
setting program yang digunakan untuk mem-boot komputer, sebelum menempatkan disket sistem. BIOS terdapat di ROM dari sistem dan umumnya tersimpan secara permanen. Program yang digunakan mikroprosesor untuk menyalakan komputer. BIOS juga mengatur aliran data antara sistem operasi komputer dan perangkat tambahan yang terhubung pada komputer. Ketika sebuah komputer pertama dijalankan, ia membaca BIOS chip untuk instruksi tentang apa yang harus dilakukan. Test BIOS biasanya melakukan Power On Self Test untuk memastikan bahwa semua yang diperlukan komponen hardware yang terpasang ke komputer. Setelah tes POST, komponen utama (keyboard, sistem memori, IDE drives) diinisialisasikan. Pada BIOS biasanya ditentukan (oleh produsen komputer) lokasi untuk bootable sistem operasi. Untuk mengkonfigurasi atau melihat dari satu konfigurasi BIOS, urutan penekanan khusus harus dilakukan pada saat startup. Akan ada pesan yang menunjukkan bahwa kunci untuk menekan, tetapi karena disajikan untuk tidak lebih dari tiga detik (dan sering kurang dari satu detik), ini kunci umum yang harus mencoba : F1, F2, DEL, ESC.
Setelah konfigurasi BIOS layar terlihat, pengguna biasanya dapat mengubah urutan boot, menetapkan sandi (untuk OS atau BIOS itu sendiri),
mengubah
kecepatan
prosesor,
dan
mengaktifkan
/
menonaktifkan num lock pada keyboard. Tugas-tugas umum lainnya termasuk
sistem
yang
mengatur
waktu
dan
tanggal,
dan
mengkonfigurasi rendah tingkat daya manajemen, Seperti hard disk dan video shutdown. Tidak ada bahaya mengubah pengaturan, namun jika tidak membuat perubahan yang benar maka ada kemungkinan bahwa tidak akan terjadi boot
komputer,
atau
kerusakan
yang
mungkin terjadi dengan prosesor dan memori.
B. Jenis BIOS BIOS tergolong kedalam suatu chip dan diisi dengan cara elektromagnetik (pencahayaan). Pada umumnya BIOS disimpan dalam chip EPROM (Erasable Programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable Programmable ROM). Chip EEPROM adalah menguntungkan karena mereka dapat diupdate oleh pengguna dengan mudah, produsen hardware seringkali mengeluarkan update BIOS untuk mengupgrade produk mereka, meningkatkan kompatibilitas dan menghapus bug. Namun keuntungan ini memiliki risiko, BIOS tidak benar dalam proses upgrade bisa membuat komputer atau perangkat tidak dapat digunakan. Untuk menghindarinya, BIOS yang baru menggunakan boot block, bagian dari BIOS yang berjalan pertama dan harus diperbaharui secara terpisah. Di pasaran ada banyak sekali perusahaan komputer yang mengeluarkan produk BIOS, antara lain: Award BIOS, Phoenix BIOS, Ami BIOS, compaq, IBM Aptivas, Thinkpads, dan lain-lain tergantung dari merk mother boardnya. Yang sering digunakan, mother board yang ada pada computer build up, BIOS yang dibuat sendiri dari vendornya contohnya : Dell, Hp, Acer. Pada umumnya istilah-istilah di dalam BIOS bervariasi tiap produsen tetapi sebenarnya mempunyai fungsi yang identik.
Dalam makalah ini digunakan jenis Award BIOS sebagai contoh untuk menkonfigurasi komponen PC. Sedangkan untuk BIOS merk lain hampir sama, hanya letak dan nama menu-menu pokoknya saja yang berbeda.
C. Penyebab Rusaknya BIOS Masalah pada BIOS dapat terjadi, BIOS dapat rusak misalnya oleh masa pakainya yang sudah terlalu lama, penggunaan yang salah pada BIOS, dan adanya pengaruh dari virus misalnya virus CIH, yang mampu menghapus Flash ROM BIOS konten, rendering / kinerja sistem komputer tidak stabil. Virus CIH juga dikenal sebagai “Virus Chernobyl”, muncul untuk pertama kali pada pertengahan tahun 1998 dan menjadi aktif pada bulan April 1999. Munculnya virus tersebut sangat mempengaruhi sistem BIOS dan seringkali PC tidak dapat boot sama sekali. BIOS sebenarnya dapat diperbaiki walaupun memerlukan resource lain, BIOS dapat diupdate firmwarenya (flashing). Proses perbaikan BIOS dapat dilakukan dengan melakukan pengkopian flash BIOS yang rusak pada mother board yang identik dan sejenis. Flashing atau update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dan lakukan setup software flashing yang didapatkan dari website mother board bersangkutan.
D. Akibat Salah Setting BIOS Salah konfigurasi dan setting adalah salah satu penyebab lambatnya serta turunnya tenaga PC kita, beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi PC kita. Misalnya setup untuk optimalisasi memory, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk memory dan processor dapat dilakukan lewat pilihan option di BIOS lalu kita terlewatkan mengaktifkan cache memory maka terjadi adalah jalannya PC akan tersendat-sendat bahkan layaknya siput. Cache memory dapat mempercepat kinerja dengan membantu transfer data dari memory utama ke processor. Masalah keamanan,
kita bisa membuat password BIOS agar orang yang tidak berhak, tidak bisa menggunakan PC kita (walaupun cara ini dapat di bongkar dengan teknik hacking).
E. Fungsi dan Kegunaan BIOS Fungsi utama BIOS adalah untuk memuat dan memulai sistem operasi, BIOSpun memiliki fungsi-fungsi yang sangat penting, yaitu : 1. Inisialisasi serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware). 2. Membuat dan menjalankan system operation (sistem operasi). 3. Mengatur beberapa setting dalam komputer. 4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS runtimen service. Adapun kegunaan BIOS, yaitu : a. Mengkonfigurasi perangkat keras, b. mengatur waktu dan tanggal system, c. mengaktifkan atau menonaktifkan komponen system. d. Pilih perangkat yang memenuhi syarat menjadi perangkat boot potensial!. e. Berbagai sandi mengatur prompt, seperti password untuk mengamankan akses ke fungsi UI BIOS itu sendiri dan mencegah pengguna berbahaya dari boot sistem dari perangkat periferal yang tidak sah.
F. Persiapan Peralatan Satu unit komputer (PC) atau laptop.
G. Proses Setting BIOS a) Sebelum
melakukan
setting
mengaktifkan PC dengan
BIOS
terlebih
menekan
tombol
dahulu
harus
power. Untuk
melakukan setting pada BIOS kita harus menekan tombol delete, ada juga PC yang menggunakan F2 atau Ctrl+Alt+Delete.
b) Setelah tampilan pada layar menunjukkan Award BIOS Setup Utility, kita akan melihat menu-menu pokok di dalam Award BIOS ini, yaitu: Main, Advanced, Power, Boot, Exit.
Gambar 1. Tampilan menu-menu Award BIOS setup utility Berikut langkah-langkah atau urutan untuk proses setting komponen PC melalui Award BIOS :
1. Hard disk dan CD-ROM BIOS hanya mangatur aktif tidaknya sebuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk, baik secara manual maupun otomatis. Terletak dalam menu Main kemudian dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.
Gambar 2. Pengenalan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS
Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke submenu letak hard disk atau CD ROM terpasang. Asumsikan bahwa hard disk terlatak pada primary master.
Gambar 3. Penentuan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS Menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah type, dalam menu tersebut terdapat pilihan diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dan None. Untuk lebih amanya pilih auto karena system akan medeteksi secara otomatis peralatan yang terpasang, sedangkan none digunakan untuk men-disable hard disk atau tidak ada peralatan yang terpasang.
2. RAM (Random Acces Memory) RAM hanya dapat diatur bagian clock latencynya saja tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat disetting secara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking yang dapat disetting
Chip Configuration
manual. Untuk mensetting masuk ke menu Advanced.
Gambar 4. Pengaturan RAM pada BIOS Menu di atas untuk menentukan setting secara manual atau otomatis terletak dalam sub menu SDRAM Configuration Untuk By SPD akan dilakukan setting secara otomatis oleh sistem sedangkan untuk setting secara manual pilih User Define. Hatihati
dalam
mengubah nilai
Clock latency dari RAM, menu
ini terletak pada SDRAM CAS Latency, sesuaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunakan pilihan secara otomatis selain lebih aman, nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.
3. Prosesor Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan kemampuannya. Untuk setting dengan BIOS tidak semua prosesor bisa diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di setting lewat BIOS. Untuk mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu Advanced, maka akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed
merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakukan seting pada bagian CPU / Memory frequency ratio. Pada bagian menu advanced dapat disetting CPU Speed dengan pilihan manual. Tetapi perlu diingat sesuaikan dengan kemampuan prosesor, karena jika tidak maka akan berakibat fatal.
Gambar 5. Pengaturan Prosesor pada BIOS
4. LAN Onboard dan Sound Onboard LAN Onboard dan Sound Onboard sama dalam setting konfigurasi BIOSnya. Untuk mengaktifkan dengan memilih enabled pada masing-masing komponen. Menonaktifkan cukup dengan memilih disabled, opsi auto digunakan untuk medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan otomatis
mengaktifkan
komponen
konfigurasi komponen LAN Onboard
tersebut. dan
Saat
masuk
Sound Onboard,
masuk kemenu Advanced Chip Configuration. Dalam versi BIOS ini LAN Onboard dengan menu MCP MAC Controller sedangkan
Sound
Onboard
dengan
menu
MCP
Audio
Controller, pilih enabled atau auto untuk mengaktifkan komponen tersebut. Perlu diingat apabila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinonaktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O address-nya.
Gambar 6. Pengaturan LAN dan Sound onboard pada BIOS
5. VGA Onboard Untuk mengatur komponen VGA onboard
yang perlu
diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya shared memory. Shared memory adalah memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya nilai shared memory tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang terpasang. Untuk mangatur besarnya shared memory masuk ke menu Advanced
Chip Configuration. Pilih bagian “VGA
Shared
size”.
memory
Besar kecilnya nilai memory yang
diambil tergantung dari Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang.
Gambar 7. Pengaturan VGA Onboard pada BIOS Dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Advanced digunakan
untuk
PCI Configuration,
memilih urutan deteksi dari VGA yang
terpasang dalam sistem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA Card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunakan adalah Onboard maka setting dengan Onboard VGA.
Gambar 8. Penentuan Jenis VGA Onboard lewat BIOS
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan BIOS (Basic Input Output System), merupakan sebuah program yang mengatur konfigurasi komponen input dan output yang terpasang pada PC baik secara software maupun hardware. BIOS adalah bagian pertama boot komputer, dan merupakan pengaturan untuk boot sistem operasi. Serta juga bertanggung jawab untuk beberapa bagian yang paling mendasar komputer interface seperti keyboard dan video juga dapat berkomunikasi dengan kartu NIC dan kabel data, bahkan memberikan fasilitas untuk booting dari interface. BIOS menyediakan interface antara sistem operasi dengan hardware yang terpasang pada PC, maka BIOS-pun harus sanggup mengendalikannya secara otomatis apabila sistem operasi melakukan suatu proses input output yang melibatkan salah satu komponen hardware di dalamnya. Pentingnya keberadaan BIOS membuatnya menjadi faktor vital untuk menjaga kelangsungan seluruh aktivitas pada PC. Semua setting pada BIOS harus disesuaikan pada kapasitas besar kecilnya size hard ware dan jenis hard ware yang terpasang. Jika tidak disesuaikan dengan benar maka akan berakibat fatal. BIOS, bagian dari sistem operasi yang dapat mengidentifikasi setting program yang digunakan untuk mem-boot komputer. BIOS terdapat di ROM dari sistem, dan pada umumnya BIOS tersimpan secara permanen.
B. Saran Bagi adik-adik kelas X yang akan mengikuti praktek kerja industri (prakerin) mendatang, persiapkanlah bekal baik moril maupun materil, serta ilmu pengetahuan yang cukup dan luas, khususnya
ilmu
pengetahaun sesuai program
keahlian,
untuk
program
keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) diharapkan mampu menguasai berbagai macam sistem operasi sebagai bekal dasar untuk mengikuti prakerin, agar nantinya di dunia kerja bisa cepat beradaptasi dilingkungan prakerin dan mampu menyeimbangi tiaptiap pekerjaan atau tugas yang diberikan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat serta perkembangan zaman modern, kita sebagai makhluk sosial perlu mengikuti perkembangan zaman tersebut. Jangan hanya diam dalam
satu
proses
kehidupan
tetapi
kita
harus
berjalan
menyusurinya, banyak halangan dan rintangan tetapi dengan niat kita
yang
kuat
serta
pola
kehidupan
kita
sudah
mampu
menyesuaikan perkembangan zaman, maka berhasillah sudah kita untuk menjawab tantangan tersebut. Agar kita tidak termasuk orang yang ketinggalan zaman dan gagap teknologi, sayang sekali bila anak TKJ gagap teknologi. Tidak mampu bersaing pada zaman yang semakin maju dan modern ini.