MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak balita meninggal. Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak balita meninggal setiap tahun. (university of Indonesia “make every mother and child count” 7 april 2005). Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 334/100.000 kelahiran hidup. (panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal) di Sumbar AKI 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang angka kematian ibu 13/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Sumbar). Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 20012010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan maternal dan neonatal sebagai prioritas program pembangunan nasional. Selain itu intervensi dalam safe motherhood melakuakn pendekatan dengan mengganggap semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia mamapu melakukan tugas kebidanan sesuai standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih memberikan perawatan dan
nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam hamil ,persalianan dan nifas. Untuk melakukan persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir. Setiap saat ia harus mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal atau kemungkianan akan timbul keadaan yang abnormal yang mengharuskan melakukan rujukan. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah ibu hamil normal. 1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil Ny “S” G I P0000 dengan anemia ringan UK 18 Minggu. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah, kebutuhan. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera. Mahasiswa dapat mengembangkan masalah. Mahasiswa dapat melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana. Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Anemia Dalam Kehamilan Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002) sedangkan Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah dibawah 11% gram pada usia kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002). Jadi Anemia bukan penyakit kurang darah tapi, kurangnya sel darah merah karena jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah. 2.2 Jenis – Jenis Anemia Dalam Kehamilan Anemia dalam kehamilan dapat di bagi menjadi: a. Anemia defesiensi besi (62,3%) Anemia defisiensi besi adalah Anemia yang terjadi akibat kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam darah. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyk besi keluar dari badan , misalnya perdarahan. Diagnosis : 1) Untuk Anemia defesiensi besi yang berat di tandai dengan ciri-ciri yang khas yaitu mikrisitosis dan hipokromasia 2) Untuk Anemia defesiensi besi yang ringan tidak selalu di tandai dengan cirri-ciri khas , banyak yang bersifat normositer dan normokrom Sifat lain yang khas yaitu : a) Kadar besi serum rendah b) Daya ikat besi serum tinggi c) Protoporfirin eritrisit tinggi. d) Tidak di temukan hemosiderin dalam sum-sum tulang Prognosis : 1)
Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak . Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain. Anemia berat dalam kehamilan muda yang tidak di obati dapat menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama , perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun
bayi yang di lahirkan dari ibu yang menderita anemia defesiensi besi tidak menunjukkan Hb yang rendah, namun cadangan besinya kurang yang barubeberapa bulan kemudian tampak sebagai anemia infatum 2)
Pencegahan dan Pengobatan: Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin. b. Anemia megaloblastik (29,0%) Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan karena defesiensi asam folat.
Diagnosis: Diagnosis anemia
megaloblastik
dibuat apabila ditemukan
megeloblas
atau
promegaloblas dalam darah atau sum-sum tulang belakang Prognosis: Anemia megaloblastik dalam kehamilan mempunyai prognosis cukup baik . Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil. Pencegahan dan Pengobatan: 1) 2) 3) 4)
Asam folat 15-30 mg per hari Vitamin B12 3x1 tablet per hari Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari Pada kasus berat diberikan penambah darah. c. Anemia hipolastik (8,0%) Anemia hipoplastik yaitu Anemia yang disebabkan oleh penurunan fungsi kerja sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah baru.Pengobatannya yaitu dengan transfuse darah. d. Anemia hemolitik (0,7%) Anemia hemolitik adalah Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatanya. 2.3 Gejala Anemia Pada Ibu Hamil
a) b) c) d) e) f)
Pucat Sering pusing Lemah, lelah, letih, lesu, lunglai Nafas terengah-engah Nyeri dada Mata berkunang-kunang
g) Lidah luka h) Nafsu makan turun i) Mual dan muntah yang berlebihan pada hamil muda 2.4 Penyebab Anemia Dalam Kehamilan Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling berhubungan (Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya aadal sebagai berikut: a. Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi, Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg: 1) 500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah 2) 300mg untuk bayi 3) 200mg untuk mangganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah merah setiap hari. Ratarata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap 20% yang masuk. b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan seperti: lambung. Bahan pembentuk protein sel darah merah diserap dari saluran pencernaan. Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan saluran pencernaan, maka penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal itu menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah didalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terhambat. c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak darah tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu. d. Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria. 2.5 Faktor Predisposisi Anemia Pada Ibu Hamil a.Umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.Wintrobe (1987) menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia,
yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Muhilal et al (1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia semakin besar. Pada penelitian ini belum menunjukkan adanya kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian anemia semakin besar. Karena 80% ibu hamil berusia tidak berisiko yaitu antara 20 tahun hingga 35 tahun. b. Paritas Semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia Artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang paritas rendah c. Jarak Kehamilan Yang terlalu Dekat Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita adalah jarak kelahiran pendek. Menurut Kramer (1987) hal ini disebabkan kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dan pemulihan factor hormonal dan adanya kecendrungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia. d. Pengetahuan Pengetahuan kesehatan reproduksi menyangkut pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil diharapkan dapat mencegah ibu hamil dari anemia. Semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia. e. Pemeriksaan Antenatal Care Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional yaitu Dr Ginekolog dan Bidan serta memenuhi syarat 5 T (TB, BB, Tekanan darah, Tinggi Fundus, TT, Tablet Fe). Jika pemeriksaan Antenatal Care kurang atau tidak ada sama sekali maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia. f. Pola makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Agar sasaran keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang harus menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu KH, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. (Kodyat, 1995).
Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara menkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.ibu hamil yang kurang patuh konsumsi tablet Fe mempunyai risiko untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe. 2.6 Akibat Anemia Pada Ibu Hamil a. Akibat anemia pada usia kehamilan 3 bulan pertama 1) Dapat terjadi keguguran 2) Cacat bawaan b. Akibat anemia pada usia kehamilan 4-9 bulan 1) 2) 3) 4) 5)
Persalinan belum cukup bulan Perdarahan dalam melahirkan Gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan Bayi kekurangan oksigen dalam kandungan sampai menyebabkan kematian Mudah terkena infeksi c. Akibat anemia saat melahirkan
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
kekuatan mengejan Melahirkan berlangsung lama Tertahannya plasenta dan perdarahan saat melahirkan Akibat anemia terhadap bayi Kematian dalam kandungan Cacat bawaan Kecerdasannya rendah Bayi lahir dengan anemia Berat badan bayi lahir keci
2.7 Tujuan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Tujuan dari pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk menjaga keseimbangan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah ibu dan untuk mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sela darah merah pada bayi. 2.8 Pencegahan Dan Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil
a. Pemberian tambahan bahan pembentuk protein sel darah merah selama masa kehamilan (± 90 tablet) dalam satu hari 1 tablet ( satu tablet mengandung 60 mg Fe dan 200 πg asam folat ) minum dengan air putih dan jangan minum dengan air kopi atau dengan air the karena akan menghambat penyerapan. Efek sampingnya yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual, muntah dan mencret. b. Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah merah seperti : 1) Telur 2) Susu Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas 3) Hati 4) Ikan Ibu hamil 0-3 bulan = 1 ½ potong Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong 5) Daging 6) Tempe Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong 7) Sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk, daun singkong) Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok 8) Buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang, tomat) Ibu hamil 0-3 bulan = 2 buah Ibu hamil 4-7 bulan = 2 buah Ibu hamil 7-9 bulan = 2 buah c. Periksa secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia agara langkah-langkah pencegahan bisa segera dilakukan
BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL No Register Masuk Tanggal. Jam Dirawat Di Ruang BIODATA Ibu Nama Umur Agama Suku/bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat No Telepon
: : :
Jam
Ayah Nama : Umur : Agama : Suku/bangsa : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : No. Telepon : -
: : : : : : : :
DATA SUBJEKTIF 1. Kunjungan saat ini (
Wib
) Kunjungan Pertama ( ) Kunjungan Ulang Keluhan Utama.
2. Riwayat Perkawinan Kawin 1 Kali. Kunjungan Pertama 21 tahun dengan suami sekarang 1 tahun 3. Riwayat Menstruasi Menarche umur 11 tahun. Siklus 28 hari Teratur / tidak. Karna 7 hari, sifat darah : Encer / Beku. Bau amis Flour Albus Ya / Tidak Dismenorroe Ya / Tidak. Banyaknya 100 cc, HPM = 911-2016 HPL 16-8-2017 4. Riwayat Kehamilan Ini a. Riwayat ANC ANC Sejak Umur Kehamilan 16 Minggu. ANc di Frekuensi : Trisemester I I Kali Trisemester II II Kali Trisemester III Kali b. Pengerakan Janin yang pertama pada umur kehamilan – minggu. Pengerakan janin dalam 24 jam terakhir – kali c. keluhan yang dirasakan : Ibu merasakan pusing dan cepat merasakan lelah dan mual-mual d. Pola Nutrisi Frekwensi Malam Jumlah Keluhan Pola Euminasi
Makan t 3 Malam 2 Piring/Hari BAB
Minum tidak tentu 2 macam Tidak Tentu BAK
e.
f.
Frekwensi 12 kali sehari Warna kuning kecoklatan Bau Tidak Sedap Jumlah Lunak Pola Aktivitas Kegiatan sehari-hari : Menjadi Ibu Rumah Tangga / IRT Istirahat / tidur : t 8 jam sehari Seksualitas : Frekwensi – Keluhan – Personal Hygiene Kebiasaan Mandi 2 Kali/Hari Kebiasaan membersihkan alat jelamin iya ( Tiap Bab, Bak ) Kebiasaan Menggantikan pakaian dalam iya Jenu pakaian dalam yang digunakan. Kaus Imunisasi TT 1 Tanggal Tt 3 Tanggal TT 5 Tanggal
sering kuning jernih Pesing Car
II 2 Tanggal II 4 Tanggal -
5. Riwayat kehamilan. Persalinan dan nilai yang lain. G=1 P=0 Ab=0 An=0
Persalinan Hamil Ke
No
Tgl Lahir
Umur Kehamilan
Jenis Persalinan
Penolong
Mulai Memakai
Komplikasi Ibu Bayi
Jenis Kehamilan
BB Lahir
La
Berhenti / Ganti Cara
Jenis Kontrasepsi
Tanggal
Oleh
Tempat
Keluhan
Tanggal
Oleh
7. Riwayat Kesehatan a. Penyakit Sistematik yang pernah / sedang diderita tidak ada b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga tidak ada c. Riwayat Keturunan Kembar tidak ada d. Kebiasaan-kebiasaan merokok : ibu tidak pernah merokok minum jamu – jamuan : ibu mengatakan tidak pernah minum jamu-jamuan. Minum-minuman keras : ibu tidak pernah minum-minuman keras Makanan / minuman pantang : tidak ada makanan / minuman- pantang Perubahan pola makan ( termasuk ngidam, nafsi makan turun dll ) : tidak ada perubahan pola makan. 8. Keadaan Psiko Sosial Spirtual a. Kelahiran ini ( ) Diinginkan ( ) tidak diinginkan b. Pengertian Ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang ibu sudah mengerti tentang kehamilan dan keadaan sekarang c. penerimaan Ibu terhadap kehamilan saat ini. Ibu sangat mengharapkan kehamilan ini d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan. Keluarga sangat senang dengan kehamilan e. ketaatan Ibu dalam beribadah Ibu taat dalam beribadah DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik a. keadaan umum tidak BAIK Kesadaran Komposmentris b. Tanda Vital
:
Tekanan Darah
: 110/70 mmhg
Nadi
: 75 Kali per menit
Pernafasa
: 18 Kali per menit
Temp
Suhu
: 36 ºC
c. TB
: 150 cm
BB
: sebelum hamil 48 kg,BB sekarang 52,5 kg.
IMT
:
LLA
: 27,5 cm
d. Kepala dan Leher Edema Wajah +/Mata
: sekarang (putih) dan kunjungtiva (merah/normal)
Mulut
: bersih dan tidak ada karang gigi ataupun sariawan
Leher
: normal
Payudara
: normal
Bentuk
: Simentris
Areola Mammae
: kehitaman
Putting Susu
: menonjol
Colostrum
: belum keluar
e. Abdomen
: Bulat / sesuai dengan usia kehamilan
Berat
:
Bekas Luka
:
Strie Gradarum
:
Palpasi Leopoid
:
Leopoid I
: Pertengahan Symphuis dengan pusat, UK ( 16 minggu ), + FV : 12 cm
Leopoid II
:-
Leopoid III
:-
Leopoid IV
:-
Osborn Test
:-
TBJ
:
Auskultasi DJJ
: Pusctum Maksimum – Frekwensi : - kali per menit ( -1-1-)
f. Ekstremitas Edema
: tidak ada
Varises
: tidak ada
Refleks Patela
:+/-
Kuku
: bersih
9. Genetaila luar Tanda Chadwich
: tadak ada
Varises
: tidak ada
Bekas Luka
: ada
Kelenjar barthoini
: ada
Pengeluaran
: ada
h. Anus
:
Hemoroid
: tidak ada
2. Pemeriksaan panggul luar ( bila perlu ) Distansia Spinarum
: - cm
Distansia Kristarum
: - cm
Boudelogue
: - cm
Lingkar Panggul
: - cm
3. Pemeriksaan Penunjang Cek Hb : 9.6 . Golongan darah : (B) ( pemeriksaan LAB ) ASESSMENT 1. Diagnosis Kebidanan Ny. Indra Diana dengan usia kehamilan 16 minggu, 6= 1 p=0 Ab=0 Ah=0 dengan HPM = 9-112017 Hpl = 16-8-2017 2. Masalah Ibu merasakan mual-mual pusing dan merasa cepat lelah 3. Kebutuhan Istirahat yang cukup makan makanan yang bergizi yang mengandung zat besi. pemberian tablet ke Fe dan Obat Anti muntah ( Bc ) 4. Diagnosa Potensial
Ibu akan mengalami anemia berat 5. Masalah Potensial Apabila kondisi ibu tidak diatasi, kemungkinan akan terjadi keguguran, pendarahan dan gangguan janin dalam kandungan. 6. kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi klien a. Mandiri memberikan tablet Fe dan obat anti muntah ( Bc ) b. Kolaborasi belum membutuhkan kolaborasi c. merujuk belum membutuhkan rujukan
PLANNING ( termasuk pendokumentasi implementasi dan evaluasi ) Tanggal 1. 2. 3. 4.
Jam
menyarankan Ibu untuk Istirahat yang cukup memperbanyak mengkomsumsi makan yang bergizi dan memperbanyak minum air putih Pemberian tablet Fe memberitahu Ibu tentang kehamilan * Pelaksanaan
1. menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan ( baik,tidak ) dengan kehamilan si ibu = TD = 110 / 70 mmhg suhu = 36. Nadi = 75 kali per menit. Pernafasan 18 kali per menit 2. memberitahu si ibu untuk istrahat yang cukup yaitu pada siang hari 1 jam setengah, pada malam hari 7-8 jam, mengurangi pekerjaan yang berat-berat dan mengkomsumsi banyak mineral ( air putih ) 3. memberitahu ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi seperti ( Nasi, Roti, Kentang ) protein ( Ikan, Telur, Tempe, Tahu ) Vitamin ( Sayur-sayuran, dan Buah-buahan ) dan juga mineral ( Air Putih ) Kalsium ( Susu dan Keju ) 4. Pemberian tablet Fe ( Besi ) minimal 90 tablet selama kehamilan. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Fe diberikan untuk mencegah defistensi zat besi pada ibu hamil bukan menaikan kadar hemoglobin. 5. pemberian obat anti muntah (Bc) 6. makan makan yang tidak merangsang * Evaluasi 1. Ibu sudah mengerti tentang kehamilan saat ini 2. Ibu sudah faham / mengerti dengan beristirahat yang cukup 3. Ibu sudah mengerti untuk mengkomsumsi makanan yang bergiziIbu sudah tau selama kehamilan harus minum tablet Fe. BAB IV PENUTUP 3.1. Kesimpulan Setelah melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. “S” G1P00000 dengan kehamilan trimester II dengan anemia ringan dan diagnose potensial pada kasus ini membuat penulis mencoba
memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy obat-obatan seperti fe 2 kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat sehingga semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik. 3.2 Saran 1. Klien a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan. c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut, sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi 2.
Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini. 3. Mahasiswa a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan. b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan keluhan yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan Reproduksi. Jakarta Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka