Edisi 59 Tahun V Rabiul Awal - Rabiul Akhir 1440 H / Desember 2018 M
PROLOG
MUSLIMAH
REMAJA
OASE
Hikmah Menghindari Tasyabbuh
Cuap Curhat di Medsos
Ikut-ikutan ke Neraka
Tak Kenal Putus Asa
Melayani & Memberdayakan
AKSI PEDULI GEMPA SULTENG (Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya)
Jumlah korban per tanggal 13 Oktober 2018 berdasarkan dari Posko Peduli Gempa Sulteng = 289,305 orang Layanan dan Bantuan Korban Sulteng
Data Terkini Gempa Sulteng (Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya)
Gempa berkekuatan besar 7,4 SR tanggal 28 September 2018
(Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya)
112 Titik Pengungsian ; 281.759 Pengungsi
Update sampai tanggal 21/10/2018
(Palu : 80.548 ; Sigi : 113.967 ; Donggala 66.004)
49.686 Penerima Manfaat (3 Kabupaten, 27 Kecamatan, 101 Kelurahan/Desa)
515 Orang Relawan (Tim Sar, Medis, dan Psikoterapi)
68.451 Bangunan Rusak (Palu : 65.733 unit ; Sigi : 897 unit ; Donggala 680 unit Parigi Moutong 1.141 unit)
2.102 Orang Meninggal Dunia (Palu : 1.693 ; Sigi : 223 ; Donggala : 171 ; Parimo : 15)
Armada Bantuan (Mobil medis keliling, pembawa bantuan logistik dan SAR)
11 Posko (Induk dan Satelit) 32 Orang Tim Medis
4.216 Orang Luka-luka (Palu : 1.549 ; Sigi : 1.313 ; Donggala : 1.750)
680 Orang Hilang (Palu : 652 ; Sigi : 12 ; Donggala : 14 ; Parimo : 2)
(kurang lebih 1450 pasien tertangani.)
55 Ton Beras 461 Dos Susu, 1606 Ikan Kaleng, 852 L Minyak Goreng
5.115 dos Mie Instan, 4.577 dos Air Mineral 20 Tenda Shelter Pengungsi 4x6 m 3 Kompleks Shelter (Huntara) 13 MCK Darurat 7 Mushalla Darurat 2 Titik Dapur Umum 1000 Paket Hygiene Kits dan Obat-obatan Layanan Gizi Ibu Hamil dan Balita
bangun kembali
palu, sigi & donggala
300 Terpal, 228 Selimut, 1.000 Sarung 5 Unit Sekolah Darurat dan Tahfizh 75 Da’i dan Trauma Healing
Palu
Poso
Member Of :
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
PENASEHAT: Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. M.A. Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc. M.HI. Dr. Rahmat Abdul Rahman, Lc., M.A. Dr. Muhammad Yusran Anshar, Lc. M.A. Ir. Muhammad Qasim Saguni, M.A. Syaibani Mujiono, S.Sy. Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., M.A. PENANGGUNG JAWAB: Direktur Lazis Wahdah PEMIMPIN REDAKSI: Syahruddin REDAKSI PELAKSANA: Zainal Lamu REDAKSI: Faisal Mursila, Syamsuddin L., Muhammad Scilta Riska KONTRIBUTOR: Maulana La Eda, Lc., MA., Marzuki Umar, Lc., Ayyub Soebandi, Lc, Muhammad Ode Wahyu, Azwar Iskandar, SE., Haeriah S., Sofie, Ummu Hafshah, Lc. IKLAN: Saiful KEUANGAN: Afif Zainuddin SETTING LAYOUT: Muhammad Zulkifli Amir DESAIN COVER: motivo.id PRODUKSI: Debi Muhammad Fath DISTRIBUSI: Zubair Hawil, Muhammad Ihsan Syam, Asmar.
Alhamdulillah, bahagia sekali rasanya bisa kembali menemui pembaca SEDEKAH Plus dalam edisi ke 59 ini. Semoga kita senantiasa dalam limpahan nikmat dan berkah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di akhir tahun Masehi biasanya kita dihadapkan pada fenomena banyaknya saudara kita yang menyambut pergantian tahun dengan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Selain mereka menyerupai atau tasyabbuh dengan kebiasaan orang di luar Islam mereka juga bermaksiat kepada Allah. Ini tentu patut jadi perhatian dan kewajiban kita untuk memberikan peringatan kepada saudara kita akan bahaya latah dengan budaya orang kafir apalagi mengganggu orang lain dengan suara petasan, musik yang gaduh bahkan sampai maksiat, minum-minuman keras, berzina, na’udzubillah. Makanya jaga diri dan keluarga, jaga ya jangan sampai mereka juga ikut-ikutan. Bagi yang punya anak apalagi gadis, dijaga, dinasehatin, jangan sampai keluar malam-malam, meski dengan alasan bersama temanteman aja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah jelas memperingatkan bahwa siapa yang menyerupai (tasyabbuh) dengan suatu kaum maka dia termasuk darinya. Trus apakah tasyabbuh semua dilarang? Nah, ini juga menjadi salah satu bahasan kita edisi ini. Untuk lebih jelasnya silahkan langsung baca dan di simak ya! Informasi yang kami sajikan dalam rubrik lain juga tak kalah menariknya, insyaAllah, ada kisah pengusaha yang menggunakan asuransi Ilahi! Ada tips hebat dari ulama, di rubrik remaja membahas bagaimana bisa tetap keren tanpa harus ikut-ikutan ke neraka! Dan masih banyak lagi artikel lainnya. Kami berharap agar sajian kami bermanfaat, menambah wawasan dan tak kalah penting adalah menambah keimanan bagi pembaca SEDEKAH Plus, aamiin.[]
DAFTAR ISI
Edisi 59 PROLOG
5
7
Menghindari Tasyabbuh, Apa saja Hikmahnya? Perbandingan Kehidupan
43
IKUT-IKUTAN KE NERAKA
Dunia Dan Akhirat; 1 Hari: 1000 Tahun atau 1: 50.000 Tahun? Oleh: Muhammad Ode Wahyu, SH.
Oleh: Muhammad Ode Wahyu S.H
20 Kabar Dunia 40
11 Bahasan Utama 2 MAKSIAT DI MALAM TAHUN BARU
ALLAH PERKENANKAN DOA AHLI TAUHID UNTUK JENAZAH
14 Teladan
Sketsa Hidup 41
Ayyas Bin Abu Rabiah Radiyallahu ‘anhu DEMI ISLAM TAK ADA RINTANGAN YANG BERARTI BAGINYA
SEPERTI SHALAT TAHAJJUD SEPANJANG MALAM
Adab Islami 46
17 Inspirasi
HATI - HATI MEMILIH TEMAN AKRAB
ZAKAT HARTA ; ASURANSI ILAHI
Konsultasi 51
20 Tadabbur PERBANDINGAN KEHIDUPAN DUNIA DAN AKHIRAT 1 HARI : 1000 tAHUN ATAU 1 : 50.000 TAHUN?
24 Dapur Ummi
Info Sehat 53
TERANG BULAN MANIS
DAMPAK PORNOGRAFI BAGI KESEHATAN
25 Muslimah
Tahukah Anda 54
CUAP CURHAT DI MEDSOS
MENGENAL PANJI TAUHID ; Ar-Rayah dan Al-Liwa’
27 Mar’ah HUKUM - HUKUM SEPUTAR NIFAS (BAGIAN KE - 2)
30 Profil
WAJIBKAH MEMBAYAR DENDA TIAP MELANGGAR SUMPAH, MESKI BERKALI-KALI
Jalan Hidayah 55 MENCARI KEBENARAN USAI ‘ZINA NATAL’ PEMUDA INI MASUK ISLAM
RUMAH QUR’AN CENTER TANJUNG PINANG : BERKHIDMAT UNTUK UMAT
32 Info Ummat INFO SEPUTAR DAKWAH & LAZIS WAHDAH
Info Tech 57 CARA SINGKAT MENULIS SHALAWAT DI MICROSOFT WORD
Oase Iman 58 TAK KENAL PUTUS ASA
4 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
PROLOG
Menghindari Tasyabbuh, Apa saja Hikmahnya? Bagi mereka yang rutin mengikuti pengajian pekanan atupun mendengarkan kajian di radio atau pun media lainnya, pasti tidak asing dengan sebuah hadits pendek yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang meniru satu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.”(HR. Abu Dawud dishahihkan oleh Ibnu Hibban) Tasyabbuh secara bahasa adalah meniru, maka jika anda meniru orang lain di dalam ucapannya, perbuatannya atau dalam semua urusannya, saat itu anda telah melakukan tasyabbuh dengannya (meniru). Adapun makna secara syar’i atau secara istilah adalah meniru orang-orang yang hendaknya diselisihi dalam segala hal yang menjadi ciri khasnya secara mutlak (baik dengan sengaja meniru mereka atau tidak), dan dalam hal-hal yang tidak menjadi ciri khasnya dengan disertai niat/kesengajaan (untuk meniru). Nah, sampai di sini, muncul pertanyaan apa saja di antara hikmah-hikmah pelarangan menyerupai orang, orang kafir tersebut? Pertama: Menutup pintu/jalan yang mengarah kepada kecintaan kepada orang-orang kafir
tersebut, dan hal-hal yang menyertainya berupa menganggap baik ajaran mereka. Dan hal itu, tidak diragukan lagi bertentangan dengan iman, yang mana bersikap loyal terhadap orang musyrik adalah perkara yang diharamkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ”Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, ….”(QS. Al-Mujaadalah: 22) Di samping itu Tasyabbuh dengan penampilan mereka mengarahkan kepada kecondongan hati terhadap mereka. Karena sudah diketahui bersama bahwa kecocokan pada lahiriyah menyebabkan kecocokan dan keserasian di hati. Maka di sana ada hubungan sebab akibat antara lahir dengan bathin, sehingga meniru mereka di dalam berpakaian misalnya, mengakibatkan semacam keserasian dan loyalitas terhadap mereka. Jika salah seorang dari kita misalnya memakai pakaian olahraga, maka ia akan mendapati dirinya merasa bersemangat, lincah dan gesit. Jika memakai pakaian ulama, maka ia akan mendapati dalam dirinya perasaan berwibawa. Jika memakai pakaian tentara dan prajurit, maka dia mendapati dalam dirinya perasaan kuat, tegas dan sikapsikap seorang prajurit, tidak lembek dan juga
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
5
PROLOG
tidak bersikap dengan sikap-sikap lain yang tidak sesuai dengan para tentara. Maka tidak diragukan lagi bahwa pakaian memiliki pengaruh, dan bahwasanya apa yang seseorang dapatkan pada lahiriyahnya, niscaya akan berpengaruh pada batiniyah dan hatinya. Kedua: Supaya seorang muslim berbeda dengan kepribadian islami, dan hendaknya ia menjaga ciri khas kepribadian islaminya yang berbeda dengan orang-orang kafir. Dengan demikian tercapailah penjagaan terhadap ciri khas ummat Islam, kekhususan-kekhususan mereka dan kesempurnaan mereka. Sehingga ummat ini menjadi umat panutan/teladan bukan menjadi pengekor ummat lain. Dan ini yang pantas bagi ummat ini, karena ummat ini adalah kepala dan tidak pantas menjadi ekor dalam hal apapun. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ”Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (ummat Islam), ummat yang wasath agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia ….”(QS. Al- Baqarah: 143) Makna wasath adalah umat yang adil dan pilihan. Maka tidak pantas bagi ummat ini untuk lebur dengan kepribadian selain mereka, berpakaian dengan pakaian mereka dan berhias dengan akhlak dan adat mereka serta ibadah-ibadah mereka, dan akhirnya menjadi ummat yang larut bersama ummat lain, tidak memiliki kepribadian, ciri khas, dan keistimewaan-keistimewaan yang membedakan mereka dari ummat selainnya. Ketiga: Agar kita benar-benar yakin bahwa amalan-amalan (kegiatan) yang hanya dilakukan oleh orang-orang kafir tersebut, bisa jadi adalah amalan yang batil, ataupun kurang baik dan seorang muslim perlu mengambil kekurangan itu supaya dia tidak menjadi orang yang kurang, dan tidak perlu juga ia mengambil kerusakan yang ada pada mereka sehingga ia ikut rusak sebagaimana
mereka. Kempat: Penyelisihan mereka adalah bentuk realisasi dari makna Bara’ (berlepas diri) dari orang kafir, dan juga tidak asing lagi bagi kita bahwa dampak penyelisihan kita terhadap mereka menumbuhkan perasaan hina dan rendah di hati-hati mereka, berbeda halnya jika kita sesuai dan mencocoki mereka, maka jiwa mereka akan merasa besar, dan mereka merasa tinggi di hadapan kita (karena mereka meyakini bahwa tidaklah kita mengikuti mereka kecuali karena kita meyakini mereka lebih baik). Dan anda tidak menemukan yang lebih benar untuk menunjukkan hal itu daripada firman Allah: ”Dan bahwasanya ada beberapa orang lakilaki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”.(QS. Al- Jin: 6) Kelima: D e n g a n m e n i n g g a l k a n Ta s y a b b u h tercapailah salah satu tujuan syari’at dalam masalah ini, yaitu adanya perbedaan di antara manusia, maka bisa diketahui kalau ini adalah orang muslim, dan ini orang kafir dari tingkah lakunya, pakaiannya, dan penampilannya. Adapun jika seluruh manusia ini sama, tidak dibedakan antara orang muslim dan kafir, yang mana anda tidak menemukan perbedaan antara seorang yang beragama budha, yahudi, kristen dan agama yang lainnya, maka hal ini tidak bagus bertentangan dengan tujuan syari’at. Tentunya masih banyak lagi hikmah di balik larangan Tasyabbuh dengan orang kafir yang belum disebutkan di sini. Namun yang terpenting bagi kita adalah menjalankan semua perintah Allah dan Rasul-Nya serta meninggalkan larangan-larangan-Nya, baik kita mengetahui hikmahnya maupun tidak. Wallahu Ta’ala A’lam.
6 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
BAHASAN UTAMA
Oleh: Muhammad Ode Wahyu S.H
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
7
BAHASAN UTAMA
D
Dalam ajaran islam, menyerupai orang-orang kafir adalah perbuatan yang terlarang. Pelarangan ini sifatnya tidak mutlak dalam syariat. Artinya, ada beberapa keadaan dibolehkannya bagi seorang muslim menyerupai orang-orang kafir. Oleh karenanya, para ulama membuat dhawabith untuk menentukan boleh tidaknya melakukan perbuatan itu. Perbuatan menyerupai orang kafir dalam agama islam disebut sebagai tasyabbuh,
berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: “ B a r a n g s i a p a berstayabbuh/menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongan kaum tersebut”. (HR. Abu Dawud) Tasyabbuh yang diharamkan Pa r a u l a m a m e n g a t a k a n b a h w a tasyabbuh terhadap orang-orang kafir yang diharamkan adalah tasyabbuh yang sifatnya menyerupai mereka pada perkara-perkara yang menjadi karakteristik agama mereka dan tidak ada dalam syariat agama kita. Syaikh Abdullah bin Abdurrahman alBassam rahimahullah ketika menjelaskan
hadits di atas, beliau berkata: “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongan kaum tersebut. Olehnya, siapa saja yang menyerupai orang-orang kafir dari kalangan orang-orang yang beriman, pada perkara-perkara yang menjadi kekhususan bagi mereka, sehingga penyerupaan yang sifatnya zahir mengajaknya untuk melakukan penyerupaan pada sesuatu yang sifatnya batin, lalu ia mengenakan pakaianp akaian mereka, tanda dan identitas mereka, maka ia termasuk dalam kelompok mereka. Pada perkara ini, ada beberapa perbuatan yang diperintahkan u n t u k menyelisihinya disebutkan secara tegas oleh alQur’an dan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan ada pula perbuatan yang tidak memiliki nash dalam pelarangannya, hanya saja ia dapat diketahui sebagai perbuatan tasyabbuh yang diharamkan dengan membuktikan bahwa perbuatan itu benar-benar menjadi karakteristik agama orang-orang kafir. Diantara perbuatan yang diperintahkan oleh Allah Azza wajalla untuk menyelisihinya di dalam al-Qur’an adalah memilih pemimpin dari kalangan non muslim. Allah Azza wajalla berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpinpemimpin(mu); sebahagian mereka
8 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
BAHASAN UTAMA
adalah pemimpin bagi sebahagian yang l a i n . B a r a n g s i a p a d i a n t a r a ka m u mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka”. (QS. Al-Maidah: 2) Ayat ini menjelaskan pernyataan Allah kepada siapa saja yang menyerupai orang-orang kafir dalam mengambil
pemimpin, yaitu dengan memilih orang kafir sebagai pemimpin, maka ia termasuk dalam kategori orang-orang kafir itu, wallahul musta’an. Syaikh Muhammad al-Amin asySyinqithi rahimahullah berkata, “Pada ayat yang mulia ini disebutkan bahwa siapa yang memilih orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi pemimpin, maka sesungguhnya ia menjadi bagian dari mereka dengan perbuatan itu”. (Adhwaul Bayan: 1/412) Adapun perbuatan orang-orang kafir yang diperintahkan Nabi untuk menyelisihinya adalah memotong jenggot dan membiarkan kumis. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Peliharalah jenggot kalian dan cukurlah kumis kalian, ubahlah warna uban ini dan jangan menyerupai orang-orang Yahudi dan Nashrani”. (HR. Ahmad)
Mengenai perbuatan tasyabbuh yang haram, yang tidak memiliki nash pelarangan namun dapat dibuktikan perbuatan tersebut merupakan kebiasaan beragama orang-orang kafir sehingga masuk dalam larangan menyerupai mereka misalnya, memperingati tahun baru Masehi atau hari raya orang-orang kafir lainnya. Tidak diragukan lagi b a h w a memperingati tahun baru masehi memiliki kaitan erat dengan agama Nasrani, dimana m e r e k a menganggapnya sebagai hari raya bunda Maria. Maka mengikuti mereka memperingati pergantian malam tahun baru masehi adalah sesuatu yang terlarang. Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu berkata: “Barangsiapa tinggal di negri kafir lalu ikut merayakan hari Nairuz dan Mihrajan mereka (hari raya orang majusi), hingga ia mati dalam keadaan seperti itu, maka ia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat”. (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi) Ta s y a b b u h y a n g m u b a h (dibolehkan) Pa r a u l a m a m e n g a t a k a n b a h w a tasyabbuh terhadap orang-orang kafir yang dibolehkan adalah melakukan suatu perbuatan yang secara asal bukan berasal dari orang-orang kafir, namun orangorang kafir juga melakukannya. Perbuatan ini merupakan dalam perkara-perkara
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
9
BAHASAN UTAMA
dunia yang juga tidak menyelisihi aturanaturan syariat. Syaikh Suhail Hasan bin Abdul Ghaffar dalam kitab As-Sunan wal Atsar Fi anNahyi An Tasyabbuh bil kuffar: 58-59, mengatakan tasyabbuh terhadap ahli kitab dalam masalah dunia tidak dibolehkan kecuali memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Perbuatan itu tidak menjadi perbuatan taklid dan syiar mereka, sehingga membedakan mereka dengan selainnya. 2. Perbuatan itu bukanlah bagian dari syariat mereka, hal itu dibuktikan dengan nukilan yang terpercaya, seperti dengan firman Allah, hadits atau berita yang tersebar secara mutawatir. Contohnya adalah sujud untuk melakukan penghormatan. 3. Tidak terdapat penjelasan khusus pada syariat kita tentang perkara itu. Jika ada penjelasan khusus syariat tentangnya, maka kita mencukupkan diri penjelasan syariat itu.
4. Perbuatan itu tidak menyebabkan penyelisihan terhadap syariat kita. 5. Penyerupaan tidak dilakukan pada hari raya mereka. 6. Penyerupaan dilakukan hanya untuk suatu hajat yang diperlukan dan tidak lebih dari itu. Dari penjelasan ini, diketahui bahwa mengikuti dan menyerupai cara berperang orang-orang kafir zaman dahulu adalah sesuatu yang dibolehkan, sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam membuat parit pada persitiwa perang ahzab. Demikian pula demosntrasi damai yang dilakukan oleh kaum muslimin untuk menuntut hak mereka, sebagaimana yang terjadi pada demosntrasi yang dilakukan oleh para sahabat terhadap Ali demi menuntut agar pembunuh Utsman segera di hukum. Wallahu a’lam.[]
10 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
BAHASAN UTAMA
maksiat
di malam
tahun baru Oleh: Azwar Iskandar
M
eski hujan mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia di hampir setiap malam pergantian tahun, semangat dan animo sebagian masyarakat kita menyambut tahun baru tampak tak pernah surut. Apa yang terjadi pada malam pergantian tahun baru, pembaca mungkin lebih tahu. Aneka hiburan, pesta, kembang api, petasan, hura-hura, dan lain-lain, menghiasi perayaan malam itu. Ah, tak usah kita menyebutkan semua itu di sini. Yang pasti, mata kita bisa menyaksikan gemerlapnya dunia pada malam itu. Lalu, apa masalahnya? Masalahnya adalah bahwa sebagian mereka adalah saudarasaudara kita, kaum muslimin. Sebagai seorang mukmin yang memandang kaum muslimin lainnya sebagai saudara se-iman dan ibarat satu tubuh, seharusnya kita bersedih dan risau dengan kenyataan ini. Mengapa mesti bersedih? Bukankah hal tersebut membuat mereka gembira dan bahagia? Tidak. Sungguh, seandainya mereka tahu akan hakikatnya dan mengimani segala aturan syariat berkaitan dengannya, tentu mereka tidak akan melakukannya. Jika mereka ditanya, tahukah mereka bagaimana perayaan Tahun Baru itu bermula? Bisa SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
11
BAHASAN UTAMA
jadi, sebagian besar mereka tidak tahu.
(HR. Muslim).
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (Sebelum Masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. (Lihat di :
Jika dalam masalah penampilan saja, seperti menyemir rambut (tidak dengan warna hitam), memotong kumis, memelihara jenggot dan makan sahur, kita diperintahkan untuk menyelisihi kaum kuffar, maka tentu saja dalam perkara lebih besar dari itu seperti halnya perayaan yang bersifat ritual, syiar keagamaan, bahkan akidah, jelas lebih utama dan lebih wajib untuk diselisihi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru). Dari sini, jelas bagi kita bahwa perayaan tahun baru dimulai dan berasal dari orangorang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam banyak haditsnya telah memerintahkan kita untuk menyelisihi agama dan kebiasaan orang-orang kafir. Di antaranya, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang Yahūdi dan Nashrani tidak menyemir rambut mereka, maka selisihilah mereka” (HR. Bukhari dan Muslim). Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Selisihilah orang musyrikin, potonglah kumis dan biarkan jenggot kalian.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebenarnya telah mewanti-wanti hal ini (agar senantiasa menyelisihi mereka) sejak jauh hari, karena beliau tahu bahwa sebagian umatnya kelak akan mengekor mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang kafir. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang biawak, pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim). Tidak ragu lagi, ketika sebuah perkara dilarang dan tidak diperintahkan dalam agama yang sempurna ini, pastilah ia memiliki mudharat bagi kita. Begitupula perayaan Tahun Baru ini. Banyak kerusakan dan maksiat yang bisa terjadi saat ikut merayakannya. Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan diteruskan hingga dini hari, mereka akhirnya luput dari shalat Shubuh. Sebabnya, tidak lain karena rasa kantuk dan kelelahan yang berlebihan. Padahal, meninggalkannya adalah dosa besar. Bahkan sebagian ulama, menganggapnya kafir. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Perjanjian antara
12 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
BAHASAN UTAMA
kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Hibban). Telah menjadi rahasia umum, malam tahun baru sangat identik dengan malam perzinahan dan mabuk-mabukan. Inilah fenomena yang amat menyedihkan kita. Padahal telah jelas perintah Allah untuk menjauhinya. Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya ia adalah perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk” (QS. al-Israa’ : 32). Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang berzina atau minum khamr maka Allah mencabut keimanan dari orang itu sebagaimana seorang manusia melepas bajunya dari arah kepalanya.” (HR alHakim, dishahihkan oleh as-Suyuthi). Seperti yang sudah-sudah, perayaan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Hal ini dapat menggangu ketenangan kaum muslimin lainnya? Padahal, Nabi s h a l l a l l a h u a l a i h i w a sa l l a m bersabda, “Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan lainnya. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani. Lihat Misykatul Mashabih no. 574). Perayaan malam tahun baru juga adalah pemborosan yng disenangi setan. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru minimal sebesar seribu rupiah untuk membeli petasan atau segala hal yang memeriahkan perayaan tersebut, lalu yang merayakan tahun baru berjumlah sedikitnya sekitar sepuluh juta penduduk Indonesia, maka kira-kira berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu jika yang dihabiskan adalah seribu rupiah, bagaimana jika dua ribu, lima ribu , sepuluh ribu atau lebih dari itu? Tentu
menjadi jumlah yang besar! Padahal Allah Ta’ala telah berfirman, “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (Terjemahan QS. Al-Isra’: 26-27). Tidak diragukan lagi, perayaan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, rahimahullah , “(Ketahuilah bahwa) menyianyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya” (Syarh Al-Bukhari, Ibnu Baththal, 3/278, AsySyamilah 16). Kita harus meyakini bahwa pergantian tahun tidak ada bedanya dengan pergantian hari demi hari. Ia berjalan dengan perintah Allah Ta’ala menuju batas yang Ia telah
tetapkan. Tidak ada keutamaan waktu-waktu tertentu kecuali yang ditunjukkan oleh dalil syariat. Kita harus menyadari bahwa pergantian tahun seperti ini justru mendekatkan kita kepada ajal. Semakin melaju, ajal pun semakin mendekat. Maka seharusnya kita bersiap-siap menuju kematian dan banyak menangisi dosa, bukan bergembira dan merayakannya dengan dosadosa. Wallahu a’lam.[]
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
13
TELADAN
Radiyallahu 'anhu
Demi Islam Tak Ada Rintangan Yang Berarti Baginya
A
yyas adalah putra Abu Rabiah atau Amru bin Mughirah, tokoh Quraisy dari Bani Makhzum. Ibunya bernama Asma binti Makhramah, tapi orang Quraisy lebih mengenalnya dengan nama Ummu Julas. Ummu Julas juga ibu kandung Abu Jahal, paman Rasulullah. Ayyas masih terhitung saudara seibu Abu Jahal namun beda ayah. Pada awalnya beliau tidak yakin dengan ajaran yang dibawa Rasulullah. Setelah
mendengar dan mencermati ajaran Islam dengan seksama akhirnya menyatakan diri masuk Islam. Selama berjuang menyebarkan ajaran Islam, beliau bersama istrinya pernah ikut berhijrah ke Habasyah (Ethopia). Ia baru pulang ke Makkah setelah mendengar Rasulullah berhijrah ke Madiah. Kepulangan Ayyas tiada lain untuk menyusul Rasulullah. Ketika akan hijrah ke Madinah, ia berencana berangkat bertiga dengan Umar bin Khaththab dan Hisyam bin Ash, dan bertemu di lembah Tanadhub, 6 mil dari Makkah. Tetapi Hisyam dihalangi dan disiksa oleh kaum kafir Quraisy, sehingga mereka hanya berangkat berdua. Setelah beberapa saat tiba di Quba, Abu
14 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
TELADAN
Jahal bin Hisyam dan Al-Harits bin Hisyam, yang masih saudara sepupunya datang membawa kabar bahwa ibunya bersumpah tidak akan menyisir rambutnya dan menghindari matahari hingga ibunya bertemu dengan anaknya, Ayyasy bin Abu Rabi’ah. Tentu saja, omongan ini hanya bualan Abu Jahal untuk memperdaya Ayyas. Melihat Ayyas mulai terbujuk omongan Abu Jahal, Umar mengingatkan, “Kedua orang ini menipumu. Hati-hatilah. Jika ibumu merasa gerah, ia pasti akan menyisir rambutnya. Jika ia kepanasan, ia akan berteduh.” Abu Jahal tak mau kalah dengan Umar. Ia terus merayu adiknya pulang ke Makkah. Lama kelamaan Ayyas tak lagi curiga kepadanya. Ia mantap ingin kembali menjenguk ibunya sekaligus mengambil harta yang tak sempat ia bawa. Umar tak putus asa, ia menawarkan separuh hartanya agar Ayyas mengurungkan niatnya. Ia tak ingin saudara seimannya itu diperdaya saudara kandungnya yang masih musyrik. Tekad Ayyas sudah bulat, Umar tak bisa mencegah, tapi ia tak patah arang. “Ayyas, jika seperti itu keinginanmu, bawalah untaku ini. Unta ini jinak, gesit dan cepat. Jangan pernah turun dari unta ini. Jika kamu melihat gelagat mencurigakan dari
kedua orang itu, segera paculah unta ini.” Kata Umar sembari mendoakan Ayyas dilindungi Allah. Di tengah perjalanan, apa yang dicemaskan Umar terjadi, Abu Jahal purapura menumpang unta Ayyas. Ayyas tak menaruh curiga sama sekali sehingga Abu Jahal dengan mudah meringkus dan mengikatnya. Keduanya menyeret Ayyas hingga ke Makkah. Sesampai di kota kelahirannya, Ayyas menjadi bulanbulanan algojo bani Makhzum. Tak orang Quraisy yang mau melindungi orang yang mereka anggap pengkhianat. Termasuk Ummu Julas sekalipun. “Siksalah dia akan tetapi jangan kalian bunuh. Aku hampir tidak ingat bahwa aku memiliki anak yang bernama Ayyas,” kata ummu Julas. Ayyas ditempatkan di tahanan bersama Hisyam bin Ash. Mereka terus disiksa hingga tersiar isu keduanya telah murtad. Namun, Rasulullah di Madinah tak pernah melupakan mereka. Beliau terus berdoa agar Allah menyelamatkan Ayyas, Hisyam dan seluruh kaum muslimin yang tak bisa berhijrah. Pada akhirnya, Allah menurunkan surat Az-Zumar: 53-55 terkait kondisi Ayyas dan sahabat-sahabatnya. Lewat Ayat itu Allah memerintahkan mereka agar tidak putus asa dari RahmatNya.
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
15
TELADAN
Setelah perang Badar, Rasulullah memerintahkan Walid saudara kandung Khalid bin Walid yang telah masuk Islam untuk menyelamatkan Ayyas dan Hisyam. Walid segera menjalankan misi tersebut secara rahasia. Setibanya di Makkah, Walid langsung menemui Asma istri Ayays saat hari sudah malam. Asma lalu mengatarkannya ke tempat suaminya disekap. Sambil mengendap-endap, Walid memanjat dinding, menyusup ke dalam tahanan. Ia putus belenggu yang merantai Ayyas dan Hisyam menggunakan pedangnya. Tanpa menunggu waktu, mereka bertiga melarikan diri. Asthma sudah menunggu mereka di luar Makkah sambil berharap-cemas. Akhirnya sosok yang ia tunggu tiba. Namun, tak ada waktu bagi Asma melepas rindu dengan suaminya. Mereka langsung memacu kendaraan menuju Madinah. Satu-satunya tempat aman bagi mereka untuk menjaga iman. Di masa kekhalifahan Amirul Mukminin Umar bin Al-Khattab, Ayyasy bin Rabi’ah berangkat untuk berjihad di jalan Allah. Ia bersama Al-Harits bin Hisyam yang dahulu bersama Abu Jahal pernah menyekap dan memenjarakannya, tak ketinggalan untuk mengikuti momen yang ditunggutunggunya. Seperti orang Qurasiy lainnya, Al-harits bin Hisyam dan Ikrimah bin Abu Jahal ingin menebus dosa-dosa mereka di masa lampau.
bin Hisyam, dan Ikrimah terluka parah. Mereka sangat rindu kepada Rasulullah dan ingin bertemu dengan beliau. Seseorang membawakan air kepada AlHarits bin Hisyam. Ketika air didekatkan ke mulutnya, ia melihat Ikrimah dalam keadaan seperti yang ia alami. "Berikan dulu kepada Ikrimah," kata Al-Harits. Ketika air didekatkan ke mulut Ikrimah, ia melihat Ayyasy bin Rabi’ah menengok kepadanya. "Berikan dulu kepada Ayyasy!" ujarnya. Ketika air minum didekatkan ke mulut Ayyasy, dia telah meninggal. Orang yang memberikan air minum segera kembali ke hadapan Harits dan Ikrimah, namun keduanya pun telah meninggal pula. Begitulah keadaan mereka, sehingga air tersebut tidak seorangpun di antara mereka yang dapat meminumnya, hingga akhirnya mereka semua mati syahid. Itulah yang terjadi. Mereka rela menderita kehausan sewaktu ruh-ruh mereka melayang. Inilah contoh teladan yang paling indah tentang pengorbanan dan mendahulukan kepentingan orang lain. Semoga Allah melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya kepada mereka bertiga.[]
Akhirnya, setelah peperangan yang dahsyat itu selesai dan kemenangan berada di pihak kaum Muslimin, mereka bertiga, Ayyasy bin Abu Rabi’ah, Al-Harits 16 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
INSPIRASI
Zakat Harta; Asuransi Ilahi
A
da dua saudagar, salah satunya berasal dari Kuwait dan satunya lagi berasal dari Saudi Arabia. Mereka adalah dua sahabat karib yang dipersatukan oleh Islam. Diantara mereka sama-sama saling mencintai, sehingga mereka menjadi dua saudara yang masingmasing mencintai yang lainnya seperti mencintai diri sendiri. Mereka bersepakat untuk melakukan afiliasi dalam usaha bisnis yang bisa mempererat tali persaudaraan ini dan mengokohkan bangunannya. Allah telah membimbing mereka dalam bisnis yang legal, dan keduanya menjadi teladan yang baik bagi Ukhuwah Islamiyah yang tulus dan sejati. Bisnis mereka pun maju pesat dan menjadi besar. Banyak sekali proyek yang mereka garap, dan atas karunia Allah Ta’ala proyek-proyek itu meraup keuntungan yang sangat banyak. Pada suatu hari, keduanya duduk berbincang-bincang mengenai berbagai hal di antara mereka. Saudagar yang berkebangsaan Kuwait berkata kepada rekannya, “Kenapa kita tidak mengasuransikan bisnis kita ini?” Rekannya itupun menimpali ucapannya, “Buat apa kita mengasuransikan bisnis kita?” Dia berkata “Kebanyakan komoditi kita datang melalui jalur laut dan tentu rentan terhadap insiden. Seandainya saja terjadi –semoga saja tidak- sesuatu yang tidak diinginkan terhadap komoditi kita, maka kita tidak akan
m e n g a l a m i ke r u g i a n a p a p u n , d a n perusahaan asuransi akan mengganti semua biayanya. Lalu apa pendapatmu?” Rekannya berkata kepadanya, “Tidak tahukah kamu bahwa kita sudah mengasuransikan seluruh komoditi kita??” Dia bertanya, “Kepada siapa?” “Kepada Allah Ta’ala”. Jawab rekannya. Dia berkata, “Sebaik-baik Dzat yang dipasrahi. Akan tetapi sikap kehati-hatian itu harus”. Rekannya kembali berkata, “Bukankah kita sudah mengeluarkan zakat bisnis kita?” Dia menjawab, “Benar.” “Kalau begitu, janganlah kamu takut pada apa pun. Ini merupakan asuransi terhadap komoditi kita yang paling aman. Bertawakallah kepada Allah dan jangan panik”. Ujar rekannya kepadanya. Dia pun berucap, “Aku beriman kepada Allah dan bertawakkal kepadaNya.” Hari-hari berlalu sedang bisnis mereka semakin maju dan berkembang. Suatu hari, salah satu kapal kargo mengangkut banyak s e k a l i baran
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
17
INSPIRASI
g komoditas. Di antaranya barang dagangan kedua saudagar ini. Sebelum sampai ke pelabuhan, kapal itu mengalami kecelakaan dan akibatnya kapal pun karam. Seseorang memberi tahu dua saudagar itu, dan seketika mereka pun tergopoh-gopoh menuju pelabuhan. Di sana, keduanya berdiri mengamati aktivitas penyelamatan. Seorang dari mereka tetap tenang dan tak gundah hatinya, sedang yang lainnya terlihat sedikit panik dan gusar. Rekannya berkata kepadanya, “Kamu jangan panik, sesungguhnya Allah bersama kita.” Setelah tuntas semua prosesi penyelamatan. Apa yang terjadi? Sungguh amat mencengangkan. Hampir seluruh barang komoditi tenggelam dan rusak. Kecuali barang dagangan kedua rekan bisnis ini. Barang dagangan mereka bisa dikeluarkan dari kapal dalam kondisi baik, tak tersentuh apa pun. Rekannya berujar kepadanya, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa barang dagangan kita dijamin Dzat yang tak akan menyia-nyiakan semua titipan dan amanat. Dia berkata, “Kamu benar, wahai sobatku”. “Demi Allah, kepercayaanku pada Allah tidak pernah pudar, dan aku pun tidak pernah merasa cemas dan panik. Aku percaya sepenuhnya bahwa Allah Ta’ala akan menyelamatkan barang dagangan kita. Hal itu karena kita rajin mengeluarkan zakat dengan penuh kerelaan dan keimanan, dan ini merupakan jaminan terbesar dan asuransi paling kuat.” Ujar rekannya kepadanya. Dia pun berkata, “Dan aku juga demikian, meski aku merasa sedikit cemas”. Akan tetapi, bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana seluruh komoditi tenggelam kecuali komoditi kedua saudagar ini? Kejadiannya adalah pada waktu semua barang komoditi diangkut ke atas kapal, maka barang dagangan kedua saudagar ini
dikelilingi karung-karung berisi tepung dalam jumlah yang besar. Ketika kapal tenggelam dan air mulai masuk ke dalamnya, maka air itu pun merusak seluruh komoditi yang ada selain komoditi kedua saudagar ini. Air tersebut tidak sampai kepadanya karena terhambat dan terhalang oleh karungkarung yang berisi tepung tadi. Saat air sampai kepada karung-karung yang berisi tepung itu, maka tepung itu sedikit larut lalu melahap air itu dan dia pun menjadi keras. Tepung itu menjadi seperti tembok yang membentengi komoditi tersebut sehingga atas izin Allah- air pun tidak sampai menjangkaunya. Kedua saudagar ini adalah dua insan yang beriman kepada Allah dengan tulus. Kepercayaannya kepada Allah sangat kuat. Keduanya senantiasa menunaikan hak Allah atas diri mereka dengan mengeluarkan zakat. Hal itu merupakan asuransi yang paling utama dan paling kuat. Maka, Allah pun melindungi harta mereka. Allah Subhanahu wa Ta’Ala berfirman yang artinya, “Dan tetapkanlah untuk kami di dunia ini dan di akhirat; Sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau. Allah berfirman, ‘Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku untuk orang-orang y ang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf : 156). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, : “Bentengilah harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah, dan hadapilah cobaan dengan do’a.” (HR. athThabrani).[] Sumber: Serial Kisah Teladan kumpulan Kisah-Kisah Nyata, karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-Qahthani. Cet. Darulhaq
18 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
Melayani & Memberdayakan
Aksi Peduli Gempa Lombok Jumlah korban per tanggal 23 Agustus 2018 berdasarkan dari Posko Tanggap Gempa Lombok = 431.416 orang Layanan dan Bantuan Korban Gempa
50 Orang Relawan (Tim Sar, Medis, dan Psikoterapi)
Data Terkini Gempa Lombok Gempa berkekuatan besar 6,4 SR tanggal 29 Juli 2018 7 SR tanggal 5 Agustus 2018 7 SR tanggal 19 Agustus 2018 6,9 SR tanggal 19 Agustus 2018
502 Titik Pengungsian ; 390.529 Pengungsi 38.065 Bangunan Rusak Berat (Mobil medis keliling, pembawa bantuan logistik dan SAR) 3.135 Bangunan Rusak Sedang 2 Posko Induk 30.540 Rusak Ringan Layanan Medis 555 Orang Meninggal Dunia (1390 pasien tertangani.) 7.145 Orang Luka - Luka Bantuan Logistik 13,8 ton 783 Orang Luka berat Shelter
3 Armada Bantuan
Pengadaan MCK Darurat 3 Mushola Darurat 4 Titik Dapur Umum (2 titik Lombok Barat dan 2 titik Lombok Utara)
Layanan Gizi Ibu Hamil dan Balita Terpal, Selimut dan Obat-obatan Hygent Kit dan Perlengkapan Sekolah
Trauma Healing Tebar Dai 3 Sekolah Qur;’an Qurban (Sapi : 5 ekor ; Kambing : 16 ekor)
Member Of :
TADABBUR
Perbandingan Kehidupan
Dunia Dan Akhirat; 1 Hari: 1000 Tahun atau 1: 50.000 Tahun? Oleh: Muhammad Ode Wahyu, SH.
Allah Azza wa jalla banyak menyebutkan angka-angka di dalam AlQur’an. Angka itu biasanya disebutkan untuk menentukan jumlah suatu zat, kadang juga disebutkan dalam bentuk penjumlahan dan pengurangan atau perkalian dan perbandingan terhadap sesuatu. Dari satu sisi, ayat-ayat yang menyebutkan angka itu memberi isyarat agar kaum muslimin mempelajari ilmu matematika. Karena mereka tidak akan mampu mengetahui hasil penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan-bilangan itu, kecuali dengan mempelajari ilmu tersebut. Di sisi lain, ayat-ayat itu juga memberi pesan kepada siapapun yang hendak mempelajari AlQur’an, agar fokus dalam mengamati angka-angka itu. Sebab, kadang Allah Jalla wa’ala menyebutkan dua masalah atau kejadian berbeda yang memiliki kemiripan hingga nampak seperti satu masalah, dengan menyebutkan angka yang berbeda pula. Jika tidak dicermati dengan baik, maka Al-Qur’an akan dianggap
20 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
TADABBUR
memiliki kontradiksi di dalamnya. Salah satu contoh dalam masalah ini adalah perbandingan hari pada hari kiamat dengan hari pada kehidupan dunia. Sebagian orang menganggapnya sebagai ayat-ayat yang kontradiksi, karena disebutkan dengan angka yang berbeda. Allah Azza wajalla berfirman:
َ َ ۡ َو َ ۡﺴ َ ۡﺘﻌ ِ ﻠُﻮﻧ ََﻚ ِﺑ ﺪﻩۥ َوان ۚ ُ َ ۡ ﻟﻌﺬاِب َ َوﻟﻦ ﯾُ ِۡﻠ َﻒ ﻠُﻪ َو َ ّ ِ ﯾﻮﻣﺎ ِﻋﻨَﺪ َر ٤٧ ﺪون ً َۡ َ ﺑﻚ َﻛ ۡ ِﻟﻒ َﺳ َ ٖﻨﺔ ِّﻣﻤﺎ ﺗ َُﻌ “Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekalikali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu”. (QS. Al-Hajj: 47) Allah Azza wa jalla juga berfirman:
ِ ۡ َ ﯾﻌﺮج ِ ٓ َ ﻣﻦ ِ ۡ ۡ ﻟﺴﻤﺎء َاﻟﻰ اﻟﯿﻪ ِﻓﻲ ُ ُ ۡ َ رض ُﺛﻢ َ ِ ﺪﺮ ۡ ۡ َﻣﺮ ُ ّ ِ َ ُﯾ ٥ ﺪون ُ ُ َ ﻛﺎن ِ ۡﻣﻘ َ َ ﯾﻮم َ ﺪارﻩۥٓ ﻟۡ َﻒ َﺳ َ ٖﻨﺔ ِّﻣﻤﺎ ﺗ َُﻌ ٖ َۡ “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. (QS. As-Sajadah: 5) Allah Azza wajalla juga berfirman:
ِ ۡ َ ﻟﺮوح ُ َ ِ ٓ َ َ ۡ َﻌﺮج ﺪارﻩۥ ُ ُ َ ﻛﺎن ِ ۡﻣﻘ ُ ﻟﻤﻠـﺌﻜﺔ َو ُ ُۡﺗ َ َ ﯾﻮم ٖ ۡ َ اﻟﯿﻪ ِﻓﻲ ٤ ﺧﻤ ِﺴ َﻦ ﻟۡ َﻒ َﺳ َ ٖﻨﺔ َۡ “Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun”. (QS. Al-Ma’arij: 5) Jika diamati dengan baik, ketiga ayat tersebut hakikatnya tidak menunjukkan adanya kontradiksi sedikitpun. Sebab masing-masing ayat menyebutkan peristiwa yang berbeda. Firman Allah Azza wa jalla dalam surah al-Hajj ayat 47 (yang artinya): “Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu”, menunjukkan bahwa silih bergantinya waktu di dunia selama seribu tahun hanya terhitung sehari bagi Al l ah. Ayat i ni ti dak m enj el as kan perbandingan kehidupan dunia dan akhirat. Ia hanya menjelaskan adanya perbedaan perhitungan waktu manusia dengan perhitungan Allah, dimana seribu tahun bagi manusia hanya terhitung sehari bagi Allah. Hal ini ditunjukkan oleh ayat ini sendiri, dimana Allah mengabarkan bahwa Dia tidak akan menyelisihi janji-Nya berupa pemberian azab terhadap orang-orang kafir. Adapun permintaan mereka untuk disegerakan azabnya, maka ia harus melalui sunnatullah yang telah Allah tetapkan, yaitu melewati kehidupan dunia, dengan perbandingan 1 hari berbanding 1000 tahun, 1 hari bagi Allah sama dengan seribu tahun bagi manusia. Firman Allah Azza wajalla dalam surah as-Sajadah ayat 5 (yang artinya): “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”, juga tidak menjelaskan tentang perbandingan waktu kehidupan dunia dan akhirat. Ayat ini menjelaskan hikmah adanya perbedaan perhitungan waktu manusia dengan perhitungan Allah, yaitu adanya pengaturan Allah dari langit ke bumi, lalu diangkat kembali untuk dilaporkan pencatatannya oleh malaikat kepada Allah, dengan jarak sehari perjalanan menurut perhitungan Allah dan seribu tahun perjalanan menurut perhitungan manusia. Firman Allah Azza wajalla pada surah alMa’arij ayat 4 (yang artinya): “Malaikatmalaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun”, inilah ayat yang
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
21
TADABBUR
menunjukkan perbandingan waktu dunia dan akhirat yang sebenarnya, yaitu sehari berbanding 50.000 tahun. Itupun hanya berlaku untuk orang-orang kafir dan tidak untuk orang-orang yang beriman. Hal ini ditunjukkan oleh konteks ayat pada permulaan surah al-Ma’arij, dimana Allah Azza wajalla mengabarkan adanya seorang hamba yang bertanya perihal azab yang pasti menimpa orang-orang kafir. Maka Allah mengabarkan bahwa azab itu tidak ada yang mampu menolaknya. Allah memiliki tempat yang bertingkat-tingkat, dimana para Malaikat naik menghadap kepada Allah dalam sehari setara dengan 50.000 tahun perjalanan. Atsar yang sahih dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma memperkuat hal ini. Imam Ibnu Katsir rahimahullah menukilnya dalam tafsirnya dari Ikrimah dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang firman Allah (yang artinya), “Dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun”, maksudnya adalah hari kiamat. (Tafsir Ibnu Katsir: 4/3620) Sy a i k h M u h a m m a d a l - A m i n b i n
Muhammad Mukhtar asy-Syinqithi rahimahullah berkata, “Sepantasnya diperhatikan bahwa hari pada masingmasing ayat berbeda-beda. Surah alMa’arij menunjukkan hari naiknya ruh dan malaikat kepada Allah, sedangkan surah as-Sajadah menunjukkan hari naiknya (pelaporan) perkara kepada Allah”. (Adhwaul Bayan67: 8/20) Ringkasnya, seluruh hari yang disebutkan pada masing-masing ayat menunjukkan hari yang berbeda-beda. Mengenai perbandingan hari kehidupan dunia dan kehidupan akhirat yang berbanding 1 berbanding 50.000 tahun, hanya berlaku bagi orang-orang kafir dan tidak berlaku pada orang-orang beriman, berdasarkan firman Allah: “ M a ka w a k t u i t u a d a l a h w a k t u (datangnya) hari yang sulit, bagi orangorang kafir lagi tidak mudah”. (QS. AlMudatstsir: 9-10) Mafhum mukhalafah ayat ini menunjukkan bahwa kemudahan itu diberikan kepada orang-orang beriman. Wallahu a’lam.[]
22 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
DO’A
Berlindung dari Orang-orang
Yangْ Zhalim ْ َ
اﻟﻘﻮم اﻟﻈﺎ ِ ِﻟﻤ َﻦ َ ْ َ َر ِ ّب َﻓﻼ ِ ْ َ ﺗﺠﻌﻠ ِﻨﻲ ِﻓﻲ
“Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Mu’minun: 94)
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
23
Dapur Ummi
terang bulan manis Bahan-bahan : Ÿ
250 gr terigu
Ÿ
1 btr telur
Ÿ
3 sdm gula pasir
Ÿ
1 sdt baking powder
Ÿ
1/2 sdt baking soda
Ÿ
200 ml air
Ÿ
1/2 sdt garam
Ÿ
100 ml minyak
Bahan Topping : margarin buat olesan gula pasir susu kental manis meses
Cara Membuat :
1. Campurkan terigu, susu, baking powder, gula, telur, masukkan air sedikit demi sedikit, aduk rata 2. Aduk sampai adonan halus tidak bergerindil, kalau air kurang bisa ditambah lagi 3. Masukkan baking soda dan minyak, dan garam, diamkan 30 menit, tutup dengan serbet 4. Panaskan teflon, tutup. 5. Masukkan adonan sekitar 3 sendok sayur yang kecil, tutup. Masak dengan api yang kecil. 6. Ketika mulai muncul lubang-lubang kecil taburi gula pasir, masak sampai matang 7. Angkat, olesi margarin, kucuri susu kental manis, tabur meses dan keju parut, lipat dan potong sesuai selera.
keju Source: Cookpad.com
24 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
Oleh: Ria Mardiah
M
emiliki akun di media sosial membuat kita mudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan siapapun. Tidak hanya dalam zona lokal, kita dapat terhubung dengan orang lain walau dipisahkan oleh b e n u a . Te r l e b i h l a g i k e b e r a d a a n smartphone kini menjadi teman setia yang selalu berada di genggaman generasi masa kini. Dengan media sosial, berbagai kemudahan komunikasi dapat kita rasakan, diantaranya bebasnya berekspresi. Dan tak dapat dielakkan, bagi sebagian orang medsos menjadi ajang eksistensi diri. Medsos juga seringkali dijadikan ajang mencurahkan seluruh isi hati (curhat) kala ditimpa kesedihan atau kekecewaan, bahkan tidak sedikit yang
mengekspresikan kekecewaannya dengan frontal. Kenapa Curhat di Medsos? Curhat dan curcol di medsos sebenarnya bukan tanpa alasan. Aktivitas mencurahkan perasaan yang kebanyakan dilakukan para wanita ini, sebenarnya bermacam-macam motifnya. Sebagian orang yang menumpahkan masalah pribadinya di media sosial, seringkali alasannya karena ingin melepas beban di pikiran. Ia tak ingin memikirkannya sendirian, sehingga dengan melepaskannya akan memberikan rasa legah di hatinya. Sebagian orang juga mengutarakan masalahnya karena ingin mendapat tanggapan dari orang lain berupa masukan saran, nasehat, ataupun penguatan.
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
25
Ada pula orang yang menceritakan perihal pribadinya untuk membentuk image diri. Juga ada yang melakukannya hanya karena ingin viral dan terkenal. Dan berbagai alasan lainnya. Ditambah lagi, fitur dan fasilitas dari aplikasi jejaring sosial sangat mendukung aktivitas curhat-curhatan. Sehingga ajang curhat, curcol, ghibah hingga hoax pun tak terbendun gi. Media s o s i a l hakikatnya memiliki banyak manfaat. N a m u n demikian, m e d i a s o s i a l b u k a n berarti tidak memiliki mudharat sedikitpun. Alih-alih Curhat, Kesannya Justru ‘Menelanjangi’ Diri Sendiri Mengekspresikan perasaan memang termasuk dalam hak berekspresi di negeri ini. Dan dalam hukum tidaklah masalah selama tidak ada konten pelanggaran. Namun ada hal penting yang harus diperhatikan sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk tidak sembarang berkeluh kesah dan menceritakan permasalahan hidup kepada makhluk. Ketahuilah ketika engkau mengungkapkan semua keluh kesahmu tidak semua orang sependapat denganmu, tidak semua orang mendukungmu, dan tidak semua orang memihakmu. Mungkin saja ada yang sependapat denganmu dan memberi masukan positif
untukmu. Namun sungguh jika ada kutub positif selalu ada kutub negatif. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda dan kita tak dapat memaksakannya untuk selalu sama persepsi dengan kita. Ta n g g a p a n n e g a t i f m e r e k a b i s a dikelompokkan menjadi tiga; yang pertama mereka diam apatis tak peduli denganmu. Yang kedua mereka d i a m d a n menyimpulkan kesan jelek dan memalukan terhadapmu. Ya n g k e t i g a m e r e k a menyimpulkan kesan buruk dan jelek terhadapmu plus memberi komentar nyinyir, nyindir, sinis terhadapmu yang hanya akan mempermalukanmu. Bukan mengurangi beban, yang ada hanya malu karena telah menelanjangi diri dengan mengumbar aib diri sendiri kepada orang lain. Pada akhirnya, kita akan menyadari bahwa curahan hati terbaik bukan pada manusia. Pun, jika memang mendesak, tentu boleh untuk menanyakan solusi dari permasalahan yang mendera kepada orang yang memiliki kapasitas ilmu agama. Dewasalah Memanfaatkan Sosmed Pembaruan status di sosmed adalah perkara yang dibolehkan (mubah) sebab ia dapat dimanfaatkan sebagai ajang silaturrahim, komunikasi, dan berbagi informasi kepada orang lain. Namun adab dan akhlak di medsos haruslah tertanam dengan baik.
26 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
Ya’qub menjawab: “Sesungguhnya Dewasalah memanfaatkan sosial media. Jagalah maru'ah (izzatunnafs), nilai-nilai hanyalah kepada Allah aku mengadukan kebaikan, kemuliaan diri dan kehormatan kesusahan dan kesedihanku.” (Terjemahan diri. Bukan sebaliknya, justru mengumbar QS Yusuf : 86) aib diri sendiri. Dan sungguh, mengeluh yang terbaik Tulislah status yang memiliki manfaat adalah yang mengakui kesalahan dirinya dan berfaedah untuk orang lain. Jangan d a n m e n g a k u i k e a g u n y a n - N y a . I a menulis status yang mengandung celaan, menyadari bahwa ujian yang menimpanya hinaan terhadap orang lain maupun diri adalah karena dosa-dosanya. Allah sendiri. Jauhilah curhat yang hanya berfirman: menceritakan aib diri sendiri. Ingat, persepsi warganet bermacam-macam. Sungguh hisab juga menjangkau status, kicauan dan unggahan kita di media sosial. Postinglah yang bermanfaat, jika tak mampu maka sebaiknya diam sajalah. Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau lebih baik diam.”
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh Curhatan Hati Terbaik Hanyalah perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah Kepada Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahanSolusi terbaik adalah mencurahkan kesalahanmu). (Terjemahan QS Asy-Syura : segala keluh dan kesah kepada Allah. Dan 30) Allah sangat menyukai hamba-Nya yang Jika demikian maka sungguh ia telah berkeluh kesah berdo'a kepada-Nya, mengetahui hakikat dirinya dan segera meminta tolong kepada-Nya, bersandar memohon ampun dan memohon kasih kepada-Nya dengan merendahkan diri dan sayang-Nya. mengakui kelemahan dan ketidak Tak peduli sesulit dan sepenat apapun mampuannya sebagai seoang hamba. menghadapi masalah hidup, jika hati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pandai mencari Allah maka semua akan bersabda: cepat membaik. “Hendaknya salah seorang dari kalian Dan jika Allah adalah yang pertama dan m e m i n t a ke p a d a R a b b n y a s e l u r u h utama dihati, semua kegetiran hidup tak kebutuhannya (hajatnya) bahkan sampai akan membelenggu. untuk memperbaiki tali sandalnya jika Wallahu a'lam bish shawab.[] terputus” (HR At-Tirmidzi) Allah juga berfirman tentang Nabi Ya’qub ‘alaihis salam; SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
27
MAR’AH
HUKUM-HUKUM SEPUTAR NIFAS (Bagian ke - 2)
Oleh Ustadzah Ummu Hafshah Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar
Kapan darah dianggap nifas? Nifas tidak dapat ditetapkan, kecuali jika si wanita melahirkan bayi yang sudah berbentuk manusia. Seandainya ia mengalami keguguran dan janinnya belum jelas berbentuk manusia maka darah yang keluar itu bukanlah darah nifas, tetapi dihukumi sebagai darah penyakit. Karena itu yang berlaku baginya adalah hukum wanita mustahadhah. Minimal masa kehamilan sehingga janin berbentuk manusia adalah 80 hari dihitung dari mulai hamil, dan pada umumnya 90 hari. Menurut Al-Majd Ibnu Taimiyah, sebagaimana dinukil dalam kitab Syarhul Iqna': "Manakala seorang wanita mendapati darah yang disertai rasa sakit sebelum masa (minim al) itu, maka tidak perlu dianggap (sebagai nifas). Namun jika sesudahnya, maka ia tidak shalat dan tidak puasa.”
Hukum-hukum Nifas Hukum-hukum nifas pada prinsipnya sama dengan hukum-hukum haid dalam perkara-perkara yang dibolehkan dan dilarang. Dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menamakan haid dengan nifas, beliau berkata kepada Aisyah
28 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
MAR’AH
empat bulan.
radhiyallahu ‘anha :
ِ ْ ِ ُﻧ ﻔﺴﺖ “Apakah kamu haid?” Ini adalah isyarat bahwa haid dan nifas sama dalam hukum. Hukum haid dan nifas hanya berbeda dalam beberapa hal berikut ini: Iddah. dihitung dengan terjadinya talak, bukan dengan nifas. Sebab, jika talak jatuh sebelum isteri melahirkan, iddahnya akan habis karena melahirkan bukan karena nifas. Sedangkan jika talak jatuh setelah melahirkan, maka ia menunggu sampai haid lagi, sebagaimana telah dijelaskan. Masa ila'. Masa haid termasuk hitungan masa ila', sedangkan masa nifas tidak. Ila' yaitu jika seorang suami bersumpah tidak akan menggauli isterinya selama-lamanya, atau selama lebih dari empat bulan. Apabila dia bersumpah demikian dan si isteri menuntut suami menggaulinya, maka suami diberi masa empat bulan dari saat bersumpah. Setelah sempurna masa tersebut, suami diharuskan menggauli isterinya, atau menceraikan atas permintaan isteri. Dalam masa ila' selama empat bulan bila si wanita mengalami nifas, maka masa nifas tidak dihitung dalam
Baligh. Masa baligh ditandai dengan datangnya haid, bukan dengan nifas. Hal berikut juga dianggap sebagai perbedaan antara haid dan nifas menurut sebagian ulama : Darah haid jika berhenti lalu kembali keluar tetapi masih dalam waktu biasanya, maka darah itu diyakini darah haid. Misalnya, seorang wanita yang biasanya haid delapan hari, tetapi setelah empat hari haidnya berhenti selama dua hari, kemudian datang lagi pada hari ketujuh dan kedelapan; maka tak diragukan lagi bahwa darah yang kembali datang itu adalah darah haid. Adapun darah nifas, jika berhenti sebelum empat puluh hari kemudian keluar lagi pada hari keempat puluh, maka darah itu diragukan. Karena itu wajib bagi si wanita shalat dan puasa fardhu yang tertentu waktunya pada waktunya dan terlarang baginya apa yang terlarang bagi wanita haid, kecuali halhal yang wajib. Dan setelah suci, ia harus mengqadha' apa yang diperbuatnya selama keluarnya darah yang
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
29
MAR’AH
diragukan, yaitu yang wajib diqadha' wanita haid. Inilah pendapat yang masyhur menurut para fuqaha ' dari Madzhab Hanbali. Yang benar, jika darah itu kembali keluar pada masa yang dimungkinkan masih sebagai nifas maka termasuk nifas. Jika tidak, maka darah haid. Kecuali jika darah itu keluar terus menerus maka merupakan istihadhah. Pendapat ini mendekati keterangan yang disebutkan dalam kitab aI Mughni bahwa Imam Malik mengatakan: "Apabila seorang wanita mendapati darah setelah dua atau tiga hari, yakni sejak berhentinya, maka itu termasuk nifas. Jika tidak, berarti darah haid." Pendapat ini sesuai dengan yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Dalam haid, jika si wanita suci sebelum masa kebiasaannya, maka suami boleh dan tidak terlarang menggaulinya. Adapun dalam nifas, jika ia suci sebelum empat puluh hari
maka suami tidak boleh menggaulinya, menurut yang masyhur dalam madzhab Hanbali. Yang benar, menurut pendapat kebanyakan ulama, suami tidak dilarang menggaulinya. Sebab tidak ada dalil syar'i yang menunjukkan bahwa hal itu dilarang, kecuali riwayat yang disebutkan Imam Ahmad dari Utsman bin Abu Al-Ash bahwa isterinya datang kepadanya sebelum empat puluh hari, lalu ia berkata: "Jangan kau dekati aku!". Ucapan Utsman tersebut tidak berarti suami terlarang menggauli isterinya karena hal itu mungkin saja merupakan sikap hati-hati Ustman, yakni khawatir kalau isterinya belum suci benar, atau takut dapat mengakibatkan pendarahan disebabkan senggama atau sebab lainnya. (Lihat Risalah fi al Dima’ al Thabi’iyyah) Wallahu a 'lam.[]
30 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
PROFIL
Rumah Qur’an Center Tanjung Pinang: Berkhidmat untuk Umat
R
umah Tahfidz merupakan salah satu sarana pengembangan pendidikan Al-Qur’an selain mondok di pesantren. Program semi pesantren ini dapat menjadi alternatif bagi anak-anak utamanya yang sedang menempuh pendidikan umum.
belajar dari hari Senin sampai Jumat estimasi dua kali 45 menit cukup efektif untuk target hafalan satu juz per tahun. “Alhamdulillah diantara santri kami sudah ada yang hafal empat juz. Dan ia tetap sekolah umum sebagaimana anakanak umumnya” ujar pendiri Rumah Qur’an Center ini.
Para pembaca yang budiman, Rumah Qur’an Center Wahdah Tanjung Pinang ini dapat menjadi inspirasi kita dalam pengembangan pendidikan al-Qur’an semi pesantren. Beralamat di Jl. Pemuda Gg. Karet no. 25 untuk putra, adapun untuk putri di Jl. Hj. Ungar lr. Bangka No. 25 Kota Tanjung Pinang.
Ustadz Lukman mengungkap jumlah santri saat ini 160 santri laki-laki dan perempuan. Dengan 16 pengajar. Metode menghafalnya sistem talaqqi usia 3-7 tahun. Adapun menghafal metode mandiri usia 7-14 tahun. “Alhamdulillah Rumah Qur’an Center menjadi pilihan para orangtua mendaftarkan anak-anak menghafal di sini. Mereka telah melihat langsung hasilnya bagaimana santri yang Rumah Qur’an kita senantiasa menanamkan nilai adab islami dan akhlak yang baik.
Kegiatan sehari-hari para santri adalah menghafal al-Qur’an baik itu di waktu pagi, siang dan sore. Ditambah dengan materi hafalan santri seperti hadits, adab islami, akidah dll. Waktu
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
31
PROFIL
Sehingga tidak sedikit pula dari orang santri yang akhirnya ikut juga pengajian” kata ustadz Lukman. Target hafalan Rumah Qur’an Center satu juz pertahun. Gratis bagi yang kurang mampu. Dapat menghafal dan tetap sekolah umum. “Rumah Qur’an Center berdiri sejak empat tahun silam. Berbagai rintangan dan ujian menjadi pembelajaran berharga. Alumni santri kurang lebih 300-an. Ada beberapa yang keluar masuk. Beberapa guru juga yang berhenti dan keluar” kenangnya. Disamping itu dana gedung hanya mengharapkan dari iuran santri. “Saat ini jumlah santri semakin bertambah. Perjalanan empat tahun Rumah Qur’an Center dan bisa bertahan sampai sekarang. Salah satunya pondasinya adalah keikhlasan para guru dan pembinanya. Diantara pengajar ada
yang merupakan tulang punggung keluarga sementara dia juga mencari penghasilan di luar tapi tetap mengajar di Rumah Qur’an. Alhamdulillah ini adalah kader yang siap berjuang demi generasi Qur’an bukan karena materi” ungkapnya. Fa s i l i t a s g e d u n g y a n g b e l u m memadai menjadi kendala utama. “Kami pengennya Rumah Qur’an Center punya gedung sendiri yang permanen. Saat ini masih ngontrak gedung dan jika tiba musim hujan terendam banjir. Fasilitas gedung ini sangat dibutuhkan, tempat belajar yang kondusif. Sehingga kedepannya menjadi pusat penghafal al-Qur’an bagi anak-anak yang sekolah umum” harapnya.[]
32 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
i INFO UMMAT PALU - SULAWESI TENGAH LEMBAGA SOSIAL RAJA SALMAN GANDENG WAHDAH ISLAMIYAH TANGANI KORBAN GEMPA SULTENG
L
aziswahdah.com, Palu – Delegasi Lembaga Sosial Arab Saudi King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre tiba di Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa (6/11). Lembaga tersebut merupakan lembaga sosial yang didirikan oleh Raja Salman bin Abdul Aziz yang berfokus pada bantuan sosial dan kemanusiaan. Para relawan Arab Saudi tersebut dipimpin Syaikh Khalid Al Salamah dan diterima oleh perwakilan relawan Wahdah Peduli Syandri Sya’ban dan beberapa relwan lainnya. Kedatangan lembaga sosial Raja Salman itu bertujuan untuk menindaklanjuti beberapa program sosial kemanusiaan di Sulawesi Tengah.
penyaluran bantuan,” terang Syandri kepada laziswahdah.com. Khalid juga menyampaikan terima kasih kepada Wahdah Islamiyah atas sambutan yang ramah serta berbagai kemudahan dan bantuan yang diberikan dalam melaksanakan proyek-proyek sosial dan kemanusiaan di Sulawesi Tengah. “Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut dan mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat” tukasnya. Total bantuan sebesar 1 M dengan rincian 5000 paket sembako, 5000 paket hygiene kit dan 3500 perlengkapan dapur. Bantuan tersebut akan didistribusikan oleh Wahdah Islamiyah dibeberapa titik lokasi pengungsi Palu, Sigi dan Donggala. []
“ M e r e ka d a ta n g d e n g a n b e r b a g a i program. Wahdah Islamiyah dipanggil sebagai mitra dalam hal pendataan dan
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
33
i INFO UMMAT TARAKAN "JUMAT BERKAH", Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim Piatu Dan Fakir Miskin LAZIS Wahdah Tarakan Kalimantan Utara mengadakan kegiatan berbagi bersama "Jum'at Berkah" dengan anak-anak yatim piatu dan warga fakir miskin,Jumat (16/11). Ada 100 paket makanan sehat dan bergizi yang disebarkan pada program ini, yang secara khusus di peruntukkan bagi anakanak yatim piatu dan beberapa kepala keluarga dari buruh bata merah yang terdapat di wilayah Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur.[]
BALI Muslimah Wahdah Bali Salurkan Bantuan Lauk Untuk Warga Lombok LAZIS Wahdah bekerjasama dengan Muslimah Wahdah Bali memberikan bantuan berupa 60 kilogram lauk kering yang telah dikemas sedemikian rupa. Lauk itu dikirim via pesawat terbang dari Bali dan didistribusikan di beberapa lokasi pengungsian. Relawan Wahdah Islamiyah asal Bali, Iswanto menuturkan bahwa lauk ini di produksi langsung oleh Muslimah Wahdah Bali. Lauk tersebut dikemas dengan baik sebelum didistribusikan ke warga.[]
MATARAM Lazis Wahdah Terima Penghargaan Kemanusiaan Dari Tni LAZIS Wahdah Islamiyah mendapatkan penghargaan kemanusiaan dari PANGKOGASGAPPAD (Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu) TNI Angkatan Darat di acara Ramah Tamah sejumlah relawan NGO dan TNI di Gedung Bandara Selaparang, kota Mataram, Jumat (16/11). TNI menilai, keterlibatan LAZIS Wahdah dalam aksi kemanusiaan gempa Lombok sangat membantu.[]
34 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
i INFO UMMAT SINJAI Kehilangan Istri Dan Harta Benda, Lazis Wahdah Bantu Zainuddin Korban Kebakaran Di Sinjai Relawan LAZIS Wahdah Sinjai, Rabu (14/11), memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Senin (12/11) lalu. Kebakaran tersebut menghanguskan rumah milik Zainuddin (74). Kepada relawan, Zainuddin menjelaskan bahwa ia baru sadar rumahnya terbakar saat api sudah membesar.[]
PETOBO - SULAWESI TENGAH Safari Dakwah Ke Palu, Sekjen Dpp Wahdah Islamiyah Beri Khutbah Kepada Napi Dan Penjaga Lapas Petobo Sekretaris Jenderal DPP Wahdah Islamiyah ustadz Syaibani Mudjiono, S.H. menyampaikan khutbahnya dihadapan puluhan napi dan penjaga lapas di Lembaga pemasyarakatan kelas 2 A Palu, Jl. Dewi Sartika, Petobo, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (16/11). Dalam penyampaiannya, ustadz Syaibani mengajak para jamaah untuk cinta kepada Allah. Salah satunya dengan mengenal nama-nama yang disandarkan kepada-Nya.[]
BALAROA - SULAWESI TENGAH Kursi Roda Untuk Fahri, Korban Gempa Yang Kehilangan Kaki Dan Kedua Orangtuanya LAZIS Wahdah memberikan bantuan kursi roda kepada Fahri (11), salah satu korban likuifaksi yang harus kehilangan kaki kanannya akibat tertimpa bangunan saat gempa. Kaki Fahri terpaksa diamputasi karena kondisinya yang sudah parah. Korban selamat dari Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu ini adalah murid SDN Perumnas Balaroa kelas lima. Selain kakinya, ia juga harus kehilangan kedua orangtuanya dan salah seorang adiknya.[] SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
35
i INFO UMMAT PALU - SULAWESI TENGAH Serahkan 60 Unit Meja Belajar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu Apresiasi Kinerja Relawan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Palu H. Ansyar Sutiadi, S.Sos, M.Si mengapresiasi kinerja relawan LAZIS Wahdah yang telah banyak membantu proses pendidikan di kota Palu dengan turut ambil bagian menyerahkan sejumlah perlengkapan belajar untuk ratusan siswa di SD Inpres 2 Lere Jalan Asam 3, Senin (12/11). Bantuan berupa meja belajar lipat itu berjumlah 60 unit diserahkan langsung di sekolah darurat tersebut.[]
LOMBOK - NTB Urai Kemiskinan Pasca Gempa, LAZIS Wahdah Dukung Program Perbaikan Ekonomi Pemprov NTB Jangka 5 Tahun Beberapa NGO melakukan pertemuan dan memaparkan program-program yang dicanangkan dalam Penanggulangan Kemiskinan di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB pada Selasa (13/11/2018) bersama Wakil Gubernur Provinsi NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi dan Perwakilan Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Khairul Mansyur. LAZIS Wahdah adalah salah satu NGO yang turut hadir sebagai perwakilan untuk mempresentasikan program yang dicanangkan.[]
JAMBI Komunitas Hijrah Youth Move Up Kota Jambi Donasikan Bantuan Peduli Gempa Sulteng Kepada Lazis Wahdah Komunitas Hijrah Youth Move Up Kota Jambi serahkan sejumlah bantuan untuk masyarakat Palu melalui LAZIS Wahdah pada Kamis (22/11).
Komunitas Hijrah Youth Move Up melalui Ketuanya Muhammad Sopian mengatakan, aksi penggalangan bantuan tersebut sebagai wujud kepedulian pihaknya atas musibah yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala.[]
36 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
i INFO UMMAT JAKARTA Sinergi Kemanusiaan Lazis Wahdah Dan PT. JAYA TATARA SEJAHTERA Untuk Korban Bencana Wimal Hardiyana selaku perwakilan dari PT. Jaya Tatara Sejahtera menerima kunjungan Tim LAZIS Wahdah Jakarta, Rabu (7/11) di Masjid Tarqiyah Telkomsel. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan suasana kekeluargaan tersebut Ismail Talimen menyerahkan cinderamata sebagai bentuk terima kasih kepada PT Jaya Tatara Sejahtera atas kepercayaannya berdonasi melalui LAZIS Wahdah.[]
MAKASSAR Majelis Taklim Telkomsel Dukung Program Sekolah Darurat dan Motor Dakwah LAZIS Wahdah Majelis Taklim Telkom (MTT) Regional Sulsel menyumbangkan donasi peduli Sulteng berupa biaya pendirian sekolah darurat dan pengadaan motor dakwah kepada LAZIS Wahdah Islamiyah. Sebelumnya, bantuan berupa paket makanan siap santap dan beberapa paket dakwah telah disalurkan ke sejumlah titik di daerah terdampak gempa dan tsunami.[]
Harapan Untuk Daeng Ramlah, Pengidap Tumor Ganas Di Kepala LAZIS Wahdah berikan bantuan kesehatan untuk Ibu Ramlah (40), pengidap tumor ganas di kepala. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Daeng Kulle, mulai dari melakukan pengobatan tradisional hingga dirujuk ke rumah sakit. Namun, itu semua belum bisa menyembuhkan tumor yang dideritanya karena belum bisa dirawat secara rutin di Rumah Sakit.[]
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
37
i INFO UMMAT BALIKPAPAN Persiapkan Tenaga Kerja Terampil, LAZIS Wahdah Berikan Pelatihan Mantenance Teknisi and Helper Autolube LAZIS Wahdah Balikpapan mengadakan Pelatihan Mantenance Teknisi and Helper Autolube bertempat di Jl. Abdi Praja No. 3 Blok 1 B RT. 25 Kelurahan Sepinggan Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan, kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan ini berjalan selama lima hari yakni pada Selasa (13/11) hingga Sabtu (17/11). Peserta dalam kegiatan ini berjumlah enam orang, berasal dari kalangan dhuafa yang sengaja dibina sebelum memasuki dunia kerja.[]
DEPOK LAZIS Wahdah – Ma’had Bina Tahfidz Indonesia Helat Terapi Qur’an dan Ruqyah Massal QALS (Quranic Living Servis) mengadakan Seminar dan Workshop Terapi Qur’ani bertempat di Masjid Baitul Kamal Balai Kota Depok, Sabtu (10/11). Acara yang disponsori oleh LAZIS Wahdah dan Ma’had Bina Tahfidz Indonesia ini menghadirkan seorang pakar ruqyah yang berasal dari Mekah sebagai pemateri dan dipandu oleh Nur Hasan Palogai, Lc sebagai penerjemahnya.[]
MAROS Sinergi Kemanusiaan Lazis Wahdah Dan PT. JAYA TATARA SEJAHTERA Untuk Korban Bencana LAZIS Wahdah (LW) Maros mendatangi kediaman Daeng Kacong untuk menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai dan karpet, Jumat (23/11). Daeng Kacong (82), warga Dusun Manrimisi Lompo, Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru, Maros, terpaksa tinggal di gubuk reot yang hanya berukuran 4x4 meter. Ia tinggal berdua bersama putranya yang mengidap gangguan jiwa.[]
38 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
LAPORAN KEUANGAN LAZIS WAHDAH - OKTOBER 2018
PENGGUNAAN DANA
PENERIMAAN DANA
1%
99%
100%
Zakat Rp. 29.970.777
Infaq Rp. 3.402.575.854
Total Rp. 3.432.546.622
13.8%
0.2%
74.1%
0.8%
Program Dakwah Rp.256.905.100
Program Pendidikan Rp. 4.531.000
Wahdah Peduli Rp. 1.382.084.475
Biaya Operasional Rp. 15.701.500
1.7%
1.8%
7.5%
100%
Program Kemanusiaan Rp. 31.226.885
Program Tahfizh Rp. 32.879.835
Penyaluran Amil Rp. 140.705.635
Total Rp. 1.864.034.430
Scan Barcode ini untuk melihat laporan keuangan secara detail atau akses link http://bit.ly/2FHNYtj
KAMI SIAP MENJEMPUT DONASI ANDA DI RUMAH & KANTOR ANDA
Layanan Jemput Donasi dan Konfirmasi 085 315 900 900
KABARDUNIA
Erdogan: Palestina Akan Bertahan Selama Ada Orang-Orang yang Berjuang Untuknya Ankara -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menyerukan pembelaannya kepada Kota Suci Al-Quds. Ia menyebutkan, Turki tidak aka membiarkan para penjajah Israel memadamkan lampu-lampu di sana. Dilansir dari Anadolu Arabic, Rabu (28/11/2018), hal tersebut disampaikan Erdogan saat memberikan sambutan di acara pembukaan Pertemuan ke-34 Dewan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan OKI (COMCEC). “Palestina akan tetap ada selama masih terdapat Muslim dan orang-orang yang b e r j u a n g mempertahankan hak dan kemerdekaannya,” kata Erdogan. “Bagi kita, sejarah bukan sekadar kumpulan peristiwa, melainkan sumber pelajaran yang a ka n m e n g i n s p i r a s i ke k u a t a n d a n ke b e r a n i a n . S et i a p kejadian di masa lalu,
baik pahit atau manisnya, kita sebagai Muslim harus membaca, mempelajari dan menganalisanya dengan baik,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu, Erdogan juga menyampaikan salam bagi rakyat Palestina yang berjuang untuk mempertahankan harga diri Islam. “Saya sampaikan salam spesial kepada tanah peradaban, perdamaian dan kebaikan, Palestina. Dan juga pada Al-Quds yang suci, penyejuk pandangan setiap Muslim,” ujarnya. (whc/d/fm)
40 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
FADHILAH
Seperti Shalat Tahajjud Sepanjang Malam َ َ ﺟﻤﺎ َ ٍﺔ وﻣﻦ ِ ْ ﻗﺎم ِ ْﻧﺼ َﻒ ا ﻠ ْ َ َ ﯿﻞ َ َ ﻓﻜ َﻧﻤﺎ َ َ ﺸﺎء ِﻓﻲ َ َ َ ْﻣﻦ َﺻﻠﻰ ا ْ ِﻟﻌ َ َ ﺟﻤﺎ َ ٍﺔ َ ْ ﻓﻜ َﻧﻤﺎ َﺻﻠﻰ ا ﻠ ﻛﻠﻪ ُ ُ ﯿﻞ َ َ َﺻﻠﻰ اﻟﺼ ْ َﺒﺢ ِﻓﻲ “Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
41
SKETSA HIDUP
Rahasia Menguasai Berbagai Cabang Ilmu Oleh Muhammad Scilta Riska, SH.
M
embaca biografi para ulama adalah referensi kita paling utama bagaimana mereka hidup dan memuliakan ilmu. Karena ilmu inilah mempunyai kedudukan yang amat tinggi. Kisah mereka semenjak kecil, merantau banyak negeri, belajar pada banyak guru demi ilmu syar’i. “Kisah para ulama dengan duduk bersama dan tentang kebaikan-kebaikan mereka lebih aku sukai daripada menguasai bab fiqih” Kata Imam Abu Hanifah. “Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adabakhlak suatu kaum”. Mari sejenak menyimak tips dari Imam As-Sya’bi dalam menuntut ilmu . Ia pernah ditanya, apa rahasia kedalaman ilmunya, sehingga mampu menguasai berbagai cabang ilmu? Jawabnya, “Dengan tidak bersandar, menjelajahi negeri, bersabar seper ti sabarnya benda mati, cekatan sebagaimana cekatannya elang memburu mangsa.” Dengan tidak bersandar (menafikan sandaran) Tidak bersandar pada siapapun kecuali kepada Allah semata. Kemampuan diri sendiri maupun orang lain. Jika sekedar mengandalkan kemampuan diri, akan
banyak ilmu yang tidak bisa didapatkan. Jika mengandalkan kecerdasan kehebatan pribadi banyak yang akan terlewatkan. Kemampuan kita terbatas. Semua berkat taufik dan pertolongan dari Allah. Bagaimana mereka dapat menulis buku yang jika hari ini dikonversi sungguh menakjubkan. Dengan segala keterbatasan fasilitas. Mereka tetap berkarya. Menjadi referensi peradaban dunia. Menjelajahi negeri Ilmu itu didatangi bukan dia yang mendatangi kita. Sungguhpun ilmu yang mendatangi, hari ini masih banyak yang tidak tertarik dengan dengan pembicaraan tentang warisan Nabi ini. Yang viral adalah hoaks dan kejahilan. Kita menghormati ilmu dengan menghormati orang yang membawa ilmu. Kita lebih membutuhkan banyak adab daripada ilmu. Para salaf belajar dari guru ke guru sedari kecil. Muhammad bin Ishaq memulai perantauan menuntut ilmu usia 20 tahun lalu kembali 45 tahun kemudian. Imam Syafi’i memulai pengembaraannya di Mekkah. Menjelajahi setiap pusat ilmu. Ke Madinah bertemu dengan Imam Malik. Lalu ke Irak bertemu beberapa murid Imam Abu Hanifah seperti Muhammad bin Hasan As-
42 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
SKETSA HIDUP
Syaibani. Jabir bin Abdullah membeli keledai dan melakukan perjalanan sebulan ke Syam demi memahami sebuah hadits dari Abdullah bin Unais. Bersafarlah karena engkau akan mendapatkan pengganti dari yang kau tinggalkan. Tidak berpangku tangan di kampung halaman. Sebagaimana air yang tenang di tempatnya akan membusuk. Singa jika tidak meninggalkan kandangnya, pastinya kelaparan. Matahari jika hanya berdiam di tempatnya, ia akan dicaci. Orang berilmu selalu dinanti kedatangannya. Dinanti peredarannya. Bersabar seperti sabarnya benda mati Kesabaran adalah kunci dari segala hal. Ketika Nabi Musa hendak menuntut ilmu kepada Khaidir, pesan pertama kali adalah tentang kesabaran. Ilmu tidak bisa digapai hanya dengan bersantai-santai. Dengan kesabaran, segala penderitaan, rintangan dalam menuntut ilmu akan digantikan dengan kenikmatan dalam belajar.
Cekatan sebagaimana cekatannya elang memburu mangsa Imam As-Sya’bi memulai harinya disaat manusia masih terlelap dengan tidurnya. “Kami harus mengambil tempat duduk di sebuah majelis sejak Ashar untuk mengikuti kajian esok hari” kata Ja’far bin Durustuwaih. “Saking padatnya pengajian Ali bin AlMadini”. Mereka menempatinya sepanjang malam sebab khawatir tidak mendapatkan tempat di pagi harinya. Semangat dalam mencari ilmu dengan mendapatkan tempat yang utama di majelis ilmu. Abdullah bin Hamud az-Zubaidi rela tidur di kandang ternak gurunya. Agar menjadi orang pertama menemui Abu Ali al-Qaali mengajukan pertanyaan lebih banyak. Bosan adalah penyakit membunuh cita-cita. Lawannya tamak dalam belajar. Cekatan dalam menjemput ilmu.
Kesabaran dalam menghadiri majelis ilmu. Bersabar atas gurunya. belajar, memahami, menghafalkan ilmu. sampai kemudian ketika mengajarkan ilmu juga butuh kesabaran.
Jika mereka rela berjalan berhari-hari demi ilmu. Lalu mengapa kita tidak bersemangat mendatangi pengajian dengan kendaraan. Jika mereka menghabiskan waktu perjalanan sebulan demi sebuah hadits. Lalu kita masih saja punya segudang alasan sibuk menghadiri ta’lim ba’da Magrib-Isya.
“Sesungguhnya Allah menjadikan sabar sebagai kuda tunggangan yang tak kenal lelah,” kata Ibnul Qayyim. “Pedang yang tak pernah tumpul, prajurit yang pantang menyerah, benteng yang kokoh yang tak bisa dihancurkan dan ditembus. Sabar merupakan saudara kandung kemenangan. Dimana ada sabar disitu ada kemenangan” sebutnya dalam Kitab ‘Uddatu as-Shabirin.
Untuk keperluan yang lain kita sanggupi, tapi enggan membeli kitab yang dibahas di kajian. Mereka sampai tidur dengan binatang ternak demi bertemu gurunya, lalu kenapa kita tidak betah berlama-lama menyimak materi. Mereka bermalam sejak sore agar tempatnya tidak diambil. Kenapa badan kita terasa pegal sedikit saja sudah menjadi alasan malas tarbiyah?[]
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
43
REMAJA
IKUT-IKUTAN KE NERAKA Oleh : Zulkifli Tri Darmawan
Syeikh Dr. Shalih al Fauzan –hafidzahullah- salah seorang anggota Ulama besar kerajaan Saudi Arabia mengatakan: “Mengenal agama Islam bukan dengan cara taklid (ikut-ikutan) atau mengenal Islam dengan perkiraan dari apa yang ia dapatkan dari orang lain. Namun agama ini harus memiliki dalil dari al Qur’an dan sunnah. Adapun manusia yang tidak mengenal agama (berdasar ilmu), maka ia akan taklid ikut-ikutan kepada orang lain. Menjadi seperti bunglon yang ikut sana ikut sini” (Syarh al Ushul ats Tsalatsah Syeikh al Fauzan: 165-157).
Coba jujur sobat, kamu sering nggak sih merasa wajib mempunyai atau mengikuti sesuatu yang sedang ramai diperbincangkan orang? Entah itu gawai, pakaian, tempat nongkrong, sampai sosial media. Seolah kamu lupa belum tentu apa yang kata orang sedang “hits” itu benarbenar kita butuhkan. Contoh sederhananya soal gawai (handphone), kenapa kamu harus terburu-buru menggantinya? Sementara ponsel lamamu masih berfungsi dengan baik serta tampilan pun masih mulus-mulus saja! Sebenarnya tahu perkembangan zaman itu perlu, tapi bukan berarti harus mengikuti semua. Mungkin kamu tak merasa lelah mengikuti segala hal yang muncul silih berganti. Tapi coba renungkan baik-baik, bagaimana dampaknya ke
dirimu sendiri? Misalnya saja ketika sebuah media melempar isu ke dunia maya (dumay), dan kebetulan isu itu menjadi “trending topik”, biasanya apa yang kamu akan lakukan? Sebagian dari kita dulu mungkin kenal dengan banyak sekali artis-artis K-Pop. Karena wajahnya yang tampan rupawan dan cantik jelita membuat kita fanatik berat kepada mereka. Karena sebab itu kita menjadi ikut-ikutan. Rambut disemir, pakaian sengaja di sobek-sobek, dan semua gaya hidup mereka kita adopsi tanpa kita timbang maslahat dan mudharatnya. “Aku pengen keren kayak mereka. Jadi artis tuh enak banget. Dikenal banyak orang dan di sanjung setiap saat”, begitu kata kebanyakan remaja yang ikut-ikutan.
SEDEKAHPLUS | EDISI 57 TAHUN V MUHARRAM - SAFAR 1440 H | 44 44 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
REMAJA
Sobat, siapa sih di dunia ini yang gak kepengen keren. Disanjung banyak orang, bahkan setiap kali ketemu ingin diajak berfoto ria? Kamu, dia dan mereka tentu berbangga ketika menyandang predikat tersebut. Tapi masa iya, keren hanya sebatas kekinian saja? Disini kamu harus berpikir berulang kali. Jangan dulu berbangga hati jika ada orang yang menganggapmu keren karena sebab mengikuti tren yang “hits” di jaman itu. Mengingat, di luar sana masih banyak orang yang juga persis seperti kamu. Jadi defenisi keren itu seperti apa? Musim pakai celana jogger dan baju stylist, kamu ikutan pakai. Temanmu ganti iPhone 7 kamu tak kalah sengit ingin ganti juga. Bahkan nau’dzubillah, marah-marah sama ortu karena kalau gak beli dianggap hp-nya kuno. Musim lagu-lagu aneh kamu ikutan nyanyiin. Bagi penulis, keren itu saat kamu benarbenar melakukan sesuatu yang belum tentu orang bisa melakukannya. Jangan sampai kamu hanya ikut-ikutan padahal itu akan menyebabkanmu terjerumus ke dalam neraka. Bukankah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR Abu Dawud, hasan). Kalian bisa saja keren dengan tulisantulisan hebatmu. Dengan prestasi-prestasi yang membanggakan kedua orangtuamu. Dan keren secara positif yang bisa membuatmu lebih selamat dari pada harus ceroboh mengikuti sesuatu yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Di saat kekinian membuatmu ikut-ikutan saja, sukses karena sesuatu yang beda justru bikin kamu jadi inspirasi anak muda. Apalagi jika kamu bisa menjadi agen muslim yang inspiratif. Boleh muda tapi tetap ingat Allah.
Ikutan tren itu mahal dan boros guys. Coba bayangkan deh, kalau kamu mengikuti semua kehidupan glamour para artis-artis terkenal, padahal kamu itu hanya keluarga sederhana, gimana? Jadi biasa-biasa sajalah dalam hidup. Jangan sampai kamu ikut-ikutan malah nantinya masuk neraka. Ngeri kan? Olehnya itu, mulai sekarang, dan sebelum terlambat, kita berubah menjadi lebih baik. Jangan setengah-tengah dalam berhijrah. Biarlah tren itu mengalir seperti air. Jika tak ada manfaatnya untuk apa kita ikuti? So, kita anak muda kudu punya pendirian yang kukuh. Tegas dan gak planga-plongo mengikuti arus tren di jejaring sosial. Pernah dengar satu pendapat, kalau orang yang cuman bisanya ikut-ikutan itu tak punya karakter atau pribadi yang kuat. Kamu ibarat butiran debu yang selalu mengikuti arah angin yang datang menghembuskanmu. Kamu tak pernah tahu dengan pasti ke mana angin ini akan membawamu. Sementara hidupmu sendiri tak bisa terombang-ambing begitu saja. Kamu perlu punya pijakan yang kuat, sekalipun ingin berpindah itu atas dasar dirimu sendiri yang menggerakkannya. Pelan tapi pasti, mengikuti tren sana-sini pun buatmu kehilangan jati diri. Kamu jadi orang yang mudah bimbang, tak bisa mengambil keputusan sendiri, tak bisa bersikap tegas, dan buruknya lagi jadi mudah di bohongi oleh orang. Sudah tahu seperti ini, apa iya kamu masih mau ikut sana sini? Ber-Islamlah dengan baik sobat. Jangan sampai ikut-ikutan. “Kun Anta!” jadilah dirimu sendiri. Ikut-ikutan gak jelas? Jangan sampai masuk neraka lo. Wallahu a’alam bish shawwab. Makassar, Kamis, 22 November 2018
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
45
HIKMAH
HATI-HATI MEMILIH TEMAN AKRAB Imam Ibnul Jauzi rahimahullah: “Aku tidak melihat sesuatu pun yang paling banyak membahayakan seorang mukmin selain bergaul dengan orang yang tidak shaleh, sesungguhnya tabiat manusia itu suka mencuri (tabiat orang lain)." (Shaidul Khathir 662)
46 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
ADAB ISLAMI
ADAB BERTAMU Oleh: Ayyub Soebandi, Lc. (Dosen STIBA Makassar)
K
ita sering mendengar dan membaca tentang kewajiban memuliakan tamu, oleh sebab itu, kali ini akan disajikan beberapa perkara yang hendaknya diperhatikan ketika bertamu. Bertamu merupakan kegiatan sosial yang telah diatur adab dan etikanya dalam Islam. Di antara adab dan etika ketika bertamu adalah sebagai berikut: 1. Memilih Waktu yang tepat. Hendaknya bagi orang yang ingin bertamu memilih waktu yang tepat untuk bertamu. Karena waktu yang kurang tepat terkadang bisa menimbulkan perasaan yang kurang enak bagi tuan rumah bahkan terkadang mengganggunya. Dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim, Anas bin Malik radhiyallahu’anhu- berkata, “Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.” 2. Meminta Izin kepada Tuan Rumah Hal ini sebagaimana perintah Allah azza
wa jalla di dalam firman-Nya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu selalu ingat.” (Terjemahan QS. Al-Nur: 27) Diantara tujuan meminta izin adalah menjaga pandangan mata. Al-Bukhari meriwayatkan dari sahabat Sahl bin Sa’ad alSa’idi, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “ M e m i n ta i z i n i t u d i j a d i ka n s u a t u kewajiban karena untuk menjaga pandangan mata.” Adapun tata cara meminta izin adalah sebagai berikut: a. Mengucapkan salam Seseorang yang bertamu diperintahkan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu, sebagaimana ayat 27 dari surah Al-Nur di atas. Abu Dawud meriwayatkan, pernah salah seorang sahabat dari Bani ‘Amir meminta izin kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
47
ADAB ISLAMI
wasallam- yang ketika itu sedang berada di rumahnya. Orang tersebut mengatakan, “Bolehkah saya masuk?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam- pun memerintahkan pembantunya dengan sabdanya, “Keluarlah, ajari orang itu tata cara meminta izin, katakan kepadanya, “Assalamu ‘alaikum, bolehkah saya masuk?” Sabda Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallamtersebut didengar oleh orang tadi, maka dia mengatakan, “Assalamu ‘alaikum, bolehkah saya masuk?” Akhirnya, Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun mempersilakannya untuk masuk ke rumah beliau. b. Meminta izin sebanyak tiga kali Sebuah riwayat al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri -radhiyallahu ‘anhu-, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Meminta izin itu tiga kali, jika diizinkan maka masuklah, jika tidak, maka pulanglah.” Hadis tersebut memberikan bimbingan kepada kita bahwa batasan akhir meminta izin itu tiga kali. Jika penghuni rumah mempersilakan masuk maka masuklah, jika tidak ada jawaban atau keberatan untuk menemui pada waktu itu maka pulanglah. Yang demikian itu bukan suatu aib bagi penghuni rumah tersebut dan bukan celaan bagi orang yang hendak bertamu, jika alasan penolakan itu dibenarkan oleh syariat. Bahkan merupakan penerapan dari firman Allah Ta’ala: “Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah, maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Terjemahan QS. An-Nur: 28) c. Jangan mengintip ke dalam rumah. Muslim meriwayatkan hadis Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa mengintip ke dalam rumah suatu kaum tanpa
izin mereka, maka sungguh telah halal bagi mereka untuk mencungkil matanya.” 3. Memperkenalkan Diri Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang kisah Isra` Mi’raj, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kemudian Jibril naik ke langit dunia dan meminta izin untuk dibukakan pintu langit. Jibril ditanya, “Siapa anda?” Jibril menjawab, “Jibril.” Kemudian ditanya lagi, “Siapa yang bersama anda?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Kemudian Jibril naik ke langit kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya di setiap pintu langit, Jibril ditanya, “Siapa anda?” Jibril menjawab, “Jibril.” (Muttafaqun ‘alaihi) Ummu Hani` radhiyallahu ‘anha, salah seorang sahabiyah mengatakan, “Aku mendatangi Nabi ketika beliau sedang mandi dan Fathimah menutupi beliau. Beliau bersabda, “Siapa ini?” Aku katakan, “Saya Ummu Hani`.” (Muttafaqun ‘alaihi) Demikianlah bimbingan Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam “- yang langsung dipraktikkan oleh para sahabatnya, bahkan beliau pernah marah kepada salah seorang sahabatnya ketika kurang memperhatikan adab dan tata cara yang telah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bimbingkan ini. Sebagaimana dikisahkan oleh Jabir radhiyallahu ‘anhu, “Aku mendatangi Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, kemudian aku mengetuk pintunya, beliau bersabda: “Siapa ini?” Aku menjawab, “Saya.” Maka beliau pun bersabda, “Saya, saya.” Seolah-olah beliau tidak menyukainya.” (Muttafaqun ‘alaihi). 4. Menyebutkan Keperluannya Menyebutkan urusan atau keperluan dia kepada tuan rumah supaya tuan rumah lebih perhatian dan menyiapkan diri ke arah tujuan kunjungan tersebut, serta dapat mempertimbangkan dengan waktu dan keperluannya sendiri. Hal ini sebagaimana kisah para malaikat yang bertamu kepada
48 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
ADAB ISLAMI
Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam. Allah Ta’ala berfirman:
kembalilah tanpa memperbanyak percakapan…” (Terjemahan QS. Al-Ahzab: 53)
“Ibrahim bertanya, “Apakah urusanmu wahai para utusan?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa.” (Terjemahan QS. Al-Dzariyat: 31-32)
Muslim meriwayatkan hadis Abu Syuraih al-Khuza’i -radhiyallahu ‘anhu-, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah bersabda:
5. Memintakan izin untuk tamu yang tidak diundang. Jika bertamu dalam rangka memenuhi undangan, namun ada orang lain yang tidak diundang ikut bersamanya, maka hendaknya mengabarkan kepada tuan rumah dan memintakan izin untuknya. Hal ini pernah dialami oleh Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, sebagaimana kisah sahabat Abu Mas’ud -radhiyallahu ‘anhu- riwayat alBukhari dan Muslim,
“J a m u a n t a m u i t u t i g a h a r i d a n perjamuannya (yang wajib) satu hari satu malam. Tidak halal bagi seorang muslim untuk tinggal di tempat saudaranya hingga menyebabkan saudaranya itu terjatuh dalam perbuatan dosa. Para sahabat bertanya, “Bagaimana dia bisa menyebabkan saudaranya terjatuh dalam perbuatan dosa?” Beliau menjawab, “Dia tinggal di tempat saudaranya, padahal saudaranya tersebut tidak memiliki sesuatu yang bisa disuguhkan kepadanya.” Maka dari itu, bagi tamu yang menginap kalau sudah lewat dari tiga hari hendaknya meminta izin kepada tuan rumah. Kalau tuan rumah mengizinkan atau menahan dirinya maka tidak mengapa bagi si tamu tetap tinggal, dan jika sebaliknya maka wajib bagi si tamu untuk pergi. Karena keberadaan si tamu yang lebih dari tiga hari itu bisa mengakibatkan tuan rumah terjatuh dalam perbuatan ghibah, atau berniat untuk menyakitinya atau berburuk sangka. (Lihat Syarh Shahih Muslim)
“Di kalangan kaum Anshar ada seseorang yang dikenal dengan panggilan Abu Syu’aib. Dia mempunyai seorang budak penjual daging. Abu Syu’aib berkata kepadanya, “Buatlah makanan untukku, aku akan mengundang Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersama empat orang lainnya. Maka dia pun mengundang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersama empat orang lainnya. Ketika Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- datang bersama 4 orang lainnya, ternyata ada seorang lagi yang mengikuti mereka, maka Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya anda mengundang kami berlima, dan orang ini telah mengikuti kami, jikalau anda berkenan anda dapat mengizinkannya dan jika tidak anda dapat menolaknya.” Maka Abu Syu’aib berkata, “Ya, saya mengizinkannya.”
Hendaknya seorang tamu mendoakan tuan rumah atas jamuan yang dihidangkan kepadanya. Dalam riwayat muslim, dari sahabat Abdullah bin Busyr radhiyallahu’anhu- bahwa doa yang diajarkan Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- yaitu:
6. Tidak Memberatkan Tuan Rumah dan Segera Kembali ketika Urusannya Selesai.
ْ َ َ اﻠﻬُﻢ َ ِرْك ﻟ َﻬ ُْﻢ ِ ْﻓﻲ َﻣﺎ ارﺣﻤﻬ ُْﻢ ْ َ ْ واﻏﻔﺮ ﻟ َﻬ ُْﻢ َو ْ ِ ْ َ رزﻗ َﻬ ُْﻢ
Bagi seorang tamu hendaknya berusaha tidak membuat repot atau menyusahkan tuan rumah dan segera kembali ketika urusannya selesai. Allah Ta’ala berfirman:
“Ya Allah berikanlah barakah untuk mereka pada apa yang telah Engkau berikan rezeki kepada mereka, ampunilah mereka, dan rahmatilah mereka.”
“…tetapi jika kalian diundang maka masuklah, dan bila telah selesai makan
7. Mendoakan Tuan Rumah
Wallahu a’lam.[]
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
49
Wajibkah Membayar Denda Tiap Melanggar Sumpah, Meski Berkali-kali?
tanyakan maka bisa dibagi menjadi dua:
Pertanyaan: Mohon jawabannya Ustadz, apakah bagi orang yang melanggar sumpah yang sama selama berulang kali, juga diharuskan membayar kaffarah (denda) selama berulang kali pula? Jawaban: Bismillaah… Perlu diketahui bahwasanya Allah Ta'ala tidaklah menyukai banyaknya sumpah manusia, sebab hal ini merupakan sarana untuk tidak memuliakan Allah Ta'ala, bahkan bisa saja cenderung mempermainkan-Nya. Allah Ta'ala telah mengisyaratkan hal ini dalam firman-Nya: Artinya: "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi terhina". (QS Al-Qalam: 10). Juga mengingatkan kita agar jangan banyak bersumpah serta jangan menyalahgunakannya: Artinya: "Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan Mengadakan ishlah di antara manusia, dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui" (QS Al-Baqarah: 224). Adapun hukum perkara yang anda
Pe r t a m a : B i l a a n d a b e r s u m p a h beberapa kali atas suatu perkara, misalnya bersumpah sepuluh kali tidak ingin pergi ke tempat tertentu (Wallaahi/Demi Allah saya tidak akan pergi ke pantai: 10 kali), lalu anda melanggarnya satu kali atau lebih; maka anda cukup membayar satu kaffarah sumpah saja, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu dan banyak ulama tabiin. Hanya saja problem lainnya adalah bila anda bersumpah untuk tidak pergi ke tempat tersebut, lalu melanggarnya, kemudian bersumpah lagi, lalu kemudian melanggarnya, dan seterusnya berulangulang. Maka apakah bila anda belum membayar kaffarah disetiap melanggar tersebut, lalu ingin membayarnya; cukup membayar satu kaffarah saja karena jenis sumpah dan pelanggarannya sama? Ataukah masing-masing pelanggaran harus dihitung satu kaffarah sehingga bila ia dua kali melanggar dalam sumpah yang sama maka wajib membayar dua kaffarah? Para ulama telah berbeda pendapat dalam masalah ini, namun yang lebih mendekati kebenaran adalah bahwasanya setiap kali bersumpah lalu melanggar maka
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
51
dihitung wajib satu kaffarah dengan dalil bahwa sumpahnya berkali-kali dan pelanggarannya juga berkali-kali, sehingga mestinya kaffarahnya juga sesuai dengan jumlah sumpah beserta pelanggarannya tersebut. Kedua: Bila sumpah tersebut atas beberapa perkara, misalnya bersumpah untuk tidak makan nasi, dan tidak minum susu, dengan mengatakan "Wallaahi (Demi Allah) saya tidak mau makan nasi dan tidak minum susu". maka bila melanggar salah satunya atau keduanya, anda wajib membayar satu kaffarah saja sesuai kesepakatan para ulama rahimahumullah. Ketiga: Namun bila perkara yang ia sumpahkan banyak yang masing-masing perkara tersebut disebutkan sumpah atasnya seperti: Wallaahi/Demi Allah saya tidak mau masuk kuliah, Wallaahi/Demi Allah saya tidak mau makan bubur, Wallaahi/Demi Allah saya tidak mau masak. Jika anda melanggar satu dari tiga ini maka cukup membayar satu kaffarah, bila dua maka wajib membayar dua kaffarah, demikian pula bila melanggar tiga-tiganya maka wajib membayar tiga kaffarah. Ini juga sesuai kesepakatan para ulama rahimahumullah sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni. (lihat: AlMughni: 9/514-515).
Hukum Bertepuk Tangan Saat Mengajar
Jawaban: Bismillah… Hukumnya boleh insya Allah, bila hal tersebut dilakukan agar anak-anak semakin semangat belajar dan memudahkan mereka dalam mencerna pelajaran, khususnya ketika seorang anak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan padanya. Hal inilah yang juga difatwakan oleh Syaikh Ibnul-Utsaimin rahimahullah (Silsilah Kitab Da'wah: Fatwa Syaikh IbnulUtsaimin: 3/164). Adapun tepuk tangan yang terlarang dalam Islam adalah bila menjadikannya sebagai bentuk atau amalan ibadah sebab hal ini merupakan bentuk tasyabbuh/menyerupai orang-orang kafir dalam ibadah mereka sebagaimana dalam firman-Nya: Artinya: “Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan.” (QS. Al-Anfal: 35) Adapun seorang wanita maka dibolehkan baginya untuk bertepuk tangan dalam shalat bila sang imam melakukan kesalahan dalam shalatnya. Sebagaimana dalam hadis tentang cara menegur sang imam yang salah: "Tasbih itu untuk kaum laki-laki dan tepuk tangan itu untuk kaum wanita". (Muttafaq 'Alaih).[] ✏Dijawab oleh Ustadz Maulana La Eda, Lc., MA. hafizhahullah (Anggota Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)
Pertanyaan: Mau tanya ustadz, tentang hukum bertepuk tangan ketika mengajar anakanak TK, bolehkah?
Buat anda yang ingin konsultasi masalah agama Islam, silahkan ke http://wahdah.or.id/konsultasi-agama/
52 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
INFO SEHAT
DAMPAK PORNOGRAFI BAGI KESEHATAN
S
elain merupakan dosa besar, pornografi juga berdampak buruk bagi kesehatan. Kecanduan pornografi merupakan tren baru masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang berdampak luas dan dalam waktu singkat dapat merusak tatanan psikososial masyarakat. Kecanduan pornografi adalah perilaku berulang untuk melihat hal-hal yang merangsang nafsu seksual, dapat merusak kesehatan otak dan kehidupan seseorang, serta pecandu pornografi tidak sanggup menghentikannya. “Banyak orang yang mengabaikan dampak pornografi, padahal efek negatifnya lebih besar daripada narkoba dalam hal merusak otak. Tak hanya itu, pecandu pornografi juga lebih sulit dideteksi ketimbang pecandu narkoba,” ujar Dr Mark B. Kastlemaan, pakar adiksi pornografi dari USA. Menurut Dr Mark, pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Sedangkan kecanduan narkoba menyebabkan kerusakan pada tiga bagian otak. Kerusakan bagian otak ini akan membuat prestasi akademik menurun, orang tidak bisa membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan manusia dengan binatang.
sehat dan menjalankan hidup dengan lebih baik. Tapi dengan pornografi, otak akan mengalami hyper stimulating (rangsangan yang berlebihan), sehingga otak akan bekerja dengan sangat ekstrem dan kemudian mengecil dan rusak. “Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi ‘kebutuhan’ barunya itu dengan lebih mudah, kapanpun dimanapun, bahkan melalui handphone. Akhirnya, ini akan lebih sulit dideteksi dan diobati ketimbang adiksi narkoba,” jelas Dr Mark yang juga Kepala Edukasi & Training Officer for Candeo, perusahaan riset, teknologi dan pelatihan untuk penyembuhan adiksi secara online yang berpusat di Amerika Serikat. Dr Mark mengatakan pornografi merupakan adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba. Oleh karena itu, diperlukan suatu pembinaan dan pengawasan dari semua kalangan, khususnya untuk anak-anak, remaja dan dewasa muda, agar bisa terhindar dari bahaya kecanduan baru, yaitu pornografi.[]
Pada pecandu pornografi, Dr Mark menjelaskan, otak akan merangsang produksi dopamin dan endorfin, yaitu suatu bahan kimia otak yang membuat rasa senang dan merasa lebih baik. Dalam kondisi normal, zat-zat ini akan sangat bermanfaat untuk membuat orang SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
53
TAHUKAH ANDA
Inilah Fatwa dan Rekomendasi MUI Terkait Penggunaan Atribut Agama Lain Bagi Muslim Dengan bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga otoritas dalam soal-soal keagamaan di tanah air telah memutuskan dan menetapkan: FATWA TENTANG HUKUM MENGGUNAKAN ATRIBUT KEAGAMAAN NON-MUSLIM di Jakarta pada tanggal: 14 Rabi'ul Awwal 1437 H/ 14 Desember 2016 M. Dalam Fatwa tersebut MUI menegaskan bahwa yang dimaksud dengan atribut keagamaan adalah sesuatu yang dipakai dan digunakan sebagai identitas, ciri khas atau tanda tertentu dari suatu agama dan/atau umat beragama tertentu, baik terkait dengan keyakinan, ritual ibadah, maupun tradisi dari agama tertentu. Berikut kutipan langsung yang dihimpun redaksi Sedekah Plus! Ketentuan Hukum 1. Menggunakan atribut keagamaan nonmuslim adalah haram. 2. Mengajak dan/atau memerintahkan penggunaan atribut keagamaan nonmuslim adalah haram. Rekomendasi 1. Umat Islam agar tetap menjaga kerukunan hidup antara umat beragama dan memelihara harmonis kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanpa menodai ajaran agama, serta tidak mencampuradukkan antara akidah dan ibadah Islam dengan keyakinan agama lain.
2. Umat Islam agar saling menghormati keyakinan dan kepercayaan setiap agama. Salah satu wujud toleransi adalah menghargai kebebasan non-muslim dalam menjalankan ibadahnya, bukan dengan saling mengakui kebenaran teologis. 3. Umat Islam agar memilih jenis usaha yang baik dan halal, serta tidak memproduksi, memberikan, dan/atau memperjualbelikan atribut keagamaan nonmuslim. 4. Pimpinan perusahaan agar menjamin hak umat Islam dalam menjalankan agama sesuai keyakinannya, menghormati keyakinan keagamaannya, dan tidak memaksakan kehendak untuk menggunakan atribut keagamaan nonmuslim kepada karyawan muslim. 5. Pemerintah wajib memberikan perlindungan kepada umat Islam sebagai warga negara untuk dapat menjalankan keyakinan dan syari'at agamanya secara murni dan benar serta menjaga toleransi beragama. 6. Pemerintah wajib mencegah, mengawasi, dan menindak pihak-pihak yang membuat peraturan (termasuk ikatan/kontrak kerja) dan/atau melakukan ajakan, pemaksaan, dan tekanan kepada pegawai atau karyawan muslim untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama seperti aturan dan pemaksaan penggunaan atribut keagamaan non-muslim kepada umat Islam.
54 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
JALAN HIDAYAH
Mencari Kebenaran Usai
‘Zina Natal’, Pemuda Ini Masuk Islam
H
idayah bisa datang dari arah yang tak disangka-sangka. Seperti yang dialami oleh Daniel. Pemuda Kenya ini mendapatkan hidayah setelah berzina di acara ‘malam mematikan lampu’ pada perayaan Natal di gereja Nairobi. Kisah keislaman Daniel bermula saat ia dan para jemaat lainnya dijemput dengan bis-bis besar menjelang malam 25 Desember, tujuh tahun yang lalu. Sesampainya di gereja di ibu kota Kenya itu, mereka melaksanakan sejumlah ritual kebaktian. “Malam itu kami di dalam gereja berdoa khidmat, menangis-nangis, setelah itu makan-makan” tutur Daniel. “Setelah makan-makan, pengurus gereja mengajak untuk mematikan lampu dan memilih satu atau dua wanita untuk dijadikan pasangan buat berdansa, meminum khamr sampai pada ‘halal’-nya berzina. Kami seperti hewan satu dengan lainnya. Hingga setelah peristiwa mengerikan itu aku mencoba berpikir betapa kami ini kotor dan menjijikan,” lanjut Daniel.
melihat mereka beribadah dan beribadah tak pernah menyalahkan satu dengan yang lain,” kata Daniel setelah ia mengamati kaum muslimin melakukan shalat, sebuah aktivitas ritual yang sangat berbeda dari apa yang ia alami di gereja. Daniel kemudian bertemu dengan jama’ah tabligh yang berdakwah di daerahnya. Beriteraksi dengan mereka, Daniel mulai memahami agama Islam itu seperti apa. “Aku belum belajar banyak soal Islam, hanya tahu sedikit saja. Salah seorang yang masbuk bertanya padaku, ‘Kenapa kamu tidak berdiri seperti kami berdiri?’ Aku jelaskan, ‘Kalau aku berdiri lagi imamku siapa? Maafkan aku karena aku baru masuk I s l a m .’ P r i a y a n g b e r ta ny a i n i p u n memaklumiku dan beliau meminta aku belajar tata cara shalat. Aku tiap hari datang ke masjid itu hingga 5 kali belajar. Namun belakangan hari beliau tak terlihat lagi dan tak memberi kabar. Namun hikmah perjalananku ke ibukota luar biasa. Selain aku belajar untuk mencari maisyah, aku tahu istilah masbuk dalam shalat.”
Dia berpesan buat umat Muslim soal hari Natal. Anak ke-4 dari 6 bersaudara ini Menyadari dosa besar di acara yang mengatakan, banyak Muslim sekarang tak digelar gereja itu, Daniel mulai mencari kebenaran dengan melihat agama lainnya. paham soal “Happy Christmas”. “Hakikat ‘Happy Christmas’ adalah “Aku melihat orang yang beribadah di ibadah, karena kami (saat Kristen) percaya lain tempat, laki-laki sendiri dan perempuan sendiri. Mereka bersuci dan berseragam. Aku tuhan itu 3 dan Isa adalah anak tuhan. Kami SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
55
JALAN HIDAYAH
merayakan dengan makan roti sebagai simbol penyelamatan daging Isa dan khamr darah Isa. Dilanjutkan merusak tubuh pada tanggal 26 (Desember) untuk merasakan sakitnya disalib ini. Demi toleransi atas penyiksaan Tuhan kami,” jelasnya. Daniel pun menyampaikan nasihat buat umat Islam yang masih merayakan Natal. “Sesungguhnya perayaan-perayaan hari raya seperti Natal ini mengandung nilai kekufuran,” katanya. “ Y a i t u menyandangkan sifat t u h a n ke p a d a A l Masih Isa bin Maryam, reinkarnasi, memberhalakan Isa, menganggapnya sebagai anak Allah, ia mati disalib, dan keyakinan lainnya. Dan keyakinan tersebut telah membuat Allah Ta’ala murka. Sesungguhnya ikut serta dalam perayaan batil tersebut, memfasilitasi atau mengamankannya, menunjukkan kecocokan dan keridhaan terhadap perayaan itu dan pengakuan akan kebenaran keyakinan mereka,” jelasnya. “Walaupun orang yang ikut-ikutan merayakan hari raya tersebut meyakini berbeda aqidah dengan mereka, tapi ia berada di atas bahaya besar akibat kejahilannya dalam sikapnya tersebut. Karena keridhaan terhadap kekufuran adalah kekufuran juga,” tambah pria asli Kenya ini. “Kenapa kalian (umat Islam, Red) rela mengatakan tuhan mereka selamat? Sungguh tanggal 25 Desember itu tak ada sangkut pautnya dengan Isa karena Bibel
telah berbohong,” tambahnya lagi. Ingin Jadi Penghafal Al-Qur’an “Aku berangkat ke Nairobi, ibukota Kenya, untuk bekerja. Dan hasilnya aku belikan buku hasil masukan dari pamanku. Setelah banyak baca buku, aku masuk
pesantren dan masuk Islam lewat pesantren itu. Empat tahun memeluk Islam, tapi shalat sepekan sekali yaitu Jumat saja. Bahkan aku sempat kembali mujrim (pelaku keburukan, Red) lagi karena pekerjaanku dan kerasnya perjuangan di ibukota. Namun, alhamdulillah Allah menyelamatkan aku dari jahiliyah. Cahaya baru datang, panggilan berhijrah ke Sudan,” tuturnya. Setelah berhijrah ke Sudan itulah Daniel mempelajari Islam lebih dalam. Ia juga menghafal Qur’an. Pemuda yang kini berusia 28 tahun ini memiliki cita-cita hafal Qur’an sebelum umurnya genap 30 tahun. “Alhamdulillah sekarang sudah punya hafalan sekitar 5 juz. Mohon doanya,” tutupnya penuh semangat.[] Disarikan dari Hidayatullah
56 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
INFO TECH
Cara Singkat Menulis Shalawat di Microsoft Word Kita diperintahkan untuk bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apalagi saat nama beliau disebutkan.
Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah ( ), Muhammad ( ), Basmalah
Dalam penulisannya dalam bahasa Indonesia kita sering melihat ada orang yang menyingkat ucapan shalawat tersebut dengan singkatan SAW. Mungkin penulisan ucapan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang disingkat itu karena adanya khilaf atau karena ketidaktahuan tentang pentingnya menulis kalimat shalawat tersebut secara lengkap, Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
(﷽), Jalla Jalaluhu ( ) dan
Atau mungkin juga karena kebiasaan orang Indonesia yang memiliki kebiasaan untuk menyingkat kata yang dianggap terlalu panjang untuk dituliskan dalam bahasa Indonesia. Dalam tulisan Arab, kalimat “Shallallahu ِ ْ َ َ َﺻﻠﻰ اﻠُﻪ ‘Alaihi wa Sallam” ditulis وﺳﻠﻢ َ َ َ ﻠﯿﻪ Dalam ucapan tersebut terkandung ibadah dan pahala yang sangat besar, karena Allah sendiri yang memerintahkannya kepada kita. Oleh sebab itu, mulai sekarang hendaklah kita menulis ucapan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara lengkap tanpa disingkat menjadi SAW. Kali ini kami akan memberikan sedikit tutorial tentang cara membuat karakter shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ( )ﷺdengan mudah di Microsoft
ﷲ
ﷴ
ﷻ
lain-lain. Berikut ini adalah kode shortcut atau jalan pintas untuk menuliskan lafadz-lafadz tersebut di Microsoft Word dengan mudah, cepat dan singkat. Allah ﷲ: Tulis FDF2 kemudian tekan tombol ALT + X. Ÿ
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
ﷺ: Tulis FDFA
kemudian tekan tombol ALT + X. Ÿ
Muhammad
ﷴ:
Tulis FDF4 kemudian
tekan tombol ALT + X. Ÿ
Basmalah
﷽:
Tulis FDFD
kemudian tekan tombol ALT + X. Ÿ
Jalla Jalaluhu
ﷻ:
Tulis FDFB kemudian
tekan tombol ALT + X. Ÿ
Wasalam ﷸ: Tulis FDF8 kemudian tekan tombol ALT + X.
Ÿ
Qala ﷱ: Tulis FDF1 kemudian tekan tombol ALT + X.
Shortcut di atas insyaAllah berfungsi di Microsoft Word tanpa membutuhkan aplikasi tambahan apapun. Semoga tutorial singkat ini bermanfaat. [makintau]
Word.
SEDEKAHPLUS | EDISI 59 TAHUN V RABIUL AWAL - RABIUL AKHIR 1440 H |
57
OASE
Tak Kenal Putus Asa… Oleh: Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc. MA.
Dikisahkan, tentang seorang ulama besar Syafi'iyah. Syaikh Zakariyya bin Muhammad al-Anshary. Ia sungguh miskin. Menempuh jalan ilmu sejak semula sebagai seorang faqir. Tiada harta dalam genggaman. Tapi ia teguhkan diri menempuh jalan ilmu. Ia pergi menoreh ilmu di majlis-majlis Jami' al-Azhar, dan ia bahkan tak punya sesuap roti untuk makan hari itu. Hingga dalam semiskin-miskinnya ia: ia memunguti kulit-kulit semangka, mencucinya hingga bersih, lalu memakannya! Hingga di jalan kemiskinan tak kenal putus asa itu: suatu hari kemudian, ia menjadi seorang "Syaikh al-Islam". Karya-karya besarnya dalam fiqih, tanyakanlah pada sesiapa saja kaum Syafi'iyyah, bahkan pada siapa saja yang mencium aroma ilmu, tak mungkin mereka terluput mendengar tentang karya-karya itu. Maka: seorang muslim tak pernah berputus asa dari kemuliaan Tuhannya.
58 | EDISI 59 TAHUN V DESEMBER 2018 M | SEDEKAHPLUS
PUNDI SEDEKAH adalah kotak amal Lazis Wahdah yang dibuat untuk memudahkan kaum Muslimin bersedekah setiap saat dengan jumlah berapapun. Dana PUNDI SEDEKAH untuk menunjang program dakwah dan sosial Lazis Wahdah meliputi Sedekah Dakwah-Tahfizh-Yatim-Dhuafa
Dengan PUNDI SEDEKAH: - Sedekah semakin mudah - Sedekah semakin dekat - Sedekah setiap saat - Sedekah berapa saja - Sedekah sejak dini - Sedekah siapa saja
0411 - 435 648 085315900900 Sedekah LAZIS lazis wahdah WAHDAH laziswahdah www.laziswahdah.com dI
#BangunKembaliPaluSigidanDonggala
Rp Do .9. na / U 000 si : nit .00 0
PEMBANGUNAN SHELTER (HUNIAN SEMENTARA) Contoh : BKS/Yudi/Surabaya/Rp.500.840
Spesi kasi Bangunan Rumah Ukuran 3x6 m Rangka Kayu & Baja Ringan Dinding Tripleks Lantai Floor Atap Seng & Spandek
Pengerjaan Shelter (Hunian Sementara)