Mahasiswa Era Globalisasi.docx

  • Uploaded by: ASRI ANSAR
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mahasiswa Era Globalisasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 808
  • Pages: 3
Mahasiswa Era Globalisasi Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannyadengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-clon intelektual. Menurut Hartono : Mahasiswa merupakan masa depan suatu negara, yang memiliki sifat mutlak memajukan bangsa dan sesuai dengan aplikasi ilmu yg dimiliki serta menjadikan sesuatu inovasi menjadi acuan pemikiran sehingga mampu bersaing dengan negara lain sesuai dengan perkembangan zaman.Mahasiswa adalah pelajar yang sedang menuntut ilmu di suatu perguruan tinggi, membawa nama almamater kampus mengikuti dinamika akademik dalam setiap periode dengan sistem semester. ( 2011 : 25 ) Peran mahasiswa di era globalisasi adalah sebagai agent of change dan selain itu mahasiswa juga merupakan calon pemimpin di masa yang akan datang, sesuai dengan lagu “Sinergi Dalam Harmoni” yang Bangga sebagai gadjah mada muda calon pemimpin bangsa. Dalam era globalisasi ini banyak mahasiwa yang terjerumus dalam dampak negatif. Dampak negatif dari globalisasi secara tidak langsung mempengaruhi moral bangsa. Contonhnya Curtural Lag yang seperti yang Nana katakan bahwa Cultural Lag atau ketimpangan budaya adalah suatu hal yang terjadi akibat penyerapan unsur budaya luar yang dilakukan secara tepat dan tidak melalui proses penyelesaian secara mendalam sehingga terjadi ketimpangan wujud yang ditampilkan dan nilai – nilai yang menjadi landasannya. ( 2008 : 301 ) Budaya Indonesia yang dahulunya terkenal memiliki budaya yang khas dengan nilai kesopanan yang tinggi. Sekarang seakan – akan budaya tersebut luntur. Budaya kekerasan dan sebagainya menjadi hal yang biasa bagi Indonesia. Seperti yang dikatakan Edy, “Ironisnya, Negara juga turut serta melanggengkan budaya banal tersebut.” (2012 : 15) Cultural Shock juga termasuk dampak negatif dari globalisasi. Nana mengatakan bahwa Cultural Shock atau goncangan budaya adalah suatu keadaan masyarakat dan budayanya yang tidak mampu secara stabil menahan berbagai tarikan pengaruh budaya dari luar.( 2008 : 301 ) Banyak masyarakat Indonesia sekarang terutama para remaja banyak yang menganut budaya barat. Seperti memakai baju tidak sopan, berdandan yang tidak rapih dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan taraf nilai kesopanan. Menurut Didi F, “tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai kepribadian bangsa.” (2011 : 17) Karena mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemimpin di masa depan, maka banyak harapan pada mahasiswa agar membentengi dirinya dari dampak negatif yang terus menerus masuk ke Negara Indonesia tersebut. Heri mengatakan, “ Dalam situasi yang senantiasa tumbuh dan berkembang di era globalisasi ini, menuntut peran aktif mahasiswa sebagai

kekuatan moral, control sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.” ( 2011 : 7 ) Kepemimpinan mahasiswa saat ini ditunggu oleh masyarakat, baik saat ia masih mahasiswa maupun saat ia sudah menjadi alumi perguruan tinggi. Saat menjadi mahasiswa, kepemimpinan ini bisa dilatih dan dibentuk, adalah tanggung jawab lembaga kemahasiswaan untuk mampu menciptakan sebanyak-banyaknya mahasiswa yang memiliki karakter pemimpin dengan berbagai macam aktivitas. Diharapkan regenerasi kepemimpinan bisa terbentuk sehingga akan ada banyak calon pemimpin masa depan negeri ini. Selain itu, mahasiswa juga bisa memimpin masyarakat dengan membangun opini yang positif dan solutif sehingga memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk bergerak dan berubah. Hartono mengatakan,” Pikiran serta ide intelektual muda merupakan buah pikiran emas dalam menyongsong pembangunan.”( 2011 : 25 ) Negara Indonesia sangat berharap pada mahasiswa sekarang agar dapat membawa indonesia kedepannya, dan berharap mahasiswa bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk di era globalisasi ini. Harapan tersebut semoga dapat memotivasi mahasiswa agar dapat memiliki tanggung jawab terhadap bangsa ini ke depannnya. Menutur Dokter Johannes: Harapan masyarakat pada mahasiswa adalah sesuatu yang wajar. Mengingat mahasiswa adalah calon intelektual, maka dengan demikian mahasiswa mendapat tugas dari masyarakat. ( 2007 : 227 ) Banyak harapan untuk mahasiswa saat ini membawa Indonesia jauh dari dampak negatif dari era globalisasi ke depannya. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang dikenal sebagai Universitas Pancasila yang selalu mengedepankan kelima silanya. Dan sesuai dengan “Pancasila adalah Jiwa UGM” dan yang semuanya ini termaksud, di dalam Pancasila. Maka oleh karena itu benar apa yang dikatakan oleh Prof. Dr. Sardjito: ”Pancasila adalah isi daripada Gadjah Mada, isi daripada Universitas ini, dan saja minta kepada semua mahaguru, pada Rektor-rektor supaya Pancasila, jiwa Pancasila itu,betul-betul dikobar-kobarkan, dihidup-hidupkan di dalam kalangan mahasiswa semua.” Visi Univeristas Gadjah Mada juga menjadi landasan agar bisa menghadapi era globalisasi ini. Untuk itu diperlukan mahasiswa ideal yang mempunyai jiwa yang peka terhadap perubahan lingkungannya, mempunyai sifat yang dapat mengontrol dirinya serta dapat membawa aspirasi rakyat untuk diperjuangkan.Sosok mahasiswa ideal dalam era globalisasi maksudnya suatu kepribadian seorang mahasiswa yang mampu mengimbangi antara tugas kuliah dan tugas luar kuliah serta konsisten pendiriannya dalam menanggapi masalahmasalah sosial, politik tanpa dipengaruhi oleh kelompok, maupun individu. Seorang mahasiswa ideal dituntut untuk menguasai berbagai informasi dan IPTEK sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungannya, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan hidupnya. Selain itu mahasiswa ideal juga mempunyai kemampuan bergaul dengan lingkungan, teman, dosen serta mempunyai kreativitas, intelegensi, dan kecerdasan yang tinggi.

Related Documents

Mahasiswa
May 2020 34
Era
April 2020 48
Momentum Mahasiswa
November 2019 35
Mahasiswa Bebal
December 2019 36
Daftar Mahasiswa
August 2019 66

More Documents from ""

Makalah Fix.docx
November 2019 27
Mesin Fraise.docx
December 2019 37
06. Bab I.docx
December 2019 9