Konsep Pemikiran Geografi Perspektif Keruangan (Spatial Perspective) Oleh :
M. Alfarisi Handifa
|21110118130085
TEKNIK GEODESI UNIVERSITAS DIPONEGORO
PENGERTIAN PERSPEKTIF KERUANGAN adalah suatu kemampuan memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan masalah keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat ini, terutama untuk masa yang akan datang.
Definisi Geografi ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan.
Menurut (Bintarto, 1981), geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik secara fisik maupun menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan (spastial approach), pendekatan ekologi (ecological approach), dan pendekatan regional (region
complex approach)
Analisis keruangan (spatial) ini sendiri mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat – sifat penting atau serangkaiansifat-sifat penting. Perspektif spasial juga berfokus pada lokasi manusia karena berkaitan dengan interaksi.
Perspektif Keruangan dapat memberi gambaran mengenai kegiatan didalamnya serta melihat bentuk dan pola ruang yang dapat dijadikan sebagai alternative perencanaan, misalnya dalam perencanaan tata ruang wilayah.
Sembilan Analisis Pendekatan Keruangan (Spastial Approach) 1. analisis pola keruangan (mengabtraksikan obyek kajian, mengabstraksikan sebaran dan menjawab pertanyaan geografis) 2. analisis struktur keruangan, 3. analisis proses keruangan (keterkaitan keruangan), 4. analisis interaksi keruangan,
5.
6. 7. 8.
9.
analisis organisasi keruangan, (analisis asosiasi keruangan, analisis komparasi keruangan, analisis kecenderungan konsep keruangan, konsep sinergisme keruangan, (Sabari, 2007).
PERSPEKTIF SPASIAL ATAU KERUANGAN SENDIRI MEMILIKI 6 KONSEP DASAR, YAITU : 1.
Lokasi
4.
2.
Tempat
5.
Interaksi Manusia Lingkungan Mobilitas
3.
Wilayah
6.
Skala
Menurut Brock J Brown, distribusi keruangan
(spatial
distributions),
proses Keruangan (spatial Proceses),
serta
prediksi
keputusan predictions
ketiga
hal
dan
pengambilan
keruangan and
ini
(spatial
decision-making),
yang
kemudian
membangun kerangka berfikir seorang geograf.
Langkah selanjutnya yaitu mengembangkan prediksi keruangan dan pengambilan keputusan, yang mengacu pada dua tahapan sebelumnya yaitu, pemetaan dan analisis.
ANALISIS SPASIAL DENGAN MEMBUAT KORELASI Korelasi adalah membandingkan dua hal (tema, layer) yang berbeda untuk melihat ada tidaknya kaitan sebab akibat. Yang penting harus diperhatikan adalah bahwa adanya korelasi antara beberapa variabel belum menjamin terungkapnya mekanisme sebab akibat.
Cara superposisi (tumpang susun), pada peta-peta yang digambar pada kertas transparan.
KORELASI DAPAT DILAKUKAN DENGAN
Sampel penampang, dengan tema-tema berbeda pada penampang medan (misalnya: batuan, tanah, curah hujan, penggunaan tanah)
Menggunakan kerangka grid/jala peta, untuk menghubungkan posisi yang sama dari tema-tema yang berbeda.
Sistem Informasi Geografi (SIG) Tetapi implementasinya di kelas (sekali lagi) bergantung pada ketersediaan fasilitas disekolah.
Korelasi dapat berbentuk korelasi (spatial) antara unsur fisik dengan unsur fisik, antara unsur fisik dengan unsur sosial ekonomi, juga antara unsur sosial ekonomi dengan unsur sosial ekonomi. Tidak harus hubungan ini berwujud hubungan unsur fisikmanusia (sosial ekonomi).
THANKS FOR YOUR ATTENTION