LULUH Nukilan: CgBM Di saat unggas kedengaran, Hatiku luluh tiada berteman, Tetesan air mata mengalir kejernihan, Menandakan luka yang cukup hitam, Hari ini baru diluahkan, Cukup mengenang kisah silam
Luluh, Bila bara yang dulu tak kelihatan, Kini tinggal kenangan, Aku kembali melewati, Detik-detik kelmarin, Moga impian kan tercapai, Biarkan aku dengan kekecewaan ku
Andai detik mampu diputar kembali, Ku ingin kenangan yang lalu, Ku rindu dirimu yang dulu, Kerana dirimu baik bagiku, Tidak pernah membawa sepudar kehitaman
Namun sering kali membawa sejernih kegembiraan
Di saat bulan memancar sinar keputihan, Di saat bintang bertaburan, Aku bagaikan hilang satu petanda, Petanda sayang buat dirimu, Hatiku pilu mengenangkan segala, Diri resah penuh kecewa, Dada dipenuhi ombak duka, Mata dilimpahi air mata, Mulut terdiam kelu tak terkata.
Tertanam dimataku, Jauh bersama alunan ombak, Ku lambai tangan yang tak berbisa, Sambil mengungkap kesedihan, Walaupun tidak kelihatan, Sayup kedengaran suara ombak diiringi desiran pantai, Merintih sebuah ketelusan, Mencari di mana kesilapan, Meneroka di mana kesalahan, Demi sebuah perhubungan, Perhubungan dalam kegembiraan,
Namun itu cuma lamunan, Lamunan yang belum pasti.