Lp Nutrisi.docx

  • Uploaded by: Ra' Sllucintadansynkkediraslmanya II
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lp Nutrisi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,347
  • Pages: 8
LAPORAN PENDAHULUAN

I.

Konsep Kebutuhan Nutrisi 1.1 Definisi/ deskripsi kebutuhan nutrisi Nutrisi merupakan proses memasukkan dan pengolahan zat makan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (A. Aziz Alimul H, 2009).

Nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (Wilkinso Judith M, 2007).Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (NANDA, 2011).

1.2 Fisiologi sistem/ fungsi normal sistem pencernaan Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah dicerna), air dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi.Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh.Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan, maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat makanan yang terus-menerus. Untuk ini dibutuhkan: 1. Pergerakan makan melalui saluran pencernaan 2. Sekresi getah pencernaan 3. Absorbsi hasil pencernaan, air dan elektrolit 4. Sirkulasi darah melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang diabsorbsi. Proses pencernaan makanan antara lain: 1. Mengunyah 2. Menelan a. Pengaturan saraf pada tahap menelan b. Tahap menelan diesofagus 3. Makanan dilambung 4. Pengosongan dilambung 5. Faktor reflex duodenum 6. Pergerakan usus halus a. Gerakan kolon b. Gerakan mencampur c. Gerakan mendorong

7. Defekasi

II.

Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi 2.1 Pengkajian 2.1.1

Pemeriksaan fisik: data focus a. Keadaan fisik: apatis, lesu b. Berat badan: obesitas, kurus. c. Otot: flaksia atau lemah, tonus kurang, tidak mampu bekerja d. Sistem saraf: bingung, rasa terbakar, reflek menurun e. Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran liver atau limpa f. Kardiovaskuler: denyut nadi > 100x/menit, irama abnormal, tekanan darah rendah/tinggi g. Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah h. Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada i. Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane mukosa pucat j. Gusi: pendarahan, peradangan k. Lidah: edema, hiperemasis l. Gigi: karies, kotor m. Mata: konjungtiva pucat, kering, exoftalmus n. Kuku: mudah patah o. Pengukuran antopometri: a. Berat badan ideal: (TB-100) ±10%. b. Lingkar pergelangan tangan c. Lingkar lengan atas (MAC): Nilai normal:

Wanita: 28,5 cm Laki-laki: 28,3 cm

d. Lipatan kulit pada otot trisep (TSF): Nilai normal:

Wanita: 16,5 – 18 cm Pria: 12,5 – 16,5 cm

2.1.2

Pemeriksaan penunjang Laboratorium: a. Albumin: (N:4-5,5 mg/100 ml) b. Transferin: (N:170-25 mg/100 ml) c. Hb: (N: 12 mg%)

d. BUN: (N: 10-20 mg/100 ml) e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki 0,6-1,3 mg/100 ml. Wanita: 0,5-1,0 mg/ 100 ml)

2.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul Diagnosa 1: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (NANDA 2011). 2.2.1 Definisi Keadaan

dimana

intake

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan

metabolisme tubuh (NANDA, 2011). 2.2.2 Batasan Karakteristik Penggunaan diagnosis ini hanya jka terdapat satu diantara tanda NANDA berikut: -

Berat badan kurang dari 20% atau lebih dibawah berat badan ideal untuk tinggi badan dan rangka tubuh

-

Asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolik, baik kalori total maupun zat gizi tertentu

-

Kehilangan berat badan dengan asupan makanan yang adekuat

-

Melaporkan asupan makanan yang tidak adekuat kurang dari recommended daily allowance (RDA).

Subjektif: -

kram abdomen

-

nyeri abdomen

-

menolak makan

-

indigesti

-

persepsi ketidakmampuan untuk mencerna makanan

-

melaporkan perubahan sensasi rasa

-

melaporkan kurangnya makanan

-

merasa cepat kenyang setelah mengkonsumsi makanan

Objektif: -

pembuluh kapiler rapuh

-

diare

-

adanya bukti kekurangan makanan

-

kehilangan rambut yang berlebihan

-

bising usus hiperaktif

-

kurang informasi, informasi yang salah

-

kurangnya minat terhadap makanan

-

membrane mukosa pucat

-

tonus otot buruk

-

menolak untuk makan

-

rongga mulut terluka (inflamasi)

-

kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan atau mengunyah

2.2.3 Faktor yang berhubungan -

ketergantungan zat kimia

-

penyakit kronis

-

kesulitan mengunyah atau menelan

-

faktor ekonomi

-

intoleransi makanan

-

kebutuhan metabolik tinggi

-

refleks mengisap pada bayi tidak adekuat

-

kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi

-

akses terhadap makanan terbatas

-

hilang nafsu makan

-

mual dan muntah

-

pengabaian oleh orang tua

-

gangguan psikologis

Diagnosa 2: Gangguan menelan 2.2.4 Definisi Fungsi mekanisme menelan yang tidak normal, berhubungan dengan defisit struktur atau fungsi mulut, faring atau esofagus (NANDA, 2011). 2.2.5 Batasan Karakteristik Gangguan fase faring: -

ketidaknormalan fase faring pada pemeriksaan menelan

-

perubahan posisi kepala

-

tersedak, batuk, dan muntah

-

penundaan menelan

-

penolakan makanan

-

suara serak

-

elevasi laring yang tidak adekuat

-

menelan berulang-ulang

-

refluks hidung

-

infeksi paru berulang

-

demam yang tidak jelas penyebabnya

Gangguan fase esofagus:

-

ketidaknormalan fase esofagus pada pemeriksaan menelan

-

napas berbau asam

-

gemeretak

-

keluhan adanya “sesuatu yang tersangkut”

-

penolakan makanan atau membatasi volume

-

nyeri epigastrik atau nyeri ulu hati

-

hematemesis

-

hiperekstensi kepala (misalnya, mendongak ketika atau setelah makan)

-

bangun atau batuk dimalam hari

-

tampak mengalami kesulitan dalam menelan

-

regurgitasi isi lambung atau sendawa

-

menelan berulang-ulang

-

iritabilitas yang tidak dapat dijelaskan saat makan

-

muntah

-

muntah pada banta

Gangguan fase mulut -

ketidaknormalan fase mulut pada pemeriksaan menelan

-

batuk, tersedak, dan muntah sebelum menelan

-

makanaan jatuh dari mulut

-

makanan dikeluarkan dari mulut

-

ketidakmampuan membersihkan rongga mulut

-

penutupan bibir tidak sempurna

-

kurang mengunyah

-

kurangnya aktivitas lidah untuk membentuk bolus

-

waktu makan lama dengan konsumsi sedikit

-

refluks hidung

-

menelan sedikit demi sedikit

-

genangan pada sulkus lateral

-

pemasukan bolus lambat

2.2.6 Faktor yang berhubungan Defisit congenital -

masalah perilaku pemberian makan

-

masalah hipotonia yang signifikan

-

penyakit jantung kongenital

-

riwayat pemberian makan melalui slang

-

obstruksi mekanis (misalnya edema, slang trakeostomi, tumor)

-

gangguan

neuromuscular

(misalnya

penurunan

atau

ketiaadaan refleks muntah, gangguan perseptual, paralisis wajaha) -

gangguan pernapasan

-

anomali jalan napas atas

Masalah neurologis -

kelainan anatomis dapatan

-

paralisis serebri

-

keterlibatan saraf cranial

-

penyakit refluks gastroesofagus

-

abnormalitas laring atau orofaring

-

defek rongga hidung atau nasofaring

-

defek trakea, laring, atau esofagus

-

trauma

-

cedera kepala akibat trauma

-

anomali jalan napas atas

2.3 Perencanaan Diagnosa 1: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2.3.1 Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC -

Memperlihatkan status gizi: asupan makanan dan cairan, yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut: (sebutkan 15: tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, sangat adekuat). a. Makanan oral atau pemberian makanan lewat selang b. Asupan cairan oral atau IV

-

Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal

2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC Mandiri 1) Kaji faktor yang mungkin menjadi penyebab kekurangan nutrisi -

Banyak faktor yang mempengaruhi kekurangan nutrisi sehingga identifikasi faktor penyebab menjadi penting sebagai bahan intervensi

2) Tanyakan kebiasaan makan, pantangan makan, alergi dan jenis makanan yang disukai -

Data untuk perencanaan makan pasien

3) Timbang berat badan pasien

-

Berat badan merupakan salah satu indikator status nutrisi

4) Jaga kebersihan badan dan mulut pasien -

Meningkatkan selera makan pasien

5) Anjurkan pasien makan dengan porsi yang kecil tetapi sering sesuai dengan diet yang diberikan -

Mengurangi rasa mual dan meningkatkan asupan nutrisi

Kolaborasi 6) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang sesuai -

Merencanakan jenis dan diet yang sesuai kebutuhan pasien

Diagnosa 2: Gangguan menelan 2.3.3 Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC -

Menunjukkan status menelan, yang dibuktikan oleh indicator berikut (sebutkan 1-5: gangguan ekstrem, tinggi, sedang, rendah dan tidak ada gangguan) a. Mempertahankan makanan di dalam mulut b. Mampu menelan c. Mampu untuk mengosongkan rongga mulut

2.3.4 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC Mandiri 1) Pantau tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah dan kemampuan menelan -

Menurunkan resiko aspirasi

2) Atur posisi pasien 900 selama makan -

Mencegah dan menurunkan resiko aspirasi

3) Kaji mulut dari adanya makanan setelah makan -

Mengatahui kemampuan menelan pasien

Kolaborasi 4) Konsultasikan dengan ahli gizi tentang makanan yang mudah ditelan -

Memfasilitasi pasien agar mudah menelan serta mencerna makanan

III.

Daftar Pustaka 1. Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2. Wilkinson Judith M & Nancy R Ahem. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Edisi 9. Jakarta: EGC. 3. http://dokumn.tips/documents/lapoan-pendahuluan-nutisi 55a74d49c4b9.html

Banjarmasin, 28 Maret 2019

Preseptor Klinik

Ners Muda

(………….………..……)

Preseptor Akademik

(……………………)

(…………..….………)

Related Documents

Lp
August 2019 105
Lp
November 2019 101
Lp
May 2020 74
Lp
October 2019 102
Lp
October 2019 96
Lp Pneumoia.docx
December 2019 0

More Documents from "imam masrukin"

Doc.pdf
November 2019 3
Penyuluhan.docx
April 2020 0
Doc.pdf
November 2019 2
Lp Nutrisi.docx
November 2019 1
Survei Mawas Diri.docx
April 2020 11