ASUHAN KEPERAWATAN No. RM : 57-xx-xx Nama Pasien : Tn. M Tgl Lahir / Umr : 30 Juni 1961 / 58 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Ke Ruangan : Ruang Premedikasi √ composmentis □ somnolen □ apatis □ stuper □ coma E = 4 V = 5 M =6 Total 15 □ Baik √ Cukup □Buruk Tensi (T) : 130/ 80 mmHg RR: 22 x/mnt N: 90 x/mnt Suhu axila/rectal: 36 0C DJJ: SpO₂ : 98 % EWS /PEWS/ IMEWS : 0 CVP: lain-lain...............
TRANSFER PASIEN DALAM RUMAH SAKIT Dari Ruangan : I Bedah 1 Tingkat Kesadaran GCS 2 Keaadaan Umum 3
Tanda-tanda Vital
No
Implementasi
4 Identifikasi psien 5 6 7 8
Konsul dr. Spesialis Pasang Infus Laboratorium ECG
9 Pemerikasaan Radiologi
ya √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 Kateter
tidak
√
11 Diet
√
12 Rawat Luka 13 drainage 14 Jahit Luka
√ √ √ √
15 Obat-obatan √ 16 17 18 19 20
Keterangan Gelang Identifikasi pasien Persetujuan MRS/Tindakan/Operasi* Lembar Observasi RL DL / GDA / BJP / Elektrolit / KK / BGA................................. Kiri / Kanan 6 / 9 / 12 Lead Thorax /CT-Scan/MRI/USG............................................................. ........................................................................................................ NO : 8 / 10 / 14 / 16 / 18 /.......................... Fiksasi:.................cc / UP :......................cc Oral :........................................ Enteral :........................................ NGT Residu +/-, Vol :............ml, Warna ; ................. Parenteral :.................................. Luas Luka :.........cm Jumlah luka ; .................... .......................cc Jenis Benang : .......................Jumlah : ........................... Oral / Sub Lingual ; ......................................................... .............................................................................................. ................................................................................................ Parenteral : Ceftriaxone 2x1 1gr, Ranitidine 2x1 50 mg, Antrain 3x1 1gr
oksigen √ □ nasale Derajat Transfer √0 □1 Pendamping Transfer □ Pemandu, √ Perawat Metode Transfer √ Kursi Roda, □Brankar, Perawatan pasien lanjutan yang masih dilanjutkan : -
□ masker □2 □ Dokter □ Tempat Tidur
□ jacson race : □3 □ Dokter Spesialis □ Ambulan
21 MONITORING SELAMA TRANSFER : Tingkat kesadaran √ composmentis □ somnolen □ apatis □ stupor GCS E = 4 V = 5 M= 6 Total = 15 22 Kejadian klinis selama transfer : √Tidak ada □ Ada......................................... 1. ya tidak 23 Barang Pasien 2. Tanda tangan Keluarga yang menerima 3. Nama: 4. No. Tlp/HP :
□coma
5. -
*coret yang tidak perlu Diterima tanggal: 26 Februari 2019 Jam 09.30 wib Perawat Ruangan Penerima
Perawat Mieke Izzatul
Dikirim tanggal : 26 Februari 2019 Dokter Yang mengirim
dr FX Sri Hartono, SpB., SpU
Jam 09.30 wib Perawat Yang Menyerahkan
Perawat Widya
L/mt
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT RUMKITAL Dr. RAMELAN
DRM.56
PERSIAPAN OPERASI PASIEN DARI RUANG PERAWATAN KE RUANG PREMEDIKASI Pangkat: BPJS Jam datang ke ruang premedikasi: 08.30 wib Jenis Anestesi: SAB NO 1
2
3
4
5
6
No. RM : 57-xx-xx Nama Pasien : Tn.M Tgl Lahir / umur : 30 Juni 1961 / 58 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Ruangan: Ruang I Bedah Jenis Operasi: Elektif
PERSIAPAN Persiapan Administrasi a. Surat ijin operasi b. Surat ijin pembiusan c. SJP / ASKES Pemeriksaan Diagnostik a. Rongent b. EKG c. Laboratorium d. USG abdomen e. Lain-lain persiapan Pasien a. Nafas : Spontan b. Tensi: 130/80 mmHg Nadi: 80 x/menit Suhu : 36 0C c. Kesadaran = composmentis d. Makan terakhir jam = 23.00 wib e. Persiapan cukur f. Lavemant : Jam g. Perhiasan h. Gigi Palsu Alat-alat yang terpasang a. Infus RL b. Kateter c. Alat lainnya Riwayat penyakit masa lalu a. Diabetes mellitus ( Gula darah terakhir : b. Hipertensi c. Asma d. Lain-lain Persiapan lainnya a. Infus b. Darah c. Obat dan alat d. e. f. g.
YA
TIDAK
KET / JML
√ √ √ √ √ √ √
RR : 20 x/menit GCS : 456
√ √ √ √ √ √ √ √
kolf ke : 1 √
)
√ √ √
√ √ √
Yang Menyerahkan Perawat Ruangan
Yang Menerima Perawat Premedikasi
(Perawat Widya.)
(Perawat Mieke Izzatul)
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT RUMKITAL Dr. RAMELAN
DRM.5
No. RM : 57-xx-xx Nama Pasien : Tn.M Tgl Lahir / Umr : 30 Juni 1961 / 58 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Dari Ruangan : Ruang Premedikasi Ke Ruangan : OK √composmentis □ somnolen □ apatis □ stuper □ coma 1 Tingkat Kesadaran GCS E = 4 V = 5 M =6 Total = 15 2 Keaadaan Umum □ Baik √ Cukup □ Cukup □Buruk Tensi (T) : 130/80 mmHg RR:20 x/mnt N: 80.x/mnt 0 3 Tanda-tanda Vital Suhu axila/rectal: 36 C DJJ:SpO₂ : 98% EWS /PEWS/ IMEWS : 0 CVP: lain-lain...............
TRANSFER PASIEN DALAM RUMAH SAKIT
No 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14
15
16 17 18 19 20
Implementasi
ya √ √ √ √ √ √ √ √ √
tidak
Keterangan Gelang Identifikasi pasien Persetujuan MRS/Tindakan/Operasi* Identifikasi psien Lembar Observasi Konsul dr. Spesialis dr. Efprinsi Sp.An Pasang Infus Tangan Kiri RL 20 TPM Laboratorium DL / GDA / BJP / Elektrolit / KK / BGA................................. ECG Kiri / Kanan 6 / 9 / 12 Lead Thorax /CT-Scan/MRI/USG............................................................. Pemerikasaan Radiologi ........................................................................................................ √ NO : 8 / 10 / 14 / 16 / 18 /.......................... Kateter Fiksasi:.................cc / UP :......................cc √ Oral :........................................ Enteral :........................................ Diet NGT Residu +/-, Vol :............ml, Warna ; ................. Parenteral :.................................. Rawat Luka √ Luas Luka :.........cm Jumlah luka ; .................... drainage √ .......................cc Jahit Luka √ Jenis Benang : .......................Jumlah : ........................... √ Oral / Sub Lingual ; ......................................................... .............................................................................................. ................................................................................................ Obat-obatan Parenteral : ............................................................................. √ ................................................................................................ ................................................................................................ oksigen √ □ nasale □ masker □ jacson race : L/mt Derajat Transfer □0 √1 □2 □3 Pendamping Transfer □ Pemandu, √ Perawat □ Dokter □ Dokter Spesialis Metode Transfer □ Kursi Roda, √ Brankar □ Tempat Tidur □ Ambulan Perawatan pasien lanjutan yang masih dilanjutkan : -
21 MONITORING SELAMA TRANSFER : Tingkat kesadaran √ composmentis □ somnolen □ apatis □ stupor GCS E= 4. V= 5 M = 6 Total = 15 22 Kejadian klinis selama transfer : √Tidak ada □ Ada......................................... 1. ya tidak 23 Barang Pasien 2. Tanda tangan Keluarga yang menerima 3. Nama: 4. No. Tlp/HP : *coret yang tidak perlu Diterima tanggal: 26-02-2019 Jam 10.25 wib Perawat Ruangan Penerima
Perawat Bonar
Dikirim tanggal : 26-02-2019 Dokter Yang mengirim
dr FX Sri Hartono, SpB., SpU
□coma
Jam 10.25 wib Perawat Yang Menyerahkan
Perawat Mieke Izzatul
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT RUMKITAL Dr. RAMELAN
DRM.57
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF Diagnosa Medis Tindakan Operasi
: BATU RENAL PRO URS : URS
Tanggal pengkajian alamat
PENGKAJIAN PRA OPERASI Pasien datang dari Ruang I Bedah Jam : 08.30 wib Keluhan Utama : Cemas Keaadaan Umum √Composmentis O Somnolet O Apatis O Stupor O Coma Tanda-tanda vital TD : 130/80 mmHg N : 90 x/mnt S : 36 ⁰C RR :22 x/mnt TB : 170 cm BB: 67 Kg Pernafasan √ Spontan O Camila O 02 =..............1t/mnt O Tenang O Cemas O Tidak ada respon Surat ijin operasi √ Ya O Tidak Surat ijin pembiusan √ Ya O Tidak Prostease (gigi palsu,cat kuku,kont,lensa) O Ya √ Tidak Perhiasan O Ya √ Tidak Folley catheter O Ya √ Tidak Persiapan kulit / cukur √ Ya O Tidak Huknah, gliserin, yalt 9jelly) O Ya √ Tidak Persediaan darah O Ya √ Tidak Jumlah : ............ Jenis : ........... Hasil Laboratorium √ Ya O Tidak Hasil roengent, USG, CT Scan, MRI, lain-lain √ Ya O Tidak Jumlah : ........... Infus : RL, Tangan Kiri RL 20 TPM Obat yang telah diberikan : Alergi obat O Ya √ Tidak Jenis : ........................... Obat premedikasi O Ya √ Tidak Pernah operasi O Ya √ Tidak O <6 bulan O >6bulan pendidikan kesehatan yang telah diberikan √ Nafas dalam O Batuk Olatihan miring O Lain-lain ............. Pasien masuk kamar operasi,OK : 3 Jam : 10.00 wib
: 26 Februari 2019 : Banyu urip 8/17 A
No. RM : 57-xx-xx Nama Pasien : Tn.M Tgl Lahir / Umr : 30 Juni 1961 / 58 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Ruang Rawat : I Bedah
MASALAH KEPERAWATAN 1. Ansietas
INTERVENSI a. b. c. d.
Kaji penyebab tingkat kecemasan pasien Jelaskan semua prosedur tindakan Lakukan informconsent kembali kepada pasien Instruksikan pasien tentang penggunaan teknik relaksasi e. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi jika diperlukan
2. Nyeri Akut / Nyeri Kronis
a. Lakukan pengkajian tingkat kualitas nyeri b. Ajarkan penggunaan eknik nonfarmakologis (misalnya relaksasi tarik nafas dalam, distraksi) c. Kolaborasi pemberian terapi obat analgesic
3. Resiko Jatuh
a. b. c. d.
4. Resiko Hipovolemik
a.
b. c.
d. e. f. g.
Observasi tingkat kesadaran pasien Lakukan pengkajian resiko jatuh pada pasien Lakukan stabilisasi pada pasien dengan tepat dan aman Pantau keadaan umum pasien Lakukan penekanan pada daerah pembuluh darah terbuka dengan kasa atau dengan alat arteri klem mosquito Rawat perdarahan dengan menghentikan pembuluh darah terbuka dengan elektrik surgical Ikat pembuluh darah yang terbuk apabila dengan penggunaan electric surgical dan kasa tidak mampu, maka jait dan ikat Pantau dan hitung jumlah perdarahan baik di kassa, suction pump Hitung input dan output cairan Kolaborasi pemberian cairan Kolaborasi pemberian terapi farmakologis
INTRA OPERASI ANESTESI MULAI : 10.00 wib s/d 11.00 wib Jenis pembiusan √ Spinal O General O Lokal O Regional Posisi imfus √ Tangan ka/ki O Arteri line O CVP Posisi Pembedahan O Supine O Prone O Lateral √ Lithotomi O Lain-lain : ...... Jenis operasi O Bersih √ Bersih kontaminasi O Kontaminasi O Kotor Golongan operasi O Khusus O Besar √ Sedang O Kecil Posisi tangan √ Terlentang O Terlipat Chateter urine √ Ya O Tidak O Dalam OK O Ruangan Di pasang oleh Perawat Nanik Desinfeksi kulit √ Povidone iodine O Yodium O Alkohol Incisie kuli di daerah ............................................(sebutkan) Diatermi √ Ya O Tidak O Monopolar O Bipolar Code Diatermi O Valey lap O Aesculep O Bertold O ......... Dipasang oleh. ......................................................................(Nama jelas) Lokasi plate Diatermi O Bokong √ Tungkai kaki O Tangan O Paha - Kondisi kulit sebelum √ Utuh O Menggelembung - Kondisi kulit sesudah √ Utuh O Menggelembung Monitor anestesi √ Ya O Tidak O Stanby Mesin anestesi √ Ya O Tidak O Stanby Unit pemanas O Ya √ Tidak Mulai :................s/d................ Thorniquet : O Ya √ Tidak Lokasi O Lengan ka/ki O Kaki ka/ki Mulai ..................s/d................. Tekanan ........... Pemakaian imaging O Ya √ Tidak Lokasi.................Jenis ........... Tampon O Ya √ Tidak O Dalam OK O Ruangan Kassa yang dipakai operasi √ Ya O Tidak Jumlah = 10 Kassa besar yang dipakai operasi O Ya √ Tidak Jumlah = Deppres yang dipakai operasi √ Ya O Tidak Jumlah = 4 Pisau yang digunakan operasi O Ya √ Tidak Jumlah ........Ukuran ........... Jarum yang dipakai operasi O Ya √ Tidak Jumlah ........Ukuran............ Instrumen lengkap √ Ya O Tidak Diperiksa oleh :.................... Jaringan PA/Kultur/Sitologi √ Ya O Tidak Lokasi : Prostat Formalin √ Ya O Tidak Perawat Kamar Operasi
(Perawat Bonar)
5. Resiko tinggi infeksi
a. b. c. d.
6. Resiko cedera
Bersihkan daerah yang akan dioperasi dengan alkohol Cek kadaluwarsa alat yang akan dipakai Lakukan Cuci tangan secara steril Tutup luka operasi dengan kassa Steril
a. Pastikan posisi pasien sesuai tindakan operasi. b. Cek daerah penekanan selama operasi c. Pasang sabuk atau tali Pengaman d. Hitung jumlah kassa, kassa besar ,deppers, pisau, alat instrument sebelum dan operasi
Perawat Anestesi
(Perawat Santi)
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT RUMKITAL Dr. RAMELAN
DRM.58.a
CEKLIS KESELAMATAN PASIEN PEMBEDAHAN Diagnosa : BATU RENAL PRO URS Tindakan : URS Pangkat : BPJS Sign In Dilakukan sebelum induksi, dihadiri minimal oleh Perawat OK & Perawat Anesthesi Indikator Ya 1. Pasien telah dikonfirmasi meliputi : a) Identitas dan gelang pasien b) Lokasi operasi c) Prosedur operasi d) Persetujuan operasi 2. Lokasi operasi a) Sudah diberi tanda b) Tidak dapat dilakukan 3. Mesin dan obat-obat anestesi sudah di cek lengkap 4. Pulse oximeter sudah di cek dan berfungsi 7. Apakah pasien mempunyai riwayat alergi? 6. Kesulitan nafas/ resiko aspirasi? 9. Risiko kehilangan darah> 500ml (7 ml /kg BB pada anak) 10.Dua akses intravena / akses sentral dan rencana terapi cairan. Penata Anesthesi
Perawat Santi
sirculation Nurs
Perawat Ari
√ √ √ √ √ √ √
No. RM Nama Pasien Tgl Lahir / Umr Jenis Kelamin Operator Cirkulation Nurs Ruangan
Time Out Dilakukan sebelum insisi dihadiri minimal oleh perawat, ahli Anesthesi dan operator dan dibaca dengan keras Tdk Indikator Ya Tdk 1. Sebutkan nama dan peran masing2 seluruh √ anggota tim 2. Konfirmasi meliputi : a) Nama pasien √ b) Prosedur √ c) Lokasi insisi √ d) Fiksasi Pasien √ 3.Profilaksis Antibiotik a) Sudah diberikan 30 menit sebelumnya? b) Diberikan oleh ..................
√ √ √ √ √
4.Apakah ada kemungkinan timbul kesulitan dalam operasi? Pendarahan 5.Estimasi lama operasi = 1 jam 6.Perkiraan kehilangan darah 100 Cc 7.Adakah masalah khusus pada pasien ini dan langkah antisipasi : 8.Kesiapan alat a) Sudahkah cek alat steril b) Adakah alat khusus 9.Sudhkah hasil MRI,CT-Scan, Foto Rontgen terpasang? Sirculation Nurs Perawat Santi
: 57-xx-xx : Tn.M : 30 Juni 1961 / 58 tahun : Laki-laki : Perawat Atul : Perawat Ari : I Bedah Sign Out Dilakukan sebelum pasien meninggalkan Ok dihadiri oleh perawat ahli anesthesi,operator dab dibaca dengan keras Indikator Ya Tdk 1. Konfirmasi secara verbal tentang nama √ prosedur / tindakan : 2. Jumlah instrument, sponge, jarum sesuai ? Item Pra Intra Tambahan Pasca Ket Instrument 1 1 Lengkap Kassa 10 10 Lengkap Lapspong Depers 4 4 Lengkap Jarum Lengkap Pisau
-
-
-
-
Lengkap
5. Spesimen telah diberikan label (minimal nama,alamat, no RM & asal jaringan √ Ya 8. Adakah masalah dengan peralatan selama operasi 7. Pesan khusus Oleh Ahli Bedah, Ahli Anesthesi dan Perawat Bedah untuk Perawat RR √ Tidak
√ √ √ √ √ √
Operator
Paraf Anestesi
Sirculation Nurs
Perawat Atul
dr Efprinsi Sp.An
Perawat Ari
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT RUMKITAL Dr. RAMELAN
DRM.5
No. RM Nama Pasien Tgl Lahir / Umr Jenis Kelamin
TRANSFER PASIEN DALAM RUMAH SAKIT Dari Ruangan : Ruang OK 1 Tingkat Kesadaran GCS 2 Keaadaan Umum 3
Tanda-tanda Vital
No
Implementasi
4 Identifikasi psien 5 6 7 8
Konsul dr. Spesialis Pasang Infus Laboratorium ECG
9 Pemerikasaan Radiologi
√composmentis □ somnolen E= 4 V= 5 M= 6 Total 15 □ Baik √ Cukup Tensi (T) : 116/86 mmHg Suhu axila/rectal: 36,2 0C EWS /PEWS/ IMEWS : 0 Ya √ √ √ √ √ √ √ √
10 Kateter
tidak
√
11 Diet
√
12 Rawat Luka 13 drainage 14 Jahit Luka
√ √ √ √
15 Obat-obatan √
16 17 18 19 20
: 57-xx-xx : Tn.M : 30 Juni 1961 / 58 tahun : Laki-laki Ke Ruangan : RR □ apatis □ stuper □ coma □ Cukup □Buruk RR: 18 x/mnt N : 78 x/mnt DJJ: - SpO₂ : 100 % CVP:- lain-lain...............
Keterangan Gelang Identifikasi pasien Persetujuan MRS/Tindakan/Operasi* Lembar Observasi
DL / GDA / BJP / Elektrolit / KK / BGA................................. Kiri / Kanan 6 / 9 / 12 Lead Thorax /CT-Scan/MRI/USG............................................................. ........................................................................................................ NO : 8 / 10 / 14 / 16 / 18 /.......................... Fiksasi: 25 cc / UP :......................cc Oral :........................................ Enteral :........................................ NGT Residu +/-, Vol :............ml, Warna ; ................. Parenteral :.................................. Luas Luka :.........cm Jumlah luka ; .................... .......................cc Jenis Benang : .......................Jumlah : ........................... Oral / Sub Lingual ; ......................................................... .............................................................................................. ................................................................................................ Parenteral : inj. Tramadol 100 mg/drip, inj. Ceftriaxone 2 gr/iv, inj. Transamin 1 gr/iv, inj. Ranitidine 25 mg/iv, inj. Lasix 10 mg/iv, inj.ketorolac 30 mg/iv, inj. Ondansentron 4 mg/iv
oksigen √ □ nasale □ masker □ jacson race : Derajat Transfer □0 √1 □2 □3 Pendamping Transfer □ Pemandu, √ Perawat □ Dokter □ Dokter Spesialis Metode Transfer □ Kursi Roda, √ Brankar □ Tempat Tidur □ Ambulan Perawatan pasien lanjutan yang masih dilanjutkan : Monitoring Hemodinamik
21 MONITORING SELAMA TRANSFER : Tingkat kesadaran √ composmentis □ somnolen □ apatis □ stupor GCS E= 4 V= 5 M= 6 Total 15 22 Kejadian klinis selama transfer : √ Tidak ada □ Ada......................................... Ya tidak 1.23 Barang Pasien 2. Tanda tangan Keluarga yang menerima 3.Nama: No. Tlp/HP : *coret yang tidak perlu Diterima tanggal: 26-02-2019 Jam 11.45 wib Perawat Ruangan Penerima
Perawar Sifira
Dikirim tanggal : 26-02-2019 Dokter Yang mengirim
dr Efprinsi, Sp.An.
□coma
Jam 11.45 wib Perawat Yang Menyerahkan
Perawat Santi
L/mt
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT RUMKITAL Dr. RAMELAN
DRM.60
Nama Pasien: Tn.M Tanggal lahir / Umur: 30 Juni 1961 / 58 tahun / Laki-laki Jenis Operasi: Elektif OBSERVASI POST OPERASI
FORM OBSERVASI / ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PASCA OPERASI Jam datang: 11.00 wib OBSERVASI AWAL DI RR Jam keluar RR: 14.00 wib Nafas:20 x/menit Jenis Anestesi : SAB Kesadaran: Composmentis Masalah Keperawatan
NO RM: 57-xx-xx Tensi:120/70 mmHg Nadi: 86 x/menit Intervasi
SpO2: 99 % Temp: 360C
Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi bagian bawah perut, nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4 (1-10) terus menerus. 12.00
JAM
14.00
240 TD ᴧ V
13.00
1.Resiko tidak efektifnya jalan Nafas berhubungan dengan penumpukan sekret
a. Ukur tanda vital tiap 5 menit b. Monitor kepatenan jalan nafas c. berikan posisi yang nyaman bagi pasien d. Bebaskan jalan nafas e. Lakukan kolaborasi Pemberian O2
2.Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elelktrolit berhubungan dengan a. Output berlebihan b. Pembatasan intake cairan
a. b. c. d. e.
Monitor jumlah pendarahan Monitor tanda-tanda dehidrasi Monitor tanda-tanda shock Kolaborasi pemberian terapi Kolaborasi pemberian cairan
3.Hipotermi Berhubungan dengan a. Lingkungan OK b. Efek Anestesi
a. b. c. d.
Berikan selimut tebal Berikan penghangat Jaga suhu tubuh pasien Pantau TTV pasien
4.Resiko cedera Berhubungan dengan belum pulihnya kesadaran Pasien
a. b. c. d.
Pasang pagar pengaman tempat tidur Jangan tinggalkan pasien waktu gelisah Kolaborasi pemberian penenang Observasi tingkat kesadaran
5.Nyeri Akut Berhubungan dengan Pasca operasi
a. Lakukan pengkajian tingkat kualitas nyeri b. Ajarkan penggunaan eknik nonfarmakologis (misalnya relaksasi tarik nafas dalam, distraksi) c. Kolaborasi pemberian terapi obat
220 200
Nadi O RR O Spo2 x
180 160 140 120 √ √
√ √ √ √
√ √
√
100 x 80
x
x x x X
x x
x
. . . . . . . . .
60 40 0
0 00 0 0
0 0
0
20 10 Pernafasan Kesadaran Suhu Infus Tranfusi
spontan CM 36 0C RL -
Spontan CM 360 C RL -
spontan CM 360 C RL -
Perdarahan Out Put Urine
Motorik Skala Nyeri Score Aldrete
+ + 8
+ 4 9
+ 4 9
analgesic
Perawat RR
(Perawat Sifira)
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT RUMKITAL Dr. RAMELAN
DRM.61
FORMAT STATUS PASIEN PINDAH DARI RUANG RR KE RUANG PERAWATAN
No. RM : 57-xx-xx Nama Pasien : Tn.M Tgl Lahir / Umr : 30 Juni 1961 / 58 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki TGL / JAM KELUAR RR : 26-02-2019 jam : 14.00 wib JENIS ANESTESI : SAB
TGL / JAM MASUK RR : 26-02-2019 jam : 11.00 wib DIAGNOSA : BATU RENAL PRO URS JENIS OPERASI : Elektif PARAMETER ALDRETE SCORE (GA) PARAMETER BROMAGE SCALE (SAB) PARAMETER KRITERIA NILAI NILAI Tekanan < 20% dari TD awal 2 Kaki tidak dapat digerakkan 3 Darah (TD) < 20%-50% dari TD awal 1 < 50% dari TD awal 0 Motorik Dapat menggerakkan 4 tungkai 1 Dapat menggerakkan sendi 2 Dapat menggerakkan 2 tungkai 1 pergelangan kaki Tidak dapat menggerakkan 0 Pernafasan Dapat batuk 2 Dapat menggerakkan kaki dan 1 Belum dapat batuk, jalan nafas baik 1 flexi lutut Apneu 0 Warna kulit Merah 2 Sendi pergelangan kaki dapat 0 Pucat 1 flexi dan ekstensi lutut Cyanosis 0 Kesadaran Dapat menjawab pertanyaan 2 SCALE BROMAGE 0 Mengingat nama 1 Tidak ada respon 0 SCORE ALDRETE 9 T: 120/70 MmHg N : 86 x/mnt RR: 20 x/mnt t⁰: 36 ⁰C *) KESADARAN : COMPOS METIS / APATIS / DELIRIUM / SAMNOLEN / SOPOROCOMA / COMA *) KEAADAAN EMOSI PASIEN : GELISAH / TENANG / MARAH ALAT-ALAT YANG TERPASANG NAMA ALAT DOSIS / JENIS CAIRAN / PRODUKSI NAMA ALAT DOSIS / JENIS CAIRAN / PRODUKSI O2 Spontan KATETER + INFUS RL NGT CVC DRAIN TERAPI DAN OBAT YANG SUDAH DIBERIKAN NAMA OBAT DOSIS JAM PEMBERIAN TERAKHIR NAMA OBAT DOSIS JAM PEMBERIAN TERAKHIR INFUS : CEFTRIAXONE TRANSAMIN RANITIDIN LASIX
2 gr 500 mg 25 mg 10 mg
INJEKSI INJEKSI INJEKSI INJEKSI
IV IV IV IV
JAM 10.00 JAM 10.25 JAM 10.25 JAM 10.30
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK A. USG : JUMLAH C. CT SCAN : JUMLAH MASALAH KEPERAWATAN / CATATAN KHUSUS
KETOROLAC 30 mg ONDANSENTRAN 4 mg
B. RADIOLOGI D. LABORATORIUM
: :+
INJEKSI INJEKSI
IV IV
JAM 11.00 JAM 12.00
JUMLAH JUMLAH = 1
1. TIDAK BOLEH BANGUN DAN DUDUK S/D JAM 21.00 WIB
ACC PINDAH DOKTER ANESTESI
( dr Efprinsi, Sp.An. )
PERAWAT ICU
PERAWAT RUANGAN
( Perawat Sifira )
( Pearawat Widya )
ANALISA DATA TAHAP PRE OPERATIF Data DS: - Px mengatakan khawatir dan takut dengan operasi yang pertama kalinya yang akan dialaminya. - Px mengatakan takut jika terjadi kematian saat gagal operasi yang dialaminya DO: - Px tampak gelisah - Px tampak tegang - Akral dingin, basah, pucat - TD : 130/80 mmHg N : 90 x/menit S : 360C RR : 22 x/menit SpO2 : 98 % - Px mengalami tingkat kecemasan ringan - Hasil derajat kecemasan Hars dengan skor 14 - Pasien akan dilakukn tindakan pembedahan URS - Tidak adanya komunikasi
Etiologi Kekhawatiran mengalami kegagalan
Masalah Ansietas
INTERVENSI KEPERAWATAN TAHAP PRE OPERATIF NO.
1.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas kekhawatiran mengalami kegagalan
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
b.d Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x8 jam diharapkan pasien tidak ansietas dengan kriteria hasil : 1. Px mampu mengungkapkan penyebab ansietas 2. Tidak ada kepanikan 3. TTV dalam batas normal 4. Pasien mampu mengontrol ansietas dengan teknik relaksasi yaitu tarik nafas dalam dan spiritual.
INTERVENSI
RASIONAL
1. Observasi tanda-tanda vital 2. Gunakan pendekatan yang menenangkan kepada pasien 3. Anjurkan pasien untuk tenang 4. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur 5. Identifikasi tingkat kecemasan 6. Intruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi tarik nafas dalam dan berdoa sesuai keyakinannya
1. Untuk mengukur tanda-tanda vital 2. Untuk membina hubungan saling percaya dengan pasien 3. Untuk membantu kenyamanan pasien 4. Untuk memberikan informasi terkait prosedur operasi 5. Untuk mengetahui tingkat kecemasan 6. Untuk membantu mengurangi menurunkan ansietas.
IMPLEMENTASI & EVALUASI TAHAP PRE OPERATIF No. DX
Tanggal/ Hari
Waktu
1
26-022019 (Selasa)
08.30
1
08.45
1
08.50
1
09.00
1
09.05
1
09.15
1
09.20
Implementasi
- Mengkaji keadaan umum pasien - Menanyakan perasaan yang dirasakan pasien - Menanyakan tentang proses penyakit yang diderita seperti tanda gejala dan penatalaksaan - Memposisikan pasien supinasi yang aman dan nyaman - Melakukan tindakan tandatanda vital TD : 130/80 mmHg,N : 90 x/menit, S : 360C, RR: 22 x/menit, SpO2 : 98 % - Menanyakan tentang informconsent prosedur tindakan operasi - Menginstruksikan teknik relaksasi tarik nafas dalam serta berdoa sesuai dengan keyakinannya
Paraf
Waktu
09.30
Evaluasi
Dx 1 ( Tahap Pre Operatif) S : Px mengatakan khawatir saat akan di bawa ke kamar operasi. O : - TD : 130/80 mmHg,N : 90 x/menit, S : 360C, RR: 22 x/menit, SpO2 : 98 % - Pasien terlihat berdoa saat dibawa ke ruang operasi - Pasien tampak melakukan teknik relaksasi tarik nafas dalam dengan baik - Kesadaran pasien composmentis - Pasien bernapas spontan A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
Paraf
ANALISA DATA TAHAP INTRA OPERATIF Data Faktor risiko : - Dilakukan tindakan prosedur invasif - Terpasang infus RL - Efek prosedur invasif pada operasi pembedahan URS
Etiologi -
Masalah Resiko Infeksi Area Pembedahan
INTERVENSI KEPERAWATAN TAHAP INTRA OPERATIF NO.
2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Infeksi
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah dilakukan tindakan pencegahan selama 1x24 jam diharapkan pasien tidak menunjukkan tandatanda infeksi dengan kriteria hasil : 1. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka bekas operasi 2. Dapat mencapai waktu penyembuhan selama ± 1-2 minggu 3. Tanda-tanda vitalvital dalam batas normal (TD: 110/70 – 120-80 mmHg, N: 60-100 x/menit, S: 36-37 0C, RR: 16-20 x/menit) 4. Keadaan luka bersih
1. Observasi TTV pasien sesuai kondisi px 2. Kaji adanya tanda-tanda infeksi dan peradangan 3. Lakukan penggunaan prinsip steril (cuci tangan steril, handscon steril, gown steril, peralatan steril, intrumen steril, dan duk steril) 4. Pertahankan prosedur steril pemasangan kateter 5. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat ceftriaxone 2 gr rute drip Nacl
1. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut kondisi pasien 2. Untuk mencegah adanya infeksi 3. Untuk mencegah pemasukan bakteri dan infeksi 4. Untuk mencegah pemasukan bakteri dan infeksi pada selang kateter 5. Sebagai obat antibiotik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TAHAP INTRA OPERATIF No. DX
Tanggal/ Hari
Waktu
2
26-022019 (Selasa)
09.30
- Mengkaji pasien
2
09.35
2
09.40
2
10.00
- Mengkaji tidak ada tandatanda infeksi (dolor ,kalor, rubor, tumor, function laesa) - Memberikan injeksi ceftriaxone 2 gr rute drip Nacl - Melakukan tindakan prosedur invasif dengan prinsip steril - Mempertahankan keteter steril pasien agar meminimalisir terjadinya resiko infeksi
10.40 2
Implementasi
keadaan
Paraf
umum
Waktu
Evaluasi
10.50
Dx 2 (Tahap Intra Operatif) S:O : - TD : 120/80 mmHg,N : 85 x/menit, S : 360C, RR : 18 x/menit, SpO2 : 98 % - Melakukan cuci tangan steril - Memakai gown steril, handscon steril, instrument steril, kassa steril dan duk steril - Terpasang kateter steril - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan intervensi
Paraf
ANALISA DATA TAHAP POST OPERATIF Data DS: - Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi bagian bawah perut - P : Pasca operasi batu renal - Q : Seperti di tusuk-tusuk - R : Di daerah bekas operasi - S : Skala 4 (1-10) - T : Hilang timbul DO : -
Px tampak menyeringai Px tampak berhati-hati dengan daerah bekas operasi
Etiologi Agen Cedera Fisik Pada Tindakan operasi URS
Masalah Nyeri Akut
INTERVENSI KEPERAWATAN TAHAP POST OPERATIF NO.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI
RASIONAL
3.
Nyeri Akut b.d agen cedera fisik pada Tindakan operasi URS
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil : 1. Keluhan nyeri pasien hilang 2. Pasien tampak rileks 3. Skala nyeri 1 (110) dengan medikasi 4. TTV dalam batas normal (TD: 110/70 – 120-80 mmHg, N: 60100 x/menit, S: 36-37 0C, RR: 16-20 x/menit)
1. Observasi tanda-tanda vital 2. Kaji kualitas nyeri yang dirasakan 3. Pantau adanya perdarahan pada keadaan kateter urine 4. Jelaskan alasan mengapa pasien dapat mengalami peningkatan atau penurunan nyeri 5. Ajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam 6. Berikan obat analgesic sesuai advise dokter pemberian inj. Ketorolac 30 mg/IV
1. Untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien 2. Untuk mengetahui kualitas nyeri 3. Untuk mencegah adanya perdarahan pada kateter urine 4. Untuk memberikan informasi tentang nyeri 5. Untuk membantu meurunkan nyeri 6. Untuk membantu mengurangi nyeri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TAHAP POST OPERATF No. DX
Tanggal/ Hari
Waktu
3
26-022019 (Selasa)
11.00
3
11.35
3 12.30 12.50 3 13.20
3 13.35 3
14.00
Implementasi
- Mengkaji keadaan umum pasien - Mengkaji kualitas nyeri yang dirasakan pada luka bekas operasi bagian bawah perut, seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4 (1-10) terus menerus. - Memberikan injeksi ketorolac 30 mg rute IV - Memantau keadaan kateter urine : warna urin merah, jumlah urine 1500 cc - Menjelaskan alasan mengapa pasien dapat mengalami peningkatan atau penurunan nyeri - Mengajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam - Melakukan observasi respon nyeri pasien
Paraf
Waktu
Evaluasi
13.50
Dx 3 (Tahap Post Operatif) S : Pasien mengatakan masih nyeri di luka bekas operasi O : - Pasien terlihat menyeringai - Skala Nyeri 2 (0-10) hilang dengan medikasi - Warna urin merah, jumlah urine 1500 cc - TD : 120/70 mmHg - N : 86 x/menit - S : 36 0C - RR : 20 x/menit - Pasien mampu melakukan tarik nafas dalam jika nyeri timbul A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dipertahankan
Paraf
LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan 1. HARS Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14 syptoms yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor( skala likert) antara 0 (Nol Present) sampai dengan 4(severe). Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan reliable. Skala HARS Menurut Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) penilaian kecemasan terdiri dan 14 item, meliputi: 1. Perasaan Cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tensinggung. 2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu. 3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan takut pada binatang besar. 4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk. 5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi. 6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari. 7. Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara
tidak stabil dan kedutan otot. 8. Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat serta merasa lemah. 9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak jantung hilang sekejap. 10. Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek. 11. Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut. 12. Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan keneing, aminorea, ereksi lemah atau impotensi. 13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala. 14. Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat. Cara Penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan kategori: 0 = tidak ada gejala sama sekali 1 = Satu dari gejala yang ada 2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada 3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada 4 = sangat berat semua gejala ada Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil: 1. Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan. 2. Skor 7 – 14 = kecemasan ringan. 3. Skur 15 – 27 = kecemasan sedang. 4. Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.
No 1
Pertanyaan Perasaan Ansietas
2
Cemas Firasat Buruk Takut Akan Pikiran Sendiri Mudah Tersinggung Ketegangan
3
Merasa Tegang Lesu Tak Bisa Istirahat Tenang Mudah Terkejut Mudah Menangis Gemetar Gelisah Ketakutan
4
Pada Gelap Pada Orang Asing Ditinggal Sendiri Pada Binatang Besar Pada Keramaian Lalu Lintas Pada Kerumunan Orang Banyak Gangguan Tidur
5
Sukar Masuk Tidur Terbangun Malam Hari Tidak Nyenyak Bangun dengan Lesu Banyak Mimpi Mimpi - Mimpi Buruk Mimpi Menakutkan Gangguan Kecerdasan
6
Sukar Konsentrasi Daya Ingat Buruk Perasaan Depresi
Hilangnya Minat Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi Sedih Bangun Dini Hari Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari
0
1
2
3
√
√
√
√
√
√
4
7
Gejala Somatik (Otot)
8
Sakit dan Nyeri di Otot-Otot Kaku Kedutan Otot Gigi Gemerutuk Suara Tidak Stabil Gejala Somatik (Sensorik)
9
Tinitus Penglihatan Kabur Muka Pucat Merasa Lemah Perasaan ditusuk-Tusuk Gejala Kardiovaskuler
Takhikardia Berdebar Nyeri di Dada Denyut Nadi Mengeras Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan Detak Jantung Menghilang (Berhenti
10
Sekejap) Gejala Respiratori
11
Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada Perasaan Tercekik Sering Menarik Napas Napas Pendek/Sesak Gejala Gastrointestinal
Sulit Menelan Perut Melilit Gangguan Pencernaan Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan Perasaan Terbakar di Perut Rasa Penuh atau Kembung Mual Muntah Buang Air Besar Lembek Kehilangan Berat Badan Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
√
√
√
√
√
12
13
Gejala Urogenital Sering Buang Air Kecil Tidak Dapat Menahan Air Seni Amenorrhoe Menorrhagia Menjadi Dingin (Frigid) Ejakulasi Praecocks - Ereksi Hilang Impotensi Gejala Otonom
14
Mulut Kering Muka Merah Mudah Berkeringat Pusing, Sakit Kepala Bulu-Bulu Berdiri Tingkah Laku Pada Wawancara
√
√
√
Gelisah Tidak Tenang Jari Gemetar Kerut Kening Muka Tegang Tonus Otot Meningkat Napas Pendek dan Cepat Muka Merah
b. DASS Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) atau lebih diringkaskan sebagai Depression Anxiety Stres Scale 21 (DASS 21) oleh Lovibond & Lovibond (1995). Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item dan Depression Anxiety Stres Scale 21 terdiri dari 21 item. DASS adalah seperangkat skala subjektif yang dibentuk untuk mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres. DASS 42 dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk pemahaman, pengertian, dan pengukuran yang berlaku di manapun dari status emosional, secara signifikan biasanya digambarkan sebagai stres. DASS dapat digunakan baik itu oleh kelompok atau individu untuk tujuan penelitian.
DASS adalah kuesioner 42-item yang mencakup tiga laporan diri skala dirancang untuk mengukur keadaan emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres. Masing-masing tiga skala berisi 14 item, dibagi menjadi sub-skala dari 2-5 item
dengan
penilaian
dysphoria, putus asa, devaluasi hidup,
setara konten. Skala Depresi menilai sikap meremehkan diri, kurangnya
minat / keterlibatan, anhedonia, dan inersia. Skala Kecemasan menilai gairah otonom, efek otot rangka, kecemasan situasional, dan subjektif pengalaman mempengaruhi cemas. Skala Stres (item) yang sensitif terhadap tingkat kronis non-spesifik gairah. Ini menilai kesulitan santai, gairah saraf, dan yang mudah marah/gelisah, mudah tersinggung / over-reaktif dan tidak sabar. Responden yang diminta untuk menggunakan 4-point keparahan/skala frekuensi untuk menilai sejauh mana mereka memiliki mengalami setiap negara selama seminggu terakhir. Skor untuk masing-masing responden selama masing-masing sub- skala, kemudian dievaluasi sesuai dengan keparahan-rating indeks di bawah : 1) Normal : 0-14 2) Stres Ringan : 15-18 3) Stres Sedang : 19-25 4) Stres Berat : 26-33 5) Stres Sangat Berat : ≥ 34 No. 1. 2. 3. 4.
5.
6.
Pernyataan Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal- hal sepele. Saya merasa bibir saya sering kering. Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif. Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya). Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan. Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap situasi.
0
1
2
3
7. 8. 9.
10. 11. 12.
13.
Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau ’copot’). Saya merasa sulit untuk bersantai. Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan merasa sangat lega jika semua ini berakhir. Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan. Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal. Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa cemas. Saya merasa sedih dan tertekan.
15.
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu). Saya merasa lemas seperti mau pingsan.
16.
Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal.
17.
Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang manusia. Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.
14.
18.
20.
Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan berkeringat), padahal temperatur tidak panas atau tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya. Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.
21.
Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat.
22.
Saya merasa sulit untuk beristirahat.
23.
Saya mengalami kesulitan dalam menelan.
24.
26.
Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal yang saya lakukan. Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa detak jantung meningkat atau melemah). Saya merasa putus asa dan sedih.
27.
Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.
28.
Saya merasa saya hampir panik.
29.
Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat
19.
25.
saya kesal.
30. 31.
Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugastugas sepele yang tidak biasa saya lakukan. Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun.
33.
Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap hal yang sedang saya lakukan. Saya sedang merasa gelisah.
34.
Saya merasa bahwa saya tidak berharga.
35.
36.
Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan. Saya merasa sangat ketakutan.
37.
Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.
38.
Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.
39.
Saya menemukan diri saya mudah gelisah.
40.
Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin menjadi panik dan mempermalukan diri sendiri. Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).
32.
41. 42.
Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan sesuatu.