LITERASI ADALAH ANUGERAH - Kang AS Muda Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis untuk yang gemar membaca dan menulis. Berbeda kalau kita berbicara literasi global itu mencakup seluruh kemampuan yang dimiliki seseorang di bidangnya masing-masing. Pepatah sudah menjadi hikmah yang sampai saat ini saya rasakan manfaatnya. "Jika kau ingin mengenal dunia maka membacalah, tapi jika kau ingin dikenal dunia maka menulislah" (HOS. Tjokroaminoto). Itulah yang sampai saat ini terngiang-ngiang dalam pikiran saya. Sebuah kalimat sederhana namun mendorong untuk giat meraih mimpi dan tak henti hentinya memotivasi dikala mood dalam menulis. Saya merasa bahwa literasi adalah anugerah Allah yang diberikan kepada saya. Tidak semua orang mampu membaca dan menulis. Apalagi di era digital saat ini. Sangat sulit mempertemukan mereka dengan tulisan dan buku bacaan. Lebih banyak di depan game daripada menebar manfaat dengan menulis dan membaca. Dengan banyak membaca dan menulia saya semakin mengenal akan kebesaran Allah. Semakin mengenal Rasul-Nya. Semakin mengenal sifat dan jati diri orang-orang besar yang saleh dan mulia. Dengan membaca saya bisa melipat ruang dan waktu. Yang tadinya jauh bisa semakin dekat dirasakan. Saya bisa meraskan hidup di berbagai tempat dan saat. Saya bisa menghayati berbagai macam perasaan jiwa. Saya bisa merasakan cinta baginda Rasulullah kepada sahabat dan umatnya. Saya bisa merasakan dasyatnya baginda berdoa sambil menangis menjelang perang badar. Saya bisa merasakan sejarah perjalanan Rasulullah dalam menegakkan agama Allah. Dab semua itu saya tuangkan dalam sebuah tulisan yang mudah-mudahan dapat menginspirasi banyak orang. Khususnya di kalangan mahasiswa dan para pecinta ilmu lainnya. Membaca dan menulis adalah dua pekerjaan yang tak bisa dipisahkan jika kita ingin menjadi orang yang cerdas. Membuka jendela dunia dengan membaca. Membuka tabir kebodohan yang selama ini kita emban. Memperkenalkan diri lewat tuliasan yang kita tulis. Sayyid Qutub pernah berkata "Pelurumu hanya akan bisa tembus di kepalaku saja, tapi buah pikiranku akan nyasar ke berjuta-juta pikiran manusia." Begitulah hebatnya menulis. Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Semua orang mampu melakukannya. Muda dan tua, kaya dan miskin, semuanya tak bisa dibatasi dengan hal-hal seperti itu. "Aku menulis maka aku ada" Mang Geo. Sehingga dengan bacaan saya belajar membaca diri, mengenal diri, mengenal tuhan. Dengan tulisan saya belajar ketulusan, belajar memahami diri, menjadi diri sendiri, belajar jujur pada diri sendiri, yang paling luar biasa adalah saya mampu menebar manfaat ke seluruh dunia yang mengerti tulisan saya. Tak ada kata bijak yang mesti saya renungkan dan saya pahami. Semua tentang apa yang saya sampaikan di atas itu tidak ada manfaatnya. Sama sekali tidak ada manfaatnya. Kecuali kita mau mengaplikasikan dalam kehidupan kita dalam kehidupan sehari-hari. Sekian.
Salam Kang AS Muda AMPLI (Asosiasi Mahasiswa Pecinra Literasi Islami).