Limbah Perhotelan.docx

  • Uploaded by: Inat Shani Fathuna
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Limbah Perhotelan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,036
  • Pages: 4
Alfacano 15314015 Ivan Daniel Samosir 15314016 Putra Pratama Wanapaksi 15314039 M. Fikri Nur Setyawan 15314040 Vania Theresia 15314062

LIMBAH PERHOTELAN

Sumber Hotel  

Cair Domestik

Paramet er BOD COD pH Bau Kekeruh an

Lingkungan  

menurunka n kualitas lingkungan menggangg u keseimbang an lingkungan

Manusia  

Kesehatan Sanitasi masyarakat

Pencegahan/Penanggul angan Himbauan Biofilter aerob-anaerob

Kota Bandung sebagai kota besar di Jawa Barat memiliki potensi pariwisata yang besar. Potensi pariwisata ini didukung oleh fasilitas pariwisata seperti rumah makan, tempat rekreasi, dan hotel/penginapan. kehadiran dan keberadaan hotel-hotel disekitar kawasan wisata bahari sangat diharapkan dapat memberi pengahasilan kepada masyarakat sekitar. Namun dengan adanya hotelhotel dalam kawasan wisata bahari, memberikan dampak yang tidak hanya positif tetapi negatif. Dimana terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat limbah-limbah hotel yang dibuang secara sembarangan ke laut tanpa melalui pengolahan yang semestinya dilakukan.Pembahasan kali ini membahas mengenai pengelolaan limbah yang dihasilkan lembaga perhotelan. Limbah yang banyak dihasilkan oleh perhotelan adalah limbah cair dan limbah domestik. Contoh limbah padat hotel adalah sisa makanan, plastik, kertas, sisa Bangunan, kardus, kaleng bekas kemasan makanan. Parameter limbah cair perhotelan telah ditetapkan dengan Kep. Men. LH No. : KEP52/MENLH/10/1995 tentang “Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel” tanggal 23 Oktober 1995, seperti pada tabel berikut Tabel 1 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel Parameter

Kadar Maksimum

BOD5

30

COD

50

TSS

500

pH

6,0-9,0

(Sumber: Kep. Men. LH No. : KEP-52/MENLH/10/1995) Selain parameter dari Kep. Men. LH, ditambahkan juga parameter bau dan kekeruhan. Bau dan kekeruhan dijadikan parameter lewat aspek estetika. Limbah yang dihasilkan selalu memiliki dampak bagi manusia dan lingkungan sekitar apalagi bila tidak dikelola dengan baik. Dampak bagi manusia adalah: 1.

2.

Kebesihan dan kesehatan kamar hotel apabila tidak dijaga akan dapat dengan mudah menyebarkan penyakit. Hal ini disebabkan wisatawan hotel yang sering berganti dapat menjadi factor pembawa penyakit. Apabila peralatan kamar tidur dan kamar mandi di hotel tidak dikelola dengan baik oleh pengelola hotel, maka penyakit dapat dengan mudah tertular kepada wisatawan hotel yang menghuni kamar yang sudah terinfeksi penyakit tersebut. Kebersihan dapur hotel pun harus diperhatikan. Apabila dapur hotel tidak terjaga kebersihnnya maka penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam makanan dan dikonsumsi oleh para wisatawan yang menginap di hotel tersebut, akibatnya wisatawan dapat terinfeksi oleh penyakit.

Dampak bagi lingkungan adalah: 1. Salah satu limbah perhotelan adalah limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan hotel. Limbah ini dibuang ke lingkungan dan dapat menurunkan kualitas lingkungan, karena aktivitas yang ada di hotel relatif sama seperti limbah permukiman maka sumber limbah yang ada juga relatif sama seperti limbah permukiman. Contoh limbah cair yang dihasilkan adalah limbah bekas cucian yang dapat mencemari perairan sekitar lokasi hotel. 2. Aktivitas para penghuni hotel dapat menghasilkan limbah padat organik seperti sisa makanan. Limbah ini apabila dibuang sembarangan dan tidak diolah dapat menimbulkan pencemaran lingkungan berupa bau yang tidak sedap juga dapat menurunkan kualitas tanah. 3. Selain limbah organik aktivitas perhotelan juga menghasilkan limbah anorganik seperti bungkus plastik, botol bekas, kaca, dan lain-lain yang apabila dibuang sembarangan ke lingkungan akan sulit terurai oleh alam sehingga menggangu keseimbangan lingkungan. Limbah yang dihasilkan perlu dikelola dengan baik agar tidak mencemari litosfir dengan cara pengolahan limbah padat maupun cair. Untuk menjaga agar lingkungan tidak tercemar, perlu adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh hotel untuk pengelolaan limbah padat/sampah seperti : 1. Melakukan pemisahan sampah sebelum dibuang sesuai dengan jenisnya (sampah organik dan anorganik) untuk memudahkan dalam pengolahannya. 2. Melakukan pengolahan sampah dapur berupa sampah basah, yaitu sampah sisa makanan dari dapur dan serasah daun dari kebun untuk dijadikan kompos. 3. Melakukan upaya 3R : reuse, recycle, dan reduse terhadap sampah anorganik berupa kaleng/kemasan, kertas, botol, plastik. 4. Mempergunakan produk yang ramah lingkungan (ecolab product), dan mudah didaur ulang. 5. Selain sampah, hotel juga harus mampu menangani B3 (bahan berbahaya beracun).Bahan berbahaya beracun (B3) harus disimpan dengan baik dan tertata serta memiliki sistem pengelolaan yang baik agar tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Untuk

mengurangi tekanan terhadap lingkungan (tanah, air dan udara), hotel harus memanfaatkan 100% cleaning chemical yang biodegradable/ramah lingkungan. Ketika hotel tidak menggunakan cleaning chemical yang tidak ramah lingkungan dapat memperbesar tekanan yang diberikan kepada lingkungan sekitar. Karena sifat cleaning chemical yang non biodegradable sangat sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk diuraikan oleh mikroorganisme tanah, sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah (land degradation). Untuk pengelolaan limbah cair dengan cara sebelum dibuang ke saluran terbuka, limbah cair dari industri perhotelan wajib diolah menggunakan sistem IPAL atau diangkut oleh lembaga yang bergerak dibidang pengelolaan air limbah. Idealnya setiap hotel yang mempunyai kamar tamu diatas 100 kamar mempunyai Sistem IPAL Mandiri.

Seluruh air limbah dialirkan masuk ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel padat yang tersuspensi. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungsi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion dan penampung lumpur. Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontraktor anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas. Di dalam bak kontraktor anaerob diisi dengan media dari bahan plastik seperti sarang tawon. Jumlah bak kontraktor anaerob terdiri dari 3 buah. Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau fakultatif aerob. Kemudian air limpasan dari bak kontraktor anaerob dialirkan ke bak kontraktor aerob. Bak kontraktor atau biofilter aerob ini terdiri dari tangki aerasi dan biofilter aerob. Di dalam ruang filter ini juga diisi oleh filter yang berbentuk sarang tawon. Kemudian air limbah di aerasi. Kemudian air limbah akan bertemu dengan mikroorganisme yang mengurai zat organik dan akan menghilangkan amonia dan mempercepat proses nitrifikasi. Air kemudian dialirkan ke bak pengendap akhir yang mengandung mikroorganisme di dalam lumpur aktif, kemudian air akan masuk proses klorinasi untuk membunuh patogen, air hasil proses dapat di gunakan kembali dengan penambahan proses tertentu atau dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum. Untuk penanganan limbah padat perhotelan biasanya langsung dibuang, diangkut oleh truk pengangkut dan biasanya limbah dari setiap departemen dipisahkan di masing masing kantung yang memudahkan dalam pengangkutan limbah padat. Untuk pencegahan limbah cair dari hotel sendiri tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan hanya memberi himbauan kepada konsumen untuk menggunakan air secara bijak dengan cara menemper stiker atau kartu imbauan di wastafel, toilet ataupun di kamar mandi. Kemudian untuk kolam renang mempunyai sistem filtrasi dan penggunaan kaporit untuk menjaga air kolam renang tetap bersih tanpa membuang banyak air.

Related Documents

Limbah Air.ppt
November 2019 33
Pengertian Limbah
May 2020 18
Pengertian Limbah
November 2019 36
Limbah Medis.xlsx
May 2020 28
Limbah Perhotelan.docx
December 2019 26

More Documents from "Inat Shani Fathuna"