Latar Belakang Demensia Innani.docx

  • Uploaded by: Innani Wildania Husna
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Latar Belakang Demensia Innani.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 678
  • Pages: 3
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012, jumlah seluruh lansia di dunia yang hidup dengan demensia diperkirakan mencapai 36 juta jiwa. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 115 juta pada tahun 2050, sebanyak 5% lansia yang berusia 65 –75 tahun menderita demensia dan akan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45% pada usia di atas 85 tahun Menurut Nadesul (2011) demensia dapat disebabkan oleh penyakit alzheimer, stroke, tumor otak, depresi, dan gangguan sistemik (gizi, elektrolit, hormon, virus, dan alkohol). Demensia pada lansia dipengaruhi oleh kondisi sel-sel otak, yakni hilangnya beberapa fungsi otak akibat hilang atau rusaknya sel-sel otak dalam jumlah besar termasuk menurunnya zat kimia dalam otak. Menurut Tamher & Noorkasiani (2009) usia lanjut bukan merupakan penyebab langsung terjadinya demensia tetapi demensia merupakan gangguan penyertaakibat perubahan-perubahan pada sistem saraf pusat. Gejala yang dirasakan antara lain adalah hilang ingatan baru-baru ini bukan hanya lupa saja, lupa kata-kata atau tata bahasa yang tepat, perasaan berubah-ubah (moody), kepribadian mendadak berubah, atau mendadak tidak berminat melakukan aktivitas, sulit memahami konsep abstrak seperti matematika, tersesat atau tak ingat jalan pulang ke rumah, tidak ingat cara mengerjakan tugas sehari-hari. Gejala lain yang mudah diketahui diantaranya adalah gangguan memori dan kognitif, kesukaran menghitung uang kembalian, kesulitan melakukan rutinitas sehari-hari. Menurut Stuart & Laraira (2010) penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain dengan mengenal kemampuankemampuan yang masih dimiliki, terapi individu dengan melakukan terapi kognitif. Dalam sistem pelayanan kesehatan saat ini, patient-centered care menjadi konsep pelayanan dari hampir seluruh pemberi layanan kesehatan. Pelayanan dengan model patientcentered care akan melibatkan pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan dan harapannya. Hal yang tidak kalah pentingnya dari konsep patient-centered care adalah partisipasi dan upaya aktif petugas kesehatan untuk memberikan layanan yang efektif kepada pasien sesuai dengan kebutuhan dan harapan pasien (Frampton et al., 2008). Pengembangan patient-centered care untuk perawatan demensia adalah penting untuk meningkatkan kualitas hidup karena akan mengurangi petensi distress dan meningkatkan kognitif (Brooker, 2007). Pendekatan non-farmakologis untuk perawatan demensia melalui pendekatan khusus dengan memberikan dorongan positif, ada banyak pendekatan yang sedang berkembang yang menjadi trend untuk mendukung kualitas hidup melalui perkembangan kognitif dengan cara terapi berkebun atau hortikultura (Blake & Mitchell, 2015). Terapi hortikultura memungkinkan pasien dengan demensia dapat menghabiskan waktu mereka di lingkungan luar dan meningkatkan kognitif mereka (Duggan, Blackman, Martyr & Van Schaik, 2008).

1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah bagaimana trend model patient-centered care untuk meningkatkan kognitif dengan terapi hortikultura pada pasien demensia berdasarkan evidence based practice? 1.2 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Menjelaskan trend model patient-centered care untuk meningkatkan kognitif dengan terapi hortikultura pada pasien demensia berdasarkan evidence based practice. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Memaparkan masalah kognitif pada pasien demensia 2. Mereview jurnal trend trend model patient-centered care untuk meningkatkan kognitif dengan terapi hortikultura pada pasien demensia berdasarkan evidence based practice. 3. Menyimpulkan hasil review jurnal terkait trend model patient-centered care untuk meningkatkan kognitif dengan terapi hortikultura pada pasien demensia berdasarkan evidence based practice. 1.3 Manfaat Penulisan 1.3.1 Manfaat Teoritis Memberikan informasi ilmiah mengenai trend model patient-centered care untuk meningkatkan kognitif dengan terapi hortikultura pada pasien demensia berdasarkan evidence based practic. 1.3.2 Manfaat Praktis 1. Sebagai panduan dalam melakukan model intervensi patient-centered care dalam meningkatkan kognitif pasien demensia dengan terapi nonfarmakologis. 2. Sebagai pedoman melakukan asuhan keperawatan profesional untuk terapi nonfarmakologis pasien demensia. 3. Sebagai acuan dalam peran perawat dalam melakukan intervensi model patientcentered care pada pasin demensia.

Nadesul, H., 2011. Menyayangi Otak, Jakarta: Penerbit Buku Kompas Tamher, S. & Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Stuart & Laraia. 2010. Buku Saku Keperawatan Jiwa (terjemahan). Jakarta: EGC Frampton S, et all, 2008, Patient CenteredCare Improvement Guide. Inc. and Picker Institute Baker, C. 2015. Developing excellent care for people living with dementia in care homes. London, England: Jessica Kingsley Publishers. Blake, M., & Mitchell, G. 2015. Horticultural therapy in dementia care: A narrative review of the literature. Nursing Standard, 30(21), 41–47.

Duggan, S., Blackman, T., Martyr, A., & Van Schaik, P. 2008. The impact of early dementia on outdoor life. Dementia, 7(2), 191–204

Related Documents

Latar Belakang
May 2020 45
Latar Belakang
May 2020 19
Latar Belakang
August 2019 39
Latar Belakang
November 2019 34
Latar Belakang
June 2020 16

More Documents from "Mary Walker"