Laprakmikrotek1_lindaputricahyani_k4316039_c.docx

  • Uploaded by: linda putri cahyani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laprakmikrotek1_lindaputricahyani_k4316039_c.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,337
  • Pages: 20
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

LABORATORIUM SAFETY DAN PEMBUATAN LARUTAN KEMIKALIA

Disusun oleh : Nama

: Linda Putri Cahyani

NIM

: K4316039

Kelas

:C

Kelompok

: 12

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA 2018

LAPORAN RESMI MIKROTEKNIK I. II.

III.

IV.

JUDUL : Laboratorium Safety dan Pembuatan Larutan Kemikalia TUJUAN : 1. Memberikan pemahaman tentang laboratorium safety pada praktikan supaya kegiatan berjalan lancar dan meminimalisir dampak. 2. Membuat larutan kimia yang akan dimanfaatkan untuk praktikum mikroteknik dalam berbagai metode secara akurat dan presisi ALAT & BAHAN A. Alat Gelas ukur, gelas bekker, pipet volume,pipet tetes, botol kaca berbagai ukuran, kaca arloji, gelas pengaduk, corong kaca, erlenmeyer, labu ukur, timbangan digital, bunsen. B. Bahan ETOH Absolute, ETOH 70 %, Acetic Acid Glacial (AAG), HCL, aquades, formalin, safranin, janus green, larutan buffer A, larutan Buffer B. SKEMA LANGKAH KERJA A. Pembuatan Alkohol dengan berbagai konsentrasi  Pembuatan Larutan Alkohol 80% , 95%, 96% dari alkohol Absolute  Pembuatan alkohol 20%, 30%, 40%, 50%, 60% dari alkohol 70%  Menggunakan rumus : m1 x v1 = m2 x v2 B. Pembuatan Larutan Fiksatif  Larutan Farmer (Asam asetat 45%) Asam Asetat Glasial ................ 55 ml Aquades ................................... 45 ml  Pembuatan larutan untuk Acetolisis Asam asetat glasial : asam sulfat pekat = 9 : 1  Buffer phospat untuk Embeding hewan  Larutan FAA untuk Wholemount tumbuhan dan Embeding tumbuhan C. Pembuatan Albumin Meyer’s  Komposisi larutan sudah diuraikan pada komposisi larutan kemikalia Cara membuat: Putih telur dipisahkan dari kuning telur, dikocok sampai soft peak, kemudian diamkan dalam suhu ruang sampai mencair kembali. Tambahkan Gliserin dengan komposisi: Albumin : gliserin = 1: 1. Simpan dalam Flakon dan masukkan ke dalam kulkas dengan suhu 14-18 C.

D. Pembuatan Larutan Pewarna 

Methylen blue



Eosin

V.

E. Pembutan NaCl 0.9 % HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kelompok 1 a. Alkohol 20%

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menghitung dengan rumus pengenceran. Alkohol 20% m1 . v1 = m2. v2 70% . v1 = 20% . 100 v1 = 2000/70 = 28,57 ml  alkohol 70% Aquades = 100 ml – 28,57 ml = 71,43 ml Volume alkohol 20% = 100 ml 3. Mencampurkan 28,57 ml alkohol 70% dengan 71,43 ml aquades ke dalam gelas beker dengan alkohol 70% dituangankan terlebih dahulu pada gelas beker lalu dilanjutkan dengan menuangkan aquades. 4. Mengaduk dengan pengaduk agar larutan tercampur. 5. Memasukkan larutan alkohol 20% ke dalam botol flakon yang sudah disediakan dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. FAA

Alkohol 70% = 90 ml Formalin 40% = 5 ml AAG = 5 ml Volume FAA = 100 ml 1. Menggunakan alkohol 70% sebanyak 90 ml, formalin 40% dan AAG sebanyak 5 ml.

2. Mencampurkan tiga bahan tersebut dengan AAG dimasukkan terlebih dahulu ke dalam alkohol kemudian setelah itu dimasukkan formalin sehingga volume larutan FAA menjadi 100 ml. 3. Memasukkan larutan ke dalam botol flakon yang telah disediakan dan ditutup. 4. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 5. Larutan FAA yang telah selesai dibuat berwarna bening dan berbau asam. (Hariyani, Suranto, & Purwanto, 2013) 2. Kelompok 2 a. Alkohol 30%

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menghitung dengan rumus pengenceran. m1 . v1 = m2. v2 70 . v1 = 30 . 100 v1 = 300/7 = 43 ml  alkohol 70% Aquades = 100 ml – 43 ml = 57 ml Volume alkohol 30% = 100 ml 3. Mencampurkan 43 ml alkohol 70% dengan 57 ml aquades ke dalam gelas beker dengan alkohol 70% dituangankan terlebih dahulu pada gelas beker lalu dilanjutkan dengan menuangkan aquades. 4. Mengaduk dengan pengaduk agar larutan tercampur. 5. Memasukkan larutan alkohol 30% ke dalam botol flakon yang sudah disediakan dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Larutan buffer fosfat

Larutan A  17,799 gr Na2HPO42H2O + ¼ labu ukur 1 L aquades Larutan B  15,601 gr Na2HPO42H2O + ¼ labu ukur 1 L aquades

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Na2HPO42H2O sebanyak 17,799 gr, dimasukkan ke dalam labu ukur 1 L. 3. Menuangkan aquades sebanyak ¼ labu ukur hingga tercampur, kemudian menambahkan aquades hingga tanda batas. 4. Setelah larutan A selesai dicampurkan, maka langkah selanjutnya yaitu membuat larutan B dengan jumlah Na2HPO42H2O sebanyak 15,601 gr. 5. Setelah larutan A dan larutan B selesai dibuat, maka kedua larutan dicampurkan. 6. Memasukkan larutan ke dalam botol flakon yang telah disediakan dan ditutup. 7. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 3. Kelompok 3 a. Alkohol 40%

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menghitung dengan rumus pengenceran. Alkohol 40% m1 . v1 = m2. v2 70% . v1 = 40% . 100 v1 = 4000/70 = 57,14 ml Aquades = 100 ml – 57,14 ml = 42,86 ml Volume alkohol 40% = 100 ml 3. Mencampurkan 57,14 ml alkohol 70% dengan 42,86 ml aquades ke dalam gelas beker dengan alkohol 70% dituangankan terlebih dahulu pada gelas beker lalu dilanjutkan dengan menuangkan aquades. 4. Mengaduk dengan pengaduk agar larutan tercampur. 5. Memasukkan larutan alkohol 40% ke dalam botol flakon yang sudah disediakan dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 7. Tambahan : Alkohol 40% dapat digunakan sebagai obat antiseptik kulit karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Walidah, Supriyanta, & Sujono, 2014) b. Farmer

AAG = 55 ml Aquades = 45 ml Asam asetat glasial Volume farmer = 100 ml 1. AAG diukur dengan gelas ukur sebanyak 55 ml dan aquades 45 ml. 2. Kemudian AAG dituangkan pada wadah yang berisi aquades secara perlahan sehingga terbentuk larutan farmer yang memiliki volume 100 ml. 3. Memasukkan larutan farmer yang telah selesai dibuat ke dalam botol flakon yang telah disediakan dan ditutup. 4. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 5. Larutan berwarna bening namun pada saat pencampuran muncul uap yang berasal dari AAG. 4. Kelompok 4 a. Alkohol 50%

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menghitung dengan rumus pengenceran. Alkohol 50% m1 . v1 = m2. v2 70% . v1 = 50% . 100 v1 = 71,42 ml  alkohol 70% Aquades = 100 ml – 71,42 ml = 28, 58 ml Volume alkohol 50% = 100 ml 3. Mencampurkan 71,42 ml alkohol 70% dengan 28,58 ml aquades ke dalam gelas beker dengan alkohol 70% dituangankan terlebih dahulu pada gelas beker lalu dilanjutkan dengan menuangkan aquades. 4. Mengaduk dengan pengaduk agar larutan tercampur.

5. Memasukkan larutan alkohol 50% ke dalam botol flakon yang sudah disediakan dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. KOH 1%

KOH padatan = 1 gr Aquades = 100 ml Volume KOH 1% = 100 ml 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menimbang padatan KOH sebanyak 1 gr dengan menggunakan neraca digital dan dialasi oleh kaca arloji, penimbangan dilakukan secara detail agar didapatkan padatan KOH 1 gr secara akurat. 3. Mencampurkan padatan KOH 1 gr dengan aquades sebanyak 100 ml pada gelas beker. 4. Mengaduk larutan agar tercampur. 5. Memasukkan larutan KOH 1% pada botol flakon dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 5. Kelompok 5 a. NaCl 0,9%

NaCl = 0,9 gr Aquades = 100 ml Volume NaCl 0,9% = 100 ml 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menimbang NaCl sebanyak 0,9 gr. 3. Mengambil aquades sebanyak 100 ml. 4. Mencampurkan NaCl dengan aquades. 5. Mengaduk larutan agar tercampur.

6. Memasukkan larutan NaCl 0,9% ke dalam botol flakon yang telah disediakan dan ditutup. 7. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Alkohol 60%

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menghitung dengan rumus pengenceran. Alkohol 60% m1 . v1 = m2. v2 60 . 100 = 70 . v2 6000/70 = v2 v2 = 85,7  86 ml  alkohol 70% Aquades = 100 ml – 86 ml = 14 ml Volume alkohol 60% = 100 ml 3. Mencampurkan 86 ml alkohol 70% dengan 14 ml aquades ke dalam gelas beker dengan alkohol 70% dituangankan terlebih dahulu pada gelas beker lalu dilanjutkan dengan menuangkan aquades. 4. Mengaduk dengan pengaduk agar larutan tercampur. 5. Memasukkan larutan alkohol 60% ke dalam botol flakon yang sudah disediakan dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 6. Kelompok 6 a. Alkohol : xilol = 1 : 3

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol = ¼ x 100 ml = 25 ml

Xilol = ¾ x 100 ml = 75 ml 3. Mengukur alkohol sebanyak 25 ml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 75 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 100 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Metylen Blue



Larutan A Metylen blue = 3 gr Alkohol absolute = 30 ml  Larutan B KOH 1% = 1 ml Aquades = 99 ml 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menuangkan secara perlahan larutan B ke larutan A sambil dikocok / diaduk. 3. Memasukkan larutan yang telah dibuat pada botol flakon dan ditutup. 4. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 5. Metylen blue merupakan zat warna yang digunakan dalam pewarnaan saat praktikum (Lestari, Wardhani, & Khunur, 2015) 7. Kelompok 7 a. Alkohol : xilol = 1 : 9

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol = 1/10 x 100 ml = 10 ml Xilol = 9/10 x 100 ml = 90 ml 3. Mengukur alkohol sebanyak 10 ml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 90 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 100 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Alkohol 95%

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menghitung dengan rumus pengenceran. Alkohol 95%  sebanyak 100 ml m1 . v1 = m2. v2 95 . 100 = 100 . v2 v2 = 95 . 100 / 100 v2 = 95 ml Aquades = 100 ml – 95 ml = 5 ml Volume alkohol 95% = 100 ml 3. Mencampurkan 95 ml alkohol absolute dengan 5 ml aquades ke dalam gelas beker dengan alkohol absolute dituangankan terlebih dahulu pada gelas beker lalu dilanjutkan dengan menuangkan aquades. 4. Mengaduk dengan pengaduk agar larutan tercampur. 5. Memasukkan larutan alkohol 95% ke dalam botol flakon yang sudah disediakan dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 8. Kelompok 8 a. Alkohol : xilol = 6 : 4

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol = 6/10 x 100 ml = 60 ml Xilol = 4/10 x 100 ml = 40 ml 3. Mengukur alkohol sebanyak 60 ml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 40 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 100 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Alkohol : xilol = 5 : 5

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol = 5/10 x 100 ml = 50 ml Xilol = 5/10 x 100 ml = 50 ml 3. Mengukur alkohol sebanyak 50 ml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 50 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 100 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 9. Kelompok 9 a. Alkohol : xilol = 4 : 6

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol : xilol 80 : 120 Alkohol : xilol  4/10 x 200 ml = 80 ml  alkohol  6/10 x 200 ml = 120 ml  xilol 3. Mengukur alkohol sebanyak 80 ml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 120 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 200 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Alkohol : xilol = 3 : 1

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol : xilol 150 : 50 Alkohol : xilol  ¾ x 200 ml = 150 ml  alkohol  ¼ x 200 ml = 50 ml  xilol 3. Mengukur alkohol sebanyak 150 ml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 50 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 200 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup.

8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 10. Kelompok 10 a. Alkohol : xilol = 8 : 2

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol : xilol = 8 : 2 = 10 V produk = 100 ml V alkohol = 8/10 x 100 ml = 80 ml V xilol = 2/10 x 100 ml = 20 ml 3. Mengukur alkohol sebanyak 80 ml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 20 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 100 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Albumin Meyer

Albumin : gliserin = 1 : 1 Albumin : gliserin = 10 ml : 10 ml Albumin = ½ x 20 ml = 10 ml Gliserin = ½ x 20 ml = 10 ml Volume albumin meyer = 20 ml 1. Memisahkan telur dari putihnya. 2. Mengocok putih telur hingga soft peak / berbusa. 3. Mendiamkan kocokan soft peak agar kembali ke bantuk semula (putih telur).

4. Putih telur yang sudah kembali dimasukkan ke dalam gelas ukur 10 ml. 5. Memasukkan gliserin ke dalam gelas ukur 10 ml sesuai dengan perbandingan albumin : gliserin = 1 : 1. 6. Mencampurkan albumin dan gliserin ke dalam gelas beker dan diaduk perlahan hingga menyatu. 7. Memasukkan campuran ke dalam botol flakon dan ditutup menggunakan plastik dan karet. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 11. Kelompok 11 a. Alkohol : xilol = 1 : 1

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol : xilol 100 ml : 100 ml  200 ml Alkohol = ½ x 200 ml = 100 ml Xilol = ½ x 200 ml = 100 ml 3. Mengukur alkohol sebanyak 100 mlml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 100 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 200 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Eosin

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Melakukan perhitungan untuk mencari volume alkohol dan aquades yang akan digunakan untuk membuat eosin. Eosin  100 ml  1 gr eosin  100 ml alkohol 95% v1 . m1 = v2 . m2 v1 . 100% = 100 ml . 95% v1= 100 ml . 95% / 100% v1 = 95 ml  alkohol Aquades = 100 ml – 95 ml = 5 ml Volume larutan eosin = 100 ml 3. Menimbang bubuk eosin sebanyak 1 gr pada neraca digital dengan dialasi kaca arloji. Penimbangan dilakukan secara perlahan agar didapatkan hasil yang akurat. 4. Mencampurkan bubuk eosin 1 gr dengan alkohol 95% pada gelas beker. 5. Setelah alkohol 95% dan bubuk eosin tercampur menjadi homogen berwarna merah kecoklatan, kemudian menyimpan larutan eosin pada botol flakon yang telah disediakan dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. 7. Eosin dapat digunakan untuk pewarnaan dalam proses pembuatan preparat (Arifiantini, Wresdiyati, & Retnami, 2006) 12. Kelompok 12 a. Alkohol 80%

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Menghitung dengan rumus pengenceran. Alkohol 80%  sebanyak 300 ml m1 . v1 = m2. v2 80% . 300 = 100% . v2 80/100 . 300 = 100/100 . v2 24000 = 100 . v2 240 = v2 v2 = 240 ml  alkohol absolute Aquades = 300 ml – 240 ml = 60 ml

3. Mencampurkan 240 ml alkohol absolute dengan 60 ml aquades ke dalam gelas beker dengan alkohol absolute dituangankan terlebih dahulu pada gelas beker lalu dilanjutkan dengan menuangkan aquades. 4. Mengaduk dengan pengaduk agar larutan tercampur. 5. Memasukkan larutan alkohol 80% ke dalam botol flakon yang sudah disediakan dan ditutup. 6. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan. b. Alkohol : xilol = 7 : 3

1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Melakukan perhitungan untuk menentukan banyaknya alkohol dan xilol yang diperlukan untuk membuat larutan. Alkohol : xilol = 7 : 3  sebanyak 100 ml Alkohol = 7/10 x 100 ml = 70 ml Xilol = 3/10 x 100 ml = 30 ml 3. Mengukur alkohol sebanyak 70 ml pada gelas ukur. 4. Mengukur xilol sebanyak 30 ml pada gelas ukur. 5. Mencampurkan xilol dengan alkohol pada gelas beker sehingga volume totalnya 100 ml. 6. Mengaduk larutan agar tercampur. 7. Memasukkan larutan pada botol flakon dan ditutup. 8. Memberikan label berisi keterangan cairan dan tanggal pembuatan.

VI. KESIMPULAN A. Ketika melakukan praktikum di laboratorium kita harus memperhatikan beberapa peraturan keamanan dan keselamatan kerja untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi. Peraturan tersebut diantaranya : 1. Memakai masker, lateks, dan jas lab. 2. Kegiatan praktikum dilakukan secara prosedural. 3. Tangan dalam keadaan bersih dan kering. 4. Larutan asam harus digunakan dengan hati-hati sesuai dengan menuangkan zat asam ke dalam aquades (Hardi, Alif, & Aziz, 2015) 5. Alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum harus dicek terlebih dahulu kebersihannya. 6. Pada waktu menimbang bahan-bahan yang padat harus dihindarkan terjadinya kontaminasi dengan mengalasi kertas pada neraca. 7. Tidak menggunakan pipet untuk semuanya, harus disediakan masing-masing satu pipet untuk setiap macam larutan. 8. Mencuci kembali alat-alat yang digunakan untuk praktikum sehingga ketika akan digunakan kembali sudah dalam keadaan bersih. B. Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka praktikan dapat membuat beberapa larutan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk praktikum mikroteknik. Larutanlarutan yang dibuat diantaranya : 1. Alkohol 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 80%, 95% 2. FAA 3. Buffer phospat 4. Farmer 5. KOH 1% 6. NaCl 0,9% 7. Metylen blue 8. Albumin mayer 9. Eosin 10. Alkohol : xilol 1 : 1 11. Alkohol : xilol 1 : 3 12. Alkohol : xilol 1 : 9 13. Alkohol : xilol 5 : 5 14. Alkohol : xilol 6 : 4 15. Alkohol : xilol 4 : 6 16. Alkohol : xilol 3 : 1 17. Alkohol : xilol 8 : 2 18. Alkohol : xilol 7 : 3

VII. DAFTAR PUSTAKA Arifiantini, Wresdiyati, & Retnami. (2006). Kaji Banding Morfometri Spermatozoa Sapi Bali (Bos sondaicus) Menggunakan Pewarnaan Williams, Eosin, Eosin Nigrosin dan FormolSaline, 24(1). Hardi, A. D., Alif, A., & Aziz, H. (2015). Penentuan Kondisi Optimum Absorpsi C02 Hasil Pembakaran Batubara oleh Larutan Natrium Hidroksida (NaOH). Jurnal Kimia Unand, 4(2). Hariyani, T. D., Suranto, & Purwanto, E. (2013). Studi Variasi Anatomi dan Kandungan Flavonoid Lima Spesies Anggota Genus Phyllanthus. EL-VIVO, 1(1). Lestari, Y. D., Wardhani, S., & Khunur, M. M. (2015). Degradasi Methylene Blue Menggunakan Fotokatalis TiO2-N/Zeolit dengan Sinar Matahari. Kimia Student Journal, 1(1), 592–598. Walidah, I., Supriyanta, B., & Sujono. (2014). Daya Bunuh Hand Sanitizer Berbahan Aktif Alkohol 59 % dalam Kemasan Setelah Penggunaan Berulang terhadap Angka Lempeng Total (ALT). Jurnal Teknologi Laboratorium, 3(1). VIII. LAMPIRAN  ACC Data Pengamatan Praktikum  Dokumentasi Kegiatan Praktikum  Cuplikan Jurnal Referensi yang digunakan ACC Data Pengamatan Praktikum

Dokumentasi Kegiatan Praktikum

Cuplikan Jurnal Referensi

More Documents from "linda putri cahyani"