Laporan Transmisi Otomatis 4.docx

  • Uploaded by: Yohanes Kusyudi Setiawan
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Transmisi Otomatis 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,887
  • Pages: 11
TRANSMISI OTOMATIS 4 KECEPATAN (POWER FLOW ROUTE) (SLIDINGMESH, CONSTANTMESH, SYNCHROMESH TIPE KEY & TIPE PIN) I. Kompetensi : Memelihara / servis, memperbaikan overhaul sistem pemindah tenaga pada kendaraan ringan. II. Sub Kompetensi : 1.Mengidentifikasi unit transmisi otomatis 4 kecepatan dan komponen-komponennya. 2.Melepas dan memasang unit transmisi otomatis 4 kecepatan dengan cara yang benar. 3.Menjelaskan cara kerja pemidahan tenaga transmisi otomatis 4 kecepatan. 4.Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan serta cara mengatasinya. III. Alat dan Bahan : 1.Unit transmisi otomatis kecepatan A420 series. 2.oli dan atau grease. 3. Tool box set, kunci T10,T12, dan treacker bearing. 4. Feller gauge, DTI dan jangka sorong. IV. Keselamata Kerja : 1.Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya. 2.Saat membongkar bak transmisi, tidak mencongkel dengan obeng pada sisi perpak/packing.Mencongkel pada tempat-tempat yang disediakan. 3.Mengurutkan posisi komponen-komponen yang dibongkar, tidak ditaruh secara. acak dan bertumpuk. 4.Bekerja dengan hati-hati dan teliti. V. Landasan Teori Pengertian Transmisi Otomatis Pengertian transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi dengan gigi-gigi yang bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari besaranya tekanan gas pedal dan kecepatan kendaraan itu sendiri. Keuntungan Transmisi Otomatis Dibandingkan dengan transmisi manual, transmisi otomatis mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut:

1

1. Mengurangi kelelahan pengemudi dengan meniadakan pengoperasian pedal kopling dan pemindahan gigi-gigi. 2. Perpindahan gigi yang terjadi secara otomatis dan lembut pada kecepatan yang sesuai dengan kondisi pengemudian, dengan demikian akan membebaskan pengemudi dari teknik pengendaraan yang menyulitkan seperti pengoperasian kopling. 3. Mencegah mesin dan pemindah tenaga dibebani beban yang berlebihan karena semuanya dihubungkan secara hidraulis (melalui torque converter) yang bukan mekanik. 4. Kontruksi Lebih Kompak, ringan dan lebih kecil karena deferensial, transmisi & kopling dibuat menjadi satu kesatuan 5. Karena deferensial ditempatkan di bawah mesin maka lantai depan kendaraan dapat dibuat lebih rendah & lebih lebar hal ini juga disebabkan panjang mesin semakin pendek. 6. Dengan tidak adanya propeler shaft maka ruangan kendaraan lebih luas, & tidak timbul getaran atau suara yg disebabkan run out propeller yg tidak balance (penggerak depan). 7. Efisiensi pemindah tenaga dari mesin ke roda-roda semakin tinggi, sehingga memperkecil offset dari hypoid gear

Bagian-Bagian Utama Dan Fungsi Dasar Transmisi otomatis terdiri dari beberapa jenis yang dibuat dengan cara yang berbeda beda, tetapi fungsi dasar dan prinsip kerjanya sama. Transmisi otomatis mempunyai beberapa komponen utama. Agar transmisi otomatis dapat bekerja dengan baik, maka bagian-bagian ini harus dapat bekerja dengan tepat dan dalam keadaan baik. Untuk memperoleh pemahaman sepehuhnya tentang cara kerja transmisi otomatis, perlu dipahami peranan dasar dari bagian-bagian utama. Transmisi otomatis terdiri dari beberapa komponen utama sebagai berikut: 1. Torque converter 2. Planetary gear unit 3. Hydraulic control unit 4. Manual linkage 5. Automatic transmission fluida

2

Torque Converter

Torque converter dipasang pada sisi input shaft transmisi dan diikat dengan baut ke flywheel crankshaft. Torque converter diisi dengan minyak transmsisi otomatis (ATF) yang berfungsi untuk memperbesar momen mesin dan diteruskan ke transmisi. Fungsi torque converter : 1. Memperbesar momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin. 2. Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau memutuskan) momen mesin ke transmisi. 3. Meredam getaran (torsional vibration) akibat momen dari mesin dan pemindahan daya (drive train). 4. Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin. 5. Menggerakkan pompa oli dari hydraulic control system. Brake

Brake memegang salah satu komponen planetary gear (sun gear, ring gear atau carrier) yang dapat bergerak untuk mendapatkan perbandingan gigi yang diperlukan. Brake dioperasikan oleh tekanan hidrolik. Ada dua tipe brake yaitu wet multiple disc brake dan band type brake. Pada tipe multiple disc brake, plate-plate yang diikatkan dengan rumah transmisi dan disc yang berputar integral dengan masing-masing planetary gear set ditekan satu sama lain untuk memegang salah satu bagian planetary gear agar tidak bergerak.

3

Clutch Dan One-Way Clutch Clutch menghubungkan torque converter untuk memindahkan momen mesin ke intermediate shaft dan memutuskan hubungan torque converter dari planetary gear untuk menghentikan pemindahan momen. Clutch tipe multiple-disc terdiri dari beberapa disc yang disusun bolak-balik. Clutch dihubungkan dan dibebaskan oleh tekanan hidrolik. One-way clutch terdiri dari inner race dan outer race dengan sprag atau roller yang ditempatkan ditengahnya. One-way clutch hanya dapat meneruskan momen puntir pada satu arah. Hydraulic Control System

Hydraulic control system terdiri dari oil pan yang berfungsi sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk membangkitkan tekanan hidrolik, katup-katup yang mempunyai berbagai fungsi dan pipa-pipa saluran fluida yang mengalirkan minyak transmisi ke clutch, brake dan bagian-bagian lain pada hydraulic control system. Sebagian besar katup hydraulic control system diletakkanpada valve body assembly yang berada di bawah planetary gear. Fungsi hydraulic control system: 1. Mengalirkan minyak transmsisi ke torque converter. 2. Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli. 3. Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik "signal". 4. Memberikan tekanan hidrolik ke clutch dan brake untuk mengatur operasi planetary gear. 5. Melumasi bagian-bagian transmisi dengan minyak. 6. Mendinginkan torque converter dan transmisi dengan minyak. Manual Linkage Transmisi otomatis melakukan up-shift dan down-shift secara otomatis. Tetapi ada dua buah linkage yang memungkinkan dioperasikan secara manual oleh pengemudi dihubungkan dengan transmisi otomatis. Linkage ini adalah selector lever dengan cable dan accelerator pedal dan throttle cable.

4

Automatic Transmission Fluid (ATF) High-grade petroleum-based mineral oil khusus yang dicampur dengan beberapa bahan tambahan dipergunakan untuk melumasi transmisi otomatis. Minyak ini dikenal sebagai Automatic Transmission Fluid (ATF) untuk membedakannya dari jenis minyak lain. FungsiATF: 1.Memindahkan momen puntir pada torque converter 2.Mengendalikan hydraulic control system, demikian juga kerja kopling dan rem pada transmisiotomatis. 3.Melumasi planetary gear dan bagian-bagian lain yang bergerak 4. Mendinginkan bagian-bagian yang bergerak. VI. Langkah kerja 1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Lakukan pengamatan secara global tentang kondisi dan fungsi kerja nya 3. Lepas case depan transmisi otomotis 4 kecepatan dengan menggunakan”TRACKER”

4. Keluarkan komponen bagian-bagian pada transmisi otomatis 4 kecepatan dengan memperhatikan urutan nya

5

5. 6. 7. 8.

Pelajari kerja penyaluran tenaga dan buatlah sketsa kerjanya Diskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan Lakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponen yang dibongkar Kembalian alat dan bahan serta bersihkan tempat kerja

VII. Analisis dan data pembahasan a) Nama- nama bagian komponen

Direct clutch hub

Input shaft

Sun gear

Forward clutch drum

discs plates

piston

Direct cluctch drum

Sun gear input drum

One way clutch

6

Carrier gear

Front planetarry gear

b) Cara kerja pada planetary gear set  Perlambatan

Cara kerja roda gigi Ring gear -penggerak Sun gear -ditahan Carrier



-digerakan

percepatan Cara kerja roda gigi Ring gear

-digerakkan

Sun gear

-ditahan

Carrier

-penggerak

7



mundur

Cara kerja roda gigi Ring gear

-digerakkan

Sun gear

-penggerak

Carrier

-ditahan

c) Perhitungan gear ratio Carrier gear = jumlah ring gear + sun gear = = d) Kondisi komponen pada transmisi otomatis  Oli pump = baik  One way clutch = masih bekerja dengan normal  Planetary gear unit = gigi-giginya masih baik  Kanvas kopling = masih tebal  Torque converter = baik VIII. Pembahasan Posisi tuas transmisi sebagai berikut : 

Posisi P (Park)

Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi mesin dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau pada kendaraan untuk keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan. 

Posisi R (Reverse)

Posisi ini jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur. 

Posisi N (Netral)

Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N transmisi pada posisi netral, biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan dijalankan atau

8

ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti menunggu lampu hijau menyala di perempatan jalan. 

Posisi D (Drive)

Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara otomatis dan dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika switch O/D di-posisikan ON, transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari gigi 1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan normal dan rata. 

Posisi 3

Untuk menarik beban yang berat atau berjalan pada bukit yang terjal. Jika posisi 3 dipilih , transmisi akan menggerakkan kendaraan pada posisi gigi 1,2, dan 3. Tetapi tidak akan naik melebihi gigi 3. Penurunan gigi secara otomatis dan engine brake tersedia. Posisi manual 3 ini tidak akan bekerja pada kecepatan kendaraan yang terlalu tingi diatas 140 km/ jam. 

Posisi 2

Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara otomatis hanya dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya, biasanya digunakan untuk jalanan menanjak atau turunan tajam. 

Posisi L

Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya pada posisi gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak atau turunan yang sangat tajam yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2 CARA KERJA TRANSMISI OTOMATIS Begini blok diagramnya:Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >> [Differential >> Drive Shaft >>Roda] pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurungkotak diganti [As Kopel>> Gardan/Differential>>Roda]. 1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual. Lewat torque converter ini torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque converter terdapat 3buah baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung dengan mesin. Yang kedua "turbin" dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah stator. Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup. Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin layaknya air bertekanan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air. Konsep sederhananya, anda menyalakan sebuah kipas angin lalu tepat didepannya anda letakkan kipas angin yang lain dalam keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini disebut torque converter. Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat 9

dibutuhkan. Namun alat ini jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik meningkat. Karena pompa dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di aplikasikan perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara mekanis untuk mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi stator? Nah stator adalah pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana baling diantara pompa dan turbin tidak bergerak. Oleh karena itu dinamakan stator (statis:diam) dan fungsinya adalah mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin. 2. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang berbeda cukup jauh. Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling berhubungan dengan rasio berbeda-beda. Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil dan ruman planetary yang memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena cukup sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja. Valve body mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis. IX. Kesimpulan Dengan praktek di atas kelompok kami dapat menyimpulkan : 1. Transmisi otomatis adalah dimana kopling dan transmisi dapat bekerja secara otomatis dengan dukungan dari beberapa komponen. 2. Dari keseluruhan komponen yang ada di transmisi otomatis 4 kecepatan bisa disimpulkan dalam keadaan baik.

10

SISTEM PEMINDAH TENAGA “TRANSMISI OTOMATIS 4 KECEPATAN”

Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. 5.

Muh Ilham Romadhona Rizki Fitra Jaya Yohanes Setiawan Herli Padli Wijaya Eriko Deltawan

(17504244028) (17504244029) (17504244030) (17504249001) (17504249002)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

11

Related Documents

Transmisi
October 2019 25
Transmisi
May 2020 9
Dasar Transmisi
June 2020 5
Transmisi Niken.docx
December 2019 19
Transmisi Manual.ppt
June 2020 13

More Documents from "Sutarjo"

11meningits.pdf
April 2020 24
April 2020 29
Aaaaaaaa.docx
April 2020 25
Daftar Riwayat Hidup.docx
December 2019 34