Laporan Tahap 5.docx

  • Uploaded by: bevi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Tahap 5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,883
  • Pages: 13
BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1

UpayaKesehatanLingkungan 3.1.1

Pengertian dan ruang lingkup kesehatan lingkungan Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang berkaitan dengan masalah – masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, antara lain keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Kempat faktor tersebut saling berkaitan satu sama lainnya. Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Kemudian menurut, HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) yaitu suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan : a. Penyediaan Air Minum b. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran c. Pembuangan Sampah Padat d. Pengendalian Vektor e. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia f. Higiene makanan, termasuk higiene susu g. Pengendalian pencemaran udara h. Pengendalian radiasi i. Kesehatan kerja

j. Pengendalian kebisingan k. Perumahan dan pemukiman l. Aspek kesling dan transportasi udara m. Perencanaan daerah dan perkotaan n. Pencegahan kecelakaan o. Rekreasi umum dan pariwisata p. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk q. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

3.1.2

Sasaran Kesehatan LingkunganPuskesmasNgaliyan Pada upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Ngaliyan mempunyai cakupan daerah terdapat 6 kelurahan, yaitu kelurahan Ngaliyan, kelurahan Wates, kelurahan Podorejo, kelurahan Bambankerep, kelurahan Beringin, dan kelurahan Gondorio. Program / kegiatan kesehatan lingkungan pada Puskesmas Ngaliyan, yaitu: 1.

Sanitasi dasar a. Inspeksi sanitasi rumah b. Inspeksi sanitasi jamban c. Inspeksi sanitasi SPAL d. Inspeksi sanitasi sampah

2.

Pengawasan dan pengendalian kualitas air a. Inspeksi SAB b. Pokmair c. Pengambilan sampel

3.

TPM a. Pengambilan sampel makanan b. Pengambilan sampel air DAM

c. Pengambilan sampel jajanan anak sekolah d. Pembinaan (contoh: Rumah makan, jasa boga, Industri Rumah Tangga) 4.

Penyehatan Air

5.

Pembinaan kelompok masyarakat / kelompok pemakai air

6.

Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman

7.

Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan (non industri rumah tangga) a. Pembinaan tempat pengelolaan makanan (non industry rumah tangga)

8.

Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah (TPA&IPLT)

9.

Pengawasan sanitasi tempat – tempat umum dan industry Inspeksi sanitasi tempat – tempat umum a. Pemantauan berkala sanitasi tempat – tempat umum b. Pengawasan sanitasi industry rumah tangga (makanan minuman)

10.

Klinik sanitasi a. Wawancara (konseling pasien kesehatan lingkungan) b. Kunjungan rumah

11.

Pengendalian vektor a. Pengawasan tempat – tempat potensial perindukan vector, ada 2 sasaran: 1) Masyarakat 2) Sekolah

12.

Pemberdayaan masyarakat a. Desa siaga b. STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) c. Penyuluhan

3.1.3

Pembahasan Sasaran Kesehatan Lingkungan Puskesmas Ngaliyan Pembahasan Sasaran Kesehatan Lingkungan pada Puskesmas Ngaliyan: 1.

Inspeksi sanitasi – rumah, dilakukan setiap satu bulan sekali. Tidak ada angka pasti untuk targetnya, tetapi jumlahnya dalam satu tahun per kelurahan 400 rumah dilakukan dengan pengambilan sampel satu tahun sekali. Tetapi, untuk inspeksi PDAM dilakukan setiap bulan dan sanitasi sumur artetis dilakukan 1 tahun sekali pada seluruh kelurahan tetapi tempat berbeda – beda. Targetnya yang dituju yaitu air, jamban, sampah, SPAL. Pada pembinaan masyarakat penyehatan air terbentuk kelompok – kelompok. Pada kenyataannya, terdapat banyak kelompok yang sudah terbentuk. Contoh kelompok yang dimiliki dan yang terbiasa dengan binaan – binaan ada empat kelompok,

yaitu

kelompok

Salam

Kerep

kelurahan

Gondoriyo, kelompok Bangkit Mandiri kelurahan Wates, kelompok Tirta Wirya Sejahtera kelurahan Bamban Kerep, kelopmok

Tirta

Urip

kelurahan

Ngaliyan,

kelompok

Klampingan kelurahan Ngaliyan. Stakeholder untuk seluruh kelompok adalah Pak Lurah. 2.

Hygiene dan sanitasi makanan minuman, dilakukan dengan upaya yaitu sosialisasi pembinaan dan inspeksi ke produsen.

3.

Pembinaan tempat pengelolaan makanan (non industri rumah tangga), dilakukan setiap 1 bulan sekali. Kendala yang ditemui, misal : Datang ke rumah makan sering ditolak alasannya karena pemilik tidak di tempat.

4.

Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah, dilakukan setiap 1 bulan sekali.

5.

Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah (TPA dan IPLT), dilakukan setiap 1 bulan sekali.

6.

Pengawasan

tempat

pembuangan

sampah

sementara,

dilakukan pemantauan setiap hari. 7.

Puskesmas Ngaliyan mentargetkan jumlah TTU dan TTM mencapai ≥ 30 %. Dalam upaya tersebut mau atau tidak mau target tersebut harus tercapai dan terlaksana sesuai yang ditargetkan.

8.

Pengawasan sanitasi industri rumah tangga (makananminuman), dilakukan setiap 3 bulan sekali pada satu TPM. Pada puskesmas Ngaliyan memiliki 67 TPM. Setap 1 tahun ada 4x pengawasan pada setiap TPM. Penyehatan TPM bertujuan

untuk

melakukan

pembinaan

teknis

dan

pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap - siagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan makanan 9.

Klinik sanitasi Pelayanan klinik sanitasi dimaksudkan untuk mencegah, memulihkan dan memperbaiki lingkungan guna menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan meliputi malaria, DBD, campak, TB paru, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), kecacingan, penyakit kulit / gatal-gatal, diare, keracunan makanan dan keluhan akibat lingkungan buruk / akibat kerja. Klinik sanitasi perlu diwujudkan dan dikembangkan di puskesmas.

Bersama

kader

(jumantik),

petugas

sanitasi

juru

pengamatan

puskesmas

jentik

melakukan

pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang mungkin menjadi perindukan nyamuk dan tumbuhnya jentik. Kemudian dihitung, berapa rumah penduduk yang mengalami bebas jentik. Dalam upaya tersebut tergantung rujukan. Contoh:

Sakit diare secara terus menerus tidak sembuh, baru dilakukan inspeksi dan penyuluhan. Tetapi sebelum ada jatuh korban juga dilakukan penyuluhan.

3.1.4

Target Program Kesehatan Lingkungan pada Puskesmas Ngaliyan 2015 Berdasarkan data tahun 2015, banyak program lingkungan kesehatan di Puskesmas Ngaliyan yang sudah mencapai target dengan baik. Berikut rincian hasil kegiatan : 1.

Cakupan sasaran pengawasan dan pengendalian kualitas air pada tahun 2015: a. Cakupan sasaran jumlah sampel air bersih / air minum yang diambil dan diperiksa targetnya 100% dengan realisasi 45 sasaran. b. Cakupan sasaran jumlah sampel air bersih / air minum yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi targetnya 100% dengan realisasi 5 sasaran. c. Cakupan sasaran jumlah sampel makanan / minuman yang diperiksa targetnya 100%

dengan realisasi 12

sasaran. d. Cakupan sasaran jumlah sampel makanan / minuman yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan dilakukan intervensi targetnya 100% dengan realisasi 4 sasaran. 2.

Cakupan sasaran pengawasan dan pengendalian TTU / TPMM pada tahun 2015: a. Cakupan sasaran jumlah TTU yang diperiksa targetnya 50% dengan realisasi 77 sasaran. b. Cakupan sasaran jumlah TTU yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi targetnya 100% dengan realisasi 5 sasaran.

c. Cakupan sasaran jumlah TPM yang diperiksa targetnya 50% dengan realisasi 34 sasaran. d. Cakupan sasaran jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi targetnya 100% dengan realisasi 6 sasaran. 3.

Cakupan jumlah pengawasan dan pengendalian penyehatan lingkungan pemukiman. a. Cakupan sasaran jumlah 2400 rumah yang diperiksa targetnya 100% (400rumah / kelurahan) dengan realisasi 1300 sasaran. b. Cakupan sasaran jumlah 2400 rumah diperiksa yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi targetnya 100% (400rumah / kelurahan) dengan realisasi 196 sasaran. c. Cakupan sasaran jumlah 2400 rumah yang diperiksa SABnya, yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi targetnya 100% (400rumah / kelurahan) dengan realisasi 52 sasaran. d. Cakupan sasaran jumlah 2400 rumah yang diperiksa jambannya, yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi targetnya 100% (400rumah / kelurahan) dengan realisasi 154 sasaran. e. Cakupan sasaran jumlah 2400 rumah yang diperiksa sampahnya, yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi targetnya 100% (400rumah / kelurahan) dengan realisasi 81 sasaran. f. Cakupan sasaran jumlah 2400 rumah yang diperiksa limbahnya, yang tidak memenuhi syarat dan dilakukan intervensi targetnya 100% (400rumah / kelurahan) dengan realisasi 94 sasaran.

4.

Cakupan sasaran pembinaan penyehatan lingkungan sehat

a. Pengelolaan sampah di Puskesmas Ngaliyan 1) Cakupan sasaran adanya kegiatan pilah sampah di Puskesmas Ngaliyan targetnya 100% dengan realisasi 1 sasaran. 2) Cakupan sasaran adanya kegiatan komposting di Puskesmas

Ngaliayan

targetnya

100%

dengan

realisasi 1 sasaran. b. Klinik Sanitasi 1) Cakupan sasarana dan rujukan pasien penderita penyakit berbasis lingkungan dari BP targetnya 100% dengan realisasi 26 sasaran. 2) Cakupan sasarana dan konseling dari petugas Penyehatan Lingkungan di Puskesmas Ngaliyan kepada pasien rujukan dari BP targetnya 100% dengan realisasi 26 sasaran. 3) Cakupan sasaran kunjungan rumah terhadap pasien yang sudah di konseling targetnya 30% dengan realisasi 12 sasaran. Faktor pendukung yang mempengaruhi cakupan program kesehatan lingkungan: a. Sosialisasi tentang klinik sanitasi dinilai cukup. b. Rujukan dari BP/KIA-KB/Gizi/MTBS dinilai cukup. Meskipun cakupan program kesehatan lingkungan sudah selesai dengan target, tetapi dalam prosesnya terdapat beberapa factor penghambat yang menjadi kendala dalam pencapaian target, yaitu: a. Kurangnya petugas dalam penyuluhan / sosialisasi dalam upaya kesehatan lingkungan. b. Belum adanya kesadaran dari pihak masyarakat c. Kurang

maksimalnya

KB/Gizi/MTBS.

rujukan

dari

BP/KIA-

d. Keterbatasan jumlah sanitarian yang tersedia, sehingga berpengaruh terhadap kinerja. e. Tidak maksimalnya penganggulangan kasus mengenai makanan / minuman yang diperiksa.

3.1.5

Data Variabel Pelaksanaan dan Penilaian Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas NgaliyanTahun 2015 lihat data lampiran 3.1.4.1 lihat data lampiran 3.1.4.2

3.1.6

SOP KesehatanLingkungan Pada

Puskesmas

Ngaliyan

untuk

Upaya

kesehatan

lingkungan tidak memiliki SOP. Untuk pertanggung jawaban dilakukan dengan pelaporan berupa data setiap bulannya.

BAB IV PEMBAHASAN

4.1

Upaya Kesehatan Lingkungan 4.1.1

Perencanaan (P1) a. Man (Petugas) 1)

Tenaga kesehatan lingkungan dilakukan oleh petugas HS (Hygene Sanitasi). Sanitarian sebagai petugas kesehatan yang bertanggung jawab dalam pelaporan data per bulan upaya kesehatan lingkungan pada semua sasaran atau pelanggan.

2)

Sasaran kesehatan lingkungan di Puskesmas Ngaliyan mencakup semua masyarakat dan kalangan di wilayah kerjanya antara lain: (a) Rumah tangga (b) Pendidikan (sekolah) (c) Tempat – tempat umum (d) Tempat kerja (e) Kantin sekolah, warung, rumah makan, dan tempat pengelolaan makanan.

b.

Money (Pendanaan) Pendanaan

didapatkan dari dana APBD

(Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah) dan BOK (Bantuan Operasional Kesehatan). c.

Material (Alat/Bahan) 1)

Klinik sanitasi a. Meja b. Kursi c. Tempat sampah.

2) Pengambilan sampel TPM a. Botol (disiapkan DKK)

b. Jerigen air minimal 2,5 liter c. Pinset d. Kantong plastik makanan (disiapkan DKK) e. Kapas f. Handscoon g. Masker h. Alkohol i. Korek api dan bunsen j. Senter k. Form pemeriksaan l. Form pelaporan 3)

Dokumen kesehatan lingkungan Buku registerasi dan laporan kesehatan lingkungan.

d.

Metode Upaya kesehatan lingkungan digunakan dalam rangka pembinaan semua sasaran atau pelanggang yang memiliki masalah berbasis kesehatan lingkungan. Contoh, rencana pelaksanaan pengendalian vector yang dilakukan berupa : 1)

Pemantauan jentik berkala (3 bulan sekali)

2)

Pemantauan jentik (ada kasus, contoh: DBD)

3)

Penyelidikan epidemiologi

4)

Fogging fokus ( kasus sesuai kriteria)

5)

PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

6)

Penyuluhan (penyakit bersumber dari binatang)

7)

KLB

8)

PJB instansi pendidikan (3 bulan sekali)

9)

Monitoring PJB

10) Evaluyasi PPJ (Petugas Pemantau Jentik) 11) Inspeksi sanitasi TTU dan TTM 12) Pembinaan dan penanganan TTU dan TTM

13) Pengambilan sampel, makanan, jajanan anak sekolah, DAM (Depot Air Minum). Kegiatan di Puskesmas Ngaliyan terdiri dari : 1) Di dalam gedung a) Penyusunan check list pembinaan upaya kesehatan lingkungan. b) Persiapan alat dan bahan klinik sanitasi. c) Pergi ke tempat klinik sanitasi, TTU, TPM, dan instansi pendidikan. d) Memasukkan data. 2) Di luar gedung a) Pendataan serta revisi calon sasaran upaya kesehatan lingkungan dan peta distribusi sasaran upaya kesehatan lingkungan. b) Penyusunan check list pemantauan upaya kesehatan lingkungan. c) Penyusunan konsep laporan kegiatan upaya kesehatan lingkungan. d) Permohonan

surat

penugasan

kelapangan

untuk

pembinaan sasaran upaya kesehatan lingkungan. e) Perencanaan anggaran sesuai dengan dana APBD dan BOK. e.

P2 (Penggerakan, Pelaksanaan) 1) Pelaksanaan Melalui kegiatan lokakarya mini Puskesmas Ngaliyan yang diadakan 1 bulan sekali, terdiri dari: a. Pelaksanaan kegiatan lintas program. Misalnya dengan Promkes mengadakan penyuluhan tentang PHBS, dengan P2M mengadakan fogging, dll. b. Kegiatan Penyuluhan c. Pemberdayaan masyarakat

d. Kunjungan rumah klinik sanitasi e. Pengambilan sampel makanan f. Pengambilan sampel air bersih g. Surveilans epidemiologi 2) Penggerakkan Contohnya: PSN, apel bersama di kelurahan, PJB di lapangan, STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

Related Documents


More Documents from ""