LAPORAN STUDY TOUR KE BALI
1. 2. 3. 4.
DISUSUN OLEH : Alexander Feryandi P.D M. Ichya’ul Irsyad Pilar Widhanta A Randyarsa Nurindra I
(05) (20) (25) (26)
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan izin-Nya kami dapat membuat makalah tentang perjalanan wisata ke Bali dengan baik. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak guru yang telah membimbing sehingga kami dapat menyelesaikan makalh ini dengan baik, karena dengan terbuatnya makalah ini , bukanlah semata-mata menyusun kalimat atau materi yang kita peroleh akan tetapi mengandung komitmen moral yang dapat mengamalkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah kami peroleh di kehidupan masyarakat. Harapan kami adanya penelitian ini adalah sebagai titik awal untuk menapaki kehidupan masa depan. Kami juga menyadari masih banyak kekeliruan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu kami sangat membutuhkan saran untuk mengembangkan makalah kami ini agar menjadi lebih baik Kepada semua pihak yang telah bekerja keras sesuai dengan kapasitasnya masing-masing disertai dedikasi tinggi dan hati yang ikhlas untuk menyelesaikan makalah ini, kami sampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh
Malang, 17 April 2015
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................
1
1.2 Tujuan Kegiatan ........................................................................
1
BAB II
BAB III
ii
LAPORAN PERJALANAN a. Istana Tampaksiring …………………………..………….. b. Pertunjukan Barong ……………………………………….
2-3 3
c. Pantai Pandawa ……………………………………………
3-4
d. Pasar Oleh-Oleh Krishna …………………………………
4
e. Tanjung Benoa …………………………………………….
5
f. Pusat Perbelanjaan Cening Ayu ………………………….
5-6
g. Tanah Lot …………………………………………………..
6
PENUTUP 2.1 Kesimpulan ...............................................................................
7
2.2 Saran ..........................................................................................
7
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki objek wisata yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran. Disana terdapat budaya yang begitu kental dan melekat pada masyarakatnya. Banyak budaya Bali yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia, beberapa diantaranya yaitu Tari Pendet, Tari Kecak, Subak (sistem terasering pada sawah), dan masih banyak lagi. Berdasarkan uraian di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah “LAPORAN STUDY TOUR KE BALI”.
1. 2.
3. 4. 5.
1
1.2 Tujuan Penelitian Untuk memenuhi tugas. Bertambahnya ilmu pengetahuan yang didapat dari pengenalan objek-objek yang dituju. Banyak teori yang didapat didalam lingkungan sekolah dengan diperkuat dengan teori yang didapat diluar lingkungan sekolah. Menambah rasa kebersamaan sehingga terjalin adanya komunikasi yang lebih baik, rasa kesetiakawanan, juga keharmonisan dalam berwisata. Untuk melatih diri kita agar senantiasa menjaga sekaligus melestarikan budaya seperti orang-orang Bali yang dapat menjaga tradisi para leluhurnya sampai saat ini. Indahnya pesona alam Bali yang membuat kita selalu merasa bersyukur atas ciptaan Tuhan sehingga diakui oleh dunia internasional.
BAB II LAPORAN PERJALANAN a. Istana Tampak Siring Istana Tampak Siring yang terletak di Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali, merupakan satusatunya Istana Kepresidenan yang dibangun setelah Indonesia Merdeka. Kelima istana lainnya merupakan bangunan yang telah berdiri sejak jaman kolonialisme Belanda, antara lain Istana Negara dan Istana Merdeka (Jakarta), Istana Bogor (Bogor), Istana Cipanas (Cipanas), serta Gedung Agung (Yogyakarta). Istana Tampak Siring biasanya digunakan oleh presiden untuk beristirahat, melakukan rapat kerja, serta melakukan perundingan luar negeri. Pada tanggal 27 April 2007, misalnya, Istana Tampak Siring menjadi saksi perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Singapura .
Nama Tampak Siring berasal dari dua buah kata dalam bahasa Bali, yaitu tampak dan siring yang berarti: “telapak” dan “miring”. Penamaan tersebut berkaitan erat dengan legenda masyarakat setempat tentang Raja Mayadenawa. Raja ini dikenal pandai dan sakti mandraguna. Namun, karena kelancangannya mengangkat diri sebagai dewa yang harus disembah oleh rakyatnya, maka Betara Indra mengutus bala tentara untuk menyerang Raja Mayadenawa. Serangan ini membuat Mayadenawa melarikan diri ke dalam hutan. Untuk menyamarkan jejaknya, Mayadenawa sengaja berjalan dengan cara memiringkan telapak kakinya. Namun sayang, usaha Mayadenawa untuk mengelabui bala tentara Dewa Indra gagal, jejaknya akhirnya diketahui. Dengan sisa-sisa kesaktiannya, Raja Mayadenawa mencoba melawan dengan menciptakan mata air beracun yang dapat membunuh para pengejarnya. Lalu Dewa Indra meminta pertolongan kepada Sang Maha Kuasa dan Dewa Indra diberi petunjuk agar menancapkan kerisnya ke tanah, setelah itu keluarlah sumber mata air yang menenggelamkan tempat persembunyian Raja Mayadewa. Mata air itulah yang disebut Tirta Empul (air suci) dan wilayah pelarian Raja Mayadenawa itulah yang kini dikenal sebagai Tampak Siring. Istana Tampak Siring dibangun oleh seorang arsitek bernama R.M. Soedarsono atas prakarsa Presiden Soekarno. Pembangunan istana kepresidenan ini terbagi ke dalam dua masa, yaitu tahun 1957 dan 1963. Pada tahun 1957, di kompleks ini dibangun Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira. Sementara pada tahun 1963, pembangunan tahap kedua merampungkan dua gedung utama lainnya, yaitu Wisma Negara dan Wisma Bima, serta satu Gedung Serba Guna (gedung konferensi). Istana Tampak Siring dibangun di areal berbukit dengan ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut (DPL). Para pelancong yang mengunjungi tempat ini dapat menyaksikan riwayat dan fungsi gedung bersejarah yang pernah digunakan oleh para presiden Republik Indonesia. Pada Wisma Merdeka yang memiliki luas 1.200 m2, misalnya, pengunjung dapat melihat Ruang Tidur I dan Ruang Tidur II Presiden, Ruang Tidur Keluarga, Ruang Tamu, serta Ruang Kerja dengan penataan yang demikian indah. Di gedung ini wisatawan juga dapat melihat hiasan-hiasan berupa patung serta lukisan-lukisan pilihan. 2
Sementara di Wisma Negara, para turis dapat menyaksikan sebuah bangunan dengan luas sekitar 1.476 m2 yang merupakan bangunan untuk menjamu para tamu negara. Antara Wisma Merdeka dan Wisma Negara terdapat celah sedalam + 15 meter yang memisahkan dua wisma tersebut. Oleh sebab itu, dibangunlah sebuah jembatan sepanjang 40 meter dengan lebar 1,5 meter untuk menghubungkan dua wisma itu. Para tamu negara biasanya akan diantar melalui jembatan ini untuk menuju Wisma Negara, sehingga jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Persahabatan. b. Pertunjukan Barong Tari barong adalah salah satu dari tari Bali peninggalan kebudayaan pra Hindu selain tari Sangyang.Kata barong berasal dari kata bahruang berarti binatang beruang, seekor binatang mitologi yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai binatang pelindung. Tarian ini menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali.Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel. Pada awalnya Barong hanya digambarkan dengan empat kaki, namun sesuai perkembangan saat ini, Barong tidak hanya digambarkan sebagai binatang empat kaki, namun bisa dua kaki, bahkan terkadang juga sosok manusia. Lantas, apa sebenarnya pengertian Barong itu? Barong berasal dari bahasa sansakerta Bahruang yang artinya hewan beruang.Dalam mitologi Hindu, binatang ini dianggap memiliki kekuatan gaib dan sering disebut sebagai binatang pelindung makhluk hidup.Dengan mitologi ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa Barong adalah sosok pelindung bagi makhluk hidup dan juga pembawa manfaat dan kebaikan bagi sekitarnya.Rasanya anda perlu menyempatkan menonton pementasan tari ini suatu ketika anda berkunjung ke Bali. c. Pantai Pandawa Pantai Pandawa adalah salah satu tempat wisata di Bali yang memiliki keindahan pasir putih yang lembut dan airnya yang jernih kebiruan dengan suasana pantai yang sepi dan tenang. Selain itu pengunjung yang akan memasuki pantai ini akan disambut oleh dua tebing/bukit kapur yang sangat besar dengan ukiran dan patung pandawa yang sengaja ditempatkan di dinding tebing.
3
Lokasinya berada di belakang dua tebing yang membelah jalan menuju ke Pantai. Pantai Pandawa berlokasi di Bali Selatan, tepatnya di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung, Bali.Kegiatan yang bisa anda lakukan di Pantai Pandawa adalah anda bisa bersantai, berenang maupun sekedar berjemur di Pantai, selain itu bagi anda yang suka olahraga air anda bisa menyewa kano dengan harga sewa Rp. 15.000, bagi anda yang takut tenggelam sudah tersedia jaket pelampung untuk anda. Pantai pandawa juga merupakan tempat budidaya rumput laut di Bali, pada sore hari anda dapat melihat nelayan mengumpulkan rumput laut yang dibawa ombak ke pantai untuk kemudian dijadikan makanan atau dijual.
d.
Pasar Oleh-Oleh Krishna Krisna Bali merupakan toko yang menawarkan berbagai produk ciri khas Bali yang menarik berupa beranekaragam bentuk design T-Shirt kartun tentang Bali yang diproduksi sendiri, unik, lucu dan menarik yang tidak ada ditempat lain. Selain itu di Krisna juga terdapat cemilan, kerajinan tangan, bed cover, pernak pernik, tas kreasi, perak, lukisan, seni pahat, anyaman dan masih banyak produk-produk hasil karya para pengrajin Bali yang tidak kalah bagusnya. Harga produk di Krisna Bali tidak jauh berbeda dengan ditempat lain, seperti di Sukawati. Di Krisna Bali pengunjung yang datang tidak perlu susah-susah menawar, bahannya sedikit lebih bagus dengan pilihan yang lebih banyak. Pembangunan Krisna Bali berawal dari ide pemikiran Gusti Ngurah Anom pemilik Cok Konfeksi dengan melihat cela pangsa pasar yang ada. Pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna Bali didirikan. Di bawah manajemen Cok Konfeksi inilah Krisna Bali pertama, yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar, Bali berdiri dan kemudian berkembang sampai saat ini. Adapun fasilitas saat ini yang ada di Krisna Bali adalah lapangan parkirnya yang luas, tempat untuk makan dan minum, tempat tunggu sopir, dan lainnya. Jika anda ingin berkunjung ke Krisna Bali ini untuk membeli oleh-oleh ciri khas Bali waktu yang diperlukan sekitar 15 menit dengan jarak tempuh lebih kurang 10 km perjalanan dari Kota Denpasar
4
e. Tanjung Benoa Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan
pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''. Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar. f. Pusat Perbelanjaan Cening Ayu Berbagai keunikan terdapat di Bali, mulai dari adat istiadat, budaya, pura dan tentu keindahan pantainya, namun dari semua itu tak ada kesan yang mendalam tanpa membeli oleh oleh ciri khas Bali untuk di bawa pulang diberikan ke keluarga dan teman. Dari sekian banyak tempat yang menjual oleh oleh ciri khas Bali tersebut adalah Cening Ayu yang berada di Jalan Raya Celuk No. 6X, Gianyar. Cening Ayu merupakan sebuah tempat belanja yang menawarkan beraneka ragam produk ciri khas Bali, disini pengunjung yang datang diberi pilihan oleh-oleh, mulai dari cemilan, baju kaos, batik dan kerudung. Keunikan di Cening Ayu ini lebih memfokuskan pada kaos lukis, kaos-kaos lukis tersebut dilukis dengan tangan oleh putra-putri Bali dengan bahan yang berkwalitas dan dijamin tidak luntur.Selain kaos terdapat kerudung yang dilukis juga. Bagi pengunjung datang ke tempat ini bisa menyaksikan secara langsung para seniman lukis tersebut melukis baju kaos dan kerudung, tinggal di siapkan motif apa yang senangi bagi yang ingin memesan.
5
Cening Ayu didirikan oleh Nyoman Tilem Sumandra pada tahun 2008, untuk lebih berkesan dan mempunyai ciri khas tersendiri anaknya yang bernama Manik membuat terobosan dengan cara melukis di media baju kaos yang bisa dipesan dan disaksikan langsung cara pengerjaannya. Adapun fasilitas yang terdapat di Cening Ayu ini antara lain: tempat makan yang berada di lantai 2, toilet serta area parkir yang cukup luas. Bagi pengunjung yang ingin datang ke Cening Ayu ini diperlukan waktu kira-kira 20 menit dengan jarak tempuh lebih kurang 11km perjalana dari Kota Denpasar. Bali menyimpan berjuta keindahan dan keunikan, jadi bila datang ke pulau Dewata, tiada kesan tanpa oleh-oleh khas Bali.
g. Tanah Lot Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewadewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam Obyek wisata tanah lot terletak di Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah barat Kota Tabanan. Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Karang Bolong. Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
6
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala nasional maupun internasional. Selain itu, Bali juga merupakan daerah yang kental akan budaya dan tradisi sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Dengan adanya pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa bersyukur kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna. B.
Saran Dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan ada beberapa saran diantaranya:
1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa agar siswa dapat berperilaku kreatif, serta disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima dengan terbuka, selalu mendorong siswa untuk menemukan ide-ide baru.
7