Laporan Study Tour Klpk 14.docx

  • Uploaded by: Haidar Khoirul Azzam
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Study Tour Klpk 14.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,133
  • Pages: 36
LAPORAN STUDY WISATA LAMPUNG - JAKARTA 2019

Disusun Oleh :

Kelompok XIV

SMP NEGERI I BUMI AGUNG KEC. BUMI AGUNG KAB. LAMPUNG TIMUR PROPINSI LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019

HALAMAN PENGESAHAN Judul Laporan

: Laporan Study Wisata Lampung – Jakarta 2019

Penyusun

: Kelompok XIV

Tanggal Pelaksanaan

: 01 – 03 Februari 2019

Nama Sekolah

: SMP NEGERI 1 BUMI AGUNG Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur Propinsi Lampung

Disetujui Oleh : Guru Bidang Study

Guru Pembimbing

SETIO BUDI SUSANTO, S.Pd NIP. 19701122 200801 1 004

ANTON MAULID DIANSYAH, S.Pd NIP.

Kepala Sekolah

I NENGAH MIASA, S.Pd. M. Si NIP.19700406 199512 1 001

ii

DAFTAR NAMA KELOMPOK KOLOM NILAI

No

Nama

Kelas

Jabatan

1

BAGAS PERMADI

VIII3

Ketua Kelompok

2

MUHAMMAD FARID PRAYOGI

VIII3

Anggota

3

RENO ARBIAN

VIII3

Anggota

4

WISNU ADITYA MAHENDRA

VIII3

Anggota

5

ADITYA GALANG PERMADI

VIII2

Anggota

6

FAJAR KURNIA SEPTIAN

VIII2

Anggota

7

RISKI ANDELINO OVADE

VIII2

Anggota

8

ARDI PRAYOGA

VIII5

Anggota

9

ARDIANSYAH

VIII4

Anggota

10

RAKA EKA PRATAMA

VIII5

Anggota

iii

Nilai

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Laporan Study Wisata Lampung – Jakarta 2019” ini dengan baik tanpa ada halangan. Laporan Kegiatan Studi Wisata ini berisi tentang seluruh kegiatan study wisata yang dilaksanakan siswa-siswi Kelas VIII SMP N 1 Bumi Agung pada tanggal 01 – 03 Februari 2019 ke Jakarta. Terselesaikannya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1.

Bapak I NENGAH MIASA M.Pd selaku Kepala SMP N 1 Bumi Agung yang telah memberikan izin untuk mengadakan study wisata guna menambah pengetahuan kami di luar sekolah.

2.

Bapak ANTON MAULID DIANSYAH, S.Pd selaku pembimbing yang selalu membimbing kami dalam pembuatan laporan ini.

3.

Bapak SETIO BUDI SUSANTO, S.Pd selaku guru bidang study IPS SMPN 1 BUMA LAM TIM

4.

Orang tua yang selalu mendoakan keberhasilan kami dalam setiap langkah kami

5.

Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran IPS. Selain itu,

kami berharap semoga laporan study wisata ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulustulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Bumi Agung, Februari 2019 Penyusun

Kelompok XIV

iv

LATAR BELAKANG Apa yang akan diberikan bangsa ini kepada para penerusnya kelak? Itu merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin hanya bisa dipikirkan oleh orang tertentu, lalu apa jawabannya? Mungkin salah satunya adalah budaya, peninggalanpeninggalannya dan juga ilmu pengetahuan.

Hal itu mutlak dan pasti akan diberikan tanggung jawabnya kepada para pemuda bangsa ini. Dan ketika hal itu terjadi sungguh ironis jika generasi yang akan diberikan tanggung jawab itu tidak tahu asal usul dan segala sesuatu mengenai warisan budaya, peninggalan bersejarah dan ilmu pengetahuan tersebut.

Sebab itulah untuk mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang menunjang pendidikan, salah satunya yang sangat menunjang adalah study wisata. Dengan study wisata, siswa sebagai pemuda dan pemudi yang akan menjadi pewaris bangsa ini dapat lebih berpengalaman dan lebih berpengetahuan.

v

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

ii

DAFTAR NAMA KELOMPOK KOLOM NILAI ....................................

iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

iv

LATAR BELAKANG ...................................................................................

v

DAFTAR ISI ..................................................................................................

vi

BAB I A. Sekilas tentang Perjalanan Study Wisata ............................................

1

B. Tujuan Study Wisata ...........................................................................

2

C. Tempat .................................................................................................

2

D. Tanggal Pelaksanaan ...........................................................................

2

BAB II A. Ragunan ...............................................................................................

3

1. Flora dan Fauna .............................................................................

4

2. Fasilitas .........................................................................................

5

B. Monumen Nasional Lubang Buaya .....................................................

8

C. Taman Mini Indonesia Indah ..............................................................

11

1. Anjungan Daerah ..........................................................................

11

2. Bangunan Keagamaan ...................................................................

12

3. Taman ............................................................................................

13

4. Museum .........................................................................................

13

5. Sarana untuk rekreasi ....................................................................

19

6. Bioskop .........................................................................................

19

D. Monumen Nasional .............................................................................

20

Koleksi Foto ........................................................................................

23

BAB III A. Daftar Nama Kelompok Kehadiran dalam Penyusunan Laporan .......

vi

26

B. Upacara Terimakasih ..........................................................................

27

C. Penutup ................................................................................................

29

1. Kesimpulan ...................................................................................

29

2. Saran ..............................................................................................

29

D. Daftar Pustaka .....................................................................................

29

vii

BAB I

A. Sekilas Tentang Perjalanan Study Wisata Pada Hari Jum’at tanggal 01 Februari 2019 kami seluruh siswa kelas VIII yang akan melakukan perjalanan Study Wisata berkumpul di Masjid AL-IKHSAN Sejak pukul 15.00 sudah ada yang datang menunggu kedatangan bus yang akan membawa kami ke tempat tujuan. Alhamdulillah setelah kami datang, bus sudah datang di lokasi. Setelah di atur oleh para pembimbing kami untuk mendapatkan tempat duduk, tepat pukul 16.16 rombongan Study Wisata Lampung – Jakarta 2019 akhirnya memulai perjalanan. Perjalanan dari Lampung ke Jakarta harus melewati Selat Sunda. Oleh karena itu sarana yang kami pakai adalah dengan menggunakan kapal very sebagai media penyeberangan dari pelabuhan Bakauheni ke pelabuhan Merak. Karena perjalanan menggunakan kapal laut harus di tempuh dalam kurang lebih 4 jam maka sebagian dari kami khususnya anak perempuan lebih memilih untuk tidur di ruang lesehan. Setelah tiba di pelabuhan Merak, kami kembali melakukan perjalanan darat menuju ke Jakarta. Tempat yang kami tuju untuk pertama kalinya adalah Masjid Kejaksaan Jakarta guna membersihkan badan dan melakukan sholat subuh berjamaah. Sedangkan tempat wisata pertama yang kami kunjungi adalah Taman Margasatwa Ragunan, sayangnya di Ragunan kami tiba pagi bagi teman teman yang belom mandi pagi kami mencari tempat mandi. Setelah mandi kami sarapan pagi sekitar pukul 07.00-07.30.setelah itu kami diberi waktu sampai jam 9 masuk ke dunia binatang ragunan. Tujuan study wisata yang berikutnya adalah Monumen Nasional Lubang Buaya,dilanjut Sholat Dzuhur dan Ashar di Masjid DIPONEGORO, kemudian kami berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah, setelah dari TMII sekitar pukul 2 siang kami serombongan meluncur ke masjid Istiqlal untuk MCK dan makan malam, sekitar pukul 17.30 kami serombongan menuju monas sampai jam 21.30. setelah itu kami serombongan menuju ke lampung. Dalam perjalan dari Jakarta sampai ke lampung tiba sekitar pukul 08.00 dan kami sudah dijemput oleh orang tua kami masing masing.

8

B. Tujuan Study Wisata 1. Memberikan motivasi siswa dalam belajar melalui study wisata. 2. Mengajak siswa untuk mencintai karya budaya berupa bangunan-bangunan bangsa Indonesia melalui study wisata. 3. Memberikan simulasi kepada siswa untuk lebih memahami wilayah bangsa Indonesia yang begitu luas dan komplek. 4. Pembuatan karya tulis sebagai laporan pertanggungjawaban siswa kepada sekolah untuk pemberian nilai semester genap 2018. 5. Sebagai

sarana

refreshing

siswa

setelah

beberapa

waktu

mengalami

pembelajaran di kelas. 6. Menambah cakrawala sekaligus pengetahuan IPS sejarah bagi pelajar.

C. Tempat Kegiatan Study Wisata Lampung – Jakarta 2019 yang dilaksanakan oleh SMP 1 Bumi Agung yang diikuti oleh siswa kelas VIII 1-5 sampai

dengan tempat

tujuannya adalah Tugu Monas, Monumen Lubang Buaya, Taman Mini Indonesia Indah dan terakhir adalah Raggunan.

D. Tanggal Pelaksanaan Study Wisata Lampung – Jakarta 2019 tepatnya dilaksanakan pada hari Jumad tanggal 1 Februari - 3 februari 2019.

9

BAB II A. RAGUNAN

Taman margasatwa Ragunan pertama kali didirikan tanggal 19 September 1864 di Batavia, saat ini Jakarta, dengan nama Planten en Dierentuin. Taman ini dikelola Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia. Pada awalnya taman ini berlokasi di Jl. Cikini No. 73 dengan luas tanah mencapai 10 hektar yang dihibahkan oleh pelukis ternama dari Indonesia bernama Raden Saleh. Setelah Indonesia merdeka, taman ini diubah namanya menjadi Kebun Binatang Cikini, yaitu di tahun 1949.

Beberapa tahun kemudian pemerintah sepertinya melihat perkembangan Jakarta yang begitu pesat dan mengetahui kalau Cikini dirasa sudah tidak cocok untuk pengelolaan taman margasatwa. Maka tahun 1964, di masa pemerintahan

10

Gubernur Dr. Soemarno, dibentuklah Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang. Tujuannya untuk memindahkan Taman Margasatwa Ragunan dari Jl. Cikini ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selama masa perpindahan ini, sebanyak 450 ekor satwa yang merupakan sisa koleksi dari Kebun Binatang Cikini diboyong ke Ragunan.

Kebun Binatang Ragunan diresmikan Gubernur Ali Sadikin pada 22 Juni 1966 dan diberi nama Taman Margasatwa Ragunan. Namun nama ini sempat berubah beberapa kali. Pada 1983 pernah berubah menjadi Badan Pengelola Kebun Binatang Ragunan. Tahun 2001 berubah lagi menjadi Taman Margasatwa Ragunan. Hingga saat ini, tercatat luas Taman Margasatwa Ragunan mencapai 147 hektar dengan koleksi satwa sebanyak 2101 ekor satwa dari 220 spesies.

1. Flora dan Fauna

Monyet Boti

Tempat ini adalah tempat yang bagus untuk sarana belajar soal binatang dan tumbuhan bagi anak-anak dan masyarakat umum. Di sini terdapat hewan mamalia, seperti beruang madu, harimau Sumatra, babirusa, tapir, siamang, gorila, singa, bekantan, beruk, monyet dan lain sebagainya.

11

Untuk hewan jenis reptil kamu bisa menemukan kura-kura, sanca, patola, komodo, king kobra, kadal lidah biru, dan masih banyak hewan reptil lainnya.

Lalu tumbuhan atau flora seperti apa saja di taman ini?

Pohon Menteng di Ragunan Bagi warga Jakarta yang hari-harinya berkutat dengan jalanan yang macet dan gedung-gedung pencakar langit, kamu bisa mengenal berbagai jenis tumbuhan di taman ini, seperti pohon sawo, menteng, puspa, pala, manggis, kosambi, kecapi, beringin, bisbul, buni dan masih banyak lagi. Beberapa nama tumbuhan banyak yang baru pertama kali kita dengar, ya.

2. Fasilitas Di taman ini terdapat empat fasilitas: Pusat Primata Schmutzer, Taman Refleksi, Taman Satwa Anak, dan Sarana Rekreasi.

12

a. Pusat Primata Schmutzer

Tempat ini merupakan salah satu pusat primata kelas internasional dan menjadi tempat konservasi primata di Indonesia. Di Pusat Primata Schmutzer terdapat berbagai jenis primata, seperti orangutan, gorila, Simpanse, dan beberapa jenis primata langka baik dari dalam maupun luar negeri.

Taman margasatwa ini dirancang dengan konsep seolah-olah hewan berada di habitat aslinya. Untuk masuk ke tempat ini kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar 6.000 di hari Selasa-Jumat. Untuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional dikenakan biaya masuk sebesar 7.500. Oh ya, jika kamu ingin tahu lebih dalam soal primata, bisa juga menonton dokumenter primata di sini. Harga sekali putar sebesar 150 ribu rupiah.

b. Taman Refleksi Ternyata ada lho taman refleksi di Taman Margasatwa Ragunan. Pihak pengelola memang menyediakan satu tempat khusus bagi pengunjung yang ingin berelaksasi atau berolahraga. Selain itu, kamu juga bisa berfoto ria di sini karena terdapat patung orangutan, komodo dan patung gajah yang memiliki ukuran besar. Jika ke sini, waktu yang paling asyik untuk menikmatinya adalah pagi atau sore hari.

13

c. Taman Satwa Anak

Aquarium Arapaima Taman ini merupakan taman yang khusus bagi anak-anak. Satwanya pun yang disukai oleh anak, seperti ikan raksasa arapamigas, yaitu ikan yang memiliki berat hingga 100 kg. Tak hanya ikan saja, terdapat juga burung kakatua yang bisa berinteraksi dengan pengunjung. Taman ini dilengkapi dengan sarana permainan anak-anak mulai dari jaring laba-laba, ayunan, dan lain sebagainya. Untuk menikmati wahana ini kamu hanya dikenakan biaya sebesar 2.500 saja.

d. Sarana Rekreasi

Taman Perahu Angsa di Ragunan

14

Dengan luas taman mencapai 147 hektar, kamu bisa berkeliling dengan menunggang gajah maupun unta. Tenang, hanya dikenakan sebesar Rp 7.500 saja kok. Selain itu juga ada penyewaan sepeda yang hanya dikenakan biaya sewa sebesar 10 ribu untuk sepeda tunggal, dan sepeda ganda Rp 15 ribu per jamnya. Sebenarnya masih banyak wahana-wahana lain, seperti kuda tunggang, kuda bendi, peragaan satwa, dan juga perahu angsa.

B. MONUMEN NASIONAL LUBANG BUAYA

“Terima Kasih kepada anda yang telah menyaksikan sebagian dari diorama peristiwa biadab yang dilakukan oleh PKI. Jangan biarkan peristiwa semacam itu terulang kembali. Cukup sudah tetes darah dan air mata membasahi bumi pertiwi.”

Begitulah kalimat yang tertera di dinding Museum Pengkhianatan PKI. Sejarah kekejaman itu pun tertulis di kompleks Lubang Buaya yang berada di Pondok Gede, Jakarta Timur. Museum ini berdekatan dengan Lapangan Udara Halim Perdanakusuma dan tidak jauh dari Mabes TNI Angkatan Udara.

Museum lubang buaya dibangun dan diresmikan pada era pemerintahan Presiden ke-2 Soeharto. Tujuannya untuk mengenang perjuangan para pahlawan revolusi demi membebaskan Indonesia dari ancaman ideologi komunis.

Kompleks museum lubang buaya terdiri dari Monumen Pancasila Sakti, Ruang Penyiksaan, Museum Pengkhianatan PKI, Dapur Umum PKI, Pos Komando PKI,

15

Museum Paseban, ruang teater serta Sumur Maut berkedalaman 12 meter dan berdiameter 75 cm yaitu tempat dikuburnya ketujuh jenderal yang diculik PKI.

Di museum pengkhianatan PKI sebelum ruang diorama, terdapat ruang yang menampilkan tiga mosaik, antara lain korban keganasan pemberontakan PKI di Madiun pada 1948, pengangkatan jenazah 7 pahlawan Revolusi di lubang buaya pada 4 Oktober 1965, dan Sidang Mahkamah Militer Luar Biasa terhadap para tokoh PKI tahun 1966-1967.

Memasuki lorong diorama, ada salah satu diorama yang dikerubungi pengunjung, yakni pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Diorama tersebut mengisahkan saat Republik Indonesia sibuk menghadapi Belanda, PKI melancarkan kampanye politik menyerang pemerintah, melakukan aksi teror, mengadu domba angkatan bersenjata dan melakukan sabotase ekonomi.

Pada 18 September 1948 dini hari, PKI melakukan aksi pembunuhan terhadap sejumlah tokoh militer, pejabat pemerintah, dan tokoh masyarakat di Madiun. PKI kemudian mengumumkan berdirinya Soviet Republik Indonesia serta pembentukan Pemerintah Front Nasional di Gedung Karesidenan Madiun.

Selain itu, di lokasi Monumen Pancasila terdapat sebuah rumah kecil yang dikenal dengan nama Rumah Penyiksaan. Pada saat terjadinya pemberontakan, 16

rumah ini digunakan oleh pasukan G30S PKI sebagai tempat menawan dan menyiksa para Jenderal, sebelum akhirnya dibunuh hingga dimasukkan ke dalam sumur maut.

Selanjutnya di museum Paseban, terdapat diorama tentang peristiwa G30S PKI mulai dari rapat persiapan pemberontakan, penculikan para Jenderal, dan tertembaknya Ade Irma Suryani Nasution yakni putri dari Jenderal A.H Nasution ialah perwira tinggi target penculikan yang berhasil melarikan diri.

Melihat sejarah yang dikisahkan di museum ini, membuat tempat ini selalu ramai pengunjung. Antara lain, murid-murid sekolah, masyarakat, maupun sanak keluarga yang mengisi waktu luang demi mengedukasi putra-putrinya agar senantiasa mengingat jasa perjuangan pahlawannya.

Kondisi museum lubang buaya ini pun masih bagus, benda sejarah serta dioramanya tampak terawat. Halamannya bersih dan taman taman disekitarnya selalu dilestarikan.

17

C. TAMAN MINI INDONESIA INDAH

Banyak sekali wahana Taman Mini Indonesia Indah yang memiliki beberapa wahana yang wajib anda kunjungi dari setiap Taman Mini Indonesia Indah. Berikut adalah wahana Taman Mini Indonesia Indah : 1. Anjungan daerah

Tiap-tiap suku bangsa yang ada di Indonesia tentunya mempunyai bangunan dan corak dengan bentuk yang berbeda antar a satu dengan lainnya. Bahkan terkadang dalam satu suku, memiliki beberapa bangunan yang berbeda (lebih dari satu jenis bangunan tradisional). Bangunan dan arsitektur yang dibuat dilatarbelakangi oleh keadaan lingkungan dan kebudayaan masing-masing suku. Di Taman Mini Indonesia Indah kita dapat melihat beragam bentuk bangunan

18

tradisional dalam wujud anjungan daerah. Anjungan ini mewakili suku-suku bangsa di seluruh nusantara. Anjungan daerah ini dibangun di dekat danau yang memiliki miniatur Kepulauan Indonesia yang secara tematik terbagi ke dalam 6 zona yaitu, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku. Selain menampilkan bangunan tradisional dari suatu daerah, anjungan ini pun menampilkan pakaian adat, baju tari, baju pernikahan, senjata tradisional, kerajinan tangan, serta perabot sehari-hari. Ini bertujuan supaya pengunjung lebih mengetahui bagaimana cara hidup masyarakat Indonesia dari bermacam suku yang berbeda. Tiap-tiap anjungan daerah telah dilengkapi dengan amfiteater serta auditorium untuk sarana menampilkan pertunjukan musik tradisional, taritarian daerah dan juga upacara-upacara adat.

Semuanya bisa disaksikan tiap hari Minggu. Akan tetapi ada sebagian anjungan yang berbeda. Mereka memiliki fasilitas warung kecil atau sejenis kafetaria yang menu-menunya adalah makanan khas dari daerah-daerah yang ada di Indonesia, toko cinderamata. Sejak 1975 sampai 2000, anjungan yang ada di TMII tetap berjumlah 27 buah sesuai dengan jumlah provinsi Indonesia. Namun setelah Timor Leste memisahkan diri dan tak lagi menjadi provinsi Indonesia, sisa anjungannya diubah menjadi Museum Timor Leste. Selain itu, karena kini Indonesia ada 33 provinsi, maka dibuatlah anjungan untuk beberapa provinsi baru, diantaranya adalah Bangka Belitung, Maluku Utara, Banten, Kepulauan Riau, Gorontalo, Papua Barat. Anjungan provinsi baru terletak di sudut timur laut Taman Mini dengan ukuran yang lebih kecil dari anjungan provinsi lama.

2. Bangunan Keagamaan

19

a. Masjid Pangeran Diponegoro b. Gereja protestan Haleluya c. Gereja katholik Santa Catharina d. Pura Penataran Agung Kertabhumi e. Kuil Kong Miao (untuk Konghucu) f. Wihara Arya Dwipa Arama 3. Taman

a. Taman anggrek b. Taman bekisar c. Taman burung d. Taman melati e. Taman kaktus f. Taman bunga Keong Mas g. Taman apotek hidup h. Taman Budaya Tionghoa Indonesia i. Aquarium ikan air tawar. 4. Museum a. Museum Indonesia Gagasan awal pendirian Museum Indonesia adalah Ibu Tien Soeharto. Bentuk bangunan museum ini bergaya khas Bali dengan 3 lantai. Lewat filosofi Tri Hita Kirana, arsiteknya yang bernama Ida Bagus Tugur pun 20

mengembangkan Museum Indonesia. Filosofi yang telah disebutkan sebelumnya menerangkan bahwa terdapat 3 sumber kebahagiaan bagi umat manusia. Yang pertama adalah hubungan sesama manusia, lalu manusia dan lingkungan dan yang terakhir adalah hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Pembangunan museum tahun 1976 lalu diresmikan oleh Presiden Soeharto tahun 1980, tepat memperingati HUT ke-5 dari Taman Mini Indonesia Indah. Fungsi dari museum ini adalah tempat pameran bendabenda koleksi. Terdiri dari 3 lantai dengan tema yang berbeda-beda. Lantai pertama bertema bhineka tunggal ika dengan benda yang dipamerkan antara lain adalah pakaian pengantin serta pakaian adat daerah. Lantai kedua bertema manusia dan lingkungan dengan benda yang dipamerkan antara lain rumah tradisional, rumah ibadah, lumbung padi, yang pembangunannya disesuaikan dengan kondisi lingkungan daerah masingmasing. Lantai ketiga bertema seni dan kriya yang menampilkan hasil seni garapan serta ciptaan baru, diantaranya songket, batik, seni ukir, kerajinan tangan berbahan logam perak, tembaga, kuningan. Selain pameran tetap, Museum Indonesia sekali dalam setahun juga biasa melaksanakan pameran dengan tema khusus.

Museum Perangko Ini adalah tempat diselenggarakannya pameran perangko secara tetap. Berdirinya museum atas gagasan dari Ibu Tien Soeharto. Timbul ide membangun museum ini adalah saat Ibu Tien berkunjung ke pameran perangko yang diadakan oleh PT Pos Indonesia ketika jambore pramuka Asia Pasifik yang ke-6 di Cibubur tahun 1981. Museum Perangko dibangun dengan gaya arsitektur Bali pada lahan yang luasnya mencapai 9590 m2. Peresmian dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 September 1983. Pada sayap kiri dan kanannya ada 2 bangunan. Untuk sayap kana nada kantor pengelola dan tempat pertemuan. Sedangkan untuk sayap kirinya ada kantor pos tambahan. Koleksi perangko yang terdapat di museum ini asalnya dari Indonesia juga luar negeri. Di sekeliling gedung berhiaskan ukiran dan patung Bali. Dikelilingi oleh pagar tembok dengan dua buah pintu gerbang bergaya candi bentar. 21

Selain sebagai pintu, pagarnya juga berguna sebagai pemisah antara halaman luar dan halaman kompleks bangunan Museum Perangko. Pada bagian depan ada bola dunia dan burung merpati yang membawa surat pada paruhnya sebagai lambang tugas dari PT Pos Indonesia. Patung hanoman berada di depan pintu masuk gedung. Pada bagian kiri dan kanan pintu masuk ada lukisan Bali karya pelukis Drs. Wayan Sutha S dan merupakan cerita pewayangan menurut versi Bali. Pada ruang penyajian 2 menampilkan proses pembuatan perangko mulai dari melukis sampai dengan mencetaknya menjadi sebuah perangko, patung perancang perangko, dan lain-lain. Pada ruang penyajian 3 menampilkan perangko terbitan tahun 1864-1950, masa pemerintahan Jepang, Belanda, dan masa perang kemerdekaan. Pada ruang penyajian 4 menampilkan souvenir sheet dan perangko cari kenangan yang terbit sejak 1950. Masa penerbitan 1950-1959, tahun 1959-1966, 1966-1973, 1973-1983, serta tahun 1983-1993. Pada ruang penyajian 5 menampilkan perangko dengan susunan yang didasarkan pada periode serta tema tertentu. Misalnya tema pariwisata, satwa, sosial, lingkungan hidup, kemanusiaan. Pada ruang penyajian 6 menampilkan perangko dengan tema tematik yaitu olahraga dan kepramukaan.

b. Museum Pusaka Museum ini merupakan sebuah bangunan yang khas dengan keris tinggi menjulang pada bagian atap bangunan. Museum Pusaka ini mempunyai luas 1535 m2. Awal pembangunan 1 September 1992 dan peresmian dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1993. Awalnya benda koleksi yang terdapat di Museum Pusaka merupakan koleksi pribadi seseorang bernama Mas Agung. Namun selanjutnya Dra. Hj. Sri Lestari Mas Agung menghibahkan koleksinya kepada Ibu Tien Soeharto selaku Ketua Yayasan Kita. Ditambah dengan beberapa barang pusaka hasil pembelian, kini Museum Pusaka mempunyai koleksi pusaka yang terlengkap dari 26 provinsi yang ada di Indonesia. Maksud pembangunan Museum Pusaka adalah untuk melestarikan, menjaga, merawat, mengumpulkan, serta memberi informasi tentang beragam benda atau senjata tradisional Indonesia kepada para generasi 22

penerus khususnya supaya tertanam kebanggaan terhadap bangsa di hati mereka. Dapat juga digunakan untuk melakukan penelitian terhadap beragam senjata di nusantara.

c. Museum Keprajuritan Gaya arsitektur bangunan berbentuk benteng segi 5 dan berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektar dengan luas bangunannya mencapai 5500,7 meter persegi. Isi bangunan adalah segala hal tentang keprajuritan, semangatnya dalam berjuang mengusir penjajah dan menegakkan martabat serta kedaulatan RI. Bangunanya merupakan lambang pertahanan bangsa serta penangkal ancaman. Tiap benteng memiliki lima menara pengawas sebagai lambang kewaspadaan dari gangguan dan ancaman. Di depan halaman Museum ada danau buatan dengan dermaga mini yang merupakan simbol bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dan bermacam aktivitas kebaharian yang sibuk. Penggambaran nilai bahari dilengkapi dengan dua buah kapal tradisional phinisi dari Bugis dan Banten. Kapal inilah perlambang kekuatan kemaritiman Indonesia di wilayah barat dan timur. d. Museum Purna Bhakti Pertiwi e. Museum Telekomunikasi Ini adalah museum sains yang dapat jadi sumber info perkembangan pertelekomunikasian di Indonesia. Museum berbentuk kubah biru dengan Monumen Sumpah Palapa terdapat di depan museum, Patih Gajah Mada tampak berdiri tegak seraya mengacungkan sebilah keris. Lokasinya di bagian depan TMII. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 27 September 1989. Peresmian museum oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1991. Berdiri di atas lahan seluas 2,36 hektar. Terdiri atas bangunan induk dan ruang penerima tamu. Di dalam museum kita dapat memperoleh informasi mengenai bermacam alat komunikasi yang ada pasa masa sebelum perang, awal kemerdekaan, orde baru, alat telekomunikasi di masa depan, alat komunikasi pre-elektrik yang terdiri atas kentongan, bedug, lonceng, gong. Alat komunikasi elektrik berupa telegraph morse, telepon manual baterai lokal, serta diorama pemancar radio perjuangan. 23

Alat komunikasi masa kini dibagi menjadi digital dan analog. Perkembangan telekomunikasi yang sangat pesat membuat jarak yang jauh jadi

terasa

dekat.

Masyarakat

dapat

mempergunakan

Museum

Telekomunikasi sebagai tempat untuk belajar yang telah dilengkapi dengan adanya tempat teater serta film documenter perkembangan teknologi komunikasi, dan ada juga beberapa film animasi. f. Museum Transportasi g. Museum Penerangan Di sinilah tempat mempelajari, mengumpulkan, sampai dengan merawat obyek sejarah penerangan dan komunikasi. Berdiri di atas lahan seluas 10.850 meter persegi dan luas bangunannya 3980 meter persegi. Museum ini mempunyai bentuk yang cukup unik yaitu bintang sudut lima yang melambangkan lima unsur penerangan. Pada halaman depan museum terdapat tugu penyangga lambang penerangan api yang tak kunjung padam, yang disekelilingnya terdapat lima patung juru penerang serta air mancur. Pertemuan air dari bawah tugu dan atas sebagai perlambang hubungan timbal balik yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan media massa. Gedung ini terdiri atas 3 lantai. Pameran di lantai 1 berisi benda bernilai sejarah informasi dan komunikasi mulai dari film, media pers, media tatap muka, radio, televisi, termasuk juga media tradisional. Pameran di lantai 2 berisi relief berukuran 100×1,5 meter yang menampilkan tentang sejarah penerangan yang ada di Indonesia selama lima periode. Peran penerangan sebagai pemersatu bangsa, dan menyampaikan informasi lewat media cetak dan elektronik baik masih tradisional atau modern, diorama kegiatan penerangan pembangkit nasionalisme, dan sebagainya. Pameran di lantai 3 berisi studio mini RRI, PFN, dan TVRI.

24

h. Museum Olahraga Museum ini diresmikan Presiden Soeharto tanggal 20 April 1989, tepat dengan HUT Taman Mini yang ke-14. Bangunannya berbentuk bola dengan luas tanah 1,5 hektar dengan bangunannya seluas 3000 meter persegi. Lantai dasar berisi motto olahraga yaitu sportivitas, perjuangan. Pamerannya adalah sejarah olahraga antar bangsa, berbagai perjuangan Indonesia dalam bidang olahraga di kancah internasional, tokoh olahraga, pejuang olahraga, dan lainnya. Lantai dua menampilkan pameran olahraga berprestasi yang isinya juga terdapat medali para atlet yang telah berjaya mengharumkan nama Indonesia dengan prestasi di bidang olahraga. Termasuk di dalamnya ada permainan tradisional dari berbagai provinsi, PON 1-9, serta alat perwasitan. Lantai 3 berisi pameran diorama permainan tradisional, termasuk dalam bentuk lukisan dan patung-patung. Diantaranya adalah Karapan Sapi Madura. Pasola Nusa Tenggara Timur, Loncat Batu Nias, serta Duyung yang berasal dari Irian Jaya. Terdapat pula ulasan sejarah singkat olahraga tradisional seperti anggar, voli, sepak bola, sampai dengan tenis lapangan. i. Museum Listrik dan Energi Baru Ini adalah museum iptek satu-satunya di Indonesia yang memberikan peragaan koleksi ketenagalistrikan dan energi terbarukan. Di sini pengunjung dapat memperagakan sendiri peragaan seri parallel, menghasilkan listrik dari pensil, koin, magnet, dan buah-buahan. j. Museum Timor Timur k. Museum Minyak dan Gas Bumi l. Museum Komodo dan Taman Reptil Ini adalah museum yang mempunyai tema dunia satwa Indonesia dalam bentuk yang diawetkan. Bentuk gedungnya termasuk unik yaitu berbentuk komodo. Ya, komodo yang merupakan kadal raksasa yang banyak ditemui di Pulau Komodo dan sekitarnya. Kadal ini tubuhnya besar dan panjang dengan berat dapat mencapai 70 kg. Lahannya memiliki luas 10.120 meter persegi dan luas bangunannya adalah 1500 meter persegi. Pembangunan berlangsung dari tanggal 1 Oktober 1975 sampai dengan 1 Juli 1976 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1979. Sangat cocok mengajak anak atau pengunjung yang masih pelajar berkunjung 25

kemari karena dapat menambah pengetahuan mereka tentang aneka fauna yang ada di Indonesia. Ada setidaknya 150 jenis binatang yang telah diawetkan dan dipajang dalam kotak-kotak kaca. Pada lantai pertama ada banyak koleksi binatang mamalia, reptile, dan serangga yang lengkap dengan keadaan alam di mana ia tinggal, beragam hewan mamalia yang dilindungi, gajah, beruang, harimau. Dan terdapat pula aneka jenis kupu-kupu yang hidup di timur sampai barat. Dengan keong serta keanekaragaman kerang, kepiting, dan udang, yang merupakan hewan laut dan melambangkan betapa kaya lautan Indonesia. Selain itu ada juga binatang beruas atau berbuku-buku seperti kaki seribu, kalajengking, dan laba-laba. Semua bisa kita saksikan di sini dan merupakan sarana pembelajaran yang fun bagi anak-anak.

m. Museum Pusat Peragaan Iptek n. Museum Serangga dan Taman Kupu-kupu

5. Sarana untuk rekreasi a.

Kereta gantung

b. Desa wisata c.

Istana Anak Indonesia

d. Taman Among Puro e.

Taman Ria Atmaja

f.

Perahu angsa Arsipel Indonesia

g. Kolam renang Snow Bay

6. Bioskop a. Teater IMAX Keong Mas adalah teater berlayar raksasa, lebih besar layarnya bila dibandingkan dengan layar bioskop biasa. Tema film yang diputar oleh IMAX antara lain : budaya dan lingkungan nusantara hingga box office. Untuk film yang pernah diputar diantaranya, T-Rex, Arabia, Blue Planet, Force of Nature, dan lain sebagainya. Untuk film box office yang pernah bertengger di IMAX adalah Final Destination seri 1 hingga seri 5. b. Teater 4D c. Teater Tanah Airku. 26

D. MONUMEN NASIONAL

Monumen Nasional didirikan pada tanggal 17 Agustus 1961, dibangun di tengah lapangan Merdeka (Lapangan Monas). Tugu ini dibangun sebagai perlambangan keperkasaan perjuangan bangsa Indonesia.

Salah satu bagian lapangan Merdeka ialah lapangan Ikada yang mempunyai Sejarah tersendiri pada masa perjuangan kemerdekaan dan revolusi fisik bangsa Indonesia. Beberapa rapat raksasa guna menghimpun kekuatan rakyat untuk mengusir penjajah Belanda yang akan berusaha kembali menjajah negeri ini dan sekaligus merebut kekuasaan pendudukan Jepang.

Pembangunan Monumen Nasional dimaksudkan sebagai apresiasi dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, pembangunannya dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 oleh panitia Monumen Nasional dengan mengambil perencanaan , konstruksi, dan material dalam negeri, dan juga bantuan luar negeri.

Beberapa catatan yang tertuang dalam buku Monumen dan Patung di Jakarta terbitan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran Jakarta tercatat beberapa bantuan Luar negeri diantaranya:

27

No

Negara

Bantuan

1

Jepang

Kerangka besi, lidah api, lif dan tangga

2

Italia

3

Jerman Barat

Instalasi Listrik, dan Sound System serta Interiornya

4

Perancis

Konstruksi Beton

Marmer, benda atribut kemerdekaan, pagar keamanan di Puncak tugu, Patung Diponegoro, Domes, dan Kaca Diorama

Sebagai pusat dan jiwa pada Monumen Nasional, maka pembuatannya sedemikian rupa sehingga menjadi daya tarik di setiap malam dan siang harinya, dan memberikan sambutan kepada setiap orang yang datang memasuki ibu kota Jakarta.

Bagian-bagian Monumen Nasional antara lain: No

Bagian

Fungsi

1

Pintu Gerbang Utama

Untuk masuk menuju Monumen pengunjung harus berjalan diatas

Plaza sebelah

Utara.

dimana

pengunjung juga dapat menikmati pemandangan seperti

air

mancur

serta

patung

pangeran

Diponegoro, barulah kita menuruni terowongan dibawah jalan silang Monas yang menghubungkan dengan pelataran Tugu Nasional 2

Ruang

Museum Ruangan ini terletak dibawah tanah (Basement)

Sejarah

dengan kedalaman 3 meter dan luasnya 80 x 80 meter serta mempunyai ketinggian 8 meter. Seluruh dinding dan lantai berlapis marmer. Pada keempat sisi masing-masing terdapat 12 jendela kaca yang mempertunjukkan

peristiwa-peristiwa

penting

Sejarah Indonesia. 3

Ruang Kemerdekaan

Ruang ini terletak di bagian Cawan tugu Nasional yang berbentuk Amphithear tertutup. Diruangan inilah

pengunjung

dapat

mendengarkan

lagu

kebangsaan Indonesia Raya, Pembacaan Teks Proklamasi oleh Bung Karno, serta beberapa keterangan dari pemandu wisata Monas. 28

Di tengah-tengah keempat sisi badan tugu, terpampang atribut-atribut kemerdekaan seperti: 1. Sebelah Timur :

Sang saka Merah Putih

2. Sebelah Utara : Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlapis emas 3. Sebelah Barat : Almari berukir yang didalamnya berisi peti kaca tempat penyimpanan naskah Proklamasi Indonesia. 4. Sebelah Timur :

Lambang Negara Republik Indonesia

29

KOLEKSI FOTO

30

31

32

BAB III A. Daftar Nama Kelompok Kehadiran Dalam Penyusunan Laporan No

Nama

Kelas

Jabatan

1

BAGAS PERMADI

VIII3

Ketua Kelompok

2

MUHAMMAD FARID PRAYOGI

VIII3

Anggota

3

RENO ARBIAN

VIII3

Anggota

4

WISNU ADITYA MAHENDRA

VIII3

Anggota

5

ADITYA GALANG PERMADI

VIII2

Anggota

6

FAJAR KURNIA SEPTIAN

VIII2

Anggota

7

RISKI ANDELINO OVADE

VIII2

Anggota

8

ARDI PRAYOGA

VIII5

Anggota

9

ARDIANSYAH

VIII4

Anggota

10

RAKA EKA PRATAMA

VIII5

Anggota

33

Tanda tangan Kehadiran

B. Ucapan Terima Kasih Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang di berikan kepada kami semua sehingga kegiatan Study Wisata Lampung – Jakarta 2019 kelas VIII SMP Negeri 1 Bumi Agung Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur yang diselenggarakan pada tanggal 1 Februari 2019 telah kami lalui dengan penuh dengan suka cita. Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada: 1. Bapak I NENGAH MIASA,S.Pd. M.Si selaku Kepala Sekolah, 2. Bapak ANTON MAULID DIANSYAH, S.Pd sebagai guru pembimbing 3. Bapak SETYO BUDI SUSANTO, S.Pd selaku guru bidang study serta sebagai panitia study tour dan, 4. Segenap Bapak/Ibu guru yang telah membantu dan memberikan arahan kepada kami, 5. Serta rekan-rekan juga semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan study wisata ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

34

TUGAS TAMBAHAN (MAPEL MATEMATIKA) MENCARI NILAI RATA-RATA UANG SAKU ANGGOTA No

Nama

Kelas

Jumlah Uang Saku ( Rp)

1

Bagas Permadi

VIII3

250.000

2

Muhammad Farid Prayogi

VIII3

300.000

3

Reno Arbian

VIII3

450.000

4

Wisnu Aditya Mahendra

VIII3

400.000

5

Aditya Galang Permadi

VIII2

700.000

6

Fajar Kurnia Septian

VIII2

350.000

7

Riski Andelino Ovade

VIII2

500.000

8

Ardi Prayoga

VIII5

300.000

9

Ardiansyah

VIII4

400.000

10

Raka Eka Pratama

VIII5

400.000

RATA-RATA UANG SAKU KELOMPOK 14 ADALAH = Jumlah Semua uang Saku : 10 = Rp 4.050.000 10 = Rp.405.000

KESIMPULAN : Jadi rata-rata Uang saku siswa kelompok 14 adalah Rp. 405.000

Tugas Mapel IPA 1. Mengapa kapal yang terbuat dari logam yang sangat berat tidak tenggelam di laut? Jawab : Karena masa jenis zat cair lebih besar dari pada masa jenis kapal 2. Mengapa kereta gantung bisa berjalan? Jawab : Karena yang menggerakkan katrol

35

C. Penutup 1. Kesimpulan Kota Jakarta adalah kota yang banyak mengandung sejarah. Disana banyak terdapat tempat wisata. Maka dari itu apabila kita berwisata ke Jakarta sebaiknya kita tidak boleh hanya bersenang-senang saja. Kita juga harus mengetahui sejarah tentang tempat tersebut. Terlebih apabila kita pergi ke museum, kita dapat melihat benda-benda bersejarah, dari situ kita dapat mengetahui peristiwa masa lalu. 2. Saran Lestarikan budaya bangsa Indonesia, dengan mengunjungi tempat-tempat wisata agar menambah pengetahuan dan jangan lupa untuk melestarikan kekayaan alam di Indonesia dan jadikanlah dirimu sebagai pelopor bangsa dan negerimu.

D. Daftar Pustaka - https://wisatasejarah.wordpress.com/2009/08/01/monumen-nasional-2/ - https://www.merdeka.com/peristiwa/menelusuri-kembali-monumen-lubangbuaya.html - https://tempatwisataunik.com/wisata-indonesia/jakarta/taman-mini-indonesiaindah - http://travelizt.com/mengenal-taman-margasatwa-ragunan/

36

Related Documents


More Documents from "Hasna nurulhuda"