LAPORAN PENGUJIAN JARINGAN KOMPUTER “WLAN MODE INFRASTRUCTURE BSS DAN ESS”
Disusun Oleh: IKA APRIANI
(TK2C/11)
WIDAGDHO ADI P.
(TK2C/19)
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2008/2009
I.
TUJUAN 1. Mahasiswa dapat menguji jaringan wireless LAN menggunakan infrastructure mode 2. Mahasiswa dapat membuat jaringan wireless LAN dengan infrastructure mode BSS dan ESS
II.
DASAR TEORI
Infrastructure Mode, ada 2 macam: a. Basic Service Set (BSS) Pada konfigurasi BSS jaringan ini bergantung pada sebuah AP yang bertindak sebagai server logika untuk kanal ataupun sel tunggal LAN nirkabel. Komunikasi antar simpul A dan simpul B mengalir dari simpul A ke AP, dan kemudian dari AP ke simpul B. Mode Basic Service Set ditunjukkan pada Gambar 1.7 sebagai berikut;
b. Extended Service Set (ESS) Konfigurasi ESS terdiri dari banyak sel BSS yang dapat dihubungkan dengan jaringan kabel ataupun
jaringan
nirkabel
yang
lainnya.
Untuk
mendapatkan
konfigurasi jaringan ini
dilakukan instalasi AP dan NIC nirkabel, mengatur pengarahannya ke mode infrastruktur, dan meyakinkan bahwa semua komponen diatur kepenggunaan nomor identifikasi (ESSID) yang sama. NIC merupakan kartu penyesuai (adapter card) Ethernet atau Token Ring yang dimasukkan ke slot bus ekspansi komputer notebook ataupun PC. EES merupakan kumpulan bit logika untuk lebih dari satu BSS. Melalui EES inilah beberapa AP dapat bekerja bersama
sehingga
komputer
dapat
bekerja bersama-sama
dan
komputer
juga
dapat
menjelajah dari satu AP ke AP lainnya, namun tetap terikat pada satu jaringan yang sama. Mode Extended Service Set ditunjukkan pada Gambar 1.8 sebagai berikut;
III.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Wireless Adapter 2. Access Point 3. PC
IV.
LANGKAH KERJA A. Infrastructure BSS 1. Buat jaringan infrastructure mode BSS dengan 1 Access Point, 3 klien berbasis kabel dan 4 klien menggunakan wireless.
2. Hubungkan 3 klien ke switch dengan menggunakan kabel straight 3. Pasang wireless adapter ke 4 klien yang lain 4. Install driver wireless adapter 5. Hubungkan Access Point ke switch dengan menggunakan kabel straight 6. Set IP Address pada masing-masing komputer menggunakan kelas C.
Untuk komputer 1 : 192.168.1.1 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 2 : 192.168.1.2 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 3 : 192.168.1.3 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 4 : 192.168.1.4 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 5 : 192.168.1.5 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 6 : 192.168.1.6 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 7 : 192.168.1.7 Gateway : 192.168.1.10 Misal kita menjadi klien 6, maka kita atur IP Address kita menjadi 192.168.1.6
7. Set Access Point a. Buka web browser pada salah satu klien b. Pada salah satu PC, ketikkan IP Address default Access Point, atau jika
sebelumnya Access Point sudah diubah IP Addressnya, terlebih dahulu reset Access Point. Ketikkan 192.168.1.10 c. Ketikkan password admin dan kosongi user name, tekan Enter
d. Pilih tab Wireless, ganti SSID dengan “koneksi”, save settings
8. Pada PC yang menggunakan Wireless Adapter, hubungkan PC dengan SSID “koneksi” 9. Uji koneksi ke komputer lain dan ke Access Point dengan menggunakan perintah ping
B. Infrastructure ESS 1. Buat jaringan infrastructure mode ESS dengan 2 Access Point, 3 klien berbasis kabel dan 4 klien menggunakan wireless.
2. Hubungkan 3 klien ke switch dengan menggunakan kabel straight 3. Pasang wireless adapter ke 4 klien yang lain 4. Install driver wireless adapter 5. Hubungkan Access Point ke switch dengan menggunakan kabel straight 6. Set IP Address pada masing-masing komputer menggunakan kelas C. Untuk komputer 1 : 192.168.1.1 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 2 : 192.168.1.2 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 3 : 192.168.1.3 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 4 : 192.168.1.4 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 5 : 192.168.1.5 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 6 : 192.168.1.6 Gateway : 192.168.1.10 Untuk komputer 7 : 192.168.1.7 Gateway : 192.168.1.10 Misal kita menjadi klien 6, maka kita atur IP Address kita menjadi 192.168.1.6
7. Set kedua Access Point a. Buka web browser pada salah satu klien b. Ketikkan IP Address default Access Point, atau jika sebelumnya Access Point sudah diubah IP Addressnya, terlebih dahulu reset Access Point. Ketikkan 192.168.1.10 c. Ketikkan password admin dan kosongi user name, tekan Enter
d. Pilih tab Wireless, ganti SSID dengan “koneksi”, save settings
8. Pada PC yang menggunakan Wireless Adapter, hubungkan PC dengan SSID “koneksi” 9. Uji koneksi ke komputer lain dan ke Access Point dengan menggunakan perintah ping
10. Set status AP a. AP1 hidup, AP2 hidup b. AP1 hidup, AP2 mati c. AP1 mati, AP2 hidup Amati perbedaannya!
V.
KESIMPULAN 1. Pada jaringan infrastructure BSS, diperlukan 1 Access Point yang bertindak sebagai server 2. Pada jaringan infrastructure ESS, terdiri dari beberapa jaringan infrastructure BSS, sehingga dibutuhkan lebih dari 1 Access Point 3. Dengan membentuk jaringan infrastructure ESS, dapat menghasilkan area cakupan yang lebih luas 4. Tidak ada perubahan pada klien pada saat status Access Point diubah-ubah, baik “AP1
hidup, AP2 hidup”, “AP1 hidup, AP2 mati”, “maupun AP1 mati, AP2 hidup”