LAPORAN SEMENTARA MAGANG FOOD SERVICE RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL MAKASSAR
OLEH: NUR ISTIQOMAH RAHMAH K211 13 018
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAAR 2016
Profil Instalasi Gizi Rumah Sakit Islam Faisal Intalasi Gizi Rumah Sakit Islam Faisal Makassar merupakan salah satu intansi penunjang yang sudah ada semenjak berdirinya rumah sakit ini. A. Visi Mewujudkan pelayanan gizi yang sehat dan seimbang kepada seluruh pasien rumah sakit. B. Misi 1. Menyelenggarakan pelayanan gizi pasien secara cepat, tepat, dan bermanfaat. 2. Mengelola pemenuhan gizi pasien sesuai pedoman diet yang ditetapkan C. Motto Keseimbangan gizi menunjang proses kesembuhan, mempertahankan kondisi kesehatan. Tugas Instalasi Gizi Rumah Sakit Islam Faisal Makassar 1. Administrasi 2. Penunjang 3. Pengolahan dan Distribusi Makanan 4. Pelayanan Gizi Ruang Rawat Inap 5. Pelayanan Gizi Ruang Rawat Jalan 6. Pendidikan dan Pengembangan Gizi Terapan Kualifikasi Pegawai Berdasarkan Jabatan & Pendidikannya di Instalasi Gizi RS Islam Faisal Makassar Tabel 1 Kualifikasi Pegawai Berdasarkan Jabatan & Pendidikannya di Instalasi Gizi RS Islam Faisal Makassar Jumlah Jabatan Pendidikan (Org) Kepala Instalasi Gizi S2 Spesialis Gizi Klinik 1 Kepala Unit Instalasi S1 Gizi 1 Gizi D IV Gizi & D III Gizi 1+1+1 Dietesien SMK Tataboga 7 Cheff (Juru Masak) SMP 5 Sanitasi/Distribusi SMA 6 Pendistribusian
Alur Penyelenggaraan Makanan Di Instalasi Gizi RS Islam Faisal Makassar Perencanaan Menu
Penyajian Makanan di Ruangan
Pengadaan bahan Makanan
Distribusi Makanan
Penerimaan & Penyimpanan Bahan Makanan
Persiapan & Pengolahan BM
Pelayanan Makanan Pasien
A. Perencanaan 1. Ampra Makanan Ampra adalah formulir permintaan makanan pasien yang di dalamnya menggambarkan jenis diet, kelas dan kebutuhan pasien. Ampra makanan di RS Faisal dibuat oleh perawat di masing-masing ruangan, terkecuali pasien ICU dan atau pasien dengan jenis diet khusus diresepkan oleh dokter penaggungjawab. Setiap ruangan memiliki ampra setiap harinya. Jika pasien masuk atau keluar setelah ampra dibuat, maka akan di informasikan ke bagian pengolahan dengan keterangan tambahan. 2. Rekapan Makanan Pasien Rekapan makanan pasien adalah kelanjutan dari ampra, yang berisi jenis makanan atau jenis diet pasien berdasarkan kelas dan ruangan masing-masing sesuai ampra yang di terima di bagian pengolahan. 3. Standar Porsi Standar porsi merupakan standar macam dan berat setiap bahan makanan utama yang dibuat dalam satu menu masakan. Standar porsi digunakan untuk menyusun menu dan menghitung gizi perhari. 4. Siklus Menu Siklus menu yang berlaku di RSI Faisal adalah siklus menu 10 hari + 1 hari untuk menu pada bulan yang lebih dari 30 hari. Siklus menu disusun berdasarkan kelas perawatan, yaitu siklus menu kelas Diet, VIP, kelas I, kelas II, kelas III. Bagan Proses penyaluran bahan makanan di instalasi gizi RSI Faisal
Dokter /Perawat
permintaan menu pasien
pengolahan
pj
rekapan bahan dan menu
pengolahan
mempersiapkan bm
Pengolahan
B. Penerimaan Cara penerimaan yang digunakan di Instalasi Gizi RSI Faisal: Bahan basah
penerimaan
Bahan didistribusikan ke bagian pengolahan
Bahan kering
penerimaan
periksa spesifikasi yang telah ditetapkan
timbang
Spesifikasi
simpan
Bahan basah hanya satu kali diterima dalam satu hari yaitu pada pagi hari jam 07.00-07.30. Bahan basah yang telah dipesan pada rekanan tersebut digunakan seharian dalam 3 kali makan yaitu pagi, siang, dan, sore. Bahan makanan yang digunakan untuk pagi langsung dibawa ke tempat pengolahan. Sementara bahan makanan untuk makan siang dan sore disimpan dalam gudang penyimpanan. Bahan kering dipesan pada rekanan hanya 1 kali sebulan. Bahan kering diterima sesuai spesifikasi. Bahan kering yang diterima langsung dibawa ke tempat penyimpanan baha kering. Tambahan bahan makanan diisi pada kartu stock bahan. C. Penyimpanan Tempat penyimpanan ada dua yaitu: ruang penyimpanan bahan basah dan ruang penyimpanan bahan kering
Ruang penyimpanan bahan kering dilengkapi dengan kartu stock yang harus diisi guna mengetahui bahan makanan yang masih tersedia. Setiap pengambilan bahan makanan, kartu stock diisi. Ruang penyimpanan bahan basah terdiri berbagai macam freezer yang berbeda-beda suhunya sesuai jenis makanan. Seperti freezer untuk daging, ikan, buah dan sayur .
D. Persiapan Bahan Makanan makanan pokok seperti nasi, bubur nasi, mencuci beras dengan air bersih untuk kemudian diolah. Lauk hewani seperti daging, sosis, bakso, ikan dipotong-potong sesuai dengan standar porsi dan menu yang akan dimasak, sayur di sortasi/pemisahan terlebih dahulu, dikupas kemudian dipotongpotong, kemudian sayuran dicuci. Untuk persiapan bumbu, mengiris-iris bumbu menggunakan pisau, bawang putih, bawang merah menggunakan mesin penghalus bumbu, bumbu disiapkan/dibuat sesuai dengan menu yang akan dimasak. Buah misalnya buah semangka dipotong sesuai standar porsi, kemudian dimasukkan kedalam plastik. E. Pengolahan Bahan Makanan Pengolahan makanan pada RSI Faisal dilakukan seperti pada umumnya. Namun sebelumnya di pisahkan diet khusus seperti diet DM, diet Rendah garam dan sebagainya sesuai dengan ampra makanan. Diet khusus seperti makanan sonde di buat oleh penanggungjawab yang telah di tentukan sebelumnya. Setiap menu makanan telah memiliki prosedur standar pengolahan. Jadwal Produksi: 1) Pemesanan makanan Pagi : pukul 06.00-07.00 wita Siang : pukul 11.00-13.00 wita Malam : pukul 15.00-16.00 wita 2) Pemasakan Pagi : pukul 03.00-05.00 wita Siang : pukul 07.00-11.00 wita Malam : pukul 15.00-17.00 3) Pendistribusian pagi : pukul 06.00-07.00 wita Siang : pukul 12.00-13.00 wita Malam : pukul 17.00-18.00 wita
F. Pendistribusian Berdasarkan hasil pengamatan kami pada bagian pendistribusian, Makanan yang sudah dimasak dibagi dan disajikan menggunakan peralatan makan yang sudah disiapkan sesuai dengan kelas ruang perawatan pasien (VIP, Kelas I, II dan III). Alat yang digunakan saat pendistribusian yaitu wadah yang tertutup seperti mangkok, nampan, piring, kotak makanan, dan kereta dorong (trolly). Sistem pendistribusian makanan di Instalasi Gizi RSI Faisal menggunakan sistem sentralisasi. Adapun pembagian makanan kepada pasien dilakukan oleh pramusaji sesuai jadwal yang sudah ditentukan yaitu: - Makan pagi ; 06.00-07.00 wita - Makan Siang ; 12.00-13.00 wita - Makan Malam ; 17.00-18.00 wita Sedangkan untuk snack dibagikan setiap pukul 10.00 dan 15.30 w G. HACCP Bagan Proses Pembuatan Ayam Krispi Daging Ayam Pembersihan
Tepung Terigu dan tepung kanji
Pengayakan
Dipotong-potong
Bawang putih, merica, dan garam Haluskan
Pencampuran dgn air
Penimbangan
Pencucian Penambahan bumbu-bumbu
H. Perebusan Pencampuran Lumuri dengan tepung terigu Penggorengan
Ayam Goreng Kentucky siap dikonsumsi
Formulir I Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya No.
Bahan Mentah/ Ingredient/ Bahan Tambahan Ayam
Bahaya B/F/K
Jenis Bahaya
2.
Minyak Goreng
Fisik Kimia
Debu Hasil dari reaksi oksisdasi, hidrolisis, ransiditas
3.
Merica
Biologi Fisik
Kapang Batu
Meminimalkan kemungkinan pencemaran salah satunya dengan cara memisahkan bahan mentah dengan kontaminasi pada saat pemotongan unggas,mencuci daging hingga bersih serta memasak daging unggas dengan suhu yang tepat yaitu 74oC Pilih sesuai dengan spesifikasi, secepat mungkin penanganan atau dipanaskan pada suhu(air mendidih) Pembelian dan pemilihan ayam yang masih segar dan tidak berbau tajam (bau formalin). Pemanasan pada suhu >100oC Disimpan pada kemasan tertutup Minyak disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, disimpan pada tempat suhu ruang serta tidak di simpan pada tempat yang berbahan korosif Disangrai Bersihkan dan hilangkan batu kerikil
4.
Tepung Terigu dan Tepung Kanji
Biologi
Simpan pada tempat yang kering dan tertutup rapat serta penjemuran dibawah sinar matahari. Simpan pada tempat yang tidak lembab dan pengayakan. Perebusan >100oC
1.
Biologi
Salmonella E.coli,dan Clostridium perfringens.
Fisik
Bau busuk dan hancur bila disentuh Formalin
Cara Pencegahannya
Kimia
Air
Biologi
Kutu/sithopillus,tri bolium, jamur dan bau apek Penggumpalan, batu kecil E.coli, coliform
Bawang Putih
Kimia Biologi
Kaporit Ulat
Perebusan Hilangkan bagian yang rusak dan simpan pada tempat yang kering.
Fisik
Busuk dan berwarna hitam Peptisida
Menghilang bau yang busuk dan mencuci warna yang hitam pada air mengalir. Dicuci dengan air mengalir.
Fisik 5. 3.
Kimia
Formulir II Analisis Risiko Bahaya Produk: Ayam Krispi Kelompok Bahaya Bahan Makanan/Inggredient A B C D E F √ √ √ √ Ayam boiler
Kategori Resiko VI
Minyak Goreng
√
√
-
√
√
-
VI
Bawang Putih
√
√
-
√
√
-
VI
Merica
√
√
-
√
-
-
VI
Tepung Kanji
√
√
-
√
√
-
VI
Tepung Terigu
√
√
-
√
√
-
VI
Air
√
√
-
√
-
-
VI
Bagan Proses Pembuatan Ayam Krispi Tepung Terigu dan tepung kanji
Daging Ayam CCP2 Pembersihan
CCP2
CCP2
Pengayakan CCP2
Dipotong-potong
Bawang putih, merica, dan garam
CCP2
Haluskan
Pencampuran dgn air CCP2
Penimbangan CCP2 Pencucian CCP1
Penambahan bumbu-bumbu
Perebusan Pencampuran Lumuri dengan tepung terigu Penggorengan
CCP1
Ayam Goreng Kentucky siap dikonsumsi
Keterangan: CCP1: Pengendalian bahaya dengan upaya penghilangan melalui mekanisme pemanasan melalui pemasakan sampai suhu mendidih ± 1000C CCP2: Pengendalian bahaya dengan upaya meminimalisir melalui mekanisme pengupasan, pemisahan bagian yang rusak dan pencucian hingga bersih Formulir III Penerapan HCCP CCP (Bahan/ta hap Proses) Daging ayam
Bahaya
Kimia
Cara Pengendalian
Parameter CCP
Batas Kriitis
Nilai Target
Pemantauan
Tindakan Koreksi
Me;akukan pemantauan pada rumah potong dan melakukan penyuluhan tentang bahaya formalin pada daging. Melakukan pemantauan pada PDAM dan menentukan spesifikasi untuk menetapkan batas penggunaan kaporit Melakukan spesifikasi ulang dan penataan tempat bahan baku serta system sirkulasi pencahayaan
Memastikan pada tahap pemilihan bahan mentah diperhatikan sehingga sesuai denga spesifikasi Menggunakan bahan kaporit sesuai dengan ambang batas
formalin
Bebas formalin
Bebas formalin
Mensortir daging ayam sebelum masuk dapur rumah sakit dan uji kimia secara berkala
Kaporit
Bebas kaporit
Bebas Kaporit
Melakukan uji kimia dan minimal nilai ambang batas 3,72 gr
Melakukan pemilihan bahan secara baik dan benar dan melihat tempat hahan baku yang akan ditempatkan/ter hindar dari tempat yang lembab dan disimpan di tempat yang kering Alat penyajian harus bersih
Air
Kimia
Tepung terigu dan tepung kanji
Biologi
Menentukan spesifikasi bahan tepung yang akan digunakan dan menyimpan pada tempat yang kering dan tidak di tempat lembab serta melakukan penjemuran
Kutu/sithop illus, tribolium, jamur
Bebas kutu Kutu/sithop illus, tribolium, jamur
Bebas kutu Kutu/sithop illus, tribolium, jamur
Tahap pendistrib usian
Biologi dan fisik
Memastikan dalam proses pendistribusian sampai kepada pasien bebas dari bahaya biologis dan fisik
E.Coli dan salmonella sp. dan kebersihan alat penyajian
Bebas E.Coli dan salmonella sp. Serta alat penyajian harus bersih
Kebersihan alat penyajian makanan