Laporan Sabuk Gilir.docx

  • Uploaded by: Muhammad Rienaldy
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Sabuk Gilir.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,166
  • Pages: 17
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM PERAWATAN PERMESINAN DASAR 2

PRAKTIKUM PEMBONGKARAN DAN PERAKITAN SABUK GILIR

Penyusun: Muhammad Rienaldy Karuana 4.21.16.1.17 MS – 3B

TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2018

i

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Praktikum

:Perakitan Dan Penyebarisan Sabuk Gilir

2. Pelaksana Praktikum

: 1. Hendrik Prayoga 2. Ibnu Wibowo 3. Jauhar Luthfi 4. Martha Delana 5. M. Rienaldy Karuana 6. Nalong Hebat H M S

3. Penyusun Laporan Nama

: M. Rienaldy Karuana

Kelas

: MS – 3B

NIM

: 4.21.16.1.17

3. Pelaksanaan a. Hari, tanggal

: Jumat, 7, dan 14 Desember 2018

b. Tempat

: Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

Semarang, 14 Desember 2018 Menyetujui, Dosen Pembimbing Praktikum

Ig. Gunawan, NIP

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Perakitan Dan Penyebarisan Bantalan Dengan BlokBantalan Gelindingoleh Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin Produksi dan Perawatan Politeknik Negeri Semarang ini dengan sebaik – baiknya. Tujuan dibuatnya laporan ini untuk mendapatkan nilai pada matakuliah Praktikum Perawatan Permesinan Dasar 2serta sebagai laporan dari hasil praktikum Perakitan Dan Penyebarisan Bantalan Dengan BlokBantalan Gelinding. Didalam pengerjaan laporan ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1.

Bapak Ig. Gunawan selaku dosen pembimbing praktikum yang telah membimbing dalam praktikum hingga pembuatan laporan ini selesai.

2.

Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada penulis secara moril maupun materi hingga pembuatan laporan ini selesai.

3.

Kakak dan adik tercinta juga anggota keluarga dan kerabat yang senantiasa memberikan doa dan dukungan semangat kepada penulis.

4.

Rekan – rekan praktikum yang telah berjuang dalam proses praktikum bersama.

Penulis telah berusaha menyajikan laporan ini dengan sebaik – baiknya, namun penulis sadar bahwa laporan yang sederhana ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dan akan diterima dengan senang hati demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan penulis sendiri, Amin. Semarang,Oktober 2018

Penulis

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ 2 KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 3 DAFTAR ISI .................................................................................................................... 4 BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1.2 Tujuan ................................................................................................... 1.3 Manfaat..................…...........................................................................

5 5 5 6

BAB II

DASAR TEORI .............................................................................................. 2.1 Pengertian Sabuk Gilir……………………………………………….. 2.2 Penggunaan Sabuk Gilir…….............................................................. 2.3 Hal yang Perlu Diperhatikan…………………………………………. 2.4 Jenis-Jenis Sabuk……………………………………………………..

7 7 7 8 8

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN.................................................................... 10 3.1 Alat dan Bahan...................................................................................... 10 3.2 Langkah – Langkah Percobaan ............................................................. 10 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN..................................................... 14 4.1 Data Praktikum……………………………………………………… 14 4.2 BAB V

Pembahasan………………………………………………………….

PENUTUP ........................................................................................................ 31 5.1 Kesimpulan……..…………………………………………………….. 31 5.2 Saran…….............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA

32

LAMPIRAN

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Perancangan sistem transmisi pada kendaraan adalah bagian terpenting pada sebuah kendaraan. Transmisi merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk mengonversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang bervariatif untuk diteruskan ke penggerak akhir. Pada sistem transmisi tersbut terdapat komponen roda gigi yang berfungsi untuk meneruskan daya dari engine ke propeler shaft pada kendaraan khusunya mobil. Konversi ini umumnya mengubah keceatan putar yang tinggi ke kecepatan putar yang lebih rendah tetapi lebih bertenaga bertenaga dan sebaliknya. Torsi tertinggi pada suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi terteinggi pada saat start engine.selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan yang berjalan mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi di bandingjan kecepatan tinggi. Kondisi operasi yang berbeda tersebut diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuh oleh mesin. Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi daya dan putaran dilakukan melalui sabuk dan puli. Keuntungan penggunaan sistem transmisi sabuk adalah mampu menerima putaran cukup tinggi dan beban cukup besar, pemasangan untuk jarak sumbu relatif panjang, murah dan mudah dalam penanganan, meredam kejutan dan tidak perlu sistem pelumas. Sedangkan kerugiannya adalah suhu kerja agak terbatas sampai 80 c, dan mudah terjadi slip.Untuk menghilangkan adanya kondisi slip pada sistim transmisi yang berjarak sumbu panjang seperti pada sabuk dan puli, maka dapat digunakan rantai dan sproket. Dengan terjadinya kaitan antara gigi dengan rantai , maka pemindahan daya dan putaran dapat maksimal. Pada penggunaannya, pemasangan rantai dan sproket harus mempunyai sumbu yang sejajar antara poros-poros dudukan sproketnya. Selain itu perlu diperhatikan system pelumasan yang akan menjamin usia pakai dari rantai dan sproket. Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungan-keuntungan seperti: mampu meneruskan daya besar, tidak memerlukan tegangan awal, tidak terjadi slip dan mudah memasangnya. Sedangkan kekurangannya adalah terjadi variasi kecepatan, terjadi suara dan getaran dan memerlukan sistem pelumasan.

1.2

Tujuan Tujuan praktikum pembongkaran dan perakitan transmisi rantai ini antara lain : a. Menunjukkan bagaimana sabuk gilir digunakan dengan cara yang tepat. b. Mengenal nama, tipe dan komposisinya. c. Membongkar sabuk gilir dengan cara yang benar. d. Memeriksa dan merawat sabuk gilir e. Memasang dan menyetel sabuk dengan cara yang benar

5

1.3

Manfaat Praktikum pembongkaran dan perakitan transmisi rantai ini memiliki manfaat sebagai berikut: a. Mahasiswa dapat menunjukkan bagaimana sabuk gilir digunakan dengan cara yang tepat. b. Mahasiswa mengenal nama, tipe dan komposisinya. c. Mahsaiswa mampu membongkar sabuk gilir dengan cara yang benar. d. Mahsiswa mampu memeriksa dan merawat sabuk gilir e. Mmahsiswa mampu memasang dan menyetel sabuk dengan cara yang benar

6

BAB II DASAR TEORI

2.1

Pengertian Sabuk Gilir

Transmisi sabuk gilir bekerja atas dasar gesekan belitan dan mempunyai beberapa keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya, dan mudah untuk mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah banyak digunakan dalam semua bidang industry, seperti mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat kedokteran, mesin kantor, alat-alat listrik, dll. Namun transmisi rantai dan roda gigi, yaitu terjadinya slip slip antara sabuk dan puli, sehingga transmisi ini tidak dapat dipakai bilamana dikehendaki putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap. Melihat kekurangan diatas maka dikembangkan transmisi sabuk gilir “timing belt”. Untuk perhitungan gaya dan tegangan yang bekerja dan prinsip kerjanya sama dengan transmisi sabuk flat dan transmisi sabuk V.

Sabuk gilir dibuat dari karet neoprene atau plastic poliuretan sebagai bahan cetak, dengan inti dari serat gelas atau kawat baja, serta gigi-gigi yang dicetak secara teliti di permukaan sebelah dalam dari sabuk. Karena sabuk gilir dapat melakukan transmisi mengait seperti roda gigi atau rantai, maka gerakan dengan perbandingan putaran yang tetap dapat diperoleh. 2.2

Penggunaan Sabuk Gilir Sabuk gilir terdiri atas sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan sprocket pada jarak pusat sampai mencapai 2m, dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan 1/1 sampai 6/1. Batas maksimum kecepatan sabuk gilir kurang lebih 35 m/s dan daya yang dapat ditransmisikan adalah sampai 60 kW. Dengan sabuk gilir transmisi dapat dilakukan dengan perbandingan putaran yang tepat seperti pada roda gigi. Sabuk ini lebih sering digunakan dalam perusahaan dan pabrik dimana sebagian besar tenaga yang dihasilkan akan dipindahkan dari satu puli ke puli yang lain. Karena itu sabuk gilir telah digunakan secara luas dalam industry mesin jahit, computer, mesin fotocopy, mesin tik listrik, dan sebagainya.

7

2.3

Hal yang Perlu Diperhatikan Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah: 1. Posisi sumbu sejajar: sabuk penggerak terbuka, dan sabuk penggerak tertutup atau silang 2. Psisi sumbu menyudut: sabuk penggerak seperempat putaran, sabuk penggerak seperempat putaran dengan Idlers

2.4

Jenis-Jenis Sabuk

8

9

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

3.1

Alat dan Bahan a. Kunci pas dan kunci ring b. Jangka sorong c. Treker d. Kunci jangkar e. Kunci sok f. Palu besi g. Palu plastic h. Penyiku i. Tensiometer j. Bahan pemoles k. Penggaris baja l. Sim m. Pelat tembaga n. Spirit level

3.2

Langkah – Langkah Percobaan 

Pembongkaran Pembongkaran dilakukan dalam urutan yang berlawanan dengan perakitan: 1. Penggantian sabuk gilir diperlukan pengenduran pad kedua sisi roda sabuk gilir agar dalam pemasangan sabuk gilir yang baru tidak menimbulkan tegangan. 2. Kendorkan baut pengikat, maka sabuk gilir akan mudah dilepas 3. Dalam melepas roda sabuk gilir sebelumnya lepaskan dari sarung penyesuai dengan baut penariknya tanpa menggunakan palu Adapun urutannya sebagai berikut: 1. kendorkan baut tutup bantalan 2. angkat tutup bantalan 3. angkat tutup bagian atas 4. angkat poros

10

5. angkat ring antara / spacer 6. kendorkan baut bantalan kaki 7. angka tpelat dasar dan sim



Pemeriksaan dan Perawatan Setelah komponenterlepas maka langkah berikutnya adalah: 1. Bersihkan semua komponen 2. Periksa komponendari keausan

3. Periksa diameter 40f7 4. Batas toleransi ukuran menggunakan table suaian sistim ISO 5. Periksa bantalan 1211K EKW33 6. Sabuk gilir tidak retak dan alur harus rata dan halus 

Perakitan Perakitan transmisi sabuk gilir dilakukan dengan menggunakan urutan kerja tertentu adalah: 1. Perakitan Poros Untuk pengoperasian yang benar, puli sabuk gilir harus sejajar satu dengan yang lain. Untuk menghasilkan yang benar ikuti instruksi perakitan dibawah ini:

11

a. Dimulai dengan kerangka bantalan. Tentukan jarak yang diperlukan antara blok bantalan. Pasang kerangka bantalan pada permukaan kerja, yakinkan posisinya sejajar satu dengan yang lain kemudian kencangkan b. Pasang bantalan pada lokasi yang benar pada poros. Untuk hal ini gunakan sarung penyesuai dan cincin pengatur c. Letakkan komponen bantalan dari blok bantalan pada kerangka bantalan. Letakkan poros dengan bantalannya dalam blok dan pasanglah penutup bloknya. Poros tertutup dalam blok bantalan tetapi masih dapat digeser, semua blok bantalan masih belum dikencangkan pada kerangka bantalan. d. Akhirnya poros harus disetel sedemikian rupa sehingga sejajar. Gunakan jangka sorong dan spirit level terhadap kedatarannya. Jika diperlukan pasang sim antara kerangka bantalan dan blok bantalan e. Operasi yang terakhir kencangkan blok bantalan pada kerangka bantalan. Kencangkan mur secara manual. Poros dimana roda sabuk hilir yang besar dapat dikencangklan.

2. Perakitan Roda Sabuk Gilir Tekan hati-hati sabuk gilir yang besar pada sarung penyesuai dan letakkan pada poros saat bersamaan. Yakinkan bahwa lubang ulir berada di depan. Kemudian pasang baut pada sarung penyesuai pada lubang berseberangan dan kencangkan bersama hingga roda sabuk gilir tertarik ke sarung penyesuai

12

3. Pemasangan Sabuk Gilir Setelah pemasangan roda sabuk gilir, sabuk gilir harus diletakkan pada roda sabuk gilir. Pemasangan harus disesuaikan dengan intruksi perakitan sabuk gilir 4. Penyetelan Sabuk Gilir a. Geser poros saling mendekat hingga sabuk gilir dapat dengan mudah ditempatka dalam alur. Jangan sekali-kali mengungkit sabuk gilir dalam alur dengan alat b. Jika kelonggaran terlalu kecil, maka roda sabuk gilir harus ditekan kea rah poros dengan sabuk gilir yang telah berada paa tempatnya 5. Penyetelan Roda Sabuk Gilir Sabuk gilir akan mempunyai umur pemakaian yang Panjang jika tegangannya tepat dan roda sabuk gilir sebaris. Sabuk gilir ditegangkan dengan menggeser poros roda yang kecil kea rah menjauh. Dengan menggunakan tensionmeter untuk memeriksa apakah tegangan pada sabuk gilir tepat. 

Penyebarisan Penyebarisan roda sabuk gilir dilakukan sebagai berikut. Roda sabuk gilir harus disebarkan dalam dua arah bidang vertical dan horizontal

13

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Praktikum 

Putaran: a. kopling: 1498 rpm b. puli kecil: 30 rpm c. puli besar: 15 rpm d. Z gear box: 50 buah perbandingan putarannya adalah 50:1



Kode Perlengkapan -kode bearing

: roller bearing 22209EK

-kode bearing housing

: SN509

-kode baut

: 4,8 CP9, 85

-kode baut kaki bearing housing : LION M 

Roda Gigi Penggerak

-Dadendum : 61,85 mm -Ddedendum : 58,9 mm -Dlubang

: 29,1 mm

-Dpitch

: 4,9 mm

-Z

: 21 buah

-Pasak

: a. P= 30,9 mm b. L= 6,25 mm c. t = 6,55 mm

-Lubang pasak

: a. P= 54,5 mm b. L= 6,55 mm c. t = 7 mm

14



Roda Gigi yang Digerakkan

-Dadendum : 125,5 mm -Ddedendum : 121,85 mm -Dlubang

: 10,25 mm

-Dpitch

: 5,45 mm

-Z

: 42 buah

4.2 Pembahasan Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya yang lain dapat diterapkan, dimana sebuah sabuk luwes dibelitkan sekeliling puli pada poros. Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk gilir karena mudah penanganannya dan harganya pun murah. Kecepatan sabuk direncanakan untuk 10 sampai 20 m/s pada umumnya, dan maksimum sampai 25 m/s. Daya maksimum sabuk yang dapat ditransmisikankuranglebihsampai 500 kW. Sabuk gilir terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapezium. Tenunantetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk gilir dibelitkan di keliling alur puli yang berbentu gigi pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relative rendah.

15

BAB V KESIMPULAN

Sabuk gilir yang digunakan untuk praktikum memiliki reduksi dari input ke output sebanyak 100:1. Putaran dari motor tereduksi oleh roda gigi cacing dengan 50:1 pada puli kecil. Kemudian dari puli kecil ke puli besar reduksi yang terjadi 2:1 dikarenakan jumlah gigi puli besar 2 kali lipat dari puli kecil. Pada saat motor dinyalakan sedikit ada bunyi yang disebabkan karena kopling tidak sejajar. Sabuk gilir merupakan gabungan antar transmisi sabuk (V / flat) dengan roda gigi. Sabuk gilir sendiri digunakan untuk menghindari kemungkinan slip. Hal ini karena pada sabuk dengan puli akan benar-benar saling terikat.

16

17

Related Documents

Sabuk Dan Puli.docx
May 2020 6
Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64

More Documents from ""